Buku Penghormatan Pdt. (Em) Dr. Mesakh Tapilatu

Penyunting

A.M.L. Batlajery, Ph.D

R. Iwamony, Ph.D

Dr. S. Gaspersz, M.A.

R. Dandirwalu, M.Hum

,.R. Saimima, M.A.

E.~<'\1RStllt~siN::i ::%

<s1. ~~N . ~f

?~f1W~(.~

Satya Wacana University Press Fakultas Teologi

JELAJAH SEJARAH MERAUP

MAKNAzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Buku Penghormatan Pdt. (Em.) Dr. Mesakh

Tapilatu

Penyunting

A.M.L. Batlajery, Ph.D

R. Iwamony, Ph.D

Dr. S. Gaspersz, M.A.

R. Dandirwalu, M.HumzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA

J. R. Saimima, M.A.

Satya Wacana University Press

2019

~66 T[ £yvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCA(86l0) °xt!dzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA'szz °lx3 ztzt l£ (86W) d[:l.L

I lLO~ BlI!lBIBS 09-Z~ OJoll:luod!O °If

BUt:!:)BMBAlBS U:llS!J){ SBl!SJ:lA!Un

SS3.1d Al!S.l3A!Uf} "BU"B;)"BM "BAl"BS

:lP[O UB)jl!qJal!O

.roqma oi possorppa cq pjnoqs 1.j:)!I.jMJOJ UO!lB:)!IddB 'lol.jlnB al.jl JO

uotssjuuod uaU!lM roud al.jl lnol.jl!M 'UOpd!1:)SUB1l IB!lJBd JO al:lldwo:)

B papnjoui 'as!Mlal.jlo JO ~U!P10:):l.l 'lIu!Ado:)Oloyd 'IB:)!uBI.j:)auI

':)!U0llO:lla SUBaw AUB Aq JO uuoj AUt:! U! ponuusuan JO 'aJnlBU

AUBJO walsAs IBAa!Jl:lJ B U! patois 'poonpordar aq ABW uoneouqnd

S!l.JlJO ired ou 'MBI al.jl Aq perms uopda:)x3 aABS °pai\laSaJ Sll.jll!l IIY

0(1 °f 'tlW!llI!tlS

°A 0(1 'nl"lM.IlpURO °AI 's 'zslads£D °III 0(1 'AUOWtlMI

on °TI"rv 'AJaflljltl8: °1)jJOM TtllOlStld 's altllS pUR

lPlnlfJ °v smojqord Itl!:)oS pus Iplnl.jJ o£ AlOlS!l{

l{:)lntlJ--n)jnjtlw 'z slsaud 'l{)jtlsaw 'nltlT!dtl.L or

'uro £l ~ °dvv£ 'xx

°6TOl 'ssaJd AllS1:lA!Un tlUtl:)tlM

llAltlS : 1l~!ltllllS -_°tlllI!llI!tlS 0(1 Of 'nTtlMl!putlO

0(1 'zsladstlD oS 'AUOllitlMI 0(1 'AJaflllltl8: °TWV

~tl!lunAuad / nltl(!dll.L l{)j£saw °1zywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA0 ("W3) °lPd

URltlUUOlf~uad ll)jn8: : tlU)jtlw dntllaw I.jllltlfas lftlftl[::lf

DAFTARISIzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Sambutan Dekan Fakultas Teologi UKIM .iii

Kata Pengantar v

BagianqnlgdULIAI.Jelajah Sejarah

Jan S. Aritonang

Menetapkan Tanggal Lahir (Hari Jadi) Gereja-

Bagaimana? 1

Th. Van den End

VOC dan Umat Kristen Maluku:

Kisah Anak Itik yang Buruk Rupa 11

Christian de Jonge

Sejarah Teologi Protestan Belanda serta

Pengaruhnya pada Kekristenan

Protestan di Indonesia pada Abad ke-19

dan ke-20, terutama setelah 1918 37

Johan R. Saimima

Keunikan Sejarah: Jelajah Pemikiran

Dr. M. Tapilatu dalam Mengajarkan

Sejarah Gereja 63

Steve Gaspersz

Perebutan Hegemoni Blambangan:

Konstruksi Identitas Keagamaan

dan Politik Kolonialisme 79zyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA

xxi

!!XXzyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

StZ· C~UBqS~l)lUB){~P~PU~dJ~PpdSl~d) IB~uoI0)f

BSBWaped U~lS~ qB~U~l, IDfl1IBW

lB){B1BASBWUB~ru~){-UB~ru~)f

BS!nOS ·N·NzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA

IZZ·································!UB~lS~ UB){~P~PU~d1~l){B1B)f

Bl!SBWI~(I ·3 v;

691···· ·OZ-S r: I ~soI0)f WBIBPsnso A ~UUlAqSBlB

S~lols~q-IBnls){~lUO){-S~l~~~S){~qBBPl,

.snstsiouojq ~OIOlSP)f qBnq~s

ofupusqng ~uBqwBa

IS 1··············:········································uBB!SnUBw~)f

UBSBMBM.l~aUB~Un){~Un UBBloI~~U~d

~UOllOa ~UBUUBlBdll~qO(lyvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCA

L 11······CwBwI uBlBqBf WBIBPuBndw~l~d uBBwP~u~d

~Bq 91-~){ paqv ~SBUllOJ~(IBlD[BW)

uaisoior.j UBp ){~IOlB)f~Sd~Sl~d

WBIBPs~qqBll~l, WBwI ~B~Bq~Suenduraro.j

oWU uBqnN ·r l~Z~Bqu~q3.

16············n){nIBW UBlS~lOld Bf~l~D UBp u!AIBJ ~OIO~l,

Al~fBIlBa ·TW snunsnfrv

Margaretha M. A. Apituley

Menjadi Gereja yang Hidup:

Berteologi dalam Konteks

'Konflik Agama' di Tolikara 249

Juliana Agusthina Tuasela

Evolusi Agama: Kajian Sejarah

Perkembangan Agama dari

Perspektif Pluralism e .279zutsrqponmlkjihgfedbaVUTSRPNMLKJIHGFEDBA

Bagian IV. Jelajah Sejarah Hidup dan Kerja Pdt.

(Em.) Dr. M. Tapilatu

Riwayat Hidup dan Pekerjaan:

Pdt. (Em.) Dr. M. Tapilatu 303

Pdt. (Em) Dr. M. Tapilatu Dalam Kenangan .......... 309

xxiii

Menetapkan Tanggal Lahir (Hari Jadi)

Gereja - Bagaimana?zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Jan S. Aritonang

Pengantar

Pada saat ini (awal abad XXI) terdapat sekitar 41.000

organisasi gereja di seluruh dunia,' yang di dalamnya

berhimpun sekitar 2,2 milyar umat Kristen, termasuk

Katolik? Gereja Protestan Maluku, misalnya, adalah salah

satu di antara 41.000 itu. Setiap gereja - dari aras jemaat

hingga sinode - [berusaha] menetapkan tanggal lahimya.

Tetapi itu tidak mudah, karena ada beberapa patokan untuk

menetapkannya, dan masing-masing gereja tidak begitu saja

sepakat atas salah satu di antara patokan itu. Bahkan di

beberapa gereja pemah terjadi perselisihan (ada yang sampai

dalam bentuk bentrok fisik) akibat mempersoalkan - dan

tidak sepakat tentang - tanggallahir atau hari jadi gereja itu.'

Di dalam tulisan singkat ini - dalam rangka

penghormatan terhadap senior saya, sesama pembelajar (dan

pengajar) Sejarah Gereja, Pdt. Dr. Mesakh Tapilatu, yang

sudah memasuki masa emeritus - akan disajikan ulasan

sekadamya tentang seluk-beluk penetapan tanggal lahir

gereja dan lembaga-lembaga gerejawi, mulai dari melihat apa

yang terdapat di Alkitab, dilanjutkan dengan beberapa catatan

tentang cara dan kesepakatan sejumlah gereja. Secara khususzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA

I Theodore Gill, "The WCC and the Ecumenical Movement in the

Context of World Christianity", dalam Melisande Lorke & Dietrich Werner (eds.),zywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBAEcumenical Visions/or the21'1 Century (Geneva: WCC Publications, 2013),3-5.

2 Anak kalimat "terrnasuk Katolik" (maksudnya Katolik Roma) perlu

dituliskan, karena sampai saat ini oleh pemerintah RI, Katolik disebut sebagai

salah satu di antara enam agama yang diakui negara; jadi bukan sekadar salah satu

organisasi gereja.

3 Di Gereja Masehi Indonesia (Gemindo), misalnya, beberapa tahun

yang lalu pengurusnya bertikai karena tidak sepakat tentang tanggal lahir gereja

itu. Ada yang menyatakan: tanggal berpisah dari GPIB; ada yang berpendapat:

tanggal pertama kali beribadah dengan nama Gemindo; ada pula yang

menyatakan: tanggal resmi terdaftar di Departemen AgamaJDitjen Bimas Kristen.

1

·e.re~:)UfBS~lffiq!e~eqgs undnme qelIV ieum !e~e~S l~eJsI

Ul101n)(~~d e'\U)(nlu~qJ~l !Jeq ~uelwl O1U~l-I::Jlle~~uelzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBAueruuouod epe )jeP!l !de~l

'efeJ J!qel le~~U1l1ue)jS!lnl!p ~u~s dlU{IP eWlll ue!fue!J;ld urejep !o ~

souaqo A qgl0 UB)[~l~P~P~u~Bfg1g8 BMqBq w~Bl)[8UgW SqdBS"

Bfg1gD uB8uIDI8un ~p tuucuoi )[odwop)[ BAUIBS~W 'ruBS"

UB~fUBf1gdUBUmZ)[BfgS )[nlUgq1gl BAUBfg1g8BMqBq n)[B8ugw

8UBA (Bfg1g8 UBl~lB) ~SBU~WOUgp l.{tQwnfgS BPV

'UB){nWglBl~)[)(BP~l!U! IBq BAU)[B8BB!SgUOPUI~P ~dBlglyvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCA'm~ ~g8gU nBlB qB1gBP 1Bnl ~BP 8UBlBP 8UBA pfU~Ugd B1Bd

UBEfU~Ugd qBnq !B8BqgS l!qBl 8UBA Bfg1g8-Bfg1g8 UB)[n)[B{!p

rut BAUBSB~S"'Bfg1g8 BAU~~P1gq ~Bq nBlB ~pBf uaq UB)[OlBd

~B8BqgSUB)[~PBf~prut reduioi !P aurauod UBS~ldBq~Bq 'B1B8gU

!B8Bq1gq !G 'ruuouci uB8uBq~llgd nBlB UB)[OlBdUB)[lBSBP1gq

BAU~PBfuaq UB)[dBlgUgW UB~pnWg)[ 113)[01lBBWgf 8U!SBW

-8U~SBW qBPUg){ UBp 'uarpnurox pBqB ndaroqaq UB){dBlgHP

UBp UB)[BuM!P ~WSg1nraq m! Bfg1g8 Bnpg){ BWBU undnBIBM

'munj, S)[OPOllO Bfg1gD UBp BWOlI )[~loW)l Bfg1gD BAUIBS~W

'BAU!PBf !lBq ~B8BqgS BlSO)[BlUgd ~Bq npad mB8ugw 8UBA

!U! B~unp !P Bfg1g8 qBlwnfgS BPV '~u~ ~wnq B)[nW ~P UglS~

Bfg1g8 BAU!1!P1gq !lBq;~pBf ~lBq UB)[BAB1gWSn8HB)[gS Blq

'BlSO)[BlUgd unq UB)[t?ABlgrn Blq ~IB)[dsnos 'BAWBSBP spad

'~PBf 'snpn)l qOlI uaqamouod ~lBq B8nf ~llB1gq UglS~)I BUt?lO

~Bq rut (sms!l)I UBl~)[8uBqg)[ qBPlgS O~-~)[ uaq) BlSO)[BlUgd

BAB1 !lBq npad 8uns8uB{lgq 8UBA BMqS~~d '8UB10 000'£~lBP q!q~I BPBd~)[ m~BA 'BWBllgd ussudaq BMqS!l~d qgIO

!BPUBl!PWglBSn1gA ~Paurauod lBBWgffl:lf~1~8BAU~!P1gq B)[BW

'z InsBlI B1Bd qt?s~ aped n::lB8ugw Blq BPS" t;:mUgll~l lBBWgf

nBll? Bf~1~8 l!qBl [B88UBl lnq~Au~w l!sqdS){~ B1B~gS 8UBA

und SBU nBlB lBAB mBS BpB )[Bpq qBlqlV wt?IBP !GzutsrqponmlkjihgfedbaVUTSRPNMLKJIHGFEDBA

qglPlIV m.mueur gr<l.l<lD!pgr pgH '1

'!l~PUgS 8UBqW~UgW

B~Bqw~d BgS 'BAUB1BlUB!P mBS qBIBS ~SBPU~WO){~lgrn)(Bpq

!U! uBsnnl 'l~wru dIDIn~ HB)[ 8u!lgS !U~ JBOSadmoq lBq~p1.U

){nlUn 'Bf~1~8 1.{BnqgS!lBP l!qBl IB88uBl )[npq-){nps !1.UBIBP~P

Pernbaptis' Gereja-gereja Pentakostal dan Kharismatik

tertentu menunjuk hari Pentakosta sebagai hari lahirnya."

Gereja-gereja Injili tertentu mengklaim bahwa gereja Injili

sudah dimulai ketika Tuhan Yesus dan para murid-Nya yang

memberitakan Injil sejak sekitar 2000 tahun y.l. Demikian

juga dengan Gereja Kristen Perjanjian Baru (GKPB), salah

satu gereja di Indonesia, mengklaim bahwa gereja itu adalah

pelanjut gereja Kristen yang sudah terbentuk dari zaman PB,

walaupun secara organisasi di Indonesia terbentuk 7 Juni

1987.

II. Tanggal Lahir Beberapa Gereja di Indonesia

Di kalangan gereja-gereja di Indonesia ada betbagai

versi penetapan tanggal lahir atau hari jadi. Dengan

mengambil sejumlah gereja anggota PGI sebagai contoh,"

kita dapat melihat beberapa versi, a.l.:

ibanya penjajah bersama sejumlah rohaniwan

Kristen di daerah itu. Misalnya Gereja Protestan

Indonesia (GPI), yang pada zaman Hindia-Belanda

bemamazywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBADe Protestantsche Kerk in Nederlandsch-Indie(PKNI; sering juga disebut Indische Kerk), menyebut hari

jadinya 27 Februari 1605, mengacu pada keberhasilan

VOC merebut Benteng Victoria di Ambon. GPI agaknya

memahami VOC sebagai pembawa gereja/ aliran Protestan

ke Indonesia. Selama hadir di Nusantara, VOC membawa

sejumlah pendeta gereja Protestan. Tetapi sejumlah

5 Kelompok ini, yang muncul pada awal abad ke-19zyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBAdan menganut teori

'Yerusalcm- Yordan- Yohanes Pembaptis'. berpendapat bahwa Gereja Baptis berawal

pada baptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan. Dengan kata lain,

kelompok ini hendak mengklaim bahwa gereja yang paling pertama dan asli adalah

gereja Baptis. Tetapi cukup banyak orang di gcreja ini yang bersikap kritis dan tidak

menerima teori itu. Lihat Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran di Dalam dan di SekitarGereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 152016/revisi), 156.

6 Bnd. Eddy L. Hyatt: 2000 Years oj Charismatic Christianity(Charisma Media, 1996/2002).

7 Bnd. Buku Almanak Kristen Indonesia 2017(Jakarta:PGI, 2017), 308-

309.

3

°ommSCJq:>f.Jd){zyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA=zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBAl!f~J:')D srun2u~d o~ 1 '(0 IOl 'l!!~UOPUI

)j!lqnd~{1 Il!UOlSl!N dlSJY :l!~ll)jl![) OC;6! 'f - frfr81 (IdD) vlSCJUOpuI/o.puV/dgV!PU!H !P uV/sdlo.Jd V.rd.JdD sn.Jn2udd dlS.JV 'J~f!;)W;)lN )ju;)H 01

°vv81 J:')qol)jO O£ ul!)jdl!l;)l!p IdD !Jl!p .JnIlJSCJq:>f.Jd){ul!)jnlu;)qw;)d

llM4l!q Ul!)jljllqWl!U;)W J:')4~<YJ °8v-~v '(~661 '1l!lnW ~ununD )IdS :1l~l!'1l!f)

CUol) V!SCJuopuI !P uVlsdlo.ld o(d.J<JD V!d.JdD VIV.! 'J:')4~<YJ °H °d °D 6zywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBAo~9l-£~l '(vIOl 'ID(nq duxsnueur)

IdD tndiuns JOA V!d.JdD !.Jo.O - Wf1.JO}S!H :>f!vsoyy 'ZU!MO'l °H °Y 8

'1PSSV UBA 1~;;)D ty;;)IO UB){ID{BEP qepns ){BWH '§UB10 SB1B

eureuod UBs~1dBq BAtllBU;}q;;)S 'd8.){H ~BU;;)'§U;}UI snsnlQI

°1£611gqW~AON

II (Hd)lO) qUH umsoior.] U~lS~ U!~l~D trap 'S'061

~gw (IWO) U~SgUOPUIls~polll~W U!~l~D '£06l l~qWgld~s Z

«saxr» uIillunluw~s UUlS~lOld UglS~l)I U!~lgo '0681 l!ldV

8I :(d)lHO) UUlS~lOld om)! ){UlUHU!~l~O '1981 19qol){O

L :(d8.)lH) UUlS~lOld ){UlUH U~lS~ upnH UAulus~W

°J.l;}~;}uqnlgdULIAnnl Hfu!~u;}d/s!JguO!S!ill/~Urr;}pU;}Z gAUgq!.L

°lud~l ){UP~lIdO l~quIlu~uul !U~uq~s S'091 puruq~d LZIU~~UUl uadeioucd UMqUq radapusdss rur (IdD uAusnsnq){)

U!~l~~ qB1B!~S ~lqu uup lUWU~u~d U1Bd 'u~ul UlU){

uu~u~a 01°B!~l~O STIlIillu~d nuraucd ~uup~s wUIuP '17178 I

l~qW~AON O£ aped !l!Pl~q ~WS~l '(>fAa)! alFJSIPU/) ,q~S!PUI

U!~l~O, lnq~S!p ~U!l~S ~UBA '(IN)Jd :BpuBl~H BSBqBq

W!UOl){U) upuBI~H B!PU~H UUlSglOld B!gl~O :UB){B,lBAUgW

SUP! UU~Ugp ~UBA l~!~~W~~N){u~H UB~U~p BPBUgS nl! {BH

6°U!USB!~l~~ rues ){nlu~qw~w qBI){Upu~q BAUln!uUI~S ){mun

B!S~UOPUI !P UUlS~lOld wnu){ snuros BMqUq UU){dBl;;ll!P

S'£81 unqul aped BMqUq UU){UlUAU;;lW~UUA l;;lllJO'l °H

°d °0 uastjru upad nJU~U;;lW U!BI U1UlUUrut ludupU;;ld 8°17178l19qW;;lAON O£ IB~~UBl aped ~WS;;llUB~U;;lpUB){BUM!P ruuq

IN)Id BWBUUB){l{Bq'0178 I-S'£8 I unqei !SBSHB~l;;llruBq UBp

S'18 I unqm BpuBI;;lH !P I W;;lm.M. B!U'{[lBwnl){Bw resepraq

){mu;;lq!p nrnq IN)Id BMlluq UB){SB~;;lU;;lWU!UI U1UlUB

'HIdO Ulgpu~d ~UB10;;lS'~U!MO'l °H °v °lPd UAulus~W

O!U!IB~~UBl uadaiouod SBlUnfmos ){BP!l 'IdO uu~un~u!l

!P U!~l~~-Uf;;ll;;l~ BAusnsnq){ 'Uf;;ll;;l~ qU1Bf;;lS lUWU~U;;ld

utusan Zending Ermelo dari Belanda, tanggal 31 Maret

1861 (ada yang rnencatat 1 April 1861). Tetapi tanggal

itu tidak dijadikan HKBP sebagai tanggal lahirnya,

melainkan 7 Oktober 1861 (hari berkurnpulnya 4 orang

Missionar (penginjil) asalzywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBARheinische Missions-GesellschafllRMG dan Zending Ermelo di Sipirok), a.l.

karena peristiwa baptisan pertarna itu belurn rnelibatkan

Missionar dari RMG yang dari Jerman). Padahal bagi

HKBP (yang narnanya ini bam diresrnikan tahun 1930)

peranan RMG sangat sentral, Untuk rnernbenarkan

argumen ini, Pdt. Dr. J. R. Hutauruk (sejarawan HKBP

dan Ephorus HKBP 1998-2004) mengajukan argumen

antara lain sebagai berikut: "Penetapan hari jadi HKBP

tanggal .7 Oktober 1861 rnemiliki makna sejarah dan

teologis yang mendalarn. Tanggal 7 Oktober 1861

menjadi titik balik sejarah penginjilan dan sejarah Gereja

HKBP. Sejarah penginjilan dan sejarah Gereja adalah

ibarat dua sisi dari satu rnata uang logam yang sarna.

Gereja tanpa penginjilan bukanlah Gereja. ltulah

sebabnya peristiwa 7 Oktober 1861 diartikan dan

dirnaknai dari dua segi, yakni penginjilan dan Gereja. ,,11zutsrqponmlkjihgfedbaVUTSRPNMLKJIHGFEDBA

Pembentukan jemaat pertama. Misalnya Gereja Kristen

Muria Indonesia (GKMI): 16 Desember 1920.

Sidang Sinode pertama. Misalnya Gereja Kristus: 12 Juni

1939, Gereja Isa Almasih: 21 Juli 1947, dan Gereja

Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB): 31 Oktober

1948.

Pemberian status mandiri dari zending atau gereja

induk. Misalnya Gereja-gereja Krisen Jawa (GKJ): 17

Februari 1931, Gereja Kristen Jawi Wet an (GKJW): 11zyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA

II 1. R. Hutauruk, Lahir, Berakar dan Bertumbuh di da/am Kristus -Sejarah 150 Tahun HKBP (Pearaja-Tarutung: Kantor Pusat HKBP), 4.

Sebelumnya, Th. Muller-Kruger (yang notabene adalah seorang Jerman dan

utusan RMG ke Indonesia), dalam bukunya Sedjarah Geredja Indonesia (1959)mempersoalkan tanggal 7 Oktober 1861 sebagai hari jadi HKBP. la lebih

cenderung pada tanggal baptisan pertama, karena menurutnya hal itu lebih

alkitabiah dan lebih dapat dipertanggungjawabkan secara teologis.

5

9

UAuwnIgqgS 8UUA 'DID ~p ~pU!Jgl 8UUA udu UB)[U)[nWg)[~p

~~ uu~uq aped u)[Bw qOlUO::l ~U8BqgS 'BfgJg8 qanqos J~l[uI

1u88uUl uaruuouod uAul~wru udUlgq luqqgW )[nlU[l

(DID) e!s;}uopUI U;}lS!.l)Ief;}.l;}D:snsnl()l uenefu!.L "III

·qsp '8undwuzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA1 UglS~

UfgJgo '8Ul~qWgIUd UglS~ Uf;}J;}O :uf;}J;}8 udaroqaq ~JUp

urprai uAuwnI;}q;}S 'L861 nmj 9 :(S8S)l0) UUlUI;}Suu~u8

UJ;}lUWns U;}lS~l)l Uf;}l;}O :y d8)lH UWUW;}q uAuumpq;}szywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBA

'5;L6I J;}qol)[O 9(; :(y axr» ul0){8UV UU1S;}lOJdU;}lS~

Uf;}J;}O :pJ;};}UllO];}J;}OUf;}l;}O UWUWgq uAuwnpq;}S '6961

J;}qW;}ld;}S II :(lnwns DID) U1UlIl Ul;}lUWns U~S;}UOPUI

U;}lS~ Uf;}l;}O UAu1US~W 'n.req eurnu ue:>Jeun~~o;}w

·OL6Il;}qol)[O 9 :(180) U!S;}uoPUJI;}ql;}8 uf;}J;}Ouup '17961

Snlsn8y O£ :(1d)lO) U~S;}uoPUJUU1S;}101dU;}lS!l)l Uf;}J;}£)

'(;5;61 rrenua f 1(; :(SI80) qnuodcg I~fuI 19q1;}8 Uf;}J;}O

'91761 ~Inf 0(; :(SddO) uAuqums 1usnd U1SO)[;}lUUdUfgl;}O

'91761 ~;}W(;1 :(NIWV) sU~N U~S;}UOPUI~qgSUw UOltlM.o8UV

'££61 l;}qol)[O 6(; :(WdO)l) usuquu~W UU1S;}lOld

Uf;}J;}O UUludul;})l 'L(;61 ~lnf L 1 :(8WO) )[131138 UO!SS~W

Uf;}Jgo 'L(;61 ~;}W I (DIH) U~S;}UOPU1U;}lS~l)l upnH

UAUIUS!W ·(uU)[u~qw;}d nUlU uuqu::l;}ru;}d 'trautpuaurod

~PU!J;}l 1uq wUIuP) lese-_ef;}.l;}~ pep ueqes!W;}d.

·95;611yvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCA;}q0l)[O 9(; :undud (DIO) !I~fUJU;}lSP)!

UfgJgo trap '61761 !unf 9 :(HIWO) UJgqBwluH !pfU1 ~qgSUw

Ufgl;}O 'L1761 J;}qol)[O 1£ CUWO) lOW!l !1!fUJ !qgSUw

Uf;}l;}O 'L1761 JgqoPIO 81 :usxo: qu8u;}l !sgMulns

U;}lS!l)l Uf;}J;}O 'L1761 ~;}W 5;(; :(lS1WO) pnUIUl-J~UUS

!pfuJ !q;}SBW Uf;}J;}O 'L1761 l;}lBW 5;(; :UfU10l UfgJ;}O 'L1761punuu[ 5;1 :(S)lO) uqwns U;}lS!l)l Ufgl;}O '9£61 J;}qW;}AON

I I :(d)lN8) UUlS;}lOld OSP;})l uq~N unuu8 '5;£61 Ipdy

17 :(tDIO) s!I;}8UUA3uUluuwHu)l Uf;}l;}O '17£61 j;}qW;}AON

171 :(d)l0) uupunsud U;}lS~ UfgJ;}O '5;£61 l;}qWgldgS

9 :(WdO) ll)[nIuw UUlSg101d Uf;}l;}O '17£61 19qW;}ld;}S O£

:(WIWO) usuquu~W ~pfUI ~;}SUW UfglgO 't £61 l;}qWgS;}a

terdiri dari tiga organisasi gereja:yvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCAGKI Jawa Barat, GKI Jawa

Tengah, dan GKI Jawa Timur. Khusus di GKI [Sinode

Wilayah (SW)] Jawa Barat, kita juga menemukan berbagai

versi penetapan hari jadi.12 Ada yang mengacu pada karya

penginjilan beberapa penginjil Tionghoa yang bekerja secara

mandiri (misalnya Gan Kwee yang menginjili di Batavia,

Cirebon, dll. sejak 1860-an, dan Ang Boeng Swi yang

menginjili di Indramayu). Ada yang mengacu pada pekerjaan

pribadi tertentu, yaitu F.zyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBAL. Anthing, yang sejak 1855

membentukzywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBAHet Genootschap voor In- en UitwendigeZending dan [bersama residen Esser membentuk] Het JavaComite. Yang lebih banyak adalah yang mengacu pada

pekerjaan para zendeling utusan Nederlandsch Zendings-Vereeniging (NZV) sejak 1863, yang berhasil mendirikan

sejumlah jemaat, misalnya jemaat Patekoan dan Gang Kelinci

di Batavia.

Masih menyangkut GKI (SW) Jabar, pembentukan

organisasi-organisasi tertentu yang menghimpun sejumlah

jemaat berlatar belakang etnis Tionghoa juga menjadi salah

satu acuan dalam menetapkan hari jadi gereja ini. Misalnya

pembentukan "Bond Kaoem Kristen Tionghoa di Indonesia"

(BKTI) (nama Tionghoanya: Tionghoa Kitokkauw Tjong-

hwee) tahun 1927, yang dipimpin oleh Pouw Peng Hong,

seorang penginjil di lingkungan NZV. Di samping BKTI ini

ada juga sejumlah jemaat yang memakai nama yang berasal

dari Tiongkok: Tiong Hoa Kitok Kauw Hwee (THKTKH),

a.l. jemaat Mangga Besar (Batavia) yang menyatakan

kemandiriannya pada tahun 1928. Kemudian beberapa jemaat

membentuk klasis dengan nama Tiong Hoa Kie Tok Kaw

Hwee Khoe Hwee West Java pada tahun 1938, yang

selanjutnya menyatakan kemandiriannya sebagai organisasi

12 Berbagai versi itu antara lain kita temukan dalam buku Benih yangTumbuh - Suatu Studi tentang Gereja Kristen Jawa Sara!(manuskrip; tanpa

nama penyusun, U. terbit), 3-21; dan Th. Van den End, Sumber-sumber Zendinglentang Sejarah Gereja di Jawa Sara!1858-1963 (tetj.) (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2006), 46-51.

7

8

·BAU;}POU~S!pBf !JBll ~.rep BP;}ql;}q

{B){O{lBBUI;}f !pBf ~.rell BEq BfBS qBS-qBS ·BAU;}POU~SB~Sn !JBp

Bm q~q;}{lBBUI;}f llBnq;}S !PB f !JBll UBp B!Sn BfBS BS~q rut BU;}lB)I

·UB~pnUI;}){ UB){Bld!:)~p m~ - ·qsp 'mmml;}pOJAIzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA'wy ~pOU~S

'~pOU~S 'S~SB{)I mqosrp qB){BdB - ~~ {B){OI lBBUI~f-lBBUI~f

undumpiuod ~SBS~UB~lO UBmBS .{B){Ol lBBUI~f aped qBIBPB

qnuod UBp ){qU;}lO ~UBA Bf~l;}~ pnftlM B){BUI 'u~IBJ S;}UUBqof

UB~UBpUBd SBlB UBqBMBf UB){lBSBPU;}UI Blq BEa

l,~pou~s nBW {B){OI

WBUI~f pnftlM UIBIBP :BAU~PBf !JBq UB){dBl~l~P npod rut BU~lB){

UBp UBlBll~P){ m~ Bf;}l~~ llB){BdB pnftlM UIBIBP :lnfuBI ll~q~l

UBBAUBll;}d l,llB){SqdBq!P llBpns UBp smS!l)I BPBd;}){zywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBABAB:)l~d

qBpns ~UBA ~UBIO-~UBIO UBmn)j_;}Sl~d GllB){BAU!SBS~UB~lOnBlB

B~BqUI~1 :Bf~l~~ UB~U;}P pnS){BUI Blq ~UBA BdB :S~OIO~S~l){~

-S~O{O~l BlB:)~S IBSBpU~UI ~UBA mmAuBll~d qsnqos

BPBd Bl~){BMBqUI~UI SBlB ~p UB){B){nUI~){!p ~UBA BnUI~SqnlgdULIA

dnlnU;)d

·qBMBfu;}UI ~UBA

~l~PU;}S I)I£) UB~UBIB){ llBI){~Ba l,BAU!PBf !JBll ~B~Bq;}S !)I£)

!P UB~UBIB){BnUI;}S qB){Bd;}s~p ~UBA qe){BdBl;}q IB~~UBl 'sanrrum! UBmBAU;}d ){ep){ BAU~BPUB;}S ·lnfuBp;}q l{!SBUI lBUY BIB:);}S

UBmBAU~d sosord ~UBIB){~S ~BdUIBS uep 'BlndBABf !P 17661

unqai rOd IIX BABlI ~UBP~S aped ue)j_~sBu.reI){Old!p ruaq !dBl;}l

'886 I snlSMV 17Z {B~~UBl BPBd )j_nlU;}ql~l ~UBA !)I£) wy;}POU!S pnfnM UIBIBP lBq!{l;}l !BlnUI rut UemBAU;}d UndnB{BM

·(UIqBf UBp ~U;}lBf 'leqBf m!eA) rut eMBf !P BpB ~UBA I)I£)

B~!l uB~unqB~~u;}d qBIBPB l;}l){UO)j_araoos pnftlM;}UI uetpnuiox

~UB.A. ·81761 ){ef~s squ!J!P qBpns (reqaj I)I£) !P ~unqB~l~l

~UBA )j_nsBUll;}l) B~s~uopuI qrunps ~p BOq1lUOn ~uB){el;}q

IBlBp~q WBUI~f qBlUInf;}S uB~unqB~~u;}d S;}SOld 'rut BIBlU;}UI;}SyvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCA·L~61 urupn )j_Bf;}SUB)[BUM!P nraq IBqB[ I)I£) BUIBU qBPU;})[

'eAU!pBf !JBq !B~Bq;}S IBqBf (MS) !)IO UB)[!pBf!p BAU){B~B

~UBA qBI!U! 113~~UB.L ·01761 l;}l13JAI 6Z )j_13f;}s!J!PU;}Sl;}l Bf;}l;}~

Dari segi hukum, karena sebuah organisasi harus

terdaftar di berbagai lembaga negara (lalu dituangkan pada

lembaran negara sebagai organiasi berbadan hukum), banyak

gereja yang sepakat bahwa secara hukum lembaga sinodal-

lah yang didaftarkan. Tetapi status hukum sebuah gereja tidak

mencakup keseluruhan keberadaan - apalagi hakikat - gereja.

Pada akhirnya, yang tak kalah penting - selain hari

jadi atau HUT gereja kita - adalah: apa yang sudah dibuat

gereja di sepanjang usia keberadaannya? Apa arti dan

manfaat kehadiran gereja itu di dunia ini? Kalau tidak ada,

atau kurang jelas, untuk apa gereja hadir di dunia ini? Kalau

pertanyaannya dipersempit: apa yang sudah kita masing-

masing lakukan - sebagai warga ataupun pelayan gereja - di

sepanjang usia kita? Semoga keberadaan kita menjadi berkat

bagi banyak orang, sehingga kehadiran kita di dunia ini tidak

percuma dan sia-sia.zutsrqponmlkjihgfedbaVUTSRPNMLKJIHGFEDBA

Daftar Pustaka:

Aritonang, Jan S. 2016.zywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBABerbagai Aliran di Dalam dan di SekitarGereja.BPK Gunung Mulia: Jakarta.

Benih yang Tumbuh - Suatu Studi tentang Gereja KristenJawa Barat. Manuskrip; tanpa nama penyusun, t.t.

terbit.

Buku Almanak Kristen Indonesia 2017.PGI, Jakarta, 2017.

End, Th. Van den. 2006. Sumber-sumber Zending tentangSejarah Gereja di Jawa Barat1858-1963 (terj.). BPK

Gunung Mulia: Jakarta.

Gill, Theodore. 20l3. "The WCC and the Ecumenical

Movement in the Context of World Christianity"

dalam Melisande LorkezyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBA& Dietrich Werner (eds.),

Ecumenical Visions for thezi" Century. wcePublications: Geneva.

9

01zyxwvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

°BlltDrBzyxwvutsrqponljifedcaWVUSQPOLJIHEDBAf :B~s~uoPlII ){qqnd~(1 IBuo~sBN

dtsrvyvutsrqponmljigfdaZYWVUSPOLKJIHGFEDCA°O~6 I T - /7/78l (IdD) V1SoUOPUJ/VPUVlofJ vJpuJHJP uv/sa/oAd V{oAoD snAn'iJuod d_lSAY °0 IOZ °){u~H 'l~f~~Ul~~N

°BllB){BfO

:)ld8 °VJsauopuJ v{poAoD lfVAV{poS °65;61 °4l 'l~'Bn.r)J-lgHnw

°n){nq d~snuBW "IdDzywvutsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRPONMLKJIHGEDCBAtodumsJOA V{oAo{) JAVa - V'>!JAOJSJH'>!JVSOW °17IOZ °H °V ''BU!M.<YJ

°ZOOZ/9661 'B!pgW BUlS~lBqJ

°r(JJUVl1S1AlfJ Jl1VUlS1AVlfJ fa SAVOA OOOl 0'1 APP3 'nBAH

°'BumruBl-BfB1Bgd'd8)IH

lBsnd lOlUB)l dEDIH unlfvL O~I lfVAV{oS - snlsJA)J_UlvlvP JP lfnqUlnjAofJ uvp AV'>fVAoe 'A1lfv7 0(1 °f '){runBlnH