Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi Kemenag

35
1 BUDAYA KERJA, WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI, & REFORMASI BIROKRASI Oleh Drs. H. Nur Arifin, M.Pd. Kabag Perencanaan dan Keuangan Inspektorat Jenderal Kementerian Agama KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT JENDERAL Disampaikan pada Orientasi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK) Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten

description

Budaya kerja dan membangun zona inntegritas menuju wbk di Kementerian Agama sebagai implementasi menuju reformasi birokrasi

Transcript of Budaya Kerja & Reformasi Birokrasi Kemenag

  • 1. KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT JENDERAL BUDAYA KERJA,WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI, &REFORMASI BIROKRASIOlehDrs. H. Nur Arifin, M.Pd. Kabag Perencanaan dan KeuanganInspektorat Jenderal Kementerian AgamaDisampaikan pada Orientasi Penilaian Inisiatif Anti Korupsi (PIAK)Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten 1Hotel Kawanua Aerotel Jakarta, Selasa, 12 Juni 2012

2. BIODATANama: Drs. H. Nur Arifin, M.Pd.NIP : 196702101994031002Pangkat/Gol : Pembina/IVaTempat, Tanggal Lahir : Nganjuk, 10 Februari 1967Jabatan : Kepala BagianPerencanaan dan KeuanganUnit Kerja: Inspektorat JenderalInstansi: Kementerian AgamaAlamat Rumah: Taman Serua D1/12Bojongsari, Depok, JabarHP: 081381941659E-Mail: [email protected] 3. MATERI PAPARANPENDAHULUANDASAR HUKUMBUDAYA KERJAWILAYAH BEBAS DARI KORUPSIREFORMASI BIROKRASI 3 4. PENDAHULUAN4 5. DASAR HUKUM1.2.3.4.5.6.7. 5 6. BUDAYA KERJA 6 7. Alur Penciptaan Budaya Kerja TAHAP 1TAHAP 2TAHAP 3 topmiddle down BelumProses Telah memiliki penyesuaianterbentuk Budaya Kerja Budaya Kerja Budaya Kerja 8. Nilai Dasar Budaya KerjaIKHLAS BERAMAL8 9. Pengertian Ikhlas Beramalbekerja totaltanpa pamrih 9 10. Persepsi KerjaBekerja adalahPelayanan,Pemberdayaan, danPeneladanan 10 11. 2. Berakhlaq3. Taat4. Tanggung Jawab6. Cinta7. Transparan8. Disiplin9. Bersahaja11 12. Bangunan Budaya Kerja12 13. WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI 13 14. Zona Integritas (ZI)adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L/Pemdayang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untukmewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerjapada ZI yang memenuhi syarat indikator mutlak dan memperolehhasil penilaian indikator operasional di antara 80 dan 90 Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerjapada ZI yang memenuhi syarat indikator mutlak dan memperolehhasil penilaian indikator operasional 90 atau lebih 15. Di masa depan nanti, PaktaIntegritas akan menjadi bestpractices di semua lini pembangunan.Pemerintahan Indonesia masa depan,Insya Allah, akan bersih dari semuawujud tindak pidana KKN(Presiden RI, 14/08/2009) Pulau Integritas/ Bebas DariPaktaKorupsiIntegritas 16. Proses Pembangunan ZI:Penandatanganan Program pencegahan korupsi: PencananganLHKPN, Kode Etik, Whistle Dokumen Pakta Pembangunan ZI secaraBlower, PIAK, pengendalianIntegritas (PI) terbukaGratifikasi, dll.(Inpres 17/2011) APIP sebagai Unit Penggerak1 2 Integritas (UPI)3 Monitoring dan Penilaianoleh Tim Independen (KemPAN & RB, KPK,Identifikasi Pengajuan Penetapan Unit Kerja ORI) Calon Unit Kerja WBKsebagai WBK/WBBM* Indikator Mutlak kepada MenPAN & RB Indikator Operasional- Indikator Utama6 - Indikator Penunjang 45*Penetapan WBK dilakukan oleh MenPAN & RB berdasarkan usulan Tim Independen* Penetapan WBBM dilakukan oleh Presiden berdasarkan usulan Tim Independen kepada Presidenmelalui Menpan dan RB 17. Indikator Mutlak (8) Indikator Operasional: a. Utama (10)b.Penunjang (8)(minimal nilai diatas 80) 18. 1. Nilai minimum indeks integritas berdasarkan penilaian KPK;2. Nilai minimum indeks kepuasan masyarakat berdasarkan penilaian Kementerian PAN dan RB;3. Jumlah maksimum kerugian negara (KN) yang belum diselesaikan (%) berdasar-kan penilaian BPK;4. Jumlah maksimum temuan in-efektif (%) berdasarkan penilaian APIP;5. Jumlah maksimum temuan in-efisien (%) berdasarkan penilaian APIP;6. Persentase maksimum jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin karena penyalahgunaan pengelolaan keuangan berdasarkan keputusan Pejabat Pem-bina Kepegawaian;7. Persentase maksimum jumlah pengaduan masyarakat yang tidak diselesaikan berdasarkan hasil pemeriksaan APIP;8. Persentase maksimum jumlah pegawai yang dijatuhi hukuman karena tindak pidana korupsi berdasarkan keputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. 19. 1. Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas;2. LHKPN;3. Akuntabilitas kinerja;4. Laporan keuangan;5. Kode etik;6. Sistem perlindungan pelapor (whistle blower system);7. Program pengendalian gratifikasi;8. Kebijakan penanganan benturan kepentingan (conflict of interest);9. Program inisiatif anti korupsi;10. Kebijakan pembinaan purna tugas (Post employment policy); 20. 1. Promosi jabatan secara terbuka;2. Rekruitment secara terbuka;3. Mekanisme pengaduan masyarakat;4. Pengukuran kinerja individu;5. E-Procurement;6. Keterbukaan informasi publik.7. Pelaksanaan tindak lanjut hasil pengawasan (BPK-RI, BPKP, KPK, Itjen Kemenag);8. Penerapan peraturan disiplin PNS sesuai PP Nomor 53 Tahun 2010; 21. MENUJU REFORMASI BIROKRASI Reformasi Birokrasi 21 22. NO.DIMENSIPERMASALAHAN1.Pola pikir dan Belum mampu menciptakan birokrat yangbudaya kerja (mind profesional, yang berorientasi pada pelayananset and culture set) yang lebih baik dan kinerja yang optimal2.AkuntabilitasMasih terdapat kesalahan dan penyalahgunaanPemerintah wewenang dalam administrasi kepemerintahan3.PeraturanMasih banyak peraturan perundang-undanganperundanganyang overlapping, tidak konsisten, multi- interpretasi, yang perlu ditinjau ulang, diselaraskan, dan disempurnakan4.PelayananPelayanan kepada masyarakat masih belumMasyarakat memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat, dan hak dasar yang dimiliki oleh warganegara5.Manajemen SDMManajemen SDM belum diimplementasikan secara total untuk meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi 23. 1. Tingginya1. SDM (kompetensi dan harapan penyebaran tidakmasyarakat, sesuai dengan ditambah kebutuhan, etos kerja,masyarakat dan kesejahteraan rendah) yang tidak sabar,2. Struktur Organisasi (gemuk, DIHADAPKAN tidak proporsional, tidakPADA2. Mutu pelayanan efektif dan tidak efisien masih rendah;3. Prosedur kerja (belum3. Tidakada SPO, berbelit-belitsinkronnyadan biaya tinggi.struktur organisasi. 24. PENGERTIANSuatu proses untuk mengubah proses dan prosedurbirokrasi publik, dan sikap serta tingkah laku birokrat untukmencapai efektivitas birokrasi dan tujuan pembangunannasionalSASARAN PERUBAHAN1. Proses dan Prosedur (instrumental)2. Lembaga (structural)3. Sikap dan Tingkah Laku (mental & cultural) 25. Memantapkan birokrasi yang profesional dan memilikiintegritas tinggi yang mampu menyediakan pelayananyang bermutu dan mendukung manajemenpemerintahan yang demokratis untuk mewujudkan goodgovernance pada tahun 20251. Menyempurnakan regulasi, melalui formulasi, revisi dan perbaikan2. Restrukturisasi organisasi; proses kerja; manajemen pola karir, mutasi dan rekrtumen pegawai; remunerasi3. Optimalisasi TIK4. Memperkuat mekanisme pengawasan5. Merubah mind set dan culture set 26. GOALSAparatur negara yang profesional dengan karakteristik:mampu beradaptasi, integritas, kinerja tinggi, bebasKKN, mampu melayani, berdedikasi, tidak beraliansipolitis, menjunjung nilai dan kode etik pegawai negeri.OBJECTIVESMeningkatnya kinerja birokrasi yang berorientasi hasilmelalui perubahan yang terencana, bertahap danintegral pada komponen birokrasi pemerintah, yaitu:peraturan perundang-undangan, organisasi, proseskerja, manajemen SDM, pola pikir & budaya kerja,sistem akuntabilitas, kualitas pelayanan, dan sistemmonitoring dan evaluasi, serta pegawasan. 27. Pelayanan yang lebih sederhana,nyaman melalui otomatisasi danMasyarakatpelayanan terpadu; Akses pelayanan yang mudah. Mendukung kinerja menjadi lebihbaik; Pegawai Meningkatkan pemahaman bahwapekerjaan mereka adalah career,bukan job.Pencapaian visi dan misi lebihKementerian optimal melalui pelaksanaan tugasdan fungsi yang maksimal. 28. Culture set &Birokrasi yang berintegritas dan berkinerja tinggimind set Organisasi Organisasi yang tepat ukuran dan fungsiProses kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur, yangProses Kerjamenunjang prinsip good governanceAparatur yang memiliki integritas, netral, kompeten,SDMcapable, profesional, kinerja tinggi dan sejahteraRegulasi yang kondusif, tepat dan tidak tumpangRegulasitindihPengawasanMeningkatkan pemerintahan yang bebas KKNAkuntabilitas Meningkatkan akuntabilitas kinerja birokrasi PelayananMemenuhi pelayanan yang excellent Publik 29. 2025 Tata kelola kepemerintahan yang baik dan mantap melalui birokrasi negara yang profesional, integritas tinggi, dan berorientasi pada pelayanan publik.2014 Jumlah Aparatur yang proporsional dan profesional Tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih Birokrasi yang akuntabel dan memiliki kapasitas Mobilitas pegawai antar pusat dan daerah Penghasilan dan kesejahteraan Aparatur meningkat Pelayanan publik berkualitas 30. Pengawasan PartisipasiPublik K/L/Pemda 31. Kegiatan Penataan Sistem terdiri dari:1. Kegiatan Analisis jabatan: penyediaan dokumen uraian jabatan dan peta kebutuhan tenaga pada masing-masing jabatan struktural.2. Evaluasi jabatan: penyediaan job grading seluruh pegawai di lingkungan Kementerian Agama.3. Profil kompetensi: untuk pemetaan kompetensi seluruh pegawai dan pegawai pada masing-masing jabatan.4. Tunjangan kinerja (remunerasi): sistem remunerasi baru (tunjangan kinerja)/job pricing yang benar-benar equal pay for equal work (merit system). 32. Rentang Bobot Jabatan : 100 - 1000KelompokKisaran BobotNo. Peringkat Jabatan MinimalMaksimal 1 18 951 1000 2 17 I 901950Job AnalysIs 3 16 851900 4 15 801850 5 14II 751800 6 13 701750Job Evaluation 7 12 651700 8 11III601650 9 10 551600109 501550 Job Grading118IV 451500127 401450136 351400 Job Pricing145 301350154 251300163 201250172 151200181 100150 33 33. Job Pricing Kementerian Agama No. EselonPeringkatNominal1 1841,550,0002I1736,770,000Job AnalysIs3 1632,540,0004 1524,100,0005 II1421,330,0006 1318,880,000Job Evaluation7 1212,370,0008III1110,360,0009 10 9,360,000 Job Grading 109 6,930,000 11IV8 6,030,000 127 5,240,000 Job Pricing 136 4,370,000 145 3,310,000 Pelaksana 154 2,810,000 163 2,320,000 172 1,820,000 181 1,330,000 34 34. 35