berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23...

18
KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulisan mengenai Laporan Seminar Tugas Akhir yang berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat diselesaikan. Laporan ini disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Landasan Konseptual yang berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” ini terutama kepada : 1. Bapak Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra. ST.,MA. selaku dosen pembimbing I dan Bapak Dr. Ir . Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati. Msi selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penyusun.. 2. Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3. Dr. Ir. Widiastuti, MT. selaku dosen pembimbing akademik. 4. Dosen Koordinator Seminar Tugas akhir dan Studio Tugas Akhir beserta seluruh dosen pengampu yang telah bersedia membimbing. 5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini. Dalam kesempatan ini, penyusun memohon maaf kepada pembaca apabila terdapat kesalahan pada laporan ini. Penyusun menyadari bahwa Laporan Seminar Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Akhir kata semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Badung, 28 Desember 2016 Penyusun, Pande Putu Rangga Diatmika NIM. 1304205070

Transcript of berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23...

Page 1: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya penulisan mengenai Laporan Seminar Tugas Akhir yang

berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat diselesaikan.

Laporan ini disusun sebagai persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Jurusan

Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana.

Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penyusunan Landasan Konseptual yang berjudul “Restoran Masakan

Tradisional Bali di Ubud” ini terutama kepada :

1. Bapak Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra. ST.,MA. selaku dosen

pembimbing I dan Bapak Dr. Ir . Tjok. Oka Artha Ardhana Sukawati. Msi

selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, nasehat

dan arahan kepada penyusun..

2. Prof. Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku ketua Jurusan

Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

3. Dr. Ir. Widiastuti, MT. selaku dosen pembimbing akademik.

4. Dosen Koordinator Seminar Tugas akhir dan Studio Tugas Akhir beserta

seluruh dosen pengampu yang telah bersedia membimbing.

5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberikan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.

Dalam kesempatan ini, penyusun memohon maaf kepada pembaca apabila

terdapat kesalahan pada laporan ini. Penyusun menyadari bahwa Laporan Seminar

Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Akhir kata

semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Badung, 28 Desember 2016

Penyusun,

Pande Putu Rangga Diatmika

NIM. 1304205070

Page 2: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Penelitian 5

1.4 Metode Perancangan 5

1.4.1 Planning 6

1.4.2 Programming 6

1.4.3 Designing 6

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP RESTORAN MASAKAN

TRADISIONAL BALI

2.1 Tinjauan Restoran 8

2.1.1 Pengertian Restoran 8

2.1.2 Jenis –Jenis Restoran 10

2.1.3 Ketentuan Pendirian Restoran 13

2.1.4 Tinjauan Restoran Masakan Tradisional Bali 14

2.1.5 Sistem Pelayanan Makanan 15

2.1.6 Sistem Penyajian Makanan 16

2.2 Dasar Pertimbangan Perencanaan Restoran 18

2.2.1 Perencanaan Konsep Restoran 18

2.2.2 Studi Fisibilitas / Analisa Kelayakan 18

2.2.3 Lokasi 19

2.2.4 Aspek daan View 19

2.2.5 Fasad Luar Bangunan 19

2.2.6 Pencahayaan Luar 20

2.2.7 Suara dan Aroma pada Restoran 20

2.2.8 Perencanaan Akses 20

2.2.9 Area Parkir 21

2.2.10 Main Entrance 21

2.2.11 Evakuasi Kebakaran 21

2.3 Pengertian Masakan Tradisional 21

Page 3: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

2.4 Aneka Masakan Bali 23

2.4.1 Main Course / Menu Utama 23

2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24

2.4.3 Dessert / Menu penutup 25

2.4.4 Sambal 26

2.4.5 Bumbu 26

2.5 Standarisasi dan Regulasi Ruang Utama 27

2.5.1 Standarisasi dan Regulasi Ruang Makan 27

2.5.2 Standarisasi dan Regulasi Dapur 30

2.6 Studi Banding Objek Sejenis 33

2.6.1 Restoran Bebek Tepi Sawah 33

2.6.2 Café wayan and bakery 36

2.6.3 Mr Wayan Balinise Cuisine 39

2.7 Spesifikasi Umum Rancangan 40

2.7.1 Pemahaman Singkat 41

2.7.2 Tujuan dan Sasaran 41

2.7.3 Fungsi 42

2.7.4 Civitas dan Fasilitas 42

BAB III STUDI PENGADAAN RESTORAN MASAKAN

TRADISIONAL BALI

3.1 Perkembangan Kunjungan Wisatawan ke Bali 44

3.2 Potensi Lokasi 47

3.2.1 Kondisi Fisik Lokasi 47

3.2.2 Kondisi Non Fisik Lokasi 52

3.3 Analisis S.W.O.T 58

3.3.1 Strenght (Kekuatan atau Potensi) 58

3.3.2 Weakness (Kelemahan) 59

3.3.3 Opportunity (Peluang) 59

3.3.4 Threatening (Ancaman atau Tantangan) 60

3.3.5 Kesimpulan Analisis SWOT 60

3.4 Spesifikasi Khusus 63

Page 4: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

3.4.1 Pengertian Restoran Masakan Tradisional Bali 63

3.4.2 Fungsi Perancangan 63

3.4.3 Tujuan Perancangan 64

3.4.4 Lingkup Pelayanan 64

3.4.5 Civitas dan Fasilitas 64

3.4.6 Jadwaal Operasional 65

3.4.7 Manajemen Pengelolaan 66

3.4.8 Syarat dan lokasi site 67

BAB IV TEMA DAN PEMOGRAMAN FASILITAS RESTORAN

MASAKAN TRADISIONAL BALI

4.1 Tema Perancangan 68

4.1.1 Pengertian Tema 68

4.1.2 Pendekatan Tema 69

4.1.3 Penentuan Tema 70

4.1.4 Penerapan Tema 71

4.2 Program Ruang 72

4.2.1 Program Fungsional 72

4.2.2 Program Performansi 82

4.2.3 Program Arsitektural 89

4.2.4 Pengelompokan Ruang 104

4.3 Program Tapak 111

4.3.1 Kebutuhan luasan Tapak 111

4.3.2 Kriteria Pemilihan Tapak 111

4.3.3 Analisis Pemilihan Lokasi 112

4.3.4 Pemilihan Tapak 113

4.3.5 Analisis Tapak 116

BAB V KONSEP PERANCANGAN

5.1 Konsep Perancangan Tapak 123

5.1.1 Konsep entrance 123

5.1.2 Konsep Zoning 126

5.1.3 Konsep bentuk dan orientasi massa 128

Page 5: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

5.1.4 Konsep Sirkulasi dan Parkir 130

5.1.5 Konseep Utilitas Tapak 131

5.1.6 Konsep Ruang Luar 133

5.2 Konsep Perancangan Bangunan 134

5.2.1 Konsep Zoning Bangunan 134

5.2.1 Konsep Sirkulasi Bangunan 135

5.2.1 Konsep Struktur 136

5.2.1 Konsep Tampilan Bangunan 137

5.2.1 Konsep Interor 138

5.2.1 Konsep Utilitas Bangunan 139

Page 6: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Tampilan banguunan

Restoran Bebek Tepi Sawah

15

Gambar 2.4 5 M concept development 18

Gambar 2.5 Ukuran optimal pada meja mini bar 28

Gambar 2.6 Ukuran optimal meja makan 28

Gambar 2.7 Ukuran optimal meja dan area sirkulasi 29

Gambar 2.8 Model meja dan ukuran optimal meja 29

Gambar 2.9 Denah area persiapan 31

Gambar 2.10 Denah area persiapan 31

Gambar 2.11 Denah sirkulasi area kompor 31

Gambar 2.12 Potongan area kompor 31

Gambar 2.13 Potongan sirkulasi ruang cuci 32

Gambar 2.14 Denah sirkulasi ruang cuci 32

Gambar 2.15 Denah sirkulasi ruang cuci 32

Gambar 2.16 Entrance Bebek Tepi Sawah 33

Gambar 2.17 Area lesehan pada bangunan 35

Gambar 2.18 Bale bengong pada area outdoor 35

Gambar 2.19 Bale bengong menyerupai jineng 35

Gambar 2.20 Seating area pada bangunan 35

Gambar 2.21 Bale bengong di area sawah 35

Gambar 2.22 Bale bengong 35

Gambar 2.23 Entrance Café Wayan and Bakrey 36

Gambar 2.24 Area entrance pada bangunan 38

Gambar 2.25 Penataan landscape 38

Gambar 2.26 Seating area 38

Gambar 2.27 Area lesehan pada bangunan 38

Gambar 2.28 Area landscape dan bale bengong 38

Gambar 2.29 Seating area 38

Gambar 2.30 Mr Wayan Balinese Cuisine 39

Page 7: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Gambar 2.31 Area lantai dasar 40

Gambar 2.32 Area lantai atas 40

Gambar 2.33 Civitas dan fasilitas 43

Gambar 3.1 Letak Geografis Kecamatan Ubud 47

Gambar Gambar 3.2 Luasan Wilayah Desa 48

Gambar 3.3 Peta tata lahan Kabupaten Gianyar 49

Gambar 3.4 Peta curah hujan Kabupaten Gianyar. 50

Gambar 3.5 Peta Morfologi Kabupaten Gianyar 51

Gambar 3.6 Peta lereng Kabupaten Gianyar 51

Gambar 3.7 Peta Hidrologi Kabupaten Gianyar 52

Gambar 3.8 Peta penyebaran proyek sejenis di Kabupaten

Gianyar

54

Gambar 3.9 Peta penataan ruang Kabupaten Gianyar 55

Gambar 3.10 Peta Area Pariwisata Kabupaten Gianyar 57

Gambar 3.11 Struktur Organisasi Restoran Masakan

Tradisional Bali

49

Gambar 4.1 Rencana Penerapan Tema Pada Bangunan 71

Gambar 4.2 Alur Kegiatan Pengunjung Berdasarka Aktifitas 74

Gambar 4.3 Alur Kegiatan Pekrja Berdasarka Aktifitas 74

Gambar 4.4 Alur Kegiatan Pengelola Berdasarka Aktifitas 75

Gambar 4.5 Asumsi Proses Kegiatan Pengunjung 75

Gambar 4.6 Asumsi Proses Kegiatan Pengunjung 76

Gambar 4.7 Asumsi Proses Kegiatan Pengelola dan Pekerja 76

Gambar 4.8 Asumsi Proses penyimpanan makanan 76

Gambar 4.9 Hubungan Ruang Makro 105

Gambar 4.10 Hubugan Ruang Mikro Restoran 106

Gambar 4.11 Hubugan Ruang Mikro Cafe 107

Gambar 4.12 Hubugan Ruang Mikro Pengelola 108

Gambar 4.13 Hubugan Ruang Mikro Pekerja 108

Gambar 4.14 Sirkulasi Antar Ruang 109

Gambar 4.15 Organisasi Ruang 110

Page 8: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Gambar 4.16 Alternatif Lokasi Tapak 115

Gambar 4.16 Alternativ Lokasi Tapak 116

Gambar 4.17 Analisis Hidrologi, Topologi, Geologi 118

Gambar 4.18 Analisis Iklim 119

Gambar 4.19 Analisis View daan Vegetasi 120

Gambar 4.20 Analisis Kebisingan 121

Gambar 4.21 Analisis Utilitas 122

Gambar 5.1 Perletakan Entrance Pada Tapak 125

Gambar 5.2 Konsep Entrance Tapak 125

Gambar 5.3 Alternative 1 Zoning tapak 126

Gambar 5.4 Alternative 2 Zoning tapak 126

Gambar 5.5 Zoning Tapak 127

Gambar 5.6 Betuk Massa 128

Gambar 5.7 Orientasi Massa 129

Gambar 5.8 Sirkulasi dan Parkir 130

Gambar 5.9 Utilitas Pada Tapak 131

Gambar 5.10 Area Utilitas Pada Tapak 132

Gambar 5.11 Konsep Ruang Luar 133

Gambar 5.12 Zoning Mikro Dan Makro Pada Bangunan 134

Gambar 5.13 Sirkulasi Bangunan 135

Gambar 5.14 Konsep Struktur Bangunan 136

Gambar 5.15 Konsep Tampilan Bangunan 137

Gambar 5.16 Konsep Interior Bangunan 138

Page 9: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penjabaran Spesifikasi Fungsi pada Rancangan 42

Tabel 3.1 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut

Kebangsaan, Agustus 2015, Juli 2016 dan Agustus

2016 45

Tabel 3.2 Kedatangan Wisman Langsung ke Bali Menurut

Kebangsaan, Januari – Agustus 2016 46

Tabel 3.3 Luasan wilayah menurut penggunaannya keadaan

akhir tahun 2013 49

Tabel 3.4 Jumlah hotel bintang dan non bintang rengtang 7

tahun keblakang 53

Tabel 3.5 Data kependudukan tiap desa dan pertumbuhan

penduduk 5 tahun kebelakang 53

Tabel 3.6 Pengembangan Wilayah kabupaten Gianyar 55

Tabel 3.7 Jumlah hotel bintang dan non bintang rengtang 7 tahun keblakang

57

Tabel 3.8 Tabel hubungan analisis S.W.O.T 62 Tabel 3.10 Fungsi ruang dan jenis fasilitas pada Restoran Masakan

Tradisional Bali 65

Tabel 3.11 Jambuka Restoran dan Pergantian Shift Pegawai 65 Table 4.1 Analisi Kebutuhan Ruang Berdasarkan Fungsi,Civitas

dan Aktivitas 77

Table 4.2 Program Fungsional 80

Table 4.3 Program Performansi 82

Table 4.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Ubud 2010-2014 89

Table 4.5 Perkembangan Penduduk di Ubud Tahun 2001-2015 90

Table 4.6 Estimasi Kebutuhan Pekerja 93

Table 4.7 Estimasi Kebutuhan Pengelola 93

Table 4.8 Bessaran Ruang 95

Table 4.9 Rekapan Besaran Ruang 104

Table 4.10 Kriteria Pemilihan Lokasi 113

Table 4.11 Kriteria pemilihan Lokasi 113

Page 10: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Table 4.12 Kriteria pemilihan Tapak 114

Table 4.13 Kriteria pemilihan Tapak 115

Page 11: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang yang menjadi dasar

dan alasan dibangunnya Restoran Masakan Tradisional Bali di

Kecamatan Ubud serta membahas rumasan masalah, tujuan, dan metode

perancangan yang akan digunakan.

1.1 Latar belakang

Jumlah wisatawan mancanegara dari seluruh dunia yang berkunjung

ke Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dilansir dari salah

satu berita yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat Nasional (03

oktober 2016) Secara kumulatif, (Januari–Agustus) 2016, jumlah kunjungan

wisman ke Indonesia mencapai 7,36 juta kunjungan atau naik 8,39 persen

dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun

sebelumnya yang berjumlah 6,79 juta kunjungan. Pada Provinsi Bali

berdasarkan data yang diperoleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali

Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Bali pada bulan

Agustus 2016 mencapai 438.135 kunjungan. Angka ini naik sebesar 44,30

persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya. Apabila

dibandingkan dengan bulan Juli 2016 jumlah wisman naik sebesar 9,52

persen. Menurut kebangsaan, wisman yang paling banyak datang ke Bali

pada bulan Agustus 2016 adalah wisman dengan kebangsaan Tiongkok,

Page 12: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

2

Australia, Jepang, Perancis dan Inggris dengan persentase masing-masing

sebesar 21,69 persen, 21,16 persen, 6,17 persen, 5,60 persen, dan 5,08

persen.

Daya tarik pariwisata yang berkembang di Bali meliputi bidang wisata

alam, budaya, kuliner, dan juga beberapa fasilitas penunjang seperti hotel,

villa, resort and spa serta permainan modern dengan sarana prasarana

permainan yang canggih. Banyak daerah wisata di Bali yang meberikan

keindahan alam, mulai dari pantai hingga keindahan alam pegunungan yang

dicari oleh wisatawan lokal maupun iternasional. Selain dikenal dengan

tempat wisatanya Bali juga dikenal dengan Seni budayanya baik dari tarian,

lukisan maupun seni pahatnya . Kesenian di Bali sangat erat kaitannya

dengan agama sehingga kedua elemen tersebut bejalan dengan selaras,

seakan-akan tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya.

Ketaatan masyarakat Bali kepada agama dan tradisinya, membuat kesenian di

Bali berkembang dengan baik. Wisatawan umumnya berkunjung secara

berekelompok maupun bersama keluarga sehingga mereka cenderung lebih

menyukai fasilitas yang memang diperuntukkan bagi kelompoknya. Restoran

merupakan salah satu tempat yang banyak dikunjungi wisatawan karena kita

dapat bersantai sambil menikmati makan dan berbincang dengan teman

maupun kerabat.

Selain budayanya, wisata kuliner di Bali juga memeiliki daya tarik

tersendiri, dikarenakan cita rasa dan bumbu yang digunakan sangatlah khas,

selain itu wisata kuliner di bali merupakan bagian dari budaya bali itu sendiri.

Menurut berita yang dikutip dari Okezone (24 agustus 2016) 99% warga

Negara asing gemar mengkonsumsi makanan tradisional menurut Chef

Mandif Waroka, pemilik restoran Blanco Par Mandif di Bali mengatakan

hampir seluruh pengunjung restorannya yang merupakan wisatawan asing

mengaku suka dengan makanan Indonesia. “Mereka open mind, 99 persen

pengunjung suka sama makanan Indonesia. cocok dengan selera mereka,”

kata Chef Mandif saat ditemui di Jakarta.(okezone 24 Agustus 2016). Namun

dengan pestanya perkembangnya jaman, banyak warung makan bahkan

restoran yang lebih memilih untuk menyajikan makanan dengan menu

Page 13: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

3

internasional dan didukung dengan tempat yang cozy, membuat makanan

tradisional Bali yang cendrung terdapat di pasar – pasar tradisional dan

merupakan bisnis rumahan sedikit demi sedikit terpinggirkan. Selain itu

masih sedikit restoran di daerah wisata khususnya, yang mengangkat

makanan tradisional Bali menjadi menu utamanya.

Masakan utama yang akan di sajikan pada restoran ini adalah babi

guling. Babi guling merupakan salah satu masakan tradisionl Bali yang telah

menjadi ciri khas masakan Bali. namun masih belum banyak restoran yang

mengangkat babi guling seebagai menu utama. Namun mengingat, tidak

semua kalangan dapat menikmati daging babi oleh karena itu perlu adanya

menu lain sebagai aternatif pilihan. Menu kedua merupakan olahan daging

ayam, karena daging ayam merupakan makanan yang sebagian besar orang

dapat menikmati selain itu mudah di dapat dan banyak jenis olahannya. Oleh

karena itu, perlu adanya fasilitas yang dapat menunjang masakan tradisional

Bali khususnya Babi Guling agar bisa bersaing dengan restoran – restoran,

dan dapat lebih dikenal oleh wisatawan asing selain juga dapat meningkatkan

ekonomi masyarakat lokal. Selain itu agar dapat meningkatkan kelas

makanan tradisional Bali khususnya Babi guling agar menjadi makanan yang

layak untuk masuk kejajaran makanan internasional. Berdasarkan pernyataan

oleh Chef Mandif menggambarkan bahwa bayak wisatawan asing yang

menyukai dan mungkin ingin mempelajari masakan tradisional bali. Oleh

karena itu, perlu adanya tempat yang dapat mewadahi kegiatan untuk

mempelajari proses pembuatan masakan Bali, sehingga wisatawan yang

memiliki ketertarikan akan dapat memenuhi keinginannya utuk belajar

mengenai masakan tradisional Bali, maka perlu adanya fasilitas kuliner

seperti Restoran Makanan Tradisional Bali di Bali. Berdasarkan data jumlah

wisatawan, Tiongkok merupakan wisatawan yang paling banyak melakukan

kunjungan ke Bali oleh karena itu menu makanan yang akan dihidangkan

yaitu daging babi, namun mengingat banyak wisatawan lokal yang

berkunjung, oleh karena itu daging ayam juga menjadi hidangan dasar .

Pengembangan fasilitas kuliner dengan sasaran utama wisatawan asing

memerlukan lokasi pengembangan yang disesuaikan dengan karakteristik

Page 14: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

4

masyarakatnya yang cenderung menggemari pusat keramaian tetapi memiliki

toleransi terhadap kondisi yang relatif gaduh. Lokasi ini mengacu pada

kawasan pinggiran kota yang dekat dengan pusat kegiatan perekonomian dan

merupakan jalur akses utama bagi lokasi- lokasi tujuan wisata di Bali.

Dengan mengacu pada fungsi utama dan tambahan dari rancangan tersebut

diperlukan lokasi dengan pengadaan objek sejenis yang masih minim dan

view yang setidaknya dapat memberi daya tarik bagi wisatawan untuk

berkunjung. Kawasan kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar memiliki

karakteristik lokasi yang relatif cukup sesuai dengan perencanaan rancangan

ini. Restoran Masakan Tradisional Bali ini direncanakan berlokasi di kawasan

Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang

dapat dirumuskan terkait dengan Proyek Restoran Makanan Tradisional Bali

di Ubud, antara lain:

Masalah Arsitektural

1. Apa tema yang akan digunakan dalam merancang Restoran

Masakan Tradisional Bali di Ubud?

2. Apa saja spesifikasi dalam rancangan Restoran Masakan

Tradisional Bali di Ubud terkait dengan fungsinya sebagai

fasilitas kuliner dan sarana hiburan ?

3. Dimana lokasi site yang tepat dan dapat mendukung fungsi utama

dari Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ?

4. Bagaimana programming pada Restoran Masakan Tradisional

Bali di Ubud ini ?

5. Bagaimana konsep perancangan yang dapat menjadi ciri khas dari

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud ini ?

1.3 Tujuan penelitian

Ditinjau dari rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, berikut

tujuan dari penyusuna laporan mengenai perancangan Restoran Makanan

Tradisional Bali di Gianyar :

Page 15: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

5

1. Mengetahui konsep perancangan bagi Restoran Makanan

Tradisional Bali yang mengadopsi gaya arsitektur postmodern.

2. Bertujuan untuk mengembangkan potensi dan melestarikan

makanan tradisional Bali dan juga seni tradisional bali

3. Memberikan Wadah untuk pedagang makanan tradisional Bali,

dan juga seniman Bali unutk memamerkaan karyanya

4. Menarik minat wisatawan agar mengetahui makanan tradisional

bal dan juga seni tradisional Bali yang terdapat di sekitar desa

Ubud.

1.4 Metode Perancangan

Metode adalah suatu cara yang sistematis yang digunakan untuk

memecahkan atau menyelesaikan suatu permasalahan. Pada setiap tahapan

penjelasan secara sistematis dimulai dengan pengumpulan data atau informasi

yang kemudian dianalisis untuk memperoleh hasil akhir yang maksimal dan

terstruktur. Adapun metode perancangan yang digunakan yaitu sebagai

berikut :

1.4.1 Planing

Planning merupakan perencanaan tahapan awal dalam perancangan

sebagai dasar pengembangan data yang terdiri dari dua kegiatan yaitu

menentukan ide/gagasan dan tahap pengumpulan data. Berikut uraian kedua

tahap tersebut :

a. Ide / Gagasan

Tahap perencanaan yang dimulai dari penentuan judul, latar belakang,

rumusan masalah hingga tujuan perancangan. Ide dan gagasan

merupakan tahap awal dalam merancang. Pada tahap ini pikiran – pikiran

mengenai ide dan gagasan untuk rencana perancangan proyek dapat di

kembangkan.

b. Data Perancangan

Data – data perancangan yang dikumpulkan dapat dibagi menjadi 2

bagian yaitu data primer dan data sekunder. Adapun penjelasan mengenai

masing – masing jenis data tersebut antara lain :

1. Data Primer

Page 16: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

6

Data primer adalah data yang dikumpulkan penulis dan didapatkan

langsung dari sumbernya. Data primer diperoleh melalui proses

sebagai berikut :

Observasi

Melakukan pengamatan ke lapangan atau langsung mengamati

objek sejenis. Observasi yang dilakukan yaitu observasi ke

bangunan sejenis yang bernama ISCI (International Sports Club Of

Indonesia) yang terletak di daerah Ciputat, Tangerang Selatan.

Observasi dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Oktober 2016.

Kegiatan yang dilalukan adalah mewawancari staff, mengambil

foto, dan berkeliling di area ISCI Ciputat untuk melihat fasilitas

yang ada. Selain observasi fasilitas sejenis, penulis juga melakukan

observasi ke mess Bali United saat ini untuk melihat keadaanya

serta juga tempat latihan tim Bali United saat ini yaitu lapangan

Trisakti Kuta.

Wawancara dan Diskusi

Wawancara merupakan teknik mengumpulkan data dengan

menggali informasi langsung dari narasumber yang terkait. Disini

penulis melakukan wawancara dengan salah satu staff atau

pengelola dari objek observasi yaitu staff dari ISCIyang bernama

Mbak Sofi. Staff tersebut mengantarkan berkeliling mengamati dan

melihat – lihat area dan fasilitas – fasilitas yang ada di ISCI. Selain

mengantar berkeliling, staff tersebut juga memberi penjelasan

terkait dengan ISCI. Selain dengan staff ISCI tersebut, penulis juga

melakukan wawancara langsung dengan pelatih Bali United FC

saat ini yaitu Coach Indra Sjahfrie mengenai tempat latihan seperti

apa yang diinginkan oleh pelatih tersebut.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh pihak lain,

dalam hal ini saya hanya bertindak sebagai pemakai data karena

tidak langsung berhubungan/terjun ke lapangan untuk menggali

data dengan narasumber.

Page 17: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

7

Studi Literatur

Metode ini merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mencari teori – teori yang diperlukan berkaitan dengan judul

proyek seminar. Studi literatur yang saya lakukan yaitu dengan

mencari informasi di dalam buku, media cetak serta media

elektronik berupa internet. Pada studi literatur ini data yang dicari

yaitu mengenai klub Bali United, tentang sepak bola, tentang

Fasilitas latihan/pusat latihan, bangunan sejenis seperti AON

Training Complex dan tentang sejarah sepak bola.

1.4.2 Programming

Pada tahapan ini dilakukanresearchyang lebih khusus terhadap kegiatan

dan kebutuhan civitas terkait aktivitas dan fasilitas, serta survey ke lokasi site

yang akan digunakan. Ketika survey site alat – alat yang diperlukan yaitu

kamera, alat tulis, dan bila perlu alat ukur/meteran. Pada tahap ini akan

dilakukan 4 jenis programming yang terdiri dari 3 jenis program ruang dan 1

jenis program tapak. Berikut merupakan uraian mengenai program tersebut :

a. Program Fungsional

Program ini dibuat untuk dapat menentukan kebutuhan ruang berdasarkan

kegiatan civitas.

b. Program Performansi

Program ini dibuat untuk menentukan syarat – syarat ruangan yang akan

dibuat demi pencapaian kenyamanan.

c. Program Arsitektural

Program ini dibuat berdasarkan kapasitas serta peralatan/furnitur yang

dibutuhkan dengan memperhitungkan sirkulasi dan jarak sehingga didapat

besaran ruang yang diperlukan.

d. Program Tapak

Program tapak menjelaskan lokasi dan menganalisa berbagai potensi

permasalahan yang ada di dalam tapak sehingga dapat memberi solusi di

dalam perancangan.

1.4.3 Designing

Page 18: berjudul “Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud” dapat ... · 2.4 Aneka Masakan Bali 23 2.4.1 Main Course / Menu Utama 23 2.4.2 Appetizer/Menu pembuka 24 2.4.3 Dessert / Menu

Restoran Masakan Tradisional Bali di Ubud

Seminar Tugas Akhir – Jurusan Arsitektur

8

Tahapan designing atau merancang dilakukan beberapa tahapan

pengolahan data awal yang berupa kerangka pemikiran yang telah

dirumuskan pada penjelasan planning dan programming untuk direalisasikan

dalam bentuk gambar 2d dan 3d. Tahapan yang dilakukan pada proses

designing atau merancang seperti berikut :

a. Skematik Design

Pada skematik design, informasi yang diperoleh diolah sedemikian rupa

dengan berbagai pertimbangan hingga menghasilkan konsep rancangan.

b. Design Development

1. Sketsa Ide

Pada tahap sketsa ide, gambar yang dihasilkan menggunakan skala

perbandingan yang belum berupa angka, seperti misalnya menggunakan

skala perbandingan besaran manusia atau pohon.

2. Pra Rancangan

Pada tahap pra-rancangan gambar yang dihasilkan sudah menggunakan

skala yang berupa perbandingan angka serta lebih jelas disbanding

gambar sketsa.

3. Detail Desain

Pada tahap detail desain, gambar yang dihasilkan berupa gambar detail

atau gambar kerja dalam bentuk 2d dan 3d dengan skala yang cukup jelas

misalnya 1: 50.

Laporan ini merupakan kerangka dasar atau landasan – landasan dalam

merancang pada proses selanjutnya yaitu designing yang dilaksakan pada

mata kuliah Seminar Tugas Akhir. Maka dari itu, laporan ini memiliki batas

hingga proses planning dan programming yang nantinya dijadikan sebagai

acuan perencanaan proses designing.