JKN makalah

download JKN makalah

of 28

Transcript of JKN makalah

  • 8/15/2019 JKN makalah

    1/28

    1

  • 8/15/2019 JKN makalah

    2/28

    2

    KEBIJAKAN PEMERINTAH TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

    DI INDONESIA

    1. Pendahuluan

    1.1. Latar Belakang dan Daar Huku!

    Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan

    keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa di

    dunia, termasuk Indonesia. Pengakuan itu tercantum dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-

    Bangsa tahun 19! tentang Hak "#asi $anusia. Pasal %& "yat '1( Deklarasi menyatakan,

    setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

    dirinya dan keluarganya termasuk hak atas pangan, pakaian, perumahan dan pera)atan

    kesehatan serta pelayanan sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat

    menganggur, menderita sakit, cacat, menjadi janda*duda, mencapai usia lanjut atau

    keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan na+kah, yang berada di luar 

    kekuasaannya.

    Berdasarkan Deklarasi tersebut, pasca Perang Dunia II beberapa negara mengambil

    inisiati+ untuk mengembangkan jaminan sosial, antara lain jaminan kesehatan bagi semua

    penduduk 'Universal Health Coverage(. Dalam sidang ke&! tahun %& di ene)a, World 

    Health Assembly 'H"( menggaris ba)ahi perlunya pengembangan sistem pembiayaan

    kesehatan yang menjamin tersedianya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

    dan memberikan perlindungan kepada mereka terhadap risiko keuangan. H" ke&!

    mengeluarkan resolusi yang menyatakan, pembiayaan kesehatan yang berkelanjutan

    melalui Universal Health Coverage diselenggarakan melalui mekanisme asuransi kesehatan

    sosial. H" juga menyarankan kepada H/ agar mendorong negara-negara anggota

    untuk menge0aluasi dampak perubahan sistem pembiayaan kesehatan terhadap pelayanan

    kesehatan ketika mereka bergerak menuju Universal Health Coverage.

    Di Indonesia, +alsa+ah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-& juga mengakui

    hak asasi )arga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub dalam D & pasal %!H dan pasal

    2, dan diatur dalam 3o. %2*199% yang kemudian diganti dengan 24*%9 tentang

    5esehatan. Dalam 24*%9 ditegaskan bah)a setiap orang mempunyai hak yang sama

    dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh

    pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. 6ebaliknya, setiap orang juga

    mempunyai ke)ajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial. ntuk

    me)ujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah bertanggung ja)ab atas

    pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui aminan 5esehatan 3asional '53(

    bagi kesehatan perorangan.

  • 8/15/2019 JKN makalah

    3/28

    3

    saha ke arah itu sesungguhnya telah dirintis pemerintah dengan menyelenggarakan

    beberapa bentuk jaminan sosial di bidang kesehatan, diantaranya adalah melalui P7 "skes

    'Persero( dan P7 amsostek 'Persero( yang melayani antara lain pega)ai negeri sipil,

    penerima pensiun, 0eteran, dan pega)ai s)asta. ntuk masyarakat miskin dan tidak

    mampu, pemerintah memberikan jaminan melalui skema aminan 5esehatan $asyarakat

    'amkesmas( dan aminan 5esehatan Daerah 'amkesda(. 3amun demikian, skema-skema

    tersebut masih ter+ragmentasi, terbagi- bagi. Biaya kesehatan dan mutu pelayanan menjadi

    sulit terkendali. ntuk mengatasi hal itu, pada %, dikeluarkan ndang-ndang 3o.

    tentang 6istem aminan 6osial 3asional '663(. *% ini mengamanatkan bah)a

     jaminan sosial )ajib bagi seluruh penduduk termasuk aminan 5esehatan 3asional '53(

    melalui suatu Badan Penyelenggara aminan 6osial 'BP6(.

    ndang-ndang 3o. % 7ahun %11 juga menetapkan, aminan 6osial 3asional akan

    diselenggarakan oleh BP6, yang terdiri atas BP6 5esehatan dan BP6 5etenagakerjaan.

    5husus untuk aminan 5esehatan 3asional '53( akan diselenggarakan oleh BP6

    5esehatan yang implementasinya dimulai 1 anuari %1. 6ecara operasional, pelaksanaan

    53 dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain8

    Peraturan Pemerintah 3o.11 7ahun %1% tentang Penerima Bantuan Iuran 'PBI( Peraturan

    Presiden 3o. 1% 7ahun %12 tentang aminan 5esehatan dan Peta alan 53 'Roadmap

    aminan 5esehatan 3asional(.

    $endukung pelaksanaan tersebut, 5ementerian 5esehatan memberikan prioritas

    kepada jaminan kesehatan dalam re+ormasi kesehatan. 5ementerian 5esehatan tengah

    mengupayakan suatu regulasi berupa Peraturan $enteri, yang akan menjadi payung hukum

    untuk mengatur antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tingkat pertama,

    dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Peraturan $enteri juga akan mengatur 

     jenis dan pla+on harga alat bantu kesehatan dan pelayanan obat dan bahan medis habis

    pakai untuk Peserta aminan 5esehatan 3asional.

    6eperti kata bijak, tak ada yang abadi dalam kehidupan ini kecuali perubahan itu

    sendiri. 6etiap manusia mengalami perubahan, dari kecil, de)asa, lalu tua, dan renta. Itusudah pasti. 3amun dalam kepastian itu, ada beberapa hal yang datang tak terduga. 6akit,

    misalnya, bisa datang kapanpun, tak dinyana-nyana. 6akit bisa datang ketika kita masih

    produkti+, berpenghasilan cukup, sehingga mampu menjangkau biaya pengobatan. 7etapi

    sakit juga bisa datang ketika kita sudah tua dengan penghasilan mulai menurun atau

    menjadi tidak berpenghasilan karena sakit. Dalam keadaan seperti ini, bagaimana kita bisa

    mendapatkan pera)atan dan pelayanan kesehatan yang memadai, terjangkau, kapan saja,

    dan di mana saja?

  • 8/15/2019 JKN makalah

    4/28

    4

     "suransi kesehatan mengurangi risiko masyarakat menanggung biaya kesehatan dari

    kantong sendiri out of poket , dalam jumlah yang sulit diprediksi dan kadang-kadang

    memerlukan biaya yang sangat besar. ntuk itu diperlukan suatu jaminan dalam bentuk

    asuransi kesehatan karena peserta membayar premi dengan besaran tetap. Dengan

    demikian pembiayaan kesehatan ditanggung bersama secara gotong royong oleh

    keseluruhan peserta, sehingga tidak memberatkan secara orang per orang.

    7etapi asuransi kesehatan saja tidak cukup. Diperlukan "suransi 5esehatan 6osial

    atau aminan 5esehatan 6osial '53(. $engapa: Pertama, premi asuransi komersial relati+ 

    tinggi sehingga tidak terjangkau bagi sebagian besar masyarakat. 5edua, man+aat yang

    dita)arkan umumnya terbatas. 6ebaliknya, asuransi kesehatan sosial memberikan

    beberapa keuntungan sebagai berikut. Pertama, memberikan man+aat yang komprehensi+ 

    dengan premi terjangkau. 5edua, asuransi kesehatan sosial menerapkan prinsip kendali

    biaya dan mutu. Itu berarti peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan

    biaya yang )ajar dan terkendali, bukan ;terserah dokter< atau terserah ;rumah sakit

    H=(. Diberlakukannya 53 ini jelas menuntut dilakukannya peningkatan akses dan mutu

    pelayanan kesehatan, baik pada +asilitas kesehatan tingkat pertama maupun kesehatan

    tingkat lanjutan, serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan. ntuk mengendalikan

    beban anggaran negara yang diperlukan dalam 53 memerlukan dukungan dari upaya

    kesehatan masyarakat yang bersi+at promoti+ dan pre0enti+ agar masyarakat tetap sehat dan

    tidak mudah jatuh sakit.

    5ebijakan pemerintah mengenai aminan 5esehatan lebih lanjut dituangkan dalam

    Peraturan Presiden ?epublik Indonesia 3omor 1% 7ahun %12 tentang aminan 5esehatanyang diubah dengan Peraturan Presiden ?epublik Indonesia 3omor 111 7ahun %12 dan

    terakhir diubah dengan Peraturan Presiden ?epublik Indonesia 3omor 19 7ahun %14.

    Peraturan ini dikeluarkan sesuai dengan amanat Pasal 12 ayat '%(, Pasal %1 ayat '(, Pasal

    %% ayat '2(, Pasal %2 ayat '&(, Pasal %4, Pasal %@ ayat '&(, dan Pasal %! ayat '%( ndang-

    ndang 3omor 7ahun % tentang 6istem aminan 6osial 3asional, dan ketentuan

    Pasal 1& ayat '2( dan Pasal 19 ayat '&( huru+ a ndang-ndang 3omor % 7ahun %11

    tentang Badan Penyelenggara aminan 6osial, dimana diperlukan Peraturan Presiden untuk

    menetapkan aminan 5esehatan.

  • 8/15/2019 JKN makalah

    5/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    6/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    7/28

    7

    Ta*el

    Pr'('r) Su!*er Dana Pen+elenggaraan Keehatan

    D) A)a Tenggara

    Negara #n),eral Health %',erage

    Al'ka) Dana

    Keehatan d)APBN $-&

    Ka!*'a /a 02

    Ind'ne)a T)dak "1

    La' /a 30

    Mala+)a /a 2"

    4)l)()na T)dak 3"

    Tha)land /a 35

    6)etna! T)dak 07

    S)nga(ura etelah/a 35

    M+an!ar T)dak ""6umber 8 H=, %! dan orld Bank, %9

    Berikut merupakan perkembangan 3ilai rasio anggaran kesehatan terhadap Belanja 3egara

    Pr'('r) Su!*er Dana Pen+elenggaraan Keehatan d) *e*era(a Negara A)a T)!ur 6ecara umum, negara "sia 7imur telah menerapkan Universal Health Coverage 'termasuk

    korea tara( untuk menjamin kesehatan )arganya. epang, 5orsel, dan 7ai)an memiliki

    proporsi pendanaan dalam penyelenggaraan kesehatan yang cukup besar melalui asuransi

    umum yang dikelola pemerintah dan juga sumber pendapatan negara melalui pajak.

    sedangkan di =ina Proporsi terbesar penyelenggaraan kesehatan adalah melalui

    pembayaran langsung 'ke rumah sakit, dokter umum, pusat kesehatan, maupun layanan

    kesehatan lainnya(

    Ta*elPr'('r) Su!*er Dana Pen+elenggaraan Keehatan

  • 8/15/2019 JKN makalah

    8/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    9/28

    9

    negosiasi yeng terus menerus antara persemakmuran dan 3egara melibatkan banyak

    pemangku kepentingan public dan s)asta. 6ebuah prinsip utama yang banyak mendasari

    sistem kesehatan "ustralia adalah akses uni0ersal terhadap pelayanan kesehatan yang

    berkualitas baik terlepas dari kemampuan membayar. 6elandia baru, Departemen

    5esehatan bertanggung ja)ab merumuskan kebijakan, pendanaan, pemantauan, regulasi

    dan e0aluasi sistem pera)atan kesehatan.Dinas 5esehatan di distrik > distrik mengambil

    peran utama dalam pemberian pelayanan kesehatan dalam )ilayah geogra+is mereka.

    6ebagai institusi yang )ajib melapor ke $enteri 5esehatan, mereka bertanggung ja)ab

    untuk menetapkan arah strategis, menunjuk kepala eksekuti+, dan meningkatkan,

    mempromosikan dan melindungi kesehatan masyarakat dalam daerah yang menjadi lingkup

    mereka.

    Peta Jalan A(ek Pela+anan Keehatan

    ?5" tahun %1%>%12 disesuaikan dengan rencana aksi dalam ?oad $ap, yang

    apabila dilihat, in+rastruktur dari +asilitas yang ada sekarang telah cukup memadai. 3amun

    demikian bila melihat disparitas geogra+i negara kita yang sangat ber0ariasi dan sangat

    luas, banyak kepulauan dengan penyebaran penduduk yg tidak merata, maka masih

    dibutuhkan penambahan +asilitas kesehatan dan kebijakan pengaturan distribusi 3akes

    yang lebih baik terutama tenaga spesialis, serta penataan yang lebih +okus pada upaya

    pelayanan tingkat pertama dengan mengedepankan upaya promoti+ dan pre0enti+ agar 

  • 8/15/2019 JKN makalah

    10/28

    10

    sedapat mungkin penyakit-penyakit yang ada dapat diselesaikan di 7k.pertama.

    ntuk mengatasi permasalahan tersebut maka dilakukan8

    1. Penyusunan rencana aksi pengembangan +asilitas kesehatan, tenaga kesehatan,

    dan sistem rujukan

    %. Perluasan dan pengembangan +asilitas kesehatan dan tenaga kesehatan secara

    komprehensi+ 

    2. 0aluasi dan penetapan cara pembayaran

    . Penyusunan standar prosedur dan pembayaran +asilitas kesehatan

    Pada tahun %19 dapat dicapai kondisi jumlah +asilitas kesehatan mencukupi, 3akes

    terdistribusi merata, dan sistem rujukan ber+ungsi optimal.

    Peta Jalan A(ek Kele!*agaan dan Organ)a)

    ntuk Peta jalan aspek kelembagaan dan organisasi, pada tahun %1% > %12 dilakukan

    berbagai kegiatan antara lain8

    Penyiapan beroperasinya BP6 5esehatan dengan menyiapkan P7 "skes menjadi

    BP6 kesehatan

    $enyusun berbagai sistem dan prosedur 

    $elakukan koordinasi pengalihan kepesertaan 'P5 amsostek, amkesmas, "skes

    P36, dll(

    Pada kurun )aktu tengah tahun %12 dilakukan model penyiapan penyelenggaraan

    aminan kesehatan di beberapa pro0insi, sehingga P7 "skes sebagai BP6 nantinya akan

  • 8/15/2019 JKN makalah

    11/28

    11

    lebih siap dalam berbagai hal. 7ahun %1 ditargetkan BP6 sudah beroperasi dengan baik

    dan pada kurun )aktu %1>%19, dilakukan pemantapan dan penyempurnaan

     

    1.3. Pr)n)( Ja!)nan Keehatan Na)'nal

    Dalam pelaksanaannya, ada 9 'sembilan( prinsip 53 yang dapat diuraikan sebagai berikut

    1. Keg't'ngr'+'ngan adalah prinsip kebersamaan antar peserta dalam

    menanggung beban biaya jaminan sosial yang di)ujudkan dengan ke)ajiban setiap

    peserta membayar iuran sesuai dengan tingakat gaji, upah atau tingkat

    penghasilannya.

    %. N)rla*a adalah prinsip pengelolaan usaha yang mengutamakan penggunaan hasil

    pengembangan dana untuk memberikan man+aat sebesar-besarnya dari seluruh

    peserta.

    2. Keter*ukaan adalah prinsip mempermudah akses in+ormasi yang lengkap, benar,

    dan jelas bagi setiap peserta.

    . Kehat)8hat)an  adalah prinsip pengelolaan dana secara cermat, teliti, aman dan

    tertib.

    &. Akunta*)l)ta  adalah prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan

    yang akurat dan dapat dipertanggungja)abkan.

    4. P'rta*)l)ta  adalah prinsip memberikan jaminan yang berkelanjutan meskipun

    peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam )ilayah 3egara 5esatuan?epublik Indonesia.

    @. Ke(erertaan *er)9at :a)*  adalah prinsip mengharuskan seluruh penduduk

    menjadi peserta jaminan sosial, yang dilaksanakan secara bertahap.

    !. Dana A!anat adalah bah)a iuran dan hasil pengembangannya merupakan dana

    titipan dari peserta untuk digunakan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta

     jaminan sosial.

    9. Hasil pengelolaan Dana aminan 6osial dipergunakan seluruhnya untuk

    pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta adalahhasil berupa de0iden dan pemegang saham yang dikembalikan untuk kepentingan

    peserta jaminan sosial.

    1.2. Iuran Ja!)nan Keehatan Na)'nal

    Dalam pengumpulan pembiayaan pada 53, dilakukan melalui iuran peserta dan

    bantuan iuran jaminan kesehatan yang dibayarkan pemerintah. Bantuan iuran pemerintah

    ditujukan untuk +akir miskin dan orang-orang yang tidak mampu sebagai anggota peserta

     jaminan kesehatan dan disebut sebagai Penerima Bantuan Iuran 'PBI(, yang diatur 

    tersendiri dalam Peraturan Pemerintah ?epublik Indonesia 3omor 11 tahun %1% tentang

  • 8/15/2019 JKN makalah

    12/28

    12

    Penerima Bantuan Iuran aminan 5esehatan. 6edangkan iuran diluar pemerintah diperoleh

    dari 8

    a. Pekerja Penerima pah dan anggota keluarganya, seperti Pega)ai 3egeri 6ipil,

     "nggota 73I, "nggota Polri, Pejabat 3egara, Pimpinan dan "nggota De)an

    Per)akilan ?akyat Daerah, Pega)ai Pemerintah 3on Pega)ai 3egeri, Pega)ai

    s)asta, maupun pekerja lain yang menerima upah.b. Pekerja Bukan Penerima pah dan anggota keluarganya, seperti pekerja mandiri dan

    bukan penerima upah.c. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya, seperti in0estor, pemberi kerja, penerima

    pensiun, 0eteran, perintis kemerdakaan, janda, duda, atau anak yatim piatu dari

    Eeteran atau Perintis 5emerdekaan dan bukan pekerja tetapi mampu membayar 

    iuran.ntuk iuran jaminan kesehatan diatur sebagai berikut 8

    a. Iuran aminan 5esehatan bagi Peserta PBI aminan 5esehatan serta penduduk yang

    dida+tarkan oleh Pemerintah Daerah sebesar ?p %2., 'dua puluh tiga ribu rupiah(

    per orang per bulan.b. Iuran aminan 5esehatan bagi Peserta Pekerja Penerima pah yang terdiri atas

    Pega)ai 3egeri 6ipil, "nggota 73I, "nggota Polri, Pejabat 3egara, pimpinan dan

    anggota DP?D, serta Pega)ai Pemerintah 3on Pega)ai 3egeri sebesar &A 'lima

    persen( dari Faji atau pah per bulan. Iuran tersebut dibayar dengan ketentuan

    sebagai berikut8 2A 'tiga persen( dibayar oleh Pemberi 5erja

    %A 'dua persen( dibayar oleh Peserta.

    c. Iuran aminan 5esehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima pah dan Peserta

    bukan Pekerja 8

    6ebesar ?p 2., 'tiga puluh ribu rupiah( per orang per bulan dengan

    $an+aat pelayanan di ruang pera)atan 5elas III. 6ebesar ?p &1., 'lima puluh satu ribu rupiah( per orang per bulan dengan

    $an+aat pelayanan di ruang pera)atan 5elas II. 6ebesar ?p !., 'delapan puluh ribu rupiah( per orang per bulan dengan

    $an+aat pelayanan di ruang pera)atan 5elas I.

    1.5. Man9aat Ja!)nan Keehatan Na)'nal6etiap Peserta berhak memperoleh $an+aat aminan 5esehatan yang bersi+at

    pelayanan kesehatan perorangan yang mencakup pelayanan promoti+, pre0enti+, kurati+, dan

    rehabilitati+ termasuk pelayanan obat dan bahan medis habis pakai sesuai dengan

    kebutuhan medis yang diperlukan. $an+aat aminan 5esehatan terdiri atas $an+aat medis

    dan $an+aat non medis. man+aat medis tidak terikat dengan besaran iuran yang dibayarkan

    sedangkan man+aat non medis meliputi man+aat akomodasi 'ditentukan berdasarkan skala

  • 8/15/2019 JKN makalah

    13/28

    13

    besaran iuran yang dibayarkan( dan ambulans 'hanya diberikan untuk pasien rujukan dari

    Gasilitas 5esehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh BP6 5esehatan(.$an+aat pelayanan promoti+ dan pre0enti+ meliputi pemberian pelayanan8

    a. Penyuluhan kesehatan perorangan yang meliputi paling sedikit penyuluhan mengenai

    pengelolaan +aktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan sehat.b. Imunisasi dasar yang meliputi Baccile =almett Fuerin 'B=F(, Di+teri Pertusis 7etanus

    dan Hepatitis-B 'DP7HB(, Polio, dan =ampak.c. 5eluarga berencana yang meliputi konseling, kontrasepsi dasar, 0asektomi dan

    tubektomi bekerja sama dengan lembaga yang membidangi keluarga berencana.d. 6krining kesehatan diberikan secara selekti+ yang ditujukan untuk mendeteksi risiko

    penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari risiko penyakit tertentu.Pelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas 8

    a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik

    yang mencakup 8

    1. "dministrasi pelayanan.%. Pelayanan promoti+ dan pre0enti+.2. Pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis.. 7indakan medis non spesialistik, baik operati+ maupun non operati+.&. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai.4. 7rans+usi darah sesuai dengan kebutuhan medis.@. Pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama.!. ?a)at inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi.

    b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, meliputi pelayanan kesehatan yang

    mencakup81. ?a)at jalan yang meliputi 8

     "dministrasi pelayanan.• Pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh dokter spesialis

    dan subspesialis.

    • 7indakan medis spesialistik sesuai dengan indikasi medis.

    • Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai.

    • Pelayanan alat kesehatan implan.

    • Pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis.

    • ?ehabilitasi medis.

    • Pelayanan darah.

    • Pelayanan kedokteran +orensik.

    • Pelayanan jena#ah di Gasilitas 5esehatan.

    %. ?a)at inap yang meliputi 8

    • Pera)atan inap non intensi+.

    • Pera)atan inap di ruang intensi+.

    c. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh $enteri dan apabila yang telah

    ditanggung dalam program pemerintah, maka tidak termasuk dalam pelayanan

    kesehatan yang dijamin.6elain man+aat pelayanan kesehatan yang telah disebutkan diatas, peserta juga berhak

    mendapatkan pelayanan berupa alat bantu kesehatan dimana untuk jenis dan pla+on harga

    alat bantu kesehatan ditetapkan oleh $enteri.

    6edangkan untuk pelayanan kesehatan yang tidak dijamin meliputi 8

  • 8/15/2019 JKN makalah

    14/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    15/28

    15

    klaim diterima lengkap. ntuk besaran pembayaran kepada Gaskes ditentukan berdasarkan

    kesepakatan BP6 5esehatan dengan asosiasi Gaskes di )ilayah tersebut dengan

    mengacu pada standar tari+ yg ditetapkan oleh $enteri. "pabila tidak ada kesepakatan atas

    besaran pembayaran, $enteri memutuskan besaran pembayaran atas program aminan

    5esehatan yg diberikan. ntuk "sosiasi Gaskes ditetapkan oleh $enteri.

    1.;. Pertanggunga

  • 8/15/2019 JKN makalah

    16/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    17/28

    17

    5epesertaan jaminan kesehatan bersi+at )ajib dan ditujukan untuk seluruh penduduk

    Indonesia. "gar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dengan program jaminan kesehatan

    serta untuk memastikan program berjalan dengan baik, maka beberapa strategi yang

    dilakukan pemerintah antara lain 8

    1. $elakukan trans+ormasi kelembagaan P7 "skes 'Persero(, P7 amsostek 'Persero(,

    P7 7"6P3 'Persero(, dan P7 "6"B?I 'Persero( menjadi Badan Penyelenggara

    aminan 6osial. Dengan demikian anggota "skes, amsostek, 7aspen dan "sabri

    dialihkan menjadi anggota BP6 'penjelasan dalam ndang-undang 3omor % tahun

    %11 tentang Badan Penyelenggara aminan 6osial(.%. 5epesertaan jaminan dilakukan secara bertahap, yaitu 7ahap I dilakukan sejak tanggal 1 anuari %1, paling sedikit yang menjadi peserta

    BP6 meliputi penerima bantuan iuran 'PBI( jaminan kesehatan 'yaitu +akir miskindan orang-orang tidak mampu(, anggota 73I*P36*P/C?I dan anggota keluarganya,

    peserta asuransi kesehatan Perusahaan Persero "656 dan "$6/675 beserta

    anggota keluarganya. 7ahap II meliputi seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BP6

    5esehatan paling lambat pada tanggal 1 anuari %19 sudah masuk menjadi peserta

    BP6.2. "danya +leksibilitas memilih dalam menentukan man+aat pelayanan kesehatan dan

    disesuaikan dengan tari+ iuran bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta

    bukan pekerja, sehingga pemilihan tari+ dapat disesuaikan dengan keadaan ekonomi

    peserta 'pasal 14 G Peraturan Presiden ?epublik Indonesia 3omor 19 7ahun %14(.. $elakukan +ungsi penga)asan yang melibatkan banyak pihak untuk menjamin

    penyelenggaraan program berjalan dengan baik, antara lain dilaksanakan oleh $enteri

    5esehatan, 5epala Dinas 5esehatan Pro0insi * 5abupaten * 5ota sesuai dengan

    ke)enangan masing-masing, serta melibatkan Badan Penga)as ?umah 6akit, De)an

    Penga)as ?umah 6akit, perhimpunan*asosiasi perumahsakitan, dan*atau organisasi

    pro+esi sesuai dengan kebutuhan serta dengan dibangunnya 6istem Pencegahan

    5ecurangan %&raud' dalam pelaksanaan program aminan 5esehatan sesuai dengan

    pasal 4 Peraturan Presiden ?epublik Indonesia 3omor 19 7ahun %14.

    ".". Per(ekt)9 Ke*)akan

    7erdapat tiga perspekti+ dalam penentuan sebuah kebijakan publik pilihan*hoie,

    perubahan*hange  dan perubahan*transform. aminan 5esehatan 3asional merupakan

    bagian dari 6istem aminan 6osial 3asional. 5ebijakan ini merubah sistem jaminan

    kesehatan yang sebelumnya terpisah-pisah baik dalam pengelolaan, jenis layanan dan

  • 8/15/2019 JKN makalah

    18/28

    18

    keanggotaan menjadi sebuah jaminan kesehatan tunggal yang berlaku menyeluruh bagi

    )arga negara Indonesia.

    ".3. Pendekatan Ke*)akan

    Berdasarkan analisis kami, kebijakan aminan 5esehatan 3asional ini dibentuk

    menggunakan pendekatan 8

    1. 5elembagaan

    5ebijakan aminan 5esehatan 3asional ini merupakan produk dari kelembagaan

    berupa peraturan yang dikeluarkan oleh Presiden 'PP 3omor 1% 7ahun %12 tentang

    aminan 5esehatan yang diubah dengan PP 3omor 111 7ahun %12 dan terakhir diubah

    dengan PP 3omor 19 7ahun %14( yang merupakan amanah dari pelaksanaan ndang-

    ndang yang mengatur sebelumnya ' 3omor 7ahun % tentang 6istem aminan

    6osial 3asional( yang merupakan pelaksanaan amanat D 19&. 5ebijakan ini kemudian

    diturunkan dalam pengaturan teknis pelaksanaannya oleh $enteri 5esehatan 'Permenkes

    3omor @1 tahun %12 tentang Pelayanan 5esehatan pada aminan 5esehatan 3asional(.

    adi kebijakan ini disusun secara terstruktur berdasarkan )e)enang kelembagaan.

    Dimana yang bisa menetapkan program nasional mengenai aminan 5esehatan 3asional

    adalah Presiden sesuai dengan amanat ndang-undang yang mengaturnya dan pada

    tahap pelaksanaannya dijamin oleh 5ementerian 5esehatan sebagai penanggungja)ab

    sesuai +ungsinya.

    %. Inkremental

    5ebijakan aminan 5esehatan 3asional merupakan lanjutan kebijakan program

     jaminan sosial yang telah dilaksanakan sebelumnya, antara lain pelaksanaan aminan

    6osial 7enaga 5erja dan Pemeliharaan 5esehatan Pega)ai 3egeri 6ipil, Penerima Pensiun,

    Eeteran, Perintis 5emerdekaan, 73I*P/C?I beserta 5eluarganya sesuai dengan ndang-

    undang 3omor 2 7ahun 199% tentang aminan 6osial 7enaga 5erja, Peraturan Pemerintah

    3omor 49 7ahun 1991 tentang Pemeliharaan 5esehatan Pega)ai 3egeri 6ipil, Penerima

    Pensiun, Eeteran, Perintis 5emerdekaan beserta 5eluarganya, dan Peraturan Pemerintah3omor 4@ 7ahun 1991 yang merupakan perubahan atas Peraturan Pemerintah 3omor

    7ahun 19@1 tentang "suransi 6osial "ngkatan Bersenjata ?epublik Indonesia.

    5ebijakan aminan 5esehatan yang tertuang dalam PP 3o. 1% 7ahun %12 yang

    diubah dengan PP 3o. 111 7ahun %12 dan terakhir diubah dengan PP 3o. 19 7ahun %14

    mengalami perubahan dari kebijakan-kebijakan sebelumnya, dimana pada kebijakan

    sebelumnya penerima man+aat aminan 5esehatan terbatas pada orang-orang tertentu saja

    namun melalui kebijakan aminan 5esehatan 3asional ini Pemerintah ingin agar seluruh

    rakyat Indonesia memperoleh aminan 5esehatan.

  • 8/15/2019 JKN makalah

    19/28

    19

      Pada dasarnya kebijakan ini merupakan perkembangan dari kebijakan sebelumnya,

    dimana program jaminan sosial yang telah diterapkan sebelumnya dinilai baik oleh

    Pemerintah sehingga perlu diterapkan kembali dengan melakukan modi+ikasi-modi+ikasi

    yang diperlukan.

     

    ".2. Kele!ahan ke*)akan dala! (elakanaan

    Penetapan kebijakan 53 selain memberikan pengaruh positi+ dalam pengelolaan

    aminan 6osial 3asional, juga memiliki beberapa kelemahan dalam pelaksanaannya,

    diantaranya 8

    A. Keangg'taan1. Penentuan kriteria miskin belum jelas, serta pusat data jumlah )arga miskin yang

    masih kurang tepat. Hal ini berakibat dana di tanggung pemerintah belum tepat sesuai

    dengan porsi seharusnya.%. 5etentuan mengharuskan seluruh )arga negara Indonesia terco0er 53 pada tahun

    %19. 3amun dalam pelaksanaan saat ini pendataan kepesertaan belum optimal,

    masih banyak ditemui di berbagai daerah )arga negara yang belum terda+tar dalam

    keanggotaan 53*BP6, hal ini disebabkan 8

    • terbentur masalah kondisi geogra+is, luas )ilayah dan jangkauan sarana dan

    in+omasi komunikasi. Hal ini berakibat )arga tidak memperoleh pelayanan 53,

    disebabkan tidak terda+tar sebagai peserta BP6. 5asus di 5abupaten 7eluk

    Bintuni menjadi satu contoh dari gambaran yang terjadi di daerah terpencil diIndonesia. 6ebesar &A pendataan kepesertaan 53 di daerah ini salah,

    sebagai akibatnya masyarakat papua yang sebelum pelaksanaan 53 dijamin

    pemerintah, sesudah diberlakukannya 53 pada %1 bagi masyarakat yang

    tidak terda+tar keanggotaannya menjadi membayar.

    • 5emampuan dalam membayar iuran yang masih rendah menyebabkan sampai

    saat ini kepesertaan BP6 masih sebanyak 14&.@9.&! peserta. Hal ini juga

    terkait dengan budaya masyarakat di Indonesia, dimana sebagaian besar 

    masyarakat belum menyadari pentingnya menyediakan dana untuk menjamin

    kesehatannya. 6ebagai contoh, orang akan merasa berat mengeluarkan uang

    sebesar satu juta rupiah untuk membayar premi asuransi, sedangkan mereka

    tidak akan merasa berat menggunakan uang yang sama besarnya untuk

    membeli handphone. Padahal apabila dinilai lebih jauh man+aat pertanggungan

    kesehatan akan sangat berman+aat, apalagi biaya pengobatan yang semakin

    mahal.2. umlah anggota keluarga peserta 53 yang keanggotaannya ditanggung pemberi

    kerja dibatasi hanya sampai 2 anak, menyebabkan penambahan anggota keluarga

    menjadi beban mandiri peserta tersebut.

  • 8/15/2019 JKN makalah

    20/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    21/28

  • 8/15/2019 JKN makalah

    22/28

    22

    berbelit*admisnistrati+. 6edangkan pasien yang mengharapkan pelayanan terbaik

    dengan kepastian biaya, menghadapi kondisi kepastian biaya yang menjadi tidak

     jelas.. Pelayanan kesehatan gratis memunculkan budaya ;menjadi sakit< sehingga datang ke

    +asilitas kesehatan meskipun sebenarnya penanganannya bisa dilakukan secara

    mandiri.".5. Saran (er*a)kan ke*)akan

    Beberapa saran perbaikan yang mungkin dapat dilakukan untuk perbaikan kebijakan

    aminan 5esehatan 3asional antara lain 8

    1. Penetapan kriteria yang jelas dan perbaikan pusat data )arga miskin yang

    kepesertaannya ditanggung pemerintah.%. $eninjau kembali jumlah anggota keluarga yang ditanggung pemberi kerja. Penetapan

    besaran iuran bersama yang ditanggung dapat bersi+at progresi+ dengan penambahan

     jumlah anggota keluarga.2. Penetapan besaran iuran bersama yang adil dengan kriteria yang jelas antara pemberi

    kerja dan pekerja, sesuai dengan kemampuan keuangan masing-masing.. Penetapan aturan yang jelas dan kebebasan memilih jenis layanan kesehatan bagi

    rumah sakit s)asta yang terlibat dalam program 53&. Penyusunan ulang +ormulasi pembiayaan pada +asilitas kesehatan tingkat pertama

    serta peningkatan penga)asan penggunaan dan pertanggungja)aban dana kapitasi.4. $emperbanyak sosialisasi dan program pembelajaran untuk meningkatkan

    pemahaman dan pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat.

    @. Peningkatan iuran kesehatan, penyesuaian tari+ layanan kesehatan dan peningkatan

    penga)asan pada penetapan kelas tari+ di rumah sakit, sehingga tidak akan

    mengakibatkan pembayaran klaim melebihi kemampuan BP6.!. Peninjauan ulang kebijakan 53 dan diselaraskan dengan pembiayaan melalui dana

     "PB3. 6ehingga dapat ditentukan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan dan

    pembiayaan yang digunakan untuk peningkatan kualitas +asilitas kesehatan.

    ".0. Pen+elenggaraan Keehatan d) *er*aga) Negara d) dun)a

    S)te! Keehatan d) Er'(a

    Hampir seluruh negara menerapkan Universal Health Coverage 'kecuali pera)atan karang

    gigi( )alaupun berbeda-beda alokasi dana baik dari Pemerintah, "suransi maupun indi0idu.

    3egara-negara yang menerapkan sistem Universal Health Coverage didominasi oleh ?6

    umum dan ?6 non pro+it dengan alokasi anggaran kesehatan berkisar 4 > 11 A dari "PB3

    masing-masing negara. 6elain itu, kemandirian dokter umum juga menjadi salah satu

    penopang kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di kebanyakan negara.

    Gar) Bear Pen+elenggaraan Keehatan d) *e*era(a Negara Er'(a

    N'. Negara Anggaran Pela+anan Keehatan Ru!ah Sak)t

  • 8/15/2019 JKN makalah

    23/28

    23

    Keehatan

    $dar) APBN&

    Daar 

    1. "ustria @,@A 7ersedia melalui dokter

    secara mandiri

    5apasitas tempat tidur

    sangant tinggi di ?6

    milik pemerintah

    %. Belgia !A $elalui dokter umum,pasien membayar uang

     jasa

    Banyak terdapat ?6s)asta dan non pro+it

    2. Denmark 4,&A $elalui dokter umum

    yang membuka praktek

    sendiri dan bersama

    6emua ?6 di ba)ah

    kontrol pemerintah

    . Ginlandia @,&A $engedepankan

    pelayanan kesehatan

    pre0enti+ 

    5apasitas tempat tidur

    yang tinggi, biaya ?6

    yang tinggi, jumlah hari

    inap sedikit

    &. Perancis 9,2A Dokter umum yang

    mandiri

    Dominasi dokter umum

    4. erman 1,A Dokter umum mandiri

    dan mena)arkan jasa

    yang banyak, terpisah

    dengan ?6

    Cebih dari &A

    merupakan ?6 s)asta

    dan non pro+it

    @. unani &,!A ?6 pemerintah

    berdampingan dengan

    dokter s)asta

    Banyak terdapat ?6

    s)asta

    !. Irlandia 6ama

    dengan rata-

    rata

    $elalui dokter umum

    yang membuka praktik

    sendiri dan bersama

    Banyak terdapat ?6

    umum

    9. Italia !,2A Dokter umum*s)asta

    diba)ah naungan dinas

    kesehatan

    Banyak terdapat ?6

    umum

    1. CuJemburg Diba)ah

    rata-rata

    7ersedia banyak

    melalui dokter yang

    mandiri

    6eimbang antara ?6

    umum dan s)asta

    11. Belanda !,4A $elalui dokter yang

    membuka prakterk

    sendiri dan bersama

    Banyak terdapat ?6 non

    pro+it

    1%. Portugal Diatas rata-

    rata

    Dijalankan oleh

    pemerintah dengan

    menggaji dokter 

    Banyak ?6 umum

    dengan tempat tidur

    yang sedikit

    12. 6panyol @,4A Dokter umum bekerja

    diba)ah pusat

    kesehatan dibatasi oleh

    area geogra+is

    Cebih dari &A

    merupakan ?6 non

    pro+it yang mandiri

    1. 6)edia @,%A $elalui pusat

    kesehatan

    5apasitas tempat tidur

    yang tinggi, biaya ?6

    yang tinggi, jumlah hari

    inap yang sedikit

    1&. Inggris 4,2A Dokter umum bekerjamelalui group

    Bergerak dari ?6 umumke ?6 yang mandiri

  • 8/15/2019 JKN makalah

    24/28

    24

    3egara-negara seperti Denmark, Irlandia, CuJemburg, dan Inggris tidak me)ajibkan

    asuransi 'bahkan tidak ada asuransi pemerintah( untuk jaminan kesehatan karena

    pemerintah telah menganggarkan alokasi dana yang cukup besar untuk penyelenggaraan

    kesehatan melalui pajak yang tinggi di negara tersebut. Di Denmark, siapapun yang telah

    masuk ke negara tersebut 'imigran sekalipun( dan mempunyai i#in tinggal yang sah

    mendapat jaminan dan hak yang setara dalam akses pelayanan kesehatan tanpa perlu

    mengeluarkan uang atau membayar asuransi.

    Pen+elenggaraan Keehatan d) A)a

    Penyelenggaraan kesehatan di "sia, umumnya diatur langsung oleh pemerintah, dengan

    peran s)asta sebagai pembantu penyediaan layanan kesehatan. Peran s)asta memegangperan yang cukup besar di beberapa negara di "sia, bahkan dalam pola regulasi, pada

    negara singapura pemerintah hanya sebagai regulator, meskipun sebagian besar ?umah

    sakit dimiliki negara. Berikut disajikan tabel perbandingan pelayanan kesehatan di negara-

    negara "sia timur dan "sia tenggara.

    7abel. Penyelenggaraan kesehatan di berbagai 3egara di "sia 7imur 

    N'

    .

    Negara Regula) Pela+anan Keehatan Daar  

    Sekt'r Pe!er)ntah Sekt'r S

  • 8/15/2019 JKN makalah

    25/28

    25

    6elatan milik pemerintah 1A klinik milik

    s)asta, institusi

    s)asta terus

    meningkat dan

    mempengaruhi

    kenaikan pendapatan

    negara

    &. 7ai)an Departemen kesehatan

    bertanggungja)ab penuh

    terhadap

    penyelenggaraan

    kesehatan

    7idak diketahui 7erdapat 19.12& klinik

    s)asta

    7abel. Penyelenggaraan kesehatan di berbagai negara di "sia 7enggara

    N'

    .

    Negara Regula) Pela+anan Keehatan Daar  

    Sekt'r Pe!er)ntah Sekt'r S

  • 8/15/2019 JKN makalah

    26/28

    26

    pemerintah, 1.94

    dokter gigi,, .&19

    pera)at, [email protected]

    bidan, sanggup

    menanmpung 2!A

    ra)at inap4 7hailand 7idak diketahui 6anggup menampung

    @!,% Ara)at inap,

    dokter dan pera)at

    dalam jumlah yang

    cukup besar 

    Biasanya

    menyediakan jasa

    ;jemput bola<

    @ Eietnam 7idak diketahui 6emuanya terpusat

    pada kementerian

    kesehatan

    umlahnya sedikit

    ! 6ingapura Pemerintah pusat

    bertugas sebagai perumuskebijakan saja,

    menyelenggarakan

    kesehatan

    !A ?6 milik

    pemerintah

    %A ?6 s)asta

    memiliki daya saingmasing-masing yang

    tinggi

    3. Penutu(

    De)asa ini, berkembang sebuah )acana bah)a tidak hanya masyarakat miskin atau

    tidak mampu saja yang membutuhkan jaminan kesehatan namun diperlukan sebuah

     jaminan kesehatan yang lebih bersi+at semesta. 6elain itu, kondisi perekonomian yang

    berkembang saat ini baik dilihat secara global, regional maupun nasional, mendorongsemakin diperlukannya suatu sistem jaminan sosial yang bersi+at nasional dengan

    kepesertaan )ajib bagi seluruh rakyat Indonesia. 6istem jaminan sosial dimaksud harus

    mampu memberikan perlindungan menyeluruh bagi masyarakat terutama pada kondisi -

    kondisi tertentu seperti sakit, mengalami kecelakaan, meninggal, kehilangan pekerjaan dan

    pada saat memasuki usia lanjut, dsb. 6ementara beberapa jaminan sosial yang ada yaitu

    P7 amsostek, P7 "skes, P7 7aspen dan P7 "sabri dan P5$ belum mampu memenuhi

    tuntutan dimaksud.

    5ebijakan 53 merupakan bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat

    agar dapat memenuhi kebutuhannya terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu.

    5ebijakan ini diharapkan mampu mengatasi masalah mendasar masyarakat dalam

    memenuhi kebutuhan akan pelayanan kesehatan. aminan kesehatan diselenggarakan

    secara nasional dengan menerapkan prinsip asuransi kesehatan sosial. Diselenggarakan

    secara nasional untuk dapat memenuhi prinsip portabilitas bah)a jaminan kesehatan bisa

    dinikmati di seluruh )ilayah Indonesia. $enurut Ha+id# '%9(, meskipun berbentuk asuransi

    bukan berarti masyarakat miskin yang harus membayar premi. 6esuai dengan D 19&

    Pasal 2 ayat '1( yang menyatakan bah)a ;Gakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara

  • 8/15/2019 JKN makalah

    27/28

    27

    oleh negara

  • 8/15/2019 JKN makalah

    28/28