Bahan kuliah mpdt ugm

44
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL Disampaikan Pada Kuliah Umum di Universitas Gajah Mada (UGM) Oleh Dr. Ir. H.A. Helmy Faishal Zaini Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal MENTERI PEMBANGUNAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH TERTINGGAL TERTINGGAL REPUBLIK REPUBLIK INDONESIA INDONESIA Jogyakarta, 20 September 2013

description

Kuliah umum Menteru Pembangunan Daerah Tertinggal di Fakultas Peternakan UGM, Jumat, 20 September 2013. Judul : Strategi dan Kebijakan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.

Transcript of Bahan kuliah mpdt ugm

Page 1: Bahan kuliah mpdt ugm

STRATEGI DAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL

Disampaikan Pada Kuliah Umum di Universitas Gajah Mada (UGM)

Oleh Dr. Ir. H.A. Helmy Faishal ZainiMenteri Pembangunan Daerah Tertinggal

MENTERI PEMBANGUNAN MENTERI PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH TERTINGGALTERTINGGALREPUBLIKREPUBLIK INDONESIA INDONESIA

Jogyakarta, 20 September 2013

Page 2: Bahan kuliah mpdt ugm

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Page 3: Bahan kuliah mpdt ugm

IDONESIA SEBAGI NEGERI SURGAWIIDONESIA SEBAGI NEGERI SURGAWI

• Secara geografis, wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, diapit oleh Samudra Hindia dan Samudra Pasifik bagaikan negeri surgawi.

• Dengan deretan pulau besar, mulai dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, yang hiasi oleh ribuan pulau seperti untaian jamrud.

• Kekayaan alam yang dimiliki sangat besar., baik ydari kekayaan laut, darat, bumi maupun kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi tercinta, bisa tak terhitung.

Page 4: Bahan kuliah mpdt ugm

PETA INDONESIA DAN EROPAPETA INDONESIA DAN EROPA

Luas Indonesia : 5.193.250 km2Luas Uni Eropa : 4.324.782 km2

Page 5: Bahan kuliah mpdt ugm

TEORI KESEJAHTERAANTEORI KESEJAHTERAAN

Page 6: Bahan kuliah mpdt ugm

MEGAPA TERJADI KESENJANGAN?MEGAPA TERJADI KESENJANGAN?

• Singapura sama sekali tidak memiliki sumber daya alam (SDA) namun rata-rata pendapatan per kapita warganya mencapai US$ 48. 595 per orang per tahun.

• Sementara Indonesia, yang merupakan negara kaya SDA, rata-rata pendapatan per kapita warganya hanya US$ 3.452 per orang per tahun.

• Merujuk pada Teori Kesejahteraan , bisa jadi karena faktor SDM kita yang belum berkualitas.

• Jika kita menganalogikan SDM tersebut sama dengan Teori Koefisien Gesek, yaitu gaya yang diperlukan untuk menyeret suatu benda pada suatu bidang dibagi gaya normal (tegak lurus) pada bidang tersebut (Rumus: f = μ . N μ = f / N f = gaya gesek, N = gaya normal; μ = koefisien gesek)

Page 7: Bahan kuliah mpdt ugm

DUA PILAR UTAMA RPJPN DUA PILAR UTAMA RPJPN • Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) merujuk ke dalam dua pilar: KEADILAN dan PEMERATAAN

• Oleh karena itu seluruh pembangunan nasional harus merujuk ke dalam dua pilar penting tersebut.

• Jika pembangunan di Indonesia ADIL tapi tidak MERATA, sama saja dengan nihil, akan melahirkan kesenjangan.

• Begitu juga sebaliknya, pembangunan yang MERATA tapi tanpa BERKEADILAN, maka akan jauh dari harapan.

Page 8: Bahan kuliah mpdt ugm

KONDISI DAERAH TERTINGGALKONDISI DAERAH TERTINGGAL

Page 9: Bahan kuliah mpdt ugm

JUMLAH DAERAH TERTINGGAL DAN PULAU TERLUAR DI INDONESIA

1000 0 1000 2000 Kilometers

N

EW

S

DAERAH TERTINGGAL

DAERAH MAJU

PETA LOKASI DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA

1000 0 1000 2000 Kilometers

N

EW

S

DAERAH TERTINGGAL

DAERAH MAJU

PETA LOKASI DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA

Keterangan :

1.Jumlah pulau terluar 92 pulau (Perpres 78 Tahun 2005)

2.Di daerah tertinggal 66 Pulau terluar (71,7%), 23 pulau berpenghuni dengan jumlah penduduk 71.431 jiwa (BPS,2008)

3.Pulau terluar di daerah tertinggal tersebar di 13 kabupaten pada 7 provinsi.

Page 10: Bahan kuliah mpdt ugm

10

SEBARAN DAERAH TERTINGGAL MENURUT WILAYAH

No Wilayah Jumlah Kab %

1. SUMATERA 46 25%

2. JAWA & BALI 9 5%

3. KALIMANTAN 16 9%

4. SULAWESI 34 19%

5. NUSA TENGGARA 28 15%

6. MALUKU 15 8%

7. PAPUA 35 19%

JUMLAH 183 100%

Wilayah Jumlah Kab %

KBI 55 30%

KTI 128 70%

JUMLAH 183 100%

Page 11: Bahan kuliah mpdt ugm

11

3 (TIGA) REALITAS UTAMA3 (TIGA) REALITAS UTAMADDaerah Tertinggal aerah Tertinggal

Page 12: Bahan kuliah mpdt ugm

Sebanyak 126 kabupaten daerah tertinggal (68 %) memiliki tingkat kemiskinan di atas Rata-rata Nasional. Angka kemiskinan Nasional thn 2009 sebesar 14,15%, sedangkan rata-rata tingkat Kemiskinan DT sebesar 22,68%.

IPM rata-rata DT adalah 66,04 sedangkan IPM nasional tahun 2009 tercatat 71,76. Sebanyak 175 dari 183 DT (97 %) berada di bawah rata-rata IPM Nasional.

Berdasarkan komponen pembentuk IPM maka 87,2% daerah tertinggal (156 kab) membutuhkan intervensi di bidang Kesehatan (untuk meningkatkan Angka Harapan Hidup); dan 74,8% daerah tertinggal (137 kab) membutuhkan intervensi di bidang pendidikan (untuk meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah), serta 47,8% daerah (86 kab) untuk meningkatkan Angka Melek Huruf.

Kondisi Umum Daerah Tertinggal

Page 13: Bahan kuliah mpdt ugm

Persentase Kemiskinan per ProvinsiPersentase Kemiskinan per Provinsi

Sumber data : Sakernas 2010, BPS

Rata-rata Nasional

Page 14: Bahan kuliah mpdt ugm

KABUPATEN KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU

Tingkat kemiskinan Nasional Tahun 2011 12,49 %

Tingkat kemiskinan Kabupaten Kepulauan Aru Tahun 2010; 34.96 %

Penurunan rata-rata tingkat kemiskinan per tahun 0.44 %,

Untuk mencapai target RPJM (14.2 %) dibutuhkan waktu 47,18 Tahun.

DAERAH TERTINGGAL YANG MEMILIKI NILAI EKSTREM TINGGI (KEMISKINAN) DAERAH TERTINGGAL YANG MEMILIKI NILAI EKSTREM TINGGI (KEMISKINAN)

Page 15: Bahan kuliah mpdt ugm

KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA

IPM Nasional Tahun 2010 72,27

IPM Kabupaten Asmat Tahun 2010 51,55

Kenaikan rata-rata IPM per tahun 0,97 %

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai besaran target RPJM (IPM 72.72)

21,82 tahun

DAERAH TERTINGGAL YANG MEMILIKI NILAI EKSTREM TINGGI (IPM) DAERAH TERTINGGAL YANG MEMILIKI NILAI EKSTREM TINGGI (IPM)

Page 16: Bahan kuliah mpdt ugm

KABUPATEN SAMBAS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Angka Harapan Hidup Nasional 69,43 tahun

Angka Harapan Hidup di Kabupaten Sambas (thn. 2010) 61,27 tahun

Rata-rata kenaikan AHH Kabupaten Sambas 0,36%

Untuk Mencapai angka Rata-Rata Nasional dibutuhkan waktu 22,67 tahun

DAERAH TERTINGGAL YANG MEMILIKI NILAI EKSTREM TINGGI (ANGKA HARAPAN HIDUP)DAERAH TERTINGGAL YANG MEMILIKI NILAI EKSTREM TINGGI (ANGKA HARAPAN HIDUP)

Page 17: Bahan kuliah mpdt ugm

Kondisi Pangan Daerah Tertinggal

DAERAH KETAHANAN PANGAN

Daerah Ketahanan Pangan 148 kab 80,9%

Non Daerah Ketahanan Pangan 35 kab 19,1%

JUMLAH KAB DT 183 kab 100,0%

DAERAH RAWAN PANGAN

Daerah Rawan Pangan 57 kab 31,1%

Non Daerah Rawan Pangan 126 kab 68,9%

JUMLAH KAB DT 183 kab 100,0%

Dari 183 kabupaten daerah tertinggal terdapat 148 kab (80,9%) yang merupakan daerah ketahanan pangan; dan 57 kabupaten (31,1%) di 15 provinsi yang dikatagorikan Rawan Pangan

Page 18: Bahan kuliah mpdt ugm

POTRET KEMISKINANPOTRET KEMISKINAN

Page 19: Bahan kuliah mpdt ugm

Sebaran Daerah Tertinggal Rawan BencanaSebaran Daerah Tertinggal Rawan BencanaSebaran Daerah Tertinggal Rawan BencanaSebaran Daerah Tertinggal Rawan Bencana

Sumber : Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana 2010-2012 (Bappenas & BNPB)

Dari 183 Daerah Tertinggal terdapat 128 kabupaten yang dikatagorikan Rawan Bencana dengan rincian sebagai berikut: Prioritas I : 9 kabupaten Prioritas II : 17 kabupaten Prioritas III : 102 kabupaten

Berdasarkan jenis potensi bencana, kabupaten daerah tertinggal terdiri dari :

JENIS POTENSI BENCANA JUMLAH KABUPATEN Letusan Gunung Berapi 21 kabupaten Tsunami 12 kabupaten Gempa Bumi 83 kabupaten Banjir 40 kabupaten Kekeringan 15 kabupaten Longsor 63 kabupaten

Page 20: Bahan kuliah mpdt ugm

KABUPATEN TERTINGGAL TERPARAH DALAM ASPEK KABUPATEN TERTINGGAL TERPARAH DALAM ASPEK KEMISKINAN, PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR, DAN KESEHATAN KEMISKINAN, PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR, DAN KESEHATAN

KABUPATEN TERTINGGAL TERPARAH DALAM ASPEK KABUPATEN TERTINGGAL TERPARAH DALAM ASPEK KEMISKINAN, PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR, DAN KESEHATAN KEMISKINAN, PENDIDIKAN, INFRASTRUKTUR, DAN KESEHATAN

20

ASPEK KABUPATEN

Kemiskinan 1. Teluk Bintuni2. Supiori

IPM 1. Nduga2. Intan Jaya

PENDIDIKAN(Lama Sekolah)

1. Intan Jaya2. Deiyai

PENDIDIKAN(Melek Huruf)

1. Deiyai2. Intan Jaya

KESEHATAN(Harapan Hidup)

1. Lombok Utara2. Lombok Timur

INFRASTRUKTUR 1. Tolikara2. Yahukimo

TIDAK PUNYA RUMAH SAKIT (antara lain) 1. Toraja Utara2. Morotai3. Maluku Barat Daya4. Sarmi5. Supiori

Page 21: Bahan kuliah mpdt ugm

KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DI 183 KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR DI 183 DAERAH TERTINGGALDAERAH TERTINGGAL

Sumber Data: Kementerian/Lembaga, BPS, diolah

JENIS KEBUTUHAN TOTAL

KEBUTUHANKETERSEDIAAN

SAAT INIKEKURANGAN SATUAN

KEBUTUHAN DANA

(Milyar Rupiah)

Gedung SD (min 10 ruang kelas) 43.704 43.222 482 Unit 723Gedung SMPN (min 5 ruang) 13.257 12.940 317 Unit 476Rumah Sakit Umum Type C (200 TT) 415 227 188 Unit 9.400

Rumah Sakit Bersalin (PER 30.000, JIWA)

4.721 216 4.505 Unit 9.010

Puskesmas 3.270 2.895 375 Unit 375Puskesmas Poned 728 516 212 Unit 318Infrastruktur Sanitasi 22.589 5.832 16.757 Ha 16.757Air Bersih 45.460.632 42.703.654 2.756.978 RT 11.028Rehabilitasi Jalan Kab (Pencapaian jalan Mantab)

129.735 57.408 72.328 Km 216.984

Peningkatan Jalan Desa (4 km/desa) 33.586 17.105 16.481 Desa 16.481

Listrik 11.509.422 6.659.566 4.849.856 RT 38.799Rehabilitasi Daerah Irigasi 977.373 656.112 321.261 Ha 321.261Pasar Desa 14.645 5.700 8.945 Unit 4.473

TOTAL KEBUTUHAN 646.084

Page 22: Bahan kuliah mpdt ugm

KESENJANGAN INFRASTRUKTURKESENJANGAN INFRASTRUKTURJalan Paralel Sarawak

Kondisi Eksisting Jalan Paralel Kalbar

www.kemenegpdt.go.id

Page 23: Bahan kuliah mpdt ugm

REALITAS KETERTINGGALAN BIDANG PENDIDIKANREALITAS KETERTINGGALAN BIDANG PENDIDIKAN

Badru bocah kurus berambut lurus memang pantas bersedih. Sudah 4 hari ia tak bisa pulang ke rumah orang tuanya yang terletak di seberang sungai tepatnya di Kampung Bantar Bodas, Desa Simpang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Beginilah resiko yang harus dijalaninya karena ia bersekolah di SDN Karyasari, Kecamatan Bojonggambir, Tasikmalaya. Antara rumah dan sekolahnya dipisahkan oleh Sungai Cikaengan selebar tak kurang dari 70 meter. Ia terpaksa memilih bersekolah di sekolah desa seberang sungai karena itulah sekolah dasar yang terdekat dari rumahnya.

Interveni yang akan dilakukan oleh KPDT untuk mengatasi minimnya fasilitas pendidikian di Gorontalo Utara.

Page 24: Bahan kuliah mpdt ugm

PERCEPATAN PEMBANGUNAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGALDAERAH TERTINGGAL

Page 25: Bahan kuliah mpdt ugm

KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBAGUNAN KEBIJAKAN PERCEPATAN PEMBAGUNAN DAERAH TERTINGGALDAERAH TERTINGGAL

• PROGRAM PRUKAB dan BEDAH DESA;• AFIRMASI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)• PENEMPATAN DOKTER PTT (2 TAHUN) DAN BIDAN• KERJASAMA PERGURUAN TINGGI KKN TEMATIK;• KERJASAMA PELAKU USAHAN UTUK PRUKAB;• PEMANFAATAN LAHAN TIDUR UTK USAHA

PRODUKTIF• DLL

Page 26: Bahan kuliah mpdt ugm

1. Daerah tertinggal = Miskin, Menganggur, PDRB rendah, Perndapatan rendah Perlu Peningkatan Kapasitas Produksi

2. Peningkatan kapasitas produksi harus fokus pada produk yang melibatkan Masyarakat Banyak, berbasis Sumberdaya Lokal PRUKAB

3. PRUKAB akan menjadi Magnet Investasi DT, meningkatkan produksi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat

PRUKAB & BEDAH DESAPRUKAB & BEDAH DESA

Page 27: Bahan kuliah mpdt ugm

Peningkatan PenciptaanLapangan Kerja

(PRO JOB)

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas(PRO GROWTH)

Pengentasan Kemiskinan(PRO POOR)

Kelestarian Lingkungan (PRO GREEN)

+

PRUKAB SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI TRIPLE STRACK STRATEGY

PRUKAB SEBAGAI IMPLEMENTASI DARI TRIPLE STRACK STRATEGY

PRUKAB

Page 28: Bahan kuliah mpdt ugm

BERAGAM PRUKAB KPDTBERAGAM PRUKAB KPDT

• PETERNAKAN, SEPERTI: SAPI, DOMBA, DLL;• PERIKANAN LAUT DAN AIR TAWAR, SEPERTI:

IKAN TUNA, LELE, GURAME, IKAN MAS, DLL• RUMPUT LAUT;• PERTANIAN, SEPERTI: PADI, JAGUNG, KOPI,

KAKAO, KELAPA, PALA, DLL• PERKEBUNAN, SEPERTI: KARET, SENGON, JATI,

DLL

Page 29: Bahan kuliah mpdt ugm

CONTOH PRUKAB KPDTCONTOH PRUKAB KPDT

Page 30: Bahan kuliah mpdt ugm

SAPI SEBAGAI PRUKAB KPDTSAPI SEBAGAI PRUKAB KPDT

Menteri PDT bersama istri, Ny Santi Helmy Faishal (4 kiri) didampingi Bupati Barito Kuala, Hasanuddin Murad meninjau ternak sapi binaan KPDT di desa Simpang Jaya, Kec. Wanara, Kabupaten Barito Kuala.

KKN Tematik Universitas Brawijaya –KPDT di Kabuptaen Musi rawas, Sumatera Selatan

Page 31: Bahan kuliah mpdt ugm

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)

Page 32: Bahan kuliah mpdt ugm

Dlm Milyar Rupiah

PERKEMBANGAN ALOKASI DANA PERIMBANGAN PERKEMBANGAN ALOKASI DANA PERIMBANGAN TAHUN 2009-2012TAHUN 2009-2012 UNTUK KABUPATEN/KOTA UNTUK KABUPATEN/KOTA

PERKEMBANGAN ALOKASI DANA PERIMBANGAN PERKEMBANGAN ALOKASI DANA PERIMBANGAN TAHUN 2009-2012TAHUN 2009-2012 UNTUK KABUPATEN/KOTA UNTUK KABUPATEN/KOTA

Keterangan :# NA = sementara data belum tersediaSumber : DJPK, diolah

www.kemenegpdt.go.id

Page 33: Bahan kuliah mpdt ugm

PERBANDINGAN DAERAH MAJU & DAERAH PERBANDINGAN DAERAH MAJU & DAERAH TERTINGGAL DARI SISI ALOKASI DAU & DAK (201TERTINGGAL DARI SISI ALOKASI DAU & DAK (20111) )

NO 5 KABUPATEN DG DAK TINGGI

APBD PAD DAU DAK ANGKA KEMISKIN

AN

IPM

1 Kab. Bogor 2.128.453,- 370.459,- 1.115.704,- 143.081,- 10,0 72,22 Kab. Bandung 1.759.861,- 165.287,- 1.086.282,- 118.904,- 9,29 74,053 Kab. Cianjur 1.246.777,- 108.386,- 877.994,- 101.270,- 14,32 69,144 Kab. Magelang 886.037,- 78.651,- 604.522,- 100.912,- 14,14 72,085 Kab. Cilacap 1.204.549,- 126.058,- 793.267,- 100.844,- 18,11 71,73

NO 5 KABUPATEN DG DAK TERENDAH

APBD PAD DAU DAK ANGKA KENISKINAN

1 Kab. Sabu Raijua 117.910,- 1.105,- 64.261,- 30.086,- 41,13 64,58

2 Kab. Maybrat 209.116,- 0,- 115.710,- 36.911,- 40,13 63,57

3 Kab. Kep. Morotai 175.707,- 1.550,- 76.154,- 26.903,- 10,59 67,064 Kab. Kep. Mentawai 371.066,- 26.285,- 287.490,- 29.631,- 19,74 67,97

5 Kab. Tambrauw 142.842,- 56,- 71.861,- 29.400,- 44,9 50,5

Sumber : djpk.depkeu.go.id (Data diolah)

Page 34: Bahan kuliah mpdt ugm

PERLU PEMIHAKAN PENDANAAN DAERAH TERTINGGAL : PERLU PEMIHAKAN PENDANAAN DAERAH TERTINGGAL : DAK DAERAH TERTINGGALDAK DAERAH TERTINGGAL

UU No. 32/2004 UU No. 32/2004 Pemerintahan DaerahPemerintahan Daerah

PP PP No. 55/2005 No. 55/2005 Dana PerimbanganDana Perimbangan

RPJMN RPJMN 2010-20142010-2014

KAB. DAERAH KAB. DAERAH TERTINGGALTERTINGGAL

Pasal 162 ayat (1) :Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan dari APBN kepada

“daerah tertentu” dalam rangka pendanaan pelaksanaan desentralisasi .............

Pasal 51 ayat (1):

DAK dialokasikan kepada

“daerah tertentu” untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan bagian dari program yang menjadi

prioritas nasional ....................

Daerah Tertinggal,Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik

Wilayah & Tata ruang

Pasal 1 :

“...DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada “daerah tertentu “

dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional."

UU No. 33UU No. 33//2004 2004 Perimbangan KeuanganPerimbangan Keuangan

183 KABUPATEN

DAERAH TERTINGGAL

Pasal 3 ayat (4):Yang dimaksud dengan kriteria khusus dan karakteristik daerah adalah :

1.Seluruh daerah kabupaten/ kota di Provinsi Papua, provinsi Papua Barat, dan

2.Daerah tertinggal/ terpencil diprioritaskan mendapatkan alokasi DAK

3.Karakteristik Daerah yang meliputi daerah pesisir dan/atau kepulauan kecil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah rawan bencana, ....

PMK No. 175/2009PMK No. 175/2009PMK No. 216/2010PMK No. 216/2010

BUKU IPrioritas Nasional

(10)

BUKU IIPrioritas Bidang

(7)

Prioritas Bidang : PembangunanDaerah Tertinggal

Page 35: Bahan kuliah mpdt ugm

ILUSTRASI ALOKASI DAK UNTUKILUSTRASI ALOKASI DAK UNTUK “DAERAH TERTENTU”“DAERAH TERTENTU”

ALOKASI DAK

2013

DAERAH TERTINGGAL

Dengan demikian Daerah Tertentu adalah daerah tertinggal dengan karakteristik khusus dan/atau daerah rawan pangan, rawan bencana, daerah perbatasan, pulau pulau terluar dan pulau terpencil, mengacu pada prioritas nasional.

Pasal 162 ayat (1) :Dana Alokasi Khusus (DAK) dialokasikan dari APBN kepada

“daerah tertentu” dalam rangka pendanaan pelaksanaan desentralisasi .............

Pasal 1 :

“...DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada

“daerah tertentu “ dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional."

Pasal 1 :

“...DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada

“daerah tertentu “ dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional."

DAERAH TERTENTU

UU No. 32/2004 UU No. 32/2004 Pemerintahan DaerahPemerintahan Daerah

UU No. 33UU No. 33//2004 2004 Perimbangan KeuanganPerimbangan Keuangan

Page 36: Bahan kuliah mpdt ugm

DAK ADALAH UNTUK DAK ADALAH UNTUK “DAERAH TERTENTU”“DAERAH TERTENTU”

Pasal 1 UU No. 23/2004 :

“...DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang

dialokasikan kepada ”daerah tertentu“ dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional."

Pasal 1 UU No. 23/2004 :

“...DAK adalah dana yang bersumber dari APBN yang

dialokasikan kepada ”daerah tertentu“ dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional."

”daerah tertentu“ Adalah seluruh Daerah yang dikatagorikan dalam Daerah Tertinggal dan Daerah yang memiliki karakteristik khusus seperti Daerah rawan pangan, rawan bencana, rawan konflik, daerah terpencil, dan pulau terluar

”daerah tertentu“ Adalah seluruh Daerah yang dikatagorikan dalam Daerah Tertinggal dan Daerah yang memiliki karakteristik khusus seperti Daerah rawan pangan, rawan bencana, rawan konflik, daerah terpencil, dan pulau terluar

Page 37: Bahan kuliah mpdt ugm

ALOKASI DAN RATA-RATAALOKASI DAN RATA-RATA ALOKASI D ALOKASI DAKAK PER PER DAERAH DAERAH TERTINGGAL TAHUN 2010-2014TERTINGGAL TAHUN 2010-2014

Alokasi DAK DT 2010 Rp. 8 T dg Rata2 per daerah Rp. 44 M

Alokasi DAK DT 2011 Rp. 10,45 T

dg Rata2 per daerah Rp. 57 M

Alokasi DAK DT 2012 Rp. 10,48 T

dg Rata2 per daerah Rp. 57 M

Alokasi DAK DT 2013 Rp. 14,9 T

dg Rata2 per daerah Rp. 81 M

Alokasi DAK DT 2014 Rp. 15,7 T

dg Rata2 per daerah Rp. 86 M

SEBELUM AFIRMASI

SETELAH AFIRMASI

2010 2011 2012

20132014

Sebelum Afirmasi:Rata-Rata Alokasi DAK Daerah Tertinggal Periode Tahun 2010 s/d 2012 Relatif kecil berturut-turut: 2010 = Rp. 44 M, 2011 =57 M, dan

tahun 2012 = Rp. 57 M

Setelah Afirmasi:Rata-Rata Alokasi DAK Daerah Tertinggal Tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 81 M/Daerah dan pada Tahun 2014 menjadi sekitar Rp. 86 M/ daerah Tertinggal

RA

TA

-RA

TA

AL

OK

AS

I (MIL

IAR

R

UP

IAH

)DT

NAS

NON DT

Page 38: Bahan kuliah mpdt ugm

Item PembandingTAHUN (Dalam Juta Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012 2013

Nasional

ALOKASI TOTAl DAK 21,202,141 24,819,589 21,133,383 25,232,800 26,115,948 31,697,143

RATA-RATA DAK 44,542 49,050 40,798 48,524 50,222 61,191 ALOKASI DAK TERTINGGI 98,226 105,026 143,081 164,999 167,510 234,755 ALOKASI DAK TERENDAH 4,274 3,300 903 290 328 560

PAD 38,445 42,938 49,941 48,164 76,729 - Daerah Tertinggal

ALOKASI TOTAl DAK 8,291,961 9,268,723 8,054,332 10,458,996 10,480,889 14,926,461

RATA-RATA DAK 51,825 52,964 44,013 57,153 57,273 81,565 ALOKASI DAK TERTINGGI 96,746 105,026 119,553 127,624 142,605 234,756 ALOKASI DAK TERENDAH 9,254 3,300 23,894 25,144 25,461 46,062

PAD 15,756.77 18,170.41 22,679.74 24,941.43 28,764.37 - Non Daerah Tertinggal

ALOKASI TOTAl DAK 12,147,674 14,190,399 12,249,998 13,468,344 14,303,672 14,937,303

RATA-RATA DAK 41,744 46,988 40,429 44,158 46,897 49,298 ALOKASI DAK TERTINGGI 98,226 104,123 143,081 164,999 167,510 216,694 ALOKASI DAK TERENDAH 4,274 3,689 903 290 328 560

PAD 50,556 56,791 66,139 67,929 104,909 -

PERBANDINGAN RATA-RATA PAD DAN ALOKASI DAK PERBANDINGAN RATA-RATA PAD DAN ALOKASI DAK NASIONAL, DAERAH MAJU DAN DAERAH TERTINGGALNASIONAL, DAERAH MAJU DAN DAERAH TERTINGGAL

AFIRMASISEBELUM AFIRMASI

Page 39: Bahan kuliah mpdt ugm

PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DAN PEMANFAATAN LAHAN TIDUR DAN PENGIRIMAN DOKTER PTT/BIDANPENGIRIMAN DOKTER PTT/BIDAN

Page 40: Bahan kuliah mpdt ugm

LUAS LAHAN TIDUR DI DAERAH TERTINGGAL LUAS LAHAN TIDUR DI DAERAH TERTINGGAL (26 Provinsi, 174 Kab.)(26 Provinsi, 174 Kab.)

No WILAYAH Luas Lahan Tidur (Ha ) %

1 SUMATERA 119.468.886 33,3%2 JAWA 3.486.458 1,0%3 NUSA TENGGARA 4.721.789 1,3%4 KALIMANTAN 96.785.630 27,0%5 SULAWESI 9.302.059 2,6%6 MALUKU 17.629.913 4,9%7 PAPUA 107.290.265 29,9%

LUAS TOTAL 358.685.000 100,0%

Sumber : PODES, BPS 2011

www.kemenegpdt.go.id

Page 41: Bahan kuliah mpdt ugm

PEMANFAATAN LAHAN TIDURPEMANFAATAN LAHAN TIDUR

• Jika setiap kabupaten rata-rata memiliki lahan tidur 20 ribu ha saja, maka dari 183 daerah tertinggal maka ada sebanyak 3,6 juta ha lahan tidur.

• Lahar tidur saat ini jumlah sekitar 6,7 juta ha. Jumlah lahar tidur tersebut sama dengan 150 kali luas negera Singapura.

• Jika luas lahan tidur tersebut dimanfaatkan secara optimal maka bisa meningkatkan kesejahterakan masayarakat di daerah tertinggal.

• Salah satu kabupaten yang dapat memanfaatkan lahan tidur secara optimal adalah KAB. DOMPU, NTB. Pada 2010 ketika berkunjung, masyarakat setempat menanam jagung dgn memanfaatkan lahan 5000 ha dengan produksi 120 ribu ton. Pada 2013, mereka menanam jagung sebanyak 20.000 ha dengan produksi 274 ribu ton.

• Jika semua kabupaten memanfaatkan lahan tidur seperti itu maka akan bisa keluar dari ketertinggalan.

Page 42: Bahan kuliah mpdt ugm

PENGIRIMAN DOKTER PTT DAN BIDANPENGIRIMAN DOKTER PTT DAN BIDAN

• Kerjasama KPDT dan Kemenkes mengirm 122 dokter umum dan dokter gigi pegawai tidak tetap (PTT) periode 1 untuk ditempatkan ke daerah tertinggal dan terpencil di Indonesia.

• Pengiriman 420 Sukarelawan Perdesaan Sehat melalui Perguruan Tinggi mitra manajemen kewilayahan Perdesaan Sehat (Rekuitmen, Pelatihan dan Distibusi) untuk ditempatkan di 420 Perdesaan (Sesuai wilayah kerja puskesmas) dalam 84 Kabupaten Daerah Tertinggal sasaran prioitas Perdesaan Sehat.

• Pengiriman 40 Bidan Desa melalui mitra kerja Perdesaan Sehat; Akbid Cirebon dan Akid Yogyakarta.

• Kerja sama dengan 7 (tujuh) Perguruan Tinggi dalam “kemitraan manajemen kewilayahan” pelaksanaan perdesaan sehat di 84 Kabupaten Daerah Tertinggal dalam 7 (tujuh) regional pulau Sumatera (Universitas Andalas), Jawa (Universitas Airlangga), Nusa Tenggara (Universitas Mataram), Maluku (Universitas Patimura), Kalimantan (Universitas Tanjungpura), Sulawesi (Universitas Hasanudin) dan Papua (Universitas Cendrawasih).

Page 43: Bahan kuliah mpdt ugm

PERAN PERGURUAN TINGGIPERAN PERGURUAN TINGGI

• ILMU YANG DIKEMBANGAN MESTI RELEVAN DAN DIEMPLEMENTASIKAN BAGI KEMAJUAN DAN KEMAKMURAN MASYARAKAT;

• TRIDARMA PERGURUAN TINGGI (PENDIDIKAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN) YANG MERUPAKAN PILAR UTAMA HARUS DIWUJUDKAN DALAM AKSI NYATA

• PERGURUAN TINGGI TIDAK BOLEH BERPANGKU TANGAN (SEBAGAI MENARA GADING) TERHADAP PERSOALAN MASYARKAT.

• DAERAH TERTINGGAL (183 KAB) MENANTI DAN MENGHARAPKAN PERWUJUDAN DARI TRIDARMA PERGURUAN TINGGI

Page 44: Bahan kuliah mpdt ugm

SEKIAN DAN TERIMA KASIH