Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

download Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

of 24

Transcript of Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    1/24

    Daftar isi

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    ne

    xt

    previous

    i

    BiografiMedical

    SastraEnglish CornerPuisi

    Saeful Jihad

    Niken Agustin

    Jehan Maya Zayanie

    Mardiyah Abdul Hamid

    Hanifah Jamil, Lc.

    01

    05

    06

    11

    16

    Penanggungjawab Umum : DPA - FSDL

    Penanggungjawab : Ketua FSDL

    Pimpinan Redaksi : Muhammad Zidni Ilmi

    Sekretaris : Dimyati al-Khair

    Bendahara : Mardiyah Abdul Hamid

    Redaktur Pelaksana : Asrul Mangkat

    Mahdi al-Muntadzhor

    Jehan Maya Zayanie

    Febryna Rizka Pratiwi

    Aulia Khairunnisa

    Difla Nabila

    Editor : Syaiful Anwar

    Mabda Dzikara, Lc.

    Hanifah Jamil, Lc.

    Reporter : Aisyah Ummu Fadhila

    Marini Hajarani Nabila Hasiyati

    Niken Agustin

    Setting & Layouter : Bachtiar

    Distributor : Aditya Andika

    Izzun Jundullah

    Ahmad Nabawi

    Saeful Jihad

    Redaksional

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    2/24

    Menetap bagi orang yang berakal dan beradab itu tidaklah nyaman, tinggalkanlahnegeri dan mengembaralah.

    Inilah kalimat yang menjadi penyemangat guru-guru kita dalam menuntut ilmu,

    kemanapun mereka akan cari demi sebuah cahaya yang akan menerangi dunia. Banyak di

    antara kita yang tidak mengenal para ulama yang termasyhur di zamannya. Padahal, ini

    merupakan catatan sejarah dalam hidup ini, untuk mengenal para ulama yang

    memberikan cahaya kehidupan di negeri kita khususnya, di tanah Jawa. Berbagai

    perjuangan telah dialami oleh guru-guru kita dalam menuntut ilmu, mulai dari belajar

    ngaji kepada guru di kampungnya, masuk ke sebuah lembaga pendidikan dalam hal ini

    kebanyakan alumni dari sebuah pesantren, sampai pergi ke negara lain untuk menuntut

    ilmu dan memperdalam ilmu agama. Karena hal ini telah disampaikan oleh Rasululllah

    SAW dalam sabdanya Carilah ilmu walaupun harus sampai ke negeri China.

    Dengan mengenal para ulama dahulu yang berjuang dalam menuntut ilmu, mudah-

    mudahan menjadi motivasi bagi pembaca, khususnya penulis dalam meneruskan

    perjuangan dalam menegakan ilmu-ilmu Allah di bumi ini. Banyak tokoh ulama yang kita

    kenal, yang berhasil menempuh pendidikan sampai keluar negeri. Namun terkadang kita

    lupa dengan sosok guru yang pernah memberikan cahaya kehidupan di negara kita,

    seorang guru yang memiliki kharismatik dan juga merupakan guru KH. Muhammad

    Dimyati atau lebih dikenal dengan Abuya Dimyati (Kyai asal Banten), serta merupakan

    ahli sufi ditanah Jawa beliau bernama KH. Nahrowi Dalhar. Beliau merupakan seorang

    guru yang memiliki catatan sejarah dalam memperjuangkan ilmu Allah di tanah Jawa,

    mulai dari pengajian, pesantren, sampai pergi ke Makkah Mukaromah untuk

    memperdalam ilmu agama. Beliau mampu mencetak ulama-ulama termasyhur di negeri

    kita Indonesia. Berikut ini merupakan biografi dan sejarah KH. Nahrowi Dalhar dalammenuntut ilmu.

    Ulama JawaOleh: Saeful Jihad

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Biografi

    1

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    3/24

    KH Nahrowi Dalhar

    KH. Nahrowi Dalhar yang lebih dikenal dengan sebutan Mbah Dalhar terkenal sebagai

    kyai yang mumpuni, merupakan bapak dari Kyai Ahmad Abdul Haq. Mbah Dalhar

    adalah kyai yang termasyhur ditanah Jawa dan mursyid tarekat Syadziliyyah yang

    dikenal sebagai orang wara'i dan menjadi teladan masyarakat. KH Dalhar watucongol,

    Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama kharismatik dan ketinggian

    ilmunya menjadikan rujukan umat islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar adalah

    sosok kyai yang disegani sekaligus panutan umat islam, terutama di Jawa Tengah.

    Mbah Dal har lahi r di watucongol , Munti lan,

    Magelang, Jawa Tengah pada 10 Syawwal 1286 H

    atau 12 Januari 1870 M. Lahir dalam lingkungan

    santri yang taat. Ayahnya bernama Abdurrahman Ibn

    Abdurrauf Ibn Hasan Tuqo adalah cucu dar i Kyai

    Abdu rrau f . Kake knya d ikenal sebagai sa lah

    seorang panglima perang di Ponegoro. Adapun nasab

    Kyai Hasan Tuqo sendiri s ampa i kepada Sunan

    Amangkurat Mas atau Amangk urat I I I . Oleh

    k a r e n a n y a s e b a g a i keturunan raja, Kyai Hasan

    Tuqo juga mempunyai nama lain dengan sebutan Raden Bagus Kemuning.

    Semasa anak-anak, Mbah Dalhar belajar Al-Qur'an dan beberapa dasar ilmu keagamaan

    pada ayahnya sendiri. Pada usia 13 tahun baru mondok di Pesantren. Ia dititpkan oleh

    ayahnya kepada Mbah Kyai Mad Ushul (begitu sebutan masyhurnya) di Dukuh

    Mbawang, Ngadirejo, Salaman, Magelang. Di bawah bimbingan Mbah Mad Ushul Ia

    belajar ilmu tauhid selama kurang lebih 2 tahun. Kemudain tercatat juga mondok di

    Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, Kebumen pada usia 15 tahun. Pesantren ini

    dipimpin oleh Syeikh As Sayid Ibrahim bin Muhammad Al Jailani Al Hasani atau yang

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Biografi

    2

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    4/24

    ma'ruf dengan laqobnya Syeikh Abdul Al Kahfi Ats-Tsani. Selama 8 tahun Mbah Dalhar

    menimba ilmu dipesantren ini. Hal ini terjadi atas dasar permintaan ayahnya kepada

    Syeikh As Sayid Ibrahim bin Mihammad Al Jailani Al Hasani.

    Jalan Kaki dan Pemberian Nama Baru

    Perjalanan hidup Mbah Dalhar dalam menimba ilmu tidak hanya di daerah sekitar, beliau

    juga berguru beberapa para ulama termasyhur di Makkah Mukarromah. Perjalanannya ke

    tanah suci untuk menuntut ilmu terjadi pada tahun 1314 H atau 1896 M. Mbah Dalhar

    diminta oleh gurunya Syeikh As Sayid Ibrahim untuk menemani putera tertuanya SayidAbdurrohman Al Jailani Al Hasani untuk menuntut ilmu di Mekkah. Syeikh As Sayid

    Ibrahim berkeinginan menyerahkan pendidikan puteranya kepada sahabat beliau yang

    menjadi mufti Syafi'iyah Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al Hasani. Keduanya

    berangkat ke Mekkah menggunakan kapal laut melalui pelabuhan Tanjung Mas,

    semarang. Ada sebuah kisah yang menarik dalam perjalanannya, selama perjalanan dari

    Kebumen dan singgah di Muntilan, kemudian lanjut sampai di semarang, Mbah Dalhar

    memilih tetap berjalan kaki sambil menuntun kuda yang dikendarai oleh Sayid

    Abdurrahman. Hal ini dikarenakan sikap ta'dzimnya kepada sang guru, padahal Sayid

    Abdurrahman telah mempersilahkan kepada Mbah Dalhar agar naik kuda bersama.

    Sesampai di Mekkah yang dulunya masih bernama Hejaz, Mbah Dalhar dan Sayid

    Abdurrahman tinggal di Rubath (Asrama tempat tinggal para santri) Syeikh As Sayid

    Muhammad Babashol Al Hasani bertempat di daerah Misfalah. Disini Sayid

    Abdurrahman hanya sempat belajar kepada Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al

    Hasani selama 3 bulan, karena beliau diminta oleh gurunya dan para ulama Hejaz untuk

    memimpin kaum muslimin mempertahankan Mekkah dan Madinah dari serangan

    sekutu. Sementara itu, Mbah Dalhar diuntungkan dengan dapat belajar ditanah suci

    hingga sampai 25 tahun. Syeikh As Sayid Muhammad Babashol Al Hasani inilah yang

    memberi nama Dalhar pada Mbah Kyai Dalhar, hingga akhirnya beliau memakai nama

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Biografi

    3

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    5/24

    Nahrowi Dalhar. Dimana Nahrowi adalah nama asli beliau, rupanya atas kehendak Allah

    SWT KH Nahrowi Dalhar lebih akrab dengan panggilan yang diberikan oleh gurunya

    Dalhar.

    Di Hejaz inilah Mbah Kyai Dalhar memperoleh ijazah kemursyidan Thoriqoh As

    Syadziliyyah dari Syeikh Muhtarom Al Makki dan ijazah aurad Dalailil Khoirot dari

    Syeikh Muhammad Amin Al Madani. Mbah Dalhar menurunkan ijazah kemursyidannya

    hanya kepada 3 orang, yaitu : Kyai Iskandar, salatiga; KH Dimyati, Banten; dan kakek

    nya KH Ahmad Abdul Haq. Diantara karya Mbah Kyai Dalhar adalah Tanwirul Ma'ani,tentang manaqib Syeikh As Sayid Abil Hasan 'Ali imam trhoriqoh As Syadziliyyah.

    Diantara murid-murid Mbah Kyai Dalhar adalah KH. Mahrus, Lirboyo; KH. Dimyati,

    Banten; KH. Marzuki, Giriloyo dan lainnya. Mbah Dalhar wafat pada hari rabu, 29

    Ramadhan 1378 H bertepatan dengan 8 April 1959 M setelah mengalami sakit selama

    kurang lebih 3 tahun. Demikian sejarah perjuangan guru-guru kita dalam menuntut ilmu,

    mudah-mudahan menjadi teladan bagi kita.

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Biografi

    4

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    6/24

    Medical

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Pertanyaan : Bagaimana cara mengatasi dehidrasi pada saat musim panas?

    Haus Banget..!!!

    Jawaban :

    Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan ataupun air yang terdapat

    pada tubuh. Sering kali tubuh kita mengalami dehidrasi tanpa kita sadari. Dehidrasi

    bukan suatu penyakit tetapi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit lain. Biasanya

    dehidrasi terjadi karena infeksi yang menyebabkan muntah dan diare.Dehidarasi juga

    terjadi karena :

    Kekurangan zat natrium

    Kekurangan air

    Kekurangan natrium dan air.

    Ada beberapa cara untuk mengatasi dehidrasi :

    Minum air putih minimal 8 gelas dalam sehari. Untuk lebih maksimal,

    minum 1 gelas kecil air putih per jam

    Meminum minuman berenergi

    Tidak meminum minuman yang mengandung kafein dan alkohol

    Tidak meminum minuman yang mengandung asam karbonat.

    Selain itu, kita dapat mencegah datangnya dehidrasi dengan cara mengkonsumsi

    sayur-sayuran, seperti paprika, mentimun, tomat, wortel, dan brokoli.

    Semoga bermanfaat !

    Dehidrasi (?)Oleh: Niken Agustin

    5

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    7/24

    Sastra

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Sesaat aku merasakan kedamaian, kedamaian yang tak pernah aku rasakansebelumnya, kini meski sepi, tak ada satupun yang mampu menandingi

    kedamaianku yang terbalut sepi ini, kegelapanpun tak membuatku takut, tapi

    sesekali aku merasa asing pada keadaan sekitarku, semua terasa tak seperti hari-

    hari biasanya, namun saat ku teringat bahwa saat ini bulan ramadhan, aku

    kebingungan, mengapa aku tak melihat matahari pukul berapakah sekarang?

    kemudian segera ku cari Alquran yang biasanya terlelap bersamaku saat aku

    tertidur, tapi, tapi apa? aku tak menemukan quran hijauku yang berukuran

    sedang itu, yang biasa ada di tasku saat aku berpergian, yang biasanya aku

    terlelap karnanya.

    Akhirnya aku memilih untuk berjalan entah apa yang akan ku tuju, tak lama

    kemudian aku melihat secercah cahaya yang tak pernah aku lihat sebelumnya

    entah mengapa sinar itu seakan memaksaku untuk mendekatinya, ku dapati

    kuda putih dengan Alquran di atas punggungnya, yah benar! aku mengenal

    sekali itu quranku, rasanya sudah rindu sekali untuk membacanya, serasa

    sudah seabad aku tak melantunkannya, kemudian aku mencoba

    mengambilnya, tanpa ragu ku raih perlahan quranku itu dan aku sangat takut

    kalau dia akan merasa terganggu olehku, kiranku serasa buntu, aku memang

    sendiri aku memang asing tapi aku merasa sangat tentram.

    Oh Tuhan Mimpi apakah aku ini? sambil menggenggam quran itu aku

    mencari tempat untuk bersandar dan membacanya, sambil menoleh-noleh, tiba-

    tiba kuda itu berbisik bacalah quranmu di punggungku! tersentak aku

    gemetar tak karuan dan air mataku meleleh penuh takut, melihat aku gemetar

    Secarik Kisah dari Sudut TramcoOleh: Jehan Maya Zayanie

    6

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    8/24

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    9/24

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    penuh takut dan tak percaya apa yang telah terjadi, sambil ku menangis,

    terlintas apa yang terjadi padaku sebelumnya, ya Tuhan. Rizqana, di mana

    Rizqana? dia bersamaku di dalam tramco yang berisikan 3 perampok itu, aku

    baru tahu sekarang iyah aku ingat apa yang terjadi padaku, ya Allah

    kembalikah aku kepangkuanmu sekarang ya Allah? ya Allah di mana engkau

    sekarang ya Allah? aku hanya merintih dalam kalbu, lisanku tak berucap sangat

    kaget rasanya hingga kaku sekali untuk berkata, ya ucapan Allah Allah

    saja yang kini terucap ya Allah sambil berzikir aku ingat sekali.

    Saat itu aku dan Qana akan memenuhi undangan untuk ifthar di musallas

    gambe, aku berangkat dari asrama pukul 16:00 CLT dan Qana berangkat dari

    husen pada pukul yang sama, saat itu kami berbuka dengan sangat nikmat, kali

    itu dengan menu opor ayam dan kentang balado, rasanya rinduku pada

    Indonesia semakin menggebu, ingin ku selesaikan kuliahku yang tinggal

    setahun lagi ini ya Allah, semoga aku bisa pulang tahun besok! harapku

    membatin, dan semoga kenajahan dengan nilai terbaik selalu diberikan kepada

    masisir Allahummaja'lna minannaajihiin wal mumtaaziin.

    Selesai berbuka kira-kira saat itu pukul 20:15 CLT dengan niat langsung ke

    asrama yang berada di daerah husen darosah, karena mengingat jam asrama

    saat itu terakhir pulang jam 21:00 CLT dan jika kami naik mobil 80 coret

    kemungkinan besar pasti akan telat karena bis 80 coret seperti metromini yangbermuatan besar dan jalannya pun takkan selincah tramco yang seperti KWK di

    Indonesia, karna takut jika telat sampai asrama, akhirnya kami memutuskan

    untuk menumpangi tramco dengan tujuan makrom yang nanti akan dilanjutkan

    ke duwaeah dan sampailah ke asrama, lalu saat itu seusai kami berbuka,

    segeralah kami menunggu mobil dengan jurusan makrom, tanganku melambai

    seraya memberhentikan tramco, lalu bertanya Makrom? Ayyuaaa jawab

    Sastra

    8

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    10/24

    sopir itu, sampailah kami di dalam tramco tersebut, sepanjang perjalanan ada

    beberapa penumpang yang memberhentikannya namun ada hal yang aneh

    pada supir, dia tidak menggubris sama sekali para penumpang tersebut, aku

    mulai bertanya-tanya, namun kecurigaanku tak berkata, tiba-tiba Qana

    menegurku tii kok ammunya gak mao berhenti yah?? Padahal ada beberapa

    yang tadi berhentiin tramconya penuh tanya, aku mencoba husnudzon iya na,

    aku juga merhatiin sih, yaudah na husnudzon ajah kali amunya ada hagah atau

    mungkin gak ngeliat ucapku menenangkan keadaan, sudah sampai seberang

    Masjid Assalam tiba-tiba kok amunya tidak berbelok ke arah kanan yah?

    dengan tegas aku bertanya leih ya Amm liff yamiin, ahsan makrom lif

    syimall..? (kenapa bang kok belok kanan kan makrom belok kiri amunya

    menjawab ahsan bensin faadi (bensinnya kosong) , oh lagi-lagi aku

    berhusnudzon dan berbisik pada qana bensinnya kosong naa kayanya dy

    pengen ngisi bensin deh na Masjid Assalam dan bensin itu bersebelahan, tetapi

    saat telah sampai di tempat bensin itu tiba-tiba tramco itu mengebut dan terus

    melaju masuk ke jalan yang persis bersebelahan dengan Assalam itu, serentak

    aku panik dan bertanya eih ya Ammuu? (ada apa nih bang?) baru kami

    sadari bahwa dua penumpang laki-laki yang berada dibagian kursi depan dan

    kami di kursi yang kedua mulai mendekati kami satu- satu sambil menodong

    dengan pisau lipatAstaghrullahhhh teriakku geram dan gemetar, merekameminta kami untuk mengeluarkan telepon genggam, uang dan barang

    berharga lainnya, akhirnya dengan pasrah aku berikan semua, begitupun Qana,

    dia pun memberikan semua yang dia memiliki, lalu kami meminta kepada

    perampok itu untuk menurunkan kami, aku melihat Qana ditodong sampai dua

    goresan pisau ada di tangan kirinya, sambil berteriak aku dan Qana meminta

    untuk diturunkan ah aku geram sekali melihat mereka yang dengan tega

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Sastra

    9

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    11/24

    melukai Qana hingga tangannya berlumur darah, rasa panik itu memaksaku

    untuk berteriak dan terus minta diturunkan, tapi mobil itu tak kunjung berhenti

    dan malah justru melaju lebih cepat, jalanan di sana sepi sekali, karna disana

    terdapat tempat kuburan yang bersebelahan dengan padang pasir, sepi sekali

    dan gelap dan saat itu aku kian menjadi-jadi ketakutanku memuncak, panikku

    membludak, nekatku menggolak, aku sangat takut mereka akan melakukan

    tindak senonoh pada kami, ya Allah sudah sebisa mungkin aku menjaga diriku

    dengan cadar ini, apa mungkin dengan lancang mereka akan menodaiku? entah

    mengapa pikiran dan perasaanku berkecamuk tak menentu, tanpa pikir panjang

    akhirnya kuputuskan untuk melompat dari jendela tramco, aku tak merasakan

    apapun kecuali sakit yang sangat menghujam dibagian kepalaku, setelah itu aku

    bertahan tanpa kata hingga datang Qana yang langsung mendekapku dengan

    pelukannya yang menghangatkan, ya Allah pelukannya melelapkanku sampai

    saat ini aku berada di jalan ini, ya Allah terima aku di sisi-Mu.

    Tiba-tiba dari keheningan ini aku merasakan dekapan kehangatan, aku merasa

    dikelilingi oleh banyak kalam ilahi, dan doa-doa mereka keluarga guru dan

    sahabat yang mencintaiku ya Allah aku berada di dunia baru, kini kusambut

    panggilan, tolong sampaikan pada mereka, keluargaku, guruku, sahabatku,

    teman-temanku Indonesiaku, Azharku dan Mesirku kini aku tak sendiri, aku

    bersama malaikat-Mu yang senantiasa menjaga, aku tak sendiri aku bersamabidadari-Mu yang sampai cemburu melihatku kini tengah dengan-Mu, ya Allah

    terimakasih Kau panggil aku dengan keadaan ini ya Allah tak ada sisa amalan

    duniaku kecuali amalan ilmu yang pernah aku salurkan dan jariyahku yang

    mungkin mampu terhitung dengan nominal, tapi semoga keikhlasan mampu

    memenuhi ruang kuburku dan melapangkan rumahku kini, ya Allah terimalah

    aku di sisi-Mu Aamiin ya Rabb

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Sastra

    10

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    12/24

    Many people said that students in boarding school could not go to theinternational university because they think that students in boarding school

    just studying about the Islamic and Qur'an. Islamic lessons are seriously

    important to the manners that you have because you can be a discipline

    person. Otherwise, students who study in the public school cannot be

    successful certainly because they have a problem from the mental andmanner. For instance, student in boarding school Santri usually wake up in

    the morning at 5 a.m. in order to the rules vice versa to the student who study

    in the public school. They wake up whenever they want. It can lead students

    become a discipline person. If they could not have rules of life, so that they

    cannot be working with the company who had many rules and discipline.

    On the other hand, when we are going to the international university, we live

    without a good facility and far away from our parents. If we have studied at

    the boarding school, we can know how to face that problems but if the

    students from public school, they can't appear it.

    So, there are many advantages of boarding school.

    There are many reasons to go to boarding school. The academics, the

    athletics and the extracurricular activities are just a few considerations.

    Here are the 10 top reasons why you should go to boarding school.

    1. You will have great languages

    Language is very important to our life because it can lead you become a

    success person. So, boarding school have many rules about language. We must

    speak and talk with our friends by English or Arabic language. If we don't

    English Corner

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    From boarding school

    to International University

    Oleh: Mardiyah Abdul Hamid

    11

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    13/24

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    14/24

    5. You wil l get to live away from home

    It's never easy to leave the nest. But, doesn't it make more sense to make

    the move before college? Of course it does. You will learn how to cope with

    life and all its many high and low points in a community of your peers who are

    going through the same things you are. All of this is happening under the

    watchful eye of your teachers who are mentors, not baby-sitters.

    6. You will be stretched by the amount of work you have to do

    In a public school you might read one Shakespeare play in a year if you are

    lucky and it happens to be relevant to the test. In a private school you will

    read three or four Shakespeare plays and study them in detail. Teaching to

    the test is virtually unheard of because boarding schools only have to be

    concerned with getting you into a college. As a result the depth and breadth

    o f t he a cadem ic co u r s es i n m o s t s cho o l s i s r em ar kab l e .

    7. You will be surrounded by classmates who want to go to college

    Your classmates are in boarding school because they want to be there. The

    reason you go to private school is to learn. Most schools are selective about

    who they admit. Being willing to work hard in class and play hard on the playing

    field is all part of the college prep package these schools offer.

    8 . T h e l i b r a r i e s / m e d i a c e n t e r s a r e w e l l - s t o c k e d

    The older, more established schools have traditional library facilities which

    in many cases are better equipped than many colleges. Libraries have

    morphed over the years into media centers. The typical boarding school

    library will have the latest technology available in addition to all the usualprint materials. And they will have them in abundance.

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    English Corner

    13

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    15/24

    Taking a lot of little steps towards maturity is one of the intangibles of going

    to boarding school. You have to learn to get along with others because it is a

    community. You learn to be responsible for your actions because you are

    bound by an honor discipline code of some kind. The lessons in life learned in

    boarding school will lay a solid foundation for adulthood.

    You will make friends for life. Most boarding school graduates look back at

    their years in school as a time when lasting friendships were established.

    Coupled with that is the building of a network of friends and acquaintances

    who know you and care about you. Isn't that what life is really all about?

    Being surrounded by people who understand you and care about you is

    affirming and encouraging. We all can do with a dose of encouragement now

    a n d t h e n , c a n ' t w e ?

    This is probably the best reason to go to boarding school. In a public school

    the kids who really want to learn frequently end up being social outcasts. Not

    so in boarding school. It's cool to be smart in boarding school. It's also very

    cool to learn.

    Furthermore, we can discuss about education in the community life.

    What would you do if you were not allowed to get an education? You couldn't

    read or write. You had to work a minimum wage job at a factory and you

    weren't happy with the job. You couldn't teach your kid any skills because

    you didn't learn anything. Education is most important among all of us.

    10. It's cool to be smart

    9. You will learn to be responsible for yourself

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    English Corner

    14

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    16/24

    Education plays a very important role in your life. For living a luxurious life or

    for living a better life, you should be educated. Education is that which

    transforms a person to live a better life and even in a social well-being.

    Education is the one that doing something constructive in our near future. It

    helps a person to show their best by their mind and spirit. It gives you a lot of

    knowledge in whatever aspects. Education plays a vital role in your success in

    the personal growth. The more you have knowledge the more you grow. Being

    educated and earning a professional degree prepares you to be a part in

    reputed organizations, companies or institutions.

    For determining what is good or what is bad for you, education will help you. A

    person who gets good education will become good citizen, more dependable

    worker. Without education a person is incomplete, so education makes man a

    r i g h t t h i n k e r a n d a c o r r e c t d e c i s i o n m a k e r .

    In today's competitive world education is necessity for man after food,

    clothing, and shelter. Education is the solution of any problem; it is the only

    education which promotes good habits, values and awareness towards

    anything like terrorism, corruption and much more. Education is the strength

    to a person and education need to a person. Nowadays technology plays an

    important role in continuing the communication of education through knownand unknown persons. It is the only fundamental way by which a desired

    change and upliftment in the society can be taken into effect.

    The biggest part of growing up is making the right choices that benefit you in

    the future. The idea is to get an education so you can choose a career, have

    hope, and reach your goals and dreams. Education is powerful because

    without it, early civilizations would have struggled to survive and thrive as a

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    English Corner

    15

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    17/24

    culture. It is important that adults trained the young of their society in the

    knowledge and skills they would need to master and eventually pass on.

    The evolution of culture, and human beings as a species depended on the

    practice of knowledge. When cultures began to extend their knowledge

    beyond the basic skills of communicating, trading, gathering food, religious

    practices, etc, formal education, and schooling, eventually followed.

    School ing in this sense was already in p lace in o ld t imes .

    Without knowledge you can't be informed nor can you truly understand the

    meaning of many topics. It is important to have knowledge, so you can passed

    y o u r k n o w l e d g e t o t h e n e x t g e n e r a t i o n .

    The right to education is a fundamental human right. It occupies a central

    place in human rights and is essential and indispensable for the exercise of

    all other human rights and for development. "As an empowerment right,

    education is the primary vehicle by which economically and socially

    marginalized adults and children can lift themselves out of poverty, and

    obtain the means to participate fully in their communities." None of the civil,

    political, economic and social rights can be exercised by individuals unless

    t h e y h a v e r e c e i v e d a c e r t a i n m i n i m u m e d u c a t i o n .

    In conclusion, I think that education is important and valuable becausewithout learning, the world would function more poorly. I choose to get an

    education because I want happiness, a future, financial security and

    knowledge. Don't let anybody tell you that your education isn't important to

    your future. Because you're selling yourself short. Also, you can get your

    college that you dreaming of, e.g. International school in Egypt, Malaysia,

    Germany, Sudan, Morocco, etc.

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    English Corner

    16

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    18/24

    Berdampingan bersama sosok tampan, tak bernyaliKelopak mata sayu

    dengan hidung yang menjulang tinggiDan tak pernah tersirat dalam hati.

    Terhanyut oleh buaian..Masa depan tak dapat ku ketahui

    Dengan sesosok raga yang pernah kukagumituk sedetik dalam hatiSelebihnya kuserahi

    Tak ada kata penghantar mimpi untuk terus berlariKarena semua sudah kuserahi

    Mimpi tinggi bersama bintang,,Mimpi tinggi mencapai batas ketinggian,,

    Dan karena ini,,,, hanya sebuah mimpi..Dimana rasaku akan selalu terpendamTerpendam bersama jasadnya yang terus berlari..Berlari indah di hati,,, betul di hati

    Biarlah terus bermimpi, mengejar tujuan akhir dengan indahBatas akhir cerita cinta..

    bersama aliran lembuut.. dan kasih, walau tak bernuansa

    Puisi

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    BELAHAN JIWAOleh: Hanifah Jamil, Lc.

    17

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    19/24

    Berlari dari kenyataanUntuk bersembunyi

    Menghindar dan menghilang

    Pergi jauh tak terkendali..

    Menghadang Jiwa yang sedikit letih..

    Berpegang tak tersentuh,,Bertahan tak berperasaan..Sebuah sangkaan tajam setajam pedang

    Semua telah terjalaniSekarang tinggal menutup, menutup yang telah berlalu

    Dan membuka lembaran baruLembaran apa? Aku pun tak pernah tahu cara menutup atau membukanya..

    Hatiku telah terpaut

    Berlari dari kenyataan,,,Jauh, jauh dan akhirnya akan didekatkan

    Berlari dan berlariBersama lantunan syair dan doa..

    Selebihnya kuserahkanBersama malaikat-malaikat bersayap, yang terbang dan mengitari

    Berlari untuk menghindarBukan berarti lenyap bersama pagi

    Hanya aku dan Tuhan yang tahuSejauh mana pelariankuUntuk mencarimu,, di hari indah nanti.

    RUN A WAY

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Puisi

    Oleh: Hanifah Jamil, Lc.

    18

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    20/24

    Tatkala aku menepi, ada pria menghampiri..

    Membisikanku cita-cita yang akan diraih

    Memberikanku sebuah kisah

    Bernama

    Hidup bersama Tukang Ojek

    Pada penggalan pertama, aku tak yakin apa yang telah dikisahkannya

    Penggalan keduapun aku mulai terperosok jatuh

    Hatiku sudah mulai menerka-nerka

    Benarkah? Atau hanya sebuah ilusi belaka

    Jika suatu hari kamu berada bersamaku menjadi penumpang

    akan kubawa kau bersama-sama dalam sebuah kemenangan

    Tapi, engkau harus bertahan

    Karena jalan tidak akan selalu sama bahkan terjal

    Dan engkau bertahan ketika si mesin memang saat itu tumbang

    Aku akan selalu bertahan karena aku si tukang ojek

    Tukang ojek yang akan membawamu dan membawa kita pada kemenangan

    Aku bertahan ketika penumpangku mau sabar dalam penantian..

    Bertahan jika penumpangku juga akan bertahan

    TUKANG OJEK.

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Puisi

    Oleh: Hanifah Jamil, Lc.

    19

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    21/24

    Tetapi, jika penumpangku kalah, aku akan merelakan

    Karena mungkin bukan kamu penumpangku

    Karena aku mencari dia yang mau hidup bersamaku di saat suka ataupun duka

    Dan hidup bersama tukang ojek

    Kisahnya seperti itu ceritanya seperti itu

    Dan entahlah, aku menyetujui menjadi penumpangnya

    Pria itupun tersenyum lebar tak percaya

    Dan saat ini, ketika penumpang bertahan dalam ojek

    Ternyata dia mencoba menawarkan jasanya kepada wanita lain

    Ah, entahlah, aku hanya seorang penumpang

    Tugasku hanya bertahan

    Ketika dia seperti itu, aku yakin dia akan berubah

    Karena kata-katanya yang akan kupegang bersama menuju kemenangan

    Dan mari kita lihat siapakah yang akan bertahan, Tukang Ojek atau aku seorang

    penumpang

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Puisi

    20

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    22/24

    Berawal dari tangisan tak bermuaraTerdengar senyap menusuk telingaPergi dan datang tanpa sedikit rasa

    Mencoba bertahan walau ber-asa

    Mereka kuat tak sekuat raga

    Tuk mengais setitik harapanWalau hampaTanpa lelah

    Menapaki jalan terjal tanpa letihDan mengais rezeki..Di sekeliling ibu pertiwi

    Kenyataan memang perih..Bukan Ibu tiri yang kejam

    Tetapi Ibukota yang sangat menakutkan.Tak BertemaMemberi nuansa berbeda

    Dengan ungkapan yang berbeda

    Kembali bersamanyaUntuk memberikan seluruh jiwa..

    Karena jiwaku adalah jiwanyaDan jasadku sudah memang miliknya..

    Tak ada kemampuan melebihi dirinya

    Nuansa berbeda pada titik fitrah..

    Titik puncak penyerahanRaga dan jiwa

    PRASASTI

    Edisi Spektakuler 2015

    Puisi

    IBU KOTA

    TAK BERTEMA

    Oleh: Hanifah Jamil, Lc.

    Oleh: Hanifah Jamil, Lc.

    21

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    23/24

  • 7/23/2019 Buletin PRASASTI-FSDL edisi Spektakuler 11 September 2015

    24/24