Bulletin Ke 2

41

description

buletin bejana ke-2

Transcript of Bulletin Ke 2

Page 1: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 44

Page 2: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal1 1

Page 3: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 22

Page 4: Bulletin Ke 2

2 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal2 3

BEJANA Pelindung: Tuhan YME, Penerbit: PPI UUM, Penasihat: Bapak Musafir Kelana, Pemimpin Umum: Nafinur Rauf, Sekretaris Umum: Purwaning Putri U, Pemimpin Redaksi: M Naufal Shahensah, Editor: Aditya Muhammad A, Putriana Perwitasari, Redaktur Pelaksana:

Muhammad Devrian (Sorotan), Zulmi Ramdy (Indonesia), Robi Permana (Hiburan), Chairannissa (Sosok), Hari Fitrian (Seputar Kampus), M Nanda Rimansyah (keg. PPI), Luthfita KartikaSari (Pengetahuan), M Febriansyah (Penulis Kreatif), Reporter: Irvan P, Putri B, Kanyanadra A, Tim Penulis: Hani Fatizatalini, Eko Aditya W, testarossa G, Fotografer: Indri dwi W, Faisal Farhan A, Desfi W, Rahmadina Aina S, ,Desain Layout: Hesty Ramadhayanti, Helmi Hasan Baraja, Putri NandaSari, Manager Iklan&Promosi: Mutia Meilina, Dian Eka. Sirkulasi: Kholilul R, Percetakan: Alditya Aris R. E-MAIL: bejana_ppiuum @yahoo.com. alamat redaksi: Apartmen UUM, 115-204.

Membuka kembali memori kita tentang sejarah bangsa Indonesia, mengingatkan kita semua tentang peristiwa perebutan kemerdekaan bangsa Indonesia yang telah banyak mengorbankan tetesan darah bahkan nyawa dari para pahlawan. Berbicara tentang perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia, tentunya tidak akan terlepas dari peran pemuda. Sebut saja perisitiwa Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Peristiwa yang bermula dari kekalahan Jepang melawan Sekutu dan seiring lumpuhnya kota Hiroshima dan Nagasaki yang telah memaksa Jepang harus bertekuk lutut dan mengakui kekalahan kepada Sekutu. Dengan terjadinya peristiwa tersebut membawa pengaruh besar terhadap negara-negara yang dijajah oleh Jepang termasuk Indonesia. Di saat itu timbul kekhawatiran di benak para pejuang yang diwakili oleh para pemuda, kekhawatiran kembalinya Bangsa Indonesia ke pangkuan Belanda. Terjadinya peristiwa Rengasdengklok merupakan ide dan bagian dari strategi dari para aktivis muda yang tidak ingin Indonesia kembali ke pangkuan Belanda. Walaupun Jepang telah menjanjikan akan memberikan kemerdekaan terhadap Indonesia. Akan tetapi para pemuda bersikeras menginginkan bangsa ini segera Merdeka dalam waktu yang secepat-cepatnya. Merdeka dan lepas dari belenggu penjajahan. Merekalah yang kemudian merencanakan dan mengatur agar Soekarno dan Mohd. Hatta di asingkan untuk sementara waktu di kota Rengasdengklok, mereka jugalah yang mempersiapkan segala hal untuk memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia, sehingga Bangsa ini bisa menghirup udara kebebebasan. Bebas untuk mengatur sendiri arah dan tujuan bangsa ini. Peristiwa proklamasi merupakan salah satu bagian kecil dari peran yang telah di konstribusikan oleh para pemuda terhadap bangsa Indonesia. Banyak peran dan perubahan yang telah diberikan kaum intelektualitas muda yang diwakili oleh mahasiswa saat ini terhadap bangsa Indonesia. Peristiwa Semanggi tahun 1998 yang membawa hawa perubahan reformasi di negeri ini juga melahirkan perubahan yang luar biasa dalam sejarah bangsa ini. Kesadaran akan besarnya peran ‘agent of change’ tersebut, maka kami mengangkat Mahasiswa dan Perubahan sebagai tema buletin kali ini. Mengangkat peran mahasiswa yang telah banyak terlupakan, peran yang mungkin tidak disadari bahwa kitalah sebagai mahasiswa yang seharusnya berperan sebagai garda terdepan dalam perubahan yang lebih baik dalam mengharumkan nama Bangsa Indonesia. Perubahan yang lebih baik tentunya senantiasa kita harapkan, termasuk juga perubahan terhadap perkembangan wadah berkumpul dan bersilaturahminya mahasiswa Indonesia dalam lingkup keorganisasian PPI UUM. Besar harapan kita semua dalam pesta demokrasi PPI UUM yang sebentar lagi akan berlangsung akan mampu mencetak pemimpin PPI UUM yang bisa membawa perubahan-perubahan positif demi mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Diharapkan pada pemilihan tersebut akan terjadi proses Demokrasi yang sehat dan menghasilkan seorang pemimpin yang memiliki karakter serta bisa membawa organisasi ini menjadi organisasi yang kuat dan menjadi sebuah alat untuk mengharumkan nama bangsa dan menjadi kekuatan untuk meningkatkan citra bangsa Indonesia yang lebih baik. selamat membaca bagi para pembaca setia bulletin bejana yang budiman!!

DARI REDAKSIDAFTAR ISI

Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan UntukMenentukan Masa DepanBangsa 4

Catatan Pinggir Wajah Perekonomian Indonesia 8

Sosok 10

Mahasiswa dan Perubahan 12

Mahsiswa Indonesia PascaReformasi 14

Mahasiswa dan Ruh Perubahan 16

Kepuluauan Raja Ampat,Papua 18

Sudut Bergambar 20

International StudentAssociation 23

Kunjungan Duta Besar RI keUUM 25

Kronologis Kegiatan PPI UUMDi Tahun 2008 26

Silaturahmi Ketua PPI Malaysia 29

Tuhan, Makna, dan Kehidupan 30

“Togetherness In Ramadhan”PPI UUM dan PPI USM 32

Trend Celana Pencil 33

Tampil Beda? Siapa Takut! 34

Penyakit Bell’s Palsy 35

Behind The Scene 36

Entertainment 38

Page 5: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 44

PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGEN PERUBAH UNTUK MENENTUKAN MASA DEPAN BANGSA

Peran pemuda dalam setiap episode sejarah kehidupan suatu bangsa telah terbukti nyata. Sejarah telah mencatat dengan tinta emas peran pemuda dalam proses perubahan

suatu bangsa. Bukan hanya sejarah bangsa modern namun bangsa-bangsa atau kaum terdahulu pun tidak terlepas dari kontribusi pemuda di dalamnya.

Kitab suci Al Qur’an telah mengabadikan kisah pemuda Ibrahim yang berani memberontak dan bertindak revolusioner untuk memperbaiki tatanan sistem masyarakat yang sudah rusak. Kisah Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua) adalah bukti nyata bahwa pemuda selalu punya peran dalam merubah kondisi suatu bangsa yang tertindas oleh kesewenang-wenangan penguasa. Selain itu, para nabi dan rasul adalah contoh teladan peran pemuda dalam merubah suatu bangsa. Nabi Muhammad SAW berhasil merubah

kondisi bukan hanya suatu bangsa tapi hampir separuh dunia.

Pemuda memang identik dengan perubahan. Karakteristik pemuda digambarkan dalam Al Qur’an sebagai seseorang yang berani, pantang mundur dan memiliki standar moral yang tinggi. Selain itu, pemuda memiliki semangat tinggi, berfikir kritis dan terbebas dari beban sejarah pada masanya.

Mahasiswa sebagai bagian dari komponen pemuda memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan yang lainnya. Kemampuan berfikir kritis, analitis dan mendahulukan rasio daripada emosi adalah kelebihan seorang mahasiswa. Semua kelebihan tersebut menjadi alasan mengapa mahasiswa menjadi harapan bagi setiap bangsa.

Oleh karena itu, mahasiswa adalah pelopor perubahan dimanapun berada. Peran mahasiswa dan pemuda secara umum adalah penentu sejarah perjalanan suatu bangsa. Sejarah Indonesia telah membuktikan peran tersebut. Namun kita tidak bisa selalu melihat ke belakang karena jalan yang akan dilalui ada di depan mata. Pertanyaannya sekarang adalah apa dan bagaimana kontribusi mahasiswa untuk masa depan Indonesia.

Peran pemuda dan mahasiswa dalam sejarah Indonesia

Periodisasi sejarah Indonesia modern memiliki keunikan tersendiri. Pembagian periode sejarah berdasarkan waktu itu diwarnai oleh gerakan pemuda di dalamnya. Sejarah Indonesia modern sering disebut berdasarkan periode kebangkitan nasional 1908, sumpah pemuda 1928, proklamasi kemerdekaan 1945, bangkitnya orde baru 1966 dan dimulainya orde reformasi 1998.

Peran pemuda dalam sejarah Indonesia sering disebut diawali oleh peristiwa kebangkitan nasional tahun 1908. Walaupun demikian sebenarnya peran pemuda telah diawali jauh sebelum itu. Hanya bentuk perannya yang berbeda. Sebelum 1908, para pemuda lebih banyak berperan dalam perjuangan secara fisik melawan penjajah namun lebih bersifat sektoral dan

SOROTAN UTAMA

Page 6: Bulletin Ke 2

4 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal4 5

tidak terorganisir dalam satu wadah kesatuan.

Berdasarkan sejarah, tonggak awal kebangkitan nasional disebutkan diawali dengan berdirinya organisasi Budi Oetomo tahun 1908. Organisasi yang dimotori oleh para mahasiswa Stovia sekolah kedokteran yang didirikan Belanda untuk anak priyayi Indonesia. Namun, hal ini masih menjadi perdebatan karena organisasi Budi Oetomo tidak bersifat nasional. Organisasi ini hanya ada di Jawa dan memang khusus diperuntukkan untuk orang Jawa saja.

Kontroversi sejarah tersebut tidak bisa menafikan bahwa sejak saat itu perjuangan pemuda telah memasuki babak baru. Perjuangan melalui sarana organisasi telah dimulai. Walaupun dimulai oleh organisasi yang bersifat kedaerahan, kesadaran untuk menyatu dalam suatu bangsa sudah ada. Dipelopori oleh para mahasiswa yang disekolahkan oleh Belanda dengan kebijakan politic etis.

Faham nasionalisme mulai menyebar dan terwujud dalam peristiwa sumpah pemuda tahun 1928. Peristiwa ini menandai adanya semangat untuk bersatu dan berjuang bersama dari para pemuda yang berasal dari seluruh Indonesia. Semangat persatuan dan perjuangan ini terus digelorakan oleh para pemuda hingga mencapai puncaknya ketika proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Soekarno-Hatta.

Peristiwa ini juga diawali dengan kenekatan para pemuda yang menculik Soekarno dan Hatta ke Rengas-Dengklok. Tindakan ini diambil oleh para pemuda agar mereka mau secepatnya mendeklarasikan kemerdekaan. Hal ini bertujuan agar kekalahan Jepang tidak dimanfaatkan oleh Belanda untuk masuk kembali ke Indonesia.

Penculikan ini membawa hasil dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Momen bersejarah ini menjadi tonggak penting dalam kehidupan bangsa Indonesia selanjutnya. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa tapi tanpa perjuangan para pemuda bisa jadi kemerdekaan itu hanyalah angan-angan semata.

Perjalanan sejarah bangsa ini mengalami hambatan untuk mencapai tujuan. Setelah proklamasi kemerdekaan, banyak kebijakan Soekarno yang tidak sejalan dengan idealisme ketika masih berjuang. Perpecahan dwitunggal Soekarno-Hatta akhirnya terjadi dan menandai kekacauan pemerintahan orde lama selanjutnya. Kekacauan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengambil alih kekuasaan.

Pemberontakan PKI akhirnya berhasil digagalkan oleh angkatan bersenjata. Namun tanpa peran pemuda dan organisasi masyarakat lainnya, tidak mungkin bagi Soeharto merebut kekuasaan dari Soekarno. Pemuda yang dipelopori oleh mahasiswa saat itu terus memaksa agar pemerintahan orde lama turun dari kursi kekuasaan. Peristiwa tahun 1966 ini menjadi titik awal pemerintahan orde baru dibawah kendali Soeharto untuk berkuasa.

Peran mahasiswa dalam mengawali berdirinya orde baru diibaratkan sebagai pendorong mobil mogok. Ketika mobil itu sudah berjalan kembali maka para pendorong mobil itu ditinggalkan. Kebijakan Soeharto justru melakukan represi ketat terhadap gerakan mahasiswa. Aktifitas mereka dibatasi pada awal 1970-an hanya sebatas ruang kuliah dengan NKK/BKK. Sementara itu, peran tentara semakin menggurita dalam kehidupan bangsa melalui dwifungsi ABRI.

Pemerintahan orde baru dibangun dengan fondasi ekonomi yang rapuh. Secara politik dan kasat mata memang terlihat adanya kemajuan dalam kehidupan masyarakat. Perbaikan kesejahteraan mulai tampak ke permukaan. Kemakmuran sudah dalam pelupuk mata tapi sayang yang lebih dahulu merasakannya hanya kalangan tertentu dalam lingkaran kekuasaan Soeharto.

Power tends to corrupt and absolute power, corrupt absolutely. Itulah ungkapan yang tepat untuk sepak terjang Soeharto ketika berkuasa. Kekuasaan absolut yang digenggamnya membuat ia lupa diri. Asas kekeluargaan dalam ekonomi diartikan sebagai mendahulukan kalangan keluarga sendiri untuk menikmati nikmatnya kue kesejahteraan.

Pemerintahan yang rapuh dan keropos suatu saat akan jatuh juga. Krisis moneter mengawali kejatuhan pemerintahan orde baru. Selain itu, gelombang aksi mahasiswa yang terus menggelora menjadi bagai deburan ombak yang tak pernah berhenti. Akhirnya orde baru pun menyerah dan perpindahan kekuasaan pun terjadi. Mereka memang menyerah tapi tidak kalah.

Orde reformasi yang diawali pada tahun 1998 seperti mengulang sejarah tahun 1966. Para mahasiswa yang berjuang untuk menggulingkan kekuasaan Soeharto kembali ditinggalkan ketika pemerintahan orde reformasi mulai berjalan. Para pendukung orde baru kembali masuk dalam lingkaran kekuasaan. Mereka memang tidak kalah karena kelihaian dan kematangan politiknya mereka tetap

Page 7: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 66

berada dalam singgasana. Bahkan hingga saat ini sebagian diantara mereka masih berada di sana.

Peran mahasiswa dalam menentukan masa depan bangsa Saat ini sebagian mahasiswa Indonesia terjebak dalam romantisme historis kegemilangan peran pemuda dalam sejarah bangsa. Peristiwa atau momen bersejarah yang melibatkan pemuda di dalamnya diperingati dan dijadikan bahan pembicaraan tanpa tahu harus melakukan apa. Sementara itu, sebagian mahasiswa lainnya terjebak dalam kenikmatan surga dunia. Kemewahan, kesenangan, pesta dan hura-hura menjadi keseharian mereka. Tanpa pernah peduli dengan kondisi bangsa.

Pada saat ini ketika alam demokrasi dan ruang kebebasan telah terbuka maka peran mahasiswa akan berbeda dari sebelumnya. Peran untuk mengkritisi penguasa dan memperhatikan rakyat jelata tetap harus dijalankan. Di sisi lain, peran untuk masuk dalam kekuasaan dan menjadi penentu kebijakan jangan ditinggalkan. Sudah saatnya mahasiswa berperan dalam proses pengambilan kebijakan yang akan menentukan hitam putihnya sejarah bangsa ini.

Pemuda harus menjadi aktor dalam proses pengambilan kebijakan. Menurut Birkland (2001) aktor dalam proses pengambilan kebijakan terbagi dua kategori yaitu official dan unofficial actors. Official actors adalah mereka yang terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik melalui status atau kewajiban konstitusionalnya. Mereka memiliki kekuasaan untuk membuat dan menjalankan kebijakan. Pihak yang termasuk dalam official actors adalah lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif.

Oleh karena itu, pemuda saat ini harus masuk ke dalam lingkaran kekuasaan dengan cara menjadi bagian dari ketiga lembaga tersebut. Sebagian mantan aktifis

mahasiswa telah masuk dalam legislatif dengan cara membentuk partai politik sendiri atau masuk melalui partai politik yang sudah ada sebelumnya. Mereka meneruskan estafet perjuangan dengan cara masuk ke dalam kekuasaan melalui lembaga legislatif.

Bukan hal yang tak mungkin juga jika pemuda memasuki lembaga eksekutif. Bahkan jika perlu menjadi presiden. Pemilihan presiden secara langsung menjadikan kesempatan pemuda untuk memimpin bangsa ini adalah sebuah hal mungkin. Jika belum memungkinkan untuk tahun 2009 ini, minimal anggota kabinet atau para menteri yang nanti akan dipilih sebagian harus diisi oleh para mantan aktifis mahasiswa.

Sementara itu, unofficial actors adalah mereka yang berperan dalam proses pengambilan kebijakan tanpa kewenangan atau tugas secara hukum sebagai hak berpartisipasi dalam demokrasi. Mereka yang termasuk dalam unofficial actors adalah partai politik, kelompok kepentingan (interest group), media massa, organisasi riset dan warga negara sebagai individu. Peran mereka dalam pengambilan kebijakan lebih bersifat tidak langsung.

Partai politik selain sebagai sarana untuk mengantarkan anggotanya menjadi anggota parlemen juga bisa memiliki peran lain. Peran lain yang dimiliki partai politik adalah melalui gerakan ekstra parlementer. Gerakan ini bisa berupa pendidikan politik kepada masyarakat, penggalangan opini massa hingga pengerahan massa melalui demonstrasi. Gerakan ekstra parlementer ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi proses pengambilan kebijakan.

Peran media massa dalam perencanaan

Page 8: Bulletin Ke 2

6 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal6 7

agenda dan mobilisasi opini diungkapkan oleh Dye (2005). Media massa memiliki kekuatan besar dalam mengarahkan agenda pengambilan kebijakan yang harus diambil oleh pemerintah. Kekuatan media ini terletak dalam kemampuannya untuk melakukan mobilisasi opini dengan cara mempengaruhi masyarakat melalui jaringan media yang dimiliki. Mereka bisa menentukan apa yang layak untuk dibicarakan oleh masyarakat atau menjadi opini umum serta isu apa yang masuk dalam keranjang sampah. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki peran yang besar dalam media massa. Peran mahasiswa di bidang ini sangat penting agar mereka bisa mempengaruhi opini masyarakat. Sudah saatnya mahasiswa belajar menjadi penulis, reporter, jurnalis, redaksi dan profesi lain di bidang media. Media massa harus dikuasai karena seperti yang dikatakan Alvin Toffler “siapa yang menguasai informasi maka dia akan menguasai dunia”.

Organisasi riset atau lembaga penelitian juga menjadi bagian penting dalam proses pengambilan kebijakan. Dye (2005) menyatakan bahwa mereka berperan sebagai lembaga yang memformulasikan kebijakan yang akan diambil pemerintah. Semua pemerintahan di dunia pasti memiliki lembaga penelitian sebagai think tank. Hal ini juga dilakukan pemerintahan orde baru dengan CSIS sebagai dapur pengolah kebijakannya.

Mahasiswa bisa berperan di sini dengan mendirikan lembaga penelitian yang bertugas untuk menyiapkan konsep Indonesia baru. Konsep di bidang ekonomi, politik, pendidikan dan bidang lainnya. Lembaga ini bisa menawarkan konsepnya kepada siapapun yang akan menjadi pemimpin bangsa ini.

Kelompok kepentingan atau interest groups juga memiliki peranan penting. Dye (2005) menyebutkan bahwa mereka bisa terlibat dalam memformulasikan kebijakan dan legitimasi kebijakan itu sendiri. Kelompok ini bisa mempengaruhi proses pengambilan kebijakan pemerintah melalui berbagai cara. Diantaranya yaitu direct lobbying kepada lembaga legislatif maupun eksekutif, kampanye, proses litigasi melalui jalur hukum dengan cara class action terhadap kebijakan pemerintah dan mobilisasi masyarakat dengan cara demonstrasi atau yang lainnya untuk mempengaruhi pemerintah dan parlemen.

Bentuk kelompok kepentingan ini biasanya berupa non government organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat (LSM). Para mahasiswa juga bisa memberikan kontribusi terhadap proses pengambilan kebijakan dengan cara mendirikan LSM. Lembaga yang didirikan harus fokus dalam bidang tertentu agar wilayah

garapannya tidak terlalu luas. Kekuatan lembaga ini adalah mereka bisa bebas bergerak tanpa sekat wilayah, budaya, agama dan sebagainya.

Kontribusi mahasiswa masa kini untuk kemajuan bangsa tidak hanya bisa dilakukan melalui satu jalur saja. Banyak jalan menuju Roma, pepatah mengatakan seperti itu. Banyak jalan untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Kita tidak harus semuanya bersaing untuk masuk dalam lingkaran kekuasaan melalui pemilihan umum. Ada jalan lain yang bisa kita tempuh, walaupun jalan tersebut mungkin sepi dari popularitas dan fasilitas.

Penutup Mahasiswa kapanpun dan dimanapun ia berada adalah harapan bagi bangsanya. Harapan untuk perbaikan dan kemajuan ada di tangan mereka. Oleh karena itu, mahasiswa harus memiliki idealisme yang tinggi untuk bisa menanggung beban yang diberikan di pundaknya.

Peran mahasiswa dalam setiap episode sejarah tentu berbeda. Skenario yang akan dimainkan pasti tidak sama karena kebutuhannya pun sudah berbeda dari waktu sebelumnya. Saat ini mahasiswa bisa menjadi bagian dari official actors dalam proses pengambilan kebijakan dengan cara masuk dalam lingkaran kekuasaan melalui lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Kontribusi mahasiswa juga bisa melalui unofficial actors dengan mempengaruhi kebijakan pemerintah dari luar. Caranya dengan masuk dan berperan dalam partai politik, media massa, kelompok kepentingan atau interest group, organisasi riset atau lembaga penelitian.

Apapun dan bagaimanapun kontribusi mahasiswa dibutuhkan oleh bangsa ini. Mahasiswa adalah agen perubah yang bisa menjadi stimulan bagi proses perubahan dalam sejarah bangsa. Sebelum menjadi agen perubah maka mahasiswa seharusnya bisa merubah dirinya sendiri. Dari sekedar mementingkan dirinya pribadi menjadi seorang yang peduli. Menyumbangkan keahlian dan kemampuannya untuk bangsa ini. Perubahan harus dimulai, dimulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang. Siapkah anda berubah.

PENULIS:AKHMAD FARHANMAHASISWA MASTER BUSINESS ADMINISTRATIONUNIVERSITI UTARA MALAYSIA

Page 9: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 88

INDONESIAKU

Catatan Pinggir Wajah Perekonomian Indonesia

Sadar atau tidak, kita telah kehilangan ruh kerakyatan yang selama setengah abad telah menjadi ‘benchmark’ perekonomian Indonesia sebagai negara yang berdaulat.

Sejak negeri yang dijuluki zamrud di khatuliswa ini dihantam oleh badai krisis financial/keuangan global telah merenggut k e m a n d i r i a n p e r e k o n o m i a n bangsa dan menjadi gerbang krisis di sektor lain (krisis m u l t i d i m e n s i ) . T a n p a diundang untuk m e n y e l e s a i k a n akibat dari krisis moneter, IMF dengan merepresentasikan dirinya sebagai m a l a i k a t p e n y e l a m a t m e n g u l u r k a n tangannya untuk membantu Indonesia untuk bangkit. Namun, sampai hari ini kita dapat menyaksikan dengan seksama bagaimana akibat tangan malaikat asing telah merenggut kemandirian bangsa. Hal yang sangat spektakuler adalah Indonesia terintegrasi penuh ke dalam sistem ekonomi kapitalis global.

Secara ideologis, hal ini dapat kita telusuri, sejak satu dekade terakhir, wacana ekonomi Pancasila/ kerakyatan boleh dikatakan telah hilang ataupun meredup baik dalam ranah akademis maupun praktis. Pasal 33 yang sangat populer, sebagai salah satu warisan besar pemikiran the founding father, saat ini hanyalah menjadi hiasan ataupun dekorasi konstitusi. Sistem ekonomi kerakyatan dianggap kadaluarsa dan tidak akomodatif lagi terhadap perkembangan zaman.

Realita saat ini sangat paradoks dan kontradiktif, Soekarno terkenal sebagai salah satu pemimpin dunia yang lantang menentang kapitalisme dan penjajahan asing baik secara fisik maupun ekonomi. Salah satu propaganda

yang terkenal pada masa itu adalah “Go to hell with Your Aid”. Namun sangat disayangkan, saat ini kita tidak lebih mengatakan “welcome to invest and exploit our resources”. Berlandaskan sistem ekonomi kapitalis, lembaga-lembaga p e r e k o n o m i a n yang menguasai hajat dan keperluan rakyat dikuasai oleh asing. Tak terhitung begitu banyak BUMN yang telah d ipr iva t i sas ikan

dengan dalih investasi. Kepemilikan telah secara sadar diserahkan kepada pihak swasta, namun realitanya mayoritas kepemilikan BUMN yang diprivatisasi berada di tangan asing. Atas desakan manajer tata keuangan dunia atau IMF melalui Letter of Intent meminta pemerintah memberlakukan Undang-undang No 22 Tahun 2001 mengenai privatisasi BUMN sebagai perusahaan publik (PERSERO). UU ini kemudian diikuti Peraturan Pemerintah No. 31 of 2003. Contoh BUMN yang termasuk paling awal diprivatisasi adalah PN Pertamina yang diubah menjadi PT PERTAMINA (PERSERO) pada tanggal 9 Oktober 2003. Keberhasilannya kemudian diikuti oleh penjualan saham PT Indosat dsb. Ironisnya, dalam proses jual beli itu pada prakteknya privatisasi hampir tidak

Page 10: Bulletin Ke 2

8 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal8 9

berhubungan dengan kepentingan untuk mendapatkan pendapatan negara yang signifikan walaupun selalu dikatakan untuk mengurangi defisit APBN.

Tidak hanya sampai pada titik itu saja, pada level kebijakan publik muncul paradigma bahwa kebijakan yang salah jika memperbesar subsidi, subsidi dihapuskan dengan dalih efisiensi anggaran. Pajak investasi asing diberikan insentif dengan maksud mempermudah masuknya modal asing. Memang cukup ironis, terpaan gelombang sistem kapitalis global telah menusuk sampai ke urat nadi sistem perekonomian kita.

Dalam perspektif ekonomi Pancasila, rakyat adalah subjek dari roda perekonomian bangsa. Manifestasi konsep ini dapat kita lihat dalam praktek ekonomi koperasi. Azaz yang menjadi dasar adalah bagaimana melalui lembaga perekonomian mandiri ini mampu mensejahterakan anggotanya. Secara sederhana dapat dipahami bahwa rakyat adalah objek (konsumen) dan subjek (pemilik modal) dari sebuah sistem ekonomi kerakyatan.

Bertolak belakang dengan konsep ekonomi kerakyatan, sistem ekonomi kapitalis menempatkan rakyat dalam koridor yang berbeda. Hal yang sangat penting bagi kapitalis adalah bagaimana mencapai keuntungan sebesar-besarnya dan akumulasi kapital tanpa henti. Rakyat memiliki dua fungsi dalam sistem ekonomi kapitalis yakni (1) rakyat sebagai kapital (modal), maksudnya adalah bagaimana masyarakat diintegrasikan kedalam bentuk alat-alat produksi (dikenal dengan buruh, karyawan maupun tenaga kerja). Ironisnya, pemerintah sebagai pengejawantahan kedaulatan rakyat (secara jelas pada konsitusi UUD 1945 dinyatakan bahwa kedaulatan tertinggi di tangan rakyat) melanggengkan usaha kaum kapitalis melalui pengesahan UU 13/2003 tentang ketenagakerjaan. Secara keseluruhan UU ini telah mengkebiri hak pekerja yang notabene adalah rakyat. Sistem kerja kontrak, outsourcing, sistem kesejahteraan yang kurang diperhatikan dan pemberian hak perusahan untuk melakukan PHK secara sepihak. (2) Rakyat sebagai kekuatan pasar, artinya adalah dengan populasi yang cukup besar, Indonesia sangat menggiurkan bagi kaum kapitalis untuk memasarkan produknya. Penciptaan budaya konsumerisme adalah senjata yang paling ampuh untuk mencapai tujuan tersebut. Infiltrasi budaya ini bersifat laten, tapi kita bisa lihat, berapa durasi

dan frekuensi iklan yang bermunculan di setiap stasiun televisi di Indonesia, berjamurannya budaya pop, hilangnya slogan “aku cinta produk Indonesia” dari seluruh media massa adalah bentuk nyata konstruksi budaya konsumerisme .

Berangkat dari realita di atas, mungkin kita perlu mempertanyakan kemanakah sistem ekonomi kerakyatan yang selama ini telah menjadi tulang punggung identitas sistem ekonomi Indonesia. Apakah sistem kerakyatan hanya akan menjadi fosil pemikiran dari the founding father kita? Apakah sistem ekonomi kapitalis sejatinya adalah jalan keluar dari sekelumit permasalahan perekonomian bangsa (pengangguran, kemiskinan, pendidikan dan lain sebagainya)?. Jawaban dari pertanyaan di atas, mungkin terlalu dini untuk dijawab di atas kertas ini.

Sebagai generasi muda yang mau tidak mau masa depan bangsa berada di tangan kita nantinya, pertanyaan di atas perlu dijawab baik dalam konteks akademis dan praktis. Secara historis telah terbukti bagaimana peran generasi muda dalam pembentukan karakter bangsa, sejak 1908 sampai 1998 merupakan tonggak sejarah pergerakan generasi muda Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan bangsa. Apakah kita akan mengikuti jejak pemikiran ‘the founding father’ yang telah meletakkan visi kebangsaan jauh sebelum adanya terpaan gelombang ekonomi kapitalis yang semakin menggurita saat ini atau kita hanya menjadi sekrup-sekrup pengunci di dalam sebuah mesin

PENULIS:POPPY IRAWANMAHASISWA MASTER OF ARTS IN INTERNATIONAL RELATIONSUNIVERSITI UTARAMALAYSIA

Page 11: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 1010

SOSOK

Nama :Dr Mohammad Hatta (Bung Hatta)Lahir :Bukittinggi, 12 Agustus 1902Wafat :Jakarta, 14 Maret 1980Istri :Rahmi Rachim (alm)Anak :Meutia Farida, Gemala, Halida NuriahGelar Pahlawan :Pahlawan Proklamator RI tahun 1986

Pendidikan:>Europese Largere School (ELS) di Bukittinggi, 1916>Meer Uirgebreid Lagere School (MULO) di Padang, 1919>Handel Middlebare School (Sekolah Menengah Dagang) di Jakarta, 1921>Nederland Handelshogeschool di Rotterdam, Belanda (dengan gelar Drs), 1932

14 Maret 1980 beliau meninggal dengan tenang di Rumah Sakit Dr Tjipto Mangunkusumo. Seluruh negeri berduka. Tidak sedikit air mata yang mengalir, doa pun melimpah terpanjat untuknya, untuk dia yang sederhana, untuk dia yang jiwanya tak turut mati karena selalu melekat erat bahkan menyatu dengan jiwa bangsa ini. Ialah Bung Hatta, sosok yang sederhana namun kaya

inspirasi.

Bung Hatta kecil dibesarkan sendirian oleh ibunya, karena delapan bulan setelah kelahiranya ayah Bung Hatta pergi untuk selamanya. Maka tumbuhlah beliau sebagai lelaki satu-satunya dalam keluarga ini. Lelaki yang tangguh, yang kemudian mampu membawa negeri ini bergerak maju, maju merebut kebebasanya, maju menegakan harkat dan martabatnya.

Sejak duduk di MULO kota Padang, Bung Hatta memang sudah tertarik pada pergerakan. Beliau bergabung dengan perkumpulan Jong Sumatranen Bond dan menjadi bendahara disana. Pada tahun 1921 beliau bergabung dengan Handel Middlebare School (HBS) atau Sekolah Menengah Dagang di Jakarta dan selepas itu beliau pun meneruskan studinya di Nederland Handelshogeschool, Rotterdam, Belanda. Di sinilah semangat pergerakan itu semakin tumbuh.

Bagi Bung Hatta, Nederland Handelshogeschool mengajarkan banyak hal. Menimba ilmu di negeri orang bukanlah hal yang mudah. Apalagi di zaman itu, ketika pendidikan adalah barang langka yang hampir tak mungkin didapat oleh orang biasa. Ya, hanya orang-orang luar biasa yang mampu mengejar pendidikan, apalagi

Page 12: Bulletin Ke 2

10 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal10 11

sampai ke negeri orang. Hanya orang-orang luar biasa yang masih sempat memikirkan pendidikan dalam derita penjajahan dan Bung Hatta memang bukan orang biasa. Bukan karena datang dari keluarga terpandang tapi justru karena kesederhanaannya. Kesederhanaan penampilan, berbicara, bahkan memimpin. Beliau pendiam, tapi justru dengan diamnya beliau mampu mengajarkan banyak hal pada pemuda di masa itu. Tak banyak cakap tapi banyak bertindak.

Siapa yang tak segan pada Bung Hatta? Dengan caranya yang santun Bung Hatta memiliki kekhasan dalam memimpin. Ditambah lagi dengan kecerdasan pikirannya yang selalu mampu menginspirasi banyak orang. Idenya yang gemilang, tulisan-tulisannya yang menggerakan hati banyak orang dan kekuatan diplomasinya. Itulah yang membuat Bung Hatta terpilih berkali-kali untuk memimpin Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda. Perhimpunan inilah yang kemudian pada akhirnya menjadi turbin penggerak kaum pemuda di Indonesia. Bahkan Pemufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPI) mengakui PI sebagai pos terdepan dari pergerakan nasional yang berada di Eropa. Bung Hatta adalah pemimpinnya, pemimpin pergerakan nasional.

Bukanlah mudah untuk memimpin organisasi sekelas PI, ditambah lagi organisasi ini berada jauh di luar Indonesia. Tapi itulah Bung Hatta, pandai membaca kesempatan. Karena kesulitan ini justru beliau jadikan peluang untuk mengangkat nama Indonesia. Bung Hatta lah yang memperkenalkan Indonesia kepada dunia, terutama bangsa Eropa. Hampir semua kongres internasional diikutinya. Dan berkat kekuatannya memimpin delegasi, Perhimpunan Indonesia pun diakui dunia. Ini kemudian

menjadi pintu gerbang yang memudahkan p e rg e r a k a n b a n g s a I n d o n e s i a selanjutnya.

P r e s t a s i t e r b a i k Bung Hatta masih bisa kita rasakan sampai hari ini. Bersama Bung Karno b e l i a u

menandatangani naskah proklamasi, atas nama Bangsa Indonesia. Satu hal yang menarik disini, pernahkah kita berpikir mengapa Bung Hatta yang terpilih? Bukankah banyak yang lebih lantang berbicara di masa itu? Mengapa semua sangat menghormati seorang Bung Hatta yang pendiam?

Lagi, Bung Hatta memang bukan orang biasa. Kharismanya begitu kuat. Keluhuran budinya, kesantunan akhlaknya, kecerdasan idenya dan kecintaannya pada negeri ini mampu beliau tularkan pada banyak orang. Hanya Bung Hatta yang dengan diamnya mampu menggerakan semangat pemuda masa itu. Ya, hanya diamnya Bung Hatta yang mampu. Hanya Bung Hatta!

Kegiatan Beliu Semasa Hidup:>Bendahara Jong Sumatranen Bond, di Padang, 1916-1919>Bendahara Jong Sumatranen Bond, di Jakarta, 1920-1921>Ketua Perhimpunan Indonesia di Belanda, 1925- 1930>Wakil delegasi Indonesia dalam gerakan Liga Melawan Imperialisme dan Penjajahan, di Berlin, 1927-1931>Ketua Panitia Pendidikan Nasional Indonesia (PNI Baru), 1934-1935>Kepala Kantor Penasihat pada pemerintah Bala Tentara Jepang, April 1942>Anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan, Mei 1945>Wakil Ketua Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, 7 Agustus 1945>Proklamator Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945>Wakil Presiden RI pertama, 18 Agustus 1945>Wapres merangkap Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, Januari 1948-Desember 1949>Ketua Delegasi Indonesia pada Konferensi Meja Bundar di Den Haag dan menerima penyerahan kedaulatan dari ratu Juliana, 1949>Wapres merangkap Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Kabinet RIS, Desember 1949- Agustus 1950>Mengundurkan diri dari jabatan Wapres, 1 Desember 1956>Dosen di Sesko AD, Bandung, 1951-1961>Dosen di UGM, Yogyakarta, 1954-1959>Penasihat Presiden dan Penasihat Komisi IV tentang masalah korupsi, 1969>Ketua Panitia Lima yang bertugas memberikan perumusan penafsiran mengenai Pancasila, 1975

(h_n)

Page 13: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 1212

MAHASISWA dan PERUBAHANSOROTAN

Sejak kemerdekaan, mahasiswa telah banyak memberikan pengaruh dan peranan yang sangat berarti dan mendalam dalam pergerakan nasionalisme bangsa Indonesia. Mahasiswa lah

yang menjadi oknum dalam peristiwa penculikan Rengas Dengklok yang memacu kepada percepatan lahirnya bangsa ini. Adalah mahasiswa juga yang kemudian berdemonstrasi untuk turun kejalan-jalan pada era 60an dengan berbagai motor penggerak seperti KAMI dan KAPI-nya, yang berujung dengan berakhirnya rezim Soekarno. Mahasiswa juga kembali menjadi katalis keatas rentetan peristiwa pada penghujung 1990an yang dimulai dengan penembakan 3 orang mahasiswa di jembatan Semanggi, yang kemudiannya berujung dengan lengsernya Soeharto.

Seringkali dari sejarah, kita lihat bahwa mahasiswa bertindak seakan-akan sebagai suatu wadah terakhir bagi menampung aspirasi rakyat dari berbagai sudut atas ketidak puasan mereka keatas keputusan–keputusan Pemerintah yang dianggap tidak becus. Hal ini bahkan dapat dilihat dari bermulanya sejarah kelahiran bangsa ini. Adalah juga mahasiswa yang pada waktu itu tidak puas akan pendapat Soekarno bahwa “kita belum siap untuk merdeka”. Yang mana kemudiannya mereka mengambil tindakan dengan menculik Soekarno dan “meyakinkan” beliau bahwa pada hakikatnya “kita siap”.

Lucu bagi saya apabila kita kembali menilik sejarah dan melihat, bahwa pada akhirnya adalah mahasiswa juga yang menjadi oknum keatas lengsernya suatu rezim lama di Indonesia, yang dulunya juga pernah tidak setuju dengan rezim sebelumnya yang kemudiannya bergerak untuk menggulingkannya. Bukankah merupakan suatu kejanggalan apabila kita kemudiannya meneriakin beberapa orang tua dengan sebutan “maliiing, maliiing” padahal 40 tahun yang lalu ketika mereka masih lagi muda muda, juga meneriakkan sebutan “maliiing, mailing” pada orang-orang tua dizamannya. Tentu harus ada sesuatu yang bisa diambil pelajaran dari hal ini. Seperti kata bung Karno, “if we don’t take lessons in history, history tends to repeat itself”. Kapan bangsa ini bisa maju kalo peristiwa yang lama terus berulang maju.

Dapat dilihat secara nyata memang, bahwa pergerakan mahasiswa terutamanya di Indonesia tidak pernah jauh dari perubahan. Barangkali memang sudah menjadi sebagian dari budaya masyarakat kita untuk berpaling kepada mahasiswa untuk melakukan perubahan apabila kita tidak setuju dengan status quo yang kita alami. Dan itu barangkali juga merupakan suatu budaya yang baik, walaupun itu masih terbuka

Page 14: Bulletin Ke 2

12 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal12 13

untuk didebatkan. Satu hal yang adalah sangat jarang terdengar saya, diantara begitu banyaknya suara-suara yang menginginkan perubahan itu adalah…sangat sedikit yang bertanya…mau berubah “kemana?” dan “bagaimana?”. Dalam bidang ilmu manajemen strategi, ada pepatah mengatakan “if you don’t know where to go, anywhere is your destination”, yang artinya “kalau kita tidak memiliki suatu tujuan, kemanapun kita berada adalah merupakan sutau tujuan pada akhirnya”.

Moral dari pepatah itu barangkali adalah jangan kita berlayar hanya karena kita tidak suka dengan kota yang kita tempati sekarang. Karena terus terang itu bukanlah suatu solusi yang konkrit akan ketidak setujuan kita pada kondisi sekarang. Bukankah adalah lebih baik kita berlayar, karena kita memang tahu kita ingin kesana dan kita yakin bahwa tempat yang kita tuju itu adalah lebih baik dari tempat kita yang sekarang.

Mahasiswa selama ini memang telah menjadi agen kepada sesuatu yang bernama “perubahan”. Namun apakah itu berarti mahasiswa siap untuk menghasilkan perubahan kepada “sesuatu yang lebih baik”?, sebuah pernyataan yang masih sangat terbuka untuk didebatkan. Kearogansian mahasiswa yang selalu sok tahu, yang selalu mengkritik kebijakan – kebijakan Pemerintah, dan yang selalu memberikan solusi mudah keatas setiap permasalahan yang dihadapi bangsa, barangkali bisa menjadi titik tolak untuk mengkritisi segala kegiatan – kegiatan mahasiswa yang juga selama ini bisa dianggap “tidak becus” karena selalu “mengulangi kesalahan yang sama, sepertimana yang dilakukan oleh angkatan kemhasiswaan pada era – era sebelumnya”.

Tapi mungkin pokok permasalahannya juga bukan terletak pada mahasiswanya. Bukankah kita – kita juga tidak pernah disuruh atau bahkan didoktrin untuk mengadu kepada mahasiswa kalo kita kurang menyukai status quo kita. Perubahan juga bukanlah selalu datang dari mahasiswa. Nafas “nasionalisme” yang dihembuskan oleh para pejuang nasionalis kita seperti bung Hatta, Sutan Sjahrir dan Tan Malaka, bukanlah datangnya dari mahasiswa. Mereka adalah para “cerdik pandai” kita yang memang mengerti kemana perubahan ini ingin mereka arahkan. Memang mereka dulunya adalah mahasiswa, yang kemudiannya berkumpul-kumpul mendirikan PPI di negeri Belanda. Namun adalah ketika mereka sudah menjadi seorang “scholar” barulah mereka bergerak untuk membangkitkan bangsa ini dari tidurnya yang sudah lama untuk yang kesekian kalinya.

Saya yakin akan kemampuan mahasiswa untuk melakukan perubahan. Bahkan sejarah telah beberapa kali berhasil membuktikan argument tersebut. Namun

pertanyaan yang tak kalah pentingnya adalah “adakah kita yakin bahwa mahasiswa mampu membawa bangsa ini ke jalan yang lebih baik?”. Dan apakah sememangnya “segala macam perubahan itu harus datang melalui mahasiswa?”. Dua buah pernyataan yang sangat – sangat terbuka untuk terus didebatkan. Kalo memang kita ingin melakukan perubahan kenapa tidak kita sendiri saja yang menjadi agen kepada perubahan tersebut?. Mungkin akan banyak yang bilang bahwa “kita tidak mampu untuk membawa perubahan tersebut, kita hanyalah rakyat kecil, orang biasa…hanya mahasiswa yang mampu”. Memang, saya setuju dengan pernyataan bahwa “kita hanyalah orang biasa”. Ada petikan dari sebuah film tentang sekumpulan orang-orang yang memang pengen berubah, dan ingin membawa perubahan itu kedalam masyarakatnya (Freedom Writers), yang berbunyi “Yes, we are all just an ordinary people…simply just an ordinary people. But please remember, that each of these ordinary people, is capable of lighting up a candle, and give a small light which shines even in the darkest part of a dark room”.

Mahasiswa sememangnya telah sekian lama menjadi agen kepada perubahan. Bahkan mahasiswa barangkali juga akan terus menjadi sang perubah dimasa-masa mendatang. Namun demikian mahasiswa juga haruslah ikut berubah. Kalo mahasiswa dulu hanya mampu untuk menjadi pencetus kepada sebuah perubahan. Maka mahasiswa sekarang haruslah mampu dan mengerti perubahan yang bagaimanakah yang diinginkannya? Dan bagaimana caranya untuk sampai kesana. Seandainya peranan ini sudah mampu untuk ditopang oleh mahasiswa, maka perubahan bukan lagi menjadi sebuah solusi, melainkan hanyalah proses transisi, untuk menggapai solusi final yang ditawarkannya.

Jadi tolonglah saudaraku, sebagai sesama mahasiswa, terangkan dan gambarkan kepadaku akan sebuah solusi final untuk bangsa yang sedang kritis ini.

Penulis:

Tengku Mohd Chairal Mahasiswa Program Phd, College Of BusinessUniversiti Utara Malaysia

Page 15: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 1414

SOROTAN

Sejarah mencatat awal Gerakan Perlawanan Mahasiswa di

Indonesia di mulai pada tahun 1915 oleh murid-murid STOVIA dengan pembentukan Trikoro Dharmo. Tidak terlalu berbeda dengan sejarah pergerakan mahasiswa di segenap penjuru dunia yang lain. Dimulai oleh Mahasiswa yang didominasi oleh para pemuda yang memiliki semangat menyala-nyala diilhami kondisi sosial, politik, dan ekonomi yang buruk yang memberikan implikasi tumbuhnya kesadaran yang kuat mengenai ide-ide patriotik dan revolusioner. Gerakan Mahasiswa yang dilahirkan di Indonesia dilahirkan tanpa perencanaan yang matang dan berdasarkan momentum pada saat itu. Kelahiran pergerakan mahasiswa sepatutnya muncul sesuai dengan konteks zamannya dan orientasi serta tindakan politiknya haruslah benar-benar mengarah dan bersandar pada tuntutan-tuntutan sektoral,masalah-masalah dan kebutuhan struktural rakyat. Orientasi dan tindakan politik merupakan cermin dari bagaimana mahasiswa Indonesia memahami masyarakatnya,menentukan pemihakan pada rakyatnya serta kecakapan merealisasi nilai-nilai tujuan atau ideologinya.

Setelah Soeharto dilengserkan oleh mahasiswa dan B.J.Habibie naik menjadi presiden yang notabene adalah anak didik Soeharto juga. Oleh karena hanya terjadi pergantian pucuk pimpinan saja setelah reformasi namun sistem yang dipakai adalah sistem Orde Baru.

Hal ini menyebabkan tetap banyak terjadinya protes dari kalangan mahasiswa yaitu dengan meletusnya peristiwa Semanggi I dan II. Momentum 1998 benar-benar membangkitkan kembali kesadaran politik dan radikalisasi di kalangan kaum terpelajar di Indonesia. Setelah 32 tahun di bawah tekanan rezim Orde Baru yang menyebabkan demilitansi dikalangan Mahasiswa. Tidak nampak lagi kultur mahasiswa yang apatis dan hedonis. Hampir di setiap sudut kota kita dapat menemukan mahasiswa yang berbicara soal politik serta berdirinya posko-posko mahasiswa dan partai

Mahasiswa Indonesia Pasca Reformasi

Page 16: Bulletin Ke 2

14 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal14 15

politik sebagai simbol perlawanan terhadap rezim yang berkuasa. Pada saat itu muncul aktivitas mahasiswa di berbagai kampus yang sarat kegiatan-kegiatan politis seperti rapat-rapat koordinasi, pemutaran film-film politik, dan juga perencanaan untuk melakukan aksi-aksi demonstrasi di jalanan, sebuah pemandangan baru pada saat itu di mana sebuah pergerakan yang menurut pengamat-pengamat luar negeri nyaris berhasil meletuskan revolusi seperti Revolusi Islam di Iran tahun 1979(di mana para mahasiswa Iran pada saat itu turun berdemonstrasi di jalan berhasil menjatuhkan Rezim Shah Pahlevi yang didukung oleh kekuatan Barat), setelah kegamangan politik dan resesi ekonomi yang melanda Indonesia pada 1998.

Militansi Mahasiswa Pasca Reformasi

Reformasi telah usai. Begitu menurut pandangan sebagian orang. Namun, aksi-aksi mahasiswa yang revolusioner dan progresif masih bisa kita dengar saat ini dan bagaimana protes dan tuntutan mereka atas penerapan demokrasi dan penentangan hegemoni asing di Indonesia yang bertransformasi dalam bentuk neoliberalisme.

Tapi kondisi Indonesia pada saat ini tidaklah lebih baik daripada sebelum saat rezim Soeharto jatuh,bahkan menjadi lebih buruk.Terjadinya peningkatan pengangguran dan kriminalitas dikarenakan ketidak becusan aparatus negara yang masih diisi oleh birokrat-birokrat korup turunan Orde Baru. Pencabutan subsidi kepada rakyat, privatisasi BUMN, dan lain-lain merupakan contoh bagaimana bobroknya manajemen pemerintah kita belum lagi diperparah oleh kekuatan borjuasi nasional yang bekerja sama dengan para kapitalis-kapitalis perusahaan multinasional mengeruk kekayaan bumi bangsa ini,kekayaan yang seharusnya di nikmati oleh saudara-saudara kita saat ini yang tengah menderita kekurangan gizi,kekurangan air dan minim sarana pendidikan di seluruh

pelosok Indonesia dihisap oleh para pemodal-pemodal asing dan di nikmati hanya oleh segelintir elit di negara kita. Tapi apa yang dilakukan mahasiswa pada saat ini?

Terjadi demoralisasi dan De-Militansi di kalangan mahasiswa, mereka kembali ke pemikiran lama yaitu kembali ke kampus yang dianggap hanya sebagai instrumen akademis dan menjauh dari perjuangan rakyat atau malah yang lebih parah kehidupan mahasiswa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang hedonis seperti clubbing, mabuk-mabukan, membuat film porno ,dan lain-lain. Situasi seperti ini harus segera kita akhiri, di luar sana rakyat membutuhkan kita sebagai kaum terpelajar dan intelek agar dapat memperbaiki kondisi yang makin carut marut. Mahasiswa harus menjadi lokomotif bagi perjalanan bangsa Indonesia ke depannya menentukan jalur mana yang akan kita ambil demi kemaslahatan rakyat Indonesia. Mahasiswa sekarang ini harus sadar,bahwa bangsa ini sudah di ujung tanduk,mahasiswa harus dapat memosisikan mereka sebagai penjaga kedaulatan nasional yang telah dicabik-cabik atas nama perdagangan bebas dikarenakan kegagalan para pemimpin bangsa (yang tak lebih hanya hologram di mata rakyat) dan memperjuangkan kembali hak-hak rakyat yang telah di rampas oleh penguasa. Hanya ada dua pilihan bagi mahasiswa pada saat ini,bergerak kembali demi kehormatan bangsa ini dan menulis sejarah bangsa Indonesia dengan tinta emas walau harus bermandi darah serta mengangkat harkat dan martabat kita di mata dunia atau berdiam diri, bersikap apatis, hedonis dan cuek, menunggu bangsa dan negara ini hanya menjadi sejarah seperti Yugoslavia dan Uni Soviet.

(Muhammad Devrian)

Page 17: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 1616

MAHASISWA DAN RUH PERUBAHAN

SOROTAN

Kepada para pemudayang merindukan lahirnya kejayaan...Kepada umat yang tengahkebingungan di persimpangan jalan...Kepada pewaris peradaban yang kaya raya,yang telah menggoreskan catatan membanggakandi lembar sejarah umat manusia…(Hasan Al-Banna)

Pemuda dan mahasiswa sama-sama diidentikkan dengan “agent of change”. Kata-kata perubahan selalunya menempel dengan erat sekali sebagai identitas para mahasiswa yang juga dikenal sebagai kaum intelektualitas muda. Dari mahasiswalah ditumpukan besarnya harapan, harapan untuk perubahan dan pembaharuan dalam berbagai bidang yang ada di negeri ini. Tugasnyalah melaksanakan dan m e r e a l i s a s i k a n perubahan positif, sehingga kemajuan di dalam sebuah negeri bisa tercapai dengan membanggakan. Peran sentral perjuangannya sebagai kaum intelektualitas muda memberi secercah sinar harapan untuk bisa memperbaiki dan memberi perubahan-perubahan positif di negeri ini. Tidak dipungkiri, bahwa perubahan memang tidak bisa dipisahkan dan telah menjadi sinkronisasi yang mendarah daging dari tubuh dan jiwa para mahasiswa. Dari mahasiswa dan pemudalah selaku pewaris peradaban telah muncul berbagai gerakan-gerakan perubahan positif yang luar biasa dalam lembar sejarah kemajuan di negeri ini.

Sejarah telah menorehkan dengan tinta emas, bahwa pemuda khususnya mahasiswa selalu berperan dalam perubahan di negeri kita, berbagai peristiwa besar perubahan di Indonesia selalu identik dengan peran mahasiswa didalamnya. Berawal dari gerakan organisasi mahasiswa Indonesia di tahun 1908, Boedi Oetomo. Gerakan yang telah menetapkan tujuannya yaitu “kemajuan yang selaras buat negeri dan bangsa” ini telah lahir dan mampu memberikan warna perubahan yang luar biasa

positif terhadap p e r k e m b a n g a n g e r a k a n k e m a h a s i s w a a n untuk kemajuan bangsa dan Negara Indonesia. Gerakan k e m a h a s i s w a a n lainnya pun terbentuk, Mohammad Hatta m e m p e l o p o r i t e r b e n t u k n y a o r g a n i s a s i kemahasiwaan yang b e r a n g g o t a k a n m a h a s i s w a -mahasiswa yang sedang belajar di Belanda yaitu Indische V e r e e n i n g i n g (yang selanjutnya berubah menjadi P e r h i m p u n a n Indonesia). Kelahiran organisasi tersebut

membuka lembaran sejarah baru kaum terpelajar dan mahasiswa di garda depan sebuah bangsa dengan misi utamanya “menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan hak-hak kemanusiaan dikalangan rakyat Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan”.

Gerakan mahasiswa tidak berhenti

Page 18: Bulletin Ke 2

16 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal16 17

sampai disitu, gerakannya berkembang semakin subur, angkatan 1928 yang dimotori oleh beberapa tokoh mahasiswa diantaranya Soetomo (Indonesische Studie-club),Soekarno (Algemeene Studie-club), hingga terbentuknya juga Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) yang merupakan prototipe organisasi telah menghimpun seluruh gerakan mahasiswa ditahun 1928, gerakan mahasiswa angkatan 1928 memunculkan sebuah ideologi dan semangat persatuan dan kesatuan diseluruh pelosok Indonesia untuk meneriakkan dengan lantang dan menyimpannya didalam jiwa seluruh komponen bangsa, kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu yaitu tumpah darah Indonesia, berbangsa satu yaitu bangsa Indonesia , dan menjunjung bahasa satu yaitu bahasa Indonesia, yang hingga kini kita kenal sebagai sumpah pemuda.

Gerakan perjuangan mahasiswa sebagai kontrol pemerintahan dan kontrol sosial terus tumbuh dan berkembang, hinggalah gerakan perjuangan mahasiswa sampai pada terjadinya peristiwa 10 tahun yang lalu yaitu tragedi trisakti mei 1998. Lagi-lagi mahasiswa menjadi garda terdepan didalam perubahan terhadap negeri ini, gerakan perjuangan ini menuntut reformasi perubahan untuk mengganti rezim orde baru yang korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak berpihak kepada rakyat dan memaksa turun presiden soeharto dari kursi kekuasaannya yang telah diduduki selama hampir 32 tahun. Gerakan perjuangan mahasiswa tidak semudah yang kita bayangkan, perubahan ini harus dibayar mahal dengan meninggalnya empat mahasiswa universitas trisakti oleh timah panas petugas aparat yang menghalang perubahan itu terjadi. Sejarah panjang gerakan mahasiswa telah menjadi saksi dan bukti bahwa, kontribusi, eksistensi, dan tanggungjawab peran mahasiswa dalam memberikan perubahan dan memperjuangkan kepentingan rakyat itu memang nyata dan berpengaruh dalam perubahan di negeri ini.

Peran mahasiswa terhadap bangsa dan negeri ini bukan hanya duduk di depan meja dan dengarkan dosen berbicara, akan tetapi mahasiswa memang seharusnya mempunyai

berbagai peran dalam melaksanakan perubahan untuk bangsa Indonesia, peran tersebut adalah sebagai generasi penerus yang melanjutkan dan menyampaikan nilai-nilai kebaikan pada suatu kaum, sebagai generasi pengganti yang menggantikan kaum yang sudah rusak moral dan perilakunya, dan juga sebagai generasi pembaharu yang memperbaiki dan memperbaharui kerusakan dan penyimpangan negatif yang ada pada suatu kaum. Peran ini senantiasa harus terus terjaga dan terpartri didalam dada mahasiswa Indonesia baik yang ada didalam negeri maupun mahasiswa yang sedang belajar diluar negeri. Apabila peran ini bisa dijadikan sebagai sebuah pegangan bagi seluruh mahasiswa Indonesia, “ruh perubahan” itu tetap akan bisa terus bersemayam dalam diri seluruh mahasiswa Indonesia.

Gerakan perjuangan Mahasiswa Indonesia tidak boleh berhenti sampai kapanpun, gerakan perjuangan mahasiswa saat ini tidak hanya dengan bergerak bersama-sama untuk berdemonstrasi dan berorasi dijalan-jalan, atau hanya berteriak-teriak menuntut pemerintahan saja, akan tetapi wahai para “agent of change”, cobalah untuk bertindak bijak dengan intelektualisme, idealisme, dan keberanian mu untuk bisa senantiasa menanamkan ruh perubahan yang ada dalam dirimu untuk bisa memberi kebaikan dan berperan besar serta bertanggung jawab untuk memberikan kemajuan bangsa dan Negara Indonesia, sehingga seperti Hasan al Banna katakan “goreskanlah catatan membanggakan bagi umat manusia”.

PENULIS:

NAFI NUR RAUFMAHASISWA JURUSAN MANAGEMENT OFTECHNOLOGYUNIVERSITI UTARA MALAYSIA

Page 19: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 1818

INDONESIAKU

Papua. Apa yang pertama kali terbayang di pikiran ketika mendengar nama Papua? Emas? Freeport? Atau bahkan koteka? Hanya segelintir orang yang tahu akan keindahan alam Papua. Salah satu objek wisata yang paling diminati oleh para turis terutama

penyelam dari seluruh mancanegara adalah Kepulauan Raja Ampat.

Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang berada di barat pulau Papua di provinsi Papua Barat, tepatnya di bagian kepala burung Papua. Kepulauan ini merupakan tujuan penyelam-penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini. Empat di antara gugusan pulau ini adalah pulau terbesar yaitu Pulau Waigeo, Pulau Misool, Pulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.

Ada beberapa kawasan terumbu karang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara P. Waigeo dan P. Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Timur Selatan dan Kepulauan Wayag. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.

KEPULAUAN RAJA AMPAT, PAPUA

Page 20: Bulletin Ke 2

18 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal18 19

Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis pigmy seahorse atau kuda laut mini dan Manta ray. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.

Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan. Ada juga pesawat karam peninggalan perang dunia ke II yang bisa dijumpai di beberapa tempat penyelaman menjadikan tempat yang bagus untuk wreck dive seperti di P. Wai. Dan masih banyak lagi situs terumbu karang yang sebenarnya belum pernah dijamah. Ini menjadikan penyelaman di Raja Ampat terasa lebih menantang.

Selain dari terumbu karangnya, kepulauan ini juga memiliki tempat2 yang sangat menakjubkan, diantaranya; Rock Islands of Palau; gua yang sangat besar di Pulau Misool; pasir putih halus turut menambah bersambung......hal 22

Page 21: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 2020

Sudut Bergambar

Page 22: Bulletin Ke 2

20 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal20 21

Page 23: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 2222

indahnya hamparan laut biru yang tenang, dan anda akan menyaksikan sunset yang paling indah yang pernah anda saksikan.

Mengunjungi kepulauan ini tidaklah terlalu sulit walau memang memakan waktu dan biaya cukup besar. Kita dapat menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta ke Sorong via Menado selama 6 jam penerbangan. Dari Sorong –kota yang cukup besar dan fasilitas lumayan lengkap- untuk menjelajahi Raja Ampat pilihannya ada dua, ikut tur dengan perahu pinisi atau tinggal di resor Papua Diving. Sekalipun kebanyakan wisatawan yang datang ke Raja Ampat saat ini adalah para penyelam, sebenarnya lokasi ini menarik juga bagi turis non penyelam karena juga memiliki pantai-pantai berpasir putih yang sangat indah, gugusan pulau-pulau karst nan mempesona dan flora-fauna unik endemik seperti cendrawasih merah, cendrawasih Wilson, maleo waigeo, beraneka burung kakatua dan nuri, kuskus waigeo, serta beragam jenis anggrek. Jadi, tunggu apa lagi segera datang dan nikmati keindahan alam Nusantara kita. (zlm)

Page 24: Bulletin Ke 2

22 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal22 23

INTERNATIONAL STUDENT ASSOCIATION

SEPUTAR KAMPUS

PERSATUAN PELAJAR INTERNASIONAL UUM

Berbincang-bincang tentang pelajar Internasional di Universiti Utara Malaysia tak lengkap jika tidak berbicara juga tentang ISA-UUM

(International Student Association). Badan organisasi ini menjadi wadah kegiatan bagi pelajar-pelajar antarbangsa di Universiti Utara Malaysia. Anggota persatuan pelajar ini tentulah pelajar Internasional, ada yang berasal dari Negara jiran Malaysia, yaitu Indonesia, Thailand, dan ada pula dari Negara-negara Timur Tengah, seperti Somalia, Yaman, Arab Saudi, Hungaria, Iraq, dan lain lain.

Tujuan berdirinya ISA salah satunya adalah sebagai wadah atau tempat para pelajar internasional untuk berperan aktif dalam berorganisasi khususnya berorganisasi dalam lingkup Internasional, karena di dalam organisasi ini banyak sekali terdapat para pelajar yang berasal dari berbagai Negara, mereka berasal dari budaya, bahasa, dan pola pikir yang berbeda.

I S A - U U M berdiri pada penghujung tahun 2000. Sejak berdirinya ISA, banyak para pelajar internasional UUM yang membuat perkumpulan mereka m a s i n g - m a s i n g , namun perkumpulan mereka masih berada di bawah naungan ISA. Presiden ISA pertama kali dijabat oleh Perhimpunan Simatupang dari Indonesia. Namun

beliau tidak dapat menjabat selama satu tahun pengurusannya, karena adanya krisis intern yang terjadi di Universiti Utara Malaysia pada saat itu.

Tercatat dalam sejarah, ISA telah mengalami lima kali pergantian pimpinan. Dimulai daripada tahun 2002, setelah vakum selama satu tahun, terpilihlah Yuwanda Fauzi dari Indonesia sebagai Presiden ISA yang kedua. Namun seperti yang terjadi pada presiden ISA yang pertama, beliau juga mengundurkan diri sebelum menyelesaikan tanggung jawabnya sampai masa akhir jabatan. Pada pemilihan kedua ini, pemilihan hanya dilakukan oleh pelajar Indonesia dan pelajar Thailand. Setelah itu terjadi kembali kekosongan pimpinan di ISA.

Tahun 2005, dilakukan lagi pemilihan presiden ISA dengan sistem baru, yaitu sistem ambassador dan pada tahun ini juga untuk pertama kalinya di buat terobosan kegiatan tahunan, yaitu AD/ART ISA (Anggaran Dasar /

Page 25: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 2424

Anggaran Rumah Tangga ISA), terobosan kegiatan ini dibuat oleh Tengku Chairal dan Ridha Maasir (Indonesia), serta Tarmizi (Thailand). Ridha Maasir kemudian terpilih menjadi Presiden ISA yang ketiga. Sedangkan Beliau sendiri juga menjabat sebagai wakil ketua Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia ketika itu.

S e l a n j u t n y a , pemilihan presiden ISA dilakukan sekali dalam setahun. Mulai tahun 2006, Pelajar dari Thailand menjadi Presiden yang ke empat pada masa itu, lalu pada tahun 2007, Affan, Pelajar yang berasal dari Negara Thailand menjabat sebagai presiden ISA yang ke lima. Kemudian terakhir pelajar yang berasal dari Negara Jordan menjadi presiden yang ke enam pada tahun 2008. Namun beliau mengundurkan diri sehingga jabatan beliau digantikan oleh Angga yang juga merupakan mahasiswa Indonesia di Universiti Utara Malaysia. Pada pemilihan yang terakhir ini, sistem baru mulai diperkenalkan, yaitu sistem representatif. Sistem ini bermaksud, dalam satu Negara mengirim tiga wakilnya untuk memilih kandidat menjadi presiden ISA.

Organisasi ISA ini sangat banyak memberikan manfaat positif bagi kita khususnya dalam berorganisasi. Sebab dalam berorganisasi, kita banyak belajar untuk selalu bersikap disiplin terutama disiplin dalam berbagai hal, seperti disiplin waktu, sikap dan lain-lain. Selain itu di dalam organisasi, kita juga belajar untuk bersikap terbuka, saling mengerti antara anggota serta menghargai usaha atau kerja keras dari orang lain. Keterbukaan ini mungkin tidak akan di dapatkan rekan-rekan mahasiswa yang belajar

di Indonesia, keterbukaan dan sikap saling mengerti bukan hanya kepada rekan-rekan satu Negara namun juga dengan teman-teman dari Negara lain. Dan masih banyak lagi manfaat yang tersembunyi di sekitar kita yang sebenarnya harus kita gali dan kita hayati yang nantinya akan berguna untuk diri kita sendiri serta semua yang berada di sekitar kita, terutama berguna untuk Negara Ibu Pertiwi kita kelak. (Hr-Plby)

Page 26: Bulletin Ke 2

24 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal24 25

Siang itu tepatnya (04/09/2008), Universiti Utara Malaysia kedatangan seorang pembesar Negeri kita sendiri. Duta Besar Republik Indonesia di Malaysia, Drs. Da’i Bachtiar SH.,AO datang

berkunjung untuk menyampaikan kuliah singkatnya. Beliau menyampaikan materi dengan judul, “Managing International Terrorism : Indonesia Experience”. Kegiatan yang dilaksanakan di Dewan Konvensyen Hall A ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh COLGIS (College of Law, Government, and International Studies) berkerja sama dengan PPI UUM.

Dalam kuliah singkatnya, beliau menyampaikan pengalaman–pengalamannya dalam menangani kasus terorisme di Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa para teroris Bom Bali ditangkap saat beliau menjabat sebagai Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri). Hal ini menjadi suatu prestasi tersendiri bagi beliau karena dapat memecahkan masalah terorisme yang sedang hangatnya menjadi isu di negeri kita. Beliau juga menyampaikan bahwa trend teroris saat ini adalah teroris yang tanpa alasan yang jelas dan kita tidak mengetahui siapa yang berbuat kekacauan sehingga kita sulit untuk memecahkanya. Berbeda dengan terorisme yang dilakukan tahun 1970an dahulu yaitu kasus pembajakan Pesawat Garuda GA 206 pada tanggal 28 Maret 1981.Para teroris dalam pembajakan pesawat ini dengan jelas menyatakan tujuan mereka dalam pembajakan pesawat yaitu meminta pembebasan anggota Komando Jihad yang ditahan di Indonesia, dan US$1.5 juta, sebagaimana sebuah pesawat membawa tahanan tersebut menuju tujuan yang ditetapkan. Tetapi hal tersebut mampu dilumpuhkan oleh Komando Kopassus. Berbeda dengan

Kunjungan Duta Besar RI Malaysia ke Universiti Utara Malaysia

teroris saat ini menggunakan jaringan yang menyebar luas tanpa diketahui pasti siapa dalangnya karena terkadang mereka merekrut para pemuda dengan membakar jiwa mereka dengan semangat Jihad di jalan Islam.

Menurut beliau, saat ini ada dua jenis terrorism yang ditakutkan akan menjadi sebuah trend baru di kalangan teroris. Yang pertama adalah Cyber Terrorism dan Bio Terrorism. Cyber terrorism adalah penggunaan alat-alat canggih berteknologi tinggi yang dapat dikendalikan dari jarak jauh untuk menjatuhkan bom di tempat yang mereka inginkan. Kecanggihan

teknologi saat ini membuat kecanggihan dari si pelaku kejahatan juga meningkat. Sedangkan Bio terrorism ini adalah terrorism dengan menggunakan orang sebagai umpannya. Sebenarnya hal ini sering dilakukan oleh para teroris saat ini, namun, belum sampai pada titik puncaknya. Penggunaan Bio terrorism ini juga menyulitkan para penegak hukum dalam mencari siapa dalang dibalik kejadian itu, karena si aktor sendiri telah mati bunuh diri dengan bom tersebut.

Untuk mencegah tindakan terorisme di Indonesia, pemerintah telah membuat suatu Undang–Undang Terorisme. Undang–Undang ini tidak mendefinisikan apa terorisme itu sendiri, tetapi menentukan batasan-batasan kondisi–kondisi yang dapat dikatakan sebagai tindakan terorisme seperti kepada sesiapa yang membuat kekacauan yang dapat menimbulkan keresahan secara meluas. Undang–Undang yang dibuat ini digunakan untuk menghakimi para aktor-aktor teroris.

Selain meyampaikan kuliah singkatnya siang itu, beliau juga menyempatkan diri berbincang dengan para mahasiswa Indonesia di UUM. Beliau menyampaikan pesan bahwa mahasiswa Indonesia merupakan suatu cerminan bangsa kita di mata negara lain, maka dari itu kita harus menjaga citra nama bangsa kita dengan tidak melakukan tindakan-tindakan yang bisa mencemarkan nama bangsa. (pw)

SEPUTAR KAMPUS

Page 27: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 2626

Aditya Muhammad Akbar, ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Universiti Utara Malaysia (UUM)

masa kerja 2007-2008 telah terpilih dalam musyawarah cabang Persatuan Pelajar Indonesia Universiti Utara Malaysia. Adit sapaan beliau sehari-hari dan merupakan salah satu mahasiswa International Affair (hubungan internasional) semester 5 telah terpilih dan memegang tonggak

amanah kepemimpinan dalam organisasi PPI di Universiti Utara Malaysia. Di sela-sela kegiatannya sebagai mahasiswa, sang ketua PPI UUM terpilih ini di awal masa kepengurusannya memilih pasukan-pasukan yang akan ditempatkan didalam berbagai bidang atau biro dalam struktur kepengurusan PPI UUM yang akan membantunya selama satu tahun kedepan untuk bersama-sama menjalankan roda organisasi agar berjalan dengan baik dan mampu meraih visi dan misinya sebagai ketua PPI UUM. Aditya M. Akbar memberikan garis besar kegiatan-kegiatan padat PPI UUM selama periode kepengurusan tahun 2007/2008 kepada tim reporter buletin Bejana selama satu tahun kepengurusannya.

Kegiatan-kegiatan rutin PPI UUM yang diselenggarakan oleh pengurus PPI UUM sebelumnya, dipimpin oleh ketua PPI UUM masa kerja 2006-2007, Geraldy Dadriyansyah, tetap dijalankan dan dikembangkan lebih lanjut oleh pengurus yang sekarang. Mini soccer misalnya, dikembangkan menjadi Pekan Olahraga dan Seni (Porseni).

Sekilas semester awal tahun 2008 tampak tidak banyak kegiatan, walaupun masa pengurusan PPI UUM sudah dimulai semenjak November 2007. Ketika ditanya tentang hal ini, Aditya mengungkapkan bahwa waktu-waktu awal pengurusan dimanfaatkan untuk perencanaan kegiatan-kegiatan. Perencanaan melibatkan koordinasi di dalam organisasi PPI UUM sendiri dan perizinan fasilitas serta pengurusan kerjasama dengan pihak luar.

Setelah perencanaan selesai, kegiatan-kegiatan mulai dilancarkan. Kegiatan pertama adalah orientasi PPI UUM pada awal tahun untuk mahasiswa-mahasiswi baru sesi kemasukan Januari 2008/2009 yang diketuai oleh Nafinur Rauf. Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari di awal semester ini telah mengorientasi pelajar baru sebanyak 68 orang dari latar belakang asal dan daerah yang ada di Indonesia. Orientasi ini merupakan salah satu ajang perkenalan antara mahasiswa baru dan mahasiswa senior

yang telah lebih dulu melaksanakan studi di UUM, kegiatan orientasi hari pertama yang bertempat di dewan Tradewinds UUM ini dihadiri oleh seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di UUM, selain itu juga di awal pelaksanaan acara orientasi mahasiswa baru juga dihadiri oleh perwakilan dari organisaasi pelajar tertinggi di Universiti Utara Malaysia. Kedatangan perwakilan MPP kali ini membawa sesuatu hal yang baru bagi PPI UUM dikarenakan baru kali inilah perwakilan dari Majis Perwakilan Pelajar UUM menghadiri dan memberikan pengenalan mengenai keorganisasian MPP, fungsi dan peran MPP, serta dari perwakilan ini juga memberikan berbagai informasi mengenai Universiti Utara Malaysia. pengenalan mengenai kampus juga dilaksanakan dalam orientasi kali ini, Di hari ke 2 pelaksanaan orientasi tersebut mahasiswa baru diajak untuk berkeliling kampus agar mahasiswa baru memahami berbagai tempat strategis dan penting sekali dalam kelangsungan kehidupan akademiknya di Universiti Utara Malaysia.

Di hari ke 2 pelaksanaan orientasi kali ini juga terdapat sesuatu yang baru dikarenakan orientasi kali ini mengundang bapak Reza Esfan Asjodjir (ketua support development center) selaku pembicara untuk memberikan ceramah

Kronologis Kegiatan PPI UUM di Tahun 2008

PPI IN ACTION

Page 28: Bulletin Ke 2

26 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal26 27

motivasi dan kerohanian kepada mahasiswa baru dan seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di UUM. Nafi Nur Rauf selaku ketua orientasi mengatakan, dengan adanya ceramah motivasi dan kerohanian ini diharapkan agar mahasiswa baru dan mahasiswa lama akan terus termotivasi dan tidak lupa akan tujuan dasarnya untuk menuntut ilmu di Universiti Utara Malaysia, selain itu juga diharapkan agar nilai-nilai religius akan terus bisa dipegang oleh seluruh mahasiswa baru dan seluruh mahasiswa Indonesia sehingga menjadi benteng proteksi terhadap hal-hal negatif selama berada di Malaysia. Orientasi yang mengambil tema menuju kejayaan dalam kebersamaan ini juga mengadakan acara berolahraga bersama sesama mahasiswa Indonesia yang ada di Universiti Utara Malaysia. Besar harapan agar dengan olahraga bisa menjadi salah satu katalis untuk menjaga kebersamaan dan sebagai wahana saling mengenal antara senior dan junior. Dihari terakhir kegiatan orientasi kali ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia Penang,Malaysia. Bapak Enang selaku Atase Imigrasi dan ibu Okta selaku atase pendidikan dan kebudayaan beserta staf berkenan hadir sekaligus menutup acara orientasi sesi kemasukan jauari 2007/2008.

Di awal semester kepengurusan PPI UUM 2007/2008 juga menciptakan suatu terobosan baru dalam bidang keusahawanan, PPI UUM akhirnya menubuhkan koperasi mahasiswa. Koperasi yang diberi nama “koperasi nusantara” atas kesepakatan banyak pihak ini telah memilih saudara Edo Renaldo sebagai ketua koperasi. Langkah awal dalam menjalankan roda kegiatan koperasi adalah dilaksanakannya gerai konvokesyen yang mana dari koperasi inilah membuka gerai makanan yang dipimpin

oleh Agung Kusuma, dan gerai foto yang dipimpin langsung oleh ketua koperasi Edo Renaldo. Seperti yang dikutip dari pembicaraan bersama ketua koperasi Edo Renaldo mengatakan bahwa dengan didirikannya koperasi ini diharapkan menjadi sebuah sarana pembelajaran dan pengembangan jiwa usaha oleh mahasiswa Indonesia yang ada di UUM, dan juga dari koperasi ini jugalah yang akan bisa membantu tambahan sektor finansial bagi PPI UUM. Aditya M.Akbar selaku ketua PPI UUM optimis sekali bahwa koperasi inilah nantinya akan menjadi salah satu metode pembelajaran bagi seluruh mahasiswa Indonesia dalam mengembangkan diri untuk terjun di dalam praktek kewirausahaan.

Selain koperasi, biro kerohanian pun tidak mau tinggal diam, biro yang dipimpin oleh Agung Kusuma dan dibantu oleh Fathan Mubina ini juga membuat satu agenda kegiatan dan salah satu terobosan terbaru di PPI UUM yaitu sarasehan. Sarasehan yang merupakan salah satu konsep diskusi ringan mengenai keagamaan, politik, hobby, pengetahuan, ekonomi, dan berbagai topik lainnya ini dilaksanakan setiap minggunya di wakaf masjid sultan badlishah UUM. Agung Kusuma selaku ketua biro kerohanian mengatakan bahwa forum-forum diskusi santai tapi berisi dan berbobot ini memang sewajarnya dilaksanakan di UUM karena dari forum santai inilah kita akan mendapatkan berbagai pengetahuan, belajar untuk berbicara dan mengemukakan pendapat, serta dari sinilah kita bisa menjalin silaturahmi yang erat sesama mahasiswa Indonesia di UUM. Dengan berbagai topik yang dibentangkan selama sarasehan ini dan diisi oleh berbagai pembicara baik dari mahasiswa degree, master, maupun Phd menjadikan sarasehan PPI UUM mampu menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa Indonesia di UUM. Dari sarasehan inilah yang juga menjadi cikal bakal dalam pembentukan dan pengembangan forum kajian PPI UUM.

Biro kerohanian PPI UUM juga mengadakan OASIS PPI UUM, kegiatan yang diisi oleh kajian dan ceramah agama islam serta tafsir al-qur’an ini dilaksanakan selama satu bulan sekali dengan pembicara Ustadz Fattah Yasin yang merupakan alumni Madinah. Diawal kegiatannya, OASIS PPI UUM dilaksanakan di Dewan Petronas,akan tetapi karena sesuatu hal dipindahkan ke Dewan Kuliah Pusat Islam Masjid Sultan Badlishah UUM.

Tidak terasa awal semester baru bulan juli telah datang, tiba gilirannya PPI UUM harus menjalankan kembali agenda kegiatan orientasi mahasiswa-mahasiswi baru Sesi kemasukan Juli

Page 29: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 2828

2008/2009. Orientasi kali ini diketuai oleh Muhammad Naufal Shahenshah, orientasi kali ini juga membawa sesuatu yang baru didalam konsep orientasi yang selama ini dijalankan oleh panitia orientasi PPI UUM yang terdahulu.

Naufal ketua panitia orientasi kali ini mengatakan bahwa konsep perkemahan dan pos-pos merupakan konsep terbaru dan sangat sesuai sekali untuk menempa mahasiswa baru agar bisa lebih mandiri dan kuat selama melaksanakan studi di Universiti Utara Malaysia. Tercatat 14 mahasiswa baru mengikuti orientasi kali ini. Orientasi yang dilaksanakan selama 2 hari ini juga mengisi kegiatannya dengan pengenalan mahasiswa baru dengan mahasiswa lama yang ada di UUM, dihari pertama kegiatan orientasi difokuskan dengan pengenalan sesama mahasiswa Indonesia dan diadakannya FGD (Focus Group Discussion), dihari ke 2 pelaksanaan orientasi, mahasiswa baru digiring untuk mengikuti perbincangan dengan pengarah jabatan keselamatan Universiti Utara Malaysia.

Naufal ketua panitia orientasi mengatakan bahwa perbincangan dan juga diskusi bersama pengarah jabatan keselamatan UUM ini merupakan salah satu sarana pengenalan mengenai berbagai peraturan-peraturan yang ada di Universiti Utara Malaysia yang tidak boleh dilanggar, dan juga hal ini memberikan penerangan kepada mahasiswa baru mengenai keselamatan selama berada di UUM. Selanjutnya pos-pos kegiatan dan diskusi bersama senior pun dilaksanakan juga dihari ke 2 pelaksanaan orientasi, pos kegiatan ini terbagi kedalam tiga kategori yaitu pos pengenalan kampus, pos akademik, dan pos keorganisasian PPI UUM. Diakhir pelaksanaan orientasi dilaksanakan berkemah bersama di lapangan perkemahan PALAPES UUM. Kegiatan terakhir selama pelaksanaan orientasi kali ini juga diisi dengan jeritan malam dan malam keakraban. Tidak lama dari itu, Porseni yang mengambil tema “Unity In Diversity” ini dijalankan, diketuai oleh Indi Nervilia, sang wakil ketua PPI UUM. Kegiatan PORSENI ini juga merupakan salah satu agenda kegiatan besar selama periode kepengurusan PPI UUM 2007/2008. Kegiatan yang terbagi dalam 2 kategori perlombaan yaitu kesenian dan olahraga ini telah sukses dijalankan. Dengan total kegiatan sebanyak 7 buah projek selama satu minggu ini telah mengukir sejarah baru di PPI UUM. Perlombaan olahraga yang terdiri dari mini soccer competition, basketball 5 on 5 competition, dan PPI UUM badminton cup ini telah lancar dan sukses dilaksanakan. Selain itu juga perlombaan kesenian yang terdiri dari Poems competition, northern band soundsation, sing outload idol telah berjalan dengan baik dan lancar. Ditambah lagi dengan penutupan gathering

PORSENI makin menambah meriah suasana kegiatan PORSENI yang telah berlangsung. Indi nervillia selaku ketua PORSENI mengatakan bahwaKegiatan keolahragaan dan kesenian yang melibatkan total kepanitian sebanyak 143 orang ini merupakan projek terbesar yang pernah dilaksanakan oleh PPI UUM, sehingga ke depannya diharapkan kegiatan ini bisa terus berlangsung.

Dibulan agustus juga dirumuskan dan dibentuknya tim bulletin PPI UUM, BEJANA nama yang dipilih untuk nama bulletin PPI UUM kali ini mencetak sejarah baru, dikarenakan ini adalah pertama kalinya PPI UUM membentuk media komunikasi sesama mahasiswa Indonesia di UUM. Dengan slogannya menyampaikan yang pantas dan membangun intelektualitas, Nafi Nur Rauf selaku Pimpinan Umum terpilih mengatakan bahwa tim bulletin BEJANA PPI UUM ini bisa menjadi media komunikasi, sarana pembelajaran, menampung kreatifitas dan bakat dalam bidang jurnalistik.

Satu bulan sesudahnya, dalam suasana bulan ramadhan kali ini berkerjasama dengan PPI USM beserta pengurus dari PPI UUM dipimpin oleh Yanuar Todi Baidowi, mengadakan buka puasa bersama. Kegiatan yang mengambil tema Togetherness In Ramadhan ini menambah erat hubungan 2 PPI cabang yang berada di utara Malaysia ini.

Beberapa minggu kemudian, acara pertemuan dengan ketua PPI Malaysia telah diadakan. Ketua Persatuan Pelajar Indonesia-Malaysia (PPIM) hadir untuk bersilaturahmi sekaligus menjadi pembicara dengan tema “membangun organisasi yang kokoh internal dan kontributif esternal.”

Kemudian, pada bulan Oktober 2008 akan diadakan Majelis Musyawarah Cabang PPI UUM, dimana semua anggota PPI UUM diharapkan akan berkumpul untuk mendengarkan laporan pengurus PPI UUM sekarang dan mengikuti pemilihan pengurus PPI UUM selanjutnya.

Terdapat kegiatan yang direncanakan untuk diadakan tapi mendapat kendala sehingga tidak jadi diadakan, seperti Forum Kritik Auto Kritik, yang tidak bisa ditemukan waktunya untuk dilaksanakan. Aditya mengungkapkan kegiatan yang masih sebatas ide seperti Pegelaran Budaya Indonesia dari Sabang sampai Merauke, mengudang artis seni dan budayawan dari Indonesia, serta Seminar Keorganisasian antar cabang PPI. Aditya mengharapkan pengurus berikutnya “lebih galak dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan rutin PPI UUM”. (vdp)

Page 30: Bulletin Ke 2

28 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal28 29

Silaturahmi Ketua PPI Malaysia

Sebuah kehormatan tersendiri bagi PPI UUM ketika Ketua Umum PPI Malaysia, Bapak Irfan Syaui Beiq yang akrab disapa Bang Irfan datang berkunjung ke UUM (13/8). Kunjungan ini

adalah kunjungan yang tidak hanya merupakan kunjungan pertama bang irfan tetapi juga merupakan kunjungan pertama seorang ketua PPI Malaysia ke universiti yang letaknya di utara Malaysia ini. Kegiatan silaturahmi ini diawali dengan sambutan dari Ketua PPI UUM, Aditya M. Akbar dan sambutan dari Bapak Musafir Kelana selaku Pembina PPI UUM. Acara pun dilanjutkan dengan forum diskusi bersama Bang Irfan. Di dalam pemberian materi forum ini, bang irfan banyak membagi berbagai pengalamannya dalam bidang keorganisasian.

Bang Irfan menyampaikan bahwa, organisasi adalah suatu wadah yang tepat bagi kita untuk membina kemampuan kita berfikir secara besar. Untuk memasuki dunia organisasi ini kita perlu motivasi positif dari dalam diri kita sendiri agar dapat menyalurkan efek yang positif juga terhadap apa yang kita kerjakan. Beliau juga memotivasi kita agar dapat memberikan suatu perubahan atau mengukir suatu sejarah yang tidak pernah dilakukan sebelumnya agar tampak sebuah hasil kerja yang konkret. Seperti contohnya yang dilakukan oleh pihak PPI Malaysia adalah program bantuan zakat bagi para pelajar Indonesia di Malaysia yang kekurangan dana. Hal ini memberikan inovasi yang besar terhadap organisasi PPI Malaysia sendiri.

Dalam visi dan misi PPI Malaysia yang saat ini sedang berjalan yaitu “Kokoh Internal, Kontributif

Eksternal”, PPI Malaysia mencoba lebih mempererat lagi hubungan dengan anggotanya. Salah satu bukti konkretnya adalah dengan melakukan kunjungan ke universiti-universiti di Malaysia yang menjadi anggota PPI Malaysia. Tentu saja dalam segala sesuatunya, hambatan-hambatan terjadi di pertengahan. Beliau menyampaikan beberapa hambatan yang beliau rasakan adalah dana operasional yang memang selama ini selalu menjadi hambatan untuk pengadaan suatu rencana. Hambatan lainnya juga adalah luasnya wilayah Malaysia dan waktu yang begitu singkat dalam masa kerja. Dengan singkatnya masa kerja yang ada, maka tidak semua projek akan berhasil dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itulah, beliau membuat suatu prioritas bagi melancarkan kegiatan-kegiatan yang dianggap vital.

Kegiatan silaturahmi ke universitas-universitas ini juga merupakan suatu bentuk sosialisasi terhadap program PPI Malaysia. Beliau menjelaskan bahwa ada dua bagian dalam program PPI Malaysia ini. Yang pertama adalah program internal. Progarm internal ini adalah program yang dibuat bersama dengan anggota PPI lainnya. Salah satu contohnya adalah Gathering Camp yang rencananya akan dibuat di UUM. Pelatihan menulis yang direncanakan akan diadakan pada bulan November juga menjadi salah satu agenda di kegiatan internal. Kedua program di atas adalah program rancangan yang belum dilaksanakan. Sedangkan program yang telah dilaksanakan adala PPI Olympic Sunway, pengajian akbar dan Program

Bantuan Zakat Pelajar. Program kedua adalah program eksternal. Salah satu inovasi yang dibuat oleh PPI Malaysia tahun ini adalah dengan membentuk Organization of Islamic Conference (OIC) Student Chapter dan Jaringan Pemantau Pemilu Independen.

Beliau sangat mengharapkan dengan kunjungannya ke UUM ini dapat menjadi sebuah rutinitas yang dilakukan. Beliau juga mengharapkan bahwa kegiatan silaturahmi inidapat memberikan suatu manfaat bagi PPI UUM sendiri selain dapat mempererat komunikasi antar cabang-cabang PPI se-Malaysia. (pw)

PPI IN ACTION

Page 31: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 3030

Pertanyaan mengenai makna kehidupan manusia adalah pertanyaan filosofis paling mendasar yang penuh intrik. Dalam Al Quran tentunya kita

mengetahui bahwa sebagai manusia biasa, para nabi juga mengalami proses pencarian hakikat dan kebenaran. Sebagai contoh, Ibrahim A.S, sang bapak dari para nabi agama-agama samawi, memperoleh jalannya melalui kontemplasi mengenai benda-benda langit. Beliau sampai pada suatu kesimpulan bahwa sesungguhnya Tuhan bukanlah matahari, bulan, dan bintang-bintang yang kelak akan menghilang dari pandangan seiring dengan pergantian waktu melainkan entitas maha agung yang menciptakan seluruh alam semesta.

Dalam kaitannya dengan hakikat manusia (termasuk juga jin) dengan kembali merujuk kepada Al Qur'an, bagi kita sebagai mahluk yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Sang Pencipta, pengetahuan mengenai keberadaan Tuhan itu sendiri bersifat esensial. Tanpa pengetahuan tersebut kita tidak akan mampu menutup lubang besar keraguan dalam pikiran kita sebagai bagian dari umat beragama. Akan tetapi ada baiknya kita tinjau permasalahan

tentang hakikat ini dari banyak arah. Buddha, pendiri salah satu agama tertua di dunia dulu pernah menjelaskan kepada murid-muridnya bahwa keberadaan kita di dunia ini pada hakikatnya penuh dengan ketidakpuasan. Senada dengan ajaran Hindu bahwa "to exist in life is to suffer". Pandangan semacam ini mungkin terkesan pesimistis dan secara total menafikan dunia sebagai bagian dari tujuan kehidupan manusia. Walau bagaimana pun, jika anda menjalani kehidupan sebagai seorang gelandangan atau sebagai seorang buruh pabrik dengan upah rendah, anda tidak akan sepenuhnya menyangkal pandangan tersebut.

Bagi sebagian orang yang tidak berputus asa, penderitaan dalam kehidupan mengharuskan terjadinya suatu perubahan. Untuk menciptakan perubahan itu sendiri Karl Marx telah menyatakan idenya melalui konsep sejarah perjuangan kelas (materialisme historis) dalam sebuah masyarakat. Revolusi harus dilakukan untuk menghentikan eksploitasi kaum kapitalis terhadap kaum proletar dengan

menyerahkan hak manipulasi faktor-faktor produksi sepenuhnya kepada negara hingga pada akhirnya terbentuk sebuah masyarakat tanpa kelas. Melalui distribusi kekayaan yang dianggap adil secara objektif oleh negara, jurang ketidakpuasan antara sesama manusia diharapkan dapat diperkecil. Implikasi dari pemikiran Marx tidak hanya menyentuh masalah

Tuhan, Makna, dan KehidupanTU-LIFF

Page 32: Bulletin Ke 2

30 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal30 31

politik ekonomi, akan tetapi juga masalah spiritualitas. Marx mengukur kebahagiaan (dengan demikian hakikat keberadaan manusia secara umum) berdasarkan materi dan oleh karena itu keberadaan Tuhan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris bukanlah sesuatu yang penting.

Tidak lama setelah Marx, ada Jean Paul Sartre yang mengutarakan sedikit kekecewaan tentang hakikat manusia dengan cara lain. Beliau mengatakan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh pilihan karena kita telah dikutuk untuk menjadi bebas. Kehadiran kita di dunia hanyalah semata-mata sebuah "keterlemparan", sesuatu yang tidak disengaja dan di luar pilihan kita. Sartre melalui eksistensialisme- nya meminta kita untuk terlebih dahulu menyadari keadaan kita yang bebas sebelum bergerak ke fase selanjutnya, yaitu menemukan hakikat. Dengan demikian, pada akhirnya masing-masing dari kita harus membuat pilihan secara sadar untuk menentukan esensi sebenarnya dari kehidupan ini. Dalam hal spiritual, pemikiran Sartre terkesan banyak dipengaruhi oleh penulis-penulis Jerman seperti Nietzche (yang pernah mengatakan "got ist tot" atau Tuhan telah mati) dan Feuerbach (yang berpendapat bahwa Tuhan adalah bagian dari imajinasi kita) karena Sartre secara pribadi adalah seorang Atheis yang mempercayai teori evolusi Darwin dan tidak jauh berbeda dengan Marx. Ia juga menganggap bahwa entitas ketuhanan merupakan sesuatu yang harus kita tinjau secara skeptis. Dari kalangan pemikir Kristen ada Santo Agustinus yang memiliki pandangan fatalistik mengenai kejadian segala sesuatu. Sebagai contoh, beliau menilai kejatuhan kekaisaran Romawi Barat ke tangan Alaric the Goth sebagai bagian dari rencana Tuhan untuk menegakkan kerajaan surga di atas di dunia. Maka, mungkin apa yang kita perlukan adalah semata-mata penerimaan atas takdir yang

telah ditentukan Tuhan. Hakikat kita sebagai ciptaan tidaklah jauh berbeda dengan alam semesta secara keseluruhan yang tunduk dan tidak pernah lepas dari sunatullah. Diskursus yang senada juga dapat kita temukan dalam Islam seperti perbedaan pendapat di antara kaum Qadariyah dan Jabariyah serta Mu'tazillah dan Salafiyah.

Hakikat kehidupan manusia dan hubungannya dengan entitas ketuhanan berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut tentunya dapat kita pertentangkan satu sama lain dalam sebuah perdebatan abadi. Namun menurut pendapat pribadi saya, kehidupan bukanlah sekedar sebuah kata yang perlu kita temukan maknanya dan keberadaan Tuhan bukanlah sebuah hipotesis yang menunggu untuk dibuktikan. Kehidupan adalah perspektif, cara kita memandang dunia ini, dan Tuhan selalu berada lebih dekat daripada urat nadi, Dia tidak perlu dicari. Terlepas dari apa pun yang kita yakini secara pribadi. Dengan mengutip perkataan Joseph Campbell, seorang pakar sastra yang membuat kajian tentang mitologi-mitologi kuno, "...people talk about looking for the meaning of life; what you're really looking for is an experience of being alive", mari kita mulai renungkan bersama.

PENULIS :

ADITYA M AKBARMAHASISWA JURUSAN INTERNATIONAL AFFAIRSUNIVERSITI UTARA MALAYSIA

Page 33: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 3232

Bejana- Sintok, Penang Ramadhan kali ini menjadi sarana silaturahmi PPI UUM dan PPI USM secara lebih dekat. Kedua cabang Persatuan Pelajar Indonesia yang terletak di bagian utara Malaysia ini menyelenggarakan acara Buka puasa bersama (06/09). Dengan tema “Togetherness in Ramadhan” diharapkan kegiatan buka puasa bersama ini dapat mempererat tali silaturahmi antara PPI USM dan PPI UUM. Alfin Syafalni, selaku ketua panitia buka puasa bersama PPI USM- PPI UUM, menyatakan kegiatan ini adalah kegiatan buka puasa bersama pertama yang diselenggarakan oleh kedua PPI secara bersama-sama, walaupun antara kedua PPI ini telah banyak bekerja sama pada kegiatan sebelumnnya SPARKLING INDONESIA.

Buka puasa bersama ini diawali pembacaan

Al-Quran bersama dan dilanjutkan beberapa kata sambutan dari ketua PPI USM dan ketua panitia. Lalu diskusi agama bersama Alwi Alatas, mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di UKM dengan topik “Mengembalikan Kembali Kejayaan Peradaban Islam di Masa Kini.” Kebersamaan dan keakraban juga tampak pada keceriaan dalam permainan seru yang diselenggarakan panitia. Dipimpin oleh Bang Farhan, semua anggota PPI UUM dan USM melebur menjadi satu, menjalin keakraban bersama. Memasuki waktu maghrib, semua anggota berbuka puasa bersama dan dilanjutkan dengan shalat Maghrib berjamaah.

Alfin mengharapkan agar kegiatan ini dapat dijadikan sebuah kegiatan rutin antara PPI UUM dan PPI USM agar keakraban dan silaturahmi selalu terjaga. (PW)

“TOGETHERNESS IN RAMADHAN”

PPI UUM AND PPI USM

PPI IN ACTION

Page 34: Bulletin Ke 2

32 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal32 33

Celana yang mengerucut menyempit ke bawah serta pas-pasan dengan ukuran kaki para pemakainya, itulah celana pensil. Biasanya untuk para lelaki, celana pensil ini dipasangkan dengan celana boxer sebagai pakaian dalamnya. Kadangkala bermotifkan polka dot yang tidak terlalu jelas maksudnya. Umumnya celana pensil juga dilengkapi oleh sepasang sepatu kets converse yang berwarna senada. Bahkan sekarang sudah banyak celana pensil dengan warna-warna yang mencolok mata.

Trend mode celana yang satu ini sangatlah populer terutama di kalangan para anak baru gede (ABG) dan mahasiswa di kota-kota besar saat ini. Dalam radius seratus meter di manapun kita berada, pasti kita bisa melihat pesona celana pensil yang satu ini.

Menurut tips yang berhasil didapatkan di blog Deckie. “Celana ini memberikan efek untuk mempertegas keindahan bentuk kaki para pemakainya, jadi kalau Anda dianugerahi kaki dengan bentuk kurang proporsional, maka carilah alternatif celana panjang yang lebih cocok. Tidak selamanya mode ini menjamin Anda tampak mengikuti perkembangan tren fashion.”

“Hindari sajalah celana model ini kalau Anda merasa kaki Anda terlalu besar di bagian paha atau di bagian betisnya. Sebenarnya pemilihan warna yang gelap juga akan sangat membantu Anda untuk menutupi kekurangan pada kaki Anda. Warna yang terang akan menimbulkan efek garis yang sangat jelas sehingga akan membuat kaki Anda terlihat polos seperti aslinya. Hindari hal tersebut.”Mungkin kita semua heran, dari siapa sebenarnya tren ini dimulai. Tetapi menurut salah satu sumber yang saya dapat, bisa dikatakan tren ini mengulang

zaman orang tua kita dahulu sewaktu masih muda. Dimulai dengan celana yang lebar bagian bawahnya, kemudian beralih ke celana kuncup yang mengecil bagian bawahnya sehingga jangankan sepatu, pensil pun mungkin tidak akan bisa masuk.

Anak muda zaman sekarang mungkin berpikir bahwa mereka tidak mau ketinggalan zaman. Padahal tanpa sadar mereka sedang mengikuti tren lama yang diminati saat orang tua kita masih muda, zaman dimana jambul ala Elvis Presley juga beredar luas.

Mungkin beberapa tahun ke depan model baju kedodoran dimana ukuran M zaman dulu panjang bajunya seukuran XL atau gaya rapi ala tahun 90-an dimana kaos selalu dimasukkan ke dalam celana jeans ditambah dengan ikat pinggang akan diminati lagi.

Beginilah Indonesiaku yang penuh dengan hal-hal unik. Mau ikut yang mana? pilihan ada di tangan Anda. (Robi)

benih.net

Trend Celana PensilEntertainment

Page 35: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 3434

Baju rapi? Oke. Rambut? Oke. Make up? Oke. Tas? Sepatu? Sempurna.

Entah itu alasannya mau datang ke kelas atau ingin bepergian bersama pasangan di hari libur, membangun penampilan telah menjadi menu penting bagi setiap orang. Lebih dari itu, setiap orang memiliki cara-cara tersendiri untuk membedakan dirinya terhadap orang-orang di sekitarrnya. Inilah yang disebut dengan self branding atau pembangunann image diri. Penampilan yang ada pada diri anda akan mempengaruhi persepsi orang-orang terhadap anda.

Segelas air jika ditambah dengan gula dan kopi bisa menjadi minuman biasa yang menghangatkan di pagi hari. Meskipun begitu, jika minuman tadi dihidangkan dengan gelas dari Starbucks® di pusat-pusat perbelanjaan besar tentunya akan menaikkan nilainya dan membedakannya dari minuman lain. Sama halnya dengan manusia. Ketika anda bangun di pagi hari, anda adalah obyek yang belum “bermerk”. Dengan mengenakan baju dan mungkin sedikit make up barulah anda menjadi sesuatu yang memiliki image (“How You Can Stand Out From The Crowd,” 2008, p. 24). Tiga hal yang perlu kami tekankan dalam melewati proses ini adalah aspirasi diri, keunikan diri, dan promosi diri. Aspirasi Diri

Anda harus mempunyai target yang jelas untuk membuat proses ini memiliki tujuan. Contohnya, ketika anda ingin menjadi orang yang disegani rekan bisnis maka saat itu juga anda akan menemukan alasan untuk datang tepat waktu saat rapat, mengenakan kemeja Hugo Boss®, menggunakan fountain pen dari Mont Blanc®, ataupun melatih kemampuan presentasi anda. Keunikan Diri

Tunjukkan keunikan dalam diri anda yang tak dimiliki orang lain. Ingatlah bahwa branding adalah suatu proses untuk membedakan diri anda dengan orang lain. Misalnya, anda merupakan seseorang yang senang berafiliasi di berbagai organisasi, dan memiliki keahlian

khusus di bidang disain. Suatu ketika, ada seseorang atau organisasi yang sedang membutuhkan tenaga di bidang disain, dapat dipastikan mereka akan mencari anda. Tentu saja hal ini tak lepas dari keunikan anda yang sudah melekat di pikiran banyak orang sehingga mereka akan mengasosiasikan anda terhadap hal-hal tertentu, yang dalam hal ini kemampuan disain tadi. Promosi Diri

Anda harus membuat orang lain mengenal anda, terutama mengenai apa yang membedakan anda dari orang lain. Situasi ini bisa dilihat dari hal yang terkadang dialami oleh para pekerja di dalam suatu organisasi. Manajer dari organisasi tersebut menginginkan seseorang yang dapat menyelesaikan satu tugas selama akhir minggu. Tak ada satupun yang “mempromosikan” diri mereka untuk mengambil alih tugas itu melainkan hanya satu orang yang bernama Alan. Dikarenakan keberanian Alan untuk “mempromosikan” diri, manajer organisasi tersebut menjadi sadar akan keberadaan Alan di organisasi tersebut, dan tentunya akan diikuti dengan berbagai kemudahan untuk Alan sebagai pegawai.

Terlepas dari semua itu, perlu anda ingat, jika ingin menempatkan diri anda di posisi tertentu di masyarakat, ada tiga hal yang perlu anda beri perhatian, yaitu:a. Diri anda sendiri,b. Audiens yang anda tergetkan,c. Saingan atau teman seperjuangan anda.

(mas enjoy)

sudut pengetahuan

Tampil Beda? Siapa Takut!

Page 36: Bulletin Ke 2

34 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal34 35

sudut pengetahuan

Penyakit 'BELL'S PALSY'

Bell’s palsy atau lumpuh wajah merupakan kelainan pada otot wajah yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan pada sisi wajah sehingga wajah terlihat miring/ mencong. Tidak seperti gangguan peredaran darah otak, lumpuh wajah hanya terjadi di bagian wajah tidak dibarengi dengan kelumpuhan di anggota tubuh yang lain.Penyebab gangguan ini tidak diketahui, namun diduga terjadi pembengkakan pada wajah sebagai reaksi terhadap virus, penekanan atau berkurangnya aliran darah. Sebagai contoh yaitu, lumpuh wajah yang terjadi pada pengendara sepeda motor jarak jauh yang tidak menggunakan helm fullface, angin dingin dari arah depan membuat saraf di sekitar wajah (saraf Nervous Facialis) sembab lalu membesar karena terjepit. Terlalu lama di ruangan ber-AC juga dapat menyebabkan lumpuh wajah. ketika berada dalam ruangan ber-AC dapat kita rasakan bahwa kulit kita semakin lama terasa semakin kering dan tertarik. Sebaiknya gunakan pelapis seperti body lotion pada kulit jika berada di ruangan ber-AC, jangan biarkan kulit melakukan kontak langsung dengan udara dalam ruangan ber-AC. Mandi air dingin di malam hari selain dapat menimbulkan penyakit rematik juga dapat menyebabkan lumpuh wajah.

Tidak ada pemeriksaan khusus untuk gangguan lumpuh wajah ini. Diagnose dokter dibuat berdasarkan gejalanya, serta dapat pula melalui riwayat penyakit, dan pemeriksaan CT scan dan MRI.

Bell’s Palsy terjadi secara tiba-tiba. Beberapa jam sebelum terjadi kelemahan pada otot wajah, penderita merasakan nyeri di bagian belakang telinga. Sisi wajah yang mengalami kelumpuhan menjadi datar tanpa ekspresi, tapi wajah penderita seola-olah terpuntir. Kelemahan otot selalu terjadi pada sisi wajah, ringan maupun berat. Sebagian besar

penderita mengalami mati rasa atau merasa adanya baeban di wajahnya, meskipun sebetulnya sensasi wajah adalah normal. Jika bagian atas wajah terkena, maka penderita akan mengalami kesulitan dalam menutup mata di sisi yang terkena.

Tidak ada pengobatan secara khusus dalam kasus lumpuh wajah ini. beberapa ahli percaya bahwa kortikosteroid misalnya “prednisone” harus diberikan dalam tempoh masa 2 hari setelah timbul gejala kemudian dilanjutkan dengan 1-2 minggu setelahnya. Mata harus dilindungi dari kekeringan pada lumpuh wajah yang menyebabkan mata tidak dapat terpejam dengan diberikan tetes mata pelumas. Pada kasus kelumpuhan wajah yang berat, pemijatan pada otot yang

lemah dan perangsangan sarafnya dapat menyebabkan kekakuan otot wajah.

Jadi, gunakanlah helm fullface ketika mengendarai motor yang tidak terlalu ketat ataupun longgar, hindarkan terpaan angin langsung kipas angin pada wajah jika tidur menggunakan kipas angin, hindarkan mandi di malam hari setelah lembur, setelah olahraga berat tunggu sebentar jangan langsung mandi atau mencuci muka dengan air dingin. (uchie)

Page 37: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 3636

Page 38: Bulletin Ke 2

36 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal36 37

Page 39: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 3838

Jenis Film : DramaPemain : Marsha Timothy, Richard Kevin, Kieran Sidhu, Andrean Dian, August Pablo Awe, Berry Extrada, dllSutradara : Hendry AdiantoPenulis : Rik Rik ElsaptriaProduser : Iwan BoganataProduksi : Lighthouse filmDurasi : 1 Jam 19 Menit 17 Detik

Resume Film Awal cerita dalam film ini berawal dari seorang mahasiswi dan juga penyiar radio disalah satu saluran radio di Bandung. “From Bandung with love”, itu lah nama saluran radio itu. Nama gadis itu, Vega. Dion pacarnya dalam film ini. Dion bukan merupakan tipikal cowok yang romantis, tapi dia sangat mencintai vega, dan begitu juga sebaliknya.

Vega siaran satu minggu sekali. Setiap minggunya dia selalu mengangkat satu tema dan sebelum siaran dia selalu research dan mencari subjek penelilitian untuk setiap tema yang dia

angkat. Minggu depan dia akan mengangkat tema tentang perselingkuhan. Kali ini subjek penelitiannya adalah Ryan, rekan kerjanya dalam suatu project iklan di Dolpin. Ryan sangat berpengalaman dalam pacaran dan dia sangat tahu bagaimana memperlakukan seorang perempuan. Banyak kejadian yang mereka jalanin bersama. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apa yang akan terjadi pada hubungan mereka? Dan bagaimanakah nasib Dion?

Cinta, benci, perselisihan, kekecewaan ataupun kebimbangan, dikemas dengan sangat menarik dan mudah dipahami oleh penonton. Adegan-adegan dalam film ini sering kita lihat dalam kehidupan anak muda saat ini. Banyak nilai kehidupan yang dapat kita pelajari dalam setiap adegan dalam film ini. Don’t sad bagi yang menonton!!! (Robi)

Entertainment

(cinemax.com)

Page 40: Bulletin Ke 2

38 Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal38 39

Page 41: Bulletin Ke 2

Media Komunitas Pelajar Indonesia UUM, hal 40