Prasasti Di Indonesia
description
Transcript of Prasasti Di Indonesia
TUGAS PENGANTAR EPIGRAFI KLASIK
91 PRASASTI INDONESIA
Oleh :
DWI SUMAIYYAH (F61112001)DAHNIAR (F61112256)
NURUL ADLIYAH PURNAMASARI (F61112003)AKBAR (F61112262)
ALFI KHAERAH SIREGAR (F61112005)SUKMAWARNI (F61112260)
MICHAEL ANDRE RANTE LEMBANG (F61112002)
MUH. WIWIN RESKIAWAN (F61112259)KHAIRIL AKRAM (F61112254)
MUH. ANINDHITO S.S (F61112253)HASBIARFAN
HAMZAH
JURUSAN ARKEOLOGI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
91 Prasasti yang terdapat di Indonesia
No
.Nama Prasasti Tahun Isi Prasasti Gambar Sumber Keterangan
1.Prasasti
Mulawarman400 Masehi
Menceritakan Raja Mulawarman yang memberikan
sumbangan kepada para kaum Brahmana berupa
sapi yang banyak. Mulawarman disebutkan sebagai
cucu dari Kudungga, dan anak dari Aswawarman.
Prasasti ini merupakan bukti peninggalan tertua
dari kerajaan yang beragama Hindu di Indonesia.
Nama Kutai umumnya digunakan sebagai nama
kerajaan ini meskipun tidak disebutkan dalam
prasasti, sebab prasasti ditemukan di Kabupaten
Kutai, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai
Mahakam.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Mula
warman, diakses pada
tanggal 15 Februari
2013
Prasasti ini
menggunakan huruf
Pallawa Pra-Nagari
dan dalam bahasa
Sanskerta. Ditulis
pada batu.
2. Prasasti Siwagrha 856 Masehi
Tentang Peresmian bangunan suci untuk Dewa
Siwa, yaitu Siwagraha dan Saiwalaya serta
sekaligus memberikan uraian terperinci mengenai
sebuah kompleks bangunan suci agama Siwa, yang
menurut para ahli adalah kompleks Candi
Prambanan yang diresmikan oleh Rakai Pikatan.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Siwa
grha, diakses pada
tanggal 15 Februari
2013
Prasasti ini
menggunakan bahasa
Jawa dan Kuna.
Ditulis pada batu.
3. Prasasti Kelurak 782 Masehi
Tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk
arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang
bergelar Sri Sanggramadhananjaya. Bangunan
tersebut adalah Candi Sewu, yang terletak di
Kompleks Percandian Prambanan.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Kelur
ak, diakses pada
tanggal 15 Februari
2013
Ditulis dalam aksara
Pranagari, dengan
menggunakan bahasa
Sanskerta.Ditulis pada
batu yang berukuran
persegi empat.
4. Prasasti Astana
Gede atau Prasasti
Kawali
14 Masehi Teks di bagian muka:
Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa
beliau Yang Mulia Prabu Raja Wastu
(yang) mendirikan pertahanan (bertahta di)
Kawali, yang telah memperindah kedaton
Surawisesa, yang membuat parit
pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan,
yang memakmurkan seluruh pemukiman.
Kepada yang akan datang, hendaknya
menerapkan keselamatan sebagai landasan
kemenangan hidup di dunia.
Teks di bagian tepi tebal:
Jangan dimusnahkan!
Jangan semena-mena!
Ia dihormati, ia tetap.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Astan
a_Gede, diakses pada
tanggal 15 Februari
2013
Menggunakan bahasa
dan aksara Sunda
(Kaganga) Ditulis
pada batu.
Ia menginjak, ia roboh.
5. Prasasti Canggal 732 Masehi
Menyebutkan bahwa pada mulanya Jawa
(yawadwipa) diperintahkan oleh Raja Sanna yang
memerintah dengan bijaksana. Setelah ia wafat,
Negara Yawadwipa menjadi pecah Kemudian
Sanjaya naik tahta sebagai penggantinya. Sanjaya
adalah putra Sannaha (saudara perempuan Sanna)
yang sangat ahli peperangan.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Cang
gal, diakses pada
tanggal 15 Februari
2013
Menggunakan aksara
Pallawa dan bahasa
Sanskerta. Ditulis
pada batu
6.Prasasti
Kayumwungan824 Masehi
Pada bagian berbahasa Sanskerta adalah tentang
seorang raja bernama Samaratungga. Anaknya
bernama Pramodawardhani mendirikan bangunan
suci Jinalaya serta bangunan bernama Wenuwana
(Sansekerta: Venuvana, yang berarti "hutan
bambu") untuk menempatkan abu jenazah 'raja
mega', sebutan untuk Dewa Indra. Mungkin yang
dimaksud adalah raja Indra atau Dharanindra dari
keluarga Sailendra.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Kayu
mwungan, diakses
pada tanggal 15
Februari 2013
Prasasti ini ditulis
dengan aksara Jawa
Kuna,mempergunakan
dua bahasa.
7. Prasasti
Plumpungan
750 Masehi Tentang ketetapan hukum, yaitu suatu ketetapan
status tanah perdikan atau swantantra bagi Desa
Hampra.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Plum
pungan, diakses pada
tanggal 15 Februari
2013
Bahasa Jawa Kuno
dan bahasa Sanskerta.
ertulis dalam batu
besar berjenis andesit
berukuran panjang
170 cm, lebar 160 cm
dengan garis lingkar 5
meter.
8. Prasasti Batutulis 1533 Masehi
Semoga selamat, ini tanda peringatan Prabu
Ratu almarhum
Dinobatkan dia dengan nama Prabu Guru
Dewataprana,
dinobatkan (lagi) dia dengan nama Sri
Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan
Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Dialah yang membuat parit (pertahanan)
Pakuan.
Dia putera Rahiyang Dewa Niskala yang
dipusarakan di Gunatiga, cucu Rahiyang
Niskala Wastu Kancana yang dipusarakan
ke Nusa Larang.
Dialah yang membuat tanda peringatan
berupa gunung-gunungan, membuat
undakan untuk hutan Samida[2], membuat
Sahiyang Telaga Rena Mahawijaya (dibuat)
dalam (tahun) Saka "Panca Pandawa
Mengemban Bumi".
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Batut
ulis
Menggunakan bahasa
dan aksara Sunda
Kuno. Ditulis pada
batu.
9. Prasasti Ciaruteun
“Inilah (tanda) sepasang telapak kaki yang seperti
kaki Dewa Wisnu (pemelihara) ialah telapak yang
mulia sang Purnnawamman, raja di negri Taruma,
raja yang gagah berani di dunia”.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Ciaru
teun
Bergoreskan aksara
Pallawa yang disusun
dalam bentuk seloka
bahasa Sanskerta.
10.Prasasti
Kebonkopi I19 Masehi
“Di sini nampak tergambar sepasang telapak
kaki…yang seperti Airawata, gajah penguasa
Taruma yang agung dalam….dan (?) kejayaan”
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Kebo
nkopi1
Ditulis dengan aksara
Pallawa dan bahasa
Sanskerta serta
dipahatkan pada salah
satu bidang
permukaan batu yang
“batunya” cukup
besar.
11.
Prasasti
Kebonkopi II atau
Prasasti Pasir
Muara
932 Masehi
Batu peringatan ini adalah ucapan Rakryan Juru
Pangambat, bahwa tatanan pemerintah
dikembalikan kepada kekuasaan raja Sunda.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Kebo
nkopi2
Ditulis dalam aksara
Kawi, namun, bahasa
yang digunakan
adalah bahasa Melayu
Kuno. Bahan
menggunakan batu
besar.
12. Prasasti Jambu
atau Pasir
Kolengkak
5 Masehi Menyebutkan nama raja Purnnawarmman yang
memerintah di negara Tarumanegara dan terdapat
pahatan gambar sepasang telapak kaki yang
digoreskan pada bagian atas tulisan tetapi sebagian
amvar telapak kaki kiri telah hilang karena batu
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Jamb
u
terdiri dari dua baris
aksara Pallawa yang
disusun dalam bentuk
seloka bahasa
Sanskerta. Bahan
bagian ini pecah.menggunakan batu
besar.
13.
Prasasti Hujung
Langit atau
Prasasti Bawang
997 Masehi Merupakan pemberian tanah sima.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Huju
ng_Langit
Aksara yang
digunakan di prasasti
ini adalah Pallawa
dengan bahasa
Melayu Kuna
14. Prasasti Ulubelu 15 Masehi
Berupa mantra permintaan tolong kepada kepada
dewa-dewa utama, yaitu Batara Guru (Siwa),
Brahma, dan Wisnu, serta selain itu juga kepada
dewa penguasa air, tanah, dan pohon agar menjaga
keselamatan dari semua musuh.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Ulube
lu
Aksara yang
digunakan dalam
prasasti ini adalah
aksara Sunda Kuno
Dan digoreskan pada
batu alam (kecil)
15. Prasasti Tugu 5 Masehi “Dahulu sungai yang bernama Candrabhaga telah
digali oleh maharaja yang mulia dan yang memilki
lengan kencang serta kuat yakni Purnnawarmman,
untuk mengalirkannya ke laut, setelah kali (saluran
sungai) ini sampai di istana kerajaan yang
termashur. Pada tahun ke-22 dari tahta Yang Mulia
Raja Purnnawarmman yang berkilau-kilauan
karena kepandaian dan kebijaksanaannya serta
menjadi panji-panji segala raja-raja, (maka
sekarang) beliau pun menitahkan pula menggali
kali (saluran sungai) yang permai dan berair jernih
Gomati namanya, setelah kali (saluran sungai)
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Tugu
Bertuliskan aksara
Pallawa yang disusun
dalam bentuk seloka
bahasa Sanskerta dan
dipahatkan pada batu
berbentuk bulat telur
berukuran ± 1m.
tersebut mengalir melintas di tengah-tegah tanah
kediaman Yang Mulia Sang Pendeta Nenekda
(Raja Purnnawarmman). Pekerjaan ini dimulai
pada hari baik, tanggal 8 paro-gelap bulan Caitra,
jadi hanya berlangsung 21 hari lamanya,
sedangkan saluran galian tersebut panjangnya 6122
busur. Selamatan baginya dilakukan oleh para
Brahmana disertai 1000 ekor sapi yang
dihadiahkan”
16.
Prasasti Pasir Awi
atau Prasasti
Ciampea
Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar dahan
dengan ranting dan dedaunan serta buah-buahan
(bukan aksara) juga berpahatkan gambar sepasang
telapak kaki.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Pasir
_Awi
Dipahat pada batu
alam.
17.
Prasasti Muara
Cianten atau
Prasasti Pasir
Muara
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Muar
a_Cianten
Dipahatkan pada batu
besar
18. Prasasti Keping
Tembaga Laguna
atau Lempeng
Tembaga Laguna
822 Saka Mengenai pernyataan pembebasan hutang emas
terhadap seseorang bernama Namwaran. Di
dalamnya juga menyebutkan sejumlah nama
tempat di sekitar Filipina (Tondo, Pila, dan
Pulilan), serta menyebut nama "Mdan"
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Keping_Temb
aga_Laguna
Menggunakan bahasa
Melayu Kuna
meskipun banyak
kata-kata dari bahasa
Sanskerta, bahasa
(kemungkinan besar Kerajaan Medang di Jawa),
serta beberapa tempat yang belum bisa dipastikan
seperti Dewata. Prasasti ini menjadi petunjuk
mengenai adanya pengaruh Kerajaan Sriwijaya di
Pulau Luzon pada awal abad ke-10.
Jawa Kuna, dan
bahasa Tagalog Kuna,
serta ditulis dengan
aksara Kawi. Ditulis
pada keping yang
dipanaskan dan
menjadi lunak.
19.Prasasti Talang
Tuwo684 Masehi
Tentang pembuatan taman riksetra atas perintah
Dapunta Hyang ri Jayanaga untuk kemakmuran
semua makhluk.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Talan
g_Tuo
Ditulis dalam aksara
Pallawa, berbahasa
Melayu Kuna dan
dipahat diasatas batu
berbentuk
jajargenjang
20.Prasasti Telaga
Batu 1
Tentang kutukan terhadap siapa saja yang
melakukan kejahatan di kedatuan Sriwijaya dan
tidak taat kepada perintah dātu.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Telag
a_Batu
Berhuruf Pallawa, dan
berbahasa Melayu
Kuno. Dipahatkan
pada sebuah batu
andesit
21. Prasasti
Mantyasih, juga
disebut Prasasti
Balitung atau
Prasasti Tembaga
Kedu
907 Masehi Memuat dafar raja-raja Mataram, yaitu sebagai
berkut :
* Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya
* Sri Maharaja Rakai Panagkaran
* Sri Maharaja Rakai Warak
* Sri Maharaja Rakai Garung
* Sri Maharaja Rakai Pikatan
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Mant
yasih
* Sri Maharaja Rakai Kayuwangi
* Sri Maharaja Rakai Watuhumalang
* Sri Maharaja Watukura Dyah Balitung
22. Prasasti Rukam 907 Masehi
Mengenai peresmian desa Rukam oleh Nini Haji
Rakryan Sanjiwana karena desa tersebut telah
dilanda bencana letusan gunung api. Kemudian
penduduk desa Rukam diberi kewajiban untuk
memelihara bangunan suci yang ada di Limwung.
Mungkin bangunan suci tersebut adalah Candi
Sajiwan, sebagaimana kata Sanjiwana tadi. Candi
Sajiwan yang sering dilafalkan Sojiwan terletak
tidak jauh dari Candi Prambanan.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Ruka
m
Aksara dan bahasa
yang digunakan
adalah Jawa Kuna.
Dipahatkan diatas
lempeng tembaga.
23. Prasasti Mula
Malurung
1255 Masehi Lempengan pertama berisi perintah
Kertanagara untuk menerbitkan prasasti
sebagai piagam pengesahan anugerah
Bhatara Parameswara dan Seminingrat,
sebagai penguasa Jawa.
Lempengan ketiga berisi pengabdian
Pranaraja terhadap raja-raja sebelumnya.
Kertanagara disebut sebagai putra
Seminingrat dan Waning Hyun. Waning
Hyun adalah putri Parameswara. Pengganti
Parameswara adalah Guningbhaya lalu
Tohjaya. Sepeninggal Tohjaya, Seminingrat
menyatukan kembali kerajaan Tumapel.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Mula
_Malurung
Dipahat diatas
lempengan
Lempengan kelima berisi kesetiaan
Pranaraja terhadap Seminingrat. Juga berisi
puji-pujian untuk Seminingrat.
Lempengan ketujuh berisi lanjutan nama-
nama raja bawahan yang diangkat
Seminingrat, antara lain Kertanagara di
Kadiri dan Jayakatwang di Gelang-Gelang.
Lempengan kedelapan berisi ungkapan
terima kasih para abdi yang dipimpin
Ramapati atas anugerah raja.
Lempengan kesembilan berisi anugerah
untuk Pranaraja adalah desa Mula dan desa
Malurung. Disebutkan pula bahwa
Seminingrat adalah cucu Bhatara Siwa
pendiri kerajaan.
Lempengan kesepuluh berisi perintah
Seminingrat melalui Ramapati supaya
Kertanagara mengesahkan anugerah
tersebut untuk Pranaraja.
24. Prasasti Cikajang 5 Masehi Transkripsi dari tulisan tersebut adalah:
1. Bhagi bhagya
2. ka
3. nu ngaliwat
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Cikaj
ang
Tulisan dalam aksara
dan bahasa Sunda
Kunodipahatkan pada
batu alam berukuran
1,5 x 1,5 m.
25. Prasasti Bebetin 896 Masehi
Tentang desa itu yang diserang atau dirusak oleh
perampok. Banyak penduduk mati terbunuh atau
terluka, serta banyak pula yang mengungsi ke desa-
desa tetangga. Setelah keadaan aman, penduduk
lalu kembali ke desa bharu. Kemudian raja
menyuruh pejabat nayakan pradhana, yaitu kumpi
ugra dan bhiksu Widya Ruwana untuk memimpin
pembangunan kuil Hyang Api, dengan tujuan
untuk melengkapi desa tersebut dalam bidang
spiritual, pada batas-batas wilayah yang telah
ditentukan. Desa bharu diperkirakan terletak di
pesisir pantai utara Pulau Bali, dan merupakan
salah satu pelabuhan yang ada pada waktu itu.
Perkiraan ini bardasarkan disebutkannya dalam
prasasti itu ketentuan-ketentuan yang mengatur
saudagar-saudagar dari luar Bali yang berdagang di
sana, serta apa yang harus dilakukan bila perahu-
perahu mereka mengalami kerusakan.
Prasasti ini memuat pula aturan-aturan pembagian
harta warisan dan ketetapan mengenai tugas atau
kewajiban serta hak-hak penduduk yang berdiam di
sana.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Bebet
in
Berbahasa Bali Kuna
26. Prasasti Blanjong 913 Masehi
“Pada tahun 835 çaka bulan phalguna, seorang raja
yang mempunyai kekuasaan di seluruh penjuru
dunia beristana di keraton Sanghadwala, bernama
Çri Kesari telah mengalahkan musuh-musuhnya di
Gurun dan di Swal. Inilah yang harus diketahui
sampai kemudian hari.”
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Blanj
ong
Bahasa Bali Kuno,
dan huruf Kawi
dengan menggunakan
bahasa Sanskerta. Di
tulis diatas pilar batu.
27. Prasasti Bukateja821-840
MasehiTentang Sisa-sisa Tubuh
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Bukateja
Berbahasa Melayu
Kuna dengan aksara
Kawi ditulis dalam
lempeng emas.
28. Prasasti Gandasuli 792 MasehiBerisi tentang filsafat dan ungkapan kemerdekaan
serta kejayaan Syailendra.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Gand
asuli
Bahasa Melayu Kuna
dengan aksara Kawi
(Jawa Kuna) dan
diukir diatas kepingan
logam.
29.Prasasti Karang
Brahi
Tentang kutukan bagi orang yang tidak tunduk atau
setia kepada raja dan orang-orang yang berbuat
jahat.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Karan
g_Brahi
Aksara Pallawa dan
bahasanya Melayu
Kuna.
30.Prasasti
Cikapundung1341 Masehi
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Cikap
undung
31Prasasti
Cidanghiyang
"Inilah (tanda) keperwiraan, keagungan, dan
keberanian yang sesungguhnya dari raja dunia,
yang Mulia Purnawarman yang menjadi panji
sekalian raja-raja."
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Cidan
ghiyang
Aksara Pallawa yang
disusun dalam bentuk
seloka bahasa
Sanskerta pada batu
dengan bentuk alami
(3 x 2 x 2 meter).
32.Prasasti
Kabantenan
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Keba
ntenan
Beraksara dan
berbahasa Sunda
Kuna, dan terdiri dari
lempengan tembaga.
33.Prasasti Kedukan
Bukit682 Masehi
Dapunta Hyang berangkat dari Minanga dan
menaklukan kawasan tempat ditemukannya
prasasti ini (Sungai Musi, Sumatera Selatan).
Karena kesamaan bunyinya, ada yang berpendapat
Minanga Tamwan adalah sama dengan
Minangkabau, yakni wilayah pegunungan di hulu
sungai Batanghari. Ada juga berpendapat Minanga
tidak sama dengan Malayu, kedua kawasan itu
ditaklukkan oleh Dapunta Hyang, tempat
penaklukan Malayu terjadi sebelum menaklukan
Minanga dengan menganggap isi prasasti ini
menceritakan penaklukan Minanga. Sementara itu
Soekmono berpendapat bahwa Minanga Tamwan
bermakna pertemuan dua sungai (karena tamwan
berarti 'temuan'), yakni Sungai Kampar Kanan dan
Sungai Kampar Kiri di Riau, yakni wilayah sekitar
Candi Muara Takus. Kemudian ada yang
berpendapat Minanga berubah tutur menjadi
Binanga, sebuah kawasan yang terdapat pada
sehiliran Sungai Barumun (Provinsi Sumatera
Utara sekarang). Pendapat lain menduga bahwa
armada yang dipimpin Jayanasa ini berasal dari
luar Sumatera, yakni dari Semenanjung Malaya.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Kedu
kan_Bukit
Ditulis dalam aksara
Pallawa,
menggunakan bahasa
Melayu Kuna.
34.Prasasti Kota
Kapur6-7 Masehi
Berisi kutukan yang dibuat oleh Dapunta Hiyaŋ,
seorang penguasa dari Kadātuan Śrīwijaya.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Kota_
Kapur
Ditulis dalam aksara
Pallawa dan
menggunakan bahasa
Melayu Kuna.
35.Prasasti Raja
Sankhara
Disebutkan seorang tokoh bernama Raja Sankhara
berpindah agama karena agama Siwa yang dianut
adalah agama yang ditakuti banyak
orang.Sebelumnya disebutkan ayah Raja Sankhara,
wafat karena sakit selama 8 hari. Karena itulah
Sankhara karena takut akan ‘Sang Guru’ yang
tidak benar, kemudian meninggalkan agama Siwa,
menjadi pemeluk agama Buddha Mahayana, dan
memindahkan pusat kerajaannya ke arah timur.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Raja_
Sankhara
36.
Prasasti
Perjanjian Sunda-
Portugal atau
Padrão Sunda
Kelapa
Prasasti ini menandai perjanjian Kerajaan Sunda–
Kerajaan Portugal yang dibuat oleh utusan dagang
Portugis dari Malaka yang dipimpin Enrique Leme
dan membawa barang-barang untuk "Raja Samian"
(maksudnya Sanghyang, yaitu Sang Hyang
Surawisesa, pangeran yang menjadi pemimpin
utusan raja Sunda).
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Perja
njian_Sunda-Portugal
Terbuat dari batu
setinggi 165 cm.
37.Prasasti Pandak
Badung1071 Masehi
Pada tahun Isaka 993 (atau 1071 Masehi), bulan
Jyesta (bulan ke-11 sesuai kalender Bali) tanggal 3
paroterang (purnama), Wa, Untuk, Wr, Wara
Gumreg, pada saat itulah Raja Anak Wungsu, putra
ibu yang telah dicandikan di Burwan, dan ayahnya
yang dicandikan di Sungai (Tukad) Pakerisan.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Panda
k_Badung
Prasasti ini berbahasa
Bali Kuna.
38.Prasasti
Sarwadharma1269 Masehi
Prasasti ini berisi mengenai rakyat Sarwadharma
yang menghadap raja untuk memohon agar daerah
mereka dilepaskan dari wilayah Tharibala sehingga
menjadi daerah Sima (swatantra).
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Sarw
adharma
39.Prasasti Sapi
Kerep1275 Masehi
Dalam prasasti ini disebutkan tentang
pembangunan 'Sri Rameswarapura' di masa
Kertanegara, suatu bangunan yang dianggap untuk
penghormatan kepada Wisnuwardhana. Dengan
demikian bangunan penghormataan
(pendharmaan) Wisnuwardhana yang diketahui
menjadi tiga, juga menyebutkan adanya pembagian
tanah oleh Kertanegara kepada para pejabat tinggi
yang pernah berjasa bagi Kerajaan Singasari.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Sapi_
Kerep
Prasasti ini diukirkan
diatas lempeng
tembaga
40. Prasasti Rumatak 1111 Masehi Mengenai pendirian pusat kerajaan (nu nyusuk) di
Rumatak oleh Batara Hiyang.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Ruma
tak
Dituliskan dalam
aksara dan bahasa
Sunda Kuna.
41.Prasasti
Pakubuwana XTahun 1938
Maka karena berhubung kehendak beliau Sri
Baginda Yang Mulia dan Yang Bijaksana, Sri
Susuhunan Pakubuwana Senapati Ingalaga
Ngabdurrahman Sayidin Panatagama Yang ke-X,
gapura ini dibangun. Kala itu terjadi pada hari
Senin Wage, tanggal 1 bulan Saban, tahun
Jimawal, 1869 A.J., wuku Prangbakat, di bawah
perlindungan Dewi Sri, hari Tulus, Tungle, yang
memiliki kuasa atas lautan di Sanggar Beringin
pada pukul 12.00 siang. Candra sangkalanya
adalah: "Sebuah gapura dihias di tengah kerajaan."
Atau pada tanggal 26 September 1938 dengan
memakai candra sangkala: "Gajah melihat gapura
sang raja."
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Paku
buwana_X
Ditulis pada era
modern, meniru gaya
klasik prasasti.
42. Prasasti
Ngadoman
50 Masehi Om Sri Saraswati, gunung Damalung (Merbabu)
yang agung dan suci. Engkau adalah kehidupan di
buana ini, melingkari, menjelma menjadi manusia,
tempat air … sebab Hyang Widi … oleh Dewa
Matahari, Dewa Bulan yang menyinari baik
buruknya Dewa dan manusia. Juga yang melihat
yang punya hati, mendengar dan akan lolos dari
apa-apa yang dilarang oleh tradisi. Semuanya
sama-sama percaya akan tutur yang sejatinya. Jika
ada yang … tanpa memiliki abdi-abdi, mampu
tidak membawa seorang wanita, tujuh … tidak
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Ngad
oman
Menggunakan aksara
Kawi dengan aksara
Buda.
beristri dengan sesungguhnya.
43. Prasasti Tuk Mas 6-7 Masehi
Namun bagian yang masih dapat dibaca antara lain
menyebutkan adanya sebuah sungai yang mengalir
bagaikan Sungai Gangga di India. Pada prasasti ini
terdapat pula lukisan alat-alat, seperti trisula,
kendi, kapak, sangkha, cakra, dan bunga tunjung.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Tukm
as
Prasasti yang
dipahatkan pada batu
alam besar. dipahat
dengan aksara Pallawa
dan dalam bahasa
Sanskerta.
44.Prasasti Tri
Tepusan842 Masehi
Menyebutkan bahwa Sri Kahulunnan pada tahun
842 M menganugerahkan tanahnya di desa Tri
Tepusan untuk pembuatan dan pemeliharaan
tempat suci Kamulan I Bhumisambhara
(kemungkinan besar nama dari candi Borobudur
sekarang).
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Tri_T
epusan
45. Prasasti Taji 901 MasehiUntuk meresmikan sebuah kabikuan bernama
Dewasabha yang terletak di desa Taji.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Taji
Diukir pada
lempengan tembaga
dan Aksara dan
bahasa yang
digunakan Jawa Kuno.
46. Prasasti Sojomerto 7-8 Masehi
Isi prasasti memuat keluarga dari tokoh utamanya,
Dapunta Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu,
ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan istrinya
bernama Sampula.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Sojo
merto
Prasasti ini beraksara
Kawi dan berbahasa
Melayu Kuna. Bahan
prasasti ini adalah
batu andesit dengan
panjang 43 cm, tebal 7
cm, dan tinggi 78 cm.
47.Prasasti Wurudu
Kidul A922 Masehi
Prasasti pertama disebut Wurudu Kidul A, yang
berupa semacam akta yang diberikan kepada
seorang penduduk desa Wurudu Kidul bernama
Sang Dhanadi, Semula ia dituduh termasuk
golongan 'budak raja' (weka kilalan). Setelah
dilakukan penelitian sampai ke kakek, nenek, dan
buyutnya, ternyata diputuskan bahwa semuanya
adalah penduduk asli dan bukan weka kilalan. Oleh
karena itu, pejabat kerajaan mengeluarkan akta
penegasannya.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Wuru
du_Kidul
Dipahatkan pada satu
lempeng tembaga.
Aksara dan bahasanya
Jawa Kuna.
48. Prasasti Wurudu
Kidul B
922 Masehi Prasasti kedua disebut Wurudu Kidul B, juga
merupakan akta yang diberikan kepada Sang
Dhanadi, karena seseorang bernama Sang
Pamariwa menyangka Sang Dhanadi sebagai
seorang Khmer. Sang Dhanadi mengadukan
tuduhan itu ke pengadilan. Sang Pamariwa
mendapat dua kali panggilan ke pengadilan untuk
menjelaskan duduk soalnya, tetapi karena ia tidak
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Wuru
du_Kidul
Dipahatkan pada satu
lempeng tembaga.
Aksara dan bahasanya
Jawa Kuna.
datang maka dianggap kalah perkara.
49. Prasasti Wurare 1289 Masehi
Arca tersebut sebagai penghormatan dan
perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan
Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah
mencapai derajat Jina (Buddha Agung).
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Wura
re
Prasasti ditulis dalam
bahasa Sansekerta.
50.Prasasti
Minyetujoh1379 Masehi
Setelah hijrah Nabi, kekasih yang telah wafat
Tujuh ratus delapan puluh satu tahun
Bulan Dzulhijjah empat belas hari, hari Jumat
Raja Iman rahmat Allah bagi Baginda (warda)
Dari keluarga Barubasa mempunyai hak atas
Kedah dan Pasai
Menaruk di laut dan darat semesta (semua)
Ya Ilahi Tuhanku semesta
Masukkanlah Baginda ke dalam surga Tuhan
dalam internet,
website:
Dipahat pada batu
nisan. Prasasti ini
ditulis dengan huruf
Arab-Melayu dan
Jawa Kuna, berbahasa
Melayu Klasik
51. Prasasti Kalasan
Prasasti ini menyatakan bahwa para guru telah
berhasil membujuk Tejahpurana Panangkarana
untuk mendirikan bangunan suci untuk Dewi Tara
dan sebuah biara untuk para pendeta.
dalam internet,
website:
52.Prasasti Wanua
Tengah III908 Masehi
Di dalam prasasti ini dicantumkan daftar lengkap
dari raja-raja yang memerintah bumi Mataram pada
masa sebelum pemerintahan raja Rake Watukara
Dyah Balitung. Prasasti ini dianggap penting
karena menyebutkan 12 nama raja Mataram,
sehingga melengkapi penyebutan dalam Prasasti
Mantyasih (atau nama lainnya Prasasti Tembaga
Kedu) yang hanya menyebut 9 nama raja saja.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Wanu
a_Tengah_III
Diukir diatas
lempengan tembaga,
pertama
pertama dengan
ukuran 53,5 x 23,5 cm
dan ketebalan kira-
kira 2,5 mm, kedua
dengan ukuran 56 x
26 cm dan ketebalan
sama.
53. Prasasti Calcuta
Prasasti ini mengemukakan silsilah keturunan Raja
Empu Sindok.dalam internet,
website:
54. Prasasti Kelagen
Menyebutkan bahwa Airlangga memerintahkan
pembangunan sebuah waduk Hujung Galuh di
Waringin Sapta (Waringin Pitu) guna mengatur
aliran Sungai Brantas. Sehingga banyak kapal
dagang dari benggala, Srilangka dan lain-lain
dating ke pelabuhan itu.
dalam internet,
website:
55.Prasasti
Singhasari1351 Masehi
Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan
sebuah caitya atau candi pemakaman yang
dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada.
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Singh
asari_1351
Ditulis dengan Aksara
Jawa.
56.Prasasti Batu
Bedil9-10 Masehi
Karena batunya sangat usang, terutama di bagian
tengah maka tidak seluruhnya dapat dibaca. Dari
beberapa baris yang dapat diketahui dapat
diketahui isinya merupakan semacam doa-doa
yang bersifat Budhis.
dalam internet,
website:
Prasasti dipahatkan
pada sebuah batu
berukuran tinggi 175
cm, lebar 60 cm, dan
tebal 45 cm, sebanyak
10 baris dengan huruf
Jawa Kuno.
57. Prasasti Bungkuk 7 Masehi
Dari baris-baris yang dapat dibaca isinya berupa
kutukan yang sama dengan yang terdapat pada
prasasti Palas Pasemah. Prasasti Karang Brahi dan
Prasasti Kota Kapur.
dalam internet,
website:
Berhuruf Pallawa dan
Melayu Kuno.
58. Prasasti Dadak 15 Masehi dalam internet, Ditulis dengan
atau Bataran
Guru Tuhawebsite:
menggunakan Bahasa
Melayu yang tidak
terlalu Kuno (Bahasa
Melayu Madya).
59.Prasasti Angka
Tahun14 Masehi
dalam internet,
website:
Dipahatkan pada
sepotong batu tufa
berbentuk balok.
Prasasti ditulis dengan
angka Jawa Kuno.
60.Prasasti Tanjung
Raya I10 Masehi
Pada bagian atas terdapat sebuah gambar berupa
sebuah bejana dengan tepian yang melengkung
keluar sehelai daun. Mengingat sulitnya
pembacaan prasasti ini maka isinya belum
diketahui.
dalam internet,
website:
Batu tertulis
berbentuk lonjong
berukuran panjang
237 cm, lebar di
bagian tengah 180 cm
dan tebal 45 cm.
dengan huruf jawa
kuno
61.Prasasti
Terengganu
1326 Masehi
atau 1386
Masehi
Mengenai undang-undang seorang raja. Sebuah
catatan menarik ialah bahwa di sini Tuhan tidak
hanya disebut dengan asma Allah tetapi juga
Dewata Mulia Raya.
dalam internet,
website:
Tertulis dalam huruf
Jawi (gundul).
62.Prasasti
Huludayeuh5 Masehi
Secara garis besar mengemukakan tentang Sri
Maharaja Ratu Haji di Pakwan Sya Sang Ratu
Dewata yang bertalian dengan usaha-usaha
memakmurkan negrinya.
dalam internet,
website:
Dipahatkan pada batu
alam. Batu prasasti
yang ada sekarang
berukuran tinggi 75
cm x lebar 36 cm x
tebal 20 cm. beraksa
dan berbahasa Sunda
Kuno.
63.
Prasasti
Maribong/
Prasasti Trawuan
II
1186 Saka
Di
Didikeluarkan oleh raja Wisnuwarddhana di desa
Maribong. isinya diperuntukkan desa Maribong
yang termasuk wilayah Jipang. Tetapi sayang
sekali tidak diketahui mengapa daerah itu
mandapat prasasti raja karena hanya satu
lempengan permulaanya saja yang ditemukan
kembali.
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.00
WITA.
64 Prasasti hara-hara tahun 888
Saka atau 966
M
Dikeluarkan oleh Pu Mano. Tempat
dikeluarkannya di daerah Hara-Hara. Isinya
tentang keterangan pemberian tanah Sima oleh Pu
Mano yang telah diwariskan kepada nenek
moyangnya yang terletak di desa Hara-Hara di
sebelah selatan perumahannya kepada Mpungku di
Susuk Pager dan Mpungku di Nairanjana yang
bernama Mpu Buddhiwala. Pemberian ini
digunakan seabgai tempat mendirikan bangunan
suci (kuti). Sebagai sumber pembiayaan
pemeliharaan dan biaya upacara di dalam
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.05
WITA.
bangunan suci tersebut, ditebuslah sawah yang
terletak di senelah selatannya seluas 3 tampah yang
telah digadai oleh Mpungku Susuk Pager dan
Mpungku di Nairanjana.
65. Prasasti kudadu
tahun 1216
Saka (11
September
1294 M)
Dikeluarkan oleh Kertarajasa Jayawarddhana.
Tempat dikeluarkannya prasasti di Kudadu. Isinya
dalam rangka mmeperingati pemberian anugerah
kepada pejabat desa (rama) di Kudadu berupa
penetapan desa Kudadu sebagai daerah swatantra.
Dengan penetapan ini maka desa Kudadu tidak lagi
merupakan tanah ansa bagi Sang Hyang Dharma di
Kleme. Sebab para pejabat di Kudadu mendpat
anugerah raja adalah karena mereka telah berjasa
memberikan perlindungan dan bantuan bagi raja
waktu beliau masih belum menjadi raja dengan
nama Nararyya Sanggramawijaya.
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.10
WITA.
66. Prasasti
Sukamerta
(Skamerta)
tahun 1218
Saka (29
oktober 1296
M)
Dikeluarkan oleh Raja Kertarajasa Jayawarddhana.
Tempat dikeluarkannya prasasti di daerah
Sukanarta. Prasasti ini memperingati penetapan
daerah Sukanarta kembali menjadi daerah
swatantra atas permohonan Panji Patipati Pu Kapat
yang hendak menirukan perbuatan ayahnya yaitu
Panji Pati-Pati. Permohonan itu dikabulkan oleh
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
raja Kertarajasa Jayawarddhana kerana Panji Pati-
Pati telah memperlihatkan kesetiaan dan
kebaktiannya yang luar biasa kepada raja dengan
ikut mngalami duka nestapa. Disebutkan juga
bahwa Wijaya menyebrangi lautan, yang dimaksud
adalah kepergiannya ke Madura. ia kemudian
diterima oleh Aryya Wiraraja yang kemudian
mengusahakan agar Wijaya dapat diterima
menyerahkan diri kepada Jayakatwang di Kadiri.
Disebutkan pula bahwa Jayawarddhana dinobatkan
menjadi kummaraja dan berkedudukan di Daha.
2013 pukul 14.15
WITA.
67. Prasasti Tuhanaru
tahun 1245
Saka (13
Desember
1323 M)
Berisi penetapan kembali desa Tuhanaru dan
Kusambyan sebagai daerah swatantra atas
permohonan Dyah Makaradhwaja. Permohonan
tersebut dikabulkan oleh raja Jayanagara karena
Dyah Makaradhwaja menunjukkan kesetiaan dan
kebaktinnya kepada raja, mempertaruhkan jiwanya
demi teguhnya kedudukan raja di atas Singgasana
memerintah seluruh mandala pulau Jawa. Kerana
kesetiaanya Dyah Makaradhwaja dianggap sebagai
anak raja.
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.20
WITA.
68.Prasasti
Prapancasacapura(1320-an M)
Dikeluarkan oleh Tribhuwanatunggadewi.
Tempat dikeluarkannya di daerah Jiwana. Isinya
menyebutkan bahwa sebelum dinobatkan menjadi
raja Majapahit, Hayam Wuruk telah diangkat
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
menjadi kummaraja dan berkedudukan di Jiwana.
Sedangkan ketika Hayam Wuruk menjadi raja,
putrinya yang bernama Kusumawardani pernah
pula dinobatkan menjadi rajakumari dan
berkedudukan di Kabalan
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.20
WITA.
69.Prasasti Wringun
Pitu
tahun 1369
Saka (22
november
1477 M)
Isinya berkenaan dengan pengukuhan perdikan
dharma Rajasakusumaputra di Wringin Pitu yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh neneknya Sri
Rajasaduhiteswari Dyah Nrttaja untuk memuliakan
Sri Paduka Parmeswara sang mokta Ring
Sunyalaya. Di dalam prasastinya ia disebutkan
bergelar Wijayaparaakramawardhana.
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.20
WITA.
ditulis pada 14
lempeng tembaga.
70. Prasasti Jiwu
tahun 1416
Saka atau
1486 M
Isinya sehubungan dengan pengukuhan anugerah
berupa tanah-tanah di Trailokyapuri kepada
seorang brahmana terkemuka, Sri Brahmaraja
Ganggadara yang telah berjasa kepada raja pada
waktu perang melawan Majapahit sedang naik
turun. Dalam perang tersebut Ranawijaya berhasil
merebut kembali kekuasaan Majapahit dari tangan
Bhre Kertabhumi dan Bhre Kertabhumi gugur di
Kedaton.
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Inventaris prasasti
majapahit. Diakses
pada tanggal 4 Mei
2013 pukul 14.20
WITA.
71 Prasasti Roebiono
Tulisan "INGATLAH BAHWA : KECHILAFAN
SATU ORANG SAHAJA TJUKUP SUDAH
MENJEBABKAN KERUNTUHAN NEGARA"
ini merupakan buah karya dari dr Roebiono
Kertopati, pendiri Persandian Indonesia. Tulisan
ini melukiskan betapa semangat menjaga
kerahasiaan negara yang sangat penting bagi insan
sandi di manapun berada demi tegaknya sebuah
negara.
Dalam internet .
website :Dees’ aida.
Blogspot.com. 2
December 2010.
Diakses pada tanggal
4 Mei 2013 pukul
14.18 WITA.
72.Prasasti wurudu
kidul B922 M
Prasasti kedua disebut Wurudu Kidul B, juga
merupakan akta yang diberikan kepada Sang
Dhanadi pada 7 Suklapaksa bulan Jyaista 844
Saka, atau sama dengan 6 Mei 922 Masehi. Ini
karena seseorang bernama Sang Pamariwa
menyangka Sang Dhanadi sebagai seorang Khmer.
Sang Dhanadi mengadukan tuduhan itu ke
pengadilan. Sang Pamariwa mendapat dua kali
panggilan ke pengadilan untuk menjelaskan duduk
soalnya, tetapi karena ia tidak datang maka
dianggap kalah perkara
dalam internet,
website:
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_Wuru
du_Kidul
Dipahatkan pada satu
lempeng tembaga.
Aksara dan bahasanya
Jawa Kuna.
73 Prasasti sangsang 829 Saka Isi pokoknya tentang sebuah kuti, bangunan suci
agama Buddha, di Hujung Galuh yang termasuk
wilayah kekuasaan Lamwa. Oleh Samgat Lamwa
pu Layang, kuti itu diperbarui dan diperbesar
dengan menambahkan sebuah wihara. Tentang
status Sima Waharu Kuti, disebutkan I’kanang
Dalam internet,
website : majalah
arkeologi Indonesia.
Blogspot.com. 2
sepetember 2012.
Diakses pada tanggal
prasasti ini
menggunakan aksara
dan bahasa Jawa
Kuna.
Wanua Waharu Kuti I Hujunggaluh Watak Lamwa
(Kuti di Wanua Hujunggaluh tersebut di bawah
kekuasaan Watek Lamwa).
4 Mei 2013 pukul
15.00 WITA.
74.
Prasasti
Sanghyang Tapak
(juga dikenal
sebagai Prasasti
Jayabupati atau
Prasasti Cicatih )
952 saka
(1030 M)
Piagam persumpahan raja ditulis di atas prasasti
keempat (D 98). Terdiri atas 20 baris, sumpah ini
memanggil semua kekuatan gaib, dewata (hyang)
dari langit dan bumi untuk membantu menjaga dan
melindungi mandat sang raja. Siapa saja yang
melanggar aturan ini akan dihukum oleh segenap
makhluk halus, mati dengan cara yang mengerikan
seperti otaknya disedot, darahnya diminum,
ususnya dihancurkan, dan dada dibelah dua.
Prasasti ini ditutup dengan kalimat, "I wruhhanta
kamung hyang kabeh" (Oh ketahuilah kamu
sekalian hyang).
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
sanghyang_tapak
terdiri dari 40 baris
yang memerlukan 4
buah batu untuk
menulisnya.
75.Prasasti pasir
datar
Prasasti Pasir Datar belum ditranskripsi sehingga
belum diketahui isinya. Prasasti Pasir Datar
ditemukan di Perkebunan Kopi di Pasir Datar,
Cisande, Sukabumi pada tahun 1872 (NBG 1872,
al 165; 1873, hal 60 dan 94). Menurut N.J.Krom
prasasti ini disimpan di Museum Nasional Jakarta
(l914:60).
Prasasti ini dibuat dari
batu alam.
76.Prasasti Palas
Pasemah7 M
Isinya mengenai kutukan bagi orang-orang yang
tidak tunduk kepada Sriwijaya. prasasti pada batu,
ditemukan di Palas Pasemah, di tepi Way (Sungai)
Pisang, Lampung.
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
Ditulis dengan aksara
Pallawa dan bahasa
Melayu Kuna
sebanyak 13 baris.
palas_pasemah
77.Prasasti Padang
Roco
tahun 1208
Saka atau
1286 Masehi
dituliskan pada arca Amoghapāśa hadiah dari śrī
mahārājādhirāja keṛtanagara wikrama
dharmmottunggadewa raja dari kerajaan Singhasari
di Jawa untuk rakyat dan Raja Kerajaan Melayu
Dharmasraya di Sumatera. Prasasti ini
menceritakan bahwa pada tahun 1208 Saka, atas
perintah raja Kertanegara dari Singhasari, sebuah
arca Amoghapasalokeswara dipindahkan dari
Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di
Dharmasraya. Dengan hadiah ini diharapkan agar
rakyat Swarnabhumi bergirang hati dan bersuka
cita, terutama rajanya śrī mahārāja śrīmat
tribhuwanarāja mauliwarmmadewa
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
padang_roco.
Prasasti ini dipahatkan
4 baris tulisan dengan
aksara Jawa Kuna,
dan memakai dua
bahasa (Melayu Kuna
dan Sanskerta)
78. Prasasti
Mandiwunga
masa krsna paksa
nawami haryang
pon wrehaspati wa
ra tatkala sima ri
mandiwunga……….
Terjemahan dari isi prasasti tersebut adalah sebagai
berikut:
Bulan paro gelap tanggal 9,
(sadwara:paringkela n) Haryang
(pancawara/pasaran) Pon, (saptawara) Kamis
ketika itulah daerah sima (perdikan) di
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
mandiwunga.
Prasasti Mandiwunga
terbuat dari batu alam.
Bagian atas prasasti
ini patah dan ukuran
yang ada sekarang
(setelah patah) adalah
tinggi 70 cm x lebar
14—26 cm dan tebal
antara 4-5-10 cm.
Prasasti Mandiwungan
bertulisan lima baris
beraksara dan
Mandiwunga……………….. berbahasa gaya Jawa
Kuno
79. Prasasti Gondosuli 792 masehi.
Isi prasasti menyebutkan kekuasaan tokoh Dang
Karayan Pu Palar. Selain itu, juga menggambarkan
luasnya penyebaran bahasa Melayu pada masa
kekuasaan Kerajaan Sriwijaya.
Dalam internet,
website :
tempo.co.tekno.
blogspot.com. 13
april 2013. Prasasti
Ini Cikal Bakal
Lahirnya Bahasa
Indonesia. Diakses
pada tanggal 4 mei
3013 pukul 15.05
WITA.
Prasasti ini berukuran
50 cmx117 cm dari
bahan batu andest dan
ditulis dengan aksara
Jawa Kuno
80. Prasasti lebak Isinya memuji kebesaran dan keagungan Raja
Purnawarman. Sumber prasasti Tarumanagara
dibuat dengan bahasa Sans- kerta dan huruf
Pallawa. Dari salah satu prasasti diketahui
diketahui Raja terkenal dari Tarumanegara adalah
Purnawarman. Hal itu seperti diungkapkan dalam
prasasti Ciaruteun, yaitu: ”Ini adalah dua tapak
kaki Raja Purnawarman raja dari negeri Taruma,
raja yang gagah berani”. Purnawarman pun dikenal
sebagai raja yang memperhatikan masalah
Dalam internet,
website : prasasti
Indonesia. Blogspot.
Com. Dikases pada
tanggal 4 Mei 2013
pukul 15.10 WITA.
Prasasti ini hanya
terdiri atas dua baris
kalimat. Corak tulisan
mirip dengan tulisan
pada prasasti Tugu.
pertanian dan peternakan yang diungkapkan dalam
prasasti Tugu.
81.Prasasti
Amoghapasa
tahun 1208
Saka atau
1286 Masehi.
Pada bagian lapik (alas) arca ini terdapat
manuskrip yang disebut prasasti Padang Roco yang
menyebutkan penghadiahan arca ini.
Terdapat manuskrip yang dipahat kembali pada
bagian belakang patung ini, yang dituliskan dalam
bahasa Sanskerta. Tata bahasa dari pahatan
manuskrip ini tidak terstruktur, sehingga
menyulitkan dalam menerjemahkannya secara
benar. Sebagian besar isinya merupakan puji-
pujian kepada Adityawarman
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
amoghapasa.
Prasasti
Amoghapasa adalah
prasasti yang tertulis
pada bagian belakang
stela (sandaran)
patung batu yang
disebut pāduka
Amoghapāśa
sebagaimana
disebutkan dalam
prasasti Padang Roco.
82. Prasasti
Anjukladang
tahun 859
Saka atau 937
Masehi
Sayang sekali bahwa prasasti ini belum terbaca
seluruhnya karena disebabkan tulisan-tulisan yang
terpahat mengalami keausan, terutama pada bagian
atas prasasti. Namun dari beberapa tulisan yang
tidak mengalami aus dapat kiranya didapatkan
keterangan sebagai berikut :
Raja Pu Sindok telah memerintahkan agar tanah
sawah kakatikan (?) di Anjukladang dijadikan sima
dan dipersembahkan kepada bathara di sang hyang
prasada kabhaktyan di Sri Jayamerta, dharma dari
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
anjukladang.
Samgat Anjukladang.
83.Prasasti Bukit
Gombak
1278 saka atau
1357
Prasasti ini dinamakan sesuai dengan nama tempat
ditemukannya prasasti ini, yaitu di daerah Bukit
Gombak yang sekarang termasuk dalam kawasan
Kabupaten Tanah Datar), Sumatera Barat.
Beberapa prasasti lainnya yang ditemukan di
daeraqh ini sampai sekarang belum diterjemahkan..
fokus utama dari prasasti ini adalah menjelaskan
tentang status kedudukan Adityawaraman serta
menyebutkan asal usul dari Adityawarman yaitu
putra dari Adwayadwaja.
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
bukit_gombak.
Prasasti ini terdiri dari
21 baris tulisan. ditulis
oleh seorang Acarya
(pendeta guru).
Prasasti ini juga
memiliki tinggi
mencapai 2 meter
lebih.
84. Prasasti cikajang transkripsi dari tulisan tersebut adalah:
1. Bhagi bhagya
2. ka
3. nu ngaliwat
J. Noorduyn, seorang ahli Sunda berkebangsaan
Belanda, meragukan keaslian prasasti ini.
Menurutnya, prasasti ini "sangat mungkin" dibuat
oleh K. F. Holle dalam rangka menyambut
kedatangan tamunya waktu itu, H.N.van der Tuuk,
yang berkunjung ke Perkebunan Teh milik
K.F.Holle di kawasan Waspada (Garut) pada tahun
Dalam internet,
website :
http://id.wikipedia.or
g/wiki/Prasasti_
bukit_gombak.
Prasasti Cikajang
berisi tiga baris tulisan
dalam aksara dan
bahasa Sunda Kuno,
mirip dengan aksara
pada prasasti Kawali
(Noorduyn l988).
Prasasti Cikajang
ditemukan di daerah
Perkebunan Teh di
Cikajang, di lereng
barat daya Gunung
Cikuray.. Prasasti
1870-an (Noorduyn 1988:308-311)Cikajang dipahatkan
pada batu alam
berukuran 1,5 x 1,5 m.
85. Prasasti galuh
Prasasti Galuh terdiri dari tiga baris tulisan
beraksara dan berbahasa Sunda Kuno tanpa
pertanggalan. Namun, dari gaya dan bentuk
aksaranya, prasasti ini diperkirakan berasal dari
sekitar abad 14-15 Masehi (W.P.Groeneveldt
1887:383; G.P.Rouffaer l909: LXXXIX: N.J.Krom
l914: 98-99). Batu pada bagian yang merupakan
awal tulisan patah sehingga separuh aksaranya
hilang. Transkripsi ringkas terhadap prasasti ini
dilakukan oleh J.L.A.Brandes (l887: 383; 1913:
264). Isinya sangat ringkas dan merupakan
candrasangkala (pertanggalan yang disusun dengan
kalimat yang mengandung nilai angka tertentu),
yaitu:
Prasasti Galuh
disimpan di Museum
Nasional dengan
nomor inventaris
D.29. Prasasti Galuh
dipahatkan pada batu
kali dengan bentuk
alami berukuran (±)
tinggi 51 x lebar 33 x
tebal 4-19 cm.
86.
Prasasti
Adityawarman,
Batu Sangkar,
Sumatra Barat
1347Puji-pujian terhadap Adityawarman sebagai
penganut Budha Bairawa.http://wisatakandi.com
Bahasa yang
digunakan ialah
Bahasa sansekerta
Bercampur Melayu
Kuno
Dengan huruf Jawa
Kuno.
87. Prasasti Muñcang 929
Penetapkan Desa Linggasuntan sebagai wilayah
Rakryan Hujung dan hasil pertanian di sana
dipersembahkan kepada Bhatara i Walandit.
http://ngalam.web.id/
Bahasa yang
digunakan ialah
bahasa jawa kuno.
88.Prasasti Taji
Gunung910
Prasasti ini menceritakan tentang peresmian Desa
Taji Gunung menjadi sima oleh Sang Rakryan
Mahamantri pada tahun 194 Sanjayawarsa.
Prasasti Taji Gunung
menggunakan bahasa
Jawa Kuno. Prasasti
batu yang ditemukan
di Taji, Jawa Tengah
ini menjadi koleksi
Museum Nasional
dengan No. Inventaris
D.6.
89. Prasasti Bulai782 saka
(860 M)
Prasasti ini menceritakan bahwa adanya Daputa
Anggada yang “ingin menyudahi sejumlah uang
emas”, tetapi entah bagaimana perkarahnya
dikalahkan.
Boechari, 2012,
Melacak Sejarah
Kuno Indonesia
Lewat Prasasti ,
Gramedia : Jakarta
Prasasti ini
menggunakan bahasa
jawa kuno, dimana
ada sebagian dari
bagian prasasti ini
yang telah hilang,
sehingga masalah
dalam prasasti ini
tidak jelas.
90.Prasasti Dhan
Nawi
833 Saka
(911 m)
Prasasti ini menceritakan tentang Dhan Nawi yang
melunasi utang ayahnya kepada Mpu Gurudhaya.
Yang menerima utang tersebut ialah Pu Latih dan
Boechari, 2012,
Melacak Sejarah
Kuno Indonesia
Bahasa yan digunakan
Bahasa Jawa Kuno
Pu Wijah, penduudk desa Wuru Tunggal.Lewat Prasasti ,
Gramedia : Jakarta
91. Prasasti Guntur829 Saka
(907 M)
Prasasti ini tentang pemeriksaan terhadap Samgat
Pinapan dan Istrinya Pu Gallun, karena memilki
utang dengan Shan Dharma, namun Samgat
Pinapan enggan membayar utang tersebut karena
ternyata yang mengutang ialah istrinya yang
terdahulu Si Campa tanpa sepengetahuannya.
Boechari, 2012,
Melacak Sejarah
Kuno Indonesia
Lewat Prasasti ,
Gramedia : Jakarta
Bahasa yan digunakan
Bahasa Jawa Kuno