Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

31
1 PENINGKATAN SDM DAN KEDISIPLINAN DALAM MENYONGSONG REFORMASI BIROKRASI MENUJU BPS YANG LEBIH BERKUALITAS KERTAS KERJA Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi Syarat mengikuti ujian penyesuaian ijazah Oleh: Herutami NIP. 19780717 200801 2 022

description

Reformasi Birokrasi

Transcript of Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

Page 1: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

1

PENINGKATAN SDM DAN KEDISIPLINAN DALAM MENYONGSONG REFORMASI BIROKRASI MENUJU BPS

YANG LEBIH BERKUALITAS

KERTAS KERJA

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi

Syarat mengikuti ujian penyesuaian ijazah

Oleh:

Herutami

NIP. 19780717 200801 2 022

BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PEKALONGAN

Page 2: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

2

PENINGKATAN SDM DAN KEDISIPLINAN DALAM MENYONGSONG REFORMASI BIROKRASI MENUJU BPS

YANG LEBIH BERKUALITAS

Oleh:

Herutami

NIP. 19780717 200801 2 022

Pekalongan, Juli 2012

Mengetahui, Kepala Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan

UNANG SYAIFUDIN ROFI’I, S.Sos. NIP : 19640311 198503 1 004

Page 3: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadlirat Allah SWT yang telah memberikan

segala rahmat, hidayah dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas

kerja ini dengan sebaik- baiknya.

Kertas Kerja ini berjudul “Peningkatan SDM dan Kedisiplinan Dalam

Menyongsong Reformasi Birokrasi Menuju BPS Yang Lebih Berkualitas ”. Di

maksudkan untuk memenuhi syarat dalam mengikuti ujian penyesuaian ijazah di Badan

Pusat Statistik.

Penulis menyadari bahwa penyusunan kertas kerja ini masih jauh dari sempurna,

untuk itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan kertas kerja

ini . Dan akhirnya penulis berharap semoga kertas kerja ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan para pembaca khususnya.

Pekalongan, Juli 2012

Penulis

Page 4: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

4

ABSTRAKSI

Herutami, “Peningkatan SDM dan Kedisiplinan Dalam Menyongsong Reformasi

Birokrasi Menuju BPS Yang Lebih Berkualitas “.

BPS sebagai lembaga pemerintah non-kementerian telah berupaya melakukan

perubahan yang mendasar terhadap sistem penyelenggaraan kegiatan statistik, melalui

pembangunan profil dan perilaku aparatur BPS yang profesional, berintegritas,

Amanah, bertanggung jawab, serta mampu memberikan pelayanan prima kepada

publik. Untuk tujuan tersebut, BPS Kota Pekalongan tengah melakukan berbagai usaha

diantaranya dengan Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik kualitas maupun

kuantitas dan perbaikan manajemen SDM dan peningkatan kedisiplinan karyawan demi

tercapainya harapan bersama yakni BPS Kota Pekalongan yang lebih berkualitas.

Page 5: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

5

DAFTAR ISI

Halaman judul

Halaman pengesahan

Kata Pengantar

Abstraksi

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 7

1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 8

1.3. Metode Penulisan .................................................................................... 8

1.4. Ruang Lingkup ......................................................................................... 8

BAB II FAKTA DAN MASALAH

2.1. Gambaran Umum

2.1.1. Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan .......................................... 9

2.1.1. Sub Bagian Tata Usaha BPS Kota Pekalongan ............................... 11

2.2. Permasalahan dan Kendala .................................................................... 12

BAB III PEMBAHASAN ...................................................................................... 13

Page 6: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

6

BAB IV KESIMPULAN ........................................................................................ 17

BAB V SARAN – SARAN .................................................................................... 18

BAB VI PENUTUP ................................................................................................. 19

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 20

Lampiran

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................ 21

Page 7: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Belakangan ini reformasi birokrasi menjadi isu yang sangat kuat untuk direal-

isasikan. Terlebih lagi, birokrasi pemerintah Indonesia telah memberikan sumbangsih

yang sangat besar terhadap kondisi keterpurukan bangsa Indonesia. BPS sebagai lem-

baga pemerintah non-kementerian telah berupaya melakukan perubahan yang mendasar

terhadap sistem penyelenggaraan kegiatan statistik, melalui pembangunan profil dan

perilaku aparatur BPS yang profesional, berintegritas, amanah, bertanggung jawab, serta

mampu memberikan pelayanan prima kepada publik. 

Reformasi Birokrasi BPS dimaksudkan untuk membangun:

a. Birokrasi yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang bekerja atas

dasar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menerapkan nilai inti dan

tata perilaku (code of conducts) sehingga dapat mencegah timbulnya berbagai tin-

dakan penyimpangan dan perbuatan tercela.

b. Birokrasi yang efisien, efektif dan produktif, yaitu birokrasi yang mampu mem-

berikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat dan pemangku ke-

pentingan (stake holder), serta dapat menjalankan tugas dengan cermat dan berdaya-

guna.

c. Birokrasi yang transparan yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk mem-

peroleh data dan informasi yang benar tanpa membedakan/diskriminatif terhadap se-

mua pihak dengan tetap memperhatikan rahasia negara dan rahasia jabatan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Page 8: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

8

Adapun maksud dan tujuan yang di harapkan dalam penulisan ini diantaranya:

2.1. Sebagai bahan kajian ilmiah bagi yang memperhatikan masalah- masalah yang

berkaitan dengan reformasi birokrasi.

2.2. Menginformasikan kepada pembaca bahwa telah terjadi reformasi birokrasi di

tubuh Badan Pusat Statistik

2.3. Menggambarkan Reformasi Birokrasi yang di laksanakan BPS kota Pekalongan

khususnya dibidang Tata Usaha.

1.3. Metode Penulisan

Penyusunan makalah ini dilakukan dengan metode studi kepustakaan dan penga-

matan langsung penulis. Berbagai sumber bacaan, terutama artikel dari jurnal-jurnal

pada beberapa situs internet, menjadi bahan rujukan penulis dalam menyusun makalah

ini.

1.4. Ruang Lingkup

Kertas Kerja ini tidak membahas Reformasi Birokrasi yang terjadi di Badan Pusat

Statistik secara umum, namun hanya membahas masalah reformasi birokrasi yang ter-

jadi di tubuh BPS Kota Pekalongan di bidang Tata Usaha melalui peningkatan disiplin

pegawai.

BAB II

Page 9: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

9

FAKTA DAN MASALAH

2.1 Gambaran umum

2.1.1. BPS Kota Pekalongan

BPS merupakan lembaga pemerintah non departemen yang secara langsung

bertanggung jawab kepada presiden. BPS Kota Pekalongan merupakan kantor

perwakilan Badan Pusat Statistik untuk wilayah Kota Pekalongan yang beralamatkan di

Jl. Pembangunan no 4 Pekalongan. BPS Kota Pekalongan sama seperti BPS tingkat dua

lainnya yang mempunyai struktur organisasi yang di kepalai oleh seorang kepala kantor

dan dibantu oleh lima kepala seksi dan satu sub bagian Tata Usaha.

Karyawan BPS Kota Pekalongan saat ini berjumlah 20 orang yang terdiri dari :

kedalam satu kepala kantor, lima Seksi teknis, satu subbag tata usaha dan 4 koordinator

teknis kecamatan. Kondisi saat ini setiap seksi hanya diisi oleh satu kepala seksi dan

satu staf seksi, dimana idealnya suatu seksi diisi oleh satu kepala seksi dan tiga staf

Page 10: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

10

seksi. Dengan kondisi dapat dikatakan bahwa secara formasi BPS Kota Pekalongan

masih kekurangan Sumber Daya Manusia, namun demikian kekurangan SDM bukan

merupakan hambatan dan permasalahan tetapi merupakan suatu tantangan dalam

menyongsong dan mensukseskan reformasi birokrasi yang sudah menjadi cita-cita

bersama dalam lembaga BPS.

DAFTAR NAMA PEGAWAI BPS KOTA PEKALONGAN

Page 11: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

11

No. N A M A JABATAN KETERANGAN

(1) (2) (7)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

UNANG SYAIFUDIN ROFI’I, S.Sos

AS’AT, SE.

Ir. NURINGTIJAS PRIHARJANI

BUDIARTI, SE

SUHARLAN, S.Si.

KISNANTO

F. ANDI NURTJAHJO, SE.

BUDI ESTI GUNARTI

TA. SUHARTO, SE.

KISMIA HARTATIK, S.ST.

SOMADI,S.ST.

AUFARUL FAROH, M.Sc.

DIANA DWI SUSANTI, S.ST

HERUTAMI

TAUFIQ ROKHMAN

GANCAR ARIADI

AHMAD SODIK

RATRI WIDOWATI

M. YUSUF

NURUL HUDA

Kepala

Kasubbag TU

Kasi Stat. Sosial

Kasi Stat. Produksi

Kasi Stat. Distribusi

Kasi Nerwilis

Kasi IPDS

Staf Seksi IPDS

Staf Seksi Stat. Sosial

Staf Seksi Stat. Sosial

Staf Seksi Nerwilis

Staf Seksi Stat. Distribusi

Staf Seksi Stat. Produksi

Staf Subbag TU.

KSK Pkl. Barat

KSK Pkl. Timur

KSK Pkl. Selatan

Mitra Staf TU

Mitra Keamanan kantor

Mitra Keamanan kantor

Diperbantukan di Subbag TU

2.1.2. Sub Bagian Tata Usaha BPS Kota Pekalongan

Sub bagian Tata Usaha merupakan salah satu unit penunjang yang membidangi

administrasi dan SDM di BPS Kota Pekalongan yang dipimpin oleh pejabat structural

setingkat eselon IV yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan data dan

informasi, penyusunan rencana, program, pengelolaan administrasi keuangan,

Page 12: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

12

kepegawaian dan umum. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Subbagian Tata

Usaha mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum;

b. Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan;

c.  Pengkoordinasian dan penyusunan rencana program pengendalian dan pelaporan

Sedangkan Rincian Tugas Subbagian Tata Usaha :

a.  Melaksanakan penyusunan program kerja dan Subbagian Tata Usaha;

c.  Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;

d.  Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;

e.  Melaksanakan pengelolaan tata usaha meliputi naskah dinas dan kearsipan,

urusan rumah tangga serta perlengkapan;

g.  Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

h.  Melaksanakan   pelaporan kegiatan Subbagian Tata Usaha;

i.   Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Sumber Daya Manusia di Subbagian Tata Usaha BPS Kota Pekalongan saat ini

masih sangat terbatas yakni hanya terdiri dari satu orang Kasubbag dan satu orang staf,

kondisi ini yang jauh dari ideal dalam pengisian formasi pegawai yang menangani dan

membidangi ketata usahaan, sehingga target dan pencapaian penyelesaian pekerjaan

masih belum / jauh dari harapan yang telah ditetapkan. Untuk itu penulis berusaha

mencari dan melakukan kajian penelitian dalam pekerjaan sehari-hari yang dirumuskan

dalam permasalahan dan kendala.

Page 13: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

13

2.2 Permasalahan dan Kendala

Berdasarkan fakta, dan pencapaian kegiatan sehari-hari di lapangan

menunjukkan bahwa kegiatan - kegiatan di sub bagian Tata Usaha sering kali menemui

permasalahan dan kendala yang dihadapi diantaranya masih ditemukan adanya

keterlambatan pelaporan, keterlambatan rekon BMN di KPKNL dan error program -

program keuangan. Oleh karena itu penulis mencoba menbuat suatu perumusan masalah

antara lain mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana penyelesaian yang harus

dilakukan agar suatu masalah / kondisi bias / sedapat mungkin dihilangkan atau paling

tidak diminimalisir.

BAB III

Page 14: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

14

PEMBAHASAN

Sub bagian Tata Usaha sebagai sebagai salah satu unsur penunjang dalam

keberhasilan organisasi di BPS Kota Pekalongan juga mengurusi masalah SDM seperti

belanja kepegawaian, disamping tugas – tugas lainnya sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya jika dikaitkan dengan optimalisasi pekerjaan, seharusnya mempunyai Sumber

Daya Manusia (SDM) yang ideal, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

Banyaknya kendala dan hambatan yang terjadi di subbagian Tata Usaha BPS Kota

Pekalongan diantaranya, keterlambatan yang berhubungan dengan pelaporan dan error

program - program keuangan hal tersebut dikarenakan kurangnya SDM di subbagian

ini. Dari berbagai dan ragam jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sub bagian

ini, saat ini ketersediaan pengelola hanya dua orang staf di subbagian ini. Sudah dapat

dipastikan, adanya ketidakseimbangan antara volume, beban kerja, dan target yang

harus dicapai sehingga melebihi batas normal.

Disamping kurangnya SDM yang memadai, kedisiplinan juga merupakan faktor

penyebab terjadinya masalah – masalah yang ada. Bagi seorang pegawai, disiplin

merupakan indikator yang ikut menentukan kualitas kinerja. Dalam arti yang sederhana

disiplin sering dihubungkan dengan waktu bekerja. Namun disiplin bukan hanya dalam

hal waktu bekerja bagi pegawai. Kedisiplinan ini termasuk dalam etos kerja bagi

seorang pegawai yang berarti seorang pegawai yang berdisiplin berarti dia memiliki

etos kerja yang tinggi dan kuat, demikian pula sebaliknya seorang pegawai yang tidak

berdisiplin berarti dia memiliki etor kerja yang rendah atau lemah. Selain dalam hal

waktu juga disiplin dapat diterapkan dalam hal melaksanakan dan menyelesaikan

pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seorang pegawai.

Page 15: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

15

Faktor pertama sebagai penyebab timbulnya masalah yang ada di subbagian Tata

Usaha adalah kurangnya SDM. Dengan terbatasnya SDM yang ada, sub bagian Tata

Usaha berusaha untuk memenuhi target dan jadwal yang telah ditentukan baik dari BPS

Provinsi maupun BPS RI dengan cara Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) baik

kualitas maupun kuantitas dan perbaikan manajemen SDM yang meliputi : budaya

kerja, penempatan, pengembangan pegawai, dan manajemen kinerja.

Dalam mengatasi kendala yang ada, disamping Peningkatan SDM dan perbaikan

manajemen SDM, berbagai strategi di bagian administrasi juga telah dijalankan oleh

subbagian ini diantaranya:

1. Melaksanakan Sistem Pengawasan Intern (SPI) dengan cara mengirimkan

dokumen-dokumen pendukung SPI seperti BKU, LPJ Bendahara, Buku

Pembantu, Berita Acara Pengawasan Anggaran, Berita Acara Pemeriksaan Kas

dan SPJ keuangan yang meliputi SP2D, SPM, SPP dan SPTB ke Inspektorat

Wilayah III dan tembusan ke BPS Provinsi Jawa Tengah sebelum tanggal 15

setiap bulannya.

2. Membuat laporan SAKPA hasil rekonsilasi dengan KPPN dan mengirimnya ke

BPS Provinsi Jawa Tengah sebelum tanggal 10 setiap bulannya.

3. Mengirim Laporan Daya Serap On Line ke Biro Keuangan BPS RI sebelum

tanggal 5 setiap bulannya.

4. Membuat Laporan Keuangan (LK) semesteran satu bulan setelah habis semester

dengan mengacu Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor

Page 16: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

16

PER-65/PB/2010 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan

Kementerian Negara/Lembaga.

5. Membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) satu

bulan setelah akhir tahun.

6. Mencairkan dana untuk honor-honor segera setelah jadwal pelaksanaan lapang

selesai.

Faktor kedua sebagai penyebab timbulnya masalah yang ada di subbagian tata

usaha adalah Kedisiplinan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

Disiplin adalah tata tertib ( di sekolah, kemiliteran, dsb) atau ketaatan (kepatuhan)

kepada peraturan, dalam hal ini peraturan yang berlaku di BPS Kota Pekalongan.

Disiplin Waktu kerja dan disiplin dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan

yang menjadi tanggung jawab seorang pegawai, sangat ditekankan oleh BPS Kota

Pekalongan. Di BPS Kota Pekalongan, jam kerja dimulai dari pukul 07.30 WIB sampai

dengan pukul 16.00 WIB. Banyak penyimpangan yang bisa terjadi jika ditinjau dari jam

kerja, misalkan seorang karyawan akan masuk kerja pukul 07.30 dan pulang tepat

waktu pukul 16.00 dengan pembuktian absensi digital dengan handkey namun diantar

selang waktu tersebut, seorang karyawan bisa saja pergi untuk urusan yang bukan

menjadi tanggungjawabnya sebagai seorang pegawai. Untuk mencegah hal tersebut,

BPS Kota Pekalongan menerapkan sistem laporan harian dan laporan, laporan

mingguan dan laporan bulanan untuk setiap karyawan. Disamping itu juga, segala

bentuk keterlambatan kedatangan ataupun kepulangan diluar jam yang telah ditentukan,

akan dikenai sanksi berupa teguran lisan, teguran tertulis dan selanjutnya sanksi tidak

diikutsertakan dalam kegiatan – kegiatan statistik yang akan berimbas pada penerimaan

Page 17: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

17

honorarium. Sedangkan keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan akan ditindak

dengan pengurangan nilai DP3 dan tidak diikutsertakan dalam kegiatan – kegiatan

statistik selanjutnya.

Dengan penerapan aturan yang tegas dan dengan adanya reward and punishment

diharapkan karyawan menjadi lebih disiplin. Dengan disiplin kerja dan berkolaborasi

dengan kepuasan kerja akan menimbulkan prestasi kerja yang maksimal.

BAB IV

KESIMPULAN

Page 18: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

18

Reformasi Birokrasi di tubuh BPS Kota Pekalongan telah dilaksanakan dengan

melaksanakan berbagai perubahan diantaranya seperti yang telah dilaksanakan oleh

subbagian Tata Usaha dalam menghadapi kendala - kendala yang di hadapinya.

Berbagai masalah yang timbul di subbagian tata usaha bisa ditanggulangi dengan cara

antara lain melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), baik kualitas maupun

kuantitas, dan perbaikan manajemen SDM yang meliputi : budaya kerja, penempatan,

pengembangan pegawai, dan manajemen kinerja. Unsur lain yang tidak kalah

pentingnya, peningkatan kedisiplinan juga tengah di galakkan di BPS kota pekalongan

demi tercapainya harapan bersama yakni BPS Kota Pekalongan yang lebih berkualitas.

BAB V

SARAN- SARAN

Page 19: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

19

Dari pembahasan dan kesimpulan yang ada, penulis dapat memberikan saran

yang mungkin berguna untuk berbagai pihak antara lain:

1. Perlunya penambahan karyawan baru dikarenakan kondisi yang belum ideal

pada BPS Kota Pekalongan.

2. Perlunya mengirim karyawan untuk mengikuti pelatihan atau seminar untuk

meningkatkan SDM yang ada.

3. Dalam penegakan kedisiplinan, dalam hal jam kerja, perlu adanya

pengawasan yang intent, tidak hanya tergantung pada hasil print out handkey

atau laporan dari karyawan yang berasangkutan.

4. Pada laporan yang di tulis karyawan, perlu adanya pengesahan dari pihak

yang bersangkutan, misalnya tanda tangan dari atasan langsung ataupun

untuk KSK disamping tanda tangan lurah harus disertai / dibubuhi stempel

dari kelurahan, hal ini untuk menghindari moral hazard.

BAB VI

PENUTUP

Page 20: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

20

Reformasi Birokrasi yang tengah berlangsung di tubuh BPS Kota Pekalongan

diharapkan bisa memperbaiki BPS Kota Pekalongan dalam memberikan pelayanan

kepada publik sehingga mampu mengangkat nama BPS pada umumnya dan BPS Kota

Pekalongan pada khususnya. Harapan penulis, semoga Kertas Kerja ini bisa

bermanfaaat bagi semua pihak serta saran dan kritik membangun sangat kami harapkan

demi kesempurnaan kertas kerja ini.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 21: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

21

NAMA : HERUTAMI

ALAMAT : JL. FLAMBOYAN III/DI NO 15 GRAHA TIRTO ASRI

KELURAHAN TANJUNG RT 4/ RW 4, KECAMATAN TIRTO

KAB. PEKALONGAN

RIWAYAT PENDIDIKAN:

1. SD N II PANTIREJO LULUS TAHUN 1991

2. SMP N 1 SRAGI LULUS TAHUN 1994

3. SMU N WIRADESA LULUS TAHUN 1997

4. AKADEMI ILMU STATISTIK (AIS) MUH. SEMARANG LULUS TAHUN

2000

RIWAYAT PEKERJAAN:

1. TENAGA HONORER DI BPS KOTA PEKALONGAN SEJAK 2002

2. DI ANGKAT MENJADI CPNS DI BPS KOTA PEKALONGAN MULAI 1

JANUARI 2008

DAFTAR PUSTAKA

Page 22: Kertas Kerja Reformasi Birokrasi

22

http:// community.bps.go.id/portal/index.php?id=0,0,0#

http://www.bps.go.id

http:// pekalongankota .bps.go.id

Taryoto, Andin H. 2012. Optimalisasi Kinerja Pegawai melalui Peningkatan Disiplin