BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR...

32
BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI : “Kebutuhan Daerah bidang Perindustrian, Perdagangan dan Pertanian dalam Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Covid- 19” JAKARTA, 7 APRIL 2020

Transcript of BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR...

Page 1: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN

PADA RAPAT KOORDINASI :

“Kebutuhan Daerah bidang Perindustrian,

Perdagangan dan Pertanian dalam

Pencegahan Penyebaran dan Percepatan

Penanganan Covid-19”

JAKARTA, 7 APRIL 2020

Page 2: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

ARAHAN PRESIDEN DALAM RATAS PENANGANAN KRISIS COVID-19

1. Fokus Pada Penanganan Kesehatan

2. Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net)

3. Insentif Bagi Dunia Usaha dan Industri

1. Fokus Penanganan Kesehatan

Kementerian Ketenagakerjaan dalam mendukungfokus penanganan kesehatan melakukan beberayaupaya mengoptimalkan sumberdaya pelatihan di BLK (UPTP dan UPTD) BLK Komunitasdan BPP pada kejuruan garmen, mekanisasi pertanian, welding dan peningkatan produktivitas, untuk melakukanpembuatan:

1. Masker2. Baju APD3. Hand sanitizer4. Westafel sisteminfussabun cair

2. Jaring Pengaman Sosial

Program untuk mendukung Jaring Pengaman Sosialyang dilakukan Kementerian Ketenagakerjaan antaralain:a) Program Kartu Pra Kerja (bersama Kemenko

Perekonomian dan PMO Pra Kerja)b) Insentif pasca pelatihan di BLKc) Program Padat Karyad) Progam Tenaga Kerja Mandiri dan Teknologi

Tepat Guna

Page 3: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

2

Melalui fungsi pelatihan dan peningkatan produltivitas,

mengoptimalkan sumber daya pelatihan di BLK (UPTP dan

UPTD) BLK Komunitas dan BPP, pada kejuruan garmen,

mekanisasi pertanian, welding dan peningkatan produktivitas,

telah dilakukan pembuatan:

1. Masker

2. Baju APD

3. Hand sanitizer

4. Westafel sistem infus sabun cair

5. Bilik disinfektan

Dibuat sesuai standar kesehatan (konsultasi

dengan dinas kesehatan setempat)

PROGRAM AKSI KEMNAKER DALAM PENANGANAN COVID 19(1/5)

Page 4: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

3

PROGRAM AKSI KEMNAKER DALAM PENANGANAN COVID 19(1/5)

Pembuatan Masker

15 BLK UPTP (dan melibatkan 129 UPTD BLK ,

4 BLK Komunitas binaan)

1. BBPLK Semarang (dan 21 BLK binaan)

2. BBPLK Medan (dan 14 BLKbinaan)

3. BBPLK Bandung (dan 12 BLK binaan)

4. BBPLK Serang (dan 13BLKbinaan)

5. BBPLK Bekasi (dan 15 BLK binaan)

6. BLK Banda Aceh (dan 10 BLK binaan)

7. BLK Padang (dan 11 BLK binaaan)

8. BLK Surakarta (dan 8 BLK binaan)

9. BLK Makassar (dan 17BLK binaan)

10. BLK Samarinda (dan 2 BLK binaan)

11. BLK Banyuwangi

12. BLK Sorong (dan 4 BLKbinaan)

13. BLK Ambon (dan 2 BLK binaan)

14. BLK Kendari (dan 3 BLK binaan)

15. BLK Ternate (dan 1 BLK binaan)

Tahap I

180.875 lembar

Potensi Pengembangan :Apabila dikembangkan dengan melibatkan 165BLK Komunitas dapat memproduksi sebanyak

102.800 Masker/hari

Tantangan di Lapangan :• Ketersediaan bahan baku pembuatan

Masker yang memenuhi syarat semakinsulit dicari.

Page 5: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PROGRAM AKSI KEMNAKER DALAM PENANGANAN COVID 19(2/5)

Pembuatan Hand

Sanitazer Oleh 8 UPTP

1. BBLK Medan

2. BBPLK Semarang

3. BLK Makassar

4. BLK Banda Aceh

5. BLK Kendari

6. BLK Lembang

7. BLK Padang

8. BPP Kendari

8.500 liter

5

1. Jl. Gatot Subroto No.Km. 7,8, Lalang, Kec. Medan

Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara

2. Jl Majapahit No 118Semarang, JawaTengah

3. Jl. Taman Makam Pahlawan No.4, Paropo, Kec.

Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

4. Jl. Ketria, Geuceu Komp., Kec. Banda Raya, Kota

Banda Aceh

5. Anawai, Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

93117

6. Jl. Raya Tangkuban Parahu, Cikole, Lembang,

Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

7. Jl. Raya Sungai Balang, Bandar Buat, Kec. Lubuk

Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat

8. Jl. H. Abdul Silondae No.107, Korumba, Kec. Mandonga,

Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

Alamat :

Page 6: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PROGRAM AKSI KEMNAKER DALAM PENANGANAN COVID 19(3/5)

Pembuatan bilik Disinfektan

5 BLK UPTP dan 2 BLK UPTD

(distop)

1. BBLK Bekasi

2. BLK Surakarta

(BLKPP DIY)

3. BLK Padang

4. BLK Makassar

(BLK Gorontalo)

5. BLK Samarinda

9 Buah

6

1. Jl. Guntur Raya No.1, RT.004/RW.016, Kayuringin Jaya,

Kec. Bekasi Sel., Kota Bks, Jawa Barat

2. Jl. Kyai Mojo No.5, Bumijo, Kec. Jetis, Kota Yogyakarta,

Daerah Istimewa Yogyakarta

3. Jl. Raya Sungai Balang, Bandar Buat, Kec. Lubuk

Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat

4. Jl. Beringin, Tomulabutao Sel., Dungingi, Kota

Gorontalo, Gorontalo

5. Jalan Untung Suropati No.43, Loa Bakung, Sungai

Kunjang, Loa Bakung, Samarinda, Kalimantan Timur

Alamat :

Page 7: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PROGRAM AKSI KEMNAKER DALAM PENANGANAN COVID 19(4/5)

Pembuatan Baju APD

Oleh 7 BLK UPTP

1. BBLK Semarang

2. BLK Banyuwangi

3. BLK Makassar

4. BLK Ambon

5. BLK Surakarta

6. BLK Padang

7. BLK Kendari

2.450 Buah

7

1. Jl Majapahit No 118 Semarang, JawaTengah

2. Dusun Krajan, Kedungrejo, Muncar, KabupatenBanyuwangi, Jawa Timur

3. Jl. Taman Makam Pahlawan No.4, Paropo, Kec.

Panakkukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

4. Jl. K. Satsui Tubun, No. 46, Passo, Baguala, Kota

Ambon, Maluku

5. Jl. Bhayangkara No.38, Panularan, Kec. Laweyan,

Kota Surakarta, Jawa Tengah

6. Jl. Raya Sungai Balang, Bandar Buat, Kec. Lubuk

Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat

7. Anawai, Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

93117

Alamat :

Page 8: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PROGRAM AKSI KEMNAKER DALAM PENANGANAN COVID 19(5/5)

Pembuatan Westafel

(sistem infus)

Oleh 1 BLK UPTP

BLK Lembang

20 buah

1. Jl. Raya Tangkuban Parahu, Cikole, Lembang,

Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

8

Alamat :

Potensi Pengembangan :

Apabila dikembangkan di 305 BLK diseluruh Indonesia, dapat membuat 6100 Wastafel

Page 9: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (1/15)

I. Upaya Penanggulagan Pengangguran Dan Kemiskinan Melalui Lima Pilar

Perluasan Dan Penciptaan Lapangan Pekerjaan

1) Informasi Ketenagakerjaan

2) Peningkatan Ketrampilan dan Kapasitas Angkatan Kerja

3) Pengembangan UMKM

4) Program Padat Karya dan Infrastruktur

5) Program Darurat Penciptaan Lapangan Kerja

9

Page 10: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (2/15)

II. Penciptaan WUB Melalui Pemberdayaan Tenaga Kerja Mandiri

1. PengertianKegiatan yang mendorong generasi

muda terutama yang sedang mencari

pekerjaan agar mau dan mampu

bekerja secara self employed

(berusaha mandiri ) guna

menciptakan lapangan kerja bagi

dirinya sendiri dan orang lain.

2. Tujuana) Menciptakan kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha di sektor informal

kepada masyarakat, khususnya

angkatan kerja muda, penganggur

muda terdidik non sarjana.

b) Membina dan mengembangkan kader

wirausaha baru (WUB) atau pengusaha

pemula yang mandiri dan produktif

dengan mengoptimalkan potensi

sumberdaya yang tersedia.

10

Page 11: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (3/15)

III. Penerapan Teknologi Tepat Guna

1. PengertianKegiatan pemberdayaan masyarakat

dalam rangka menciptakan dan

perluasan kesempatan kerja dengan

memanfaatkan berbagai teknologi

tepat guna kepada masyarakat dalam

proses produksi barang dan jasa.

2. Tujuana) Memanfaatkan potensi SDA, agar

mempunyai nilai tambah melalui

terapan TTG serta mengelola dan

mengolah potensi ekonomi pedesaan

lebih efisien dan produktif

b) Menciptakan kegiatan ekonomi

berskala mikro di pedesaan berbasis

tehnologi tepatguna

c) Memotivasi dan mendorong inisiatif

penganggur di pedesaan agar mau dan

mampu mengelola potensi ekonomi di

daerahnya melalui penerapan

tehnologi tepat guna Memperluas

kesempatan kerja

11

Page 12: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (4/15)

IV. Pengertian Industri Padat Karya

Pengertian dari Padat karya adalah

kegiatan pembangunan proyek yang lebih

banyak menggunakan tenaga manusia

jika dibandingkan dengan tenaga mesin.

Menggunakan tenaga manusia dalam

jumlah besar. Tujuan utama dari program

padat karya adalah untuk membuka

lapangan kerja bagi keluarga-keluarga

miskin atau kurang mampu yang

mengalami kehilangan penghasilan atau

pekerjaan tetap. Proyek padat karya

merupakan program pemerintah melalui

bappenas untuk memberi lapangan kerja

terutama yang kehilangan pekerjaan pada

masa sulit.

12

Padat Karya Infrastruktur

Program ini diarahkan untuk membangun

berbagai infrastruktur dasar yang memang

dibutuhkan dengan metode padat karya yang

tepat sehingga hasil pekerjaan Padat Karya

Infrastruktur menjadi lebih baik kualitasnya.

Penggunaan alat/mesin hanya untuk pekerjaan

yang sulit dikerjakan oleh tenaga manusia dan

bertujuan untuk meningkatkan kwalitas

pekerjaan.

Upaya penyediaan sarana dan prasarana

infrastruktur sederhana dengan memanfaatkan

sumberdaya alam dan sumber daya manusia

lokal (penganggur, setengah penganggur dan

masyarakat miskin) guna menunjang kegiatan

sosial-ekonomi masyarakat.

Page 13: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (5/15)

Program Padat Karya Di Lingkungan Kementerian Perhubungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm 73 Tahun 2018

Tentang Tata Cara Penyelenggaraan Program Padat Karya Di Lingkungan Kementerian

Perhubungan, peraturan ini bertujuan untuk Tujuan untuk mewujudkan hasil yang efektif dan

efisien sesuai dengan sasaran program yang ditetapkan dan menyediakan atau meningkatkan

infrastruktur dengan pendekatan partisipasi masyarakat dalam skala kawasan untuk

meningkatkan sosial ekonomi wilayah, yang mana berupaya untuk:

a) menekan jumlah penganggur, setengah penganggur, dan masyarakat miskin;

b) memupuk rasa kebersamaan, gotong royong, dan partisipasi masyarakat;

c) meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberdayaan masyarakat;

d) mewujudkan peningkatan akses masyarakat miskin, perempuan, anak, dan kelompok

marginal kepada pelayanan dasar, dengan berbasis pendekatan pemberdayaan

masyarakat;

e) membangkitkan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat; dan

f) penciptaan lapangan kerja melalui kegiatan pembangunan secara swakelola dan Padat

Karya tunai.

13

Page 14: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (6/15)

Sasaran Kegiatan Padat Karya, meliputi:

a) terbangun dan terawatnya

infrastruktur transportasi;

b) meningkatnya kapasitas dan

partisipasi masyarakat dalam

proses perencanaan pembangunan;

dan mendayagunakan sumber

daya dan tenaga kerja lokal dalam

pembangunan.

Kegiatan Padat Karya memberikan manfaat

dan dampak, yang terdiri atas:

a) peningkatan produksi dan nilai tambah;

b) perluasan kesempatan kerja sementara;c) perluasan akses pelayanan dasar; dan

d) peningkatan aksesibilitas desa

(terbukanya desa terisolir).

14

Page 15: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (7/15)

V. Padat Karya Di Desa

1) Presiden Jokowi menujukkan komitmen

‘Membangun Indonesia dari Pinggiran’

melalui kebijakan Cash for Work atau

padat karya tunai. Keputusan ini

disampaikan Presiden dalam Rapat

Terbatas di Kantor Presiden pada Jumat

(3/11/2017). Padat karya tunai

merupakan skema baru dalam

pengalokasian Dana Desa. Dalam

arahan Presiden, skema yang mulai

diterapkan pada Januari 2018 ini

diarahkan secara swakelola. Swakelola

dalam artian warga desa akan terlibat

aktif sebagai pekerja dalam beberapa

proyek desa dan mendapatkan upah.

15

2) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes

PDTT) telah mengeluarkan Protokol

penanganan wabah Virus Corona (Covid-19)

agar tidak masuk ke desa. Protokol itu

tertuang dalam Surat Edaran Menteri Desa,

Pembangunan Daerah Tertinggal dan

Transmigrasi Nomor 8 tahun 2020 tertanggal

24 Maret 2020 tentang Desa Tanggap Virus

Corona (Covid-19)dan Penegasan Padat

Karya Tunai Desa (PKTD). Protokol ini

bertujuan agar strategi atau jadi langkah

pencegahan dan penanganan Covid-19 di

desa berjalan secara efektif. Relawan Desa

Lawan Covid-19 menjadi ujung tombak

pelaksanaan protokol ini.

Page 16: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (8/15)

VI. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia Nomor 51/M-

IND/PER/10/2013 Tahun 2013 Tentang Definisi Dan Batasan Serta Klasifikasi

Industri Padat Karya Tertentu

• tenaga kerja paling sedikit 200

orang; dan

• persentase biaya tenaga kerja

dalam biaya produksi paling sedikit

sebesar 15% (lima belas perseratus).

1) Industri padat karya tertentu adalah 2) Jenis industri padat karya tertentu:

industri yang memiliki: • industri makanan, minuman dan

tembakau;

• industri tekstil dan pakaian jadi;

• industri kulit dan barang kulit;

• industri alas kaki;

• industri mainan anak; dan

• industri furnitur.

16

Page 17: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (9/15)

Contoh-contoh Perusahan Padat karya:

a) Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Sepatu:

• PT Pou Yuen Indonesia

• PT Chang Shin ReksaJaya

• PT Adis Dinamika Sentosa

• PT Feng Tay Indonesia Enterprises

• PT Parkland World Indonesia

• PT Selalu Cinta Indonesia

• PT Seng Dam JayaAbadi

b) Industri Tembakau:

• Mitra Produksi Sigaret (MPS) KUD Tani

Mulyo adalah salah satu industri rokok

Kretek Tangan (SKT). Salah satu

produknya yaitu rokok kretek Dji Sam

Soe.

c) Industri Alas Kaki:

• PT Shoetown Ligung Indonesia

17

d) Industri Tekstil:

• PT Sri Rejeki Isman

• PT Jaya Perkasa Textile

• PT Rayon Utama Makmur

• PT Nesia Pan Pasific Clothing

• PT Eco Smart Garment Indonesia

• PT Delta Merlin Dunia Tekstil

• PT Delta Merlin Sandang Textile

• PT Apparel One Indonesia

e) Industri Makanan dan Minuman:

• PT Kaldu Sari Nabati Indonesia

• PT Indofood CBP Tbk

Page 18: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (10/15)

VII. Upaya Penanganan Covid-19

Dalam upaya penanganan Covid-19, Kementerian

Kesehatan mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 Tentang

Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam

Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease

2019 yang berisi bahwa penyelenggaraan kekarantinaan

kesehatan merupakan tanggung jawab bersama

pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah sebagai

bentuk perlindungan terhadap kesehatan masyarakat

dari penyakit dan/atau faktor risiko kesehatan

masyarakat sehingga wabah dan kedaruratan

kesehatan masyarakat COVID-19 dapat segera diatasi.

Kekarantinaan kesehatan dilakukan melalui kegiatan

pengamatan penyakit dan faktor risiko kesehatan

masyarakat terhadap alat angkut, orang, barang,

dan/atau iingkungan, serta respons terhadap

kedaruratan kesehatan masyarakat dalam bentuk

tindakan kekarantinaan kesehatan. salah satu tindakan

kekarantinaan kesehatan berupa Pembatasan Sosial

Berskala Besar.18

Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang

Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka

Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019

(COVID-19) mengatur bahwa Menteri Kesehatan

menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar

berdasarkan usul gubernur/bupati/walikota atau Ketua

Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona

Virus Disease 2019 (COVID-19), dengan kriteria yang

ditetapkan. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut,

Pembatasan Sosial Berskala Besar paling sedikit meliputi

peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan

kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan kegiatan di

tempat atau fasilitas umum. Dalam hal Pembatasan

Sosial Berskala Besar telah ditetapkan oleh Menteri,

Pemerintah Daerah wajib melaksanakan dan

memperhatikan ketentuan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

Page 19: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (11/15)

VIII. Potensi Perusahaan Padat Karya di Indonesia

Tercermin dari Indonesia sebagai penghasil 80 persen untuk bahan baku rotan dunia, dengan daerah

penghasil rotan di Indonesia yang tersebar di berbagai pulau, terutama di Kalimantan, Sulawesi dan

Sumatera dengan 312 jenis spesies rotan yang perlu dimanfaatkan untuk industri furniture. Ditambah

dengan potensi lahan hutan di Indonesia yang sangat luas dengan total hingga 120,6 juta hektare,

terdiri dari hutan produksi seluas 12,8 juta Ha. Berdasarkan hal diatas, Pemerintah semakin

menggenjot kinerja industri manufaktur yang tergolong sektor padat karya dan berorientasi ekspor.

Langkah strategis ini guna memacu penciptaan lapangan kerja dan menguatkan struktur

perekonomian nasional.

Sepanjang tahun 2018, kontribusi industri furnitur terhadap PDB industri nonmigas sebesar 1,36 persen.

Di samping itu, pertumbuhan sektor industri furnitur di Indonesia memperlihatkan tren positif, di mana

dari tahun ke tahun para pelaku usahanya semakin bertambah. Berdasarkan data BPS tahun 2017,

tercatat sebanyak 1.918 unit usaha di skala menengah dan besar dengan menyerap tenaga kerja

langsung hingga 200 ribu orang.

19

Page 20: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (12/15)

IX. Dampak Covid-19

Pandemi COVID-19, yang telah menginfeksi hampir 170.000 orang di 148 negara, mengakibatkan lebih

dari 6.500 kematian dan memiliki potensi untuk mencapai sebagian besar populasi global. Beberapa

perkiraan menunjukkan bahwa 40-70 persen populasi dunia berpotensi dapat terinfeksi Krisis telah

berubah menjadi goncangan pasar ekonomi dan tenaga kerja, yang berdampak tidak hanya pada

pasokan (produksi barang dan jasa) tetapi juga permintaan (konsumsi dan investasi). Gangguan pada

produksi, awalnya di Asia, kini telah menyebar ke rantai pasokan di seluruh dunia. Semua bisnis, terlepas

dari ukurannya, menghadapi tantangan serius, terutama yang ada di industri penerbangan, pariwisata,

dan perhotelan, dengan ancaman nyata dari penurunan signifikan dalam pendapatan, insolvensi, dan

kehilangan pekerjaan di sektor-sektor tertentu. Mempertahankan operasi bisnis akan sangat sulit bagi

Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Mengikuti larangan bepergian, penutupan perbatasan dan langkah-

langkah karantina, banyak pekerja tidak dapat pindah ke tempat kerja mereka atau melakukan

pekerjaan mereka, yang memiliki berdampak pada pendapatan, terutama untuk pekerja informal.

20

Page 21: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (13/15)

Di Italia, pada 21 Maret 2020 Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan bahwa pemerintahnya

akan memperketat langkah-langkah yang ada untuk mengatasi epidemi virus corona yang melanda

negara itu. Keputusan pemerintah adalah untuk menutup secara nasional setiap kegiatan industri yang

tidak sepenuhnya diperlukan. Namun semua perusahaan diizinkan untuk mengajukan banding ke

pejabat pengamanan lokal untuk diberikan otorisasi untuk melanjutkan kegiatan mereka.

Melihat hal ini pekerja dan serikat pekerja menganggap sebagai situasi yang berbahaya dan mulai

melakukan aksi mogok bekerja. Sebagian besar toko-toko selain supermarket dan apotek harus tutup

dalam beberapa pekan terakhir mengikuti langkah-langkah yang diamanatkan pemerintah, tetapi

pabrik-pabrik diizinkan buka bahkan di daerah-daerah yang paling parah dilanda seperti di Lombardy,

Emilia-Romagna dan Piedmont. Lombardy melaporkan bahwa lebih dari 4.000 kematian akibat virus

corona sejak awal epidemi, Emilia-Romagna hampir 900 dan Piedmont lebih dari 300, dengan ribuan

terinfeksi. Hal ini menjadi ketegangan di masyarakat terutama ketakutan potensi untuk menjalar atau

menginfeksi keluarga mereka jika masih diperlukan untuk datang ke pabrik

21

Page 22: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

21

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (14/15)

Kebijakan Pemerintah Terkait Covid-19X.

1. PP Nomor 21 Tahun 2020 Tentang

Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam

Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus

Disease 2019 (COVID-19);

2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 2020 Tentang

Kebijakan Keuangan Negara Dan Stabilitas

Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi

Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),

Dan/Atau Dalam Rangka Menghadapi

Ancaman Yang Membahayakan

Perekonomian Nasional Dan/Atau Stabilitas

Sistem Keuangan; dan

3. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020

Tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan

Masyarakat Corona Virus Disease 2019

(COVID-19).

4. Serta, dilakukannya percepatan implementasi

Program Kartu Prakerja, dimana penerima

manfaat akan mendapatkan bantuan

pelatihan vokasi dan insentif. Untuk itu, skema

awal Katu Prakerja dilakukan penyesuaian

yaitu: (i) Refocusing target penerima dari

pengangguran muda ke pekerja ter-PHK dan

pekerja yang dirumahkan (unpaid leave) pada

sektor formal maupun informal; (ii) Anggaran

Kartu Prakerja ditingkatkan dari Rp 10 Triliun

menjadi Rp 20 Triliun; (iii) Target Penerima

manfaat sebesar 5,6 juta orang dengan target

pendaftaran per minggu sebesar 160 ribu orang

dan (iv) Besar biaya Rp 3.550.000,- dengan

rincian pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif

sebesar Rp 2,4 juta (4 bulan @Rp 600 ribu) dan

insentif survei Rp 150 ribu (3 kali survei @Rp 50

ribu).

Page 23: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGGULANGAN PENGANGGURAN DAN KEMISKINAN (15/15)

XI. Kesimpulan

Bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas , diperlukan pembatas industri padat karya sesuai

dengan peraturan pemerintah tentang pembatasan sosial berskala besar, terkecuali bagi bahan

kebutuhan pokok masyarakat dan alat-alat kesehatan. Pembatasan yang dimaksud mungkin akan

berdampak pada ekonomi dan sosial, oleh sebab itu para pekerja di industri padat karya disarankan

untuk diberikan kartu prakerja serta bantuan tunai yang diberikan oleh pemerintah sebagai dampak

Covid-19. Industri padat karya sangat rentan terhadap penularan Covid-19 mengingat jumlah tenaga

kerja yang banyak dan sifat pekerjaan yang sulit dilakukan yaitu jaga jarak minimal 1 meter. Untuk itu

perlu dilakukan pertimbangan yang sangat hati-hati.

Untuk menjawab pembatasan distribusinya yang sudah menjadi kebijakan pemerintah memang akan

menjadi pengurangan hasil pendistribusian/pekerjaan dan akan adanya pengurangan pekerjaan dan juga

akan berdampak PHK, jadi perlu adanya pembahasan lanjutan tingkat Menteri antar K/L.

23

Page 24: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

KebijakanPerluasan Kesempatan Kerja

During Covid-19

Padat Karya Infrastruktur Sanitasi

Lingkungan

Padat KaryaProduktifTenaga Kerja Mandiri

1) Output Kegiatan Penyemprotan disenfectan dan

pembuatan lorong disenfectan di gerbang desa

dan gerbang Kawasan Industri.

2) Pelaku kegiatan masyarakat desa, koarban PHK

dan Calon PMI yang gagal berangkat serta PMI

pulang karena negara penempatan lockdown

3) Bentuk stimulus yaitu Jasa Perangsang Kerja

selama 10 hari.

4) Bekerjasama dengan Serikat Pekerja/ Serikat

Buruh.

1) Output kegitan menciptakan wirausaha baru berkelompok (20 orang), selama 5 hari.

2) Pelaku kegiatan korban PHK, Pedagang Kecil (seperti PKL, Asongan dan Warteg), Calon

PMI yang gagal berangkat dan PMI pulang karena negara penempatan lockdown.

3) Bentuk Stimulus berupa:

a. Pelatihan dan Pembekalan berupa toturial melalui media sosial

b.Bantuan Saran Usaha (BSU) berupa alat dan bahan dengan mekanisme pengadaan di

Pusat (Dit. PPKK)

4) Bekerjasama dengan Ditjen PHI dan Jamsos.

1) disenfectan dan sanitizer.

2) Pelaku kegiatan masyarakat Desa, korban PHK

dan Calon PMI yang gagal berangkat serta PMI

pulang karena negara penempatan lockdown.

3) Bentuk stimulus yaitu Jasa Perangsang Kerja

selama 10 hari dan hasil produksi dijual murah

kepada masyarakat melalui BUMDES atau

koperasi.

4) Bekerjasama dengan Balai Latihan Kerja

UPTP/UPTD, BLK Komunitas

PROGRAM PERLUASAN KESEMPATAN KERJA (1/2)

24

Page 25: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

Sasaran :

1) Masyarakat di Daerah

terdampak Covid-19

(yang telah mendapatkan

pelatihan)

2) Korban PHK

Paket Kebijakan Perluasan

Kesempatan Kerja

Pasca Covid-19

Satu Komunitas Satu Produk/

OneCommunity One Product

(OCOP)

Penciptaan Lapangan Kerja

pada Rantai Rasok Industri

Gerakan pemberdayaan masyarakat untuk peningkatan kualitas hidup

dengan penciptaan nilai tambah menggunakan potensi sumber daya

daerah setempat. Hal ini untuk meningkatkan PDRB/PBD.

a. Menciptakan nilai tambah untuk mendukung industri sekitar dengan

berperansebagai SUBKON

b. Jaminan produk dengan spesifikasi dan kualitas yang dibutuhkan industri

(perusahaan)

a. Berpikir global, bertindak lokal

Kearifan lokal komunitas dapat menciptakan nilai tambah dalam bentuk produk-

produk yang diterima secara global.

b. Pembangunan Masyarakat Terpadu (Integrated Community Development)

Keterlibatan dari stakeholder dari tingkat pusat, daerah dan masyarakat pedesaan

untuk menggali dan mengembangkan potensi ekonomi yang terintegritas dan

sinergi.

c. Manajemen Siklus Proyek Partisipatif/ Participatory Project Cycle Management

(PPCM

Pendekatan partsipatif, berorientasi proses dan berpusat pada masyarakat

Local Resource: pemenuhan kebutuhan desa melalui produk yang terdapat di desa

Pengembangan: menciptakan image produk hasil desa untuk nilai tambah

penghasilan

PROGRAM PERLUASAN KESEMPATAN KERJA(2/2)

25

Page 26: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

25

TOTAL PAKET : 598 PAKET (462 TKM DAN 136 PADAT KARYA INFRA)

DIY

5 Paket

Kepri

5 Paket

NTB

18Paket

Sumut

12Paket

Riau

10 Paket

NTT

41Paket

Sulut

Aceh

10 Paket

Sumbar

5 Paket

Babel

10PaketSumsel

29 Paket

Jateng

83Paket

Jambi

14PaketBengkulu

10 Paket

Lampung

31Paket

Banten

6 Paket

Jabar44 Paket

Jatim

25 Paket

Kalbar

21Paket

Kalsel

5 Paket

Kalteng 7

PaketKaltara

7 Paket

Sulbar

16Paket

Sulteng

10 Paket

7 Paket

Gorontalo

19Paket

Sulsel

54 Paket

Sultra

47 Paket

Malut

12Paket

Maluku

18Paket

Papua Barat

10 Paket

Papua

7 Paket

Sumber: Pemenaker No. 4/2020 tentang

Pelaksanaan Tugas Pembantuan Kementerian

Ketenagakerjaan TA. 2020

SEBARAN PROGRAM PERLUASAN KESEMPATAN KERJA MELALUI

DANA TUGAS PEMBANTUAN(TP)

Page 27: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGANAN COVID-19 DI PERUSAHAAN (1/5)

1. Tempat kerja atau perusahaan

merupakan tempat dimana

pekerja/buruh selalu berhadapan

dengan bahaya kerja yaitu kecelakaan

kerja dan penyakit akibat kerja serta

gangguan kesehatan lainnya termasuk

penyebaran pandemi Covid-19 yang

dapat berdampak kepada

pekerja/buruh dan kelangsungan

usaha.

2. Memperhatikan kondisi Pandemi

Covid-19, Kemnaker menghimbau

kepada Gubernur, Bupati, Walikota

dan Dinas yang membidangi

Ketenagakerjaan untuk melakukan

pembinaan K3 kepada pimpinan

perusahaan, khususnya dalam upaya

pencegahan penyebaran Covid-19 dan

penanganan kasus Covid-19 di

perusahaan.

27

Page 28: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGANAN COVID-19 DI PERUSAHAAN (2/5)

3. Kemnaker telah menyampaikan surat edaran kepada Gubernur, Bupati, Walikota dan

Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan terkait langkah-langkah dan protokol

kesehatan, khususnya dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 dan penanganan

kasus Covid-19 di perusahaan, yaitu:

a) Membuat Surat Direktur Jenderal

Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan

yang ditujukan kepada seluruh Kepala

Dinas yang membidangi pengawasan

ketenagakerjaan provinsi dan seluruh

pimpinan perusahaan di Indonesia terkait

Wabah Corona Virus;

b) Membuat Surat kedua Direktur Jenderal

Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan

yang ditujukan kepada seluruh Kepala

Dinas yang membidangi pengawasan

ketenagakerjaan provinsi dan seluruh

pimpinan perusahaan di Indonesia terkait

kesiapsiagaan dalam menghadapi

penuebaran Covid-19 di tempat kerja;

c) Membuat Surat Edaran Menteri

Ketenagakerjaan kepada Gubernur di

Seluruh Indonesia tentang Perlindungan

Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha

Dalam Rangka Pencegahan dan

Penanggulangan Covid-19.

28

Page 29: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGANAN COVID-19 DI PERUSAHAAN (3/5)

4. Kepada pimpinan perusahaan untuk melakukan tindakan-tindakan pencegahan

penularan Covid-19 yang diintegrasikan dalam program K3 dengan memberdayakan

lembaga K3 (P2K3, pelayanan kesehatan kerja) dan SDM K3 (Ahli K3, Dokter perusahaan)

di perusahaan, antara lain :

a) Melakukan edukasi kepada pekerja

tentang Covid-19 dan perilaku hidup bersih

dan sehat.

b) Menjaga kebersihan lingkungan kerja dan

melakukan pembersihan dan

penyemprotan desinfektan di lingkungan

kerja.

c) Menyediakan akses sarana cuci tangan berupa air

mengalir dan sabun atau hand Sanitizer di tempat

umum area kerja.

d) Melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja dan

apabila memiliki gejala demam (≥38°C) dan atau

ada riwayat demam disertai gangguan pernafasan

seperi batuk, sakit tenggorokan, sesak nafas agar

segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan.

29

Page 30: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGANAN COVID-19 DI PERUSAHAAN (4/5)

5. Dalam hal terdapat pekerja/buruh

atau pengurus yang diduga atau

mengalami sakit akibat Covid-19,

maka dilakukan langkah-langkah

penanganan sesuai standard protokol

kesehatan.

6. Selain protokol tersebut diatas, dapat

digunakan juga protokol kesehatan

Covid-19 dan Surat Edaran Menteri

Kesehatan Nomor

HK.02.01/MENKES/216/2020 tentang

Protokol Pencegahan Penularan

Covid-19 di Tempat Kerja.

7. Apabila perusahaan telah menerapkan

K3 sesuai ketentuan regulasi, dengan

melaksanakan syarat-syarat K3 dan

menerapkan perilaku hidup bersih dan

sehat yang merupakan budaya K3

serta melaksanakan standar dan

protokol kesehatan, maka diharapkan

akan terhindar dari penyebaran

Covid-19 di tempat kerja.

30

Page 31: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

PENANGANAN COVID-19 DI PERUSAHAAN (5/5)

8. Untuk itu Kemnaker sangat serius

untuk mendorong secara terus menerus

penerapan K3 di tempat kerja, dan

momen Pandemi Covid-19 ini dapat

menjadi pembelajaran bagi setiap

perusahaan tentang pentingnya

penerapan K3 khususnya bidang

kesehatan kerja.

9. Saat ini Kemnaker bekerjasama

dengan Kepala Dinas Provinsi, juga

membuka Posko K3 Corona pada

SISNAKER Kemnaker, yang bertujuan

untuk sarana informasi dan konsultasi

terhadap permasalahan K3 terkait

Covid-19 di perusahaan.

31

Page 32: BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASIgugustugas.riau.go.id/uploads/FINAL BAHAN RAKOR KEBUTUHAN D… · BAHAN MENTERI KETENAGAKERJAAN PADA RAPAT KOORDINASI: “Kebutuhan

TERIMA KASIH

JAKARTA, 7 APRIL 2020