BAHAN REFERAT jkn
-
Upload
ratna-murni -
Category
Documents
-
view
245 -
download
14
description
Transcript of BAHAN REFERAT jkn
A. Latar Belakang Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi pascasanggama” atau “morning after pil” atau “morning after treatment”. Istilah “kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Digunakan atas permintaan klien setelah suatu episode senggama yang tidak terlindungi dalam 72 jam terakhir. Namun tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada. Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus. WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan akibat suatu praktek aborsi yang tidak aman (Unsafe abortion). Banyak dari mereka yang dapat diselamatkan apabila kontrasepsi darurat lebih banyak diketahui dan disediakan untuk masyarakat. Metode KB kontrasepsi darurat yang digunakan sekarang ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, mereka harus menerapkan metode kontrasepsi darurat.
1.1 Kontrasepsi Darurat
1.1.1 Batasan
Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah hubungan seksual. Hal ini sering disebut “Kontrasepsi pascasanggama” atau “morning
after pil” atau “morning after treatment”. Istilah “kontrasepsi sekunder” atau “kontrasepsi darurat” asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksual atau harus menunggu hingga keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapat berbuat apa-apa lagi.
Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga bahwa dalam cara KB ini lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Digunakan atas permintaan klien setelah suatu episode senggama yang tidak terlindungi dalam 72 jam terakhir. Namun tetap kurang efektif dibandingkan dengan cara KB yang sudah ada. Kontrasepsi darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.
WHO memperkirakan bahwa setiap tahun 200.000 wanita meninggal akibat terminasi kehamilan yang tidak diinginkan akibat suatu praktek aborsi yang tidak aman (Unsafe abortion). Banyak dari mereka yang dapat diselamatkan apabila kontrasepsi darurat lebih banyak diketahui dan disediakan untuk masyarakat. Metode KB kontrasepsi darurat yang digunakan sekarang ini, yang dinamakan Metode Yuzpe menggunakan teknologi yang telah dilakukan sejak 30 tahun lalu, sayangnya sangat sedikit pelayanan KB yang menerapkannya untuk keselamatan jiwa (Live saving) bagi wanita. Apabila program-program KB cukup serius dalam mencegah daripada mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, mereka harus menerapkan metode kontrasepsi darurat. Untuk pengenalan kontrasepsi darurat, hal-hal yang perlu dilakukan :
1. Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa hubungan seksual sering terjadi tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap terhadap aktivitas tersebut.
2. Seharusnya ada akses yang terbuka pada kontrasepsi darurat, dengan pemerintah atau swasta menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu. Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi darurat juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
3. Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi,
khususnya pada mereka yang menggunakan metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai kontrasepsi darurat.
4. Apabila potensi selengkapnya dari kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian diterapkan dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan dalam praktek pelayanan kontrasepsi.
Kondar jelas dapat mencegah terjadinya kehamilan, dan apabila dapat tersedia serta mudah didapatkan, dengan penggunaan yang cukup meluas, akan dapat mencegah terjadinya atau menurunkan angka kematian yang tidak diinginkan secara bermakna.
1.1.2 Jenis
D. 1. MekanikSatu-satunya Kondar mekanik adalah IUD yang mengandung tembaga (misalnya: CuT 380A). Jika dipasang dalam waktu "kurang dari 7 hari" setelah senggama, cara ini mampu mencegah kehamilan.dan selanjutnya dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya, atau sesuai waktu yang dikehendakinya.
1) Cara kerja: Mencegah fertilisasi (pertemuan sel sperma dan sel telur) dan Mencegah tertanamnya hasil pembuahan pada endometrium (selaput dinding rahim).
2) Kegagalan: < 0,1%
3) Kontra indikasi: Hamil atau diduga hamil dan memiliki Infeksi Menular Seksual (IMS).
4) Cara pemberian: 1 kali pemasangan dalam waktu < 7 hari pasca senggama.
E. 2. MedikPaling sedikit ada 5 cara pemberian Kondar yang telah diteliti secara luas. Masing-masing bersifat hormonal dan saat ini diterapkan secara oral. Sekalipun pemberian pervaginal dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telah dipublikasikan masih terbatas pada pemberian per oral. Lima cara tersebut adalah : Pil KB Kombinasi (mis: Microgynon), Pil Progestin
(misalnya: Postinor-2), Pil Estrogen (misalnya: Premarin), Mifepristone (misalnya: RU-486), Danazol (misalnya: Dano1).
Tabel 9.1: Jenis Kontrasepsi Darurat
Cara Merek dagang Dosis Waktu Pemberian
Mekanik AKDR-Cu
Cooper T Multiload
Nova T
Satu kali pemasangan
Dalam waktu 5 hari pasca-sanggama
Medik
Pil kombinasi dosis tinggi
Dosis rendah
Progestin
Estrogen
Mifepristone
Danazol
Microgynon 50
Ovral
Neogynon
Nordiol
Eugynon
Microgynon 30
Mikrodiol
Nordette
Postinor-2
Lynoral
Premarin
Progynova
RU-486
Danocrine Azol
2 x 2 tablet
2 x 4 tablet
2 x 1 tablet
2,5 mg/dosis
10 mg/dosis
10 mg/dosis
1 x 600 mg
2 x 4 tablet
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, 2 x 1 dosis selama 5 hari
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
1.1.3 Cara kerja
Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan, Mencegah ovulasi/menunda ovulasi (Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopii).
1.1.4 Manfaat
1. Sangat efektif (tingkat kehamilan < 3%).2. Kefektifan sekitar 75%.3. AKDR juga bermanfaat jangka panjang.4. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.5. Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya
sendiri.6. Mendukung kesehatan reproduksi perempuan:1) Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi.
2) Frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan psikososial.
3) Risiko aborsi dapat di hindarkan.
1. Bukan sebagai pil penggugur kandungan.2. Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak
mempengaruhi kesuburan dan siklus haid yang akan datang.
3. Efek samping ringan dan berlangsung singkat.4. Tidak ada pengaruh buruk dikemudian hari pada organ
sistem reproduksi dan organ tubuh lainnya.
1.1.5 Keterbatasan
K. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam sesudah hubungan seksual tanpa perlindungan.
L. Pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri payudara.
M. AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual.
N. Pemsangan AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya tidak digunakan pada klien yang terpapar dengan risiko IMS.
1.1.6 Indikasi
Indikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.
1. Bila terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :
1) Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya.
2) Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.
3) Kegagalan sanggama terputus (misalnya ejkulasi di vagina atau pada genitalia eksterna).
4) Salah hitung masa subur : untuk menghindari kehamilan segera pakai kontrasepsi darurat
5) AKDR ekspulsi : dengan AKDR ekspulsi bearti fungsi dari AKDR berkurang
6) Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet
7) Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB.
1. Perkosaan : karena tidak ingin terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
2. Tidak menggunakan kontrasepsi : setelah melakukan hubungan seksual secara aktif namun tidak memakai pelindung apapun.
1.1.7 Kontraindikasi
Hamil atau diduga hamil tidak diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat.
1.1.8 Efek Samping
1. Mual, muntah: perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2 jam sesudah penggunaan pil pertama atau kedua, dosis ulangan perlu diberikan.
Peradarahan/bercak: sekitar 8% klien dengan kontrasepsi oral kombinasi mengalami bercak-bercak. Sekitar 50% mendapat haid pada waktunya bahkan lebih awal.
A. Pengertian kontrasepsi daruratKontrasepsi darurat adalah istilah untuk obat-obatan berisi hormon untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Berbeda dengan pil KB biasa, kontrasepsi darurat tidak perlu digunakan rutin dan masih efektif hingga 3 hari setelah berhubungan seks.kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dilakukan dalam keadaan yang tidak diharapkan untuk dapat mencegah kehamilan bila digunakan setelah berhubungan seksual.Metode ini telah lebih sering disebut sebagai kontrasepsi pasca sanggama, banyak wanita yang tidak mengetahui metode ini dan metode inisulit di peroleh ( Speroff dan Darney, 2003).Di Eropa, kemasan – kemasan khusus dengan intruksi tercetak dipasarkan secara apesifik untuk kontrasepsi darurat. Kalaupun tahu, para wanita tersebut tidak memiliki pengeahuan yang akurat dan terinci mengenai metode ini. Sikap yang positif terhadap metode ini membutuhkan pengetahuan dan ketersedian ( Sperooff dan Darney, 2003).
B. Jenis – jenis kontrasepsi daruratAda dua macam kontrasepsi darurat :1. MekanikSatu –satunya kondar mekanik adalah AKDR copper ( yang mengandung tembaga). Jika di pasang dalam waktu kurang dari tujuh hari setelah senggama, AKDR ini mampu mencegah kehamilan.2. MedikPaling sedikit ada 5 cara pemberian kontrasepsi darurat yang telah di teliti secara luas. 5 motoda terbanyak masing – masing bersifat hormonal dan saat ini di terapkan secara oral.
5 cara tersebut adalah: pil kb kombinasi( mycrogynon), pil progestin( postinor-2), pil estrogen( premarin), mifepristone( RU-468), danazol( danocrine).Sedangkan di Amerika serikat telah di perkirakan bahwa kontrasepsi darurat akan dapat mencegah 1,7 juta kehamilan yang tidak di inginkan.Menurut Speroff dan Darney kontrasepsi ini merupakan pilihan yang penting bagi pasien, dan harus di pertimbangkan saat terjadi terlepas dari tempatnya, atau setelah penggunaan metode lain.Dalam penelitian di unit –unit aborsi, 50% – 60% pasien seharusnya dulu cocok untuk menggunakan kontrasepsi darurat dan akan menggunakan jika mudah di peroleh ( Speroff, Darney, 2003 ).Dosis berbagai merek pil yang diperlukan sebagai kontrasepsi darurat
Nama pil Isi Jumlah yang harus diminum
Max 72 jam 12 jam kemudian
Neogynon EE: ethiylestradiol 50 mg,LNG: levonorgestrel 250 mg
2 2
Eugnon 50, ovral EE 50 mg+ NG: dl. Norgestrel 500 mg
2 2
Mycrogynon 30, nordette
EE 30 mg+ LNG: 150 mg
4 4
Microlut LNG 30 mg 25 25
C. EfektifitasTingkat efektifitas pil antara 75% hingga 89% jika diminum dalam 72 jam setelah berhubungan seks. Sedangkan IUD mampu mencegah kehamilan hingga 99% jika dimasukkan antara 5-7 hari setelah berhubungan seks.
D. Cara kerjaWaktu pemberian hormon harus sudah dilakukan dalam waktu kurang dari 72 jam,setelah melakukan hubungan seks tanpa perlindungan alat kontrasepsi.1. Cara kerja kontrasepsi darurat hormonala. . Komponen estrogen dosis tinggi atau derivatnya menghindari konsepsi dengan jalan :1) Esterogan dosis tinggi mengubah lapisan dalam rahim (endometrium) tetap dalam keadaan fase proliverasi, sehingga tidak memungkinkan nidasi dari hasil konsepsi.2) Dengan peristaltik tuba yang meningkat, spermatozoa tidak mungkin dapat mencapai ovum untuk melakukan konsepsi3) Dalam fase proloferasi endometrium tidak dapat menimbulkan suasana” kapasitasi” sempurana sehingga mengurangi kemampuan konsepsi spermatozoa.b. Komponen progesteron atau derivatnya dalam dosis tinggi menghindari terjadinya kontrasepsi dan nidasi dengan jalan :1) Mengentalkan lendir servik, endometrium, dan tuba palofi, sehingga megurangi kemampuan bergerak spermatozoa untuk mencapai ovum, sehingga tidak mungkin terjadi konsepsi.2) Pada endometrium, terjadi perubahan sehingga kurang memberikan peluang terjadinya nidasi.2. Cara kerja kontrasepsi darurat dengan insersi IUDa. IUD berbentuk inert seperti Lippes Loop menimbulkan reaksi benda asing dengan terjadi migrasi dari leukosit, limfosit, dan makrofag. Pemadatan lapisan endometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil konsepsi, sehingga tidak terjadi kehamilan.b. IUD yang mengandung Cupper, segera setelah insersi disamping menimbulkan pemadatan endometrium, melepaskan ion
Cu dengan konsentrasi tinggi1) Konsentrasi 2,5x10 mol/L bersifat lastosida atau membunuhnya sehingga kehamilan tidak terjadi.2) Konsentrasi yang lebih tinggi bersifat embriotoksik sehingga kehamilan tidak terjadi .
E. Keuntungan dan Kerugian a. Keuntungan1) efektifitas dapat dipercaya2) frekuensi koitus tidak perlu diatur3) siklus haid jadi teratur4) keluhan dismenorea jadi berkurang/ hilang.
b. Kerugian1) Motivasi harus kuat2) Efek samping sementara3) Dapat timbul amenorea persisten.F. Efek samping dari kontrasepsi daruratAlat kontrasepsi darurat sifatnya hanya mencegah terjadinya pembuahan atau menempelnya sel telur ke uterus. Alat ini di larang di manfaatkan oleh wanita yang telah terbukti hamil karena tidak akan menghentikan proses kehamilan.Seperti halnya alat kontrasepsi lainnya, alat kontrasepsi ini juga tidak steril dari efek samping. Efek samping dari kondar terbagi atas :1. MualKeluhan ini pada umumnya hanya terjadi dalam 24 jam pertama setelah pemakaian.2. MuntahBila muntah terjadi < 2 jam setelah pemberian maka pil KB tersebut harus di ulangi lagi. Untuk kasus seperti ini, sebaiknya di berikan obat anti muntah 1 jam sebelum pemberian ulang kondar.3. PerdarahanBeberapa pemakaian kondar akan mengalami perdarahan bercak
setelah memakai kondar. Hamper sebagian besar pemakai akan mendapat menstruasi sesuai atau lebih cepat dari waktunya. Bila terjadi keterlambatan lebih 7 hari haid semestinya, maka harus di pikirkan kemungkinan terjadinya kehamilan.Efek samping lain yang mungkin terjadi seperti nyeri payudara, sakit kepala, pusing, sakkit perut, capek dan jadwal haid yang berubah. ( Depkes RI, 2004)
G. Indikasi dan kontra indikasiIndikasi kondar adalah unuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki akibat :1. Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, sepertia. kondom bocor, lepas atau salah penggunaannyab. diapragma pecah atau robek atau dilepas terlalu cepatc. kegagalan senggama terputusd. salah hitung masa subure. alat kontrasepsi dalam rahim ekspulsif. lupa minum pil KB lebih dari 2 hari berturut-turutg. telambat lebih dari satu minngu untuk suntik kb 1 bulananh. terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik kb 3 bulanan2. wanita korban perkosaan kurang dari 72 jam3. tidak menggunakan kontrasepsi, baik karena alasan medis maupun belum bersedia, tetapi ingin mencegah kehamilan4. wanita yang tidak sedang memakai konttrasepsi apapun, karena tugass suaminya yang ssering bepergian dalam jangka waktu yang lamakontra indikasi1. hamil atau diduga hamil2. infeksi menular seksual
H. Cara pemakaian alat kontrasepsi daruratAfter morning pill termasuk jenis alat kontrsepsi darurat yang idealnya hanya di pakai pada kondisi pelaku hubungan seks tidak menginginkan terjadinya pembuahan . padahal, saat melakukan hubungan seks mereka tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun
baik pil spiral, susuk atau bahkan kontrasepsi instant seperti kondom.Kalangan medis juga merekomendasikan agar After morning pill tidak di rekomendasikan di pakai secara teratur dan sebaiknya hanya di gunkan pada masa – masa darurat saja. Pola pemakaian yang tepat dan suai dengan prosedur sangat di perlukan guna menjamin efek tivitas ini.After morning pill paling umum di konsumsi dalam 2 dosis, dosis pertama di minum segera mungkin setelah berhubungan seks dalam 72 jam terakhir dan dosis ke 2 di minum 12 jam kemudian.Kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan bila di gunakan segera setelah hubungan seksual tampa pengaman, namun tidak boleh di pakai metode KB rutin atau terus menerusKontrasepsi darurat tidak sama dengan praktek aborsi loh, karena kontrasepsi darurat untuk mencegah terjadinya pembuahan ( Nidasi ) sedangkan aborsi adalah upaya pembunuhan karena dilakukan saat sudah terjadi pembuahan.
A. Kontrasepsi Darurat Kontrasepsi darurat adalah kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan bila digunakan segera setelah melakukan hubungan seksual. Hal ini sering disebut kontrasepsi pasca senggama. atau “morning after pill” atau “morning after treatment”.“Istilahnya “kontrasepsi sekunder” atau“kontrasepsi darurat”.Asalnya untuk menepis anggapan obat tersebut harus segera dipakai/digunakan setelah hubungan seksualatau harus menunggu keesokan harinya dan bila tidak, berarti sudah terlambat sehingga tidak dapazt berbuat apa-apa lagi . Sebutan kontrasepsi darurat menekankan juga dalam cara KB ini lebih baik dari pada tidak ada sama sekali. Namun tetap kurang efektif dibandingkan degan cara KB yang sudah ada Kontrasepsi
darurat tidak boleh dipakai sebagai metode KB secara rutin atau terus menerus.Untuk pengenalan kontrasepsi darurat, hal-hal yang perlu dilakukan :5. Masyarakat menyadari dan dapat menerima kenyataan bahwa
hubungan seksual sering terjadi tanpa perlindungan dan akan terus terjadi kecuali ada perubahan sikap terhadap aktivitas tersebut.
6. Seharusnya ada akses yang terbuka pada kontrasepsi darurat, dengan pemerintah atau swasta menjamin tersedianya klinik-klinik dan praktek umum, serta Rumah Sakit. Akses harus tersedia dimana saja, selama 7 hari dalam seminggu. Siapapun yang menyelenggarakan pelayanan KB seharusnya menyelenggarakan pelayanan kontrasepsi darurat juga. Disamping itu juga dibutuhkan penerangan dan penyuluhan-penyuluhan.
7. Semua pasangan yang menggunakan kontrasepsi, khususnya pada mereka yang menggunakan metode barrier misalnya Kondom, harus tahu mengenai kontrasepsi darurat.
8. Apabila potensi selengkapnya dari kondar ini dapat diwujudkan dan kemudian diterapkan dalam pelayanan KB, maka akan dibutuhkan peninjauan segera dilakukan pelatihan para dokter umum, dokter Rumah sakit dan bidan dalam praktek pelayanan kontrasepsi.
Kondar jelas dapat mencegah terjadinya kehamilan, dan apabila dapat tersedia serta mudah didapatkan, dengan penggunaan yang cukup meluas, akan dapat mencegah terjadinya atau menurunkan angka kematian yang tidak diinginkan secara bermakna.
B. Indikasi Kontrasepsi Darurat Indikasi kontrasepsi darurat (kondar) adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikenhendaki kerena :
1. Kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi seperti :a. Kondom bocor, lepas atau salah menggunakanb. Digframa pecah, robek atau diangkat terlalu cepatc. Kegagalan senggama terputus (mis, ejakulasi di vagina atau pada genetalia externa)d. Salah hitung masa subure. AKDR ekspulsif. Lupa minum pil KB lebih dari 2 tabletg. Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB yang setiap bulanh. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB yang setiap tiga bulanan2. Perkosaan3. Tidak menggunakan kontrasepsi
C. Jenis Kontrasepsi DaruratAda 2 macam kondar : mekanik dan medik1. Mekanik Satu-satunya kondar mekanik adalh AKDR copper (yang mengandung tembaga). Jika di pasang dalam waktu kurang dari tujuh hari setelah senggama, AKDR ini mampu mencegah kehamilan.Cara kerja :a. Mencegah fertilasi (mencegah sperma masuk ke tuba falopi dan menggangu mobilitas)b. Mencegah implantasi (merubah suasana tuba dan endometrium) Kegagalan : < 0.1 % (hasil 20 penelitian meta analisis pemasangan AKDR Copper)
Selanjutnya AKDR dapat dipakai terus untuk mencegah kehamilan hingga 10 tahun lamanya.Kontraindikasi :a. Hamil atau diduga hamilb. IMS ( Intelgi Menular Seksual)
2. Medik Paling sedikit ada 5 cara pemberian kondar yang telah diteliti secara luas. 5 metoda terbanyak masing-masing bersifat hormonal dan saat ini di terapkan secara oral. Sekalipun pemberian per vagina sedang dalam tahap penelitian, namun kepustakaan yang telah di publikasi masih terbatas pada pemberian oral. Cara Kerja:a. Merubah endometriumb. Mencegah ovulasic. Menggangu tuba
Tabel: Jenis Kontrasepsi Darurat
CaraMerek dagang
Dosis Waktu Pemberian
Mekanik AKDR-Cu
Cooper T MultiloadNova T
Satu kali pemasangan
Dalam waktu 7 hari pasca-sanggama
MedikPil kombinasi dosis tinggi
Dosis rendah
Progestin
Estrogen
Mifepristone
Microgynon 50OvralNeogynonNordiolEugynon
Microgynon 30MikrodiolNordette
Postinor-2
LynoralPremarinProgynovaRU-486
2 x 2 tablet
2 x 4 tablet
2 x 1 tablet
2,5 mg/dosis10 mg/dosis10 mg/dosis1 x 600 mg2 x 4 tablet
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama, 2 x 1 dosis selama 5 hari
Dalam waktu 3 hari pasca-sanggama
Danazol Danocrine Azol Dalam waktu 3 hari pasca-
sanggama, dosis kedua 12 jam kemudian
E. Cara kerja Merubah endometrium sehingga tidak memungkinkan implantasi hasil pembuahan, Mencegah ovulasi/menunda ovulasi (Mengganggu pergerakan saluran telur (tuba fallopii).F. Manfaat1. Sangat efektif (tingkat kehamilan < 3%).2. Kefektifan sekitar 75%.3. AKDR juga bermanfaat jangka panjang.4. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.5. Mendukung hak perempuan untuk mengatur reproduksinya sendiri.6. Mendukung kesehatan reproduksi perempuan:a. Memberi waktu pemulihan yang sempurna bagi organ reproduksi.b. Frekuensi kehamilan dapat diatur sesuai kondisii kesehatan fisik dan psikososial.c. Risiko aborsi dapat di hindarkan.7. Bukan sebagai pil penggugur kandungan.8. Cara kerja Kondar adalah “fisiologis”, sehingga tidak mempengaruhi kesuburan dan siklus haid yang akan datang.9. Efek samping ringan dan berlangsung singkat.10. Tidak ada pengaruh buruk dikemudian hari pada organ sistem reproduksi dan organ tubuh lainnya.
F. Keterbatasan7. Pil kombinasi hanya efektif jika digunakan dalam 72 jam
sesudah hubungan seksual tanpa perlindungan.8. Pil kombinasi dapat menyebabkan nausea, muntah, atau nyeri
payudara.
9. AKDR hanya efektif jika dipasang dalam 7 hari sesudah hubungan seksual.
10. Pemsangan AKDR memerlukan tenaga terlatih dan sebaiknya tidak digunakan pada klien yang terpapar dengan risiko IMS.
G. IndikasiIndikasi kontrasepsi darurat adalah untuk mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki.1. Bila terjadi kesalahan dalam pemakaian kontrasepsi, seperti :a. Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya.b. Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.c. Kegagalan sanggama terputus (misalnya ejkulasi di vagina atau pada genitalia eksterna).d. Salah hitung masa subur : untuk menghindari kehamilan segera pakai kontrasepsi darurate. AKDR ekspulsi : dengan AKDR ekspulsi bearti fungsi dari AKDR berkurangf. Lupa minum pil KB lebih dari 2 tabletg. Terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB.2. Perkosaan : karena tidak ingin terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.3. Tidak menggunakan kontrasepsi : setelah melakukan hubungan seksual secara aktif namun tidak memakai pelindung apapun.
H. Kontraindikasi Hamil atau diduga hamil tidak diperbolehkan untuk menggunakan kontrasepsi darurat.I. Efek Samping5. Mual, muntah: perlu konseling. Jika muntah terjadi dalam 2
jam sesudah penggunaan pil pertama atau kedua, dosis ulangan perlu diberikan.
6. Peradarahan/bercak: sekitar 8% klien dengan kontrasepsi oral kombinasi mengalami bercak-bercak. Sekitar 50% mendapat
haid pada waktunya bahkan lebih awal.J. Penilaian Sebelum Pelayanan Evaluasi medik yang paling penting sebelum pelayanan kondar adalah menyingkirkan kemungkinan adanya kehamilan. Upaya minimal yang mungkin dilakukan adalah :1. Pastikan tanggal haid terakhir dan regularitas siklus haid2. Pastikan tanggal dan waktu senggama taka man3. Temukan kemungkinan adanya kehamilan sebelum senggama taka man ini Untuk kondar hormonal, penilaian lain (termasuk periksa dalam, uji kehamilan) tidak terlalu penting atau hanya merupakan pemeriksaan rutin apabila 3 hal tersebut diatas dapat dipastikan secara akurat Untuk kondar AKDR, perlu dilakukan pemeriksaan panggul untuk memastikan bahwa AKDR dapat diinsersikan dengan baik. Riwayat infeksi panggul, sepsis atau kehamilan ektopik merupakan pertimbangan tersendiri terhadap kelayakan pemasangan dan batasan waktu pemasangan kondar.O. Instruksi Untuk KlienBerikan instruksi secara lisan dan tertulis untuk klien sebagai berikut :1. Penggunaan kondar secara tepat, termasuk bagaimana mengkonsumsi dosis awal dan dosis ulangan2. Untuk mengurangi mual, nasehatkan klien untuk minum susu atau mengkonsumsi makanan ringan (misalnya : biscuit) pada saat minum pil kontrasepsi)3. Tekankan bahwa satu paket kondar tidak dapat melindungi klien terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan apabila setelah paket tersebut, pasien tidak menggunakan kontrasepsi regular (misalnya : kondom) pada senggama berikutnya.4. Jelaskan bahwa kondar hormonal tidak dapat digunakan sebagai kontrasepsi regular5. Pada umunya, para pengguna kondar hormonal akan mendapat menstruasi tepat waktu atua lebih awal sehingga keterlambatan
siklus patur dicurigai sebagai kegagalan6. Anjurkan untuk melakukan kunjungan ulang apabila haid berikut terlambat lebih dari 1 minggu atau terjadi efek samping yang sangat menggangu kesehatan klien7. Untuk kondar AKDR, berikan informasi berikut ini :a. Adanya kram atau nyeri perut bawah dalam 24 jam pascainsersi. Bila dibutuhkan, beri analgetika (misalnya : asam mefenamat 500 mg atau ketoprofen 100 mg setiap 8 jam).b. Bila AKDR hanya digunakan sebagai kondar, minta klien untuk melakukan kunjungan ulang untuk konseling regular (bila tidak ada penyulit atau hambatan medik lainnya.c. Bila ingin digunakan sebagai metode kontrasepsi regular, minta klien untuk melakukan kunjungan ulang untuk mengethui kemantapan klien tentang pilihannya dan control ulangan.L. Pengamatan Lanjutan Bila klien kemudian menggunakan kontrasepsi regular setelah menggunakan satu paket kondar maka perlu dilakukan pengamatan lanjut,kecuali apabila terjadi terlambat haid lebih dari 7 hari. Pengamatan lanjut bertujuan untuk memastikan bahwa kondar cukup efektif dalam mencegah kehamilan yang tidak diinginkan Pada aaat kunjungan ulang :2. Catat siklus menstruasi klien untuk memastikan bahwa klien
tidak hamil. Bila terjadi keraguan, lakukan pemeriksaan konfirmatif (uji kehamilan, USG)
3. Diskusikan berbagai pilihan kontrasepsi regular yang tersedia4. Berikan pelayanan kontrasepsi lanjutan seperti yang
diinginkan dan sesuai bagi klienBila Terjadi Kegagalan :3. Nasehatkan untuk melanjutkan kehamilan karena kondar
tidak menyebabkan gangguan terhadap kehamilan.4. Bila pada pemeriksaan konfirmatif tidak dijumpai adanya
kehamilan intrauterine, pastikan pula bahwa tidak terjadi kehamilan ekstrauterin
5. Rujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi lain
apabila fasilitas ini tidak dapat memberikan pelayanan lanjutan yang diinginkan oleh klien.
M. Kontrasepsi reguler (rutin) setelah kontrasepsi daruratBerbagai jenis kontrasepsi dapat diberikan setelah penggunaan kondar, diantaranya adalah :1. Jenis kontrasepsi waktu penggunaan2. Kondom3. Diagframa4. Implant5. Pantang BerkalaN. Bagan Metode Kontrasepsi Darurat:
Pil Kontrasepsi Darurat(Pil KB Darurat)*
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim yang Mengandung Tembaga (IUD)
Waktu dan Efektivitas Dalam 72 jam HSTT atau kegagalan kontrasepsi Tingkat kegagalan: sekitar 2-3 % Semakin cepat diminum, semakin tinggi efektivitasnya
Dalam 120 jam HSTT atau kontrasepsi Tingkat kegagalan: kurang dari 1 % Pada orang yang cocok ini lebih efektif apabila dibandingkan dengan pil KB darurat
Cara kerja: Obat oral Terutama dengan menyetop atau menunda keluarnya telur dari sel telur Anda Dapat digunakan oleh mayoritas wanita
Alat kontrasepsi dalam rahim dimasukkan oleh dokter Terutama dengan menghentikan pembuahan Dapat digunakan oleh mayoritas wanita
Efek samping umum Sebagian wanita mungkin mengalami: Bercak-bercak atau
Sebagian wanita mungkin mengalami: Perih atau sakit selama menstruasi Peningkatan menstruasi
pendarahan vagina yang tidak teratur Waktu menstruasi berikutnya (waktu menstruasi berikutnya mungkin terjadi beberapa hari sebelum atau setelah waktu yang diperkirakan)
Peningkatan lendir vagina
Sebagai kontrasepsi reguler
Tidak dapat digunakan sebagai kontrasepsi reguler, anda memerlukan perlindungan kontrasepsi untuk aktivitas hubungan seks berikutnya
Dapat digunakan sebagai kontrasepsi yang berkelanjutan selama 3 sampai 10 tahun berikutnya
Poin yang harus diperhatikan Jika Anda muntah dalam
waktu 3 jam setelah minum pil KB darurat, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk dosis selanjutnya secepat mungkin Jika menstruasi tertunda lebih dari seminggu atau anda mencurigai bahwa anda hamil, berkonsultasilah dengan dokter untuk tes kehamilan.
Jika menstruasi tertunda lebih dari seminggu atau Anda mencurigai bahwa Anda hamil, berkonsultasilah dengan dokter untuk tes kehamilan.
O. Pelayanan Metode Kontrasepsi Darurat Petugas pelaksana terlatih seperti dokter dan bidan dapat mmeberikan pelayanan kondar sesuai dengan standar pelayanan dan kebijakan pelayanan yang disesuiakan dengan kondisi setempat. Agar tetap konstiten dengan standar dan kualitas
pelayanan yang telah ditetapkan, para petugas pelaksana akan mengikuti panduan pelayanan kondar yang telah ditetapkan, para petugas pelaksana akan mengikuti panduaan pelayanan kondar yang telah merka pelajari dalam pelatihan sebelumnya. Ketersediaan akses, pasokan dan ketepatan penggunaan kondar merupakan syarat bagi keberhasilan upaya pencegahan kehamilan yang tidak diingikan akibat senggama yang tidak aman. Konseling Konseling dilakukan dalam suasana bersahabat dan memelihara privasi klien. Pastikan bahwa klien merasa kerahasiaanya terjaga dengan baik, terutama apabila berhadapan dengan kaum remaja. Berikan dukungan yang memadai dan tidak diperkenankan untuk membuat penilaian yang bersinggungan dengan harkat dan martabat klien, baik yang diungkapkan secara langsung atau dikesankan melalui bahasa atau gerak tubuh. Bila petugas pelaksana tidak dapat menjaga privasi klien, minta klien untuk bertemu dengan konselor diruang khusus. Konseling Kontrasepsi Darurat focus utama konseling adalah informasi yang penting untuk diketahui dan tersedianya berbagai upaya untuk memenuhi keinginan klien dalam mencegah kehamilan yang tidak di inginkan setelah terjadinya senggama yang tidak aman. Materi informasi yang cukup lengkap, harus meliputi hala-hal berikut :1. Mekanisme pencegahan kehamilan kondar2. Instruksi penggunaan yang jelas dan mudah dipahami3. Pilihan kondar4. Penggunaan kontrsepsi regular (rutin) setelah kondar atau pencegahan kehamilan pada senggama berikunya5. Hasil yang diharapkan dan kemungkinan terjadinya kegagalan6. Pengamatan lanjut atau kunjungan ulang7. Akses terhadap informasi penting tambahan atau lanjutan
Konseling Pemakaian AKDR Untuk Kontrasepsi Darurat :1. Bila suatu pasangan usia subur belum merencanakan punya anak, mereka seharusnya memakai salah satu cara kontrasepsi. Kontrasepsi tersebut dipakai sebelum melakukan senggama.
Contoh : IUD dipasang pada saat haid, pil KB diminum pasca keguguran.2. Bila suatu waktu setelah melakukan senggama, pasangan tersebut belum siap untuk menerima suatu kehamilan, maka kontrasepsi darurat tersebut dipakai untuk mencegah kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, H. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta: pustaka sinar harapan; 2004Saifuddin, A. B, buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: YBPSP; 2004Manuaba, Gde Bagus Ida. Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan KB,jakarta: EGC, 2001
Saifuddin Bari Abdul. 2006. “Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi” Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Emergency Contraception FHS-WH11A (Sept 2011)pdf. Diakses pada tanggal 20 April 2014 pada pukul 15.00
Desy Ekawangi blog di Netlog.html. Diakses pada tanggal 23 April 2014 pada pukul 15.00