buat bezok pagi

27
Bab 1 pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah Sebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran hendaknya kita tidak boleh melupakan manusia lain, selain karna kita adalah mahluk sosial yang tidak lepas dari manusia lain kita adalah manusia yang sejak kecil telah dididik agar saling membantu satu sama lain dalam hal apapun dan dalam bidang apapun selagi kita mampu melakukannya. Seperti halnya dalam bidang pendidikan, seharusnya kita saling membantu dalam membangun pendidikan yang berkualitas agar dapat melahirkan generasi muda yang bermutu dan dapat membanggakan negara atau setidaknya membanggakan keluarganya. Namun, apa daya sebaik-baiknya manusia tidak akan luput dari kesalahan dan tidak akan lepas dari kegagalan, maupun itu kesalahan besar atau kesalahan kecil sekalipun. Tetapi jangan sampai kesalahan itu menghalangi kita untuk memperbaikinya. Pendidikan zaman sekarang, mungkin bisa dibilang semakin lama semakin menurun Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya anak-anak yang berkeliaran di jalanan, padahal seharusnya mereka berada di sekolah sedang menuntut ilmu untuk bekal di masa depan nanti dan agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan di negara kita ini. namun sepertinya hal itu masih jauh dari pandangan kita , kenapa kita bisa berkata seperti

description

bnbn

Transcript of buat bezok pagi

Bab 1 pendahuluan1.1 Latar belakang masalahSebagai manusia yang mempunyai akal dan pikiran hendaknya kita tidak boleh melupakanmanusia lain, selain karna kita adalah mahluk sosial yang tidak lepas dari manusia lain kita adalah manusia yang sejak kecil telah dididik agar saling membantu satu sama lain dalam hal apapun dan dalam bidang apapun selagi kita mampu melakukannya.Seperti halnya dalam bidang pendidikan, seharusnya kita saling membantu dalam membangun pendidikan yang berkualitas agar dapat melahirkan generasi muda yang bermutu dan dapat membanggakan negara atau setidaknya membanggakan keluarganya.Namun, apa daya sebaik-baiknya manusia tidak akan luput dari kesalahan dan tidak akan lepas dari kegagalan, maupun itu kesalahan besar atau kesalahan kecil sekalipun. Tetapi jangan sampai kesalahan itu menghalangi kita untuk memperbaikinya.Pendidikan zaman sekarang, mungkin bisa dibilang semakin lama semakin menurun

Hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya anak-anak yang berkeliaran di jalanan, padahal seharusnya mereka berada di sekolah sedang menuntut ilmu untuk bekal di masa depan nanti dan agar dapat mengurangi tingkat kemiskinan di negara kita ini. namun sepertinya hal itu masih jauh dari pandangan kita , kenapa kita bisa berkata seperti itu,disebabkan kerena tahun ke tahun belum terdapat perkembangan yang signifikan bahkan dapat kita rasakan sepertinya pendidikan itu semakin lama semakin menurun hal ini disebabkan karena kurangnya perhatian dari pemerintah dan pemimpin-pemimpin rakyat yang masih kurang refleks untuk menyikapi masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan.Banyak pihak yang mempertanyakan apa yang salah dalam penyelenggaraan pendidikan kita ? apakah masalah yang terjadi adalah salah pemerintah !, tetapi kita tidak boleh mengambil kesimpulan itu tidak semua masalah pendidikan adalah salah pemerintah namun itu juga salah kita yang masih kurang ikut ambil bagian/kewajiban kita dalam proses pengembangan pendidikan yang sedang berlangsung itulah yang menyebabkan masalah-masalah yang sering terdengar di telinga kita dalam karya ilmiah ini kami akan membahas atau memaparkan sedikit tentang masalah-masalah yang terjadi dalam dunia pendidikan yang ada di kota cimahi.

1.2 permasalahan dan ruang lingkup1.2.1 permasalahankualitas pendidikan yang menurun.1.2.2 ruang lingkupkualitas pendidikan di kota cimahi

1.3 rumusan masalahA. apa penyebab kualitas pendidikan diindonesia menurun?B. Apa akibat yang ditimbulkan dari penurunan kualitas pendidikan?1.4 tujuanuntuk mengevaluasi pendidikan di indonesia

1.5 metode(wawancara, observasi,tinjauan pustaka)

1.6 sistematika penulisan1.6.1 kata pengantar1.6.2 daftar isi1.6.3 bab 1 pendahuluan1.6.4 bab 2 landasan teori1.6.5 bab 3 pembahasan1.6.6 bab 4 simpulan dan saran1.6.7 daftar pustaka

Bab 3 Pembahasan2.1 masalah yang terjadi dalam dunia pendidikanMasalah yang terjadi dalam dunia pendidikan merupakan suatu jurang besar yang ada dalam pendidikan di negara kita. Disini kita akan membahas apa-apa saja masalah yang terjadi di dalam sistem pendidikan kita. Adapun masalah tersebut adalah sebagai berikut.2.1.1 Perhatian pemerintah dalam meratakan pendidikan2.1.2 Kualitas pengajar yang ada di sekolah2.1.3 Perhatian pendidik terhadap terdidik2.1.4 Kualitas fasilitas yang disediakan di sekolah2.1.5masalah-masalah yang terjadi pada siswa dilingkungan sekolahBerikut ini adalah penjelasan mengenai masalah-masalah yang ada di atas.2.1.1 Perhatian pemerintah dalam meratakan pendidikanDalam arti kata pemerataan adalah suatu proses dimana dalam proses itu terdapat suatu pandangan yang sama tanpa membeda-bedakan suatu kedudukan, agama, status sosial, suku, jenis kelamin, atau lokasi geografis dalam memperoleh sesuatu hal agar semua orang mendapat sesuatu yang sama rata dalam hal ini adalah (pendidikan), hal ini sependapat dengan ZZZZZZZZZZ dalam artikelnya yaitu:Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata pemerataan berasal dari kata dasar rata, yang berarti: 1) meliputi seluruh bagian, 2) tersebar kesegala penjuru, dan 3) sama-sama memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan kata pemerataan berarti proses, cara, dan perbutan melakukan pemerataan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan pelaksanaan pendidikan.Pelaksanaan pendidikan yang merata adalah pelaksanaan program pendidikan yang dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk dapat memperoleh pendidikan. Pemerataan dan perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama unutk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, amupun letak lokasi geografis.Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah suatu cara agar semua orang atau seluruh kalangan mendapat perhatian yang sama dalam mempelajari suatu pendidikan. Namun, jika hal ini belum dapat disalurkan maka kualitas pendidikan yang sekarang ini belum dapat kita rubah agar menjadi lebih baik yang ingin kita nikmati, mengapa belum bisa kita nikmati karta pendidikan yang belum merata akan menyebabkan jumlah orang berpendidikan akan tersaingi oleh jumlah orang yang tidak berpendidikan dan itu menyebabkan akan banyak anak-anak yang menggantungkan diri pada jalanan karna orang tuanya tidak tahu tentang pendidikan dan tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan anak-anaknya.Dalam propernas tahun 2000-2004 yang mengacu kepada GBHN 1999-2004 mengenai kebijakan pembangunan pendidikan pada poin pertama menyebutkan:Mengupayakan perluasan dan pemeraatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya Manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peninggakatan anggaran pendidikan secara berarti. Dan pada salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan Indonesia adalah untuk pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan bagi setiap warga negara.Dari hal diatas dapat kita simpulkan bahwa pemerataan pendidikan adalah tujuan utama agar pendidikan di negeri kita ini menjadi seperti yang kita inginkan agar terciptanya mutu pendidikan yang lebih baik.Permasalahan pendidikan dapat terjadi karna kurangnya perhatian pemerintah dalam memeratakan pendidikan.2.1.2 kualitas pengajar yang ada disekolahKualitas seorang pengajar adalah satu hal yang sangat penting didalam dunia pendidikan karna tanpa seorang pengajar yang baik takan ada murid yang baik pula.Ditempat-tempat pembelajaran negeri banyak ditemukan pengajar-pengajar yang tidak kompeten dalam mengajari anak muridnya karna anak murid belajar dari sang pengajar yang menyebabkan seorang murid akan meniru apa yang dilakukan pengajarnya misalnya saja bila sang pengajar sering tidak masuk untuk mengajar hal ini akan menyebabkan sang murid akan meniru kelakuan sang pengajar yang jarang masuk hal ini terjadi karna sang murid tersebut berpendapat bahwa si pengajar itu tidak akan masuk untuk mengajar yang menyebabkan sang murid akan mempunyai pemikiran pendek sepertiuntuk apa saya masuk guru saja tidak hadir jadi dikelas saya akan belajar apa hal ini yang akan terjadi bila sang pengajar sering lalai dalam menjalankan kewajibannya untuk memberikan pendidikan yang baik untuk muridnya.Adapun pengajar yang sering menyepelekan kelakuan para murid yang kurang memperhatikan. Jika sang pengajar melakukan hal itu atau membiarkan sang murid terus melakukan pelanggaran, ini akan membuat sang murid mempunyai perilaku atau kebiasaan-kebiasaan yang kurang baik dan jika ini tak ditanggulangi sang murid akan melakukan hal tersebut secara berulang-ulang yang akan menyebabkan sang murid tidak mengetahui apa yang diajarkan oleh sang pengajar jika hal ini tidak ditanggulangi akan membahayakan moral kelakuan sang murid dan masa depannya. Untuk menanggulanginya sang pengajar harus memberikan sanksi atau teguran agar sang murid tidak melakukan pelanggaran itu lagi.Adapun masalah seperti sifat mengabaikan yang ditunjukan oleh beberapa pengajar, hal ini sangat merugikan karna sang murid akan diabaikan oleh sang pengajar dan akan menyebabkan sang murid tak punya tempat untuk bertanya bila dia tidak mengerti tentang suatu mata pelajaran. Beberapa masalah lain juga terjadi seperti sang pengajar yang tidak mempedulikan nilai anak muridnya, contohnya bila ada seorang murid yang nilainya belum mencapai batas nilai ketuntasan mata pelajaran dan walaupun sang murid sudah meminta untuk memperbaiki nilai tersebut, tapi apa daya bila sang pengajar tidak mau menjawab permintaan sang murid tersebut untuk memperbaiki nilainya.Dari pendapat yang ada diatas dapat kami simpulkan bahwa seorang pengajar jangan sampai menyepelekan seorang murid walaupun sang murid tersebut sedikit bermasalah tetapi adalah tugas seorang pengajar agar membimbing murid tersebut agar lebih baik dan agar tidak mengulangi perbuatan mereka lagi. Banyak penyebab pengajar menyepelekan seorang murid ada beberapa penyabab, seperti:1. Gaji/penghasilan seorang pengajarSalah satu penyebab seorang guru menyepelekan muridnya adalah penghasilan atau gaji yang mereka dapat contohnya seorang pengajar yang sudah menjadi sseorang PNS akan lebih banyak meminta izin atau cuti dari pada seorang pengajar yang mesih berstatus pengajar honorer. Kita bisa berbicara seperti itu karna memang sudah banyak terjadi disekolah-sekolah negeri atau sekolah suasta, seperti contoh guru yang sudah berstatus sebagai PNS akan lebih leluasa meminta izin/cuti kepada lembaga pendidikan yang dia tempati, karna penghasilan dan nama/status mereka sebagai pengajar sudah di hak patenkan oleh pemerintah meskipun mereka sering tidak masuk. Hal seperti di atas sangat bertolak belakang dengan pengajar yang berstatus sebagai pengajar honorer di sekolah suasta, pengajar-pengajar yang ada disana sangat atraktif saat mengajar murid-muridnya walaupun si murid tersebut mempunyai latar belakang yang kurang baik hal ini ditunjang karna status si pengajar tersebut yang mesih sebagai pengajar honorer, karna seorang pengajar honorer pengahasilan/gaji yang ia terima masih ditentukan oleh sekolah tersebut dan bilamana sang pengajar tersebut sering lalai dan sering tidak masuk saat mengajar, sang pengajar tersebut akan mendapat sanksi atau teguran dari sekolah yang mungkin akan berdampak kepada status/karir nya disekolah tersebut sebagai pengajar dan juga bila ada seorang murid yang memkomplen salah seorang pengajar terhadap cara memengajarnya, pengajar tersebut juga akan mendapat sanksi dari sekolah tersebut.

2. Latar belakang seorang murid Disamping penyebab yang ada diatas ada juga penyebab yang terjadi dikalangan pelajar yang sering kitalihat. Kejadian itu adalah seorang pelajar di abaikan atau di bedakan dari murid lainnya. Biasanya hal ini terjadi karna latar belakang seorang murid yang tidak baik atau kurang berkenan di pandangan pengajarnya hal ini sangat tidak menguntungkan bagi si pelajar tersebut karna walaupun sang pelajar tersebut merasa bebas dari perhatian pengajar tersebut namun secara tidak langsung diapun tidak akan mendapat ilmu atau nilai yang diberikan oleh sang pengajar tersebut yang seharusnya dia usahakan untuk mendapatkannya namun jika dia tidak mendapat perhatian dari sang pengajar tersebut tidak mungkin sang pelajar tersebut akan mengusahakan untuk mendapatkannya dan tidak akan mengubah pola hidupnya yang dari buruk menjadi lebih baik dan pada akhirnya sang pelajar tersebut akan mendapat hasil yang kurang baik.Hal seperti di atas biasa kita temukan disekolah-sekolah negeri yang pengajarnya sudah menjadi pengajar yang berstatus sebagai PNS mengapa seperti itu karna sang pengajar tersebut sudah merasa aman dan berpikiran bahwa apapun yang terjadi pada sang pelajar tersebut tak akan berdampak pada karir atau statusnya sebagai pengajar, ya memang benar apapun yang terjadi pada sang pelajar tersebut tidak akan berdampak pada karir sang pengajar tersebut namun, apakah seorang pengajar cocok untuk berprilaku seperti itu. Dari kasus yang kita lihat diatas dapat kita simpulkan yang bersalah adalah kedua pihak, karna sang pelajar yang seharusnya memperhatikan sang pengajar dan menunjukan tingkah laku yang baik sebagai pelajar malah berkelakuan yang sebaliknya dan disamping itu seorang pengajar yang kewajibannya adalah mengajar seorang pelajar malah mengikutkan masalah pribadi yang terjadi antara pengajar dengan pelajar tersebut yang seharusnya seperti apa yang selalu dikatakan DI DALAM SEKOLAH SEMUA MURID SAMA DAN TIDAK ADA YANG DIBEDA-BEDAKAN namun apakah benar kata-kata tersebut sudah bisa kita laksanakan. pada kenyataannya masih banyak murid yang diperlakukan berbeda dari murid-murid yang lain hanya karna dia nakal atau bermasalah.2.1.3 Kualitas pendidik tehadap terdidikBeberapa hal memang sangat berepengaruh terhadap pendidikan di negeri kita ini dan akan sangat berpengaruh pada kemajuan pendidikan di indonesia dan salah satunya adalah cara mengajar seorang pengajar terhadap pelajarnya yang akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pendidikan di suatu wilayah.Karna itu kualitas seorang pengajar dalam mendidik seorang pelajar akan sangat berpengaruh dalam memajukan pendidikan di negara kita ini, berikut adalah masalah-masalah yang terjadi dalam suatu proses mengajar:A. Keberanian pengajar dalam menjelaskan pelajaranDalam suatu proses belajar mengajar kadang terjadi kejadian seperti guru yang kurang atraktif dalam mengajar. Dari yang kami lihat di kota cimahi ini proses mengajar yang dilakukan memang sudah cukup baik namun masih ada kekurangan yang harus diperbaiki untuk mendukung pendidikan yang lebih baik lagiagar tercipta pendidikan yang berkualitas internasional.Namun ada masalah yang biasanya terjadi pada seseorang yang baru menjadi pengajar hal tersebut adalah seorang pengajar yang masih gugup dalam menjelaskan pada suatu proses pembelajaran hal seperti ini sangat berpengaruh pada kemajuan pendidikan bila tidak cepat ditangani. Sebagaimana telah dijelaskan hal seperti gugup saat mengajar sangatlah fatal bagi proses pendidikan karna bila sang pengajar gugup saat mengajar akan menyebabkan apa yang dia jelaskan akan sulit untuk dipahami oleh para pelajar yang menjadi murid dikelasnya hal in terjadi karna jika sang pengajar gugup dalam menjelaskan suatu pelajaran akan menyebabkan pelajaran yang ia jelaskan akan berputar-putar dan menyebabkan sang pelajar sulit untuk memahami pelajaran yang sedang dia pelajari dan akan membuat pelajar tidak akan mengerti apa yang dia pelajari hari ini. Hal seperti ini yang akan menyebabkan turunnya kualitas pendidikan karna jika terus menerus seperti ini sang pelajar akan berpikiran pelajaran yang akan diajarkan tidak akan dia mengerti dan akhirnya sang pelajar akan membuat keputusan bahwa ia tidak akan memperhatikan pelajaran yang akan diajarkan oleh sang pengajar.Hal seperti itu bisa diatasi dengan cara memberi motivasi kepada sang pengajar, pelajar yang memberi suasana santai kepada sang pengajar dan pengajar senior yang memberi pelatihan atau nasihat kepada pengajar pemula.B. perilaku seorang pengajarKehadiran seorang pengajar ke sekolahnya sangatlah penting karna jika tidak ada seorang pengajar maka tidak akan ada pula proses pembelajaran oleh karna itu kehadiran dan ketepatan waktu seorang pengajar di nilai sangat penting.Perilaku seorang pengajar haruslah diperhatikan dengan sungguh-sungguh karna apa yang dilakukan seorang pengajar itulah yan akan ditiru oleh para pelajar.di kota cimahi ini terdapat masalah yang seperti itu contohnya seorang pengajar yang sering terlambat masuk dengan alasan yang tak jelas yang menyebabkan sang pelajar akan meniru perilaku pengajarnya itu dengan alasan pengajar tersebut datangnya tidak akan tepat waktu jadi untuk apa saya datang tepat waktu dan hanya diam dikelas menunggu pengajar tersebut datang kebanyakan para pelajar akan berfikir seperti itu termasuk juga kami. perilaku seperti ini haruslah dihindari oleh para pengajar karna akan berdampak kepada lulusan dari sekolah yang terdapat pengajar seperti ini.Ada pula pengajar yang bahkan memilih tidak masuk dari pada terlambat hal seperti ini yang bahkan akan lebih berbahaya karna jika pengajar tersebut tidak hadir didalam kelas tidak akan ada yang mengajari para pelajar yang sudah haus akan ilmu pengetahuan dan juga tidak akan ada yang mengawasi dan membenarkan perilaku apa yang dilakukan para pelajar di dalam kelas dan apabila bila tidak ada yang mengawasi perilaku negatif para pelajar didalam kelas seperti perkelahian antar siswa atau merokok didalam kelas.Adapun perilaku pengajar yang merugikan para pelajar dalam bidang meterial hal ini sangat jarang terjadi tapi pernah dialami oleh para sisiwa. Hal seperti ini terjadi dengan cara sang pengajar meminta uang kepada pelajar untuk membeli peralatan tetapi beberapa lama waktu menjelang sang pengajar tersebut tidak kembali hingga semester berakhir dan materi yang para pelajar berikan tidak kembali. Hal seperti ini sangat melenceng dan merugikan para pelajar dan merendahkan martabat seorang pengajar.2.1.4 kualitas fasilitas yang disediakan disekolahFasilitas yang ada disekolah memang sangatlah penting dalam menunjang dan memajukan suatu pendidikan bisa kita bayangkan proses pendidikan tanpa adanya penunjang seperti fasilitas yang ada sekolah. Tentu proses pendidikan takan bisa berjalan dengan lancar.Dari pendapat diatas bisa kita simpulkan bahwa fasilitas sangat menunjang proses pendidikan yang baik, tapi bagaimana bila biaya-biaya yang seharusnya digunakan untuk membiayai fasilitas sekolah malah digunakan untuk kepentingan pribadi, hal ini sering terjadi di beberapa sekolah seperti yang diberitakan media indonesia pada 19 agustus 2011 yaituSejumlahkejanggalan dalam penggunaan anggaran di SMPN 1 Cikini diungkap ICW.Eni KartimahPRAKTIK korupsi dunia pendidikan buk.in isapan jempol belaka. Indikasi rekayasa dan konspirasi anggaran antara sekolah dan dinas pendidikan (Disdik) semakin terang kendati belum semuanya dapat dibuktikan akibat ketidaktransparanan transaksi sekolah.Hal itu terungkap saat penyerahan bukti kejanggalan penggunaan anggaran sekolah oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Aliansi orang tua Peduli Pendidikan Indonesia (APPI) di kantor Disdik DKI Jakarta, kemarin.Pembuktian yang tersusun dalam satu bundel dokumen itu terkait dengan penggunaan anggaran yang terindikasi korupsi, tidak akuntabel, dan berpotensi memicu praktik korupsi di SMPN 1 Cikini, Jakarta, yang berstatus rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI).Koordinator Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri mengatakan dokumen yang diserahkan adalah ulasan anggaran dan belanja dana sumbangan rutin bulanan (SRB) serta sumbangan peserta didik baru (SPDB) SMI\ 1Jakarta (Cikini).Adapun rincian kejanggalan dalam penggunaan anggaran di sekolah itu, lanjutnya, antara lain pertama, dana insentif yang diberikan kepada pengawas RSBI Jakarta Pusat sebesar Rpl juta pada 18 Oktober 2010."Ini bentuk gratifikasi yang diberikan pihak sekolah (kepala sekolah dan komite sekolah) kepada pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Suku Dinas Jakarta Pusat," ujarnya.Padahal, menurut Febri, tindakan itu bertentangan dengan Undang-Undang Antikorupsi yang melarang PNS menerima dana apa pun dari masyarakat. Terlebih, pengawas RSBI tidak berhubungan langsung dengan kegiatan sekolah. Begitu pula tidak ada dana bagi pihak pengawas dalam anggaran pendapatan dan belanja sekolah (APBS).Kejanggalan kedua adalah pengeluaran bendahara sekolah sebesar Rp5 juta untuk keperluan koordinasi RSBI dan workshop RSBI se-DKI Jakarta pada 3 September 2010. Padahal, ia mengatakan APBS SMPN 1 Jakarta tidak mengalokasikan secara eksplisit dana kegiatan itu.Selain itu, ICW mengungkapkan adanya pengucuran dana Rp3,1 iutj dil. kukan bendahara SMPN 1 Jakarta yang berasal dari rekening SRB nyaris setiap bulan untuk keperluan pembayaran listrik sekolah tersebut. Padahal, dalam APBS, pembayaran listriksepenuhnya dibiayai dana bantuan operasional sekolah (BOS).Bukti lainnya adalah keberadaan dana transportasi untuk keperluan pemantauan dan evaluasi dan supervisi pada 23 Desember 2010 sebesar Rp9 juta. Meski tercantum dalam APBS, kata Febri, hal itu di luar logika kebutuhan pengeluaran transportasi."Pada 8 Desember 2010, bendahara sekolah juga mengeluarkan dana Rpl9,8 juta untuk membiayai Penilaian Kinerja Kepala Sekolah SMPN 1 Jakarta. Pengeluaran ini sebenarnya tercantum dalam APBS, tetapi kemudian terasa janggal karena jumlahnya dinilai terlalu besar untuk membiayai kegiatan seperti itu."Selain itu, dana SRB dan SPDB dialokasikan untuk konsumsi makan siang guru dan karyawan sebesar Rp31 juta untuk periode Juli 2010 sampai Juni 2011. Padahal, dalam APBS SMPN 1 Jakarta poin 5b 10 telah disiapkan anggaran untuk keperluan itu sebesar Rp52 juta yang bersumber dari biaya operasional pendidikan.Akan dipelajariDi lain pihak. Wakil Kadisdik DKI AgusSuradika mengatakan pihaknya masih akan mempelajari isi dokumen itu. Ia berjanji ak?.n segera memberikan keterangan lanjutan setelah selesai mempelajari isi dokumen."Saya harap ICW tidak menghakimi dan saya tidak mau mengatakan seseorang terlibat korupsi atau tidak sebelum bisa dibuktikanKasus korupsi yang terjadi disekolah memang sudah di akui adanya seperti yang diungkapkan kepala dinas pendidikan jabar wahyudin zarkasih yaituKepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyudin Zarkasih mengklaim tingkat korupsi paling kecil itu ada di sekolah.

Karena itu, masyarakat jangan antipati atau curiga jika ada pembangunan ruang kelas baru (RKB) yang dilakukan sekolah.

Pembangunan RKB itu paling bagus dilakukan sekolah. Buktinya pernah ada melalui audit Tuhan. Saat gempa dulu, sekolah yang dibangun komite tetap kokoh, sementara yang dibangun pihak ketiga pada roboh. Korupsi paling kecil itu di sekolah. Masalahnya, sekolah itu dicurigai terus, tutur Wahyudin kepada wartawan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (11/8/2011)

Menurut Wahyudin, kontrol untuk sekolah itu jauh lebih mudah karena dilakukan orangtua siswa. Sementara pihak ketiga harus melalui elemen masyarakat tertentu walaupun orangtua siswa masih bisa dilibatkan.

Kalau ada korupsi, itu masih sebatas oknum. Stakeholder, percaya lah. Sekolah itu jangan dicurigai terus. Ada kesalahan langsung di-blow up besar-bersaran. Padahal kontrolnya paling bagus. Mari kita percayakan dulu, terus kita evaluasi bersamaOleh karna maraknya kejadian korupsi terjadi disekolah-sekolah orang tua siswa harus aktif dalam mengawasi dimana anak-anaknya menuntut ilmu.2.1.5 kenakalan pelajar dilingkungan sekolahMasalah yang sering terjadi pada pelajar disekolah biasanya terjadi karna kurangnya perhatian orangtua dan hasutan orang lain yang menyebabkan seorang pelajar melenceng kepada pergaulan bebas, minuman keras, rokok dan mesih banyak lagi.Kenakalan remaja adalah kenakalan yang terjadi pada saat seseorang masih remaja yang disebabkan oleh lingkungan yang kurang baik dan kurangnya perhatian orang tua. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial (TP-KJM, 2002).Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi valid sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah (atau sedang) mengalami pubertas namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka.Untuk dapat memahami remaja, maka perlu dilihat berdasarkan perubahan pada dimensidimensi tersebut

Dimensi Biologis

Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang menjadi aktif dalam memproduksi dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH); dan 2). Luteinizing Hormone (LH). Pada anak perempuan, kedua hor mon tersebut merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone: dua jenis hormon kewanitaan. Pada anak lelaki, Luteinizing Hormone yang juga dinamakan Interstitial-Cell Stimulating Hormone (ICSH) merangsang pertumbuhan testosterone.Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem biologis seorang anak. Anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, dll. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, otot, dan fisik lainnya yang berhubungan dengan tumbuhnya hormon testosterone. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.

Dimensi Kognitif

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan. Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu mengadaptasikan diri dengan lingkungan sekitar mereka. Pada kenyataan, di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia) masih sangat banyak remaja (bahkan orang dewasa) yang belum mampu sepenuhnya mencapai tahap perkembangan kognitif operasional formal ini. Sebagian masihtertinggal pada tahap perkembangan sebelumnya, yaitu operasional konkrit, dimana pola pikir yang digunakan masih sangat sederhana dan belum mampu melihat masalah dari berbagai dimensi. Hal ini bisa saja diakibatkan sistem pendidikan di Indonesia yang tidak banyak menggunakan metode belajarmengajar satu arah (ceramah) dan kurangnya perhatian pada pengembangan cara berpikir anak. penyebab lainnya bisa juga diakibatkan oleh pola asuh orangtua yang cenderung masih memperlakukan remaja sebagai anak-anak, sehingga anak tidak memiliki keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usia dan mentalnya. Semestinya, seorang remaja sudah harus mampu mencapai tahap pemikiran abstrak supaya saat mereka lulus sekolah menengah, sudah terbiasa berpikir kritis dan mampu untuk menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik.

Dimensi Moral

Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Elliot Turiel (1978) menyatakan bahwapara remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalahmasalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dsb. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya. Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya kenyataan lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalammelihat hidup dan beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas dan seringkali membingungkan, terutama jika ia terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa kanak-kanak. Kemampuan berpikir dalam dimensi moral (moral reasoning) pada remaja berkembang karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan ketidakseimbangan antara yang mereka percayai dahulu dengan kenyataan yang ada di sekitarnya. Mereka lalu merasa perlu mempertanyakan dan merekonstruksi pola pikir dengan kenyataan yang baru. Perubahan inilah yang seringkali mendasari sikap "pemberontakan" remaja terhadap peraturan atau otoritas yang selama ini diterima bulat-bulat. Misalnya, jika sejak kecil pada seorang anak diterapkan sebuah nilai moral yang mengatakan bahwa korupsi itu tidak baik. Pada masa remaja ia akan mempertanyakan mengapa dunia sekelilingnya membiarkan korupsi itu tumbuh subur bahkan sangat mungkin korupsi itu dinilai baik dalam suatu kondisi tertentu. Hal ini tentu saja akan menimbulkan konflik nilai bagi sang remaja. Konflik nilai dalam diri remaja ini lambat laun akan menjadi sebuah masalah besar, jika remaja tidak menemukan jalan keluarnya. Kemungkinan remaja untuk tidak lagi mempercayai nilai-nilai yang ditanamkan oleh orangtua atau pendidik sejak masa kanak-kanak akan sangat besar jika orangtua atau pendidik tidak mampu memberikan penjelasan yang logis, apalagi jika lingkungan sekitarnya tidak mendukung penerapan nilai-nilai tersebut.Peranan orangtua atau pendidik amatlah besar dalam memberikan alternatif jawaban dari hal-hal yang dipertanyakan oleh putra-putri remajanya. Orangtua yang bijak akan memberikan lebih dari satu jawaban dan alternatif supaya remaja itu bisa berpikir lebih jauh dan memilih yang terbaik. Orangtua yang tidak mampu memberikan penjelasan dengan bijak dan bersikap kaku akan membuat sang remaja tambah bingung. Remaja tersebut akan mencari jawaban di luar lingkaran orangtua dan nilai yang dianutnya. Ini bisa menjadi berbahaya jika lingkungan baru memberi jawaban yang tidak diinginkan atau bertentangandengan yang diberikan oleh orangtua. Konflik dengan orangtua mungkin akan mulai menajam.

Dimensi Psikologis

Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak. Pada masa ini mood (suasana hati) bisa berubah dengan sangat cepat. Hasil penelitian di Chicago oleh Mihalyi Csikszentmihalyi dan Reed Larson (1984) menemukan bahwa remaja rata-rata memerlukan hanya 45 menit untuk berubah dari mood senang luar biasa ke sedih luar biasa, sementara orang dewasa memerlukan beberapa jamuntuk hal yang sama. Perubahan mood (swing) yang drastis pada para remaja ini seringkali dikarenakan beban pekerjaan rumah, pekerjaan sekolah, atau kegiatan sehari-hari di rumah. Meski mood remaja yang mudah berubah-ubah dengan cepat, hal tersebut belum tentu merupakan gejala atau masalah psikologis. Dalam hal kesadaran diri, pada masa remaja para remaja mengalami perubahan yang dramatis dalam kesadaran diri mereka (self-awareness). Mereka sangat rentan terhadap pendapat orang lain karena mereka menganggap bahwa orang lain sangat mengagumi atau selalu mengkritik mereka seperti mereka mengagumi atau mengkritik diri mereka sendiri. Anggapan itu membuat remaja sangat memperhatikan diri mereka dan citra yang direfleksikan (self-image). Remaja cenderung untuk menganggap diri mereka sangat unik dan bahkan percaya keunikan mereka akan berakhir dengan kesuksesan dan ketenaran. Remaja putri akan bersolek berjam-jam di hadapan cermin karena ia percaya orang akan melirik dan tertarik pada kecantikannya, sedang remaja putra akan membayangkan dirinya dikagumi lawan jenisnya jika ia terlihat unik dan hebat. Pada usia 16 tahun ke atas, keeksentrikan remaja akan berkurang dengan sendirinya jika ia sering dihadapkan dengan dunia nyata. Pada saat itu, Remaja akan mulai sadar bahwa orang lain tenyata memiliki dunia tersendiri dan tidak selalu sama dengan yang dihadapi atau pun dipikirkannya. Anggapan remaja bahwa mereka selalu diperhatikan oleh orang lain kemudian menjadi tidak berdasar. Pada saat inilah, remaja mulai dihadapkan dengan realita dan tantangan untuk menyesuaikan impian dan angan-angan mereka dengan kenyataan. Para remaja juga sering menganggap diri mereka serba mampu, sehinggaseringkali mereka terlihat tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka. Tindakan impulsif sering dilakukan; sebagian karena mereka tidak sadar dan belum biasa memperhitungkan akibat jangka pendek atau jangka panjang. Remaja yang diberi kesempatan untuk mempertangung-jawabkan perbuatan mereka, akan tumbuh menjadi orang dewasa yang lebih berhati-hati, lebih percaya-diri, dan mampu bertanggung-jawab. Rasa percaya diri dan rasa tanggung-jawab inilah yang sangat dibutuhkan sebagai dasar pembentukan jatidiri positif pada remaja. Kelak, ia akan tumbuh dengan penilaian positif pada diri sendiri dan rasa hormat pada orang lain dan lingkungan. Bimbingan orang yang lebih tua sangat dibutuhkan oleh remaja sebagai acuan bagaimana menghadapi masalah itu sebagai seseorang yang baru; berbagai nasihat dan berbagai cara akan dicari untuk dicobanya. Remaja akan membayangkan apa yang akan dilakukan oleh para idolanya untuk menyelesaikan masalah seperti itu. Pemilihan idola ini juga akan menjadi sangat penting bagi remaja Dari beberapa dimensi perubahan yang terjadi pada remaja seperti yang telah dijelaskan diatas maka terdapat kemungkinan kemungkinan perilaku yang bisa terjadi pada masa ini. Diantaranya adalah perilaku yang mengundang resiko dan berdampak negative pada remaja. Perilaku yang mengundang resiko pada masa remaja misalnya seperti penggunaan alcohol, tembakau dan zat lainnya; aktivitas social yang berganti ganti pasangan dan perilaku menentang bahaya seperti balapan, selancar udara, dan layang gantung (Kaplan dan Sadock, 1997). Alasan perilaku yang mengundang resiko adalah bermacam macam dan berhubungan dengan dinamika fobia balik ( conterphobic dynamic ), rasa takut dianggap tidak cakap, perlu untuk menegaskan identitas maskulin dan dinamika kelompok seperti tekanan teman sebaya.

Selain akan berdampak pada diri mereka sendiri kenakalan remaja juga akan berdampak pada kemajuan pendidikan. Oleh sebab itu kita harus mengawasi para remaja yang mereka nanti akan menjadi penerus bangsa.

2.2 cara memperbaiki mutu pendidikanpendidikan sangatlah penting untuk memajukan suatu daerah atau bahkan suatu negara oleh karena itu memperbaiki mutu pendidikan sangatlah penting, berikut adalah cara untuk memperbaiki mutu pendidikan menurut kami:2.2.1 mengevaluasi kualitas para guru2.2.2 menambah fasilitas sekolah 2.2.3 mengawasi para pengajar dan pelajarnya

2.2.1 memperbaiki kualitas para guruKualitas guru adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru untuk diberikan pada anak didiknya. Ada tiga kegiatan penting yang diperlukan oleh guru untuk bisa meningkatkan kualitasnya sehingga bisa terus menanjak pangkatnya sampai jenjang kepangkatan tertinggi.A. para guru harus memperbanyak tukar pikiran tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman mengembangkan materi pelajaran dan berinteraksi dengan peserta didik. Tukar pikiran tersebut bisa dilaksanakan dalam perternuan guru sejenis di sanggar kerja guru, ataupun dalam seminar-seminar yang berkaitan dengan hal itu. Kegiatan ilmiah ini hendaknya selalu mengangkat topik pembicaraan yang bersifat aplikatif. Artinya, hasil pertemuan bisa digunakan secara langsung untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Hanya perlu dicatat, dalam kegiatan ilmiah semacam itu hendaknya faktor-faktor yang bersifat struktural administrative harus disingkirkan jauh-jauh. Misalnya, tidak perlu yang memimpin pertemuan harus kepala sekolah. B. akan lebih baik kalau apa yang dibicarakan dalam pertemuan- pertemuan ilmiah yang dihadiri para guru adalah merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para guru sendiri. Dengan demikian guru harus melakukan penelitian. Untuk ini perlulah anggapan sementara ini bahwa penelitian hanya dapat dilakukan oleh para akademisi yang bekerja di perguruan tinggi atau oleh para peneliti di lembaga-lembaga penelitian harus dibuang jauh-jauh. Justru sekarang ini perlu diyakini pada semua fihak bahwa hasil-hasil penelitian-penelitian tentang apa yang terjadi di kelas dan di sekolah yang dilakukan oleh para guru adalah sangat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sebab para gurulah yang nyata-nyata memahami dan manghayati apa yang terjadi di sekolah, khususnya di kelas.C. guru harus membiasakan diri untuk mengkomunikasikan hasil penelitian yang dilakukan, khususnya lewat media cetak. Untuk itu tidak ada alternatif lain bagi guru meningkatkan kemampuan dalam menulis laporan penelitian. Tugas utama guru adalah mengembangkan potensi siswa secara maksimallewat penyajian mata pelajaran. Setiap mata pelajaran, dibalik materi yang dapatdisajikan secara jelas, memiliki nilai dan karakteristik tertentu yang mendasarimateri itu sendiri. Oleh karena itu, pada hakekatnya setiap guru dalammenyampaikan suatu mata pelajaran harus menyadari sepenuhnya bahwa seiringmenyampaikan materi pelajaran, ia harus pula mengembangkan watak dan sifat yangmendasari dalam mata pelajaran itu sendiri.Dalam dunia pendidikan, keberadaan peran dan fungsi guru merupakan salah satufaktor yang sangat signifikan. Guru merupakan bagian terpenting dalam prosesbelajar mengajar, baik di jalur pendidikan formal maupun informal. Guru menjadifaktor utama dalam penciptaan suasana pembelajaran. Kompetensi guru dituntutdalam menjalankan tugasnya secara profesional. Studi tentang pendidikan guru diakhir abad ke 20 dan awal abad ke 21 menunjukkan fenomena yang semakin kuatmenempatkan guru sebagai suatu profesi. Kondisi nyata kini memandang bahwaguru sebagai sebuah profesi, bukan lagi dianggap sebagai suatu pekerjaan(vokasional) biasa yang memerlukan pendidikan tertentu Oleh sebab itu, dalamsetiap upaya peningkatan kualitas pendidikan di tanah air, tidak dapat dilepaskandari berbagai hal yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri.2.2.2 menambah fasilitas sekolah

Fasilitas yang ada didalam sekolah adalah salah satu penunjang penting dalam memajukan pendidikan, oleh karena itu pemerintah harus mau menambah fasilitas yang ada disetiap sekolah agar dapat tercipta pendidikan yang bermutu bagi setiap pelajar yang mebutuhkan.Karna alasan itu lah kita harus membantu dalam menambah dan merawat fasilitas yang ada disuatu lembaga pendidikan dengan cara mengawasi para pelajar yang sedang berada dalam proses pembelajaran dan menasehatinya agar tidak merusak atau mengganggu fasilitas yang ada dan jika kita mempunyai materi yang lebih kita dapat menambah fasilitas yang ada.Jika kita dapat melakukan hal seperti itu kita akan membantu dapat mengurangi beban pemerintah dalam memajukan pendidikan dinegara kita ini dan dengan seiring berjalanya waktu kita akan dapat merasakan kualitas pendidikan yang bermutu, dan perlu kita ketahui bahwa memajukan pendidikan bukanlah tugas pemerintah semata melainkan tugas kita juga sebagai warga negara kesatuan republik indonesia.

2.2.3 mengawasi pelajar dan pengajarnya agar dapat tercipta pendidikan yang baik kita haruslah ikut campur dalam proses pembelajaran. Dengan cara ikut mengawasi dalam pembelajaran dan melaporkan apa-apa saja yang melenceng dari proses pembelajaran yang seharusnya.2.2.4 kualitas pendidikan di cimahiberikut adalah informasi tentang pendidikan yang ada di kota cimahi yang kami dapatkan dari pemerintah kota cimahi.