blok 20

20
SKE B blok 20 : TRAUMATOLOGI DAN KEGAWATDARURATAN MEDIK bahan 2008 Tn. Budi, 30 tahun, pegawai PLN, tersengat Listrik dan jatuh dari tiang listrik pada saat memperbaiki trafo PLN. Ia dibawa ke UGD RSUD type D dalam keadaan tidak sadar. Pemeriksaan primer ( primary survey) menunjukan tanda-tanda : - Tanda Vital : Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang nyeri pada kukunya : ia menarik lengannya (flexi), matanya membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa. Tekanan darah 100/70 mmhg, Nadi 114x/menit, temp axila 35,8’C, RR 32x/menit - Pemeriksaan Kepala : Tidak terdapat jejas dan benjolan dibagian kepala Mata : terdapat raccoon eyes di mata kanan Telinga dan Hidung ; keluar darah bercampur cairan bening Mulut : mengeluarkan suara ngorok (snoring) - Pemeriksaan Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi) - Pemeriksaan thorak : Inspeksi : tidak ada jejas,tampak sesak nafas, frekuensi 32x/menit, gerak nafas simetris Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem premitus tidak bisa dinilai Perkusi : sonor kanan dan kiri Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas tapi ireguler - Pemeriksaan Abdomen : dalam batas normal - Pemeriksaan Ekstremitas : Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin, tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha kanan. - Data Tambahan : Foto thoraks AP : dalam batas normal Foto servikal lateral : dalam batas normal Foto pelvis : dalam batas normal Pada saat dipasang kateter urin : keluar urin berwarna merah muda sebanyak 100cc Identifikasi Masalah 1. Tn. Budi 30 th, Pegawai PLN tersengat listrik dan jatuh dari tiang listrik dalam keadaan tidak sadar dibawa ke RSUD type D. 2. Pemeriksaan primer : Tanda vital : Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, dirangsang nyeri pada kukunya : ia menarik lengannya (flexi), matanya membuka sebentar, tidak mengeluarkan suara apa-apa.

description

OSOCA SKE B XX

Transcript of blok 20

SKE B blok 20 : TRAUMATOLOGI DAN KEGAWATDARURATAN MEDIK

bahan 2008Tn. Budi, 30 tahun, pegawai PLN, tersengat Listrik dan jatuh dari tiang listrik pada saat memperbaiki trafo PLN. Ia dibawa ke UGD RSUD type D dalam keadaan tidak sadar.

Pemeriksaan primer ( primary survey) menunjukan tanda-tanda :

- Tanda Vital :

Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang nyeri pada kukunya : ia menarik lengannya (flexi), matanya membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa.

Tekanan darah 100/70 mmhg, Nadi 114x/menit, temp axila 35,8C, RR 32x/menit

Pemeriksaan Kepala :

Tidak terdapat jejas dan benjolan dibagian kepala

Mata : terdapat raccoon eyes di mata kanan

Telinga dan Hidung ; keluar darah bercampur cairan bening

Mulut : mengeluarkan suara ngorok (snoring)

- Pemeriksaan Leher : dalam batas normal, vena jugularis datar (tidak distensi)

- Pemeriksaan thorak :

Inspeksi : tidak ada jejas,tampak sesak nafas, frekuensi 32x/menit, gerak nafas simetris

Palpasi : nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada, stem premitus tidak bisa dinilai

Perkusi : sonor kanan dan kiri

Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas tapi ireguler

- Pemeriksaan Abdomen : dalam batas normal

-Pemeriksaan Ekstremitas : Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin, tampak 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha kanan.

-Data Tambahan :

Foto thoraks AP : dalam batas normal

Foto servikal lateral : dalam batas normal

Foto pelvis : dalam batas normal

Pada saat dipasang kateter urin : keluar urin berwarna merah muda sebanyak 100cc

Identifikasi Masalah

1. Tn. Budi 30 th, Pegawai PLN tersengat listrik dan jatuh dari tiang listrik dalam keadaan tidak sadar dibawa ke RSUD type D.

2. Pemeriksaan primer :

Tanda vital :

Pasien tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, dirangsang nyeri pada kukunya : ia menarik lengannya (flexi), matanya membuka sebentar, tidak mengeluarkan suara apa-apa.

Tekanan darah 100/70 mmhg, Nadi 114x/menit, temp axila 35,8C, RR 32x/menit

3. Pemeriksaan Kepala :

Mata : raccoon eyes di mata kanan

Telinga dan Hidung : keluar darah bercampur cairan bening

Mulut : suara ngorok (snoring)

4. Pemeriksaan thorak :

Inspeksi : sesak nafas, frekuensi 32x/menit, gerak nafas simetris

Auskultasi : suara paru vesikuler, suara jantung jelas ireguler

5. Pemeriksaan Ekstremitas : Ujung tangan kaki pucat dan dingin, 2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha kanan.

6. Data Tambahan : saat dipasang kateter urin keluar urin berwarna merah muda sebanyak 100cc

Analisis Masalah dan Jawaban1. a. Apa saja jenis-jenis trauma ?

Jawab :

1. Trauma mekanik

a. Trauma akibat benda tumpul

Luka lecet : tekan dan gesekan

Luka memar

Luka robek

b. Trauma akibat benda tajam

Luka iris

Luka tusuk

Luka bacok

c. Trauma akibat senjata api

Luka tembak masuk : tempel, jarak dekat, jarak jauh

Luka tembak keluar

2. Trauma fisik

a. Trauma akibat suhu tinggi (41 43 0C)

Luka bakar : stadium I IV

Heat cramps : kejang otot karena kehilangan elektrolit

Heat exhaustion : pada suhu yang lebih panas lagi

Heat stroke

b. Trauma akibat suhu rendah

Frostnip : bentuk ringan trauma dingin.

Frosh Bite : pada suhu 0 0C, pembekuan jaringan sehingga anoksia jaringan.

c. Trauma akibat arus listrik

Jenis Listrik AC : < 25 mA dan 25 80 mA

Jenis Listrik DC : 25 80 mA dan 80 300 mA

3. Trauma kimiawi

a. Trauma akibat asam kuat

b. Trauma akibat basa kuat

Secara umum mekanisme pada trauma :

Tingkat keparahan suatu trauma di pengaruhi oleh :

lokasi trauma

kekuatan tusukan

kecepatan

arah dan sudut tusukan

panjang penusuk

kesiagaan korban

Pada kasus, Tn. Budi mengalami trauma akibat arus listrik dari tiang listrik pada saat memperbaiki trafo PLN.

Gambar Tiang Trafo PLN

Dimana diketahui bahwa tegangan pada trafo PLN tergolong tegangan tinggi yang terdiri atas komponen penting, yaitu:

a. Tiang beton = 2 buah tiang setinggi 11 m.

b. Trafo distribusi antara 25 250 kVA, 20 kV

Berarti arus yang terdistribusi keluar sebesar 1,250 x 103 1,25 x 104 A atau 1,25 x 106 1,25 x 107 mA. Sedangkan arus minimum yang yang dapat dirasakan oleh manusia besarnya sekitar 1 mA. Secara umum arus mendekati 10 mA dapat mematikan jika melewati bagian sensitif tubuh.

c. Lighting Arrester 20 kV sebagai pengaman = 3 buah

d. Cut out 20 kV sebagai pemutus = 3 buah.

INCLUDEPICTURE "http://arsvida.files.wordpress.com/2009/02/00061.png?w=300&h=157" \* MERGEFORMATINET Gambaran sirkuit aliran arus listrik

Efek dari electrical shock:

Besar Arus ListrikReaksi pada Manusia

1 MaSeperti tergelitik

5 mA Sedikit perasaan kejut : tanpa nyeri tetapi mengganggu

6 25 mA ()

9 30 mA ()Kejut dengan nyeri, kehilangan kontrol otot

Kekakuan sesaat

50 150 mA Nyeri hebat, respiratoty arrest, kontraksi otot berat

1.000 4.300 mA Atrial fibrilasi, kontraksi otot dan kerusakan syaraf

10.000 mA Cardiac arrest, luka bakar berat, kematian

b. Apa saja penyebab-penyebab tersengat listrik ?

Jawab :

Petir

Seseorang yang disambar petir pada tubuhnya terdapat kelainan yang disebabkan oleh faktor arus listrik, faktor panas dan faktor pemindahan udara.

1. Efek Listrik

oAdatanda listrik (electrick mark)

oAborecence mark: gambaran seperti percabangan pohon oleh karena vasodilatasi pembuluh darah vena pada kulit akibat bersentuhan dengan petir, gambaran ini akan menghilang setelah beberapa jam

2. Efek panas

oRambut, pakaian,sepatu, bahkan seluruh tubuh akan terbakar/hangus

oMetalisasi : Logam yang dikenakan korban akan meleleh (perhiasan, arloji)

3. Efek ledakan (pemindahan udara)

oSetelah kilat udara setempat menjadi vacum lalu diisi oleh udara kembali sehingga timbul suara menggelegar/guntur

oAkibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak, korban terlontar sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul, misalnya abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural/subdural bleeding

oBila tidak meninggal mungkin didapatkan : lumpuh, tuli, buta yang sifatnya sementara.

Listrik tegangan Tinggi AC

Luka listrik karena tegangan tinggi (>600 volt) sering terjadi pada saat terdapat objek yang bersifat konduktif disentuh yang tersambungdengan sumber listrik bertegangan tinggi.

Listrik tegangan rendah AC

Tegangan rendah adalah 600 volt atau kurang dari 600 volt. Secara umum, ada 2 tipe luka listrik tegangan rendah dengan arus bolak-balik yang memungkinkan : Anak yang menggigit kawat listrik yang bisa menyebabkan luka berat pada bibir, wajah, dan lidah, kemudian anak-anak atau orang dewasa yang terjatuh saat menyentuh objek yang dialiri energi listrik.

Arus searah (DC)

Luka listrik karena arus searah biasanya terjadi saat laki-laki usia muda secara tidak sengaja menyentuh rel kereta dari sebuah kereta listrik yang sedang berjalan.Arus searah (DC) kurang berbahaya dibanding arus bolak-balik (AC); arus dari 50-80 mA AC dapat mematikan dalam hitungan detik, dimana 250 mA DC dalam waktu yang sama sering dapat selamat. Arus bolak-balik adalah 4-6 kali menyebabkan kematian, sebagian karena efek bertahan, yang merupakan hasill dari spasme otot tetanoid dan mencegah korban lepas dari konduktor.c. Apa ciri khas tersengat listrik ?

Jawab :

a. ada luka masuk berupa bintik kehitaman

b. ada luka keluar yang dikeliling oleh kulit yang pucat (putih), abu-abu, cekung, kering (karena ada koagulasi)

c. gangguan konduksi jantung

Dari penampakan luar, pada luka bakar api permukaan luar kulit terlihat melupuh, sedangkan pada luka bakar listrik permukaan luar kulit bisa tampak normal namun jaringan di dalamnya bisa terjadi kerusakan yang lebih parah.

Derajat Luka Bakar :Derajat 1 Mengenai : epidermis saja Ditandai: kulit hiperemis, nyeri, bengkak ringan Penyebab : terbakar matahari Derajat 2

Mengenai: epidermis dan sebagian dermis

Ditandai : kulit warna merah, keputihan, pembengkakan dan gelembung berisi cairan, sangat nyeri krn ujung saraf yang masih utuh menjadi terbuka. Luka bakar jenis ini dapat disertai hilangnya cairan akibat kerusakan kulit maupun gangguan keseimbangan cairan seluruh tubuh.

Penyebab: air panas, api, zat kimia yg lama kontak dgn kulit.

Derajat 3

Mengenai: epidermis hilang sampai mengenai semua organ di kulit spt akar rambut, kelenjar lemak kulit dan kelenjar keringat.

Ditandai: kulit tampak putih, pucat sampai kehitaman, kering, tidak nyeri karena ujung saraf sudah rusak.

Penyebab: api, minyak panas, bahan kimia dan listrik.

Derajat 4

Mengenai: mengenai otot, tendon, ligamen, hingga mungkin tulang, maka inilah luka bakar derajat empat.

Luka bakar termal pada wajah & dada ( derajat 1

Luka bakar listrik pada tangan kiri dan perut ( derajat 4

d. Bagaimana fisiologis listrik di dalam tubuh ?

Jawab :

Pada keadaan istirahat terjadi perpindahan ion antar ekstrasel dan intrasel (melalui membran sel), dimana beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel dalam keadaan stabil, maka dinyatakan sebagai keadaan polarisasi (isoelektris).

Pada saat terdapat rangsangan, jika terjadi peningkatan beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel, maka dinyatakan sebagai keadaan hiperpolarisasi. Sedangkan jika terjadi penurunan, maka dinyatakan sebagai keadaan depolarisasi.

Pada saat proses pemulihan, beda potensial listrik antara ekstrasel dan intrasel ke polarisasi, dinyatakan sebagai keadaan repolarisasi.

Impuls merupakan potensial aksi yang dihantarkan. Impuls di suatu neuron akan diteruskan ke neuron lain melalui sinaps. Neuron sebelum sinaps disebut sebagai neuron presinaps, dan neuron setelah sinaps disebut neuron postsinaps atau pascasinaps. Penghantaran pada sinaps listrik ke akson melalui Gap Junction.

Gambar penghantaran impuls di neuron bermyelin

Gambar proses penerusan impuls neuron melalui sinaps

e. Bagaimana biomekanisme pada trauma kasus ini ?

Jawab :

Tn. Budi sedang memperbaiki trafo PLN adanya rangsangan listrik permeabilitas membran sel ion Na+ masuk ke dalam intrasel keelektronegatifan intrasel beda potensial ekstra dan intra sel (depolarisasi) semakin permeabilitas membran sel ion Na+ yang masuk ke intrasel semakin banyak depolarisasi membesar (lingkaran hodgkin) ambang letup potensial aksi impuls Gap Junction Sinaps kontraksi jaringan K+ yang berada di sarkoplasma yang berikatan di troponin kontraksi otot defens mekanisme tubuh menghindar + suasana hampa udara saat adanya rangsangan ion listrik tubuh sehingga tubuh terhempas terjatuh dari tiang listrik

f. Apa yang dimaksud RSUD type D ?

Jawab:

RSUD tipe D adalah rumah sakit yang bersifat transisi dengan kemampuan hanya memberikan pelayanan kedokteran umum dan gigi. Rumah sakit ini menampung rujukan yang berasal dari puskesmas.

Berikut tugas sekaligus fungsi RSUD tipe D, yaitu :

a. Melaksanakan pelayanan medis dasar

b. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan,

c. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi,

d. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan,

e. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal (observasi),

f. Melaksanakan pelayanan rawat inap,

g. Melaksanakan pelayanan administratif,

h. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.

Susunan organisasi RSUD tipe D, yaitu :

a. Direktur

b. Staf Khusus Administrasi

2. a. Apa saja yang dinilai dari pemeriksaan primer pada kasus tersengat listrik dengan jatuh?

Jawab :

Primary survey dan Resusitasi

1) Airway dan C-spine controlledKasus: pikirkan kemungkinan cedera servikal karena jatuh2) Breathing:

3) Circulation

4) Disability: skor GCS, pupil

5) Exposure6) Reevaluasi airway, breathing7) Reevaluasi circulation: evaluasi resusitasi cairan

b. Apa interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan tanda vital ?

Jawab :

TemuanInterpretasi

tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang nyeri pada kuku menarik lengan (fleksi), mata membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apaE2V1M3, GCS nilai 6, Soporo-koma, cedera otak berat

TD 100/70 mmHgNormal, kompensasi tubuh

Nadi 114 x/menitTakikardi

Temp. Axilla 35,8 0CHipotermi

RR 32 x/menitTakipnue

3. Apa interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan kepala ?

Jawab :

TemuanInterpretasi

Raccoon eyes kananTanda klinis fraktur basis cranii fosa anterior dextra

Keluar darah + cairan bening dari telinga dan hidungKebocoran LCS yang disertai darah, tanda klinis fraktur basis cranii anterior dan dextra

Suara ngorok (snoring)Cedera n. Vagus + glosofaringeus, hambatan jalan napas

4. Apa interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan thorak ?

Jawab :TemuanInterpretasi

Inspeksi : tampak sesak, frekuensi 32 x/menitKemungkinan spasme otot pernafasan, ada usaha untuk memperoleh O2 berlebih

Auskultasi : suara jantung jelas tapi iregulerAdanya gangguan konduksi jantung sehingga menimbulkan aritmia

5. a. Apa interpretasi dan mekanisme dari pemeriksaan ekstremitas ?Jawab :

Ujung tangan dan kaki pucat dan dinginKehilangan panas perifer yang cepat antara kulit dan jaringan yang lebih dalam.

2 luka bakar listrik di telapak tangan kiri dan paha kananAkan terlihat normal, namun jaringan di bawah kulit termasuk otot mengalami kerusakan hebat hingga nekrosis.

Gambar aliran arus listrik saat masuk ke dalam tubuh

Tempat masuk arus biasanya pada tangan atau kaki dan mencari tempat keluar yang jaraknya dekat dan kontak dengan konduktor.

Pada kasus, kemungkinan aliran arus listrik saat masuk kedalam tubuh Tn. Budi yaitu pada aliran arus listrik B, menyilang masuk melalui telapak tangan kiri dan keluar melalui paha kanan.

b. Apa dampak luka bakar listrik ?Jawab :

Luka bakar kulit otak : perdarahan kecil, terutama daerah ventrikel III dan IV

Jantung : terjadi aritmia, fibrilasi ventrikel bahkan henti jantung

paru : edema dan kongesti

organ viscera : kongesti yang merata

tractus GI : petechie / perdarahan mukosa

hati : lesi yang tidak khas

tulang : leleh dan terbentuklah butiran-butiran calcium phosphat menyerupai mutiara atau pearl like bodies.

rhabdomiolisis melepaskan mioglobin ( merusak ginjal ( GGA

rhabdomiolisis melepas mioglobulin mioglobunuria pembuluh darah ( merusak intima ( trombosis

kejutan aliran listrik ( terkejut ( terjatuh atau Kontraksi otot yg kuat ( dislokasi, patah tulang, trauma tumpul

arus listrik tegangan tinggi ( nekrosis jaringan antara titik masuk & keluar ( sejumlah besar cairan & elekrolit hilang ( TD rendah. asidosis metabolik merusak nervus parese6. Apa interpretasi dan mekanisme dari pemasangan kateter yang ditemukan urin berwarna merah muda sebanyak 100 cc ?

Jawab :

TemuanInterpretasi

Urin keluar berwarna merah muda sebanyak 100 ccTerjadi rhabdomiolisis yang melepaskan mioglobulin sehingga terjadi mioglobinuria

7. Apa indikasi pemasangan kateter ?

Jawab :

1. Diagnostik (secepatnya dilepas)

Mengambil sample urin untuk kultur urin

Mengukur residu urine

Memasukan bahan kontras untuk pemeriksaan radiology

Urodinamik

Monitor produksi urine atau balance cairan.

2. Terapi (dilepas setelah tujuan dicapai)

Retensi urine

Self interniten kateterisasi (CIC)

Memasukan obat-obatan

Viversi urine

Sebagai splin

Pada kasus, indikasi dilakukan pemasangan kateter yaitu sebagai diagnostik untuk memastikan bahwa telah terjadi mioglobulinuria.

8. Apa saja kemungkinan yang dapat terjadi pada Tn. Budi?

Jawab :

Trauma Capitis

Trauma akibat listrik : Fraktur Kalvaria

- Luka bakar listrik kontak langsung aliran listrik

Fraktur Basis Cranii

- Luka bakar listrik tersambar petir Hematoma Epidural

Hematoma Subdural

Hematoma Intraserebral

Hematoma Konkusi

Hematoma Konkusi Multiple

Hipoksia atau Iskemik Otak

Cidera Otak Ringan

Cidera Otak Sedang

Cidera Otak Berat

9. Bagaimana penegakkan diagnose pada kasus?

Jawab :

Anamnesis :

Tersengat listrik

Jatuh dari tiang listrik

Dibawa dalam keadaan tidak sadar

Pemeriksaan Fisik :

Tanda Vital

a. tidak sadar, tidak merespon bila ditanya, saat dirangsang nyeri pada kuku menarik lengan (fleksi), mata membuka sebentar dan tidak mengeluarkan suara apa-apa (E2V1M3, GCS nilai 6, Soporo-koma, cedera otak berat)

b. TD 100/70 mmHg (DBN, mulai mengalami penurunan)

c. Nadi 114 x/menit (takikardi)

d. Temp axilla : 35,8 0C (hipotermi)

e. RR 32 x/menit (takipneu)

Kepala

a. Mata : Raccoon Eyes mata kanan

b. Telinga dan hidung : keluar darah bercampur cairan bening

c. Mulut : mengeluarkan suara ngorok (snoring)

Thoraks

a. Inspeksi : tampak sesak napas, frekuensi 32 x/menit, simetris

b. Auskultasi : suara jantung jelas tetapi ireguler

Ekstremitas

a. Akral tangan kaki pucat dan dingin

b. Luka bakar di telapak tangan kiri dan paha kanan

Pemeriksaan Penunjang :

Kateter : keluar urin berwarna merah muda (mioglobulinuria) sebanyak 100 cc saat dipasang

10. Apa diagnosis kerja pada kasus?

Jawab :

Gangguan pernapasan ec. Multiple Trauma (Elecrical Injury dan Trauma Capitis).

11. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?Jawab :

CT-Scan bone window

EKG12. Bagaimana pathofisiologi pada kasus?

Jawab :

13. Bagaimana penatalaksanaaan pada kasus?

Jawab : a. Primary Survey

1. Airway : perhatikan jalan napas dan pertahankan

2.Breathing : intubasi endotrakeal dengan ventilasi O2 100%

3.Circulation : Terapi cairan RL IV diguyur untuk resusitasi

b.Reevaluasi neurologi : GCS + refleks pupil

c.Trauma Capitis

- memperbaiki TD sistol dengan resusitasi hingga > 100 mmHg

-jika TD sistol tidak bisa > 100 mmHg, resusitasi dilakukan agresif

-jika tidak ada perubahan segera rujuk ke RSUD Tipe A atau B dengan permintaan CT-Scan bone window, EKG, dan konsul ke dokter Sp.BS

b.Luka Bakar Listrik

Furosemid 20 40 mg atau 0,3 - 0,5 mg/kgBB IV

14. Bagaimana komplikasi yang terjadi pada kasus?

Jawab :

a. Trauma akibat arus listrik

Asidosis metabolik

Gagal ginjal akut

Cardiac arrest

Kematian

b. Fraktur basis cranii

Diseksi, Pseudoaneurisma, Trombosis a. Carotis

Gangguan pendengaran

Parese N. VII perifer

Hematom epidural

Hematom subdural

Perdarahan intraserebral

Kerusakan neurologis

Sindrom pasca trauma

Kematian

c. Gangguan konduksi jantungatrial fibrilasi

15. Bagaimana prognosis pada kasus?

Jawab : dubia16. Bagaimana preventif dan promotif pada kasus ini ?

Jawab :

a. Preventif

Menjalankan kerja sesuai dengan prosedur operational yang ada, yaitu memutus arus listrik yang ada sebelum dilakukan perbaikan trafo.

Menggunakan peralatan untuk keselamatan kerja seperti Sepatu, Sarung Tangan, Baju, Helm, dan Safety Belt sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

b. Promotif

memberikan penyuluhan berkala mengenai K3 (Keselamatan Kesehatan Kerja)

memberikan penyuluhan mengenai management emergency kepada orang awam

memberikan penyuluhan mengenai bahayanya trauma capitis dan luka bakar listrik.

17. Bagaimana kompetensi dokter umum pada kasus ini?Jawab :

3B

Kompetensi 3B : Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

18. Bagaimana Pandangan Islam kasus ini?Jawab :

Sebagaimana dalam Firman Allah dalam Surah Al - Qasas Ayat 77 :

Artinya: dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.Begitu juga, Islam memerintahkan kita melakukan sesuatu kerja dengan cara yang sebaik-baiknya dengan mengutamakan menjaga keselamatan dan kesehatan. Ini menepati firman Allah dalam Surah Al Baqarah ayat 195 berbunyi:

Artinya: dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keselamatan bagi pemeluknya. Islam dalam Al quran dan hadist melarang umat untuk membuat kerusakan jangankan kerusakan itu terjadi pada lingkungan, terhadap diri sendiri saja Allah melarangnya.

Kerangka Konsep

Kesimpulan

Tn budi 30th pegawai PLN tersengat listrik dan jatuh dari tiang listrik mengalami gangguan jalan nafas disebabkan multipletrauma (Trauma Capitis, Trauma elektrik).Benturan + kecepatan + media

Muncul gelombang kejut yang bergerak

Terjadi pemindahan energi

Melebihi toleransi jaringan

Disfungsi jaringan + trauma

Hodgkin Cycle

Depolarisasi

Ion Na+ masuk ke intrasel

Permeabilitas membran

Penghantaran kegiatan listrik ke Pusat Saraf

Perubahan kegiatan listrik membran receptor

Terjadi proses transduksi receptor

Rangsangan :

Mekanik, Suhu

Listrik, Kimia

SEL

Soporo-Koma, Cidera Otak Berat

Hipotermi

(Temp 35,80C)

gg. termoregulator

Menciderai hipotalamus

Kemungkinan fraktur basis cranii media

Trauma capitis

Jatuh dari 11 m

Electric Shock

Takipnue

RR 32 x/menit

usaha untuk memperoleh O2

Spasme otot m. intercostalis

Melalui otot otot pernapasan

Takikardi

(Nadi 114 x/menit)

Mengganggu konduksi listrik pacemaker jantung di SA Node

Melalui pembuluh darah jantung

Paha kanan dijadikan media untuk keluar

Aliran listrik berusaha mencari tempat keluar

Kontak langsung melalui telapak tangan kiri

Terjadi perubahan energi listrik menjadi panas

Aliran listrik terus berjalan melalui jaringan kurang resisten seperti nervus, pembuluh darah, otot

Sumber tegangan listrik tinggi dari luar (TRAFO)

snoring

Hambatan saluran napas

Cidera n. Vagus + glosofaringeus

Fosa posterior

rhinorrhea

Kebocoran darah + LCS melalui os sphenoid

Robekan durameter

Kebocoran darah + LCS melalui os temporal pars petrosa

Fosa media

Darah merembes ke jar. periorbital

otorrhea

Robekan durameter

Kemungkinan Fraktur daerah basis

Perdarahan a. Cabang a. Carotis interna

Raccoon eye kanan

Fosa anterior dextra

Kepala mengalami percepatan gerakan

Trauma capitis

Jatuh dari tiang listrik 11 m

Tampak sesak

Frek 32 x/menit

usaha untuk memperoleh O2

Spasme otot m. intercostalis

Melalui otot otot pernapasan

aritmia

Mengganggu konduksi listrik pacemaker jantung di SA Node

Melalui pembuluh darah jantung

Paha kanan dijadikan media untuk keluar

Aliran listrik berusaha mencari tempat keluar

Kontak langsung melalui telapak tangan kiri

Terjadi perubahan energi listrik menjadi panas

Aliran listrik terus berjalan melalui jaringan kurang resisten seperti nervus, pembuluh darah, otot

Sumber tegangan listrik tinggi dari luar (TRAFO)

Tampak sesak

Frek 32 x/menit

usaha untuk memperoleh O2

Spasme otot m. intercostalis

Melalui otot otot pernapasan

aritmia

Mengganggu konduksi listrik pacemaker jantung di SA Node

Melalui pembuluh darah jantung

Paha kanan dijadikan media untuk keluar

Aliran listrik berusaha mencari tempat keluar

Kontak langsung melalui telapak tangan kiri

Terjadi perubahan energi listrik menjadi panas

Aliran listrik terus berjalan melalui jaringan kurang resisten seperti nervus, pembuluh darah, otot

Sumber tegangan listrik tinggi dari luar (TRAFO)

gg. termoregulator

Menciderai hipotalamus

Kemungkinan fraktur basis cranii media

Trauma capitis

Jatuh dari 11 m

Electric Shock

Takipnue

RR 32 x/menit

usaha untuk memperoleh O2

Spasme otot m. intercostalis

Melalui otot otot pernapasan

Takikardi

(Nadi 114 x/menit)

Mengganggu konduksi listrik pacemaker jantung di SA Node

Melalui pembuluh darah jantung

Tampak luka bakar telapak tangan kiri dan paha kanan

Paha kanan dijadikan media untuk keluar

Aliran listrik berusaha mencari tempat keluar

Kontak langsung melalui telapak tangan kiri

Terjadi perubahan energi listrik menjadi panas

Aliran listrik terus berjalan melalui jaringan kurang resisten seperti nervus, pembuluh darah, otot

Sumber tegangan listrik tinggi dari luar (TRAFO)

Akral dingin

mioglobinuria

Mioglobulin dan cairan intraseluler keluar

Kebocoran sarkolema

Deplesi ATP-ase

Ca+ yang berikatan dengan troponin

Hodgkin Cycle

Depolarisasi

Ion Na+ masuk ke intrasel

Permeabilitas membran

Rangsangan Listrik

Terjadi kontak 2 sirkuit

Bersentuhan dengan tanah terjadi kontak dengan bumi

Arus listrik makin mudah mengalir

Hambatan listrik

Kulit basah atau lembab

Listrik di alirkan ke BUMI

Manusia sebagai konduktor listrik

Soporo-Koma, Cidera Otak Berat

Melalui otot otot pernapasan

Jatuh dari 11 m

Electric Shock

Paha kanan dijadikan media untuk keluar

Aliran listrik berusaha mencari tempat keluar

Kontak langsung melalui telapak tangan kiri

Terjadi perubahan energi listrik menjadi panas

Aliran listrik terus berjalan melalui jaringan kurang resisten seperti nervus, pembuluh darah, otot

Sumber tegangan listrik tinggi dari luar (TRAFO)

snoring

Hambatan saluran napas

Cidera n. Vagus + glosofaringeus

Fosa posterior

rhinorrhea

Kebocoran darah + LCS

Robekan durameter

os temporal pars petrosa

Fosa media

Darah merembes ke jar. periorbital

otorrhea

Os sphenoid

Kemungkinan Fraktur daerah basis

Perdarahan a. Cabang a. Carotis interna

Raccoon eye kanan

Fosa anterior dextra

Hipotermi

(Temp 35,80C)

gg. termoregulator

Menciderai hipotalamus

Kepala mengalami percepatan gerakan

Trauma capitis

Kepala mengalami percepatan gerakan

Kemungkinan fraktur basis cranii

Keluar darah bercampur cairan bening dari hidung dan telinga

Trauma capitis

Jatuh dari 11 m

Electric Shock

Takipnue, tampak sesak

RR 32 x/menit

usaha untuk memperoleh O2

Spasme otot m. intercostalis

Takikardi, aritmia

(Nadi 114 x/menit)

Mengganggu konduksi listrik pacemaker jantung di SA Node

Melalui pembuluh darah jantung

Paha kanan dijadikan media untuk keluar

Aliran listrik berusaha mencari tempat keluar

Kontak langsung melalui telapak tangan kiri

Terjadi perubahan energi listrik menjadi panas

Aliran listrik terus berjalan melalui jaringan kurang resisten seperti nervus, pembuluh darah, otot

Sumber tegangan listrik tinggi dari luar (TRAFO)

mioglobinuria

Mioglobulin dan cairan intraseluler keluar

Kebocoran sarkolema

Deplesi ATP-ase

Ca+ yang berikatan dengan troponin

Hodgkin Cycle

Depolarisasi

Ion Na+ masuk ke intrasel

Permeabilitas membran

Tidak Sadar

Gangguan konduksi jantung

mioglobulinuria

Mioglobulin dilepaskan

Nekrosis jaringan otot

snoring

Listrik masuk melalui tangan kiri

Tersengat Listrik

Aliran listrik tubuh terganggu

Gangguan irama jantung

Listrik keluar melalui paha kanan

Jatuh dari tiang listrik

Trauma capitis

Raccoon eyes