Ca Mammae

23
Ca Mammae 1. Definisi Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006). Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005). 2. Insiden Ca mammae merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita kaum wanita setelah ca serviks. Amerika utara dan Eropa memiliki angka insiden ca mammae yang lebih tinggi daripada Asia. Di Amerika Serikat ca mammae merupakan 32 % dari seluruh jumlah kanker pada wanita. Diperkirakan 1 diantara 8 wanita di Amerika Serikat (± 12,8%) mengidap karsinoma payudara selama hidupnya. Tiap tahun 180.000 kasus baru invasivebreast cancer terdiagnosis dengan lebih dari 40.000 angka kematian terjadi di AS sedangkan lebih dari 1 juta kasus baru dan 370.000 kematian tiap tahunnya terjadi di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa metode pengobatan yang efektif sangat dibutuhkan untuk memberantas penyakit ini (Ibrahim, 2010). Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika Serikat (100/100.000), beberapa negara Eropa Barat (tertinggi di Swiss, (73,5/100.000). Untuk Asia, masih

description

tessssss

Transcript of Ca Mammae

Ca Mammae1. DefinisiCa mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel akibat adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan payudara (Karsono, 2006). Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).

2. InsidenCa mammaemerupakan jenis kanker kedua terbanyak yang diderita kaum wanita setelahcaserviks. Amerika utara dan Eropa memiliki angka insidenca mammaeyang lebih tinggi daripada Asia. Di Amerika Serikatca mammaemerupakan 32 % dari seluruh jumlah kanker pada wanita. Diperkirakan 1 diantara 8 wanita di Amerika Serikat ( 12,8%) mengidap karsinoma payudara selama hidupnya. Tiap tahun 180.000 kasus baruinvasivebreast cancerterdiagnosis dengan lebih dari 40.000 angka kematian terjadi di AS sedangkan lebih dari 1 juta kasus baru dan 370.000 kematian tiap tahunnya terjadi di seluruh dunia. Ini menunjukkan bahwa metode pengobatan yang efektif sangat dibutuhkan untuk memberantas penyakit ini (Ibrahim, 2010).Angka insiden tertinggi dapat ditemukan pada beberapa daerah di Amerika Serikat (100/100.000), beberapa negara Eropa Barat (tertinggi di Swiss, (73,5/100.000). Untuk Asia, masih berkisar antara 10-20/100.000 (Jepang 17,6/100.000), (Kuwait 17,2/100.000), (Cina 9,5/100.000) (RS KankerDharmais, 2002).Belum ada data yang akurat untuk insidenca mammaedi masyarakat Indonesia pada saat ini, karena luasnya wilayah dan terbatasnya sarana maka semua data kanker berdasarkan data dari rumah sakit. Dari beberapa laporan, Angkaca mammae diperkirakan 20 % dari seluruh kanker yang menyerang wanita (Azamris, 2006).

3. EtiologiMenurut Brunner dan Suddarth (2002), tidak ada satupun penyebab spesifik dari ca mammae; sebaliknya serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang kanker ini. Sedangkan menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik dari ca mammae masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya ca mammae.

4. Faktor Risikoa) Usia Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya usia. Berdasarkan penelitian American Cancer Society tahun 2006 diketahui usia lebih dari 40 tahun mempunyai risiko yang lebih besar untuk mendapatkan kanker payudara yakni 1 per 68 penduduk dan risiko ini akan bertambah seiring dengan pertambahan usia yakni menjadi 1 per 37 penduduk usia 50 tahun, 1 per 26 penduduk usia 60 tahun dan 1 per 24 penduduk usia 70 tahun. Kanker payudara juga ditemukan pada usia 2 cm tetapi tidak > 5 cm dalam dimensi terbesarnyaT3:tumor > 5 cm dalam dimensi terbesarnyaT4:tumor sembarang ukuran dengan arah perluasan ke dinding dada atau kulitNodus Limfe Regional (N) :N0:tidak ada metastasis nodus limfe regionalN1:metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral yang dapat digerakkanN2:metastasis ke nodus limfe aksilaris ipsilateral terfiksasi pada satu sama lain atau pada struktur lainnyaN3:metastasis ke nodus limfe mamaria interna ipsilateralMetastasis Jauh (M):M0:tidak ada metastasis yang jauhM1:metastasi jauh (termasuk metastasis ke nodus limfe supraklavikular ipsilateral)(Brunner dan Suddarth, 2002)Pentahapan patologi didasarkan pada histologi, memberikan prognosis lebih akurat. Adapun stadium ca mammae adalah :Stadium 0 : kanker in situ dimana sel0sel kanker berada pada tempatnya di dalam jaringan payudara yang normalStadium I : Tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm dan belum menyebar keluar payudaraStadium IIA : tumor dengan garis tengah 2-5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah kurang dari 2 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.Stadium IIB : tumor dengan garis tengah lebih besar dari 5 cm dan belum menyebar ke kelenjar getah bening ketiak atau tumor dengan garis tengah 2-5 cm tetapi sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.Stadium IIIA : tumor dengan garis tengah kurang dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak disetai perlengketan satu sama lain atau perlengketan ke struktur lainnya; atau tumor dengan garis tengah lebih dari 5 cm dan sudah menyebar ke kelenjar getah bening ketiak.Stadium IIIB : tumor telah menyusup keluar payudara, yaitu ke dalam kulit payudara atau ke dinding dada atau telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam dinding dada dan tulang dadaStadium IV : Tumor telah menyebar keluar daerah payudara dan dinding dada, misalnya ke hati, tulang atau paru-paru.(Medicastore, 2011)

8. Tipe Ca Mammaea. Non invasive carcinoma1) Ductal carcinoma in situDuctal carcinoma in situ, juga disebut intraductal cancer, merujuk pada sel kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum menyebar. Saluran menjadi tersumbat dan membesar seiring bertambahnya sel kanker di dalamnya. Kalsium cenderung terkumpul dalam saluran yang tersumbat dan terlihat dalam mamografi sebagai kalsifikasi terkluster atau tak beraturan (clustered or irregular calcifications) atau disebut kalsifikasi mikro (microcalcifications) pada hasil mammogram seorang wanita tanpa gejala kanker.DCIS dapat menyebabkan keluarnya cairan puting atau munculnya massa yang secara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada mammografi. DCIS kadang ditemukan dengan tidak sengaja saat dokter melakukan biopsy tumor jinak. Sekitar 20%-30% kejadian kanker payudara ditemukan saat dilakukan mamografi. Jika diabaikan dan tidak ditangani, DCIS dapat menjadi kanker invasif dengan potensi penyebaran ke seluruh tubuh.DCIS muncul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu sel cenderung lebih invasif dari tipe satunya. Tipe pertama, dengan perkembangan lebih lambat, terlihat lebih kecil dibandingkan sel normal. Sel ini disebut solid, papillary atau cribiform. Tipe kedua, disebut comedeonecrosis, sering bersifat progresif di awal perkembangannya, terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan bentuk tak beraturan. 2) Lobular carcinoma in situMeskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi LCIS kadang digolongkan sebagai tipe kanker payudara non-invasif. Bermula dari kelenjar yang memproduksi air susu, tetapi tidak berkembang melewati dinding lobulus. Mengacu pada National Cancer Institute, Amerika Serikat, seorang wanita dengan LCIS memiliki peluang 25% munculnya kanker invasive (lobular atau lebih umum sebagai infiltrating ductal carcinoma) sepanjang hidupnya. b. Invasive carcinoma1) Pagets disease dari papilla mammaePagets disease dari papilla mammae pertama kali dikemukakan pada tahun 1974. Seringnya muncul sebagai erupsi eksim kronik dari papilla mammae, dapat berupa lesi bertangkai, ulserasi, atau halus. Paget's disease biasanya berhubungan dengan DCIS (Ductal Carcinoma in situ) yang luas dan mungkin berhubungan dengan kanker invasif. Biopsi papilla mammae akan menunjukkan suatu populasi sel yang identik (gambaran atau perubahan pagetoid). Patognomonis dari kanker ini adalah terdapatnya sel besar pucat dan bervakuola (Paget's cells) dalam deretan epitel. Terapi pembedahan untuk Paget's disease meliputi lumpectomy, mastectomy, atau modified radical mastectomy, tergantung penyebaran tumor dan adanya kanker invasif. 2) Invasive ductal carcinomaa) Adenocarcinoma with productive fibrosis (scirrhous, simplex, NST) (80%)Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker payudara dan pada 60% kasus kanker ini mengadakan metastasis (baik mikro maupun makroskopik) ke KGB aksila. Kanker ini biasanya terdapat pada wanita perimenopause or postmenopause dekade kelima sampai keenam, sebagai massa soliter dan keras. Batasnya kurang tegas dan pada potongan meilntang, tampak permukaannya membentuk konfigurasi bintang di bagian tengah dengan garis berwarna putih kapur atau kuning menyebar ke sekeliling jaringan payudara. Sel-sel kanker sering berkumpul dalam kelompok kecil, dengan gambaran histologi yang bervariasi. b) Medullary carcinoma (4%)Medullary carcinoma adalah tipe khusus dari kanker payudara, berkisar 4% dari seluruh kanker payudara yang invasif dan merupakan kanker payudara herediter yang berhubungan dengan BRCA-1. Peningkatan ukuran yang cepat dapat terjadi sekunder terhadap nekrosis dan perdarahan. 20% kasus ditemukan bilateral. Karakterisitik mikroskopik dari medullary carcinoma berupa (1) infiltrat limforetikular yang padat terutama terdiri dari sel limfosit dan plasma; (2) inti pleomorfik besar yang berdiferensiasi buruk dan mitosis aktif; (3) pola pertumbuhan seperti rantai, dengan minimal atau tidak ada diferensiasi duktus atau alveolar. Sekitar 50% kanker ini berhubungan dengan DCIS dengan karakteristik terdapatnya kanker perifer, dan kurang dari 10% menunjukkan reseptor hormon. Wanita dengan kanker ini mempunyai 5-year survival rate yang lebih baik dibandingkan NST atau invasive lobular carcinoma.c) Mucinous (colloid) carcinoma (2%)Mucinous carcinoma (colloid carcinoma), merupakan tipe khusus lain dari kanker payudara, sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif, biasanya muncul sebagai massa tumor yang besar dan ditemukan pada wanita yang lebih tua. Karena komponen musinnya, sel-sel kanker ini dapat tidak terlihat pada pemeriksaan mikroskopik. d) Papillary carcinoma (2%)Papillary carcinoma merupakan tipe khusus dari kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif. Biasanya ditemukan pada wanita dekade ketujuh dan sering menyerang wanita non kulit putih. Ukurannya kecil dan jarang mencapai diameter 3 cm. McDivitt dan kawan-kawan menunjukkan frekuensi metastasis ke KGB aksila yang rendah dan 5- and 10-year survival rate mirip mucinous dan tubular carcinoma.e) Tubular carcinoma (2%) Tubular carcinoma merupakan tipe khusus lain dari kanker payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang invasif. Biasanya ditemukan pada wanita perimenopause dan pada periode awal menopause. Long-term survival mendekati 100%.3) Invasive lobular carcinoma (10%)Invasive lobular carcinoma sekitar 10% dari kanker payudara. Gambaran histopatologi meliputi sel-sel kecil dengan inti yang bulat, nucleoli tidak jelas, dan sedikit sitoplasma. Pewarnaan khusus dapat mengkonfirmasi adanya musin dalam sitoplasma, yang dapat menggantikan inti (signet-ring cell carcinoma). Seringnya multifokal, multisentrik, dan bilateral. Karena pertumbuhannya yang tersembunyi sehingga sulit untuk dideteksi.

Pemeriksaan Penunjang Ca Mammae pada Ibu HamilAdapun beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti:1. USG : Sebuah prosedur yang menggunakan gelombang suara tinggi (ultrasound) yang memantulkan jaringan atau organ-organ dan membuat gema. Gema membentuk gambar dari jaringan tubuh disebut sonogram .2. Mammogram : mirip dengan x-ray pada payudara. Mammogram memiliki risiko kecil bagi janin . Mammogram pada wanita hamil dapat menghasilkan hasil yang negatif meskipun kanker terjadi. Untuk mengurangi radiasi pada ibu dapat diberikan pelindung pada bagian abdomen ibu.3. Biopsi : Pengangkatan sel atau jaringan oleh ahli patologi sehingga mereka dapat dilihat di bawah mikroskop untuk memeriksa tanda-tanda kanker.Namun, mammogram seharusnya hanya digunakan untuk mengevaluasi massa dominan dan untuk menemukan karsinoma yang tersembunyi di hadapan temuan fisik lainnya yang mencurigakan. 25% hasil pemeriksaan dari mammogram pada kehamilan mungkin menunjukkan hasil negatif untuk kanker, maka pemeriksaan biopsi sangat penting untuk diagnosis dari setiap massa yang teraba. Diagnosis aman dilakukan dengan aspirasi jarum halus atau biopsy. Excisional dengan anestesi lokal. Untuk menghindari adanya diagnosis positif palsu pada hasil pemeriksaan dari perubahan fisiologis yang berhubungan dengan kehamilan, ahli patologi harus diberitahu bahwa pasien sedang hamil.Pilihan lain deteksi dini kanker payudara adalah dengan breast thermography. Berdasarkan penelitian klinis, bila dilakukan bersama dengan mamografi, sensitivitasnya akan meningkat hingga 98%. Termografi ini relatif aman karena tidak menimbulkan radiasi, tanpa injeksi ataupun penekanan apa pun. Dengan memanfaatkan digital infra-red thermal imaging, akan didapat pola panas normal dan tak normal yang dihasilkan oleh adanya sel kanker. Caranya, pasien cukup berdiri di depan alat termografi. Kemudian petugas akan merekam pola panas payudara. Bila terdapat warna merah (tanda suhu tinggi), maka terdapat aktivitas sel tumor.

Tatalaksana Ca Mammae pada ibu hamil1. OperasiKebanyakan wanita hamil dengan kanker payudara harus operasi untuk mengangkat payudara. Beberapa kelenjar getah bening dibawah lengan biasanya dilihat di bawah mikroskop untuk melihat apakah mereka mengandung kanker sel-sel . Jenis pembedahan untuk mengangkat payudara meliputi:a. Mastektomi sederhana : Sebuah prosedur pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara yang mengandung kanker. Beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan juga dapat diambil untuk biopsi . Prosedur ini juga disebut mastektomi total.b. Modifikasi mastektomi radikal : Sebuah prosedur pembedahan untuk mengangkat seluruh payudara yang menderita kanker, banyak kelenjar getah bening di bawah lengan, lapisan atas otot-otot dada, dan kadang-kadang, bagian dari dinding dada otot.c. Breast Conversing Surgery, operasi untuk menghilangkan kanker tetapi tidak payudara itu sendiri, meliputi:d. Lumpectomy : Sebuah prosedur pembedahan untuk mengangkat tumor (benjolan) dan sejumlah kecil dari normal jaringan di sekitarnya. Kebanyakan dokter juga mengambil beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan.e. Mastektomi parsial : Sebuah prosedur pembedahan untuk menghilangkan bagian dari payudara yang mengandung kanker dan beberapa jaringan normal di sekitarnya.Beberapa kelenjar getah bening di bawah lengan juga dapat diambil untuk biopsi. Prosedur ini juga disebut mastektomi segmental2. Terapi radiasiTerapi radiasi adalah pengobatan kanker yang menggunakan energi tinggi sinar-x atau jenisradiasi untuk membunuh sel kanker. Ada dua jenis terapi radiasi. radiasi Eksternal terapi menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirim radiasi terhadap kanker. radiasi internalterapi menggunakan radioaktif zat disegel dalam jarum, biji, kabel, atau kateter yang ditempatkan langsung ke dalam atau dekat kanker. Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada jenis dan stadium kanker yang sedang dirawat.Terapi radiasi tidak boleh diberikan kepada wanita hamil dengan kanker payudara tahap awal (stadium I atau II) karena dapat membahayakan janin . Untuk wanita dengan tahap akhir (tahap III atau IV) kanker payudara, tidak harus diberikan selama 3 bulan pertama kehamilan.3. KemoterapiKemoterapi adalah pengobatan kanker yang menggunakan obat untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker , baik dengan membunuh sel-sel atau dengan menghentikan sel-sel bermetastase. Kemoterapi dapat dilakukan melalui mulut atau disuntikkan ke pembuluh darah atau otot, obat-obatan memasuki aliran darah dan dapat mencapai sel-sel kanker di seluruh tubuh (sistemik kemoterapi). Cara kemoterapi diberikan tergantung pada jenis dan stadium dari kanker yang sedang dirawat. Kemoterapi tidak boleh diberikan selama 3 bulan pertama kehamilan. Kemoterapi diberikan setelah waktu ini biasanya tidak membahayakan janin tetapi dapat menyebabkan persalinan awal dan berat badan lahir rendah.Pengobatan Kanker Payudara berdasarkan stadium penyakit:1. Tahap awal kanker (tahap I & II)Pembedahan (mastektomi) direkomendasikan sebagai pengobatan utama kanker payudara pada wanita hamil. Karena terapi radiasi dalam dosis terapeutik dapat menyebarkan radiasi yang berbahaya bagi janin. Sedangkan terapi pada ibu post partum biasanya dilakukan mastektomi (pengangkatan payudara) dan dilanjutkan dengan terapi radiasi. Jika kemoterapi diperlukan, seharusnya tidak diberikan selama trimester pertama untuk menghindari risiko teratogenisitas. Kemoterapi diberikan setelah trimester pertama umumnya tidak terkait dengan risiko tinggi kelainan janin, tetapi mungkin berhubungan dengan persalinan prematur. Penelitian mengenai efek jangka panjang langsung dari kemoterapi pada janin masih terbatas.Studi menggunakan terapi hormonal atau dalam kombinasi dengan kemoterapi untuk kanker payudara pada wanita hamil juga terbatas. Oleh karena itu, tidak ada kesimpulan yang dicapai mengenai opsi ini. Terapi radiasi, jika diindikasikan harus ditahan sampai setelah melahirkan karena dapat membahayakan janin pada setiap tahap pembangunan.2. Tahap Akhir Penyakit (tahap III & IV)Terapi radiasi pada kehamilan trimester pertama harus dihindari. Kemoterapi dapat diberikan setelah trimester pertama sebagaimana dibahas di tahap atas. Karena ibu mungkin memiliki hidup yang terbatas (kebanyakan studi menunjukkan angka harapan hidup-5 tahun pada 10% pada pasien hamil dengan penyakit stadium III dan IV), dan ada resiko kerusakan janin dengan terapi kanker selama trimester pertama, isu tentang kelanjutan dari kehamilan harus didiskusikan dengan pasien dan keluarganya. Terapi aborsi tidak memperbaiki prognosis.

Sumber :

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta :EGC.Karsono, B. 2006. Teknik-Teknik Biologi Molekular dan Selular pada Kanker. Dalam Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M.K., & Setiati, S. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. (3rd Ed). Jakarta : Pusat Penerbit Departemen Penyakit Dalam FKUI.Moningkey dan Shirley I. 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Jakarta : Medika.Wijaya. 2005. Mengenal Kanker Payudara. http://www.fortunestar.co.id/content/view/ . Diakses tanggal 3 Juni 2013.Cancer Research U.K.,2010. Breast Cancer- Risk Factor. Available from: http://info.cancerresearchuk.org/cancerstats/types/breast/riskfactors/.Ibrahim, Syarif dan Syarifuddin Wahid. 2010. Immunotherapy on Breast Cancer.The Indonesia Journal of Medical ScienceVolume 2 No 1 Juli 2010 p.54-60.Azamris. 2006. Analisis Faktor Risiko pada Pasien Kanker Payudara di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. JurnalCermin Dunia KedokteranNo. 152.Heffner, Linda J dan Danny J Schust. 2005.At Glance Sistem Reproduksi Edisi Kedua.Jakarta : Erlangga.Medicastore. 2011. Definisi Kanker Payudara. http://medicastore.com/penyakit/103/Kanker_Payudara.html. http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/breast-cancer-and-pregnancy/