Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)
-
Upload
muhammad-zidni-ilmi -
Category
Documents
-
view
130 -
download
16
description
Transcript of Buletin Prasasti edisi II (Berkah Pesantren)
1
Salam Redaksi 1
Aal Febriansyah
Opini 2
Mabda Dzikara
Kolom 5
Bayu Wahyudi
Resensi 7
Fakier Hizbullah
Medical 8
Riedha Nur Fajriach
Biografi 11
Yanti Oktobriyanti
Aktualita 15
Sulistyo K Wardhani
Suara Hawa 18
Jehan Maya Zayanie
Sastra 21
Sastri Bakry
Rileks 24
Muhaimin Ismail Yaman
Kultural 26
Aulia Khairunnisa
Lintas FSDL 27
Najmu Izzarul Haq
Arabic Corner 29
Mahdi Muntazor
Galeri 31
Ade Reza Muhammad
Prasasti
Bonjour.. !!! nice to meet you again guys ! Alhamdulillah
atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan berkat kerja
keras dari PRASASTI crew, akhirnya pada tahun 2014 ini
buletin PRASASTI kita bisa terbit lagi!
Kami minta maaf nih kalau buletin kita baru bisa terbit
saat ini. agak kelamaan memang, tapi tentu saja ini bukan
tanpa alasan. Karena terkadang apa yang kita harapkan tak
selalu berbanding lurus dengan tujuan, karna keterbatasan
Crew dalam masalah waktu dan padatnya agenda diluar.
Selain itu, kami juga berusaha menyiapkan naskah naskah
terbaik untuk ditampilkan dalam buletin PRASASTI edisi
ini, supaya tidak mengecewakan bagi para pembaca.
Edisi kali ini diisi oleh berbagai macam artikel menarik,
misalnya puisi, humor, info pengetahuan umum, resensi,
dan tentu saja berita tentang ALMAMATER kita yang
tercinta ini. Semuanya kami kemas semenarik mungkin
dalam buletin ini untuk kalian semua.
“GOOD ARTIST COPY, GREAT ARTIST STEAL”, seti-
daknya itu yang dikatakan Picasso yang sedikit menjadi
refrensi saya . Akhirnya, kami segenap redaksi buletin
PRASATI jilid II memohon ma’af atas segala kekurangan.
Tak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada se-
mua pihak yang telah berperan dalam penerbitan buletin
ini. Kami sadar, buletin ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, kritik dan saran yang membangun selalu kami
nanti untuk perbaikan pada edisi yang akan datang.
Harapan kami, Semoga coretan yang sederhana
ini tidak hanya sederhana, melainkan memiliki manfaat
yang besar bagi kita semua dan nilai tinggi terutama di ha-
dapan Allah SWT. Sekian dari kami, selamat membaca.
SALAM REDAKSI
2
2 2
M enelisik lembaga pendidikan Islam
asli Indonesia yang bernama
pesantren, sepertinya tidak terlepas
dari keunikan ragam interaksi yang terjadi antara
para individu di dalamnya; entah hubungan
sesama santri, atau muamalah santri dengan para
guru maupun kiai. Pola pendidikan asrama yang
menghajatkan para santri untuk menetap di
pesantren 7x24 jam, telah menghadirkan nuansa
kehidupan yang berbeda jika dibandingkan dengan
lembaga pendidikan setingkatnya yang tidak
menggunakan sistem asrama. Sebagaimana kita
ketahui, pesantren merupakan tempat berkumpul-
nya para santri dari pelbagai latar belakang suku
dan budaya, tak pandang dia putra pejabat atau
pedagang, kaya atau miskin, semuanya dididik
dengan sistem aturan yang sama tanpa pandang
bulu. Keanekaragaman nilai dari setiap individu-
individu santri ini kemudian membentuk gaya in-
teraksi yang benar-benar baru dari apa yang
mereka dapat dari lingkungan asalnya.
Begitupun dengan sosok kiai, sebagai tokoh
central di lingkungan pesantren, kiai menjadi
panutan yang kerap dianggap keramat oleh keban-
yakan santri, sehingga apapun laku dan titah kiai
merupakan hal ‘sakral’ yang men-
jadi standar moral berkehidupan.
Pandangan seperti ini pada titik
tertentu menciptakan iklim
dialog antara kiai-santri
menjadi cendrung pasif.
Para santri men-
ganggap bahwa
suka berdebat
dengan kiai –
“Mistik” Kaum Santri; Menggapai Berkah Kehidupan Lewat Pesantren Oleh: Mabda Dzikara*
meminjam istilah Ahmad faesol- merupakan per-
ilaku kurang sopan dan bentuk ‘perlawanan’ ter-
hadap otoritas keilmuan kiai yang berdampak
pada ketidakberkahan ilmu yang didapat. Hal
semacam ini, memang terkesan memangkas etos
ilmiah para santri –yang menurut Cak Nur-
menghajatkan kreatifitas yang meniscayakan ke-
beranian intelektual bahkan moral (baca: kritis )
terhadap semua pengetahuan yang datang
kepadanya. Namun, santri tetaplah entitas yang
memiliki standar norma yang tidak sederhana.
Sebagai pewaris rantai keilmuan para Nabi, ada
semacam ‘nilai tak teraba’ yang lebih penting
dari hanya sekedar sebuah tradisi keilmiahan,
entah kata apa yang bisa mendefinisikannya,
yang pasti, disinilah letak spiritualitas kaum san-
tri yang membedakan ke-diri-annya dengan
pembelajar yang lain.
Sudah menjadi hal lumrah di kalangan san-
tri, bahwa penghormatan terhadap kiai meru-
pakan kunci pertama untuk memperoleh ilmu
yang manfaat dan berkah. Sebaliknya, banyak
‘melawan’ kiai bisa berakibat kesengsaraan
dalam hidup atau ilmu yang dimiliki akan sia-sia
sehingga yang bersangkutan tidak akan menjadi
orang yang berguna di masyarakat. Posisi kiai
yang sangat istimewa pada kaum santri khusus-
nya di pedesaan, tercipta dari pemahaman yang
diwariskan dari generasi ke generasi, pemaha-
man yang dimaksud adalah bahwa dalam ber-
agama seseorang harus mengikuti apa yang telah
dijalankan oleh para ulama terdahulu, di sini,
kiai digambarkan sebagai penjaga utama ilmu
keagamaan yang dipandang lebih ‘mistik’(karena
berbicara tentang kegaiban) ketimbang ilmu-
Opini
3
Meskipun –masih menurut Cak Nur-
bukan berarti setiap pesantren meru-
pakan pusat gerakan tasawuf.
Seperti yang telah disinggung di
atas, pola pembentukan spiritualitas
seperti ini tidak hanya bisa kita lihat di
lingkungan pesantren tradisional, na-
mun juga pondok-pondok yang
menerapkan sistem modern. Santri
yang mengenyam pendidikan di ling-
kungan pondok modern juga mengenal
tradisi semisal ‘ngalap berkah’ kepada
para ustadz dan kiai -walau tidak seken-
tal di lingkungan pondok tradisional-.
Kebiasaan ‘antri’ mencium tangan kiai
atau berebutan bekas minum kiai –
setidaknya hasil dari pengalaman penu-
lis sendiri- juga menjadi bagian dari
tradisi yang mengakar di pondok mod-
ern, lagi-lagi hal ini karena memang
rantai keilmuan yang dibangun bersan-
dar pada faham Sunni yang menjadi
keyakinan komunal di kalangan muslim
Indonesia, hal ini kemudian menjadikan
rujukan-rujukan keilmuan –khususnya
tentang etika menuntut ilmu- terpusat
pada kitab-kitab yang mu’tabarah di
kalangan ahlussunnah wal jamaah,
salah satunya adalah kitab Ta’lîm-u ‘l-
Muta’allim karangan Syeikh al-Zarnuji
yang kerap memberikan legitimasi atas
perilaku kaum santri tersebut.
Tradisi ‘ngalap berkah’ di kalangan
pesantren sepertinya sudah menjadi
semacam bagian dari ‘teologi’ kaum
santri. Bahkan di kalangan masyarakat
biasa, tradisi ini pun sudah mendapat
tempat tersendiri. Tidak sedikit
masyarakat yang datang ke sebuah ma-
jlis ilmu tertentu untuk mendapatkan
keberkahan dari para kiai/ulama yang
dinggap memiliki ‘keramat’. Bentuk
ilmu yang lain. Sehingga menjadi wajar jika kedudukannya
lebih dihormati ketimbang yang lain, bahkan kiai dianggap
sebagai pemimpin informal di tengah-tengah masyarakat.
Bagaimanapun pola interkasi kiai-santri, tradisi
pesantren –dengan segala bentuknya- telah menempatkan
santri bukan hanya sebagai pembelajar ilmu, namun juga
pencari spiritualitas. Aturan yang mengharuskan santri un-
tuk selalu sholat berjamaah di masjid, ditambah dengan
kewajiban menghafalkan beberapa doa-doa ma’tsurat mis-
alkan, setidaknya telah mendorong para santri untuk terbi-
asa lebih patuh terhadap ajaran agamanya, terlepas dari
adanya unsur paksaan atau tidak, tapi hal ini kemudian ber-
implikasi terhadap etos keagamaan santri itu sendiri. Dalam
hal lain, para kiai biasanya menganjurkan para santri untuk
melakukan wirid dan suluk tertentu setelah mengaji sebuah
kitab, atau setidaknya ada sebuah nasehat mulia yang
disampaikan untuk kemudian diamalkan oleh para santri,
tentunya hal semacam ini membentuk aura spiritualitas
menjadi begitu terasa di lingkungan pesantren.
Ada juga santri yang memang punya kecendrungan
untuk membaca amalan ilmu dan doa tertentu, maka dalam
dunia pesantren ada istilah “ngamal” yang berarti membaca
secara rutin wirid atau dzikir –yang biasanya diberikan oleh
seorang guru- untuk mendapatkan anugrah hikmah yang
bermacam-macam: dari ketenangan bathin, mudah mema-
hami pelajaran, sampai aji kesaktian. Hal semacam ini me-
mang bukan hal yang aneh dalam dunia pesantren, melihat
sejarah kemunculan pesantren di nusantara yang tak lepas
dari unsur dan nilai tasawwuf. Walisongo sendiri, sebagai
penyebar agama Islam di tanah Jawa pada abad 16 M me-
rupakan para sufi terkemuka yang dikirimkan oleh Dinasti
Utsmaniyah di Turki Sana. –Menurut Cak Nur- Pusat-pusat
penyebaran Islam yang mula-mula, khususnya di Jawa
seperti di daerah Ampel dan Giri, merupakan sambungan
sistem zawiyah (pondokan yang menampung para fakir
yang hendak melakukan wirid atau suluk) di India atau
Timur Tengah, yang kemudian berkembang menjadi pon-
dok atau pesantren seperti yang kita kenal sekarang. Diang-
gapnya para tokoh penyebar ajaran Islam itu sebagai wali
yang keramat menunjukkan kuatnya pengaruh segi tasawuf
dalam ajaran-ajarannya. Sebab kepercayaan kepada wali
merupakan bagian penting dalam rangkaian faham sufi.
4
4 4
mengharap berkahnya pun beraneka ragam: dari hanya sekedar mencium tangan , mengusap baju atau
sorban, sampai meminta air doa dari sang ulama. Perilaku seperti ini, bukan hanya dibenarkan secara
sosial, tapi mempunyai legitimasi syara’ yang juga kokoh. Syekh Alauddin al-Athor misalkan, dalam
Fatawa al-Imam annawawi almusammah bi al-Masail al-Mantsuroh menjelaskan, bahwa Imam Naw-
awi al-Dimasyqi dalam fatwanya terkait boleh tidaknya mencium tangan ulama, menerangkan atas sun-
nahnya perilaku tersebut dan memakruhkan mencium tangan selainnya. Pun dalam Musnad Imam
Ahmad bin Hanbal dijelaskan tentang Sahabat Nabi Saw yang mempergunakan pakaian Rasulullah
Saw sebagai wasilah kesembuhan (Musnad Ahmad bin Hanbal, Hadist ke 25.705). Oleh karena para
kiai/ulama merupakan pewaris kenabian, maka, perilaku ‘ngalap berkah’ kepada kiai/ulama dalam ber-
bagai bentuknya bisa dibenarkan.
Ekspresi ‘ngalap berkah’ di kalangan santri memang beraneka ragam, dari hanya sekedar cium
tangan guru/kiai sampai ziarah ke makam-makam para ulama yang dianggap punya karomah. Kenis-
cayan bahwa sebuah budaya atau peradaban khususnya Indonesia terbentuk olehsebab para Ulama ter-
dahulu, menghadrikan sebuah emosi yang menjadikan para santri seakan mempunyai ikatan bathin ter-
hadap pendahulunya. Bisa kita katakan, bahwa logika jarak dan waktu sepertinya tidak lagi berperan di
dalam terma ini. Menjadi thullab syar’i berarti memiliki ikatan keilmuan dengan peradaban Islam
masa lampau; entah ulama atau bangunan kebudayan yang meliputinya. Artinya, berziarah ke makam-
makam para Ulama terdahulu dalam rangka menyambungkan ‘emosi’ peradaban dengan masa lalu me-
rupakan hal yang juga dibutuhkan, walaupun ketersambungan ide dengan Ulama-ulama sekarang juga
harus menjadi prioritas.
Bagi sebagian santri yang agak mbeling (nakal/konyol), menakar keberkahan pesantren dan kiai
tidak hanya diekspresikan dengan perilaku-perilaku seperti mencium tangan kiai atau berziarah ke
makam-makam para wali, terkadang puntung rokok bekas hisapan kiai pun juga berarti barakah
tersendiri, apalagi yang memang terbiasa merokok di lingkungan pesantren. Walaupun ada peraturan
dilarang merokok, namun terkadang semangat ‘ngalap berkah’ kiai memang sudah melampaui logika-
logika hukum formal pesantren.
Keyakinan ‘mistik’ kaum santri, walau tetap menjadi bagian yang sangat irasional, sepertinya
sudah menjadi bagian integral dari jiwa santri itu sendiri, pun setelah lulus dari pesantren. Para santri
biasanya masih menyertakan peran guru/kiai dalam mengambi keputusan-keputusan hidup yang diang-
gap penting. Makanya, tak heran jika seorang santri sekaliber almarhum KH.Abdurrahman Wahid atau
Gus Dur, pada masa hidupnya, masih saja rajin berkunjung dan menziarahi para tokoh-tokoh ulama
yang dianggap a’rif oleh beliau. Kegiatan ini rutin beliau lakukan dalam rangka meminta nasehat dan
petunjuk kepada Allah Swt melalui perantara para ulama. Dalam ‘ke-digdaya-annya’, almarhum Gus
Dur tak serta merta melupakan akar tradisinya, ia tetaplah seorang santri yang tumbuh dari keberkahan
dan keanggunan alam pesantren .
Menjadi santri berarti terus belajar dan mengabdi. Menjadi santri berarti memelihara kesederhanan dan
kesahajaan. Menjadi santri berarti menjaga tradisi keilmuan Islam. Menjadi santri berarti menjadi Indo-
nesia. Wallahu a’lam
*Santri tingkat akhir Universitas al-Azhar Kairo, Fakultas Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat.
5
Segala puji bagi Allah Swt Rabb semesta
alam, Sang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Betapa indah segala kekuasaanNya dan tak ter-
hingga limpahan nikmat karuniaNya. Shalawat
beriring salam semoga senantiasa terlimpah
kepada Rasulullah Saw serta kepada segenap
pengikut beliau yang berpegang teguh dengan
tuntunan ajarannya hingga akhir masa.
“Mungkin tak pernah tersirat dalam benak
pemuda lulusan madrasah aliyah ini untuk bisa
tinggal diluar negeri. Bahkan berfikir untuk
naik pesawat terbang pun tak pernah ia bayang-
kan. Tapi ternyata suatu hal yang tak pernah ia
bayangkan sebelumnya bisa terjadi berkat suara
emasnya.”
Sudah tidak asing lagi nama "Pesantren"
di kalangan para pelajar khususnya umat Islam
di Indonesia bahkan di dunia walau beda isti-
lahnya, bagi saya pesantren khusus nya di Indo-
nesia adalah benteng terakhir untuk membentuk
akhlak dan moral pemuda dan pemudi bangsa.
Dalam istilah bahasa, pesantren adalah
sebuah lembaga pendidikan Islam yang ber-
fungsi memelihara, melestarikan, mengembang-
kan, dan menyiarkan ajaran Islam, dengan kiai
sebagai tokoh utamanya dan masjid sebagai
pusat lembaganya.
Kali ini saya akan mengangkat
tema"Berkah Pesantren". Tidak lepas dari tema
yang saya akan bahas, yang jelas, perkembangan
pesantren di Indonesia sangat baik, ratusan
pesantren telah berdiri dan menyebar ke seluruh
wilayah Indonesia. Setiap wilayah di Indonesia,
hampir bisa ditemukan adanya pesantren. Corak
dan gaya pendidikannya pun makin modern.
Salah satu pesantren yang menerapkan sistem
moderen adalah PONPES DAAR EL-QOLAM;
sebuah pesantren yang terletak di Gintung
Jayanti Tangerang Banten yang didirikan oleh
kiai Ahmad Rifa'i Arif, allahumarhamhu.
Kembali ke tema, berkah (barokah) adalah
bertambahnya kebaikan. Biasanya berkah ini
menjadi sifat atau predikat dari suatu kenikma-
tan; apakah kenikmatan itu membawa berkah
atau tidak. Karena itu kita sebagai umat Islam
ketika menyaksikan tetangga, saudara atau teman
yang mendapat kenikmatan, kita disunahkan un-
tuk mendoakan berkah kepada mereka.
Begitupun segala kenikmatan, apabila
tetangga baru membangun rumah, kita berdoa
“barokallohulaka”. Begitu pula ketika kita men-
dapat kenikmatan, kita diajarkan untuk berdoa
“allohumma barikli fima rozaktani”, jadi sangat
erat sekali berkah itu dengan kenikmatan apa
yang dimaksud.
Bayu Wahyudi
BERKAH PESANTREN
Kolom
6
6 6
Berkah menempel dengan kenikmatan,
dan kenikmatan sepatutnya akan meningkatkan
kebaikan. Jangan sampai ini malah terbalik,
kenikmatan malahan memerosotkan semangat
kebaikan. Karena berkah artinya bertambahnnya
kebaikan, maka berkah tidak selalu dipandang
dari kuantitas , artinya sesuatu yang berkah bisa
banyak melimpah bisa juga tidak. Kenapa pern-
yataan ini penting, karena sepertinya kebanya-
kan orang menganggap berkah itu selalu diukur
dari berapa banyak kita mendapatkan sesuatu;
panen melimpah ruah, hasil niaga yang untung
besar, dan sebagainya. Bagi penulis, jika kenik-
matan itu membuat kita semakin dekat dengan
Allah Swt, kita dapat mengartikan bawa kenik-
matan itu berkah.
Melihat pengertian itu mungkin kita
barangkali akan merasa prihatin, karena kenik-
matan berlimpah yang telah kita dapat selama
ini , tidak dibarengi dengan kebaikan yang seim-
bang. Ketika dahulu sebelum ada listrik, dimana
saat itu untuk penerangan masih memakai lampu
minyak, dengan lampu itu kita menggunakan
kenikmatan sinar lampu untuk membaca al-
Quran dan mengaji, ini jelas lampu yang berkah.
Tapi bagaimana sekarang ? segala sesuatunya
lebih mudah, kita tidak harus menggunakan
minyak untuk penerangan. Jika dahulu lampu
minyak dapat membantu kita untuk membaca
satu halaman al-Qur’an, dan dengan kehadiran
listrik kita dapat mengkhatamkan dua halaman,
maka lampu listrik itu membawa berkah na-
manya, akan tetapi bila tidak demikian berarti
tidak berkah, karenanya para ulama mengatakan
bahwa berkah yang paling jelas adalah pada se-
mua amal sholeh.
Disamping berkah, ada juga kata
“tabarukan” yang artinya mengambil berkah.
Mengambil berkah ini bisa dengan wasilah
apapun. Ketika kita membaca al-Quran misal-
nya, kemudian kita tabarukan dengan ayat al
-Quran, itu diperbolehkan, atau dengan orang-
orang soleh yang dekat dengan Allah Swt
apalagi Rasulullah Saw. Bahkan dikisahkan
dalam hadist bahwa dahulu para sahabat Nabi
Saw memperebutkan rambut Nabi Saw ketika
beliau bercukur, mereka juga memperebutkan
air bekas wudlu Nabi Saw. Nah, ini sedikit
contoh apa yang disebut mengambil berkah
atau tabarukan.
Dalam lingkungan Pondok Pesantren
Daar el-Qolam, kita juga dapat melihat sebuah
berkah yang diberikan oleh pesantren kepada
lingkungan sekitarnya, keberkahan yang tidak
hanya dirasakan oleh para santri, namun juga
masyarakat di sekitranya.
Dulu ketika saya masih nyantri di Daar
el-Qolam, saya mempunyai Ibu cuci khusus
yang berasal dari warga sekitar pesantren. Se-
sekali saya bertanya kepadanya tentang ke-
beradaan pesantren di lingkungan mereka, den-
gan penuh semangat merekapun menjawab
bawah keberadaan pesantren amat sangat
membantu perekonomian mereka dalam ke-
hidupan sehari-hari. Masih banyak berkah
yang bisa kita petik dari peran sebuah
pesantren dalam kehidupan sehari-hari, se-
moga dengan seiringnya perkembangan jaman
kita masih bisa menikmati berkah, “walau
sedikit asal berkah”. Wallahu A’lam
7
Sang Khalik SWT. berfirman pada ayat alquran “… Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. [Q. s an-
Nûr 24:26]. Ayat alquran dengan jelas menerangkan, bahwasanya seorang wanita baik akan menda-
patkan laki-laki yang baik dan sebaliknya.
Semua manusia pasti akan ditemukan dalam ikatan pernikahan dan berumah tangga, orang
yang akan membangun rumah tangga harus sudah siap dengan mempunyai bekal yang cukup. Buku
ini membahas tentang tata cara dan etika dalam berumah tangga secara baik dan benar sesuai dengan
Rasulullah, baik dari perkataan, perbuatan ataupun akhlak beliau.
Dalam buku ini terdapat empat pembahasan yaitu: pertama, hak-hak istri terhadap suami. Allah
menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki yaitu untuk dilindungi bukan untuk disakiti. Suami
yang baik harus memperlakukan istrinya dengan baik, dan memberikan hak-haknya seperti memberi-
kan nafkah, maskawin dan lain-lain. Selain itu, kewajiban suami untuk memberikan pelajaran dalam
bidang keagamaan sesuai dengan kebutuhan istri, termasuk kedalam permasalahan haid. Di dalam
pembahasan ini, menjelaskan bagaimana menjadi seorang suami yang bijaksana terhadap istrinya,
ketika istri berbuat salah seorang suami tidak boleh memukul di bagian wajah atau sampai mening-
galkan bekas, karna itu dilarang oleh Rasulullah SAW.
Kedua, hak suami terhadap istri. Dalam hal ini dijelaskan, bahwa seorang istri harus mentaati
dan patuh terhadap suaminya dalam hal kebaikan, karena pentingnya suatu keridhaan seorang suami.
Istri harus memperlakukan dengan baik sang suami, melayaninya dan tidak berbuat kasar. Dan hak
sebagai suami dalam memberikan izin kepada istri untuk keluar rumah dalam hal mendesak, dan hak
untuk menyuruh istri agar menutup aurat.
Kiat Hebat Meraih Kesuksesan dalam Ber-rumah Tangga
Judul : Terjemah Syarah Uqûdullujain (Etika berumah Tangga)
Penulis : Syekh Muhammad Bin Umar An-Nawawi
Penerjemah : Drs. Afif Busthomi dan Masyhuri Ikhwan
Penerbit : Pustaka Amani - Jakarta
Tahun Terbit : 2000 M
Resentator : Mufakir Hisbullah
Resensi
8
8 8
M anusia mempunyai cadangan energi yang disebut glikogen yang dapat bertahan selama 25
jam. Glikogen pun sewaktu-waktu akan terbakar menjadi energi jika tubuh tidak mendapat
suplai pangan dari luar. Ketika berpuasa cadangan energi yang tersimpan dalam organ-organ tubuh
dikeluarkan, sehingga melegakan pernapasan organ-organ tubuh serta sel-sel penyimpanannya atau
disebut dengan peristiwa peremajaan sel. Peremajaan sel bermanfaat sebagai peningkatan kekebalan
tubuh dan kesehatan kulit. Oleh karena itu, orang yang sering berpuasa kulitnya akan terlihat lebih
segar, sehat, lembut, dan berseri karena proses peremajaan sel dalam tubuhnya berjalan dengan baik.
Selain fungsi meremajakan kulit, ternyata puasa memiliki banyak hikmah dan manfaat untuk
kesehatan tubuh, ketenangan jiwa dan juga kecantikan, karena pada saat
berpuasa sebagian organ tubuh dapat beristirahat dan miliaran sel dalam
tubuh dapat menghimpun diri untuk bertahan hidup.Puasapun
berfungsi sebagai detoksifikasi untuk mengeluarkan kotoran, toksin
atau racun dari dalam tubuh,meremajakan sel-sel tubuh dan
menggantinya dengan yang baru serta dapat memperbaiki fungsi
hormon, menjadikan kulit sehat dan meningkatkan daya tahan tubuh
Ketiga, keutamaan salat di rumah bagi
wanita. Salatnya wanita di kamarnya lebih utama
daripada di ruangan rumahnya, dan salatnya
wanita di ruangan rumahnya lebih utama dari
pada di pekarangan rumahnya, dan salatnya
wanita di pekarangan rumahnya lebih utama dari
pada salat di masjid Nabi, karena mencari yang
lebih terlindungi bagi hak untuk dirinya. Di sini
juga dijelaskan tentang masalah penampilan
wanita dihadapan orang banyak.
Keempat, larangan laki-laki untuk melihat
wanita lain dan begitupun sebaliknya. Nabi Isa
a.s. bersabda, “memandang itu dapat menum-
buhkan syahwat dalam hati. Dan cukuplah fitnah
terjadi disebabkan oleh memandang, karena den-
gan pandangan itu.“ sudah jelas sekali dalam
hadits tersebut bahwa seorang wanita harus
menjaga pandangannya terhadap laki-laki lain
yang bukan suaminya begitupun laki-laki harus
menjaga pandangannya terhadap wanita yang
bukan istrinya. Dan tidak diperbolehkannya ber-
jabat tangan dengan yang bukan muhrimnya,
serta berduaan di tempat yang sepi agar tidak
menimbulkan fitnah.
Dalam buku ini tertulis jelas etika-etika
berumah tangga, maka sebaiknya kita mengeta-
hui adab dan etika berumah tangga agar tercipta
keluarga sakinah, mawwadah, warahmah. Dan
persiapkanlah diri kita sebelum membangun
sebuah rumah tangga.
Puasa; menurut Pakar Kedokteran Barat
Medical
Riedha Nur Fajriach
9
karena manusia mempunyai kemampuan terapi alamiah.
Beberapa Ilmuwan yang telah melakukan penelitian tentang puasa, berikut adalah beberapa pendapat
mereka:
1. Allan Cott, M. D.,
Seorang Ilmuwan Amerika yang telah menghimpun pengamatan dan penelitian para Ilmuwan
dari berbagai negara. Dan dihimpun kedalam sebuah buku “Why Fast”. Dalam buku tersebut Allan
membeberkan berbagai hikmah puasa, antara lain:
a. To feel better physically and mentally (merasa lebih baik secara fisik dan mental).
b. To look and feel younger (melihat dan merasa lebih muda).
c. To clean out the body (membersihkan badan).
d. To lower blood pressure and cholesterol levels (menurunkan tekanan darah dan kadar lemak).
e. To get more out of sex (lebih mampu mengendalikan seks).
f. To let the body health itself (membuat badan sehat dengan sendirinya).
g. To relieve tension (mengendorkan ketegangan jiwa).
h. To sharp the senses (menajamkan fungsi indrawi).
i. To gain control of oneself (memperoleh kemampuan mengendalikan diri sendiri).
j. To slow the aging process (memperlambat penuaan dini).
2. Dr. Yuri Nikolayev
Seorang direktur bagian diet pada Rumah Sakit Jiwa Moskow, menilai kemampuan berpuasa
yang mengakibatkan orang yang bersangkutan menjadi awet muda, sebagai suatu penemuan terbesar
abad ini. Beliau mengatakan: “what do you think is the most important discovery in our time. The
radioactive watches, Exocet bombs, In my opinion the biggest discovery of our time is the ability to
make ourself younger phisically, mentally and spiritually through rational fasting (menurut pendapat
anda, apakah penemuan terpenting pada abad ini, jam radioaktif, bom exoset, dan menurut saya
penemuan terbesar dalam abad ini ialah kemampuan seseorang tuk membuat dirinya awet muda
secara fisik, mental dan spiritual melalui puasa).
3. Alvenia M. Fulton
Seorang direktur Lembaga Makanan Sehat "Fultonia" di Amerika Serikat yang menyatakan
bahwa puasa adalah cara terbaik untuk memperindah dan mempercantik wanita secara alami. Puasa
menghasilkan kelembutan pesona dan daya pikat. Puasa menormalkan fungsi-fungsi kewanitaan dan
membentuk kembali keindahan tubuh “fasting is the ladies best beautifier, it brings grace charm and
poice, it normalizes female functions and reshapes the body contour”.
4. Riyad Albiby and Ahmed Elkadi
Puasa dapat meningkatkan kekebalan tubuh atau imun sistem terhadap pelbagai penyakit.
Ditunjukkan dengan peningkatan fungsi sel limfa yang memproduksi sel limfosit yang secara
signifikan bertambah setelah berpuasa.
10
10 10
5. Sulimami
Beliau mengatakan bahwa penyakit diabetes
sekalipun tidak akan berbahaya ketika berpuasa.
6. Jalal Saour
Berkurangnya cairan pada orang yang sedang
melakukan puasa akan menurunkan kerja jantung dan
itu sebagai pencegahan terhadap gumpalan darah
penyebab penyakit jantung (Jalal, Riyad, 1990).
7. Muzam MG, Ali M.N dan Hussain
Muzam, Ali dan Hussain melakukan observasi
terhadap efek puasa ramadhan terhadap asam
lambung, dan ternyata puasa aman untuk pasien yang
mempunyai gangguan ulcer pada lambung.
8. Elson M. Haas M.D.
Seorang Medical Centre of Marin (1984)
menyatakan dalam puasa (cleansing dan detoksifikasi
merupakan bagian dari trilogy nutrisi, balancing,
building (toning). Dan ia percaya bahwa puasa adalah
bagian yang hilang “missing link”. Kebanyakan orang
barat terlalu banyak makan, dengan kadar protein
yang berlebihan dan juga lemak. Sehingga ia
menyarankan untuk mulai mengatur pola makan yang
baik dan memulai berpuasa. Karena puasa bermanfaat
sebagai: purifikasi, peremajaan, istirahat pada organ
pencernaan,anti aging, mengurangi alergi, mengurangi
berat badan, detoksikasi, relaxasi mental dan emosi.
Perubahan kebiasaan dari kebiasaan makan yang
buruk menjadi lebih seimbang dan lebih terkontrol,
meningkatkan imunitas tubuh. dan lebih baik lagi bila
dalam pengawasan dokter. Puasa dapat mengobati
penyakit seperti Influeza, bronkitis, diare, konstipasi,
alergi makanan, astma, aterosklerosis, penyakit
jantung koroner, hipertensi, diabetes, obesitas, kanker,
epilepsi, sakit pada punggung, sakit mental, angina
pectoris (nyeri dada karena jantung), panas dan
insomnia.
9. Dr. Sabah al-Baqir dan kawan-kawan
Puasa dapat mengurangi jumlah
hormon pemicu stress. Dia bersama tim
dari Falkutas kedokteran Universitas King
Saud yang melakukan studi terhadap
hormon prolaktin, insulin dan kortisol,
pada tujuh orang laki-laki yang berpuasa
sebagai sampel.
Hasilnya bahwa tidak ada perubahan
signifikan pada level kortisol. Prolaktin
dan insulin. Ini menunjukkan bahwa puasa
bulan ramadhan bukanlah pekerjaan yang
memberatkan, dan tidak mengakibatkan
tekanan mental maupun saraf. Percobaan
ini menunjukan peningkatannya terjadi
pada perbedaan waktu saja, bila pada hari
tidak puasa prolaktin mengalami kenaikan
tertinggi pada jam 16.00. Sementara pada
bulan Ramadhan mengalami puncaknya
pada pukul 21.00 dan menurun lagi
sampai batas terendahnya pukul 04.00.
Sementara insulin meningkat pada pukul
16.00, sedang pada bulan ramadhan pukul
21.00 menurun sampai batas terendah
pukul 16.00. Sedang Kortisol pada hari
biasa mencapai puncaknya pukul 09.00
menurun pada pukul 21.00 sementara pada
bulan Ramadhan tidak ada perubahan
berarti.
10. Dr. Ahmad al-Qadhi, Dr. Riyadh al-
Bilbabi
Bersama rekannya di Amerika, ia
melakukan uji laboratorium terhadap
sejumlah sukarelawan yang berpuasa
selama bulan Ramadhan.Hasil penelitian
ini menunjukan pengaruh positif puasa
yang cukup signifikan terhadap sistem
kekebalan tubuh.Indikator fungsional sel-
sel getah (lymfocytes) membaik hingga
sepuluh kali lipat, walaupun jumlah
keseluruhan sel-sel getah bening tidak
berubah, namun prosentase jenis getah
11
P esantren Daar el-Qolam yang didirikan oleh Drs. K. H. Ahmad Rifai Arief pada tanggal 20
januari 1968 adalah sebuah pondok beraliran modern, berbeda dengan pondok pesantren bi-
asanya. Pendiri adalah seorang alumni pondok pesantren modern Daar as-Salam Gontor pada tahun
1964 dan sempat mengabdikan dirinya di sana selama dua tahun, walau setelah itu beliau pergi tuk
mempelajari kitab-kitab klasik di beberapa pondok salaf (pondok tradisional). Selama 29 tahun beliau
memimpin pondok pesantren Daar el-Qolam, karena pada tanggal 15 juni 1997 beliau harus kembali
kepada sang Ilahi. Dan setelah itu, pesantren dititipkan kepada adiknya yang bernama Drs. K. H.
Ahmad Syahiduddin sebagai pemimpin.
Drs. K.H. Ahmad Syahiduddin -lahir 15 Maret 1956- adalah pemimpin dan pengasuh Pondok
Pesantren Daar el-Qolam, Gintung, Jayanti, Tangerang. Ia merupakan putra dari H. Qasad Mansyurbin
Markai Mansyur dan Hj. Hindun Masthufah binti Rubama, dan juga adik dari pendiri pesantren, Drs.
K.H. Ahmad Rifa’I Arief.
Masa kecil
Anak ketujuh dari 12 bersaudara ini diberi nama Ahmad Syahiduddin dan
akrab dipanggil Endin sampai akhirnya tercatat dalam identitas for-
mal, seperti; KTP atau ijazah adalah Endin Syahiduddin. Sang
ayah merupakan pendiri Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul An-
war (MMA) yang terletak di kampong Gintung, Balaraja (sekarang
Jayanti) Tangerang. Nama Ahmad Syahiduddin kembali digunakkan
Seorang Kyai Bercita-citakan Insinyur
bening yang bertanggung jawab melindungi tubuh dan melawan berbagai penyakit yaitu sel T
mengalami kenaikan yang pesat.
Dari pemaparan beberapa Ilmuwan menunjukkan bahwa puasa tidak akan menyebabkan suatu
kesalahan fatal terhadap organ-organ dalam tubuh manusia, bahkan dengan berpuasa organ itu diper-
baharui kembali. Maka dari itu Allah SWT. Menganjurkan umat-umatNya untuk melakukan puasa
terkhusus umat muslim. Allah SWT tidak semata-mata memberikan anjuran tanpa adanya hikmah di
balik semua itu. Dan pengetahuan membuktikan sendiri hikmah puasa yang dianjurkanNya dalam
kitab alquran. Semoga bermanfaat.
Biografi
Yanti Oktobriyanti
12
12 12
ketika ia menggantikan kakaknya
sebagai pemimpin dan pengasuh
pondok Pesantren Daar el-Qolam
pada 17 juni 1997.
Masa kecilnya bercita-cita
menjadi seorang insinyur. Bakat itu
terlihat karena senang membuat mo-
bil-mobilan sendiri yang ia buat dari
kayu atau bambu. Ia memulai pen-
didikan agamanya langsung kepada
ayahnya, yang mengajarkannya
membaca alquran. Kemudian melan-
jutkan ke SD di desa Pangkat pada
tahun 1962. Untuk mewujudkan cita
-citanya ia menggemari dengan
serius mata pelajaran matematika
dan ilmu pengetahuan alam.
Pada tahun 1968, ketika itu ia
baru duduk di kelas 6 SD, ayahnya
meminta Rifa’i Arief- yang baru se-
lesai belajar dan mengajar di Pondok
Modern Gontor- membuka pondok
pesantren. Tujuannya adalah me-
manfaatkan satu hektar tanah wakaf
dari neneknya, Hj. Pengki. Dan
murid-murid Madrasah Ibtidaiyah
Masyariqul Anwar dapat melanjut-
kan pendidikannya ke jenjang yang
lebih tinggi. Ayahnya menginginkan
berdirinya pondok pesantren modern
seperti Gontor. Kemudian pada
tanggal 20 Januari 1968 resmi didiri-
kan Madrasatul Mu’allimin al-
Islamiyah Pondok Pesantren Daar el
-Qolam.
Pada tahun pertama untuk mengawali proses belajar
mengajar, Rifa’i mengajak saudara-saudaranya untuk bela-
jar. Syahiduddin yang baru duduk di kelas 6 SD juga diper-
intahkan untuk menjadi santri. Saat itu jumlah santrinya han-
yalah 22 orang. Tempat yang digunakan untuk ruang belajar
adalah bekas dapur tua di samping kandang kerbau. Perintah
ayah dan kakaknya itu ia turuti untuk belajar di pesantren
yang tentunya lebih banyak mengajarkan materi agama di-
bandingkan materi yang lain. Padahal ia ingin masuk sekolah
teknik karena cita-citanya yang ingin menjadi insinyur. Ia
menerima pilihan orang tuanya, dengan harapan setelah sele-
sai belajar di pesantren dapat diizinkan untuk kuliah di fakul-
tas teknik.
Masa Pendidikan di Perguruan Tinggi
Tetapi apa yang terjadi pada tahun 1974 ketika ia sele-
sai belajar di pesantren. Orang tuanya yang didukung oleh
kakaknya, Ahmad Rifa’i Arief, menolak keinginannya,
bahkan memaksanya untuk masuk IAIN (kini UIN) Syarif
Hidayatullah, Ciputat bersama kakak perempuannya, Enah
Huwaenah. Perasaan kecewa dan sedih menggelayuti
perasaannya kala itu. Betapa tidak, ia tidak hanya dipaksa
masuk IAIN tetapi ia juga perintahkan untuk duduk di Fa-
kultas Syariah. Sementara Enah Huwaenah, di fakultas Tar-
biah, Jurusan Bahasa Arab.
Pada tahun 1974 dengan membawa selembar ijazah
pesantren yang ditulis tangan oleh Kyai Rifa’i. Pasalnya,
Daar el-Qolam belum terdaftar sebagai lembaga pendidikan
atau belum menginduk kepada lembaga lain sehingga belum
bisa mendapatkan ijazah resmi. Dan Syahiduddin adalah
alumni pertama pesantren itu. Bersama kakaknya Enah Hu-
waenah, ia pergi mendaftarkan diri di IAIN itu. Perasaan
sedih dan kecewa masih tersimpan sesampainya di Ciputat.
13
pesantren kepada kakaknya dari tahap
awal sampai akhir. Pengalamannya
itulah yang membuatnya paham seluk-
beluk bangunan atau arsitektur.
Selain membuat bangunan, ia
pun menguasai seluk beluk listrik,
elektronik dan mesin. Menurutnya,
sang kakak memahami betul bakat tek-
nik yang terpendam pada adiknya itu.
Sebab itulah agar bakat itu tidak tum-
pul, maka urusan listrik dan elektronik
pesantren diserahkan pengelolaannya
kepada Syahiduddin. Untuk urusan
mesin, kiai yang satu ini juga paham
betul. Dari mesin motor, mobil, mesin
Diesel sampai alat-alat berat. Jika ada
mesin-mesin yang rusak semaksimal
mungkin ia perbaiki sendiri. Konon ia
berangan-angan ingin membuat mesin
yang akan dinamakan “Syahid”.
Namun demikian, ilmunya dari
pesantren dan fakultas Syariah tidak
serta-merta ia tinggalkan. Selain men-
gurus persoalan bangunan, listrik dan
sebagainya, ia juga mengajar. Mata
pelajaran yang ia pegang adalah fiqih,
ushul fiqh, tafsir ayat ahkam dan
faraidl (fiqh waris) di Pondok
Pesantren Daar el-Qolam.
Setelah selesai dari sarjana
muda, ia menyelesaikan sarjana penuh
(Drs). Sebab itulah sambil membantu
mengajar dan membangun pesantren ia
menyelesaikan sarjana lengkapnya
Di bagian pendaftaran, ijazah yang dibawanya tidak
diterima bahkan tidak diakui. Bertambah perasaan rasa ke-
sal dan kecewanya sebab ia merasa sudah belajar mati-
matian selama 6 tahun tetapi setelah selesai tidak diakui.
Tetapi pada saat yang bersamaan ada pula perasaan senang
yakni agar ia tidak jadi masuk IAIN.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada ayah dan
kakaknya. Kemudian Kyai Rifa’i Arief meminta bantuan
Abdurahman Partosantono yang saat itu menjabat sebagai
Pembantu Rektor III. Melalui ia, Syahidudin dan Enah dites
dan akhirnya diterima di Jurusan Qadha dan Enah di Juru-
san Bahasa Arab.
Di Ciputat ia tinggal bersama Enah Huwaenah di
rumah Pak Syahroni kerabat dari ibunya di kampung Situ
Ukur Ciputat. Hari demi hari ia jalani belajar di Fakultas
Syariah, meskipun jiwa insinyurnya masih terpendam. Un-
tuk menghilangkannya ia mencoba untuk mengisi waktu
luang dengan menyibukkan diri ikut organisasi mahasiswa,
ia memilih Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), dan pernah
ikut training HMI. Tetapi keinginannya untuk menjadi
insinyur dan mendalami ilmu-ilmu teknik sipil ataupun me-
sin belum juga hilang. Apalagi ditambah ketertarikannya
menyaksikan pembangunan Masjid Istiqlal, seringnya ia
mengamati pembangunan masjid itu, statusnya sebagai ang-
gota HMI ia tinggalkan sampai selesai sarjana muda.
Setelah mendapat sarjana muda (BA) ia memilih pu-
lang ke kampungnya. Ia merasa garis hidupnya adalah men-
gabdi kepada orang tua dan menaati segala yang diinginkan
orang tuanya. Pada tahun 1978 ia aktif membantu pesantren
orang tua dan kakaknya itu. Selain mengajar ia membantu
kakaknya membangun fasilitas pesantren seperti ruang be-
lajar, asrama santri, masjid dan lain-lain. Keinginannya
menjadi insinyur teknik sipil sedikit terobati. Terkadang ia
sendiri yang mengusulkan model atau bentuk bangunan
14
14 14
dengan membuat skripsi berjudul “Pengaruh
Perkembangan Teknologi Perhubungan Terhadap
Pelaksanaan Salat dalam Shafar”. Ia berhasil meng-
gondol gelar sarjana pada tahun 1980.
Pengabdian kepada Pesantren
Setelah menyelesaikan studi strata 1-nya ia
memilih untuk pulang kampung, berkiprah di tanah
kelahirannya sendiri. Berbeda dengan teman-
temannya baik yang sekelas, maupun seniornya
yang terus mengadu nasib di Jakarta. Beberapa te-
man-temannya sudah banyak yang jadi orang terke-
nal seperti Amin Suma, Didin Hafidudin, Amin
Haedar dan banyak lagi yang lainnya.
Keputusannya untuk mengabdi di kam-
pungnya lagi-lagi didasari oleh ketaatannya kepada
orang tua, kakak sekaligus gurunya. Ibu dan
kakaknya tidak suka anak-anaknya jadi Pegawai
Negeri. Mereka lebih suka anak-anaknya berkiprah
di kampung, berjuang membangun pesantren, men-
didik generasi muda dari rumahnya sendiri.
Sejak tahun 1980 ia aktif berkiprah di Pondok
Pesantren Daar el-Qolam. Beberapa tugas yang per-
nah ia emban adalah Direktur Pembangunan dan
Tata Laksana Rumah Tangga Direktur Bidang Pen-
gasuhan Santri Putra, Kepala Madrasah Tsanawiyah
Daar el-Qolam, dan Direktur Pendidikan dan Pen-
gajaran. Dari pengalamannya itulah ia memahami
betul seluk-beluk Pesantren Daar el-Qolam.
Dalam kehidupan ini seseorang pasti memiliki
figur teladan. Begitu pun Syahidudin yang sangat
meneladani ayah, kakaknya (Ahmad Rifa’i Arief),
dan guru kakaknya (K.H. Imam Zarkasyi). Dalam
aspek yang lain, seperti yang telah disebutkan di
atas, ia sangat menyukai kepribadian B. J.
Habibie, sebagai sosok muslim yang taat plus
teknokrat ulung. Menurutnya Habibie adalah
sosok muslim yang mempunyai keseimbangan
iman takwa dan iptek yang cukup kuat.
Pada tahun 1983 Syahiduddin melepas
masa lajangnya. Ia menyunting santrinya
sendiri, Ade Zamzami yang kemudian dini-
kahinya pada tanggal 10 September 1983. Se-
tahun kemudian ia mendapat seorang putra
yang bernama Ahmad Zahid Purna Wibawa
yang lahir pada tanggal 19 September 1984.
Putra semata wayang itu kini sudah bergelar
sarjana teknik dari sebuah Universitas swasta
di bilangan Jakarta.
Perjalanan menuju kepemimpinan
Ahmad Syahiduddin secara tidak lang-
sung disiapkan oleh kakaknya memimpin
pesantren. Alasan mungkin karena ia dalam
peringkat keluarga merupakan adik laki-laki
Ahmad Rifa’i Arief yang pertama. Alasan lain
mungkin karena karakter dan watak Syahidud-
din yang selalu punya keinginan kuat, tegas,
cerdas dan pandai beretorika. Sekitar tahun
1995-1997 setiap pagi ba’da Shubuh,
kakaknya selalu datang ke rumahnya. Membi-
carakan banyak hal tentang perkembangan
Daar el-Qolam. Tidak jarang ia menjadi sopir
kakaknya atau menggantikan tugas-tugas
kakaknya itu baik di dalam pesantren maupun
di luar pesantren. Seperti pada tahun 1984 ia
diutus oleh kakaknya mengikuti penelitian dan
study banding para ulama dan pimpinan pon-
dok pesantren se-Indonesia ke Sarvodaya In-
15
AKSI DAN PRESTASI DUO PONDOK 2013
Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mengkolaborasikan sisi tradisional dan
modern dari berbagai macam aspek kehidupan santri, dengan itu pesantren dituntut untuk selalu
meningkatkan kualitas pendidik, santri, dan fasilitas. Begitu juga yang dilakukan oleh dua pesantren
terbesar di Banten, Daar el-Qolam dan La Tansa. Keduanya terus melakukan inovasi dan terus
meraih prestasi dalam berbagai ajang keilmuan, kesenian, dll.
13 April 2013, 17 asatidz Ponpes La Tansa (Pondok Pesantren La Tansa) berhasil meraih gelar
Magister dalam bidang Teknologi Pembelajaran UNTIRTA (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa),
Pondok Pesantren sebagai Lembaga Pendidikan yang
Mengkolaborasikan Sisi Tradisional dan Modern dari Berbagai
Macam Aspek Kehidupan Santri
Sulis K Wardhani
stitute yaitu Lembaga Pendidikan Agama Budha untuk para biksu di Srilanka. Kemudian dilanjutkan
ke Pusat Aliran Darul Arqam di Malaysia dan melihat perkembangan Islam dan masjid di Singapura.
Kegiatan ini disponsori oleh Departemen Agama RI.
Selain mengajar tugas utamanya ialah membangun fasilitas pesantren. Menggambar, menga-
wasi tukang dan sebagainya. Mayoritas bangunan yang ada di Daar el-Qolam adalah hasil kerjanya.
Begitu pun ketika K.H. Rifai membangun pondok pesantren La Tansa di Lebak, Banten, pemban-
gunan fasilitas di La Tansa diserahkan kepada Syahiduddin. Setiap hari usai salat Shubuh ia berang-
kat ke La Tansa yang jaraknya kurang lebih 50 Km dari Gintung. Pekerjaannya itu dilakukan selama
3 tahun pulang pergi antara Gintung dan Cipanas, Rangkasbitung. Begitu pun ketika sang kakak ingin
membangun pesantren wisata di Labuan. Ia juga yang ditugaskan membangun pesantren itu. Selama
1,5 tahun ia juga bolak-balik Gintung-Labuan. Itu semua dilakukan tidak lain hanya karena ingin
patuh dan taat kepada kakak yang juga gurunya.
Ketika La Tansa selesai dan resmi dibuka pada tahun 1992 Kyai Rifa’i tidak menunjuk Sya-
hiuddin untuk tinggal dan memimpin di La Tansa. Justru sang Kakak menunjuk adiknya yang lain
Odhy Rosyhuddin sebagai pimpinan di sana. Bagi Syahiduddin ia tidak pernah terdetik dalam hatinya
untuk mengharap jabatan. Karena ia merasa tidak pantas memimpin. Konon katanya ia berwatak
keras dan tidak sabar.
Aktualita
16
16 16
Serang, Banten. Ini merupakan salah satu usaha
La Tansa dalam meningkatkan kualitas guru,
dengan memberikan beasiswa penuh kepada
para guru untuk melanjutkan studi pasca
sarjana, terfokus dalam bidang Teknologi
Pembelajaran. Direktur Program Pasca Sarjana
UNTIRTA, Dr. Chussaeri Rusdi Syarief, M.Si.,
memberikan respon positif dan sangat
apresiatif atas perjuangan para mahasiswa
khususnya kelas La Tansa yang sukses
menyelesaikan studinya tepat waktu. Dan
pastinya, Pemimpin Pondok Pesantren La
Tansa, KH. Adrian Mafatihullah Kariem, MA.,
memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas
usaha maksimal para asatidz dalam
menyelesaikan program magister dan telah
memanfaatkan kesempatan yang telah
diberikan pondok secara optimal. Beliau juga
berpesan kepada para asatidz untuk
mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat ke
dalam kehidupan pesantren dengan semangat
pengabdian.
Ponpes La Tansa juga berupaya
meningkatkan kualitas santrinya dengan
mengadakan Rihlah Ilmiah setahun sekali
untuk para santri kelas 5. Karena di tahun ke 5
pendidikan ini, mereka memegang kendali roda
kepengurusan OSIS (Organisasi Santri
Ikhwanus-shofa dan Akhwatus-shofa).
Program tahunan ini memiliki visi pengayaan
wawasan organisasi, pendidikan, ekonomi,
dll., bagi pengurus baru OSIS. Di tahun-tahun
sebelumnya, program tahunan ini memiliki rute
ke Pondok Pesantren Modern Darussalam,
Gontor, Ponorogo. Tapi untuk tahun 2013 ini,
rute rihlah diubah ke La Lahwa – Ponpes Daar
el-Qolam – UI (Universitas Indonesia) – TMII
(Taman Mini Indonesia Indah). KH. Adrian
Mafatihullah Kariem, MA., mengamanatkan
agar kegiatan ini menjadi ajang silaturrahim
dan napak tilas sejarah kelahiran La Tansa,
karena seorang pengurus harus paham betul
tentang sejarah almamaternya, terutama
hubungannya dengan La Lahwa dan Daar El-
Qolam.
Salah satu upaya peningkatan kualitas
guru dan santri di Ponpes Daar el-Qolam, yaitu
dengan mengadakan kunjungan ke negara yang
memiliki motto “ ” الدائمون المحسنون بالهدى(senantiasa berbuat baik sesuai petunjuk
Allah), Negara Brunei Darussalam pada tanggal
20-24 Oktober 2013 yang lalu. Salah satu santri
Daar el-Qolam yang turut dalam kunjungan ini
adalah Adam (Ketua ISMI Daar el-Qolam 1,
2013-2014) yang didampingi oleh Ust. Awalia
Arfan. Tujuan dari kunjungan ini, untuk
pengenalan kampus di negara yang terkenal
dengan kemakmuran dan ketegasan dalam
menjalankan syariat Islam tersebut. Di
kesempatan ini Adam bersama Ust. Arfan
mengunjungi 3 universitas ternama di Brunei,
yaitu Universitas Brunei Darussalam (UBD),
Institut Teknologi Brunei (ITB), dan Universitas
Islam Sultan Syarif Ali (Unissa). Selain itu,
mereka juga bertemu dengan salah satu alumnus
Daar el-Qolam, Rahmat Hidayat, yang saat ini
tengah menyelesaikan program doktoralnya.
Adam berharap, semoga kunjungan ini menjadi
motivasi bagi para santri untuk terus giat
berusaha dalam belajar hingga mampu
mengharumkan nama Indonesia dan Daar el-
Qolam ke segala penjuru dunia.
Upaya lain Ponpes Daar el-Qolam untuk
menciptakan santri yang berkualitas adalah den-
gan mengadakan sidang KTI (Karya Tulis
Ilmiah) sebagai syarat kelulusan santri kelas 6
ECP (Excellence Class Program). Sidang KTI
yang dilaksanakan pada tanggal 1 September
2013 sampai 31 Oktober 2013 ini, merupakan
buah pikiran dari Pemimpin Pondok Daar el-
Qolam 2, Ust. Odhy Rosikhuddin M.Pd., dengan
tujuan untuk melatih dan menguji santri kelas 6
d a l a m p r o s e s p e n y u s u n a n K T I ,
mempertanggungjawabankan data yang tertulis
dalam KTI, menguji pengetahuan serta
penguasaan metodologi, juga kemampuan
berargumen, dan yang terpenting dalam sidang
KTI ini adalah proses penguatan mental santri
kelas 6.
17
Segala macam upaya yang digalakkan
kedua pesantren ini tidaklah sia-sia, terbukti
dari banyaknya prestasi di berbagai bidang
yang diraih para santri dari dua pesantren
terbesar di Banten ini. Dari Ponpes Daarel-
Qolam, setelah tahun lalu mampu unjuk gigi
dalam bidang robotik dengan meraih Technical
Awards dan Special Awards dalam acara
Thamrin Olympiade & Cup II dan meraih Juara
Nasional dalam Robotic Day 2012. Tahun ini,
dua Tim Daar el-Qolam program IPS (Ilmu
Pendidikan Sosial) berhasil lolos seleksi final
“Social Science Olympiad 2013” Se-Indonesia
dan ASEAN atau Olimpiade Ilmu Sosial (OIS)
ke-10 yang digelar oleh UI (Universitas
Indonesia) dengan tema “Raising Youth
U n d e r s t a n d i n g o n
Multiculturalism” (Meningkatkan Pemahaman
Remaja tentang Multikukturalisme). OIS 2013
merupakan rangkaian lomba bidang IPS yang
bertujuan sebagai ajang kompetisi kemampuan
analisis, presentasi dan pengetahuan sosial
dasar sekolah menengah atas sederajat. Pada olimpiade ini, satu tim Daar el-Qolam berhasil mencapai seleksi tingkat nasional, dan satu tim
lainnya berhasil lolos seleksi tingkat regional
serta berhak mengikuti final di kampus FISIP
UI (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia) pada tanggal 8-13
November 2013 mendatang.
Selanjutnya, dari Ponpes La Tansa pada 7
Maret 2013 lalu, para santri La Tansa turut
berpartisipasi Gebyar Prestasi Santri se-Jawa
dan Bali (GPS-JB) 2013 yang digelar oleh CSS
MoRA-IPB (Community of Santri Scholars of
Ministry of Religious Affairs-Institut Pertanian
Bogor), dan berhasil menyabet Juara 3 LCT
(Lomba Cepat Tepat), Juara 1 Pidato Bahasa
Inggris, Juara Harapan 2 Pidato Bahasa Inggris
dan Juara Harapan 1 Tahfidz Qur’an, setelah
diakumulasikan kontingen La Tansa meraih
Juara Umum dalam acara bergengsi ini.
Di tahun 2013 ini, Ponpes La Tansa juga
berhasil merilis dua film pendek perdana buah
karya santri kelas 5 SMK La Tansa. Ust. Fairuz
Nahiduddin sebagai pembimbing menyatakan,
tujuan dari penggarapan film ini adalah untuk
mengembangkan potensi santri dalam dunia
multimedia. Kru pembuatan film ini terbagi
menjadi dua kelompok, kelompok putera
membuat film pendek yang berjudul “The Secret
of Old Book” dengan genre humor komedi, film
ini bercerita tentang empat orang sahabat yang
tinggal di pesantren dan menemukan buku tua
yang penuh misteri. Sedangkan kelompok puteri,
menyajikan film yang mengisahkan tentang
persahabatan dua santri dengan latar belakang
yang berbeda, film ini berjudul ”Rindu Nazla”.
Kedua film ini di-launching dan ditonton oleh
seluruh santri La Tansa di Aula Kalijaga. Dalam
sambutannya, KH. Adrian Mafatihullah Kariem,
MA., menyampaikan apresiasi yang setinggi-
tingginya atas usaha dan kerja keras para santri
tersebut dalam menghasilkan buah karya dua
film perdana ini, dan dengan ini semoga mampu
menginspirasi para santri lainnya untuk terus
berkarya.
Selain itu, Ponpes La Tansa menggelar
PELANGI (Perkemahan La Tansa Gali Inovasi)
yang bertema “Satukan Hati, Satukan Jiwa,
Meraih Mimpi Bersama” pada tanggal 26-30
Oktober 2013 kemarin, kegiatan ini bertempat di
Bumi Perkemahan Pondok Pesantren La Tansa
dengan mengundang 54 pondok pesantren yang
ada di sekitar Jawa Barat, Banten, Jabodetabek,
Sumatera dan Pondok Pesantren Modern
Darussalam Gontor Pusat. Namun, peserta
pelangi kali ini tidak hanya 52 kontingen
undangan, kontingen La Tansa pun turut
berpartisipasi dalam memeriahkan PELANGI
dengan perlombaan-perlombaan yang sangat
bervariasi.
Dan masih banyak lagi prestasi-prestasi
dua pesantren almamater kita ini yang sudah
dicapai, hingga saat ini terobosan-terobosan
18
18 18
Kisah nyata ini memberikan gambaran kepada
kita bahwa kualitas seorang anak sangat tergan-
tung kepada input-input yang telah diberikan se-
jak dini oleh pengasuhnya. Seekor
serigala tentunya akan mengajar-
kan bagaimana si anak hidup
sesuai dengan kebiasaan
binatang, sehingga si
anak berperilaku sama
dengan binatang, walau-
pun pada dasarnya si
anak tersebut mempun-
yai potensi ke-manusia-
an seperti akal yang bisa
ia gunakan untuk berpikir,
bersikap dan bertingkah laku
seperti manusia.
Demikian pula dengan anak-anak yang dibesar-
kan oleh Ibunya . Seorang Ibu yang mempunyai
pengetahuan tentang fase tumbuh kembang anak,
ilmu agama, dan kesabaran tentu akan lebih
memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar
dalam mencetak generasi unggul dibandingkan
seorang Ibu yang minim pengetahuan tentang
terbaru terus dilaksanakan demi meningkatkan kualitas setiap elemen yang ada dalam pesantren
tersebut. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan ter-update kita bisa langsung kunjungi
website Ponpes Daar el-Qolam di http://daarelqolam.ac.id/ dan Ponpes La Tansa di http://
www.pesantren-latansa.sch.id/ .
Sesuai dengan judul buku tentang biografi Kepemimpinan KH. Ahmad Rifa’i Arief yang ditulis
oleh salah satu alumnus Daar el-Qolam, Muhammad Wahyuni Nafis, “Pesantren Daar el-Qolam
Menjawab Tantangan Zaman” , maka tidak hanya Daar el-Qolam saja, tapi Daar el-Qolam bersama
La Tansa akan terus maju dan menjawab tantangan zaman. Salam semangat untuk seluruh santri La
Tansa dan Daar el-Qolam serta para alumnus, terus berjuang dan terus melangkah menyebarkan
harum nama Daar el-Qolam, La Tansa, Indonesia dan Islam di belahan bumi mana pun kita berpijak.
“Anak Unggul Lahir Dari Ibu Yang Tangguh”
Oleh : Jehan Maya Zayanie.
Suara Hawa
S ebuah kisah nyata, seorang bayi hilang
bersama orang tuanya di dalam rimba.
Kedua orang tuanya meninggal dan sang
bayi atas kehendak Yang Maha Kuasa
hidup dan dipelihara oleh
segerombolan serigala. Delapan
tahun kemudian, para peneliti
hutan menemukannya dan
membawa anak kecil terse-
but ke peradaban manusia.
Hal yang menyedihkan
terjadi, anak kecil itu ba-
gaikan seekor serigala. Ia
berjalan dengan kedua kaki
dan tangannya, menangis den-
gan mengaum bagaikan lolongan
serigala. Makanan yang dia santap pun
adalah makanan mentah layaknya makanan bi-
natang liar. Tidak sampai satu tahun dia hidup
bersama manusia, akhirnya anak malang ini mati
karena kerinduannya yang sangat terhadap dunia
bebas dan liar bersama para serigala. Ia tak
mampu menjadi manusia yang sesungguhnya;
yang bisa berfikir, berperilaku layaknya manusia
dan dibesarkan oleh orang tuanya.
19
pendidikan anak. Dalam riwayat hadis pun telah dijabarkan betapa Ibu mem-
punyai keistimewaan yang luar biasa sehingga derajatnya lebih tinggi
dari ayah yang memiliki status sebagai pemimpin keluarga.
عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال جاء رجل إلى رسول هللا صلى هللا
اس بحسن صحابتي؟:عليه وسلم فقال ك، يا رسول هللا، من أحق الن قال أم
ك، قال ثم من، قال أبوك ك، قال ثم من؟ قال أم قال ثم من؟ قال أم
Dari Abu Hurairah ra, beliau berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalal- lahu
‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?”.
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ibumu!” Dan orang tersebut kembali bertanya,
“Kemudian siapa lagi?”. Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut ber-
tanya kembali, “Kemudian siapa lagi?”. Beliau menjawab, “Ibumu!” Orang tersebut bertanya kem-
bali, “Kemudian siapa lagi?”, Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Kemudian Ayahmu”.
(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Hadist tersebut yang merupakan salah satu landasan hukum Islam telah menjelaskan secara gam-
blang kepada kita bahwa seorang Ibu mempunyai keunggulan yang tidak bisa digantikan oleh seo-
rang Ayah, mereka mengandung, melahirkan kemudian menyusui; sesuatu yang tidak bisa dilakukan
oleh seorang Ayah. Dari hadist di atas juga kita dapat simpulkan bahwa derajat seorang Ibu yang
ditempatkan tiga tingkat dibandingkan Ayah merupakan penghormatan Islam terhadap kaum perem-
puan. Maka, Jika pada hakikatnya wanita sudah diciptakan dengan segala keistimewaannya, maka
alangkah baiknya jika dengan seluruh potensi tersebut wanita dapat menyempurnakannya dengan
kecerdasan dan akhlakul karimah sebagai seorang Ibu.
Baiklah, pernakah kalian melihat seorang anak yang cerdas, berani, mandiri, gigih, dan tekun? Kalau
sudah maka yakinlah bahwa ada sebuah rahasia dalam mendidiknya. Segala proses pembentukan
kepribadian anak tidak akan terlepas dari peran seorang Ibu yang juga memiliki rahasia hebat pula
dalam membentuk karakter si anak, bahkan dalam dalam konsep tarbiah pun dijelaskan bahwa Ibu
merupakan sekolah pertama bagi sang anak “al-Ummu madrosah al-Ulaa lil Awlad”. Sebagai kaum
perempuan, masing-masing kita akan menjadi calon Ibu, semua dari kita pasti berharap kelak anak
kita menjadi generasi terbaik yang bermanfaat bagi dunia. Olehsebab itu, maka sebelum kita men-
jalankan sebuah proses mulia yaitu mendidik generasi penerus kita, sedari sekarang marilah kita per-
siapkan diri kita menjadi seorang calon Ibu yang baik, karena mempersiapkan generasi terbaik ha-
ruslah dimulai dari mendidik seorang Ibu yang baik.
Ibu Tangguh
Pengertian Ibu tangguh adalah Ibu yang mempunyai kepribadian Islam (Syakhshiyyah Islamiyyah)
dan mampu menjalankan peran sebagai pendidik yang sesungguhnya. Ibu yang mempunyai kepribad-
ian Islam akan selalu menjadikan akidah Islam sebagai landasan dalam berpikir dan berbuat. Ia juga
memahami potensi dirinya dan mampu mengoptimalkan semua itu dalam rangka mencetak anak ung-
gul. Untuk menjadi Ibu tangguh juga harus mengetahui dan menguasai konsep pendidikan anak.
20
20 20
Ciri utama Ibu yang tangguh adalah memiliki keperibad-
ian Islam, yakni berpikir dan bersikap berdasarkan akidah
Islam. Dengan memahami akidah Islam, setiap muslimah
dapat memahami hakekat kehidupan dan menyadari
amanah dari Allah Swt sebagai seorang Ibu dan perem-
puan, karena sekali lagi, hanya Ibu yang tangguhlah yang
akan mampu melahirkan generasi unggul.
Generasi unggul dalam pandangan Islam merupakan gen-
erasi yang sholeh dan sholehah, bukan generasi yang
hanya sekedar cerdas secara intelektual. Untuk itu, diper-
lukan keteladanan dari para orang tua dalam mendidik
seorang anak menjadi generasi unggul. Dalam sebuah
pepatah bijak dikatakan bahwa kalau ingin mempunyai
anak sholeh dan sholehah, maka orang tuanya harus
sholeh dan sholehah terlebih dahulu, karena orang tua
merupakan contoh tauladan bagi sang anak. Banyak para
pahlawan Islam yang lahir dari rahim Ibu yang Sholehah,
sebut saja Sahabat Abdullah Bin Zubair Ra yang meru-
pakan anak dari Asma Binti Abu Bakar Ra. Ada juga Say-
yidina Hasan dan Husein Ra yang merupakan putra dari
Sayyidah Fatimah Az Zahra Ra, dan masih banyak lagi
contoh tauladan generasi terbaik Islam.
Saat ini, meski sistem kehidupan kita telah didominasi
oleh sistem sekuler (memisahkan agama dari nilai kene-
garaan), namun para muslimah haruslah tetap tampil
menjadi Ibu yang tangguh. Dalam hal ini para muslimah
sejatinya mesti mempunyai tiga mata. Pertama, mata yang
mengeluarkan air mata karena takut kepada Allah Swt,
kedua mata yang tidak tidur di jalan Allah Swt, dan ketiga
adalah mata yang berpaling dari segala yang diharamkan
Allah Swt. MATA juga merupakan sebuah singkatan dari
Memiliki kemauan, Ambil setiap kesempatan, Tawakkal,
dan Ada ruh dalam setiap aktivitas.
Anak Unggul Era Islam
Pada era Islam kita mengenal sosok-sosok seperti Imam
Syafi’i Ra yang terkenal ke-faqih-annya, pun Sayyidina
Abddullah bin Zubair Ra yang sejak kecil tegar dalam
membela kebenaran dan telah mengerti batas antara ber-
main dengan belajar. Kita temukan pula Sayyidina Hasan
dan Husein bin Ali bin Abi Thalib Ra
yang sangat santun di dalam menase-
hati orang. Kemudian Sayyidina Ab-
dullah bin Umar bin Abdul Aziz Ra
yang sangat berani menasehati seorang
khalifah agar tidak menunda-nunda
pengembalian hak kepada yang berhak
menerimanya.
Bisakah anak unggul lahir dari Ibu
yang dalam menjalani Fungsi ke-Ibu-
annya terkesan “apa adanya” dalam
mendidik anaknya? Tentu saja tidak.
Untuk bisa menciptakan generasi yang
unggul diperlukan gambaran yang jelas
akan hal-hal yang terkait dengan: po-
tensi anak, kelemahannya, cara
mengembangkan potensinya, materi-
materi apa saja yang penting disampai-
kan, kapan diajarkannya, dengan cara
seperti apa, bagaimana teknik penyam-
paiannya dan lain-lain. Di sinilah letak
pentingnya Ibu senantiasa menimba
ilmu baik ilmu-ilmu keislaman maupun
ilmu gizi, ilmu perkembangan anak dan
psikologi anak, Ibu juga harus kreatif
dalam menciptakan berbagai cara
dalam menyampaikan suatu hal kepada
anak. Dalam mengatasi karakter buruk
anak misalnya, seorang ibu yang baik
akan menghadapinya dengan cara yang
bijak, sehingga tercapai solusi yang
pas, sehingga tidak memperparah
keadaan. Sehingga dIbutuhkan daya
juang yang tinggi dari Ibu tangguh un-
tuk bisa membentuk anak unggul.
Seorang anak sangat membutuhkan
kasih sayang orang tua khususnya Ibu ,
maka harus dapat dipastikan bahwa
seorang Ibu harus memberikan kasih
sayang kepada si anak baik dalam
berupa perhatian maupun pujian-pujian
kecil dan selalu memberikan contoh
21
Sastra
terbaik dalam berbagai sikap, karena sekuat apapun kita memberikan teori tentang nilai yang baik,
tetapi jika tidak dipraktekkan dalam bentuk perbuatan yang nyata, maka itu pun akan menjadi nihil.
Seorang anak sangat membutuhkan motivasi dan dukungan dari kedua orang tuanya. Sebelum kita
memberikan motivasi dan dukungan maka kita harus jauh lebih memahami karakter anak, apakah
sang anak mempunyai sifat yang apabila dipuji lalu termotivasi? atau bahkan sebaliknya, menurut
penulis sebaik-baiknya cara memberikan dukungan kepada anak adalah dengan menyeimbangkan
antara keduanya; jangan terlalu sering diberikan pujian dan jangan pula terlalu sering dijatuhkan,
karena hal tersebut akan berdampak pada mentalitas anak. Seorang anak akan terbentuk menjadi pri-
badi manja apabila terlalu sering disanjung, pun akan terbentuk menjadi pribadi yang minder jika se-
lalu dijatuhkan, dengan menyeimbangkan keduanya maka akan terbentuk pribadi yang kuat dan per-
caya diri, tentunya kita harus tahu meletakkan pada kondisi mana sang anak harus dipuji dan di-
jatuhkan . Selamat mencoba. Wallahu A’lam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh,
Muhammad Zidni Ilmi, ini tulisan saya perpaduan esay dan puisi saya, mudah-mudahan cocok dan
mengesankan, selamat membaca!
Wassalam
Sastri Bakry
Berpuisi ekspresikan kecerdasan emosi
Salam sastra, Apa itu karya sastra? Pertanyaan menarik yang sering dipertanyakan para penyair , seniman mau pun
sastrawan itu sendiri dalam setiap diskusi. Selalu saja tak pernah ada satu pandangan, sarat perde-
batan dan sangat bervariasi. Namun tetap hidup dalam karya para penyair tanpa peduli diakui sebagai
karya sastra atau tidak. Karena sastra itu sendiri adalah bahasa yang digunakan untuk menyampaikan
pesan dengan tidak menggunakan bahasa sehari-hari. Lalu apakah karena tidak menggunakan bahasa
sehari-hari karya sastra harus menjadi sesuatu yang begitu rumit dan sukar dipahami agar ia bisa di-
katakan karya sastra?
Ketika wikipedia Bahasa Indonesia mencatatkan nama saya sebagai sastra-
wan Indonesia lalu pertanyaannya , apakah yang tidak termasuk di situ tidak diakui sebagai
sastrawan? Padahal karya-karya mereka juga cukup bagus? Atau karya-karya yang tersim-
pan dalam catatan harian yang sarat makna namun tak terbaca. Mungkinkah bagus atau
tidaknya sebuah karya hanya sejauh mana pembaca membincang dan mengulasnya
dalam berbagai media?
Hmmm … memang tidak perlu saya mengulasnya. Saya hanya
ingin berpuisi dari hati dan pikiran saya. Tentang cinta, tentang
22
22 22
bencana, tentang korupsi, tentang kemunafikan, tentang kesombongan, tentang kekuasaan,tentang
kezaliman, tentang perjuangan, tentang kemiskinan dan tentang apa saja yang saya rasakan terutama
ketika berpikir tentang hari akhir.
Saat kita menulis ada perasaan lega karena kita mampu mengekspresikan pikiran dan perasaan kita.
Fatimah Mernisi justru menyatakan bahwa tatkala seseorang mampu menuangkan kekesalan hatinya,
kemarahan hatinya maka berarti dia sudah menunda sedikit ketuaan alamiahnya. Bahkan lebih tajam
lagi, menulis setiap hari sama dengan pergi ke salon untuk facial dalam upaya meremajakan kulit.
Namun masih perlukah kita berpuisi di saat kemelut bangsa yang semakin tak terkendali?. Di saat
sebagian orang masih sibuk berjuang demi sesuap nasi, berjuang demi pendidikan anak-anaknya.
Mendapatkan layanan kesehatan yang masih rendah karena ketiadaan biaya?. Lalu, adakah yang
mendengarkan pesan ini?
Bagi saya sastra adalah merpati yang mampu mendengarkan pesan dan mengantarkannya pada kita
semua agar berubah menjadi manusia yang memiliki peradaban dan keadilan. Aamiin, insya Allah.
Karena Sang Penyuci sudah bersabda
Kenapa kita masih menutup hati
Kelam menyinari diri
Dalam dua dunia
Yang bersinar terang
Yang menghempas gelap
Kita yang memilih
Semua masih tak terkendali
Merusak alam kita
Merusak ummat kita
Yang berkerudung di balik hijab
Yang berdakwah di balik safari
Yang membantu di balik suara
Yang bersuara di balik dusta
Oh aku ingin berteriak bagi orang-orang yang
sesat
Aku ingin mencegah
Aku ingin mengusir
Dan aku ingin mengomel sendiri
Ohhhhh berteriaklah
Agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang
merugi.
Ya Allah
ZAJARA
Pernahkah kau mendengar bumi yang bermula
dari sebuah benda yang berbentuk telur?
Yang bermula dari awal waktu dan akhir ke-
hidupan berikutnya
Ketika air muncul maka bumi pun retak
Langit dipersatukan oleh kekuatan yang ber-
beda untuk menjaga bintang dan
Planet dalam orbitnya
Sang Penjaga akan menjaga dalam waktu tak
terbatas
Masihkah kita ingin menutup hati untuk ber-
baik bagi sesama
Dan kemudian
Kita menangis dalam sesal yang dalam
Ketika Allah berkata Kun Fa yakun
Dan saat itu langit terbelah
Tatkala waktu tak terbatas itu ada
batasnya
Jakarta, 9 Juni 2012
Sastri Bakri
Jakarta, 8 Juni 2012
Sastri Bakri
Ketika Langit Terbelah
23
alestina Duka Luka P
senandung
Duka luka berdarah menyentak hati menghunjam
tajam di tengah jantungku
Senandung ayat- ayat Allah bergema dalam ruan-
gan dingin ber AC
Ingin menghapus senandung duka untuk Palestina
Agar berganti dengan senandung cinta dalam kebahagiaan kita bersama
Adakah cinta kita miliki pada jarak yang jauh
Aku tertegun pada kata setiap kata yang penuh dendam
Yahudi laknat yang menjajah terbelenggu dalam cinta semu terbungkus
kekuasaan
Kita tahu penjajahan tidak layak hidup di bumi Allah
Kita juga tahu undang-undang dasar 45 membuka dengan manis kalimat-kalimat
penjajahan harus dihapuskan
Bukankah kemerdekaan hak segala bangsa?
Tapi kegelapan masih menghantui bumi yang jauh dari kita
Haruskah perang untuk melawan panjajah
Haruskah mereka mogok makan di kota Gaza
Haruskah anak-anak tertatih, merangkak, menangis ya Allah hanya menunggu
hak-haknya kita penuhi
Kita......?
Kitakah......... Kita itu adalah kita yang berdiri kokoh dengan dasar
undang-undang yang ditancapkan para pendahulu kita
Kita tidak hanya membiarkannya tetap di atas kertas
Kita mesti ikut melaksanakan, ikut dalam aksi memerdekakan Palestina
merasakan, dan ikut di dalamnya untuk kita hentikan anak-anak yang
berbalut darah, melindungi diri dari dentuman bom yang terlempar
dimana-dimana.......anak-anak tanpa kaki, anak-anak tanpa tangan, remaja,
lelaki, perempuan dalam ketakutan, kita biarkankah itu terus?
Ya Allah........ Ya Rahman.... Ya Rahim....Ya Ghaniy
Airmata untuk Gaza, jangan berhenti
Kita mestinya menangis dan menelan tangisan itu agar perjuangan kita tak
berhenti sampai titik darah penghabisan. Ada masjidil Aqso yang kita
miliki
Kekuatan cinta kita mesti tetap kita jaga demi masa
Keimananku berlipat dan selalu berlipat menuju kesamaan perjuangan
Dan hatiku masih tertinggal di Gaza sambil menunggu janji Allah
Auditorium gubernuran di Padang, 3 juni 2012
Sastri Bakri
24
24 24
Boven Digoel
Ketika seorang Papua menangis Padaku
Dalam awangku menerawang
Bertahun-tahun kerinduan Hatta dan Syahrir ter-
perosok dalam
Kegelapan
Negeri asing yang berbalut sepi
Jalan terjal gelap tanpa sinar
Suara-suara binatang nyaring
Terdengar menambah sepi
Di matamu sinar tetap saja
Bergelora memperjuangkan hak kita
Meski berada di negeri terasing
Kota yang sering disebut
Namun usahamu tak akan pernah bisa terlupa
Nikmatnya telah dirasakan dan terwariskan
hingga kini
Di beda tempat
Namun dalam awangku
Aku masih ingin merasakan yang kau rasakan
Adakah masih seperti dulu
Dalam gelap dan kelat
Kilat menyambar
Jatung berdebar
Lolongan anjing semakin lebar
Menyelinap jauh dalam awangku
Boven digoel, kecamukmu sekarang siapa yang
peduli
Masih sama seperti dulu
Aku hanya menangis menyambut tangismu
Dengan salam khasmu
Napase, nagosa, nayaklak, lauknyak, nagaromi,
nerugi dan
Salam sejahtera
Waa- waa- waa
Jakarta 2013
Sastri Bakri
Rileks
S eorang santri baru saja lulus aliyah pesantren
dengan nilai jayyid jiddan ( lumayan pintar).
Dia pun berencana mengadu nasib di Jakarta.
Saat tiba di Stasiun Pasar Senen, dia melihat
kerumunan orang. Rupanya sedang ada kece-
lakaan. Di Jakarta, kecelakaan biasanya memang
menjadi tontonan yang menarik, maka dia pun
memutuskan untuk ikut menonton.
Namun teryata kerumunan itu terlalu berjubel se-
hingga ia tidak bisa melihat korban dengan jelas,
apalagi postur tubuhnya yang memang kecil. Jadi,
jangankan mendekat, untuk melihat korban saja
sulit. Berhubung karena ia termasuk merupakan
santri berotak cemerlang, maka dia tidak kurang
akal dan langsung berteriak-teriak sambil pura-
pura panik.
"Saya keluarganya.. Saya keluarganya.. Minggir..
Tolong minggir !" katanya sambil mengacungkan
jari dan mendesak maju menerobos kerumunan
orang-orang tersebut.
Orang-orang pun memandanginya, dan ternyata
si santri memang berhasil. Mereka langsung mem-
beri kesempatan kepada santri itu untuk
menghampiri korban kecelakaan. Santri itu pun
langsung mendekati korban kece- lakaan.
Dan, betapa terkejutnya ketia
dia melihat dengan jelas
korban kecelakaan
yang dia-
kuinya sebagai
keluarganya itu
ternyata adalah
seekor SAPI!
Santri Cerdik dan Seekor Sapi
25
Papa
Kucing
Ada sebuah keluarga yang kedatangan seekor
kucing kampung yang jorok sekali. Parahnya lagi,
si kucing selalu kembali ke rumah walau sudah
dibuang ketempat yang jauh.
Istri : “PAPAAAAA..mama dah ga tahan sama
kucing ini, mana bau, jorok & korengan pula...
PAPAAA..BUANG KUCING NYAAAA..!!”
Suami : “Iya ma, nanti papa buang deh..”
Istri : “SEKARANG PAPAAA...!!”
Suami : “Iya..iyaa..”
Akhirnya sang suami pun pergi keluar dengan
membawa kucing tersebut. Tapi tidak lama ke-
mudian, kucing itu sudah balik lagi ke rumah,
padahal sang suami belum sampai. Pada saat
suaminya sampai di rumah, sang istri kembali
ngomel.
Istri : “PAPAA..papa pasti buang kucing nya
kurang jauh deh, makanya dia balik lagi sebelum
papa nyampe rumah.. Buang yang jauh pa-
paaa..!!”
Suami : “Iya..iya sayaang..”
Sang suami pun kembali membawa kucing itu,
kali ini memakai motor, rencananya kucing itu
mau dibuang keluar komplek. Tapi kembali kuc-
ing itu sudah sampai rumah sebelum sang suami
sampai. Sang istri langsung menelpon suaminya..
Istri : “PAPAAA..kucingnya dah nyampai lagi ke
rumah niih.. Huuu..uu...buang nya kurang jauh
juga papaaa..!!”
Suami : “Iya mamaa..nanti papa akan buang kuc-
ing nya yang jauh sekali, biar dia ga bisa balik lagi
yaa...mama sabar yaa..”
Sesaat sampe di rumah, sang suami dengan kesal
membawa kucing itu lagi. Dalam pikirannya kucing
itu akan dibuang di hutan yang jauh dari rumah-
nya.
Sang suami kemudian berangkat, memasukan kucing
itu ke dalam ransel yang dibawanya keluar komplek,
jalan terus naik motor sampe keluar masuk perkam-
pungan, kemudian sampai lah di tepi hutan yang san-
gat lebat. Dia turun dari motornya kemudian masuk
ke dalam hutan belantara tersebut, naik dan turun
gunung. Sesampainya di tempat yang sangat jauh
dari rumahnya, kemudian dia membuang kucing
tersebut dengan perasaan puas..!!
Beberapa jam kemudian..sang suami tidak sabar un-
tuk menelpon sang istri tercinta nya..
Suami : “Mama sayaaang..” (dengan penuh seman-
gat)
Istri : “Ya papa sayaaang..”(dengan nada datar)
Suami :”Papa mau tanya, kucing itu bisa sampe
rumah lagi ngga.???”
Istri : (dengan nada kesal) “Sudah papa su-
daaah..kucing itu sudah ada di rumah lagi”
Suami : “O begitu ya ? Mama bisa tolong papa ?”
Istri : “Minta tolong apa paa ???”
Suami : “Tolong tanyain ke kucing nya..kemana jalan
pulang, PAPA TERSESAT NIIH ...”
Istri : !@#$%^&*+=
Muhaimin Ismail Yaman
26
26 26
Kultural
5 Makanan Khas Provinsi Banten
Emping Menes Pandeglang Banten telah terkenal sejak dahulu kala dengan cita rasa dan aroma yang khas berbeda dari emping manapun di Tanah Air. Dibuat dari biji melinjo pilihan dan diolah oleh tangan-tangan terampil secara tradisional yang diperoleh secara turun temurun.
Tersedia berbagai jenis olahan seperti emping mentah dan ceplis/kaceprek. Emping Menes dapat dibeli di Kp. Pasirwaru, Desa Menes, Kec. Menes.
1. Emping Menes
2. Laksa Tangerang
Laksa Tangerang beda dengan laksa betawi atau malaysia. Laksa disini bahan utamanya adalah semacam bihun tapi tebalnya mirip spaghetti dan terbuat dari beras. Kemudian disiram memakai kuah laksa yang dimasak dari kacang ijo, kentang, santan dan kaldu ayam. Disediakan juga tambahan daging ayam kampung atau telor. Sebelum disajikan diberi taburan daun kucai/daun bawang yang iris kecil-kecil. Ada dua macam jenis laksa tangerang, Laksa "Nyai" dan laksa "Nyonya". Laksa Nyai dibuat oleh kaum pribumi tangerang sedangkan laksa nyonya dibuat oleh kaum peranakan china di Tangerang. penasaran ingin menikmatinya?. Silahkan singgah di Jl. M. Yamin-Kota Tangerang, tepatnya di depan penjara wanita, disana banyak warung penjual laksa.
Jika berkunjung ke Serang, Banten, jangan lupa mencicipi nasi sumsum. Nasi bercampur sumsum tulang kerbau ini merupakan
makanan khas Banten. Nasi sumsum dimasak dengan cara dibakar sehingga menghasilkan aroma serta cita rasa istimewa
yang dapat membangkitkan selera makan. Meski tergolong makanan langka, nasi sumsum masih dijual di beberapa rumah makan di Serang. Satu bungkus nasi
sumsum ukurannya hampir tiga kali ukuran otak-otak, tapi lebih kecil daripada lontong yang dibawa penjual lontong tahu. Bentuk nasi dari teksturnya lebih empuk dan lebih kenyal. Butirannya tidak gandeng seperti ketupat atau lontong, tapi mirip nasi goreng yang terpisah.
3. Nasi Sumsum
Aulia Khairunnisa
27
4. Sate Bandeng
Sate Bandeng Makanan Khas Serang. Bila ingin mencoba masakan jenis ini silahkan pergi ke kawasan kota Serang. Sekitar 80 kilometer dari Jakarta atau hanya membutuhkan waktu antara 60 sampai 90 menit dari ibukota. Sate Bandeng yang amat populer itu dibuat di rumah-rumah pengrajin di kota Serang. Sate Bandeng memiliki kelebihan di banding sajian ikan lainnya. Makanan khas kota serang ini selalu mengundang pecinta kuliner nusantara untuk selalu menikmatinya jika sedang berkunjung ke Banten. Berbeda dengan ikan bandeng biasa, daging sate bandeng empuk dan tidak bertulang, karena
tulang-tulangnya sudah dilepas sebelum diolah. Karena rasa dan bentuknya yang unik ini, sate
bandeng menjadi makanan oleh-oleh khas dari Banten.
Kue apem terbuat dari tepung beras dan tape singkong.
Rasanya semakin nikmat jika dicampur dengan gula merah
atau sirup. khusus bulan suci ramadhan kue ini menjadi
pilihan kebanyakan orang banten untuk melahapnya saat
berbuka puasa. Menurut Dati (salah satu pengrajin kue
apem), pembuatan kue apem putih di Cimanuk itu sudah turun-temurun dan ia tidak mengetahui
secara pasti sejak kapan kue ini mulai populer.
5. Kue Apem
Lintas FSDL
F orum Silaturahmi Daar el-qolam dan Latansa di Mesir disingkat (FSDL- Mesir) adalah Organisasi almamater dari dua pesantren di wilayah
Banten yaitu Daar el-Qolam dan Latansa. Forum kealmametaran ini sudah terdaftar secara resmi dibawah naungan PPMI Mesir. sebagai Organisasi dalam ruang lingkup Mahasiswa Indonesia di Mesir (MASISIR), tentunya FSDL memiliki segudang kegiatan yang bertujuan menciptakan generasi yang mampu bersaing baik dalam hal akademik atau non-
akademik. Rentetan acara pun digelar oleh forum almamater yang kini dipimpin oleh saudara Ade Reza Muhammad. Dan alhamdlulillah berkat kekompakan para anggota, acara-acara FSDL mampu dilaksanakan dengan lancar dan seksama, walaupun masih terasa terdapat banyak kekurangan dibeberapa acara, tetapi hal itu
28
28 28
bukanlah kendala berarti untuk terus berkontribusi demi membangun FSDL yang aktif dan berdinamika. Diawal bulan Ramadhan 1434 H, Dewan pengurus FSDL mencoba mempererat hubungan silaturahmi antara anggota-anggota dengan para sesepuh, ditambah dengan berbagai acara yang bisa memacu semangat anggota untuk bisa berkembangan dalam melatih kemampuan berbicara dalam berceramah dan diskusi. Dalam kegiatan yang sudah terdaftar di agenda pengurus FSDL diantaranya Buka bersama FSDL yan dilaksanakan dirumah salah satu senior FSDL yaitu kakak Firdaus Lc. beserta istri. Antusias anggota FSDL sangat tampak dengan ramai nya anggota yang hadir, juga amat terasa kebersamaan dalam menghiasi bulan yang penuh berkah dalam kehangatan suasana ukhuwah islamiyah. Sebelum berbuka puasa kita bersama-sama mendengarkan ceramah dari salah satu anggota FSDL saudara Reza Rizki Febrian Lc . Kemudian minggu selanjutnya diisi dengan perbincangan diskusi tentang masalah Riba dalam islam yang dimoderatori oleh Febryna Rizki Pratiwi dan Aisyah Ummi Fadhilah dikediaman ustadzah Derina dan keluarga didaerah Tabbah, dan minggu selanjutnya giliran acara mingguan ramadhan digelar dirumah sekretariat FSDL di kawasan Bawwabah 3. yang kemeriahannya tak luput dari canda tawa bagaikan sebuah keluarga. Dalam sebuah hubungan sosial antar manusia, kita sebagai manusia biasa tak luput memilki salah dan khilaf antar sesama, maka suatu kewajiban moral bagi anggota FSDL adalah menyempatkan berkumpul di sekretariat tercinta. Walupun pada realitanya tak semua bisa berkumpul akan tetapi tak mengurangi rasa syukur kita bisa berkumpul dengan teman-teman seperjuangan. Berjalan dengan silih bergantinya waktu FSDL tidaklah berdinamika dalam berkumpul dengan kawan-kawan belaka, tapi dalam pengembangan akademis FSDL melakukan acara yang bertajuk Reading Camp demi menambah wawasan dari buku-buku yang
bisa dibaca dalam waktu yang ditentukan kemudian dikemukakan hasil bacaan didepan kawan-kawan FSDL yang lain sehingga apa yang kita baca bisa diketahui dengan yang lain, sehingga bisa didiskusikan dengan anggota yang dipimpin oleh kakak Mabda Dzikara dan kakak Hanifah Jamil sebagai pembimbing reading camp.
Acara lain yang bisa disuguhkan FSDL di depan MASISIR adalah acara pra ultah yang diselenggarakan pada acara November 2013 ini, bisa dibilang ini adalah acara perdana yang dimiliki FSDL untuk bisa tampil di hadapan MASISIR, dengan mengadakannya lomba futsal se–almamater yang dalam kesempatan ini diketuai oleh saudara Mufakir Hisbullah, Alhamdulillah dengan bimbingan para senior dan kerja keras para panitia dari anggota FSDL acara “FSDL Super Cup” pertama bisa terlaksana, walaupun dalam realita kegiatan tersebut terdapat kekurangan entah dari segi peraturan dan yang lainnya, didalam melengkapi kompetisi FSDL Super Cup antar Almamater ini agar kelak bisa diikuti acara tersebut oleh kalangan MASISIR secara luas.
Didalam FSDL Super Cup ini terdapat
berbagai lomba diantaranya Futsal, Billiard dan
tenis meja, muncul pemenang dari lomba
futsal dari organisasi almamater MISYKATI dan
billiard dijuarai oleh kakak senior FSDL yaitu
saudara H. Syarifuddin Bachtiar yang hangat
disapa bang Adhen, dan sebagai juara dua
billiard dimenangkan oleh Amin dari
kekeluargaan GAMAJATIM. Kemudian dalam
cabang lomba tenis meja single dijuarai oleh
saudara Reza Rizki Febrian dan ikuti dan dari
cabang tenis meja double dijuarai oleh
pasangan Mahmud Ridho dan M. Irianur dan
juara dua disabet oleh pasangan Zainuddin
dan Saiful Bahri kedua pasangan juara tenis
meja double ini adalah utusan organisasi
kekeluargaan KMKM. demikianlah sekilas
kegiatan FSDL, Semoga FSDL semakin Berjaya
dan berdinamika!. Salam redaksi.
Oleh : Najmu Izzarul Haq
29
Arabic Corner
مرحلة التعليم في جمهورية مصر العربية
المجتمع يتعاونون في مجالت مختلفة سواء ,بواسطة التعليم. التعليم و الفنون هما من أساسيات بناء خلق االنسان
واريد . ومن التعليم ايضا يستطيع االنسان ان يطور من أخالقه وايضا ينمى عقله. أكانت داخل البالد او خارجها
ليكون لديكم معرفة في هذا المجال وايضا كيفية المقارنة بين التعليم في ,ان اريكم كيفية التعليم في هذه البالد
.اندونسيا و التعليم في مصر
:مفهوم التعليم أوال
التعليم هو بناء الفرد ومحو األمية في المجتمع، وهو المحرك األساسي في تطور الحضارات
:النظام التعليمي في مصر ثانيا
يتألف نظام التعليم العام في مصر من ثالثة مستويات
6لمدة سنتين، ثم ( حضانة)رياض أطفال: سنة، وتقسم إلى 21 – 4مرحلة التعليم األساسي من سن : أوال
.سنوات مرحلة ابتدائية
سنة 21حتى سن 21التعليم اإلعدادي ويتكون من ثالثة سنوات من : ثانيا
سنة 21إلى 26التعليم الثانوي ويتكون من ثالثة سنوات أيضا من سن : ثالثا
كليات لدارسي التعليم الجامعي والذي يتكون من أربع سنوات كحد أدنى وسبعة سنوات كحد أقصى بالنسبة: رابعا
الطب
:و هو كما يلي. واريد ان اوضح عن التعليم االساسي في مصر
وفي مصر تقوم وزارة . يتألف التعليم األساسي من رياض األطفال، والمرحلة االبتدائية، والمرحلة اإلعدادية
، بلغ إجمالي معدل االلتحاق في 1222 – 2111وفي عام . التربية والتعليم بتنسيق مرحلة رياض األطفال
وبغض النظر عن كون مدارس رياض . 1221في المائة في عام 14في المائة، وزاد إلى 26رياض األطفال
ومن مهام الوزارة اختيار وتوزيع . األطفال خاصة أو تديرها الدولة، فجميعها يخضع لوزارة التربية والتعليم
وتحصل . تلميذا 41ووفقا لتعليمات ولوائح الوزارة، فإن أقصى كثافة للحضانة يجب أال يتجاوز . الكتب الدراسية
وزارة التربية والتعليم أيضا على مساندة من الهيئات الدولية مثل البنك الدولي لتدعيم نظام التعليم للطفولة المبكرة
وذلك بزيادة فرص االلتحاق بالمدارس، وتحسين الجودة النوعية للتعليم، وبناء قدرات المعلم، وفي المرحلة
بلغت نسبة االلتحاق في 1222وحتى عام . االبتدائية، يمكن إلحاق التالميذ بمدارس خاصة أو دينية أو حكومية
في المائة 221في المدارس الخاصة وبلغ إجمالي نسبة االلتحاق في المرحلة االبتدائية 2.1التعليم االبتدائي
مهدي المنتظر: بقلم
30
30 30
[وتجرى االمتحانات في الصف الثالث االبتدائي على مستوى اإلدارة التعليمية 1222حتى عام
. سنوات 1أما الجزء الثاني من التعليم األساسي فيتمثل في المرحلة اإلعدادية أو ما قبل الثانوية وهي تمتد إلى
وتتمثل أهمية استكمال هذه المرحلة . وباستكمال هذه المرحلة، يحصل الطالب على شهادة إتمام التعليم األساسي
في حماية التلميذ من األمية حيث إن التسرب المبكر من المدارس في هذه المرحلة يؤدي إلى األمية، والفقر في
نهاية المطاف
المدارس: ثالثا
و هناك ثالثة أنواع من المدارس الخاصة بصفة عامة هي
المدارس العادية تتشابه مناهج هذه المدارس تماما مع مناهج المدارس الحكومية غير أن المدارس الخاصة تعطي
.اهتماما أكبر باالحتياجات الشخصية للطالب والمباني والمرافق المدرسية
مدارس اللغات تدرس معظم المناهج الحكومية باللغة اإلنجليزية وتضاف الفرنسية أو األلمانية كلغة أجنبية ثانية
ومن المتوقع أن تكون . أو مدارس تدرس المنهج الحكومي باللغة الفرنسية أضافة إلى اللغة األنجليزية كلغة ثانية
هذه المدارس أفضل من المدارس األخرى ويرجع السبب في ذلك إلى توافر سبل الراحة والمباني والمرافق فيها
وأحيانا تكون اللغة الرئيسية للتدريس في هذه المدارس هي الفرنسية . غير أنها أعلى بكثير من حيث المصروفات
أو األلمانية، ولكن قد يكون من الصعب بالنسبة للطالب أن يستكمل الدراسة في جامعات حكومية باللغة العربية أو
.اإلنجليزية فيما بعد
المدارس الدينية هي مدارس ذات توجه ديني مثل المدارس األزهرية وهناك الكثير من المدارس الدينية قامت
.إرساليات تبشيرية ببنائها وهي ترتبط في الوقت الراهن بالكنائس وتقوم هذه المدارس بتقديم تعليم ذي جودة
دبلومة المدارس "ويقدم العديد من المدارس الخاصة برامج تعليمية إضافية إضافة إلى المناهج القومية مثل
، IGCSE ، والثانوية اإلنجليزية High school American Diploma "األمريكية العليا
وهذه هي أنواع المدارس الخاصة ,IB والبكالوريا الدولية Bac.والباكلوريا الفرنسية Abitur والبكالوريااأللمانية
في مصر
المناهج: رابعا
بالنسبة للمناهج اإلعتماد على الحفظ و التلقين فقط ، حتى فى المواد العلمية اإلحصاء و الرياضيات و مسائل ·
إعتماد المناهج على الجانب النظرى فقط ، وليس . الحشو فى المناهج دون التركيز على نقاط معينة . الفيزياء
عدم مالئمة المناهج للتطور العلمى المستمر فالمناهج قديمة و ليس هناك أى تحديث للكتب التى . الجانب العملى
الفجوة الواضحة بين محتويات المناهج . ندرسها من حيث الكيف وإن كان هناك بعض التحديث الشكلى
هذه هى أهم المشاكل التى يعانى منها التعليم فى مصر . ومتطلبات سوق العمل
الدروس الخصوصية: خامسا
الدروس الخصوصية هي وحش كاسر يلتهم أموال المصريين وأولياء األمور حيث يقوم المدرس بتضيق الخناق
, علي الطالب في الفصل وال يشرح لهم وأحيانا يستخدم بعض المدرسين الضرب فيضطر الطالب أن يذهب إليه
.وتختلف قيمة الدرس الخصوصي حسب المكان والمرحلة التعليمية والمدرس وعدد الطالب
31
GALERI
Suasana Milad FSDL Ke-10 Tour FSDL ke Pyramid dan Spynx
Pelantikan Pengurus FSDL periode 2013-2014
Tour FSDL ke Pyramid dan Spynx
Ketua FSDL periode 2013-2014 Suasana Pembacaan Yasin & Tahlil
32
32 32
Nasi Tumpeng Milad FSDL Ke-10 Tour FSDL ke Pyramid dan Spynx
Pembukaan Acara Reading Camp I Suasana Pembacaan Yasin & Tahlil
Suasana Pembacaan Yasin dan Tahlil Suasana Reading Camp I
Suasana Diba’an bersama NU Suasana Pembacaan Yasin & Tahlil