JKN UKDI no 1

22
Soalmateri JKN Nomor 1 ASAS, DASAR, KAIDAH DAN TUJUAN PRAKTIK KEDOKTERAN DI INDONESIA By saukat Kata asasdidalamkamusbesarbahasa Indonesia (1) PraktikKedokteran Indonesia berdasarkanpadanilaiilmiah, manfaat, keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, sertaperlindungandan keselamatanpasien. a) Nilaiilmiah yang dimaksudadalahpraktikkedokteranberdasarkan padailmupengetahuandanteknologiyang diperoleh, baikdalam pendidikanmaupunpengalaman, sertaetikaprofesi. b) Asasmanfaatadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteranharus memberikanmanfaatbagikemanusiaandalamrangka mempertahankandanmeningkatkanderajatkesehatanmasyarakat. c) Asaskeadilanadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteran yang memberikanpelayanansecaraadildanmeratakepadasetiap orang denganbiaya yang terjangkau, dengantetapmemberikan pelayanan yang bermutu. d) Asaskemanusiaanadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteran yangmemberikanperlakuan yang samadengantidakmembedakan suku, bangsa, agama, ras, gender, status sosial, ekonomi, dan pandanganpolitik. e) Asaskeseimbanganadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteran yangtetapmenjagakeserasiansertakeselarasanantara kepentinganindividudanmasyarakat. f) Asasperlindungandankeselamatanadalahpenyelenggarakan praktikkedokterantidakhanyamemberikanpelayanankesehatan

description

i

Transcript of JKN UKDI no 1

Page 1: JKN UKDI no 1

Soalmateri JKN Nomor 1

ASAS, DASAR, KAIDAH DAN TUJUAN PRAKTIK KEDOKTERAN DI INDONESIA

By saukat

Kata asasdidalamkamusbesarbahasa Indonesia

(1) PraktikKedokteran Indonesia berdasarkanpadanilaiilmiah, manfaat,

keadilan, kemanusiaan, keseimbangan, sertaperlindungandan

keselamatanpasien.

a) Nilaiilmiah yang dimaksudadalahpraktikkedokteranberdasarkan

padailmupengetahuandanteknologiyang diperoleh, baikdalam

pendidikanmaupunpengalaman, sertaetikaprofesi.

b) Asasmanfaatadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteranharus

memberikanmanfaatbagikemanusiaandalamrangka

mempertahankandanmeningkatkanderajatkesehatanmasyarakat.

c) Asaskeadilanadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteran yang

memberikanpelayanansecaraadildanmeratakepadasetiap orang

denganbiaya yang terjangkau, dengantetapmemberikan

pelayanan yang bermutu.

d) Asaskemanusiaanadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteran

yangmemberikanperlakuan yang samadengantidakmembedakan

suku, bangsa, agama, ras, gender, status sosial, ekonomi, dan

pandanganpolitik.

e) Asaskeseimbanganadalahpenyelenggaraanpraktikkedokteran

yangtetapmenjagakeserasiansertakeselarasanantara

kepentinganindividudanmasyarakat.

f) Asasperlindungandankeselamatanadalahpenyelenggarakan

praktikkedokterantidakhanyamemberikanpelayanankesehatan

semata, tetapiharusmampumemberikanpeningkatanderajat

Page 2: JKN UKDI no 1

kesehatandengantetapmemperhatikanperlindungandan

keselamatanpasien. Walaupunseorangdoktertidakdapat

menjaminkesembuhanpasien, namunsetiapdoktersenantiasa

berupayauntukmeringankanpenderitaanpasien.

Praktikkedokteran Indonesia mengacukepada 4 kaidahdasar moral

yaitu :

a) Menghormatimartabatmanusia (respect for person). Menghormati

martabatmanusia. Pertama, setiapindividu (pasien) harus

diperlakukansebagaimanusia yang memilikiotonomi (hakuntuk

menentukannasibdirisendiri), dankedua, setiapmanusia yang

otonominyaberkurangatauhilangperlumendapatkanperlindungan.

b) Berbuatbaik (beneficence). Selainmenghormatimartabatmanusia,

dokterjugaharusmengusahakan agar pasien yang dirawatnya

terjagakeadaankesehatannya (patient welfare). Pengertian

”berbuatbaik” diartikanbersikapramahataumenolong, lebihdari

sekedarmemenuhikewajiban.

c) Tidakberbuat yang merugikan (non-maleficence). Praktik

Kedokteranharuslahmemilihpengobatan yang paling kecil

risikonyadan paling besarmanfaatnya. Pernyataankuno: first, do

no harm, tetapberlakudanharusdiikuti.

d) Keadilan (justice). Perbedaankedudukansosial, tingkatekonomi,

pandanganpolitik, agama danfahamkepercayaan, kebangsaan

dankewarganegaraan, status perkawinan, sertaperbedaanjender

tidakbolehdantidakdapatmengubahsikapdokterterhadap

pasiennya. Tidakadapertimbangan lain selainkesehatanpasien

yangmenjadiperhatianutamadokter. Prinsipdasarinijuga

mengakuiadanyakepentinganmasyarakatsekitarpasien yang

Page 3: JKN UKDI no 1

harusdipertimbangkan.

(3) Pelaksanaanasasdankaidahpraktikkedokteran Indonesia bertujuan

untuk:

a) memberikanperlindungankepadapasien;

b) mempertahankandanmeningkatkanmutupelayananmedik; dan

c) memberikankepastianhukumkepadamasyarakat, dokter, dan

doktergigi.

Asas, dasar, kaidahdantujuanpraktikkedokteran

Pusatdaripraktikkedokteranialahhubunganataurelasi yang terjalinantarapasiendengandokter.Diawalisejaksipasienmendatangiseorangdokteruntukmemintapenangananmasalahkesehatan yang dideritanya.Praktikkedokteransendiripadadasarnyamerupakankombinasiantarasainsdanseni.Senikedokteranadalahpenerapangabunganantarailmukedokteran, intuisi, sertakeputusanmedisuntukmenentukan diagnosis yang tepatdanperencanaanperawatanuntukpasien.

Menurutpersepsikebanyakan orang, doktermerupakanprofesi yang paling muliadimanadoktermenjalankanperanannyasebagaipekerjasosial yang siapmemberikanpertolongankepadapasienkapandandimanapuniaberada. Karenahaltersebut, duniakedokteranseakantidakterjangkauolehhukum.

Berikutiniketentuan-ketentuanatauundang-undang yang berkaitandenganpraktikkedokteran.

PRAKTIK KEDOKTERAN

Dalampraktek, seorangdokterharus:

- Membangunrelasidenganpasien

- Mengumpulkan data (riwayatkesehatandanpemeriksaanfisiktermasukhasillaboratoriumataupenunjangmedis)

- Menganalisa data

- Membuatrencanaperawatan (tes yang harusdijalaniberikutnya, terapi, rujukan)

Page 4: JKN UKDI no 1

- Merawatpasien

- Memantaudanmenilaijalannyaperawatandandapatmengubahperawatanbiladiperlukan.

Praktikkedokteranmerupakanintidariberbagaikegiatandalampenyelenggaraanupayakesehatan.Karenaituharusdilakukanolehdokter yang memilikietikadan moral yang tinggi, sertakompetensi yang secaraterus-menerusharusditingkatkanmutunyamelaluipendidikandanpelatihanberkelanjutan.Praktikkedokteran (promotif, preventif, kuratif, danrehabilitatif) dilaksanakansebagaisuatukesepakatanberdasarkanhubungankepercayaanantaradokterdenganpasien.Kesepakatan yang dimaksudadalahupayamaksimalpengabdianprofesikedokteran yang harusdilakukandokterdalampenyembuhandanpemulihankesehatanpasiensesuaidenganstandarpelayanan, standarprofesi, sertastandarproseduroperasional.Doktermempunyaitanggungjawab yang besarterhadapmanusia (pasien/masyarakat), hukum, dirisendiri (hatinuraninya), danTuhan Yang MahaEsa.

ASPEK HUKUM PRAKTIK KEDOKTERAN

Denganberkembangnyakesadaranmasyarakatakankebutuhantentangperlindunganhukum, kiniduniakedokteranmenjadiobjekhukum. Karenaituparapetugas di bidangkedokteransudahselayaknyamengetahuiaspekmedicolegalpraktikkedokteran.Pengaturanpraktikdokter di Indonesia berdasarkanundang-undang No. 29/2004 tentangPraktikKedokteran (UUPK).

UNDANG-UNDANG TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN.

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

DalamUndang-undangini yang dimaksuddengan:

1. Praktikkedokteranadalahrangkaiankegiatan yang dilakukanolehdokterdandoktergigiterhadap

pasiendalammelaksanakanupayakesehatan.

2. Dokterdandoktergigiadalahdokter, dokterspesialis, doktergigi, dandoktergigispesialislulusan

pendidikankedokteranataukedokterangigibaik di dalammaupun di luarnegeri yang diakuioleh

PemerintahRepublik Indonesia sesuaidenganperaturanperundang-undangan.

3. KonsilKedokteran Indonesia adalahsuatubadanotonom, mandiri, nonstruktural, danbersifat

independen, yang terditiatasKonsilKedokterandanKopsilKedokteran Gigi.

Page 5: JKN UKDI no 1

4. Sertifikatkompetensiadalahsurattandapengakuanterhadapkemampuanseorangdokterataudokter

gigiuntukmenjalankanpraktikkedokteran di seluruh Indonesia setelah lulus ujikompetensi.

5. Registrasiadalahpencatatanresmiterhadapdokterdandoktergigi yang telahmemilikisertifikat

kompetensidantelahmempunyaikualifikasitertentulainnyasertadiakuisecarahukumuntuk

melakukantindakanprofesinya.

6. Registrasiulangadalahpencatatanulangterhadapdokterdandoktergigi yang telahdiregistrasisetelahmemenuhipersyaratan yang berlaku.

7. Suratizinpraktikadalahbuktitertulis yang diberikanpemerintahkepadadokterdandoktergigi yangakanmenjalankanpraktikkedokteransetelahmemenuhipersyaratan.

8. Surattandaregistrasidokterdandoktergigiadalahbuktitertulis yang diberikanolehKonsilKedokteran Indonesia kepadadokterdandoktergigi yang telahdiregistrasi.

9. Saranapelayanankesehatanadalahtempatpenyelenggaraanupayapelayanankesehatan yang dapatdigunakanuntukpraktikkedokteranataukedokterangigi.

10. Pasienadalahsetiap orang yang melakukankonsultasimasalahkesehatannyauntukmemperolehpelayanankesehatan yang diperlukanbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungkepadadokterataudoktergigi.

11. Profesikedokteranataukedokterangigiadalahsuatupekerjaankedokteranataukedokterangigi yangdilaksanakanberdasarkansuatukeilmuan, kompetensi yang diperolehmelaluipendidikan yang

berjenjang, dankodeetik yang bersifatmelayanimasyarakat.

12. OrganisasiprofesiadalahIkatanDokter Indonesia untukdokterdanPersatuanDokter Gigi Indonesia

untukdoktergigi.

13. Kolegiumkedokteran Indonesia dankolegiumkedokterangigi Indonesia adalahbadan yang dibentuk

olehorganisasiprofesiuntukmasing-masingcabangdisiplinilmu yang bertugasmengampucabang

disiplinilmutersebut.

14. MajelisKehormatanDisiplinKedokteran Indonesia adalahlembaga yang berwenanguntuk

menentukanadatidaknyakesalahan yang dilakukandokterdandoktergigidalampenerapandisiplin

ilmukedokterandankedokterangigi, danmenetapkansanksi.

15. Menteriadalahmenteri yang tugasdantanggungjawabnya di bidangkesehatan.

ASAS DAN TUJUAN

Page 6: JKN UKDI no 1

Uupraktikkedokteranth. 2004, bab 2 pasal 2 danpasal 3

Pasal 2

PraktikkedokterandilaksanakanberasaskanPancasiladandidasarkanpadanilaiilmiah, manfaat, keadilan,kemanusiaan, keseimbangan, sertaperlindungandankeselamatanpasien.

Pasal 3

Pengaturanpraktikkedokteranbertujuanuntuk:

a. memberikanperlindungankepadapasien;

b. mempertahankandanmeningkatkanmutupelayananmedis yang diberikanolehdokterdandoktergigi;

dan

c. memberikankepastianhukumkepadamasyarakat, dokterdandoktergigi.

2. Kewenangan dan Kewajiban Dokter

By yama

Kewenangan berasal dari kata wewenang memiliki arti yaitu mempunyai atau

mendapatkan hak dan kekuasaan untuk melakukan sesuatu.

Untuk memperoleh kewenangan, dokter yang akan berpraktik harus memiliki Surat

Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Untuk

memperoleh STR diperlukan persyaratan:

a) ijazah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis dari institusi

pendidikan kedokteran yang terakreditasi. Khusus untuk lulusan luar negeri harus

melalui mekanisme evaluasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

b) surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi di atas

kertas bermaterai;

c) surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi di atas

kertas bermaterai;

d) surat keterangan sehat fisik dan mental;

e) sertifikat kompetensi melalui uji kompetensi; dan

f) surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan etika profesi.

Page 7: JKN UKDI no 1

Surat tanda registrasi berlaku selama 5 (lima) tahun. Registrasi ulang harus memenuhi

persyaratan seperti pada paragraf (4) huruf c dan huruf d. Bentuk uji kompetensi pada

registrasi ulang akan ditentukan oleh Kolegium.

Dokter yang telah memiliki STR mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran

sesuai dengan pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yaitu:

a) mewawancarai pasien;

b) memeriksa fisik dan mental pasien;

c) menentukan pemeriksaan penunjang;

d) menegakkan diagnosis;

e) menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien;

f) melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi;

g) menulis resep obat dan alat kesehatan;

h) menulis surat keterangan dokter atau dokter gigi;

i) menyimpan obat dan alat kesehatan dalam jumlah dan jenis yangdiizinkan; dan

j) meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil

yang tidak ada apotik.

Yang dimaksud dengan pengertian kewajiban adalah sesuatu yang harus diberikan

dengan penuh tanggung jawab. Sedangkan pengertian hak adalah sesuatu hal yang mutlak

menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung pada diri kita.

Sehubungan dengan kewenangan melakukan praktik tersebut, maka seorang dokter wajib

melakukan hal-hal sebagai berikut :

a) mengutamakan kepentingan pasien;

b) memperlakukan pasien secara sopan dan penuh perhatian;

c) menghormati martabat dan privasi pasien;

d) mendengarkan pasien dan menghormati pandangan serta pendapatnya;

e) memberikan informasi kepada pasien secara jelas;

f) memberikan edukasi untuk meningkatkan kesehatan;

g) menghormati hak pasien dalam pengambilan keputusan tentang pelayanan yang akan

diberikan;

h) mempertahankan dan memperbaharui pengetahuan serta keterampilan profesi;

i) menyadari keterbatasan kompetensi profesi;

Page 8: JKN UKDI no 1

j) dapat dipercaya dan jujur;

k) menghormati dan menyimpan informasi rahasia pasien;

l) menghormati agama dan kepercayaan pasien;

m) senantiasa berusaha mengurangi risiko yang akan menimpa pasien;

n) menghindari penyalahgunaan wewenang sebagai dokter;

o) bekerja sama antarsejawat untuk memberi pelayanan kedokteran terbaik;

p) melaksanakan praktik kedokteran sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

q) melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali jika ada orang

lain yang bertugas dan mampu melakukannya.

3. Asuhan Klinis yang Baik

By yama

Menyediakan Asuhan Klinis yang Baik

Asuhan klinis yang baik meliputi:

a) Menilai keadaan pasien yang adekuat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik,

apabila diperlukan juga melakukan pemeriksaan tambahan yang sesuai;

b) Melakukan atau merencanakan pemeriksaan lanjutan, dan melakukan terapi apabila

diperlukan;

c) Melakukan tindakan yang tepat;

d) Melakukan tindakan segera apabila diperlukan; dan

e) Merujuk pasien kepada dokter lain yang sesuai, bila ada indikasi.

Beberapa sikap yang diperlukan dalam memberikan pelayanan, yaitu:

a) Mengenali dan bekerja di dalam batas-batas kompetensi profesi;

b) Senantiasa bersedia berkonsultasi dengan sejawat;

c) Meyakini dirinya senantiasa dalam keadaan yang kompeten (mampu dan sehat baik

fisik maupun mental) ketika menegakkan diagnosis, merencanakan, dan memberikan

terapi;

d) Menjaga agar rekam medis selalu jelas, akurat, dapat dibaca dan sesuai dengan

keadaan pasien waktu ditulis, serta berisi temuan klinis yang relevan, keputusan yang

diambil sewaktu, penjelasan yang diberikan kepada pasien, dan jenis obat atau

tindakan yang direncanakan atau dilakukan;

e) Senantiasa saling memberi informasi kepada sejawat tentang pasien rawat bersama;

Page 9: JKN UKDI no 1

f) Memberikan terapi untuk mengurangi penderitaan atau rasa sakit kepada pasien yang

tidak mempunyai harapan sembuh;

g) Resep harus ditulis dengan tata cara yang benar, jelas dan terbaca.

h) Tidak boleh merekomendasikan kepada pasien tentang pemeriksaan, terapi, atau

melakukan rujukan, yang tidak bermanfaat bagi pasien;

i) Menjelaskan kepada pasien mengenai manfaat dan efek yang tidak diinginkan dari

obat/bahan dan atau tindakan, sebelum dan sesudah terapi dan menuliskannya di

dalam rekam medis;

j) Melaporkan hasil terapi, tindakan, dan/atau efek obat yang tidakdiinginkan kepada

Komite Medik Rumah Sakit atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk

kepentingan peningkatan mutu asuhan klinis;

k) Memanfaatkan segala sumber daya yang ada secara efisien.

Apabila terdapat keterbatasan sarana dan prasarana, dokter menentukan keputusan terapi

atau tindakan secara bijak. Keputusan ini secara proporsional disampaikan kepada pasien dan

ditulis dalam rekam medis.

Jika dokter mempunyai alasan yang baik untuk berpendapat bahwa kemampuannya untuk

memberikan terapi secara tepat kepada pasien terhambat secara serius karena kekurangan

tempat bertindak, kekurangan peralatan yang diperlukan atau kekurangan sarana lainnya,

maka hal ini harus disampaikan kepada yang berwenang untuk dapat memperbaikinya.

Dokter harus mencatat kekhawatirannya ini serta langkah-langkah yang sudah dilakukan

dalam catatan khusus.

Keputusan Memilih Asuhan Medis

Prioritas pemeriksaan harus diberikan berdasarkan penilaian keadaan klinis pasien

dan efektivitas pemeriksaan. Demikian juga dengan keputusan penentuan terapi. Dalam

melakukan hal tersebut tidak boleh dipengaruhi oleh gaya hidup pasien, budaya, kepercayaan,

ras, warna kulit, jenis kelamin, cacat, umur, dan keadaan sosial ekonomi. Dokter tidak boleh

menolak atau menunda terapi yang diperlukan.

Jika dokter merasa bahwa pasien tidak yakin akan saran atau terapi atau tindakan

yang akan diberikan, maka dokter harus menjelaskan sekali lagi dengan lebih rinci atas saran,

terapi dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Selanjutnya, dokter mengatakan

kepada pasien tentang haknya untuk pergi atau berobat ke dokter lain untuk memperoleh

opini kedua.

Page 10: JKN UKDI no 1

Dokter tidak boleh menolak untuk mengobati pasien penyakit menular yang berisiko

terhadap dirinya. Jika penyakit pasien berisiko terhadap dirinya, maka dokter harus

melindungi dirinya sebelum melakukan pemeriksaan atau memberikan terapi.

Terapi Dalam Keadaan Darurat

Dalam keadaan darurat, dokter harus memberikan pertolongan sesuai dengan sarana

dan prasarana yang ada. Keadaan ini membebaskan kewajiban bagi dokter untuk memiliki

Surat Izin Praktik.

4. MEMPERTAHANKAN PRAKTIK KEDOKTERAN YANG BAIK

By saukat

6.1 Selalu Mengikuti Perkembangan

(18) Dokter harus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkini

selama berprofesi.

(19) Setiap dokter yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

kedokteran yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan atau

lembaga lain yang terakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka

penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

kedokteran.

6.2 Mempertahankan Kualitas Asuhan Medis

(20) Dalam mempertahankan dan memonitor kualitas asuhan medis yang

diberikan, dokter harus mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap

keselamatan pasien dan harus bekerja sama dengan sejawat dan/atau

tenaga kesehatan lain.

Untuk itu dokter harus:

a) Membuat rekam medik secara benar dan baik;

b) Mengikuti secara rutin dan sistematis audit klinis atau medis. Dokter

harus merespon atau menindaklanjuti hasil audit tersebut untuk

meningkatkan kualitas penyelenggaraan praktik, antara lain dengan

Page 11: JKN UKDI no 1

mengikuti pendidikan dan pelatihan lanjutan; dan

c) Membuat laporan, catatan pribadi, dan melaporkan tentang kejadian

yang tidak menyenangkan pada forum audit internal untuk

membantu menurunkan risiko terhadap pasien.

TAMBAHANDalammempertahankanpraktikedokterandokterharusmemahamiuu PRAKTIK kedokteran no.29 th 2004 ttgpenyelenggaraanpraktik kedokteran

PENYELENGGARAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

BagianKesatu

SuratIzinPraktik

Pasal 36

Setiapdokterdandoktergigi yang melakukanpraktikkedokteran di Indonesia wajibmemilikisuratizin

praktik.

Pasal 37

(1) SuratizinpraktiksebagaimanadimaksuddalamPasal 36 dikeluarkanolehpejabatkesehatan yang

berwenang di kabupaten/kotatempatpraktikkedokteranataukedokterangigidilaksanakan.

(2) Suratizinpraktikdokterataudoktergigisebagaimanadimaksudpadaayat (1) hanyadiberikanuntuk

palingbanyak 3 (tiga) tempat.

(3) Satusuratizinpraktikhanyaberlakuuntuk 1 (satu) tempatpraktik.

Pasal 38

(1) UntukmendapatkansuratizinpraktiksebagaimanadimaksuddalamPasal 36 dokterataudoktergigi

harus:

a. memilikisurattandaregistrasidokteratausurattandaregistrasidoktergigi yang masihberlaku

Page 12: JKN UKDI no 1

sebagaimanadimaksuddalamPasal 29, Pasal 31, danPasal 32;

b. mempunyaitempatpraktik; dan

c. memilikirekomendasidariorganisasiprofesi.

(2) Suratizinpraktikmasihtetapberlakusepanjang:

a. surattandaregistrasidokteratausurattandaregistrasidoktergigimasihberlaku; dan

b. tempatpraktikmasihsesuaidengan yang tercantumdalamsuratizinpraktik.

(3) KetentuanlebihlanjutmengenaisuratizinpraktikdiaturdenganPeraturanMenteri.

BagianKedua

PelaksanaanPraktik

Pasal 39

Praktikkedokterandiselenggarakanberdasarkanpadakesepakatanantaradokterataudoktergigidengan

pasiendalamupayauntukpemeliharaankesehatan, pencegahanpenyakit, peningkatankesehatan,

pengobatanpenyakitdanpemulihankesehatan.

Pasal 40

(1) Dokterataudoktergigi yang berhalanganmenyelenggarakanpraktikkedokteranharusmembuat

pemberitahuanataumenunjukdokterataudoktergigipengganti.

(2) Dokterataudoktergigipenggantisebagaimanadimaksudpadaayat( 1) harusdokterataudoktergigi

yangmempunyaisuratizinpraktik.

Pasal 41

(1) Dokterataudoktergigi yang telahmempunyaisuratizinpraktikdanmenyelenggarakanpraktik

kedokteransebagaimanadimaksuddalamPasal 36 wajibmemasangpapannamapraktikkedokteran.

(2) Dalamhaldokterataudoktergigiberpraktik di saranapelayanankesehatan, pimpinansarana

Page 13: JKN UKDI no 1

pelayanankesehatanwajibmembuatdaftardokterataudoktergigi yang melakukanpraktik

kedokteran.

Pasal 42

Pimpinansaranapelayanankesehatandilarangmengizinkandokterataudoktergigi yang tidakmemiliki

suratizinpraktikuntukmelakukanpraktikkedokteran di saranapelayanankesehatantersebut.

Pasal 43

KetentuanlebihlanjutmengenaipelaksanaanpraktikkedokterandiaturdenganPeraturanMenteri.

BagianKetiga

PemberianPelayanan

Paragraf 1

StandarPelayanan

Pasal 44

(1) Dokterataudoktergigidalammenyelenggarakanpraktikkedokteranwajibmengikuti, standar

pelayanankedokteranataukedokterangigi.

(2) Standarpelayanansebagaimanadimaksudpadaayat (1) dibedakanmenurutjenisdan strata sarana

pelayanankesehatan.

(3) Standarpelayananuntukdokterataudoktergigisebagaimanadimaksudpadaayat (1) danayat (2)

diaturdenganPeraturanMenteri.

Paragraf 2

PersetujuanTindakanKedokteranatauKedokteran Gigi.

Pasal 45

(1) Setiaptindakankedokteranataukedokterangigi yang akandilakukanolehdokterataudoktergigi

terhadappasienharusmendapatpersetujuan.

Page 14: JKN UKDI no 1

(2) Persetujuansebagaimanadimaksudpadaayat (1) diberikansetelahpasienmendapatpenjelasansecara

lengkap.

(3) Penjelasansebagaimanadimaksudpadaayat (2) sekurang-kurangnyamencakup:

a. diagnosis dantatacaratindakanmedis;

b. tujuantindakanmedis yang dilakukan;

c. alternatiftindakan lain danrisikonya;

d. risikodankomplikasi yang mungkinterjadi; dan

e. prognosis terhadaptindakan yang dilakukan.

(4) Persetujuansebagaimanadimaksudpadaayat (2) dapatdiberikanbaiksecaratertulismaupunlisan.

(5) Setiaptindakankedokteranataukedokterangigi yang mengandungrisikotinggiharusdiberikan

denganpersetujuantertulis yang ditandatanganioleh yang berhakmemberikanpersetujuan.

(6) Ketentuanmengenaitatacarapersetujuantindakankedokteranataukedokterangigisebagaimana

dimaksudpadaayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), danayat (5) diaturdenganPeraturanMenteri.

Paragraf 3

RekamMedis

Pasal 46

(1) Setiapdokterataudoktergigidalammenjalankanpraktikkedokteranwajibmembuatrekammedis.

(2) Rekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) harussegeradilengkapisetelahpasienselesai

menerimapelayanankesehatan.

(3) Setiapcatatanrekammedisharusdibubuhinama, waktu, dantandatanganpetugas yang memberikan

Page 15: JKN UKDI no 1

pelayananatautindakan.

Pasal 47

(1) DokumenrekammedissebagaimanadimaksuddalamPasal 46 merupakanmilikdokter, doktergigi,

atausaranapelayanankesehatan, sedangkanisirekammedismerupakanmilikpasien.

(2) Rekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) harusdisimpandandijagakerahasiaannyaoleh

dokterataudoktergigidanpimpinansaranapelayanankesehatan.

(3) Ketentuanmengenairekammedissebagaimanadimaksudpadaayat (1) danayat (2) diaturdengan

PeratuRahasiaKedokteran

Pasal 48

(1) Setiapdokterataudoktergigidalammelaksanakanpraktikkedokteranwajibmenyimpanrahasia

kedokteran.

(2) Rahasiakedokterandapatdibukahanyauntukkepentingankesehatanpasien, memenuhipermintaan

aparaturpenegakhukumdalamrangkapenegakanhukum, permintaanpasiensendiri, atauberdasarkan

ketentuanperundang-undangan.

(3) KetentuanlebihlanjutmengenairahasiakedokterandiaturdenganPeraturanMenteri.

Paragraf 5

KendaliMutudanKendaliBiaya

Pasal 49

(1) Setiapdokterataudoktergigidalammelaksanakanpraktikkedokteranataukedokterangigiwajib

menyelenggarakankendalimutudankendalibiaya.

(2) Dalamrangkapelaksanaankegiatansebagaimanadimaksudpadaayat (1) dapatdiselenggarakan audit

Page 16: JKN UKDI no 1

medis.

(3) Pembinaandanpengawasanketentuansebagaimanadimaksudpadaayat (1) danayat (2) dilaksanakan

olehorganisasiprofesi.ranMenteri.

5. PELATIHAN, PENGAJARAN, DAN PENILAIAN

By surya

Pelatihan dan Pengajaran

Sesuai dengan pasal 27 bab V pendidikan dan pelatihan kedokteran dalam UU RI No.

29 Tahun 2004 tentang praktik kedokteran, pelatihan kedokteran ditujukan untuk

memberikan kompetensi kepada dokter, dilaksanakan sesuai dengan standar pendidikan

profesi kedokteran. Setiap dokter yang berpraktik wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan

kedokteran berkelanjutan yang diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga lain

yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam rangka penyerapan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi kedokteran. Pendidikan dan pelatihan kedokteran berkelanjutan

dilaksanakan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh organisasi profesi kedokteran.

Berdasarkan buku penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia, dokter yang

bekerja di rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya harus bersedia memberikan

kontribusi dalam upaya peningkatan kualitas praktik kedokteran di tempat dia bekerja dalam

bentuk pelatihan informal ataupun formal.

Sesuai dengan buku penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia,

terkait dengan pengajaran, dokter yang bekerja di rumah sakit pendidikan dan jejaringnya

harus memberikan kontribusi pelatihan dan pengajaran pada pendidikan mahasiswa (calon

dokter) atau program pendidikan dokter lainnya sesuai dengan tujuan pendidikan dan

kompetensi yang akan dicapai. Dokter yang mempunyai tanggung jawab untuk mengajar

sehingga dokter tersebut harus mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

profesionalitas, sebagai seorang tenaga pengajar yang kompeten. Dokter juga harus

melaksanakan proses pembelajaran dengan benar dan baik.

Membuat Penilaian dan Rekomendasi

Dalam pelayanan kesehatan, dokter harus senantiasa memberikan penilaian terhadap

jalannya asuhan medis di sarana tempatnya bekerja dan memberikan rekomendasi sesuai

kompetensi dan standar yang diketahui kepada manajemen sarana pelayanan kesehatan.

Page 17: JKN UKDI no 1

Dalam proses pengajaran, dokter sebagai penilai harus jujur dan objektif dalam memberikan

penilaian kinerja dokter lain termasuk pada dokter yang dilatih atau dibimbingnya. Penilaian

yang tidak jujur akan berisiko terhadap pasien. Seluruh informasi yang relevan dan

berhubungan dengan kompetensi dan kinerja dokter harus dinilai secara objektif. Dokter

sebagai penilai harus memberikan komentar yang jujur ketika membuat rekomendasi atau

laporan kinerja sejawat atau dokter yang dibimbingnya.