Bahan Tutor

8
Pemberian antibiotic dapat dilakukan : 1 Melalui oral (mulut) 2 Melalui infuse : jika diberikan melalui infus, maka diberikan selama 2 minggu, kemudian diganti menjadi melalui mulut. Jika dalam 24 jam pertama gejala tidak membaik, maka perlu dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan operasi untuk mengurangi tekanan yang terjadi dan untuk mengeluarkan nanah yang ada. Etelah itu dilakukan irigasi secara kontinyu dan dipasang drainase. Teruskan pemberian antiniotik selama 3-4 minggu hingga nilai laju endap darah (LED) normal. Sediaan parenteral volume besar umumnya diberikan lewat infus intravena untuk menambah cairan tubuh, elektrolit, atau untuk memberi nutrisi. Infus intravena adalah sediaan parenteral dengan volume besar yang ditujukan untuk intravena. Pada umumnya cairan infus intravena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan memberikan nutrisi tambahan, untuk mempertahankan fungsi normal tubuh pasien rawat inap yang membutuhkan asupan kalori yang cukup selama masa penyembuhan atau setelah operasi. Selain itu ada pula kegunaan lainnya yakni sebagai pembawa obat-obat lain. Cairan infus intravena dikemas dalam bentuk dosis tunggal, dalam wadah plastik atau gelas, steril, bebas pirogen serta bebas partikel-partikel lain. Oleh karena volumenya yang besar, pengawet tidak pernah digunakan dalam infus intravena untuk menghindari toksisitas yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu sendiri. Cairan infus intravena biasanya mengandung zat-zat seperti asam amino, dekstrosa, elektrolit

description

bahan tutorial fk

Transcript of Bahan Tutor

Page 1: Bahan Tutor

Pemberian antibiotic dapat dilakukan :1 Melalui oral (mulut)2 Melalui infuse : jika diberikan melalui infus, maka diberikan selama 2 minggu, kemudian diganti menjadi melalui mulut. Jika dalam 24 jam pertama gejala tidak membaik, maka perlu dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan operasi untuk mengurangi tekanan yang terjadi dan untuk mengeluarkan nanah yang ada. Etelah itu dilakukan irigasi secara kontinyu dan dipasang drainase. Teruskan pemberian antiniotik selama 3-4 minggu hingga nilai laju endap darah (LED) normal.

Sediaan parenteral volume besar umumnya diberikan lewat infus intravena untuk

menambah cairan tubuh, elektrolit, atau untuk memberi nutrisi. Infus intravena adalah

sediaan parenteral dengan volume besar yang ditujukan untuk intravena. Pada umumnya

cairan infus intravena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan memberikan nutrisi

tambahan, untuk mempertahankan fungsi normal tubuh pasien rawat inap yang

membutuhkan asupan kalori yang cukup selama masa penyembuhan atau setelah operasi.

Selain itu ada pula kegunaan lainnya yakni sebagai pembawa obat-obat lain.

Cairan infus intravena dikemas dalam bentuk dosis tunggal, dalam wadah plastik atau

gelas, steril, bebas pirogen serta bebas partikel-partikel lain. Oleh karena volumenya yang

besar, pengawet tidak pernah digunakan dalam infus intravena untuk menghindari

toksisitas yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu sendiri. Cairan infus intravena

biasanya mengandung zat-zat seperti asam amino, dekstrosa, elektrolit dan vitamin.

Askep/ Asuhan Keperawatan Osteomielitis

Diposkan oleh Anton wijaya d 9:07 AM Pengertian Osteomielitis menurut Depkes RI (1995) adalah

infeksi bone marrow pada tulang-tulang panjang yang disebabkan oleh staphylococcus aureus dan

kadang-kadang Haemophylusinfluensae. Sedangkan pendapat Carpenito (1990), Osteomielitis adalah

infeksi tulang.

Penyebab Osteomielitis

Osteomielitis dapat dicetuskan oleh penyebaran infeksi jaringan lunak. Misal,

Ulkus Diabetikum

yang terinfeksi, ulkus vaskuler atau tulang terinfeksi langsung karena patah terbuka,cedera traumatik

Page 2: Bahan Tutor

seperti luka tembak.Klien yang beresiko tinggi mengalami osteomielitis adalah klien yang nutrisinya

tidak bagus,lanjut usia, kegemukan dan penderita diabetes. Selain itu, pasien yang menderita

artritisreumatoid, telah di rawat lama dirumah sakit, mendapat terapi kortikosteroid jangka

panjang,menjalani pembedahan sendi sebelum operasi sekarang atau sedang mengalami sepsis

rentan,begitu pula yang menjalani pembedahan ortopedi lama, mengalami infeksi luka

mengeluarkannanah.

PATOFIS DAN PATOLOGI

A:infeksi menyebar ke 3 arah,edema periosteal,edema soft tissue

B.Fokus infeksi melebar,exudate knee joint,abses subperiost,cellulitis

C.Osteomyelitis,elevasi & penetrasi periost tjd abses,sinus,sequester,infeksi medulla cavity.

Penyebaran infeksi Osteomielitis

1.Osteomielitis Primer, yaitu kuman mencapai tulang secara langsung melalui luka atau

trauma.2.Osteomielitis Sekunder, yaitu kuman mencapai tulang melalui aliran darah yang

disebabkaninfeksi lain.

Patofisiologi Osteomielitis

Staphylococcus aurens merupakan penyebab 70-80 persen infeksi tulang. Organisme patogenik lainnya

sering dujumpai pada osteomielitis meliputi Proteus, Pseudomonas dan E.coli. Terdapatpeningkatan

insiden infeksi resisten penisilin, nosokomial, gram negatif dan anaerobik.Awitan osteomielitis setelah

pembedahan ortopedi dapat terjadi dalam 3 bulan pertama (akutfulminan stadium I) dan sering

berhubungan dengan penumpukan hematoma atau infeksisuperfisial. Infeksi awitan lambat (stadium 2)

terjadi antara 4 sampai 24 bulan setelahpembedahan. Osteomielitis awitan lama (stadium 3) biasanya

akibat penyebaran hematogen danterjadi 2 tahun atau lebih setelah pembedahan.

Respons inisial terhadap infeksi adalah salah satu dari inflamasi, peningkatan Vaskularisas danedema.

Setelah 2 atau 3 hari, trombosis pada pembuluh darah terjadi pada tempat tersebut,mengakibatkan

iskemia dengan nekrosis tulang sehubungan dengan peningkatan dan dapatmenyebar ke jaringan lunak

atau sendi di sekitarnya, kecuali bila proses infeksi dapat dikontrol,kemudian akan terbentuk abses

tulang.Abses yang terbentuk dalam dindingnya terbentuk daerah jaringan mati, namun seperti

padarongga abses pada umumnya, jaringan tulang mati (sequestrum) tidak mudah mencair danmengalir

keluar. Rongga tidak dapat mengempis dan menyembuh, seperti yang terjadi pada jaringan lunak.

Page 3: Bahan Tutor

Terjadi pertumbuhan tulang baru (involukrum) dan mengelilingi sequestrum.Meskipun

tampak terjadi proses penyembuhan, namun sequestrum infeksius kronis tetap rentanmengeluarkan abses

kambuhan.

Manifestasi Klinis Osteomielitis

Jika infeksi dibawa oleh darah, biasanya awitannya mendadak, sering terjadi dengan manifestasiklinis

septikemia. Misal, menggigil, demam tinggi, denyut nadi cepat dan malaise umum. Gejalasistemik pada

awalnya dapat menutupi gejala lokal secara lengkap. Setelah infeksi menyebar darirongga sumsum ke

korteks tulang, akan mengenai periosteum dan jaringan lunak, dengan bagianyang terinfeksi menjadi

nyeri, bengkak dan nyeri tekan. klien menggambarkan nyeri konstanberdenyut yang semakin memberat

dengan gerakan dan berhubungan dengan tekanan nanah/pusyang terkumpul.Bila osteomielitis terjadi

akibat penyebaran dari infeksi di sekitarnya atau kontaminasi langsung,tidak akan ada gejala septikemia.

Daerah infeksi membengkak, hangat, nyeri dan nyeri tekan.Klien dengan osteomielitis kronik ditandai

dengan pus yang selalu mengalir keluar dari sinusatau mengalami periode berulang nyeri, inflamasi,

pembengkakan dan pengeluaran pus. Infeksiderajat rendah dapat menjadi pada jaringan parut akibat

kurangnya asupan darah.

Pemeriksaan Penunjang/Diagnostik

Osteomielitis akut, pemeriksaan sinar X awal hanya menunjukkan pembengkakan jaringanlunak. Pada

sekitar 2 minggu terdapat daerah dekalsifikasi ireguler, nekrosis tulang baru.Pemindaian tulang dan MRI

dapat membantu diagnosis definitif awal. Pemeriksaan darah memperlihatkan peningkatan leukosit dan

peningkatan laju endap darah. Kultur darah dan kulturabses diperlukan untuk menentukan jenis

antibiotika yang sesuai.Pada osteomielitis kronik, besar, kavitas iregular, peningkatan periosteum,

sequestra ataupembentukan tulang padat terlihat pada gambar rontgent. pemindaian tulang dapat

dilakukanuntuk mengidentifikasi area infeksi. Laju sedimentasi dan jumlah sel darah putih

biasanyanormal. Anemia, dikaitkan dengan infeksi kronik. Abses ini dibiakkan untuk

menentukanorganisme infektif dan terapi antibiotik yang tepat.

Penatalaksanaan Osteomielitis

Daerah yang terkana harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mencegahterjadinya

fraktur. Dapat dilakukan rendaman hangat selama 20 menit beberapa kali per hariuntuk meningkatkan

aliran darah.Sasaran awal terapi adalah mengontrol dan menghentikan proses infeksi, Kultur darah dan

swabdan kultur abses dilakukan untuk mengidentifikasi organisme dan memilih antibiotika

yangterbaik.Begitu spesimen kultur telah diperoleh, dimulai pemberian terapi antibiotika intravena,

Page 4: Bahan Tutor

denganasumsi bahwa dengan infeksi staphylococcus yang peka terhadap penisilin semi sintetik

atausefalosporin. Tujuannya adalah mengentrol infeksi sebelum aliran darah ke daerah tersebutmenurun

akibat terjadinya trombosis.Pemberian dosis antibiotika terus menerus sesuai waktu sangat penting untuk

mencapai kadarantibiotika dalam darah yang terus menerus tinggi. Antibiotika yang paling sensitif

terhadaporganisme penyebab yang diberikan bila telah diketahui biakan dan sensitivitasnya.Bila infeksi

tampak telah terkontrol, antibiotika dapat diberikan per oral dan dilanjutkan sampai3 bulan. Untuk

meningkatkan absorpsi antibiotika oral, jangan diminum bersama makanan.Bila klien tidak

menunjukkan respons terhadap terapi antibiotika, tulang yang terkena harusdilakukan pembedahan,

jaringan purulen dan nekrotik diangkat dan daerah itu diiringi secaralangsung dengan larutan salin

fisiologis steril.Pada osteomielitis kronik, dilakukan debridemen bedah. Seprti, sequestrektomi

(pengangkataninvolukrum / sequestrum secukupnya oleh ahli bedah ). Kadang harus dilakukan

pengangkatantulang untuk memajankan rongga yang dalam menjadi cekungan yang dangkal

(saucerization).Semua tulang dan kartilago yang terinfeksi dan mati diangkat supaya dapat terjadi

penyembuhanyang permanen.Luka dapat ditutup rapat untuk menutup rongga mati (dead space) atau

dipasang tampon agardapat diisi oleh jaringan granulasi atau dilakukan grafting dikemudian hari. Dapat

dipasangdrainase berpengisap untuk mengontrol hematoma dan membuang debris. Dapat diberikan

irigasilarutan salin normal selama 7 sampai 8 hari. Dapat terjadi infeksi samping dengan pemberianirigasi

ini.

IMOBILISASI

Daerah yang terkana harus diimobilisasi untuk mengurangi ketidak nyamanan dan mencegah

terjadinya fraktur. Dapat dilakukan rendaman salin hangat selama 20 menit beberapa kali per hari

untuk meningkatkan aliran darah.

EPIDEMIOLOGI

OSTEOMYELITIS HEMATOGENIK AKUT

Anak-anak.

Laki-laki 3 kali dari wanita.

Mengenai metaphisis tulang-tulang panjang.

(kharakteristik karena aliran darah yg lambat saat

anak2 & vaskularisasi unique /abundant sinusoid

-kuman berkembangtmbs kortek tipis)

Page 5: Bahan Tutor

PROGNOSIS

Waktu antara mulainya infeksi dengan mulainya pengobatan.

Antibiotika yang effektif.

Dosis dari antibiotika.

Lamanya pemberian antibiotika.

Komplikasi segera:

1. Meninggal ok. Septikemia.

2. Pembentukan abscess.

3. Septik arthritis ----> Hip joint.

Komplikasi lanjut:

1. Osteomyelitis khronik

2. Fr. Pathologis.

3. Kekakuan sendi.

4. Gangguan pertumbuhan.