bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi...

17
bulletin bpksdm BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Transcript of bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi...

Page 1: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

bulletin bpksdmBADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIADEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Page 2: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

Dari Redaksi

2 Bulletin BPKSDM

adan PembinaanKonstruksi dan SumberDaya Manusia (BPKSDM),Departemen PUbekerjasama dengan

Pemerintah Provinsi Sumatera Baratmenyelenggarakan Diseminasi danSosialisasi Undang-Undang nomor :18/ 1999 serta Peraturan Pemerintahnomor : 28, 29 dan 30 Tahun 2000tentang Penyelenggaraan PembinaanKonstruksi yang diselenggarakanselama 2 (dua) hari di PadangSumatera Barat. Hal tersebutdikatakan oleh Kepala DinasPrasarana Jalan Provinsi SumateraBarat, Ir. Hediyanto WH, MSc, Msi,dalam kata sambutan pembukaanDiseminasi tersebut (29/ 8).

Hediyanto juga mengatakanbahwa selain Diseminasi danSosialisasi , diselenggarakan pula ujiansertifikasi ahli pengadaan barang/ jasapemerintah yang dikeluarkan olehBappenas melalui Lembaga SertifikasiProfesi Ahli Pengadaan Pemerintah(LSP-APP), diikuti sebanyak 90 orangpeserta. Sertifikat itu berlaku secaranasional, tegasnya.

Penyelenggaraan ujian tersebutmenurut Hediyanto merupakanpelaksanaan Keppres 80/ 2003tentang Pedoman PelaksanaanPengadaan Barang/ Jasa Pemerintah.

Sedang maksud diselenggarakandiseminasi adalah untuk menyamakanpersepsi, menambah pengetahuandan memahami segala peraturanperundangan yang menyangkutkegiatan pembangunan konstruksi.Disamping tuntutan masyarakattentang profesionalismepembangunan semakin tinggi.

Dengan mengetahui danmemahami peraturan perundang-undangan jasa konstruksi tersebutdiharapkan dapat diwujudkanpemerintahan yang bersih, berwibawadan transparan serta tertib dalampenyelenggaraan pembangunan jasakonstruksi.

Kepala Dinas mempertanyakan,apakah dengan adanya sertifikat ahlipengadaan barang/ jasa pemerintahtersebut negara kita akan lebih baik,penyelenggaraan pembangunan

Daftar Isi

Page 3: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

3Bulletin BPKSDM

konstruksi akan lebih bermutu, jangan-jangan negara RI merupakan negaraproduksi sertifikat terbesar didunia.Kita hanya memikirkan proses tetapitidak melihat apakah output dariproses itu memberikan hasi l yangterbaik buat masyarakat kita, ini yangmenjadi pertanyaan dan sekaligusmenjadi tantangan kita, ucapnya.

Menurut Hediyanto bahwa apabilamelihat/ mengacu kepada negara-negara maju, memang sertifikasi iniadalah penting, sekurang-kurangnyamenjadi tahap awal untuk menujukesana. Tetapi mudah-mudahandinegara kita sertifikat ini bukan hanyasekedar formalitas melainkan memangtuntutan kita untuk menjadikanmasyarakat jasa konstruksi menjadiprofessional, berazaskan kepadadasar-dasar kompetensi, sehinggadapat diwujudkan tuntutan masyarakattentang hasil pembangunan konstruksiyang bermutu.

UUJK Mengubah Paradigma

Ketua Umum LPJKD ProvinsiSumatera Barat, H.M. Nurnas dalamkata sambutannya mengatakanUndang-Undang Jasa Konstruksi(UUJK) telah mengubah paradigmajasa konstruksi yang semula hampirsemua kebijakan dalampenyelenggaraan jasa konstruksi lebihdidominasi dan diatur oleh Pemerintahdiubah sepenuhnya, diserahkankepada Masyarakat Jasa Konstruksi.Semangat yang terkandung adalahuntuk mewujudkan usaha yang kokoh,handal, berdaya saing tinggi, denganhasil pekerjaan konstruksi yangberkualitas. Selain itu juga menjaminkesetaraan kedudukan antara

pengguna jasa dan penyedia jasadalam hak dan kewajiban, sertameningkatkan peran serta masyarakatjasa konstruksi.

Dikatakan lebih lanjut oleh H.M.Nurnas bahwa UUJK tersebutmerupakan era baru bagi jasakonstruksi nasional karena dengansemangat pemberdayaan masyarakatjasa konstruksi yang menjiwai UUJKserta telah dibentuknya LembagaPengembangan Jasa Konstruksitingkat Nasional (LPJK-N) padatanggal 9 Agustus 1999 dan padatingkat Daerah (LPJK-D) SumateraBarat pada tanggal 23 Mei 2000merupakan inisiatif asosiasiperusahaan yang ada pada waktu ituadalah Gapensi, AKLI, Inkindo,Akaindo dan asosiasi profesi, Pati, IAIdan PII bersama Kanwil PU SumateraBarat.

Nurnas meminta agar UU nomor: 18/ 1999 dan PP nya dijadikanacuan dalam pelaksanaan pekerjaandibidang Jasa Konstruksi, termasukdalam proses pelelangan yangsebagaimana diamanatkan dalam PP29 pasal 14 ayat 3 dalam rangkapelaksanaan pekerjaan JasaKonstruksi yang pembiayaannyadibebankan pada anggaran negarayang meliputi APBN/ APBD maupunbantuan luar negeri ditetapkan denganKeputusan Presiden dengan tetapberpedoman pada ketentuan dalamperaturan pemerintah.Dikatakan pula oleh Nurnas bahwasejak dikukuhkannya LPJK-D ProvinsiSumbar tanggal 23 Mei 2000 dalamkonvensi masyarakat jasa konstruksidi Kanwil PU, dengan berbekalsemangat fisabilillah, dan saldo minus,

LPJK-D Sumatera barat dalamkiprahnya telah berhasil memulaimelakukan penggantian TDR menjadiSBU dan juga menciptakan iklim yangkondusif melalui fatwa-fatwa teknis,penyamaan persepsi terhadapKeppres 18/ 2000 waktu itu dan lain-lain. Untuk Keppres 80/ 2003 jugatelah dilaksanakan sosialisasi padatahun 2004.

Disamping itu Nurnas menjelaskanbahwa sejak terbentuknya LPJK-DProvinsi Sumatera Barat sampai saatini perkembangan asosiasi telahmenunjukan angka yang cukupsignifikan baik asosiasi perusahaanmaupun asosiasi profesi.

Perkembangan asosiasi inidiharapkan dapat menciptakanlingkungan yang kondusif bagianggotanya dalam menuju kegiatanusaha yang professional, berintegritas,komprehensif serta siap menghadapipersaingan bebas. Cukup banyakasosiasi yang mendapatkan akreditasiuntuk melayani sertifikasi paraanggotanya. Hal tersebut patutdisukuri. Namun bila sertifikat yangditerbitkan atas dasar data yang tidakbenar dan tidak valid asal diterbitkan,maka akreditasi asosiasi tersebut akandicabut kembali.

Ketua umum LPJK-Dmengharapkan LPJKN segeramerealisasikan bakuan kompetensiuntuk SKA dan SKT agar tahun 2006dapat dilaksanakan dengan berbasisazas nyata, karena SKA-P/ SKT-Pyang telah ada sekarang ini tidakberlaku lagi setelah tanggal 31September 2005 kecuali SKA yangtelah diterbitkan oleh asosiasi profesitahun 2005.

Saran dan usulan

Dalam diskusinya para pesertamenyampaikan usulan dan saran :· Diusulkan adanya pedoman

penyusunan Peraturan daerahuntuk Penerbitan Ijin Usaha JasaKonstruksi (IUJK).

· Diusulkan Unit Pembina JasaKonstruksi dapat dimasukan padaSekretariat Daerah Pemprov/Pemkab/ Pemkota, mengingatsalah satu tugas dari SekretariatDaerah adalah menyelenggarakanPembinaan. Untuk itu diperlukanSurat Edaran Menteri PU yang

Page 4: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

4 Bulletin BPKSDM

menyatakan sebagai Pembina JasaKonstruksi di Pemprov/ Pemkab/Pemkota berada dilingkunganSekretariat Daerah.

· Kebijakan yang tertuang dalamKeppres nomor 80/ 2003 tentangdilaksanakannya sertifikasi ahlipengadaan barang/ jasa yangpaling lambat pada tanggal 1Januari 2006 harus dimiliki olehpengguna jasa konstruksi danpenyedia jasa konstruksi sertapenitia lelang, membuatkecemasan bagi aparat di Daerah.Sebagai contoh di KabupatenBukittinggi terdapat 30 Satker, dan100 paket kegiatan. Padahal dari30 Satker masing-masing terdapat3 orang panitia lelang, sehinggadiperlukan 90 orang tenaga panitiayang bersertifikat, serta 100 orangtenaga pengelola 100 paketkegiatan yang bersertifikat. Perluadanya petunjuk untuk mengatasihal tersebut.

· Disetujui adanya usulanpenyelenggaraan Forum JasaKonstruksi di Sumatera Barat,tetapi disarankan sebelumpenyelenggaraan Forum, perludiselenggarakan Lokakarya Jasakonstruksi, sehingga gagasan danusulan-usulan dari para penyediadan pengguna jasa konstruksi didaerah dapat ditampung sebagaibahan kebijakan Gubernur untukdapat disampaikan dalam ForumJasa Konstruksi. Dengan demikianterjadilah tertib dalampenyelenggaraan pembinaan jasakonstruksi di daerah.

· Diseminasi dan Sosialisasiperaturan perundang-undanganjasa konstruksi beserta PP nyaperlu diselenggarakan secaraberkesinambungan agarpembinaan jasa konstruksi dapatterselenggara dengan baik.

· Dalam pelaksanaan paketpekerjaan yang bersumber daridana loan peraturan yangdipergunakan adalah kesepakatan(loan agreement).

· Norma Standar Pedoman danManual (NSPM) yang diterbitkanoleh Badan Pembinaan Konstruksidan SDM disebarluaskan sampaiketingkat Kabupaten/ Kota melaluiUnit Pembina Konstruksi yang adadi Provinsi.

embali Training of Trainers(TOT) Sosialisator BidangPengadaan, Mutu dan JasaKonstruksi selama 4(empat) hari di Denpasar

dari tanggal 29 Agustus sampaidengan 1 September 2005 lalu yangdiselenggarakan oleh BPKSDM.Penyelenggaraan TOT dimaksudkanuntuk memenuhi banyaknyapermintaan dari beberapa propinsidalam rangka mempercepat prosessertifikasi nasional ahli pengadaanbarang dan jasa pemerintah sehinggaperlu dukungan SDM yangprofessional. Kali ini peser tanyaadalah utusan dari satminkal dilingkungan Departemen PU sertaDinas-Dinas PU/ Kimpraswil diseluruh Propinsi di Indonesia sebanyak57 orang.

Kepala BPKSDM, IwanNursyirwan dalam sambutannyamengatakan bahwa pelaksanaan TOTBidang Pengadaan Jasa Konstruksi inisebagai salah satu upaya agarpengadaan barang dan jasa konstruksikhususnya di Departemen PU, Dinas-Dinas PU/ Kimpraswil di seluruhIndonesia serta masyarakat JasaKonstruksi dapat memenuhi amanatUU No. 18 tahun 1999, PP No.28,29,30 tahun 2000, Keppres No.80 tahun 2003 serta peraturanpelaksanaannya.

Lebih lanjut Iwan Nursyirwanmenjelaskan dengan adanya arusglobalisasi, kebebasan mengemukakanpendapat serta berjalannya systemdemokrasi menghendaki peningkatankinerja pemerintah dalammemberikan pelayanan prima kepadamasyarakat.Adanya perubahan sistempemerintahan yakni desentralisasiyang tercantum dalam UU No. 32tahun 2005 mengandung konsekuensilogis dialihkannya sebagian tugas dankewenangan Pemerintah Pusatkepada Pemerintah daerah. Dengandemikian kewenangan Departemen

PU sebagai salah satu institusi dariPemerintah Pusat lebih ditekankanuntuk melakukan Pembinaan,Pemberdayaan dan Pengawasan.

Iwan mengharapkan TOTmempunyai cakupan yang sangat luasyaitu tidak hanya di Departemen PUnamun juga Pemerintah Daerah sertaLembaga Pengembangan JasaKonstruksi Nasional dan Daerah,Asosiasi Perusahaan, Tenaga Ahli/Terampil sehingga pemahamankebijakan dan pembinaan jasakonstruksi dapat disebarluaskan secaranasional.

Disamping itu Iwan menegaskanperlunya meningkatkan pembinaanpengadaan jasa konstruksi dan peranserta Pemerintah Daerah untukmengantisipasi dalam menghadapibanyaknya tuntutan masyarakat akanproduk sarana dan prasaranapekerjaan umum yang memenuhistandar teknis dan administrasi.

Dalam pelaksanaannya, pesertaTOT tersebut menerima 2 buahsertifikat, yaitu : sertifikat TOT itusendiri yang dikeluarkan oleh PusdiklatDepartemen PU dan satu sertifikat lagi(sertifikat ahli pengadaan barang danjasa pemerintah) dari Bappenas (bilapeserta dinyatakan lulus).

Antusiasme peserta tampak padasaat mengikuti TOT tersebut, terlihatdari kehadiran (absensi) yang selalu100% penuh pada masa pelatihansetiap harinya. Antusiasme jugatampak dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan peserta yangmengakibatkan kewalahannya parainstruktur TOT tersebut. Banyak daripertanyaan-pertanyaan pesertatersebut merupakan studi kasus daridaerahnya masing-masing.

TOT Sosialisator tersebut ditutupoleh Wakil Kepala Dinas PekerjaanUmum Propinsi Bali, Ir. Eko Sunyoto,MM.

Page 5: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

5Bulletin BPKSDM

utra Putri Karyawan GolI, II dan Harian sebanyak80 orang, di lingkunganBadan PembinaanKonstruksi dan Sumber

Daya Manusia (BPK-SDM) menerimabantuan peduli pendidikan dari IbuDjoko Kirmanto, selaku PenasehatDharma Wanita PersatuanDepartemen PU. Bantuan biayapendidikan dimaksud diberikan dalamrangka HUT Kemerdekaan RepublikIndonesia ke 60. Hal tersebutdikatakan Ketua Dharma WanitaPersatuan BPK-SDM, Ibu IwanNursyirwan Diar, di Jakarta (25/ 8).

Lebih lanjut dikatakan oleh IbuIwan Nursyirwan Diar, bahwamengingat salah satu Pusat di BPK-SDM berada di Bandung, maka untukpenyerahan bantuan pendidikankepada putra-putri di lingkungan PusatPembinaan Kompetensi dan TeknikKonstruksi akan diserahkan secaralangsung oleh Ketua Dharma WanitaPersatuan BPK-SDM di Bandung padatanggal 26 Agustus 2005.

Makna bantuan ini menurut IbuIwan adalah merupakan semangatyang diambil dari spirit perjuanganKemerdekaan Negara RepublikIndonesia serta kepedulian dankekeluargaan dilingkungan keluargabesar Departemen PU.

Ketua Dharma Wanita PersatuanDepartemen PU, Ibu Rustam Syarif,mengatakan bahwa dana peduli

pendidikan ini diperoleh darisumbangan Bapak Menteri PU, dariBapak-Bapak disetiap Satminkal sertadari Ibu-Ibu Anggota Dharma WanitaPersatuan Departemen PU.

Dalam kesempatan tersebut IbuRustam mengucapkan rasa terimakasih untuk segala bantuan pikiran,tenaga maupun dana yang diberikanoleh Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu di

lingkungan Departemen PU padaumumnya serta dilingkungan BPK-SDM khususnya. Kegiatan inimerupakan pelaksanaan salah satumisi dari Dharma Wanita PersatuanDepartemen PU yakniMensejahterakan Anggota dan

Keluarganya .

Pada acara penyerahan bantuandimaksud, Pengurus Dharma WanitaPersatuan Departemen PUmendapatkan masukan dari parakaryawan yang hadir antara lain,Bapak Warijan Karyawan SekretariatBPK-SDM, menyampaikan sarannyaagar putra-putri golongan III mentokjuga mendapatkan bantuan biayapendidikan. Begitu pula putra-putrikaryawan yang berprestasi meskipunorang tuanya sudah mendudukigolongan III/ a ataupun III/ b.Sedangkan putra-putri yang sudahkuliah diharapkan juga mendapatkanbantuan pendidikan tersebut.

Page 6: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

6 Bulletin BPKSDM

ABSTRAK

Efektivitas penggunaan dana untuk membiayai infrastruktur jalan selama ini tidak seperti yangdiharapkan. Sementara ketersediaan dana untuk membiayai pembangunan infrastruktur tersebut selalusaja kurang dan menjadi permasalahan yang cukup serius. Untuk menutupi kekurangan pembiayaan ini,pemerintah selalu cenderung memilih alternatif termudah, misalnya dengan melakukan peminjaman danadari luar negeri, mengurangi subsidi serta meningkatkan sektor perpajakan. Sebenarnya strategi yangterbaik bagi pemerintah untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan adalah dengan mengefektifkananggaran yang tersedia melalui perbaikan beberapa kebijakan dalam sistem pengelolaan keuanganproyek. Masalah kurang efektifnya pola pembiayaan baik dalam perencanaan maupun pengawasan,

perkiraan satuan harga dan volume pekerjaan yang terlalu tinggi, potongan dana fisik yang berlebihan,prioritas pembangunan yang didominasi oleh aspek sosial dan politis. Semuanya dapat diatasi jikapemerintah benar-benar menerapkan prinsip efesiensi, efektifitas, terbuka, transparan, adil, danakuntabel yang tertuang dalam Keppres No.80 Tahun 2003 pasal 3 secara terukur. Pencerminanprinsip-prinsip ini secara terukur dapat diwujudkan melalui strategi, memperdayakan aparaturpemerintah dalam perencanaan dan pengawasan. meminta garansi konstruksi kepada kontraktor,membentuk tim pemeriksa gabungan untuk mengevaluasi kesesuaian antara perencanaan dan

pelaksanaan, memanfaatkan media masa secara optimal, dan menyediakan papan informasi yang memuatdata proyek secara lengkap pada saat pelaksanaan fisik dilakukan.

Kata-kata kunci: Pemborosan, Pembiayaan, Jalan, Pemerintah, Strategi, Masyarakat

OlehPapra Antomi

Page 7: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

7Bulletin BPKSDM

1 . PENDAHULUAN

Selama ini iklim perekonomianbangsa sangat memprihatinkan,ketersediaan dana untukmembiayai infrastruktur jalan telahmenjadi permasalahan yang cukupserius, ditambah lagi terjadiinefisiensi atau kebocoranpengelolaan dana APBN hinggamencapai 30 persen.(Rais, 2002).Ditengah kondisi yang serbakekurangan ini, perlu dirumuskankebijakan yang adil antarapemerintah dan masyarakat.Jangan sampai kebijakan untukmendapatkan dana pembiayaaninfrastruktur tersebut, justrukembali membebani masyarakat,seperti dengan meningkatkansektor perpajakan.

Di era otonomi, ada beberapa titikrawan yang di khawatirkan dariaspek implementasi kebijakanPemerintah Daerah dalampengelolaan keuangan, yaitukemungkinan terjadinya pungutan-pungutan yang membabi buta, ataubersifat markisme finansial denganalasan optimasi pendapatandaerah; high cost economy dalambentuk Korupsi, Kolusi, Nepotismedan Kroniisme (KKNK), yang padaakhirnya t imbul konflik antaradaerah menyangkut pembagianhasil pungutan, bangkitnyaegosentrisme di tiap-tiap daerahyang dapat mengakibatkandisintegrasi (Ismawan, 2002).Karena sebagian besarpengeluaran Pemerintah Daerahbelum berorientasi pada kinerjadan kepentingan publik, masihberorientasi jangka pendek, tidakproakt if untuk mengeliminasisumber pemborosan keuangandaerah dan tidak adanyapengetahuan yang memadaimengenai sifat biaya, makaberkembang berbagai kebijakanuntuk meningkatkan jumlah danjenis perpajakan didaerah.Berdasarkan sebuah penelit ian,saat ini telah muncul 44 jenispemungutan pajak baru yangditerapkan di berbagai daerahsecara berlebihan, dan bahkantidak pantas sebagai upaya untukmeningkatkan Pendapatan AsliDaerah (PAD), sehingga dapatmengancam prekonomian makro(Mardiasmo. 2002). Oleh karena

itu, pengadaan pajak dan retribusibaru perlu dipertimbangkan secarahati-hati, sehingga tidakmenimbulkan gejolak dimasyarakat, yang pada gilirannyaakan mendistorsi kegiatanperekonomian daerah yangbersangkutan. Penciptaan suatujenis pajak selain memperhatikankriteria-kriteria perpajakan yangberlaku secara umum, juga perlumempertimbangkan ketepatansuatu jenis pajak sebagai pajakdaerah, karena pajak daerah yangbaik akan mendorong peningkatanpelayanan publik, yang padagilirannya akan meningkatkankegiatan perekonomian daerahyang bersangkutan. (Jane dkk.2002).

Alternat if yang terbaik untukmengatasi kekurangan dana dalampembiayaan dan menghindaripenciptaan jenis pajak baru, adalahdengan melakukan terobosanbeberapa kebijakan baru dalampenanganan proyek jalan itusendiri, yaitu berupa penerapanstrategi pembiayaan dalampembangunan infrastruktur jalanyang mengacu kepada KeppresNo.80 Tahun 2003 pasal 3 secaralebih terukur. Dengan demikiandiharapkan pemerintah menjadilebih mandiri, karena denganmengefesiensikan danmengefektifkan anggaran yangtersedia, pemerintah akanmemperoleh kelebihan dana yangcukup berarti, dan nantinya dapatdipergunakan kembali untukpembangunan pada sektortersebut. Pemborosan maupunpenyimpangan yang disebabkanoleh faktor sosial dan politik,kurang efekt ifnya perencanaanmaupun pengawasan, perkiraansatuan harga dan volumepekerjaan yang terlalu tinggi sertapotongan dana fisik yangberlebihan, dapat segera diatasidengan mengedepankan prinsipefesiensi, efektifitas, transparan,adil, serta akuntabel sebagaimanayang ter tuang dalam KeppresNo.80 Tahun 2003 Pasal 3.Strategi-strategi yang diterapkansebagai implementasi dari isiKeppres tersebut adalah,memasang papan informasi yangmemuat data proyek secaralengkap, memperdayakan aparatur

pemerintah baik dalamperencanaan maupunpengawasan, peralihan tugas dantanggung jawab konsultan, garansikonstruksi, membentuk timpemeriksa gabungan, danmemanfaatkan media masasebagai sarana komunikasipemerintah dan masyarakat secaraoptimal.

Memperhatikan kondisi keuanganyang ada, maka selain prinsip-prinsip pelaksanaan konstruksisebagaimana yang dimaksud dalamKeppres tersebut diatas,pemerintah perlu menseleksisecara ketat semua pembiayaanproyek infrastruktur jalan yangbelum dilaksanakan, dan sedapatmungkin dibatalkan kalau adaindikasi jelas, bahwa pelaksanaanakan tertunda lama, atau proyekmemang dirancang sekadar untukKKN, sehingga tidak bermanfaat.Banyak kasus tentang adanyakredit luar negeri yang diciptakandan direkayasa melalui studikelayakan yang diborongkankepada perusahaan yangsebenarnya miliknya sendiri, tapidiatasnamakan kerabat atausahabatnya dengan fee yangsangat tinggi. Tujuannya memangmemperoleh fee ini, sehinggapelaksanaannya tidak lagidipedulikan. Oleh karena itu, makabanyak kredit yang lama sekalitidak dapat diserap akibat proyektidak dapat terlaksana, padahaluntuk kredit yang tidak terpakai itu,pemerintah harus membayarcommitment fee secara terusmenerus (Gie, 2004).

Di beberapa Negara maju sepertiJepang, Inggris, Amerika Serikat,Prancis, KKN tidak dapat tumbuhsubur, hal ini disebabkan olehsistem kehidupan masyarakat yangdemokrat is, dimana kontrolparlemen sangat kuat, dan dalampenyelenggaraan negaramengedepankan transparansi,profesionalisme, akuntabi litas,supremasi hukum danperlindungan hak asasi manusia.Kelima ciri tersebut merupakankunci keberhasilan untuk dapatmenciptakan suatu pemerintahyang bersih dan berwibawa ataugood governance (Atmasasmita.2004).

Page 8: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

8 Bulletin BPKSDM

2 . FAKTOR PENYEBABPEMBOROSAN DANAINFRASTRUKTUR JALAN

Mencermat i kebijakan dalampengelolaan dana infrastrukturjalan dewasa ini, masih ditemukanbeberapa kelemahan seperti,perhitungan harga konstruksi yangrelatif cukup tinggi, konsultan yangkurang berfungsi, prioritas proyekyang kurang tepat, dan banyaknyapotongan yang tidak resmi padadana proyek. Jika dikaji dandikaitkan dengan kerusakan dinipada struktur jalan serta banyaknyaruas jalan yang belum tertangani,maka kelemahan inilah sebagaipenyebab utama, mengapapemerintah selalu saja kekurangandana untuk membiayaiinfrastruktur jalan.

Kebijakan menaikan hargamaterial dalam standar hargasatuan pada tahun penyusunananggaran, adalah sebagai upayaantisipasi pemerintah daerah untukmengurangi resiko kontraktor darikerugian pada tahun pelaksanaan,apabila terjadi perubahan hargabahan. Selain itu, penyusunanstandar harga satuan jugaberdasarkan per t imbanganangkutan dan pajak bahanmaterial, sehingga harga dapatbervariasi walaupun dalam satupropinsi atau kabupaten. Namunsayangnya kebijakan yang sudahtertuang dalam dokumen standarharga satuan, dimanfaatkansebesar-besarnya oleh oknumtertentu tanpa memperhatikan lagifaktor yang menjadi dasarpenetapannya. Artinya, walaupunt idak terjadi perubahan hargamaterial dipasaran, namun acuantetap pada standar yang telahditetapkan, bahkan patokan hargadiambil maksimal untuk menyusunEngineer Estimate (EE) danOwner Estimate (OE) tanpamemperhitungkan lagi lokasikeberadaan proyek. Selain itu,memperbesar anggaran proyekdilakukan juga dengan caramenaikan satuan harga analisapekerjaan konstruksi, yaitu dengantidak mengurangi perhitungankeberadaan alat berat dalamanalisa baku yang ditetapkan,padahal kenyataannya peralatan

tersebut tidak harus digunakan,bahkan tidak dimiliki oleh pihakkontraktor dalam pelaksanaankonstruksi.

Disisi lain, biaya yang dianggarkanuntuk konsultan juga menjadipermasalahan. Sejumlah danayang diperuntukan sebagai biayaperencanaan dan pengawasan,justru peran dan fungsi konsultankhususnya di daerah, hanyasekedar formalitas, serta sangattergantung kepada penentukebijakan. Hal ini dibuktikandengan banyaknya proyek-proyekinfrastruktur jalan di daerah yangdiawasi oleh konsultan, tidakmenghasilkan mutu pekerjaan fisiksebagaimana yang diharapkan.Dalam perencanaan / pengawasankonsultan hanya sekedar nama dantanda tangan saja, sebaliknya yangmembuat perencanaan, termasukgambar-gambar maupunpengawasan adalah tenaga daristaf pemerintah. Keterlibatankonsultan cenderung berdasarkanlobi, dan dimanfaatkan sebesar-besarnya hanya sebagai perisai /strategi bagi penentu kebijakan,untuk memperoleh sumber danasecara illegal, mudah danterlindungi. Efeknya adalah terjadipengurangan dana, yangmempengaruhi kinerjapengawasan dari konsultan itusendiri.

Penentuan prioritas lokasi proyekjalan juga merupakan hal yangsangat pokok, karena selain harusmempertimbangkan kebutuhandaerah juga harus berdasarkanpertimbangan teknis atau kondisikerusakan yang erat kaitannyadengan efektivitas pembiayaan.Sayangnya dalam beberapa kasusdi daerah, aspek sosial merupakanpertimbangan yang sangatdominan dalam menentukan lokasipembangunan jalan, karenaadanya kekhawatiran dari parapenentu kebijakan terhadap iklimmasyarakat setempat, yang terlaluagresif mempermasalahkan mutukonstruksi yang akan dikerjakan.Hal ini mengakibatkan kerusakanjalan di wilayah tersebut tidak dapatsegera ditangani, sehinggakerusakan menjadi lebih parah danberlarut-larut. Disisi lain aspekpolitis juga cenderung

diprioritaskan, karena pengaruhDPRD yang sangat dominanmempengaruhi kebijakanPemerintah Daerah, sehingga tidakjarang konstruksi jalan yang masihbaik malah ditingkatkan terus,sementara yang sudah rusakdibiarkan saja.

3. STRATEGI PENGELOLAANDANA INFRASTRUKTURJALAN

Berdasarkan Keppres No.80Tahun 2003 Pasal 3, prinsip-prinsip dasar pelaksanaanpengadaan barang / jasapemerintan harus mencerminkanefesiensi, efektifitas, terbuka danbersaing, transparan, adil, sertaakuntabel. Prinsip efesien artinya,dengan dana dan daya yangterbatas pelaksanaan pengadaandapat dipertanggung jawabkanserta terlaksana dalam waktu yangsingkat. Selanjutnya prinsip efektifartinya, pengadaan tersebut harussesuai dengan kebutuhan dandapat memberikan manfaat yangbesar. Sedangkan prinsipakuntabel berarti, pelaksanaanpengadaan harus mencapaisasaran baik fisik, keuanganmaupun manfaat bagi kelancarantugas umum pemerintah maupunpelayanan masyarakat.

Mengacu kepada prinsip-prinsipyang terdapat dalam KeppresNo.80 Tahun 2003 Pasal 3, makaperlu dilakukan pengendalianaktivitas, yaitu dengan pemilihanaktivitas, pengurangan aktivitas,dan penghilangan aktivitas sertafungsi yang tidak menambah nilaibagi kesejahteraan masyarakat,atau justru membebani anggaran.Pilihan aktivitas artinya padastrategi yang berbeda memerlukanaktivitas yang berbeda sedangkanaktivitas yang berbeda akanmenyebabkan biaya yang berbeda.Pemerintah daerah hendaknyamemilih strategi yang memerlukanbiaya terendah untuk mencapaitujuan pemerintah daerah.Sedangkan pengurangan aktivitasmencerminkan pengurangan biayadari pengurangan waktu dansumber dana yang digunakan.Pendekatan pengurangan aktivitasdimaksudkan untuk perbaikanefesiensi, dengan catatan aktivitas

Page 9: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

9Bulletin BPKSDM

yang dikurangi adalah aktivitasyang tidak menambah nilai bagikesejahteraan masyarakat.Karakteristik dari strategikPemerintah Daerah dalampengurangan biaya harus bersifatjangka panjang, yaitu agarpenurunan biaya menjadi budayaorganisasi dan mampu bertahanlama, berkelanjutan yang berfokuspada pelayanan masyarakat,proaktif serta adanya keseriusanmanajemen puncak dalammenentukan programpengurangan biaya.(Mardiasmo.2002).

Strategi pengendalian aktivitasdalam penanganan proyekinfrastruktur jalan, dapatdikembangkan melaluipeningkatan nilai efesiensi,efektifitas dan akuntabel, yaitudengan memperdayakan aparaturpemerintah dalam perencanaanmaupun pengawasan,mengalihkan tugas dan tanggungjawab konsultan, garansi konstruksidan membentuk tim pemeriksagabungan. Selanjutnya prinsipterbuka dan bersaing maupunprinsip adil/ tidak diskriminatifdapat ditingkatkan denganmemanfaatkan media masasebagai sarana komunikasi antarapemerintah dengan masyarakat.Sedangkan prinsip transparansidalam pelaksanaan proyekinfrastruktur jalan denganmemasang papan informasi yangmemuat data proyek secaralengkap.

3.1 MemberdayakanAparatur PemerintahDalam Perencanaan danPengawasan

Sebagai upayamengefesiensikan dana danmemanfaatkan daya yangtersedia, maka perludiefektifkan tenaga kerja yangsudah diserap oleh pemerintah.Pegawai negeri yang ada harusdimanfaatkan secara optimal,jangan sampai keberadaannyajustru hanya membebanianggaran. Pegawai negeri yangada perlu ditetapkan tugas dantanggung jawabnya secara jelas,sehingga dapat berfungsi danterdistribusi secara merata

sesuai dengan potensi yangdimiliki. Salah besar, jikapemerintah masihmemanfaatkan sumber dayadiluar institusi pemerintah,seperti tenaga honor dantenaga konsultan, karena akanterjadi tumpang tindih biayatenaga kerja. Diakui memangada di beberapa daerah, jumlahpegawai negeri yang berpotensimasih terbatas, namun bukanberarti memperdayakan tenagahonor dan konsultan untukmembantu tugas pemerintahdapat dibenarkan, karenamasalah tersebut masih dapatditempuh dengan solusi mutasipegawai atau jalur pendidikan.Beberapa kasus didaerah,banyak pegawai negeri yangtidak melakukan aktivitasdikantor sebagaimanamestinya, seperti hanyabermain game, duduk-duduksambil baca koran, nongkrongdiwarung kopi, berjudi dikantor, ngobrol-ngobrol sesamateman, dan bekerja diluarkantor pada jam dinas,sementara tenaga honordimanfaatkan untukmenggantikan tugasnya.Kondisi ini mencerminkanpemborosan keuanganpemerintah, lemahnyaketegasan dan keseriusan untukmemperbaiki iklimperekonomian, yang nant iujung-ujungnya akanmempersulit pendanaan.

Sedangkan alasan menerimatenaga honor untuk membantu

penyerapan tenaga kerja,bukanlah altematif yangmenguntungkan secara global,sebab sisi lain akan berdampakterjadinya pemborosankeuangan pemerintah danakhirnya kembali membebanirakyat. Dengan efisiensipenggunaan anggaransebagaimana maksud diatas,maka dengan sendirinya akanmeningkatkan kemampuanpemerintah untuk berinvestasi,dengan demikian akanmemberi dua keuntungan,pertama peningkatanpembiayaan infrastruktur dankedua, memberi celahberdirinya perusahaan baruatau perluasan perusahaanyang telah ada, sehingga dapatmenampung tenaga kerja yangtersedia.

3 . 2 Pengalihan T ugas danTanggung Jawab Konsultan

Pemerintah perlu melakukanterobosan kebijakan denganmengalihkan fungsi dan perankonsultan. Artinya, pemerintahtidak perlu lagi membayarkonsultan baik dalamperencanaan maupunpengawasan fisik proyek. Halini bertujuan untukmengefesiensikan anggaranyang tersedia, mengoptimalkankinerja aparatur pemerintahdan menghindaripenyalahgunaan keuangan olehpihak tertentu yang mengatasnamakan biaya untukkonsultan. Perencanaan dan

Page 10: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

10 Bulletin BPKSDM

pengawasan fisik proyekdilaksanakan secara langsungoleh pemerintah denganmenggerakkan seluruh stafyang ada. Jadi kedudukankonsultan adalah sebagai mitrakerja yang dibayar olehkontraktor, untuk membantumengatasi kesulitanpenyelesaian fisik pekerjaan,sehingga dapat tepat waktu,dan mampu meningkatkankeuntungan bagi pihakkontraktor.

Pertimbangan logis lainnyaadalah, jika konsultan yangdibiayai oleh pemerintah selainmelakukan pengawasan, jugamemberikan pengarahan tekniskepada kontraktor, jelas adalahkeliru, karena kontraktor sudahdianggap mampu dan haruslangsung diberi hukumanfinansial jika terbukti melakukankesalahan, bukan malahsebaliknya, pemerintah harusmengeluarkan dana sampai duakali, yaitu dana untuk fisikproyek dan dana untukmembina kontraktor.

Skema 1 adalah perencanaaninfrastruktur jalan yangditangani oleh konsultanberdasarkan kontrak kerjadengan pemerintah. Dalamwaktu, biaya yang telahdisepakati, konsultanbertanggung jawabmenyelesaikan perencanaan-perencanaan teknis yangdipesan oleh pemerintah, dandibayar berdasarkan kemajuanp e r e n c a n a a n n y a .

Kelemahannya adalah, selainperan aparatur pemerintahdalam perencanaan t idakberfungsi, besar kemungkinandapat memberikan kesempatankepada pemegang kebijakanmemanfaatkan konsultan untukmengeruk keuntungan, baikpada saat penentuanpemenang konsultan, maupundalam perencanaan karenastruktur pertanggung jawabandalam perencanaan yang lebihkomplek. Hal ini menyebabkankesulitan pengawasan internpemerintah, karena jika terjadipenyimpangan, makapenanggung jawab proyek dankonsultan perencana akansaling menyalahkan.

Skema 2 adalah perencanaaninfrastruktur yang tidakditangani oleh konsultan tetapioleh staf teknis pemerintahsendiri, keuntungannya adalahpemerintah tidak mengeluarkananggaran yang terlalu besar,seperti yang diperuntukankepada konsultan. Sebaliknyakelemahannya adalah,

pemerintah harus memiliki stafteknis yang cukup berpotensidan indikasi KKN yang sulitdibendung antara pihakpemerintah dengan kontraktor.Oleh karena itu, perlu didukungoleh strategi-strategi lainnyaseperti, memasang papaninformasi yang memuat dataproyek secara lengkap,membentuk tim pemeriksagabungan saat akan termin,memanfaatkan media masasecara optimal dan memintagaransi konstruksi kepadapihak kontraktor.

Skema 3 adalah skema yangmenunjukkan pemerintahmembiayai konsultan dalammelakukan pengawasankepada kontraktor. Dalam halini terkesan, pemerintah telahmendanai dua program padawaktu yang bersamaan, yaitubiaya fisik dan biaya jasa.Kelemahannya adalah,pertama terjadi pemborosananggaran, kedua pemerintaht idak memberdayakan fungsipegawai yang tersedia, ketigaketika pada masa akhir proyek,pihak pemerintah juga tetapmelakukan pemeriksaan fisik,sehingga terjadi tumpang tindihpembiayaan dalampengawasan, keempat strukturpertanggungjawaban tidakterarah pada satu pihak, artinyajika terjadi kesalahan padakonstruksi, maka yang terkaitadalah pihak kontraktor dankonsultan, kelima dalamkenyataannya selain melakukanpengawasan, konsultandilapangan lebih banyakmemberikan arahan teknismaupun pembinaan kepadakontraktor, hal ini adalah keliru,

Page 11: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

11Bulletin BPKSDM

karena tidak wajar pemerintahharus mengeluarkan danauntuk meningkatkankemampuan kontraktor melaluijasa konsultan, namun yanglebih tepat adalah kontraktorsendirilah yang harusmengeluarkan dana agar dapatdibina.

Skema 4 adalah skema yangmenunjukkan pemerintah tidaklagi membiayai konsultandaIam melakukan pengawasan,tetapi konsultan justrumembantu kontraktor dalampengelolaan teknis pekerjaankonstruksi. Dalam hal initentunya konsultan dibiayaioleh kontraktor. Beberapaaspek yang menguntungkanpemerintah adalah tidak terjadipemborosan anggaran, keduapemerintah dapatmemberdayakan fungsipegawai yang tersedia untukmelakukan pengawasanlangsung, ketiga tidak terjaditumpang tindih pembiayaandalam pengawasan dankeempat adalah strukturpelimpahan tanggung jawablebih terarah kepada pihakkontraktor.

3.3 Garansi Konstruksi

Sehubungan dengan sistimkontrak dinegara kita yangmasih kuno, yaitu jaminanwaktu pemeliharaan pekerjaandari kontrak relat if singkat(beberapa bulan saja), maka

kontraktor cenderung tidakmemperhatikan kualitas fisiksebagaimana yang ditetapkan.Sistim kontrak seperti ini jelasmemberikan keuntungan yangcukup besar kepada pihakkontraktor, karena kerusakaninfrastruktur jalan yang telahdikerjakan akan lebih besarkemungkinan terjadi diatas satutahun, sehingga sia-sia saja jikajaminan pekerjaan olehkontraktor hanya beberapabulan atau dibawah satu tahunsaja.(Sjahdanulirwan dkk,2003). Oleh karena itu, untukmeningkatkan pertanggungjawaban kontraktor terhadapkualitas fisik, perlu dibuat suatukebijakan, berupa jaminan/garansi kualitas fisik proyek daripihak pelaksana/ kontraktorkepada pemerintah selakupemilik proyek, lebih dari satutahun.

Jaminan hasil pelaksanaansuatu pekerjaan dari pihakkontraktor kepada pemilikproyek, dapat dilakukan dalambentuk Performance Bondsatau Contract Bonds, yaituapabila kontraktor tidak dapatmelaksanakan kewajibannyasebagaimana yang disepakati,maka pihak bank akanmengganti kerugian kepadapihak pemilik proyekberdasarkan jaminan yang telahdiberikan oleh pihak kontraktorkepada bank. (Munir .1997)

3.4 Membentuk TimPemeriksa Gabungan

Untuk memastikan kebenarandan kesesuaian penggunaandana antara yang tertuangdalam perencanaan denganrealisasi program, perludilakukan audit ataupemeriksaan. Namunsayangnya, banyak kasusmembuktikan masih kurangefektif jika dilakukan oleh satuatau dua lembaga saja terutamadalam menentukan kelayakanpenggunaan dana dalamperencanaan maupun realisasifisik. Oleh karena itu, perludibentuk tim pemeriksagabungan yang terdiri daritokoh masyarakat, Akademisi,LSM, Anggota Dewan, BPKP,Bawasda, Instansi terkait sertamedia masa untuk setiap kalimelakukan audit atau usulpengambilan termin dari pihakkontraktor. Hal ini bertujuanmeningkatkan mutupengawasan, transparansi dan

Page 12: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

12 Bulletin BPKSDM

mengurangi terjadinya KKN.Hasil pemeriksaan dituangkandalam Berita AcaraPemeriksaan (BAP) dan ditandatangani oleh seluruh anggotatim, serta hasilnya dimuatdalam media masa berskalanasional maupun daerah dalamwaktu yang relatif singkat.

3 . 5 M emanfaatkan SaranaMedia Masa secara Optimal

Mengingat media masa dibacaoleh seluruh lapisanmasyarakat, bahkan seluruhtanah air, maka harusdimanfaatkan secara optimalsebagai sarana untuk mengukurkinerja pemerintah. Mediamasa selain berfungsimenyampaikan informasi yangbersifat umum dari pemerintah,juga harus dimanfaatkansebagai sarana tanya jawabantara pemerintah danmasyarakat. Artinya apapunpermasalahan dari masyarakatatas kebijakan pemerintah,maupun sebaliknya jawabanpemerintah atas permasalahantersebut, harus dituangkansecara tertulis melalui mediamasa. Dengan demikian, segalakeluhan masyarakat maupuntingkat kebenaran jawaban daripengambil kebijakan dapatdi p er t anggungj awabk an ,terukur, tidak seenaknya saja,dapat dikontrol, ser ta dapatdijadikan bahan bukti apabilaterdapat penyimpangan dariaturan yang seharusnya.

Pemanfaatan media masadalam pembangunaninfrastruktur jalan dapat berupausul pembangunan prasaranajalan oleh masyarakat kepadapemerintah, jawabanpemerintah atas usul yang telahdisampaikan, kebijakan-kebijakan lain dari pemerintahdalam pembangunaninfrastruktur, dan pengumumanpelelangan

3.6 Menyediakan PapanInformasi Yang MemuatData Proyek SecaraLengkapMemaparkan data proyeksecara lengkap pada papan

informasi akan membuatmasyarakat setempatmengetahui seluk beluk biayaproyek secara lebih rinci dandengan demikian secara tidaklangsung akan membantupemerintah dalam melakukanpengawasan. Pemaparan dataproyek secara lengkap akanmengurangi keberanian pihakperencana semau-maunyamelakukan kecurangan, sepertimemperbesar harga satuanpekerjaan, merencanakankubikasi material yang melebihikebutuhan, maupun dalam halmenentukan jumlah dan jenisperalatan yang dipergunakan.Data-data proyek yang harusdiinformasikan adalah, sumberdan total pembiayaan proyek,nama personil penanggungjawab proyek, namaperusahaan selaku pelaksana,pengawas lapangan, jenis,volume, harga satuanpekerjaan, harga material, jenisperalatan yang digunakandalam pelaksanan konstruksi,jangka waktu pelaksanaan,gambar rencana, perubahanpekerjaan yang telah disetujui,gambar kondisi fisik nol persen,dan keterangan yang harus diisioleh penanggung jawab proyektentang jumlah, tanggal terminyang telah diperoleh.

Keberadaan papan informasiproyek dapat menarik peranserta masyarakat untuk ikutmengontrol kebenaranperencanaan, maupunpelaksanaan fisik dari sejumlahanggaran yang dikontrakkan.Hal ini diperkuat oleh pasal 8dan 9 UU Nomor 28 Tahun

1999, tentang peran sertamasyarakat yang ikutmewujudkan pemerintahanyang bersih, bebas dari korupsi,kolusi dan nepotisme yangberupa hak atas informasi, hakatas pelayanan yang adil, hakmenyampaikan saran danpendapat serta hak untukmemperoleh perlindunganhukum. (Prinst, 2002)

Berdasarkan PerjanjianInternasional tentang Hak-HakSipil dan Politik (InternationalConvenan on Civil andPolitical Right), pasal 21 ayat1, 2 dan 3 disebutkan, bahwasetiap orang memiliki hak untukmengambil bagian didalampemerintahan di negerinya,baik secara langsung maupuntidak langsung dan memiliki hakatas akses yang sama padapelayanan publik sertakewenangan pemerintah harusberdasarkan keinginan rakyat.Dalam UU No.25 Tahun 1999Pasal 27 ayat 2 disebutkanbahwa, informasi yang dimuatdalam sistem keuangan daerah,merupakan data terbuka yangdapat diketahui masyarakat.Dengan dasar tersebut berarti,masyarakat berhak untukmendapatkan informasidokumen pemerintah. Tidakada alasan pemerintah pusatdan daerah untuk menutupiatau mempersulit masyarakatmemperoleh dokumentersebut, dan jika pemerintahbelum bersifat terbuka untukmenginformasikan anggaran,maka tindakan tersebutbertentangan dengan hukumPeraturan Pemerintah No. 20

Page 13: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

13Bulletin BPKSDM

Tahun 2001 tentangPembinaan dan PengawasanPenyelenggaraan PemerintahDaerah, pasal 18 ayat 1 dan 2juga menyebutkan bahwa,masyarakat secara perorangan,kelompok atau dalam bentukorganisasi dapat melakukanpengawasan terhadappenyelenggaraan pemerintahdaerah, baik secara langsungatau tidak langsung, lisanmaupun tertulis yang berupapermintaan keterangan,pemberian informasi, saran danpendapat kepada pemerintah,

pemerintah daerah, DewanPerwakilan Rakyat Daerah(DPRD) dan lembaga lainnyasesuai dengan tata cara yangditetapkan dalam peraturanperundangan. Berdasarkanperaturan tersebut, maka tidakada alasan dari pemerintahuntuk menghalangi masyarakatbaik secara perorangan,kelompok maupun organisasidapat melakukan pengawasanatas penyelenggaraanpemerintah daerah (Mastuti.2003).

Secara keseluruhan,menyediakan papan informasiyang memuat data proyeksecara lengkap merupakansalah satu strategipengembangan dari isi KeppresNo.80 Tahun 2003 Pasal 3,yaitu prinsip transparansi. Tabelberikut adalah hasil ringkasan

strategi-strategi pengelolaandana infrastruktur jalansebagaimana yang tertuangdalam Keppres tersebut.Strategi memasang papaninformasi yang memuat dataproyek secara lengkaptermasuk prinsip transparan,memperdayakan aparaturpemerintah dalamperencanaan dan pengawasantermasuk prinsip efisien,peralihan tugas dan tanggungjawab konsultan termasukprinsip efektif, strategi garansikonstruksi dari pihak kontraktor

termasuk prinsip efekt if,membentuk tim pemeriksagabungan termasuk prinsipefisien, efektif, transparan danakuntabel, sedangkan strategimemanfaatkan media masatermasuk prinsip terbuka,transparan dan adil.

4 . KESIMPULAN

Untuk mengatasi pemborosanmaupun penyimpangan danadalam pembiayaan infrastrukturjalan, perlu diterapkan prinsipefisiensi, efektifitas, terbuka danbersaing, transparan, adil, sertaakuntabel sebagaimana yangter tuang dalam Keppres No.80,Tahun 2003, pasal 3 secara lebihterukur.

Strategi untuk meningkatkanprinsip efisiensi, efektifitas danakuntabel pada pelaksanaan

proyek dapat di lakukan denganmengefektifkan tenaga kerja yangsudah diserap oleh pemerintah,sehingga dapat ber fungsi danterdistribusi secara merata sesuaidengan potensi yang dimiliki. Olehkarena itu, baik dalamperencanaan maupun pengawasanfisik proyek dapat di laksanakansecara langsung oleh pemerintahdengan menggerakkan seluruh stafyang ada. Dan untuk memastikankebenaran penggunaan danadalam perencanaan denganrealisasi program, perlu dibentuktim audit yang terdiri dari tokohmasyarakat, Akademisi, LSM,Anggota Dewan, BPKP, Bawasda,Instansi terkait serta media masa.Selanjutnya untuk meningkatkanpertanggungjawaban kontraktorterhadap kualitas fisik, maka perluditerapkan garansi konstruksi lebihdari satu tahun.

Prinsip terbuka dan adil dapatdiwujudkan dengan memanfaatkanmedia masa selain sebagai saranainformasi, juga harus sebagaisarana tanya jawab antarapemerintah dengan masyarakat,sehingga segala keluhanmasyarakat dan tingkat kebenaranjawaban dari pengambil kebijakandapat dipertanggungjawabkan,terukur, t idak seenaknya saja,dapat dikontrol, ser ta dapatdijadikan bahan bukti apabilaterdapat penyimpangan dariaturan yang seharusnya.

Prinsip transparan dapatdirealisasikan dengan strategimemaparkan data proyek secaralengkap pada papan informasi saatpelaksanaan fisik dilakukan. Hal inibertujuan agar masyarakat setem-pat mengetahui seluk beluk biayaproyek secara lebih rinci, sehinggaselain dapat membantu pemerin-tah dalam melakukan pengawasanpelaksanaan fisik, juga akanmengurangi keberanian pihakperencana semau-maunya melaku-kan kecurangan.

Penulis : Karya Siswa Magister Teknik PengelolaanJalan dan Jembatan Departemen PU - UniversitasParahiyangan.

Page 14: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

14 Bulletin BPKSDM

onstruksi dapat didefinisikansebagai proses untukmenjadikan sesuatu dariberbagai masukan yang

dibutuhkan, atau dalam pengertiansempit dapat dikatakan bahwa hasildari sebuah kegiatan konstruksi adalahberwujud fisik. Kegiatan konstruksiterdiri dari, penyelenggaraan kegiatanpenyediaan bahan baku, sumber dayamanusia dan teknologi, sumber dayakeuangan dan proses dalammengkombinasikan input produksitersebut menjadikeluaran.

Ditinjau dari segimanfaat, hasilkonstruksi dapatdibagi menjadi duayaitu berupa barangpublik dan barangprivat. Barangpublik dari kegiatankonstruksi dikenaldengan infrastrukturatau prasarana,sedangkan barang privat adalah yangkepemilikannya adalah orangperorang atau badan usaha, baikpemerintah maupun bukanpemerintah.

Pemerintah memiliki peran yangstrategis dalam pembinaan konstruksi,dan pembinaan ini sangat eratkaitannya dengan domain manajemenpemerintah dalam melakukanpengaturan, pemberdayaan danpengawasan sektor konstruksi.Berdasarkan hal tersebut makapemerintah perlu menetapkan apa

Oleh : Dadan Krisnandar

yang menjadi urusan pemerintahdalam kaitannya dengan pembinaankonstruksi. Domain pemerintah sangatterkait dengan perdagangan konstruksi(Construct ion Trade) dan industrikonstruksi (Construction Industry).Dua subjek itu muncul karena adanyabangkitan dari hubungan permintaan(demand) oleh konsumen dan adanyasuplai (supply) dari barang dan jasapelaku usaha konstruksi untukmewujudkan produk konstruksi.

Permintaan tersebut akanmelahirkan pasar perdagangankonstruksi, sedangkan suplai akanmelahirkan pelaku atau industriyang memberikan produk baik barang(construct ion product) maupun jasakonstruksi (construction services).

Perdagangan konstruksi sangaterat kaitannya dengan pengusahaan(tata niaga) konstruksi dan mencakupaspek informasi pasar , caramemasuki pasar konstruksi ,transaksi atau pengadaan dan

RUANG LINGKUPSEKTOR KONSTRUKSI

kebutuhan akuntabilitas publikdari produk barang dan jasakonstruksi (Penjaminan mutu).

Sedangkan industri konstruksiberkaitan dengan usaha di bidangkonstruksi termasuk jasa konstruksiyang membutuhkan sumber dayausaha, seperti ketersediaanteknologi, akses kepada kapitalpada lembaga keuangan,profesionalitas sumber dayamanusia, efisiensi dan efektifitas

proses usaha.

Seperti kita ketahuipula bahwa dalampelaksanaan sektorkonstruksi terlibat limaunsur utama yaitu ;regulator, pemilik,investor, penyediak o n s t r u k s i(barang& jasa) dankonsumen produkkonstruksi.

Maka berdasarkan hal-hal tersebutdiatas Kebijakan dan Strategipembinaan konstruksi perlu dikaitkandengan dua urusan pengelolaan disektor konstruksi yaitu Pengusahaandan Usaha di sektor konstruksi, danjuga para pelaku di bidang konstruksiserta pemerintah perlu pulamempertimbangkan padapenetapan visi dari industrikonstruksi Nasional.

Penulis : Sekretaris Badan Pembinaan Konstruksidan Sumber Daya Manusia.

Page 15: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

15Bulletin BPKSDM

arang Taruna sebagaiorganisasi terbesar diIndonesia dimana anggotanyamerupakan golongan usia

produktif merupakan salah satu asetsumber daya terbesar untuk bangsa ini.Sifat keanggotaan Karang Tarunaadalah otomatis artinya seluruhanggotanya berasal dari komponenbangsa itu sendiri yang memiliki usiaprodukt if 16-40 tahun adalahmerupakan anggota Karang Taruna.Aset yang sangat besar ini tentunyatidak boleh disia-siakan, bahkansebaliknya harus menjadi garda palingdepan dalam upaya membangunkembali bangsa ini dari keterpurukanyang berkepanjangan. Pembangunannasional hanya dapat dicapai manakalaterdapat kesadaran bersama dariseluruh komponen bangsa bahwabangsa ini sedang memerlukanperhatian khusus baik tenaga danpikiran dari seluruh aspek kehidupan,diharapkan Karang Taruna menjadisalah satu ujung tombak sebagai rodapenggerak pembangunan.

Berawal dari kesadaran akanbesarnya tenaga muda Indonesia yangsaat ini tangah mencari lapanganpekerjaan diberbagai sektorperekonomian, para Pembina KarangTaruna Nasional berinisiat ifmengajukan permohonan kepadapemerintah agar membantu generasimuda dalam membina danmembangun tenaga-tenaga mudapotensial Indonesia. Permohonan iniditanggapi serius oleh pemerintah,Departemen Pekerjaan Umum sebagaiwakil pemerintah berusaha mengambilbagian yaitu melalui pembinaangenerasi muda dibidang jasakonstruksi.

Badan Pembinaan Konstruksi danSumber Daya Manusia (BPKSDM)Departemen Pekerjaan Umum sebagaiwakil pemerintah dalam halPembinaan Konstruksi denganberbagai kelengkapannya menunjukPusat Pembinaan Komptensi danPelatihan Konstruksi (Pusbin KPK, duluPuslatjakons) melakukan pembinaanpara pemuda Karang Taruna Nasional

tersebut melalui pelatihan dibidang jasakonstruksi.

Terjadinya sinkronisasi atas tujuanpembinaan konstruksi yangdirencanaakan oleh Pusbin KPK Dept.PU dengan keinginan para PembinaKarang Taruna telah mempermudahproses pembinaannya. Disadaribersama bahwa kurangnya tenagaprofessional terampil dibidangkonstruksi menyebabkan sulitnyabangsa ini bersaing dipasarinternasional. Berdasarkan hal inimaka perlu diberikan pelatihanterhadap sumber daya manusiadibidang jasa konstruksi.

Sebenarnya tuntutan pasarinternasional cukup sederhana yaitubagaimana para pekerja mampumelakukan pekerjaannya sesuaidengan spesifikasi yang disyaratkan,namun demikian entah karenapengaruh budaya dan lingkungansehingga sulit sekali menerapkanbudaya kerja yang baik sesuai denganaturan yang ada dan terkesan bekerja

Page 16: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

16 Bulletin BPKSDM

tidak professional. Dengan pelatihanyang dilakukan oleh Pusbin KPK Dept.PU ditujukan untuk melakukanpembinaan dengan cara memberikanpelatihan dan keterampilan secaraprofessional dibidang jasa konstruksikepada anggota karang tarunanasional yang dalam hal ini lebihdifokuskan kepada pelatihan tenagaPelaksana Lapangan.

Konsep pembinaan dilakukansecara menyeluruh terhadapkemampuan kognitif (berfikir), afektif(sikap kerja) dan psikomotorik yangsecara proporsi menduduki persentase30:30:40. Pembagian porsipembinaan ini dianggap sangatpenting sebab selain seseorang harusterampil dalam melakukan berbagaikegiatan pelat ihan mereka jugadituntut untuk memiliki inovasi dalammengembangkan segala potensi diridan memiliki sikap kerja yang baik.Tujuan akhir dari pelatihan adalah agarpara peserta memiliki keterampilanyang baik, pengembanganpengetahuan yang baik dan etika sertabudaya kerja yang baik.

Pelatihan ini diadakan dari tanggal8 agustus sampai 8 oktober 2005 yangdiikuti oleh 36 peserta Karang Tarunadari berbagai daerah di Indonesia. Darisegi jumlah memang tidak terlalu besar,hal ini dimaksudkan untuk penyerapanpenyampaian materi secara baik danmudah ditangkap oleh siswa. Pesertapelatihan ini terbagi atas 4 kelas bidangketerampilan, antara lain: kelas sheetmetal (keterampilan bidang peralatan

logam) 10 orang, kelas welding(keterampilan bidang las) 9 orang,kelas carpentry (keterampilan bidangkayu) 10 orang dan kelas masonry(keterampilan bidang batu/ bata) 7orang. Dari 36 peserta yang mengikutipelatihan yang tidak lulus sebanyak 1orang dari kelas carpentry, sehinggayang dinyatakan lulus berjumlah 35orang. Hal ini menunjukan bahwaproses pelatihan bukan merupakanproses yang asal mengikuti pelatihanpasti lulus, namun proses pelatihan inijuga memerlukan perjuangan dan dayakonsentrasi yang baik dalammemperoleh kelulusannya. Parapeserta yang lulus dinyatakan layakmendapatkan sertifikat keterampilandari Pusbin KPK Dept. PU untukmasing-masing bidang keterampilan.

Besarnya manfaat dari programpelatihan keterampilan jasa konstruksi

ini menaruh harapan besar darimasyarakat agar pelatihan seperti inikembali diadakan untuk masyarakatyang lebih luas lagi, khususnya KarangTaruna. Harapan para PembinaKarang Taruna kepada pemerintahuntuk target jangka panjang agardicapainya 2000 orang terlatih gunamempersiapkan pemuda Indonesiadalam mengatasi kesulitan mencarilapangan kerja di dalam negeri ataumemenuhi permintaan pasar negara-negara ASIA akan tenaga kerjaterampil dari Indonesia. Dari data yangada beberapa lulusan Pusbin KPKDept. PU saat ini sedang melakukankursus bahasa mandarin dandirencanakan akan dikirim ke negara-negara ASIA, serperti: Hongkong,Malaysia, Singapura, dll.

Saat ini sedang diolah rencanapemantauan tenaga kerja konstruksiIndonesia oleh BPKSDM Dept. PUdengan tujuan memberikan jaminanketersediaan pangsa pasar penggunatenaga kerja Indonesia dibidang jasakonstruksi. Hal ini diawali denganmembentuk database para pekerjaterampil lulusan Pusbin KPK Dept. PU.Diharapkan setelah selesaidibentuknya database ini akan dapatdiekspose di media internet sehinggapara penguna dapat secara langsungmengenali para tenaga kerja yangdibutuhkan.

Penulis : Staf Pusat Pembinaan Kompetensi danPelatihan Konstruksi - BPKSDM

Page 17: bulletin bpksdm - binakonstruksi.pu.go.idbinakonstruksi.pu.go.id/jdownloads/Buletin/Bulletin Edisi kedua.pdf · Surat Edaran Menteri PU yang. 4 Bulletin BPKSDM menyatakan sebagai

This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.The unregistered version of Win2PDF is for evaluation or non-commercial use only.