Bahan Pbl Blok 5

24
PENDAHULUAN Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi . Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh. Ada tiga macam otot secara umum yaitu oto lurik, otot polos, dan juga otot jantung. Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.

description

blok5

Transcript of Bahan Pbl Blok 5

PENDAHULUAN

Ototadalah sebuahjaringan konektifdalam tubuh yang tugas utamanyakontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagiantubuh& substansi dalam tubuh.Ada tiga macam otot secara umum yaitu oto lurik, otot polos, dan juga otot jantung.Otot manusia bekerja dengan cara berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya menggelembung (membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.

ISI

Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:Kontraksibilitas,yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.Ektensibilitas,yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula.Elastisitas,yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.

JENIS JENIS OTOT Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.OTOT LURIK (OTOT RANGKA)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis.Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:1. ventrikel(empal),merupakan bagian tengah yang menggembung.2.Urat otot (tendon),merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:1. Origomerupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.2. Insersiomerupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadikisut atau mengalami atrofi.

OTOT POLOS Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel sel yang berbentuk kumparan halus. Masing masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polostidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom.Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:1. Dinding saluran pencernaan2. Saluran-saluran pernapasan3. Pembuluh darah4. Saluran kencing dan kelamin\

OTOT JANTUNG Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.

FUNGSI OTOT Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan kedua . dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum . tonus yang maksimum terus menerus disebut tetanus.

SIFAT KERJA OTOTSifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini:AntagonisAntagonis adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan, contohnya adalah:1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan)misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup),misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.SinergisSinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

MEKANISME KERJA OTOT Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments. Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi.

SUMBER ENERGI UNTUK KERJA OTOT ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.ATP ---- ADP + PAktiN + MiosinAktomiosinATPaseFosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.kreatinFosfokreatin + ADP ----------------------- keratin + ATPFosfokinase

Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

RADIOLOGI

Modalitas pemeriksaan radiologi :1.Radiografi konvensional2.CT scan3.MRI4.Nuclear Medicine5.Ultrasonografi

Foto foto dibuat dengan berbagai posisi proyeksi:AP PA Lateral OblikWaters, towner, Stenven, Shuller, dll.RheeseEishlerDll.

1.Radiografi Konvensional

Posisi yang digunakan adalah Axial, Sagital, Coronal, dan 3D untuk CT Scan.Menggunakan pancaran sinar X untuk menggambar struktur dada, abdomen, tulang dan sebagainya.Bagian dari spectrumelektromagnetik, dipancarkan akibat pengeboman anoda wolfram oleh electron electron bebas dari suatu katoda.Keuntungan radiografi digital :opengurangan yang signifikan terhadap pajanan radiasioperbaikan dengan mengunakan digital memastikan semua citra dalam kualitas yang baikopengiriman citra antar tempat di luar bagian radiologiotidak ada film yang hilangokemudahan pemeriksaan bagi klinisi.

2.CT ScanMenggunakan pancaran sinar X yang terkolimasi pada pasien untuk mendapatkan citra potongan melintang yang tipis dari kepela ke tubuh pasien.Setiap bagian tubuh dapat dipindai : otak, leher, abdomen, pelvis, dan tungkai.Mendapatkan detail anatomis yang tepat jika tidak berhasil dengan ulrasonografi.Keuntungan :orevolusi yang baikodetail anatomis yang tepatoteknik pemeriksaan yang cepatocitra diagnosis tidak terpengaruh terhadap lemak.Kerugian :oBiaya tinggioArtefak tulang menurunkan kualitas citraoterbatas pada pemindaian transversalomenimulkan radiasi ionisasi yang tinggi.

3.MRIDigunakan untuk SSP, muskuloskeletal, jantung, toraks, abdomen, pelvis.Potongan axial, sagital, coronal.Keuntungan :oamanotidak terdapat artefakodetail anatomis sangat baikodapat memperlihatkan pembuluh darahKerugian :omahalokuang baik untuk lapangan paruotidak mampu menunjukan kalsifikasiowaktu pemeriksaan lebih lama

4.Nuklear MedicineSPECT (Single Photon Emission Computted Tomography).oSuatu potongan tomografik planar yang diemisikan oleh radioisotope.oMenampilkan distribusi radionukleotida dengan jelas.PET (Positron Emission Tomography)oMenggunakan isotop emisi positron.

PENUTUP

Sel-sel otot dirancang khusus untuk berkontraksi. Terdapat tiga jenis otot: rangka, polos, dan jantung.Otot rangka terdiri dari berkas sel-sel otot yang panjang dan silindris yang dikenal sebagai serat otot dan dibungkus oleh jaringan ikat. Serat otot penuh dengan miofibril, dengan setiap miofibril terdiri dari rangkaian filamen tebal dan tipis yang bertumpuk dan sedikit bertumpang tindih. Susunan seperti ini menyebabkan serat otot rangka tampak bergaris-garis pada pemeriksaan di bawah mikroskop. Filamen tebal terdiri dari protein miosin. Jembatan silang dibentuk dari ujung-ujung globuler molekul miosin yang menonjol dari setiap filamen tebal. Filamen tipis terutama terdiri dari protein aktin, yang memiliki kemampuan berikatan dan berinteraksi dengan jembatan silang miosin untuk menghasilkan kontraksi. Akan tetapi, dua protein lain yakni troponin dan tropomiosin, terletak melintang di permukaan filamen tipis untuk mencegah interaksi jembatan silang ini dalam keadaan istirahat.makalah PBL muskuloskeletal-1

PendahuluanTulang adalah jaringan yang kuat dan tangguh yang member bentuk pada tubuh tubuh, serta melindungi organ-organ vital manusia. Peranan yang penting ini merupakan salah satu alasan mengapa tulang manusia harus dijaga. Tulang sendiri merupakan tempat melekatnya otot rangka sehingga tubuh dapat digerakan dan dapat merespon berbagai macam rangasangan yang ada si sekitar. dalam seluruh kegiatan manusia diperlukan peran penting dari tulang dan otot. Apabila salah satu mengalami gangguan, maka aktivitas manusia itu sendiri menjadi terganggu dan tidak maksimal karena satu sama lain saling berhubungan.Untuk itu, tujuan penulisan makalah ini adalah pembaca dapat memahami bagaimana pertumbuhan tulang dan mekanisme kerja otot pada saat terjadi gangguan pada salah satu bagian dari tubuh dan bagaimana memperbaiki dan mengatasi gangguan tersebut agar dapt kembali seperti semula.

PembahasanTulangStruktur tulangTulang tersusun sedemikian rupa sehingga pada posisi berdiri di mana garis berat tubuh darivertex(puncak kepala) akan diteruskan ke sendi panggul terus ke sendi panggul terua ke kaki. Pada keadaan ini tubuh dapat berdiri tanpa dibantu otot. Rangka manusia dilihat dari anterior dan dari posterior. Os. Frontalis terutama membentuk dahi (tulang dahi), os. Parietalis membentuk puncak kepala (tulang ubun-ubun), sedangkan os. Temporal merupakan tulang di sisi kepla, dan os. Occipitalis adalah tulang belakang kepala. Os zygomaticus membentuk pipi (tulang pipi), os maxilla adalah utlang rahang atas, sedangkan os mandibula (tulang rahang bawah). Clavicula adalah tulang selangka, sedangkan os scapulaadalah tulang belikat. Bagian utlang lengan atas (os humerus) yang membentuk persendian dengan tulang belikat dinamakan caput humeri (caput = kepala). Tulang menubrium sterni, corpus sterni, dan processus xyphoideus.Tulang lengan bawah terdori atas os ulna yang membentuk tonjolan siku bagian belakang, os radius yang membentuk sendi. Pergelangan tangan dibentuk oleh ossa carpalia yang tersdiri dari 8 tulang kecil, telapak tangan dibentuk oleh os metacarpalia (5 buah) dan jari oleh os phalanges (total 14 buah). Tulang pergelangan kaki dinamakan os tarsalia, telapak kaki dinamakan os metatarsal, sedangkan tulang jari kaki sama dengan tulang jari tangan.

Secara makroskopikSecara garis besar tulang dikenal ada dua tipe yaitu tulang korteks (kompak) dan tulang trabekular (berongga =spongy=cancelous). Bagian luar kedua tulang tersebut merupakan tulang padat yang disebut korteks tulang dari bagian dalamnya adalah tulang trabekular yang tersusun seperti bungan karang.1Tulang korteks merupakan bagian terbesar penyusun kerangka. Mempunyai fungsi modulus elastisitas yang tinggi dan mampu menahan tekana mekanik berupa beban tekukan dan puntiran yang berat. Tulang korteks terdiri dari lapisan padat kolangen yangmengalami mineralisasi. Tersusun konsentris sejajar dengan permukaan tulang. Tulang korteks terdapat pada tulang panjang ekstremitas dan vertebta. Tulang spongiosa ataucanselousatau tubercular mempunya elastisitas yang lebih kecil dari pada tulang korteks. Tulangspongiosaterdapat pada daerah metafisis dan epifisis tulang panjang serta pada bagian dalam tulang pendek.3Secara mikroskopikKontribusi unsur sel tulang terhadap masa total adalah sangat kecil. Sebagian besar terdiri atas matriks tulang, substansi intestisial bermineral, yang dideposisikan dalam lapisan atau lamel. Tersebar agak merata dalam substansi intestisial tulang adalah rongga-rongga melintang. Rekonstruksi osteon dari potongan seri menunjukan bahwa mereka tidak selalu berupa unit silindris semata-mata, namun dapat bercabang dan beranastomosis dan memiliki konfigurasi tiga dimensi agak rumit. Trabekel relative langsing dari tulang spons juga terdiri atas lamel namun tidak ditembus pembulus darah dan karenannya tidak memiliki system havers. Mereka terdiri atas potongan-potongan lamel tulang bersudut.4

Sel-sel tulang mendapat nutrisi melalui difusi sepanjang kanalikuli yang menghubungkan lacuna dan meluas ke permukaan endosteum dari trabekel.4Pembentukan tulangTulang berkembang dari tulang rawan maupun dari membrane yang tersusun dari serabut jaringan ikat. Tulang pipih berkembang menjadi tulang dari membrane, dank arena itu dinamai tulang membrane. Sedangkan tulang pipa berkembang dari tulang rawan, maka itu disebut tulang kertolago.5Pembentukan tulang dari membrane. Membrane jaringan ikat yang menjadi asal tulang pipih, misalnya tulang tengkoran, mendapat persediaan darah yang sangat berlimpah. Osifikasi atau pembentukan tulang mulai dari pusat-pusat tertentu dan berlangsung dengan cara perlipatgandaan sel dalam membrane sampi terbentuk sebuah jalinan halus dari tulang. Dengan demikian terbentuk tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan tulang yang padat dan keras berlapis periosteum yang terpisah satu dengan yang lainnya oleh sebuah lapisan tulang intersiil yangmirip jaringan utlang kansellus (bentuk jala).5Pembentukan tulang dari tulang rawan (osifikasi tulang rawan). Sewaktu embrio berkembang semua tulang pipa adala mulanya berupa batang-batang tulang rawan yang diselubungi oleh perikhondrium (membrane yang menutupi tulang rawan). Sebuah pusat osifikasi pertama yang disebut diafisis tampak di tengah jaringan yang kelak akan menjadi tulang-tulang pipa. Kalsium ditimbun dalam matriks dan sel-sel tulang berkembang. Perikondrium menjadi periosteum dan dari sini sel tulang di tempatkan sedemikian sehingga tulang dapat tumbuh, baik sirkumferes (melingkar) maupun memanjang. Kini tulang yang sedang tumbuh itu terdiri atas batang (diafisis), dan dua ujung (epifisis).5

Fisiologi tulangTulang secara fisiologis memiliki 3 fungsi utama yaitu sebagai fungsimetabolik dan fungsi mekanik serta fungsi hemopoetik. Fungsi metabolikmenyediakan cadangan ion seperti calsium, fosfat dan magnesium sedangkanfungsi mekanik melindungi organ-organ vital, tempat melekatnya otot dan menunjang gerak tubuh serta menjadipembungkus sum-sum tulang. Sebagaifungsi hemopoetik, sumsum tulang juga merupakan tempat asal utama limfositmanusia dan ada bukti untuk sel prekursor sama dari kedua sistem hemopoetikdan limfoid. Stem sel hemopoetik juga membentuk osteoklas yang merupakanbagian sistem fagosit monosit dan berfungsi sebagai resorpsi tulang. Proses pembentukan tulang terdiri dari dua tahap yaitu modeling dan remodeling tulang.6

ModelingModeling tulang adalah suatu proses untuk mencapai bentuk dan ukuranyang tepat selama pertumbuhan dan perkembangan tulang. Pembentukan tulangpanjang terjadi melalui mekanisme pergeseran tulang endokondrial pada tulangpanjang dan pergeseran pada tulang apendikular. Hal ini merupakan perubahandari garis turunan sel mesenkim menjadi kondroblas selanjutnya menjadikondrosit dengan mensintesis proteoglikan sebagai dasar dari matriks ekstraseluler. Ketika terjadi kalsifikasi matriks ekstraseluler, berlangsung jugainvasi pembuluh darah termasuk prekursor osteoklas dan prekursor osteoblas.Kalsifikasi tulang rawan disebutthe primary spongiosum bonedan untuk tulangyang terletak di antara jaringan disebutthe secondary spongiosum boneyangnantinya dikenal sebagaiwoven bone.6RemodelingSetelah tulang woven berubah menjadi tulang berlapis (lamellar), tulang terus mengalami proses resorpsi, pembentukan dan mineralisasi yang dikenalsebagai remodeling tulang (pembentukan kembali). Tujuan pembentukan kembalitulang atau remodeling tulang adalah untuk mereparasi kerusakan tulang akibatkelelahan ataufatigue damage, mencegah proses ketuaan atauaging dan kumulasi tulang tua. Proses remodeling diatur oleh sel osteoblas dan osteoklas yang tersusun dalam struktur yang disebutbone remodeling unit(BRU).6

Modeling dan remodeling tulang (gerbangilmuku.wordpress.com)sistem derak pada umumnya melibatkan rangka (tulang) dan juga otot sebagai penggeraknya. Tanpa otot, maka seorang manusia tidak dapat menggerakan badan ataupun melakukan aktivitas. Otot mempunyai kinerja kerja tersendiri dalam menjalankan fungsinya.7OtotOtot dapat dibedakan menjadi 3 yaitu otot polos, otot rangka (lurik), dan otot jantung. Ketiga otot ni memiliki cirri khas masing-masing yang dapat membedakannya.-Otot polos-Serabut otot berbentuk spindle dengan inti terdapat di tengah.-Kerjanya tidak berdasarkan kesadaran dan tidak dipengaruhi oleh saraf pusat.-Otot rangka-otot yangberhubungan dengan kerangka tulang-dipersarafi oleh saraf serebrospinal dan berfungsi untuk daya gerak dan gerakan volunteer lain.-Subunit silindris dan intinya terdapat di pinggir-Susunan sangat teratur dan Nampak gars-garis-Otot jantung-Tidak dibawah kendali kesadaran-Bercabang-

Sumber:gerbangilmuku.wordpress.com

Intinya di tengah dan gelendong

Otot rangkaSatu set otot rangka yang disebut sebagai serat otot, adalah relative besar, memanjang dan berbentuk silindris. Otot rangka mempunyai serat sepanjang otot yang letaknya sejajar. Gambaran utama dari otot rangka adalah banyaknya myofibril. Myofibril sersusun atara filamen tebal dan filamen tipis. Filament tebal terdiri dari protein myosin. Molekul myosin disusun untuk membentuk ekor berbentuk cambuk dengan dua kepala globular, mirip dengan golf berkepala dua. Sedangkan filament tipis tersusun dari protein aktin. Dua protein tambahan filament tipis adalah tropomiosin dan troponin yang melekat pada aktin.7Pemitaan berdasarkan susunan filamentPita pada myofibril tersusun sejajar satu sama lain yang secara kolektif menghasilkan gambaran seranlintang atau lutik serat otot.-Pita Ayang lebih gelap, terdiri dari susunan ventrikal miofilamen tebal yang berselang-seling dengan miofilamen tipis.-Pita Iyang lebih terang, terbentuk dari miofilamen aktin tiois yang memanjang ke dua arah dari garis Z ke dalam susunan filament tebal.-Garis Zterbentuk dari protein penjunjangan yang menahan miofilamen tipis tetap menyatu di sepanjang myofibril.-Zona Hadalah area yang lebih terang pada pita A miofilamen myosin yang tidak tertembus filament tipis.-Garis Mmembagi dua pusat zona H. pembagian ini merupakan kerja protein penunjang lain yang menahan miofilamen tebal tetap bersatu dalam susunan.-

Sumber:gerbangilmuku.wordpress.com

Sakromeradalah jarak antara garis Z ke garis Z lainnya

Dasar kontraksi otot rangkaSewaktu kontraksi, siklus pengikatan dan penekukan jembatan silang menarik filament tipis kea rah dalam terhadap filament tebal yang dian menuju ke pusat pita A. sewaktu bergeser ke dalam, filament tipis menarik garis-garis Z tempat filament tersebut melekat saling mendekat sehingga sakromer memendek. Karena semua sakromer di keseluruhan panjang otot memendek bersamaan, maka seluruh serat otot memendek. Ini adalahmekanisme pergeseran filamenpada kontraksi otot. Zona H, di bagian tengah pita A yang tidak dicapai oleh filamen tipis, saling mendekati ketika mereka bergeser semakin kea rah dalam. Pita I, yang terdiri dari bagian filament tipis yang tidak bertumpang tindih dengan filament tebal, menyempit ketika filament-filamen tipis semakin bertumpang tindih dengan filament tebal sewaktu pergeseran tersebut. Filament tipi situ sendiri tidka mengalami perubahan panjang sewaktu otot memendek.lebar pita A tidak berubah selama kontraksi, karena lebarnya ditentukan oleh panjang filament tebal, dan filament tebal tidak mengalami oerubahan panjang selama proses pemendekan otot.Panjang filament tebal dan filament tipis tidak berkurang untuk memperpendek sakromer. Kontraksi dicapai oleh pergeseran saling mendekat filament-filamen tipis di sisi sakromer yang berlawanan di antara filament-filamen tebal.8

Dasar molecular untuk kontraksia.Molekul miosin terbentuk dari 2 rantai protein yang identik dengan dua pasang rantai ringan.(1)Bagian ekor rantai yang berat berpilin satu sama lain dengan dua kepala protein globuler crossbridge yang menonjol pada ujungnya.(2)Crossbrigde menghubungkan filament tebal ke filament tipis. Setiap crossbrigde memiliki sisi pengikat aktin, sisi pengikat ATP, dan aktivitas ATPase(3)Beberapa ratus molekul miosin tersusun dalam setiap filament tebal dengan ekor cambuknya yang saling bertumpang tindih dan kepala globularnya menghadap ke ujungnya.b.Molekul aktin tersusun dari tiga protein.(1)F-aktin fibrosa terbentuk dari dua rantai globular G-aktin yang berpilin satu sama lain.(2)Molekul tropomiosin membentuk filament yang memanjang melenihi subunit aktin dan melapisi sisi yang berikatan dengan crossbrigde miosin.(3)Molekul troponin berikatan dengan molekul tropomiosin dan menstabilkan posisi penghalang pada molekul tropomiosin adalah suatu kompleks yang tersusun dari :(a)satu polipeptida yang mengikat tropomiosin(b)satu polipeptida yang mengikat aktin(c)satu polipeptida yang mengikat ion-ion kalsiumJika kalsium (Ca++) tidak ada, tropomiosin-troponin mencegah terjadinya ikatan antara aktin dan miosin. Jika calcium ada, maka reorganisasi tropomiosin-troponin memungkinkan terjadinya hubungan antara aktin dan miosin.Kontraksi secara kimia1.di awal siklus kontraksi, ATP berikatan dengan kepala miosin di sisi enzim yang menghidrolisis, ATPase.2.ATPase memeccah ATP menjadi ADP+P. keduanya tetap melekat di kepala miosin (ATPADp + P + energi)3.Energy yang dilepas melalui proses hidrolisis mengaktivasi kepala miosin ke dalam posisi yang condong, siap mengikat aktin.4.Ion-ion kalsium yang telah dilepas reticulum sarkoplasma berikatan dengan troponin yang melekat pada tropomiosin dan aktin.5.Kompleks ion-ion kalsium mengalami perubahan susunan yang memungkinkan tropomiosin menjauhi posisi penghalan kepala miosin.6.Sisi pengikat miosin pada aktin kemudia terbuka unutk memungkinkan terjasinya pelekatan pada sisi pengikat aktin dikepala miosin7.Saat pengikatan, ADP ada fosfat anorganik dilepas dari kepala miosin, dan kepala bergerak dan berputar kea rah yang berlawanan untuk menarik filament aktin yan gmelekat menuju pita H. peristiwa in disebutpower strokekepala miosin8.Kepala miosin terikat kuat pada aktin sampai sebuah molekul baru ATP melekat padanya dan melemahkan ikatan antara aktin dan miosin.9.Kepala miosin telepas dari aktin, condong kembali, dan siap unutk melekat pada aktin di sisi baru, berputar, dan kembali menarik unutk mengulangi siklus.10.Siklus terjadi dalam ribuan kepala miosin selama masih ada stimulasi saraf, dan jumlah ion kalsium serta ATP mencukupi.11.Relaksasi ototterjadi saat stimulasi saraf berhenti dan ion kalsium tidak lagi dilepas. Ion kalsium ditransfer kembali ke reticulum sarkoplasma dengan pompa kalsium dalam membrane reticulum sarkoplasma.12.Rigor mortis, ATP diperlukan unutk melepas miosin dari aktin. Penipisan ATP dalam otot secara total dan ketidakmampuan unutk menghasilkan lebih banyak ATP, seperti yang terjadi setelah mati, mengakibatkan terjadinya perlekatan permanen aktin dan miosin, serta rirgiditas otot.8

Fungsi dan Peranan Kalsium

Kalsium mempunyai peran penting didalam tubuh, yaitu dalam pembentukan tulang dan gigi; dalam pengaturan fungsi sel pada cairan ekstraselular dan intraselular, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah, dan menjaga permebilitas membran sel.10

Pembentukan tulang

Almatsier (2004) menyebutkan bahwa kalsium dalam tulang mempunyai dua fungsi : (a) sebagai bagian integral dari struktur tulang, (b) sebagai tempat menyimpan kalsium.Proses pembentukan tulang dimulai pada awal perkembangan janin, dengan membentuk matriks yang kuat, tetapi masih lunak dan lentur yang merupakan cikal bakal tulang tubuh. Matriks yag merupakan sepertiga bagian dari tulang terdiri atas serabut yang terbuat dari kolagen yang diselubungi oleh bahan gelatin.10

Segera setelah lahir matriks mulai menjadi kuat dan mengeras melalui proses kalsifikasi, yaitu terbentuknya kristal mineral yang mengandung senyawa kalsium. Kristal ini terdiri atas kalsium fosfat atau kombiasi kalsium fosfat dan kalsium hidroksida dinamakan hidroksiapatit {(3Ca3(PO4)2.Ca(OH)2}. Karena kalsium merupakan mieral yang utama dalam ikatan ini, keduanya harus berada dalam jumlah yang cukup di dalam cairan yang mengelilingi matriks tulang. Batang tulang yang merupakan bagian keras matriks mengandung kalsium, fosfat, magnesium, seng, natrium bikarbonat, dan fluor, selain hidroksipatit (Almatsier, 2004). Selama kehidupan, tulang selalu mengalami perubahan baik dalam bentuk maupun kepadatan, sesuai dengan usia dan perubahan berat badan. Menurut Krummel (1996), faktor yang mempengaruhi kalsifikasi/penulangan adalah genetik (untuk menentukan massa tulang); hormon seks dan aktivitas fisik (untuk mempengaruhi metabolisme tulang); dan berat badan berbanding terbalik dengan risiko patah tulang.10

PenutupTulang dan otot mempunyai peran penting dlam kehidupan manusia, fungsi dan kerjanya adalah salah satu yang dapat membuat manusia melakukan aktivitasnya sehari-hari. Unutk itu jika terjadi gangguan maka aktivitas juga akn terganggu. Jika tulang patah dan dilakukan Pemberian suplemen kalsium dan vitamin D dapat mempercepat pertumbuhan tulang dan memperbaiki kinberja kerja otot agar kembali kepada semula.

Daftar Pustaka

1.Pearce E. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedic. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka, 20092.Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC, 2009.h. 84-53.Wibowo D. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grafindo, 20054.Bloom, faweett. Bukui Ajar Histologi. Jakarta: EGC, 20025.Bloody J. Kesehatan Klinis. Jakarta: Erlangga, 20056. Canalis E. Regulation of Bone Remodeling. In: Favus MJ (ed). Primer on the Metabolic Bone Diseases and Disorders of Mineral Metabolism. 3d edition. Lippincott-Raven Publ 1996:29-34.7. Frost HM. On the Estrogen-Bone Relationship and Postmenopausal Bone Loss: A New Model. J Bone Miner Res 1999;14(9):1473-7.8. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Dari Sel ke Sistem. Ed (6). Jakarta: EGC, 20119. Hollick MF. Vitamin D: Photobiology, Metabolism, Mechanism of action, and clinical aplication. In : Favus MJ (ed). Primer on the Metabolic Bone Diseases and Disorders of Mineral Metabolism. 4 h edition. Lippincott-Raven Publ 1999:92-8.10. Broadus AE. Mineral balance and homeostasis. In: : Favus MJ (ed). Primer on the Metabolic Bone Diseases and Disorders of Mineral Metabolism. 4 th edition. Lippincott-Raven Publ 1999:74-80.