Cardiac Arrets

8
 cardiac arrets Penyebab utama dari cardiac arrest adalah aritmia, yang dicetuskan oleh beberapa faktor, diantaranya penyakit jantung koroner, stress fisik (perdarahan yang banyak, sengatan listrik, kekurangan oksigen akibat tersedak, tenggelam ataupun serangan asma yang berat), kelainan bawaan, perubahan struktur jantung (akibat penyakit katup atau otot jantung) dan obat-obatan. Penyebab lain cardiac arrest adalah tamponade jantung dan tension pneumothorax. 1,2 Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti. Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplai oksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit. Jika cardiac arrest dapat dideteksi dan ditangani dengan segera, kerusakan organ yang serius seperti kerusakan otak, ataupun kematian mungkin bisa dicegah. 1,2,4 Cardiac arrest dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Hal ini dapat juga terjadi secara tiba-tiba pada seseorang yang terlihat sehat, dan menyebabkan kematian yang mendadak atau sudden cardiac death (SCD). Hal ini merupakan suatu kegawat daruratan medis, dapat berpotensi untuk

Transcript of Cardiac Arrets

Page 1: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 1/8

 

cardiac arrets

Penyebab utama dari cardiac arrest adalah aritmia, yang dicetuskan olehbeberapa faktor, diantaranya penyakit jantung koroner, stress fisik(perdarahan yang banyak, sengatan listrik, kekurangan oksigen akibat

tersedak, tenggelam ataupun serangan asma yang berat), kelainan bawaan,perubahan struktur jantung (akibat penyakit katup atau otot jantung) danobat-obatan. Penyebab lain cardiac arrest adalah tamponade jantung dantension pneumothorax. 1,2

Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti.Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organtubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanyasuplai oksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen keotak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapasnormal. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditanganidalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit. Jika

cardiac arrest dapat dideteksi dan ditangani dengan segera, kerusakan organyang serius seperti kerusakan otak, ataupun kematian mungkin bisa dicegah.1,2,4

Cardiac arrest dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak. Hal inidapat juga terjadi secara tiba-tiba pada seseorang yang terlihat sehat, danmenyebabkan kematian yang mendadak atau sudden cardiac death (SCD).Hal ini merupakan suatu kegawat daruratan medis, dapat berpotensi untuk

Page 2: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 2/8

 

membaik jika ditangani seawal mungkin. Penanganan pertama untuk cardiacarrest adalah cardiopulmonary resuscitation (biasa disebut CPR) yang akanmendukung sirkulasi peredaran darah sampai tersedia perawatan medisyang pasti. Penanganan berikutnya sangat bergantung pada irama jantungyang terlihat pada pemeriksaan lanjutan, apakah terdapat aritmia atau tidak,tetapi sering kali diperlukan defibrillasi untuk mengembalikan irama jantung

normal sebab sebagian besar cardiac arrest terjadi akibat ventricularfibrillation dan ventricular tachicardia. Saat ini, cardiac arrest masihmerupakan penyebab utama kematian di dunia. Sekitar separuh dari semuakematian akibat penyakit jantung digolongkan sebagai sudden cardiacdeath.2,5

DEFENISICardiac arrest disebut juga cardiorespiratory arrest, cardiopulmonaryarrest, atau circulatory arrest, merupakan suatu keadaan darurat medisdengan tidak ada atau tidak adekuatnya kontraksi ventrikel kiri jantung yangdengan seketika menyebabkan kegagalan sirkulasi. Gejala dan tanda yangtampak, antara lain hilangnya kesadaran; napas dangkal dan cepat bahkanbisa terjadi apnea (tidak bernafas); tekanan darah sangat rendah (hipotensi)dengan tidak ada denyut nadi yang dapat terasa pada arteri; dan tidakdenyut jantung.2,6

ETIOLOGIPenyebab cardiac arrest yang paling umum adalah gangguan listrik didalam jantung. Jantung memiliki sistem konduksi listrik yang mengontrolirama jantung tetap normal. Masalah dengan sistem konduksi dapatmenyebabkan irama jantung yang abnormal, disebut aritmia. Terdapatbanyak tipe dari aritmia, jantung dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat,atau bahkan dapat berhenti berdetak. Ketika aritmia terjadi, jantungmemompa sedikit atau bahkan tidak ada darah ke dalam sirkulasi.7

Aritmia dicetuskan oleh beberapa faktor, diantaranya: penyakit jantungkoroner yang menyebabkan infark miokard (serangan jantung), stress fisik(perdarahan yang banyak akibat luka trauma atau perdarahan dalam,sengatan listrik, kekurangan oksigen akibat tersedak, penjeratan, tenggelamataupun serangan asma yang berat), kelainan bawaan yang mempengaruhi

 jantung, perubahan struktur jantung (akibat penyakit katup atau otot jantung) dan obat-obatan. Penyebab lain cardiac arrest adalah tamponade jantung dan tension pneumothorax. 1,2,6,7

ANATOMIA.d.1. Suplai arteri pada JantungArteri koronaria adalah yang bertanggungjawab untuk mensuplai jantung itusendiri dengan darah yang kaya oksigen. Arteri koronaria adalah end-arteriesyang diujung dan bila terjadi penyumbatan, maka suplai darah ke ototmiokardium akan terhambat (infark miokard). Bila lumen pembuluh darahmenyempit karena perubahan atheromatous pada dinding pembuluh darah,pasien akan mengeluh nyeri dada yang meningkat secara bertahap padaaktivitas berat (angina). Kondisi ini tidak memungkinkan otot miokardiummeningkatkan kontraksi untuk memenuhi kebutuhan suplai darah, akibat

Page 3: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 3/8

 

berkurangnya suplai darah arteri.8

 Terdapat variasi ukuran dan letak dari arteri koronaria. Sebagai contoh, padasebagian orang, cabang posterior interventikular dari arteri koronariakanannya lebih besar dan menyuplai darah ke sebagian besar bagianventrikel kiri sedangkan pada kebanyakan orang tempat ini disuplai oleh

cabang anterior interventrikular dari arteri koronaria kiri. Contoh lain, nodussino-atrial umumnya disuplai oleh cabang nodus dari arteri koronaria kanan,akan tetapi pada 30-40% populasi menerima suplai dari arteri koronaria kiri.8

A.d.2. Saluran darah vena jantungSistem aliran darah vena pada jantung sebagai berikut:Vena-vena dan arteri-arteri koronaria mengalir ke dalam atrium kananmelalui sinus koronaria. Sinus koronaria mengalir ke dalam atrium kanan kearah kiri dari dan superior ke pembukaan dari vena cava inferior. GreatCardiac Vein mengikuti cabang anterior interventrikular dari koronaria kiridan kemudian menjalar ke arah belakang kiri pada cabang-cabangatrioventrikular. Pembuluh darah vena sedang mengikuti arteriinterventrikular posterior dan bersamaan dengan pembuluh darah vena kecilyang mengikuti arteri marginalis, mengalir ke dalam sinus koronaria. Sinuskoronaria mengalir ke pembuluh darah vena pada jantung.8

A.d.3. Sistem konduksi jantungekg Terdapat 3 jenis sel dalam jantung yang berperan dalam proses impulsnormal di dalam jantung, yaitu:8,9

Sumber◊1. Sel perintis (pacemaker cells) daya listrik jantung.Nodus sino- atrial (SA) adalah pacemaker jantung. Ia terletak di atas kristaterminalis, dibawah pembukaan vena cava superior di dalam atrium kanan.

◊2. Sel konduksi listrik Kabel jantung.Impuls yang dihasilkan oleh nodus SA diantar melalui otot-otot atrial untuk

menyebabkan sinkronisasi kontraksi atrial. Impuls tiba ke nodusatrioventrikular (AV) yang terletak di septum interatrial dibawah pembukaansinus koronaria. Dari sini impuls diantar ke ventrikel melalui serabutatrioventrikular (His) yang turun ke dalam septum interventrikular. SerabutHis terbagi menjadi 2 cabang kanan dan kiri. Cabang-cabang ini akanberakhir pada serabut-serabut Purkinje dalam subendokardium dari ventrikel.

Mesin◊3. Sel miokardium kontraksi jantung. Jika sebuah gelombang depolarisasi mencapai sebuah sel jantung, kalsiumakan dilepaskan ke dalam sel sehingga sel tersebut berkontraksi. Sel jantungmemiliki banyak sekali protein kontraktil, yaitu aktin dan miosin.

PATOFISIOLOGIPatofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi yang mendasarinya.Namun, umumnya mekanisme terjadinya kematian adalah sama. Sebagaiakibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti. Berhentinyaperedaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya suplaioksigen, termasuk otak. Hypoxia cerebral atau ketiadaan oksigen ke otak,menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas normal.

Page 4: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 4/8

 

Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani dalam 5menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit (Sudden cardiacdeath).1,2,4Berikut akan dibahas bagaimana patofisiologi dari masing2 etiologi yangmendasari terjadinya cardiac arrest.A.d.1. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner menyebabkan Infark miokard atau yang umumnyadikenal sebagai serangan jantung. Infark miokard merupakan salah satupenyebab dari cardiac arrest. Infark miokard terjadi akibat arteri koroneryang menyuplai oksigen ke otot-otot jantung menjadi keras dan menyempitakibat sebuah materia(plak) yang terbentuk di dinding dalam arteri. Semakinmeningkat ukuran plak, semakin buruk sirkulasi ke jantung. Pada akhirnya,otot-otot jantung tidak lagi memperoleh suplai oksigen yang mencukupiuntuk melakukan fungsinya, sehingga dapat terjadi infark. Ketika terjadiinfark, beberapa jaringan jantung mati dan menjadi jaringan parut. Jaringanparut ini dapat menghambat sistem konduksi langsung dari jantung,meningkatkan terjadinya aritmia dan cardiac arrest.5,7A.d.2. Stess fisik.Stress fisik tertentu dapat menyebabkan sistem konduksi jantung gagalberfungsi, diantaranya:1,7• perdarahan yang banyak akibat luka trauma atau perdarahan dalam• sengatan listrik• kekurangan oksigen akibat tersedak, penjeratan, tenggelam ataupunserangan asma yang berat• Kadar Kalium dan Magnesium yang rendah• Latihan yang berlebih. Adrenalin dapat memicu SCA pada pasien yangmemiliki gangguan jantung.Stress fisik seperti tersedak, penjeratan dapat menyebabkan vagal refleksakibat penekanan pada nervus vagus di carotic sheed.A.d.3. Kelainan BawaanAda sebuah kecenderungan bahwa aritmia diturunkan dalam keluarga.Kecenderungan ini diturunkan dari orang tua ke anak mereka. Anggotakeluarga ini mungkin memiliki peningkatan resiko terkena cardiac arrest.Beberapa orang lahir dengan defek di jantung mereka yang dapatmengganggu bentuk(struktur) jantung dan dapat meningkatkankemungkinan terkena SCA.7A.d.4. Perubahan struktur jantungPerubahan struktur jantung akibat penyakit katup atau otot jantung dapatmenyebabkan perubahan dari ukuran atau struktur yang pada akhirnryadapat mengganggu impuls listrik. Perubahan-perubahan ini meliputipembesaran jantung akibat tekanan darah tinggi atau penyakit jantungkronik. Infeksi dari jantung juga dapat menyebabkan perubahan struktur dari

 jantung.7A.d.5. Obat-obatanAntidepresan trisiklik, fenotiazin, beta bloker, calcium channel blocker,kokain, digoxin, aspirin, asetominophen dapat menyebabkan aritmia.Penemuan adanya materi yang ditemukan pada pasien, riwayat medis pasienyang diperoleh dari keluarga atau teman pasien, memeriksa medical recorduntuk memastikan tidak adanya interaksi obat, atau mengirim sampel urindan darah pada laboratorium toksikologi dapat membantu menegakkan

Page 5: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 5/8

 

diagnosis.2A.d.6. Tamponade jantungCairan yang yang terdapat dalam perikardium dapat mendesak jantungsehingga tidak mampu untuk berdetak, mencegah sirkulasi berjalan sehinggamengakibatkan kematian.2

A.d.7. Tension pneumothorax Terdapatnya luka sehingga udara akan masuk ke salah satu cavum pleura.Udara akan terus masuk akibat perbedaan tekanan antara udara luar dantekanan dalam paru. Hal ini akan menyebabkan pergeseran mediastinum.Ketika keadaan ini terjadi, jantung akan terdesak dan pembuluh darah besar(terutama vena cava superior) tertekan, sehingga membatasi aliran balik ke

 jantung.2

agaimana Mekanisme Terjadinya Henti Jantung (Cardiac Arrest)

Sebelum mengetahui patofisiologi dari henti jantung, diperlukan

pemahaman mengenai ritme normal dari denyut jantung. Syarat dikatakan

ritme jantung normal apabila ritme yang dihasilkan regular dengan frekuensi

denyutan rata-rata adalah 60 kali permenit/1 denyut setiap detik. Adapun

penampakan dalam rekam jantung yaitu sebagai berikut:

 Gambar 1. EKG ritme sinus normal

Terdapat tiga fase perubahan selama terjadi proses henti jantung yaitu:

Page 6: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 6/8

 

1. Fase elektrik (0-5 menit) --> fase 5 menit awal saat mulai terjadi impulselektrik tidak normal dan menyebabkan aritmia dari kontraksi ototjantung.

2. Fase sirkulasi (5-10 menit) --> fase dimana mulai terlihat akibat dariketidakcukupan jantung dalam memenuhi kebutuhan darah seluruh

tubuh. Dengan kata lain terjadi hipoksia jaringan.3. Fase metabolic (> 10 menit) --> ini merupakan fase yang kurang

difahami. Namun pada fase ini mulai diproduksinya toksin akibat sel-selyang mengalami hipoksia dan toksis tersebut beredar mengikuti alirandarah (EMS, 2008).

Patofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi yang mendasarinya.

Beberapa sebab dapat menyebabkan ritme denyut jantung menjadi tidak

normal, dan keadaan ini sering disebut aritmia. Selama aritmia, jantung dapat

berdenyut terlalu cepat atau terlalu lambat atau berhenti berdenyut. Empat

macam ritme yang dapat menyebabkan   pulseless cardiac arrest yaitu

Ventricular Fibrillation (VF), Rapid Ventricular Tachycardia (VT), Pulseless

Electrical Activity (PEA) dan asistol ( American Heart Association (AHA), 2005).

Kematian akibat henti jantung paling banyak disebabkan oleh ventricular

fibrilasi dimana terjadi pola eksitasi quasi periodik pada ventrikel dan

menyebabkan jantung kehilangan kemampuan untuk memompa darah secara

adekuat. Volume sekuncup jantung (cardiac output) akan mengalami

penurunan sehingga tidak bisa mencukupi kebutuhan sistemik tubuh, otak dan

organ vital lain termasuk miokardium jantung (Mariil dan Kazii, 2008).

Gambar 2. EKG ventricular fibrilasi

Page 7: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 7/8

 

Ventrikular takikardia (VT) adalah takidisritmia yang disebabkan oleh

kontraksi ventrikel simana jantung berdenyut > 120 denyut/menit dengan GRS

kompleks yang memanjang. VT dapat monomorfik (ditemukan QRS kompleks

tunggal) atau polimorfik (ritme irregular dengan QRS yang bervariasi baik

amplitudo dan bentuknya) (deSouza dan Wart, 2009).

Gambar 3. EKG ventricular tachycardia

Adapun asistol dapat juga menyebabkan SCA. Asistol adalah keadaan dimana

tidak terdapatnya depolarisasi ventrikel sehingga jantung tidak memiliki

cardiac output. Asistol dapat dibagi menjadi 2 yaitu asistol primer (ketika

sistem elektrik jantung gagal untuk mendepolarisasi ventrikel) dan asistol

sekunder (ketika sistem elektrik jantung gagal untuk mendepolarisasi seluruh

bagian jantung). Asistol primer dapat disebabkan iskemia atau degenerasi

(sklerosis) dari nodus sinoatrial (Nodus SA) atau sistem konduksi

atrioventrikular ( AV system) (Caggiano, 2009).

Page 8: Cardiac Arrets

5/9/2018 Cardiac Arrets - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/cardiac-arrets 8/8

 

 Gambar 3. EKG asystole

 

Sedangkan ritme lain yang dapat menyebabkan SCA adalah Pulseless Electrical

 Activity  (PEA). Kondisi jantung yang mengalami ritme disritmia heterogen

tanpa diikuti oleh denyut nadi yang terdeteksi. Ritme bradiasistol adalah ritme

lambat, dimana pada kondisi tersebut dapat ditemukan kompleks yang meluas

atau menyempit, dengan atau tanpa nadi juga dikatakan sebagai asistol

(Caggiano, 2009).

Walaupun patofisiologi cardiac arrest tergantung dari etiologi yang

mendasarinya. Namun pada umumnya mekanisme terjadinya kematian adalah

sama. Sebagai akibat dari henti jantung, peredaran darah akan berhenti.

Berhentinya peredaran darah mencegah aliran oksigen untuk semua organ

tubuh. Organ-organ tubuh akan mulai berhenti berfungsi akibat tidak adanya

suplai oksigen, termasuk otak. Hipoksia cerebral atau ketiadaan oksigen ke

otak, menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan berhenti bernapas

normal. Kerusakan otak mungkin terjadi jika cardiac arrest tidak ditangani

dalam 5 menit dan selanjutnya akan terjadi kematian dalam 10 menit (Kaplan,

2007).