Bronko Pneumon i

21
Bronkopneumoni CO Asissten RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH Ella Sariati 15174025 Pembimbing dr. Faisal Husien, Sp. A, MSc

description

l;jksaj

Transcript of Bronko Pneumon i

Bronkopneumoni

CO Asissten RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH

Ella Sariati 15174025

Pembimbing dr. Faisal Husien, Sp. A, MSc

Defenisi

Peradangan pada parenkim paru yang melibatkan

brokus/bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercak-bercak (patchy distribution)

Bronkopneumonia

Epidemiologi

Pneumococcus adalah penyebab utama pneumonia. Bronkopneumonia lebih sering Pada anak kecil dan bayi

Insiden penyakit ini pada negara berkembang hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko

kematian yang tinggi, sedangkan di Amerika pneumonia menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada

anak di bawah umur 2 tahun

Klasifikasi Pneumonia

Secara Anatomis pneumonia dibagi 3 : 1.Pneumonia Lobaris 2.Pneumonia Lobularis/Bronkopneumonia 3.Pneumonia Interstisial/Bronkiolitis

Secara etiologi pneumonia yaitu : 1.Bakteri 2.Virus 3.Jamur 4.Aspirasi benda asing 5.Sindrom loeffler

Klasifikasi Pneumonia berdasarkan lingkungan

• Pneumonia komunitas : endemik, muda atau orang tua.• Pneumonia nosokomial : didahului perawatan di RS.• Pneumonia rekurens : terjadi berulangkali, berdasarkan

penyakit paru kronik.• Pneumonia aspirasi : alkoholik, usia tua.• Pneumonia pada gangguan imun : pada pasien

transplantasi, onkologi, AIDS.• Pneumonia Kronik : Dapat berupa pneumonia

karena infeksi dan bukan karena infeksi.• Penyakit paru eosinofilik : Penyakit paru akibat

kelompok gangguan paru yang beragam yang ditandai oleh adanya infiltrasi eosinofil

• Pneumonia resolusi lambat : Bila pengurangan gambaran konsolidasi pada foto thorax lebih kecil dan 50% dalam 2 minggu dan berlangsung lebih dari 21 hari.

Patologi dan Patogenesis

Stadium I/ HiperemiaTerjadi respon peradangan permulaan yang berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi

Stadium IV / Resolusi Resolusi yang terjadi

sewaktu respon imun dan peradangan mereda, sisa-sisa sel fibrin dan eksudat lisis dan diabsorpsi oleh

makrofag sehingga  jaringan kembali ke

struktur semula.

Stadium II / Hepatissi Merah

terjadi sewaktu alveolus terisi oleh sel darah

merah, eksudat dan fibrin yang dihasilkan oleh

pejamu (host) sebagai bagian dari reaksi

peradangan

Stadium III / Hepatisasi Kelabu

Hepatisasi kelabu yang terjadi sewaktu sel-sel

darah putih mengkolonisasi daerah paru yang terinfeksi.

Faktor Resiko

Gangguan Nutrisi

Defisiensi vitamin A

Faktor lingkungan

Kelengkapan imunisasi

Paparan asap rokok

Manifestasi Klinis

Penurunan nafsu makan

Demam Tinggi

Rewel, gelisah

Pernafasan cepat dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung

Sianosis sekitar mulut dan hidung

Batuk

Merintih

Ronkhi basah halus nyaring

Diagnosis

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan Penunjang

Foto toraks (AP/lateral) merupakan pemeriksaan penunjang utama untuk menegakkan diagnosis. Foto AP dan lateral dibutuhkan untuk menentukan lokasi anatomik dalam paru. Infiltrat tersebar paling sering dijumpai, terutama pada  pasien bayi.

Penatalaksanaan

Pemberian oksigen

Pemasangan cairan dan nutrisi yang adekuat

Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis

Komplikasi

1.Efusi Pluera 2.Empiema 3.Pericarditis 4.Meningitis

Status Pasien

No. RM : 50-65-98Nama : Ny. CUmur : 3 BulanJenis Kelamin : PrBB : 4,8 KgAlamat :Kuta Padang

Keluhan Utama :Batuk 3 minggu

• Keluhan Tambahan : Sesak 1 minggu dan demam 1 minggu

• Riwayat Penyakit Sekarang : Orang tua os mengeluhkan batuk sudah 3 minggu, batuk berawal kering dan berdahak dan disertai sesak nafas. Orang tua os mengeluhkan anaknya demam 1 minggu, demam sering terjadi pada waktu siang dan malam. Demam bersifat turun dan turun panas setelah minum obat paracetamol, BAB dan BAK normal.

• Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada

• Riwayat Pengobatan : Paracetamol dan amoxillin

• Riwayat Penyakit Keuarga : Tidak ada

• Riwayat Kelahiran : Persalinan Normal, BB 3,3 kg

•Riwayat Imunisasi : 2 x

•Riwayat Nutrisi : Pasien masih minum ASI sejak lahir sampai sekarang

•Pemeriksaan Fisik - Keadaan Umum : Baik - Kesadaran : compos mentis - Tanda vital : - HR : 160 x/m- RR : 39 x/m - Temp: 38,9 oc- TD : Tidak dilakukan

Status Generalis

- Kepala : Simetris, rambut warna hitam dan tidak mudah di cabut - Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik

- Telinga, Hidung, tenggorokkan, Leher dan mulut : Tidak ditemukan kelainan

- Toraks : Bentuk simetris, ada retraksi disuprasternal dan intercostal

- Jantung : Iktus cordis tidak terlihat, bunyi jantung tidak ditemukan gallop atau murmur.

- Paru : Simetris kanan dan kiri, sonor (-), Bronkovesikuler kasar, ronkhi (+/+), Wheezing (+/+)

- Abdomen : Bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba dan timpani dikeempat kuadran abdomen.

- Ekstremitas : akral hangat, capillary refill time < 2 detik

- KGB : DBN

- Diagnosa Kerja : -Bronkopneumoni- Bronkiolitis- Bronkitis

- Pemeriksa Penunjang :- Pemeriksaan

Laboratorium (Darah Rutin)

- Foto thorak AP/lateral

- Diagnosa akhir : - Bronkopneumoni

- Penatalaksanaan : - Kebutuhan cairan IVFD =

330 cc/hari= 14 gtt/mnt mikro

- Pracetamol syrp 4-6 = ½ cth - Salbutamol nebulizer- Inj Ampicilin IV 150 mg/8

jam

Follow UP

Tanggal Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab

5/6/2015 Temp: 38 oC HR : 79 x/m RR : 35 x/m Thorak : adanya retraksi suprasternal, intercostal Paru : suara pernapasan bronkovesikuler kasar, ronkhi (+/+), wheezing (+/+)

-

6/6/2015 Temp: 37,9 oC HR : 110 x/m RR : 40 x/m Thorak : adanya retraksi suprasternal, intercostal Paru: suara pernapasan bronkovesikuler kasar, ronkhi (+/+), wheezing (+/+)

-

Tanggal Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Lab

7/6/2015 Temp: 37,8 oC HR : 110 x/m RR : 45 x/m Thorak: adanya retraksi suprasternal dan intercostal Paru : suara pernapasan bronkovesikuler kasar, ronkhi (+/+), wheezing (+/+)

-

8/6/2015 Temp : 37,4 oC HR : 120 x/m RR : 35 x/m Thorak : adanyan retraksi suprasternal, intercostal Paru :, suara pernapasan bronkovesikuler kasar (-) ronkhi (+/+), wheezing (-/- )Akral dingin, sianosis (+), rewel, merintih.

Leukosit 41,0 ul Eritrosit 4,17HB 11,6 ul Trombosit 418 ul PCT/HT