Baro Trauma

26
Barotrauma Telinga dan Sinus Paranasalis Dr. dr. O.I. Palandeng, SpTHT-KL

description

bt

Transcript of Baro Trauma

  • Barotrauma Telinga dan Sinus ParanasalisDr. dr. O.I. Palandeng, SpTHT-KL

  • TIU :Memahami patofisiologiMendiagnosisMemberikan terapi

  • PENDAHULUANBarotrauma adalah kerusakan jaringan yang terjadi akibat perbedaan tekanan udara antara rongga udara dalam tubuh dengan tekanan di sekitarnya,dengan segala dampak yg ditimbulkannyaPerbedaan tekanan udara ekstrim penyelaman dan penerbanganPerubahan tekanan pada kedalaman 17 kaki pertama di bawah air setara dengan perubahan tekanan pada ketinggian 18.000 kaki pertama di atas bumi. Rongga udara dalam tubuh? (fisiologis-patologis)

  • PENDAHULUAN (lanjutan)Bumi diselubungi oleh udara yang disebut Atmosfer Bumi yg terbentang mulai dari permukaan Bumi sampai keketinggian 3000 km. Udara tersebut mempunyai massa, dan berat lapisan udara ini akan menimbulkan suatu tekanan yang disebut tekanan udara. Makin tinggi lokasi semakin renggang udaranya, berarti semakin kecil tekanan udaranya. Sehingga pinggiran Atmosfer Bumi tersebut akan berakhir dengan suatu keadaan hampa udara.

  • PENDAHULUAN (lanjutan)Trauma akibat perubahan tekanan, secara umum dijelaskan melalui Hukum Boyle. Hukum boyle menyatakan bahwa volume gas berbanding terbalik dengan tekananAda bagian-bagian tubuh yang berbentuk seperti rongga, misalnya : cavum tympani, sinus paranasalis, gigi yang rusak, traktus digestivus dan traktus respiratorius

  • PENDAHULUAN (lanjutan)Pada penerbangan dan penyelaman, sesuai dengan Hukum Boyle, maka pada saat tekanan udara di sekitar tubuh menurun/meninggi, terjadi perbedaan tekanan udara antara rongga tubuh dengan di luar, sehingga terjadi penekanan/penghisapan terhadap mukosa dinding rongga dengan segala akibatnya.

  • PENDAHULUAN (lanjutan)Barotrauma dapat terjadi bilamana ruang-ruang berisi gas dalam tubuh (telinga tengah, paru-paru) menjadi ruang tertutup dengan menjadi buntunya jaras-jaras ventilasi normal.

  • PENDAHULUAN (lanjutan)Manifestasi klinik yang paling sering dari barotrauma adalah kerusakan pada sinus paranasalis, paru-paru, telinga tengah, penyakit dekompresi, dan terbentuknya emboli udara dalam arteri. Barotrauma telinga tengah sering terjadi pada penerbangan dan penyelaman kompresi udara yaitu dengan menggunakan SCUBA (self contained Underwater Breathing Apparatus) atau penyelaman dengan menahan napas. Seringkali terjadi pada kedalaman 10-20 kaki.

  • KELAINAN PADA TELINGAPatofisiologiLiang telinga luar, telinga tengah, telinga dalam dapat dianggap sebagai 3 kompartemen tersendiri, ketiganya dipisahkan satu dengan yang lain oleh membran timpani dan membran tingkap bundar dan tingkap oval.

  • Patofisiologi (lanjutan)Telinga tengah merupakan suatu rongga tulang dengan hanya satu penghubung ke dunia luar, yaitu tuba Eustachii. Ujung tuba di bagian telinga tengah akan selalu terbuka, karena terdiri dari massa yang keras/tulang Sebaliknya ujung tuba di bagian faring akan selalu tertutup karena terdiri dari jaringan lunak, yaitu mukosa faring.Perbedaan anatomi antara kedua ujung tuba ini mengakibatkan udara lebih mudah mengalir keluar daripada masuk kedalam cavum tympani. Hal inilah yang menyebabkan kejadian barotitis lebih banyak dialami pada saat menurun dari pada saat naik

  • Patofisiologi (lanjutan)Tuba eustakius secara normal selalu tertutup namun dapat terbuka pada gerakan menelan, mengunyah, menguap, dan dengan manuver Valsava. Untuk memelihara tekanan yang sama pada kedua sisi dari gendang telinga yang intak, diperlukan fungsi tuba yang normal. Jika tuba eustakius tersumbat, tekanan udara di dalam telinga tengah berbeda dari tekanan di luar gendang telinga, menyebabkan barotrauma. Pilek, rinitis alergika serta berbagai variasi anatomis individual, dapat merupakan predisposisi terhadap disfungsi tuba eustakius.

  • Patofisiologi (lanjutan)Barotrauma telinga dibagi menjadi 3 jenis yaitu barotrauma telinga luar, tengah dan dalam , tergantung dari bagian telinga yang terkena. Barotrauma telinga ini bisa terjadi secara bersamaan dan juga dapat berdiri sendiri.

  • Patofisiologi (lanjutan)Barotrauma telinga luar berhubungan dengan dunia luar. Pada waktu menyelam, air akan masuk ke dalam meatus akustikus eksternus. Bila meatus akustikus eksternus tertutup, maka terdapat udara yang terjebak. Pada waktu tekanan bertambah, mengecilnya volume udara tidak mungkin dikompensasi dengan kolapsnya rongga (kanalis akustikus eksternus), hal ini berakibat terjadinya decongesti, perdarahan dan tertariknya membrana timpani ke lateral. Peristiwa ini mulai terjadi bila terdapat perbedaan tekanan air dan tekanan udara dalam rongga kanalis akustikus eksternus sebesar 150 mmHg atau lebih, yaitu sedalam 1,5 2 meter.

  • Patofisiologi (lanjutan)Barotrauma telinga tengah akibat adanya penyempitan, inflamasi atau udema pada mukosa tuba mempengaruhi kepatenannya dan merupakan penyulit untuk menyeimbangkan tekanan telinga tengah terhadap tekanan yang terjadi pada saat ascent maupun descent, baik penyelaman maupun penerbangan

  • Patofisiologi (lanjutan)Barotrauma telinga dalam biasanya adalah komplikasi dari barotrauma telinga tengah pada waktu menyelam. Bila terjadi perubahan dalam kavum timpani akibat barotrauma maka membran timpani akan mengalami edema dan akan menekan stapes yang terletak pada foramen ovale dan membran pada foramen rotunda, yang mengakibatkan peningkatan tekanan di telinga dalam yang akan merangsang labirin vestibuler

  • DiagnosisAnamnesis- otalgi, pendengaran menurun, tinitus, vertigo, dll- riwayat penerbangan / penyelaman

    OtoskopiMT retraksi/bombans/rupturTes pendengaran & Keseimbangan

  • PenatalaksanaanMedikamentosa- Decongestan- Kortikosteroid- Tx penyakit predisposisi- Tx Simptomatik- Ab (?)

    Operatif- miringotmi- pasang gromet

  • PencegahanUsaha preventif terhadap barotrauma dapat dilakukan dengan selalu mengunyah permen karet atau melakukan perasat valsalva, terutama sewaktu pesawat terbang mulai turun untuk mendarat. Khusus pada bayi disarankan agar menunda penerbangan bila disertai pilek. Bila memungkinkan maka bayi, sesaat sebelum mendarat harus tetap disusui atau menghisap air botol, agar tuba eustakius tetap terbuka.Nasal dekongestan atau antihistamin bisa digunakan sebelum terpapar perubahan tekanan yang besar. Usahakan untuk menghidari perubahan tekanan yang besar selama mengalami infeksi saluran pernapasan bagian atas atau serangan pilek alergi

  • KELAINAN PADA SINUS PARANASALISPatofisiologiDinding sinus paranasal dilapisi mukosa dan bermuara pada cavum nasi. Ada 4 buah sinus paranasal, tapi yang sering terganggu adalah 2 buah, yaitu sinus maxilaris dan sinus frontalis, sedang yang 2 buah lagi, yaitu sinus ethmoidalis dan sinus sphenoidalis jarang terganggu. Kelainan di sinus-sinus ini disebut : Barosinusitis yg disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan antara udara di dalam sinus dengan tekanan di luar

  • Patofisiologi (lanjutan)Apa yg terjadi pd sinus saat naik pesawat?Sewaktu di permukaan laut, teknn udara di sinus = di rongga hidung/di udara luar sekitar tubuh, yaitu 760 mmHg. Pada ke ketinggian ttt, misalnya 5,5 km, dimn teknn udara kira-kira 1/2 Atm, maka akan terjadi perbedaan teknn di dlm rongga sinus & di rongga hidung. Bila kecepatan naiknya secara perlahan, perbedaan tekanan tsb akan dpt diatasi dgn adanya aliran udara dari rongga sinus ke rongga hidung. Tetapi bila kecepatan naik dari pesawat demikian besar, ok lubang muara sinus itu sempit, maka aliran udara yg terjadi tdk akan dpt mencapai keseimbangan teknn, berarti teknn di dlm rongga sinus > tinggi daripada di rongga hidung, dgn akibat terjadinya penekanan thdp mukosa sinus. Inilah yg mengakibatkan timbulnya inflamasi / barosinusitis.Hal yg sebaliknya akan terjadi pd waktu pesawat menurun (Insiden > tinggi)

  • Patofisiologi (lanjutan)Pada seseorang yang menderita penyakit hidung (RV. RM, SD, dll), penyempitan muara sinus/gangguan patensi ostium sinus menyebabkan kesulitan dalam mencapai keseimbangan tekanan. penyakit predisposisi

  • Gejala KlinikPenderita dapat merasakan nyeri di sekitar tulang pipi atau di bagian atas mata, kadang juga dapat terjadi infeksi sinus, perdarahan dari hidung, dan sakit kepala. Gejala penyakit predisposisi

  • TerapiMedikamentosaDecongestanKortikosteroidAb (?)Simptomatik

    OperatifEksplorasi sinus