BH no 14,31, 67 (eno)
-
Upload
peni-m-saptoargo -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of BH no 14,31, 67 (eno)
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
1/16
Demam
Penting
Demam dapat disebabkan oleh banyak penyakit mulai dari yang bersifat ringan
seperti demam oleh viral yang bersifat sel limited sampai panyakit berat (sepsis)
Penting untuk mengindentifikasi dan menatalaksana awal penderita demam
dengan disertai sumber infeksi yang potensial, terutama pada kelompok usia
anak-anak dan orang tua, dimana pada sepsis demam tanda satu-satunya yang
mungkin muncul pada usia tersebut
Penatalaksanaan penderita demam dengan sepsis dengan gangguan hemodianmik
adalah mempertahankan oksigenasi dan perfusi organ, mengambil spesimen
kultur dan pemberian antibiotic secara empiris
Pertimbangkan kemungkinan meningococaemia pada penderita demam disertai
purpuric rash
Pemeriksaan
!mnanesa hendaknya mencakup berat dan durasi demam, tanda lokal yang
menyertai, penyakit lain yang menyartai, riwayat per"alanan, riwayat imunisasi,
riwayat kontak, riwayat pengobatan, alergi, ketergantungan obat atau alokohol
Pemeriksaan fisik dititik beratkan ada tidaknya keadaan berikut
# !$%& drowsiness dan lethargy kemungkinan merupakan indicator adanya
sepsis berat pada anak-anak dan orang tua
' kaku kuduk
ash * mulai dari mucopapular rash yang disebabkan oleh viral
e+anthems, measles atau rubella, petechie disebabkan oleh dengue
haemorhagic fever, purpura disebabkan oleh disseminated
meningococcemia kon"ungtivitis, "aundice dan tanda otitis e+terna atau media
Pharyngitis, tonsillitis dan sinusitis
. krepitasi pada paru merupakan indikasi pneumonia atau pericardial rub
atau cardiac murmur indikasi myopericarditis atau bacterial endocarditis
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
2/16
/ nyeri pada palpasi abdomen merupakan tanda peritonitis, appendicitis,
cholecystitis, hepatitis atau diverticulitis
0 Dysuria, fre1uency atu urgency merupakan tanda infeksi saluran kencing
2 3ellulits, deep vein thrombosis pada e+termitas bawah atau vena pelvis
atau adanya ulkus diabetes yang terinfeksi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita dengan demam tergantung apakah kondisi penderita
stabil dengan penyakit self limited ringan atau penderita dengan keadaan
tidak stabil dengan kemungkinan penyebab yang bersifat mengancam "iwa
Penderita dengan keadaan stabil
Penderita dengan hemodinamik stabil, seadar penuh dan secara klinis tidak
tampak to+ic
Dapat mentoleransi demam tanpa ada tanda-tanda dekompensasi
4idak ada penyakit serius yang mendasari
Pemeriksaan fisik tidak ditemukan kelainan
Pada penderita dengan demam kurang dari # minggu kemungkinan penyebab
merupakan infeksi virus pada saluran nafas atas atau penyakit infeksi virus non
spesifik
Penderita dengan demam dan adanya rash merupakan indikasi suatu maesless,
varicella, rubella atau infeksi mononucleosis
Penderita demam tidak stabil
!dalah penderita dengan 5ypotensi , dengan !$%, dengan shok septic atau
secara klinis tampak to+ic
Demam lama lebih dari # minggu dan tidak berespon dengan terapi
Demam dengan sumber infeksi lokal yang serius seperti meningitis atau
appendicitis
$emiliki penyakit penyerta yang bersifat serius seperti diabetes mellitus,
immunocompremised, kanker dengan khemotherapi atau penggunaan
kortikosteroid lama
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
3/16
Penderita demam dengan rash akibat dengue haemorhagic fever atau
disseminated meningococcaemia atau penderita malaria
Pemeriksaan laboratorium (umumnya tidak diperlukan pada penderita dengan demam
stabil)
Pemeriksaan darah lengkap
6ula darah acak (dengan gluko stick) untuk mencari kemungkinan penderita
dengan diabetic ketoasidosis, khususnya penderita febris dengan tampak to+ic
walaupun tanpa riwayat diabetes melitus sebelumnya
7rinary dipstick dan culture
5apusan darah malaria
3ulture darah 3hest-8 ray
Terapi
9ika pendeita shock septic ikuti alur tatalaksana sepsis stau septic shock
:eri obat anti demam seperti paracetamol # g tiap . "am atau golongan obat
;%!
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
4/16
Pada penderita sepsis dengan sumber infeksi pada intraabdominal rawat inapkan
pada ruang perawatan bedah
Penderita dengan kecurigaan D5A, ikuti protokol penatalaksanaan D5A
Multiple trauma
Pendahuluan
Penatalaksanaan penderita dengan luka serius memerlukan pemeriksaan terapi awal
yang cepat untuk menyelamatkan nyawa Dimana hal tersebut di namakan initial
assasment, termasuk didalamnya
Persiapan
4rige
Primary survey (!:3DB)
esusitasi fungsi vital
iwayat rudapaksa
%econdary survey (pemeriksaan kepala sampai kaki)
melan"utkan monitor post resusitasi
reevaluasi
penatalaksanaan definitive
Catatan
baik primary survey maupun secondary survey hendaknya dilakukan
pengulangan-pengulangan untuk memastikan tidak adanya gangguan yang
muncul
langkah-langkah diatas disusun berdasarkan urutan akan tetapi dilapangan
langkah-langkah tersebut dapat dilakukan bersamaan secara umum henti "antung prehospital bersifat fatal (tak tertolong) "ika hal
tersebut telah berlangsung menit atau masalah yang mendasarinya tidak dapat
dikoreksi secara cepat
Persiapan prehospital
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
5/16
Perencanaan untuk menghadapi penderita trauma yang datang adalah sangat penting
4iap rumah sakit hendaknya memiliki trauma activation protocol
Triage
%ecara umum diker"akan pada prehospital, akan tetapi dapat dilakuan di
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
6/16
b ;eedle cricothyrotomy
c %urgical cricothyrotomy
Penting
# Diasumsikan adanya perlukaan pada tulang leher pada semua trauma
multisistem terutama dengan adanya penurunan kesadaran atau luka diatas
clavicula
' 4idak adanya defisit neurologi tidak menyingkirkan kemungkinan perlukaan
pada tulang leher
9angan segera pemparalisis penderita sebelum memerikasa adanya masalah
pada "alan nafas
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
7/16
!mati dan palpasi leher dan dada untuk mencari tahu adannya
deviasi trachea, unilateral atau bilateral gerakan dada, penggunaan
otot nafas tambahan dan tanda-tanda perlukaan
!uskultasi dada bilateral* base dan ape+
9ika didapat suara nafas tidak simetri, perkusi dada untuk
mengetahui adanya redup ataupun hyperresonance untuk
menentukan pnemothora+ atau hematothora+
a 4ension pnemothora+
b Alail chest with pulmonary contusion
c Cpen pnemothora+
d $assive hemathotora+
eadaan diatas didapat menganggu fungsi ventilasi
Penatalaksanaan
# Pasang pulse o+imetri
' :eri oksigen konsentrasi tinggi
Catatan* AiC' E @,0 tidak dapat dicapai dengan nasal canule atau face
mask ;on rebrheater mask dengan reservoar dibutuhkan untuk mencapai
AiC' #@@F
>entilasi dengan bag-valve mask
!tasi dan hilangkan pnemothora+ dengan memasang "arum ukuran
besar pada intercostal space kedua mid clavicular line pada daerah
yang terkena pnemothora+, diikuti dengan pemasangan chest tube
pada intercostal space ke lima mida+ilary line
4utup open pnemothora+ dengan penutup steril, berukuran cukup
besar untuk melampaui tepi lika dan plester pada sisinya dengan
tu"uan menciptakan efek flute-valve emudian pasang chest tube
"auh dari posisi luka
. Pasang monitor end-tidal co' ("ika tersedia) pada endotracheal
tube
Penting
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
8/16
# $embedakan problem pada ventilasi dan gangguan "alan nafas
mungkin sedikit sukar %ebagai contoh gangguan pernafasan akibat
pnemothora+ atau tension pnemothora+ dapat disalah artikan
sebagai gangguan patensi "alan nafas dan mengintubasi penderita
dapat menyebabkan perburukan lebih lan"ut
'
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
9/16
d Denyut nadi irregular menandakan adanya gangguan fungsi
"antung
Tatalaksana
# Hakukan bebat tekan pada sumber perdarahan e+ternal
' Hakukan pemasangan infus dua tempat dengan "arum catheter
ukuran besar (#' atau #.)
!mbil samel darah untuk cros match dan siapkan -. unit kantong
darah, periksa dl, urea?electrolit?creatinin?fungsi coagulasi dan !6D
"ika perlu
!wali dengan beri cairan kristaloid yang telah dihangatkan dan
transfuse darah
Pasang monitor B36*
a Dysarytmia* pertimbangkan tamponade "antung
b Pulseless electrical activity* pertimbangkan tamponade "antung,
tension pnemothora+, hyopovolemia
c :radikardia, gangguan konduksi, ventricular ectopic*
kemungkinan karena hypo+ia, hypoperfusi
. Pasang urinary catheter dan ;64 kecuali "ika ada kontraindikasi
Catatan * urinary output merupakan indikator sensitif akan gangguan volumeontraindikasi pemasangan kateter urin "ika didapat kecurigaan adanya
perlukaan uretra dengan tanda-tanda*
a Darah pada meatus urethral
b 5ematom scrotum
c Prostat letak tinggi dan tidak dapat dipalpasi
Pemasangan ;64 diindikasikan mengurangi distensi lambung dan mengurangi
aspirasi lambung Darah pada aspirasi lambung mungkin karena
a Darah berasal oropharyngeal?darah tertelan
b 4rauma karena pemasangan ;64
c !danya perlukaan pada saluran cerna bagian atas
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
10/16
9ika ter"adi epitaksis atau rhinorrhoea dengan adanya cairan cerebrospinal
merupakan indikasi adanya fraktur cribriform plate, lakukan pemasangan ;64
melalui oral
/ 3egah hypotermia
Penting
# 5ypovolemia menetap pada penderita trauma merupakan indikasi
adanya perdarahan yang sedang berlangsung
' Crang tua, anak-anak, atelet dan adanya penyakit kronis lainya, respon
terhadap kehilangan cairan tidak sama dengan penderita normal
%ebagai contoh orang tua tidak didapati takikardi (merupakan tanda
awal kehilangan cairan) sebagai respon kehilangan cairan 5al ini
diperburuk dengan panggunaan obat-obatan betablocker !nak-anak
memiliki cadangan fisiologis yang besar dan menun"ukan kelainan
klinis minimal pada kehilangan cairan berat
5indari pemasangan emergency subclavian line di tempat yang sehat
pada penderita dengan trauma thora+ Aemoral line dapat
dipertimbangkan 9ika menggunakan central line sabagi sarana
resusitasi gunakanlah "arum berkaliber besar (E 0 fr)
Disability (evaluasi status neurology)
4entukan dera"at kesadaran, ukuran pupil dan reaktifitasnya
$etode sedrerhana dengan mnemonic !>P7P
! !lert (sadar sempurna)
> espon terhadap rangsang verbal
P espon terhadap rangsang Pain (nyeri)
7 7nresponsive (tidak sadar)
P ukuran dan reaktifitas Pupil
3atatan * 6lasgow 3oma %cale (63%) merupakan skala yang lebih detil akan
tetapi merupakan bagian dari secondary survey& kecuali, pengukuran 63% pada
initially survey pada penderita yang memerlukan intubasi segera
# 4entukan dera"at kesadaran dengan metode !>P7P
' 4entukan ukuran, 1ualitas dan reaktifitas pupil
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
11/16
Penting
5indari mengasumsikan penurunan kesadaran pada penderita trauma
karena perlukaan pada otak sa"a Pertimbangkan kemungkinan penyebab
yang lain, seperti*# hypo+ia
' shock
alcohol?into+ikasi obat
hypoglikemi
%ebailknya, "angan mengasumsikan penurunan kesadaran sebagai
akibat alcohol atau intoksikasi obat Hebih dahulu singkirkan
perlukaan pada otak
E"posure#$ontrol lingkungan
:uka seluruh pakaian penderita, akan tetapi cegah hipothermi dengan
memakaikan selimut, infus cairan hangat dan beri sinar lampu yang hangat
$onitor terus-menerus denyut nadi, tekanan darah, pulse o+imetry, B36
dan urinary output
Hakukan pemeriksaan radiologist untuk semua trauma multiple
# Hateral cervical spine
' anteroposterior chest
anteroposterior pelvis
!e%ondary survey
Bvaluasi kepala sampai leher pada penderita trauma, termasuk
pemeriksaan tanda vital* tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu
Dilakukan "ika telah dilakukan primaryl survey telah dilakukan, resusitasi
dan pemeriksaan !:3 ulang
Dapat disimpulkan sebagai perikasa dan pasang pipa pada setiap lubang
tubuh
Diawali dengan amnanesa !$PHB
!lergi
$edication
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
12/16
Past illness
Hast meal
Bvent?environment
$epala dan leher
Pemeriksaan
# Periksa adanya laserasi, kontusio dan luka thermal
' Palpasi adanya fraktur
eevaluasi pupil
Periksa fungsi saraf cranialis
Pada mata amati * perdarahan, luka tembus, ta"am pengelihatan,
dislokasi lensa, lensa kontak
. Periksa telinga dan hidung adanya kebocoran csf
/ Periksa rongga mulut adanya perdarahan an csf
Penatalaksanaan
# 9aga "alan nafas
' ontrol perdarahan
3egah secondary brain in"ury
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
13/16
Pemeriksaan
# inspeksi& adanya trauma tumpul atau tembus, adanya aktifitas otot
nafas tambahan, adanya gerakan dada yang asimetris
' auscultasi* suara nafas dan "antung
Perkusi * tumpul atau nyaring
palpasi* adanya trauma tumpul atau tembus, emphysema subcutan,
nyeri pada perabaan, fraktur
Penatalaksanaan
# Pemasangan chest tube
' Dekompresi dengan "arum # 6 pada
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
14/16
Evaluasi keadaan berikut
# 4onus sfingter anal
' Darah pada rectum
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
15/16
-
7/25/2019 BH no 14,31, 67 (eno)
16/16
/ 5ypovolemia
0 5ypotensi
Catatan * ischemic bowel dapat ter"adi tanpa didukung faktor resiko diatas
dan pada penderita usia muda ischemic bowel harus dicurigai pada semua
penderita dengan tanda-tanda peritoneal, dimana nyeri melebihi dari
pemeriksaan fisik yang ditemukan, dan penderita terlihat sakit berat dan
khususnya didapati suatu metabolic asidosis
Penatalaksanaan
awat penderita pada tempat yang dapat dimonitor setiap saat
9aga "alan nafas dan beri o+ygen aliran tingi
:eri infus kristaloid dengan aliran rumatan, kecuali "ika shock
Hab
# Darah lengkap
' 7rea?Blectrolyte?cretinine
!nalisa 6as Darah, untuk melihat adanya metabolic asidosis yang
tidak dapat di"elaskan dengan kelaianan patologis yang lain
Pemeriksaan coagulasi
Persiapan darah protrasfusi '- unit
Aoto polos abdomen untuk melihat penebalan dinding saluran cerna, dan
udara bebas yang menun"ukan adanya perforasi dari saluran cerna yang
mengalami gangren
B36 menun"ukan dysarytmia tersering berupa !trial Aibrilasi
Pasang ;64 dan beri antibiotic (3hepalosporine dan metronida=ole )
Pasang urinary cateter dan monitor produksi urin
onsultasi segera ke bagian bedah