carsinoma

15
TUGAS KELOMPOK CARCINOMA RONGGA MULUT Kelompok 5A Dosen Pembimbing Drg. Rehulina G, M.Si FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

description

oral

Transcript of carsinoma

Page 1: carsinoma

TUGAS KELOMPOKCARCINOMA RONGGA MULUT

Kelompok 5A

Dosen Pembimbing

Drg. Rehulina G, M.Si

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013

Page 2: carsinoma

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5A:

1. Kristiana Simamora (120600121)

2. Linda (120600122)

3. Tiffany Henry Phanestu (120600123)

4. Eka Sansari Panggabean (120600124)

5. Anjelina Panjaitan (120600125)

6. Fheby Saragih (120600126)

7. Lungguk Sitorus Pane (120600127)

8. Eka Grasella (120600128)

9. Anastasia (120600129)

10. Fatihah Muharani (120600130)

11. Kavinah A/P Muniandy (120600203)

12. Lavanya A/P Ravi(120600213)

13. Wan Surya Purnama Sari (120600031)

14. Eka Safitri (120600032)

Page 3: carsinoma

CARSINOMA RONGGA MULUT

PENDAHULUAN

Oral cancer atau yang biasa disebut kanker mulut, merupakan satu diantara penyakit

yang mematikan, perkembangan penyakit tersebut menimbulkan rasa nyeri, serta terganggunya

fungsi bicara dan menelan, hal tersebut menurunkan kualitas hidup seseorang. Kanker mulut

didefenisikan sebagai kanker yang berasal dari seluruh mukosa rongga mulut, tonsil, faring dan

laring, tetapi tidak termasuk kanker yang berasal dari bibir. Penelitian terbaru di

bidang“carcinogenesis of biology molecular” memberikan hasil yang cukup membantu

mengenai etiologi dan pathogenesis dari oral cancer, dimana dapat menunjang strategi yang

efektif bagi diagnose dan perawatan. Kanker mulut termasuk di dalam sepuluh kanker yang

paling sering terjadi di seluruh dunia. Dimana pada 2003 kanker mulut menempati peringkat ke-

delapan.

Di seluruh dunia, kanker rongga mulut menempati urutan ke-11 sebagai kanker yang

paling banyak terjadi. Sebanyak 91% dari seluruh kanker di rongga mulut adalah karsinoma sel

skuamous rongga mulut yang merupakan bagian dari kanker di daerah kepala dan leher.

Berdasarkan distribusi jenis kelamin, kanker mulut menduduki peringkat ke-8 pada pria dan ke-

13 pada wanita. Pada tahun 2002 telah di temukan 274.289 kasus baru kanker mulut dan dua

pertiga diantaranya di derita oleh pria. Negara berkembang. Insidensi kanker mulut di Asia per

100.000 populasi dengan prognosis yang buruk. Pada Negara tertentu seperti srilanka, india,

Pakistan dan Bangladesh kanker mulut merupakan kanker yang paling sering terjadi. Di

Indonesia sendiri menurut Departemen Kesehatan RI di laporkan terdapat 200.000 kasus baru

kanker setiap tahunnya.

DEFINISI KARSINOMA

Karsinoma sel skuamous adalah neoplasma epitel malignan yang memperlihatkan

deferensiasi skuamous dengan pembentukan jaringan keratin. Karsinoma sel skuamous mulut

sering di temukan pada lidah dan Dasar mulut. Merupakan 5% dari seluruh keganasan tubuh dan

merupakan 90% dari seluruh keganasan dalam rongga mulut. Etiologinya belum diketahui secara

pasti. Beberapa kondisi yang diduga berperan adalah infeksi kronis yang mengikuti karies gigi,

Page 4: carsinoma

permukaan gigi yang tajam, tambalan yang kasar, dan gigi palsu yang tidak baik. Gambaran

histology tumor ini bervariasi mulai dari berdiferensiasi baik, sel-sel tumor besar dengan inti

hiperkromatik dan pleoformik berbentuk sarang-sarang sel dengan mutiara keratin di tengahnya.

Pada tipe berdiferensiasi buruk, sel-sel tomur Lebih gepeng sehingga Lebih tidak

menyerupai sel epitel asal seta tidak di jumpai mutiara keratin di tengah-tengah sarang-sarang sel

tomur ganas. Tumor berdiferensiasi Lebih baik sering di jumpai dan biasanya bersifat

radioresisten ( tidak peka terhadap penyinaran), sedang tipe berdeferensiasi buruk bersifat

radiosensitive ( peka terhadap penyinaran).

Gambaran klinis kanker mulut ini sangat bervariasi, dapat berupa lesi putih, lesi merah,

lesi ulseratif, eksofitik, fisura ataupun kombinasi dari gambaran tersebut. Lesi putih pada kanker

mulut memiliki indurasi. Permukaan lesi putih tersebut dapat modular ataupun ulserasi.

GAMBARAN KLINIS KARSINOMA

Gambaran klinis kanker mulut yang berupa lesi merah.memiliki indurasi dan tebal.

Dalam bentuk ulseratif kanker mulut terasa keras apabila dipalpasi. Lesi eksolitif pada kanker

mulut memiliki permukaan yang tidak beraturan,fungating,papilari ataupun verruciform,dan

warnanya bervariasi mulai dari warna normal jaringan merah,maupun putih tergantung dari

jumlah keratin dan vaskularisasi.

Pada stadium awal terjadinya kanker, ditandai dengan adanya bercak merah yang tidak

timbul rasa sakit, atau bercak putih, dan pada sebagian lesi telah terjadi ulser. Umumnya pada

tahap dini tidak menimbulkan gejala. Apabila kanker telah berkembang akan terbentuk nodul

atau terjadi ulser.

Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu, maka keadaan

ini sudah dapat dicurigai sebagai awal proses keganasan. Tanda-tanda lain dari ulkus proses

Page 5: carsinoma

keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit tapi bergulung, lebih tinggi dari sekitarnya dan

indurasi lebih keras, dasarnya dapat berbintil-bintil dan mengelupas.

Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan endofitik.

Selain itu karsinoma mulut juga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik (lesi superfisial)

yang dapat berbentuk bunga kol atau papiler dan mudah berdarah.

Kanker rongga mulut dapat mengenai bagian dari rongga mulut meliputi bibir dan

mukosa bibir,lidah,palatum,gingiva,dasar mulut dan mukosa pipi.

ETIOLOGI

Kanker rongga mulut sampai sekarang masih belum diketahui dengan pasti.Ini

disebabkan karena etiologi terjandinya kanker multifaktorial dan kompleks.Terdapat dua faktor

predisposisi terjadinya kanker rongga mulut yaitu faktor instrinsik atau faktor dari luar yaitu

mengkonsumsi tembakau,alkohol,virus,malnutrisi,dan sinar matahari. Resiko terjadinya kanker

akan lebih meningkat apabila digabung antara faktor-faktor predisposisi misalnya merokok dan

minum alkohol. Faktor predisposisi yeng menyebabkan kanker adalah :

1. Genetik

Kanker rongga mulut dapat terjadi akibat penyakit genetik. Terbentuknya tumor sebagai

akibat terjadinya penyimpangan genetik yang disebabkan oleh faktor-faktor etiologi sehingga

terjadi pembelahan sel yang berlebihan sehingga terjadi pembelahan sel yang berlebihan dan

tidak terkendali. Gen yang menjadi sasaran perubahan genetik adalah onkogen,yaitu gen yang

meningkatkan pertumbuhan.anti onkogen yaitu gen yang menghambat pertumbuhan dan gen

yang mengatur apoktosis.

2. Mengkonsumsi Tembakau

Merokok dengan menggunakan tembakau dapat menyebabkan terjadinya kanker rongga

mulut.Dikatakan 90% pasien kanker rongga mulut disebabkan oleh penggunaan

tembakau.Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengn jumlah rokok yag diisap

dalam suatu jangka waktu. Orang yang merokok dengan tembakau mempunyai 6 kali lebih besar

terkena kanker daripada yang tidak merokok.

3. Alkohol

Dibeberapa negara seperti Denmark terdapat bukti epidemiologi yang menunjukkan

keterkaitan antara mengkonsumsi alkohol dengan kanker rongga mulut dan di Prancis, alkohol

Page 6: carsinoma

dikatakan penyebab terjadinya kanker orofaringeal di Eropa. 75-80% pasien kanker rongga

mulut disebabkan karena telah sering mengkonsumsi alkohol. Orang yang mengkonsumsi

alkohol mempunyai 6 kali kemungkinan terkena kanker rongga mulut daripada yang tidak

mengkonsumsi alkohol. Resiko terjadinya kanker rongga mulut lebih bersar apabila digabung

antara jumlah merokok perhari dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi perhari.

4. Virus

Human papilloman virus (HPV) dikatakan dapat menyebabkan 20-30% kasus-kasus

kanker rongga mulut. HPV tipe 16 telah ditemukan pada kanker rongga mulut. HPV dapat

merangsang mutasi gen p53 dimana mempunyai frekuensi yang tinggi terjadi kanker rongga

mulut.

5. Malnutrisi

Secara epidemiologi, kurang mengkonsumsi vitamin A dapat berhubungan terjadinya

kanker rongga mulut, tetapi kekurangan B-karoten masih belum terbukti keterkaitannya dengan

resiko terjadinya kanker rongga mulut. Kurang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran

dapat meningkatkan kanker rongga mulut. Mengkonsumsi buah0buahan dan sayur-sayuran

dikatakan dapat mencegah terjadinya kanker.

6. Sinar Matahari

Paparan sinar matahari yang mengandung ultraviolet merupakan resiko terjadinya kanker

pada bibir. Kira-kira 30% pasien yang menderita kanker bibir merupakan pekerja yang banyak

terpapar pada sinar matahari, misalnya petani dan nelayan.

PATOGENESIS

Karsinoma rongga mulut terjadi akibat adanya proses perubahan sel yang bertahap dari

normal menjadi lesi diplastik hingga akhirnya menjadi karsinoma sel skuamosa. Lesi

premalignasi atau prekanker didefenisikan oleh WHO sebagai jaringan yang berubah secara

morfologis. Lesi yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah leukoplakia dan eritroplakia,

sedangkan lichen planus lebih diklasifikasikan sebagai suatu kondisi dengan potensi menjadi

malignan.

Secara histopatologis, lesi premalignan dapat memperlihatkan adanya displasia dengan

kategori ringan, sedang dan berat. Berdasarkan kriteria histomorfologis, displasia ringan

memiliki sel displastik yang terbatas pada lapisan basal epitelium, sementara perubahan pada

displasia sedang dan berat meliputi perubahan morfologi seluler dan peningkatan ketebalan

Page 7: carsinoma

lapisan epitel sebanyak 2/3 sampai ¾ ketebalan lapisan epitel. Carcinoma in-situ adalah lesi

dimana sel abnormal meliputi seluruh epitel tanpa menginvasi membran dasar. Suatu KSSRM

terdiagnosis ketika terdapat kerusakan membran dasar dan invasi sel epitel displastik menuju

jaringan ikat. Keberadaan dan keparahan displasia diperkirakan berhubungan dengan

peningkatan resiko ke arah keganasan.

Karsinoma sel skuamosa rongga mulut dapat berkembang di tempat yang sebelumnya

terdapat leukoplakia dan eritroplakia atau dapat berkembang secara de novo. Secara klinis, lesi

memiliki tampilan lesi prakanker pada tahap awal karsinogenesis. Ketika telah menginvasi

submukosa, KSSRM tampak sebagai ulserasi kronis yang ireguler, dengan tepian yang meninggi

dan terdapat indurasi.

Seperti kanker di tempat lain, KSSRM dikelompokkan secara klinis sebagai dasar

pembuatan rencana perawatan. Sistem staging yang digunakan merupakan klasifikasi tumor-

nodemetastasis (TNM). T menunjukkan ukuran tumor, N menggambarkan ada atau tidaknya lesi

yang bermetastasis ke nodus limfa dan M menunjukkan ada atau tidaknya metastasis yang jauh

ke beberapa organ atau lokasi. Lokasi yang paling sering terkena adalah paru-paru.

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan bervariasi dengan sifat dari lesi, cara yang dipilih dokter, dan pilihan

pasien. Pembedahan reseksi, terapi kemoterapi, atau kombinasinya mungkin saja menjadi efektif.

1. Kanker bibir, lesi kecil dieksisi dengan bebas , lesi yang lebih besar mungkin

ditangani dengan terapi radiasi.

2. Kanker lidah ditangani secara agresif, angka kekambuhnya tinggi.

3. Diseksi leher radikal untuk metastasis kanker oral ke saluran limfatik pada region leher.

Reseksi pembedahan pada kanker mulut mencakup mandibulectomi parsial,

hemiglossectomi atau total glossectomi, dan resection bagian dasar mulut dengan buccal

mukosa. Prosedur pembedahan mencakup pembedahan leher dengan pengangkatan otot leher

lain, vena jugularis interna, kelenjar gondok, kelenjar submandibular, dan saraf spinal tambahan.

Penanganan pasien yang menderita kanker mulut dikelola oleh seluruh tim kesehatan. Rujukan

pada terapi bicara, terapi pekerjaan, psikolog, dan ahli diet sangat penting karena berhubungan

Page 8: carsinoma

dengan masalah yang mungkin muncul berikut ini yaitu komunikasi verbal, mengunyah, dan

menelan yang membawa perubahan tampilan diri serta harga diri.

Pengelolaan lain yang dapat di lakukan yaitu :

1. Pembedahan

Pembedahan dapat dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering dilakukan

pembedahan pada kanker yang melibatkan tenggorokan, tetapi juga dapat dilakukan pada kanker

rongga mulut. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat peluruhan lesi untuk mencegah

terjadinya penyebaran sel kanker pada nudul limfa, pembuluh darah, dan saraf. Setelah

pemdehan untuk mengangkat sel kanker, dilakukan pembedahan konstriktif bertujuan untuk

mempercepat proses penyembuhan, mengembalikan fungsi, serta meningkatkan kualitas hidup

pasien.

2. Radiasi

Radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar ion. Terapi radiasi ini dapat

menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker tersebut tidak berkembang lagi.

Radiasi jarang digunakan sebagai pengobatan yang utama. Radiasi sering digunakan untuk

mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan pembedahan, dan untuk mencegah sel kanker timbul

kembali atau untuk menghancurkan sisa-sisa sel kanker yang tidak terambil keseluruhannya

ketika pembedahan.

3. Kemoterapi

Kemoterapi merupakan salah satu bentuk terapi paliatif, digunakan apabila sel kankeer

timbul kembali pada pasien atau telah terjadi metastase. Kemoterapi merupakan terapi yang

menggunakan bahan kimia yang berfungsi untuk menghancurkan sel kanker. Terdapat enam

jenis bahan yang di gunakan untuk kemoterapi, diantaranya alkylating agent, nitrosoureas, anti

metabolite, anti tumor antibiotic, plant alkaloid, dan steroid hormone.

4. Terapi kombinasi

Bagi pasien yang pertumbuhan sel kanker telah menyebar luas atau telah terjadi regaional

metastase dapat dilakukan terapi kombinasi yang terdiri dar pembedahan, radiasi \dan

kemoterapi.

Page 9: carsinoma

5. Edukasi

Edukasi dapat diberikan kepada pasien kanker rongga mulut melalui dokter gigi atau ahli

kesehatan yang lain. Bagi pasien yang sering merokok, mengkonsumsi alcohol, dan menyirih

agar mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut. Di india, beberapa kampanye yang

dilakukan untuk mengurangi penggunaan tembakau berhasil mengurangi resiko terjadinya

kanker. Beberapa peneliti dari university of Harvard membuktikan bahwa lelaki yang banyak

mengkonsumsi buah-buahan sitrus, vitamin C, dan sayur-sayuran, 30-40% dapat mencegah dan

mengurangi terjadinya kanker.

KESIMPULAN

Kanker mulut didefenisikan sebagai kanker yang berasal dari seluruh mukosa rongga

mulut, tonsil, faring dan laring. Sebanyak 91% dari seluruh kanker di rongga mulut adalah

karsinoma sel skuamous rongga mulut. Karsinoma sel skuamous adalah neoplasma epitel

malignan yang memperlihatkan deferensiasi skuamous dengan pembentukan jaringan keratin.

Karsinoma sel skuamous mulut sering di temukan pada lidah dan Dasar mulut.

Resiko terjadinya kanker akan lebih meningkat apabila digabung antara faktor-faktor

predisposisi misalnya merokok dan minum alkohol. Faktor predisposisi yeng menyebabkan

kanker yaitu : faktor genetic, tembakau, alcohol, malnutrisi, dan paparan sinar matahari.

Karsinoma rongga mulut terjadi akibat adanya proses perubahan sel yang bertahap dari normal

menjadi lesi diplastik hingga akhirnya menjadi karsinoma sel skuamos.

Penatalaksanaan kanker rongga mulut dapat dilakukan dengan cara: pembedahan, radiasi,

kemoterapi, terapi kombinasi dan edukasi. Penatalaksanaan bervariasi dengan sifat dari lesi, cara

yang dipilih dokter, dan pilihan pasien. Pembedahan reseksi, terapi kemoterapi, atau

kombinasinya mungkin saja menjadi efektif.

Page 10: carsinoma

DAFTAR PUSTAKA

1. Regezi JA, Sciubba JJ, Jordan RCK. Clinical Oral pathology Correlations. 5td ed. St.

Louis: Saunders Elsevier, 2008: 67-68

2. Ihsan Rizal. Transkriptom Saliva Untuk Deteksi Dini Kanker Mulut. Dentika Dent J

2011; Volume (8,2): 1-5.

3. Nik zalik bayani ridzuan. Kanker Rongga Mulut. Usu repository. 2009

4. Sudiono J,dkk. Penuntun Praktikum Patologin Anatomi. Jakarta: EGC, 2001: 85-87.

5. Hasibuan S. 2004. Prosedur deteksi dan diagnose kanker ongga mulut.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1159/1/fkg-sayuti2.pdf. (8 Juni 2012).

6. Digilib. Kanker Rongga Mulut. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/jtptunimus-gdl-

mirnaafril-5427-2-babii.pdf. (8 Juni 2013)