Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

28
BAB IV PENYELESAIAN MASALAH 4.1 Program Imunisasi di Puskesmas Sei Selincah 1. Ada 11 program imunisasi yang dilakukan di Puskesmas Sei Selincah,diantaranya: 2. Pemberian imunisasi di posyandu Program ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kecatatan & kematian dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di posyandu. 3. Pemberian Imunisasi Campak Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit campak. 4. Bulan imunisasi anak sekolah (DT/TT) BIAS ditujukan untuk mencegah, tetanus toksoid dan difteri tetani pada anak SD kelas 1,2 dan 3. 5. Monitor suhu vaksin Program ini bertujuan agar suhu tetap stabil, sehingga vaksin tidak rusak dengan cara menggunakan lemari sebagai tempat penyimpanan vaksin. 6. Penyuluhan individu Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi. 7. Penyuluhan kelompok Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi di posyandu dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun. 8. KIPI 19

description

medical

Transcript of Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Page 1: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

BAB IV

PENYELESAIAN MASALAH

4.1 Program Imunisasi di Puskesmas Sei Selincah

1. Ada 11 program imunisasi yang dilakukan di Puskesmas Sei Selincah,diantaranya:

2. Pemberian imunisasi di posyandu

Program ini ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan, kecatatan & kematian

dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi di posyandu.

3. Pemberian Imunisasi Campak

Program ini bertujuan untuk mengatasi masalah penyakit campak.

4. Bulan imunisasi anak sekolah (DT/TT)

BIAS ditujukan untuk mencegah, tetanus toksoid dan difteri tetani pada anak SD

kelas 1,2 dan 3.

5. Monitor suhu vaksin

Program ini bertujuan agar suhu tetap stabil, sehingga vaksin tidak rusak dengan

cara menggunakan lemari sebagai tempat penyimpanan vaksin.

6. Penyuluhan individu

Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi.

7. Penyuluhan kelompok

Program ini bertujuan untuk menambah pengetahuan ibu tentang imunisasi di

posyandu dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun.

8. KIPI

Program ini bertujuan untuk memantau semua kejadian sakit dan kematian yang

terjadi dalam masa satu bulan setelah pemberian imunisasi.Kerjasama lintas sektoral

9. Pembuatan PWS

Program ini ditujukan untuk mempermudah pelayanan imunisasi di wilayah kerja

puskesmas.

10. Pencatatan & Pelaporan

Program ini dilaksanakan untuk mengetahui jumlah bayi yang diimunisasi di

puskesmas dan posyandu.

19

Page 2: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

4.2 Distribusi Jumlah Bayi di Puskesmas Sei Selincah

Berdasarkan Profil Kesehatan Puskesmas Sei Selincah tahun 2011, terdapat 664

bayi usia 0-11 bulan dalam wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah. Hasil ini didapatkan

dari perkalian jumlah penduduk total dengan nilai proyeksi yang sudah ditetapkan oleh

Dinas Kesehatan Kota/ Kabupaten8

Berikut adalah perhitungan jumlah bayi (0-11 bulan) yang diestimasikan oleh

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.12

Gambar2..EstimasiPendudukSasaran Program Pembangunan KesehatanTahun 2012 Provinsi

Sumatera Selatan

Berdasarkan nilai estimasi di atas, persentase jumlah bayi terhadap populasi

sebanyak 2.01 % maka, 12 perhitungan diatas diterapkan di dalam perhitungan jumlah

bayi di wilayah kerja puskesmas Sei Selincah.

Jumlah Bayi = Nilai Estimasi Bayi x Jumlah Penduduk

= 2,01 x 33.071 jiwa

= 664jiwa

Distribusi Jumlah Bayi Menurut Kelurahan di Puskesmas Sei Selincah Tahun 2011

20

Page 3: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Tabel 4.DistribusiJumlah Bayi menuru tkelurahan

Kelurahan JumlahBayi

Sei Selincah 390

SeiLais 274

Puskesmas 664

4.3 Input

Input adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan program

imunisasi

a. Sumber

1. Manusia (man)

Berdasarkan petunjuk Indikator Pelayanan imunisasi tahun 2011, tenaga petugas

program imunisasi di tingkat Puskesmas terdiri dari 4 orang bidan.

2.Dana (money)

Pelayanan kesehatan imunisasi di Puskesmas Sei Selincah tidak memiliki kendala

dalam hal pembiayaan. Untuk masyarakat miskin dan tidak mampu, pembiayaan imunisasi

ditanggung oleh Jamkesmas. Selain itu, pembiayaan juga dapat diklaim dari program

Jamsoskes, atau lebih lengkapnya Jamsoskes Sumsel Semesta, bagi masyarakat Sumsel yang

miskin dan tidak mampu yang tidak termasuk dalam Askes, Jamkesmas, Asabri dan jaminan

kesehatan lain. Setiap mengadakan suatu program, misalkan penyuluhan maupun program

promosi lainnya, pemegang program harus memberikan pengajuan dana kepada pemimpin

puskesmas untuk biaya yang diperlukan. Dengan demikian belum ada standarisasi alokasi

dana yang jelas untuk program promosi imunisasi.

3. Sarana (material)

Pelayanan kesehatan imunisasi di Puskesmas Sei Selincah telah didukung dengan

sarana dan prasarana yang cukup memadai.

4.Metode (method)

21

Page 4: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Untuk metode program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah Palembang, terbagi

menjadi dalam gedung dan luar gedung. Untuk di dalam gedung, program pelayanan

imunisasi dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pasien didaftar di ruang pendaftaran

2. Pasien dipanggil menurut nomor urut

3. Petugas memberi konseling mengenai obat-obat imunisasi

4. Petugas menganamnesis, memeriksa dan mengisi kartu

5. Petugas memberikan pelayanan imunisasi

6. Petugas memberikan pesan untuk kontrol secara teratur atau jika ada keluhan

7. Pasien boleh pulang

Dari keseluruhan langkah di atas, tidak terdapat kekurangan dari segi metode.

b. Tata Cara

Kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Puskesmas Sei Selincah untuk pelayanan imunisasi

adalah sebagai berikut:

1. Adanya ruangan

2. Adanya meja dan kursi

3. Adanya petugas

4. Adanya alat-alat/ obat-obat imunisasi

5. Adanya pencatatan dan pelaporan

c. Kesanggupan

Petugas program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah Palembang mampu memenuhi

kebutuhan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan dan informasi mengenai imunisasi

secara efektif.

4.4 Proses

a. Perencanaan (Planning)

Siklus perencanaan yang dilakukan di Puskesmas Sei Selincah Palembang adalah satu

tahun (perencanaan tahunan) sesuai dengan periode tahun anggaran, dan dibuat dalam bentuk

Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP), yang dimulai dari perumusan Rencana Usulan

22

Page 5: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Kegiatan (RUK) sampai Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Perencanaan program

Imunisasi berpedoman pada pedoman nasional program imunisasi.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pelayanan kesehatan imunisasi di Puskesmas Sei Selincah memiliki penanggung

jawab dr. Sri M sebagai pimpinan Puskesmas. Adapun pemegang program pelayanan

kesehatan wajib imunisasi dipercayakan kepada 1 orang bidan, Made yang bertanggung

jawab membuat laporan serta melaporkan data-data yang di kumpulkan dalam pelayanan

imunisasi, yang juga merangkap sebagai pelaksana pelayanan..

c. Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan kegiatan berdasarkan kegiatan yang telah direncanakan pada perencanaan

awal. Lalu dilanjutkan dengan fungsi koordinasi yang meliputi koordinasi horizontal terdiri

dari kerja sama lintas program dan kerja sama lintas sektoral.

Kerjasama lintas program dilakukan dengan adanya mini lokakarya tiap bulan, selain

itu dokter yang menjabat sebagai pimpinan Puskesmas melakukan supervisi kepada bidan,

perawat atau paramedis yang bertanggungjawab terhadap program imunisasi di Puskesmas

Sei Selincah. Dokter serta penanggungjawab kegiatan program imunisasi bersama dengan

petugas imunisasi lainnya juga memberikan penyuluhan kepada anggota masyarakat

mengenai imunisasi, tujuan dan manfaatnya, serta berbagai metode kontrasepsi yang ada.

Sedangkan untuk kerjasama lintas sektoral dilakukan dengan mini lokakarya

tribulanan. Kerjasama lintas sektoral bisa berupa memberikan penyuluhan kepada ketua

RT/RW, lurah, camat atau tokoh-tokoh masyarakat setempat lainnya yang menjadi panutan

dan dihormati oleh masyarakat.

d. Pengontrolan (Controlling)

Pada prinsipnya semua kegiatan dimonitor dan dievaluasi antara lain kegiatan

pelaksanaan akseptor imunisasi, penyediaan sarana dan prasarana pelengkap lainnya,

pelatihan petugas, program promosi imunisasi, dan supervisi. Salah satu alat kontrol atau

pemantauan program imunisasi adalah Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) imunisasi.

Dengan PWS imunisasi, dapat dipantau cakupan pelayanan imunisasi secara teratur

(bulanan) dan terus menerus, dapat dinilai kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan

hasil pencapaian, dapat ditentukan urutan wilayah prioritas yang akan ditangani secara

23

Page 6: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

intensif, dapat direncanakan tindak lanjut dengan menggunakan sumber daya yang tersedia,

serta dapat menjadi sarana komunikasi lintas sektoral (dengan lurah dan camat). Pemantauan

juga dapat dilakukan dengan menelaah laporan, pengamatan langsung dan wawancara dengan

kader maupun dengan masyarakat sasaran, mendeteksi hambatan yang ada serta

menanggulanginya termasuk aktivitas pencatatan dan pelaporan serta pencapaian target, yang

dirumuskan dalam penilaian kinerja.

Untuk mempertahankan dan meningkatkan cakupan peserta imunisasi perlu

diupayakan pengelolaan program yang berhubungan dengan peningkatan aspek kualitas,

teknis dan aspek manajerial pelayanan imunisasi. Dari aspek kualitas perlu diterapkan

pelayanan yang sesuai standard dan variasi pilihan metode imunisasi sedangkan dari segi

teknis perlu dilakukan pelatihan klinis dan non-klinis secara berkesinambungan. Selanjutnya

aspek manajerial, pengelola program imunisasi perlu melakukan revitalisasi dalam segi

analisis situasi program imunisasi dan sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan imunisasi.

24

Page 7: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

4.5 Output

4.5.1 Cakupan Imunisasi BCG

Cakupan imunisasi BCG di Puskesmas Sei Selincah pada akhir tahun 2011 adalah

100,9%.Cakupan imunisasi BCG ini sudah melebihi target yang ditetapkan yaitu sebesar

95%. Secara umum, pencapaian imunisasi BCG dari bulan januari sampai desember

pada tahun 2011 menunjukkan kemajuan yang stabil dan dapat memenuhi target yang

ditetapkan setiap bulannya. (lihat lampiran, grafik 4.3.1).

Grafik 4.5.1 Cakupan Imunisasi BCG di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 9 18 26.4 35.3 42.5 50 57.4 66.1 74.8 83.7 92.3 104.4

Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95

4.5.2 CakupanI munisasi HBUniject

Cakupan imunisasi HBUniject di PuskesmasSei Selincah pada akhir tahun 2011

adalah 86,9%. Cakupan imunisasi HBUniject ini melebihi 6.9% dari target 80%

25

Page 8: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Grafik 4.5.2 Cakupan Imunisasi Hbuniject di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 7.5 15 22.5 30 37.4 44.

8

52 54.1 63.1 71.4 79.5 86.9

Target 6.6 13.2 19.8 26.4 33 39.

6

46.2 52.8 59.4 66 72.6 80

ket: persentase (%)

4.5 .3 Cakupan Imunisasi DPT

Target imunisasi DP 1, 2 dan 3 pada tahun 2011 di Puskesmas Sei Selincah

secara berturut turut adalah 95%, 92% dan 90%. Semua target imunisasi tersebut dapat

dicapai dengan baik di Puskesmas Sei Selincah. Hal ini terlihat di grafik 2, grafik 3 dan

grafik 4 dimana pencapaian imunisasi DPT 1, 2 dan 3 adalah sebanyak 104,4%, 102%

dan 99,8%. Dari bulan Januari sampai bulan Desember, Puskesmas Sei Selincah secara

konsisten dapat menjalankan program imunisasinya dimana kunjungan imunisasi sudah

memenuhi target setiap bulannya. Data tersebut menggambarkan bahwa program

imunisasi DPT di Puskesmas Sei SelincahPalembang pada tahun 2011 sudah terlaksana

dengan baik karena pencapian imunisasinya bisa memenuhi target. Selengkapnya dapat

dilihat di lampiran, grafik 4.5.1, grafik 4.5.2 dan grafik 4.5.3.

26

Page 9: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Grafik 4.5.3.1 Cakupan Imunisasi DPT1 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 9 17.9 26.8 35.8 44.7 53.4 62.3 71 79.6 88.5 100 104.4

Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95

ket: persentase (%)

27

Page 10: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Grafik 4.5.3.2 Cakupan Imunisasi DPT2 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 8.9 17.5 26.1 34.7 43.3 52.2 60.8 69.1 77.2 85 93.3 102

Target 7.6 15.2 22.8 30.7 38.3 45.9 53.5 61.1 68.7 76.3 83.9 92

ket: persentase (%)

28

Page 11: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Grafik 4.5.3.3 Cakupan Imunisasi DPT 3 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

Series 1Series 2

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 8.3 16.7 25 33.3 41.7 50.1 58.4 66.7 74.8 83.1 91.4 99.8

Target 7.5 15 22.5 30 37.5 45 52.5 60 67.5 75 82.5 90

ket: persentase (%)

4.5.4 Cakupan Imunisasi Polio

Dari lampiran, grafik 4.6.1 dapat terlihat bahwa pencapaian imunisasi polio 1 di

Puskesmas Sei Selincah adalah sebesar 105,4% melampaui target yang ditetapkan.

Selain itu, pencapaian imunisasi polio 2 juga memenuhi melampaui target 101,6%

seperti yang tergambar di grafik 4.6.2. Lalu, grafik 4.6.3 memperlihatkan bahwa target

imunisasi polio 3 yang sebesar 92,% dapat dicapai sebanyak 104,1%. Selain itu,untuk

cakupan imunisasi polio 4 juga mencapai target yang diharapkan, yakni melebihi target

93% (tergambar di grafik 4.6.4). Jadi, program imunisasi polio yang dilakukan di

29

Page 12: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011 sudah berjalan dengan baik dimana cakupan

imunisasi polio 1, 2, 3 dan 4 dapat mencapai target.

Grafik 4.5.4.1 Cakupan Imunisasi Polio 1 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 8.9 17.6 26.2 34.8 38.1 52.4 61.4 70.3 79 87.9 89.9 105.4

Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95

ket: persentase (%)

30

Page 13: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Grafik 4.5.4.2 Cakupan Imunisasi Polio2 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 8.6 17 25.6 34 35.7 49.7 59.3 67.7 76.3 84.9 84.9 101.6

Target 7.9 15.8 23.7 31.6 39.5 47.4 55.3 63.2 71.1 79 86.9 95

ket: persentase (%)

Grafik 4.5.4.3 Cakupan Imunisasi Polio 3 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

31

Page 14: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

20

40

60

80

100

120

PencapaianTarget

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 8.9 17.5 26.1 34.5 39 50.8 50.7 68 76.6 84.9 84.9 104.1

Target 7.6 15.2 22.8 30.7 38.3 45.9 53.5 61.1 68.7 76.3 83.9 92

ket: persentase (%)

Grafik 4.5.4.4 Cakupan Imunisasi Polio 4 di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

PencapaianTarget

32

Page 15: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Pencapaian 4.1 12.7 21 29.3 33.8 45.7 53.8 62.1 70.1 78.4 78.4 95.2

Target 7.6 15.2 22.8 30.7 38.3 45.9 53.5 61.1 68.7 76.3 83.9 92

ket: persentase (%)

4.5.5 Cakupan Imunisasi Campak

Pada akhir tahun 2011, terlihat di lampiran grafik 3.6.1 bahwa bahwa pencapaian

cakupan imunisasi campak melebihi target 90%yaknisebesar 109,5%. Ada 664 bayi yang

sudah mendapat imunisasi campak dari total 733 bayi di Puskesmas Sei Selincah pada

tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa program imunisasi campak di Puskesmas Sei

Selincah pada tahun 2011 sudah berjalan dengan baik dan dapat memenuhi target yang

dinginkan.

Grafik 4.5.5 Cakupan Imunisasi Campak di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

Pencapaian 8.9 17.3 25.6 41 52.3 60.6 68.4 76.7 84.8 93.1 96.7 109.5

Target 7.5 15 22.5 30 37.5 45 52.5 60 67.5 75 82.5 90

ket: persentase (%)

.

4.6 Sasaran

33

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sep Okt Nov Des0.00

20.00

40.00

60.00

80.00

100.00

120.00

PencapaianTarget

Page 16: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

Sasaran program ini pada dasarnya yaitu seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas

Sei Selincah, yang berjumlah 664 jiwa.

4.7 Dampak

Dampak yang diharapkan dengan dilaksanakannya program imunisasi yaitu dengan

terpenuhinya target cakupan peserta imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah. Dari

manajemen program imunisasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2011, didapatkan angka

cakupan peserta imunisasi melebihi semua target imunisasi yang membuktikan bahwa angka

prevalensi akseptor imunisasi di Puskesmas ini masih tergolong.

4.8 Fishbone Diagram Analisis Penyebab Masalah

Berikut adalah identifikasi sekaligus analisis masalah yang mungkin menyebabkan

tingginya prevalensi penderita di Puskesmas tersebut dengan menggunakan Fishbone

diagram seperti tertera dalam gambar berikut.

Gambar 1. Fishbone diagram Permasalahan Program imunisasidi Puskesmas Sei Selincah

34

Sarana

Pencapaian iminisasi yang jauh melebihi dari target yang sudah ditetapkan

Manusia

Pengetahuan tentang jumlah pasti penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah

Dana

Metode

Page 17: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

4.9 Prioritas penyebab masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan diatas, harus ditetapkan satu prioritas

masalah yaitu dengan menggunakan metode USG yang menggunakan pertimbangan

beberapa aspek yaitu :

1. Urgency (dilihat dari mendesak atau tidaknya masalah tersebut)

2. Seriousness (tingkat keseriusan masalah)

3. Growth (tingkat perkembangan masalah)

Masing-masing aspek dinilai dengan menggunakan kriteria-kriteria dibawah ini

Kriteria yang sangat penting : Skor 5

Kriteria yang penting : Skor 4

Kriteria yang cukup penting : Skor 3

Kriteria yang kurang penting : Skor 2

Kriteria yang tidak penting : Skor 1

Masalah yang mempunyai total angka tertinggi dari hasil penjumlahan yang akan menjadi

prioritas masalah.

No Aspek Masalah Urgency Seriousness Growth Total

1. Pengetahuan tentang jumlah pasti penduduk di wilayah kerja Puskesmas Sei Selincah

5 5 4 14

Tabel 4. Penentuan Prioritas Masalah Pelaksanaan Program imunisasi Puskesmas Sei

Selincah

Dari hasil skoring dengan metode USG diatas, didapatkan prioritas masalahnya adalah

pengertahuan mengenai jumlah pasti penduduk di wilayah kerja puskesmas Sei Selincah

4.10 Prioritas Penyelesaian Masalah

Setelah menganalisis masalah dengan fishbone diagram dan menentukan prioritas

masalah berdasarkan metode USG, maka dapat disimpulkan ada beberapa metode yang

paling tepat untuk menyelesaikan masalah rendahnya prevalensi imunisasi di Puskesmas Sei

Selincah. Adapun beberapa langkah alternatif yang dapat diambil yaitu: Melakukan kerja

35

Page 18: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

sama dengan pihak Badan Pusat Statistik Pada prinsipnya, pencapaian target imunisasi di

puskesmas Sei Selincah ini amat dipengaruhi dengan jumlah penduduk yang berada pada

wilayah kerja Sei Selincah ini. Dicurigai, pencapaian puskesmas yang jauh melebihi target ini

dikarenakan oleh tidak akuratnya jumlah penduduk yang ada pada wilayah kerja puskesmas.

Hal ini dapat terjadi karena data yang didapat (jumlah penduduk di wilayah kerja

puskesmas) dari kader-kader yang telah tersebar dari setiap kecamatannya.maka dari itu

kepala puskesmas perlu melakukan kerja sama dengan pihak Badan Pusat Statistik, agar

dapat diketahui secara jelas jumlah penduduk di wilayah kerja ini

BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Cakupan imunisasi dasar di Puskesmas Sei Selincah pada tahun 2011 semuanya

memenuhi target yang telah ditetapkan. Dari 664 bayi di Puskesmas Sei Selincah, 100,9%

bayi sudah diimunisasi campak. 86,9% bayi sudah diimunisasi HBuniject. Sementara itu,

104,4% bayi telah diimunisasi DPT dan HB 1, 102% bayi telah diimunisasi DPT dan HB 2

serta 99,8% bayi telah diimunisasi DPT dan HB 3. Selain itu, pencapaian imunisasi polio

1, 2, 3 dan 4 juga memenuhi target yaitu secara berturut-turut sebanyak 105,4%, 101,6%,

104,1% dan 95,2%. Dan 109,5% bayi telah diberikan imunisasi campak. Dari data ini dapat

diketahui bahwa program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah sudah berjalan dengan baik

dimana cakupan imunisasi dasar dapat melebihi target yang dinginkan.

Data jumlah penduduk di wilayah kerja puskesmas Sei Selincah merupakan data yang

didapat dari kader-kader yang tersebar di wilayah kerja puskesmas

5.2 Saran

Puskesmas Sei Selincahdiharapkan dapat secara konsisten melaksanakan program

imunisasi yang telah dilakukan pada tahun-tahun berikutnya sehingga pencapaian cakupan

imunisasi dasar dapat terus ditingkatkan hinggamencapaikeadaancakupan optimal 100%.

Keberhasilan program imunisasi di Puskesmas Sei Selincah ini juga sebaiknya

dipublikasikan.

Selain itu pihak puskesmas, dalam kasus ini diwakili oleh kepala puskesmas harus

melakukan kerjasama dengan pihak Badan Pusat statistic agar mendapatkan data yang akurat.

36

Page 19: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

1. Data Statistik Indonesia. 2010. Angka Kematian Balita. [dikutip 12 Juni2011]; Tersedia

di: http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/440/440/

2. Departemen Kesehatan. 2010. Untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu dan Kematian

Bayi Perlu Kerja Keras. [dikutip 12 Juni2011]; Tersedia di:

http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/793-untuk-menurunkan-angka-

kematian-ibu-dan-kematian-bayi-perlu-kerja-keras.html

3. Dinkes Banyuwangi. 2009. Upaya Peningkatan Cakupan Imunisasi. [dikutip12 Juni

2011]; Tersedia di: http://dinkes.banyuwangikab.go.id/bidang-p2p/upaya-peningkatan-

cakupan-imunisasi.html

4. MenteriKesehatanRepublik Indonesia. KeputusanMenteriKesehatan RI Nomor128 Tahun

2004 TentangKebijakanDasarPusatKesehatanMasyarakat. Jakarta; 2004.

5. Senewe FP, Wiryawan Y. ManajemenPemantauan Wilayah

SetempatKesehatanIbudanAnak Kota SukabumiTahun 2007.

PusatpenelitiandanPengembanganEkologidan Status Kesehatan,

BadanpenelitiandanPengembanganKesehatanDepartemenKesehatanRepublik Indonesia.

Jakarta : 2010

6. DinasKesehatanProvinsiSumaera Selatan. BukuProfilKesehatanProvinsi Sumatera

Selatan tahun 2010. Palembang ; 2010

7. Rosalina L. 1990. Program ImunisasidanPermasalahannya di Indonesia. Jakarta:

CerminDuniaKedokteran.

8. Rahardjo E. 1991. Imunisasi Polio danPermasalahannya. Jakarta:

CerminDuniaKedokteran.

37

Page 20: Cakupan Imunisasi BCG (Autosaved)

9. Suyitno H. 1989.

PerananPencegahanPenyakitDalamPeningkatanTumbuhKembangAnak. Semarang:

FKUniversitasDiponegoro, hlm: 15.

10. Banin U. 2010. PengetahuandanSikapIbu yang

MelahirkanTentangPemberianImunisasiDasarPadaBayi di

RumahSakitIbudanAnaimunisasiadrulAini Medan Tahun 2010. Medan: FKMUSU, hlm: 1

11. Rosalina L. 1990. Program ImunisasidanPermasalahannya di Indonesia. Jakarta:

CerminDuniaKedokteran.

12. Rahardjo E. 1991. Imunisasi Polio danPermasalahannya. Jakarta:

CerminDuniaKedokteran.

13. SuyitnoH. 1989. PerananPencegahanPenyakitDalamPeningkatanTumbuhKembangAnak.

Semarang: FKUniversitasDiponegoro, hlm: 15.

14. BuletinSulteng. 2006. LaporanHasilKegiatanImunisasiProvinsi Sulawesi Tengah Tahun

2005. Palu: DinkesSulteng

38