case anak

32
OLEH : ROSIANA / J500 007 076 PEMBIMBING DR. SUDARMATO, SP. A STASE ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012 Anak laki-laki usia 2 tahun dengan Diare Akut Dehidrasi Ringan-Sedang CASE REPORT

Transcript of case anak

Page 1: case anak

O LEH :

R O SIA N A / J 5 0 0 0 0 7 0 7 6

P EM BI M BI N G

D R . S U D A R M ATO , S P. A

S TA S E I LM U K ESEH ATA N A N A K

FA K U LTA S K ED O K TER A N U N IV ER S ITA S M U H A M M A D IYA H S U R A K A RTA

2 0 1 2

Anak laki-laki usia 2 tahun dengan Diare Akut Dehidrasi Ringan-Sedang

CASE REPORT

Page 2: case anak

Identitas Pasien

Nama lengkap : An. A Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 2 Tahun

Nama Ayah : Tn. S Umur : 32 Tahun Pendidikan Ayah : SLTA Pekerjaan Ayah : PNS

Nama Ibu : Ny. E Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga Umur : 28 Tahun Pendidikan Ibu : SLTA  Alamat : Munggu, bungkal, Po Masuk RS tangal : 20 April 2012

Page 3: case anak

Anamnesis KELUHAN UTAMA : Diare

Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan diare sejak 6 hari yang lalu,

BAB cair lebih dari 3x sehari, setiap kali BAB bisa sampai satu gelas

belimbing. Sebelum MRS pasien dibawa berobat ke poli anak RSUD

dr. Harjono, Ponorogo. Setelah itu pasien mulai membaik, tapi sejak

satu hari sebelum masuk Rumah Sakit pasien mulai diare lagi, dan

lebih dari 3x sehari dan BAB nya cair disertai ampas tapi tidak

berbau, disertai batuk (+), nafsu makan <<(+), minum kurang, BAK

sedikit-sedikit.

Page 4: case anak

Riwayat penyakit pada keluarga

Hipertensi : nenek pasien dari ayahDiabetes : tidak adaAlergi : tidak adaAsma : tidak ada

Page 5: case anak

Riwayat Pribadi

Riwayat kehamilan dan persalinan :

1. Riwayat kehamilan ibu pasienRiwayat ANC rutin ke bidanSelama kehamilan ibu tidak ada keluhanIbu rutin mengonsumsi vitamin dari bidan. 2. Riwayat persalinan ibu pasienPasien lahir cukup bulan (40 minggu)Pasien lahir secara spontan dibidan dengan berat badan

lahir 2700 g, Afgar skor 7-9, langsung menangis.  

Page 6: case anak

Riwayat makanan : Diberi ASI dari lahir sampai usia 1 1/2 tahunDiberi bubur bayi usia 6 bulanDiberi makan nasi usia 1 tahun

Perkembanga dan kepandaian - Motorik halus : menggenggam, menarik, meraih

sesuatu- Motorik kasar : - usia 6 bulan sudah mulai

merangkak - usia 9 bulan sudah mulai memanggil

mama/papa - usia 1 tahun sudah mulai berjalan.

Page 7: case anak

Vaksinasi

A.Dasar : B.Ulangan :

BCG : + Pada umur : 0 bulan Skar …. Pada umur :

1 bulan

DPT : + Pada umur : 1 bulan Di puskesmas

Pada umur :

-

Polio : + Pada umur : 0 bulan Di puskesmas

Pada umur :

4 dan 6 bulan

Campak : + Pada umur : 10 bulan Di puskesmas

Pada umur :

-

Page 8: case anak

Riwayat penyakit dahulu :

Riwayat demam : (+)Riwayat kejang : (-)Riwayat diare : (-) Sosial, ekonomi dan lingkungan

Pendapatan keluarga perbulan : ± 1000.000 / bulan , cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dari lingkungan baik dari keluarga dan tetangga tidak ada yang mengalami hal yang sama dengan pasien.

Page 9: case anak

Pemeriksaan Fisik

KESAN UMUMTanda utama : Compos Mentis, lemah dan rewelNadi : 100x/menitSuhu badan : 37oCPernapasan : 30 x/menit

Page 10: case anak

Status Gizi Berat badan : 10 Kg Tinggi badan : 64 cm

Index quetelet : BB 10 Kg x 100 = 15.62 IMT: BB 10 Kg

= 24.41 TB 64 cm TB2

0,642 m

Lingkar Kepala: 47 cm Lingkar dada : 48 cm Ratio: Lingkar kepala 47 cm =0,98 Lingkar dada 48 cm

Lingkar lengan atas (kiri) 13 cm kanan : 13 cm

 

Page 11: case anak

Kulit : tidak pucatKelenjar limfe : PKGB (-)Otot : dbnTulang : Fraktur (-)Sendi : dbnKesan : dbn

Page 12: case anak

Pemeriksaan Khusus

Leher : simetris, PKGB (-)Thoraks : Jantung : batas jantung dalam batas normalSuara jantung: BJ I-II Reguler, Bising jantung

(-) 

Page 13: case anak

Paru-paru :

Depan : Inspeksi : simetris Palpasi : dbn Perkusi : sonor (+/+) Auskultasi : SDV (+/+), Rh (-/-) , Wh (-/-)Belakang : Inspeksi : Simetris Palpasi : dbn Perkusi : sonor (+/+) Auskultasi : SDV (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-) Abdomen : - Inspeksi : lebih tinggi dari dinding dada Auskultasi : peristaltik >> (+) Perkusi : timpani (+) Palpasi : supel, nyeri tekan (-), turgor kulit

cepat kembali

Page 14: case anak

Hati (terangkan) : dbnLimpa : dbnAnogenital : tidak ada kelainan ukuran

testis : dbn Ekstremitas : edem tungkai : (-/-)

lengan : (-/-) Gerakan : bebas Tonus : dbn Trofi : eutrofi Clonus : dbn

Page 15: case anak

Reflek fisiologis : Refleks patella (+), reflek Achilles (+)

Refleks patologis : Refleks babinsky (-), refleks chaddock (-), refleks Gordon (-), refleks scoffer (-)

Meningeal Sign : kaku kuduk (-), brudzinski I (-). Brudzinki II (-), Kernig sign (-)

Sensibilitas : Uj sentuhan (+), uji nyeri (+)

Page 16: case anak

Con’t

Kepala : Rambut tidak mudah patahBentuk : normocephalUbun-ubun : bentuk datar, tidak menonjol, tidak

cekungMata : mata cowong (+/+), Conjungtiva anemis

(-/-), sclera ikterik (-), oedem palpebra (-/-) Hidung : nafas cuping hidung (-/-), secret (-/-)Telinga : simetris, serumen (-/-), hiperemis (-/-)Mulut : mukosa mulut kering (+), stomatitis (-),

lidah kotor (-), perdarahan gusi (-)Pharing : sdeGigi : gigi sudah tumbuh

Page 17: case anak

Hasil LaboratoriumParameter Hasil Ref range

WBC 8.1 x 103 /uL 4.0 – 10.0

Lymph# 3.3 x 103 /uL 0.8 – 4.0

Mid# 0.5 x 103 /uL 0.1 – 0.9

Gran# 4.3 x 103 /uL 2.0 – 7.0

Lymph# 40.4 % 20.0 – 40.0

Mid# 6.9 % 3.0 – 9.0

Gran# 52.7 % 50.0 – 70.0

HGB 11.8 g/dL 11.0 – 16.0

RBC 5.06 x 105 /uL 3.50 – 5.50

HCT 37.1 % 37.0 – 50.0

MCV 73.5 fL 82.0 – 95.0

MCH 23.3 pg 27.0 – 31.0

MCHC 31.8 g/uL 32.0 – 36.0

RDW-CV 15.0 % 11.5 – 14.5

RDW-SD 41.3 fL 35.0 – 56.0

PLT 468 x 103 uL 100 – 300

MPV 5.9 fL 7.0 – 11.0

PDW 15.4 15.0 – 17.0

PCT 0.276% 1.108 – 0.282

LED 25 mm/jam 0-15 mm/jam

Page 18: case anak

Data dasar yang mempunyai arti positif untuk penetapan masalah

Anamnesis Pemeriksaan fisik Laboratorium

Diare

Batuk

Nafsu makan <<

Anak lemah dan rewel

Mata cowong

Mukosa mulut kering

peristaltik >>

Lympho# : 40.4 x 103 /Ul

PLT : 468 X 103 /Ul

LED : 25 mm/jam

Diagnosa DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN-SEDANG

Page 19: case anak

Rencana Pengelolaan

Terapi tanggal 20 april 2012Inf. KA-EN 3B 15 tpm/ makroInj. Lapixim 3 x 1/3 mgIjn. Trovensis 3 x 1/3 mgPer oral Neokaolona 3 x 1 Per oral dialax 3 x 1 mgPer oral diaform 3 x 1 mgtest laboratorium ( darah lengkap)

Page 20: case anak

Follow up

Tgl 21-4-12

s) Panas (-), batuk<<(+), pilek (-), BAB belum, BAK sedikit, muntah (-), nafsu makan <<(+).

0) N: 104 S: 36.40C KU : lemah, CM K/L : CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-) Tho : P/ simetris, sonor, sdv (+/+),

Rh (-/-), Wh (-/-). C/ Batas jantung dbn, Bj I-II Reguler, bising jantung (-)

Abd : lebih tinggi dari dinding dada, peristaltic (+), timpani (+), supel, NT (-)

Ext : oedem (-_/_-), akral hangatTerapi : Prebiotik 3 x 1 mg Cefotaxim 3 x 1 mg

Tanggal 22 april 2012 s) Panas (-), batuk<<(+), pilek (-),

BAB terakhir kemaren 2x, cair, BAK sedikit, muntah (-), nafsu makan <<(+).

0) N: 104 S: 36.0C KU : lemah, CM K/L : CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-) Tho : P/ simetris, sonor, sdv (+/+),

Rh (-/-), Wh (-/-). C/ Batas jantung dbn, Bj I-II Reguler, bising jantung (-)

Abd : lebih tinggi dari dinding dada, peristaltic (+), timpani (+), supel, NT (-)

Ext : oedem (-_/_-), akral hangatTerapi dilanjutkan

Page 21: case anak

Follow up

Tanggal 23 april 2012

s) Panas (-), batuk<<(+), pilek (-), BAB terakhir kemaren 3x, cair, BAK sedikit, muntah (-), nafsu makan <<(+), minum sedikit.

0) N: 102 S: 36.0C KU : lemah, CM K/L : CA (-/-), SI (-/-), PKGB (-) Tho : P/ simetris, sonor, sdv (+/+), Rh (-/-), Wh (-/-).

C/ Batas jantung dbn, Bj I-II Reguler, bising jantung (-)

Abd : lebih tinggi dari dinding dada, peristaltic (+), timpani (+), supel, NT (-)

Ext : oedem (-_/_-), akral hangatTerapi dilanjutkan

Page 22: case anak

Tinjauan Pustaka

Definisi

Diare adalah buang air besar dengan konsistensi yang lebih encer dari biasanya. Menurut etiologinya, diare dibagi menjadi diare cair dan diare berdarah. Sedangkan jika ditinjau dari lamanya, diare dapat dibagi menjadi diare akut dan diare persisten

Page 23: case anak

Con’t

Diare akut adalah buang air besar pada bayi dan anak lebih dari 3 kali perhari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang berlangsung kurang dari satu minggu.

Page 24: case anak

Etiologi

1. Faktor infeksia. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan

yang merupakan penyebab utama diare anak.Infeksi interal meliputi :Infeksi bakteri : Vibrio, E.Coli, Salmonella,

Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya.

Infeksi Virus : Enteroovirus ( Virus ECHO, Coxsackie, poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, astrovirus dan lain-lain.

Infestasi parasit : Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, strongyloides), protozoa, (Entamoeba histolytica, giardia lamblia, trichomonas hominis), jamur ( candida albicans).

Page 25: case anak

2. Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun.

- Faktor Malabsorbsi- Malabsorbsi karbohidrat : disakarida ( intoleransi

laktosa, maltose dan sukrosa ), monosakarida( intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering adalah intoleransi laktosa.

b. Malabsorbsi lemakc. Malabsorbsi protein

Page 26: case anak

Con’t

3. Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan

4. Faktor psikologis : rasa takut dan cemas. Walaupun jarang, dpat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar.

Page 27: case anak

Patogenesis

Gangguan Osmotik Gangguan Sekresi Gangguan motilitas usus

Patogenesis diare akut

Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung.

Jasad renik tersebut berkembang biak (multiplikasi) di dalam usus halus.

Oleh jasad renik dikeluarkan toksin ( toksin diaregenik ) Akibat toksin itu terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan

menimbulkan diare.

Page 28: case anak

Gejala Klinis

Mula-mula bayi dan anak menjadi rewel, gelisah, suhu tubuh

biasanya meningkat, nafsu makan berkurang .

Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare dan

dapat disebabkan oleh lambung yang turut meradang atau

akibat gangguan keseimbangan asam- basa dan elektrolit,

maka gejala dehidrasi mulai tampak. Berat badan turun, turgor

kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung,

selaput lender bibir dan mulut serta kulit tampak kering,

kemudian timbul diare

Page 29: case anak

Derajat Dehidrasi

Gejala & Tanda

Keadaan Umum Mata Mulut/

LidahRasa Haus Kulit % turun

BBEstimasi

def. cairan

Tanpa Dehidrasi Baik, Sadar Normal Basah

Minum Normal,

Tidak Haus

Dicubit kembali

cepat< 5 50 %

Dehidrasi Ringan –Sedang

Gelisah Rewel Cekung Kering

Tampak Kehausa

nKembali lambat 5 – 10 50–100

%

Dehidrasi Berat

Letargik, Kesadaran Menurun

Sangat cekung

dan kering

Sangat kering

Sulit, tidak bisa

minum

Kembali sangat lambat

>10 >100 %

Page 30: case anak

Pemeriksaan Lab

1. Pemeriksaan tinja

Makroskopis dan mikroskopis

pH dan kadar gula dalam tinja dengan kertas lakmus dan tablet

clinitest, bila diduga intoleransi gula.

Bila perlu dilakukan pemeriksaan biakan dan uji resistensi

2. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah, dengan

menentukan pH dan cadangan alkali atau lebih tepat lagi dengan

pemeriksaan analisa gas darah menurut ASTRUP ( bila memungkinkan )

3. Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin untuk mengetahui faal ginjal

4. Pemeriksaan elektrolit terutama kadar natrium, kalium, kalsium, dan

fosfor dalam serum (terutama pada penderita diare yang disertai kejang

).

Page 31: case anak

Penatalaksanaan

Apabila sudah ditentukan derajat dehidrasinya, baru kemudian menentukan nnya yakni ada 5 lintas penatalaksanaan :

RehidrasiDukungan nutrisiSuplementasi ZincAntibiotic selektifEdukasi orang tua 

Page 32: case anak

Daftar Pustaka

 Abdoerrachman, dkk, 2007. Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia Infomedika :Jakarta.American Academy of Pediatrics Commite on Nutrition.Use of oral fluid therapy and post-

treatment feeding following enteritis in children in a developed country. Pediatrics 1985;75;358-61

American Academy of Pediatrics Propesional commite on Quality improvement subcommitte o Acute Gastroenteritis Pratice parameter : the management of acute gastroeneritis in young children Pediatrics 1996:97:424-35

Armon K. Stephenson T, Macfaul R, Eccleston P, Warneke U. An evidence and consensus based guideline for acute diarrhea management Arch Dis Child 2001;85:132-42.

Santoso, B., Hartantyo I., Kusumawati, RD Nuning,. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Semarang : Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK UNDIP ; 2011. P. 124

Dwipoerwantoro PG.Pengembangan rehidrasi perenteral pada tatalaksana diare akut dalam kumpulan makalah Kongres Nasional II BKGAI Juli 2003

Hegar B, Kadim M. Tatalaksana diare akut pada anak dalam Majalah kesehatan Kedokteran indonsia Vol 1 No 06,2003

Norasid H,Surratmadja S, Asnil PO. Gastroenteritis (Diare ) akut dalam: Gastroenterologi anak praktis, Ed Suharyono, Aswitha B,EM Halimun : edisi ke2 Jakarta 1994: Balai penerbit FK-UI hal 51-76

Subijanto MS,Ranuh R, Djupri Lm, Soeparto P. Managemen disre pada bayi dan anak. Dikutip dari URL : http://www.pediatrik.com