Bahan MidTest KPK 2015

50
2/24/2015 1 1 (KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN) Informasi Umum Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T. E-mail: [email protected], [email protected] Telp. : 081215954429 Ruangan: H5-202A Jadual: Senin, Jam ke 5-6 Prasyarat: - Bobot: 2 SKS 2

description

Bahan UTS UM 2014

Transcript of Bahan MidTest KPK 2015

  • 2/24/2015

    1

    1

    (KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN)

    Informasi Umum

    Pengajar: Dr. Hakkun Elmunsyah, M.T.

    E-mail: [email protected], [email protected]

    Telp. : 081215954429

    Ruangan: H5-202A

    Jadual: Senin, Jam ke 5-6

    Prasyarat: -

    Bobot: 2 SKS

    2

  • 2/24/2015

    2

    Penilaian Ujian Tengah Semester (20%)

    Ujian Akhir Semester (25%)

    Tugas kelompok dengan anggota maksimal2 orang (20%).

    Tugas individu (25%).

    Persentase kehadiran (80%=10%)

    3

    4

    Filosofi Pendidikan Kejuruan

    Kurikulum dan Pengembangannya

    Perangkat pengembangan

  • 2/24/2015

    3

    Daftar PustakaChambers, John H. (1983), The Achievement of Education,

    New York: Harper & Roe Pub.

    Norton, R. E. (2008), Dacum (Developing a Curriculum), OHIO State

    Hamalik, Oemar, (2006), Manajemen Pengembangan Kurikulum, Penerbit: Kerjasama Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia & PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Nasution, S (2006), Kurikulum dan Pengajaran, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

    Sukamadinata, Syaodiq, Nana (2006), Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, Penerbit: PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Suderadjat, Hari (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi, CV. Cipta Cekas Grafika, Bandung.

    _, (2013), Kurikulum 2013, Kemendikbud, Jkt.

    6

  • 2/24/2015

    4

    CASWELL dan CAMBELL Ia memaknai Kurikulum sebagai :

    Compossed of all of the experiencieschieldren have under the guidance of the school.

    Ia kemudian menyempurnakan definisitersebut dengan menambahkan terencanadan terkendal, sehingga kurikulum sebagaiprogram terencana untuk mencapai tujuanpendidikan.

    7

    DAMPAK PERENCANAAN LEMBAGA YANG TIDAK MELAKUKAN PERENCANAAN SAMA DENGAN MERENCANAKAN KEGAGALAN

    Rue & Byars (2000 : 140) planning has a positive impact on the quality of work produced

  • 2/24/2015

    5

    JANGAN KELEBIHAN

    BEBAN

    BERI RUANG

    BERGERAK

  • 2/24/2015

    6

    PENTINGNYA

    PENDEKATAN

    PERENCANAAN

    PENDIDIKAN

    SOCIAL

    DEMAND

    MANPOWER

    PLANING

    HUMAN

    INVESTMENT

    Ilmu/seni mengelola sumberdaya 7M + 1I (man, money, material, machine, methods, marketing, minutes + information (Usman, 2009)

  • 2/24/2015

    7

    Adalah Suatu Proses yang komplek yang menuntut berbagaijenis dan tingkat pembuatan keputusan

    A. Siapa yang Bertanggung Jawab Dalam Perencanaan

    B. Bagaimana Perencanaan Secara Profesional1. Administrative Approach

    Kurikulum direncanakan oleh pihak atasan kemudian

    diturunkan kepada instansi bawahan terus ke guru

    Guru tidak dilibatkan dan bersifat pasif2. Grass Roots Approach

    Kepala sekolah serta guru dapat merencanakan kurikulum atau

    perubahan kurikulum karena melihat kekurangan dalam

    kurikulum yang lalu dengan harapan dapat meluas kesekolah

    lain

    Guru adalah manajer dimana guru harus ikut bertanggung jawab

    dalam perencanaan kurikulum yang sudah disusun

    Prinsip Perencanaan Kurikulum

    14

    1) Perencanaan yang dibuat harus memberikan kemudahan dan

    mampu memicu pemilihan serta pengembangan pengalaman

    belajar.

    2) Perencanaan harus memungkinkan para guru menyesuaikan

    pengalaman-pengalaman dengan kebutuhan-kebutuhan

    pengembangan, kesanggupan, dan taraf kematangan siswa.

    3) Perencanaan harus menggiatkan para guru untuk melibatkan anak-

    anak dalam kegiatan-kegiatan di dalam dan di luar sekolah.

    4) Perencanaan harus merupakan penyelenggaraan suatu pengalaman

    belajar yang kontinyu.

    5) Kurikulum harus direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu

    membantu pembentukan karakter, kepribadian, dan perlengkapan

    pengetahuan dasar siswa yang bernilai demokratis dan yang sesuai

    dengan karakter kebudayaan bangsa Indonesia.

    6) Perencanaan harus realistis, feasible (dapat dikerjakan), dan

    acceptable (dapat diterima dengan baik).

    7)

  • 2/24/2015

    8

    15

    1. Apa penyebab Gap antara perencanakurikulum dengan guru sebagai implementasikurikulum. Berikan penjelasan saudara.

    2. Administrative Approach and Grass rootsApproach Mana metode yang menurutsaudara lebih baik diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia. Berikan Penjelasansaudara.

    16

  • 2/24/2015

    9

    TUJUAN PENDIDIKAN KEJURUAN

    Pendidikan Kejuruan bertujuan:

    Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja,

    Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu

    Mendorong motivasi untuk belajar terus

    (Rupert Evans, 1978)

    Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap professional (PP No. 29 Tahun 1990)

    Tujuan pendidikan Kejuruan:

    Mempersiapkan siswa untuk melanjutkan ke jenjangpendidikan yang lebih dan atau meluaskanpendidikan dasar,

    Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggotamasyarakat dalam hubungan timbal balik dgnlingkungan sosial, budaya dan sekitar,

    Meningkatkan kemampuan siswa untuk dapatmengembangkan diri sejalan pengembangan ilmuteknologi dan kesenian,

    Menyiapkan siswa memasuki lapangan kerja danmengembangkan sikap professional

    (Kep. Mendikbud No. 0490/U/1990).

  • 2/24/2015

    10

    MANFAAT PENDIDIKAN KEJURUAN

    BAGI SISWA:

    Peningkatan kualitas diri Peningkatan Penghasilan Penyiapan bekal lebih

    lanjut Penyiapan agar lebih

    berguna di masyarakat Penyesuaian terhadap

    lingkungan

    BAGI INDUSTRI

    Memperoleh tenaga kerjaberkualitas tinggi

    Meringankan biaya usaha Membantu memajukan

    usaha

    BAGI MASYARAKAT

    Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Meningkatkan produktivitas Nasional Mengurangi pengangguran

    KARAKTERISTIK PENDIDIKAN KEJURUAN

    Diarahkan untuk mempersiapkan peserta didiknyamemasuki lapangan kerja demand driven

    Fokus pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang dibutuhkan oleh dunia kerja

    Penilaian yang sesungguhnya harus lewat hands-on atau performa dalam dunia kerja

    Hubungan erat dengan dunia kerja merupakan kuncisukses penye;lenggaraan pendidikan

  • 2/24/2015

    11

    Pendidikan Kejuruan yang baik adalah yang responsive dan antisipatif kemajuan teknologi

    Penekanan pada learning by doing dan hands-on experience

    Memerlukan fasilitas yang mutakhir untuk praktek

    Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar daripada pendidikan umum

    1. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yg sama atau tiruan dimana siswa akan bekerja (praktikum lapangan)

    2. Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswanya diperkenalkan dng situasi nyata: untuk berfikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja, di industri, dimana siswa akan bekerja setelah lulus (pengalaman nyata)

    3. Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa dilatih langsung untuk berfikir dan berlatih secara teratur (keteraturan budaya kerja)

    4. Untuk setiap jenis pekerjaan, individu harus memilikikemampuan minimum agar mereka bisa mempertahan-kan diri untuk bekerja dalam posisi tersebut (kemampuandasar)

  • 2/24/2015

    12

    5. Pendidikan kejuruan akan efektif jika membantu individuuntuk mencapai cita-cita, kemampuan, dan keinginannyapada tingkat yang lebih tinggi (relevansi).

    6. Pendidikan kejuruan untuk suatu jenis keahlian, posisi, dan keterampilan akan efektif hanya diberikan kepadasiswa yang merasa memerlukan, menginginkan danmendapat kan keuntungan dari padanya (tujuan, motivasi, harapan).

    7. Pendidikan kejuruan akan efektif apabila pengalamanlatihan yang dilakukan akan membentuk kebiasaanbekerja dan berfikir secara teratur, dan betul-betuldiperlukan untuk meningkatkan prestasi kerja (etoskerja)

    8. Pendidikan kejuruan akan efektif jika diajar oleh guru dan instruktur yg telah memiliki pengalaman danberhasil di dalam menerapkan pengetahuan danketerampilan dalam pelaksanaan pekerjaan. (guru berpengalaman nyata)

    9. Pendidikan kejuruan harus memahami posisinya dalammasyarakat, dan situasi pasar, melatih siswa untukdapat memenuhi tuntutan pasar tenaga kerja dandengan menciptakan kondisi kerja yang lebihbaik.(pemahaman lingkungan, trend perubahanmasarakat, iptek)

    10. Menumbuhkan kebiasaan kerja yang efektif kepadasiswa hanya akan terjadi apabila training yang diberikanberupa pekerjaan nyata, dan bukan merupakan latihansemata.

    11. Materi training yang khusus pada jenis pekerjaantertentu hendaknya merupakan pengalaman tuntaspada pekerjaan tersebut. (pengembangan materi, job analisis)

    12. Untuk setiap jenis pekerjaan mempunyai ciri khusus, sehingga memerlukan materi diklat khusus pula.

  • 2/24/2015

    13

    13. Pendidikan kejuruan akan menghasilkan pelayanan yang efisien apabila penyelenggaraan training diberikan kepadasekelompok siswa yang memerlukan (motivasi) danmemperoleh keberhasilan dari program tersebut.

    14. Pendidikan kejuruan akan efisien dan efektif apabila metodepembelajaran memperhatikan karakteristik siswa.

    15. Administrasi pendidikan kejuruan akan efisien apabiladilaksanakan dengan fleksibel, dinamis, dan terstandar.

    16. Walaupun setiap usaha perlu dilaksanakan sehemat mungkin, pembiayaan pendidikan yang kurang dari batas minimum tidak bisa dilaksanakan secara efektif. Dan jika pembelajarantidak bisa menjangkau dengan biaya minimum, sebaiknyapendidikan kejuruan tidak dilaksanakan (Prosser dan Allen, 1925).

    ASUMSI PENDIDIKAN KEJURUAN (PK)

    PK dapat mengembangkan tenaga kerja yang marketable dgn mengembangkan kemampuannya untuk melakukan ketrampilan yang memberikan manfaat sebagai alat produksi

    PK adalah suatu cara untuk menguasai ketrampilan dasar yang essensial untuk dapat berkompetisi di pasar kerja

    Tidak ada dualisme antara pendidikan kejuruan dan pendidikan umum

    PK adalah pendidikan ekonomi sebab diturunkan dari kebutuhan pasar

  • 2/24/2015

    14

    PK adalah pendidikan untuk melayani tujuan system ekonomi

    PK di SMK disiapkan untuk mempersiapkan tenaga kerja pemula

    PK seharusnya diarahkan terhadap kebutuhan tenaga kerja di masyarakat dan lingkungannya

    PK seharusnya dievaluasi berdasarkan efisiensi ekonomi.

    C U Next Week

    28

  • 2/24/2015

    15

    Keterkaitan Aspek Filosofi dan Yuridis pada Landasan Kurikulum Pendidikan

    Kejuruan

    29

    CURRICULUM IS A PRODUCT OF ITS TIME. . . CURRICULUM RESPONDS TO AND IS CHANGED BY SOCIAL FORCES,

    PHILOSOPHICAL POSITIONS, PSYCHOLOGICAL PRINCIPLES,

    ACCUMULATING KNOWLEDGE, AND EDUCATIONAL LEADERSHIP AT ITS

    MOMENT IN HISTORY(OLIVA ,1992:29)

  • 2/24/2015

    16

    FILSAFAT DAN KURIKULUM PHILOSOPHY LIES AT THE HEART OF EDUCATIONAL

    ENDEAVOR. THIS IS PERHAPS MORE EVIDENT IN CURRICULUM DOMAIN THAN IN ANY OTHER, FOR CURRICULUM IS A RESPONSE TO THE QUESTION OF HOW TO LIVE A GOOD LIFE. . . . JOHN DEWEY (1916)

    SUPPORTED THIS EMPHASIS WHEN HE SUGGESTED THAT EDUCATION IS THE TESTING GROUND OF PHILOSOPHY ITSELF.(SCHUBERT,1986:116)

    PHILOSOPHY SERVES AS BOTH A SOURCE AND AN INFLUENCE FOR EDUCATIONAL OBJECTIVES AND CURRICULUM DEVELOPMENT (TANNER AND TANNER, 1980:103)

    FILSAFAT PENDIDIKAN YANG UTAMA SEBAGAI LANDASAN KURIKULUM PERRENIALISM

    ESSENTIALISM

    EXPERIMENTALISM

    RECONSTRUCTIONISM

    ROMANTIC NATURALISM

    EXISTENTIALISM

    (TANNER AND TANNER, 1980)

  • 2/24/2015

    17

    TUJUAN DARI MASING-MASING FILSAFAT

    PERRENIALISM: CULTIVATIONS OF RATIONAL POWERS; ACADEMIC EXCELLENCE

    ESSENTIALISM: CULTIVATIONS OF THE INTELLECT; ACADEMIC EXCELLENCE

    EXPERIMENTALISM: REFLECTIVE THINKING FOR SOCIAL PROBLEM SOLVING; DEMOCRATIC CITIZENSHIP; GROWTH

    RECONSTRUCTIONISM: BUILDING AN IDEAL DEMOCRATIC SOCIAL ORDER

    ROMANTIC NATURALISM: INDIVIDUAL FREEDOM TO DEVELOP ONES POTENTIALS

    EXISTENTIALISM: INNER SEARCH FOR THE MEANING OF ONES OWN CHARACTER

    FILSAFAT PENDIDIKAN

    TUJUAN PEND

    PENGETAHUAN

    PERAN PEND FOKUS KUR TREND KUR

    Prennialisme Mendidikberfikirrasional danmeng. Intelektual

    Fokus padamasa lalu & matpel. tetap, tuntas padafakta-fakta&pengetahuan abadi

    Membantu siswaberfikir rasional, didasarkan padatanya jawab, ceramah, pengajaran padanilai-nilaitradisional

    Matpel klasik, analisa literasi,kur. konstan

    Great books

    Essensialisme Memajukanpertumb. IntelektualMendidik

    menjadikompeten

    Keteramp. Yang esensi & matpelakademisMenguasai

    konsep danprinsip materipelajaran

    Guru memilikikewenangan darimatpel yang diampuhnya

    Matapel yangpenting(English, IPA, sejarah, matematika & Bhs asing

    Pendidikanyang bermutu

    PENGARUH FILSAFAT PADA KURIKULUM

  • 2/24/2015

    18

    FILSAFAT PENDIDIKAN

    TUJUAN PEND

    PENGETAHUAN

    PERAN PEND FOKUS KUR TREND KUR

    Progresivisme Mengembangkan kemampuandemokratikdan nilai-nilaisosial

    Pengetahuantumbuh danberkembang.Belajar darikehidupanFokus padapembel aktifdan relevan

    Membantumemecahkanmasalah danpenemuanpengetahuan

    Didasarkan padainteres siswaberkaitanpemecahanproblem manusiadan masyarakat

    Kurikulumyg relevanPend

    humanistikPerbaikan

    sekolahsecararadikal

    Rekostruksionisme

    Meningkatkandanmerekonstruksi masyarakat Pend. Untuk

    perubahandan perbaikanmasyarakat

    Keterampilandan mapeldibutuhkanutkmengidentifikasi danmemperbaikimasyarakatPemb aktif

    difokuskanpada hal-halsaat ini &akandatang

    Guru melayanisebagai agenperubahan&perbaikanBertindak sebagaidirektur projek & pemimpinpenelitianMembantu siswapeduli terhadapproblemkemanusiaan

    Menekankanpada ilmu social & metodapenelitian sosialyg berkaitan dg problem sosial,ekonomi&politikFokus saat ini &akan datang(nasional&Internasional)

    PendidikanInternasionalKesempatanpendidikanyg sama

    Landasan Pengembangan Kurikulum

    Aspek Filosofis

    Filosofi pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat

    Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi

    Aspek Yuridis

    RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKANPerubahan metodologi pembelajaranPenataan kurikulumINPRES NOMOR 1 TAHUN 2010Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkannilai-Nilai Budaya bangsa Untuk Membentuk Daya Saing Karakter Bangsa

    AspekKonseptual

    Relevansi Model Kurikulum Berbasis Kompetensi Kurikulum lebih dari sekedar dokumen Proses pembelajaran

    Aktivitas belajarOutput belajarOutcome belajar

    PenilaianKesesuaian teknik penilaian dengan kompetensiPenjenjangan penilaian

  • 2/24/2015

    19

    MODEL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEJURUAN

    Model Sistem Ganda

    Model Magang

    School Based Enterprise atau Model Unit Produksi

    Model lain (apprenticeship program, cooperative education, internship program, clinical experience, work experience.

    PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

    Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, relevan, dan efesien menuju terangkatnyakesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat.

    Pembangunan pendidikan diarahkan demitercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukungkeselarasan antara ketersediaan tenaga pendidikdg kemampuan:

    menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan

    menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan

  • 2/24/2015

    20

    KERANGKA KERJA PENYELARASAN

    Sisi Pasokan

    (Supply Side)

    Sisi Permintaan

    (Demand Side)

    Kemendiknas/Kemenag

    & Kementerian lainnya

    sebagai penyelenggara

    pendidikan

    Dunia Industri dan

    Dunia Usaha (DUDI)

    sebagai pengguna

    keluaran pendidikan

    Koordinasi Lintas

    Kementerian & Lembaga

    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

    SKLFILOSOFI

    KURIKULUM

  • 2/24/2015

    21

    PENDIDIKAN NASIONAL BERFUNGSI MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN DAN MEMBENTUK WATAK SERTA PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT DALAM RANGKA MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA, BERTUJUAN UNTUK BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK MULIA, SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF, MANDIRI, DAN MENJADI WARGA NEGARA YANG DEMOKRATIS SERTA BERTANGGUNG JAWAB. (UU RI NO 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional)

    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

    TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

    BERIMAN DAN BERTAKWA

    BERAKHLAK MULIA

    SEHAT

    BERILMU

    CAKAP

    MANDIRI

    KREATIF

    DEMOKRATIS

    BERTANGGUNG JAWAB

    MANUSIA INDONESIA

  • 2/24/2015

    22

    LANDASAN FILOSOFIS KURIKULUM 2013

    PENDIDIKAN BERAKAR PADA BUDAYA BANGSA, KEHIDUPAN MASA KINI DAN MEMBANGUN LANDASAN KEHIDUPAN MASA DEPAN.

    PENDIDIKAN ADALAH PROSES PEWARISAN DAN PENGEMBANG BUDAYA .

    PENDIDIKAN MEMBERIKAN DASAR BAGI UNTUK PESERTA DIDIK BERPARTISIPASI DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN MASA KINI.

    PENDIDIKAN MENGEMBANGKAN BERBAGAI POTENSI YANG DIMILIKI PESERTA DIDIK

    PENDIDIKAN ADALAH PROSES PENGEMBANGAN JATIDIRI PESERTA DIDIK.

    PENDIDIKAN MENEMPATKAN PESERTA DIDIK SEBAGAI SUBJEK YANG BELAJAR

    (EKLEKTIK ANTARA PERENIALISME, ESENSIALISME, HUMANISME, PROGRESIVISME, REKONSTRUKSI SOSIAL)

    DOK

    FILOSOFI

    APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013

    KUALITAS YANG PERLU

    DIMILIKI GENERASI

    MUDA

    ISI KURIULUM

    PEMBELAJARAN

    PENILAIAN HASIL BELAJAR

    IDEKURIKULUM

  • 2/24/2015

    23

    FILOSOFI

    APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013

    KUALITAS YANG PERLU

    DIMILIKI GENERASI

    MUDA

    IDEKURIKULUM

    -COMPETENCY-BASED CURRICULUM-BERDASARKAN STANDARD-BASED -BERAKAR PADA BUDAYA-MEMPERSIAPKAN UNTUK KEHIDUPAN MASA KINI DAN MASA DEPAN-MENEKANKAN PADA KESEIMBANGAN ANTARA SOFT SKILLS DAN HARD SKILLS-SEKOLAH TAK TERPISAH DARI MASYARAKAT

    FILOSOFI

    APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013

    KUALITAS YANG PERLU

    DIMILIKI GENERASI

    MUDAISI KURIULUM

    -KOMPETENSI INTI-KOMPETENSI DASAR

    -KONTEN LEBIH SEDERHANA-KOMPETENSI YANG

    SEMAKIN MENINGKAT-BERSESUAIAN DENGAN

    LINGKUNGAN PESERTA DIDIK

  • 2/24/2015

    24

    FILOSOFI

    APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013

    KUALITAS YANG PERLU

    DIMILIKI GENERASI

    MUDA

    PEMBELAJARAN

    -PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

    -MENAKNKAN PADA APLIKASI-TERKAIT DENGAN KEHIDUPAN

    -MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGAMATI,

    MENANYA, MENGUMPULKAN INFORMASI, MENGOLAH, MENGKOMUNIKASIKAN

    TEMUAN--MENEKANKAN PADA

    KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIF, DAN PRODUKTIF

    --MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BELAJAR

    FILOSOFI

    APLIKASI FILOSOFI DALAM KURIKULUM 2013

    KUALITAS YANG PERLU

    DIMILIKI GENERASI

    MUDA

    PENILAIAN HASIL BELAJAR

    MENEKANKAN KEPADA KEMAM-PUAN BERPIKIR DAN MELAKUKAN MENEKANKAN KEPADA SIKAP DAN PERILAKU PENGETAHUAN TETAP DIHARGAI

  • 2/24/2015

    25

    Diskusikan:

    1. Apa saja yang menjadi Mata Pelajaran Nasional pada SMK

    seIndonesia.2. Kenapa Mapel tersebut

    diwajibkan secara nasional?

    49

    C U Next Week

    50

  • 2/24/2015

    26

    51

    9 Mapel Wajib (Kel. Prog. A & B)

    52Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2013

  • 2/24/2015

    27

    Pembagian Kelompok Peminatan dan Bidang Keahlian

    53

    Pada SMK, Mata Pelajaran

    Kelompok Peminatan (C)

    terdiri atas:

    1. Kelompok Mata

    Pelajaran Dasar

    Bidang Keahlian (C1);

    2. Kelompok Mata

    Pelajaran Dasar

    Program Keahlian (C2);

    3. Kelompok Mata

    Pelajaran Paket

    Keahlian (C3).

    Bidang keahlian pada SMK meliputi:

    1. Teknologi dan Rekayasa;

    2. Teknologi Informasi dan Komunikasi;

    3. Kesehatan;

    4. Agribisnis dan Agroteknologi;

    5. Perikanan dan Kelautan;

    6. Bisnis dan Manajemen;

    7. Pariwisata;

    8. Seni Rupa dan Kriya;

    9. Seni Pertunjukan.

    Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010

    Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan Pengetahuan untuk Membangun

    Soft Skills dan Hard Skills1

    SD

    SMP

    SMA/SMK

    PT

    Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960)54

  • 2/24/2015

    28

    Perkembangan Kurikulum di Indonesia1947

    Rencana Pelajaran Dirinci dalam Rencana

    Pelajaran Terurai

    1964

    Rencana

    Pendidikan Sekolah

    Dasar

    1968

    Kurikulum Sekolah

    Dasar

    1973

    Kurikulum Proyek

    Perintis Sekolah

    Pembangunan

    (PPSP)

    1975

    Kurikulum

    Sekolah Dasar

    1984

    Kurikulum 1984

    1994

    Kurikulum 1994

    1997

    Revisi Kurikulum 1994

    2004

    Rintisan

    Kurikulum

    Berbasis

    Kompetensi (KBK)

    2006

    Kurikulum

    Tingkat Satuan

    Pendidikan

    (KTSP)

    1945 1965 20151955 1975 20051985 1995

    K-13

    Kurikulum 2013

    55

    Perkembangan

    Akademik

    Industri

    Sosial-Budaya

    Perubahan Kebutuhan

    Pengetahuan

    Keterampilan

    Sikap

    Pen

    gem

    ban

    gan

    K

    uri

    kulu

    m

    SDM yang Kompeten

    Pengetahuan

    Keterampilan

    Sikap

    Pedagogi, Psikologi

    Dinamika Kurikulum

    56

  • 2/24/2015

    29

    Pembangunan Ekonomi Berbasis Sumberdaya

    Sumber Daya Alam sebagai

    Modal Pembangunan

    Sumber Daya Manusia sebagai

    Beban Pembangunan

    Pembangunan Kesejahteraan Berbasis

    Peradaban

    Peradaban sebagai Modal Pembangunan

    SDM Beradabsebagai

    Modal Pembangunan

    Abad 21 - dsts/d Dekade Akhir Abad 20

    TransformasiMelalui

    Pendidikan

    Kekayaan PeradabanKekayaan Alam

    SDM Beradab: Berpendidikan [berpengetahuan dan berketerampilan] dan Berbudaya [Berkarakter kuat]

    Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna

    Penduduk Sebagai Pelaku/Produsen

    Pergeseran Paradigma Pembangunan

    57

    Alasan Pengembangan Kurikulum

    Tantangan Masa Depan

    Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, AFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor

    pendidikan Hasil TIMSS dan PISA

    Kompetensi Masa Depan

    Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

    permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran

    terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

    Fenomena Negatif yang Mengemuka

    Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest)

    Persepsi Masyarakat

    Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter

    58

  • 2/24/2015

    30

    Informasi(tersedia dimana saja, kapan saja)

    Komputasi(lebih cepat memakai mesin)

    Otomasi(menjangkau segala pekerjaan rutin)

    Komunikasi(dari mana saja, ke mana saja)

    Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai

    sumber observasi, bukan diberi tahu

    Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan

    hanya menyelesaikan masalah [menjawab]

    Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan]

    bukan berfikir mekanistis [rutin]

    Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi dalam

    menyelesaikan masalah

    Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21

    Model PembelajaranCiri Abad 21

    59

    Pola Pikir Perumusan Kurikulum

    60

    No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

    1Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Isi

    Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan

    2

    Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

    Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

    3Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuan

    Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan,

    4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaranMata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

    5Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

    Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

  • 2/24/2015

    31

    Posisi Kurikulum 2013

    ProduktifKreatifInovatifAfektif

    61

    -Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan

    -Penyediaan Buku

    Kurikulum 2013

    -BOS-Bantuan Siswa Miskin

    -BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah

    -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi

    -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

    Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

    Sedang Dikerjakan

    Telah dan terus Dikerjakan

    62

  • 2/24/2015

    32

    Skema Hubungan SKL, K-I, KD, Penilaiandan Hasil Belajar

    63

    Standar Kompetensi Lulusan SMK

    64

    Dimensi Kualifikasi Kemampuan

    Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

    berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung-

    jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

    sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai

    cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

    Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

    metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

    budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak

    fenomena dan kejadian.

    Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan

    kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai

    pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara

    mandiri.

    Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013

  • 2/24/2015

    33

    65

    2011

    Pengembangan KKNI

    Kementrian Diknas dan

    Kementrian Nakertrans

    2010

    Studi literatur dan komparasi:

    Australia, New Zealand, UK,

    Germany, France, Japan,

    Thailand, Hongkong,

    European Commission of

    Higher Education

    2009

    20032006

    UU 20-2003

    PP no.31 -2006 dasar dari KKNI

    Implementasi KKNI, sinkronisasi

    antar sektor, pengakuan oleh

    berbagai sektor atas kualifikasi KKNI.

    2012

    2016

    Penyetaraan antara kualifikasi

    lulusan dengan kualifikasi KKNI,

    PPL, Pendidikan multi entry dan

    multi exit, Pendidikan sistem

    terbuka

    SDM asing

    SDM Indonesia

    Penilaiankesetaraandanpengakuankualifikasi

  • 2/24/2015

    34

    Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,yang selanjutnya disingkat KKNI, adalahkerangka penjenjangan kualifikasi kompetensiyang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidangpendidikan dan bidang pelatihan kerja sertapengalaman kerja dalam rangka pemberianpengakuan kompetensi kerja sesuai denganstruktur pekerjaan di berbagai sektor.

    KKNI merupakan perwujudan mutu dan jatidiri Bangsa Indonesia terkait dengan sistempendidikan dan pelatihan nasional yang dimilikiIndonesia1

    2

    3

    4

    5

    7

    8

    9

    6

    Capaian Pembelajaran (learning outcomes): internasilisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan, pengetahuan praktis,ketrampilan, afeksi, dan kompetensi yang dicapai melalui proses pendidikan yang terstruktur dan mencakup suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau melalui pengalaman kerja.

    Deskripsi Kualifikasi pada KKNImerefleksikan capaian pembelajaran(learning outcomes) yang perolehseseorang melalui jalur

    pendidikan pelatihan pengalaman kerja pembelajaran mandiri

    The share of Science, Knowledge, Knowhow and Skills in each IQF level may vary according to the national qualification assessment established by all concerned parties.

  • 2/24/2015

    35

    Deskripsi Umum

    Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, makaimplementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihankerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasimencakup proses yang menumbuhkembangkan afeksi sebagaiberikut : Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

    Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalammenyelesaikan tugasnya

    Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air sertamendukung perdamaian dunia

    Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya

    Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, danagama serta pendapat/temuan orisinal orang lain

    Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untukmendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas.

    LEVEL 6 (SARJANA/DIPLOMA-4)

    Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan

    IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu

    beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.

    Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum

    dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut

    secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian

    masalah prosedural.

    Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis

    informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam

    memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok.

    Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung

    jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

  • 2/24/2015

    36

    LEVEL 7 (PROFESI GURU)

    Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah

    tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif

    kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan

    langkah-langkah pengembangan strategis organisasi.

    Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau

    seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan

    monodisipliner.

    Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis

    dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua

    aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang

    keahliannya.

    LEVEL 8 (MAGISTER)

    Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau

    seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya

    melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.

    Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau

    seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter

    atau multidisipliner .

    Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat

    bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat

    pengakuan nasional maupun internasional.

  • 2/24/2015

    37

    LEVEL 9 (DOKTOR)

    Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau

    seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktek

    profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya

    kreatif, original, dan teruji.

    Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau

    seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter,

    multi atau transdisipliner.

    Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset

    dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan

    dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat

    pengakuan nasional maupun internasional.

    1

    2

    3

    4

    5

    7

    8

    9

    6

    PROGRAM PROFESI

    AHLI

    TEKNISI/ ANALIS

    OPERATOR

    AHLI

    TEKNISI/ ANALIS

    OPERATOR

    S2

    S1

    S3

    SMU

    PROFESI

    SPESIALIS 2

    DIII

    DII

    DI

    SMK

    DIV/ S1T

    S3T

    S2T SPESIALIS 1

  • 2/24/2015

    38

    S2

    S1

    S3

    SekolahMenengah

    Umum

    S2(T)

    D I

    D IV

    D III

    D II

    S3(T)

    Profesi

    Spesialis

    SekolahMenengah Kejuruan

    1

    2

    3

    4

    5

    7

    8

    9

    6

    1

    2

    3

    4

    5

    7

    8

    9

    6

    1. AKUNTABILITAS PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

    S1

    MULTI ENTRY AND MULTI EXIT SYSTEM

    S2

    S3

    Profesi X

    Profesi Y

    D I

    S1(T)/D IV

    D III

    D II

    S2 (T)

    S3 (T)

    SMA/SMK

    Spesialis X-KKNI Level 8

    Spesialis Y Spesialis X KKNI Level 9

    Bridging system

    Rencana:Setiapjenisprogramtidakwajibadapadasetiapstrata

  • 2/24/2015

    39

    Sistem penjaminan mutu internal dan eksternal untuk

    mencapai kualifikasi capaian pembelajaran

    BSNP menyusun Standar NasionalPendidikan untuk tercapainya

    kualifikasi pada KKNI

    Implementasikurikulum

    Sistem Penjaminan Mutu Internal

    LEMBAGA PENDIDIKAN

    Sistem Penjaminan

    Mutu Eksternal

    Menyusuncapaian

    pembelajaranProgram

    Studi berbasisKKNI

    TercapainyaKualifikasi lulusansesuai deskriptor

    4. SISTEM PENJAMINAN MUTU BERBASIS KKNI

    2

  • 2/24/2015

    40

    Bila setiap level kualifikasi dapat diraih melalui jalurlain di luar jalur pendidikan formal maka pendidikan

    formal harus lebih menunjukkan akuntabilitasnyadalam menghasilkan lulusan sesuai dengan strata

    yang diprogramkan

    ARAHNYA MAU KEMANA?

    1 Apa peran yang akan dimainkan oleh lulusan L. Pend.?

    Jika perannya sudah ditentukan, maka..

    2 Kemampuan apa yang perlu mereka kuasai agar dapat

    Berperan di masyarakat? tentukan Learning Outcomes

    3 Jika Learning Outcomesnya sdah ditentukan, maka.

    Pembelajaran (isi dan cara penyampaiannya ) seperti apa?

  • 2/24/2015

    41

    Rambu-rambu yang harus dipenuhi

    Di tiap jenjang perlu dapat membedakan:1. Learning Outcomes2. Jumlah JS/SKS3. Waktu studi minimum4. Mata Kuliah Wajib : untuk mencapai hasil

    pembelajaran dengan kompetensi umum5. Proses pembelajaran yang berpusat pada siswa6. Akuntabilitas asesmen7. Perlunya surat keterangan pelengkap ijazah dan

    transkrip

    Dasar Hukum Penyusunan Kurikulum

    UU Sisdiknas Bab III Pasal 4

    ayat 3 : Pendidikan diselenggarakan sebagaisuatu proses pembudayaan danpemberdayaan peserta didik yang berlangsungsepanjang hayat

    Pendidikan diselenggarakan dengan memberiketeladanan, membangun kemauan danmengembangkan kreativitas peserta didikdalam proses pembelajaran

  • 2/24/2015

    42

    Lanjutan...

    Bab X pasal 38 tentang kurikulum: Kurikulum dilakukan mengacu pada Standar Nasional

    Pendidikan Kurikulum memperhatikan:

    1. peningkatan imtaq2. peningkatan ahlak3. peningkatan potensi, kecerdasan, minat4. tuntutan dunia kerja5. perkembangan IPTEKS6. dinamika perkembangan global7. persatuan nasional

  • 2/24/2015

    43

    85

    Pendapat Ahli KurikulumSubandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen

    kurikulum, yaitu:

    komponen tujuankomponen isi/materikomponen media (sarana dan prasarana)komponen strategikomponen proses belajar mengajar.

    Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana

    Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang

    dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni:

    TujuanIsi dan struktur kurikulumStrategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar)Evaluasi.

  • 2/24/2015

    44

    -Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan Perpustakaan

    -Penyediaan Buku

    Kurikulum 2013

    -BOS-Bantuan Siswa Miskin

    -BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah

    -Peningkatan Kualifikasi & Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan Sertifikasi

    -Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

    K-13, Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

    Sedang Dikerjakan

    Telah dan terus Dikerjakan

    87

    Mengetahui Memahami Menerapkan Mengana-

    lisis

    Mengeva-

    luasi

    Mencipta

    Faktual

    Konseptual

    Prosedural

    Meta-

    kognitif

    SMP/MTs

    SD/MI

    SMP/MTs

    SMA/MA/SMK/MAK

    88

    Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson

    Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum

    SD/MI

    SD/MI: yang ditugaskanSMP/MTs: yang dipelajari di sekolah dan sumber lain sejenisSMA/MA/SMK/MAK: pengembangan secara mandiri dari yang dipelajari di sekolah dan sumber lain dengan sudut pandng berbeda

  • 2/24/2015

    45

    89

    Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas

    Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review: 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui

    pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik. Kebalikannya berlaku untuk kemampuan kecerdasan yaitu: 1/3 dari

    pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik. Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:

    - Observing [mengamat]- Questioning [menanya]- Experimenting [mencoba] - Associating [menalar]- Networking [Membentuk jejaring]

    Personal

    Inter-personal

    89

    Pembelajaran berbasis kecerdasan tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)

    Berbasis Aktivitas: Dengar/Lihat Amati Lakukan Sajikan

    Kerangka Ackoff:Data Informasi Pengetahuan Kearifan

    Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP

    Applying

    Under-standing

    Knowing/ Remembering

    Analyzing

    Evaluating

    Valuing

    Responding

    Accepting

    Organizing/Internalizing

    Characterizing/Actualizing

    Experi-menting

    Questioning

    Observing

    Associating

    Communicating

    Knowledge(Bloom)

    Skill(Dyers)

    Attitude(Krathwohl)

    SD

    SMP

    SMA/K

    PT

    Creating

    90

    Applying

    Under-standing

    Knowing/ Remembering

    Analyzing

    Evaluating

    Knowledge(Bloom)

    Kurikulum 2006 Kurikulum 2013

    Perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi

  • 2/24/2015

    46

    91

    92

  • 2/24/2015

    47

    93

    KOMPETENSI INTI (KI-3)

    Kelas X Kelas XI Kelas XII

    Memahami, menerapkan

    dan menganalisis

    pengetahuan faktual,

    konseptual, dan

    prosedural dalam ilmu

    pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan

    humaniora dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban

    terkait penyebab fenomena

    dan kejadian dalam bidang

    kerja yang spesifik untuk

    memecahkan masalah.

    Memahami, menerapkan

    dan menganalisis

    pengetahuan faktual,

    konseptual, prosedural,

    dan metakognitif dalam ilmu

    pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora

    dengan wawasan

    kemanusiaan, kebangsaan,

    kenegaraan, dan peradaban

    terkait penyebab fenomena

    dan kejadian dalam bidang

    kerja yang spesifik untuk

    memecahkan masalah.

    Memahami, menerapkan,

    menganalisis dan mengevaluasi

    pengetahuan faktual, konseptual,

    prosedural, dan metakognitif

    dalam ilmu pengetahuan, teknologi,

    seni, budaya, dan humaniora

    dengan wawasan kemanusiaan,

    kebangsaan, kenegaraan, dan

    peradaban terkait penyebab

    fenomena dan kejadian dalam

    bidang kerja yang spesifik untuk

    memecahkan masalah.

    Rumusan Kompetensi Inti SMK

    Dimensi proses

    kognitifDimensi

    Pengetahuan

  • 2/24/2015

    48

    A. Kognitif Skill

    B. Psikomotor Skill

    C. Attitude Skill

    D.Produk/Benda Kerja Sesuai Kriteria Standart

    E. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan

    F. Kunci Jawaban

    KRITERIA EVALUASI PBM

    Sistem Penilaian Kurikulum 2013No Jenis Penilaian Pelaku Waktu

    1 Penilaian otentik Guru Berkelanjutan

    2 Penilaian diri Siswa Tiap kali sebelum ulangan harian.

    3 Penilaian projek Guru Tiap akhir bab atau tema pelajaran

    4 Ulangan harian (dapat berbentuk penugasan)

    Guru terintegrasi dengan proses pembelajaran

    5 Ulangan Tengah dan Akhir Semester

    Guru (di bawah koord. satuan pendidikan)

    Semesteran

    6 Ujian Tingkat Kompetensi Sekolah (kisi-kisi dari Pemerintah)

    Tiap tingkat kompetensi yang tidak bersamaan dengan UN

    7 Ujian Mutu Tingkat Kompetensi Pemerintah (dengan metode survei untuk semua satdik)

    Tiap akhir tingkat kompetensi (yang bukan akhir jenjang sekolah)

    8 Ujian Sekolah Sekolah (sesuai dengan peraturan)

    Akhir jenjang sekolah

    9 Ujian Nasional sebagai Ujian Tingkat Kompetensi pada akhir jenjang satuan pendidikan.

    Pemerintah (sesuai dengan peraturan)

    Akhir jenjang sekolah

    Merah: cara penilaian baru, Hitam: cara penilaian konvensional

  • 2/24/2015

    49

    Sistem Penilaian Kurikulum 2013

    Sekolah

    Siswa

    1. Ujian Tingkat Kompetensi (yang bukan UN)Waktu: Tiap tingkat kompetensi2. Ujian SekolahWaktu: Akhir jenjang sekolah

    Guru

    Penilaian Diri Waktu: Sebelum ulangan harian

    1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)Waktu: Akhir jenjang sekolah2. Ujian mutu Tingkat KompetensiWaktu: Tiap akhir tingkat kompetensi

    1. Penilaian OtentikWaktu: terus menerus2. Penilaian ProjekWaktu: Akhir Bab/Tema3. Ulangan HarianWaktu: Sesuai rencana4. UTS/AUSWaktu: Semesteran

    97

    Pemerintah

    Tugas KelompokBuat Kompetensi dasar yg diharapkan, sesuai mapel pd Prog. Studi Keahlian. Beri alasan mengapa diperlukan

  • 2/24/2015

    50

    99