ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

114
ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI PEMASARAN PRODUK UMROH PT. MALIKA WISATA UTAMA KOTA TANGERANG Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Disusun Oleh: TAQIULLAH NIM 11140530000025 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI UMROH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H  

Transcript of ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

Page 1: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG)

PADA STRATEGI PEMASARAN PRODUK UMROH

PT. MALIKA WISATA UTAMA KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Disusun Oleh:

TAQIULLAH

NIM 11140530000025

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI UMROH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

 

Page 2: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

 

Page 3: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

 

Page 4: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

 

Page 5: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

ABSTRAK

Taqiullah, NIM 11140530000025, “Analisis Boston

Consulting Group (BCG) pada Strategi Pemasaran Produk

Umroh PT. Malika Wisata Utama Kota Tangerang”, Dosen

Pembimbing Muammar Aditya, M.Ak

Setiap perusahaan menginginkan produknya dapat diterima oleh

masyarakat, oleh karena itu setiap perusahaan harus dapat

mengoptimalkan strategi pemasaran guna untuk mencapai tujuan

perusahaan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

posisi produk PT. Malika Wisata Utama dalam kuadran matriks

BCG dan strategi apa yang dilakukan berdasarkan matriks BCG.

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan metode

riset lapangan seperti observasi, wawancara dan riset

kepustakaan. Pendekatan data pada penelitian ini dilakukan

secara kualitatif dan kuantitatif, karena data deskriptif berupa

kata-kata tertulis dan data yang diteliti berupa angka-angka. Dan

data yang digunakan adalah data primer yaitu penulisan yang

didapat hasil wawancara, dan data sekunder diperoleh dari data

yang telah diolah.

Dari hasil penelitian dengan analisis matriks BCG, maka dapat

diketahui bahwa tingkat pertumbuhan pasar PT. Malika Wisata

Utama adalah sebesar 15% dan nilai pangsa pasar relatif adalah

sebesar 1,14x dimana nilai pangsa pasar tersebut lebih besar dari

satu (>1), maka produk PT. Malika Wisata Utama berada dalam

posisi kuadran stars, yang menandakan bahwa pertumbuhan

pasar tinggi dengan pangsa pasar relatif tinggi, dan strategi yang

digunakan oleh PT. Malika Wisata Utama adalah hold atau

mempertahankan, yaitu strategi untuk mempertahankan produk-

produk agar tetap pada kategori yang sama, serta agar dapat tetap

bersaing dengan produk kompetitor lainnya.

Kata Kunci: Matriks BCG, Strategi Pemasaran, Produk

Umroh, PT. Malika Wisata Utama.

 

Page 6: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat beserta salam

semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan kita,

Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, para

sahabatnya, juga para umatnya hingga akhir zaman. Aamiiin.

Alhamdulillahirabbil‟aalamiiin, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Boston Consulting

Group (BCG) pada Strategi Pemasaran Produk Umroh PT.

Malika Wisata Utama Kota Tangerang”, dengan baik yang

disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh Gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terselesaikan bukan

semata-mata dari pribadi penulis, namun berkat pertolongan

Allah SWT, dan bantuan dari semua pihak yang turut andil dalam

memberikan doa, moril maupun materil, serta keikhlasan dalam

membimbing penulis.

Oleh karena itu hanya ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya yang dapat penulis hanturkan kepada:

 

Page 7: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

ii

1. Dr. Arief Subhan, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Suparto, M.Ed. Ph.D.,

selaku Wakil Dekan Bidang Akademik. Dr. Roudhonah,

MA., selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi. Dr.

Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan

Manajemen Dakwah, dan Drs. Sugiharto, MA., selaku

Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.

3. Muammar Aditya, M.Ak., selaku Dosen Pembimbing

dalam penyusunan skripsi yang telah meluangkan

waktunya untuk mengoreksi, membimbing, serta

mengarahkan penulis guna mendapatkan skripsi yang

lebih baik.

4. Noor Bekti, SE, M.Si, selaku Dosen Penasihat Akademik,

serta segenap dosen yang telah membimbing dengan

memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh

perkuliahan di Jurusan Manajemen Dakwah, Kosentrasi

Manajemen Haji dan Umroh (MHU) Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Orang tua tercinta, Ayahanda Jazudin, S.Pd.I dan Ibunda

Idah Hamidah, S.Pd.I yang telah mendidik dan

memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus, baik

secara moril maupun materil serta kekuatan do‟a yang tak

kunjung usai di setiap pagi siang sore dan malamnya yang

selalu mengiringi demi kebahagian dan kesuksesan

 

Page 8: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

iii

penulis, serta dukungan, semangat, arahan, agar selalu

percaya kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan

dan skripsi ini. Semoga selalu Allah lindungi dalam setiap

nafas dan langkahnya. Aamiiin.

6. Kakak-kakakku Fufu Afikah, Amd. Keb dan Humaerotul

Shiyamah, S.Kep yang tidak pernah lelah menyemangati

penulis setiap harinya, serta sanak keluarga yang selalu

memberikan dukungan. Semoga selalu dalam lindungan

Allah SWT. Aamiin.

7. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqosyah baik Ketua

Sidang, Penguji I/II Sekretaris, serta Pembimbing.

8. Pimpinan dan staff perpustakaan umum dan staf

perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, yang telah membantu penulis untuk

mendapatkan referensi berupa kepustakaan dan

memberikan fasilitasnya.

9. Raden Muhammad Iqbal selaku Manajemen Operasional

PT. Malika Wisata Utama yang telah banyak membantu

penulis dan bersedia diwawancarai guna melakukan

skripsi ini.

10. Segenap staff bagian Umum dan staff divisi Umroh PT.

Malika Wisata Utama yang telah memberikan informasi-

informasinya kepada peniliti.

11. Diana yang telah memberikan dukungan, do‟a, semangat,

memberikan motivasi dan saran kepada penulis yang

membuat penulis semangat untuk segera menyelesaikan

skripsi ini.

 

Page 9: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

iv

12. Sahabat terbaik (Kosan Tijel) M. Faiz Al Maki, Mulya

Abdullah, Salman Fadilah, dan Rizky Nurfajrianto yang

selalu memberikan semangat, memberikan motivasi dan

saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah selalu menjaga tali persahabatan ini.

Aamiin.

13. Teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah angkatan

2014, khususnya semua teman- teman di Konsentrasi

Manajemen Haji dan Umroh (MHU), yang namanya tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga silaturahmi

ini tetap terjaga. Aamiiin.

Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya sebagai

manusia biasa, mungkin mempunyai kekurangan atau kelemahan.

Begitupun penulis dalam menyelesaikan skripsi ini masih banyak

yang harus diperbaiki dan diperbaharui. Oleh karenanya kritik

dan saran yang membangun senantiasa penulis harapkan untuk

kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap,

semoga apa yang ditulis dalam skripsi ini bermanfaat bagi para

pembaca. Aamiin.

Jakarta, 06 September 2018

Penulis

 

Page 10: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................ v

DAFTAR GAMBAR .............................................................. ix

DAFTAR TABEL.................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Batasan Masalah............................................................ 7

C. Rumusan Masalah ......................................................... 7

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................... 8

1. Tujuan Penelitian .................................................... 8

2. Manfaat Penelitian .................................................. 9

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ......................................... 10

F. Sistematika Penulisan.................................................. 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................... 15

A. Strategi, Pemasaran, dan Startegi Pemasaran ............. 15

1. Pengertian dan Tingkatan Strategi ........................ 15

2. Pengertian dan Konsep Pemasaran ....................... 19

 

Page 11: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

vi

3. Pengertian Strategi Pemasaran .............................. 24

B. Produk ......................................................................... 25

1. Pengertian Produk ................................................. 25

2. Klasifikasi Produk ................................................. 26

3. Perencanaan Strategi Produk................................. 30

C. Pengertian, Hukum, Syarat, dan Rukun Umroh .......... 31

1. Pengertian Umroh ................................................. 31

2. Hukum Umroh ...................................................... 33

3. Syarat Umroh ........................................................ 34

4. Rukun Umroh ........................................................ 37

D. Boston Consulting Group (BCG) ................................ 43

1. Sejarah BCG (Boston Consulting Group)

dan Matriks BCG .................................................. 43

2. Pengertian BCG (Boston Consulting Group)

dan Matriks BCG ................................................. 44

3. Tujuan Matriks Boston Consulting Group ............ 46

4. Konsep dan Tingkat Karakteristik Matriks

BCG (Boston Consulting Group) .......................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................... 55

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................... 55

1. Lokasi Penelitian ................................................... 55

2. Waktu Penelitian ................................................... 55

B. Metode Penelitian........................................................ 55

1. Jenis Penelitian ...................................................... 55

2. Pendekatan Penelitian ........................................... 56

 

Page 12: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

vii

3. Subyek dan Obyek Penelitian ............................... 58

C. Sumber Data ................................................................ 58

1. Data Primer ........................................................... 58

2. Data Sekunder ....................................................... 58

D. Instrumen Penelitian.................................................... 59

1. Alat Rekam............................................................ 59

2. Buku Catatan atau Buku Harian ............................ 59

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 60

1. Penelitian Lapangan (Field Research) .................. 60

2. Studi Perpustakaan (Library Research) ................. 62

F. Metode Analisis Data .................................................. 62

1. Pertumbuhan Pasar (Sumbu Vertikal) ................... 63

2. Pangsa Pasar Relatif (Sumbu Horizontal) ............. 64

3. Matriks BCG (Boston Consulting Group) ............ 65

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN .................................................................... 69

A. Temuan Hasil Penelitian ............................................. 69

1. Sejarah Berdirinya PT. Malika Wisata Utama ...... 69

2. Identitas PT. Malika Wisata Utama ...................... 72

3. Visi, Misi, dan Produk Umroh

PT. Malika Wisata Utama ..................................... 74

4. Struktur Organisasi PT. Malika Wisata Utama ..... 76

B. Pembahasan ................................................................. 77

1. Analisis Posisi Matriks BCG pada PT. Malika

 

Page 13: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

viii

Wisata Utama ........................................................ 77

2. Analisis Strategi PT. Malika Wisata

Utama Berdasarkan Matriks BCG ........................ 86

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................... 89

A. Simpulan ..................................................................... 89

B. Saran ............................................................................ 91

DAFTAR PUSTAKA ............................................................ 93

LAMPIRAN ........................................................................... 96

 

Page 14: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1Matriks Boston Consulting Group ....................... 51

Gambar 3.2 Matriks Boston Consulting Group ...................... 65

Gambar 4.3 Posisi Matriks BCG PT. Malika Wisata Utama .. 86

 

Page 15: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Legalitas PT. Malika Wisata Utama ....................... 72

Tabel 4.2 Volume Penjualan Produk Umroh PT. Malika

Wisata Utama Tahun 2016 .................................. 79

Tabel 4.3 Volume Penjualan Produk Umroh PT. Malika

Wisata Utama Tahun 2017 ..................................... 80

Tabel 4.4 Volume Penjualan Produk Umroh PT. Kasturi

Mandiri Wisata Tahun 2016 ................................... 80

Tabel 4.5 Volume Penjualan Produk Umroh PT. Kasturi

Mandiri Wisata Tahun 2017 ................................... 81

 

Page 16: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Bimbingan Skripsi

Lampiran 2 Surat Izin Penelitian Skripsi

Lampiran 3 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Skripsi

 

Page 17: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap perusahaan menginginkan produknya dapat

diterima oleh masyarakat dan aktivitas-aktivitas perusahaan

seperti inovasi, karyawan, desain, memproduksi, pemasaran

serta pelayanan harus dapat unggul dalam persaingan yang

akan ditawarkan pada masyarakat. Untuk mencapai harapan

tersebut, pihak perusahaan dituntut untuk meningkatkan

kemampuan dalam mengelola dan memasarkan produknya.

Oleh karena itu, kelancaran suatu perusahaan sangat

tergantung pada manajemen dalam menyusun strategi

pemasaran yang akan datang, baik dalam jangka pendek

maupun jangka panjang.1

Umroh secara bahasa berasal dari kata i’timar yang

berarti „ziarah‟ atau „berkunjung‟. Umroh di sini adalah

menziarahi ka‟bah, thawaf di sekelilingnya, sa‟i antara shafa

dan marwah, serta bercukur atau bergunting rambut.2 Atau

1 Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen, (Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2006) hal. 96

2 Sayyid Sabiq Juz 1, Fiqh al-Sunnah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2008),

hal. 436

 

Page 18: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

2

dengan kata lain datang ke Baitullah untuk melaksanakan

umroh dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.3

Di dalam Al-Qur‟an telah diterangkan mengenai

ibadah umroh yaitu pada surat Al-Baqarah ayat 196 yang

berbunyi :

Artinya : “dan sempurnakanlah ibadah haji dan

umroh karena Allah”. (Q.S Al-Baqarah : 196)

Persaingan usaha di bidang travel haji dan umroh ini

semakin diminati oleh pengusaha, hal ini diperlukan

marketing dalam memasarkan produk umroh yang kompeten

untuk menjaring jamaah, dengan banyaknya minat orang

untuk melakukan ibadah haji dan umroh maka usaha ini

menjadi ladang bisnis yang prospektif. Tetapi walau

bagaimanapun juga sebuah travel tidak akan berjalan dengan

baik tanpa adanya produk umroh yang diciptakan.4

3 M. Abdurachman Rachimi, Segala Hal Tentang Haji dan

Umroh, (Jakarta : Erlangga, 2012), hal. 26

4 Tutik Irawati, Tips Memasarkan Produk Haji dan Umroh, diakses

dari http://www.umrah-haji-plus.com/2012/07/tips-memasarkan-produk-haji-

dan-umroh.html, pada tanggal 26 April 2018 pukul 15.07

 

Page 19: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

3

Pemasaran merupakan bagian dari manajeman

perusahaan dan juga salah satu faktor yang sangat penting.

Dengan strategi pemasaran tepat dan sesuai maka produk

akan mudah diterima calon konsumen sehingga calon

konsumen membeli produk yang akan dijual. Selain strategi

pemasaran perusahaan perlu mengetahui posisi produk yang

dijual.5 Posisi disini menujukkan perbandingan mengenai

pangsa pasar dan pertumbuhan pasar dari para pesaingan

produk yang sejenis dari perusahaan lain. Salah satu metode

untuk mengetahui posisi produk di pasaran adalah

menggunakan metode Boston Consulting Group (BCG).

Dibandingkan dengan metode SWOT metode BCG

lebih kompetitif, karena metode analisis Boston Consulting

Group (BCG) merupakan metode yang digunakan dalam

menyusun suatu perencanaan unit bisnis strategic dengan

melakukan pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan

perusahaan. Sedangkan SWOT digunakan untuk

mendapatkan informasi dari analisis situasi dan

memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan

dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan

ancaman).

Kelebihan dari penggunaan Matriks BCG adalah

sebagai salah satu alat bantu yang cukup valid dalam

5 Philip Kotler,. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Salemba Empat, 2000), hal. 120

 

Page 20: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

4

penggunaan dasar saat pembuatan keputusan yang paling

mudah apabila dibandingkan dengan jenis matrik-matrik

lannya. Hanya dengan membaca grafiknya saja, pebinis akan

dengan mudah dapat melihat sedang berada pada posisi

manakah perusahaan mereka berada.

Maka oleh karena itu peneliti lebih memilih

menggunakan metode BCG karena secara khusus matriks

BCG dirancang untuk membantu upaya-upaya perusahaan

multidivisional dalam merumuskan strategi. Kemudian

sesuai dengan judul peneliti yaitu itu mengetahui strategi

pemasaran produk maka mtariks BCG ini lebih cocok untuk

digunakan dengan cara mengitung pertumbuhan pasar dan

pangsa pasar. Selain itu matriks BCG Manfaat terbesar dari

matriks BCG adalah menarik perhatian kita pada arus kas,

karakteristik investasi, dan kebutuhan berbagai divisi dalam

organisasi.

Sedangkan SWOT walaupun digunakan secara luas

dalam perencanaan strategis, analisis tersebut memiliki

bebrapa keterbatasan. Pertama, SWOT tidak menunjukkan

cara mencapai suatu keunggulan kompetitif. Kedua, SWOT

merupakan penilaian yang statis (atau terpotong-potong) dan

tunduk oleh waktu. Ketiga, analisis SWOT bisa membuat

perusahaan memberi penekanan yang berlebih pada satu

faktor internal atau eksternal tertentu dalam merumuskan

strategi.

 

Page 21: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

5

Keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk-

produk sangat tergantung pada kiat-kiat dan strategi

pemasaran yang dilakukan karena dengan penerapan strategi

pemasaran yang tepat, perusahaan dapat menciptakan dan

memelihara serta mengembangkan permintaan konsumen

secara menyakinkan dan berkesinambungan.

Sektor perekonomian Kota Tangerang mengalami

pertumbuhan yang pesat setiap tahunnya. Tak heran,

berbagai bisnis tumbuh di Kota Akhlakul Karimah ini, tak

terkecuali bisnis tour and travel. Salah satu usaha tour and

travel yang mengalami pertumbuhan pesat di Kota

Tangerang, antar lain PT. Malika Wisata Utama atau lebih

dikenal Malika Tours & Travel. 6

Dalam rangka merebut dan menguasai serta

mempertahankan produk umrohnya PT. Malika Wisata

Utama harus melakukan kegiatan-kegiatan pemasaran

produk. Dalam melaksanakan strategi pemasaran selalu

berkaitan dengan bauran pemasaran yang terdiri dari empat

variabel yaitu product, price, place, promotion. Dimana

keempat variable tersebut saling berkaitan satu sama lain dan

akan mempengaruhi dalam strategi pemasaran.7

6 Malika Group, di akses dari

http://www.malikagrup.com/profil/page/presdir, pada tanggal 16 Agustus 2018

pukul 14.07 7 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran,

(Jakarta : PT Indeks, 2009) Jilid 1, Edisi 12, hal 68-69

 

Page 22: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

6

Maka karena itu penulis ingin meneliti di PT. Malika

Wisata Utama dengan nama travel yaitu Malika Tours &

Travel. PT. Malika Wisata Utama memiliki ijin

Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah resmi dari

Kemenag RI dengan NO PPIU/200/2017 dan Akta Notaris

No. 04, 25 Juli 2017 (Akta Notaris Pertama No. 18, 27

Desember 2007), yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan

No.1 Kel. Babakan Cikokol , Kota Tangerang 15117.

Adapun strategi pemasaran yang digunakan oleh PT.

Malika Wisata Utama dalam upaya memasarkan produk-

produk yang dijual adalah:

1. Menjaga dan meningkatkan kualitas produk umroh yang

dijualnya.

2. Melakukan kegiatan-kegiatan promosi melaui iklan,

situs web, penyebaran brosur, serta rekomendasi dari

jama‟ah kepada konsumen.

3. Memberikan pelayanan dengan baik dan ramah.8

Berdasarkan pada latar belakang diatas penulis

mencoba untuk menganalisa dengan melakukan penelitian

secara lebih spesifik pada produk umroh di Malika Tours &

Travel untuk mengetahui lebih lanjut mengenai posisi dan

pertumbuhan produk umroh yang ada pada PT. Malika

Wisata Utama. Maka peneliti bertujuan untuk melakukan

8 Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada

tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel

 

Page 23: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

7

penelitian dengan judul: “ANALISIS BOSTON

CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI

PEMASARAN PRODUK UMROH PT. MALIKA WISATA

UTAMA KOTA TANGERANG”.

B. Batasan Masalah

Banyak sekali persaingan yang terjadi didunia bisnis

khususnya dibiro perjalanan haji dan umroh sehingga

mengakibatkan menurunnya perkembangan perusahaan dan

hal ini akan mengarah kepada kerugian bahkan

kebangkrutan, dalam kasus ini Malika Tours & Travel

membutuhkan sebuah strategi pemasaran produk yang

berbeda dengan travel lainnya.

Untuk itu, agar pembahasan skripsi ini tidak

mengarah kepada pembahasan lain dan lebih terarah kepada

tujuan awal penulis inginkan, maka penulis membatasi

masalah yang akan dibahas pada tataran Analisis Boston

Consulting Group (BCG) pada Strategi Pemasaran Produk

Umroh PT. Malika Wisata Utama Kota Tangerang.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pernyataan yang

dirumuskan dalam kalimat tanya, bersifat padat isi, jelas

maksudnya sehingga memberikan petunjuk tentang

 

Page 24: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

8

kemungkinan mengumpulkan data guna menjawab

pertanyaan yang dikandung didalamnya.9

Adapun masalah pokoknya yaitu Analisis Boston

Consulting Group (BCG) pada Strategi Pemasaran Produk

Umroh PT. Malika Wisata Utama Kota Tangerang. Maka

dapat dirumuskan menjadi beberapa rumusan masalah

penelitian sebagai berikut:

a. Bagaimana posisi kuadran matriks BCG pada strategi

pemasaran produk umroh PT. Malika Wisata Utama

Kota Tangerang?

b. Strategi apa yang harus dirumuskan oleh PT. Malika

Wisata Utama Kota Tangerang jika didasarkan pada

matriks BCG diatas ?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang

menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh

setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau

dituju dalam sebuah penelitian.10

9 Suryabrata Sumadi, Metode Penelitian, (Jakarta : CV Rajawali,

1993), hal. 71 10

Indri Handayani, Ruang Lingkup Penelitian, diakses dari

http://indri8.ilearning.me/1-3-ruang-lingkup-penelitian/, pada tanggal 26 April

2018 pukul 15.12

 

Page 25: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

9

Berdasarkan pada latar belakang dan pokok

permasalahan di atas, maka tujuan penulisan ini secara

umum adalah sebagai berikut:

a. Untuk mempelajari dan mengetahui posisi dari PT.

Malika Wisata Utama didalam kuadaran matriks

BCG.

b. Untuk mengetahui, mempelajari dan menganalisa

strategi apa yang harus dirumuskan oleh PT. Malika

Wisata Utama jika didasarkan pada matriks BCG.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari

pencapaiannya tujuan. Seandainya dalam penelitian,

tujuan dapat tercapai dan rumusan masalah dapat

dipecahkan secara tepat dan akurat, maka dapat

memberikan manfaat dan ilmu pengetahuan baik secara

akademis maupun secara praktis.11

a. Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini dapat berguna bagi

pengembangan pengetahuan ilmu di bidang

Manajemen Haji dan Umroh umumnya dalam

11

Indri Handayani, Ruang Lingkup Penelitian, diakses dari

http://indri8.ilearning.me/1-3-ruang-lingkup-penelitian/, pada tanggal 26 April

2018 pukul 22.56

 

Page 26: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

10

menganalisis strategi pemasaran produk umroh

dengan metode BCG (Boston Consulting Group).

b. Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kajian menarik dan dapat menambah wawasan

khazanah keilmuan bagi para pembaca khususnya

mahasiswa prodi Manajemen Dakwah konsentrasi

Manajemen Haji dan Umroh, serta dapat berguna bagi

banyak pihak terutama sebagai tambahan referensi

atau perbandingan bagi studi-studi yang akan datang.

c. Praktis

Dengan hasil penelitian penulis berharap

dapat menjadi masukan, referensi, dan evaluasi bagi

perusahaan untuk menjalankan strategi pemasaran

yang lebih efektif dan efisien serta menyajikan bukti

empiris mengenai perumusan strategi produk

sehingga dapat memperkaya khasanah keilmuan di

bidang pemasaran, serta memberikan masukan pada

pihak yang terkait mengenai pentingnya perhatian

terhadap matriks BCG.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Secara umum tinjauan kajian terdahulu bertujuan

untuk mengembangkan pemahaman dan wawasan yang

menyeluruh tentang penelitian-penelitian yang pernah

 

Page 27: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

11

dilakukan dalam suatu topik.12

Leedy mengartikan, bahwa

definisi tinjauan pustaka adalah uraian yang harus berisi

tentang ungkapan-ungakap peneliti sebelumnya yang serupa

dengan penelitian yang akan dilakukan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap

beberapa sumber kepustakaan, adapun tinjauan kajian

terdahulu yang digunakan penulis ini adalah :

1. Denny Sarwani (109053000023), Strategi Pemasaran

Produk Tabungan Mabrur Junior Bank Syariah Mandiri

KCP Pondok Pinang, (Jurusan Manajemen Dakwah,

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2015). 13

Dalam penelitian skripsi ini dilakukan untuk

mengetahui strategi pemasaran dan implementasi seperti

apa yang dilakukan Bank Syariah Mandiri KCP Pondok

Pinang dalam merekrut nasabah di dalam produk

tabungan mabrur junior, serta bagaimana hasil evaluasi

yang terjadi dalam produk tabungan mabrur junior ini

12

IPApedia, Pengertian dan Tujuan Tinjauan Pustaka, diakses dari

http://www.ipapedia.web.id/2015/01/pengertian-dan-tujuan-tinjauan-

pustaka.html, pada tanggal 26 April 2018 pukul 23.56

13 Denny Sarwani, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mabrur

Junior Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Pinang, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2015

 

Page 28: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

12

dan langkah apa saja yang di ambil dalam merekrut

masyarakat pada tahun pertama diluncurkannya produk

tersebut.

2. Enriko Akbar (D600110052), Analisis Strategi

Pemasaran Sarinira Hotchocolate dengan Metode BCG,

SWOT, dan Benchmarking, (Jurusan Teknik Industri,

Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2014).14

Pada penelitian ini menggunakan analisis strategi

pemasaran yaitu Matrik BCG (Boston Consulting

Group), analisis SWOT (Strength, Weakness,

Opportunity, Treath) dan Benchmarking. Matrik BCG

untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar dan pangsa

pasar relatif.

Analisis SWOT untuk menganalisis yang menjadi

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.

Benchmarking digunakan sebagai perbandingan antara

Sarinira Hotchocolate dengan pesaing. Tujuan penelitian

ini untuk menentukan strategi pemasaran yang baik agar

produk dapat dikenal masyarakat dan dapat bersaing

dengan produk sejenis lainnya.

14 Enriko Akbar, Analisis Strategi Pemasaran Sarinira Hotchocolate

dengan Metode BCG, SWOT, dan Benchmarking, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014)

 

Page 29: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

13

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dimaksud untuk

memberikan gambaran tentang isi skripsi secara garis besar.

Skripsi ini terbagi dalam lima bab yang masing-masing

terbagi dalam sub-sub bahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang pendahuluan sebagai pengantar skripsi

secara keseluruhan. Bab ini meliputi latar belakang masalah,

pembatasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, serta metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian

strategi pemasaran, produk, umroh dan analisis Boston

Consulting Group (BCG).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian, lokasi

dan wktu penelitian, dan metode analisis data.

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tentang gambaran perusahaan dan hasil analisis

Boston Consulting Group (BCG) pada strategi pemasaran

produk umroh PT. Malika Wisata Utama Kota Tangerang.

 

Page 30: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

14

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Meliputi simpulan penelitian secara keseluruhan dan

saran yang bersifat membangun bagi pengembangan strategi

pemasaran produk umroh pada PT. Malika Wisata Utama

Kota Tangerang.

 

Page 31: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi Pemasaran

1. Pengertian dan Tingkatan Strategi

a. Pengertian Strategi

Pada awalnya kata “strategi” digunakan untuk

kepentingan militer saja, tetapi kemudian

berkembang ke berbagai bidang yang berbeda seperti

startegi bisnis, olahraga (misalnya sepak bola dan

tenis), catur, ekonomi, pemasaran, perdagangan,

manajemen strategik, dan lain sebagainya.

Menurut Hamel dan Prahalad (1995) Startegi

merupakan tindakan yang bersifat senantiaa

meningkatkan/incremental dan terus menerus, serta

dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa

yang diharpkan oleh para pelanggan di masa yang

akan datang.1 Jadi, startegi sering kali dimulai dari

apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa

yang terjadi.

Sedangkan menurut Griffin (2000)

mendefinisikan strategi sebagai rencana

1 Startegi merupakan tindakan yang bersifat senantiaa

meningkatkan/incremental dan terus menerus (Hamel dan Prahalad 1995)

 

Page 32: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

16

komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi.2

Tidak hanya sekedar mencapai, akan tetapi strategi

juga dimaksudkan untuk mempertahankan

keberlangsungan bisnis perusahaan dibandingkan

para pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan

konsumen.

b. Tingkatan Strategi

Strategi terdapat pada berbagai tingkatan

dalam sebuah organisasi. Tingkatan strategi dapat

dibagi atas tiga bagian, yaitu :3

1) Strategi di Tingkat Korporat

Strategi untuk tingkat korporat atau

perusahaan adalah strategi yang akan dilakukan

perusahaan untuk menjawab pertanyaan seperti,

“Bisnis apakah yang sebaiknya dilakukan oleh

perusahaan?”. Strategi ini juga dilakukan dalam

rangka menjawab apakah jenis bisnis yang selama

ini dilakukan masih perlu dilanjutkan ataukah

tidak.

2 Strategi sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan

organisasi (Griffin 2000)

3 Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian Manajemen ; Konsep,

Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), Edisi 2, hal.

62

 

Page 33: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

17

Terdapat dua pendekatan dalam

melakukan strategi tingkat perusahaan atau

korporat ini, yaitu pendekatan strategi portofolio

dan strategi utama. Mengenai penjelasannya

sebagai berikut:

a) Strategi Portofolio

Strategi portofolio adalah strategi yang

dilakukan perusahaan untuk Meminimalkan

resiko bisnis yang dijalankan dengan

melakukan investasi diberbagai sektor bisnis.

Strategi ini dilakukan dengan landasan bahwa

jika suatu ketika satu sektor bisnis mengalami

kerugian, bisa jadi kerugian itu dapat ditutupi

dari keuntungan sektor yang lain..

b) Strategi Utama

Strategi utama adalah strategi yang

dapat dipilih oleh perusahaan untuk

mempertahankan kegiatan perusahaan dalam

jangka panjang.

2) Strategi di Tingkat Bisnis

Strategi di tingkat bisnis dilakukan dalam

rangka mempertahankan kemampuan kompetisi

dari perusahaan dibandingkan para pesaingnya

pada bisnis yang sama.4 Dan untuk mengetahui

4 Lawrence R. Jaunch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis

dan Kebijakan Perusahaan, (Yogyakarta : Gramedia, 2007), Edisi 3, hal. 142

 

Page 34: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

18

posisi perusahaan ditengah-tengah pesaing

tersebut, perlu dilakukan analisis lingkungan

mikro dari perusahaan tersebut menggambarkan

posisi perusahaan, pesaing, pemasok, dan juga

pelanggan yang memerlukan produk dari bisnis

yang dijalankan.

Terdapat strategi yang bisa dilakukan,

diantaranya adalah strategi pemosisian dan

strategi penyesuaian. Berikut penjelasannya :

a) Strategi Pemosisian

Strategi pemosisian dapat dilakukan

oleh perusahaan untuk memastikan dengan

cara begaimana perusahaan dapat memperoleh

perhatian dari pelanggan atau memenangkan

persaingan.

b) Strategi Penyesuaian

Strategi penyesuaian dilakukan

perusahaan dengan tujuan untuk memilih

strategi yang paling sesuai ketika perusahaan

berhadapan dengan berbagai perubahan yang

terjadi di lingkungan bisnis yang sedang

dijalankan.

3) Strategi di Tingkat Fungsional

Strategi di tingkat fungsional sering kali

dinamakan sebagai strategi langsung. Hal ini

 

Page 35: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

19

disebabkan perusahaan cenderung melakukan

persaingan pada jenis bisnis tertentu yang sedang

dijalankan, dan tidak pada tingkat perusahaan

maupun sektor bisnis yang diperdagangkan.

Terdapat dua faktor yang menentukan

bagaimana strategi di tingkat fungsional perlu

dilakuakan. Kedua faktor tersebut adalah

kesamaan pasar, dan kesamaan sumber.5

a) Kesamaan Pasar

Kesamaan pasar terkait dengan tingkat

persaingan yang sama antara kedua

perusahaan dalam hal meraih pelanggan

melalui jenis produk yang ditawarkan

b) Kesamaan Sumber

Kesamaan sumber terkait dengan

keadaan persaingan dimana perusahaan

memiliki kesamaan dalam faktor mana

mereka bersaing.

2. Pengertian dan Konsep Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Sering didengar bnayak orang berbicara

mengenai penjualan, pembelian, transaksi, dan

perdagangan, tetapi apakah istilah ini sama dengan

5 Lawrence R. Jaunch dan William F. Glueck, Manajemen Strategis

dan Kebijakan Perusahaan, (Yogyakarta : Gramedia, 2007), Edisi 3, hal. 146

 

Page 36: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

20

apa yang dimaksudkan dengan pemasaran? Masih

banyak diantara kita, menafsirkan pemasaran tidak

seperti seharusnya. Timbulnya penafsiran yang tidak

tepat ini terutama mengetahui dengan tepat definisi

tentang pemasaran tersebut. Keselahan pengertian ini

menimbulkan pandangan yang keliru tidak hanya

tentang kegiatan yang terdapat dalam bidang

pemasaran, tetapi juga tentang tugas seorang tenaga

pemasaran.

Penafsiran yang sempit tentang pemasaran ini

terlihat dari definisi American Marketing Association

1960, yang menyatakan pemasaran adalah hasil

prestasi kerja kegiatan usaha yang berkaitan dengan

mengalirnya barang dan jasa dari produsen sampai ke

konsumen.6

Disamping penafsiran ini terdapat pula

pandangan yang lebih luas, yang menyatakan

pemasaran merupakan proses kegiatan yang mulai

jauh sebelum barang-barang/bahan-bahan masuk

dalam proses produksi. Dalam hal ini banyak

keputusan pemasaran yang harus dibuat jauh sebelum

produk itu dihasilkan , seperti keputusan mengenai

6 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, Strategi,

(Jakarta : PT. Indeks, 2010), hal. 3

 

Page 37: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

21

produk yang dibuat, pasarnya, harga, dan

promosinya.

Menurut Philip Kotler pemasaran merupakan

suatu proses sosial yang didalamnya terdiri dari

individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan cara

menciptakan, menawarkan dan secara bebas

mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain.7

Sedangkan menurut William J. Santon

pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang ditunjukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

dan mendistribusikan barang dan jasa yang

memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang

ada ataupun pembeli potensial.8

b. Konsep Pemasaran

Definisi konsep pemasaran menurut Philip

Kotler, “konsep pemasaran adalah sebuah upaya

pemasaran terkoordinasi yang berfokus pada pasar

dan berorientasi pada pelanggan dengan tujuan

7 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 2009),

Jilid 1, hal. 114

8 William J. Santon, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta : Erlangga,

1986), Jilid 1, Edisi 7, hal. 113

 

Page 38: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

22

memberikan kepuasan pada pelanggan sebagai kunci

untuk mencapai tujuan organisasi”.

Dari definisi konsep di atas diperoleh empat

komponen utama yang melandasi konsep pemasaran,

yaitu:9

1) Fokus pasar

Perusahaan harus dapat membatasi dan

menentukan pasarnya yang akan menjadikan

sasarannya karena kenyataannya tidak ada

perusahaan yang sanggup melaksanakan semua

kegiatannya disemua pasar dengan memenuhi

kebutuhan pelanggan.

2) Orientasi pada pelanggan

Perusahaan harus berorientasi pada

pelanggan bukan berorientasi pada perusahaan,

hal ini untuk memberikan pelayanan yang terbaik

pada konsumen dapat menimbulkan rasa loyalitas

konsumen terhadap pelanggan.

3) Pemasaran terpadu

Kegiatan perusahaan harus dikoordinasi

dengan baik dengan bagian-bagian lain dari

perusahaan untuk berusaha memberikan kepuasan

kepada konsumen.

4) Kemampulabaan

9 Philip Kotler, Konsep Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 1997), hal.

93

 

Page 39: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

23

Melalui konsep pemasaran perusahaan

harus berusaha membina hubungan baik dengan

konsumen, sehingga tercipta hubungan timbal

balik yang menguntungkan. Perusahaan tidak

dituntut untuk dapat menjual barang dan jasa

yang diproduksi melainkan untuk memproduksi

barang dan jasa yang dapat dijual.

Di dalam konsep pemasaran diajarkan

bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan

harus dimulai dengan usaha mengenal dan

merumuskan keinginan dan kebutuhan dari

konsumen. Kemudian perusahaan menyesuaikan

kegiatannya agar dapat memuaskan kebutuhan

konsumen dengan cara efektif dan efisien.

Maksud dari efektif dan efisien disini adalah

dalam pemenuhan kebutuhan konsumen harus

tepat sasaran dan tepat waktu, yaitu apa yang

diinginkan konsumen dan kapan konsumen

menginginkannya.

Agar konsep pemasaran dan tanggung

jawab sosial dapat berjalan dengan selaras, pihak

manajemen harus berupaya keras dalam program

jangka panjangnya membuat keseimbangan

 

Page 40: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

24

untuk:10

Memuaskan keinginan konsumen

pembeli produk.

a) Memuaskan keinginan masyarakat yang

terpengaruhi oleh kegiatan perusahaan.

b) Mencapai tujuan mendapat laba perusahaan.

3. Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana

yang menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang

pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan

yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan

pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi

pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,

kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-

usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada

masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,

terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam

menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang

selalu berubah.11

Oleh karena itu penentuan strategi pemasaran

harus didasarkan atas analisis lingkungan dan internal

perusahaan melalui analisis kesempatan dan ancaman

10

William J. Santon, Prinsip Pemasaran, (Jakarta : Erlangga, 1986),

Jilid 2, Edisi 7, hal. 102

11 Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep, Strategi,

(Jakarta : PT. Indeks, 2010), hal. 168-169

 

Page 41: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

25

yang dihadapi perusahaan dari lingkungannya.

Disamping itu strategi pemasaran yang telah ditetapkan

dan dijalankan, harus dinilai kembali, apakah masih

sesuai dengan keadaan/kodisi pada saat ini. Penilaian

atau evaluasi ini menggunakan analisis keunggulan,

kelemahan, kesempatan, dan ancaman.

B. Produk

1. Pengertian Produk

Banyak orang berpikir bahwa sebuah produk

merupakan tawaran berwujud, namun produk sebenarnya

bisa lebih dari itu. Produk adalah segala sesuatu yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi

barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang,

tempat, properti, organisasi, dan gagasan.12

Setiap barang atau jasa yang sudah masuk pada

fase perkenalan, dapat didefinisikan berdasarkan

fungsinya, untuk apa barang itu atau jasa itu digunakan.

Perusahaan mendesain suatu produk dengan tujuan

bagaimana meningkatkan fungsi-fungsinya. Selanjutnya,

definisi suatu produk dilihat dari aspek desain seperti

12

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT. Indeks, 2007),

Jilid 2, Edisi 12, hal. 4

 

Page 42: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

26

warna, bentuk, dan ukurannya yang dapat diterima

dipasar.13

Secara konseptual, produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa

ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan

organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan

konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi serta daya beli pasar.14

Selain itu, produk dapat

pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang

dijabarkan oleh produsen melalui hasil produksinya.

Secara lebih rinci, konsep produk total meliputi barang,

konsumen, merek, label, pelayanan, dan jaminan.

2. Klasifikasi Produk

Secara tradisional, pemasar mengklasifikasi

produk berdasarkan ciri-cirinya, seperti klasifikasi daya

tahan dan wujud, klasifikasi barang konsumen, dan

klasifikasi barang industri.

a. Daya Tahan dan Wujud

Produk ini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

13

Manahan P. Tampubolon, Manajemen Operasional (Operational

Management), (Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004), hal. 76

14 Princessa Angelica, Strategi Produk, diakses dari

http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html, pada

tanggal 10 Juli 2018 pukul 14.52

 

Page 43: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

27

1) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud

fisik sehingga bisa dilihat, diraba, disentuh, dirasa,

dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan

fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya,

terdapat dua macam produk, yaitu barang tidak

tahan lama (nondurable goods) dan barang tahan

lama (durable goods).

2) Jasa (Services)

Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau

kepuasaan yang ditawarkan untuk dijual.

Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan,

kursus, hotel, lembaga pendidikan, dan lain-lain. 15

b. Barang Konsumen

Barang konsumen adalah barang yang

dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir

sendiri (individu dan rumah tangga), bukan untuk

tujuan bisnis. Umumnya barang konsumen dapat

diklasifikasikan menjadi empat jenis, yaitu

convenience goods, shooping goods, specially goods,

dan unsought goods. Berikut penjelasannya:

1) Convenience Goods

Merupakan barang yang pada umumnya

memiliki frekuensi pembelian tinggi (sering

15

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT. Indeks, 2007),

Jilid 2, Edisi 12, hal. 6

 

Page 44: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

28

dibeli), dibutuhkan dalam waktu segera, dan

hanya memerlukan usaha yang minimum (sangat

kecil) dalam pembandingan dan pembeliannya.

Contohnya: rokok, sabun, pasta gigi, baterai,

permen, dan surat kabar.

2) Shooping Goods

Adalah barang-barang yang dalam proses

pemilihan dan pembeliannya dibandingkan oleh

konsumen diantara berbagai alternatif yang

tersedia. Kriteria perbandingan tersebut meliputi,

harga, kualitas, dan model masing-masing barang.

Contohnya: alat-alat rumah tangga, pakaian, dan

furniture.

3) Specialty Goods

Adalah barang-barang yang memiliki

karakteristik dan/atau identifikasi merek yang

unik dimana sekelompok konsumen bersedia

melakukan usaha khusus untuk membelinya.

Umumnya jenis barang specialty terdiri atas

barang-barang mewah dengan merek dan model

spesifik, seperti mobil Lamborghini, pakaian yang

dirancang oleh perancang terkenal (misalnya oleh

Christian Dior dan Versace), kamera Nikon, dan

lain-lain.

4) Unsought Goods

Merupakan barang-barang yang tidak

diketahui konsumen atau kalaupun sudah

 

Page 45: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

29

diketahui, tetapi pada umumnya belum

terpikirkan untuk membelinya. 16

c. Barang Industri

Barang industri adalah barang-barang yang

dikonsumsi oleh industriawan (konsumen antara atau

konsumen bisnis) untuk keperluan selain dikonsumsi

langsung, yaitu untuk diubah, diproduksi menjadi

barang lain kemudian dijual kembali (oleh produsen).

Kemudian untuk dijual kembali (oleh pedagang)

tanpa dilakukan transformasi fisik (proses produksi).

Barang industri dapat diklasifikasikan

berdasarkan peranannya dalam proses produksi dan

biaya relatifnya. Ada tiga kelompok barang industri

yang dapat dibedakan yaitu:17

1) Materials and parts, yang tergolong dalam

kelompok ini adalah barang-barang yang

seluruhnya atau sepenuhnya masuk ke dalam

produk jadi.

2) Capital items adalah barang-barang tahan lama

(long-lasting) yang memberi kemudahan dalam

16

Princessa Angelica, Strategi Produk, diakses dari

http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html, pada

tanggal 10 Juli 2018 pukul 15.34

17 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT. Indeks, 2007),

Jilid 2, Edisi 12, hal. 7

 

Page 46: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

30

mengembangkan dan/atau mengelola produk

jadi.

3) Supplies and services, yang termasuk dalam

kelompok ini adalah barang-barang tidak tahan

lama (short-lasting) dan jasa yang memberi

kemudahan dalam mengembangkan dan/atau

mengelola keseluruhan produk jadi.

3. Perencanaan Strategi Produk

Proses perencanaan strategi produk meliputi

beberapa langkah, yaitu:18

a. Analisis Produk

Analisis situasi dilakukan terhadap lingkungan

internal dan lingkungan eksternal. Hal-hal yang perlu

dipertimbangkan antara lain apakah perusahaan dapat

memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh

lingkungan eksternalnya melalui sumber daya yang

dimiliki, seberapa besar permintaan terhadap produk

tertentu, dan seberapa besar kemampuan perusahaan

untuk memenuhi permintaan tersebut.

b. Penentuan Tujuan Produk

Selain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan,

produk yang dihasilkan perusahaan dimaksudkan pula

untuk memenuhi atau mencapai tujuan perusahaan.

Dengan demikian, perlu dipertimbangkan apakah

18 Princessa Angelica, Strategi Produk, diakses dari

http://princessaangelica.blogspot.com/2014/02/strategi-pasar.html, pada

tanggal 10 Juli 2018 pukul 15.48

 

Page 47: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

31

produk yang dihasilkan dapat memberikan kontribusi

bagi pencapaian tujuan perusahaan.

c. Penentuan Sasaran Pasar/Produk

Perusahaan dapat berusaha melayani pasar

secara keseluruhan ataupun melakukan segmentasi.

Dengan demikian, alternatif yang dapat dipilih adalah

produk standar, customized product, maupun produk

standar dengan modifikasi.

d. Penentuan Anggaran

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan

adalah penyusunan anggaran. Anggaran ini bisa

bermanfaat sebagai alat perencanaan, koordinasi,

sekaligus pengendalian.

e. Penetapan Strategi Produk

Dalam tahap ini, alternatif-alternatif strategi

produk dianalisis dan dinilai keunggulan dan

kelemahannya, kemudian dipilih yang paling baik dan

layak untuk kemudian diterapkan.

f. Evaluasi Pelaksanaan Strategi

Aktivitas yang terakhir adalah evaluasi atau

penilaian terhadap pelaksanaan rencana yang telah

disusun.

C. Umroh

1. Pengertian Umroh

Seiring dengan kemajuan di bidang ekonomi pada

bangsa kita, dewsa ini semakin banyak saja umat Islam

 

Page 48: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

32

yang melaksanakan ibadah umroh. Sehingga bagi umat

Islam, baik yang sudah maupun yang akan melaksanakan

ibadah umroh, bisa menangkap tujuan dan makna ritual

dari tempat-tempat suci yang diziarahi. Oleh karena itu di

sini akan dibahas mengenai pengertian umroh.19

Umroh secara bahasa berasal dari

kata i’timar yang berarti „ziarah‟ atau „berkunjung‟.

Umroh di sini adalah menziarahi ka‟bah, thawaf di

sekelilingnya, sa‟i antara shafa dan marwah, serta

bercukur atau bergunting rambut.20

Atau dengan kata lain

datang ke Baitullah untuk melaksanakan umroh dengan

syarat-syarat yang telah ditentukan.21

Dengan demikian, dalam definisi ibadah umroh

ada empat unsur penting, yaitu berpergian, baitullah,

syarat umroh, dan rukun umroh (srangkaian ibadah

umroh).

19

Nurcholis Madjid, Perjalanan Religius Umrah dan Haji, (Jakarta :

Paramadina, 1997), hal. 3

20 Sayyid Sabiq Juz 1, Fiqh al-Sunnah, (Beirut : Dar al-Fikr, 2008),

hal. 436

21 M. Abdurachman Rachimi, Segala Hal Tentang Haji dan

Umroh, (Jakarta : Erlangga, 2012), hal. 26

 

Page 49: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

33

2. Hukum Umroh

Kalangan ahli fiqh menyepakati legalitas umroh

dari segi syara‟ dan ia wajib bagi orang yang disyariatkan

untuk menyempurnakannya. Namun mereka berbeda

pendapat mengenai hukumnya dari segi wajib dan

tidaknya ke dalam dua arus pendapat berikut.22

a. Hukumnya Wajib

Terutama bagi orang-orang yang diwajibkan

haji. Pendapat ini dianut oleh Imam Asy-Syafi‟i

menurut versi yang paling sahih diantara kedua

pendapatnya, Imam Ahmad menurut versi lain, Ibnu

Hazm, sebagian ulama mazhab Maliki, kalangan

mazhab Imamiyyah, Asy-Sya‟bi, dan Ats-Tsauri.

Pendapat ini juga merupakan pendapat mayoritas

ulama dari kalangan sahabat dan lainnya, dan mereka

bersepakat bahwa pelaksanannya hanya sekali

seumur hidup sebagaimana halnya haji.23

Hukum umrah adalah wajib sebagaimana juga

hukum haji, karena perintah untuk melakukan umrah

itu selalu dirangkaikan Allah dengan perintah

melaksanakan haji, umpamanya pada al-Qur‟an surat

al-Baqarah ayat 196 dan 158.

22

Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;

Basrie Press, 1994), hal. 261

23 Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdul Wahhab Sayyed

Hawwas, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 604

 

Page 50: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

34

b. Hukumnya Sunnah Mu‟akkadah

Ini adalah pendapat Ibnu Mas‟ud, Imam Abu

Hanifah, Imam Malik, Imam Asy-Syafi‟i, Imam

Ahmad menurut salah satu versi pendapat, juga Abu

Tsaur dan kalangan mazhab Zaidiyah. Pendapat

mereka didasarkan atas sabda Nabi SAW tatkala

ditanya tentang umrah, apakah ia wajib atau tidak?

Beliau menjawab,” Tidak. Namun jika kalian umrah,

maka itu lebih baik,”24

Alasan lain, umrah adalah nask (ibadah) yang

pelaksanaannya tidak ditentukan waktu, maka ia pun

tidak wajib sebagaimana halnya thawaf mujarrad.

Pendapat kedua ini lebih kuat. Penulis kitab Fat-hul

Allam berkata “Mengenai masalah ini ada beberapa

hadits yang tidak dapat dipakai sebagai alasan.”

Diriwayatkan pula oleh Tirmidzi dari Syafi‟i bahwa

ia pernah mengatakan “Tidak ada keterangan yang

sahih mengenai umroh. Maka hukumnya adalah

sunnah.”

3. Syarat Umroh

Secara umum, syarat-syarat haji dan umrah

adalah sama, yaitu:

24

Abdul Aziz Muhammad Azzam & Abdul Wahhab Sayyed

Hawwas, Fiqh Ibadah, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 604

 

Page 51: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

35

a. Islam

Orang non muslim tidak sah dalam

melaksanakan haji atau umrah. Jika dia berkunjung

ke tanah suci bahkan mengikuti ibadah haji atau

umrah seperti thawaf dan sa'i maka perjalanan haji

atau umrahnya hanya sebatas melancong saja.

b. Baligh

Anak kecil tiak diwajibkan berhaji atau pun

umroh, baik yang sudah mumayyiz maupun yang

belum. Kalau sudah mumayyiz ia naik haji atau

umroh maka sah, tetapi pelaksanaan haji atau pun

umroh yang sebelum mumayyiz itu merupakan

sunnah dan kewajiban melaksanakan haji atau pun

umroh tidak gugur. Setelah baligh dan bisa atau

mampu, ia wajib melaksanakan haji atau pun umroh

lagi, menurut kesepakatan ulama mazhab.25

c. Berakal sehat

Orang gila sebenarnya tidak mempunyai

beban atau bukan seorang mukallaf. Kalau dia naik

haji atau umroh dan dapat melaksanakan kewaiban

yang dilakukan oleh orang yang berakal, maka haji

atau umrohnya itu tidak diberi pahala dari kewajiban

ittu, sekalipun pada waktu itu akal sehatnya sedang

datang kepadanya.

25

Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;

Basrie Press, 1994), 261

 

Page 52: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

36

Tetapi kalau gilanya itu musiman dan bisa

sadar (sembuh) sekitar pelaksanaan haji atau umroh,

sampai melaksanakan kewajiban dan syarat-syaratnya

dengan sempurna, maka dia wajib melaksanakannya.

Tapi kalau diperkirakan waktu sadarnya itu tidak

cukup untuk melaksanakan semua kegiatan-kegiatan

haji atau umroh, maka kewajiban itu gugur.26

d. Merdeka

Maksud dari merdeka ini adalah tidak

berstatus sebagai budak (hamba sahaya di masa

Rasulullah Saw yang di masa modern ini hampir

tidak ditemukan di dunia). Istilah merdeka juga bisa

diartikan bebas dari tanggungan hutang dan

tanggungan nafkah keluarga yang ditinggalkan.

e. Istitha'ah (mampu)

Secara sepakat para ulama mazhab

menetapkan bisa atau mampu itu merupakan syarat

kewajiban haji atau pun umroh, berdasarkan firman

Alloh SWT dari surat Ali „Imron ayat 97 yang

berbunyi:

26 Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;

Basrie Press, 1994), 262

 

Page 53: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

37

Artinya: “Padanya terdapat tanda-tanda yang

nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim, barangsiapa

memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia;

mengerjakan haji adalah kewajiban manusia

terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup

Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa

mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya

Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari

semesta alam”. (Q.S. Ali „Imron 97)

4. Rukun Umroh

Rukun dalam ibadah umroh di bagi menjadi

empat bagian yang mana tidak sah suatu ibadah umroh

jika tidak mengerjakan rukun-rukun tersebut, rukun

umroh antara lain :

a. Ihram

Bagi orang yang hendak beribadah umrah,

maka ia wajib melakukan ihram krena hal tersebut

bagian dari rukun umrah.

 

Page 54: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

38

Dalam ihram ada tiga hal yang wajib

dilakukan yaitu:

1) Niat.

Tidak ada perbuatan yang dilakukan

dengan sadar tanpa adanya niat. Niat sebagai

motivasi dari perbuatan, dan niat merupakan

hakikat dari perbuatan tersebut. Dengan kata lain

jika berihram dalam keadaan lupa atau main-main

tanpa niat maka ihramnya batal.

2) Talbiyah.

Lafadz talbiyah adalah:

“labbaikallahumma labbaika, la syarika laka

labbaika, innal hamda wan ni`mata laka wal mulka

la syarika laka”.

Waktu membaca talbiyah bagi orang yang

berihram, dimulai dari waktu ihram dan

disunnahkan untuk membaca terus sampai

melempar jumrah `aqobah.

3) Memakai pakaian ihram.

Para ulama madzhab sepakat bahwa lelaki

yang ihram tidak boleh memakai pakaian yang

terjahit, dan tidak pula kain sarung, juga tidak

boleh memakai baju dan celana, dan tidak boleh

pula yang menutupi kepala dan wajahnya.

 

Page 55: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

39

Kalau perempuan harus memakai penutup

kepalanya, dan membuka wajahnya kecuali kalau

takut dilihat lelaki dengan ragu-ragu. Perempuan

tidakboleh memakai sarung tangan, tetapi boleh

memakaisutera dan sepatu.27

Hal-hal yang disunnahkan pada waktu

hendak ihram:

(a) Membersihkan badan.

(b) Memotong kuku.

(c) Mencukur.

(d) Melakukan shalat ihram.

(e) Melebatkan rambut.

(f) Memakai wangi-wangian.28

Hal-hal yang dilarang dalam ihram.

(a) Kawin, berbuat kefasikan dan bertengkar.

(b) Bersetubuh, berbekam.

(c) Memakai wangi-wangian, memakai pakaian

yang terjahit dan memakai cincin.

(d) Bercelak.

(e) Memotong kuku.

(f) Memotong rambut.

27

Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;

Basrie Press, 1994), hal. 290-292

28 Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;

Basrie Press, 1994), hal. 285

 

Page 56: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

40

(g) Menebang pohon, membunuh hewan.

(h) Melihat dirinya di dalam cermin.

(i) Memakai pacar, memakai payung dan

penutup kepala

b. Tawaf

Tawaf merupakan salah satu dari rukun umrah

yang wajib di laksanakan, adapun mengenai

pembagiannya, ulama membagi menjadi tiga bagian,

yaitu:

1) Tawaf qudum.

Tawaf ini dilakukan oleh orang-orang

yang jauh(bukan orang mekkah dan sekitarnya)

ketika memasuki mekkah.tawaf ini menyerupai

sholat dua rakaat tahiyatul masjid. Tawaf ini

hukumnya sunnah, dan yang meninggalkannya

tidak dikenakan apa-apa.

2) Tawaf ziarah.

Tawaf ini juga dinamakan tawaf ifadhah.

Tawaf ini dilakukan oleh orang yang haji(bukan

orang yang umrah)setelah melaksanakan manasik

di mina, dinamakan tawaf ziarah karena

meninggalkan mina dan menziarahi baitullah.

Tapi juga dinamakan tawaf ifadhah karenaia telah

kembali dari mina ke mekkah.

 

Page 57: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

41

3) Tawaf wada`

Tawaf ini merupakan perbuatan yang

terakhir yang dilakukan oleh orang yang haji

ketika hendak melakukan perjalanan

meninggalkan mekkah.

c. Sa`i

Ulama` sepakat bahwa sa`i dilakukan setelah

tawaf. Orang yang melakukan sa`i sebelum towaf

maka ia harus mengulangi lagi(ia harus bertawaf

kemudian melakukan sa`i.

Terdapat hal-hal yang disunnahkan bagi orang

yang sedang melakukan sa`i diantaranya :

1) Disunnahkan menaiki bukit shafa dan marwah

serta berdo`a diatas kedua bukit tersebut

sekehendak hatinya, baik masalah agama maupun

dalam masalah dunia sambil menghadap ke

baitullah.

2) Melambaikan tangan ke hajar aswad.

3) Minum air zam-zam.

4) Menuangkan sebagian air ke tubuh.

5) Keluar dari pintu yang tidak berhadapan dengan

hajar aswad.

6) Naik ke bukit shafa, menghadap ruknul iraqi,

berhenti lama di shafa, dan bertakbir kepada

Allah sebanyak tujuh kali.

 

Page 58: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

42

Barang siapa yang tidak mampu melakukan

sa`i walau dengan mengendarai kendaraan, maka

hendaklah meminta orang untuk mewakilinya, dan

hajinya tetap sah. Boleh menoleh ke kanan, ke kiri, ke

belakang ketika pergi dan pulang(kembali).

Orang yang menambah lebih tujuh kali

dengan sengaja, maka sa`i-nya dianggap batal, tetapi

tidak batal kalau lupa. Apabila ragu-ragu dalam

jumlah maka sa`inya tetap dianggap sah, dan tidak

diwajibkan sesuatu apa-apa baginya.

Kalau ia ragu apakah ia memulai dari shafa,

yang berarti sa`i-nya sah, atau mulai dari yang

lainyang menjadikan sa`i-nya batal, maka hal ini

perlu diperhatikan: kalau orang yang ragu tersebut

dalam hal jumlah dan bilangan, tidak mengetahui

berapa kali ia melakukannya maka-sa`inya batal. Tapi

kalau ia benar-benar mengetahui berapa kali ia telah

berjalan dan hanya ragu darimana ia memulai, maka

kalau jumlah yang dilakukannya itu genap apakah

dua kali, empat kali, atau enam kali dan ia sedang

berada di shafa atau sedang menghadap ke shafa,

maka sa`i-nya sahkarena ia mengetahui bahwa ia

telah memulai dari shafa.29

29

Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqh Lima Mazhab, (Jakarta;

Basrie Press, 1994), hal. 322

 

Page 59: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

43

d. Tahallul

Menurut pendapat imamiyah kalau orang

yang melakukan umroh tamattu` telah selesai bersa`i,

ia harus menggunting rambutnya, namun tidak boleh

mencukurnya. Bila ia telah memotongnya, maka apa

yang diharamkan baginya telah menjadi halal. Tapi

kalau telah mencukurnya, maka ia harus membayar

kifarah berupa seekor kambing. Tapi kalau berumroh

mufrodah, maka ia boleh memilih antara

menggunting atau mencukur, baik ia mengeluarkan

kurban atau tidak.

Tetapi kalau meninggalkan menggunting

rambut itu dengan sengaja sedangkan ia bertujuan

untuk melakukan haji tamattu` dan berihranm

sebelum menggunting rambut, maka umrahnya batal.

Ia wajib melakukan haji ifrad. Maksudnya

melakukan amalan-amalan haji, kemudian melakukan

umrah mufradah setelah amalan-amalan haji itu. Dan

lebih utama adalah mengulangi haji lagi pada tahun

yang akan datang.

D. Boston Consulting Group (BCG)

1. Sejarah BCG (Boston Consulting Grup) dan Matriks

BCG

Pada awal tahun 1970, BCG ditemukan oleh

Bruce D. Henderson sebagai divisi management dan

 

Page 60: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

44

konsultasi dari Boston Safe Deposit and Trust Company-

yang mana merupakan anak cabang dari perusahaan

boston. Seorang mantan penjual alkitab, Henderson

sudah menjadi sarjana teknik di Universitas Vanderbilt

sebelum berkundung sekolah bisnis Harvard.30

Beliau meninggalkan HBS 90 hari sebelum

kelulusannya untuk bekerja di perusahaan Westinghouse,

tempat dimana ia menjadi wakil presiden termuda

sepanjang sejarah perusahaan tersebut. Dia akan

meninggalkan Westinghouse untuk memimpin Unit

manajemen pelayanan sebelum menerima tantangan yang

mustahil dari pimpinan Boston Safe Deposit and Trust

Company untuk memulai pelayanan konsultasi untuk

bank.

2. Pengertian BCG (Boston Consulting Grup) dan

Matriks BCG

Boston Consulting Group (BCG) adalah

perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di

Boston. Menurut Kotler (2002) Metode analisis BCG

(Boston Consulting Group) merupakan metode yang

digunakan dalam menyusun suatu perencanaan unit

bisnis strategic dengan melakukan pengklasifikasian

terhadap potensi keuntungan perusahaan.

30 Course Hero, Makalah BCG, diakses dari

https://www.coursehero.com/file/20426886/Makalah-BCG/, Pada tanggal 11

Juli 2018 pukul 20:31

 

Page 61: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

45

Matriks BCG atau BCG Matrix adalah alat

analisis bisnis yang digunakan untuk membantu

perusahaan dalam mempertimbangkan peluang

pertumbuhan dengan perencanaan strategis jangka

panjang dan meninjau portofolio produk perusahaan

tersebut agar dapat mengambil keputusan untuk

berinvestasi, mengembangkan atau menghentikan

produknya. Matriks BCG ini juga membantu perusahaan

dalam menentukan pengalokasian sumber daya dan

sebagai alat analisis dalam pemasaran merek, manajemen

produk, manajemen strategis dan analisis Portofolio.

Matriks BCG dikembangkan oleh Bruce

Henderson pada tahun 1970-an. Bruce Henderson juga

merupakan pendiri Boston Consulting Group (BCG)

yaitu sebuah perusahaan konsultan manajemen global

yang terkemuka yang pernah menduduki peringkat ketiga

perusahaan terbaik untuk bekerja versi Forbes pada tahun

2014.

Karena Matriks ini dikembangkan oleh pendiri

Boston Consulting Group (BCG) maka matriks ini

dinamakan dengan Matriks BCG yang singkatan dari

Boston Consulting Group. Matriks BCG ini juga

berkaitan erat dengan siklus hidup produk (Products life

cycle) sehingga sering disebut juga dengan Product

 

Page 62: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

46

Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk). Nama-

nama lain Matriks BCG diantaranya adalah BCG

Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan Pangsa

Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram

(Diagram Portofolio).

“The BCG matrix is a chart that had been created

by Bruce Henderson for the Boston Consulting Group in

1970 to help corporations with analyzing their business

units or product lines. This helps the company allocate

resources and is used as an analytical tool in brand

marketing, product management, strategic management,

and portfolio analysis”. 31

Matriks Boston Consulting

Grup adalah bagan yang diciptakan oleh Bruce

Henderson untuk Boston Consulting Group pada tahun

1970 untuk membantu perusahaan dengan menganalisis

unit bisnis atau lini produk mereka. Matriks BCG

membantu perusahaan mengalokasikan sumber daya dan

digunakan sebagai alat analitis dalam merek pemasaran,

manajemen produk, Manajemen strategis, dan analisis

portofolio).

3. Tujuan Matriks Boston Consulting Grup

Tujuan utama Matriks Boston Consulting Grup

(BCG)adalah untuk mengetahui produk manakah yang

31 Course Hero, Makalah BCG, diakses dari

https://www.coursehero.com/file/20426886/Makalah-BCG/, Pada tanggal 11

Juli 2018 pukul 21:05

 

Page 63: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

47

layak mendapat perhatian dan dukungan dana agar

produk tersebut bisa bertahan dan menjadi kontributor

terhadap kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Setiap produk memiliki siklus hidup produk, dan setiap

tahap dalam siklus hidup-produk mewakili profil risiko

yang berbeda.

Secara umum, perusahaan harus menjaga

portofolio yang seimbang dari produk yang dipasarkan.

Portfolio tersebut bisa dalam rentang produk dengan

prtumbuhan tinggi maupun pertumbuhan rendah. Sebuah

produk dengan pertumbuhan tinggi membutuhkan

beberapa upaya dan sumber daya untuk memasarkannya,

untuk membangun saluran distribusi, dan untuk

membangun infrastruktur penjualan, dengan harapan

produk tersebut dapat membawa keuntungan di masa

depan.

4. Konsep dan Tingkat Karakteristik Matriks BCG

(Boston Consulting Group)

a. Konsep Matriks Boston Consulting Group

Boston Consulting Group mengembangkan

sebuah konsep kedalam model portofolio yang

menghubungkan matriks pertumbuhan dan pangsa

pasar. Matriks pertumbuhan dan pangsa pasar dikenal

 

Page 64: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

48

dengan Matriks BCG.32

Matriks ini sangat sederhana

dan dengan mudah dapat dihitung sehingga

memberikan manfaat dalam menganalisis portofolio.

Dengan mengetahui angka pertumbuhan

produk perusahaan secara keseluruhan dalam pasar

yang dilayani dan identifikasi pangsa pasar atas

produk perusahaan di dalam pasar sehingga

mengetahui produk perusahaan berada di posisi yang

mana. Matriks BCG dan istilah-istilah yang

digunakan dalam matriks seperti gambar 1. Matriks

Boston Consulting Group terbagi kedalam dua

dimensi yaitu:

1) Dimensi Pertumbuhan

Pertumbuhan akan permintaan atas produk

adalah informasi terbaik untuk sebuah organisasi

sehingga organisasi berpeluang untuk menggali

potensi dari pemakai-pemakai baru yang datang

walaupun belum mengembangkan loyalitas

mereka terhadap produk.

Dengan demikian perusahaan dapat

meningkatkan pangsa pasar yang selalu

dihubungkan denga kurva pengalaman. Posisi

produk dalam suatu pertumbuhan pasar akan

32

Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,

Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 74

 

Page 65: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

49

dapat lebih buruk jika perusahaan berusaha untuk

bertahan pada posisi tersebut. Dalam pasar yang

mengalami pertumbuhan, permintaan sering

melebihi persediaan, kelebihan permintaan akan

mendorong kenaikan harga dan penigkatan laba.33

Titik tengah dimensi pertumbuhan adalah

berubah-ubah tetapi biasanya ditetapkan angka

pertumbuhan sampai batas 10%. Jadi

pertumbuhan pasar pada tingkat 10%

dipertimbangkan sebagai pertumbuhan pasar yang

tinggi, sebaliknya pertumbuhan yang dibawah

10% merupakan pasar yang pertumbuhannya

rendah.

2) Dimensi Pangsa Pasar

Dimensi kedua dari matriks BCG adalah

pangsa pasar yang ditunjukkan dalam sumbu

horizontal. Pemimpin pasar adalah posisi terbaik

untuk memanfaatkan kurva pengalaman karena

organisasi akan menghimpun pengalaman yang

lebih cepat dari pesaing-pesaing.

Sebagai contoh pengalaman produksi

kumulatif akan menghasilkan harga-harga unit

33

Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,

Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 75

 

Page 66: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

50

yang lebih rendah karena waktu pembelajaran,

pengingkatan tekhnologi di dalam produksi atau

operasional perusahaan, dan perancangan produk

baru kembali untuk menggantikan produk yang

sudah muali menurun (daur hidup produk).34

Bisnis dengan pangsa pasar yang tinggi

berbeda dari bisnis pangsa pasar rendah pada

kelompok besar. Secara khusus, bisnis yang

dengan pangsa pasar tinggi memiliki manajemen

yang lebih baik dan mungkin lebih

menguntungkan. Karena memiliki keahlian yang

lebih baik di dalam pasar, jaringan distribusi,

bauran promosi yang efektif, produk yang

diidolakan oleh konsumen, pelayanan yang

handal dan disukai oleh pihak-pihak

berkepentingan (stakeholders).

b. Tingkatan Karakteristik Matriks Boston Consulting

Group

Matriks BCG terdiri dari matriks yang

berukuran 2 baris x 2 kolom atau terdiri dari 4 sel (4

kuadran). 4 sel tersebut pada dasarnya mewakili 4

kategori portofolio produk perusahaan dari 2 dimensi

klasifikasi bisnis unit yaitu tingkat pertumbuhan pasar

34

Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,

Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 76

 

Page 67: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

51

(Market Growth Rate) dan pangsa pasar relatif

(Relative Market Share).

Karakteristik tersebut masing-masing diwakili

oleh Bintang (Star), Tanda Tanya (Question Marks),

Sapi Perah (Cash Cows), dan Anjing (Dogs).35

Gambar 2.1

Matriks Boston Consulting Group

Sumber: www.google images.com

1) Bintang (Stars)

Produk atau unit bisnis yang memiliki

pangsa pasar yang dominan dan pertumbuhan

yang cepat serta menghasilkan uang (pendapatan)

yang besar. Ini berarti produk-produk yang

35

Diakses dari https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-

analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/, pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul

21.35

 

Page 68: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

52

dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka

yang diminati oleh pasar.

Perusahaan membutuhkan banyak investasi

untuk mempertahankan posisi produk-produk

tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan lebih

lanjut serta mempertahankan keunggulan-

keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap

bersaing dengan produk kompetitor lainnya.

Produk-produk di kategori Bintang ini dapat

berubah menjadi kategori Sapi perah (Cash Cows)

apabila mereka tetap dapat mempertahankan

keberhasilan mereka hingga tingkat

pertumbuhannya mengalami penurunan.

2) Tanda Tanya (Question Marks)

Produk atau bisnis unit yang memiliki

prospek pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa

pasarnya masih sangat rendah. Penghasilan (uang)

yang didapat umumnya tidak sebanding dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan (lebih banyak

pengeluaran dari pada pendapatan).

Namun karena prospek pertumbuhannya

sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah

menjadi Stars atau Bintang. Manajemen

perusahaan tersebut disarankan untuk tetap

berinvestasi pada produk atau bisnis unit yang

 

Page 69: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

53

berada dalam kategori Question Marks ini karena

pertumbuhan yang tinggi.

3) Sapi Perah (Cash Cows)

Produk atau unit bisnis yang merupakan

pemimpin pasar, menghasilkan uang atau

pendapatan yang lebih banyak dibandingkan

dengan biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaannya. Produk atau unit bisnis pada

kategori ini memiliki pangsa pasar yang tinggi

namun prospek pertumbuhan kedepan akan sangat

terbatas.

Pendapatan yang didapat pada tingkat

Cash Cows ini biasanya digunakan sebagai

pendanaan untuk penelitian dan pengembangan

produk-produk baru yang masih berada di kategori

Tanda Tanya (Question Marks). Kondisi ini juga

digunakan untuk membayar hutang-hutang

perusahaan serta membayar dividen kepada

pemegang saham. Perusahaan disarankan untuk

tetap berinvestasi pada produk-produk dalam

kategori Cash Cows ini untuk mempertahankan

produktivitas dan kualitas atau dapat juga

dijadikan pendapatan pasif bagi perusahaan.

4) Anjing (Dogs)

Produk atau unit bisnis yang memiliki

pangsa pasar rendah dan mengalami tingkat

 

Page 70: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

54

pertumbuhan yang rendah. Produk-produk pada

kategori ini biasanya hanya memberikan

kontribusi keuntungan yang sangat rendah atau

bahkan harus menderita kerugian.

Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini

umumnya merupakan beban bagi perusahaan

karena dapat menguras waktu manajemen dan

sebagian besar sumber daya perusahaan. Unit

bisnis atau produk yang telah berada pada kategori

ini biasanya akan mengalami pengurangan,

divestasi ataupun likuidasi oleh manajemen

perusahaan.36

36

Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,

Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 76-77

 

Page 71: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

55

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, penulis memilih

melakukan penelitian di kantor PT.Malika Wisata Utama,

yang beralamat di Jl. Perintis Kemerdekaan No.1 Kel.

Babakan Cikokol , Kota Tangerang 15117.

Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini

adalah:

a. Peneliti mudah mengakses data yang dibutuhkan.

b. Lokasi ini berdekatan dengan tempat tinggal.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian rencananya akan dilakukan pada

bulan Agustus - September 2018.

B. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

menyajikan gambaran lengkap mengenai situasi sosial

atau dimaksudkan untuk melakukan eksplorasi dan

klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan

 

Page 72: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

56

sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel

yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti

antara fenomena yang diuji.1

Penelitian ini berusaha menyajikan secara jelas

pokok-pokok persoalan yang diteliti yaitu memberikan

suatu uraian yang deskriptif yang menggambarkan secara

jelas, faktual, sestematis dan cermat pokok-pokok

persoalan yang dijumpai dan akibat-akibatnya, dan

kemudian mencari jalan keluarnya bagi pemecahan

masalah-masalah yang dijumpai. Penelitian Deskriptif

adalah studi untuk menemukan fakta dengan interprestasi

yang tepat dan merupakan penelitian yang

noneksperimental (Nasir, 1983).2

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan data pada penelitian ini dilakukan

secara kualitatif dan kuantitatif. Karena data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dan data yang diteliti berupa

angka-angka. Pendekatan kualitatif digunakan untuk

menjelaskan data-data yang sifatnya deskriptif atau uraian

1 Nurafni Retno Kurniasih, Jenis dan Pendekatan Penelitian, diakses

dari http://retnoafni.blogspot.co.id/2015/10/jenis-dan-pendekatan-

penelitian.html, pada tanggal 27 April 2018 pukul 00.44

2 Penelitian Deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan

interprestasi yang tepat dan merupakan penelitian yang

noneksperimental (Nasir, 1983)

 

Page 73: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

57

kalimat, sedangkan pendekatan kuantitatif digunakan

untuk menganalisis data-data perusahaan, seperti

penjualan, produksi dan sebagainya.

Matriks BCG adalah sebuah matrik (diagram)

yang diciptakan oleh Bruce D. Henderson untuk

membantu perusahaan dalam menganalisis serta

mengelola unit usaha dan lini produknya. BCG adalah

kepanjangan dari Boston Consulting Group, merupakan

perusahaan konsultan manajemen yang didirikan pada

tahun 1963 dan memiliki 87 kantor di 45 negara termasuk

Indonesia.

Kegunaan dari matriks BCG pada manajemen

perusahaan adalah sebagai acuan dalam mengalokasikan

dana, memproduksi dan menjual produknya. Matriks

BCG ini berkaitan erat dengan siklus hidup produk

(Products life cycle) sehingga sering disebut juga dengan

Product Portfolio Matrix (Matriks Portofolio Produk).

Beberapa nama lain Matriks BCG diantaranya adalah

BCG Growth-Share Matrix (Matriks Pertumbuhan dan

Pangsa Pasar BCG), Boston Box dan Portfolio Diagram

(Diagram Portofolio).3

3 Thomas Sumarsan, Sistem pengendalian Manajemen (Konsep,

Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja), Jakarta : PT. Indeks , 2013, hal. 76-77

 

Page 74: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

58

3. Subyek dan Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subyek

penelitan adalah PT. Malika Wisata Utama.

Sedangkan yang menjadi obyek dari penelitian ini

adalah karyawannya yang bergerak dibidang pemasaran.

C. Sumber Data

Di dalam penyusunan skripsi ini memerlukan data-

data yang harus dikumpulkan. Adapun data-data yang harus

di kumpulkan dapat berupa data primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari

pengamatan langsung dilapangan dan data dalam

penulisan ini didapat hasil wawancara penulis dengan

pihak perusahaan. Hal yang harus dipastikan adalah

responden tersebut merupakan pihak yang memahami

strategi pemasaran produk.4

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung dari

data primer yang diperoleh dari studi literatur yang

terkait penelitian terdahulu, dan bahan pustaka lain yang

4 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesisi Bisnis,

Cet XI, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2011), hal. 42

 

Page 75: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

59

relevan (Sugiyono, 2009).5 Data sekunder diperoleh dari

data yang telah diolah berupa data laporan penjualan PT.

Malika Wisata Utama dan pesaingnya yaitu PT. Kasturi

Mandiri Wisata selama periode tahun 2016 dan tahun

2017.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data

penelitian. Adapun alat bantu yang digunakan peneliti adalah

sebagi berikut:

1. Alat Rekam

Sebagai instrumen penelitian, alat rekam

mempermudah peneliti melakukan pengumpulan data.

Misalnya, ketika wawancara, peneliti bisa mendapatkan

narasi detail melalui transkrip apabila wawancara

direkam. Tentu saja, etika penelitian tetap harus

diperhatikan dengan cara meminta ijin terlebih dahulu

sebelum mulai merekam.

2. Buku Catatan atau Buku Harian

Peneliti sebaiknya memiliki buku catatan

penelitian atau buku harian untuk menuliskan apa yang

menarik dan berhubungan dengan fokus penelitian.

Proses penelitian berlangsung dalam kurun waktu

5 Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang

diperoleh dari studi literatur yang terkait penelitian terdahulu, dan bahan

pustaka lain yang relevan (Sugiyono, 2009)

 

Page 76: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

60

tertentu. Pada kurun waktu itu, sering kali ide atau

peristiwa terjadi diluar dugaan atau diluar kendali

peneliti.

Buku catatan berguna untuk mendokumentasikan

momentum penting yang kita tidak tahu datangnya.

Penelitian sosial berbeda dengan penelitian non-sosial.

Peneliti selalu berada pada sudut pandang manusia

karena peneliti adalah manusia. Buku harian mampu

merekam alur atau kronologi proses penelitian dari

kacamata subjektif.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung di lapangan guna mendapatkan data-data yang

dibutuhkan dalam pembahasan skripsi.6

Penelitian ini dilakukan dengan cara :

a. Wawancara

Wawancara merupakan proses pengumpulan

data dengan mengajukan pertanyaan kepada

Narasumber untuk dijawab secara lisan, dibantu

dengan panduan wawancara.

6 Wikipedia, Penelitian lapangan, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_lapangan, pada tanggal 29 April 2018

pukul 13.35

 

Page 77: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

61

Pada panduan tersebut berisi daftar isu-isu

strategis yang di formulasikan pada analisis BCG

(Boston Consulting Group) yang dapat dijadikan

panduan informan dalam menjawab pertanyaan, hal

ini dilakukan dengan cara tanya jawab dengan orang-

orang yang dianggap berkepentingan dan mempunyai

pengetahuan dan pengalaman tentang lingkup

perusahaan dan strategi pemasaran produk umroh

pada PT. Malika Wisata Utama.

b. Observasi.

Teknik observasi yang dilakukan penelitian

ini melalui observasi terbuka (overt observation).

Dalam situasi ini peneliti teridentifikasi secara jelas

dan selama observasi subjek sadar bahwa mereka

sedang diobservasi.

Teknik ini dilakukan untuk mengamati

kondisi fisik dan peristiwa yang objektif terkait

dengan produk umroh pada PT. Malika Wisata Utama

c. Dokumentasi

Yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara mengambil dokumen yang

penting atau catatan- catatan perusahaan yang

berhubungan dengan obyek yang diteliti.

 

Page 78: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

62

2. Studi Perpustakaan (Library Research)

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempelajari literature-literatur dan karya ilmiah yang ada

hubungannya dengan pembahasan ini.

F. Metode Analisis Data

Metode analisis Boston Consulting Group (BCG)

merupakan metode yang digunakan dalam menyusun suatu

perencanaan unit bisnis strategic dengan melakukan

pengklasifikasian terhadap potensi keuntungan perusahaan

(Kotler, 2002).

Matriks BCG ini bertujuan untuk untuk mengetahui

pertumbuhan pasar (market growth) dan untuk mengetahui

pangsa pasar (market share) serta untuk mengetahui strategi

yang dilakukan oleh PT. Malika Wisata Utama berdasarkan

Matriks BCG.

Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk

memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya

berdasarkan pangsa pasar dan tingkat pertumbuhan bisnis.7

Matriks BCG dilakukan berdasarkan laporan

penjualan PT. Malika Wisata Utama pada tahun 2016 dan

tahun 2017 yang dibandingkan dengan laporan penjualan

7 Mustika Sari, Boston Consulting Group, diakses dari

http://sarilovely.blogspot.com/2010/06/boston-consulting-group-bcg.html,

pada tanggal 05 Juni 2018 pukul 20.44

 

Page 79: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

63

pesaing yaitu PT. Kasturi Mandiri Wisata pada tahun 2016

dan tahun 2017 untuk mengetahui pertumbuhan pasar dan

pangsa pasar.

Dalam matriks ini terdapat dua variabel yang masing-

masing ditempatkan pada sumbu vertikal dan sumbu

horizontal :

1. Pertumbuhan Pasar (Sumbu Vertikal)

Pertumbuhan pasar digunakan sebagai ukuran

dari daya tarik pasar. Jika pasar mengalami pertumbuhan

pasar tinggi dari total perkembangan pasar, maka akan

relatif mudah bagi bisnis untuk menambah keuntungan

mereka, bahkan jika pangsa pasar mereka tetap stabil.

Sebaliknya kondisi pangsa pasar yang rendah tidak

menambah keuntungan, namun kondisi pangsa pasar

yang tinggi belum tentu juga menguntungkan jika tidak

ada upaya memberikan diskon secara agresif.

Titik tengah dimensi pertumbuhan adalah

berubah-ubah tetapi biasanya ditetapkan angka

pertumbuhan sampai batas 10%. Jadi pertumbuhan pasar

pada tingkat 10% dipertimbangkan sebagai pertumbuhan

pasar yang tinggi, sebaliknya pertumbuhan yang dibawah

10% merupakan pasar yang pertumbuhannya rendah.

Mengukur tingkat pertumbuhan pasar sebagi

berikut :

 

Page 80: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

64

Keterangan :

TPP = Tingkat pertumbuhan pasar

VP N = Volume penjualan tahun terakhir

VP N1 =Volume penjualan tahun sebelumnya

2. Pangsa Pasar Relatif (Sumbu Horizontal)

Pangsa pasar adalah persentase dari total pasar

yang sedang dilayani oleh perusahaan, baik dalam hal

pendapatan atau dalam satuan volume. Semakin tinggi

pangsa pasar, semakin tinggi proposi pasar yang akan

dikontrol.

Atau Pangsa pasar (market share) adalah

persentase total dari penjualan suatu perusahaan (dari

seluruh sumber) dengan total penjualan jasa ataupun

produk dalam industri. Pangsa pasar juga merupakan

bagian dari pasar yang dapat dicapai oleh perusahaan dan

pangsa pasar dapat menjadi salah satu dari indikator

meningkatnya kinerja pemasaran suatu perusahaan.

Bisnis dengan pangsa pasar yang tinggi berbeda

dari bisnis pangsa pasar rendah pada kelompok besar.

Secara khusus, bisnis yang dengan pangsa pasar tinggi

memiliki manajemen yang lebih baik dan mungkin lebih

 

Page 81: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

65

menguntungkan. Karena memiliki keahlian yang lebih

baik di dalam pasar, jaringan distribusi, bauran promosi

yang efektif, produk yang diidolakan oleh konsumen,

pelayanan yang handal dan disukai oleh pihak-pihak

berkepentingan (stakeholders).

Mengukur pangsa pasar relatif sebagai berikut:

Keterangan :

PPR = Pangsa pasar relatif

VP N = Volume penjualan tahun terakhir

VPP N = Volume penjualan tahun terakhir pesaing

3. Matriks BCG (Boston Consulting Group)

Gambar 3.2

Matriks Boston Consulting Group

Sumber: www.google images.com

 

Page 82: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

66

Matriks BCG memiliki beberapa kuadran, diantaranya:

a. Bintang (Stars)

Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa

pasar yang dominan dan pertumbuhan yang cepat

serta menghasilkan uang (pendapatan) yang besar. Ini

berarti produk-produk yang dihasilkan merupakan

produk-produk terkemuka yang diminati oleh pasar.

Perusahaan membutuhkan banyak investasi

untuk mempertahankan posisi produk-produk tersebut

dan untuk mendukung pertumbuhan lebih lanjut serta

mempertahankan keunggulan-keunggulan atas

produk tersebut agar dapat tetap bersaing dengan

produk kompetitor lainnya. Produk-produk di

kategori Bintang ini dapat berubah menjadi kategori

Sapi perah (Cash Cows) apabila mereka tetap dapat

mempertahankan keberhasilan mereka hingga tingkat

pertumbuhannya mengalami penurunan.

b. Tanda Tanya (Question Marks)

Produk atau bisnis unit yang memiliki prospek

pertumbuhan yang tinggi tetapi pangsa pasarnya

masih sangat rendah. Penghasilan (uang) yang

didapat umumnya tidak sebanding dengan biaya-

biaya yang dikeluarkan (lebih banyak pengeluaran

dari pada pendapatan).

 

Page 83: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

67

Namun karena prospek pertumbuhannya

sangat pesat sehingga berpotensi untuk berubah

menjadi Stars atau Bintang. Manajemen perusahaan

tersebut disarankan untuk tetap berinvestasi pada

produk atau bisnis unit yang berada dalam kategori

Question Marks ini karena pertumbuhan yang tinggi.

c. Sapi Perah (Cash Cows)

Produk atau unit bisnis yang merupakan

pemimpin pasar, menghasilkan uang atau pendapatan

yang lebih banyak dibandingkan dengan biaya yang

dikeluarkan oleh perusahaannya. Produk atau unit

bisnis pada kategori ini memiliki pangsa pasar yang

tinggi namun prospek pertumbuhan kedepan akan

sangat terbatas.

Pendapatan yang didapat pada tingkat Cash

Cows ini biasanya digunakan sebagai pendanaan

untuk penelitian dan pengembangan produk-produk

baru yang masih berada di kategori Tanda Tanya

(Question Marks). Kondisi ini juga digunakan untuk

membayar hutang-hutang perusahaan serta membayar

dividen kepada pemegang saham. Perusahaan

disarankan untuk tetap berinvestasi pada produk-

produk dalam kategori Cash Cows ini untuk

mempertahankan produktivitas dan kualitas atau

dapat juga dijadikan pendapatan pasif bagi

perusahaan.

 

Page 84: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

68

d. Anjing (Dogs)

Produk atau unit bisnis yang memiliki pangsa

pasar rendah dan mengalami tingkat pertumbuhan

yang rendah. Produk-produk pada kategori ini

biasanya hanya memberikan kontribusi keuntungan

yang sangat rendah atau bahkan harus menderita

kerugian.

Produk atau bisnis unit kategori Dogs ini

umumnya merupakan beban bagi perusahaan karena

dapat menguras waktu manajemen dan sebagian besar

sumber daya perusahaan. Unit bisnis atau produk

yang telah berada pada kategori ini biasanya akan

mengalami pengurangan, divestasi ataupun likuidasi

oleh manajemen perusahaan.8

8 Thomas Sumarsan, Sistem Pengendalian manajemen : konsep,

Aplikasi, dan Pengkuran Kerja, (Jakarta : PT. Indeks, 2013), hal. 76-77

 

Page 85: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

69

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Sejarah Berdirinya PT. Malika Wisata Utama

Travel Malika berdiri sejak 27 Desember 2007,

dengan nama perusahaan yaitu PT. Malika Wisata

Utama atau yang sering dikenal dengan nama travel nya

yaitu Malika Tours & Travel. Pemiliki travel ini

bernama H. Ahmad Zamzami. Adapun untuk penamaan

Malika itu sendiri di ambil dari anak pertama dan kedua

nya yaitu Malik dan Mikail maka jadilah nama Malika.

Pada saat itu kantor Malika tempatnya masih kecil dan

juga belum memiliki izin PPIU dan berlokasi di dekat

Bandara Soekarno Hatta.1 Kemudian pada tahun 2009

PT. Malika Wisata Utama sudah mempunyai izin resmi

PPIU dan di tahun tersebut Malika bekerja sama dengan

travel Goenawan Erawisata, karena Goenawan Erawisata

sudah mempunyai provider visa, izin umroh dan izin haji

khusus, dari situ Malika tertarik untuk bekerjasama

dengan travel Goenawan Erawisata.

Travel Goenawan Erawisata ini berdiri sekitar

tahun 1981 yang mana pemilik travel Goenawan

Erawisata yaitu H. Amhad Multazam merupakan kakak

1 Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada

tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel

 

Page 86: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

70

kandungnya dari pemilik travel Malika yaitu H. Ahmad

Zamzami, dan sekarang Malika itu di bawah naungan

travel Goenawan Erawisata.2

Seiring berjalannya waktu dan tahun PT. Malika

Wisata Utama sudah beberapa kali pindah lokasi/tempat,

terakhir sekitar tahun 2014 pindah ke Tang City Mall

yang berada di Kota Tangerang. Namun pada akhirnya

sekitar tahun 2017 Malika Tour and Travel memiliki

kantor sendiri dan memiliki izin umroh dengan NO

PPIU/200/2017, yang berlokasi di Jl. Perintis

Kemerdekaan No.1 Kel Babakan, Cikokol Kota

Tangerang 1511.

Pelayanan yang terbaik kepada jamaah menjadi

kunci sukses perkembangan usaha Malika Tours &

Travel sejak berdiri pada 2007. Di awal

perkembangannya 10 tahun lalu, jumlah jamaah masih

hitungan belasan untuk melayani jamaah umroh. Dengan

terus belajar dari pengalaman dan harga yang bersaing

kini di setiap bulannya jamaah yang berangkat umroh

sudah mencapai ribuan orang.3

2 Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada

tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel

3 Berita Santri, Malika Tours & Travel Beri Layanan Terbaik Hingga

Ciptakan Loyalitas Jamaah

 

Page 87: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

71

H. Ahmad Zamzami mengungkapkan

perkembangan usaha Malika Tours & Travel yang cukup

pesat sebetulnya didasarkan pada pemahaman bahwa

ketika jamaah berangkat umroh tidak hanya sekedar

berhijrah dari tanah air ke tanah suci. Namun ada

pembaruan dari pelayanan yang diberikan melalui

bimbingan ibadah di tanah suci sampai pulang kembali

ke tanah air jamaah tetap menjalin silaturahmi dengan

Malika Tours & Travel.

Hal itu membuat banyak keluarga jamaah yang

jatuh cinta dengan Malika Tours & Travel hingga setiap

bulan mereka umroh beserta keluarganya. Sekitar 60

sampai 70 persen jamaah yang pernah berangkat umrah

bersama Malika Tours & Travel kemudian membawa

keluarganya untuk kembali umrah. Malika Tours &

Travel juga mengedepankan 5 Pasti yaitu pastikan

travelnya berizin, pastikan penerbangan dan jadwal

keberangkatan, pastikan program layananan, pastikan

hotelnya, dan pastikan visanya.

Selama 10 tahun berdiri, Malika Tours & Travel

telah melakukan ekspansi dengan membuka beberapa

cabang. Saat ini mayoritas jamaah Malika Tours &

Travel berasal dari Jabodetabek dan sudah banyak

jamaah yang berangkat dari cabang di luar wilayah

 

Page 88: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

72

Jabodetabek seperti Jambi, Samarinda, Balikpapan,

Palembang.

2. Identitas PT. Malika Wisata Utama

PT. Malika Wisata Utama adalah penyelenggara

haji dan umroh resmi yang terdaftar kedalam Daftar

Penyelenggara Haji & Umrah Kemenag RI, dan Member

ASITA (Association of the Indonesia Tours and Travel

Agencies), IATA (International Air Transport

Association) dan HIMPUH (Himpunan Penyelenggara

Haji dan Umroh Indonesia).

Tabel 4.1

Legalitas PT. Malika Wisata Utama

Nama Perusahaan PT. Malika Wisata Utama

Merek Dagang Malika Tours & Travel

Berdiri 27 Desember 2007

Alamat

Jl. Perintis Kemerdekaan No.1

Kel. Babakan Cikokol, Kota

Tangerang 15117. Telp. (021) 55

733 001, (021) 5573 2766, Fax. (

021 ) 5578 1226

Akte Notaris

No. 04, 25 Juli 2017 (Akta

Notaris Pertama No. 18, 27

Desember 2007)

Notaris Baby Damayanthi Yunistia, SH

 

Page 89: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

73

Komisaris

Hj. Nyai Muryanah

H. Ahmad Multazam

Hj. Nursilfiah

Direktur Utama H. Ahmad Zamzami

SIUP/SIUK No. 0664/PM/IX/BPMPTSP/2015

SK Domisili

SK Kehakiman

No. 503/1401-KPU/X/2017

No.AHU-16846.AH.01.02.Tahun

2018

NPWP 02.628.305.1-402.000

SK Umroh

SK Haji

PPIU/200/2017

PHU/HK.3078/VI/2018

Member

1. IATA (International Air

Transport Association)

2. ASITA (Association Of The

Indonesian Tours & Travel

Agencies)

3. HIMPUH (Himpunan

Penyelenggara Umrah & Haji)

Bidang Usaha

1. Umrah & Haji Khusus

2. Tour Package

3. Air Ticket (Domestik &

International)

4. Visa

5. Travel Document

Sumber : Malika Group

 

Page 90: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

74

3. Visi, Misi, dan Produk Umroh PT. Malika Wisata

Utama

a. Visi PT. Malika Wisata Utama

PT. Malika Wisata Utama mempunyai

sebuah visi yaitu: “Menjadi travel yang dapat

diandalkan, terpercaya bagi jama‟ah yang telah dan

ingin meniatkan diri menuju Baitullah”.

b. Misi PT. Malika Wisata Utama

Adapun misi yang dimiliki Malika Tours &

Travel adalah sebagai berikut:

1) Peduli terhadap kepuasan Jama‟ah merupakan

orientas layanan kami.

2) Memberikan solusi keberangkatan umroh yang

tepat sehingga Jama‟ah merasa nyaman.

3) Memberikan nilai lebih kepada Jama‟ah.

c. Produk Umroh PT. Malika Wisata Utama

PT. Malika Wisata sendiri memiliki 4 produk

umroh unggulan. Berikut adalah beberapa produk

umroh yang dimiliki oleh PT. Malika Wisata,

diantaranya:

1) Produk Umroh Ekonomis.

Fasilitas:

a) Hotel Bintang 4

b) Program 9 & 10 Hari

c) Nama Hotel Makkah : Royal Majestic

 

Page 91: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

75

Nama Hotel Madinah : Sanabil

d) Harga Perkamar

(1) Quadro (4 Orang) : Rp. 21. 750. 000

(2) Triple (3 Orang) : Rp. 22. 500. 000

(3) Double (2 Orang) : Rp. 23. 250. 000

2) Produk Umroh Reguler.

Fasilitas:

a) Hotel Bintang 4

b) Program 9 Hari

c) Nama Hotel Makkah : Rayana Ajyad

Nama Hotel Madinah : Safra Al Huda

d) Harga Perkamar

(1) Quadro (4 Orang) : Rp. 23. 500. 000

(2) Triple (3 Orang) : Rp. 24. 500. 000

(3) Double (2 Orang) : Rp. 25. 500. 000

3) Produk Umroh Premier.

Fasilitas:

a) Hotel Bintang 5

b) Program 9 Hari

c) Nama Hotel Makkah : Zamzam Tower

Nama Hotel Madinah : Al Harom

d) Harga Perkamar

(1) Quadro (4 Orang) : Rp. 28. 000. 000

(2) Triple (3 Orang) : Rp. 29. 400. 000

(3) Double (2 Orang) : Rp. 30. 800. 000

 

Page 92: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

76

4) Produk Umroh Hemat.

Fasilitas:

a) Hotel Bintang 4

b) Program 12 Hari

c) Nama Hotel Makkah : Royal Majestic

Nama Hotel Madinah : Sanabil

d) Harga Perkamar

(1) Quadro (4 Orang) : Rp. 25. 000. 000

(2) Triple (3 Orang) : Rp. 26. 500. 000

(3) Double (2 Orang) : Rp. 28. 000. 000

4. Struktur Organisasi PT. Malika Wisata Utama

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan

hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada

suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan

kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di

harapakan dan di inginkan.4

Struktur Organisasi menggambarkan dengan

jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu

dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan

fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik

harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor

kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa

yang akan di kerjakan.

4 Aldey, Pengertian Struktur Organisasi, di akses dari http://rynaldi-

dwitama.blogspot.com/2012/05/pengertian-struktur-organisasi.html, pada

tanggal 17 Agustus 2018 pukul 20.45

 

Page 93: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

77

Adapun struktur organisasi PT. Malika Wisata

Utama adalah sebagai berikut:

Komisaris: Hj. Nursilfiah

Direktur Utama: H. Ahmad Zamzami

General Manajer: H. Nahrowi

Manajer Operasional: Raden Muhamad Iqbal

Manajer Tiketing: H. Yayan Fathurahman

Manajer Keuangan: H. Hasbiallah

Divisi Umroh: Hj. Kartika Sari

H. Dion

Nadia Wahyuningsih

Divisi Visa: H. Nu‟man Istichori

Fadli Akbar

H. Maryadi Mahmud

Tiketing: Ririn Anindiya

B. Pembahasan

1. Analisis Posisi Matriks BCG pada PT. Malika Wisata

Utama

Tingkat pertumbuhan pasar pada umumnya

dibedakan berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah.

 

Page 94: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

78

Sedangkan posisi relatif kompetitior dibedakan

berdasarkan pangsa pasar.

Metode matriks BCG digunakan untuk

mengetahui posisi tingkat pertumbuhan pasar pada PT.

Malika Wisata Utama berdasarkan pangsa pasar. Matriks

BCG dapat ditentukan oleh dua faktor yaitu: Market

Growth Rate, persentase pertumbuhan pasar yang

ditunjukkan pada sumbu vertikal. Relative Market Share,

kekuatan pangsa pasar yang ditunjukkan pada sumbu

horizontal.5

a. Tingkat Pertumbuhan Pasar

Tingkat pertumbuhan pasar adalah proyeksi

tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani.

Biasanya diukur dengan peningkatan persentase

dalam nilai atau volume penjualan dua tahun terakhir.

Untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar

maka data yang dibutuhkan adalah data volume

penjualan PT. Malika Wisata Utama pada tahun 2016

dan tahun 2017, dan pesaing nya yaitu PT. Kasturi

Mandiri Wisata pada tahun 2016 dan tahun 2017.

5 M. Zuhair, Makalah Matrix Boston Consulting Group, diakses dari

https://www.scribd.com/document/361266001/Makalah-Matrix-Boston-

Consulting-Group, pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul 23.20

 

Page 95: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

79

Berikut di bawah ini data volume penjualan

PT. Malika Wisata Utama tahun 2016 dan tahun

2017, dan volume penjualan PT. Kasturi Mandiri

Wisata pada tahun 2016 dan tahun 2017 adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Volume Penjualan Produk Umroh

PT. Malika Wisata Utama Tahun 2016

Tahun 2016

Bulan Jumlah

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Oktober

November

Desember

RP. 1. 860. 000. 000

RP. 1. 697. 250. 000

RP. 2. 208. 750. 000

RP. 1. 511. 250. 000

RP. 1. 976. 250. 000

RP. 1. 627. 500. 000

RP. 1. 604. 250. 000

RP. 1. 302. 000. 000

RP. 1. 743. 750. 000

Total Rp. 15. 530. 950. 000

Sumber: PT. Malika Wisata Utama

 

Page 96: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

80

Tabel 4.3

Volume Penjualan Produk Umroh

PT. Malika Wisata Utama Tahun 2017

Tahun 2017

Bulan Jumlah

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Oktober

November

Desember

RP. 2. 208. 750. 000

Rp. 1. 976. 250. 000

Rp. 2. 255. 250. 000

Rp. 1. 627. 500. 000

Rp. 2. 092. 500. 000

Rp. 1. 929. 750. 000

Rp. 1. 743. 750. 000

Rp. 1. 976. 250. 000

Rp. 2. 139. 000. 000

Total Rp. 17. 949. 000. 000

Sumber: PT. Malika Wisata Utama

Tabel 4.4

Volume Penjualan Produk Umroh

PT. Kasturi Mandiri Wisata Tahun 2016

Tahun 2016

Bulan Jumlah

Januari

Februari

Maret

April

RP. 1. 275. 000. 000

Rp. 1. 861. 500. 000

Rp. 1. 530. 000. 000

Rp. 1. 147. 500. 000

 

Page 97: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

81

Mei

Juni

Oktober

November

Desember

Rp. 1. 785. 000. 000

Rp. 1. 836. 000. 000

Rp. 1. 351. 500. 000

Rp. 1. 071. 000. 000

Rp. 1. 606. 500. 000

Total Rp. 13. 438. 500. 000

Sumber: PT. Kasturi Mandiri Wisata

Tabel 4.5

Volume Penjualan Produk Umroh

PT. Kasturi Mandiri Wisata Tahun 2017

Tahun 2017

Bulan Jumlah

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Oktober

November

Desember

RP. 1. 785. 000. 000

Rp. 1. 861. 500. 000

Rp. 2. 091. 000. 000

Rp. 1. 606. 500. 000

Rp. 1. 759. 500. 000

Rp. 1. 785. 000. 000

Rp. 1. 147. 500. 000

Rp. 1. 785. 000. 000

Rp. 1. 861. 500. 000

Total Rp. 15. 682. 500. 000

Sumber: PT. Kasturi Mandiri Wisata

 

Page 98: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

82

Berdasarkan tabel diatas, maka perhitungan

matriks BCG untuk mengetahui tingkat pertumbuhan

pasar (market growth rate) pada PT. Malika Wisata

Utama adalah sebagai berikut :

Keterangan :

TPP = Tingkat pertumbuhan pasar

VP N = Volume penjualan tahun terakhir

VP N1 =Volume penjualan tahun sebelumnya

= 0, 155692343

= 15 %

Berdasarkan perhitungan dengan

menggunakan matriks BCG di atas, maka dapat

diketahui tingkat pertumbuhan pasar pada PT. Malika

Wisata Utama adalah sebesar 15 % yang berarti

bahwa PT. Malika Wisata Utama memiliki

pertumbuhan pasar yang cukup tinggi.

 

Page 99: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

83

b. Pangsa Pasar Relatif

Analisis pangsa pasar relatif menunjukkan

besarnya pangsa pasar dari volume penjualan produk

umroh pada PT. Malika Wisata Utama dibandingkan

dengan pesaingnya yaitu PT. Kasturi Mandiri Wisata.

Pangsa pasar relatif itu sendiri adalah bagian

penjualan industri total sebuah perusahaan disebuah

pasar tertentu. Dan data yang digunakan adalah data

volume penjualan PT. Malika Wisata Utama tahun

2016 dan tahun 2017 dan data volume penjualan

kompetitor yaitu PT. Kasturi Mandiri Wisata pada

tahun 2016 dan tahun 2017 digunakan sebagai

pembagi dari total volume penjualan PT. Malika

Wisata Utama tahun 2016 dan tahun 2017.

Berdasarkan tabel diatas, maka perhitungan

matriks BCG untuk mengetahui pangsa pasar relatif

pada PT. Malika Wisata Utama pada tahun 2017

adalah sebagai berikut:

Keterangan :

PPR = Pangsa pasar relatif

VP N = Volume penjualan tahun terakhir

VPP N = Volume penjualan tahun terakhir pesaing

 

Page 100: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

84

= 1, 14

Berdasarkan perhitungan matriks BCG di atas

untuk mengetahui pangsa pasar relatif (relative

market share) maka telah diketahui bahwa pangsa

pasar relatif PT. Malika Wisata Utama pada tahun

2017 sebesar 1, 14 yang artinya menunjukkan

bahwa PT. Malika Wisata Utama memiliki pangsa

pasar lebih besar dibandingkan PT. Kasturi Mandiri

Wisata karena nilai pangsa pasar relatifnya lebih

besar dari satu.

Dapat disimpulkan bahwa nilai pangsa pasar

relatif yang dimiliki oleh PT. Malika Wisata Utama

pada tahun 2017 adalah lebih besar dari satu ( ),

dimana nilai pangsa pasar dari PT. Malika Wisata

Utama lebih besar dari nilai pesaingnya yaitu PT.

Kasturi Mandiri Wisata.

 

Page 101: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

85

c. Posisi Matriks BCG PT. Malika Wisata Utama

Dari perhitungan diatas, tingkat pertumbuhan

pasar pada PT. Malika Wisata Utama diperoleh hasil

sebesar 15%, hal ini menunjukan bahwa PT. Malika

Wisata Utama memiliki tingkat pertumbuhan pasar

yang tinggi. Kemudian dari perhitungan pangsa pasar

relatif pada tahun 2017 didapat hasil sebesar 1, 14.

Hasil perhitungan matriks BCG didapatkan

hasil yaitu: PT. Malika Wisata Utama dengan pesaing

PT. Kasturi Mandiri Wisata terletak pada posisi

Bintang (Stars). Yang termasuk dalam kategori

Bintang atau Stars adalah produk atau unit bisnis

yang memiliki pangsa pasar yang dominan dan

pertumbuhan yang cepat serta menghasilkan uang

(pendapatan) yang besar. Ini berarti produk-produk

yang dihasilkan merupakan produk-produk terkemuka

yang diminati oleh pasar.6

Maka berdasarkan dari kedua hasil tersebut,

dapat digambarkan bahwa posisi PT. Malika Wisata

Utama pada matriks BCG dapat dilihat sebagai

berikut:

6 Diakses dari https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-

analisis-matriks-bcg-dan-contohnya/, pada tanggal 17 Agustus 2018 pukul

19.30

 

Page 102: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

86

Gambar 4.3

Posisi Matriks BCG PT. Malika Wisata Utama

2. Analisis Strategi PT. Malika Wisata Utama

Berdasarkan Matriks BCG

Berdasarkan posisi matriks BCG PT. Malika

Wisata Utama pada tahun 2016 dan tahun 2017, letak

posisi titik berada di kuadran bintang atau stars dengan

indikasi pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa

pasarnya yang tinggi. Ini berarti jumlah pertumbuhan

Tin

gkat P

ertum

buhan

Pasar

25%

20%

15%

10%

5%

0

BINTANG

15%, 1,14

TANDA TANYA

SAPI PERAH ANJING

1,18 1,14 1 0,8 0,4 0

Pangsa Pasar Relatif

 

Page 103: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

87

penjualan produk umroh PT. Malika Wisata Utama tinggi

dan pangsa pasar juga tinggi.

Dalam penetapan strategi pemasaran, PT. Malika

Wisata Utama menetapkan beberapa strategi pemasaran

yang tepat dimana strategi pemasaran mempunyai peranan

penting dalam upaya memasarkan produk-produk yang

akan dijual yaitu produk umroh untuk menghasilkan laba

atau keuntungan yang maksimal.

Berdasarkan matriks BCG PT. Malika Wisata

Utama diatas maka strategi yang dapat di ambil adalah

adalah strategi hold atau mempertahankan, yaitu strategi

untuk mempertahankan produk-produk agar tetap pada

kategori yang sama. Perusahaan juga membutuhkan

banyak investasi untuk mempertahankan posisi produk-

produk tersebut dan untuk mendukung pertumbuhan

lebih lanjut serta mempertahankan keunggulan-

keunggulan atas produk tersebut agar dapat tetap

bersaing dengan produk kompetitor lainnya.7

7 Inno Tamaraalisa, Matriks BCG dan Contoh dalam Suatu Produk,

diakses dari http://innotamaraalisa.blogspot.com/2015/12/matriks-bcg-dan-

contoh-dalam-suatu.html, pada tanggal 19 Agustus 2018 pukul 20.45

 

Page 104: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

88

Dalam menerapkankan strategi hold atau

mempertahankan, PT. Malika Wisata Utama melakukan

beberapa strategi, diantaranya sebagai berikut:8

a. Kualitas Produk.

Meningkatkan inovasi dan mempertahankan

kualitas produk umroh Malika Tours & Travel, baik

dari segi harga, akomodasi dan lain sebagainya,

sehingga respon jama‟ah terhadap produk umroh

Malika Tours & Travel semakin baik.

b. Kualitas pelayananan.

Memperbaiki kualiatas pelayanan dari

berbagai sisi untuk memberikan kenyamanan bagi

jam‟ah baik untuk pelayanan pada saat pendaftaran

umroh, maupun pelayanan selama jama‟ah

melaksanakan ibadah umroh.

c. Komunikasi Pemasaran.

Meningkatkan komunikasi pemasaran

sehingga brand image atau citra perusahaan/travel

tetap tertanam di benak jama‟ah.

d. Jaringan Distribusi.

Memperluas jaringan distribusi travel, dengan

penambahan atau membuka cabang travel di berbagai

daerah maupun kota.

8 Wawancara pribadi dengan Bapak Raden Muhamad Iqbal, pada

tanggal 13 Agustus 2018 di Kantor Malika Tour and Travel

 

Page 105: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

89

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap

penyelesaian Analisis Boston Consulting Group (BCG) pada

Strategi Pemasaran Produk Umroh PT. Malika Wisata Utama

Kota Tangerang, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan matriks BCG posisi PT. Malika Wisata

Utama berada pada posisi Bintang atau Stars, yang

menunjukkan bahwa posisi PT. Malika Wisata Utama

berada pada pertumbuhan pasar yang tinggi dan pangsa

pasar yang tinggi juga. Ini berarti produk-produk yang

dimiliki Malika Tours & Travel merupakan produk-

produk terkemuka yang diminati oleh pasar/jama‟ah.

Sebagimana diketahui bahwa tingkat pertumbuhan

pasar penjualan produk umroh PT. Malika Wisata Utama

sebesar 15 % yang berarti bahwa PT. Malika Wisata

Utama memiliki pertumbuhan pasar yang tinggi, dan

telah diketahui bahwa pangsa pasar relatif PT. Malika

Wisata Utama sebesar 1,14 kali yang artinya

menunjukkan bahwa PT. Malika Wisata Utama memiliki

pangsa pasar yang tinggi juga karena nilai pangsa pasar

relatifnya lebih besar dari satu.

 

Page 106: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

90

2. Berdasarkan matriks BCG PT. Malika Wisata Utama

diatas maka strategi yang dapat di ambil adalah adalah

strategi hold atau mempertahankan, yaitu strategi untuk

mempertahankan produk-produk agar tetap pada kategori

yang sama. Perusahaan juga membutuhkan banyak

investasi untuk mempertahankan posisi produk-produk

tersebut.

Dalam menerapkankan strategi hold atau

mempertahankan, PT. Malika Wisata Utama melakukan

beberapa strategi, diantaranya sebagai berikut:

a. Meningkatkan inovasi dan mempertahankan kualitas

produk umroh Malika Tours & Travel, baik dari segi

harga, akomodasi dan lain sebagainya, sehingga

respon jama‟ah terhadap produk umroh Malika Tours

& Travel semakin baik.

b. Memperbaiki kualiatas pelayanan dari berbagai sisi

untuk memberikan kenyamanan bagi jam‟ah baik

untuk pelayanan pada saat pendaftaran umroh,

maupun pelayanan selama jama‟ah melaksanakan

ibadah umroh.

c. Meningkatkan komunikasi pemasaran sehingga brand

image atau citra perusahaan/travel tetap tertanam di

benak jama‟ah.

d. Memperluas jaringan distribusi travel, dengan

penambahan atau membuka cabang travel di berbagai

daerah maupun kota.

 

Page 107: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

91

B. Saran

Hasil dari matriks BCG PT. Malika Wisata Utama

pada tahun 2016 dan tahun 2017 menunjukkan bahwa PT.

Malika Wisata Utama termasuk ke dalam kuadran Bintang

(Stars).

Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada PT.

Malika Wisata Utama untuk:

1. Perusahaan yang berada di posisi Bintang atau Stars ini

membutuhkan banyak investasi untuk mempertahankan

posisi produk-produk tersebut dan untuk mendukung

pertumbuhan lebih lanjut serta mempertahankan

keunggulan-keunggulan atas produk tersebut agar dapat

tetap bersaing dengan produk kompetitor lainnya.

2. Hendaknya investasi dilakukan untuk meningkatkan

fasilitas-fasilitas, pengembangan pasar atau jama‟ah,

pengembangan produk, dan pelayanan yang baik

terhadap jama‟ah. Perusahaan juga di harapkan mampu

mempertahankan posisi dan dominasi pasar agar tidak

tergeser oleh pesaing-pesaingnya.

Setiap level dan kategori dalam matriks BCG

membutuhkan perhatian dan perlakuan yang berbeda-beda.

Tidak dapat begitu saja meningkatkan investasi pada saat

mengkalkulasikan perusahaan berada dalam level star, karena

bukan tidak mungkin pertumbuhan pasar yang stabil akan

 

Page 108: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

92

mengundang banyak pemain baru ke pasar yang ada atau

ketika berada dalam kondisi yang dikategorikan dog,

perusahaan langsung menutup semua produksi yang ada pada

produk yang bersangkutan tetapi bisa melakukan inovasi atau

perubahan target pasar dengan memanfaatkan ceruk pasar

yang belum tergarap.

Demikian pula ketika berada di posisi cash cow

maupun question mark, karena yang harus diperhatikan

adalah banyak faktor yang saling berkaitan dan masing-

masing berubah sesuai dengan momentum yang ada dan

sangat sulit diprediksi.

Kunci dari konsep matriks BCG adalah menaruh

perhatian lebih pada pesaing dan potensi pasar. Kedua

kombinasi ini merupakan faktor-faktor yang sangat penting

dan krusial baik dalam praktek maupun teori untuk

memahami konsep matriks BCG.

 

Page 109: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

93

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Enriko. Analisis Strategi Pemasaran Sarinira

Hotchocolate dengan Metode BCG, SWOT, dan

Benchmarking, Universitas Muhammadiyah

Surakarta, 2014

Assauri, Sofjan. 2010. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep,

Strategi. Jakarta : PT. Indeks

Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Hawwas, Abdul Wahhab

Sayyed. 2010. Fiqh Ibadah. Jakarta : Amzah

Engel, James et al. 1995. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa

Aksara

Ferdinand, Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Jaunch, Lawrence R dan Glueck, William F. Manajemen

Strategis dan Kebijakan Perusahaan. 2007.

Yogyakarta : Gramedia. Edisi 3

Kotler, Philip. 1997. Konsep Pemasaran. Jakarta : Erlangga

 

Page 110: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

94

--- 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis

Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.

Jakarta : Salemba Empat

--- 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT.

Indeks. Jilid 2. Edisi 12

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen

Pemasaran. Jakarta : PT Indeks, 2009. Jilid 1. Edisi

12

Luth, Thohir. 2004. Syariat Islam Tentang Haji dan Umroh.

Jakarta : Rineka Cipta

Madjid, Nurcholis. 1997. Perjalanan Religius Umrah dan Haji.

Jakarta : Paramadina

Mughniyah, Muhammad Jawwad. 1994. Fiqh Lima Mazhab.

Jakarta : Basrie Press

Rachimi, M. Abdurachman. 2012. Segala Hal Tentang Haji dan

Umroh. Jakarta : Erlangga

Sarwani, Denny. Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mabrur

Junior Bank Syariah Mandiri KCP Pondok Pinang.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015

 

Page 111: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

95

Sumadi, Suryabrata. 1993. Metode Penelitian. Jakarta : CV

Rajawali

Santon, William J. 1986. Dasar-dasar Pemasaran. Jakarta :

Erlangga. Jilid 1. Edisi 7

Sumarsan, Thomas. 2013 Sistem pengendalian Manajemen

(Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja). Jakarta

: PT. Indeks

Swasta, Basu. Handoko. Dan Hani. 1997. Manajemen

Pemasaran, Analisis, Perilaku Konsumen.

Yogyakarta : Liberty

Tampubolon, Manahan P. 2004. Manajemen Operasional ;

Operational Management. Jakarta : Ghalia Indonesia

Tisnawati, Ernie Sule dan Saefullah, Kurniawan. 2005.

Pengantar Manajemen. Jakarta : Kencana Prenada

Media Group. Edisi Pertama

Umar, Husein. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesisi

Bisnis, Cet XI, Jakarta: PT. Grafindo Persada

Wahyudi, Agustinus Sri. 2001. Manajemen Strategik Pengantar

Proses Berpikir Strategik. Jakarta : Binarupa Aksara

 

Page 112: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

 

Page 113: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...

 

Page 114: ANALISIS BOSTON CONSULTING GROUP (BCG) PADA STRATEGI ...