CA MM
-
Upload
nizwan-sham -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of CA MM
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 1/31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di negara maju, kanker payudara merupakan karsinoma yang terbanyak dan
sekaligus penyebab kematian terutama pada wanita. 1 Di Amerika Serikat (AS) kanker
payudara merupakan keganasan yang paling sering terjadi pada wanita
dewasa.Diperkirakan 180.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara setiap
tahunnya yang mewakili !" dari semua kanker yang menyerang wanita, dan #$.000
orang meninggal setiap tahunnya. So%iety memperkirakan kanker payudara di Amerika
akan men%apai ! juta wanita dan #$0.000 di antaranya meninggal antara tahun 1&&0'
!000. Di ndonesia kanker payudara meupakan kanker terbanyak kedua pada wanita
sesudah kanker leher rahim#.
erdapat berbagai *aktor yang diperkirakan meningkatkan risiko kanker
payudara, antara lain *aktor usia, genetik dan *amilial, hormonal, gaya hidup, lingkungan,
dan adanya riwayat tumor jinak. Separuh dari orang yang memiliki berbagai *aktor'*aktor
di atas akan menderita kanker payudara. +enduduk di negara maju (Amerika Serikat dan
negara arat), sedikit lebih banyak pada wanita kulit putih Status ekonomi tinggi hingga
menengah.
-ejala kanker payudara sangat dipengaruhi oleh lokasi tumor, dan %iri
pertumbuhannya. erbagai gejala yang biasanya mendorong pasien untuk datang ke
dokter antara lain adanya benjolan di payudara yang tidak nyeri ($$") nyeri usik pada
payudara unilateral maupun bilateral nyeri lokal di salah satu payudara retraksi kulit
atau puting keluarnya %airan dari puting eksim, radang, atau ulserasi puting susu
benjolan ketiak serta edema lengan.
BAB III
1
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 2/31
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Anatomi
/elenjar susu merupakan kelenjar kulit. atas payudara yang normal terletak
antara iga di superior dan iga $ di in*erior (pada usia tua atau mamma yang besar bisa
men%apai iga ) serta antara taut sternokostal di medial dan linea aksilaris anterior di
lateral. +ada bagian lateral atasnya, jaringan kelenjar ini keluar dari bulatannya kearah
aksila disebut penonjolan Spen%e atau ekor payudara. Dua pertiga bagian atas mammae
terletak di atas otot pektoralis mayor, sedangkan sepertiga bagian bawahnya terletak
diatas otot seratus anterior, ototoblikus eksternus abdominis dan rektus abdominis.
Setiap payudara terdiri atas 1! sampai lobules kelenjar. 2asing'masing
mempunyai saluran bernama duktus lakti*erus yang akan bermuara ke papilla mammae
(nipple aerola %omple3 4A5) di antara kelenjar susu dan *asia pektoralis juga di antara
kulit dan kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobulus terdapat jaringan
ikat yang disebut ligamentum %ooper yang memberi kerangka untuk payudara.
+endarahan payudara terutama berasal dari %abang arteri per*orantes anterior dari arteri
mamaria interna, arteri torakalis lateralis yang ber%abang dari arteri aksilaris, dan
beberapa arteri interkostalis.
Gambar 1 anatomi
2
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 3/31
+ayudara sisi superior dipersara*i oleh ner6us suprakla6ikula yang berasal dari
%abang ke dan ke # pleksus ser6ikal. +ayudara sisi medial dipersara*i oleh %abang
kutaneus anterior dari ner6us interkostals !'. +apilla mamma terutama dipersara*i oleh
%abang pleksus ser6ikalis dan ner6us interkostalis. 7aringan kelenjar payudara sendiri
dipersar*i oleh sara* smpatik. Ada beberapa sara* lagi yang perlu diingat sehubungan
dengan timbulnya penyulit berupa paralisis dan mati rasa pas%abedah, yakni ner6us
interkostobrakialis dan ner6us kutaneus brakius medialis, yang mengurus sensibilitas
daerah aksila dan bagian medial lengan atas. +ada diseksi aksila, sara* ini sedapat
mungkin dipertahankan sehingga tidak terjadi mati rasa di daerah tersebut.
4er6us pektoralis yang mengurus otot pektoralis mayor dan minor, ner6us
torakodorsalis yang mengurus otot latisimus dorsi dan ner6us torakalis longus yang
mengurus otot seratus anterior sedapat mungkin dipertahankan pada mastektomi dengan
diseksi aksila.
erdapat enam kelompok kelenjar lim*atik yang dikenali oleh ahli bedah yaitu
kelompok lim*atik 6ena aksilaris, mamaria eksterna, s%apular, sentral subkla6ikular, dan
interpektoral (rotters group). Sekitar 9" aliran lim*atik payudara mengalir ke kelompok
lim*atik aksila, sebagian lagi ke kelenjar parasternal (mamaria interna) terutama dari bagian sentral dan medial dank e kelenjar interpektoralis. +ada aksila, terdapat rata'rata
90 (berkisar dari 10 sampai &0) buah kelenjar getah bening yang berada di sepanjang
arteri dan 6ena brakialis. Saluran lim*e dari seluruh payudara mengalir ke kelompok
anterior aksila, kelompok sentral aksila, dan kelenjar aksila bagian dalam, yang melalui
sepanjang 6ena aksilaris dan berlanjut langsung ke kelenjar ser6ikal bagaian kaudal
dalam di *ossa suprakla6ikuler.
7alur lim*e lainnya berasal dari daerah sentral dan medial yang selain menuju ke
kelenjar sepanjang pembuluh mamaria interna juga menuju ke aksila kontralatera, ke otot
rektus abdominis melalui ligamentum *alsiparum hepatis ke hati, pleura dan payudara
kotralateral.
:ntuk standarisasi luasnya diseksi aksila, kelenjar aksila dibagi menjadi tiga
le6el. ;e6el erg terletak di sebelah lateral otot pektoralis minor. ;e6el erg terletak
di balik otot pektoralis minor. ;e6el erg men%akup kelenjar lim*atik subkla6ikula di
sebelah medial otot pektoralis minor .
3
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 4/31
Gambar
3. !i"iologi
+ayudara mengalami tiga ma%am perubahan yang dipengaruhi hormone.
+erubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas, lalu masa*ertilitas sampai klimakterium, hingga menopause. Sejak pubertas, pengaruh estrogen dan
progesterone yang diproduksi o6arium dan juga hormone hipo*isis menyebabkan
berkembangnya duktus dan timbulnya asinus
+erubahan selanjutnya terjadi sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke 8 haid,
payudara membesar dan pada beberapa hari sebelum haid berikutya terjadi pembesaran
maksimal. /adang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata. Selama beberapa hari
menjelang haid, payudara menegang dan nyeri sehingga pemeriksaaan *isik terutama
palpasi sulit dilakukan. +ada waktu itu, mamogra*i menjadi ran%u karena kontras kelenjar
terlalu besar. egitu haid dimuali semua hal diatas berkurang.
+erubahan terakhir terjadi pada masa kehamilan dan menyusui. +ada kehamilan
payudara membesar karena epitel duktus lobul dan duktus al6eoulus berproli*erasi dan
tumbuh duktus baru.
Sekresi hormone prolaktin dari hipo*isis anterior memi%u laktasi. Air susu diproduksi
oleh sel'sel al6eolus, mengisi asinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu
yang dipi%u oleh oksitosin.
4
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 5/31
3.3 In"i#en" #an e$i#emiologi
/anker payudara merupakan kanker tersering pada perempuan (!!" dari semua
kasus baru kanker pada perempuan) dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker
di dunia (1#" dari semua kematian kanker perempuan). nsidens tertinggi dijumpai di
negara'negara maju seperti Amerika :tara, <ropa arat dan :tara, dan Australia, ke%uali
7epang. nsidens tinggi kanker payudara pada perempuan juga diamati di Amerika
Selatan, terutama :ruguay dan Argentina.
Saat ni, terjadi peningkatan insidens kanker payudara di negara'negara yang
sebelumnya memiliki nsidens rendah, seperti di 7epang dan 5ina. Selain disebabkan oleh
perubahan yang signi*ikan dalam gaya hidup masyarakat Asia, peningkatan ini juga turut
terjadi berkat kemajuan teknologi diagnosis tumor ganas payudara.
3.% De&ini"i
5a mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya onkogen yang
menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara
5a mmae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. /anker bisa
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada
payudara.
3.' Etiologi
2enurut brunner dan suddarth (!00!) tidak ada satupun penyebab spesi*ik dari %a
mammae= sebaliknya serangkaian *a%tor geneti%, hormonal dan kemungkinan kejadian
lingkungan dapat menunjang kanker ini. Sedangkan menurut moningkey dan kodim
penyebab spesi*ik dari %a mammae masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak *a%tor
yang diperkirakan mempunya pengaruh terhadap terjadinya %a mammae.
3.( !aktor ri"iko
erdapat berbagai *aktor yang diperkirakan meningkatkan risiko kanker
payudara, antara lain *aktor usia, genetik dan *amilial, hormonal, gaya hidup, lingkungan,
dan adanya riwayat tumor jinak (lihat abel 1 ). Separuh dari orang yang memiliki
berbagai *aktor'*aktor di atas akan menderita kanker payudara.
3.(.1 U"ia
5
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 6/31
>aktor usia paling berperan dalam menimbulkan kanker payudara. Dengan
semakin bertambahnya usia seseorang, insidens kanker payudara akan meningkat Satu
dari delapan keganasan payudara in6asi* ditemukan pada wanita berusia di bawah #9
tahun. Dua dari tiga keganasan payudara in6asi* ditemukan pada wanita berusia 99 tahun.
+ada perempuan, besarnya insidens ini akan berlipat ganda setiap 10 tahun, tetapi
kemudian akan menurun drastis setelah masa menopause.
3.(. Genetik #an &amilial
Selain *aktor usia, *aktor adanya riwayat kanker payudara dalam keluarga juga
turut andil. Sekitar 9'10" kanker payudara terjadi akibat adanya predisposisi genetik
terhadap kelainan ini.
Tabel 1
>aktor risiko dan kelompok yang berisiko tinggi menderita kanker payudara
DE)*G+A!I
:sia lanjut
+enduduk di negara maju (Amerika Serikat dan negara arat), sedikit lebih banyak pada
wanita kulit putih Status ekonomi tinggi hingga menengah.
GENETIK DAN !A)ILIAL
• 2utasi genetik ?5A1, ?5A!, %hk5@</!, pp9, A2, 4S1 ;/1
• ?iwayat kanker payudara pada anggota keluarga yang berusia muda (#0
tahun)
• ?iwayat menderita hiperplasia atipik
• ?iwayat menderita kanker pada salah satu payudara
• ?iwayat kanker payudara pada laki'laki
• ?iwayat kanker o6arium
+EP+*DUKSI DAN H*+)*NAL
• :sia menar%he 10 tahun• :sia menopause B99 tahun
• :sia kehamilan pertama B9 tahun
• @ormon eksogen=
- Sedang menggunakan kontrasepsi oral
- 2enjalani tetapi sulih hormon B10 tahun
- 2enggunakan dietilstilbestroi (D<S) pada masa kehamilan 2enyusui !
mingou seumur hidupnya.
GA,A HIDUP
• Asupan lemak jenuh erat badan=
-+ramenopause, 2 9
6
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 7/31
- +as%amenopause, 2B9
• /onsumsi alkohol yang berlebihan 2erokok
LINGKUNGAN
?iwayat menjaiani radiasi pengion B10 tahun +ajanan DD, %admium.
Seseorang di%urigai mempunyai *aktor predisposisi genetik herediter sebagai
penyebab kanker payudara yang dideritanya jika (1) menderita kanker payudara sewaktu
berusia kurang dari #0 tahun, dengan atau tanpa riwayat keluarga (!) menderita kanker
payudara sebelum berusia 90 tahun, dan satu atau lebih kerabat tingkat pertamanya
menderita kanker payudara atau kanker o6arium () menderita kanker payudara bilateral
(#) menderita kanker payudara pada usia berapapun, dan dua atau lebih kerabat tingkat
pertamanya menderita kanker payudara serta (9) laki'laki yang menderita kanker
payudara.
?isiko seseorang yang satu anggota keluarga tingkat pertamanya (ibu, anak,
kakak atau adik kandung, dan anak) menderita kanker payudara, meningkat dua kali lipat,
dan meningkat lima kali lipat bila ada dua anggota keluarga tingkat pertama yang
menderita kanker payudara.
Calaupun *aktor *amilial merupakan *aktor risiko kanker payudara yang
signi*ikan, 0'80" kanker payudara timbul se%ara sporadis.
erdasarkan hasil pemetaan gen yang dilakukan baru'baru ini, mutasi germline
pada gen ?5A1 dan ?5A! pada kromosom 1 dan 1 ditetapkan sebagai gen
predisosisi kanker payudara dan kanker o6arium herediter. -en ?5A1 terutama
menimbulkan kanker payudara <?('). ?5A! juga banyak ditemukan pada penderita
kanker payudara laki'laki.
-en A2 merupakan gen yang mengatur perbaikan D4A. +enderita kanker payudara
*amilial %enderung mengalami mutasi gen ini.
2utasi pada gen 5@</! meningkatkan risiko kanker payudara hingga dua kali
lipat. +ada wanita yang mengalami mutasi 5@</! dan beberapa *amilinya menderita
keganasan payudara, risiko wanita tersebut terkena kanker payudara jauh lebih meningkat
lagi, dan pada laki'laki bisa 10 kali lipat bilamana ada delesi pada 5@</! dari gen
regulator siklus sel ini.
2utasi pada gen supresor tumor p9 meningkatkan risiko terkena kanker
payudara dan juga kanker lainnya seperti leukemia, tumor otak, dan sarkoma.
7
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 8/31
3.(.3 +e$ro#-k"i #an ormonal
>aktor reproduksi dan hormonal juga berperanan besar menimbulkan kelainan
ini. :sia menar%he yang lebih dini, yakni di bawah 1! tahun, meningkatkan risiko kanker
payudara sebanyak kali, sedangkan usia menopause yang lebih lambat, yakni di atas 99
tahun, meningkatkan risiko kanker payudara sebanyak ! kali. +erempuan yang
melahirkan bayi aterm lahir hidup pertama kalinya pada usia di atas 9 tahun mempunyai
risiko tertinggi mengidap terkena kanker payudara. Selain itu, penggunaan kontrasepsi
hormonal eksog%n juga turut meningkatkan risiko kanker payudaranya penggunaan
kontrasepsi oral meningkatkan risikonya sebesar 1,!# kali penggunaan terapi sulih'
hormon pas%amenopause meningkatkan risiko sebesar 1,9 kali bila digunakan lebih dari
10 tahun dan penggunaan estrogen penguat kandungan selama kehamilan meningkatkan
risiko sebesar dua kali lipat. Sebaliknya, menyusui bayi menurunkan risiko terkena
kanker payudara terutama jika masa menyusui dilakukan selama !'9! minggu.
+enurunan risiko ini diperkirakan karena masa menyusui mengurangi masa menstruasi
seseorang.
3.(.% Ga/a i#-$
erat badan. besitas pada masa pas%amenopause meningkatkan risiko kanker
payudara sebaliknya, obesitas pramenopause justru menurunkan risikonya. @al inidisebabkan oleh e*ek tiap obesitas yang berbeda terhadap kadar hormon endogen.
Calaupun menurunkan kadar hormon seks terikat'globulin dan menurunkan pajanan
terhadap estrogen, obesitas pramenopause meningkatkan kejadian ano6ulasi sehingga
menurunkan pajanan payudara terhadap progesteron. +ada masa pas%amenopause,
penurunan risiko kanker payudara yang disebabkan oleh obesitas pramenopause se%ara
bertahap menghilang, dan peningkatan bioa6ailabilitas estrogen yang terjadi pada masa
ini akan meningkatkan risiko kanker payudara. Akti6itas *isik. lahraga selama # jam
setiap minggu menurunkan risiko sebesar 0". lahraga rutin pada masa
pas%amenopause juga menurunkan risiko sebesar 0'#0". :ntuk mengurangi risiko
terkena kanker payudara, Ameri%an 5an%er So%iety merekomendasikan olahraga selama
#9'$0 menit setiap harinya. 2erokok. 2erokok terbukti meningkatkan risiko kanker
payudara.
Alkohol. ;ebih dari 90 penelitian membuktikan bahwa konsumsi alkohol se%ara
berlebihan meningkatkan risiko kanker payudara. Alkohol meningkatkan kadar estrogen
endogen sehingga memengaruhi responsi6itas tumor terhadap hormon.
/umpulan analisis terakhir membuktikan bahwa risiko relati* kanker payudara meningkat
8
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 9/31
dari " kin) menjadi 10" untuk setiap drink tambahan per harinya, dan keduanya
berbanding lurus. Calaupun tidak semua data konaisten, konsumsi alkohol lebih
berkorelasi kuat dengan kanker payudara <? (estrogen receptor ) dan +? ( progesterone
receptor ) positi* sesuai dengan perkiraan.
3.(.' Lingk-ngan
Canita yang semasa ke%il atau dewasa mudanya pernah menjalani terapi
penyinaran pada daerah dada, biasanya keganasan lim*oma @odgkin maupun
non@odgkin, mereka berisiko menderita keganasan payudara se%ara signi*ikan. ?isiko
keganasan payudara terutama meningkat jika terapi penyinaran dilakukan pada usia
dewasa muda saat payudara sedang berkembang.
+ajanan eksogen dari lingkungan hidup dan tempat kerja juga berisiko
menginduksi timbulnya kanker payudara. Salah satu Eat kimia tersebut yaitu pestisida
atau DD yang sering kali men%emari bahan makanan sehari'hari. 7enis pekerjaan lain
yang berisiko mendapat pajanan karsinogenik terhadap timbulnya kanker payudara antara
lain, penata ke%antikan kuku yang tiap harinya menghirup uap pewarna kuku, penata
radiologi, dan tukang %at yang sering menghirup %admium dari larutan %atnya.
3.0 Patogene"i"
umorigenesis kanker payudara merupakan proses multitahap, tiap tahapnya berkaitan dengan satu mutasi tertentu atau lebih di gen regulator minor atau mayor.
erdapat dua jenis sel utama pada payudara orang dewasa sel mioepitel dan sel
sekretorik lumen.
Se%ara klinis dan histopatologis, terjadi beragam tahap mor*ologis dalam
perjalanan menuju keganasan. @iperplasia duktal, ditandai oleh proli*erasi sel'sel epitel
poliklonal yang tersebar tidak rata yang pola kromatin dan bentuk inti'intinya saling
bertumpang tindih dan lumen duktus yang tidak teratur, sering menjadi tanda awal
ke%enderungan keganasan. Sel'sel di atas relati* memiliki sedikit sitoplasma dan batas
selnya tidak jelas dan se%ara sitologis jinak. +erubahan dari hiperplasia ke
hiperplasia atipik (klonal), yang sitoplasma selnya lebih jelas, intinya lebih jelas dan tidak
tumpang tindih, dan lumen duktus yang teratur, se%ara klinis meningkatkan risiko kanker
payudara.
Setelah hiperplasia atipik, tahap berikutnya adalah timbulnya karsinoma in situ,
baik karsinoma duktal maupun lobular. +ada karsinoma in situ, terjadi proli*erasi sel yang
memiliki gambaran sitologis sesuai dengan keganasan, tetapi proli*erasi sel tersebut
belum mengin6asi stroma dan menembus membran basal.
9
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 10/31
/arsinoma in situ lobular biasanya menyebar ke seluruh jaringan payudara
(bahkan bilateral) dan biasanya tidak teraba dan tidak terlihat pada pen%itraan.
Sebaliknya, karsinoma in situ duktal merupakan lesi duktus segmental yang dapat
mengalami klasi*ikasi sehingga memberi penampilan yang beragam.
Setelah sel'sel tumor menembus membran basal dan mengin6asi stroma, tumor
menjadi in6asi*, dapat menyebar se%ara hematogen dan lim*ogen sehingga menimbulkan
metastasis.
Kar"inoma #-ktal ina"i&
/arsinoma duktal in6asi* merupakan bentuk keganasan payudara yang paling
sering ditemukan. 2etastasis makro'maupun mikroskopik ke kelenjar aksila terjadi pada
$0" kasus. /eganasan ini paling sering timbul pada wanita perimenopause dan
pas%amenopause pada usia dekade kelima dan keenam, sebagai massa tunggal yang
padat.
Tabel
/lasi*ikasi keganasan primer payudara
Kanker e$itelial nonina"ie Ductal cardcinoma in situ (D5S) atau karsinoma intraduktal jenis papiler, kribi*ormis,
solid, dan komedo.
Lobular carcinoma in situ (;5S)
/arsinoma duktal in6asit
/arsinoma duktal in6asit, 4S (90'0")
/arsinoma tubular (!'")
/arsinoma musinosus atau koloid (!'")
/arsinoma medular (9")
/arsinoma kribi*ormis in6asit (1'")
/arsinoma papiler in6asit (1'!")
/arsinoma sistik adenoid (1")
/arsinoma metaplastik (1")
/arsinoma lobular in6asit (10'19")
/eganasan %ampuran jaringan epitel dan jaringan ikat
umor *iloides ganas
/arsinosarkoma
10
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 11/31
Angiosarkoma
NOS : Not otherwise specified
+enyakit +aget. +enyakit +aget pada puting tampak sebagai erupsi ekEematosa
kronik yang berkembang menjadi tilkus basah. +enyakit +aget berkaitan erat dengan
D5S ekstensi* yang menjadi keganasan yang in6asi*. iopsi jaringan puting akan
menunjukkan populasi sel D5S yang seragam dan adanya sel +aget yaitu sel besar,
pu%at, dan ber6akuol pada lapisan 2alphigi kulitnya. erapi bedah penyakit +aget berupa
lumpektomi dengan mengikutkan kompleks puting'aerola, mastektomi simpul atau
mastektomi radikal dimodi*ikasi, bergantung pada luasnya penyebaran kanker in6asi*
tersebut.
/arsinoma medular. /arsinoma medular kerap merupakan keganasan payudara
yang dikaitkan dengan ?5A'1 (1,&" pada kasus kanker payudara ?5A). +ada
pemeriksaan *isik, karsinoma jenis ini biasanya berukuran besar dan terletak jauh di
dalam payudara.
/anker ini teraba lunak dan bersi*at hemoragik. +embesaran %epat ukuran tumor
mungkin berasal dari nekrosis dan perdarahan dalam massa tumor. Sekitar 90"
karsinoma medular berkaitan dengan D5S pada tepi tumornya. @anya 10" sel
karsinoma medular payudara yang memiliki reseptor hormon. +enderita karsinoma
medular memiliki angka harapan hidup 9 tahun yang lebih baik dibanding penderita
karsinoma duktal in6asi* atau karsinoma lobular in6asi*. /arsinoma musinosus.
/arsinoma musinosus atau disebut juga sebagai karsinoma koloid, merupakan jenis
kanker payudara yang biasanya timbul pada orang lanjut usia berupa massa yang %ukup
besar. umor ini berupa kumpulan musin ekstraselular yang didalamnya terdapat sel'sel
kanker grade rendah. /adang terjadi *ibrosis dalam massa tumor sehingga tumor
teraba sebagai massa yang agak kenyal. Sekitar ,$$" tumor ini memiliki reseptor
hormon. 2etastasis nodus lim* terjadi pada " kasus, dan rata'rata harapan hidup 9 dan
10 tahunnya adalah " dan 9&".
/arsinoma +apiler. /arsinoma papilar merupakan jenis kanker ' payudara yang
biasanya mun%ul pada wanita berusia 0 tahun dan banyak ditemui pada wanita non'
kaukasia. /arsinoma papilar biasanya ke%il dan diameternya tidak lebih dari %m.
2etastasis ke kelenjar aksila jarang terjadi. Angka harapan hidup 9 tahun dan 10 tahun
penderita karsinoma papilar payudara setara dengan karsinoma tubular dan musinosus.
/arsinoma tubular.=' /arsinoma tubular ditemukan pada !0" wanita yang
11
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 12/31
menjalani mamogra*i. Skrining pada periode perimenopause dan awal pas%amenopause.
+ada 10" penderita karsinoma tubuler atau kribi*ormis
n6asi* jenis kanker payudara yang berkerabat dekatdengan karsinoma tubular,
ditemukan metastasis aksila yang biasanya terbatas di kelenjar lim* paling bawah (le6el
), namun adanya metastasis pada le6el dan tidak memperburuk angka harapan
hidup. 2etastasis jauh jarang terjadi pada karsinoma tubular dan kribi*ormis.
Kar"inoma tab-lar ina"i&
/arsinoma lobular in6asi* yang berasal dari epithelial lob us= payudara ini merupakan
10" dari seluruh keganasan Bpayudara. -ambaran histopatologinya berupasel ke%il
dan nuklei yang bulat, nukleoli yang tidak jelas, dan sitoplasma yang sedikit. +ewarnaan
khusus mengon*irmasi adanya musin intrasitoplasma yang menggantikan nukleus
( signet-ring cell carcinoma). -ambaran klinis karsinoma lobular in6asi* ber6ariasi mulai
dari asimtomatik hingga berupa massa yang sangat besar. iasanya massa tumor bersi*at
multi*okal, multisentrik, dan bilateral. /arena pertumbuhannya yang ganas dan gambaran
mamogra*inya, sering menunjukkan lesi tumor yang lebih ke%il dari yang sebenarnya,
karsinoma lobular in6asi* kadang sulit dideteksi.
Angio"arkoma
/eganasan payudara ini berasal dari pembuluh darah dan lim*. kadang angiosarkoma
timbul 9'10 tahun setelah radioterapi pas%a,astektomi keganasan payudara sebelumnya.
idak seperti hemangimoa, angisosarkoma %enderung mengalami nekrosis sentral.
-ambaran klinis angiosarkoma berupa ruam merah hingga ungu pada kulit yang
diradiasi. +ada derajat tinggi, angiosarkoma dapat menonjol keluar ke permukaan kulit.
2etastasis ke kelenjar lim* regional jarang terjadi sehingga diseksi aksila jarang
diperlukan, namun metastasis hematogen dapat terjadi dan paling seting menyebar ke
paru. 7ika tidak ada metastasis, reseksi bedah harus men%apai margin bebas sel tumor.
/emoterapi tidak banyak memberi man*aat. ?ata'rata harapan hidup penderita
angiosarkoma dengan metastasis sekitar dua tahun.
3.2 Diagno"i"
Anamne"i" #an $emerik"aan &i"ik
-ejala kanker payudara sangat dipengaruhi oleh lokasi tumor, dan %iri
pertumbuhannya. erbagai gejala yang biasanya mendorong pasien untuk datang ke
12
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 13/31
dokter antara lain adanya benjolan di payudara yang tidak nyeri ($$") nyeri usik pada
payudara unilateral maupun bilateral nyeri lokal di salah satu payudara retraksi kulit
atau puting keluarnya %airan dari puting eksim, radang, atau ulserasi puting susu
benjolan ketiak serta edema lengan.
+ada inspeksi, pasien dapat diminta untuk duduk tegak dan berbarig. /emudian
inspeksi dilakukan terhadap bentuk kedua payudara, warna kulit, lekukan, retraksi papilla
adanya kulit berbintik seperti kulit jeruk ulkus, dan benjolan. 5ekungan kulit (dimpling)
akan terlihat lebih jelas bila pasien diminta untuk mengangkat lengannya lurus ke atas.
+ada palpasi lebih baik dilakukan pada pasien yang berbaring dengan bantal tipis
di punggung sehingga payudara terbentang rata. +alpasi dilakukan dengan ruas pertama
jari telunjuk, tengah dan manis, yang digerakkan perlahan'lahan tanpa tekanan pada
setiap kuadran payudara dengan alur melingkar atau EigEag. +ada sikap duduk benjolan
yang akan teraba ketika penderita berbarig kadang lebih ditemukan. +erabaan aksila pun
lebih mudah dilakukan pada posisi duduk. +alpasi juga dilakukan guna menentukan
apakah benjolan melekat ke kulit dan atau dinding dada.
Dengan memijat halus putting susu, dapat diketahui adanya pengeluaran %airan, berupa
adarah atau bukan. +engeluaran darah dari putting payudara di luar masa laktasi dapat
disebabkan oleh berbagai kelainan , seperti karsinoma papiloma di salah satu duktus, dankelainan yang disertai ektasia duktus.
enjolan yang berukuran kurang dari 1 %m biasanya tidak tampak maupun teraba.
enjolan super*i%ial biasanya dapat terpalpasi, sementara benjolan yang terletak lebih
dalam lebih sulit dirasakan.
>iksasi tumor pada kulit yang menimbulkan retraksi kulit (dimpling ), dan retraksi
puting yang tidak dapat dijelaskan, dapat menjadi tanda awal kanker payudara. 7ika
kanker payudara mengin*iltrasi otot pektoralis, retraksi. kulit akan jelas terlihat ketika
otot pektoralis dikontraksikan.
;im*angitis karsinomatosa dapat tampak sebagai in*lamasi in*eksius (nyeri,
bengkak, merah, demam, dan malaise). /elainan ini disebabkan oleh obstruksi pembuluh
lim* kulit dan jaringan subkutan oleh sel'sel tumor sehingga menimbulkan retraksi kulit
yang disebut “peau d’orange” (kulit jeruk). -ambaran klinis, lim*angitis karsinomatosa
menggambarkan perburukan dan metastasis yang %epat. Sinonim lim*angitis karsino'
matosa yaitu karsinoma in*lamatorik atau mastitis karsinomanisa.
4yeri usik pada satu atau kedua payudara, yang lumayan sering terjadi, biasanya
berkaitan dengan siklus menstruasi. 7ika terdapat nyeri usik, kemungkinan keganasan
13
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 14/31
lebih ke%il, walaupun masih mungkin. 4yeri lokal payudara unilateral mengindikasikan
suatu kelainan jinak maupun ganas sehingga wajib die6aluasi lebih lanjut. umor yang
teraba biasanya merupakan kista atau tumor solid (jinak atau keras). +ada perempuan
muda yang berusia di bawah 0 tahun, nodul pada payudara biasanya merupakan
kelainan jinak. 4amun, seiring bertambahnya usia, terutama di atas #9 tahun, risiko
karsinoma meningkat.
/eluarnya %airan dari puting unilateral se%ara spontan biasanya hanya bersi*at
sementara. 7ika menetap, keluarnya %airan ini mungkin disebabkan oleh ektasia atau
papiloma duktus payudara dan karsinoma. /eluarnya %airan puting dari kedua payudara
mengarahkan kita pada ke%urigaan akan adanya kehamilan.
erkadang, keluarnya %airan dari puting se%ara spontan disebabkan oleh
penggunaan obat atau akibat tumor hipo*isis.
3. Pemerik"aan $en-n4ang
:ntuk mendukung pemeriksaan klinis, mamogra*i dan ultrasonogra*i dapat
membantu deteksi kanker payudara. +emeriksaan radiodiagnostik untuk staging yaitu
dengan ?ontgen toraks, :S- abdomen (hepar), dan bone s%anning. Sedangkan
pemeriksaan radiodiagnostik yang bersi*at opsional (atas indikasi) yaitu magneti%resonan%e imaging (2?), 5 s%an, +< s%an, dan bone sur6ey.
a. )amogra&i
2amogra*i merupakan metode pilihan deteksi kanker payudara pada kasus
ke%urigaan keganasan maupun kasus kanker payudara ke%il yang tidak terpalpasi (lesi
samar). ndikasi mamogra*i antara lain ke%urigaan klinis adanya kanker payudara,
sebagai tindak lanjut pas%amastektomi (deteksi tumor primer kedua dan rekurensi di
payudara kontralateral), dan pas%a'breast %onser6ing therapy (5) untuk mendeteksi
kambuhnya tumor primer kedua (walaupun lebih sering dengan 2?), adanya
adenokarsinoma metastatik dari tumor primer yang tidak diketahui asalnya, dan sebagai
program skrining. 2amogra* perempuan berusia di bawah 9 tahun sering sulit
diinterpretasi karena padatnya jaringan kelenjar payudara. 2amogra* perempuan
pas%amenopause lebih mudah diinterpretasi karena jaringan kelenjar payudaranya sudah
mengalami regresi. leh karena itu, mamogra*i digunakan sebagai metode deteksi dalam
program skrining perempuan menopause. emuan mamogra* yang menunjukkan kelainan
yang mengarah ke keganasan antara lain tumor berbentuk spikula, distorsi atau
iregularitas, mikrokalsi*ikasi (karsinoma intraduktal), kadang disertai pembesaran
14
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 15/31
kelenjar lim*e.
@asil mamogra*i dikon*irmasi lebih lanjut dengan >4A, %ore biopsy, atau biopsi bedah.
Kategori Pemerik"aan +ekomen#a"i
1
!
#
9
$
4egati*
emuan jinak
Suspek temuan jinak
Abnormal yang
men%urigakan
Sangat %uriga keganasan
@asil biopsi positi*
keganasan
Skrining rutin
Skrining rutin tahunan
ollow-up jangka pendek #'$ bulan
7ika kemungkinan ganas, lakukan biopsi
/emungkinan besar kanker, tetapi sesuai
algoritma
erapi sesuai algoritma
Tabel 3
/lasi*ikasi '?AD abnormalitis pada mamogra*i
b. D-ktogra&i.
ndikasi utama dilakukannya duktogra*i adalah adanya luah dari puting
yangbersi*at hemoragik. 2edia kontras radioopak disuntikkan ke duktus utama lalu
dilakukan mamogra*i tanpa kompresi. /eganasan tampak sebagai massa ireguler atau
adanya multiple filling defect intralumen.
5. Ultra"onogra&i
:ltrasonogra*i berguna untuk menentukan ukuran lesi dan membedakan kista
dengan tumor solid. Sedangkan, diagnosis kelainan payudaranya dapat dipastikan dengan
melakukan pemeriksaan sitologi aspirasi jarum halus (>4A), core biops!" biopsi
terbuka, atau sentinel mode biops!.
#. )+I
2? dilakukan pada (1) pasien usia muda, karena gambaran mamogra*i yang
kurang jelas pada payudara wanita muda, (!) untuk mendeteksi adanya rekurensi pas%a'
5, () mendeteksi adanya rekurensi dini keganasan payudara yang dari pemeriksaan
*isik dan penunjang lainnya kurang jelas.
e. Im-noi"tokimia
+emeriksaan imunohistokimia yang dilakukan untuk membantu terapi target,
15
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 16/31
antara lain pemeriksaan status <? (estrogen receptor ), +? ( progesterone receptor ), %'
erb'! (@<?'! neu), %athepsin'D, p9 (bergantung situasi), /i$, dan %l!.
Seperti sel payudara normal, beberapa sel kanker payudara juga memiliki
reseptor hormon estrogen danF atau progesteron atau tidak memiliki reseptor hormon
sama sekali. /anker payudara yang memiliki reseptor estrogen disebut <?(G) atau
memiliki reseptor progesteron disebut +?(G), %enderung memiliki prognosis yang lebih
baik karena masih peka terhadap terapi hormonal. Dua dari tiga kanker payudara
setidaknya memiliki satu reseptor hormon ini.
Satu dari lima kanker payudara memiliki sejenis protein pemi%u pertumbuhan
yang disebut @<?!F neu (disingkat @<?!). +enderita kanker payudara @<?!(G)
memiliki gen @<?!Fneu diekspresikan se%ara berlebihan. /anker payudara yang
memiliki status <?('), +?('), dan @<?!Fneu('), yang disebut sebagai tripel negati*,
%enderung agresi* dan prognosisnya buruk.
&. Bio$"i
Setiap ada ke%urigaan pada pemeriksaan *isik dan mamogram, biopsi harus selalu
dilakukan. 7enis biopsi dapat dilakukan yaitu biopsi jarum halus ( fine needle aspiration
biops!, >4A), core biops! (jarum besar), dan biopsi bedah. >4A hanyamemungkinkan e6aluasi sitologi, sedangkan biopsi jarum besar dan biospi bedah
memungkinkan analisis arsitektur jaringan payudara sehingga ahli patologi dapat
menentukan apakah tumor bersi*at in6asi* atau tidak.
1. !NAB
Dengan jarum halus sejumlah ke%il jaringan dari tumor diaspirasi keluar lalu
diperiksa di bawah mikroskop. 7ika lokasi tumor terpalpasi dengan mudah, >4A dapat
dilakukan sambil mempalpasi tumor. 4amun, jika benjolan tidak terpalpasi dengan jelas,
ultrasonogra*i dapat digunakan untuk memandu arah jarum. Ada juga metode yang
disebut biopsi jarum stereotaktik. erdasarkan dua mamogram dalam posisi yang
berbeda, komputer akan menentukan letak tumor dengan tepat.
Calaupun paling mudah dilakukan, spesimen >4A kadang tidak dapat
menentukan grade tumor dan kadang tidak memberi diagnosis yang jelas sehingga
dibutuhkan biopsi lainnya.
. 6ore bio$"/
iopsi ini menggunakan jarum yang ukurannya %ukup besar sehingga dapat
16
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 17/31
diperoleh spesimen silinder jaringan tumor yang tentu saja lebih bermakna dibanding
>4A. #ore biops! dapat dilakukan sambil mem*iksasi massa dengan palpasi, ataupun
dipandu dengan ultrasonogra*i, mamogra*i, ataupun 2?. 5ore biopsy dapat
membedakan tumor yang nonin6asi* dengan yang in6asi* serta grade tumor, tetapi sekitar
10" core biops! memberi hasil yang inkonklusi* oleh karenanya memerlukan biopsi
terbuka untuk memberi diagnosis de*initi*nya.
#ore biops! dapat digunakan untuk membiopsi kelainan yang tidak dapat
dipalpasi, tetapi terlihat pada mamogra*i.
3. Bio$"i terb-ka
iopsi terbuka dilakukan bila pada mamogra*i terlihat adanya kelainan yang
mengarah ke tumor maligna, hasil >4A atau core biops! yang meragukan. ila hasil
mamogra*i positi* tetapi >4A negati* (hanya terlihat sel normal), biopsi terbuka perlu
dilakukan. ila hasil mamogra*i negati* (tidak terlihat adanya kelainan) namun
mani*estasi klinis pasien mengarah ke kanker payudara, biopsi terbuka wajib dilakukan.
iopsi eksisional adalah mengangkat seluruh massa tumor dan menyertakan
sedikit jaringan sehat disekitar massa tumor, dan biopsi insisional hanya mengambil
sebagian massa tumor untuk kemudian dilakukan pemeriksaan patologi anatomi. +ada
kanker payudara in*lamatori, biopsi insisional dapat menyertakan sedikit biopsi kulit( skin punch biops!).
Needle locali$ation e%cisional biops! (4;) adalah biopsy eksisional yang
dilakukan dengan panduan jarum dan kawat yang diletakkan dalam jaringan payudara
pada lokasi lesi berdasarkan hasil mamogra*i. erdasarkan mamogra*i sebagai petanya,
lesi payudara beserta kawat diangkat se%ara en bloc.
Diagnosis >4A ata laksana
2aligna
5uriga ganas
Atipia
7inak
4ondiagnostik
erapi de*initi*
iopsi terbuka
iopsi terbuka
bser6asi
:langi >4A, %ore biopsy, atau lakukan
biopsi terbuka.
17
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 18/31
Tabel % Tata lak"ana ma""a $a/-#ara ber#a"arkan tem-an !NA
Sentinel no#e bio$"/
iopsi ini dilakukan untuk menentukan status keterlibatan kelenjar lim* aksila dan
parasternal (internal mammar! chain) dengan %ara pemetaan lim*atik, +rosedur ini
menggunakan kombinasi pela%ak radioakti* dan pewarna biru (lihat -ambar !').
Apabila tidak dijumpai adanya sentinel node, diseksi kelenjar lim* aksila tidak perlu
dilakukan. Sebaliknya, jika sentinel node positi* sel tumor, diseksi kelenjar lim* aksila
harus dilakukan, walaupun nodus yang ditemukan hanya berupa sel tumor terisolasi
dengan ukuran kurang dari 0,! mm (dapat diartikan sebagai 4). ndikasi prosedur ini
terutama adalah yang klinis 4.
+rosedur pemetaan lim*atik sentinel ini terdiri atas pela%ak, yaitu (1) pen%itraan
lim*oskintigra* preoperati* baik *ase statik maupun *ase dinamik (!) injeksi blue dye
preoperati* 9'10 menit (intratumor, peritumor, periareolar, dan subkutan) pada sisi tumor
() pemetaan dengan probe gamma detector intraoperati* dan nilai konkordansi masing'
masing pela%ak.
+rosedur ini berman*aat untuk (1) staging nodus, (!) penentuanFprediksi terapi
adju6an sistemik, dan () penentuan tindakan diseksi regional.
3. Gra#ing
/eganasan payudara dibagi menjadi tiga grade berdasarkan derajat di*erensiasinya.
-ambaran sitologi nukleus sel tumor dibandingkan dengan nu%leus sel epitel payudara
normal. &rade artinya berdi*erensiasi buruk, grade di*erensiasi sedang, dan grade
di*erensiasinya baik.
&rading histologi (disebut juga 'loom-(ichardson grade) menilai *ormasi
tubulus, hiperkromatik nu%leus, dan derajat mitosis sel tumor dibandingkan dengan
histologi normal sel'sel payudara. &rade histologi ini juga dibagi tiga namun dengan
urutan yang terbalik dibanding grade nuklear yaitu, &rade berdi*erensiasi baik, grade
berdi*erensiasi sedang, dan grade berdi*erensiasi buruk.
3.17 Staging
A755 ( )merican *oint #ommittee on #ancer ) menyusun panduan penentuan stadium dan
derajat tumor ganas payudara menurut sistem42
umor primer () Harian /eterangan
18
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 19/31
3
o
s
1
!
#
is (D5S)
is (;5S)
is (+aget)
1 mi%
1a
1b
1%
#a
#b
#%
#d
umor primer tidak dapat dinilai
idak ada bukti tumor primer
/arsinoma in situ
/arsinoma dukta in situ
/arsinoma lebular in situ
+enyakit paget pada putting payudara tanpa
tumor.
5atatan penyakit paget yang berhubungan dengan
tumor diklasi*ikasi berdasarkan ukuran tumor
Diameter terbesar tumor ! %m
Diameter terbesar mikroin6asi 0,1 %m
Diameter terbesar tumor B0,1 %m tetapi 0,9 %m
Diameter terbesar tumor B0,9 %m tetapi 1 %m
Diameter terbesar tumor B1 %m tetapi ! %m
Diameter terbesar tumor B! %m tetapi 9 %m
Diameter terbesar tumor B 9 %m
umor berukuran apapun dengan ekstensi
langsung ke (a) dinding dada atau (b) kulit.
<kstensi ke dinding dada, tidak termasuk
m.pektoralis.
<dema (termasuk peau d’orange) atau ulserasi
kulit payudara, atau nodul satelit di kulit payudara
yang sama
-abungan #a dan #b
/arsinoma in*lamatorik
.
Tabel. ' T-mor $rimer 8T9
/-
regional
Harian 2etastasis ke /-
19
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 20/31
(4)
43
4o
41
4!
4
+41 ml
+41a
+41b
+41%
4!a
4!b
4a
4b
+4!a
+4!b
+4a
/- regional tidak dapat dinilai (mis sudah
diangkat)
idak ada metastatis ke /- regional
/- aksila ipsilateral yang masih dapat digerakkan
2ikrometastasis B0,! mm ! mm
1' /- aksila
2ikrometastasis ke /- mamaria interna
(berdasarkan sentinel node biops!" karena tidak
terlihat se%ara klinis)
2ikrometastasis ke 1 sampai /- aksila dan /-
mamaria interna (berdasarkan sentinel node biops!"
karena tidak terlihat se%ara klinis)
/- aksila ipsilateral yang ter*iksasi, atau
/- aksila ipsilateral yang terdeteksi se%ara klinis
dan tidak terdapat metastasis /- aksila se%ara
klinis
/- aksila ipsilateral yang ter*iksasi satu sama lain
atau ter*iksasi ke struktur lain
#'& /- aksila
/- mamaria interna yang hanya terdeteksi se%ara
klinis dan tidak terdapat metastasis /- aksila
se%ara klinis
/- mamaria yang hanya terdeteksi se%ara klinis
dan tidak terdapat metastasis /- aksila
/- in*rakla6ikal ipsilateral dengan atau tanpaketerlibatan /- aksila atau
/- mamaria interna yang terdeteksi se%ara klinis
dan terdapat metastasis /- aksila se%ara klinis
atau
/- suprakla6ikula ipsilateral dengan atau tanpa
keterlibatan /- aksila atau mamaria interna
/- in*rakla6ikula ipsilateral
B 10 /- aksila atau in*rakla6ikula
20
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 21/31
4%
+4b
+4%
/- mamaria interna ipsilateral dan /- aksila
/- mamaria interna, terlihat se%ara klinis, dengan
/- aksila, dengan /- aksila, atau
mikrometastasis ke B /- aksila dan mamaria
interna (melalui sentinel node biops!" karena tidak
terlihat se%ara klinis)
/- suprakla6ikula ipsilateral
/- suprak6ikula
Tabel ( Kelen4ar geta bening 8KGB9 regional 8N9
2etastasis (2)
23
2o
21
2etastasis tidak dapat dinilai
idak terdapat metastasis
metastasis
Tabel 0
Stadium 4 2 +ersentase
@arapan
@idup 9
ahun
0
A
A
is
1
0
1
!
!
0
1
!
#
#
40
40
41
41
40
41
40
4!
4!
4!
41
4!
40
41
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
100"
100"
&!"
81"
$"
9#"
21
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 22/31
5
H
#
apapun
apapun
4!
4
4 apapun
20
20
21
!0"
Tabel 2 Sta#i-m kanker $a/-#ara
3.11 Tata lak"ana
ata laksana kanker payudara meliputi tindakan operasi, kemoterapi, radioterapi,
terapi hormon, targeting therapy, terapi rehabilitasi medik, serta terapi paliati*.
a.Pembe#aan
+embedahan dapat bersi*at kurati* maupun paliati*. ndikasi pembedahan yaitu
tumor stageis', 4'!, dan 2. 7enis pembedahan kurati* yang dapat dilakukan adalah
breast conser+ing treatment (5), mastektomi radikal klasik, mastektomi radikal
dimodi*ikasi, areola-skin-sparing mastectom!, mastektomi radikal e%tended , mastektomi
simpel, atau lumpektomi (lihat abel). +embedahan kanker payudara kini makin lama
makin minimal dan peran terapi kombinasiFadju6an makin meningkat.
• 2astektomi radikal klasik. +embedahan radikal klasik menurut @alsted ini
meliputi pengangkatan seluruh kelenjar payudara dengan sebagian besar kulitnya,
otot pektoralis mayor dan minor, dan seluruh kelenjar lim* le6el , , dan .
+embedahan ini merupakan prosedur baku hingga tahun lima puluhan.
2astektomi radikal dimodi*ikasi. Sejak tahun enam puluhan, mastektomi radikal
mulai dimodi*ikasi oleh +atey dan 2adden, yaitu dengan mempertahankan otot
pektoralis mayor dan minor seandainya jelas otot'otot tersebut bebas dari tumor,sehingga hanya kelenjar lim* le6el dan yang terangkat.
• 2astektomi radikal dimodi*ikasi ini selalu diikuti dengan diseksi aksila dan
merupakan terapi bedah baku kanker payudara. 4amun, kini pembedahan radikal
semakin lebih jarang dilakukan karena deteksi keganasan yang lebih dini.
ndikasi absolut dilakukannya mastektomi yaitu pasien sedang hamil trimester
pertama dan kedua, tumor di*us, sudah pernah menjalani radioterapi di dada,
tidak ada *asilitas radioterapi
22
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 23/31
• 2astektomi simpel. Seluruh kelenjar payudara diangkat termasuk puting, namun
tidak menyertakan kelenjar lim* aksila dan otot pektoralis. 2astektomi simpel
atau disebut juga mastektomi total hanya dilakukan bila dipastikan tidak ada
penyebaran ke kelenjar aksila. +ada tumor yang ke%il, kini makin sering
dilakukan skin-sparing mastectom! yaitu membuang seluruh kelenjar payudara
dan hanya membuang puting dan kompleks areolanya. 2astektomi simpel ini
biasa dilakukan untuk mastektomi pro*ilakti* pada kelompok berisiko tinggi dan
pada keganasan in situ yang rekuren atau tidak dapat diterapi dengann 5.
•
reast %onser6ing treatment. 5 bertujuan untuk membuang massa dan jaringan payudara yang mungkin terkena tumor namun dengan semaksimal
mungkin menjaga tampilan kosmetik payudara. Iang merupakan indikasi absolut
mastektomi merupakan kontraindikasi 5. 5 paling sering dilakukan pada
tumor stage is, 1, dan ! yang penampangnya 9%m. /ontraindikasi absolut
5 antara lain multisentrisitas (*okus tumor terdapat pada lebih dari satu
kuadran), mikrokalsi*ikasi maligna luas atau di atas %m, margin positi* luas
(e%tensi+e intraductal component , <5) pas%aeksisi ulang, ada riwayat radiasi
payudara, dan pasien memilih mastektomi karena merasa lebih tuntas. +ada 5,
hanya tumor dan jaringan payudara sehat di sekitarnya yang dibuang, oleh karena
itu 5 sering juga disebut sebagai lumpektomi. 5 hampir selalu dilanjurkan
dengan radioterapi, sehingga pada lumpektomi biasanya diletakkan sebuah klip
logam sebagai penanda lokasi radioterapi. 5 juga dapat berarti mastektomi
parsial (segmental) atau kuadranektomi yang sama seperti lumpektomi namun
lebih banyak menyertakan jaringan sehat payudara. Sebelum memulai 5,
dilakukan konsultasi dan koe6aluasi bersama radioterapis. uruknya kosmetik
hasil 5 dipengaruhi oleh besarnya rasio ukuran tumor bila dibandingkan
dengan payudara, 6olume eksisi yang luas, lokasi karsinoma pada kuadran
bawah, dan dosis radioterapi yang tinggi.
• ?ekonstruksi segera. ?ekonstruksi segera terbukti tidak mengganggu deteksi
rekurensi tumor dan tidak mempengaruhi onset kemoterapi, asalkan tidak ada
kontraindikasi se%ara onkologis untuk melakukan prosedur ini (lihat ab !''1
?ekonstruksi pas%a'mastektomi atau pas%atrauma).
• edah paliati*. edah paliati* pada kanker payudara jarang dilakukan. ;esi tumor
23
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 24/31
lokoregional residi* yang soliter kadang dieksisi, tetapi biasanya pada awalnya
saja tampak soliter, padahal sebenarnya sudah menyebar, sehingga pengangkatan
tumor residi* tersebut sering tidak berguna. /adang dilakukan amputasi kelenjar
mamma pada tumor yang tadinya tak mampu angkat karena ukurannya kemudian
telah diperke%il oleh radioterapi. Calaupun tujuan terapi tersebut paliati*, kadang
ada yang menghasilkan angka harapan hidup yang lama.
+rosedur 2 + A S J ?
?adikal klasik
?adikal dimodi*ikasi
Simple atau total
;umpektomiF5S
G
G
G
G
G
G
G
'
G
'
'
'
GG
G
'
G
GG
G
'
'
'
'
G
G
G
G
G
'
K pengangkatan tumor K lumpektomi
2 K pengangkatan seluruh kelenjar payudara
+ K pengangkatan otot pektoralis mayor dan minor
A K pengangkatan kelenjar lim* aksila
S K kompleks areola dan kulit mamma
J K penyinaran mega6olt mamma
? K tindak bedah rekonstruksi atau prestasi
Tabel +rosedur bedah kurato* kanker payudara
b. +a#iotera$i
?adioterapi kanker payudara dapat digunakan sebagai terapi adju6an yang kurati*
pada pembedahan 5, mastektomi simpel, mastektomi radikal dimodi*ikasi, serta
sebagai terapi paliati*. ?adioterapi juga dapat diberikan sebagai terapi paliati* pada
pasien pas%amastektomi, penyakit rekuren, dan keadaan metastasis tulang dan otak.
?adiasi harus selalu dipertimbangkan pada karsinoma mamma yang tak mampu angkat
atau jika ada metastasis.
?adioterapi dapat diberikan setelah 5 untuk tumor in6asi* in situ" stage , dan
stage . Sebagai terapi adju6an, radioterapi diberikan pas%amastektomi tumor stage dan
, dan sebagai sandwi%h therapy (pembedahan dikombinasi dengan penyinaran pra' dan
pas%abedah) pada tumor stage (lihat tabel !'1#).
?adioterapi dapat diberikan dengan dua %ara yaitu penyinaran dari luar dan dari
dalam. ?adiasi dari luar, seperti yang laEim dilakukan, luasnya daerah penyinaran
24
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 25/31
bergantung pada jenis prosedur bedah yang dilakukan dan ada tidaknya keterlibatan
kelenjar getah bening. 7ika prosedur bedah yang dilakukan adalah lumpektomi, seluruh
payudara disinar dan ditambah dengan ekstra penyinaran pada daerah lesi kanker. 7ika
terdapat penyebaran luas kelanjar getah bening, biasanya seluruh payudara dan kelenjar
aksila dan suprakla6ikula diradiasi. +enyulitnya adalah pembengkakan lengan karena
lim*udem akibat rusaknya kelenjar lim* ketiak suprakla6ikula. 7ika diren%anakan untuk
dilakukan pas%abedah, biasanya radioterapi dilakukan sebulan kemudian setelah luka
operasi menyembuh. 7ika kemoterapi diren%anakan diberikan juga, biasanya radioterapi
baru dilakukan setelah kemoterapi selesai.
?adiasi dari dalam atau disebut juga dengan braki'terapi, adalah menanam bahan
radioakti* di jaringan payudara sekitar lesi. rakiterapi ini kadang juga digunakan sebagai
penambah radioterapi ekstema.
5. Tera$i "i"temik
+ada dasarnya terapi sistemik dapat ber*ungsi sebagai terapi kurati*'paliati*,
namun dapat juga sebagai terapi adju6an, maupun neoadju6anpaliati*. +engobatan
sistemik kanker payudara meliputi terapi hormonal, kemoterapi dengan Eat sitotoksik, dan
terapi biologi.• erapi hormonal.
erapi hormonal terdiri dari obat'obatan anti'estrogen (tamoksi*en, toremi*en),
analog ;@?@, inhibitor aromatase selekti* (anastraEol, letroEol), agen progestasional
(megesterol asetat), agen androgen, dan prosedur oo*orektomi. erapi hormonal
standar yang berperan sebagai terapi adju6an adalah tamoksi*en selama 9 tahun untuk
pasien pra'menopause dan penghambat aromatase untuk pasien pas%amenopause.
amoksi*en ini hanya berguna jika status reseptor <? dan +? tumor (G).
• /emoterapi./emoterapi pada kanker payudara dapat terdiri atas kemoterapi adju6an atau
paliati*. /emoterapi adju6an adalah kemoterapi yang diberikan pas%amastektomi
untuk membunuh sel'sel tumor yang walaupun asimtomatik mungkin tertinggal atau
menyebar se%ara mikroskopik. /emoterapi neoadju6an adalah kemoterapi yang
diberikan sebelum pembedahan untuk memperke%il besar tumor sehingga dapat
diangkat dengan lumpektomi atau mastektomi simpel. ?espons kanker terhadap
kemoterapi juga menjadi dapat dinilai. /emoterapi adju6an paling baik dimulai
dalam empat minggu pas%abedah. ?egimen, kemoterapi yang paling sering
25
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 26/31
digunakan yaitu 52> (siklo*os*amid, metotreksat, dan 9'*luorourasil), >A5
(siklo*os*amid, adriamisin, 9'*luorourasil), A5 (adriamisin dan siklo*os*amid), 5<>
(siklo*os*amid, epirubisin, dan 9'*luorourasil). 7ika terapi harus ditunda karena
terjadi leukopenia, harus dipertimbangkan penambahan -'5S>. Sebagai terapi
paliati*, terapi sistemik diberikan jika terdapat metastasis yang jelas se%ara klinis atau
jika pemeriksaan berulang setiap $'8 minggu menunjukkan adanya progresi6itas.
?egimen kemoterapi paliati* yang dapat diberikan antara lain 52>, >A5 (9'
*luorourasil, adriamisin, siklo*os*amid), atau ><5 (9'*luorourasil, epirubisin,
siklo*os*amid). sebaiknya dilakukan jika <? danFatau +? tumor ('), terutama pada
perempuan pramenopause, inter6al bebas penyakit yang pendek terutama pada
perempuan pramenopause, pertumbuhan tumor yang %epat dan progresi*, metastasis
hati atau lim*angitis karsinomatosa paru, kegagalan terapi hormonal sebelumnya
(lihat tabel !'19 dan !'1$). erapi biologi. erapi biologi berupa terapi anti'
ekspresi @<?!Fneu menggunakan pemberian trastuEumab. +enentuan ekspresi
@<?!Fneu pada semua kasus baru kanker payudara kini direkomendasikan, karena
Status @<?!Fneu berguna untuk menentukan prognosis. /ombinasi trastuEumab
dengan kemoterapi dapat menurunkan risiko relati* mortalitas sebesar !0", namun
jika dikombinasi dengan adriamisin menjadi bersi*at kardiotoksik. rastuEumabdiberikan setiap minggu selama 1 tahun pada pasien dengan reseptor @er!Fneu yang
positi* bersamaan dengan kemoterapi adju6an.
3.1 Progno"i"
Seperti keganasan pada umumnya, prognosis kanker payudara ditunjukkan oleh angka
harapan hidup atau inter6al bebas penyakit. +rognosis penderita keganasan payudara
diperkirakan buruk jika usianya muda, menderita kanker payudara bilateral, mengalami
mutasi genetik, dan adanya tripple negati6e yaitu grade tumor tinggi dan seragam,
reseptor <? dan +? negati*, dan reseptor permukaan sel @<?'! juga negati*.
+ersentase harapan hidup lima tahun penderita kanker payudara dapat dilihat
pada tabel 8.
/elompok pasien ?isiko rendah ?isiko sedang ?isiko tinggi
+ramenopause
<? atau +? (G)
<? dan +? (')
idak ada
Ftamoksi*en saja
tidak tersedis
amoksi*en G
kemoterapi
idak tersedia
/emoterapi G
tamoksi*en
/emterapi
26
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 27/31
+as%amenapause
<? atau +? (G)
<? dan +? (')
;anjut usia (B0
thn)
<? atau +? (G)
<? dan +? (')
idak ada
Ftamoksi*en
idak tersedia
amoksi*en G
kemoterapi
+ertimbangkan
kemoterapi
amoksi*en G
kemoterapi
idak tersedia
idak tersedia
amoksi*en G
kemoterapi
/emoterapi
amoksi*en
+ertimbangkan
kemoterapi
Tabel 17 Pan#-an tera$i "i"temik a#4-an kanker $a/-#ara KGB negati& 8N:9
3.13 Pen5egaan #an "krining
/arsinoma payudara dapat di%egah dengan memahami *aktor risiko dan kemudian
menghindarinya. Seorang wanita yang memiliki riwayat keluarga menderita kanker
payudara atau o6arium, sebaiknya melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADA?)
sebulan sekali sekitar hari ke'8 menstruasi baik untuk dilakukan sejak usia 18 tahun dan
mamogra*i setiap tahunnya sejak usia !9 tahun.
/elompok pasien erapi
+ramenopause
<? atau +? (G)
<? dan +? (')
+as%amenapause
<? atau +? (G)
<? dan +? (')
;anjut usia (B0 thn)
<? atau +? (G)
<? dan +? (')
/emoterapi G tamo3i*en
/emoterapi
amo3i*enFaromatase inhibitor
G kemoterapi
/emoterapi
amo3i*en L kemoterapi
+ertimbangkan kemoterapi
Tabel 11 +anduan terapi sistemik adju6an kanker payudara /- positi* (4G)
-ejala dan tanda serta adanya *aktor risiko yang mengarah ke terjadinya
karsinoma payudara, khususnya usia di bawah 9 tahun, sebaiknya dikenali sejak dini
sehingga dapat dilakukan pengobatan kurati*.
bat pro*ilaksis yang sampai saat ini diakui sebagai pro*ilaksis keganasan
27
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 28/31
payudara adalah tamoksi*en. Sebagai antagonis estrogen, tamoksi*en sebagai terapi
adju6an kanker payudara terbukti dapat menurunkan insidens kanker payudara primer
kedua pada payudara kontralateral. Calaupun terbatas pada kanker payudara yang <?G,
tamoksi*en sebagai pro*ilaksis juga menurunkan insidens perkembangan menjadi kanker
payudara yang in6asi* pada ;5S, kelainan duktal atipik, dan hiperplasia lobular.
+ro*ilaksis lain yang sedang diteliti adalah raloksi*en.
2amogra*i dapat digunakan sebagai skrining kanker payudara, terutama pada
perempuan yang berada dalam masa pas%amenopause atau 90 tahun ke atas terbukti
menurunkan " angka mortalitas kanker payudara. 7ika terjadi peningkatan densitas
payudara pada mamogra*i, risiko kanker payudara meningkat.
Seseorang yang berisiko tinggi menderita kanker payudara karena memiliki
riwayat *amilial dan genetik serta mutasi gen supresor tumor (?5A1, ?5A!, atau
5@</) dapat dipertimbangkan untuk menjalani mastektomi bilateral dan sal*ingo'
oo*orektomi bilateral pre6enti*, meskipun penderita tidak menunjukkan gejala.
3.1% Kea#aan k-"-"
Kar"inoma $a/-#ara $a#a keamilan+rognosis kanker payudara ditentukan oleh stadium penyakit ketika mulai ditangani dan
bukan oleh adaF tidaknya kehamilan. leh karena mamma membesar sewaktu hamil,
diagnosis mungkin tertunda sebab tumor ke%il sukar diraba. Akan tetapi, pertumbuhan
dan perkembangannya tidak diper%epat atau diperlambat oleh kehamilan.
!aktor ri"iko+ekomen#a"i mamogra&i
"kriningTin#ak $reenti&
!aktor ri"iko "e#angingga tinggi
:sia B $0 tahun
@iperplasia (duktal
maupun lobular)
;5S
?iwayat pribadi
menderita D5S atau
kanker payudara in6asi*,
iap tahun
iap tahun sejak terdiagnosis
iap tahun sejak terdiagnosis
iap tahun sejak terdiagnosis
iasanya tidak ada anjuran
amoksi*en, !0 mgFhari 3 9 tahun
amoksi*en, !0 mgFhari 3 9 tahun
idak ada usaha pre6enti* khusus
yang direkomendasikan pas%a
tatalaksana standar
28
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 29/31
usia B#0 tahun.
?iwayat seorang anggota
keluarga inti atau dua
orang *amili sedarah
menderita kanker
payudara, usia 90 tahun
!aktor ri"iko "angat
tinggi
?adiasi terapeutik di
daerah toraks (usia 0
tahun)
?iwayat pribadi
menderita D5S atau
keganasan payudara
in6asi*, usia #0 tahun
?iwayat anggota keluarga
tingkat pertama menderitakanker payudara sebelum
usia 90 tahun
?iwayat anggota keluarga
tingkat pertama menderita
kanker payudara dan
o6arium
Sebagai karier mutasi
?5A1 atau ?5A! atau
memiliki anggota
keluarga tingkat pertama
yang memiliki mutasi
tersebut.
iap tahun sejak usia #0 tahun
iap tahun, dimulai 10 tahun
setelah terapi penyinaran
tersebut
iap tahun sejak terdiagnosis
iap tahun sejak usia #'#0
tahun
iap tahun sejak usia #'#0
tahun
iap tahun sejak usia !9,
pertimbangkan juga
pemeriksaan 2? tiap tahun
/onseling genetik
idak ada usaha pre6enti* khusus
yang direkomendasikan
pas%atatalaksana standar
idak ada usaha pre6enti* khusus
yang direkomendasikan
pas%atatalaksana standar
/onseling genetik
/onseling genetik
+emeriksaan geneti% untuk
seluruh anggota keluarga, berikan
anjuran mastektomi pro*ilkati*
atau oo*orektomi kepada karier.
Tabel 1 >aktor risiko yang signi*ikan untuk kanker payudara dan rekomendasi
pre6enti*nya
+emeriksaan ekogra*i mamma untuk menyingkirkan kemungkinan kista dapat
29
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 30/31
dilakukan. 2amogra*i pun dapat dibuat asal dipakai sarana %anggih untuk melindungi
janin dari sinar rontgen walaupun mamogram umumnya sukar dinilai karena densitas
mamma besar pada kehamilan.
+enanganan kurati* dapat dikerjakan seperti biasa, baik berupa pembedahan yang
disusul penyinaran bila ada indikasi maupun kemoterapi adju6an. +embedahan radikal
yang dimodi*ikasi atau yang mempertahankan payudara disusul dengan penyinaran
mammal dapat diadakan seperti laEimnya. Anestesia dapat dilakukan seperti biasa, hanya
jangka pemberian radioterapi dan kemoterapi harus disesuaikan. +ada tiga bulan
pertama, kemoterapi maupun radiasi tidak dapat diberikan karena bere*ek teratogenik
untuk janin. Sebaiknya kemoterapi pada tiga bulan terakhir juga ditunda sampai
pas%apartus. /emoterapi dapat masuk kejanin melalui air susu. Siklo*os*amid dan
metotreksat dapat mengakibatkan neutropenia pada bayi sehingga jangan digunakan.
Setelah penanganan karsinoma mamma, umumnya dianjurkan untuk menunda
konsepsi baru selama dua tahun jika kanker tersebut berada pada tingkat l, 4, 2
karena prognosis relati* baik. Akan tetapi, setiap dokter tahu bahwa tidak ada jaminan
pasti bahwa kanker tidak akan kambuh dalam sepuluh tahun. ila kanker berada pada
stadium ! atau , prognosis jauh lebih buruk sehingga ada ke%enderungan memberi
nasihat untuk tidak hamil lagi berdasarkan alasan sosial'etis, bukan alasan medis.+enggunaan pil. / dapat dibenarkan tanpa batas waktu.
Kea#aan lain. +ada penderita karsinoma mamma yang residi* dan
bermetastasis biasanya tidak dikerjakan lagi pembedahan, ke%uali biopsi, mengingat
radioterapi lapai digunakan pada penanganan setempat, dan kemoterapi atau obat
hormonal memberikan e*ek paliasi sistemik.
/arsinoma mamma yang lanjut (#) dapat menjalani radioterapi dulu, lalu
beberapa minggu kemudian dapat dilakukan mastektomi sekunder bila memang dapat
diangkat dan terapi hormon atau kemoterapi tidak dapat diteruskan.
/arsinoma in*lamasi yang berupa gambaran kulit memerah dengan bintik panas
dan nyeri, yang disebut mastitis karsinomatosa, prognosishya amat buruk. 7ika dilakukan
radiasi sinar orto6olt, bagian yang meradang akan membasah dan nyeri sekali sehingga
mengganggu kehidupan pasien. /emoterapi kombinasi yang diikuti radiasi dapat
memberikan e*ek paliasi yang lumayan.
/arsinoma mamma pada wanita lanjut usia pada pokoknya sama dengan
penderita lebih muda. /emoterapi pada orang sangat lanjut usia dibatasi karena
rendahnya %adangan *aal had, ginjal, dan jantung. Dari segi kosmetik tentu pertimbangan
30
7/23/2019 CA MM
http://slidepdf.com/reader/full/ca-mm 31/31
jenis dan %ara terapi tidak berbeda dengan wanita umur lebih muda.
?eaksi psikologis yang %ukup besar bisa ditemukan pada penderita kanker
payudara. iasanya mereka khawatir tentang dua hal, yakni prognosis penyakitnya dan
kehilangan payudara. +enjelasan teliti tentang prognosis, kemungkinan sembuh, dan %ara
penanganan sangat diperlukan. +enderita harus mengetahui ren%ana terapi. +eranan
keluarga, terutama suami amatlah penting. 5a%at mastektomi sangat berat dirasakan oleh
penderita. Suamilah yang harus sadar akan perannya dan harus mendampingi isterinya.
Dari pihak dokter atau perawat diharapkan petunjuk untuk memperoleh prostesis mamma
yang memadai
DA!TA+ PUSTAKA
Sjamsuhidajat, de 7ong. +ayudara. n= Sjamsuhidajat,? et al,editors.uku Ajar lmu edah . <disi . 7akarta. <-5=!010.p.#1'#&
Saika,k, sobue t. <pidemiology o* reast 5an%er in 7apan and :S.
72A7.7anuaryF>ebruary.!00&.Hol 9! 4o1.
peyemi, A 7nr -aniy, Adebisi, ? -aniyu. <pidemiology o* reast 5an%er in
<urope and A*ri%a. @indawi +ublishing 5orporation 7ournal o* 5an%er
<pidemiology.Holume !01!.p9
>inan%ial support *or A755 th <dition Staging +osters pro6ided by the
Ameri%an 5an%er So%iety reast
-uidelines *or management o* breast %an%erFby C@ ?egional **i%e *or the
<astern 2editerranean. p. (<2? e%hni%al +ubli%ations Series 1)