Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

19
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEPTIR DAN FARMASI “BAHAN SEDIAAN OBAT PADAT DAN OBAT SETENGAH PADAT DALAM BENTUK PULVERES, CAPSUL, DAN UNGUENTA” Oleh: NOVELTY ANNIVERSARY 1209005143 B LABORATORIUM FARMASI VETERINER FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

description

k

Transcript of Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

Page 1: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU RESEPTIR DAN FARMASI

“BAHAN SEDIAAN OBAT PADAT DAN OBAT SETENGAH PADAT

DALAM BENTUK PULVERES, CAPSUL, DAN UNGUENTA”

   

 Oleh:

NOVELTY ANNIVERSARY

1209005143

B

LABORATORIUM FARMASI VETERINER

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2015

Page 2: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

RINGKASAN

Pulveres adalah sediaan obat yang berisi serbuk dibagi dalam bobot yang kurang lebih sama,

dibungkus dengan menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum. Kapsul

adalah sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. Cangkang kapsul dibuat

dari gelatin dengan atau zat tambahan lain. Kapsul harus memenuhi persyaratan farmakope

indonesia mengenai keseragaman bobot dan waktu hancur. Unguentum atau salep merupakan

sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Macam BSO

diperdagangkan dalam berbagai jenis/tipe, dimana setiap jenis/tipe mempunyai spesifikasi,

maksud, dan tujuan tertentu. Pemilihan BSO dalam preskripsi yang rasional perlu

memperhatikan faktor obat, bioavailabilitas obat, faktor penyakit dan penderita.

ii

Page 3: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sebagai pengusa alam

semesta ini. Karena dengan seizin-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum mata

kuliah Ilmu Reseptir dan Farmasi dengan judul “ Bahan Sediaan Obat Padat dan Obat

Setengah Padat dalam Bentuk Pulveres, Capsul, dan Unguenta ”.

Tugas ini dibuat berdasarkan hasil kerja praktikum, dengan urutan penyajian

disesuaikan dengan tingkat pemahaman dari penulis. Dimana sebelum membahas pokok

permasalahan yang ada, penulis berusaha menjelaskan beberapa pemahaman dasar yang

sangat berpengaruh terhadap pemahaman selanjutnya.

Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna untuk itu dengan segala

kerendahan hati penulis sangat menerima adanya saran-saran dan pengarahan yang bersifat

membangun. Sebagai akhir kata diharapkan tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca

terutama untuk memenuhi tujuan utama penulisan yaitu memenuhi laporan praktikum mata

kuliah Ilmu Reseptir dan Farmasi Veteriner. Terimakasih penulis sampaikan kepada semua

pihak yang telah ikut aktif berperan serta dalam membantu mewujudkan tugas ini.

Denpasar, Desember 2015

Penulis

iii

Page 4: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

DAFTAR ISI

Halaman Utama ........................................................................................................

Ringkasan .................................................................................................................. ii

Kata Pengantar .......................................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................................................... iv

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Tujuan Praktikum .......................................................................................... 1

1.3 Manfaat Praktikum ........................................................................................ 1

Bab II Metode Praktikum

2.1 Alat dan Bahan .............................................................................................. 2

2.2 Cara Kerja ..................................................................................................... 3

Bab III Pembahasan

3.1 Kapsul dan Pulveres ...................................................................................... 6

3.2 Unguentum .................................................................................................... 7

Bab IV Pentup

4.1 Kesimpulan ................................................................................................... 8

4.2 Saran ............................................................................................................. 8

Daftar Pustaka ........................................................................................................... 9

iv

Page 5: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Obat adalah zat atau paduan bahan yang digunakan untuk mencegah,

mendiagnosa, menyembuhkan, mengurangi gejala penyakit, memulihkan kesehatan

dan memperbaiki fungsi tubuh. Bentuk sediaan obat berupa padat, setengah padat dan

cair. Bentuk sediaan obat padat berupa pulveres, pulvis, pil, tablet, kapsul, supositoria

dan sebagainya. Bentuk sediaan cair berupa larutan, emulsi, dan suspense. Pada

praktikum kali ini jenis obat yang diformulasikan berupa pulveres, kapsul dan

unguentum.

1.1 Tujuan Praktikum

Dapat membuat sediaan obat dalam bentuk pulveres, capsule dan

unguenta dengan baik, dengan alat dan bahan serat cara pembuatan bentuk sediaan

obat yang telah disediakan.

1.2 Manfaat Praktikum

Dapat membuat sediaan obat dalam bentuk pulveres, capsule dan

unguenta dengan baik, dengan alat dan bahan serat cara pembuatan bentuk sediaan

obat yang telah disediakan.

1

Page 6: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

BAB II

METODA PRAKTIKUM

2.1. Alat dan Bahan

a. Pulveres dan Kapsul

Alat :

- Mortir dan lumping

- Kertas HVS

- Gunting dan penggaris

- Cangkang kapsul no. 0

- Sendok tanduk

Bahan  :

- Antalgin 500 mg

- Ampicillin 500 mg

- CTM 4 mg

- B Kompleks 4 mg

Alat dan bahan pembuatan capsul

2

Page 7: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

b. Unguentum

Alat :

- Timbangan digital

- Mortar dan lumping

-  Sendok tanduk

- Pot plastic

- Potongan Kertas fofo

- Kertas minyak

Bahan  :

- Salicylate acid 1 gram

- Sulfur ppt 3 gr

- Vaselin album 21 gram 

2.2. Cara Kerja

a. Pulveres dan Kapsul

Cara Pembuatan :

- Semua jenis obat-obatan dimasukkan ke dalam mortar

- Lakukan penggerusan secara perlahan-perlahan sampai diperoleh serbuk

yang halus dan homogen

3

Page 8: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

Penggerusan

- Serbuk halus yang diperoleh terbagi menjadi dua bagian yaitu satu bagian

untuk pembuatan kemasan pulveres dan bagian yang lainnya untuk

pembuatan kapsul

- Untuk kemasan pulveres, kertas HVS dipotong menjadi ukuran 6x9, masukan

obat sesuai takaran menggunakan sendok tanduk, lalu lakukan pelipatan agar

obat dalam kertas tidak tumpah

- Untuk kemasan kapsul, cangkang kapsul dilepas satu sama lainnya, kemudian

cangkang kapsul yang lebih kecil diisi dengan adonan serbuk homogen tadi

dengan sendok tanduk sampai penuh atau mencapai batas atas cangkang

kapsul. Lalu tutup dengan cangkang kapsul yang lebih besar

Pulveres dan Kapsul

b. Unguentum

Cara Pembuatan :

- Timbang asam salisilat 1 gram, kemudian dituangkan ke dalam mortir

- Timbang sulfur ppt 3 gram, kemudian dituangkan ke dalam mortar

4

Page 9: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

- Timbang vaselin album 21 gram, kemudian dituangkan sedikit demi sedikit

ke dalam mortar sambil melakukan pengadukan dan digerus pelan-pelan

sampai diperoleh adonan salep yang homogeny

- Setelah salep terlihat homogen, ditampung kedalam pot plastik menggunakan

sendok tanduk sesuai kemasan yang diinginkan

Pengadukan Bahan

Penempatan Unguentum

Unguentum

5

Page 10: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

BAB III

PEMBAHASAN

1.2.3.3.1. Kapsul dan Pulveres

Pembuatan obat dalam bentuk pulveres berguna  untuk orang atau hewan yang

sukar menelan kapsul atau pil, obat yang volumenya terlalu besar dapat diubah dalam

bentuk serbuk, pulveres dapat dikombinasikan lebih dari satu bahan obat. Kelemahan

pulveres, rasanya pahit, tidak stabil, bersifat higroskopis. Syarat pulveres yang

baik adalah kering, homogen, halus, memenuhi keseragaman bobot.

Keuntungan atau tujuan pembuatan sediaan kapsul yaitu menutupi bau dan rasa

yang tidak enak,  menghindari kontak langsung dengan udara dan sinar matahari, lebih

enak dipandang, dapat untuk 2 sediaan yang tidak tercampur secara fisis dengan

pemisahan antara lain menggunakan kapsul lain yang lebih kecil kemudian dimasukkan

bersama serbuk lain ke dalam kapsul yang lebih besar, dan yang terakhir agar obat

mudah ditelan. Pada pratikum bahan- bahan yang digunakan adalah:

a. Antalgin

Antalgin merupakan obat yang memiliki efek analgesi. Antalgin mengandung zat

aktif Methampyrone yang disebut juga dipyrone. Dypyrone merupakan derivat

metansulfonat dari aminopirin yang larut baik dalam air dan dapat diberikan secara

suntikan. Dipiron tersedia dalam bentuk tablet 500 mg dan larutan obat suntik yang

mengandung 500mg/ml.

b. Ampicillin

Amphicillin berfungsi sebagai remedium cardinale, yaitu obat yang dapat

menyembuhkan penyebab terjadinya penyakit. Ampicillin merupakan antibiotik

golongan aminopenicillin. Ampisilin untuk pemberian oral tersedia dalam bentuk

tablet atau kapsul sebagai ampisilin trihidrat atau ampisilin anhidrat 125 mg, 250 mg,

500 mg dan 1000 mg sedangkan bubuk suspensi sirup mengandung 125 atau 500

mg/5 ml.

c. CTM

CTM disebut juga Chlorpheniramin, yaitu obat yang tergolong antihistamin karena

itu biasa digunakan sebagai obat anti alergi dan obat batuk. Obat CTM

6

Page 11: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

(Chlorpheniramine Maleate) bersifat meredakan rangsangan seperti rasa gatal, bersin

dan batuk yang dapat juga ditimbulkan oleh alergi. Efek dari CTM akan timbul 15-

30 menit setelah pemberian oral dan maksimal 1-2 jam.

d. B kompleks

Vitamin B kompleks terdiri atas tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin (B3), asam

pantotenat (B5), pyridoxine (vitamin B6), biotin (B7), asam folat (B9) dan cobalamins

(B12). Vitamin B larut dalam air. Vitamin B kompleks penting karena memiliki

fungsi yang unik dalam tubuh. Vitamin B1, B2, dan B3 bersama dengan B7,

bertanggung jawab memproduksi energi yang dibutuhkan oleh tubuh.Sedangkan

vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino. Pembelahan sel merupakan

proses penting lain dalam tubuh memerlukan bantuan vitamin B12 dan B9.

1.

2.

3.

3.1.

3.2. Unguentum

Bentuk sediaan obat ini setengah padat atau semi solid digunakan sebagai untuk

pemakaian luar tubuh atau membran mukosa. Obat dengan bentuk sediaan ini terdiri dari

zat berkhasiat/medicamenta (dapat tunggal atau campuran dengan indikasi terapi) dan

vehikulum/dasar salep.

a. Asam Salisilat

Asam salisilat atau acidum salicilum dapat digunakan sebagai antiseptik lokal.

Kombinasi asam benzoat dan asam salisilat dengan perbandingan 2:1 (biasanya 6%

dan 3 %) dikenal sebagai salep Whitfield.  Asam benzoat memberikan efek

fungistatik, sedangkan asam salisilat memberikan efek keratolitik.

b. Vaselin Album

Vaselin terdiri dari vaselin putih dan dan vaselin kuning. Vaselin putih adalah bentuk

yang dumurnikan/dipucatkan warnanya. Vaselin hanya dapat menyerap air sebanyak

5 %. Dengan penambahan surfaktan seperti Natriumlaurysulfat, Tween, maka akan

mampu menyerap air lebih banyak, juga penambahan Kholesterol Span kemampuan

mendukung air dinaikkan.

c. Sulfur

7

Page 12: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

Elemen sulfur merupakan padatan kristalin kuning cerah. Kimia, belerang dapat

bereaksi baik sebagai oksidan atau mengurangi agen. Ini mengoksidasi logam yang

paling dan beberapa nonmetals, termasuk karbon, yang mengarah untuk mengisi

negatif dalam senyawa organosulfur kebanyakan, tetapi mengurangi oksidan yang

kuat beberapa, seperti oksigen dan fluor.

8

Page 13: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

BAB IV

PENUTUP

4.4.1. Kesimpulan

Dari  pratikum yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :

a. Pulveres adalah sediaan obat yang berisi serbuk dibagi dalam bobot yang kurang

lebih sama, dibungkus dengan menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk

sekali minum.

b. Kapsul adalah sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak.

Cangkang kapsul dibuat dari gelatin dengan atau zat tambahan lain. Kapsul harus

memenuhi persyaratan farmakope indonesia mengenai keseragaman bobot dan

waktu hancur.

c. Unguentum atau salep merupakan sediaan setengah padat yang mudah dioleskan

dan digunakan sebagai obat luar.

d. Macam BSO diperdagangkan dalam berbagai jenis/tipe, dimana setiap jenis/tipe

mempunyai spesifikasi, maksud, dan tujuan tertentu

e. Pemilihan BSO dalam preskripsi yang rasional perlu memperhatikan faktor obat,

bioavailabilitas obat, faktor penyakit dan penderita

f. Pulveres merupakan serbuk yang dalam bobot kurang lebih sama dibungkus

dengan kertas perkamen atau pengemas lain yang cocok. Dalam pencampuran

bahan, yang lebih dahulu digerus adalah yang memiliki bobot lebih sedikit

kemudian bahan yang bobotnya besar (banyak) agar memudahkan seluruh bahan

dapat tercampur secara homogeny

g. Fungsi dari pembuatan obat salep berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan

yaitu sebagai linimentum anti scabies

4.2. Saran

Semoga hasil laporan praktikum farmasi dan reseptir ini dapat membantu dalam

perkuliahan kita dalam mata kuliah farmasi dan reseptir. Mungkin masih banyak materi

dalam pembahasan yang masih belum dibahas, mungkin para dosen harap bisa

memaklumi dan menambahkan sarannya.

9

Page 14: Bahan Sediaan Obat Padat (Laporan Praktikum)

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Muhammad, 1987. Ilmu Meracik Obat. Gajah Mada University press : Yogyakarta

Anonim, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta

Ansel,H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi ed.IV. Universitas Indonesia Press :

Jakarta.

Chaerunnisa, Anis Yohana. 2009. Farmasetika Dasar. Widya Padjajaran: Bandung.

Lestari. C.S, Rahayu. S, dkk. Seni Menulis Resep Teori dan Praktek. P.T.Perca. Jakarta.

2002.

Medisa, Eldesi. 2013. Pulveres (Laporan Resmi).

http://eldesimedis.blogspot.com/2013/07/pulveres-laporan-resmi.html. Diakses 7

Desember 2015.

Rahmita, aulia. 2012. Laporan pulveres II.http://awwliaa.blogspot.com/2012/04/laporan-

pulveres-ii.html. Diakses 8 Desember 2015.

Sugianto Tantri. 2012. Unguenta

(Salep).http://tantri-sugianto.blogspot.com/2012/02/unguenta-salep.html. Diakses 5

Desember 2015.

Tjay, T.H. dan K. Rahardja. 2007. Obat-ObatPenting :Khasiat, Penggunaan, danEfek-

EfekSampingnya. Edisi ke-6.Elex Media Komputindo. Jakarta.

Zaman. Nanizar, Joenoes, Pharm. D. ARS Prescribendi, Resep yang Rasional. Edisi 2.

UniversitasAirlangga.

10