Bph

25
Benign Prostate Hyperplasia Eliza Nofitri 109170009

description

BPH

Transcript of Bph

  • Benign Prostate Hyperplasia Eliza Nofitri109170009

  • PendahuluanPembesaran prostat jinak atau Benign Prostate Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit tersering kedua penyakit kelenjar prostat di klinik urologi di Indonesia Dahulu disebut sebagai hipertrofi prostat jinak atau Benign Prostate Hypertrophy (BPH)

  • Anatomi Kelenjar Prostat

  • Lanjutan

  • Fungsi Kelenjar ProstatMenghasilkan cairan yang merupakan salah satu komponen dari cairan ejakulasi. Volume cairan prostat merupakan 25% dari seluruh volume ejakulasi. Fungsi prostat yang normal tergantung pada testosteron, yang dihasilkan oleh sel Leydig testis dalam respon terhadap rangsangan oleh hormon luteinisasi (LH) dari hipofisis. Testosteron dimetabolisme menjadi dehidrotestosteron oleh 5a-reduktase di dalam prostat dan vesikulaseminalis.

  • DefinisiHiperplasia adalah penambahan ukuran suatu jaringan yang disebabkan oleh penambahanjumlah sel yang membentuknya. Benign Prostate Hyperplasia (BPH) adalah pertumbuhan berlebihan sel - sel prostat yang tidak ganas.Banyak terjadi pada zona transisional.

  • EpidemiologiDi seluruh dunia, sekitar 30 juta pria memiliki gejala yang berhubungan dengan BPH. 20% pada usia 41 - 50 tahun50% pada usia 51 - 60 tahun90% pada usia 80 tahun

  • EtiologiTeori dihidrotestosteronKetidakseimbangan antara estrogen-testosteronInteraksi stroma-epitelBerkurangnya kematian sel prostatTeori sel stem

  • Faktor ResikoKadar HormonUsiaRasRiwayat keluargaObesitasPola DietKebiasaan merokokKebiasaan minum beralkohol

  • PatofisiologiGinjal dan Ureter Refluks vesiko- ureter Hidroureter Hidronefrosis Gagal ginjalBuli buli- Hipertrofi otot detrusor- Trabekulasi - Selula- Divertikel buli buli Tekanan intravesikal meningkat

    Penyempitan lumen uretra posteriorHiperplasia prostat

  • Patofisiologi

  • Gambaran BPH

  • Gambaran KlinisGejala pada saluran kemih bagian bawahGejala pada saluran kemih bagian atasGejala di luar saluran kemih

  • Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS)

    ObstruktifIritasiHesitansiFrekuensiIntermittensiNokturiaPancaran miksi lemahUrgensiMiksi tidak puasDisuriaMenetes setalah miksi

  • DiagnosisAnamnesis- Identitas- Keluhan utama- Riwayat Penyakit Sekarang- Riwayat Penyakit Dahulu- Riwayat Penyakit Keluarga- Pribadi dan Sosial- Sistem tubuh

  • International Prostatic Symptom Score (I-PSS) Untuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih bagian bawah, beberapa ahli dan organisasi urologi membuat sistem skoring yang secara subyektif dapat diisi dan dihitung sendiri oleh pasienSistem scoring yang dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah Skor Internasional Gejala Prostat atau I-PSS (International Prostatic Symptom Score)

  • PertanyaanJawaban dan SkorKeluhan pada bulan terakhirTidak sama sekali5 sampai 15 kali15 kaliLebih dari 15 kaliHampir selaluAdakah anda merasa buli buli tidak kosong setelah buang air kecil?012345Berapa kali anda hendak buang air kecil lagi dalam waktu 2 jam setelah buang air kecil?012345Berapa kali terjadi air kencing berhenti sewaktu buang air kecil?012345Berapa kali anda tidak dapat menahan keinginan buang air kecil?012345Berpa kali arus air seni lemah sekali sewaktu buang air kecil?012345Berapa kali terjadi anda mengalami kesulitan memulai buang air kecil (harus mengejan)012345Berapa kali anda bangun untuk buang air kecil di waktu malam?01x2x3x5x5xAndaikata hal yang anda alami sekarang akan tetap berlangsung seumur hidup, bagaimana perasaan anda?Sangat senangCukup senangBiasa sajaAgak tidak senangTidak menyenangkanSangat tidak menyenangkanJumlah nilai:0 = baik sekali1 = baik2 = kurang baik3 = kurang4 = buruk5 = buruk sekali

  • LanjutanPemeriksaan fisik- CVA (Costo Vertebrae Angularis)- DRE

    DerajatColok DuburSisa Volume UrinIPenonjolan prostat, batas atas mudah diraba< 50 mlIIPenonjolan prostat jelas, batas atas dapat dicapai 100 mlIIBatas atas prostat tidak dapat diraba> 100 mlIVRetensi urin total

  • LanjutanPemeriksaan penunjang- Uroflowmetri- Laboratorium (urine rutin, darah rutin, PSA/ PSAD)- Pencitraan (foto polos abdomen, pielografi intravena, USG dan sistokopi)

  • Diagnosa BandingKelemahan detrusor dapat disebabkan oleh kelainan saraf (kandung kemih neurologic)Penggunaan obat penenang, obat penghambat reseptor ganglion dan parasimpatolitik. Kekakuan leher vesika disebabkan oleh proses fibrosis Resistensi uretra disebabkan oleh pembesaran prostat jinak atau ganas

  • PenatalaksanaanTujuan terapi:Memperbaiki keluhan miksi Meningkatkan kualitas hidup Mengurangi obstruksi infravesika Mengembalikan fungsi ginjal jika terjadi gagal ginjal Mengurangi volume residu urine setelah miksiMencegah progresifitas penyakit

  • Lanjutan

    ObservasiMedikamentosaOperasiInvasif MinimalWatchfull waitingPenghambat adrenergik-Penghambat reduktase-FitoterapiHormonalProstatektomi terbukaEndourologiTURPTUIPTULPElektrovaporasiTUMTTUBDStent uretraTUNA

  • LanjutanRetropubik (Millin)TURPTransperinealTransvesika (Freyer)

  • KomplikasiHidronefrosisHipertrofi otot detrusorDivertikelTrabekulasiSelulaeHiperplasia prostat

  • Terima Kasih ^.^