Bilangan pecahan pp klmpk4
-
Upload
lutfi-nursyifa -
Category
Documents
-
view
176 -
download
8
Transcript of Bilangan pecahan pp klmpk4
BILANGAN PECAHAN
Disusun Oleh Kelompok 4 : Lutfi Nursyifa Mega Indria Sari
Kelas 1-E
Pendidikan MatematikaUniversitas Negeri Singaperbangsa Karawang
(UNSIKA)
Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut𝑎𝑏
pembilangpenyebut
A. Macam-macam Bilangan Pecahan
1. Pecahan Biasa MurniPecahan yang pembilangnya lebih
kecil dari penyebut ; a<bContoh : , ,
2. Pecahan Biasa Tidak MurniPecahan yang pembilangnya lebih besar dari penyebut ; a>bContoh : ,
3. Pecahan CampuranPecahan yang terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa murni Contoh :
4. Pecahan DesimalPecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma.Contoh : 0,5 ; 1,75
5. Pecahan PersenPecahan yang menggunakan lambang % yang berarti perseratus ; a% berarti
6. Pecahan PermilPecahan yang menggunakan lambang yang berarti perseribu ; a ( a permil) berarti
B. Membandingkan Dua Pecahan
Dalam membandingkan atau menentukan hubungan antara kedua pecahan di gunakan tanda ‘<’ atau ‘kurang dari’, ‘>’ atau ‘lebih dari’.
1. Membandingkan Pecahan SenamaUntuk membandingkan dua pecahan yang penyebutnya sama (pecahan senama), bandingkanlah pembilangnya.Contoh :Bandingkanlah dan 3 lebih besar dari 1, maka lebih dari
Jadi, >
pembilang
2. Membandingkan Pecahan Tak SenamaUntuk membandingkan pecahan tak senama (penyebutnya tidak sama), maka penyebutnya disamakan dengan mencari KPK dari penyebut itu. Contoh :Bandingkanlah dan
= maka = = = maka = =
KPK dari 8 dan 12 adalah 24
, karena 9 < 10 , maka
C. Operasi Hitung pada Bilangan Pecahan
1. Penjumlahan pada Pecahan Biasa Apabila penyebutnya sudah sama, penjumlahan bisa langsung dilakukan. Contoh :
Apabila penyebutnya tidak sama, maka cari KPK dari penyebutnya itu. Contoh :
penyebutnya sudah sama
KPK dari 3 dan 4 adalah 12
PENJUMLAHAN
2. Penjumlahan pada Pecahan CampuranApabila penyebutnya sudah sama, penjumlahan bisa langsung dilakukan. Contoh :
Apabila penyebutnya tidak sama, maka cari KPK dari penyebutnya itu. Contoh :
3. Penjumlahan pada Pecahan DesimalPenjumlahan dilakukan dengan cara bersusun pendek, tanda koma lurus ke bawah. Contoh : 0,75 + 0,655 = .... 0,75 0,655 +1,405
KPK dari 5 dan 6 adalah 30
1. Pengurangan pada Pecahan Biasa Seperti pada operasi penjumlahan, apabila penyebutnya sudah sama, pengurangan bisa langsung dilakukan. Dan apabila penyebutnya tidak sama, maka cari KPK dari penyebutnya itu.Contoh :
pengurangan
penyebutnya sudah sama
KPK dari 4 dan 5 adalah 20
2. Pengurangan pada Pecahan CampuranApabila penyebutnya sudah sama, pengurangan bisa langsung dilakukan. Contoh : Apabila penyebutnya tidak sama, maka cari KPK dari penyebutnya itu. Contoh :
3. Pengurangan pada Pecahan DesimalPengurangan dilakukan dengan cara bersusun pendek, tanda koma lurus ke bawah. Contoh : 98,76 5,432 = ....98,76 5,432 93,328
KPK dari 5 dan 6 adalah 30
1. Perkalian pada Pecahan BiasaPerkalian dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut dengan penyebut ;
Contoh :
2. Perkalian pada Pecahan CampuranPecahan campuran harus diubah dulu kedalam pecahan biasa baru dilakukan pengalian. Contoh :
perkalian
𝑎𝑏x𝑐𝑑
=𝑎𝑐𝑏𝑑
6
1
3. Perkalian pada Pecahan DesimalPerkalian dilakukan dengan cara bersusun pendek, awalnya tanda koma diabaikan, tetapi pada hasil perkaliannya diberi tanda koma sesuai dengan jumlah angka dibelakang tanda koma.Contoh :3,5 x 6,7 =.... Jumlah angka dibelakang tanda koma 1 + 1 = 2
35 67 x 245 210 + 2345 karena jumlah tanda koma ada 2 maka hasil: 3,5 x 6,7 = 23,45
1. Pembagian pada Pecahan BiasaPembagian dilakukan dengan membalikkan pecahan yang jadi pembagi, yaitu pembilang jadi penyebut dan penyebut jadi pembilang kemudian dikalikan ;
Contoh : 2. Perkalian pada Pecahan CampuranPecahan campuran di ubah ke pecahan biasa dahulu. Contoh :
pembagian
𝑎𝑏:𝑐𝑑
=𝑎𝑏x𝑑𝑐
3. Pembagian pada Pecahan DesimalPembagian dilakukan dengan cara bersusun pendek. Jadikan terlebih dahulu bilangan desimal tersebut menjadi bilangan bulat yaitu mengalikannya dengan bilangan kelipatan 10 (10,100,1000 dst ).Contoh : 14,4 : 0,12 = ....14,4 1 desimal0,12 2 desimal
14,4 x 100 = 1440 12 1440 0,12 x 100 = 12 12 24 24 0
Ambil desimal yang terbesar yaitu 2 desimal sehingga bilangan di atas dikalikan dengan 100 120 Angka 0 yang sisa di ke atas kan
Untuk a dan b bilangan bulat dengan b 0 dan n bilangan asli maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut :1.
2. 3.
4.
perpangkatan
1. Bilangan RasionalBilangan Rasional yaitu setiap bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan ; a dan b anggota bilangan bulat dan b 0. Bilangan rasional merupakan gabungan bilangan bulat, cacah, asli, nol, dan pecahan. Contoh : -10 , 0 , 4 , , dsb.2. Bilangan IrasionalBilangan Irasional yaitu setiap bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan. Bilangan irasional jika dihitung menggunakan kalkulator merupakan desimal yang tak terhenti.Contoh : , , dsb.
D. Perluasan Pecahan