Cardiac Rehabilitation

22
Rehabilitasi Penyakit Jantung Ika Rosdiana Bagian Rehabilitasi Medik RS Sultan Agung

description

rehabiliitasi jantung

Transcript of Cardiac Rehabilitation

Rehabilitasi Penyakit Jantung

Ika Rosdiana

Bagian Rehabilitasi Medik

RS Sultan Agung

Rehabilitasi Penyakit Jantung

Tujuan untuk mengembalikan keterbatasan fungsional yg terjadi akibat penyakit jantung

Tahun 1930an pasien dgn MI di observasi selama 6 minggu bed rest

Tahun awal 1950an pasien mulai melakukan ambulasi berjalan kaki 3-5menit sehari dimulai minggu ke-4

Mulai disadari bhw immobilisasi terlalu lama akan memicu tjdnya emboli paru program rehabilitasi, ambulasi dini dgn tidak meninggalkan faktor keselamatan pasien (pemantauan EKG)

Program Rehabilitasi Jantung

Program Rehabilitasi Jantung meliputi:

- Evaluasi medis

- Peresepan latihan

- Edukasi

- Konseling pasien dengan penyakit jantung

Program Rehabilitasi Jantung

Diberikan secara interdisipliner

(dokter PD/Jantung, dokter RM, perawat, fisioterapis, okupasional terapis, ahli gizi, psikoloog)

Pelayanan komprehensif

Terapi medikamentosa, peresepan latihan, Edukasi Gizi

Tujuan Program Rehabilitasi JantungTujuan Jangka Pendek- Rekondisi : pasien mampu melakukan ADL- Mengurangi risiko terjadinya re infark dan serangan jantung- Mengontrol gejala-gejala penyakit jantung Pemulihan fisik, psikologis dan sosial

Tujuan Jangka Panjang- Identifikasi dan pengelolaan faktor risiko- Meningkatkan status psikologis Meningkatkan perilaku sehat, memungkinkan pasien utk kembali

produktif

Program Rehabilitasi Jantung

Seleksi pasien dikategorikan dalam:- Setelah pasien mengalami serangan jantung- Post operasi bypass koroner- Pasien dgn angina pectoris stabil- Post operasi transplantasi jantung- Post operasi koroner angioplasty- Post operasi nonkoroner

Stratifikasi Risiko: Risiko Rendah: - Left Ventrikel dysfunction (-) EF>50%- Exercise induced myocardial ischemia manifest (-)/

perubahan segmen ST (-)- Exercise induced arrhytmia (-)- Coronary artery bypass graft surgery, percutaneus

transluminal coronary angioplasty- Functional capacity .6 MET

Risiko sedang- EF 30-40%- Exercise induced myocardial ischemia (depresi segmen ST 1-

2mm)- Kapasitas fungsional <5-6 MET (setelah >3mgg stlh serangan) Risiko Tinggi- EF < 30%- Ventrikular arritmia saat istirahat & makin meningkat dgn

exercise- Penurunan TD sistolik >15mmHg selama execise/ tdk mampu

meningkatkan TD stlh exercise- Exercise induced myocardial ischemia (depresi segmen ST

>2mm)

Kontra Indikasi

Exercise

Kontra indikasi absolut Kontra indikasi relatif

Unstable anginaGagal jantung akutAritmia tdk terkontrolTD istirahat 200/110PerikarditisTromboflebitis

TD 180/100mmHgNadi istirahat 120x/mntInfark baru

Fase2 Program Rehabilitasi Jantung

Rehabilitasi Jantung

Fase I

Fase akut

-3-6 hari

-Recovery stlh MI atau post surgery

-Dimulai segera stlh kondisi stabil (2-4hr)

Fase II

-Lanjutan dari fase I

-Dimulai stlh 2-4 mgg sampai 8-12 mgg

Fase III

-Disebut sebagai ‘fase jangka panjang’ sampai 6-24 bulan

(pengawasan EKG)

Tujuan Rehabilitasi Jantung

Fase I

- Mencegah akibat immobilisasi

- Membantu penderita melakukan ADL

- Mempersiapkan pdrt/kelg ttg gaya hidup sehat

- Mengurangi beban psikologis

- Memotivasi pasien untuk menjalankan program fase berikutnya (‘longterm CR’)

Fase ini dimulai di RS- Mulai dengan latihan ROM pada 24-48 jam pertama- Kemudian pasien dimotivasi untuk duduk &

melakukan ADl dengan bantuan- Mulai berdiri dan berjalan sekitar bed dengan

bantuan (target nadi maks 20 diatas nadi istirahat)- Berjalan sepanjang lorong ruangan sehari 2 kali

Program Edukasi & modifikasi faktor risiko Penjelasan ttg program CR yg akan

diberikan Anatomi & Fisiologi jantung Medikamentosa Keuntungan aktifitas fisik & exc

Exercise Testing

Exercise test dilakukan pada pasien setelah serangan jantung, yaitu: submaximal exc

CPX (cardiopulmonar exc) dilakukan utk cardomyopati/ CHF Submaximal exercise test- Pasien ber OR dgn mencapai 70% dari denyut jantung maksimal

(70% dari 220-umur)- Dilakukan sebelum keluar dari RS utk kmd 6-8mgg- Dijadwalkan pada pasien: MI (7-21 hari), angioplasty (3-10hari),

bypass (14-28 hari) CPX: latihan dgn menggunakan protokol treadmill, meningkat

dari menit ke menit & nafas dianalisis menggunakan pengukuran konsumsi oksigen, endpoint nya kelelahan / sesak nafas

Fase IIDilakukan setelah pulang dr RS dan tahap ini dapat berlangsung

antara 3-6 bulanTiga komponen utama dari program pelatihan fase 2 adalah:1. Frekwensi: frekwensi minimal adl 3 kali seminggu2. Waktu: 30-60 menit utk setiap sessi (termasuk pemanasan

minimal 10menit)3. Intensitas: dgn target denyut jantung (70-90% dari denyut

jantung maks) dgn skala borg 13-15 (tenaga yg dikeluarkan agak keras-keras)

Selain berolah raga, konseling dan edukasi ttg manajemen stress, berhenti merokok, gizi dan penurunan BB juga dalam fase ini

Modifikasi faktor Risiko Kontrol hiperlipidemia (Gizi)

mengurangi risk atherosklerosis dg modifikasi diitMedikamentosa

Kontrol hipertensidg modifikasi gaya hidup, menurunkan BB, drug treatment

Stop merokok Kontrol DM Management stress (Psi)

Fase III

Tahap 3 dari Rehabilitasi jantung adl program yg dirancang utk pemeliharaan terus seumur hidup.

Sesi ini dijadwalkan seminggu 3 kali

Jenis latihan seperti jogging, bersepeda

Tujuannya meningkatkan kebiasaan hidup sehat

Tidak memerlukan perawatan medis

Pasien post infark dapat melakukan aktifitas seksual 2-3 minggu setelah MI