BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
date post
22-Feb-2018Category
Documents
view
275download
4
Embed Size (px)
Transcript of BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
1/25
BIOLOGI PERIKANAN(SIFAT DAN KEBIASAAN HIDUP)
OLEH :
MIFTAHUL KHAIR KADIM, S.Pi , M.P.
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
2/25
Modul : 2 (Sifat dan Kebiasaan Hidup)
1. Pergerakan Aktivitas Renang2. Ruaya/Migrasi
3. Kebiasaan Makan dan Cara Makan.
4. Schoaling (pengelompokan)
Tujuan Pembelajaran Khusus :
1. Menjelaskan pergerakan/kemampuan aktivitas renang pada ikan.
2. Menjelaskan jenis dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ruaya
ikan.
3. Menjelaskan kebiasaan ikan makan dan cara ikan makan.
4. Menjelaskan pembantukan schoaling pada ikan.
Jml. Pertemuan : 2 kali
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
3/25
I. PERGERAKAN AKTIVITAS RENAG PADA IKAN :
1. Scombriform : perenang capat, tenaga penggerak pada ekor, bentuk ekor
seperti bulan sabit, batang ekornya sangat kuat menyerupai linggir (kill)
pada batang ekor. Contoh : Ikan Tuna, Tenggiri.
2. Carangiform : kecepatan renang pada waktu permulaan bergerak
menerkam mangsa, kecepatan berenang dapat berlangsung lama, namun
tidak bisa terus menerus.
3. Anguliiform : pergerakan tubuh seolah-olah membentuk gelombang. Arah
gerak hewan ini berlawanan dengan arah gelombang yang dibentuknya.Contoh : Belut.
http://imgres/http://imgres/http://imgres/7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
4/25
4. Ostaciform : terdapat pada ikan yang berbentuk kaku seperti kotak kayu,sehingga tidak dapat menggunakan sirip dan ekornya. Contoh : ikan buntal (Tetrodontidae)dan
Mola-mola (Molidae)
5. Jet Propulsion : pergerakannya dengan cara menyemprotkan air kesuatu arah tertentu sehingga
hewan tersebut bergerak ke arah yang berlawanan dengan air yang disemprotkan.
Contoh : cumi-cumi, ubur-ubur (jelly fish) dan gurita (Octopus)
Peningkatan aktivitas renang ikan pada siang maupun malam hari telah banyak
diteliti. Ikan bertulang rawang (Elasmobrach) dan ikan bertulang sejati (Teleos) : dogfish
(Scyliorhynus canicula), skate (Raja batis), pari (R. calavata) spotted sea pech ( Epinephelus rubra),
banded sea pech (Sargus cephalus) lebih aktif pada malam hari. Belanak (Mugil cephalus), kakap
merah (Pagella centrodontus) dan Pagrus-pagrus) pada malam hari mengapung pasif sedikit di atas
dasar. Jenis sea bass (Morone labrax) tenang beristirahat di bawah permukaan air pada malam hari.
Para ahli menyimpulkan : aktifitas berenang pada ikan bervariasi sesuai jenis, situasi dan kondisi
tertentu. Yuen, (1966) dalam Gunarso, (1985) : kecepatan renag ikan dari jenis Thunnuidae :
cakalang, yellowfin, blue fin dan albakora antara 0,82525 m/dt (tergantung aktivitas dan ukuran
ikan.
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
5/25
Ikan hering dalam bentuk kelompok bergerk menuju daerah pemijahan mereka 6
10 mil/24 jam, ketika sudah dekat dengan daerah yang dituju kecepatannya
meningkat menjadi sekitar 2440 mil/24 jam.
Poddibny (1969) dalamGunarso (1985), ikan sturgeon (Acipencer quldenstdtii,Brandt) berenang dengan kecepatan yang tidak teratur dalam ruaya mereka,
dalam keadaan biasa sekitar 7,2 km/jam, sedangkan kecepatan makimal 9,6
km/jam.
Kecepatan ranang bergantung besar kecilnya ukuran ikan (kec. Renang ikan = kec.
mutlak per akar kuadrat panjang ikan (V/panjang).Ikan perenang cepat (Shark, Thunnus), nilai koefisien = 70, Salmon, mackerel = 30
60, perenang sedang (hering, cod & gremullet) = 2050, perenang agak lambat
(bream) = 1020, perenang lambat = 510, dan ikan perenang sangat lambat
(moon fish) < 5 (Niikolsky, 1963).
Sedangkan menurut Magnuson dalam Gunarso (1985), Euthynnus affinis pada
keadaan tidak dijumpai makanan kecepatan renang rata-rata 80 cm/dt pada
siang hari dan 83 cm/dt pada malam hari, pada saat memburu makanan 108
cm/dt , pada siang hari dan 93 cm/dt pada malam hari. Sedangkan kuatrenangnya dalam usaha mencari makanan dapat mencapai 35 km/12 jam.
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
6/25
Burst speed = lompatan renang ikan ketika menghadapi predator, memburu mangsa,
menghindari alat tangkap. Burst speed terbatas pada ikan menjelang titik kelelahannya.
Spesies Panjang Rata-rata(cm) Kemampuan renang sampailetih x pj. tubuh
Clupea harengus
(Herring)
Gadus morhua (Cod)
Malanogrammus aeglefinus
(Haddock)Merlangius merlangius
(Whiting)
Pseudopleuronectus americanus
(Winter flounder)
Salmo trutta
(Sea trout)
Scomber scombrus(Mackerel)
Sebastes marines
(Redfish)
20 -25
12 -14
48 -56
40
1518
2022
22 -23
32
362536
16 - 17
1121
151
128
143
254
600
975
496293
400
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
7/25
II. RUAYA/MIGRASI :
Perpindahan ikan dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan tujuan tertentu
sebelum dan sesudahnya, ke daerah-daerah dimana mereka menemukan kondisi yang
diperlukan dalam fase tertentu dari daur hidupnya.
- Ikan yang bukan peruaya : ikan yang tidak pernah meninggalkan habitatnya.
- Ikan peruaya : ada dlm habitat tertentu dlm waktu tertentu dan pada waktu lain
meninggalkan habitatnya untuk : memijah, mencari makan, mencari daerah yang
lebih baik untuk kelangsungan hidupnya.
Baberapa spesies ikan tdk menghuni satu habitat saja baik musiman maupun pd tahap
perkembangan hidupnya.
Jenis-jenis Ruaya Ikan :
- Amfibiotik : melakukan ruaya dari air laut ke air tawar atau sebaliknya.
- Holobiotik : tidak melakukan ruaya, selama hidupnya tinggal di air tawar atau di air laut
saja, namun beberapa menjadi peruaya.
- Diadrom : melakuakn ruaya untuk berpijah.
- Amfidrom : melakukan ruaya untuk mencari makan.
- Potamodrom : hidup dan mengadakan ruaya di air tawar saja (sungai & danau)
- Oseanodrom : hidup di laut dan melakukan ruaya di laut.
- Batidrom : beruaya di perairan dalam.
- Brakheadrom : beruaya di perairan dangkal.
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
8/25
Diadrom terdiri dari dua macam :
1. Katadrom : beruaya dr air tawar ke laut untuk berpijah.
2. Anadrom : beruaya dr air laut ke air tawar untk berpijah. Klp anadrom :
ikanfluvial (seluruh hidupnya tinggal dlm aliran, bilamana akan berpijah
menuju ke daerah hulu. Adfluvial, tinggal di perairan tenang bila berpijah kehulu.
Ikan holobiotik terdiri dari : patamodrom dan oseanodrom. Patamodrom
terdiri dari lakustrin, adfluvial dan fluvial. Ikan lakustrin ada yg batidrom dan
brakheadrom.
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
9/25
MACAM-MACAM HABITAT YANG DIHUNI OLEH IKAN
Nama Kelompok Sifat Umum Habitat yg Dihuni
Penghuni Laut
- Laut DalamAbysal
Bathypelagic
Archibenthic
- Laut Dangkal
Benthic
Oceanic
Pelagic
Benthopelagic
Coastal
Estuarine
Dromous (aliran) :
- Catadromous (ikut aliran)
- Anadromous (menentangaliran)
Andromous fluvial
Katadromousfluvial
Air Tawar :
- Lacustrine (penghuni danau)
- Fluvial (penghuni aliran)
- Adfluvial (ke air mengalir)
Tempatnya gelap dan dingin di samudera dalam
Tempatnya remang-remang, masih dingin, diatasnya samudera dalam.
Tempatnya di atas atau dekat dasar di bawah ujung continental shelf.
Tempatnys di atas atau dekat dasar continental self.
Jauh dari darat, di permukaan atau dekat permukaan samudera
Pengembara di samudera dekat permukaan.
Secara bermusim menghuni dasar sampai ke permukaan.
Tidak pernah jauh dari pantai.
Daerah kuala, toleran terhadap perubahan salinitas.
Dewasa di air tawar atau payau, berpijah di lautan.
Dewasa di lautan, berpijah di air tawar.
Menentang arus dengan atau tanpa danau.
Melawan arus dari danau, anaknya di danau.
Seluruh hidupnya di air tenang.
Seluruh hidupnya di air mengalir.
Hidup dlm danau, melawan arus untuk berpijah.
7/24/2019 BIOLOGI PERIKANAN - Kuliah 2 Tingkah Laku Ikan (Kebiasaan Makan + Migrasi).pdf
10/25
1. Jenis-jenis Ruaya Ikan
- Ruaya Pemijahan : penyesuaian tempat paling menguntungkan untuk perkembangan
telur dan larva. Tidak ada gangguan predator, manusia, misalnya bendungan dll.
- Ruaya ke daerah pembesaran : dari daerah pemijahan ke daerah pembesaran dan
makanan untuk kelangsungan hidupnya (untuk pertumbuhan survival). Misalnya nenerbandeng mengadakan ruaya denatant (searah dg. arus) ke daerah pantai, larva ikan
sidat beruaya secara pasif ke darah pembesaran, mis : di pantai Pelabuhan Ratu dan
Cilacap. Bila sudah dewasa ruaya diteruskan ke sungai dan daerah mkanan untuk
kelangsungan hidupnya.
- Ruaya pengungsian : untuk menghindarkan diri dari tempat yang kondisinya kurang
baik dan mencari daerah yang cocok untuk kelangsungan hidupnya. Pada daerah yangbermusim empat ikan melakukan ruaya overwintering (meninggalkan daerahnya
selama musim dingin).
Perpindahan ika