Booklet Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi 2012 - b2te - Final271112_5_4

download Booklet Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi 2012 - b2te - Final271112_5_4

of 11

Transcript of Booklet Perencanaan Efisiensi Dan Elastisitas Energi 2012 - b2te - Final271112_5_4

  • Gambar 4.61 Prinsip kerja heat pump water heater

    ada gambar di bawah ini ditunjukkan bagian-bagian penyusun sebuah heat pump

    water heater yang compact. vaporator ditaruh di atas sistem di mana pada bagian

    ini diambil sumber energi dari lingkungan (udara sekitar) di mana terjadi proses

    evaporasi dari uap refrigeran. ap refrigeran tersebut kemudian dikompresi dan

    dialirkan ke bagian bawah di mana terjadi proses kondensasi dan pelepasan panas

    dari refrigeran ke dalam air yang akan dipanaskan. ir panas tersebut kemudian

    dipakai untuk kebutuhan air panas.

    Gambar 4.62 Contoh bagian dari heat pump water heater

    Study dari energy star menunjukkan bahwa sebuah heat pump water heater dapat

    menghemat penggunaan listrik hingga setengahnya (ambar .)

    9

    Tabel 4.8 Dampak Lingkungan Lampu LED

    Jenis Dampak

    Lampu LED Lampu Pijar Lampu Swabalast

    Mengandung Merkuri Tidak TidakYa Merkuri sangat beracun dan berbahaya terhadap kesehatan dan lingkungan

    Memenuhi standard RoHS(Restriction of Hazardous Substances)

    Ya YaTidak mengandung 1 mg 5 mg Merkuri dan sangat berbahaya terhadap lingkungan

    Emisi CO2(30 lampu pijar per tahun)

    205kg/tahun

    2040kg/tahun 475 kg/tahun

    ambar berikut menunjukkan beberapa jenis lampu D yang ada di pasaran saat

    ini.

    Sumber: Sharp

    Gambar 4.7 Ragam jenis Lampu LED

    C. Lampu OLED (Organic Light Emitting Diode)

    D (rganic ight mitting Dioda) adalah panel memancarkan cahaya yang

    terbuat dari bahan organik (berbasis karbon) yang memancarkan cahaya ketika

    diberikan medan listrik. D yang digunakan saat ini ditujukan untuk membuat

  • tampilan yang indah dan efisien, tetapi juga memungkinkan digunakan untuk

    membuat panel cahaya putih untuk penerangan. Seperti halnya teknologi D,

    D merupakan semikonduktor padat dengan ketebalan hanya sampai 5

    nanometer atau sekita kali lebih tipis dari rambut manusia. D dapat memiliki

    dua atau tiga lapisan bahan organic, dimana pada desain yang terakhir atau lapisan

    ketiga berfungsi membantu transportasi elektron dari katoda ke lapisan yang

    memancarkan.

    Bagaimana prinsip kerja D dalam menghasilkan cahaya Sumber daya atau

    baterai dari perangkat yang berisi D menghasilkan tegangan buat D.

    Kemudian arus listrik mengalir dari katoda ke anoda melalui lapisan organik (arus

    listrik adalah aliran elektron). Disini katoda membuat elektron berpindah ke emissive

    layer dari molekul organik. Sedangkan anoda memindahkan elektron dari

    conductive layerdari molekul organik. ni sama dengan membuat lubang electron

    pada conductive layer.

    Batas antara emissive layer dan conductive layer, membuat elektron menemukan

    lubang elektron tersebut. adi, ketika elektron menemukan sebuah lubang electron,

    elektron mengisi lubang tersebut. Ketika ini terjadi, elektron memberikan energi

    dalam bentuk foton cahaya. kibat serangkaian kejadian tadi, D dapat

    memancarkan cahaya.

    ampu D pada dasarnya merupakan material film yang tipis yang memancarkan

    cahaya. ampu D mempunyai sumber pencahayaan berbentuk bidang datar

    atau panel (tidak seperti D yang berupa titik) dan mempunyai suhu warna yang

    baik. Beberapa D bahkan juga bisa dibuat fleksibel atau transparan. Di masa

    depan kita mengharapkan desain luminer yang baru yang menarik yang bisa

    memanfaatkan panel canggih tersebut.

    B. Chiller waste heat recovery water heater

    anas buang dari kompressor chiller juga dapat dimanfaatkan untuk pemanas air.

    hiller membuang panas secara signifikan. Sebuah chiller kapasitas

    misalnya, dapat membuang panas setara tidak kurang dari 5 , atau sekitar

    juta B (setara dengan ,5 juta kkal). amun sayangnya suhu air panas yang

    dibuang ada pada kisaran -5o, yang mana sulit untuk dapat dimanfaatkan lagi.

    ntuk itu temperatur air tersebut perlu dinaikkan dengan cara heat recovery dan

    heat pump. eat recovey dapat dilakukan apabila ada kebutuhan air pada suhu

    tersebut, sehingga dapat dimanfaatkan secara langsung. ika tidak ada maka

    dibutuhkan heat pump (templifier) untuk menaikkan temperatur condensat menjadi

    lebih tinggi supaya dapat dimanfaatkan lagi.

    (a) Heat recovery (b) Heat Pump

    Gambar 4.60 Chiller waste heat recovery water heater

    b. Heat Pump Water Heater

    eat pump water heater memanfaatkan siklus vapour-compression selayaknya

    sebuah sistem refrigerasi terbalik. Kalau sebuah sistem refrigerasi atau

    digunakan untuk menghasilkan energi dingin memanfaatkan proses ekspansi dari

    siklus refrigerasi, sebaliknya sebuah heat pump memanfaatkan panas yang

    dihasilkan ketika terjadi kondensasi uap refrigerant. Dengan memanfaatkan siklus ini,

    untuk sistem dengan , maka secara teoretis bisa menghasilkan daya

    pemanasan sebesar k hanya dengan input daya sebesar k . rtinya kali

    lebih efisien daripada pemanas air elektrik biasa.

  • untuk mengoperasikan boiler dan tidak selalu mengikuti pola beban air panas dari

    pengguna, sehingga dapat lebih dioptimalkan efisiensinya.

    A. Kogenerasi

    Sistem kogenerasi memanfaatkan panas buang dari pembangkit listrik sendiri untuk

    dipakai sebagai pemanas air. Sebagai contoh, panas buang dari sebuah turbin gas

    skala kecil (mikroturbin) dengan kapasitas k dapat membangkitkan air panas

    setara dengan k termal. Sehingga sistem kogenerasi merupakan sistem yang

    sangat efisien dalam pemanfaatan sumber energi, dengan tingkat efisiensi termal

    total mencapai -%. Di bawah ini contoh pemanfaatan panas buang dari

    mikroturbin untuk pemanasan air di sebuah hotel.

    Gambar 4.59 Pemanfaatan mikroturbin kogenerasi untuk pembangkit listrik dan pemanas air di sebuah hotel

    Dari analisa kelayakan, diperoleh peningkatan efisiensi dari 9% menjadi %, atau

    setara dengan penghematan biaya energi sebesar p 5 per k h.

    plikasi kogenerasi tidak hanya bersumber dari mikroturbin, akan tetapi juga dapat

    melalui Diesel ngine atau as ngine. kan tetapi efektifitas kogenerasinya masih

    lebih tinggi untuk jenis gas turbin dibandingkan dengan jenis pembangkit yang lain.

    Sumber: Howstuffworks

    Gambar 4.8 Struktur OLED

    eknologi encahayaan lampu D bisa menggunakan matriks pasif (D)

    atau matriks aktif (D). D memerlukan transistor film tipis untuk

    menukar kondisi setiap piksel hidup atau mati dan mempunyai resolusi dan ukuran

    lampu yang lebih besar.

    Saat ini D sebetulnya masih dalam tahap riset dan pengembangan. Beberapa

    perusahaan lampu besar seperti hilips, sram dan juga tidak ketinggalan dan

    perusahaan-perusahaan tersebut telah mengeluarkan beberapa produknya ke pasar.

    Sayangnya, harga lampu D masih sangat mahal, paling murah berkisar antara

    5 5 S Dollar atau sekitar hingga ,5 juta rupiah per buah tetapi kedepan

    dimungkinkan harganya akan turun yang disebabkan oleh produksi masal dan

    penggunaan teknologi lapisan film tipis. fikasi D tertinggi yang bisa dicapai

    hingga saat ini baru berkisar lumenwatt.

    plikasi D tidak hanya terbatas pada lampu untuk pencahayaan tetapi juga bisa

    diterapkan pada monitor televisi, ponsel dan kamera digital. Saat ini sudah ada

    beberapa industri memproduksi layar ponsel atau monitor televisi dengan

    menggunakan D.

  • Sumber: OLED-Info.com

    Gambar 4.9 OLED yang bisa transparan dan fleksibel

    arget efikasi dari lampu D pada tahun 5 adalah 5 lumenwatt. ambar

    . menampilkan perkembangan nilai efikasi dari D dan teknologi lampu

    lainnya seperti D, , , D, dan halogen

    Gambar 4.10 Prediksi Efikasi OLED Pada tahun 2015

    D. Kondisi Pasar Lampu

    Statistik perlindo menunjukkan bahwa penjualan lampu selalu meningkat dari tahun

    ketahun dengan laju pertumbuhan rata-rata 5,% per tahun (lihat ambar .).

    enjualan lampu hemat energi () mempunyai pertumbuhan yang paling tinggi,

    rata-rata ,% per tahun. ren penjualan lampu pijar mengalami penurunan dan

    digantikan oleh lampu dan .

    9

    Gambar 4.58 Jenis-jenis peralatan untuk mendaur ulang energy di sistem ventilasi

    Dari hasil studi di merika, diperoleh penghematan energi sekitar % dengan

    memasang alat ini pada sistem ventilasinya. Di ndonesia, di mana terdapat

    perbedaan suhu yang cukup signifikan antara udara luar yang panas dengan udara

    dalam ruangan yang dingin, maka prosentasi penghematan yang diperoleh

    dipekirakan lebih tinggi.

    4.3.1.3. Sistem Boiler dan Pemanas Air

    emanas air di gedung komersial digunakan untuk memenuhi kebutuhan air panas

    penghuni, seperti di hotel, rumah sakit, dan apartemen. Di rumah sakit, kebutuhan air

    panas cukup banyak seperti untuk sterilisasi peralatan, kebutuhan dapur, dan juga

    untuk mandi dan laundry. Demikian juga di hotel, banyak dibutuhkan untuk

    kebutuhan mandi, dapur dan juga laundry.

    Biasanya pemanas air di hotel maupun di rumah sakit, menggunakan sistem boiler

    dan calorifier, dimana boiler memanaskan air yang akan disimpan di calorifier. Di sini

    calorifier digunakan sekaligus sebagai bufferpenyimpan air panas yang selanjutnya

    disalurkan ke pengguna. Dengan adanya calorifier, operator memiliki keleluasaan

  • Gambar 4.57 Heatpipe Dehumidifikasi

    G. Energy Recovery Ventilation

    Sistem ventilasi dari sebuah gedung dipasang untuk memasukkan udara segar

    dengan tujuan untuk menjaga kualitas udara di dalam gedung. Standar untuk ir-

    change-ratio, atau rasio pertukaran udara untuk sebuah gedung berkisar antara -

    per jam, tergantung dari fungsi dan tujuan ruangannya. Dengan adanya ventilasi

    maka udara dalam ruangan akan terjada kualitasnya. kan tetapi masuknya udara

    segar ini menjadi beban bagi sistem pendingin untuk menjaga agar suhu dan

    kelembaban udara di dalam ruangan terjaga pada kondisi yang nyaman. ntuk

    meringankan beban sistem pendingin, dapat dipasang peralatan untuk mendaur

    ulang energi dingin yang terbawa keluar oleh udara dan memanfaatkannya untuk

    pendinginan awal dari udara luar yang masuk ke ruangan. Dengan demikian,

    diharapkan konsumsi daya sistem pendingin menjadi lebih ringan. Di bawah ini ada

    beberapa contoh sistem untuk mendaur ulang energi yang keluar, yaitu a) sistem

    koil, b) sistem spray, c) heat pipe, d) plate heat echanger dan e) rotary air-to-air heat

    echanger. Besar potensi penghematan listrik bisa mencapai %.

    Sumber: BPS; Dit PPMB Depdag; Litbang Sentra Elektrik, 2010

    Gambar 4.11 Penjualan dan Prediksi Permintaan Lampu

    otal penjualan lampu di ndonesia pada tahun mencapai 5 juta lampu

    dengan perincian lampu pijar juta, lampu 5 juta dan lampu hemat energi

    juta. ermintaan lampu di ndonesia belum semuanya bisa dipenuhi oleh industri

    dalam negeri, khususnya lampu hemat energi. ampir sekitar 5% dari total

    kebutuhan lampu hemat energi dipenuhi oleh impor dari ina. ada tahun ,

    impor lampu hemat energi dari ina diperkirakan mencapai ,5 juta lampu. mpor

    dari na semakin meningkat beberapa tahun terakhir. emerintah harus

    segera membuat kebijakan yang bisa membatasi impor dari ina, baik dengan

    hambatan non tariff maupun dengan mengembangkan industri perlampuan listrik di

    dalam negeri yang mampu bersaing dengan produk luar baik kualitas maupun harga.

    eluang ndonesia untuk mengembangkan industri lampu hemat energi jenis

    swabalast sangat besar mengingat impor dari ina yang cukup besar. Saat ini baru

    ada industri lampu hemat energi ynag beroperasi di ndonesia dengan total

    kapasitas produksi sebesar 5 juta dan mempunyai tingkat kandungan dalam

    negeri (KD) berkisar 9%. ambar ., . dan . menampilkan lokasi

    pabrik , perkembangan impor dari ina dari tahun 999 hingga dan

    penyebaran konsumsipermintaan di seluruh ndonesia.

  • Gambar 4.12 Lokasi Pabrik CFL di Indonesia

    Sumber: BPS; Aperlindo, 2011Gambar 4.13 Impor LHE dari Cina

    Sumber: BPS; Aperlindo, 2012Gambar 4.14 Konsumsi LHE per Wilayah di Indonesia

    dengan demikian maka beban laten pendinginan dapat dikurangi, sehingga kerja

    sistem pendingin lebih ringan dan efisien. eknologi ini dapat dipasang pada sistem

    ventilasi atau saluran masuk udara segar dari sistem tata udara di sebuah gedung.

    pabila dikombinasikan dengan sistem pendingin evaporatif, akan dapat dicapai

    pendinginan udara secara efisien dibandingkan dengan sistem vapor-compression.

    Gambar 4.56 Desiccant Cooling

    pabila desiccant cooling dipasang pada bangunan komersial yang menggunakan

    chiller listrik maka dari total kebutuhan listrik untuk akan bisa dihemat sekitar

    %. ika menggunakan gas, penghematannya bisa %.

    F. Heatpipe Dehumidifikasi

    Beban pendinginan sistem pendingin terdiri dari beban laten dan beban sensibel. Di

    daerah-daerah dengan kelembaban yang tinggi, seperti di ndonesia, memiliki beban

    laten yang tinggi. Sehingga untuk menurunkan kelembaban sampai dengan standard

    kenyamanan ruangan, diperlukan pembuangan kandungan air di udara, agar

    tercapai kelembaban yang diinginkan. eknologi eat ipe memungkinkan untuk

    meningkatkan kemampuan sistem pendingin dalam mengkondensasi kandungan air

    dalam udar tanpa melakukan modifikasi di dalam disain penukar kalornya. rinsip

    kerja teknologi ini ditunjukkan pada ambar di samping ini. eknologi ini sangat

    cocok untuk diterapkan di ndonesia. Beberapa studi menunjukkan penghematan

    energi mencapai % dengan memasang heat pipe tersebut.

  • Tabel 4.37 Perbandingan Konsumsi Energi Antara Evaporative Cooling Dengan Siklus Kompresi Uap Refrigerant

    Sumber: DOE

    Kemampuan evaporative cooling tergantung dari suhu dan kelembaban relatif udara,

    semakin tinggi kelembaban relatif, kemampuan mendinginkan udara semakin

    menurun, sebagai contoh

    x ada dan 5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga hampir .

    x ada dan 5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga sekitar .

    x ada dan 5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga hampir .

    x ada dan 5% kelembaban udara, udara bisa didinginkan hingga . .

    ntuk kondisi udara yang panas dan kering seperti di gurun, potensi

    penghematannya semakin besar.

    Karena teknologinya sederhana, biaya pendinginan evaporative hanya sekitar

    setengah dari dengan beban pendinginan yang sama. eknologi ini juga tidak

    memerlukan instalasi saluran atas (duct) sebanyak dan selengkap .

    E. Desiccant Cooling

    arutan desiccant adalah larutan yang dapat menyerap uap air di udara. Dengan

    memanfaatkan larutan ini, kandungan uap air di dalam udara dapat diturunkan,

    5

    angsa pasar lampu D saat ini masih sangat kecil, berkisar % dari total sekitar

    juta lampu hemat energi pada tahun . ampu D diprediksi mampu

    mendominasi pasar lampu di ndonesia dalam tahun ke depan. Bahkan,

    pertumbuhan penjualannya bisa mencapai lima kali lipat atau 5% setiap tahun.

    Diperkirakan lampu D akan menggantikan lampu swabalast yang saat ini masih

    mendominasi penjualan lampu di anah ir. ingga saat ini belum ada industri

    nasional yang memproduksi lampu D. asar lampu D ndonesia masih diisi oleh

    produk impor. Dengan demikian peluang untuk mengembangkan lampu D di

    ndonesia sangat besar dan ini perlu didukung oleh kebijakan yang tepat dan pro

    pasar.

    4.1.1.3 Tata Udara

    ndonesia merupakan negara yang beriklim panas dan lembab. Kebutuhan akan

    sistem pengkondisian udara tentu saja sangat diperlukan. ntuk rumah tangga yang

    mempunyai tingkat ekonomi cukup baik, hunian yang nyaman dan sejuk merupakan

    suatu kelengkapan yang tidak bisa ditinggalkan dalam kehidupan berumah tangga.

    ntuk itu diperlukan suatu peralatan yang bisa mengatur sistem tata udara di dalam

    bangunan rumah tangga.

    Sistem tata udara pada bangunan bertugas mengolah udara dan menghasilkan

    kualitas udara yang baik (nyaman dan sehat) bagi penghuninya. Keberadaan sistem

    tata udara sangat menunjang aktifitas dan produktifitas manusia.

    A. AC Split Standar

    Sistem tata udara pada sektor rumah tangga pada prinsipnya tidak sebesar dan

    serumit system yang ada pada bangunan komersial, jauh lebih sederhana. enis

    peralatan pengkondisian udara yang sering digunakan atau dipasang pada rumah

    tangga di ndonesia adalah jenis indow dan split yang terdiri dari unit

    internal dan eksternal (lihat ambar .). ada window, unit internal (indoor)

  • dan ekternal (outdoor) berada dalam satu unit bingkaikotak, tidak terpisahkan

    seperti pada Split.

    Kapasitas jenis window umumnya kecil, dari ,5 K hingga maksimum K.

    jenis ini memiliki tingkat kebisingan yang tinggi karena unit internalevaporator

    menjadi satu dengan unit kompresor. Sedangkan kapasitas pendinginan jenis

    split di pasaran umumnya bisa mencapai K. jenis split sangat diminati karena

    tidak terlalu bising. al ini karena unit pembuang panas (kompresor dan condenser)

    tidak berada di dalam ruanganrumah tetapi terpisah di luar ruanganrumah.

    Sumber: Hermawan's Blog (Refrigeration and Air Conditioning Systems)

    Gambar 4.15 Sistem AC Split

    Seperti yang ditunjukkan pada ambar ., unit indoor dari jenis split terdiri dari

    x Koil evaporator5

    Double ffect Steam bsorption hiller

    (kk ). Steam omsumption ate .9kgS

    D. Evaporative Cooling

    vaporative cooling pada prinsipnya memanfaatkan penyerapan panas pada saat

    penguapan air untuk mendinginkan udara. Karena tidak menggunakan kompressor,

    maka penggunaan energinya jauh lebih rendah daripada sistem pendingin

    konvensional yang menggunakan siklus vapor-compresssion. anya saja teknologi

    ini lebih efektif dipakai untuk daerah-daerah yang kelembabannya rendah.

    Gambar 4.55 Evaporative Cooling

    eknologi vaporative cooling ini dapat diaplikasikan pada bangunan komersial yang

    tidak terlalu besar misalnya sekolah atau ruko. Berdasarkan penelitian yang

    dilakukan oleh D di eico, bahwa perbandingan konsumsi energy antara

    evaporated cooling dengan siklus kompresi uap refrigerant dapat ditunjukkan

    sebagai berikut

  • media pendingin. ambar di bawah ini memberikan informasi tentang prinsip kerja

    bsorption hiller.

    Gambar 4.53 Prinsip kerja Absorption Chiller

    ada saat ini ada dua jenis bsorption chiller, yaitu tipe direct firing yang

    memanfaatkan pemanas dari hasil pembakaran bahan bakar, dan yang indirect firing

    yang memanfaatkan panas hasil daur ulang panas buang.

    Gambar 4.54 Absorption Chiller

    Berikut ini tingkat efisiensi dari berbagai jenis absorption chiller.

    Double ffect Direct ired hiller (kk ) ., ., ..

    (kk ) .

    ripple ffect Direct ired hiller (5k9k ) .

    x Blowerx Katup ekspansix nit pengendali

    Sedangkan unit outdoor dari jenis split terdiri dari

    x Koil kondenserx Kompresorx Dryerilterx Kipas endingin

    Kinerja suatu sangat ditentukan oleh daya listrik yang diperlukan dan

    kapasitas pendinginannya. ingkat kinerja dibedakan atas nilai (nergy

    fficiency atio) yang tertera pada kemasan atau manual . ilai bisa

    dihitung dengan persamaan berikut.

    = (/) ()

    Sebagai contoh, berkapasitas pendinginan Btujam (sekitar K)

    memerlukan daya listrik sebesar 5 watt akan memberikan nilai sebesar

    = (/) ()

    = 7000 /570 = 12,3

    Semakin tinggi nilai , semakin hemat yang digunakan. hemat energi

    biasanya mempunyai nilai atau lebih. Selain nilai , nilai (oefficient

    of erformance) juga sering digunakan sebagai indikator efisiensi dari . Bedanya

    dengan yang mempunyai satuan Btujamwatt, menggunakan satuan

    wattwatt. Kesetaraan antara dan adalah sebagai berikut

    = 3,41

    ilai dari yang beredar di pasaran ndonesia saat ini berkisar 5. ilai

    atau bisa jadi tidak terstandarisasi. erbedaan konfigurasi ruangan, faktor

    arsitektur dalam dan luar ruangan, cara pengambilan data, dan faktor-faktor

  • eksternal lainnya di luar -nya itu sendiri bisa saja mempengaruhi nilai ,

    terutama bagi inverter yang konsumsi dayanya dinamis. abel .9 menampilkan

    nilai dari sampel beberapa merek rumah tangga yang saat ini beredar di

    pasaran ndonesia.

    B. AC Split dengan Inverter

    erkembangan teknologi rumah tangga ke depan masih didominasi oleh

    inverter. erbedaan antara konvesional dengan inverter terletak pada kerja

    kompresor. Kompresor pada inverter bekerja pada kecepatan yang berbeda

    sesuai dengan frekuensi yang dihasilkan oleh inverter dan kapasitas pendinginan

    yang diinginkan. Kecepatan dari motor induksi proporsional terhadap frekuensi listrik.

    Suatu pengendali mikro akan mengatur kecepatan kompresor sesuai dengan suhu

    ruangan yang terbaca. Sedangkan pada konvensional, suhu ruangan dijaga oleh

    kompresor. Kompresor secara periodik akan bekerja maksimum atau tidak bekerja

    sama sekali. rinsip kerja stop start dari Standar akan membutuhkan listrik

    yang lebih tinggi daripada kerja inverter. erbedaan prinsip kerja kedua jenis

    dalam menjaga suhu ruangan ditampilkan pada ambar .5.

    Tabel 4.9 Beberapa Nilai EER untuk AC Rumah Tangga di Indonesia

    Sampel Uji Kapasitas Konsumsi Daya

    EER (Btu/h) (Watt)

    AC 5-1 4.387 420 10,45

    AC 5-2 4.613 411 11,22

    AC 5-3 4.790 404 11,86

    AC 6-1 5.000 320 15,63

    AC 7-1 6.820 595 11,46

    AC 7-2 7.000 790 8,86

    AC 8-1 7.122 628 11,34

    AC 8-2 7.154 621 11,52

    AC 8-3 7.693 628 12,25

    AC 9-1 8.299 818 10,15

    AC 9-2 8.455 816 10,36

    stopper, menutup jendela dan ventilasi yang tidak perlu, mengurangi kebocoran

    pada ducting, dan lain-lain

    B. Mengoptimalkan operasi sistem pendingin

    Sistem pendingin yang dioperasikan dengan baik dapat menghemat penggunaan

    energinya. ptimalisasi operasi ini dapat dilakukan dengan cara

    - enaikkan setting temperatur

    - emasang chiller seuenching,

    - engoptimalkan pembebanan chiller pada tingkat efisiensi yang maksimum.

    - engatur pembebanan

    - embersihkan ducting dan pembersihan

    - engintegrasikan operasi sistem pendingin dengan Building utomating

    Sistem (BS)

    C. Menggunakan teknologi pendingin udara yang efisien

    Beberapa teknologi pendingin udara yang efsien antara lain

    ) (ariable efrigerant olume) hiller

    hiller secara otomatis mengendalikan volume refrigeran yang disirkulasi

    sesuai dengan beban yang harus didinginkan. chiller kira-kira memiliki efisiensi

    sekitar ,9 k

    ) agnetic Bearing hiller

    agnetif bearing chiller dapat meningkatkan efisensi chiller karena meringankan

    beban kompressor sehingga chiller dapat mencapa efisiensi sekitar ,55 k

    ) bsorption ooling

    bsorption hiller tidak menggunakan kompressor karena siklus nya sedikit berbeda

    dengan siklus vapor kompresi. bsorption chiller menggunakan larutan iBr sebagai

  • dalam gedung, beban pendinginan akan turun. ni bisa dilakukan dengan cara

    antara lain

    - emasang kaca film

    - emanfaatkan material selubung bangunan yang memiliki koefisien transfer

    panas yang rendah

    - enanam pohon di sekeliling gedung

    - engurangi cahaya matahari langsung masuk ke gedung

    - engatur orientasi bangunan

    - engatur organisasi ruang

    - emasang selective glaing

    b. Sistem encahayaan

    emilihan sistem pencahayaan yang tepat juga akan mengurangi beban

    pendinginan, antara lain dengan pemilihan jenis lampu efisien tinggi,

    meminimalisasi penggunaan lampu pijar mengurangi cahaya matahari yang

    langsung masuk ke gedung, dan lain-lain.

    c. anusia

    anusia juga merupakan beban pendinginan. engurangi beban pendinginan

    yang disebabkan oleh manusia antara lain dapat dilakukan dengan mengarahkan

    pendinginan secara efektif ke ruangan kerja dan mengurangi pendinginan yang

    tidak perlu ke ruangarea yang kosong.

    d. eralatan istrik

    eralatan listrik dan elektronik juga merupakan sumber panas. enempatkan

    peralatan-peralatan yang menghasilkan panas, seperti mesin fotokopi, pemanas

    air, lemari pendingin, dan lain-lainnya di tempat service dan mengatur pendinginan

    yang tepat di ruangan-ruangan tersebut.

    e. dara luar

    asuknya udara luar juga mengakibatkan pemborosan sistem pendingin. nfiltrasi

    udara luar dapat dicegah dengan cara antara lain emasang pintu otomatis, door

    9

    Sampel Uji Kapasitas Konsumsi Daya

    EER (Btu/h) (Watt)

    AC 9-3 8.496 780 10,89

    AC 9-4 8.530 811 10,52

    AC 9-5 8.800 670 13,13

    AC 9-6 8.900 815 10,92

    Sumber: BPPT, 2010

    Gambar 4.16 Perbedaan Suhu Ruangan, Kapasitas dan Konsumsi Daya dari AC Konvensional dan AC Inverter

    Beberapa keunggulan rumah tangga yang menggunakan teknologi inverter

    dibandingkan dengan teknologi konvensional (fied speed) antara lain

    x aktu yang lebih cepat, sekitar 5%, untuk mencapai suhu ruangan yang kita inginkan

    x arikan pertama pada listrik lebih rendah dibandingkan yang tidak menggunakan teknologi inverter.

    x ebih hemat energi dan uang karena teknologi ini mampu menghemat listrik hingga % dibandingkan biasa.

    x Dapat menghindari beban yang berlebihan pada saat dijalankanx luktuasi temperatur hampir tidak terjadi (lihat ambar .5).

    asil berikut merupakan hasil uji di lapangan dari tiga jenis , yakni Split

    Standar (Konvensional), Split ipe emat nergi dan Split nverter yang