Bahan Final

download Bahan Final

of 84

Transcript of Bahan Final

Bab 4 PEMBELAHAN SEL

Bab 4 Pembelahan Sel

Amitosis (Pembelahan biner)

PEMBELAHAN SEL

Mitosis (tidak terjadi reduksi jumlah kromosom) Meiosis (terjadi reduksi jumlah kromosom)

Pembelahan sel secara AmitosisProses pembelahan sel pada sel prokariotik berbeda dengan pembelahan sel pada eukariotik Pada prokariotik pembelahan sel berlangsung secara sederhana yang meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetic, pembagian kromosom, dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan dinding sel baru. Proses pembelahan yang demikian dinamakan amitosis, amitosis adalah pembelahan sel secara langsung membelah menjadi dua lalu didistribusikan pada sel anak tanpa didahului oleh pembentukan benang spindel, peleburan membran inti, penampakan kromosom, atau ciri lain.

Kromosom hasil duplikasi, awalnya menempel pada membrane plasma.

akan

Selanjutnya, akan terjadi pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Kemudian akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru hingga dua sel anakan terbentuk, pembelahan yang demikian juga sering disebut dengan pembelahan biner (binary fision) atau pembelahan sel secara langsung.

Bab 4 Pembelahan Sel

PEMBELAHAN BINER (pada Bakteri)Kromosom bakteri menempel pada membran plasma

Bagian DNA kromosom yang menempel mengalami replikasi

Sel mulai membelah

Terbentuk dua sel anakan

INTERFASE

Interfase terjadi replikasi DNA (dari 1 salinan menjadi 2 salinan). Fase gap 1 belum terjadi replikasi DNA. Fase sintesis(S) DNA dalam inti mengalami replikasi sehingga menghasilkan salinan 2 DNA. Fase gap 2 replikasi DNA telah selesai, dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan.

Tahap kariokinesis (pembelahan inti) dan sitokinesis ( pembelahan sitoplasma).

Profase Metafase Anafase telofase

Pembelahan sitoplasma dan diikuti pembentukan sekat sel yang baru Sekat memisahkan dua inti tersebut menjadi 2 sel anakan.

Bab 4 Pembelahan Sel

SIKLUS SEL

SIKLUS SELFase pembelahan sel (mitotik / M). Fase pertumbuhan (interfase), terdiri dari : a. G1.(fase gap 1) b. S. (fase sintesis) c. G2.(fase gap 2) Sebelum sel memasuki fase mitotik dan siap membelah.

PEMBELAHAN MITOSIS

Terjadi pada sel tubuh (somatis) dan menghasilkan sel anak dengan jumlah kromosom sama dengan sel induk. Kromosom hasil pembelahan mitosis berpasangan sehingga disebut diploid (2n). Ada empat fase dalam pembelahan mitosis yaitu : profase, metafase, anafase, dan telofase. Hasil akhir pembelahan ini adalah 2 sel anak yang masing-masing memiliki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya.

CIRI-CIRI TAHAPAN MITOSIS

Profase ditandai dengan menghilangnya membran inti, dan terbentuknya benang-benang kromatin (pemadatan kromosom). Metafase ditandai dengan kromosom yang berderet di bidang equator (saat yang mudah mengamati kromosom). Anafase ditandai dengan kromosom mulai bergerak kearah kutub yang berlawanan ditarik oleh benangbenang spindel/mikrotubul. Telofase sel terbagi menjadi 2 sel anakan

Bab 4 Pembelahan Sel

PEMBELAHAN MITOSIS

Profase awal

Profase akhir

Metafase

Telofase awal

Anafase

Telofase akhir

Pembelahan Mitosis Pembelahan mitosis merupakan pembelahan sel yang melalui tahap-tahap pembelahan tertentu, yaitu: profase, metafase, anafase, dan telofase (PMAT). Pembelahan ini memiliki ciri sebagai berikut: terjadi pada pembelahan sel tubuh (somatis) bertujuan untuk pertumbuhan dan regenerasi menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula (diploid menjadi diploid/haploid menjadi haploid)

Profase : Tahap ini merupakan fase pembelahan mitosis yang paling lama dan paling banyak memerlukan energi. Peristiwa yang berlangsung selama profase adalah sebagai berikut: benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam satu sentromer membran inti dan nukleolus lenyap sentrosom memisah menjadi dua sentriole, dan diantaranya terbentang benang spindel.

2. Metafase : Pada tahap ini kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator. Bagian sentromer kromosom berikatan dengan kinetokor yang berhubungan dengan benang spindel. Pada fase ini kromosom tampak paling jelas terlihat sehingga jumlahnya mudah diidentifikasi. Metafase adalah tahap yang memerlukan energi terkecil dan waktu yang paling singkat

3. Anafase : Saat anafase sentromer membelah, lalu benang spindel menarik kromosom menuju kutub sel yang berlawanan. Pergerakan kromosom tersebut dipengaruhi oleh enzim dynein.

4. Telofase : Pada tahap ini terjadi peristiwa sebagai berikut: Kromosom berubah menjadi benang kromatin Membran inti dan nukleolus terbentuk kembali Terjadi sitokinesis (pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang identik dengan sel semula

REPRODUKSI SEL

MITOSIS

interfase

Profase

Prometafase

Metafase

Anafase

Telofase awal

Telofase akhir

mitosis

Sitokinesis adalah pembelahan sitoplasma. Kariokinesis adalah pembelahan inti sel.

PEMBELAHAN MITOSIS PADA TUMBUHAN

Siklus sel terdiri dari :Mitosis (M) fase (mitosis dan sitokinesis) Interphasa (pertumbuhan sel dan menyalin kromosom dalam persiapan untuk pembelahan sel)

Interphasa (sekitar 90% dari siklus sel) dapat dibagi menjadi subphases :G1 fase ("gap pertama") Selama fase pertumbuhan G1 atau pertama, fungsi sel normal terjadi serta pertumbuhan sel S fase ("sintesis") Pada tahap S, DNA ulangan memproduksi 2 salinan dari setiap kromosom G2 fase ("gap kedua") Selama fase G2, sel terus mempersiapkan mitosis dan pembelahan sel

G1

S (DNA synthesis)

G2

Mitosis secara konvensional dibagi menjadi lima tahap :Profase Kromatin dalam nukleus mulai terkondensasi dan terlihat sebagai kromosom Nukleolus menghilang Sentrosom mulai bergerak ke ujung nukleus yang berlawanan dan suatu benang mikrotubul mulai memanjang pada sentromer untuk membentuk benang mitosis (mitotic spindle)

PrometaphaseProfase akhir atau prometafase, dimulai dengan penghancuran membran inti menjadi vesikelvesikel membran kecil (seperti RE) Selama periode ini kromosom terus berkondensasi serta berangsur-angsur memendek dan menebal hingga siap untuk bermitosis Mikrotubul kinetochore terlihat dan menempel pada mikrotubul polar, kromosom mulai bergerak

Metaphase

Mikrotubul meluas menuju setiap ujung yang berlawanan dan membentuk spindle pole atau mitotic center. Pada sel hewan, setiap spindle pole mengandung sepasang sentriole. Benang mitosis memposisikan kromosom berjajar pada bagian tengah sel (disebut keping metafase). Pengaturan ini memastikan bahwa setiap sel anak menerima satu salinan kromosom

Anaphase

Anafase terbagi menjadi dua proses, yaitu : Anaphase A (anafase awal) : Pasangan kromosom pada keping metafase terpisah dan kromatid bergerak menuju spindle poles pada sisi sel yang berlawanan karena terjadi pemendekan mikrotubul kinetochore (gambar (a) dan (b)). Anaphase B (anafase akhir) : Saat kromosom sudah bermigrasi ke spindle pole, mikrotubul kinetochore mulai menghilang sementara mikrotubul polar terus memanjang untuk pemisahan lebih lanjut spindel pole (gambar (c) sampai (f))

Telophase dan Cytokinesis Membran inti mulai terbentuk kembali di sekeliling kromosom. Nukleolus muncul dan kromosom mulai menghilang. Saat telofase selesai dan membran sel baru (atau dinding sel pada tanaman tingkat tinggi) sedang terbentuk, pembentukan nukleus sudah hampir selesai. Langkah akhir telofase melibatkan inisiasi pembelahan membran plasma pada setiap anak sel untuk membentuk dua sel yang terpisah pada fase pembelahan sel berikutnya yang dikenal sebagai sitokinesis

Proses sitokinesis sudah dimulai sejak tahap anafase akhir dengan mulai terbentuknya cincin kontraktil di bawah membran plasma yang paralel terhadap keping metafase. Selanjutnya cincin ini perlahan-lahan akan mengecil dan menyebabkan pelipatan membran plasma ke arah dalam hingga sel terbagi dua. Pada sel tumbuhan, terjadi sintesis keping sel diantara dua anak sel untuk membentuk dinding sel.

Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Masih di Telofase di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi menjadi dua bagian. Proses ini dinamakan sitokinesis. Pada sel hewan sitokinesis ditandai dengan melekuknya sel kedalam, sedang pada tumbuhan karena selnya berdinding, maka sitokinesis ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel

Bab 4 Pembelahan Sel

PEMBELAHAN MITOSIS (2)

Sitokinesis pada sel hewan.

Sitokinesis pada sel tumbuhan.

Bab 4 Pembelahan Sel

Meiosis I

PEMBELAHAN MEIOSIS (terjadi pada sel gamet)

Profase I

Metafase I

Telofase I

Anafase I

MEIOSIS (pembelahan sel gamet).

Meiosis I

Profase I

Prometafase I

Metafase I

Anafase I

Telofase I

Sitokinesis I

Bab 4 Pembelahan Sel

PEMBELAHAN MEIOSIS (2)

Leptoten

Zigoten

Pakiten

Diploten Lima tahapan profase I

Diakinesis

Bab 4 Pembelahan Sel

PEMBELAHAN MEIOSIS (3)Meiosis II

Telofase I

Profase II

Anafase II

Metafase II

Telofase II

Bab 4 Pembelahan Sel

GAMETOGENESIS HEWAN JANTAN (SPERMATOGENESIS)

Bab 4 Pembelahan Sel

GAMETOGENESIS HEWAN BETINA (OOGENESIS)

Bab 4 Pembelahan Sel

GAMETOGENESIS PADA TUMBUHAN

Spermatogenesis.

Spermatozoa.

PEMBELAHAN MEIOSISPembelahan meiosis lebih kompleks dibandingkan pembelahan mitosis, karena terjadi dua kali siklus pembelahan. Pada meiosis terjadi perpasangan kromosom homolog dan segregasi kromosom secara bebas. Pembelahan pertama dari meiosis disebut pembelahan reduksi. Meiosis pertama mengubah inti dari suatu meiosit yang mengandung kromosom diploid menjadi inti haploid yang mengandung kromosom n. Jumlah kromosom direduksi saat pasangan kromosom homolog terpisah. Pembelahan kedua disebut equation devision atau meiosis kedua. Miosis kedua mengubah dua hasil dari pembelahan meiosis pertama menjadi 4 inti haploid.

Meiosis IProfase I Sebagian besar perbedaan antara mitosis dan meiosis terdapat pada fase ini. Profase I pada meiosis menghabiskan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan profase pada mitosis. Profase I terdiri dari beberapa tahap, yaitu: a. Leptoten Pada tahap ini, kromosom terlihat seperti benang benang halus yang panjang, sehingga masing masing kromosom belum dapat dikenali secara jelas. Benang benang kromosom yang halus tersebut disebut kromonema. Pada fase ini, struktur kromosom yang dapat terlihat lebih jelas adalah kromomer. Kromomer adalah penebalan yang terjadi pada beberapa bagian kromososm yang tampak seperti manik manik. Pada fase ini pasangan pasangan kromatid belum dapat dibedakan. b. Zigoten Pada fase ini, mulai terjadi perpasangan antara kromosom yang homolog, sehingga alel alel akan berhadapan letaknya dan tidak berjauhan seperti pada leptoten. Proses saling berpasangan antara kromosom homolog disebut sinapsis. Namun, sinapsis ini akan lebih jelas terlihat pada fase selanjutnya (pakiten).

c. Pakiten Fase ini merupakan fase yang paling lama pada profase I ini. Benang benang kromosom tampak semakin jelas dan perpasangan serta sinapsis antara kromosom homolog semakin dekat dan sempurna. Benang benang kromosm terlihat double. Hal ini karena setiap pasang kromosom yang homolog terdiri dari dua buah kromatid. Jumlah kromatid pada fase meiosis ini sama banyaknya dengan jumlah kromatid pada profase mitosis. Adanya sinapsis yang sempurna pada fse ini memungkinkan terjadinya pertukaran genetik antar kromosom homolog atau antar kromosom yang bukan homolognya (pindah silang / crossing over).

d. Diploten Fase ini ditandai dengan mulai memisahnya kromatid kromatid yang tadinya berpasangan secara bivalen. Pemisahan yang paling kuat, terjadi pada bagian sentromer. Akan tetapi, pada bagian bagian tertentu dari kromosom homolog masih tetap saling berdekatan. Pada kiasma tersebut, kromatid kromatid yang tidak homolog (nonsister chromatid) akan putus. Kemudian, ujung ujung dari kromatid yang putus tadi akan bersambungan secara resiprok (berbalasan). Hal ini menyebabkan gen gen yang terangkai pada segmen kromatid tersebut akan bertukar secara resiprok juga. Proses tertukarnya segmen segmen nonsister kromatid dari pasangan kromosom homolognya yang disertai tertukarnya gen gen yang terangkai pada segmen segmen tersebut secara resiprok dinamakan pindah silang (crossing over). Proses pindah silang ini sangat penting karena akan menghasilkan kombinasi kombinasi yang baru (tipe rekombinasi) yang bermanfaat bagi pemuliaan tanaman. Kromatid kromatid yang tidak mengalami pindah silang masih memiliki gen gen yang berasal dari tetuanya. Gamet gamet yang menerima kromatid yang tidak mengalami pindah silang tersebut disebut gamet tipe

e. Diakinesis Fase ini merupakan fase terakhir pada profase I meiosis. Kromosom kromosom mengalami kondensasi maksimum dan kiasma semakin jelas terlihat. Pada fase ini, nukleolus dan membran nukleus menghilang, dan benang benang gelendong mulai terbentuk. Metafase I Pada fase ini, hampir sama dengan metafase mitosis. Kromosom kromosom menempatkan dirinya di tengah tengah sel, yaitu di bidang equator dari sel. Namun, terdapat perbedaan antar metafase I meiosis dengan metafase mitosis.

Anafase I Sama halnya dengan yang terjadi pada anafase mitosis, anafase I meiosis dimulai ketika kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan. Tiap kromosom dari pasangan kromosom homolog bergerak ke arah kutub yang berlawanan. Masing masing kutub menerima setengah jumlah kromosom yang ada, sehingga pada fase inilah dimulai terjadinya reduksi kromosom. Cara pergerakkan kromosom homolog ke arah kutub yang berlawanan oleh benang gelendong terjadi secara bebas dan kebetulan, tidak ada yang memerintahkan untuk suatu kromosom bergerak ke atas atau ke bawah. Hal ini sesuai dengan hukum mendel yang terkenal, yaitu The law of segregation of allelic genes dan The law of independent assortment of genes. Sebagai contoh, jika terdapat alel dominan (A) dan alel resesif (a). Maka, mereka akan memisah secara bebas ke kutub yang berlawanan menjadi (A) atau (a). Hal yang sama juga terjadi pada alel dominan (B) dan alel resesif (b) yang akan memisah secara bebas menjadi (B) atau (b). Maka, kombinasi antar keduanya akan terbentuk AB, Ab, aB, atau ab.

Telofase I Pada fase ini, dinding nukleus dan nukleolus terbentuk kembali seperti pada telofase mitosis. Akan tetapi, pada telofase meiosis, jumlah kromosom haploid lah yang terdapat pada nukleus yang baru ini. Pada masing masing nukleus yang baru ini terdapat dua kromosom yang haploid yang terdiri dari empat kromatid. Sehingga menandakan bahwa reduksi jumlah kromosom masih belum berlangsung sempurna. Agar dapat tercapai reduksi yang sempurna, maka diperlukanlah pembelahan meiosis II.

Profase II Fase ini dapat dimulai setelah selesainya interfase yang berlangsung sangat pendek. dari telofase I langsung dilanjutkan ke profase II, dan kadang kadang juga terjadi dari telofase I langsung ke metafase II. Metafase II Pada fase ini, kromosom yang terdiri dari dua kromatid berada di bidang equator. Benang benang gelendong yang berasal dari masing masing kutub mengikat sentromer masing masing kromatid. Keadaan kromosom pada metafase II meiosis hampir mirip pada keadaan kromosom pada metafase mitosis, akan tetapi dengan jumlah kromosom yang hanya setengahnya saja.

Anafase II Pada fase ini, sentromer terbelah menjadi dua. Masing masing kromatid tertarik oleh benang benang gelendong ke kutub yang berlawanan. Pada saat inilah terjadi reduksi kromosom yang sebenarnya, sehingga reduksi kromosom saat ini sudah sempurna. Bergeraknya kromatid ke arah kutub yang berlawanan ini seperti yang terjadi pada anafase mitosis, namun dengan jumlah kromosom yang hanya setengahnya saja. Telofase II Pada fase ini terjadi pembelahan sel, sehingga dihasilkan empat sel anak yang haploid (n), yang disebut juga tetrad. Setiap inti dari sel sel tersebut memiliki hanya setengahnya saja dari jumlah kromosom tetuanya. Pada fase ini pula, terbentuk kembali nukleolus dan membran nukleus. Membran nukleus mengelilingi ke empat inti hasil pembelahan. Kromosom pun mulai mengendur kembali. Setelah itu, terjadi modifikasi lebih lanjut untuk menghasilkan sel gamet

Meiosis II bertujuan: untuk memisahkan kromatid kromatid yang berbeda dari tiap kromosomnya Meiosis II menghasilkan reduksi yang sempurna Meiosis II menghasilkan kombinasi yang baru yang dari gen gen yang berasal tetua jantan dan betina pada generasi sebelumnya Meiosis II sangat penting untuk proses seksual

GAMETOGENESIS Pada makrosporogenesis, satu sel induk betina akan membelah secara meiosis menghasilkan empat sel makrospora haploid. Tiga di antaranya akan mati, sedangkan satu makrospora yang hidup (n) akan membelah secara mitosis tiga kali, menghasilkan kantung embrio (embryo sac) dengan delapan inti haploid, yaitu 1 inti telur, 2 sinergid, 2 inti kutub dan 3 antiplodal.

Pada mikrosporogenesis, satu sel induk jantan akan membelah secara meiosis menghasilkan empat sel mikrospora haploid yang semuanya hidup (berfungsi). Masing-masing mikrospora akan membelah secara mitosis menghasilkan satu sel dengan dua inti haploid dan sel ini berkembang menjadi polen (tepung sari) yang terdiri dari dua inti, yaitu 1 inti generatif (gamet jantan) dan 1 inti vegetatif (tabung tepung sari). Setelah terjadi penyerbukan, tepung sari akan berkecambah di dalam tangkai kepala putik, dan tugas inti vegetatif adalah sebagai 'penunjuk jalan' bagi inti generatif menuju inti telur. Pada saat perkecambahan polen, inti generatif membelah lagi secara mitosis menjadi dua gamet, yang masing-masing akan membuahi inti telur dan inti kutub seperti diterangkan di atas.

KROMOSOM

Di dalam sel tubuh (sel somatik) makhluk hidup, biasanya kromosom berpasangan atau diploid (2n), sedangkan di dalam sel gamet biasanya tidak berpasangan (tunggal) atau haploid (n). Jadi, baik sperma maupun ovum mengandung n kromosom. Jika terjadi pembuahan antara sperma (n kromosom) dengan ovum (n kromosom) maka akan terbentuk sel zigot (2n), membelah secara mitosis membentuk sel tubuh (2n kromosom). Kromosom yang berpasangan itu dinamakan kromosom homolog. Anggota kromosom homolog memiliki panjang dan posisi sentromer yang sama. Satu perangkat kromosom yang dimiliki oleh suatu spesies makhluk hidup dinamakan genom kromosom. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk DNA secara keseluruhan di dalam sel, uang disebut sebagai genom DNA.

Kromosom dibedakan menjadi dua, yaitu autosom dan gonosom. Autosom adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuh (somatis) sehingga disebut juga kromosom tubuh, disingkat dengan huruf A. Adapun gonosom adalah kromosom yang terdapat pada sel kelamin (gamet) sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Kromosom kelamin itulah yang membedakan organisme menjadi jantan atau laki-laki dan betina atau perempuan. Berikut adalah penampakan kromosom (karyotipe) pada manusia

Jumlah kromosom dalam sel bervariasi, tergantung pada jenis makhluk hidupnya. Namun, jumlah kromosom pada tiap jenis makhluk hidup selalu tetap. Panjang kromosom juga berbeda-beda. Hewan cenderung memiliki kromosom yang pendek (4-6m), sedangkan tumbuhan cenderung memiliki kromosom yang panjang (mencapai 50m). Panjang kromosom pada tiap-tiap makluk hidup berbeda beda berkisar antara 0,2 20 mikron. Pada umumnya semakin sedikit jumlah kromosom pada suatu makluk hidup semakin panjang kromosomya

OUTLINE

Tipe sel dan jaringan padatumbuhan Seperti pada setiap organisme multiseluler Tumbuhan dikarakterisasikan oleh adanya diferensiasi sel spesialisasi struktur dan fungsi sel

Tingkat diferensiasi bervariasi sederhana kompleks

Proses diferensiasi

keragaman tipe sel

JARINGAN NON MERISTEMSistem jaringan non meristem pada tumbuhan Jaringan dasar Jaringan dermal Jaringan pembuluh

Sistem Jaringan Dasar

Jaringan Dasar Struktur dan fungsi sel di dlm jaringandasar jaringan sederhana

Mengisi bagian dalam organ tumbuhan Fungsi : penyimpanan metabolisme & penyokong (penguat). Sel menyimpan produk metabolisme, mis. Pati, minyak esensial, pigmen, kristal dll.

Terdiri atas 3 tipe sel: Parenkim Kolenkim Sklerenkim

Parenkim

Jaringan sederhana yang tersusun atas sel berbentuk isodiametris Ditemukan pd setiap organ tumbuhan. Pada saat dewasa sel tetap hidup, tetap aktif melakukan metabolisme, memiliki vakuola besar Setiap sel hanya dilapisi oleh dinding sel primer yang tipis Fungsi : Fotosintesis Jaringan luka dan untuk regenerasi Sekresi

Fungsi - Penyimpanan (pati, minyak, air, garam dll.)

Kolenkim Jaringan sederhana yang umumnya ditemukan dibawah epidermis pd batang yang masih muda dan tangkai daun Membentuk sistem penyokong. Sel berbentuk memanjang memiliki penebalan dinding primer yang tidak seragam : kolenkim papan, kolenkim sudut Sel hidup pada saat dewasa Tidak mengandung kloroplas

Sklerenkim Jaringan sederhana yangterspesialisasi untuk penyokong struktural. Bentuk sel umumnya memanjang, Memiliki dinding primer dan sekunder yang mengandung lignin. Sel mati pada saat dewasa Tipe sklerenkim 1. Serat 2. Sklereid (sel batu)

Sklerenkim1. Serat Sel memanjang, ujung meruncing Dinding sel tebal berlignin Seringkali ditemukan dalam bentuk berkas (melimpah pada kayu dan kulit kayu tumbuhan berbunga) Ditemukan pada batang dan daun. Fungsi utama penyokong

Serat

erenkim2. Sklereid (sel batu) Ukuran bervariasi, sering bercabang Sel pendek berbentuk kubus, mis. pada tempurung kelapa,kulit buah pir Dapat ditemukan pada setiap bagian tumbuhan, biasanya dalam bentuk kelompok/berkas Fungsi utama penyokong

Jaringan DermalSuatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian kulit tumbuhan tersebut

Sistem jaringan dermal (dermal tissue system )

Fungsi Jaringan Dermal : 1. Melindungi tumbuhan terhadap pengeluaran air yang berlebihan 2. Melindungi tumbuhan terhadap kerusakan mekanis 3. Menjaga dan mengatur suhu tumbuhan Epidermis memiliki karakteristik tetap yang lebih terspesialisasi

dengan fungsi organ tertentu yang ditutupinya.

Contoh. Rambut akar merupakan perluasan sel-sel epidermis yang dekat dengan ujung akar, berperan penting dalam penyerapan air dan mineral Epidermis daun & sebagian besar batang kutikula yang membantu mensekresikan lapisan bagian tumbuhan yang berada diatas permukaan tanah menahan air

Senyawa-Senyawa dalam epidermisDi dalam sel dan jaringan epidermis terdapat berbagai senyawa dengan letak & komposisi yang berbeda pd masing2 tumbuhan. Senyawa tersebut antara lain : 1. Kutin - Senyawa berlemak yang terdapat pada dinding luar sel epidermis. - Kutin membentuk lapisan khusus yaitu kutikula - Tumbuhan yg hidup didaerah kering biasanya memiliki kutikula yang lebih tebal

2. Lilin - timbunan lilin terjadi dalam bentuk butiran, keping atau sisik - Lilin pada daun & buah penting untuk mengurangi kebasahan permukaan co. Apel 3. Garam - penimbunan garam kristal co. Tamarix & Plumbago - penimbunan garam silika. co. Graminae, palmae 4. Lignin - terbentuk hanya pada tumbuhan tertentu - co. Conifer, graminae, eucalyptus 5. Getah - Bbrp dinding sel tanaman tertentu menghasilkan

1. Sel silika & sel gabus - sel silika berisi badan silika berbentuk bundar, elips atau spt pelana (graminae & bbrp dikotil) - sel gabus mengandung zat gabus (suberin) & berisi bahan organik padat 2. Sel Kipas - ukuran sel lebih besar dr sel epidermis, berdinding tipis & vakuola besar - bentuk sel tampak seperti kipas berisi banyak air. Dinding sel kipas terdiri atas selulosa dan pektin, bag.luar dilapisi kutin

Turunan/derivat Jaringan Epidermis

3. Litosit - sel yg dindingnya mengalami penebalan scr sentripetal sistolit - penebalan tsb mengandung pektin, selulosa & CaCO3 co. pohon karet, cucurbitacea, urticaceae 4. Sel Mirosin - sel kelenjar yang besar berisi enzim mirosin berwarna merah atau violet - sel berbentuk seperti kantong besar di dalam mesofil

5. Sel Stomata (sel penutup) - Pd epidermis terdapat lubang kecil yg dibatasi oleh 2 sel khusus sel stomata - bbrp tumbuhan, sel stomata mempunyai sel tetangga (stomata apparatus) - stomata terdapat pada daun, batang & rimpang - stomata terdapat di lapisan atas & bawah daun atau lap. atas saja 6. Trikoma - trikoma memiliki struktur yg lebih padat spt tonjolan, struktur kelenjar dan duri - terdiri atas sel epidermis atau jaringan subepidermis yang disebut emergence

Jaringan Pembuluh

Sistem pembuluh terdiri atas : 1. Xylem : pengangkutan air dan garam mineral 2. Floem : pengangkutan hasil fotosintesis

Xylem

Xylem : jaringan kompleks yang terdiri atas berbagai tipe sel Sel terpenting : unsur pembuluh yg berfungsi utk pengangkutan air dan penguat Sel lainnya di dlm xylem : sel sklereid (serabut), sel parenkim (sel penyimpan) dan duktus resin Prokambium xylem xylem primer & xylem sekunder Xylem primer : protoxylem & metaxylem Penebalan Protoxylem cincin, pilin (skalariform), noktah (bag. tua)

Unsur xylem : trakeida & trakea Sel Trakea : terbentuk dr sel pembuluh yang bersambungan satu sama lain & diakhiri oleh sel pembuluh yang ujungnya berlubang Sel trakeid : tdk berlubang, terdapat noktah

Floem

Floem & xylem membentuk sistem pengangkutan dalam tumbuhan berpembuluh Penyusun floem : unsur tapis yang membantu mengangkut hasil fotosintesis Terdapat sel parenkim khusus : sel pengiring & sel beralbumin Tersusun pula oleh sklereid & resin Prokambium floem primer protofloem & metafloem

Ciri khas unsur tapis : terdapat daerah tapis pd dinding & tdk ada inti dlm protoplasma Kalos ditemukan di daerah dinding antara silinder & kalos. Pd unsur tua, banyak kalos yg ditimbun membentuk lapisan tebal kalus Dinding sel tapis : dinding primer yg terdiri atas pektin & selulosa Sel pengiring menempel pada floem & berkembang pada sisi floem Sel pengiring & parenkim floem berperan dlm menjaga tekanan gradien di dalam floem

ReviewJelaskan tentang Jaringan Dasar : a. terdiri dr brp jenis sel b. dimana lokasi jar. Dasar pd tumbuhan c. fungsi dalam akar, batang daun, endosperma, sekresi 2. Jelaskan ttg parenkim 3. Jelaskan ttg kolenkim 4. Jelaskan ttg sklerenkim 5. Jelaskan ttg jaringan dermal 6. Jelaskan ttg Jaringan pembuluh1.