e-bulletin PANDAN

14

description

media komunikasi antara masyarakat dan warga Pengadilan Agama Pandan

Transcript of e-bulletin PANDAN

Page 1: e-bulletin PANDAN
Page 2: e-bulletin PANDAN

Salam Redaksi DAFTAR ISI

- REPORTASEAkhir Tahundi Maninjau

- OPINI

- ResonansiSosok Dirjen Badilagyang Ideal

- PROFIL

Penerbit : Humas Pengadilan Agama Pandan. Dewan Redaksi : Drs. Ifdal, SH, Drs. Malkan, SH, MA. Dra. Hj. Samlah, Sri Armaini, SHI, MH. Pemimpin Redaksi : Alimuddin, SHI. Sekretaris Redaksi : Drs. H.M. Nasir. Redaktur Pelaksana : Drs.

Abd. Jalil Siregar, Maharani, S.Si. Redaktur : Wardiani Tanjung, BA, Asmawati Zebua, S.Ag, Hj. Madinah Pulungan, S.Ag, Faizal Amir, SH. Staf Redaksi/Tim TI : Derliana Tanjung, Suriati Zebua, SHI, Nurhalimah Sholatiyah, SHI, Yusnani Hutabarat, Zulfahruddin Harahap, SE, Harry Fadli, SH, Salpa Niswar Siagian, Ahmad Munawar, AMd. Finance : Padma Putra Solihandhana, SE. Alamat Redaksi : Pengadilan Agama Pandan Jl. D.I. Panjaitan/Al-Muslimin No. 4 Pandan Tapanuli Tengah. Email :

Facebook : Pengadilan Agama Pandan. [email protected]

Ketua PA Pandan

- GALERI FOTO

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt dan segala keagungan hanya milik Allah Swt. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Saw.

Redaksi merasa bersyukur atas sambutan dan perhatian yang serius dari pimpinan Pengadilan Agama Pandan untuk memberikan kesempatan menyelesaikan bulletin elektronik PENGADILAN AGAMA PANDAN ini, sebuah terobosan menuju awal tahun 2013 mendatang. Untuk menuju sebuah perubahan harus dimulai dari yang terkecil, dari diri sendiri, dan mulai sekarang juga.

Inilah wujud nyata Pengadilan Agama Pandan memulai sebuah perubahan, yaitu dimulai dengan meluncurkan electronic bulletin PANDAN yang disingkat e-bulletin PANDAN. Awalnya hanya sebatas diskusi antara unsur pimpinan bersama para pegawai di Pengadilan Agama Pandan, kemudian ditransformasikan dalam sebuah catatan-catatan kecil hingga menjadi lembaran-lembaran elektronik dengan skup hanya di Pengadilan Agama Pandan.

Sengaja dirumuskan dengan e-bulletin PANDAN karena buletin ini berada di bawah naungan Pengadilan Agama Pandan dengan pelaksana tugas di lapangan adalah Humas dan tim TI. Mereka sangat berjasa dalam merumuskan dan menyukseskan peluncuran buletin ini, oleh sebab itu kepada mereka yang bekerja keras dan keras bekerja, redaksi mengucapkan terima kasih.

Kepada unsur pimpinan yang terdiri atas Ketua, wakil ketua, dan para Hakim di Pengadilan Agama Pandan, redaksi menyampaikan terima kasih atas dukungan dan perhatiannya. Semoga isi dari buletin ini selalu bermakna dan berbekas di dalam benak bapak ibu dan para pembaca.

Pada edisi perdana, redaksi menyajikan reportase perjalanan keluarga besar Pengadilan Agama Pandan ke Pengadilan Agama Bukittinggi dan beberapa objek wisata di Bukittinggi dan Danau Maninjau. Profil mengangkat Ketua Pengadilan Agama Pandan, sedangkan galeri foto menyajikan hasil jipratan fotografer PA Pandan selama di Bukittinggi.

Ulasan lainnya redaksi hadirkan untuk para pembaca, semoga saja bermanfaat untuk kita. Tampaknya, perhatian pembaca harus dialihkan pada halaman berikutnya, selamat membaca dan terima kasih. REDAKSI

3 Hakim IdealVersi HakimAgung

Dari BukittinggiMenuju Perubahan

- PROFIL PAPA PandanPA di Pantai Barat

Page 3: e-bulletin PANDAN

Reportase

RENCANA BARU DARI BUKITTINGGI

abut asap masih menyelimuti, udara

dingin menusuk kulit ari, bulan di Klangit biru keputihan belum juga

meninggalkan peraduannya, suasana pagi itu

penuh keakraban. "Teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeng,

krak," terdengar tumpukan piring yang baru

saja dicuci dan mulai diangkat ke ruang tamu.

Ya, pagi itu Minggu 23 Desember 2012. Keluarga

besar Pengadilan Agama Pandan mengunjungi

rumah Drs. Ifdal, SH Ketua Pengadilan Agama

Pandan, rencana jalan-jalan dan belajar memang

telah lama dinantikan, akhirnya kesampaian

juga.Rumah pak Ifdal memang sederhana,

tetapi pagi itu kesederhanaan semakin tampak ketika warga Pengadilan Agama Pandan dijamu untuk sarapan pagi bersama. Apa menunya? Oh, ternyata lontong khas kota Bukittinggi Sumatera Barat. Pak Ifdal dan istri serta 3 orang

anaknya yang masih kecil-kecil menyambut rombongan, meskipun dengan lontong dan sayur nangka.

Lepas, bebas, sedikit tersenyum, tampak dari wajah-wajah rombongan dari Pandan Tapanul i Tengah . Ibu- ibu membantu menuangkan teh hangat, sedangkan adik-adik honorer menuangkan lontong ke piring-piring kristal. Tidak demikian dengan bapak-bapak, mereka terlihat senjang dan santai menunggu giliran piring berisi lontong sayur diantarkan ke pangkuan.

****************Pukul 10.45 WIB, rombongan Pengadilan

Agama Pandan bergerak meninggalkan rumah pak Ifdal, tujuh mobil yang di dalamnya mengangkut seluruh pegawai dan keluarga masih kuat bertahan, meskipun telah menempuh perjalanan satu malam."Saya sudah biasa membawa mobil, pernah dua hari dua malam non stop," kata Miswar seraya

Page 4: e-bulletin PANDAN

menambah tekanan mobil. Pagi itu rombongan menuju Pengadilan Agama Bukittinggi yang kebetulan tidak jauh dari rumah pak Ifdal.

Sebuah gedung tiga lantai yang megah, terletak di atas pegunungan sehingga tampak indah dan elegan dari kejauhan, itulah gedung Pengadilan Agama Bukittinggi klas 1B. Suasana sepi dan hening, tetapi pintu-pintu terbuka karena penjaga kantor sudah lama menunggu rombongan PA Pandan.

"Silahkan masuk bapak ibu," sapa penjaga kantor. Pak Ketua dan wakil ketua diikuti para hakim dan ibu-ibu dharmayukti karini PA Pandan masuk ke dalam ruang pelayanan publik di PA Bukittinggi. Sedangkan Pansek dan keluarga besar PA Pandan lainnya melihat-lihat ruang tunggu para pihak, ruang mediasi, dan ruang sidang.

"Wah, kita bisa mencontoh ruangan ini ya?" ujar pak Ketua. "Bisalah pak," jawab Pansek mengamini. Ruangan meja pelayanan publik dan meja informasi di PA Bukittinggi memang terkesan elegan dan deluxe, hampir serupa dengan hotel bintang 3 (tiga). Oranem-ornamen yang terbuat dari plastik glossy yang dicetak dengan perantara sablon digital, membuat suasana ruangan enak dipandang mata dan nyaman untuk berlama-lama.

Tidak hanya itu, lantai dua dan tiga juga membuat unsur pimpinan tertegun lama. Ruangan hakim dan para pejabat di PA Bukittinggi memang berbeda dengan PA-PA lainnya, selain membuat mata tak berkedip, ruangan itu juga mengajak rombongan PA Pandan untuk mengambil foto dan mencatat desainnya.

Pukul 11.32 WIB, Ketua PA Bukittinggi Drs. Syahrial Anas tiba di gedung megah itu. "Maaf, saya terlambat," tegasnya. Mantan wakil ketua PA Lubukpakam itu mendatangi satu per-satu tamu dari PA Pandan. Sedikit berbisik dengan pak Ifdal, ketua PA Bukittinggi mengajak rombongan untuk melihat-lihat ruang sidang dan memberikan sedikit pengarahan.

****************Suasana dingin masih terasa, meskipun

matahari tepat di atas kepala. Rombongan meninggalkan PA Bukittinggi dan menuju pusat kota. Sepanjang perjalanan menuju kota dan tempat wisata, pak Ifdal banyak menyampaikan rencana-rencana baru untuk perubahan di PA Pandan. Apa saja itu?" Saya mau ada perubahan di PA Pandan, terutama meja pelayanan publik dan meja

informasi, minimal kita menyerupai seperti PA Bukittinggi," papar pak Ifdal.

Meja pelayanan publik yang diinginkan pak Ifdal adalah meja yang berbasis TI, dimana pendaftaran langsung tersambung dengan SIADPA-plus. Ruang tunggu juga berbasis TI dimana panggilan sidang langsung terkoneksi layar datar dan otomatisasi. Bagaimana dengan ruang sidang?

Ya, sama persis seperti meja pelayanan publik dan ruang tunggu sidang, dimana panitera pengganti langsung mencatat berita acara di SIADPA-plus. Selesai sidang, berita acara-pun bisa dikoreksi.

Bagi pak Ifdal, zaman sekarang adalah zaman teknologi dan informasi, semua orang berhak mendapatkan informasi dan mengakses berita sebanyak-banyak untuk menambah khazanah keilmuan.

Tuntutan pengelolaan website di setiap PA memang sudah keharusan, di dalam website itu terdapat menu-menu dan sejumlah informasi untuk masyarakat. "Itu semua bagian dari pelayanan publik," urai pak Ifdal.

Sejak diberlakukannya UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, seluruh instansi pemerintahan dan swasta dan seluruh masyarakat Indonesia wajib melek informasi dan transparan dalam menginformasikan sesuatu. Tanpa terkecuali PA Pandan. Pengadilan Agama yang terletak di pantai barat Sumatera Utara itu juga lambat laun mula i melakukan perubahan menuju transparansi bidang TI.

Tidak mau ketinggalan dengan PA Bukittinggi, pak Ifdal akan merumuskan rencana baru bagi aparatur PA Pandan untuk menuju perubahan internal pada tahun 2013 mendatang. Selamat datang era baru dan selamat berubah menuju era digital.

"Driiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiing,,,," suara knalpot mobil Inova hitam pak Ketua terdengar nyaring dengan kecepatan di atas 89km per-jam, mobil yang membawa tiga keluarga itu menuju Ngarai Sianok dan Danau Maninjau. "Sekarang saatnya rekreasi, tadi kita sama-sama belajar di PA Bukittinggi," kilah pak Ifdal. Kota Bukittinggi lambat laun tidak tampak dari kejauhan, posisi rombongan di atas bukit yang tinggi menuju kelok demi kelok hingga turun ke hamparan danau Maninjau. Ya, danau Maninjau, tempat dimana Buya Hamka dilahirkan dan sebuah tempat yang memenuhi buku-buku sejarah anak-anak SD.

Page 5: e-bulletin PANDAN

AKHIR TAHUN DI MANINJAULaporan Perjalanan

anau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, DKabupaten Agam , provinsi

Sumatera Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer daris28 Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.

Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.

Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Sri Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.

Danau ini tercatat sebagai danau ter luas kesebe las d i Indones ia . Sedangkan di Sumatera Barat, Maninjau merupakan danau terluas kedua setelahDanau Singkarak yang memiliki luas 129,69 km² yang berada di dua kabupaten yaitu Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Solok. Di sekitar Danau Maninjau terdapat fasilitas wisata, seperti

Page 6: e-bulletin PANDAN

Laporan Perjalanan

Hotel(Maninjau Indah Hotel, Pasir Panjang Permai) serta penginapan dan estoran.

Konon legenda Bujang Sembilan menjadi asal mula Danau Maninjau t e r b e n t u k . L e g e n d a t e r s e b u t menceritakan ada satu keluarga yang terdiri dari 9 orang laki-laki bujang dan 1 orang perempuan. Prempuan tersebut bernama Sani , kecant ikan yang dimilikinya memikat hati pemuda bernama Sigiran.

Mereka berdua menjalin asmara, tetapi suatu hari mereka dituduh melakukan perbuatan amoral oleh para bujang. Untuk membuktikan tuduhan tersebut, mereka berdua lompat ke kawah Gunung Tinjau. Jika mereka bersalah gunung tersebut tidak akan meletus tapi bila tidak bersalah gunung tersebut akan meletus. Ternyata Gunung Tinjau meletus dan membentuk kawah besar, lambat laun hasil letusan terisi air dan disebut Danau Maninjau.

Keindahan yang terlukis dari wisata alam ini tidak diragukan lagi. Wisatawan yang berkunjung ke tempat ini juga mengakui hal tersebut. Untuk menyatakan kekagumannya terhadap panorama alam Danau Maninjau yang indah dan eksotis Presiden Pertama RI Ir. Soekarno menulis pantun yang berbunyi

r

"Jika makan arai pinang, makanlah dengan sirih yang hijau, jangan datang ke Ranah Minang, kalau tak mampir ke Maninjau".

Wisata alam ini sangat bersahabat dengan kantong. Untuk memasuki objek wisata pengunjung tidak dipungut biaya masuk.

Untuk akses menuju Danau Maninjau sangat berkelok-kelok. Bagi Anda yang mengalami mabok p e r j a l a n a n s e b a i k n y a

mempersiapkan diri untuk melewati jalan ini. Jalan ini dikenal dengan nama Kelok 44, jalan seperti ini ada sepanjang 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.

Terdapat 2 rute yang dapat ditempuh untuk sampai di danau ini. Rute yang pertama dimulai dari Padang menuju Pariaman kemudian Lubuk Basung dengan waktu perjalanan 1,5 jam. Bisa juga melalui rute Padang menuju Bukittinggi sampai Danan Maninjau dengan melewati Kelok 44 dengan waktu perjalanan selama 3 jam.

Fasilitas di tempat ini bisa dikatakan cukup lengkap. Disekitar lokasi ini sudah banyak hotel untuk dijadikan tempat menginap, mulai dari kelas berbintang sampai kelas melatipun ada. Selain itu, juga ada home stay yang bisa dijadikan alternatif untuk menginap.

Setelah ber ja lan- ja lan menikmati keindahan danau pastinya perut terasa lapar. untuk mengobati rasa lapar wisatawan bisa memilih berbagai menu b a i k m a s a k a n Pa d a n g a t a u p u n mancanegara karena banyak restoran yang tersedia di pinggir danau. Menyantap makanan dengan latar belakang Danau Maninjau merupakan pengalaman yang tidak bisa dilupakan.

Page 7: e-bulletin PANDAN

Opini

3 HAKIM IDEALa k i m A g u ng Prof. H

H . A b d u l M a n a n menegaskan t u g a s d a n p e r a n a n hakim ada 3 (tiga) yaitu (1). H a k i m s e b a g a i p e n e g a k keadilan. (2). H a k i m s e b a g a i p e n e g a k hukum. (3). H a k i m s e b a g a i p e n c i p t a hukum.

Dijabarkan beliau lebih lanjut, bahwa hakim sebagai penegak keadilan harus menguasai peraturan perundang-undangan dan menerapkannya dalam pemeriksaan perkara, baik dalam proses perkara maupun dalam membuat putusan. Dan, dalam proses pemeriksaan serta menjatuhkan putusan disamping berdasarkan pada hukum yang berlaku, juga berdasarkan atas keyakinan yang seadil-adilnya dan sejujur-jujurnya dan harus memakai hati nurani. Dengan demikian putusan hakim tersebut akan bermanfaat dan berkeadilan, kata Prof. Abdul Manan.

Sedangkan tentang hakim sebagai penegak hukum, Prof. Abdul Manan men j e l a skan bahwa hak im da l am menjatuhkan putusan tidak boleh terikat pada bunyi Undang-Undang semata, tetapi harus mempu menciptakan hukum melalui putusan-putusannya.

Disamping itu katanya lebih lanjut,

hakim tidak saja menjaga ketertiban, melainkan juga berfungsi sebagai pengawas Undang-Undang dan juga berfungsi sebagai paedagogis terhadap pihak-pihak yang bersengketa, termasuk masyarakatnya itu sendiri. Adapun hakim sebagai pencipta hukum Prof. Abdul Manan menjelaskan, hakim menjamin peraturan perundang-undangan diterapkan dengan benar dan adil.

Selain itu, hakim sebagai dinamisator peraturan perundang-undangan dengan cara menggunakan metode penafsiran dan kontruksi dan berbagai pertimbangan sosio kultural berkewajiban menghidupkan peraturan perundang-undangan untuk memenuhi kebutuhan nyata masyarakat.

Hakim juga melakukan koreksi terhadap kemungkinan kekeliruan atau kekosongan hukum, hakim waj ib menemukan hukum dan menciptakan hukum untuk mengisi hukum tersebut serta hakim melakukan penghalusan terhadap peraturan perundang-undangan, kata Prof. Abdul Manan.

Prof. Abdul Manan memaparkan tentang pengertian fakta bahwa fakta adalah peristiwa atau kejadian yang sudah terjadi, sedang terjadi dan yang akan terjadi yang berstruktur dan terikat dengan ruang dan waktu.

Menurut Prof. Abdul Manan, hakim harus mencari fakta sebanyak-banyaknya dalam persidangan, oleh karena itu hakim harus dengan sopan dan santun memperlakukan para pihak dan jangan ada hakim yang marah-marah maupun mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Hakim harus seimbang kepada para pihak. “Apabila hakim senyum kepada Penggugat selama 1 (satu) menit, maka ia harus senyum juga 1 (satu) menit kepada Tergugat”, kata Prof. Abdul Manan mencontohkannya.

Versi Hakim Agung

Page 8: e-bulletin PANDAN

PROFIL

KETUA PENGADILAN AGAMA PANDAN

rs. Ifdal Tanjung, SH, dilahirkan di Kabupaten Agam 16 Februari 1966 menempuh pendidikan dasar pada Sekolah Dasar No. 1 Tahun 1980, Madrasah Tsanawiyah Negeri Lubuk DBasung II Tahun 1983, Madrasah Aliyah Negeri Tahun 1986, Fakultas Syariah Jurusan Qadha'

IAIN Imam Bonjol Padang Tahun 1990, dan Ilmu Hukum Universitas Hazairin Bengkulu Tahun 2001.Suami dari Hasnah ini, memulai karirnya dari bawah sebagai Hakim Pengadilan Agama

Lubuklinggau (1995-2004), Hakim Pengadilan Agama Pariaman (2004-2008), Hakim Pengadilan Agama Bukittinggi (2008-2009), Wakil Pengadilan Agama Padangpanjang (2009-2012), dan Ketua Pengadilan Agama Pandan (2012-sekarang).

Sebagai seorang Hakim Pengadilan Agama, beliau pernah menempuh pendidikan dan pelatihan calon hakim yang diselenggarakan oleh Departemen Agama dan pelatihan teknis yustisial hakim yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI.

Ayah dari Nurul Fajria, Muhammad Rafki, dan M. Hilmy Tsaqif ini, mempunyai hobby jalan-jalan dan berdiskusi. Selama kurang lebih 14 tahun di Sumatera Selatan, beliau banyak mempelajari budaya setempat hingga terbawa ke Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Menurut beliau, dua kunci melakukan perubahan. Pertama, jalin komunikasi, koordinasi, dan kosultasi. Kedua, jangan segan untuk bertanya dan berdiskusi dengan siapa saja, termasuk bawahan.

Sejak dilantik sebagai Ketua Pengadilan Agama Pandan sejak 25 September 2012 lalu, Drs. Ifdal Tanjung, SH, banyak melakukan observasi dalam rangka menata ulang kantor Pengadilan Agama Pandan dan merumuskan perubahan yang signifikan.

,

Drs. Ifdal Tanjung, SH

Page 9: e-bulletin PANDAN

GALERI FOTO

DARI BUKITTINGGI MENUJU PERUBAHAN

Page 10: e-bulletin PANDAN

GALERI FOTO

Page 11: e-bulletin PANDAN

PROFIL

PENGADILAN AGAMA PANDANPA DI PANTAI BARAT

apanuli Tengah adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara. Ibu Tkotanya adalah Pandan. Kabupaten

Tapanuli Tengah sebagai Daerah Otonom dipertegas oleh Pemerintah dengan Undang-undang Nomor 7 Drt 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah Nomor 19 Tahun 2007 maka ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Tapanuli Tengah adalah tanggal 24 Agustus 1945.

Kabupaten Tapanuli Tengah terletak di pesisir Pantai Barat Pulau Sumatera dengan panjang garis pantai 200 km dan wilayahnya sebagian besar berada di

daratan Pulau Sumatera dan sebagian lainnya di pulau-pulau kecil dengan luas wilayah 6.194,98 km².

Perbatasan wilayah adalah sebelah Utara Kabupaten Aceh Singkil (Provinsi Aceh), Selatan Kabupaten Tapanuli Selatan, Barat K o t a S i b o l g a d a n Samudera Indonesia, dan Timur Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Penduduk Tapanuli Tengah tahun 2006 berjumlah 297.846 jiwa dengan kepadatan penduduk 136 jiwa per km². Laju pertumbuhan penduduk periode tahun 2000-2005 sebesar 1,86% per tahun. Komposisi penduduk di Tapanuli Tengah

Page 12: e-bulletin PANDAN

PROFIL

ya i tu 50 ,20% l a k i - l a k i d a n 4 9 , 8 0 % perempuan.

Topogra f i K a b u p a t e n Tapanuli Tengah sebagian besar berbukit - bukit d e n g a n ketinggian 0 – 1.266 meter di atas permukaan laut. Dari seluruh wilayah Tapanuli Tengah, 43,90% berbukit dan bergelombang.

Sebagian besar wilayah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah berbatasan dengan lautan sehingga berpengaruh pada suhu udara yang tergolong beriklim tropis. Rata-rata suhu udara di Kabupaten Tapanuli Tengah tahun 2005 adalah 26,09 °C. Dalam periode bulan Januari – Desember 2006, suhu udara maksimum dapat mencapai 31,53 °C dan suhu minimum mencapai 21,72 °C. Pada tahun 2006, curah hujan rata-rata 4.925,9 mm, hari hujan 226,0 hari, kecepatan angin rata-rata 6,7 knot dan penguapan rata-rata 4,6 mm. Kelembaban udara rata-rata 84,58%.

Pembangunan Kabupaten Tapanuli Tengah dilaksanakan dengan konsep pembangunan Tapanuli Growth yaitu sinergi kabupaten/kota lingkup Kawasan Barat Sumatera Utara, Aceh Singkil dan S imeulue (P rov ins i Aceh ) untuk menciptakan pola pertumbuhan kawasan yang kompetitif dengan Kawasan Industri Terpadu Labuan Angin. Kabupaten Tapanuli Tengah kini menjadi pusat koleksi (hub) komoditas unggulan daerah.

Persoalan mendasar masyarakat Tapanuli Tengah, seperti halnya daerah lain di Kawasan Barat Sumatera Utara secara ekonomi selama ini adalah kemiskinan dan pengangguran. Adapun keterbatasan yang melingkupi persoalan tersebut adalah topografi wilayah Tapanuli Tengah yang berbukit (Bukit Barisan), sumber daya manusia, pengelolaan sumber daya alam, infrastruktur, akses informasi dan arus modal. Pemerintah Kabupaten

Tapanuli Tengah berupaya u n t u k m e n g a t a s i persoalan tersebut dengan percepatan pembangunan d a n m e n a i k k a n pertumbuhan ekonomi daerah terutama melalui investasi, baik investasi p e m e r i n t a h m a u p u n swasta dengan konsep pembangunan Tapanuli Growth.

Pada bulan Mei 2007, secara administratif Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah terdiri

atas 20 kecamatan, 24 kelurahan dan 154 desa.

Pengadilan Agama Pandan berdiri pada tahun 1997, awalnya berkantor di rumah kontrakan penduduk yang terletak di Jl. Sudirman Desa Sibuluan I, Kecamatan Pandan. Dan pada tahun 2001 Kantor Pengadilan Agama PAndan dibangun diatas tanah seluas 986 M2 dengan luas banunan 240 M yang terletak di Jl. D.I.Panjaitan/Al Muslimin no. 4 Pandan.

Pada awal bulan Januari sampai bulan Mei 2006 Pengadilan Agama PAndan mendapat bantuan rehab berta dari Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) NAD dan Nias sehingga pada saat sekarang ini kantor Pengadilan Agama Pandan dalam kondisi kondusif dalam melayani masyarakat pencari keadilan di wilayah Kabupaten Tapanuli Tengah sebagai wilayah kompetensinya.

Sejak berdiri sampai dengan sekarang Pengadilan Agama Pandan secara berturut-turut dipimpin oleh :Drs. Noor Salim, SH, tahun 1997 s.d1999

Drs. H. Mansyur Muda NAsution, SH, tahun 1999 s.d 2004

Drs.H.Panusunan Pulungan, SH tahun 2004 s.d 2005

Drs. H. Abd. Halim Ibrahim, MH , tahun 2005 s.d 2010

Drs. Miranda M. Noer, tahun 2010 s.d 2012.

Drs. Ifdal, SH, tahun 2012 s.d sekarang.

Page 13: e-bulletin PANDAN

RESONANSI

iapakah yang c o c o k menggantikan S

pak Wahyu Widiana? S a y a s e r i n g m e n d e n g a r d a n

membaca komentar itu, baik dari teman-teman sejawat maupun dari petinggi peradilan agama sendiri. Beragam persyaratan datang dari mereka, ada yang bermunculan via SMS dan tidak sedikit tertulis di dalam inbox jejaring sosial facebook.

Isinya macam-macam, Dirjen Badilag harus sehat dan beriman, rajin berwudhu ketika akan melakukan shalat, memahami arah kiblat dan matematika. Saya juga pernah membaca sebuah komentar dari rekan hakim di kepulauan Riau, menurut dia calon Dirjen Badilag harus memahami bahwa asing (Arab dan Inggris), bisa mengoperasikan komputer, berpenampilan menarik, tidak buta warna, tidak sombong, komunikatif, dan tidak pelit. Bagi saudara saya yang bertugas di Aceh lain lagi ceritanya, dia memaparkan seribu masalah yang akan dihadapi Peradilan Agama mendatang, mulai dari persoalan SDM, pengelolaan anggaran, sistem manajemen perkara dan umum, pola bindalmin yang belum sempurna, teknis yustisial yang masih carut marut, hingga persoalan mutasi dan promosi hakim dan tenaga teknis lainnya.

Walhasil, semuanya baik dan bagus-bagus. Komentar yang membangun kepribadian dan karakter bangsa, paling tidak saya melihatnya sebagai upaya untuk menyampaikan aspirasi yang selama ini tertunda. Dari beberapa catatan para ahli kepemimpinan dunia dan Islam, paling tidak sosok yang pas untuk seorang Dirjen Badilag adalah memiliki sifat sincere yang berarti baik, jujur, benar. Ini sesuai dengan sifat-sifat Rasulullah yaitu siddiq, amanah, tabligh dan fathonah.

Kalau seorang pemimpin memiliki sifat siddiq dan amanah, ia tidak akan

melakukan penyelewengan apa saja. Sebaliknya, sebaik atau sepintar apapun kalau tidak amanah akan jadi masalah.

Yang sering diabaikan adalah sifat tabligh. Seorang pemimpin mesti seorang “informer” sekaligus “well informed”. Informer itu berarti suka berbagi informasi. Kalau pimpinan tidak mau berbagi, diam saja, sudah pasti insit itusi yang dipimpinnya tidak akan maju. Dalam member ikan in formas i , t e rmasuk memberikan instruksi kepada bawahan, seorang pemimpin juga perlu memakai kata-kata yang santun, tanpa harus kehilangan ketegasan.

Bukan zamannya lagi menjadikan suasana kantor dan lingkungan kerja seperti kebun binatang, salah sedikit bawahan semua jenis binatang disebut-sebut. Suasana lingkungan kerja yang menyerupai 'kebun binatang ' i tu menunjukkan sang pemimpin kurang santun.

Sementara itu, “well informed” berarti gemar mencari informasi, baik dengan cara membaca, mendengarkan, maupun dengan cara-cara lain. Sosok ideal Dirjen Badilag, sudah barang tentu harus menerima masukan dan saran dari bawahan, baik di dalam maupun di daerah-daerah.

Selain berkarakteristik “informer” dan “well informed”, seorang pemimpin juga harus pintar dan cekatan. Ini sesuai sifat fathonah yang dimiliki Rasulullah. Untuk menjadi pintar itu harus belajar. Dan kalau sudah pintar, tidak boleh pintar sendiri. Kepintaran itu harus di-share.

Seorang pemimpin, mesti memiliki dua kemampuan: technical ability dan managerial ability. Makin tinggi seseorang jadi pimpinan, managerial ability-nya harus makin tinggi. Begitupun sebaliknya. Meski seorang pemimpin dituntut lebih mahir dalam hal menajerial ketimbang dalam hal yang sifatnya teknis, bukan berarti seorang pemimpin tidak boleh mengerjakan hal-hal kecil. Jadi, untuk menjadi seorang pimpinan yang sukses, seseorang tidak harus mengerti teori-teori yang muluk mengenai leadership. Mengetahui dan mengaplikasikan sifat-sifat Rasulullah SAW saja sudah bagus.

MENCARI SOSOK DIRJEN BADILAG IDEALAlimuddin, SHI

Page 14: e-bulletin PANDAN