Bahan UKD MaTek 2

34
http://www.tempo.co/read/news/2012/02/03/095381584/Ilmuwan- Ungkap-Rahasia-Kekuatan-Jaring-Laba-laba TEMPO.CO , Boston - Para ilmuwan di Amerika Serikat berhasil menemukan jawaban mengapa jaring laba-laba mampu menahan kekuatan besar. Mereka mengklaim temuan ini dapat digunakan untuk membantu merancang bahan berkekuatan super generasi baru. Menurut para ilmuwan, kekuatan luar biasa jaring laba-laba tidak hanya disebabkan bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi juga desain rumit jaring itu sendiri. Markus Buehler dari Massachusetts Institute of Technology di Boston mengatakan, kekuatan sesungguhnya dari jaring laba-laba tidak terletak pada benang sutra penyusunnya. "Tapi pada perubahan sifat mekanis ketika ada yang mengenai jaring itu," ujar dia. Struktur kompleks jaring berperan penting. Ketika salah satu untaian benang putus atau rusak, misalnya, kekuatan keseluruhan jaring laba-laba justru semakin meningkat. Menurut Buehler, pembuatan jaring menyita sebagian besar energi laba-laba sehingga hewan itu butuh desain yang mencegah perbaikan besar ketika jaring rusak. Para ilmuwan juga menemukan benang sutra pada jaring laba- laba memiliki kemampuan untuk menjadi lunak atau kaku, tergantung seberapa besar beban yang mengenainya. "Ini tidak seperti serat alami atau buatan manusia lainnya," kata Buehler lagi. Para ilmuwan membandingkan benang sutra laba-laba dengan tiga bahan lain sebagai pembuat jaring. Ternyata, sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika tertimpa ranting jatuh atau angin kencang.

description

65465e5rtyfty

Transcript of Bahan UKD MaTek 2

http://www.tempo.co/read/news/2012/02/03/095381584/Ilmuwan-Ungkap-Rahasia-Kekuatan-Jaring-Laba-labaTEMPO.CO , Boston - Para ilmuwan di Amerika Serikat berhasil menemukan jawaban mengapa jaring laba-laba mampu menahan kekuatan besar. Mereka mengklaim temuan ini dapat digunakan untuk membantu merancang bahan berkekuatan super generasi baru.

Menurut para ilmuwan, kekuatan luar biasa jaring laba-laba tidak hanya disebabkan bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi juga desain rumit jaring itu sendiri.

Markus Buehler dari Massachusetts Institute of Technology di Boston mengatakan, kekuatan sesungguhnya dari jaring laba-laba tidak terletak pada benang sutra penyusunnya. "Tapi pada perubahan sifat mekanis ketika ada yang mengenai jaring itu," ujar dia.

Struktur kompleks jaring berperan penting. Ketika salah satu untaian benang putus atau rusak, misalnya, kekuatan keseluruhan jaring laba-laba justru semakin meningkat. Menurut Buehler, pembuatan jaring menyita sebagian besar energi laba-laba sehingga hewan itu butuh desain yang mencegah perbaikan besar ketika jaring rusak.

Para ilmuwan juga menemukan benang sutra pada jaring laba-laba memiliki kemampuan untuk menjadi lunak atau kaku, tergantung seberapa besar beban yang mengenainya. "Ini tidak seperti serat alami atau buatan manusia lainnya," kata Buehler lagi.

Para ilmuwan membandingkan benang sutra laba-laba dengan tiga bahan lain sebagai pembuat jaring. Ternyata, sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika tertimpa ranting jatuh atau angin kencang.

Begitu pula ketika diberi beban tambahan. Hanya satu jalinan benang sutra laba-laba yang rusak. Dengan kerusakan minim itu, laba-laba hanya perlu melakukan perbaikan kecil pada jaringnya setiap ada kerusakan daripada membuat jaring baru.

Yang juga mengejutkan, ketika para peneliti mengurangi beban hingga 10 persen dari berbagai titik pada jaring laba-laba, jaring tersebut malah 10 persen lebih kuat. Menurut penelitian ini, benang sutra laba-laba lima kali lebih kuat daripada benang serupa yang terbuat dari baja.

Penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Jurnal Nature, Jumat, 3 Februari 2012, ini menemukan, jaring laba-laba mengandung dua jenis benang sutra. Jenis pertama adalah benang sutra kaku dan kering yang merentang seperti jari-jari dari titik pusat ke tepian jaring.

Jenis kedua adalah benang sutra yang lebih tipis dan lengket, disebut "sutra lengket". Benang jenis kedua ini disusun melingkar, menempel pada jari-jari sutra kering. Sutra lengket juga berguna untuk menjebak mangsa yang menyangkut di jaring laba-laba itu.

2. http://waeefirmansyah.blogspot.com/2012/04/mengapa-jaring-laba-laba-lebih-kuat.htmlmengapa jaring laba-laba lebih kuat dari baja ?

2. Mengapa kekuatan jarring laba-laba lebih kuat dari kekuatan baja ????

Jawaban :

Jika di rumah ada sarang laba-laba, coba perhatikan dengan saksama. Secara kasat mata sarang itu terbuat dari benang tipis. Namun, jangan remehkan kekuatannya. Dahsyat!

Iseng-iseng, cobalah dekatkan jari tangan ke salah satu benang pembentuk sarang laba-laba. Lalu cobalah untuk memutuskan benangnya. Benang tipis itu tidak akan putus, tapi justru membelit jari tangan kita. Kekuatan benang itu baru terlihat manakala ada lalat atau serangga yang terbang hendak menerjangnya. Meski kecil, kecepatan terbang serangga itu tak bisa dibilang lambat. Namun, loloskah serangga itu? Bisa dijamin lalat atau serangga itu tak akan lolos dari jerat sarang laba-laba. Padahal, kalau dihitung dengan rumus momentum, beban yang diterima sarang itu pastilah tidak kecil.

Para ilmuwan sudah mengakui kekuatan jaring laba-laba. Benangnya lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Padahal, baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia. Selain itu, benang laba-laba memiliki gaya tegang 150.000 kg/m2. Jika ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan beban 150 mobil!

Kevlar kalah kuatKekuatan benang laba-laba merupakan teka-teki yang menarik untuk dipecahkan. Selama bertahun-tahun para peneliti berusaha untuk menguak rahasia kekuatan benang jaring laba-laba ini. Dalam Proceeding The National Academy of Science Amerika Serikat yang dipublikasikan Juni 2002 diungkapkan, pihak Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas California Santa Barbara. AD AS tertarik dengan kekuatan benang laba-laba dan mencoba menggunakannya sebagai material untuk bahan rompi tahan peluru, baju tempur, tali-temali peralatan tempur, dan lain-lain.

Ilmuwan sendiri sudah mulai menggunakan benang laba-laba sebagai model untuk membuat kevlar, yakni bahan pembuatan jaket antipeluru. Peluru mempunyai kecepatan 150 m/detik dan dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya kecuali barang yang terbuat dari kevlar. Namun, benang laba-laba yang lebih tipis dari selembar rambut manusia dan lebih ringan dari kapas ini justru 10 kali lipat lebih kuat daripada kevlar.

Yang lain memfokuskan penelitian pada zat protein yang terkandung dalam serat yang dikeluarkan laba-laba untuk menjerat mangsanya yang terperangkap di dalamnya. Helen Hensma, peneliti utama riset dan ajun profesor bidang fisika Universitas California Santa Barbara mengungkapkan bahwa benang jaring yang dikeluarkan laba-laba merupakan material campuran. Bahan ini terdiri atas kristal dan sebagian lain bahan yang elastis. Tiap-tiap molekul tunggal memiliki kedua gabungan itu.

Menurut Kaplan, profesor teknik biomedis Universitas Tufts, protein untuk membuat jaring itu disimpan dalam struktur seperti sabun yang disebut pseudomicelle yang membuatnya berbentuk seperti agar-agar selama berada dalam kelenjar. Struktur setengah stabil itu menjaga agar protein tidak mengkristal terlalu cepat hingga saatnya dipintal.

Apabila waktu dan kekentalannya tepat, struktur yang terbentuk dalam kelenjar laba-laba dapat dengan mudah berubah menjadi serat yang kuat saat dikeluarkan sebagai jaring. Dalam proses ini, kandungan air merupakan hala yang sangat penting, karena pengkristalan yang terlalu dini bisa menyebabkan penyumbatan pada sistem pembuatan jaring di tubuh laba-laba.

Kaplan dan rekannya, Hyoung Joon Jin, mengamati bahwa laba-laba selalu mengontrol kecepatan larut, kekentalan, dan struktur protein dalam kelenjar pembuat jaringnya. Ketika kekentalan itu mencapai tingkat yang tepat, saat itu pula laba-laba memulai memintal jaringnya. Oleh karena itu mereka menyimpulkan, rahasia kekuatan jaring laba-laba terletak pada waktu pembuatannya.

Bagaimana proses protein mengatur susunan struktur sehingga berwujud benang serat laba-laba, menjadi titik fokus para peneliti di Universitas California Santa Barbara. Dengan menggunakan mikroskop atom dan perangkat molekul para peneliti berhasil mendapatkan petunjuk berharga dari pencitraan gambar dan pengangkatan molekul protein yang terjadi. Mereka mendapatkan gambaran bahwa proses penguraian molekul protein dari lipatan-lipatannya berjalan secara modular. Dalam kejadiannya terdapat ikatan mekanik yang terlepas jika sedang menerima beban dan kembali ke wujud semula ketika beban menghilang.

Tempat berkembang biakLalu, dari mana dan bagaimana sih benang laba-laba tadi? Jaring laba-laba dibuat oleh sebuah "alat" yang terletak di ujung ekornya. Alat ini merupakan saluran berbentuk silinder atau kerucut kecil yang jumlahnya bervariasi antara 1 - 4 pasang. Melalui lubang ini benang jaring-jaring dibuat dalam bentuk kelenjar, yang kemudian dikeluarkan sebagai benang-benang halus.

Ketika laba-laba membangun jaringnya, sebuah keajaiban nyata terjadi. Mula-mula laba-laba melempar benang yang dipintalnya ke udara. Aliran udara akan membawa benang itu ke tempat tertentu sebagai tempelan benang. Setelah itu pekerjaan konstruksi jaring-jaring laba-laba pun dimulai. Sebuah jaring dapat dianyam selama satu jam atau lebih.

Ada dua benang yang membentuk jaring laba-laba. Yaitu benang yang lengket dan tidak lengket. Mula-mula laba-laba akan menarik benang yang kuat dan tegang dari titik pusat ke arah luar untuk mempersiapkan kerangka jaringnya dengan banyak jari-jari. Kemudian ditambahkan pula benang pijakan yang digunakan sewaktu memintal benang spiral. Untuk membuat benang spiral, ia menggunakan benang yang kendur dan lengket. Saat memintal benang spiral, laba-laba membuat pijakan. Pembuatan jaring-jaring akan selesai setelah benang spiral mendekati bagian tengah.

Laba-laba sangat tergantung pada jaring-jaring yang dibuatnya. Selain berfungsi sebagai perangkap mangsa, jaring-jaring itu digunakan untuk tempat berkembang biak. Dengan jaring-jaringnya, laba-laba dapat memangsa serangga yang terbang walaupun ia sendiri tidak bisa terbang. Laba-laba membungkus telurnya dalam kepompong yang terbuat dari pintalan benang-benang untuk melindunginya dari bahaya.

Laba-laba yang tidak memintal jaring menggunakan benang-benang untuk menempeli sarang persembunyian dan lorong-lorongnya. Benang-benang itu dibentangkan untuk mencegah agar tidak tertiup angin. Bentangan ini juga berfungsi untuk jalan bagi laba-laba jantan menuju laba-laba betina. Dengan begitu, benang-benang ini memiliki peran penting dalam ritual percumbuan dan perkawinan. Kebanyakan laba-laba jantan akan membuat semacam permadani sutra kecil untuk menyimpan sperma mereka.

Penelitian terhadap jaring laba-laba masih terus dilakukan untuk mendapatkan jawaban atas teka-teki alam ini. Sedikit demi sedikit misteri kekuatan jaring laba-laba mulai terkuak. Suatu saat, bila kita dapat membuat jalinan sutera sekuat benang laba-laba, maka kita bisa menciptakan alat berkekuatan luar biasa

3. http://www.jagatreview.com/2013/02/jaring-laba-laba-bisa-menghentikan-laju-kereta-api/

Masih ingat dengan adegan dalam film Spider-Man 2 ini? Ini adalah adegan di mana Peter Parker sang Spider-Man tengah berusaha untuk menghentikan kereta kota New York yang akan jatuh dari lajurnya dengan bermodalkan jaring laba-laba miliknya yang ia tembak di kedua arah. Beberapa orang mungkin berpikir bahwa adegan ini terlalu mengada-ngada dan tak bisa dibuktikan secara ilmiah bahwa adegan ini sungguhan bisa dilakukan di dunia nyata. Namun tiga mahasiswa Universitas Leicester bagian Ilmu Fisika membuktikan kalau adegan ini dibuat berdasarkan gambaran realistis di dunia nyata! Bagaimana caranya jaring laba-laba dapat menahan laju kereta api New York tersebut?Data-data yang dibutuhkan oleh tiga mahasiswa tersebut untuk membuktikannya ada pada adegan film Spider-Man 2 yang akan dijelaskan berikut: Kereta api tersebut terdiri dari empat buah R160 New York Subway Cars, yang setiap gerbongnya memuat sekitar 246 orang dengan total massa sebesar 200.000 kilogram. Kereta ini melaju dengan kecepatan 89 km/jam, jangan lupakan juga bahwa di adegan film Spider-Man 2 kereta ini berusaha menghentikan lajunya dengan menahan rem. Terakhir, butuh waktu kurang dari 1 menit untuk Spider-Man supaya bisa menghentikan kereta tersebut. Kesimpulannya, benang laba-laba Spider-Man ini dapat menahan daya kekuatan sekitar 300.000 Newtons.Benang laba-laba ini tentunya harus bermaterial sangat kuat untuk dapat menahan daya kekuatan sebesar itu, dengan elastisitas sebesar 3.12GPa (menggunakan perhitungan Youngs modulus) dan daya kekuatan material sekitar 500 MJ per meter kubik.

Jenis laba-laba yang ada di MadagascarTerdengar mustahil untuk dilakukan, tetapi di Madagaskar terdapat spesies laba-laba yang memiliki benang laba-laba dengan daya tahan kekuatan mirip dengan yang dimiliki oleh Spider-Man. Benang laba-laba ini diukur memiliki daya kekuatan sebesar520 MJ/m^3 yang merupakan material benang laba-laba terkuat di dunia, jauh lebih kuat dibandingkan material Kevlar. Dengan hitungan yang tepat, bukanlah tidak mungkin jika benang laba-laba ini mampu menahan laju kereta api.Akan tetapi, ini hanyalah gambaran kasar yang membuktikan bahwa kekuatan jaring laba-laba pada film Spider-Man dibuat berdasarkan dari gambaran asli dan bukan berarti bisa dipraktekkan langsung di dunia nyata. Nyatanya, laba-laba juga takkan bisa menyemprotkan jaring laba-laba dengan ketebalan lebih dari lima milimeter seperti yang dilakukan oleh Spider-Man. Walaupun begitu, inilah sisi menarik dari bidang sains yang ada dalam sebuah film terutama tema fiksi ilmiah, di mana tidak semua film fiksi ilmiah tersebut menggunakan sains yang terlalu mengada-ngada. Beberapa di antaranya memiliki penjelasan sains yang cukup akurat, bahkan terlalu akurat sehingga dapat membuat penontonnya merasa kagum dan menikmati filmnya.4. https://kh41rulh4d1.wordpress.com/artikel/pemanfaatan-jaring-laba-laba/Pemanfaatan Jaring Laba-labaLatar Belakang Jaring laba-laba tersebut memiliki banyak keistimewaan yang membuat para ilmuwan meneliti dan mencari inovasi baru yang berkenaan dengan kesejahteraan hidup manusia. Ilmuwan menggunakan benang laba-laba sebagai model ketika membuat bahan yang dinamakan Kevlar. Peluru berkecepatan seratus lima puluh meter per detik dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya, kecuali barang yang terbuat dari Kevlar. Tetapi, benang laba-laba sepuluh kali lebih kuat daripada kevlar. Benang ini juga lebih tipis dari rambut manusia, lebih ringan dari kapas, tapi lebih kuat dari baja, dan ia diakui sebagai bahan terkuat di dunia.Jaring sutera laba-laba adalah material yang sangat kuat, 20 kali lebih kuat daripada baja dan dua kali lebih lentur dari pada serat poliamide. Dapat diregangkan hingga 31% tanpa patah, lebih lentur daripada serat aramid, lebih halus daripada rambut manusia dan lebih ringan daripada katun. Material ini seperti sehelai pensil tebal yang dapat menghentikan pesawat Boeing 747 seketika pada saat sedang terbang. Sutera laba-laba ini tersusun lebih dari 50% protein terpolimerisasi yang disebut fibroine dengan berat molekul antara 200.000 300.000.Selain karena kemampuannya yang luar biasa, laba-laba juga merupakan spesies binatang yang penyebarannya sangat luas dan relatif mudah di dapat. Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah ditemukan dan digolongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.Laba-labaHewan ini merupakan kelompok dari invertebrata dan termasuk kedalam filum Anthropoda. Dalam filum Arthopoda, laba-laba masuk ke dalam kelas Arachnoidea yang hidup bebas dan bersifat karnivora dengan menusuk dan menghisap cairan tubuh mangsanya. Laba-laba termasuk ke dalam ordo Arachnida dengan ciri yaitu abdomen yang tidak bersegmen dan memiliki kelenjar racun pada keliseranya.Pada sefalotoraks terdapat empat pasang kaki, kelisera dan pedipalpus. Laba-laba tidak memiliki mulut untuk mengunyah. Mereka memiliki sepasang rahang bertaring besar yang berfungsi untuk menyuntikkan enzim pencernaan yang akan mematikan mangsanya. Bagian abdomennya terdapat spinneret yang terdapat banyak spigot. Spigot merupakan lubang pengeluaran kelenjar benang halus yang mensekresikan cairan yang mengandung protein elastic yang di udara akan membentuk benang halus yang disebut sebagai jaring laba-laba.Jaring Laba-labaJaring laba-laba terbuat dari benang-benang kerangka penahan-beban dan benang spiral penangkap berlapiskan zat perekat, serta benang pengikat yang menyatukan benang kerangka penahan beban, benang-benang spiral penangkap, dan benang pengikat.Ada banyak jenis jaring laba-laba yang dapat kita temukan di dunia ini. Bentuk jaring laba-laba dapat dibedakan berdasarkan cara laba-laba menenunnya, yaitu : Jaring bola spiral, yang dihasilkan oleh laba-laba famili Araneidae, Tetragnathidae danUloboridae. Sarang laba-laba, berhubungan dengan famili Theridiidae. Corong, dibagi menjadi primitive dan modern. Pipa, Lembaran, dan Kubah.Persebaran laba-laba Di duniaAda lebih dari 40.000 spesies laba-laba di dunia yang sudah diketahui, dan lebih dari ribuan spesies yang belum diidentifikasi. Penelitian di Indonesia menyebutkan bahwa sekitar 50 spesies baru dari laba-laba ditemukan di pulau Irian Jaya, dan beberapa spesies juga baru ditemukan dimancanegara. Spesies Araneus diadematus ditemukan di kebun-kebun berbagai Negara di Eropa, sedangkan Nephila clavipes banyak ditemukan di wilayah Amerika, dan Argentina.Aplikasi dan manfaat jaring laba-labaSecara garis besar pemanfaatan jaring laba-laba dibagi menjadi tiga kelompok;a) Sebagai bahan tekstilJaring laba-laba mempunyai keistimewaan yaitu kuat dalam menahan tekanan dan memiliki elastisitas yang baik, sehingga sangat baik untuk digunakan sebagai bahan tekstil seperti rompi anti peluru, pakaian yang resistant terhadap robekan, sabuk pengaman, parasut dan jaring.b) Sebagai bahan polimer yang ramah lingkunganJaring laba-laba memiliki sifat bioaktif yang baik terhadap lingkungan sehingga sangat baik untuk bahan polimer pembuatan plastic atau fiberglass contohnya botol biodegradable.c) Sebagai bahan biomedisKarena memiliki sifat anti bakteri dan biocompatible, sehingga dapat dimanfaatkan dalam medis sebagai benang jahit pada pembedahan, bahan perekat pada tendon, serta bahan untuk pembuat ligament buatan.DAFTAR PUSTAKAAnonim, Araneus diadematus, http://bugguide.net/node/view/3376 (14 Februari 2010).Anonim, Jaring Laba-laba dan Ulat Sutra, http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/9955-jaring-laba-laba-dan-ulat-sutra (15 Februari 2010).Anonim, Manfaat Jaring Laba-laba, http://www.smallcrab.com/others/404-manfaat-jaring-laba-laba (15 Februari 2010).Anonim, Nephilla clavipes, http://en.wikipedia.org/wiki/Nephila_clavipes (14 Februari 2010).Anonim, Spider, http://en.wikipedia.org/wiki/Spider (14 Februari 2010).Anonim, Tahukah Kamu Jaring Laba-laba, http://infonesia.info/2008/10/22/taukah-kamu-jaring-laba-laba/ (15 Februari 2010).Anonim, Application of spider silk, http://www.chm.bris.ac.uk/motm/application of spider/ (16 Februari 2010).Anonim, Distribution of Spiders in Indonesia, http://www.southindianspiders.org/, (16 Februari 2010).Anonim, Spider Catalog, http://research.amnh.org/oonopidae/catalog/ (17 Februari 2010).Anonym, Spider Silk, http://en.wikipedia.org/wiki/Spider_silk (16 Februari 2010).Harun Yahya, Laba-laba, http://www.harunyahya.com/indo/buku/labalaba03.htm (15 Februari 2010).Rachel Ehrenberg, Kekuatan Sutra Laba-laba, http://erabaru.net/iptek/55-iptek/4944-kekuatan-sutera-laba-laba (14 Februari 2010).Rohit S.Gole and Prateek Kumar. Spiders silk: Investigation of spinning process, web material and its properties. Department of Biological Sciences and Bioengineering, Indian Institute of Technology Kanpur, Kanpur-208016.

5. http://techno.okezone.com/read/2013/01/29/56/753160/rahasia-dibalik-kekuatan-benang-sutera-laba-laba

CALIFORNIA - Ilmuwan mencoba mengungkap misteri apa yang membuat serat atau benang sutera laba-laba memiliki kekuatan lima kali lipat lebih kuat ketimbang kawat piano.

Dilansir Redorbit, Selasa (29/1/2013), tim dari Arizona State University menemukan cara untuk mendapatkan berbagai macam sifat elastis dari sutera. Sutera ini berasal dari beberapa jaring laba-laba.

Untuk menguji kekuatan elastisitas benang sutera laba-laba, ilmuwan menggunakan teknik sinar laser non-invasif. "Sutera laba-laba memiliki kombinasi unik dari kekuatan mekanik dan elastisitas yang membuatnya menjadi salah satu bahan yang paling sulit kita tahu," kata Professor Jeffery Yarger dari Department of Chemistry and Biochemistry.

Sutera laba-laba diketahui memiliki kerumitan. Tim ilmuwan mempelajari struktur molekuler sutera laba-laba tersebut, agar mereka bisa memproduksi material untuk bahan rompi antipeluru serta urat buatan.

Susunan elastisitas dan mekanik dari sutera laba-laba yang diperoleh tim, bisa digunakan untuk memfasilitasi model material masa depan. "Informasi ini bisa membantu menyediakan blueprint untuk rekayasa struktur material yang terinspirasi dari bio (hayati)," jelasnya.

Jaring laba-laba yang dipelajari ini meliputi jaring Nephila Clavipes, jaring Black Widow serta Green Lynx. "Penelitian ini unik karena kita dapat mengambil semua sifat elastis dari sutera laba-laba yang tidak dapat dan belum diukur dengan pengujian konvensional," pungkasnya

6. http://ayokitabikinrame.blogspot.com/2014/12/ternyata-serat-jaring-laba-laba-sutra.html

Ternyata Serat Laba-laba (Sutra) Lebih Kuat dari Baja - Menurut ahli zoologi evolusioner University of Aarhus di Denmark dan ahli jaring laba-laba Fritz Vollrath, jaring laba-laba lebih tahan lama dan elastis dibanding fiber terkuat buatan manusia (Kevlar) yang digunakan untuk membuat rompi antipeluru.

Menurut profesor emeritus teknik mesin di University of Houston John Lienhard, selain sangat lentur, jaring laba-laba mampu meregang hingga 140% tanpa rusak. Seperti dikutip dari "lifeslittlemisteries", untuk bahan sekuat ini, jaring laba-laba termasuk sangat ringan.

Para ilmuwan sudah mengakui kekuatan jaring laba-laba. Benangnya lima kali lebih kuat dari serat baja dengan ketebalan yang sama. Padahal, baja termasuk material paling kuat yang tersedia bagi manusia. Selain itu, benang laba-laba memiliki gaya tegang 150.000 kg/m2. Jika ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, maka ia akan mampu menahan beban 150 mobil!

Militer Amerika Serikat pernah berencana membuat jaket anti peluru yang dibuat dari pintalan jaring laba-laba. Bahkan dikatakan apabila jaring itu dipilin menjadi setebal pensil dan dibentangkan di angkasa, sebuah pesawat Boeing 747 yang sedang terbang pun bisa terhenti karenanya.

Kekuatannya pun ternyata masih dapat dilipatgandakan dengan meyisipkan partikel-partikel logam tertentu. Seung-Mo Lee dari Max Planck Institute of Microstucture Physics di Halle, Jerman berhasil meningkatkan kekuatan jaring laba-laba hingga dua kali lipat. Satu helai jaring laba-laba yang telah direkayasa sanggup mengangkat beban seberat 27,5 gram.

Quote:Kekuatan benang laba-laba merupakan teka-teki yang menarik untuk dipecahkan. Selama bertahun-tahun para peneliti berusaha untuk menguak rahasia kekuatan benang jaring laba-laba ini. Dalam Proceeding The National Academy of Science Amerika Serikat yang dipublikasikan Juni 2002 diungkapkan, pihak Angkatan Darat Amerika Serikat (AD AS) bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas California Santa Barbara. AD AS tertarik dengan kekuatan benang laba-laba dan mencoba menggunakannya sebagai material untuk bahan rompi tahan peluru, baju tempur, tali-temali peralatan tempur, dan lain-lain.

Ilmuwan sendiri sudah mulai menggunakan benang laba-laba sebagai model untuk membuat kevlar, yakni bahan pembuatan jaket antipeluru. Peluru mempunyai kecepatan 150 m/detik dan dapat merobek sebagian besar benda yang dikenainya kecuali barang yang terbuat dari kevlar. Namun, benang laba-laba yang lebih tipis dari selembar rambut manusia dan lebih ringan dari kapas ini justru 10 kali lipat lebih kuat daripada kevlar.

Menurut para ilmuwan, kekuatan luar biasa jaring laba-laba tidak hanya disebabkan bahan baku benang sutra yang memang alot, tapi juga desain rumit jaring itu sendiri.

Markus Buehler dari Massachusetts Institute of Technology di Boston mengatakan, kekuatan sesungguhnya dari jaring laba-laba tidak terletak pada benang sutra penyusunnya. "Tapi pada perubahan sifat mekanis ketika ada yang mengenai jaring itu," ujar dia.

Struktur kompleks jaring berperan penting. Ketika salah satu untaian benang putus atau rusak, misalnya, kekuatan keseluruhan jaring laba-laba justru semakin meningkat. Menurut Buehler, pembuatan jaring menyita sebagian besar energi laba-laba sehingga hewan itu butuh desain yang mencegah perbaikan besar ketika jaring rusak.

Para ilmuwan juga menemukan benang sutra pada jaring laba-laba memiliki kemampuan untuk menjadi lunak atau kaku, tergantung seberapa besar beban yang mengenainya. "Ini tidak seperti serat alami atau buatan manusia lainnya," kata Buehler lagi.

Para ilmuwan membandingkan benang sutra laba-laba dengan tiga bahan lain sebagai pembuat jaring. Ternyata, sutra laba-laba enam kali lebih tahan terhadap kerusakan ketika tertimpa ranting jatuh atau angin kencang.

Begitu pula ketika diberi beban tambahan. Hanya satu jalinan benang sutra laba-laba yang rusak. Dengan kerusakan minim itu, laba-laba hanya perlu melakukan perbaikan kecil pada jaringnya setiap ada kerusakan daripada membuat jaring baru.

Yang juga mengejutkan, ketika para peneliti mengurangi beban hingga 10 persen dari berbagai titik pada jaring laba-laba, jaring tersebut malah 10 persen lebih kuat. Menurut penelitian ini, benang sutra laba-laba lima kali lebih kuat daripada benang serupa yang terbuat dari baja.

Ilmuwan telah mencoba memahami mekanisme laba-laba dalam membuat jaring, dan sejauh ini gagal menciptakan ulang jaring laba-laba di laboratorium. Kegagalan tersebut dikarenakan molekul kompleks protein dan sekuens DNA berulang di laba-laba.

Meski begitu, ilmuwan berhasil memahami bagaimana jaring laba-laba mengeras. Vollrath menemukan laba-laba mengeraskan jaring dengan mengasamkannya, metode ini mirip dengan proses dalam pembuatan fiber industri seperti nilon.

Setelah mengamati saluran jaring laba-laba, Vollrath menyatakan sebelum memasuki saluran, jaring laba-laba terdiri dari protein cair. Ketika cairan masuk saluran, sel-sel menarik air dari jaring protein, dan hidrogen dipompa ke bagian lain saluran, hal ini menghasilkan mandi asam.

Jaring laba-laba kemudian dipintal dari gel menjadi fiber solid yang ditarik melalui kelenjar asam laba-laba yang disebut kelenjar spinneret. Laba-laba memiliki 2-8 spinneret, dan biasanya berpasangan, tergantung spesies. Spinneret mengeluarkan berbagai jenis jaring, dari yang lengket hingga yang tak lengket, tergantung kebutuhan.

7. http://seueurkahoyong.blogspot.com/2008/11/kekuatan-jaring-laba-laba-sangat.html

Kekuatan Jaring Laba-laba Sangat Dahsyat!!! Sobat Percil, pasti deh udah pada nonton film Spiderman kan? Yup, itu tuh... petualangan Peter Parker Si Manusia Laba-laba dalam membasmi kejahatan. Aksi keren Spiderman gugulantungan dan teterekelan di gedung-gedung pencakar langit, tentu sangat menghibur sobat Percil. Tetapi, coba deh sobat Percil perhatiin, sebelum bergelantungan di gedung, Spiderman biasanya ngeluarin jaring laba-laba dari tangannya untuk dijadikan tumpuan. Yang lebih heboh..., dengan jaring laba-labanya itu, kereta api yang sedang melaju kencang pun bisa dihentikan sama Spiderman. Ck...ck...ck...ck.... Wah..wah.... Oke dech, itu semua hanya ada di film dengan trik-trik khusus yang dibikin pembuatnya. Eitsss tunggu dulu sobat Percil, ternyata sebagian cerita di film Spiderman tadi ada benarnya juga lho. Ya, jaring laba-laba yang lembut itu ternyata memiliki kekuatan yang ruarrr biasaaa...! Beneran nich....Coba deh sobat Percil lakukan eksperimen kecil-kecilan. Kalo ada sarang laba-laba di rumah atau pohon, iseng-iseng deh putusin salah satu benang tipis di sarang tadi. Hasilnya, bukannya putus kan, tapi benangnya malah membelit di jari sobat Percil, ner gak? Atau, pernah gak liat serangga atau binatang kecil lain yang terperangkap di sarang laba-laba. Dijamin, serangga atau binatang itu akan kepayahan dan gak akan bisa kabur dari sarang laba-laba, sehingga menjadi mangsa empuk bagi si empunya sarang. Walau lebih tipis dari rambut dan lebih ringan dari kapas, kekuatan benang jaring laba-laba sungguh dahsyat! Para ilmuwan yang menelitinya membuat kesimpulan bahwa benang laba-laba lima kali lebih kuat dari serat baja dalam ketebalan yang sama! Wuih... padahal baja kan salah satu material paling kuat. Hmm...kalo gitu bisa-bisa Superman Si Manusia Baja kalah donk ama Spiderman Si Manusia Laba-laba? Hehehehe... kalo yang itu mah, gak tau achh urusannya, terserah penilaian sobat Percil dech. Berdasarkan penelitian, benang pada jaring laba-laba memiliki gaya tegang 150.000 kg/m2. Jadi, bisa dibayangkan, bila ada seutas tali berdiameter 30 cm terbuat dari benang laba-laba, tali itu akan mampu menahan beban 150 unit mobil! Ck..ck..ck.Kekuatan benang pada jaring laba-laba juga menginspirasi para ilmuwan untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Pada tahun 1960-an, peneliti di DuPont, perusahaan terkenal pembuat bahan kimia yang berpusat di Amerika Serikat, melakukan penelitian struktur molekul benang laba-laba. Setelah berhasil, struktur molekul pada benang laba-laba oleh para ilmuwan di DuPont ditiru untuk membuat kevlar. Oh ya, kevlar merupakan salah satu bahan terkuat di dunia kreasi manusia. Kevlar dijadikan bahan dasar untuk pembuatan jaket antipeluru, sepatu pekerja tambang, dll. Tetapi tetap saja, kevlar buatan manusia gak bisa nandingin kekuatan benang jaring laba-laba. Jaring laba-laba pun bermanfaat bagi kesehatan. Seperti dilansir LiveSience.com, serat pada jaring laba-laba sudah digunakan sejak 2.000 tahun lalu untuk melawan infeksi, mencegah perdarahan, serta menutup luka. Pakar biologi molekuler Randolph Lewis dari Universitas Wyoming Amerika Serikat, dalam laporannya yang dimuat jurnal Chemical Reviews mengabarkan, para peneliti di Universitas Tuft, Massachusetts berhasil membuktikan bahwa serat pada jaring laba-laba dapat digunakan untuk memulihkan ligamen (jaringan penyambung tulang) yang rusak, seperti pada penderita cedera lutut. Wah...kabar baik tuh bagi Beckham, Ronaldo, Owen, dan Beckamenga, soalnya para pemain sepak bolalah yang rentan cedera lutut. Para ilmuwan juga telah memanfaatkan jaring laba-laba untuk dibuat menjadi benang operasi untuk menutup luka bekas operasi, mata, dan menyambung jaringan saraf.Metode sarang laba-laba juga mengilhami para perancang gedung dalam menentukan konstruksi atau fondasi bangunan. Sobat Percil boleh berbangga, ternyata penemu konstruksi fondasi bangunan dengan menggunakan prinsip sarang laba-laba ialah orang Indonesia, yaitu Ir. Sutjipto dan Ir. Ryantori pada 1976. Karena sudah terbukti kekuatannya dan hemat biaya, metode ini banyak dipakai dalam pembuatan gedung. Terus, satu hal lagi. Bagi sobat Percil yang pernah buka internet, tentu nemuin tulisan www setiap akan membuka alamat sebuah situs, seperti www.pikiran-rakyat.com. Tulisan www merupakan singkatan dari world wide web (web mempunyai arti jaring laba-laba). Hal ini merujuk pola jaringan internet yang sama dengan jaring laba-laba, yaitu terdiri atas lingkaran-lingkaran berbagai ukuran yang berpusat pada titik tengah yang sama. Wah..wah bicara soal laba-laba gak akan ada habis kalee.... Yang penting dan harus diingat oleh sobat Percil, Allah menciptakan makhluk hidup dengan segala kelebihannya. Jadi, jangan sepelekan laba-laba yang ukuran tubuhnya kecil, ternyata bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. (Hetty Dimayanti/dari berbagai sumber)***

8. http://www.jagatreview.com/2013/07/startup-jepang-bikin-replika-benang-laba-laba-sekuat-jaring-spider-man/

Startup Jepang Bikin Replika Benang Laba-Laba Sekuat Jaring Spider-ManPerusahaan rintisan (Startup) asal Jepang, Spiber Inc. mengkalim telah menciptakan benang jaring laba-laba buatan sekuat baja dan sama fleksibelnya dengan karet atau benang biasa. Kekuatan benang jaring laba-laba ciptaannya itu layaknya peralatan super yang sering dipakai oleh tokoh superhero Spider-Man.

Benang laba-laba merupakan bahan yang menakjubkan, sangat tipis, kuat dan fleksibel. Hal ini dapat menyerap banyak energi, ujar Presiden Spiber, Kazuhide Sekiyama. Ia terinspirasi menciptakan itu saat masih duduk di banku kuliah.Replika benang sutra laba-laba, dulunya dianggap sebagai sesuatu yang nyaris mustahil dalam dunia biomimikri. Serat laba-laba bisa ditarik hingga 40 persen melampaui panjang aslinya tanpa putus. Dengan ukuran dan berat yang sama, benang laba-laba ini lebih kuat dibandingkan baja dan tulang sekalipun, serta dua kali lebih elastis ketimbang nilon.Bahkan menurut pengamat, bila helaian jaring laba-laba dikumpulkan menjadi setebal sebuah pensil, maka kekuataannya itu cukup mampu untuk menghentikan sebuah pesawat jumbo yang sedang terbang. SSelama berabad-abad, elastisitas benang laba-laba umumnya dipakai sebagai alat pancing. Sementara kandungan antibakteri yang ada di benang tersebut dapat digunakan sebagai perban pembalut luka.Kazuhide berharap, benang ciptaan Spiber itu dapat digunakan untuk keperluan industri produk-produk ringan namun kuat, seperti onderdil otomotif (ban, kulit jok mobil), peralatan bedah, rompi atau pakaian anti peluru.

Kendati demikian, kekuatan benang laba-laba tersebut masih memiliki beberapa masalah dan menjadi rintangan para peneliti di masa lalu. Seperti bahan organik lainnya, benang buatan Spiber ini bisa rusak karena dimakan waktu alias tidak awet. Sehingga, Spiber perlu bereksperimen, melapisi bagian benang dengan resin atau senyawa organik yang biasa dipakai membuat cat, plastik, atau karet sintesis. Ini untuk melindungi benang dari kerusakan atau pelapukan serta tahan lama.Spiber berencana akan memproduksi massal benang tersebut sebanyak satu ton dalam dua tahun mendatang. Ia juga menargetkan, produksi hingga September nanti mencapai 100 kilogram atau tiga kali lipat dari kuantitas produknya sekarang.Spiber berhasil tentang seberapa mirip benang menjadi hal yang nyata, ungkap Shigeyoshi Osaka, profesor kedokteran di Nara Medical University. Ia sempat membuktikan bagaimana kumpulan benang setebal 4 mm itu dapat menopang berat tubuhnya sendiri.Osaka menjelaskan, struktur molekul protein pada sutra laba-laba itu cukup rumit dan panjang. Kerumitan ini yang membuat benang mampu meberikan keseimbangan ideal antara elastisitas dan kekuatan.Menurutnya, membuat replika benang laba-laba Spiber merupakan sesuatu yang menantang dan mahal. Kemungkinan, lanjut Osaka, perusahaan itu mereplika bagian protein tersebut. (Sayangnya). Spiber tidak mengungkapkan rincian data mengenai komposisi benangnya itu. imbuhnya dilansir dari WallStreet Journal.

Salah satu ketakutan terbesar manusia pasti laba-laba, bahkan jika banyak dari mereka yang kecil dan tidak berbahaya. Nah, yang tidak halnya dengan Darwin Bark Spider dan membuat web itu. Hal ini dianggap yang terbesar di dunia dan spider web yang paling tahan. Hal lucu adalah bahwa Spider Bark begitu kecil, hampir 3-4 cm, tetapi dapat dibangun 25 meter jaring panjang yang sangat luar biasa, tetapi agak menyeramkan juga. Hal ini membuat web bahan biologis terkuatdan itu adalah sekitar 10 kali lebih kuat dari Kevlar.

The Spider Bark dan web mereka ditemukan oleh ilmuwan Igni Agnarsson dari University of Puerto Rico. Mereka ditemukan di Madagaskar, biasanya sekitar sungai dan danau. Hal ini sangat pintar karena banyak serangga besar menghabiskan waktu mereka di dekat air. Orang-orang bertanya-tanya apakah jaring dapat menjebak kelelawar dan burung, tetapi masih belum terjadi.

Jaring Laba Laba Sejak dulu kala,jarring sutra laba laba telah digunakan untuk mengobati luka oleh petani petani konvensional. Bagian dalam jarring jarring sutra ini dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan. Rahasia ini dari sifat anti septic jarring laba laba ini terletak pada komposisinya yang terdiri atas protein.Selain itu ,jarring sutra nya juga memiliki kombinasi yang sangat baik antara kekuatan dan elastisitas sehingga menarik banyak peneliti untuk lebih jauh mengaplikasikan sebagai pembungkus ,container dan pakaian. Peneliti juga telah menemukan bagaimana kombinasi dari dua buah material yang berbeda pada skala nanodapat memberikan sifat mekanik yang lebih baik daripada material penyusunnya sendiri.Bagaimanakah laba laba menghasilkan suteraTidak semua laba laba membuat jarring untuk menangkap mangsa , akan tetapi semuanya mampu menghasilkan benang sutera yaitu helaian serat protein yang tipis namun kuat dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya.selama 450 tahun laba laba telah membuat sutera , protein berddasarkan material nano yang dibuatnya sendiri menjadi bentuk serat dan lembaran . serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba laba , berayun dari sattu tempat ke tempat yang lain, menjerat mangsa,membuat kantung telur, dan lain lainnya.Mengapa sutera laba laba lebih kuat dan lebih elastic dari serat poliamide?Jaring sutera laba laba terbuat dari material nanokomposit. Oleh karena itu material yang sangat kuat. Kekuatan dan elastisitas dari material ini berasal dari luas permukaan kontak yang besar antara matriks dan komponen penguat.sutera laba laba 20kali lebih kuat daripada baja dan 2 kali lebih lentur daripada serat poliamide .dapat diregangkan hingga 31% tanpa patah, lebih lentur dari serat aramid,lebih halus daripada rambut manusia dan lebih ringan daripada katun.material ini seperti sehelai pensil tebal yang dapat enghentikan pesawat boeing 747 seketika pada saat sedang terbang.sutera laba laba ini tersusun lebih 50% protein terpolimerisasi yang disebut fibroine dengan berat molekul antara 200.000- 300.000. jiaka diperhatikan sutera ini pada skala molekuler, maka dapat dilihat bahwa untaian protein ini tersusun dengan teratur pada arah tertentu.

Home Fakta dan Analisa Jenis, Bahan, dan Cara Kerja Rompi Anti Peluru Jenis, Bahan, dan Cara Kerja Rompi Anti Peluru Efran Syah Thursday, January 30, 2014 2 Comments Rompi anti peluru (Bulletproof vest) adalah baju pelindung atau baju zirah yang melindungi bagian tubuh seperti dada, perut, dan punggung orang yang memakainya dari proyektil peluru dan serpihan dari ledakan granat. Umumnya digunakan oleh personel militer dan orang-orang yang memiliki risiko terkena tembakan.

Jenis rompi anti peluru

Rompi anti peluru dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Soft Body Armor dan Hard Body Armor.

a. Soft body armorSoft body armor adalah rompi anti peluru yang terbuat dari serat aramid (aramid fibres). Satu lapisan Kevlar tebalnya kurang dari 1 mm, umumnya standar baju terdiri hingga 32 lapisan dan beratnya biasa mencapai 10 kg. Rompi ini cenderung lebih ringan sehingga menguntungkan untuk digunakan dalam tugas-tugas penyamaran, atau pengamanan bagi personel intelijen.

Soft body armor

b. Hard Body armorDengan menambahi soft body armor dengan lapisan tertentu, dapat dihasilkan rompi anti peluru hard body armor. Umumnya lapisan terbuat dari keramik (Al2O3 "Alumina"), lempengan logam atau komposit. Bentuknya yang tebal dan berat menjadikannya tidak comfort, hingga jarang dikenakan dalam tugas keseharian. Hanya dalam tugas khusus yang beresiko tinggi, seperti operasi militer atau operasi tim SWAT yang akan mengenakan hard body armor.

Hard body armor

Bahan pembuat rompi anti peluru

Bahan yang digunakan untuk membuat rompi anti peluru selalu mengalami perkembangan seiring hasil penemuan-penemuan baru. Secara umum bahan-bahan yang digunakan adalah:

a. Aramid (Kevlar)Material ini ditemukan oleh Stephanie Kwolek pada tahun 1964, seorang ahli kimia berkebangsaan Amerika, yang bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont. Aramid adalah akronim dari kata aromatic polyamide. Aramid memiliki struktur yang kuat, alot (tough), memiliki sifat peredam yang bagus (vibration damping), tahan terhadap asam (acid) dan basa (leach), selain itu dapat menahan panas hingga 370C, sehingga tidak mudah terbakar. Produk yang dipasarkan dikenal dengan nama Kevlar. Kevlar memiliki berat yang ringan, tapi 5 kali lebih kuat dibandingkan besi.

Ikatan molekul aramid

Anyaman aramid (Kevlar)

b. VestranVestran adalah polymer kristal cair (liquid crystal polymer). Seratnya memiliki kekuatan hingga dua kali lipat dibandingkan dengan kevlar.

Bahan vestran

c. Jaring Benang Laba-laba (Spider Silk)Jaring benang laba-laba terdiri dari ikatan molekul protein yang panjang. Benang ini tidak hanya memiliki kemampuan dapat menahan beban yang ekstrem, tapi juga sekaligus memiliki sifat elastisitas yang sangat tinggi, hingga kalau ditarik dapat memanjang sebanyak 40%. Sifat elastis ini berasal dari butiran-butiran cairan kecil yang terdapat pada benang, yang kalau dilihat bentuknya seperti kalung mutiara atau tasbih.

RIBUNNEWS.COM- Jaring laba-laba yang biasa dijumpai sekitar 1-5 meter sebagai alat untuk menjebak dan menangkap mangsa. Tapi jaring Laba-laba Darwin Bark yang ditemukan oleh Igni Agnarsson ini berukuran panjang 25 meter dengan inti utama 2,8 meter.Jaring Laba-laba temuan para ilmuan ini merupakan yang terbesar di dunia, dan juga sepuluh kali lebih kuat daripada armor.Igni Agnarsson adalah ilmuwan dari University of Puerto Rico, pertama kali menemukan Jaring Laba-Laba Darwin Bark raksasa, kembali pada tahun 2001. Dan mengetahui bahwa ia harus kembali ke Madagaskar guna mempelajari makhluk-makhluk ini sedikit lebih jauh. Dia melakukan itu sampai pada tahun 2008 dan 2010 untuk penelitian mengungkapkan beberapa data yang cukup luar biasa.Meskipun tidak persis laba-laba terbesar yang dikenal manusia (betina lebih besar dari jantan, dan hanya 3-4 cm, dengan kaki tetap terentang), Darwin Bark Spider menumbuhkan jaring raksasa yang mencapai hingga 25 meter panjangnya , dengan inti utama sekitar 2,8 meter persegi. Dengan jaring ukuran ini, sekarang heran substansi halus dapat menahan dua kali kekuatan sebanyak laba-laba yang normal, yang membuatnya 10 kali lebih kuat dari sepotong armor, dan dengan demikian, bahan biologis terkuat yang pernah ditemukan.Bagaimana, dan mengapa Darwin Bark Spider menciptakan jaring raksasa ini? masih rahasia, tetapi kenyataan bahwa mereka biasanya ditemukan di sungai dan danau menyarankan artinya untuk menangkap serangga besar yang menghabiskan masa muda mereka dalam lingkungan air, menjebak mereka tepat ketika mereka mengambil ke udara. Burung dan kelelawar juga melewati tepat di atas air, tetapi belum ada bukti web laba-laba bisa menjebak mangsa besar tersebut. (kaskus)

https://www.youtube.com/watch?v=IaZ10VlSoZshttps://www.youtube.com/watch?v=AyYH0LNW8yohttps://www.youtube.com/watch?v=te606w8nC3Mhttps://www.youtube.com/watch?v=c24uBHYGR3khttps://www.youtube.com/watch?v=mpn6pwgZXkohttps://www.youtube.com/watch?v=nYlkJyG1Oik

http://beritaberitaterkini.blogspot.com/2010/06/ilmuwan-berhasil-mengembangbiakkan.html

Peneliti dari Universitas Wyoming telah mengembangkan cara untuk memasukkan gen laba-laba sutra ke kambing, yang memungkinkan para peneliti untuk memanen protein sutra dari susu kambing untuk berbagai kegunaan. Misalnya, karena kekuatan dan elastisitas, serat sutra laba-laba digunakan untuk keperluan medis, seperti untuk membuat ligamen dan tendon buatan, untuk menjahit luka mata, dan untuk perbaikan rahang. sutra juga bisa digunakan dalam rompi antipeluru dan meningkatkan kantong udara mobil.

Biasanya, untuk mendapatkan sutra laba-laba yang cukup untuk keperluan diatas memerlukan sejumlah besar laba-laba. Namun, laba-laba cenderung bersifat teritorial, sehingga ketika para peneliti mencoba membuat peternakan laba-laba, laba-laba tersebut akan membunuh satu sama lain.

Untuk mengatasi masalah ini, Randy Lewis, seorang profesor biologi molekuler di University of Wyoming, dan peneliti lainnya memutuskan untuk menaruh gen penghasil sutra laba-laba ke kambing dengan sedemikian rupa sehingga kambing hanya akan membuat protein dalam susu mereka. Seperti faktor genetik lainnya, hanya beberapa persen dari kambing yang akhirnya mendapat gen tersebut. Misalnya, dari tujuh anak-anak kambing yang dilahirkan pada bulan Februari 2010, tiga telah diuji positif karena memiliki gen protein sutra. Ketika kambing transgenik itu punya anak dan mulai menyusui, para peneliti akan mengumpulkan susunya dan memurnikan protein sutra laba-laba menjadi "banyak, dan lebih banyak lagi," kata Lewis.

Selain kemampuan mereka untuk memproduksi protein sutra laba-laba, kambing tersebut tampaknya tidak memiliki perbedaan lain dalam hal kesehatan, penampilan, atau perilaku dibandingkan dengan kambing tanpa gen, kata para peneliti. Di masa depan, para ilmuwan berencana untuk menggabungkan gen sutra kepada tanaman alfalfa, yang mereka katakan dapat menghasilkan lebih banyak sutra. Mereka menjelaskan bahwa tanaman alfalfa tidak hanya ada di mana-mana, tetapi juga memiliki (20-25%) kadar protein yang tinggi, menjadikannya sebagai tanaman yang ideal untuk memproduksi protein sutra.

http://yan-michael.blogspot.com/2012/03/manfaat-jaring-laba-laba.htmlManfaat Jaring Laba-laba Para ahli menemukan bahwa laba-laba telah menggunakan cahaya ultraviolet dalam jaringnya untuk memikat mangsanya datang.Hal tersebut terungkap setelah para peneliti di Australia meneliti rahasia di balik jaring yang cantik tersebut. Selama ini jaring laba-laba dikenal sangat lengket dan kuat, bahkan melebihi baja, namun jarang diteliti aspek bentuknya.

"Kami benar-benar ingin mengungkap mengapa laba-laba menghabiskan energi untuk menghias jaringnya," ujar Dieter Hochuli dari Universitas Sydney, Australia. Dalam penelitian tersebut, ia dan timnya menguji pengaruh cahaya utraviolet terhadap efektivitas jerat laba-laba.

Hal tersebut didasari fakta bahwa beberapa jenis bunga memantulkan cahaya ultraviolet yang menarik perhatian serangga. Jika jaring laba-laba memantulkan cahaya yang sama, berarti fungsinya mirip dengan bunga untuk merayu serangga.

Hochuli dan koleganya kemudian melakukan percobaan dengan jaring laba-laba asli dan jaring laba-laba yang dilapisi plastik penyaring ultraviolet. Mereka kemudian memantau berapa banyak serangga yang tertanggap dalam beberapa hari.

Lalat, lebah, tawon, dan nyamuk tertangkap baik di kedua jaring. Namun, pada jaring yang dilapisi plastik antiultraviolet jumlahnya jauh lebih sedikit. Jumlah nyamuk tetap sebanding karena serangga ini tidak dapat melihat cahaya ultraviolet.

"Laba-laba sepertinya memanfaatkan kemampuan sejumlah mangsanya yang dapat melihat cahaya ultraviolet," jelas Hochuli. Pada penelitian berikutnya para peneliti akan mempelajari pengaruh bentuk sarang yang bervariasi sesuai jenis laba-laba yang membuatnya.

Manfaat jaring laba-labaJaring laba-laba dapat dipakai untuk menyambung otot (tendon) atau memulihkan ligamen yang rusak. Selain sangat kuat, serat alami ini tidak menyebabkan infeksi.

Penggunaan serat untuk aplikasi medis sebenarnya telah diceritakan sejak sekitar 2.000 tahun lalu. Di antaranya untuk melawan infeksi, mencegah pendarahan, dan menutup luka.Meski demikian, para ilmuwan belum menemukan bukti bahwa jaring laba-laba dapat membunuh kuman. Sejauh ini, hasil percobaan pada hewan menunjukkan bukti-bukti awal bahwa jaring laba-laba tidak menghasilkan respon kekebalan terlalu besar sehingga dapat diterima tubuh.

Para peneliti di Universitas Tufts, Massachusetts telah membuktikan bahwa jaring laba-laba dapat dirangkai untuk memulihkan jaringan penyambung tulang (ligamen) yang rusak. Percobaan ini berhasil pada ligamen jenis ACL (anterior cruciate ligament) yang biasanya rusak pada penderita cedera lutut.

"Kami juga melihat potensi jaring laba-laba untuk tendon buatan," kata Randolph Lewis dari Universitas Wyoming, AS. Para ilmuwan telah memanfaatkannya untuk membuat benang operasi untuk menutup luka bekas operasi, mata, atau, menyambung jaringan syaraf.

Namun, Lewis dan para peneliti lainnya belum dapat menghasilkan jaringan yang siap pakai. Untuk menghasilkan material seperti jaring laba-laba dalam jumlah besar, Lewis memanfaatkan alfalfa, tumbuhan semak yang biasa dipakai sebagai pakan kuda di Amerika. Sedang peneliti lainnya coba membuat protein jaring laba-laba dalam susu kambing.

Mereka dapat menghasilkan jaring di luar tubuh laba-laba dengan cara menyisipkan gen yang dimiliki laba-laba ke sel yang menjadi targetnya. Penelitian terakhir yang sedang dilakukan Lewis dilaporkan dalam jurnal Chemical Reviews.

Meski sering ditakuti, laba-laba merupakan hewan tak berbahaya, dan memiliki jaring menakjubkan. Jaring laba-laba lebih kuat dari fiber alami atau sintetis di Bumi.Menurut ahli zoologi evolusioner University of Aarhus di Denmark dan ahli jaring laba-laba Fritz Vollrath, jaring laba-laba lebih tahan lama dan elastis dibanding fiber terkuat buatan manusia (Kevlar) yang digunakan untuk membuat rompi antipeluru.Menurut profesor emeritus teknik mesin di University of Houston John Lienhard, selain sangat lentur, jaring laba-laba mampu meregang hingga 140% tanpa rusak. Seperti dikutip dari lifeslittlemisteries, untuk bahan sekuat ini, jaring laba-laba termasuk sangat ringan.Menurut Book of Animal Ignorance: Everything You Think You Know Is Wrong, jaring laba-laba yang beratnya kurang dari berat sebatang sabun mampu melingkari Bumi. Fiber protein laba-laba (gossamer) memiliki banyak fungsi. Di antaranya untuk menangkap serangga, melindungi sarang, bahkan untuk dimakan (daur ulang).Ilmuwan telah mencoba memahami mekanisme laba-laba dalam membuat jaring, dan sejauh ini gagal menciptakan ulang jaring laba-laba di laboratorium. Kegagalan tersebut dikarenakan molekul kompleks protein dan sekuens DNA berulang di laba-laba.Meski begitu, ilmuwan berhasil memahami bagaimana jaring laba-laba mengeras. Vollrath menemukan laba-laba mengeraskan jaring dengan mengasamkannya, metode ini mirip dengan proses dalam pembuatan fiber industri seperti nilon.Setelah mengamati saluran jaring laba-laba, Vollrath menyatakan sebelum memasuki saluran, jaring laba-laba terdiri dari protein cair. Ketika cairan masuk saluran, sel-sel menarik air dari jaring protein, dan hidrogen dipompa ke bagian lain saluran, hal ini menghasilkan mandi asam.Jaring laba-laba kemudian dipintal dari gel menjadi fiber solid yang ditarik melalui kelenjar asam laba-laba yang disebut kelenjar spinneret. Laba-laba memiliki 2-8 spinneret, dan biasanya berpasangan, tergantung spesies. Spinneret mengeluarkan berbagai jenis jaring, dari yang lengket hingga yang tak lengket, tergantung kebutuhan.

Sudah menonton film Spiderman? Kita mungkin terheran-heran ketika Spiderman mampu mengayun dari satu gedung ke gedung lain hanya dengan seutas benang laba-laba. Mungkin kita berpikir itu hanyalah sebuah sebuah animasi atau khayalan semata, tetapi dalam waktu dekat dengan penelitian di bidang bioteknologi dan kimia material dapat membuat benang spiderman ini menjadi kenyataan,Benang sutra laba-laba merupakan suatu jaringan serat yang sangat ringan dan kekuatan serta kelenturannya jauh melebihi Kevlar serat sintesis terkuat yang ada saat ini buatan perusahaan DuPont -. Kekuatan benang sutra ini bahkan mampu menahan peluru yang ditembakkan tanpa menyakiti orang yang memakainya sebagai baju anti peluru, Pada tahun 1990 suatu penelitian militer mengindetifikasi dua gen laba-laba yang mampu membuat serat protein berkekuatan tinggi. Untuk memproduksi secara massal, protein serat ini di-kloning-kan ke bakteri. Namun, hasil serat protein yang didapat dari hasil kloning ternyata masih jauh dari harapan dan banyak kekurangannya.Pada Januari tahun 2002, suatu grup penelitian mempublikasikan bahwa mereka berhasil mengekstraksikan serat protein tersebut dari susu binatang mamaliayaitu kambing. Penelitian ini merupakan proyek penelitian dari Perusahaan Kanada Nexia Biotechnologies bekerjasama dengan Militer Amerika dan dipublikasikan di Jurnal Science. Grup penelitian ini memasukkan gen dari benang laba-laba ke dalam sel mamalia dan berhasil mengekstraksikan susu dari mamalia tersebut untuk mendapat serat yang struktur dan karakteristiknya mirip dengan benang laba-laba.Serat yang dihasilkan berdiameter 0.02 milimeter dan walau hasil pengukuran elastisitasnya masih dibawah benang laba-laba namun kekuatannya jauh melebihi besi maupun Kevlar -serat sintesis yang dipakai untuk baju astronot ruang angkasa-. Hasil penelitian ini mendorong penelitian-penelitian lainnya di bidang kimia material untuk memanfaatkan serat protein ini di berbagai bidang misalnya di dunia kedokteran (benang operasi), olahraga (raket tenis), militer (baju anti peluru), antariksa (bahan tahan panas).Saat ini ratusan kambing yang telah di-kloning oleh genetik laba-laba ini sedang dikembangbiakkan di Amerika maupun Kanada dan diharapkan serat protein ini dapat menjadi material baru di bidang industri. Penemuan ini merupakan suatu harapan baru di dunia material karena produk benang laba-laba inj dapat terurai secara alami setelah tidak digunakaan lagi sehingga produk ini merupakan produk yang sangat akrab dengan lingkungan.