BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN...

124
BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL BINA INSAN BANGUN DAYA 2 CIPAYUNG SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh : Elva Ristiawan 1110052000030 JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

Transcript of BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN...

Page 1: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’ADAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL

BINA INSAN BANGUN DAYA 2 CIPAYUNG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh :

Elva Ristiawan1110052000030

JURUSAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAMFAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA1435 H/ 2014 M

Page 2: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis
Page 3: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis
Page 4: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis
Page 5: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

i

ABSTRAK

Elva Ristiawan 1110052000030

Bimbingan Rohani Islam Melalui Metode Do’a dan Dzikir Bagi Penderita Stresdi Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung. Dibawah Bimbingan M.Jufri Halim, M.Si

Penelitian ini merupakan penelitian Bimbingan Rohani Islam Melalui MetodeDo’a dan Dzikir bagi penderita stres di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2Cipayung. Panti Sosial ini merupakan suatu panti yang tidak secara khusus membantupenyembuhan bagi penderita stres, akan tetapi panti ini merupakan tempatpenampungan dan pelayanan sementara bagi Penyandang Masalah KesejahteraanSosial (PMKS) hasil penertiban dan penjangkauan sosial. Hal ini bukan berarti paraPMKS atau Warga Binaan Sosial (WBS) yang ada di Panti Sosial Bina Insan BangunDaya 2 tidak memperoleh bimbingan apa-apa, justru sambil menunggu merekadipindahkan ke panti-panti yang lain sesuai dengan status PMKS yang sudahdiklasifikasikan, mereka akan disalurkan atau dirujuk ke panti-panti terkait.Bimbingan ini dilakukan agar memperoleh pengetahuan atau arahan sementaraminimal 3 bulan dan maksimal 6 bulan, adapun macam-macam bimbingan yangdiberikan salah satu diantaranya: Bimbingan mental dan spiritual, termasukdidalamnya terdapat Bimbingan Rohani Islam Do’a dan Dzikir.

Selain itu pada penelitian ini akan dibahas mengenai Warga Binaan Sosial yangmengalami stres yang ringan dan sedang, gejala dari stres ini masih dalam tahapanyang masih bisa diatasi dengan mudah, selain itu orang yang sedang mengalami stresini masih bisa untuk di ajak berkomunikasi. Subjek dari penelitian ini ialah WargaBinaan Sosial dan Pembimbing Rohani Islam dalam melakukan bimbingan do’a dandzikir. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan desaindeskriftif, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang sedalam-dalamnyamelalui pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.

Adapun penelitian ini ialah ingin mengetahui apakah dengan metode do’a dandzikir bagi Warga Binaan Sosial yang mengalami stres dapat menjadi landasanmereka untuk kembali sehat baik lahiriah ataupun bathiniah, dengan metode do’adzikir yang diberikan kepada Warga Binaan Sosial khususnya yang mengalami stresdapat membuat hati mereka menjadi tenang, lebih nyaman, lebih dekat dengan AllahSWT, sehingga warga binaan dapat mengendalikan diri dari tekanan, permasalahan,juga tuntutan hidup yang membebaninya, sehingga mereka bisa beraktifitas sepertibiasa lagi, bisa lebih ikhlas dalam setiap menjalani kehidupan, dan bahkan merekabisa lebih relax dari sebelumnya.

Page 6: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

ii

MOTTO

Hormati stres dalam hidup anda, gunakan kekuatan dari kesedihan dan

kegalauan anda untuk menjadikan diri anda lebih disukai, lebih diterima,

lebih dipercaya, oleh lingkungan. Jadilah pribadi yang lebih dipercaya,

lalu perhatikan apa yang terjadi

(Mario Teguh)

Artinya : Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku

(QS.Asy Syu’ara: 80)

Page 7: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat

rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, juga pada umatnya

hingga akhir zaman. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar sarjana pada program pendidikan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam Fakultas Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Proses penyusunan skripsi ini, tentu saja banyak sekali hambatan dan

tantangan, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik berupa

bantuan dan dukungan yang bersifat material maupun non material. Oleh

karena itu dengan kesempatan ini penulis dengan senang hati ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada terhingga, terutama kepada

yang terhormat:

1. Dr. H. Arief Subhan, M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Dr. Suparto, M.Ed sebagai Wadek 1, Drs. Jumroni,

M.Si sebagai Wadek II, dan Dr. H. Sunandar, M.A sebagai Wadek III.

2. Dra. Rini Laili Prihatini, M.Si selaku Ketua Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam, terlebih sebagai dosen yang sangat berarti bagi

penulis, penulis ucapkan terimakasih atas semua kebaikan, bimbingan,

Page 8: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

iv

perhatian, bantuan dan kasih sayangnya selama penulis tinggal di

Jakarta.

3. Drs. Sugiharto, M.A sebagai Sekretaris Jurusan Bimbingan dan

Penyuluhan Islam.

4. M. Jufri Halim, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang dengan

tulus dan ikhlas membimbing penulis dalam keadaan dan situasi

apapun, yang selalu memberi semangat, dan motivasi selama penulis

menyusun skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

khususnya dosen Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam. Terima

kasih atas semua ilmu yang telah diberikan, semoga ilmunya selalu

bermanfaat.

6. Purwono, S.H, M.Si sebagai kepala Panti. Abdul Khair, S.Ag, M.Si

sebagai Ka. Subag/ Ka. Sie. R. Yuli Purwita, S.Sos. M.Si, Supriyono,

SE. M.Kurniawan S.Sos sebagai Staf Bimbingan dan Penyaluran, juga

seluruh pihak yang terkait di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

Cipayung, terimakasih telah membantu saya dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Untuk kedua orang tua (Wawan Setiawan S.E dan Suyanti)

terimakasih atas perhatian, pengorbanan, dan kasih sayangnya dalam

memberikan semangat kepada penulis.

8. Untuk kedua adikku (Firli Intan Sari Shalehah dan Jihan Athifah)

terimakasi telah menjadi adik yang terbaik untuk kakak, yang selalu

Page 9: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

v

memberi kakak senyum, semangat juga berbagi keceriaan dikala

sedang jenuh.

9. Untuk Abdul Rasyid terimakasih atas segala bantuan dan perhatiannya

selama penulis tinggal di tanah rantau ini.

10.Terimakasih untuk keluarga besar Majelis Ta’lim dan Dzikir Al-Usroh

dan keluarga besar penulis di Bandung.

11.Untuk sahabat juga teman-teman: Ria juairiyah, Nur Janah, Siti

Choirunnisa, Siti Nurlaila, Haula Sofiana, Siti Rif’ah, Indah

Mulyaningsih, dan seluruh teman- teman BPI yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatunya. Terimakasih atas semua perhatian,

bimbingan, dan semangatnya selama ini kepada penulis.

Terakhir penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak

bisa penulis sebutkan satu-persatu, atas perhatian, bimbingan, juga

semangatnya kepada penulis untuk terus berjuang dalam menuntut ilmu,

semoga kita selalu ada dalam lindungan Allah SWT, dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua, Amiin .

Jakarta, September 2014

(Elva Ristiawan)

1110052000030

Page 10: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

MOTTO ................................................................................................................. ii

KATA PENGANTAR........................................................................................... iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................6

C. Tujuan Penelitian...........................................................................7

D. Manfaat Penelitian.........................................................................8

E. Tinjauan Pustaka ...........................................................................8

F. Sistematika Penulisan....................................................................11

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

1. Pengertian Bimbingan ............................................................... 15

2. Pengertian Rohani Islam............................................................ 17

3. Tujuan dan fungsi Bimbingan Rohani Islam............................. 18

Page 11: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

v

B. Pengertian Stres

1. Pengertian Stres .........................................................................20

2. Penyebab Stres...........................................................................23

3. Tingkatan Stres ..........................................................................26

4. Tahapan Stres ............................................................................27

5. Respon Individu Terhadap Stres ...............................................32

6. Reaksi Tubuh Terhadap Stres....................................................33

7. Cara Menghilangkan Stres ........................................................35

C. Pengertian Metode Do’a dan Dzikir

1. Pengertian Metode ....................................................................36

2. Pengertian Do’a ........................................................................37

3. Pengertian Dzikir ......................................................................41

4. Manfaat do’a dan Dzikir ........................................................... 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian.................................................................49

B. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ..................................50

1. Metode Observasi .....................................................................51

2. Metode Interview (Wawancara) ...............................................51

3. Dokumentasi .............................................................................52

4. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................52

5. Subjek dan Objek Penelitian.....................................................53

6. Teknik Analisis Data ................................................................ 54

7. Sumber Data .............................................................................55

Page 12: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

vi

BAB IV ANALISIS DAN PROFIL LEMBAGA

A. Gambaran Profil Lembaga

1. Kedudukan ................................................................................55

2. Sejarah Singkat Panti ................................................................ 55

3. Visi dan Misi.............................................................................57

4. Susunan Organisasi...................................................................57

5. Tugas Pokok dan Fungsi........................................................... 59

6. Tujuan dan Saran ......................................................................60

7. Asal Warga Binaan Sosial ........................................................61

8. Pembinaan.................................................................................61

9. Tahap Pembinaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

di Panti ......................................................................................66

10. Persyaratan pengambilan Warga Binaan oleh keluarga.......... 67

11. Kondisi Panti Sosial dan Sarana Prasarana ............................ 67

12. Kondisi Sumber Daya Manusia..............................................69

13. Program Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 ..................69

B. Pengungkapan dan Penjelasan Data

1. Identitas Informan Pembimbing ...............................................72

2. Identitas Informan WBS ........................................................... 73

3. Analisis Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Melalui Metode

Do’a dan Dzikir Bagi Penderita Stres di Panti Sosial Bina

Insan Bangun Daya 2................................................................ 81

Page 13: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................97

B. Saran ............................................................................................... 99

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 101

LAMPIRAN

Page 14: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

viii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. Perubahan individu terhadap stres....................................................... 32

2. Sarana dan Prasarana Panti.................................................................. 68

3. Kondisi SDM Panti ............................................................................. 69

4. Stressor Warga Binaan Sosial di Panti ............................................... 82

Page 15: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

ix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. Tahap mendekatkan diri kepada Allah SWT............................... 47

2. Susunan Organisasi Panti ............................................................ 57

3. Tahap Pembinaan PMKS Panti .................................................... 66

Page 16: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

iix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

2. Persetujuan Proposal Skripsi

3. Surat Izin Penelitian/ Wawancara

4. Surat Keterangan Penelitian Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

5. Hasil Wawancara

6. Dokumentasi Foto-Foto

Page 17: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejumlah masalah kehidupan yang dihadapi masyarakat sungguh

sangat beragam, antara lain masalah perekonomian, pendidikan, sosial,

kesehatan, dan lain sebagainya, baik itu dengan sesama teman, orang tua,

pasangan, atau bahkan keluarga yang dekat dengan kita. Masalah

merupakan bagian dari hidup dan tidak ada seorang pun yang dapat lari

dari masalah. Khususnya permasalahan yang hampir melanda di seluruh

wilayah Indonesia terutama di kota-kota besar termasuk di DKI Jakarta,

salah satu masalah yang paling besar dan perlu mendapatkan perhatian

yang khusus adalah tingginya angka Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) di Indonesia. Penyandang masalah kesejahteraan sosial

adalah individu, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu

hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi

sosialnya sehingga tidak terpenuhinya kebutuhan hidup baik jasmani,

rohani, dan sosialnya secara memadai dan wajar.1 Bukan hanya itu kini

gaya hidup dan persaingan hidup semakin meningkat tinggi, semua ini

dikarenakan tuntutan pemenuhan kebutuhan yang harus terpenuhi. Apapun

yang terjadi dari semua permasalahan ini, mereka adalah warga negara

yang harus mendapatkan perlindungan dari negara, dalam hal ini

Kementrian Sosial sebagai instansi yang bertanggung jawab dalam

11 Kementrian Sosial RI, Buku Panduan pengumpulan dan pengolahan data PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),(Jakarta: Pusat data dan Informasi Kesejahteraan Sosial, 2002), h.4

Page 18: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

2

penanganan masalah-masalah kesejahteraan sosial, perlu memiliki

kebijakan dan program pelayanan yang jelas mengenai masalah ini.2

Berdasarkan fenomena yang ada dengan semua permasalahan ini

angka stres kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial akan

sangat tinggi yang dapat menimbulkan kegelisahan dan ketidaktentraman

pada masyarakat sehingga dapat mengakibatkan beban psikologis yang

nantinya akan terjadi konflik atau pertentangan, sehingga akan terjadinya

ketidaktenangan pada jiwa mereka. Dengan adanya keadaan yang seperti

ini maka munculah permasalahan mental termasuk stres, atau gangguan

mental lainnya sehingga akan terjadi ketidakberdayaan, putus asa,

sehingga dapat mengurangi kualitas hidup seseorang.

Stres akan terus menghampiri, ketegangan, kesulitan, kebingungan,

kekhawatiran, kecemasan, ketakutan hidup yang diakibatkan dari berbagai

tuntutan tersebut akan sangat sulit untuk terpecahkan jika seseorang tidak

mampu untuk mengatasi stres yang sedang dihadapinya, sehingga

menuntut mereka untuk dapat bisa mengatasi permasalahan tersebut.

Hambatan dari kesulitan tersebut dapat berupa kemiskinan, ketelantaran,

kecacatan, ketunaan sosial, keterbelakangan, keterasingan dan akibat dari

bencana alam ataupun bencana sosial.3

Segala macam bentuk stres pada dasarnya disebabkan oleh

kekurangan pengertian manusia akan keterbatasannya sendiri

ketidakmampuan untuk melawan keterbatasan inilah yang akan

2Direktorat Jendral Rehabilitasi Sosial, Panduan Praktis Pendampingan DalamRehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis, (Jakarta, Kementrian Sosial RI, 2011), h.1

3Kementrian Sosial RI, Buku Panduan pengumpulan dan pengolahan data PenyandangMasalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Serta Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS),(Jakarta: Pusat data dan Informasi Kesejahteraan Sosial, 2002), h 5-7

Page 19: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

3

menimbulkan frustasi, konflik, gelisah dan rasa bersalah yang merupakan

tipe-tipe dasar dari stres.4

Penyebab stres tersebut adalah kenyataan–kenyataan hidup yang

dianggap sulit dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, hal ini akan

terjadi jika seseorang tidak diimbangi dengan daya tahan mental yang

tangguh dan spiritual (keimanan yang kuat), iman yang lemah sangat

rentan mengalami stres, dengan kekuatan iman dan ketakwaan pasti akan

menghasilkan daya tahan mental yang kokoh dan kuat dalam menghadapi

segala permasalahan kehidupan.

Menurut Zakiah Darajat seseorang yang diserang penyakit jiwa

biasanya kepribadiannya terganggu, dan selanjutnya menyebabkan kurang

menyesuaikan diri dengan wajar dan tidak sanggup memahami problem

hidupnya. Seringkali orang yang sakit jiwanya tidak merasa bahwa ia

sakit, akan tetapi sebaliknya ia menganggap dirinnya normal saja, bahkan

lebih baik, lebih unggul, dan lebih penting dari orang lain.5

Tidak semua orang mampu untuk menyesuaikan diri dengan

perubahan-perubahan tersebut yang pada gilirannya dapat menimbulkan

ketegangan atau stres pada dirinnya. Bagaimanakah agama memandang

hal ini? Menurut Dadang Hawari, manusia adalah makhluk fitrah (berke-

Tuhanan) dan karenanya memerlukan pemenuhan kebutuhan dasar

spiritual. Seseorang yang beragama hendaknya jangan sekedar formalitas

belaka, tetapi yang lebih utama mampu menghayati dan mengamalkan

keyakinan agama itu, sehingga ia memperoleh kekuatan dan ketenangan

4 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi, (Jakarta: Sagung Seto, 2004), h. 2.5 Zakiah Darajat, Kesehatan Mental, (Jakarta: Gunung Agung, 2001), h. 49.

Page 20: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

4

dari padanya. Berbagai penelitian membuktikan bahwa tingkat keimanan

seseorang erat hubungannya dengan imunitas atau kekebalan baik fisik

maupun mental.6 Stres merupakan faktor sebab akibat dari suatu penyakit,

sehingga taraf dari kesehatan fisik dan kesehatan jiwa dari orang yang

bersangkutan menurun karenannya dan pada klimaknya timbul psikotik

atau gangguan kejiwaan. Menurut paham kesehatan jiwa, seseorang

dikatakan sakit apabila ia tidak lagi mampu berfungsi secara wajar dalam

kehidupannya sehari-hari, karena seseorang yang mengalami stres akan

terganggu fungsi kehidupannya sehari-hari.7

Kini dapat dilihat bahwa Para Penyandang Masalah Kesejahteraan

sosial (PMKS) yang kini semakin marak dan meningkat, membuat para

pemerintah sosial yang bertanggung jawab untuk menangani masalah itu

akan semakin kewalahan, sehingga akan semakin banyak Warga Binaan

Sosial yang tinggal di Panti untuk mendapatkan bimbingan secara khusus

dan sementara selama 3 atau 6 bulan sesuai kondisi warga binaan tersebut,

guna untuk mengurangi jumlah para Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS) di jalanan. Jalanan merupakan tempat yang sangat besar

untuk menjadi pemicu munculnya penyakit jiwa termasuk stres, mulai dari

terjadinya macet, cuaca yang seiring berganti, tempat yang kurang

memadai untuk beristirahat, para pelaku kejahatan yang semakin banyak,

dan lain sebaganya. Hal ini menjadi motivasi untuk para pembimbing

rohani dalam upaya membantu penyembuhan para penderita stress, salah

6 Dadang Hawari, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, (Jakarta: Gaya Baru, 2001),h.126.

7 Dadang Hawari, Al Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Jakarta: DanaBhakti Prima Yasa, 1996), cet. Ke - 11, h. 2.

Page 21: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

5

satunya yakni dengan bimbingan rohani islam melalui metode do’a dan

dzikir, yang mana pemberian bimbingan yang diberikan kepada mereka

yang terkena gangguan kejiwaan (stres) sebagai suatu kekuatan jiwa.

Bimbingan keagamaan bertujuan untuk memecahkan problem

perseorangan dengan melalui peningkatan keimanan menurut agamannya.8

Do’a dan dzikir yang kita lakukan setiap saat adalah sebagai

penyuburan iman yang kita miliki. Keberadaan do’a dan dzikir yang

dilakukan seorang mu’min sangat berpengaruh terhadap frekuensi (naik

turunnya) kadar keimanan mereka. Menurut Abdullah Gymnastiar (Aa

Gym) menjelaskan bahwa do’a dan dzikir dapat menghindari hawa nafsu,

karena do’a dan dzikir itu akan menjadikan seseorang dapat mengontrol

dirinya sendiri secara optimal, sehingga dirinya selalu berhati sejuk, tidak

gampang emosi dan berusaha untuk menghindari hawa nafsu. Sehingga

akan membuat seseorang tidak takabur dan semakin tawadhu. Do’a dan

dzikir dapat menjadikan ketenangan hati, begitu pula hati yang tenang

menjadikan jiwanya juga tenang.9

Do’a dan Dzikir merupakan ibadah yang ringan untuk dilakukan,

namun mempunyai banyak manfaatnya baik untuk kebutuhan lahir atau

batin seseorang. Menurut Muhammad Arifin Ilham menjelaskan bahwa

do’a dan dzikir dapat menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan oleh

seorang hamba.10

8 Arifin, Teori–Teori Konseling Umum dan Agama, (Jakarta: Golden Terayu Press, 1994),h. 19.

9 Abdullah Gymnastiar, dalam ceramahnya di Pondok Pesantren Daaruttauhid, Juli 2014.10Muhammad Arifin Ilham, dalam ceramahnya di TV One.

Page 22: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

6

Dengan memperhatikan latar belakang diatas penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Bimbingan Rohani Islam Melalui

Metode Do’a dan Dzikir Bagi Penderita Stres di Panti Sosial Bina

Insan Bangun Daya 2 Cipayung “.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut: Bimbingan rohani islam melalui

metode do’a dan dzikir ini ditujukan kepada Warga Binaan Sosial

yang mengalami stres. Stres terbagi menjadi tiga bagian, diantaranya:

a) Stres ringan yaitu stres yang masih bisa untuk diatasi dan tidak

merusak aspek fisiologis. Stres ini berakhir dalam beberapa

menit atau beberapa jam.

b) Stres sedang yaitu stres yang terjadi lebih lama bisa beberapa

jam sampai beberapa hari.

c) Stres berat atau akut yaitu stres kronis yang terjadi beberapa

minggu sampai beberapa tahun.

Adapun stres yang akan peneliti bahas yaitu mengenai stres

ringan atau sedang, bukan stres berat atau akut, dikarenakan

stres akut akan menyulitkan peneliti dalam melaksanakan

penelitiannya.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dalam

pembahasan berikutnya peneliti lebih mengarahkan pada pencapaian

Page 23: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

7

hasil dari penelitian, oleh karena itu peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam melalui

metode do’a dan dzikir bagi penderita stres di Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung?

b. Bagaimana teknik bimbingan rohani islam do’a dan dzikir di

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2?

c. Bagaimana penerimaan warga binaan sosial terhadap bimbingan

rohani islam melalui metode do’a dan dzikir di Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya 2?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan

diadakan penelitian ini ialah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan rohani islam do’a dan

dzikir yang dilakukan oleh pembimbing bagi Warga Binaan Sosial

yang stres.

b. Untuk mengetahui teknik do’a dan dzikir yang diberikan

pembimbing kepada Warga Binaan Sosial di Panti.

c. Untuk mengetahui bagaimana penerimaan Warga Binaan Sosial

terhadap bimbingan do’a dan dzikir di Panti.

Page 24: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

8

2. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini ialah:

a. Secara teori manfaat ini diharapkan untuk menambah pengetahuan

yang lebih luas betapa pentingnya mengembangkan bimbingan

rohani islam melalui metode do’a dan dzikir khususnya bagi para

penderita stres karena dengan do’a dan dzikir dapat memberikan

ketenangan dan terhindar dari stres yang dialaminya.

b. Secara akademis, hasil penelitian bimbingan rohani islam melalui

metode do’a dan dzikir untuk menambah pengetahuan, juga dapat

menjadi salah satu model referensi atau pendekatan dalam

memberikan masukan kepada prodi Bimbingan dan Penyuluhan

Islam.

c. Untuk menjadi bahan evaluasi dan menjadi bahan acuan atau

memberikan masukan serta dorongan bagi para pembimbing rohani

islam untuk meningkatkan bimbingannya dengan menggunakan

metode do’a dan dzikir terhadap penderita stres di Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung, agar hatinya lebih tenang

dalam menjalani hidupnya dan senantiasa selalu berdo’a dan

berdzikir mengingat Allah SWT.

D. Tinjauan Pustaka

Sebelum mengkaji dan membahas skripsi ini, peneliti melakukan

kajian pustaka terhadap beberapa penelitian di Perpustakaan Umum dan di

Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, mengenai

Page 25: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

9

Bimbingan Rohani Islam Melalui Metode Do’a dan Dzikir Bagi Penderita

Stres di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung. Berdasarkan

pengamatan yang dilakukan, penulis tidak menemukan skripsi yang

membahas sama terhadap judul penulis, akan tetapi ada beberapa karya

ilmiah dalam bentuk skripsi yang mengangkat tema skripsi :

1. Skripsi yang ditulis oleh Eneng Susilah, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, pada

tanggal 14 september 2009, dengan judul “Peranan Dzikir Dalam

Mengatasi Problematika Keluarga Yayasan Nursyifa Menteng Jakarta

Pusat”.

2. Skripsi yang ditulis oleh Nurul fitri, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam, pada tanggal

22 januari 2013, dengan Judul “Peranan Dzikir Dalam Terapi Stres di

Majelis Dzikir As Samawat Al Maliki Puri Kembangan Jakarta Barat”.

3. Skripsi yang ditulis oleh Tini Aulawiyah Komba, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan

Islam, dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Dzikir Syifa Terhadap

Kesehatan Mental Korban Pecandu Narkotika, Psikotropika dan Zat

Adiktif ( NAPZA ) di Yayasan Nurussyifa Kelapa Dua Jakarta Barat”

Adapun perbedaan skripsi ini dengan skripsi yang telah disebutkan

diatas ialah: peneliti melakukan penelitian dengan judul “Bimbingan

Rohani Islam Melalui Metode Do’a dan Dzikir bagi Penderita Stres di

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung”, yang di dalamnya

Page 26: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

10

meneliti bagaimana pelaksanaan bimbingan rohani islam melalui metode

do’a dan dzikir di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2.

Adapun perbedaan penelitian ini dengan hasil penelitian skripsi

yang sebelumnya adalah:

1. Penelitian pada sejumlah skripsi sebelumnya pada dasarnya penelitian

dilakukan di lembaga-lembaga yang secara khusus lembaga tersebut

merupakan lembaga dzikir, sedangkan perbedaan yang peneliti

lakukan di lembaga Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 ialah

proses penelitian lembaga khusus untuk penampungan sementara

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, yang selanjutnya dilakukan

identifikasi untuk disalurkan ke sejumlah panti sosial di bawah Dinas

Sosial Pemrof DKI Jakarta sesuai dengan jenis dan kelompok

PMKSnya.

2. Perbedaan obyek penelitian pada penelitian sebelumnya adalah khusus

klien yang memiliki dan mengalami permasalahan tertentu, seperti

rmasalah korban narkoba, keluarga, psikologis, dan lain sebagainya.

Sementara obyek penelitian pada penelitian ini adalah kelompok

PMKS yang sementara (tiga bulan) mereka berada di Panti Sosial Bina

Insan Bangun Daya 2 untuk dilakukan identifikasi permasalahan dan

pengenalan berbagai aturan di DKI Jakarta terutama berkaitan dengan

ketertiban umum, sehingga mereka dapat memahami berbagai

kesalahan yang telah mereka lakukan.

3. Program-progam yang diimplementasikan di lembaga-lembaga dzikir

yang telah diteliti pada skripsi sebelumnya adalah program-program

Page 27: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

11

khusus dzikir, bersifat komprehensif, dan tuntas. Sedangkan PSBI

Bangun Daya 2 adalah lembaga yang mengedepankan program-

programnya berkaitan dengan identifikasi masalah PMKS, pengenalan

Perda tentang Ketertiban Umum, Motivasi dan Bimbingan sederhana,

simpel dan terbatas, yang diharapkan mereka akan memperoleh

pelayanan dan rehabilitasi secara tuntas pada panti rujukan yang

selanjutnya.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan serta teraturnya penulisan skripsi ini dan

memberikan gambaran yang jelas serta lebih terarah mengenai pokok

permasalahan yang ada dalam skripsi ini, maka peneliti mengelompokan

ke dalam lima bab pembahasan, yaitu:

BAB I Pendahuluan, pada bab ini merupakan gambaran umum secara

global yaitu: membahas tentang latar belakang masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan kepustakaan, bab ini meliputi pengertian mengenai

Bimbingan Rohani Islam, pengertian stres, pengertian metode,

do’a dan dzikir,.

BAB III Metodologi penelitian, bab ini menjelaskan tentang, pendekatan

penelitian, instrumen dan cara pengumpulan data, waktu dan

tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, tekhnik analisis

Page 28: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

12

data, sumber data.

BAB IV Profil lembaga dan Analisa data, bab ini menjelaskan tentang

gambaran profil lembaga, kedudukan, sejarah singkat panti, visi

dan misi, susunan organisasi, tugas pokok dan fungsi, tujuan dan

saran, asal Warga Binaan Sosial, Pembinaan, Tahap Pembinaan

PMKS, persyaratan pengambilan WBS Oleh Keluarga, kondisi

panti sosial dan sarana prasarana, kondisi SDM, program panti,

pengungkapan dan penjelasan data, identitas informan, identitas

responden, Analisis Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Do’a

dan Dzikir di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Analisis

Bimbingan Rohani Islam kepada Warga Binaan Sosial yang

mengalami stres melalui metode do’a dzikir, analisis hasil

wawancara.

BAB V Penutup merupakan bab yang meliputi kesimpulan dan saran,

dimaksudkan untuk menarik kesimpulan yang dijadikan dasar

deduksi, saran-saran dan kata akhir penulisan.

Page 29: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

15

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Bimbingan Rohani Islam

1. Pengertian Bimbingan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bimbingan berarti

petunjuk, penjelasan, atau tuntunan cara mengerjakan sesuatu.1 Sedangkan

secara etimologi istilah bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“guidance” yang berarti menunjukan, memberikan jalan, menuntun,

bantuan, arahan, dan petunjuk. Dari berbagai pengertian itu maka yang

paling umum digunakan adalah pengertian memberikan bimbingan,

bantuan dan arahan.2

Adapun unsur–unsur pokok dalam bimbingan menurut Prof. Dr H.

Prayitno dalam buku Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling ialah:

a. Pelayanan bimbingan merupakan suatu proses. Ini berarti pelayanan

bimbingan bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan melalui liku-liku

tertentu sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam pelayanan ini.

b. Bimbingan merupakan proses pemberian bantuan. Bantuan disini

bersifat menunjang bagi pengembangan pribadi bagi individu yang

dibimbing.

c. Bantuan itu diberikan kepada individu, baik perseorangan maupun

kelompok. Sasaran pelayanan bimbingan ialah orang yang diberi

bantuan, baik orang perorangan maupun kelompok.

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta :Balai Pustaka, 1994), cet. Ke -2, h.580

2 M.Luthfi, Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008), h.5.

Page 30: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

16

d. Pemecahan masalah dalam bimbingan dilakukan oleh dan atau

kekuatan klien sendiri. Dalam hal ini, tujuan bimbingan ialah

memperkembangkan kemampuan klien (orang yang dibimbing) untuk

dapat mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapinya, dan

akhirnya dapat mencapai kemandirian.

Berdasarkan butir-butir pokok tersebut maka yang dimaksud

dengan bimbingan ialah:

“Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahlikepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja,maupun dewasa, agar orang yang dibimbing dapat mengembangkankemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatanindividu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkannorma-norma yang berlaku”.3

Sedangkan bimbingan menurut pandangan Islam sebagaimana yang

dijelaskan Aunur Rahim Faqih adalah:

“Suatu proses pemberian bantuan terhadap individu agar mampuhidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapatmencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat”.4

Adapun pendapat dari W.S Winkel “Bimbingan ialah pemberian

bantuan kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara

bijaksana dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan

hidup. Bantuan itu bersifat psikis (kejiwaan) bukan “pertolongan”

finansial, media, dan lain sebagainya. Dengan adanya bantuan ini

seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang sedang

dihadapinya sekarang dan menjadi lebih mapan untuk menghadapi

masalah yang akan dihadapinya kelak ini menjadi tujuan bimbingan. Jadi

3 H. Prayitno, dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, (Jakarta:Rineka Cipta, 2004), cet. 2, h. 99

4 Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, (yogyakarta: UII Press,2001), cet. Ke-2, h. 4.

Page 31: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

17

yang memberikan bantuan menganggap orang lain mampu menuntun

dirinya sendiri meskipun kemampuan itu mungkin harus digali dan

dikembangkan melalui bimbingan”.5 Oleh karena itu yang dimaksudkan

pada pemahaman diatas telah dilangsungkan di Panti Sosial Bina Insan

Bangun Daya 2, melalui Bimbingan Rohani Islam terutama pada

bimbingan do’a dan dzikir. Bimbingan tersebut dimaksudkan agar para

warga binaan sosial (klien) dapat memahami diri dan lingkungannya

sehingga dapat mengembangkan potensi diri mereka untuk mencapai

kebahagiaan di dunia juga akhirat.

2. Pengertian Rohani Islam

Pengertian rohani secara harfiyah berasal dari bahasa arab yang

diawali dari kata ruh yang berarti jiwa, sedangkan dalam kamus bahasa

Indonesia, arti “ruhani” ialah roh yang bertalian dengan yang tidak

berbadan jasmani.6 Ruh adalah “Fitrah manusia yang dengan itu pula,

manusia menjadi berbeda dengan binatang, kekuatan yang melangit dan

bertanggung jawab, akan tetapi juga melanggar berbagai norma-norma

moral”.7

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer dijelaskan bahwa

rohani adalah kondisi kejiwaan seseorang di mana terbentuk dalam

hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam

5 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), h.76 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka), cet ke-1 h. 8307 Toto Tasmara, Kesehatan Ruhaniah (Transcendental Intelligensi), (Jakarta: GIP.2001),

cet. Ke-2, h. 55

Page 32: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

18

budi pekerti seseorang serta melalui hubungan manusia dengan sesama

manusia dengan ajaran agama yang dianutnya.8

Adapun pengertian Islam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

adalah agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW., berpedoman

kepada kitab suci al-Qur’an, yang diturunkan ke dunia melalui wahyu

Allah SWT.9

Adapun pengertian Islam Menurut Prof. DR. Harun Nasution

“Islam merupakan agama yang ajaran-ajarannya diwahyukanTuhan untuk masyarakat manusia kepada Nabi Muhammad SAW, sebagaiRasul. Islam pada hakikatnya membawa ajaran-ajaran yang bukan hanyamengenai satu segi saja, tetapi mengenai berbagai segi dari kehidupanmanusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang mengambil berbagai aspekitulah al-Qur’an dan Hadis”.10

Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi

Muhammad SAW dengan ajaran-ajaran-Nya yang bersumber dari Al-

Qur’an dan Hadist untuk membawa manusia mencapai kebahagiaan

didunia dan juga diakhirat. Salah satu tugas Nabi Muhammad SAW adalah

membawa amanah yang baik untuk menyempurnakan akhlak agar manusia

mendapat petunjuk dan meraik kebermaknaan hidup.

3. Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam

Tujuan Bimbingan Rohani Islam pada dasarnya memberikan

tuntunan atau memberikan terapi psikis yang berupa dorongan spiritual

dan rasa optimisme kepada mereka yang menderita sakit, karena dengan

kondisi psikis yang stabil akan sangat menunjang penyembuhan diri dari

8 Salim dan Yummy, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modem English,1991).299

9Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 34110 Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya (Jakarta: UI Press, 1987),

Cet. Ke-5, Jilid. 1,h. 24.

Page 33: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

19

sakit, terlebih bagi yang menderita stres ringan. Selain itu tujuan

Bimbingan Rohani Islam yaitu untuk menghasilkan perubahan dan

perbaikan pada kesehatan maupun keberhasilan jiwa dan mental sehingga

mampu untuk menghasilkan suatu perubahan baik sikap maupun sifat

yang dapat memberikan manfaat pada diri. Juga menuntun orang atau

pasien dalam rangka memelihara dan meningkatkan pengalaman ajaran

agamanya kepada Allah SWT. Manusia dilahirkan di bumi dalam keadaan

fitrah dengan potensi dasar yang dimilikinya, yang mana potensi dan bakat

kita tidak akan berarti tanpa adanya aktualisasi dan pengembangan melalui

bimbingan kepada orang lain.

Adapun Fungsi dari Bimbingan Rohani Islam yaitu sebagai sumber

yang memberikan pemahaman, sebagai upaya memelihara dan membantu

mengembangkan hidup manusia, sebagai tuntunan yang memberikan

arahan sesuai dengan ajaran Islam menurut al-Qur’an dan hadist dalam

memelihara diri sehingga terhindar dari berbagai masalah, serta sebagai

sumber yang dapat memberikan pengetahuan mengenai hubungan manusia

dengan Tuhan.11

Dari uraian di atas bahwa Bimbingan Rohani Islam merupakan

suatu kegiatan bimbingan yang diberikan kepada seseorang atau

sekelompok orang yang di dalamnya terdapat suatu arahan agar yang di

bimbing tersebut dapat membentuk, atau dapat memelihara dirinya, serta

dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya berdasarkan

keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, agar mendapatkan

11 Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Pustaka Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul danTerjemahan, h. 601

Page 34: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

20

keselamatan di dunia dan juga di akhirat. Bimbingan Rohani Islam di sini

lebih menekankan kepada pemberian bimbingan melalui pendekatan do’a

dan dzikir, melalui pendekatan ini Warga Binaan Sosial (klien) diharapkan

lebih memahami dirinya, sehingga mereka mampu lebih mendekatkan diri

kepada Allah SWT., dengan cara berpasrah diri dan bermohon kepadaNya,

sehingga mereka bisa meringankan bahkan keluar dari masalah yang

dihadapiNya.

B. Stres

1. Pengertian Stres

Pada umumnya kita mengetahui bahwa stres dapat terjadi ketika

seseorang berhadapan dengan sebuah tuntutan dari kondisi yang tidak

menyenangkan. Tidak ada seorang pun yang tidak mengalami stres,

namun masing-masing individu memiliki kemampuan dan reaksi yang

berbeda dalam menghadapinya. Stres yang berasal dari bahasa latin

strictus, merupakan konsep yang komplikatif dan terkadang

membingungkan. Sekitar akhir tahun 1600-an, Robbert Hooke membuat

konsep stres berdasarkan prinsip mekanika dari beban (tenaga eksternal),

stres (daerah yang mendapatkan tenaga), dan ketegangan (strain,

kerusakan sebagai hasil beban dan stres).

Penelitian ilmiah tentang stres semula dilakukan untuk menguji

bagaimana reaksi makhluk hidup menggunakan sumber dayanya untuk

melawan atau lari dari stimulus yang mengancam, baik menghadapi

ketegangan fisik (seperti beban yang diluar kemampuannya), atau

Page 35: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

21

ketegangan psikologis (seperti kesulitan atau emosi negatif yang

dihasilkan dari konflik hubungan sosial).12

Namun, dalam perkembangannya, kata stres semakin meluas. Stres,

yang semula merupakan konstruk fisika, kemudian di pergunakan juga

pada biologi, kedokteran, dan psikologi untuk menggambarkan manusia.

Orang awam banyak mengatakan bahwa mereka berada dalam keadaan

stres ketika mereka sedang berada dalam keadaan penurunan emosi karena

kelelahan atau marah. Istilah stres semakin popular, stres kemudian

dianggap sebagai gejala umum masyarakat pada abad modern. Saat ini

istilah stres telah meluas dipergunakan di berbagai kalangan, termasuk

ilmuan dan masyarakat muslim. Al-Qur’an sendiri sebenarnya telah

menggunakan kata beban (pada punggung) untuk menggambarkan

masalah berat yang dihadapi oleh manusia.

Dan kami telah menghilangkan dari pada-Mu bebanmu. Yang

memberatkan punggungmu. (QS. Al-Insyirah 1-3).

Ayat ini, dalam pemaparannya telah menggunakan permisalan dari

prinsip mekanika beban, dimana punggung merupakan daerah yang

mendapatkan tenaga. Daerah yang mendapatkan tenaga, dalam prinsip

mekanika beban disebut stres.

Menurut Hans selye, dalam bukunya Dadang Hawari, yang

dimaksud stres ialah “Respon tubuh yang sifatnya Non Spesifik terhadap

setiap tuntutan beban atas nya.13 Stres adalah respon tubuh yang tidak

12 Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami ,(Jakarta: RajawaliPress, 2008), h. 75.

13 Dadang Hawari, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, (Jakarta: Gaya Baru, 2001),h.17.

Page 36: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

22

spesifik lagi terhadap suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan

sehari-hari dan tidak dapat dihindari, yang mana semua orang pasti

mengalaminya. Stres memberi dampak secara total pada individu yaitu

terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual, stres dapat

mengancam keseimbangan fisiologis.14

Menurut peneliti stres merupakan suatu respon ketegangan dalam

jiwanya atau dalam hidupnya yang diakibatkan oleh banyaknya tuntutan,

kesulitan, persaingan hidup serta berbagai permasalahan dalam kehidupan

yang sampai saat ini permasalahan tersebut semakin sulit untuk

dipecahkan, sehingga dapat memicu ketegangan psikologis seseorang yang

sedang mengalami stres. Lebih lanjut disebutkan bahwa stres yang

berlarut-larut dan dalam intensitas yang tinggi dapat menyebabkan

penyakit fisik dan mental seseorang, yang akhirnya dapat menurunkan

produktfitas kerja dan buruknya hubungan interpersonal.15

Menurut Hans Selye Stres terbagi menjadi 2 jenis yaitu: Distress

dan Eustres, Distres adalah stres yang biasanya di dapat dari sebuah

tuntutan yang tidak menyenangkan sehingga membawa efek atau akibat

yang buruk atau negatif. Sedangkan Eustress adalah biasanya disebut stres

baik karena dapat membawa efek baik atau positif, contohnya dari efek

yang ditimbulkan dari jenis stres ini adalah membuat seseorang

bersemangat untuk berusaha memenuhi tuntutan yang ada.

14 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, (Jakarta:Sagung Seto, 2004), h. 9.

15 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, (Jakarta:Sagung Seto, 2004), h. 8

Page 37: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

23

2. Penyebab Stres

Penyebab stres (stressor) adalah segala situasi atau pemicu yang

menyebabkan individu merasa tertekan dan terancam. Selain itu penyebab

stressor bermacam-macam di antaranya, masalah mengenai ekonomi,

sosial, lingkungan hidup, pekerjaan, kurangnya akan kebutuhan, faktor

keluarga dan lain sebagainya. Hal ini diakibatkan perubahan-perubahan

sosial yang serba cepat sebagai konsekuensi modernisasi, industrialisasi,

kemajuan ilmu pengetahuan, dan teknologi yang mempengaruhi nilai-nilai

moral etika dan gaya hidup.16 Contohnya dapat berupa pola hidup

masyarakat yang cenderung ke arah pola kehidupan masyarakat

individual, hidup mewah dan konsumtif, hubungan kekeluargaan yang

semula kuat menjadi rapuh, nilai-nilai religius dan tradisional berubah

menjadi masyarakat modern. Perubahan-perubahan psikososial tersebut

merupakan beban atau tekanan mental yang disebut dengan stressor

psikososial. Dan apabila seseorang tersebut tidak mampu untuk mengatasi

stressor tersebut, yang bersangkutan akan mengalami penurunan

kekebalan tubuh atau imunitas sehingga taraf kesehatan fisik maupun

mental terganggu dan yang bersangkutan dapat jatuh sakit.17

Stressor psikososial adalah setiap keadaan atau peristiwa yang

menyebabkan perubahan dalam kehidupan seseorang, sehingga orang itu

terpaksa mengadakan adaptasi atau penyesuaian diri untuk

menanggulaginya. Namun, tidak semua orang mampu melakukan adaptasi

16 Dadang Hawari, Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h. 456

17 Dadang Hawari, Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h 457

Page 38: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

24

dan mengatasi stressor tersebut, sehingga timbulah keluhan-keluhan antara

lain berupa stres, cemas dan depresi.18 Dari sekian banyak macam stressor

psikososial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, Dadang Hawari

memberikan contoh berikut ini:

a. Hubungan Interpersonal

Hubungan antar sesama (perseorangan/individual) yang tidak baik

dapat merupakan sumber stres. Misalnya hubungan yang tidak

serasi, tidak baik atau buruk dengan kawan dekat atau kekasih,

antara sesama rekan, antara atasan dan bawahan, pengkhianatan,

dan lain sebagainya.19

b. Pekerjaan

Kehilangan pekerjaan (PHK, Pensiun) yang berakibat pada

pengangguran akan berdampak pada gangguan kesehatan bahkan

bisa sampai kematian. Sebaliknya dengan penganguran, maka

dengan terlalu banyak beban pekerjaan sementara waktu yang

tersedia sangat sempit dapat menyebabkan stres pula.

c. Lingkungan Hidup

Kondisi lingkungan hidup yang buruk besar pengaruhnya bagi

kesehatan seseorang. Misalnya masalah perumahan, polusi,

penghijauan dan lain-lain yang merupakan sarana dan prasarana

pemukiman hendaknya memenuhi syarat kesehatan lingkungan.

Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah suasana kehidupan

18 Ibid, h 45819 Dadang Hawari, Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:

Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h 459

Page 39: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

25

yang bebas dari gangguan kriminalitas yaitu keamanan dan

ketertiban masyarakat.

d. Keuangan/Ekonomi

Masalah keuangan dalam kehidupan sehari-hari ternyata

merupakan salah satu stressor yang paling utama. Misalnya

pendapatan kecil dari pada pengeluaran, terlibat hutang,

kebangkrutan usaha, soal warisan, dan lain sebagainya.20

e. Faktor Keluarga

Anak dan remaja dapat pula mengalami stres yang disebabkan

karena kondisi keluarga yang tidak lagi harmonis. Sikap orangtua

terhadap anak yang dapat menimbulkan stres antara lain: hubungan

kedua yang dingin atau penuh dengan ketegangan atau acuh tak

acuh, kedua orangtua jarang dirumah dan tidak ada waktu untuk

anak, komunikasi antara orangtua dan anak yang tidak serasi,

kedua orangtua berpisah atau bercerai, salah satu orangtua

menderita gangguan jiwa atau kelainan kepribadian, orangtua

dalam mendidik anak kurang sabar, pemarah, keras, otoriter, dan

lain sebagainya.21

20 Dadang Hawari, Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h 461

21 Dadang Hawari, Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta:Dana Bhakti Prima Yasa, 2004), h 462

Page 40: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

26

3. Tingkatan Stres

Stres mempunyai tingkatannya sendiri, Potter dan Perry telah

membagi hubungan tingkat stres, diantaranya :

Stres ringan biasanya tidak merusak aspek fisiologis, sebaliknya

stres sedang dan berat mempunyai resiko terjadinya penyakit, stres ringan

umumnya dirasakan oleh setiap orang misalnya: lupa ketiduran,

kemacetan, dikritik. Situasi seperti ini biasanya berakhir dalam beberapa

menit atau beberapa jam, situasi seperti ini nampaknya tidak akan

menimbulkan penyakit kecuali jika dihadapi terus menerus.

Stres sedang, terjadi lebih lama beberapa jam sampai beberapa

hari. Contohnya, kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang

berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga pergi dalam

STRESSORPSIKOSOSIAL

A. PERKAWINAN

B. ORANGTUA

C. ANTAR PRIBADI

D. PEKERJAAN

E. LINGKUNGAN

F. KEUANGAN

G. HUKUM

H. PERKEMBANGAN

I. PENYAKIT FISIK

J. KELUARGA

K. TRAUMA

Susunan Saraf Pusat

(Otak, Sistem Limbik, SistemTransmisi Saraf/Neurotransmiter

Kelenjar Endoktrin

(Sistem Hormonal,Kekebalan/Immunity)

Stres Cemas Depresi

Somatik/

Fisik

Psikik/

Khawatir

Psikik/Sedih

Page 41: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

27

waktu yang lama, situasi ini dapat bermakna bagi individu yang

mempunyai faktor predisposisi suatu penyakit koroner.

Stres berat, adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu

sampai beberapa tahun, misalnya hubungan suami istri yang tidak lagi

harmonis, kesulitan finansial dan penyakit fisik yang lama.22

4. Tahapan Stres

Gejala- gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari

karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat. Dan baru

dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi

kehidupannya sehari-hari baik dirumah, tempat kerja ataupun ditempat

lingkungan sosialnya. Dr. Robert J. Van Amberg dalam penelitiannya

membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut:

1. Stres Tahap 1

Tahap ini merupakan tahapan stres yang paling ringan, dan

biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut:

a) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting).

b) Penglihatan tajam tidak sebagaimana biasanya.

c) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya,

namun tanpa disadari cadangan energi dihabiskan (all out)

disertai rasa gugup yang berlebihan pula.

d) Merasa senang dengan pekerjaannya itu dan semakin

bertambah semangat, namun tanpa disadari cadangan energi

semakin menipis.

22 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, (Jakarta:Sagung Seto, 2004), h. 25-26

Page 42: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

28

2. Stres Tahap II

Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan”

sebagaimana yang di uraikan pada bab I di atas mulai menghilang, dan

timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi tidak

lagi cukup sepanjang hari karena tidak cukup waktu untuk beristirahat.

Adapun keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang

berada pada stres tahap II ialah:

a) Merasa letih sewaktu bangun pagi, yang seharusnya merasa

segar.

b) Merasa mudah lelah sesudah mkan siang.

c) Lekas merasa capai menjelang sore hari.

d) Sering mengeluh lambung atau perut tidak nyaman.

e) Detakan jantung lebih keras dari biasannya (berdebar-debar).

f) Otot punggung dan tengkuk terasa tegang.

g) Tidak bisa santai.

3. Stres Tahap III

Bila seseorang itu tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa

melihat keluhan-keluhan sebagaimana diuraikan pada stres tahap II, maka

yang bersangkutan akan menunjukan keluhan-keluhan yang semakin nyata

dan mengganggu yaitu:

a) Gangguan lambung dan usus semakin nyata: misalnya, keluhan

“maag”, buang air besar tidak teratur.

b) ketegangan otot-otot semakin terasa.

Page 43: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

29

c) Perasaan ketidak tenangan dan ketegangan emosional semakin

meningkat.

d) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk

memulai masuk tidur, atau terbangun tengah malam dan sukar

kembali tidur, atau bangun terlalu pagi/dini hari dan tidak dapat

tidur kembali.

e) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa

mau pingsan).

Pada tahapan ini seseorang harus berkonsultasi dengan dokter

untuk memperoleh terapi, atau juga beban stres hendaknya dikurangi dan

tubuh dapat memperoleh kesempatan untuk beristirahat.

4. Stres Tahap IV

Tidak jarang seseorang pada saat memeriksakan dirinya kedokter

sehubungan dengan keluhan stres tahap III diatas, oleh dokter dinyatakan

tidak sakit karena tidak ditemukan kelainan-kelainan fisik pada organ

tubuhnya. Bila hal ini terjadi dan yang bersangkutan terus memaksakan

diri untuk bekerja tanpa mengenal istirahat, maka gejala stres tahap IV

akan muncul:

a) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit.

b) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah

diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit.

c) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-

hari.

Page 44: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

30

d) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang

menegangkan.

e) Daya konsentrasi dan daya ingat menurun.

f) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat

dijelaskan apa penyebabnya.

5. Stres Tahap V

Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh kedalam

stres tahap V yang ditandai dengan hal-hal berikut:

a) Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam.

b) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-

hari yang ringan dan sederhana.

c) Gangguan sistem pencernaan yang semakin berat.

d) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang semakin

meningkat, mudah bingung dan panik.

6. Stres Tahap VI

Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami

serangan panik dan perasaan takut mati. Tidak jarang orang yang

mengalami stres tahap VI ini berulang-ulang kali dibawa ke Unit Gawat

Darurat, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan

kelainan-kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah :

a) Debaran jantung teramat keras.

b) Susah bernafas.

c) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran.

d) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan/pingsan.

Page 45: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

31

Bila dikaji maka keluhan atau gejala-gejala sebagaimana

digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang

disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh sebagai akibat

stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk

mengatasinya.23

Dampak dari stres yang dihadapi oleh individu dapat bermacam-

macam diantaranya ada dampak perubahan fisiologis, perubahan

psikologis, maupun perubahan psikis. Perubahan fisiologis yang dirasakan

oleh individu dapat berupa: keluhan seperti sakit kepala, tekanan dara

tinggi, sakit pinggang, diare, sembelit, susah tidur, susah makan, juga

kehilangan semangat. Sedangkan perubahan psikis dapat berupa perasaan

gelisah, cemas, mudah marah, gugup, takut, mudah tersinggung dan

depresi. Adapun perubahan psikologis yang diakibatkan stres akan dapat

mempengaruhi berupa, sulit berkonsentrasi, sulit membuat keputusan,

mudah lupa, melamun secara berlebihan dan pikiran kacau.

Adapun tabel yang menjelaskan mengenai perubahan pada

individu yang mengalami stres menurut pendapat Terry dan John Newman

yaitu, gejala stres dapat dibagi menjadi 3 aspek, yaitu gejala psikologis,

gejala psikis, dan perilaku.24

23 Dadang Hawari, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, (Jakarta: Gaya Baru, 2001), h33.

24 Aswi, 50 Cara Ampuh Mengatasi Stres, (Jakarta: Hi-Fest Publishing, 2008), cet-1, h.110

Page 46: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

32

TABEL 1PERUBAHAN INDIVIDU TERHADAP STRES

No Gejala Psikologi Gejala Fisik Gejala Perilaku1. Kecemasan,

keteganganMeningkatnya detakjantung dan tekanandarah

Menunda ataumenghindaripekerjaan/tugas

2. Bingung, marah,sensitif

Mudah lelah secarafisik

Penurunan prestasi danproduktivitas

3. Memendam perasaan Mudah terluka Meningkatnyapenggunaan minumankeras

4. Komunikasi tidakefektif

Gangguan pernafasan Perilaku makan yangtidak normal

5. Mengurung diri Lebih seringberkeringat

Kecenderunganmeningkatnya perilakuberesiko tinggi

6. Depresi Kepala pusing, migrain Meningkatnyakriminalitas

7. Merasa terasing danmengasingkan diri

Ketegangan otot Kehilangan nafsu makan

8. Lelah mental Problem tidur Penurunan kualitashubungan interpersonaldengan keluarga danteman

9. Kehilangan dayakonsentrasi

Gangguan pada kulit Perilaku sabotase

10. Kehilangan semangathidup

Kanker Meningkatnya frekuensiabsensi

11. Menurunnya hargadiri dan rasa percayadiri

Badan bergetar Kecenderungan bunuhdiri

5. Respon Individu Terhadap Stres

Stres sifatnya universality yaitu umum semua orang sama dapat

merasakannya tetapi cara pengungkapannya yang berbeda, Sesuai dengan

karakteristik individu maka responnya terhadap stress berbeda-beda untuk

setiap orang. Respon yang berbeda tersebut dikarenakan mekanisme

koping yang digunakan oleh individu dengan sumber dan kemampuan

yang berbeda, dengan kemampuan individu dalam mengatasi stress

berbeda pula, sehingga stress yang sama akan mempunyai dampak dan

Page 47: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

33

reaksi yang berbeda.25 Adapun pengertian koping adalah proses yang

dilalui individu dalam menyelesaikan situasi stresfull. Koping tersebut

ialah merupakan respon individu terhadap situasi yang mengancam dirinya

baik fisik maupun psikologik. Secara alamiah baik disadari ataupun tidak,

individu sesungguhnya telah menggunakan strategi koping dalam

menghadapi stres. Strategi koping adalah cara untuk merubah lingkungan

atau situasi atau menyelesaikan masalah yang sedang dirasakan atau

dihadapi.26

6. Reaksi Tubuh Terhadap Stres

Sebagaimana telah disebutkan bahwa yang dimaksud stres adalah

reaksi atau respon tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental atau

beban kehidupan).27 Menurut Dadang Hawari, seseorang yang mengalami

stres dapat pula dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi pada

tubuhnya, misalnya:

a. Rambut

Warna rambut yang semula hitam pekat, lambat laun mengalami

perubahan warna menjadi kecoklat-coklatan serta kusam. Ubanan (rambut

memutih) terjadi sebelum waktunya, demikian dengan kerontokan rambut.

b. Mata

Ketajaman mata seringkali terganggu misalnya kalau membaca

tidak jelas karena kabur. Hal ini disebabkan karena otot-otot bola mata

25 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, (Jakarta:Sagung Seto, 2004), h. 25.

26 Ibid., h. 2927 Dadang Hawari, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, (Jakarta: Gaya Baru, 2001), h

37.

Page 48: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

34

mengalami kekenduran atau sebaliknya sehingga mempengaruhi fokus

lensa mata.

c. Telinga

Pendengaran seringkali terganggu dengan suara berdenging.

d. Daya pikir

Kemampuan berfikir serta konsentrasi menurun, orang menjadi

pelupa dan seringkali mengeluh sakit kepala atau pusing.

e. Ekspresi wajah

Wajah seseorang yang stres nampak tegang, dahi berkerut, mimik

nampak serius, tidak santai, bicara berat, sukar senyum/tertawa dan kulit

muka kedutan.

f. Mulut

Mulut dan bibir terasa kering sehingga seorang sering minum.

g. Kulit

Pada orang yang mengalami stres reaksi kulit bermacam-macam,

pada kulit sebagian tubuh terasa panas atau dingin atau keringat

berlebihan. Reaksi lain kelembaban kulit juga berubah, kulit menjadi lebih

kering. Selain dari pada itu perubahan pada kulit lainnya adalah

merupakan penyalit kulit, seperti munculnya eksim, urtikaria (biduran),

gatal-gatal dan pada kulit muka seringkali timbul jerawat berlebihan, juga

sering dijumpai kedua belah telapak tangan dan kaki berkeringat.

h. Sistem pernafasan

Pernafasan seseorang yang sedang mengalami stres dapat

terganggu, misalnya nafas terasa berat dan sesak disebabkan terjadi

Page 49: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

35

penyempitan pada saluran pernafasan mulai dari hidung, tenggorokan dan

otao-otot rongga dada.28

7. Cara Menghilangkan Stres

Adapun cara yang paling ampuh dalam mengatasi stres yaitu harus

melawan stres tersebut, janganlah takut dalam menghadapi stres.

Sebaiknya lakukan lah hal-hal seperti berikut:

a) Analisa masalah, yaitu mencari sumber masalah, dengan

mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri.

b) Menemukan inti masalah, yaitu menemukan masalah yang

paling mendasar.

c) Mencari jalan keluar seperti mencari alternatif penyelesaian

masalah.

d) Konsultatif memutuskan untuk berbicara dengan orang lain

yang bisa diajak bicara.

e) Menata ulang kondisi hidup sebagai implementasi dari tahap

konsulatif yaitu bergerak atau mulai menata kembali segala

sesuatunya.

f) Meditatif atau menenangkan diri, mengajak kita untuk

mundur, bisa dengan merenung, meditasi, relaksasi, atau

melakukan ritual-ritual sesuai dengan agama yang dianut.

g) Evaluasi diri, yaitu merefleksikan kembali agar jika terjadi

hal yang serupa bisa lebih siap dan sudah tau apa yang harus

28 Dadang Hawari, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, (Jakarta: Gaya Baru, 2001), h40.

Page 50: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

36

dilakukan, minimal mengantisipasi segala kemungkinan

buruk yang akan terjadi.

h) Primary prevention, yaitu merubah cara kita melakukan

sesuatu. 29

C. Pengertian Metode Do’a dan Dzikir

1. Pengertian Metode

Metode secara etimologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri

dari penggalan kata “meta” yang berarti melalui dan “hodos” berarti

“jalan” bila digabungkan maka metode bisa diartikan “jalan yang harus

dilalui” dalam pengertian yang lebih luas metode bisa pula diartikan

sebagai segala sesuatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan–tujuan

yang diinginkan.30 Namun dalam pengertian hakiki dari metode menurut

kamus manejemen ialah “cara melaksanakan pekerjaan”.31

Menurut M. Arifin metode secara harfiah adalah jalan yang harus

dijalankan adalah segala sasaran yang dapat digunakan untuk mencapai

tujuan yang diinginkan.32 Menurut Arif Burhan, metode adalah

menunjukan pada proses, prinsip-prinsip serta prosedur yang kita gunakan

untuk mendekati masalah dan mencari jawaban atas masalah tersebut.33

Metode merupakan cara yang ditempuh dalam melakukan bimbingan

rohani islam terhadap klien yang bermasalah untuk melakukan identifikasi

masalah serta sosusi yang akan di berikan kepada klien tersebut sehingga

29 Jingga Gemilang, Buku Pintar Manajemen Stres & Emosi,(Yogyakarta: Mantra Books,2013), h. 17

30 M. Lutfi , Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam, (Jakarta:Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah, 2008), h. 120.

31 B.N. Marbun, Kamus Manajemen, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2005), h. 173.32 M. Arifin, Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama, (jakarta:

PT.Golden Terayon Press, 1998), cet-ke 6, h. 43.33 Arif Burhan, Pengantar Metode Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional , 1992 ), h. 17.

Page 51: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

37

mampu untuk menyesuaikan kebutuhan terhadap masalah yang

dihadapinya.

2. Pengertian Do’a

Dalam perkembangannya, para ulama cendikiawan muslim

mendefinisikan do’a secara lebih mendalam dan variatif. Ibnu Al Qayyim,

misalnya, dalam kitabnya Bada’i al-fawaid menjelaskan do’a adalah

permohonan mengenai berbagai hal yang bermanfaat serta dijauhkan dari

segala sesuatu yang mendatangkan kemadharatan.34

Do’a menurut bahasa ialah menyeru, memanggil, memohon.

Sedangkan menurut istilah ialah suatu bentuk ibadah yang dilakukan

seorang hamba yang berisi kalimat permintaan kepada Allah SWT.35

Adapun pengertian do’a sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an:

“Berdoalah Kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang

lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampauibatas”. (QS.Al-Araf : 55).

Seirama dengan definisinya, selain berfungsi sebagai sarana untuk

memohon kepada Allah, do’a juga merupakan wujud pengabdian hakiki

disamping sebagai komunikasi dengan Tuhan. Do’a merupakan upaya

seseorang hamba kepada Allah SWT dalam mengeluhkan atau

mengadukan permasalahan hidup yang dihadapi, memohon terkabulnya

34 Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah (Jakarta: TazkiyaPublishing, 2008), h.12

35 A.Sopiyan Sauri, Indahnya Doa dan Dzikir Rasulullah SAW (Jakarta: Jast Publishing,2005), h.2

Page 52: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

38

suatu harapan, serta meminta perlindungan dari segala macam

marabahaya.

Do’a adalah wujud ketergantungan manusia yang lemah dan hina

kepada penciptanya yang Maha Perkasa dan Maha Mulia. Dialah Allah

SWT, satu-satunya yang patut dijadikan sandaran, tempat bergantung, dan

tempat kembali yang mutlak.36

Do’a merupakan bagian dari dzikir, ia adalah permohonan. Setiap

dzikir kendati dalam redaksinya tidak terdapat permohonan, tetapi

kerendahan hati dan rasa butuh kepada Allah yang selalu menghiasi

pezikir, menjadikan dzikir mengandung do’a.37 Perbedaan do’a dan dzikir

hanyalah terletak pada rangkaian isi kalimat yang terkandung antara dzikir

dan do’a yang diucapkan. Perbedaan juga hanya terdapat pada ketika

seseorang mengucapkan do’a biasanya diawali dengan ucapan-ucapan

dzikir terlebih dahulu, dan antara dzikir dan do’a merupakan dua

perbedaan yang saling melengkapi, hal ini sebagaimana tertuang dalam

firman Allah SWT mengenai do’a dan dzikir yaitu QS. Ali imran ayat 191

yang berbunyi:

“(yaitu) orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, ataudalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaanlangit dan bumi (seraya berkata) “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau

36 Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah, h.1437 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir & Doa, (Jakarta: Lentera Hati,

2006), h. 177

Page 53: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

39

menciptkan semua ini sia-sia, maha suci Engkau, lindungilah kami dariazab neraka”. (QS. Ali Imran:191)

Sebelum berdo’a terlebih dahulu diawali dengan dzikir kemudian

diakhiri dengan do’a berupa permohonan ampun dari segala dosa dan

kesalahan. Jadi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara

dzikir dengan do’a. Dzikir yang dilakukan merupakan rangkaian dari suatu

cara do’a yang akan dilakukan seorang hamba.

Do’a dalam istilah Agamawan adalah permohonan hamba kepada

Tuhan agar memperoleh anugerah pemeliharaan dan pertolongan, baik

buat si pemohon maupun pihak lain. Permohonan tersebut harus lahir dari

lubuk hati yang terdalam disertai dengan ketundukan dan pengagungan

kepadaNya.38

Adapun ayat Al Qur’an yang menjelaskan mengenai Do’a tertera

dalam QS. Al Baqarah ayat 186.

“Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka(jawablah bahwa) Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yangberdoa apabila dia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka memenuhisegala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agarmereka selalu berada dalam kebenaran”.

Dalam doa terkandung unsur dzikir, dan dzikir memiliki pengaruh

terapi terhadap jiwa. Ada do’a ketika seseorang sedang mengalami

kesusahan, penderitaan, ketakutan dan sebagainya. Ada pula do’a ketika

manusia memperoleh kesenangan, kepuasan, dan kegembiraan. Ada pula

38 M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir & Doa, (Jakarta: Lentera Hati,2006), h. 179

Page 54: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

40

do’a untuk diri sendiri dan ada juga do’a untuk orang lain. Doa-doa itu

amat penting guna memperkuat kesehatan mental, baik untuk

penyembuhan, pencegahan maupun untuk pembinaan. Jika kita mampu,

mau dan pandai berdo’a, insyaallah kesehatan mental kita akan dapat

dipertahankan, selanjutnya ketentraman dan kebahagiaan hidup akan dapat

diraih.39 Berdzikir dan berdo’a sama pentingnya untuk dilakukan,

keduanya merupakan perintah Allah SWT sekaligus wujud dari

penghambaan diri kepada-Nya.

Berdo’a juga memiliki keutamaan yang sama dengan berdzikir,

keduanya adalah perintah langsung dari Allah SWT. Berdoa pada

hakikatnya merupakan wujud dari ketergantungan, kelemahan, ketidak

berdayaan, dan kehinaan seorang hamba di hadapan Allah SWT yang

Maha kuasa, Maha kuat, Maha perkasa, Maha mulia, hal ini merupakan

bentuk kepedulian dan wujud kasih sayang Allah kepada hamba-

hambanya, Allah SWT tidak membiarkan manusia berada dalam

kebimbangan dan kecemasan ketika menghadapi permasalahan hidup

didunia, karena manusia membutuhkan tempat bersandar untuk

mengadukan nasibnya, membutuhkan pijakan tempat berkeluh kesah,

yakni kepada sang pemegang kekuasaan, yaitu Allah SWT.40

Pemaparan di atas mengenai do’a dapat disimpulkan bahwa do’a

merupakan bentuk komunkasi manusia dengan sang Khalik, dengan

mencurahkan segala isi hatinya untuk memohon kepada Allah SWT agar

39Zakiah Darajat, Doa Menunjang Semangat Hidup, (Jakarta; CV.Ruhama, 1996), cet-ke6, h. 19

40 Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah (Jakarta: TazkiyaPublishing, 2008), h.17

Page 55: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

41

mendapat bimbingan juga petunjukNya. Adapun dasar manusia untuk

selalu berdo’a kepada Allah SWT tertera dalam QS. Al Baqarah ayat 186 .

Artinya: ”Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu tentang Aku,maka jawablah bahwasannya aku adalah dekat, Aku mengabulkanpermohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepadaKu, makahendaklah mereka memenuhi segala perintahKu dan hendaklah merekaberiman kepadaKu, agar mereka selalu dalam kebenaran. (QS.Al.Baqarah:186).

3. Pengertian Dzikir

Adapun penjelasan mengenai dzikir ialah Secara etimologi, kata

“Zikir” berasal dari bahasa arab yaitu dzakara- yadzkuru- dzikran, yang

berarti mengingat atau menyebut. Adapun secara istilah (terminologi)

mengartikan zikir sebagai proses komunikasi seorang hamba (secara lisan

ataupun hati) dengan Allah SWT.41 Menurut bahasa zikir berarti

peringatan atau pengingat.42 Oleh karena itu dzikir dalam penelitian ini

yaitu mengingat dengan sepenuh hati keyakinan akan kebesaran Allah

SWT, dengan mengingat Allah SWT hati akan menjadi tenang, dengan

hati yang tenang maka terciptalah ketentraman hati yang akan menjauhkan

diri dari berbagai permasalahan hidup yang sangat menekan batin manusia

yang mengalami stres.

41Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah (Jakarta: TazkiyaPublishing, 2008), h 14-15

42 Atabik Ali, Kamus al-Asyhri, (Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Krapyak, 1996) h.933

Page 56: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

42

Adapun menurut Bastaman, dzikir adalah perbuatan mengingat

Allah dan keagunganNya, yang meliputi hampir semua bentuk ibadah dan

perbuatan seperti tasbih, tahmid, shalat, membaca Al-Qur’an, berdo’a,

melakukan perbuatan baik dan menghindarkan diri dari perbuatan jahat.

Para ulama yang berkecimpung dalam bidang olah jiwa

mengingatkan bahwa dzikir kepada Allah SWT, secara garis besar dapat

dipahami dalam pengertian sempit dan dapat juga dalam pengertian luas.

Yang dalam pengertian sempit ialah yang dilakukan dengan lidah saja.

Zikir dengan lidah ini adalah menyebut-nyebut nama Allah atau apa yang

berkaitan denganNya, seperti mengucapkan Tasbih, Tahmid, Tahlil,

Takbir, Hauqalah, dan lain-lain. Zikir dalam pengertian luas adalah

kesadaran tentang kehadiran di mana dan kapan saja, serta kesadaran akan

kebersamaanNya dengan makhluk, kebersamaan dalam arti

pengetahuanNya terhadap apa pun di alam raya ini serta bantuan dan

pembelaanNya terhadap hamba-hamba Nya yang taat.

Dzikir atau mengingat Allah SWT memiliki banyak pengaruh

positif pada kejiwaan dan moral manusia dimana dengan mengingat Allah

SWT (dzikrullah) bagi hamba adalah pencerah hati, pemenang kalbu, takut

dari maksiat kepada Allah, dan pengampun dosa. Berdzikir merupakan

ibadah yang sangat di anjurkan untuk dilakukan, Sebagaimana dalam

Qur’an surat Al-Jum’ah berikut ini:

Artinya: “Dan ingatlah Allah dengan sebanyak-banyaknya supaya

kamu beruntung. (QS. Al-Jum’ah ayat 10)”.

Page 57: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

43

Adapun fungsi dzikir dalam rangkaian dzikir umum adalah sebagai

pusat berpaling dari semua jenis keburukan atau keaniayaan yang

dilakukan hamba. Proses kembali ke posisi ketaatan disebut tobat yang

diawali dengan lafadz istighfar.43 Bisa juga pengucapan lidah disertai

dengan kehadiran kalbu, yakni membaca kalimat-kalimat tersebut disertai

dengan kesadaran hati tentang kebesaran Allah SWT yang dilukiskan oleh

kandungan makna kata yang disebut-sebut itu.

Kehadiran dalam kalbu atau benak dapat terjadi dengan upaya

pemaksaan diri untuk menghadirkannya dan ini merupakan tingkatan yang

lebih tinggi tanpa pemaksaan diri. Sedangkan peringkat dzikir yang

tertinggi ialah larutnya benak si pezikir sesuatu yang diingat itu, sehingga

ia terus menerus hadir walau seandainya ia hendak dilupakan.

Sebagaimana dalam surat (al-Araf ayat 205).

Artinya: “Dan sebutlah (nama) Tuhannmu dalam hatimudengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidakmengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamuTermasuk orang-orang yang lalai.”

Ayat ini memberikan tuntunan tentang dzikir yang hanya

menggunakan jiwa yaitu dengan mengingat Tuhan sebagai Dzat Yang

Maha Agung, yang mana fungsi nya adalah untuk menghilangkan

43 Dadang Ahmad, Epistemologi Doa: meluruskan, memahami dan mengamalkan,(Bandung: NUANSA, 2011), h. 108

Page 58: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

44

kesombongan diri.44 Sebaliknya, berzikir dengan lidah semata adalah

peringkat dzikir yang terendah. Kendati demikian, zikir dengan lidah tidak

luput dari manfaat walaupun hanya sedikit dan karena itu pesan orang-

orang arif kepada mereka yang baru sampai pada peringkat terendah ini

agar jangan meninggalkan zikir. Kata mereka :

“Bersyukur dan pujilah Allah SWT, yang telah menganugerahkansalah satu anggota badan, yakni lidah, untuk melakukan zikir kepadaAllah dan berupayalah untuk menghadirkan kalbu saat menyebut-nyebutNya”.

Rasulullah SAW bersabda: “Hendaklah lidahmu selalu basah

dengan berdzikir kepada Allah ” (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu

hibban melalui Abdullah bin Busr)”.

Dengan seiringnya lidah menyebut-nyebut nama Allah, maka yang

paling tidak sebagian diantara kalimat-kalimat yang terucapkan itu akan

berbekas di dalam hati dan ini gilirannya dapat menghantarkan pada

kesadaran tentang kehadiran Allah dan kebesaranNya, walau untuk tahap

pertama tidak selalu demikian.

Dengan demikian ingat atau dzikir menjadi pintu utama untuk

hadir menemui yang dicintai dan menyerahkan dirinya demi mendapatkan

cintaNya.45 Dzikir semestinya merupakan perilaku sehari-hari, yaitu baik

sedang berdiri, sedang duduk ataupun sedang berbaring. Sebagaimana

dalam Firman Allah SWT dalam (QS. Ali Imran 3 ayat 190-191):

44 Dadang Ahmad, Epistemologi Doa: meluruskan, memahami dan mengamalkan,(Bandung: NUANSA, 2011), h. 108

45 Slamet Utomo, Islam Sebuah Pengakuan (Banyuwangi: Yayasan Puri Gumuk Merang,2014), h.172.

Page 59: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

45

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dansilih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yangberakal,(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri ataududuk atau dlam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentangpenciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalahengkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, makapeliharalah kami dari siksa neraka”. (QS. Ali Imran: 190-191).

Dzikir bukan hanya menyebut, tetapi ada suatu hubungan, yaitu

rasa cinta, rindu, ingat, mendekat atau hadir, datang berkomunikasi,

bermahabbah kepada Allah.46 Berdzikir tidak mengenal tempat dan waktu,

kalaupun ada hal itu semata-mata di dasarkan kepada ijtihad ahli tarekat

agar mempunyai kesamaan waktu dalam melakukan dzikir secara

berjamaah. Maka zikir dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.47

Selama mempunyai niat lurus untuk mendapatkan karunia Allah,

maka hal itu tidak mengurangi esensi zikir. Selama ada cinta Illahi dalam

sanubari, sepanjang itu pula seseorang boleh berdzikir. Mustahil seseorang

berdzikir tanpa rasa cinta kepada Allah, dan inilah yang membuat para sufi

menjadikan dzikir sebagai nutrisi.48

Zikir mempunyai keutamaan sebagaimana disebutkan dalam sabda

Rasulullah SAW.

46 Slamet Utomo, Islam Sebuah Pengakuan (Banyuwangi: Yayasan Puri Gumuk Merang,2014), h.174

47 Dadang Ahmad, Epistemologi Doa, h. 10848 Annemarie Schimel, Dimensi Mistik Dalam Islam, (Jakarta: Pustaka Firdaus 1986), h.

172

Page 60: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

46

“Perumpamaan orang yang menyebut Tuhannya dengan orangyang tidak menyebut Tuhannya adalah bagaikan orang yang masih hidupdibandingkan dengan orang yang sudah mati.”49

Masih banyak hadist yang memuat keutamaan metode dzikir Nabi,

bahkan oleh para ahli medis hal itu telah diakui efektivitasnya dalam

upaya penyembuhan jiwa. Do’a dan dzikir diyakini mengandung unsur

terapi yang dalam. Selain itu dikatakan bahwa do’a dan dzikir merupakan

energi rohani yang bisa membangkitkan rasa percaya diri. Dari sini,

kemudian muncul optimisme terhadap kegiatan penyembuhan, dua rasa

(optimisme dan rasa percaya diri) dinilai sebagai salah satu cara efektif

untuk memperkuat daya tahan tubuh manusia.50

Peneliti mengungkapkan bahwa, do’a dan dzikir dapat

menghilangkan hawa nafsu, karena dengan do’a dan dzikir itu akan

menjadikan seseorang dapat mengontrol dirinya sendiri secara optimal,

sehingga dirinya selalu berhati sejuk, tidak emosional, dan tenang dalam

menghadapi segala permasalahan hidupnya. Dzikir juga bermanfaat

sebagai pembersih hati, jika manusia mengingat Allah SWT dalam

keadaan apapun dan menyadari dirinya di hadapan dzat yang Maha suci,

tentu akan menahan diri dari masalah-masalah yang tidak sesuai dengan

keridhaanNya, dan mengendalikan diri agar tidak bersikap durhaka.

Dengan melihat berbagai permasalahan hidup yang dihadapi oleh

setiap manusia ada 5 upaya dalam mengoptimalkan mendekatkan diri

kepada Allah yaitu:

49 Al- Mundziri, At-Targib wa at Tarhib, juz III, Al Islamiyah, h. 5950 Dadang Hawari, Manajemen stress, Cemas dan Depresi, (Jakarta: fak Kedoteran UI,

2001), h. 158

Page 61: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

47

GAMBAR 1

Tahap Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

A. Mengenal

Allah lebih dekat lagi melalui nama-nama dan sifatNya. Allah

secara kasat mata tidak bisa kita lihat dan tidak bisa kita raba. Jalan satu-

satunya untuk mengenal Allah adalah dengan cara diberi tahu oleh Allah

siapa Dia. Allah memperkenalkan siapa dirinya melalui Asma-Nya dan

melalui serangkaian informasi yang diwahyukan kepada Rasul-Nya, Allah

SWT memperkenalkan diriNya melalui seluruh ciptaanNya.

B. Memohon

Dengan do’a kita memohon segala kebutuhan kita kepada Allah

SWT, Allah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat.

Page 62: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

48

C. Mengadukan

Kita dapat mengadukan segala keluh kesah dan penderitaan karena

Dia begitu lembut dengan sifatNya.

D. Meminta perlindungan

Dari segla kekhawtiran dan bahaya.

E. Belajar meneladani

Yaitu dengan cara belajar dari sifat-sifatNya yang mulia dan

berakhlak mulia serta meneladani karakter-Nya yang terpuji.51

4. Manfaat Do’a dan Dzikir

Bila dicermati lebih jauh, do’a atau dzikir mempunyai manfaat

yang luar biasa dalam pembentukan mental dan spiritual seseorang dalam

menjalankan misinya sebagai khalifah di muka bumi. Allah SWT tidak

lantas kecewa bila hamba-Nya tidak mau memohon pertolongan atas

penderitaan hidupnya. Semua manfaat dzikir dan do’a akan kembali

kepada hambanya, diantaranya:

a) Manusia membutuhkan sandaran dan tempat mengadu. Ketika

manusia berputus asa, merasa tidak ada lagi yang

menolongnya, maka ia akan mencari tempat mengadu, mencari

tempat sandaran, tempat yang mampu memberikannya

kekuatan untuk bangkit dari keputusan dan keterpurukan serta

51Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah (Jakarta: TazkiyaPublishing, 2008), h.2

Page 63: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

49

untuk memulai hidup baru setelah apa yang ia miliki selama

ini hancur porak poranda.

b) Do’a disini berfungsi untuk menguatkan kembali jiwa yang

hancur dengan mencari tempat pengaduan yang hakiki, yakni

kepada Allah SWT. Bila seseorang tidak mendapatkan tempat

untuk mengadu, maka ia akan semakin terpuruk. Sehingga

mengakibatkan depresi, stress, bahkan sakit jiwa yang

merupakan kasus-kasus yang muncul akibat keputusasaan dan

tidak mendapatkan tempat mengadu yang semestinya.

c) Do’a tidak sekedar memohon pertolongan ketika mengalami

musibah atau kesulitan hidup. Do’a juga dimaksudkan sebagai

sarana memohon kepada Allah untuk meningkatkan kualitas

diri, sehingga dapat melakukan segala tugas yang dipikulnya

dengan baik dan benar. Do’a disini berfungsi sebagai tempat

memohon rahmat dan karunia kepada Allah agar perjalanan

hidupnya senantiasa dalam naungan-Nya. Dengan demikian, ia

akan tetap semangat dalam mengarungi kehidupannya tanpa

takut akan rintangan yang menghalang karena Allah SWT

senantiasa bersamannya.

d) Secara fitrah, seseorang ingin senantiasa sukses dan berhasil di

dalam hidupnya. Ia ingin apa yang ia rencanakan dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Ia butuh kekuatan yang

mampu melindunginya dari segala yang dapat merusak cita-

Page 64: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

50

citanya. Disini do’a diperlukan sebagai sarana untuk memohon

perlindungan dari aral dan mara bahayanya tersebut.

Peran do’a sangat besar sebagai bentuk permohonan perlindungan

kepada sang Maha Melindungi dan Maha mengetahui, Allah SWT.

Dengan do’a Allah akan memberikan jalan keluar dan pertolongan

kepadanya terhadap segala problema kehidupan.52

Dengan demikian berdo’a dan berdzikir merupakan sarana untuk

memotivasi diri agar terus bangkit dari masalah yang di hadapi dan akan

lebih mampu untuk mengatasi stres yang sedang dialami. Bagi seorang

muslim berdo’a dan berdzikir kepada Allah SWT dapat menjadi obat

penawar bagi segala jenis penyakit mental, dengan menenangkan dan

mententramkan pikiran maupun hati yang sedang kacau termasuk stres itu

sendiri. Jika seseorang berdo’a dan berdzikir kepada Allah SWT, maka

seseorang itu akan merasakan bahwa ia dekat dengan Allah SWT, dengan

demikian seseorang tersebut akan timbul perasaan dalam dirinya tenang,

tentram, dan bahagia.

52 Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah, h.17-19

Page 65: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah jenis pendekatan kualitatif.

Pendekatan penelitian kualitatif adalah prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek atau

objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak

atau sebagaimana adanya.1 Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan

Tailor yang dikutip oleh Lexy J Melong yaitu sebagai prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati.2 Penelitian kualitatif pada

hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya,

berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran

mereka tentang dunia sekitarnya. Untuk itu peneliti harus turun ke

lapangan dan berada disana dalam waktu yang cukup lama.3

Adapun desain dalam penelitian ini dengan menggunakan desain

deskriftif, yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-

dalamnya melalui pengumpulan data. Oleh karena itu dalam penelitian ini

bermaksud untuk mengungkapkan fakta–fakta yang ada di lapangan, dan

mendeskripsikan bagaimana dalam melaksanakan bimbingan rohani islam

1Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Pt.BinaAksara, 1989), cet-ke 6, h. 195.

2 Lexy J. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2007), h. 4

3 Nasution 1992 . Metode Penelitian Narutalistik Kualitatif, (Bandung : Transitto, 1992),h 5

Page 66: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

50

bagi penderita stress (kejiwaan) melalui metode do’a dan dzikir. Desain

deskriptif dalam penelitian ini dengan melakukan survey yaitu suatu

penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok objek dalam waktu

tertentu dengan tujuan menilai kondisi atau penyelenggara suatu program

dan hasil penelitiannya digunakan untuk menyusun suatu perencanaan

demi perbaikan program tersebut.4

B. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

Instrumen pada penelitian ini adalah penelitian secara sendiri yang

menjadi keseluruhan proses penelitian tersebut.5 Instrumen itu sendiri

ialah alat untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian kualitatif,

pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah),

sumber data primer, dan pengumpulan data lebih banyak pada observasi

berperan serta (participation observation), peneliti berperan serta terhadap

kegiatan bimbingan do’a dan dzikir yang dilakukan oleh pembimbing

rohani islam dengan cara membantu pembimbing dalam memberikan

arahan kepada warga binaan, hal ini dilakukan karena peneliti melihat

warga binaan banyak yang memilih untuk diam tidak mengikuti setiap

arahan yang diberikan oleh pembimbing, selain itu kurangnya

pembimbing rohani islam sehingga membuat pembimbing itu menjadi

kewalahan dengan jumlah warga binaan yang banyak. Berikutnya ialah

Wawancara mendalam (indepth interview) dan dokumentasi.6 Berikut ini

4 B.Sandjaja dan Albertus Heriyanto, Panduan Penelitian, (Jakarta: Prestasi Pusaka,2006), cet ke-1, h. 111

5 Lexy J. Melong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2005), cet ke-21, h. 168

6 Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penetitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta,2010), h. 146.

Page 67: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

51

adalah teknik pengumpulan data yang akan peneliti lakukan dalam

penelitian ini di antaranya:

1. Metode observasi (pengamatan)

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.7 Metode ini digunakan

untuk mengamati secara langsung Bimbingan Rohani do’a dan dzikir yang

diberikan kepada Warga Binaan Sosial stres di panti. Adapun jenis

observasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipan, yaitu peneliti turut ambil bagian dalam setiap kegiatan yang

diteliti. Metode ini digunakan sebagai kelengkapan dan penguat data yang

diperoleh melalui metode interview dan dokumentasi.

2. Metode interview (wawancara)

Metode interview adalah cara pengumpulan data dengan tanya

jawab, percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang

mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu.8 Data dikumpulkan melalui wawancara yang

mendalam pada subjek penelitian. Interview disini digunakan untuk

mengumpulkan data yang berkenaan dengan metode do’a dan dzikir, yang

khususnya dalam Bimbingan Rohani Islam untuk menangani pasien

penderita stress.

7 Dedy Mulyana, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h.181.

8 Moleong, 2002. Metodologi penelitian kualitatif. (Bandung : Remaja rosda karya), h135.

Page 68: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

52

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau

variable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.9 Selain itu dokumentasi

merupakan salah satu instrumen pengumpulan data. Tujuannya untuk

mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan interpretasi data.

Dokumen bisa berbentuk dokumen publik atau dokumen pribadi. Alasan

penggunaan metode dokumentasi ini yaitu karena dokumen merupakan

catatan atau arsip yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, tidak

membutuhkan banyak waktu dan energi serta dapat untuk mengecek

kembali informasi yang didapat interview secara langsung.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Bina Insan Bangun

Daya 2 Ceger-Cipayung Jakarta Timur. Penelitian ini memakan waktu

sekitar 9 bulan, yakni dari 27 Maret 2014 sampai dengan 5 Desember

2014.

Alasan peneliti melakukan penelitian di Panti Sosial Bina Insan

Bangun Daya 2 Cipayung, karena peneliti tertarik dengan banyaknya

macam-macam klasifikasi Warga Binaan Sosial yang berada di Panti.

Selain itu warga binaan yang ada di panti ini sangat rentan sekali

mengalami stres, dengan berbagai faktor sosial yang berbeda pula.

9 Arikunto, Suharsimi. 2006, Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek, (Jakarta :Rineka cipta, 2006), h. 231.

Page 69: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

53

5. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini yaitu 1 orang selaku petugas

Pembimbing Rohani Islam do’a dan dzikir yang bernama

Kurniawan, juga sasarannya 5 Warga Binaan Sosial di Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya 2 yang menderita stres ringan atau

sedang.

Adapun stres ringan ini masih dapat untuk diatasi, orang yang

mengalami stres ini masih bisa untuk diajak ngobrol atau

menjawab setiap pertanyaan yang peneliti sampaikan juga stres

ringan tidak merusak aspek fisiologis. Contohnya seperti: lupa

ketiduran, kemacetan, dikritik, cuaca, dan lain-lain. Situasi seperti

ini biasanya berakhir dalam beberapa menit atau beberapa jam,

situasi seperti ini nampaknya tidak akan menimbulkan penyakit

kecuali jika dihadapi terus menerus.10

Stres sedang berupa terjadi lebih lama beberapa jam sampai

beberapa hari. Contohnya, beban kerja yang berlebih,

mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga pergi dalam waktu

yang lama, situasi ini dapat bermakna bagi individu yang

mempunyai faktor predisposisi suatu penyakit koroner.11

10 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, (Jakarta:Sagung Seto, 2004), h. 25

11 Ibid, h 26

Page 70: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

54

b. Objek Penelitian

Objek pada penelitian ini yaitu Bimbingan Rohani Islam melalui

Metode Do’a dan Dzikir terhadap penderita stres di Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya 2.

6. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data yang telah terkumpul dianalisis, peneliti

melakukan dengan analisis deskriptif kualitatif, yang artinya penulis

menggambarkan keadaan sasaran penelitian secara apa adanya, sejauh

mana yang penulis peroleh dari interview, dokumentasi dan observasi.

Analisis data adalah suatu proses mengorganisasikan dan mengurutkan

kedalam pola, kategori, dan suatu uraian dasar kemudian dianalisa agar

mendapatkan hasil berdasarkan yang ada. Hal ini disesuaikan dengan

metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.12

Penelitian deskriptif bertujuan untuk menuturkan pemecahan masalah

yang ada sekarang berdasarkan data-data.

Seluruh informan pada penelitian ini berjumlah 6 orang yang

terdiri dari, 1 orang selaku pembimbing rohani do’a dan dzikir yang

merupakan key informan, dan 5 orang selaku Warga Binaan Sosial yang

mengalami stres yang merupakan informan itu sendiri. Warga Binaan

Sosial yang mengalami stres tidak dapat dijumlahkan secara keseluruhan

dari tahun ke tahun, dikarenakan Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

Cipayung, merupakan tempat penampungan sementara selama 3 atau 6

bulan lamanya, selain itu ada pula warga binaan yang langsung dijemput

12 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: BulanBintang, 2003), Cet. Ke-9, h. 11.

Page 71: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

55

keluarganya untuk pulang kerumah ketika warga binaan itu tertangkap

oleh Satpol PP dengan kelengkapan persyaratan yang telah ditentukan oleh

pihak panti.

7. Sumber Data

Adapun sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti melalui observasi

langsung, primer disini berupa wawancara kepada pembimbing

rohani islam di panti (selaku pembimbing do’a dan dzikir) dan

kepada Warga Binaan Sosial (selaku penderita stres ringan atau

sedang) yang menerima bimbingan dari pembimbing di Panti sosial

Bina Insan Bangun Daya 2

b. Data Sekunder, yaitu data tidak langsung yang berupa catatan-

catatan atau dokumentasi. Data yang diperoleh oleh peneliti

melalui catatan pribadi.

Page 72: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

BAB IV

ANALISIS DAN PROFIL LEMBAGA

A. Gambaran Profil Lembaga

Nama : Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II

Alamat : Jl. Bina Marga No. 48 Cipayung, Jakarta Timur

Telp : 021-8445761 , Fax. 021-84300416

Email : [email protected]

1. Kedudukan

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 merupakan Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Dinas Sosial Pemerintah Provensi DKI Jakarta, yang

berwenang dalam pelaksanaan kegiatan penampungan dan pelayanan

sementara bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hasil

penertiban dan penjangkauan sosial. (Berdasarkan Peraturan Gubernur No.

76 tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Panti

Sosial Bina Insan Bangun Daya).1

2. Sejarah Singkat Panti

Pada tahun 1978 pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Sosial

membangun sebuah panti dengan nama “Panti Pengemis Cipayung”,

dalam perkembangan selanjutnya melalui keputusan gubernur DKI Jakarta

Nomor: 736 Tahun 1996, panti dimaksud menjadi “Panti Sosial Bina

1 Profil Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Juli 2014.

55

Page 73: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

56

Karya Bangun Daya 2 Ceger”. Pada perkembangan selanjutnya

berdasarkan peraturan gubernur DKI Jakarta No. 163 Tahun 2002, ia

menjadi “Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger”.

Berdasarkan peraturan gubernur provinsi DKI Jakarta No. 76 tahun

2000, berubah menjadi “Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2” yang

berfungsi sebagai tempat penampungan dan pelayanan sementara bagi

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) hasil penertiban dan

penjangkauan sosial terhadap sejumlah jenis PMKS seperti Gelandangan,

Pengemis, Pengamen, Pemulung, Wanita Tuna Susila, Jompo Terlantar,

Anak Jalanan, Psikotik Terlantar, Penyandang Cacat Terlantar, Waria,

Jockey Three in One, parkir liar, Orang dengan Masalah Kejiwaan

(ODMK), Korban Tindak Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT),

Pengedar Kotak Amal, Pedagang Asongan dll.

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Ceger terletak di Jalan

Raya Bina Marga No. 48 Kelurahan Ceger Kecamatan Cipayung Kota

Madya Jakarta Timur. Daya tampung atau kapasitas panti adalah 250

orang, dengan penempatan Warga Binaan Sosial (WBS) secara terpisah

antara perempuan dan laki-laki, anak dan lansia, termasuk WBS Balita

juga dipisahkan dengan disediakan ruangan khusus.2

Adapun biaya operasional Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

Ceger Jakarta Timur diperoleh dari :

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI

Jakarta yang diterima secara rutin.

2 Profil Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Juli 2014.

Page 74: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

57

b. Sumbangan masyarakat secara insidental dan bantuan lain

yang tidak mengikat.

3. Visi dan Misi

Visi:

“Mewujudkan Kemandirian dan Kualitas Hidup Binaan Sosial”

Misi:

a. Meningkatkan kualitas pelayanan sosial terhadap warga binaan

sosial.

b. Meningkatkan harkat dan martabat binaan sosial.

c. Mengembangkan sistem sarana dan prasarana binaan sosial.

d. Mengembangkan prakarsa dan peran serta masyarakat dalam pelayanan

sosial3.

4. Susunan Organisasi

GAMBAR 1Susunan Organisasi Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

3 Purwono, Buku Pedoman, Pelayanan Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina InsanBangun Daya 2 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.

KEPALA PANTI

KA. SUB BAG TU

SEKSI PERAWATAN SEKSI BIMLUR

KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL

Page 75: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

58

a. Kepala Panti

Kepala panti bertugas :

1) Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai mana yang

dimaksud dalam pasal 88, keputusan No 163 Tahun 2008.

2) Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan Sub. Bagian,

Seksi dan Sub. Kelompok Jabatan Fungsional.

3) Melaksanakan tugas koordinasi lain yang diberikan Kepala Dinas.

b. Sub. Bagian Tata Usaha

Sub. Bagian tata usaha bertugas :

1) Melaksanakan urusan administrasi umum.

2) Melaksanakan urusan administrasi keuangan.

3) Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian.

4) Melaksanakan urusan administrasi perlengkapan.

5) Melaksanakan pengelolaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

panti.

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala panti.

c. Seksi Keperawatan

Adapun Seksi Keperawatan bertugas :

1) Melaksanakan pendekatan awal meliputi: penjangkauan, observasi,

identifikasi, motivasi dan seleksi.

2) Melaksanakan penerimaan meliputi: registrasi, persyaratan

administrasi, dan penempatan dalam panti.

3) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan fisik dan kesehatan

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).

Page 76: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

59

4) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala panti.

d. Seksi Bimbingan dan Penyaluran

Seksi Bimbingan dan Penyaluran bertugas:

1) Melaksanakan terapi sosial perorangan, kelompok dan masyarakat.

2) Melaksanakan assesment, meliputi : penelaahan, pengungkapan, dan

pemahaman masalah dan potensi yang bisa digali dari warga binaan

sosial (WBS).

3) Melaksanakan pembinaan fisik serta bimbingan mental dan sosial.

Kegiatan ini meliputi olahraga, konseling, dan dinamika kelompok.

4) Melaksanakan persiapan dan pelaksanaan penyaluran kembali

kepada keluarga, pemulangan kedaerah asal, dan pelaksanaan

rujukan ke lembaga lain.

5) Melaksanakan pembinaan lanjut, yang meliputi : monitoring,

konsultasi, asistensi, pemantapan dan terminasi.

6) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan kepala panti.

5. Tugas Pokok dan Fungsi

Adapun tugas pokok panti ini ialah melaksanakan kegiatan

pelayanan kesejahteraan sosial PMKS hasil penertiban dan penjangkauan

sosial. Adapun fungsinya ialah:

a. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja, anggaran rencana kerja

dan dokumen pelaksanaan anggaran (RKA dan DPA) panti.

b. Penyusunan strategis panti dan penyusunan SOP

Page 77: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

60

c. Penyusunan rencana penyediaan, pemeliharaan, dan perawatan

prasarana dan sarana teknis panti.

d. Pelaksanaan pendekatan awal meliputi penjangkauan, observasi,

identifikasi, motivasi, seleksi

e. Pelaksanaan penerimaan meliputi registrasi, persyaratan,

administrasi, dan penempatan dalam panti

f. Pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan fisik dan kesehatan.

g. Pelaksanaan asessmen meliputi penelaahan, pengungkapan, dan

pemahaman masalah serta potensi.

h. Pelaksanaan bimbingan fisik serta bimbingan mental dan sosial

i. Pelaksanaan penyaluran kembali kepada keluarga, persiapan

pemulangan ke daerah asal dan rujukan kepanti terkait.

j. Pelaksanaan dan pengembangan koordinasi, kerja sama dan

kemitraan dengan lembaga pelayanan sosial sejenis dalam bentuk

panti maupun bukan panti yang dikelola masyarakat.

k. Pelaksanaan pembinaan lanjut meliputi monitoring, konsultasi,

asistensi, pemantapan dan terminasi.

l. Pelaksanaan monitoring dn evaluasi kelayakan penggunaan

prasarana dan sarana panti.

6. Tujuan dan Sasaran

Tujuan dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 ialah

Mencegah dan mengurangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) agar tidak kembali kejalanan. Sasarannya ialah para (PMKS)

hasil penertiban di wilayah DKI Jakarta.

Page 78: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

61

7. Asal WBS

Adapun identitas dari Warga Binaan Tersebut yang akan mendapat

bimbingan di Panti ialah warga binaan:

a. Hasil penertiban dan penjangkauan sosial

b. Rujukan dari rumah sakit

c. Rujukan dari kepolisian RI

d. Masyarakat

8. Pembinaan

Berikut macam-macam bimbingan yang akan di berikan kepada

Warga Binaan Sosial yang tinggal di Panti selama 3 atau 6 bulan:

a. Bimbingan Fisik

Bimbingan Fisik ialah suatu kegiatan yang dilaksanakan berupa

senam kesegaran jasmani (SKJ) setiap satu minggu dua kali, ada juga

futsall, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, dan kerja bakti kebersihan

lingkungan panti.

b. Bimbingan Sosial dan Case Conference

Bimbingan sosial dilaksanakan secara individu maupun kelompok

sehingga WBS dapat memahami permasalahannya serta untuk

memperoleh masukan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan

rujukan/ penyaluran sesuai dengan permasalahan yang dilanjutkan melalui

kegiatan case conference (pembahasanan kasus).

Page 79: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

62

c. Bimbingan Psikologis

Kegiatan yang dilaksanakan berupa konseling individu dan

kelompok sebagai sarana untuk mengungkapkan pikirna, perasaan,

pengalaman, dan harapan WBS.

d. Bimbingan Mental dan Spiritual

Memberikan bimbingan keagamaan yang berkaitan dengan ibadah,

akhlak, dan hakekat kehidupan.

e. Bimbingan Hukum

Pada bimbingan hukum yang diberikan oleh Panti kepada Warga

Binaan Sosial, yaitu mengenai pemahaman tentang perda No. 8 tahun 2007

tentang ketertiban umum dan peraturan perundang-undangan lainnya. Hal

ini dilakukan agar para Warga Binaan Sosial dapat mengerti dan

memahami betul bahwa pekerjaan yang mereka lakukan di jalanan

termasuk pelanggaran dan harus mentaati peraturan yang berlaku.

f. Bimbingan Keterampilan

Bimbingan keterampilan dilaksanankan sebagai upaya pemberian

bekal keterampilan agar Warga Binaan Sosial dapat mengembangkan diri

setelah kembali ke masyarakat antara lain dengan: membuat keset,

membuat pot, dan berkebun sayur. Selain itu agar Warga Binaan Sosial

tidak lagi turun ke jalan dan mengerjakan kembali pekerjaan yang

sebelumnya yaitu pekerjaan mengemis, mengamen, memulung, ataupun

pekerjaan yang lain-lain. Pekerjaan-pekerjaan di atas di samping

merupakan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki tingkat resiko yang sangat

Page 80: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

63

besar dan dapat merugikan dirinya, bahkan juga pekerjaan tersebut dapat

mengganggu ketertiban umum.

g. Bimbingan Kesenian

Selain dari bimbingan keterampilan, di Panti ini mengadakan

bimbingan kesenian, yang mana bimbingan ini sangat digemari oleh para

Warga Binaan Sosial dengan cara menyalurkan hobi mereka melalui seni

musik dan menyanyi untuk WBS.

h. Penyaluran atau Pembinaan Lanjut

Setelah dilakuikan penertiban dan penjangkauan sosial oleh Dinas

Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Satpol PP, Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terjaring selanjutnya akan

dibina oleh Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 dan selanjutnya

dilakukan pembinaan, pembekalan, motivasi dan klasfiikasi, serta

identifikasi terlebih dahulu agar diperoleh informasi awal tentang PMKS,

yang selanjutnya mereka akan dirujuk ke panti-panti sosial lanjutan Dinas

Sosial sesuai dengan jenis persoalan dan permasalahan PMKS, agar

mereka mendapatkan pembinaan lanjutan di panti dimaksud dan

penyaluran WBS. Ada beberapa jenis penyaluran yang dilakukan antara

lain adalah:

1) Penyaluran ke panti terkait, dengan penyaluran ini warga binaan

telah diklasifikasi dan diidentifikasi terlebih dahulu agar panti yang

dituju memperoleh informasi awal atau profil sederhana calon

WBS.

Page 81: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

64

2) Penyaluran kembali kekeluarga, jika warga binaan yang dimaksud

mempunyai keluarga yang lengkap dan syarat identitasnya jelas,

maka WBS tersebut akan dikembalikan kepada keluarganya agar

mereka memperoleh perlindungan dan kasih sayang melalui

keluarga masing-maisng.

3) Pemulangan ke daerah asal, hal ini dilakukan setelah Warga Binaan

Sosial mendapat bimbingan setidaknya mereka memperoleh

bimbingan dip anti tersebut kurang lebih 3 bulan atau 6 bulan

lamanya, bahkan ada yang kemungkinan lebih seperti WBS Lanjut

Usia.

i. Fasilitas Pelayanan

Adapun fasilitas pelayanan yang telah disediakan oleh Panti

diantaranya:

1. Kantor

2. Asrama kapasitas 250 orang

3. Ruang identifikasi dan assessment

4. Ruang bimbingan

5. Mobil operasional/rujukan

6. Ruang dapur

7. Musholla

8. Ruang pelayanan sosial

9. Ruang perawatan

10. Ruang konseling

Page 82: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

65

11. Ruang makan

12. Lapangan olah raga

13. Ruang besuk

14. Ruang poliklinik

Page 83: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

66

9. Tahap Pembinaan PMKS PSBIBD 24

GAMBAR 2Tahap Pembinaan PMKS Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

4 Brosur, Profil Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, juli 2014

Pemeriksaandokumen

persyaratan

Penandatanganan

berita acaraserah terima

RegistrasiSeleksi

Penjelasanprogram

pelayananPenempatan dlm

panti

Perawatan

Penentuanpetugas

pendamping

TAHAPV ITAHAP V

PenyaluranResosialisasi

Persiapan penyaluranMengikutsertakan WBSdalam kegiatan sosialbersama masy. umum Pelaksanaan penyaluran ke:

1. Panti sosial terkait2. Kembali pada keluarga3. Pemulangan ke daerah asal4. Lembaga pelayanan sosial

lainnya

Memberikan gambaranttg lokasi tujuanpenyaluran

TAHAP I

IdentifikasiWBS

Asesmen Pembinaan

TAHAP IVTAHAP IIITAHAP II

Bim. Sosial

Bim. Mentaldan Spiritual

Bim. Fisik

Penelaahan DataWBS

Pengungkapan danpemahaman

masalah dari aspekfisik, sosial,

psikologis sesuaidgn karakteristik

WBS

Bim. Rekreasi

Bim. Hukum

Identifikasi potensidan sumber dari

WBS dan keluarga

Penyusunanrencana pelayanan Bimbingan

Keterampilan

Konsultasipsikologis

Konsultasikeluarga

Bim. Kesenian

Pendekatan awal

Penjangkauan

Observasi

Motivasi

Identifikasi

Page 84: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

67

10. Persyaratan Pengambilan WBS Oleh Keluarga

Persyaratan yang harus dipersiapkan oleh keluarga yang akan

membawa pulang warga binaan tersebut ialah:

1. Foto copy KTP yang mengurus

2. Foto copy Kartu Keluarga

3. Surat keterangan RT, RW, Kelurahan, Kecamatan

4. Surat keterangan dari sekolah apabila masih sekolah

5. Surat rekomendasi dari instansi yang menertibkan

6. Surat rekomdasi dari dinas sosial

7. Menandatangani surat pernyataan dengan materai Rp. 6.000,-

sebanyak 2 lembar

11. Kondisi Panti Sosial dan Sarana Prasarana.

Adapun kondisi lokasi dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2,

yang didukung oleh sarana dan prasarananya yaitu:

Luas tanah: 15.000 M²

Luas bangunan: 10.000 M²

Kapasitas panti: 250 orang

Lokasi panti: Jl. Bina Marga No. 48 Ceger, Cipayung, Jakarta

Timur 13820, Telp. 021 844 5761

E-mail : [email protected]

Page 85: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

68

TABEL 1Sarana dan Prasarana Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

No Nama Bangunan Volume

1 Ruang kantor 1 unit

2 Auditorium 1 unit

3 Ruang rapat 1 unit

4 Pendopo 1 unit

5 Rumah Dinas 9 unit

6 Pos Jaga 2 unit

7 Ruang Gudang 1 unit

8 Kantin 1 unit

Sarana dan prasarana di Panti Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya

2 Cipayung sampai saat ini masih digunakan, fasilitas ini bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan panti agar dapat berjalan lancar sesuai yang

diinginkan. Seperti contohnya auditorium, pendopo, yang sampai saat ini

digunakan sebagai gedung serbaguna untuk pembimbing dalam

memberikan bimbingannya bagi Warga Binaan Sosial.

Page 86: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

69

12. Kondisi SDM

TABEL 2Kondisi SDM Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

13. Program Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

Berikut beberapa program Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2,

diantarannya:

a. Asessment, meliputi penelaahan, pengungkapan, dan pemahaman

masalah. Dan potensi yang dimiliki warga binaan sosial.

b. Terapi sosial perorangan, kelompok dan masyarakat.

c. Pembinaan fisik, bimbingan mental spiritual, bimbingan sosial,

bimbingan hukum, bimbingan keterampilan, bimbingan musik,

bimbingan psikologi, dan case conference.

d. Penyaluran kembali kepada keluarga, pemulangan kedaerah asal, dan

rujukan ke lembaga layanan lain.

No Jabatan Organik Pendidikan Terakhir

S2 S1 D3 SMA SMP SD

1 Kepala Panti 1

2 Ka. Subag/ Ka. Sie

Perawatan

2 1

3 Staf PNS 1 1 9 2 2

5 Pramu Sosial 5 9

Total 3 7 1 18 2 2

Page 87: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

70

e. Pembinaan lanjut meliputi, monitoring, konsultasi, asistensi,

pemantapan, dan terminasi.5

B. Pengungkapan dan Penjelasan Data

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 berfungsi sebagai tempat

penampungan dan pelayanan sementara bagi Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) hasil penertiban dan penjangkauan sosial

seperti gelandangan, pengemis, pengamen, pemulung, wanita tuna susila,

jompo terlantar, anak jalanan, psikotik terlantar, penyandang cacat

terlantar, waria, jockey three in one, parkir liar, Orang Dengan Masalah

Kejiwaan (ODMK), Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),

pengedar kotak amal, pedagang asongan dan lain-lain.

Kegiatan yang diadakan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

ini bermacam-macam, salah satunya ialah bimbingan rohani islam

termasuk didalamnya ialah do’a dan dzikir, dilaksanakan pada tiap hari

Senin, Rabu, dan Kamis yang diadakan pada pagi hari pukul 07.00 s/d

selesai. Kegiatan bimbingan rohani islam do’a dan dzikir ini merupakan

kegiatan yang wajib diikuti oleh Warga Binaan Sosial (WBS) karena

begitu banyak manfaatnya, selain kita memahami arti juga bentuk do’a dan

dzikir, kita pun bisa merasakan betapa besarnya faidah do’a dan dzikir

bagi diri kita, yang mana dengan do’a dan dzikir dapat membuat hati kita

menjadi lebih tenang dan lebih dekat dengan Allah SWT.

5 Brosur Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

Page 88: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

71

Adapun stres yang akan peneliti sampaikan disini yaitu stres yang

masih mudah untuk di atasi (stres ringan dan sedang), yang mana orang

yang mengalami stres ini masih bisa untuk diajak ngobrol, masih ingat

siapa dirinya juga lingkungan sekitarnya, dan dapat mengungkapkan isi

hatinya terhadap masalah-maslah yang sedang dihadapinya sehingga tidak

menyulitkan peneliti dalam melaksanakan penelitian ini.

Sehubungan dengan populasi PMKS jalanan begitu banyak tentu

tidaklah mungkin mereka dijadikan sebagai responden, mengingat semua

Warga Binaan Sosial yang ada di Panti menjadi bagian dari populasi,

terdapat sejumlah orang yang tidak memungkinkan untuk diwawancarai

karena mereka sebagian termasuk pada Warga Binaan Sosial yang

mengalami stres berat. Adapun mengenai jumlah Warga Binaan Sosial di

Panti tidak bisa dihitung secara keseluruhan, dikarenakan Panti Sosial

Bina Insan Bangun Daya 2 ini merupakan tempat sementara bagi Para

Penyandang Masalah Kesejahteraan (PMKS), terkadang ada sebagian

warga binaan yang dipulangkan atau disalurkan ke Panti lain sesuai

klasifikasinya masing-masing.

Dalam rangka pengungkapan hasil penelitian ini penulis telah

menentukan jumlah responden yang akan menjadi objek penelitian,

responden yang dimaksud tersebut diantaranya: 1 orang sebagai informan

(Pembimbing Rohani Islam) dan 5 orang sebagai responden (Warga

Binaan Sosial yang mengalami stres). Klasifikasi ini diambil berdasarkan

pertimbangan dan hasil dari pengamatan penulis selama observasi

dilapangan karena dengan klasifikasi lainnya tidak dapat dijadikan sebagai

Page 89: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

72

objek penelitian dengan alasan keterbatasan waktu atau mental dari warga

binaan itu sendiri. Berikut adalah identitas dari responden yang akan

peneliti paparkan.

1. Identitas Informan (Pembimbing)

a. Muhammad Kurniawan, S.Sos.

Nama pembimbing bernama Muhammad Kurniawan S.Sos ia

sering dipanggil dengan sebutan pak Kur. Ia adalah salah satu staff di

Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 yang menjabat sebagai bagian

Bimbingan dan Penyaluran. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 14 Januari

1979 dan kini sedang melanjutkan studi di Universitas Indraprasta jurusan

Bimbingan dan Konseling. Dari kepribadiannya dpat kita lihat ia sangat

ramah terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya bahkan kepada

Warga Binaan Sosial yang ada di Panti, sehingga memudahkan beliau

untuk selalu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan siapapun.

Dalam kesehariannya selaku pembimbing ia selalu memberikan

bimbingan berupa bimbingan do’a dan dzikir pada setiap hari Senin, Rabu

dan Kamis pada pukul 07.00 sampai selesai. Ia sangat bertanggung jawab

sekali terhadap tugasnya, tak kenal lelah ia terus membimbing Warga

Binaan Sosial dalam memberikan ilmu agamanya terutama dalam

bimbingan do’a dan dzikir yang selalu ia ajarkan. Dia mengatakan bahwa:

“Semua ini saya lakukan agar Warga Binaan Sosial selalumengingat Allah SWT, berharap hatinya menjadi tenang, dan jugamereka bisa ingat siapa dirinya, dan mereka bisa bertemu kembali

Page 90: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

73

dengan keluarganya, saya ingin mereka tidak lagi menopang hidupdijalanan”.6

2. Identitas Informan (Warga Binaan Sosial)

Adapun yang menjadi sampel terbimbing berjumlah 5 orang,

diantaranya 4 orang wanita dan 1 orang laki-laki. Mereka ialah yang aktif

dalam mengikuti bimbingan do’a dan dzikir.

Berikut wawancara mengenai identitas dan kisah hidup warga

binaan yang yang akan peneliti sampaikan:

a. Neneng Heni

Neneng lahir di Surabaya pada tanggal 4 Mei 1989, orang tuanya

bernama Rumini dan Abudin mereka tinggal di Cianjur, Neneng beragama

Islam, ia mempunyai seorang suami, dan seorang anak. Pendidikan

terakhir Neneng hanya sampai kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Dalam hal

pekerjaan dia sempat ditawari untuk menjadi tenaga kerja di Malaysia,

akan tetapi ia tidak beruntung, ia tidak sampai di tempat tujuan yang akan

menjadi tempat kerjanya (malaysia), disebabkan ia dibohongi dan

ditinggalkan begitu saja oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan dari

malaysia. Setelah dibohongi Neneng kini tinggal di Jakarta, ia terpaksa

melamar untuk bekerja sebagai buruh pabrik, Neneng tidak berani untuk

pulang lagi ke kampung halamannya dikarenakan malu oleh keluarga dan

tetangganya, hal ini yang sangat membuatnya tertekan dan jiwanya

terguncang.7

6 Wawancara pribadi dengan bapak Kurniawan selaku staff bimbingan dan penyaluran,Jakarta, pada hari senin 8 september 2014.

7 Wawancara pribadi dengan Neneng Heni di Panti, Jakarta, pada hari jum’at 12september 2014

Page 91: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

74

Setelah 4 tahun lamanya bu neneng bekerja menjadi buruh pabrik

ia akhirnya keluar dan tidak melanjutkan lagi pekerjaannya itu, Neneng

sekarang lebih memilih untuk menjadi pengemis dijalanan, karena ia

berfikir penghasilannya jauh lebih besar dari pada menjadi buruh pabrik.

Pendapatan yang dia dapatka pada saat mengemis sebesar 400 ribu dalam

sehari, pendapatan dengan cara mengemis ini lebih besar dari pada bekerja

sebagai buruh pabrik. Sesuai dengan pekerjaannya mengemis ia kini

tinggal dikolong jembatan bersama teman sekampung halamannya yang

sempat ditawari untuk menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di malaysia.

Kini mereka bersama-sama melakukan pekerjaan yang sama

sebagai pengemis, dan mereka lebih senang, semangat dan menikmati

pekerjaannya itu. Ia bekerja dijalanan mulai dari pagi jam 04.00 subuh

sampai pulang pagi lagi jam 24.00 malam. Neneng tidak merasa lelah dan

ia merasa lebih semangat dalam melakukan pekerjaannya itu, dalam hal

kesehatan ia mempunyai keluhan penyakit berupa sakit lambung, pinggang

dan juga sakit kepala, ia pun selalu merasakan gemetar pada tubuhnya

pada saat bekerja. Adapun kisah saat ia tertangkap oleh Satpol PP sebelum

di masukan ke Panti yaitu sedang mengemis diwarung bersama temannya.8

b. Suaidah

Nama Suaidah lahir pada tanggal 25 April 1995 di Tegal. Ia

mempunyai seorang suami dan seorang anak, Suaidah masih mempunyai

orang tua yang bernama Watmi dan Sanat, yang kini mereka bertempat

tinggal di Bojong Gede. Suaidah mengontrak rumah di Jakarta, pendidikan

8 Hasil wawancara dengan ibu Neneng, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina InsanBangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

Page 92: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

75

terakhirnya yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tegal. Dia kini

bekerja sebagai pengemis, juga mempunyai sampingan pekerjaan sebagai

Pembantu Rumah Tangga untuk cuci dan gosok pakaian. Pendapatan yang

ia dapatkan dari mengemi sebesar Rp. 150.000 dalam sehari, suaminya

bekerja dibengkel dekat Balai Kota yang berpenghasilan tidak menentu.

Pada saat suaidah sedang bekerja terkadang ia merasakan semangat

dan lelah yang berlebihan. Jika peneliti lihat dalam kondisi kesehatannya

ia mempunyai sakit di kepala, kepalanya sering terasa pusing dan

kemanapun ia pergi selalu membawa balsem untuk mengurangi sakit

dikepalanya, Suaidah mempunyai beban pikiran terhadap anaknya, karena

ia merasa biaya kehidupannya sehari-hari belum bisa terpenuhi, yang kini

membuat Suaidah terpaksa bekerja dijalanan sebagai pengemis dan bekerja

sampingan sebagai Pembantu Rumah Tangga, itupun jika diperlukan.

Suaidah tertangkap oleh SatPol PP sebelum di masukkan ke Panti pada

saat ia sedang mengemis dijalanan.9

c. Siti Nurfarida

Nama Siti Nurfarida ia lahir pada tanggal 8 Juni 1969 di Sukabumi.

Kini ia bertempat tinggal di Bekasi Timur, pendidikan terakhirnya yaitu

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sukabumi. Siti ditinggalkan cerai

oleh suaminya, sampai saat ini ia merasakan kehilangan karena ditinggal

oleh suaminya. Siti mempunyai seorang anak, orang tua dari Siti sudah

meninggal dan keluarga lainnya tinggal di Bekasi, ia sempat bekerja

sebagai Tenaga Kerja Wanita di Malaysia selama 3 tahun, siti pun tidak

9 Hasil wawancara dengan ibu Suaidah, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina InsanBangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

Page 93: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

76

bisa bertahan untuk tinggal di Malaysia, dikarenakan kondisi disana ia

tidak mempunyai tempat tinggal yang menetap.

Akhirnya Siti terpaksa kembali pulang ke Indonesia dan bekerja

sebagai pengemis diJakarta. Siti merasakan tekanan dalam hidupnya yang

semakin besar, ia berfikir hidup dijakarta sangat besar resikonya untuk

hidup sehari-hari, pendapatan yang ia dapatkan selama ia bekerja sebagai

pengemis yaitu sebesar Rp.350.000 dalam sehari. Ia kini merasa senang

dengan pekerjaannya dan sangat menikmatinya. Sebelum Siti masuk ke

Panti, ia tertangkap oleh Satpol PP pada saat istirahat (tidur) disamping

jalan tepatnya didepan toko.10

d. Masna

Nama Masna lahir di Bogor tanggal 15 April tahun 1960, ia

mempunyai seorang suami dan mempunyai dua orang anak, Masna

ditinggalkan pergi begitu saja oleh suaminya, dan suaminya membawa

pergi kedua anaknya. Pendidikan terakhir Masna yaitu Sekolah Dasar (SD)

di Bogor. Setelah ia ditinggalkan oleh keluarga kecilnya ia kini

memutuskan untuk pergi bekerja sebagai pengemis diJakarta karena ia

merasa bahwa ia tidak akan lagi berguna jika masih tinggal

dikampungnya, masna tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap

diJakarta, ia hanya tinggal dijalanan tanpa mempunyai rumah atau

kontrakan yang bisa ia tempati.11

10 Hasil wawancara dengan ibu Siti Nurfarida, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial BinaInsan Bangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

11 Hasil wawancara dengan ibu Masna, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina InsanBangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014

Page 94: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

77

Pada akhirnya Masna memutuskan untuk tidur dijalanan tepatnya

didepan toko, jika pemilik toko itu menegurnya, ia pindah tidur dikolong

jembatan. Masna sangat merindukan sekali anaknya, sampai saat ini ia

tidak dapat bertemu dengan anaknya yang dibawa pergi oleh suaminya,

masalah keluarga yang menjadi penyebab masna tertekan. Dalam

kesehatannya Masna mempunyai sakit dilambung, juga sering sakit

dikepala. Sebelum ia masuk kepanti ia tertangkap oleh Satpol PP sedang

duduk ditrotoar untuk mengemis.12

e. Habib Surya

Nama Habib Surya, ia lahir di Pandeglang pada tanggal 14 Juli

1944, pendidikan terakhirnya yaitu Sarjana Muda Tekhnik Sipil. Pekerjaan

sehari-hari nya sebelum pensiunan yaitu sebagai guru di SMA Pandeglang.

Surya mempunyai seorang istri dan dua orang anak yang kini tinggal di

Pulo Gadung. Setelah ia pensiun dari pekerjaannya, ia memutuskan untuk

sementara waktu pergi meninggalkan keluarga untuk menambah

penghasilannya demi terpenuhinya kebutuhan sehari-hari dengan meminta

sumbangan mesjid. Sebelum dimasukan ke panti Surya tertangkap oleh

Satpol PP saat sedang berjalan ditol.13

12 Hasil wawancara dengan ibu Masna, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina InsanBangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

13 Hasil wawancara dengan bapak Habib Surya, Warga Binaan Sosial di Panti SosialBina Insan Bangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

Page 95: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

78

Berikut ini adalah tabel dari beberapa kasus stres yang dialami oleh

Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2.

TABEL 3Sressor Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina Insan

Bangun Daya 2

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa sumber penyebab stressor

sosial pada warga binaan sosial di atas, di antaranya berupa:

1. Keluarga

Faktor Keluarga dapat menjadi sumber stres manakala keluarga

tersebut tidak dapat memberikan suasana kondusif. Contohnya seperti,

keluarga yang mengalami perpecahan baik diakibatkan oleh perceraian,

keluarga yang tidak lagi harmonis, pertengkaran antara orang tua dan anak,

otoriter, kekerasan dan lain sebagainya. Seperti kisah hidupnya Masna

yang ditinggalkan pergi begitu saja oleh suaminya, dan suaminya

membawa pergi kedua anaknya.14

2. Pekerjaan

Stressor pekerjaan seperti tugas yang terlalu banyak, kurangnya

penghasilan, kehilangan pekerjaan, atau terlalu lama menganggur, dapat

menyebabkan seseorang mengalami stres. Seperti kisah dari kehidupannya

14 Hasil Wawancara dengan Masna, di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2.

No Nama Stressor Sosial

1. Neneng Heni Faktor pekerjaan2. Suaidah Faktor ekonomi3. Siti Nur Farida Faktor ekonomi

dan pekerjaan

4. Masna Faktor keluarga

5. Habib Surya Faktor ekonomi

Page 96: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

79

Neneng yang kehilangan pekerjaan karena dia dibohongi untuk menjadi

Tenaga Kerja Wanita di Malaysia dan ia tidak ingin kembali kekampung

halamannya dikarenakan malu.15

Begitupun kisahnya Siti yang sempat bekerja sebagai Tenaga Kerja

Wanita (TKW) di Malaysia selama 3 tahun, ia tidak bisa bertahan untuk

tinggal di Malaysia, dikarenakan kondisi disana ia tidak mempunyai

tempat tinggal yang menetap.16

3. Ekonomi atau Keuangan

Masalah keuangan dalam kehidupan sehari-hari merupkan faktor

utama stres, kondisi ekonomi atau keuangan yang tidak sehat, misalnya

pendapatan lebih rendah dari pengeluaran, terlibat hutang, kebangkrutan

usaha. Seperti kisah hidupnya Suaidah, Siti dan Surya yang merasa

kebutuhan hidupnya sehari-hari masih sangat kurang.17

4. Lingkungan hidup

Faktor dari lingkungan hidup ini yang lebih dominan terjadi pada

Warga Binaan Sosial, sehingga mereka sangat rentan sekali mengalami

stres, selain itu situasi lingkungan yang buruk sangat besar pengaruhnya

kepada warga binaan, misalnya tempat tinggal pindah, penggusuran, hidup

dalam lingkungan kriminalitas, polusi, dan lain sebagainya.

Keberhasilan Warga Binaan Sosial agar terhindar dari stres yang

mereka alami, tidak akan terlepas dari substansi isi dari do’a dan dzikir

yang dapat di jelaskan sebagai berikut.

15 Hasil Wawancara dengan Neneng , di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2.16 Hasil Wawancara dengan Siti, di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2.17 Hasil Wawancara dengan Suaidah, Siti, dan Suryadi Panti Sosial Bina Insan Bangun

Daya 2

Page 97: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

80

a) Bacaan do’a dan dzikir

Bacaan yang dibacakan pada saat pelaksanaan bimbingan do’a dan

dzikir diantaranya: membaca “Tasbih, Tahmid, Tahlil, dan Takbir”, lalu

diikuti dengan terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Techniq),

membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, an-Nass, syahadat, shalawat,

asmaul husna, juga membaca do’a. contohnya seperti do’a orang tua, do’a

makan, do’a kesehatan, do’a selamat dunia akhirat, dan lain sebagainya.

b) Proses ingatnya manusia kepada Allah SWT

Hal ini akan membantu manusia dalam mnemukan ketenangan

jiwanya, sebagaimana dalam ayat Al-Qur’an, sebagai berikut:

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjaditentram dalam mengingat Allah, ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram.” (QS. Ar Ra’d ayat 28).

Dari ayat ini sudah sangat jelas bahwasanya dengan mengingat

Allah SWT faktor utama terbentuknya ketenangan dalam jiwa. Adapun

do’a yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan,

sebagaimana dalam QS. Al.Baqarah:186

Artinya: ”Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamutentang Aku, maka jawablah bahwasannya aku adalah dekat, Akumengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohonkepadaKu, maka hendaklah mereka memenuhi segala perintahKu dan

Page 98: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

81

hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu dalamkebenaran. (QS. Al.Baqarah:186).

3. Analisis Kegiatan Bimbingan Rohani Islam Melalui Metode Do’adan Dzikir Bagi Penderita Stres di Panti Sosial Bina Insan BangunDaya 2.

Bimbingan rohani islam yaitu sebagai sumber yang memberikan

pemahaman, sebagai upaya memelihara dan membantu mengembangkan

hidup manusia, sebagai tuntunan yang memberikan arahan sesuai dengan

ajaran Islam menurut al-Qur’an dan Hadist dalam memelihara diri

sehingga terhindar dari berbagai masalah, serta sebagai sumber yang dapat

memberikan pengetahuan mengenai hubungan manusia dengan Tuhan.18

Bimbingan Rohani Islam merupakan sumber pemberian pemahaman untuk

mengembangkan hidup manusia agar sesuai dengan aturan Al Qur’an dan

Hadist, agar kita senantiasa terhindar dari berbagai masalah, bahkan

tekanan hidup yang akan dapat memicu terjadinya stres (suatu keadaan

tertekan) yang merupakan salah satu penyakit umum dan banyak dialami

oleh setiap manusia, apalagi dengan zaman sekarang yang serba modern,

yang dapat menyebabkan kelupaan manusia dari mengingat Allah SWT.

Dengan mengingat, memohon, juga meminta kepada Allah SWT,

akan menjadikan hati tenang, karena dengan hati yang tenang senantiasa

akan terhindar dari stres yang sedang dihadapi. Khususnya bagi Warga

Binaan Sosial yang mana mereka senantiasa sangat rentan sekali terkena

stres, dengan kondisi mereka yang sehari-harinya hidup bebas di jalanan,

dengan faktor lingkungan, faktor ekonomi, pekerjaan, keluarga dan lain

18 Ahmad Hatta, Tafsir Qur’an Pustaka Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul danTerjemahan, h. 601

Page 99: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

82

sebagainya. Selain itu warga binaan sangat kurang sekali ilmu

pengetahuan Agama, terutama mengenai do’a dan dzikir. Oleh karena itu

sangatlah penting untuk mereka di berikan pemahaman terlebih dahulu

mengenai bimbingan rohani do’a dan dzikir oleh pembimbing. Berikut ini

hasil kutipan wawancaranya;

Pemahaman mengenai do’a dan dzikir, menurut informan

(kurniawan) selaku pembimbing rohani do’a dan dzikir mengungkapkan

bahwa do’a itu permohonan, permintaan kepada Allah SWT, yang mana

dengan berdo’a memohon kepada Allah SWT akan memberikan

ketenangan, keberkahan, keselamatan, hidayah, juga petunjuk. Hanya

dengan berdo’a senantiasa permohonan akan dikabulkan Allah SWT.

Adapun dzikir menurutnya yaitu mengingat Allah SWT, dengan

mengingat Allah hati akan menjadi tenang, segala permasalahan yang

dihadapi menjadi mudah, sembuh dari rasa tertekan yang menjadi faktor

pencetus stres. Berikut ini kutipan wawancaranya :

Do’a itu permohonan, permintaan sebagaimana firman Allah SWT.,“Ud’uni astajib lakum” yang artinya: “Berdo’alah kepadaKu niscaya akan Akukabulkan do’a mu”. Dengan berdo’a Allah akan memberikan kesembuhan,keberkahan, keselamatan, hidayah, petunjuk, juga semoga bagi Warga BinaanSosial yang merasa kehilangan keluarganya ia dapat kembali bertemu dengankeluarganya, jika ia sedang mempunyai masalah yang sedang membebaninyasehingga ia merasa tertekan dan dirinya merasakan stres semoga Allah SWT,mempermudah segala urusannya dan disembuhkan dari stres yang sedangdihadapinya. Adapun dzikir artinya mengingat Allah SWT agar hati menjaditenang.19

Adapun pendapat yang sama dari informan lainnya

mengungkapkan bahwa do’a itu ialah permohonan, permintaan kepada

19 Pada saat meneliti langsung di lapangan dan wawancara pribadi dengan bapakKurniawan selaku staff bimbingan dan penyaluran, Jakarta, pada hari senin 8 september 2014.

Page 100: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

83

Allah SWT berupa meminta keselamatan, keberkahan, kesehatan,

ketenangan, sesuai dengan tujuannya masing-masing.

Selain itu adapun pengertian dari dzikir, para responden

mengungkapkan bahwa, dzikir itu ialah mengingat Allah SWT, akan tetapi

maksud dari masing-masing responden berbeda, ada yang mengungkapkan

bahwa dzikir itu hanya lafad Subhanallah, Alhamdulillah, Astaghfirullah,

dan Allahu Akbar. seperti yang diungkapkan oleh Neneng, berikut kutipan

hasil wawancaranya:

“Kalau dzikir itu kaya Istighfar, Allahhu Akbar, Subhanallah.”20

Hal ini sama seperti pengungkapan Suaidah juga Masna, yang

mana mereka memahami dzikir itu hanya suatu lafad saja tanpa

mengetahui makna dari dzikir tersebut. Berbeda dengan pengungkapan Siti

Nurfarida bahwa dzikir yang maksudkannya, yaitu mengingat dalam arti

ingat apa yang ada dipikirannya, jika ia sedang mengingat Allah maka ia

artikan dzikir itu mengingat Allah, begitupun ia artikan dzikir itu ingat

segala apa yang ada dipikirannya.

Berikut kutipan hasil wawancaranya:

“Dzikir yaitu kita mengingat, mengingat apapun yang adadipikiran, paling utama mengingat Allah SWT.21

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan,

peran dari pembimbing rohani islam sangat penting bagi mereka

khususnya Warga Binaan Sosial yang pada umumnya mereka hidup

kesehariannya dijalanan, tanpa di dasari dengan ilmu pengetahuan agama.

20 Wawancara pribadi dengan Neneng selaku Warga Binaan, Jum’at 12 September 2014.21Wawancara dengan Siti Nurfarida selaku Warga Binaan Sosial di Panti, Jum’at 12

September 2014.

Page 101: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

84

Mengingat dari hasil wawancara ini sebagian besar warga binaan masih

belum memahami betul pengetahuan agama, termasuk pengetahuan

mengenai do’a dan dzikir yang sehari-harinya sering kali kita laksanakan,

baik saat kita sedang beribadah, bekerja ataupun sedang beristirahat.

Berdasarkan hasil observasi dapat dilihat bahwa menurut

pembimbing rohani pemahaman Warga Binaan Sosial di Panti mengenai

do’a dan dzikir sangat kurang sekali, karena dengan kehidupan mereka

yang sehari-harinya hidup dijalanan, menjadi kewajiban untuk

mengajarkan kembali, mengingatkan kembali. Setelah mereka ingat dan

mengenal do’a dan dzikir, kita dapat melanjutkan pada bimbingan yang

akan kita berikan selanjutnya.

Berikut kutipan hasil wawancara pembimbing rohani (pak

kurniawan):

“Pemahaman Warga Binaan Sosial mengenai do’a dan dzikir,mereka harus diajarkan juga diingatkan kembali, kita bimbing lagi mulaidari pengertian do’a dan dzikir, apakah mereka tahu dan ingat, setelahmereka mengenal arti do’a dan dzikir baru kita lanjutkan kepada bacaandari do’a dan dzikir itu sendiri, juga kita tambahkan artinya agar merekabisa memahami betul, mengingat mereka itu kesehariannya tinggal dijalanan jarang sekali mereka bisa mendapatkan bimbingan ilmu agama”.22

Setelah dilakukan wawancara lebih lanjut, Warga Binaan Sosial di

Panti saya coba untuk mengemukakan seberapa banyak mereka berdo’a

dan berdzikir dalam sehari berikut bacaan apa yang mereka bacakan. Dan

jawabannya pun bermacam-macam, menurut Neneng dan Masna

mengatakan bahwa mereka berdo’a dan berdzikir setiap selesai

melaksanakan shalat, baik itu shalat fardhu ataupun sunnah, lalu mereka

22 Hasil wawancara dengan Kurniawan selaku pembimbing, pada hari Senin 8September 2014.

Page 102: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

85

memohon agar do’anya dikabulkan Allah SWT. Berikut kutipan

wawancaranya:

“Setiap kalau solat ajah, kaya solat magrib, subuh, dzuhur, pokonyasetiap shalat, terus tahajjud juga suka berdo’a sama dzikir minta samaAllah SWT.”23

Berikut do’a dzikir yang dibacakan:

“Astaghfirullah, ya Allah, Amin ya Robbal alamin, Alhamdulillah,Allahu Akbar, Lailaha Illallah. Terus kalo do’a saya suka baca “Bismikaallahumma ahya wa bismika amuut”.24

“Kalo setiap solat aja, setelah solat nanti minta rezeki sama AllahSWT biar lancar usaha saya.”25 Dengan bacaan surat Al fatihah, Istighfar,Allahu Akbar, terus baca Allahumma sholli ala sayyidina muhammad, waala ali sayyidina muhammad. Mudah-mudah aja yang saya inget, yangsaya baca.

Adapun pendapat dari Siti, ia mengatakan bahwa ia berdo’a ketika

ia sedang mengingat kematian, jika Suaidah ia mengatakan bahwa ia

berdo’a dan berdzikir ketika ia sedang mempunyai masalah yang

membebani pikirannya. Berbeda dengan Surya ia mengatakan dalam

sehari saya berdo’a atau berdzikir setiap sepuluh menit sekali, sambil

melakukan rutinitasnya dalam bermeditasi.

Berikut kutipan wawancaranya:

“Setiap sepuluh menit sekali, sambil bermeditasi saya berdo’a danberdzikir. Dari pada bengong dibarak (kamar) mendingan saya meditasi.”Saya suka baca do’a bismillah sebanyak 676 kali setiap hari, suka amalan-amalan khusus, baca Istighfar, terus dilanjutkan baca Laa Ilaha Illalah hulmalikul wadud, yang artinya jadikanlah pada saya wahai Engkau Tuhanmaha pengasih, baca Ya Muqollibal qulub.”26

23 Hasil wawancara dengan Neneng selaku Warga Binaan Sosial, pada hari Jum’at 12September 2014.

24 ibid25 Hasil wawancara dengan Masna selaku Warga Binaan Sosial, pada hari jum’at 12

September 2014.26Hasil wawancara langsung dengan Surya selaku Warga Binaan Sosial di Panti, Jum’at

12 September 2014.

Page 103: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

86

Berdasarhan hasil wawancara dan observasi pembimbing rohani

Islam mengemukakan bahwa ia melihat warga binaan yang sedang

mengalami stres sebelum diberikan bimbingan, mereka lebih agresif, lebih

mudah tersinggung, cepat marah, dan emosi yang tidak menentu. Terbukti

setelah diberikan bimbingan do’a dan dzikir warga binaan bisa lebih

tenang, selain itu mereka bisa diajak untuk berbicara (ngobrol), sehingga

mereka bisa lebih terbuka dan bahkan sampai mengungkapkan masalah-

masalah yang sedang dihadapi oleh para warga binaan tersebut. Meskipun

tidak secara keseluruhan dan hanya sebagian saja. Dan hal yang sangat

terpenting dari hasil bimbingan ini, adanya warga binaan sosial yang mulai

mengamalkan do’a dan dzikir ini. Sebagaimana kutipan wawancara pak

kurniawan berikut:

“Saya melihat bagi mereka yang agresif menjadi bisa menjaditenang, bisa untuk di ajak bicara, ia bisa lebih terbuka lagi, bahkan sampaicurhat masalah pribadinya, ada yang ingat lagi siapa namanya,keluarganya, alamatnya. Saya berharap semoga yang yang tadinya stresnya berat jadi sedang, yang sedang menjadi ringan, yang ringan bisasampai sembuh. Yah yang terpenting itu mereka merasakan ketenangandulu itu sudah baik menurut saya”.27

Dan hal yang sangat terpenting dari hasil bimbingan ini, adanya

Warga Binaan Sosial yang mulai mengamalkan do’a dan dzikir ini dibarak

(kamar) masing-masing.

Sebagaimana kutipan wawancara pembimbing sebagai berikut:

“Karena kita bimbingannya pagi, jadi kesehariannya selama satuhari full tidak bisa saya pantau terus, dan karena Warga Binaan itu yangjumlahnya banyak, membuat saya jadi kewalahan jika harus diamati ataudibimbing satu-persatu”.28

27 Hasil Wawancara dengan informan (Kurniawan), selaku pembimbing rohani do’a dandzikir, Senin 8 September 2014.

28 ibid

Page 104: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

87

Pembimbing melihat secara keseluruhan bagi warga binaan sosial

yang sering mengikuti bimbingan terlihat jelas bahwa mereka yang stres

tatkala mengikuti bimbingan do’a dan dzikir hatinya menjadi lebih tenang,

lebih ikhlas, tidak kasar, bakan sampai ada yang mengamalkan bimbingan

do’a dzikir yang saya berikan di luar jam bimbingan”.

Adapun hasil wawancara Warga Binaan Sosial yang bernama

Neneng , mengungkapkan bahwa setelah dilakukannya bimbingan rohani

do’a dan dzikir, Neneng dapat merasakan hati yang tenang dari

sebelumnya, lebih ikhlas dalam setiap menghadapi masalah, lebih

menerima keadaannya. Akan tetapi neneng masih belum bisa fokus saat ia

teringat dengan masalah yang menekan dirinya, sehingga ia lupa untuk

berdo’a. Berikut kutipan wawancara langsung bersama ibu neneng:

“Sebenernya saya ngerasain hati jadi lebih tenang, jadi seneng aja,adem kalo denger do’a dzikir, jadi klo ada masalah sedikit-sedikitsekarang bisa lebih sabar, ikhlasin aja apa yang udah terjadi, soalnya kanga bisa balik lagi keadaanya. Tapi masalahnya kalo pikiran datang lagisaya suka ngelamun, kadang lupa ga berdo’a”.29

Menurut Suaidah, dari hasil wawancara ini mengungkapkan hal

yang sama seperti jawaban dari Neneng yang mana Suaidah merasakan

ketenangan ketika ia sedang berdo’a dan berdzikir. Akan tetapi jika

aktifitas berdo’a itu selesai ia kembali ingat kepada masalahnya, ia ingat

akan keluarganya, dan ketika ia berdo’a dengan khusyu ia merasakan

gemetar dari tubuhnya, ia mengatakan bahwa ia sadar, ingat kepada Allah,

dan mengingat akan dosanya.

29 Hasil wawancara dengan ibu Neneng, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina InsanBangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

Page 105: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

88

Berikut kutipan hasil wawancaranya:

“Ia hati menjadi tenang kalo lagi do’a dzikir, kadang kalo udahselesai do’a nya suka balik lagi pikiran, keinget lagi masalah, terus ingetsama keluarga, saya pengen pulang ketemu keluarga. Tapi ga tau kenapakadang saya suka ngerasa gemetaran kalo saya do’anya lagi khusyu,soanya saya inget sama Allah, saya udah banyak dosa”.30

Selain itu adapula pendapat dari Surya ia menambahkan bahwa

inilah kuasa Allah SWT, janji Allah bahwa dengan berdo’a dan dzikir

pemberi ketenangan yang sebenarnya. Sebagaimana hasil dari kutipan

wawancara berikut ini:

“Faidah dari semua itu diantaranya kita mendapat ketenangan dari

Maha Kuasa Allah SWT, dan itu sangat saya rasakan. Semuanya atas

KuasaNya karena hanya Allah lah yang maha pemberi ketenangan yang

sebenarnya”.31

a) Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan bimbingan rohani islam do’a dan dzikir dilaksanakan

sebelum acara makan pagi, pada setiap hari Senin, Rabu dan Kamis

pada pukul 07.30 s/d selesai. Kegiatan ini dipimpin oleh Kurniawan

selaku staff bimbingan dan penyaluran (pembimbing rohani do’a

dan dzikir). Bimbingan do’a dan dzikir dilaksanakan dilapangan

futsal atau didepan klinik yang diikuti oleh Warga Binaan Sosial.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kurniawan:

30 Hasil wawancara dengan Suaidah, selaku Warga Binaan Sosial di Panti, Jum’at 12September 2014.

31 Hasil wawancara dengan Surya selaku Warga Binaan Sosial, Jum’at 12 September2014.

Page 106: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

89

“Bimbingan do’a dan dzikir dilakukannya setiap pagi jam 07.30pada hari Senin, Rabu, dan Kamis, tempatnya di lapangan atau didepan klinik”32

b) Teknik Bimbingan Do’a dan Dzikir di Panti

Tekhnik bimbingan do’a dan dzikir yang pembimbing berikan

dapat berupa lagu-lagu Islami seperti: Asmaul Husna juga Qira’at Al

Qur’an, yang bertujuan agar Warga Binaan Sosial terlebih dahulu

merasakan ketenangan sambil menunggu Warga Binaan lainnya

untuk berkumpul. Berikut kutipan wawancaranya:

“Bimbingan do’a dan dzikir yang dilakukan berupa membacasurat alfatihah, al ikhlas, al falaq, an nass, syahadat, shalawat, do’abelajar, do’a orang tua, do’a makan, do’a kesehatan, do’akeselamatan, istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, setelah itu berikanartinya dari do’a dan dzikir itu tapi tidak semua di artikan, yangterpenting warga binaan sosialnya ikutin dulu bacaan yang kamiberikan, mudah-mudahan dengan mengikuti bacaan itu semua wargabinaan dapat pencerahan mendapat petunjuk, ia tahu siapa dirinya,keluargannya, tahu alamat rumahnya dan bisa pulang ke rumahnya.Sambil kita melakukan terapi SEFT (Spiritual Emosional FreedomTechniq) yang dimulai dengan dzikir, terapi totok pada kepala,wajah, mata, pipi, tangan, agar peredaran darah nya semakinlancar.33

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi Warga Binaan

Sosial berkumpul dilapangan atau di depan klinik untuk memulai

bimbingan do’a dan dzikir, warga binaan terlebih dahulu dibariskan,

setelah semuanya berbaris dan tertib Warga Binaan Sosial ditanya

terlebih dahulu oleh pembimbing, dengan menanyakan:

32 Hasil wawancara pribadi dengan bapak Kurniawan selaku staff bimbingan danpenyaluran, Jakarta, pada hari senin 8 september 2014

33 Pada saat meneliti langsung di lapangan dan wawancara pribadi dengan bapakKurniawan selaku staff bimbingan dan penyaluran, Jakarta, pada hari senin 8 september 2014.

Page 107: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

90

1. Pembimbing menanyakan kepada Warga Binaan Sosial sebelum

bimbingan dengan ucapan siapa yang sudah mandi? Siapa yang

tadi shalat subuh? Siapa yang semalam melaksanakan shalat

maghrib dan shalat isya?”.

2. Lalu diawali dengan berdzikir membaca Istighfar “Astaghfirullahal

adzim” sambil tangannya diangkat dengan memohon kepada Allah

SWT”.

3. Kemudian diselangi oleh motivasi-motivasi, setelah itu membaca

“Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Ilaha Illalah, Allahu Akbar”.

4. Warga binaan diberikan bimbingan berupa terapi SEFT (Spiritual

Emosional Freedom Techniq) sambil mengucap dzikir.

5. Lalu totok kepala dengan menggunakan jari-jari sambil mengucap

kalimat positif, Ya Allah saya ridho, saya bersyukur, saya

menerima, saya yakin, saya ikhlas.

6. Totok di atas mata (halis) agar tidak tegang.

7. Lalu totok di bawah mata sambil mengucap kalimat positif ya

Allah saya ridho, saya ikhlas, saya yakin, saya bisa.

8. Totok di bawah hidung atau bagian kumis, sambil mengucap

kalimat positif seperti yang diucapkan di atas.

9. Lalu totok keteknya agar urat-uratnya yang lagi tegang dapat rilex.

10. Totok dibagian badan yang terasa sakit, manfaatnya agar dapat

mengurangi rasa sakit tersebut, misalnya jika ada rasa sakit di leher

maka totok di leher ataupun di bagian yang lainnya.

Page 108: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

91

11. Selain itu totok tangannya dengan cara menepuk-nepuk tangan,

juga totok kakinya.

12. tarik nafas sedalam-dalamnya sambil mengucap alhamdulillah,

lalu halisnya di naikkan ke atas, mulut monyong ke depan, lalu

senyum sambil mengucap ciiss, lalu gerakan tangannya ke atas, ke

depan, ke samping, ke belakang sambil mengucapkan huruf A, I,

U, E, O.

13. Warga Binaan Sosial harus menepuk tangan (bertepuk tangan)

selama tiga menit, lalu tangannya di kepalkan sambil mengucap

“Alhamdulillah” dengan posisi tangan yang terkepal dilepaskan.

Lalu berikrar mengucap bahwa saya bisa, saya mampu, saya sehat,

saya oke, saya mantap, saya ikhlas, saya bersyukur.

14. Setelah itu membaca surat al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas,

Syahadat, Shalawat, do’a-do’a, dan lain sebagainya.

Selain itu warga binaan diberikan waktu untuk bercerita atau

curhat mengenai dirinya, atau masalah-masalah yang sedang

dihadapinya, sebelum itu pembimbing rohani Islam bertanya kepada

salah satu Warga Binaan Sosial yang siap untuk bercerita, dengan

menanyakan siapa namanya, umurnya berapa, dimana alamat

rumahnya, siapa keluarganya, dan jika Warga Binaan Sosial itu

menjawab dengan baik dan benar berarti warga binaan itu sudah

tenang dari keadaan stresnya, jika warga binaan menjawab

pertanyaan dengan benar namun ada rasa keragu-raguan, berarti ia

masih mengalami stres berupa stres ringan, dan jika warga binaan

Page 109: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

92

tidak bisa untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka warga binaan

sosial itu sedang mengalami stres berat, yang mana ia lupa akan

dirinya, keluarganya, tempat tinggalnya dan lain sebagainya.34

Berikut kutipan wawancara warga binaan mengenai tekhnik

bimbingan yang diberikan oleh pembimbing:

“Tertarik dan seneng ikut bimbingan soalnya ada sholawatan

nya, terus ada terapi nya totok kepala, muka, tangan. Ia enak aja gitu

seneng juga”.35

Adapun pendapat yang sama dari Masna dan juga Surya

mengungkapkan bahwa mereka tertarik dan sangat menyukai

terhadap metode atau tekhnik bimbingan yang diberikan oleh

pembimbing karena banyak sekali manfaatnya, selain dapat

membuat badan jadi segar juga dapat menambah pahala. Berikut

kutipannya:

“Ia tertarik, ada terapinya, kepala di totok jadi enak, seger lagi.

Kaya dipijit-pijit, kalo ada yang sakit badan enak diterapi sambil

baca do’a”.36

“Tertarik karena disitu banyak sekali manfaatnya, karena

dengan bimbingan berjamaah itu do’a dan dzikir lebih besar

pahalanya dari pada sendiri, dan lebih diijabah sama Allah SWT”.37

Hasil observasi ini dapat dilihat bahwa warga binaan sosial

mengungkapkan ketika mereka sedang mengikuti tekhnik bimbingan

ini mereka merasakan kesegaran lagi pada tubuhnya, juga dapat

34 Pada saat meneliti langsung di lapangan dan wawancara pribadi dengan bapakKurniawan selaku staff bimbingan dan penyaluran, Jakarta, pada hari senin 8 september 2014.

35 Wawancara pribadi dengan Neneng selaku Warga Binaan Sosial diPanti, Jum’at 12September 2014.

36 Wawancara pribadi dengan Masna selaku Warga Binaan Sosial diPanti, Jum’at 12September 2014.

37Wawancara pribadi dengan Surya selaku Warga Binaan Sosial diPanti, Jum’at 12September 2014.

Page 110: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

93

menambah pahala. Sebagaimana dapat dilihat dari sudut kesehatan

jiwa, bahwa do’a mengandung unsur psikoteraupetik, karena

didalam doa ada unsur psikoreligius yang artinya bahwa do’a

tersebut mengandung kekuatan spiritual atau kerohanian yang

membangkitkan rasa percaya diri dan rasa optimisme dengan

harapan kesembuhan.

c ) Penerimaan Warga Binaan Sosial terhadap bimbingan rohani do’a dan

dzikir di panti.

Menurut pembimbing rohani selaku informan (Kurniawan)

mengungkapkan bahwa penerimaan Warga Binaan Sosial terhadap

bimbingan yang diberikan tentunya bermacam-macam, ada warga

binaan yang menolak dengan cara mereka tidak mengikuti kegiatan

ini dan mereka cenderung tidak mau nurut. Ada pula yang menerima

dengan senang hati, dengan cara mereka mengikuti bimbingan do’a

dan dzikir ini dengan baik, setiap apa yang kita perintahkan mereka

mengikutinya, dan ada pula warga binaan yang lebih memilih untuk

diam dibarak (kamar) nya masing-masing, karena menurut mereka

dikamarpun sudah cukup untuk berdo’a dan berdzikir.

Berikut kutipan hasil wawancara dengan pembimbing:

“Saya sebagai pembimbing merasa mereka lebih senang ketikamengikuti bimbingan do’a dan dzikir, lebih fress, lebih segar darisebelumnya. Bahkan mereka ingin lebih banyak lagi waktu untukmengikuti bimbingan do’a dan dzikir ini”.38

38 Hasil wawancara dengan pembimbing (Kurniawan) selaku informan, Senin 8September 2014.

Page 111: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

94

Adapun menurut Siti, mengungkapkan bahwa penerimaannya

dalam bimbingan do’a dan dzikir yaitu sangat senang dan suka sekali

dengan bimbingan do’a dzikir, karena dengan bimbingan ini dapat

membuat hati menjadi tenang, pikiran menjadi lebih terang, lebih

bersyukur, perasaan menjadi lebih lega, dan bisa merasakan hati

lebih bahagia.

Berikut hasil kutipan wawancaranya:

“Tertarik, seneng bisa ikut bimbingan bareng temen-temen teruskalo di kamar terus mah bete, jenuh, suasananya sumpek. Denganadanya bimbingan do’a dan dzikir yang dirasain itu ya nikmat,nikmat apapun, hati tenang, lebih bersyukurlah sama Allah SWT,jadi lega perasaannya hati ada rasa bahagia”.39

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi menjelaskan bahwa,

mereka ketika sedang berdo’a dan berdzikir hatinya menjadi tenang,

tentram, dan damai. Hal ini disebabkan Warga Binaan Sosial mampu

untuk berkomunikasi langsung dengan Allah SWT. Dengan perasaan

yang tenang, otot yang tadinya tegang menjadi kendur sehingga

dapat merasakan pikirannya menjadi rilex.

Sebagaimana dapat kita lihat janjinya Allah SWT yang tertera

dalam Qs: Ar-Ra’d ayat 28 yang artinya “Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah-lah hati menjadi tenang”. Warga Binaan pun bisa

lebih ikhlas, dan pasrah pada setiap permasalahan yang sedang

mereka hadapi, mereka lebih mensyukuri atas semua yang Allah

berikan. Akan tetapi tidak memungkiri merekapun mengakui bahwa

39 Hasil wawancara dengan ibu siti nurfarida, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial BinaInsan Bangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014.

Page 112: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

95

ketika berdo’a berdzikir telah selesai mereka lakukan, mereka belum

bisa untuk melupakan sepenuhnya dari masalah yang mereka hadapi,

baik itu masalah keluarga, pekerjaan, atau masalah ekonomi yang

menjadikan mereka jiwanya tertekan. Mereka hanya merasakan

ketenangan ketika mereka saat sedang melaksanakan do’a dan dzikir.

Setelah peneliti lakukan penelitian lebih lanjut dilapangan,

ternyata mereka membutuhkan bimbingan yang lebih banyak lagi,

dalam segi waktu dan juga pembimbing dalam memberikan ilmu

pengetahuan agama, mereka berharap dengan memahami agama

yang sebenarnya itu dapat menjadikan mereka bertambahnya

keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT.

Hal ini dapat menjadi acuan bagi para pembimbing agama untuk

lebih semangat dan berusaha lagi dalam membimbing warga

binaannya, lebih banyak meluangkan waktu untuk membimbing

ilmu agama terutama bimbingan do’a dan dzikir yang sehari-harinya

sering kita laksanakan.

Do’a dan dzikir sebagai terapi jiwa (stres), dengan kini dapat

kita rasakan semakin banyak dan semakin meningkatnya persaingan

hidup terutama bagi orang yang hidup dikota metropolitan ini, bukan

hanya bagi sebagian Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS) yang akan mengalami stres ini, tetapi bagi kita sebagai

orang yang masih mampu untuk berusaha dan berfikir jernih, stres

tidak akan memandang siapa orangnya, dimana asalnya, dan apa

jabatannya, selagi stres itu kita bawa menjadi stres yang positif yang

Page 113: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

96

dapat membangkitkan diri kita untuk menjadi yang lebih baik, oleh

karena itu kita harus senantiasa menjaga keimanan kita sebagai

orang yang beragama, hanya dengan keimanan kepada Allah SWT

dengan disertai kerendahan hati kita untuk berdo’a dan berdzikir,

kita akan mampu untuk bertahan dari banyaknya ujian hidup didunia

ini.

Berdasarkan hasil wawancara dan hasil observasi warga binaan

mengenai do’a dan dzikir dapat kita lihat bahwa, bimbingan do’a dan

dzikir selain mendapat ketenangan, dapat juga memberikan

kesembuhan dari sakit rohaniah (Stres).

Do’a dan dzikir merupakan ibadah yang sangat penting, jika

diiringi dengan keyakinan bahwa Allah SWT akan mendengar segala

permohonan kita. Do’a dan dzikir pada hakikatnya untuk

memperoleh kemuliaan dan pertolongan dari Allah SWT.

Sebagaimana yang tertera dalam QS. Ar.Ra’d ayat 28:

Artinya: “Yaitu orang-orang yang beriman dan hati merekamenjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya denganmengingat Allah-lah hati menjadi tentram” (Qs: Ar-Ra’d 28).

Page 114: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

Cipayung mengenai pelaksanaan bimbingan rohani islam melalui metode

do’a dan dzikir bagi penderita stres ialah sebagai berikut.

1. Pelaksanaan bimbingan rohani islam melalui do’a dan dzikir

dilaksanakan pada hari Senin, Rabu, dan Kamis pada pukul 07.00 s/d

selesai. Kegiatan bimbingan do’a dan dzikir dilaksanakan di lapangan

futsal atau di depan klinik. Ini merupakan kegiatan yang wajib diikuti

oleh Warga Binaan Sosial karena begitu banyak manfaatnya. Adapun

pelaksanaannya diawali dengan memberikan lagu-lagu islami berupa

Qiraat dan Asmaul Husna, dilanjutkan dengan mengucap salam

dengan menanyakan kabar dari warga binaan itu sendiri, bimbingan

do’a dan dzikir dimulai dengan membaca Istighfar, Tahlil, Tahmid,

Takbir, disertai gerakan terapi SEFT juga pemberian motivasi,

dilajutkan dengan membaca surat al-Fatihah, al-Ikhlas, an-Nas,

Syahadat, Shalawat, do’a-do’a dan lain sebagainya. Pelaksanaan

bimbingan do’a dan dzikir yang dilakukan oleh Warga Binaan Sosial

menjadikan hatinya tenang, tentram, dan damai, selain itu warga

binaan bisa lebih ikhlas dan pasrah pada setiap permasalahan yang

Page 115: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

98

mereka hadapi. Pada penelitian ini peneliti menemukan bahwa, Warga

Binaan Sosial tidak sepenuhnya merasakan hati yang tenang ketika

berdo’a dan berdzikir yang telah selesai mereka lakukan, akan tetapi

peneliti menemukan bahwa mereka belum bisa untuk melupakan

sepenuhnya masalah yang sedang mereka hadapi termasuk masalah

sosialnya, baik masalah ekonomi, keluarga, pekerjaan, dan lain

sebagainya. Mereka merasakan ketenangan hanya ketika mereka

sedang melaksanakan bimbingan do’a dan dzikir. Warga Binaan

Sosial membutuhkan pelaksanaan bimbingan rohani islam do’a dan

dzikir lebih diperbanyak, baik dalam segi waktu dan juga

pembimbingnya dalam memberikan bimbingannya, agar warga binaan

sosial dapat bertambah keimanannya juga ketaqwaannya kepada Allah

SWT.

2. Penerimaan Warga Binaan Sosial terhadap bimbingan yang diberikan

bermacam-macam, ada warga binaan yang menolak dengan cara

mereka tidak mengikuti kegiatan bimbingan dan mereka cenderung

tidak mau nurut. Ada pula yang menerima dengan senang hati, dengan

cara mereka mengikuti bimbingan do’a dan dzikir ini dengan baik,

setiap apa yang kita perintahkan mereka mengikutinya, dan ada pula

warga binaan yang lebih memilih untuk diam dibarak (kamar) nya

masing-masing.

Page 116: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

99

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan acuan atau

memberi masukan dan dorongan bagi pihak panti, dan tanpa mengurangi rasa

hormat peneliti memberi saran berupa:

1. Bimbingan do’a dan dzikir ini penting sekali sebagai usaha untuk

mengatasi segala masalah kejiwaan yang dialami Warga Binaan

Sosial yang sedang stres. Sehingga hal ini harus menjadi acuan bagi

para Pembimbing Rohani Islam untuk meningkatkan bimbingannya

dengan menggunakan metode do’a dan dzikir, baik dalam segi waktu,

tempat, atau pembimbingnya itu sendiri. Hal ini diperlukan dengan

melihat banyaknya Warga Binaan Sosial yang semakin banyak

mengalami stres, sedangkan mereka tidak mengetahui bagaimana

solusi yang tepat. Oleh karena semua ini tujuannya agar seseorang

yang sedang mengalami stres hatinya menjadi lebih tenang begitupun

dalam menjalani hidupnya, dan selalu berdo’a dan berdzikir

mengingat Allah SWT agar terbebas dari permasalahan hidupnya.

2. Selain itu hendaknya Panti menambahkan anggota baru sebagai

Pembimbing Rohani Islam, gunanya agar Warga Binaan mendapatkan

bimbingan yang lebih baik, dapat lebih terpantau, begitupun agar

program-program lain yang belum terlaksana dapat diselesaikan demi

mendapatkan hasil kinerja yang lebih baik.

Page 117: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

100

3. Hendaknya menambahkan tehnik yang baru dalam bimbingan do’a

dan dzikir agar Warga Binaan Sosial tidak merasakan kejenuhan atau

monoton.

Page 118: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

101

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Dadang. Epistemologi Doa: meluruskan, memahami dan mengamalkan,Bandung: NUANSA, 2011.

Aliah B. Purwakania Hasan. Pengantar Psikologi Kesehatan Islami, Jakarta:Rajawali Press, 2008.

Ancok Djamaludin dan Fuad Nasori, psikologi islam , Yogyakarta: PustakaPelajar, 1994.

Arifin, Teori – Teori Konseling Umum dan Agama, Jakarta: Golden Terayu Press,1994.

Arifin, Muhammad. Pedoman Pelaksanaan Bimbingan Dan Penyuluhan Agama,Jakarta: PT.Golden Terayon Press, 1998.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur penelitian, suatu pendekatan praktek, Jakarta:Rineka cipta, 2006.

Aswi, 50 Cara Ampuh Mengatasi Stres, Jakarta: Hi-Fest Publishing, 2008.

Al- Mundziri, At-Targib wa at Tarhib, juz III, Al Islamiyah.

Atabik, Ali. Kamus al-Asyhri, Yogyakarta: Yayasan Ali Maksum Krapyak, 1996.

Burhan, Arif. Pengantar Metode Kualitatif, Surabaya: Usaha Nasional , 1992.

Darajat, Zakiah. Doa Menunjang Semangat Hidup, Jakarta: CV.Ruhama, 1996.

Darajat, Zakiah. Kesehatan Mental, Jakarta: CV Haji Masagung, 1990.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta:Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Jakarta : Balai Pustaka, 1994.

Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metode Penetitian Kualitatif, Bandung:Alfabeta, 2010.

Faqih, Aunur Rahman. Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Yogyakarta: UIIPress, 2001.

Finkelor, Dorothy C. Bagaimana Emosi Berperan Dalam Hidup Anda,Kebencian, Kecintaan dan Ketakutan Kita: Zenit Publisher, Yogyakarta:2004.

Hatta, Ahmad. Tafsir Qur’an Pustaka Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzul danTerjemahan.

Page 119: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

102

Hawari, Dadang. Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta: Gaya Baru,2001.

Hawari, Dadang. Manajemen stress, Cemas dan Depresi, Jakarta: fak KedoteranUI, 2001.

Hawari, Dadang. Al Qur’an : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, Jakarta:Dana Bhakti Prima Yasa, 1996.

Hawari Dadang, Al Qur’an Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 2004.

Jingga, Gemilang. Buku Pintar Manajemen Stres & Emosi,Yogyakarta: MantraBooks, 2013.

Luthfi, Muhammad. Dasar-Dasar Bimbingan dan Penyuluhan (Konseling) Islam,Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2008.

Marbun, B.N. Kamus Manajemen, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2005.

Mulyana, Dedy. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.Rosdakarya,2002.

Meoleong, Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Remaja rosda karya, 2002.

Meoleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.RemajaRosdakarya, 2007.

Nasution, Metode Penelitian Narutalistik Kualitatif, Bandung: Transitto, 1992.

Nasution, Harun. Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya, Jakarta: UI Press,1987.

Prayitno, H. dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta:Rineka Cipta, 2004.

Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan,Jakarta: Sagung Seto, 2004.

Salim dan Yummy, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: ModemEnglish, 1991.

Sanafiah, Faisal. Format-format Penelitian Sosial, Dasar-dasar dan AplikasiJakarta: Rajawali Pers, 1995.

Sauri, A.Sopiyan. Indahnya Doa dan Dzikir Rasulullah SAW, Jakarta: JastPublishing, 2005.

Schimel, Annemarie. Dimensi Mistik Dalam Islam, Jakarta: Pustaka Firdaus 1986.

Page 120: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

103

Shihab, M. Quraish. Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir & Doa, Jakarta: LenteraHati, 2006.

Slamet Utomo, Islam Sebuah Pengakuan, Banyuwangi: Yayasan Puri GumukMerang, 2014.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press, 2010.

Syafii A, Muhammad, Sukses Besar dengan Intervensi Allah, Jakarta: TazkiyaPublishing, 2008.

Tasmara, Toto. Kesehatan Ruhaniah (Transcendental Intelligensi), Jakarta:GIP.2001.

Page 121: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir didepan klinik berupa terapi SEFT gerakan badan, disertai pengucapan kalimat do’adan dzikir.

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir dilapangan berupa pemberian motivasi.

Page 122: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir dilapangan berupa pemberian motivasi, guna untuk selalu berfikir positif.

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir dilapangan berupa uji mental (keberanian).

Page 123: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir dilapangan berupa hiburan menyanyi.

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir didepan klinik berupa terapi gerakan badan, dengan disertai bacaan do’a dan dzikir.

Page 124: BIMBINGAN ROHANI ISLAM MELALUI METODE DO’A DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26572/1/ELVA... · DAN DZIKIR BAGI PENDERITA STRES DI PANTI SOSIAL ... Analisis

Warga Binaan Sosial saat mengikuti Bimbingan Rohani Islam do’a dan dzikir di

klinik berupa terapi gerakan badan, dengan disertai bacaan do’a dan dzikir.