Bahan Rapat Kp3 Landak

17
STRATEGI PENGELOLAAN PUPUK BERSUBSIDI STRATEGI PENGELOLAAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN LANDAK TAHUN 2014 DI KABUPATEN LANDAK TAHUN 2014 RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDA NGABANG, 8 DESEMBER 2014

description

Komisi pengawasan pupuk dan pestisida

Transcript of Bahan Rapat Kp3 Landak

Page 1: Bahan Rapat Kp3 Landak

STRATEGI PENGELOLAAN PUPUK STRATEGI PENGELOLAAN PUPUK BERSUBSIDI DI KABUPATEN LANDAK BERSUBSIDI DI KABUPATEN LANDAK

TAHUN 2014TAHUN 2014

RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN PUPUK DAN PESTISIDANGABANG, 8 DESEMBER 2014

Page 2: Bahan Rapat Kp3 Landak

1. Peraturan Presiden No. 77 Tahun 2005 tentang Penetapan Pupuk Bersubsidi Sebagai Barang Dalam Pengawasan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden RI No. 15 Tahun 2011;

2. Permendag No. 17/M-Dag/Per/6/2011 Tentang Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi Utk Sektor Pertanian;

3. Permentan No. 122/Permentan/SR.130/11/2013 tentang Kebutuhan dan HET Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian TA 2014;

4. Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 65 Tahun 2013 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014 Di Provinsi Kalimantan Barat (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 Nomor 65) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Gubernur Nomor 27 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2014 Di Provinsi Kalimantan Barat (Berita Daerah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2013 Nomor 27);

5. Peraturan Bupati Landak Nomor 34 Tahun 2013 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Di Kabupaten Landak Tahun Anggaran 2014 (Berita Daerah Kabupaten Landak Tahun 2013 Nomor 301);

1

Page 3: Bahan Rapat Kp3 Landak

B. PRINSIP DISTRIBUSI

Pengaturan Distribusi

• Menjamin terciptanya kelancaran pengadaan dan peyaluran kepada Petani

• Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Jenis

Jumlah

HargaRp.

Waktu

Mutu

Tempat

Prinsip 6 (enam) TEPAT

2

• Menjamin terciptanya kelancaran pengadaan dan peyaluran ke Petani

• Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Page 4: Bahan Rapat Kp3 Landak

Lini II/ UPP

Gudang Lini IV

Pengecer

Gudang Lini

IIIKEL TANI/

PETANI

Pabrik Lini I -PT Pusri Plmb-PT Petro

PRODUSEN

DISTRIBUTOR

PENGECER

C. SKEMA ALUR PENDISTRIBUSIAN (Sistem Tertutup/RDKK)

Keterangan : Alur distribusi reguler Alur distribusi ke daerah yang sulit dijangkau atau saat operasi pasar atau program khusus pertanian

3

Page 5: Bahan Rapat Kp3 Landak

1. PENYALURAN SISTIM TERTUTUP

•Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) Menjadi dasar Penghitungan kebutuhan dan Alokasi.

•Distribusi ditetapkan hanya melalui Produsen-> Distributor-> Pengecer-> Kelompok Tani

•Pemerintah Daerah melalui KP3 berperan penting dalam pengawalan dan pengawasan pupuk bersubsidi

2. RAYONISASI DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDIUREA tanggung Jawab PT. Pupuk KaltimSP36, ZA, NPK, POG Tanggung Jawab PT.Petrokimia Gresik

3. DISTRIBUTOR PUPUK WILAYAH KABUPATEN LANDAK

•Urea/NPK Pelangi; CV. Subur Makmur Bersama •NPK Phonska/ZA/SP36/POG; PT. Ladang Ponti dan PT. Tunas Baru

Khatulistiwa

4

Page 6: Bahan Rapat Kp3 Landak

5. STOK DI DISRIBUTOR DAN PENGECER

• Distributor dan pengecer mempunyai stok utk melayani kebutuhan petani;

• Secara periodik, kontinyu melaporkan posisi stok.

6. LAPORAN PUPUK REAL-TIME• PT Pupuk Kaltim/ PT.PETROKIMIA meng-upload laporan pupuk di

website, dapat diakses oleh siapapun, terutama aparat KP3• memanfaatkan Call-center dan PPK/Sales Supervisor dimasing-

masing wilayah agar penyelesaiannya tdk berlaurt-larut

5

4. PERLINDUNGAN MELALUI PEWARNAAN PUPUK •Tmt : Jan 2012 Urea Bersubsidi (PINK/MERAH MUDA) •Tmt : April 2013 ZA Bersubsidi (ORANGE)

Page 7: Bahan Rapat Kp3 Landak

D. PERENCANAAN DAN DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI

Mekanisme Perencanaan Kebutuhan Pupuk

Kementan membahas usul Gubernur, mengikutsertakan para Kepala Dinas TP Provinsi

& Instansi Terkait

Permentan tentang Kebutuhan dan HET pupuk bersubsidi (dirinci per jenis pupuk, per provinsi dan

jadual per bulan) Okt - Nov

SK Gubernur tentang Kebutuhan Pupuk Bersubsidi (dirinci per jenis pupuk, per Kab/Kota dan jadual

per bulan) Nov - Des

Gubernur membahas usul Bupati/Walikota,

mengikutsertakan para Kepala Dinas TP Kab/Kota &

Instansi Terkait

SK Bup/WalI tentang Kebutuhan Pupuk Bersubsidi (dirinci per

jenis pupuk, per kecamatan dan jadual per bulan)

Des - Jan

Perhitungan Kebutuhan Pupuk Bersubsidi oleh Dinas TP Kab/Kota diusulkan oleh Bupati/Walikota kepada

Gubernur

RDKK : Kebutuhan Pupuk Petani, melalui Kelompok Tani6

Page 8: Bahan Rapat Kp3 Landak

E. PENGAWALAN TERBITNYA LANDASAN HUKUM DISTRIBUSI PUPUK BERSUBSIDI TA. 2015

PENERBITAN PERMENTAN 30 November 2014

PENERBITAN PERGUB 10 Desember 2014

PENERBITAN PERBUP/WALI 20 Desember 2014

PENYUSUNAN RDKK 30 Desember 2014

PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI

1 Januari 2015

TANPA RDKK PETANI TIDAK DAPAT DILAYANI DALAM MEMBELI PUPUK BERSUBSIDI, JIKA TETAP DILAYANI AKAN “DISCLAIMER” 7

Page 9: Bahan Rapat Kp3 Landak

PT. PUPUK INDONSIA(HOLDING COMPANY)

PRODUSEN

DISTRIBUTOR

KIOS LINI IV

POKTANGAPOKTAN

KPA/PPK DITJEN PSP

DISTAN PROVINSI

DISTAN KAB/KOTA

KCD/PPLKECAMATAN

= Penyaluran = Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

Verifikasi

F. VERIFIKASI - VALIDASI PENYALURAN PUPUK BERSUBSIDI

= Pelaporan

8

Page 10: Bahan Rapat Kp3 Landak

G. PERMASALAHAN1. Rayonisasi /tanggung jawab produsen pupuk di masing-

masing wilayah masih parsial (perlu diperbaiki);

2. Pendampingan penyusunan RDKK belum optimal, sehingga penyusunan RDKK belum mencerminkan kebutuhan riil di lapangan dan belum semua petani masuk sebagai anggota kelompok tani;

3. Belum dipahami mengenai mekanisme realokasi kebutuhan (memajukan atau memundurkan kebutuhan dalam satu tahun), sehingga menimbulkan kepanikan petani apabila mengalami keterlambatan dalam penyaluran pupuk;

4. Pembinaan dan pengawasan terhadap Distributor dan kios belum optimal (perlu ditingkatkan);

5. Kios sebagai ujung tombak belum tertib administrasi (diawasi);

6. Lemahnya daya beli petani, sehingga rekomendasi pemupukan spesifik lokasi belum diimplementasikan sepenuhnya di tingkat petani (peningkatan peran penyuluh)

7. Adanya perubahan jenis komoditas tanaman dan jadwal tanam serta isu kelangkaaan pupuk yang memicu petani untuk melakukan penebusan melebihi alokasi yang dibutuhkan.

21

Page 11: Bahan Rapat Kp3 Landak

H. UPAYA PENYELESAIAN MASALAH1. Optimalisasi koordinasi dan kinerja KP3 Kab Landak;2. Pengawasan terhadap mekanisme distribusi sesuai dengan

Prinsip 6 Tepat yaitu Tepat waktu, harga, jenis, sasaran, mutu dan tempat;

3. Dilaksanakannya Verifikasi dan Validasi penyaluran pupuk bersubsidi secara cermat

4. Sosialisasi perlu dilakukan secara terus menerus agar penyusunan kebutuhan pupuk secara riil tertampung dalam RDKK;

5. Peralihan tanggung jawab pengadaan perlu diwaspadai;6. Pengawasan oleh produsen secara berjenjang terhadap

distributor dan pengecer perlu lebih ditingkatkan mengingat masih saja terjadi penyelewengan Distribusi ditingkat pengecer.

7. Laporan perkembangan penyaluran dari TIM VERIFIKASI di Kecamatan harus secara rutin dilakukan.

8. Penyaluran Pupuk bersubsidi Tahun 2015 harus berbasis pada RDKK yang telah disesuaikan berdasarkan alokasi pada masing-masing wilayah.

22

Page 12: Bahan Rapat Kp3 Landak

LANJUTAN.....9. Menyelenggarakan rapat koordinasi dengan semua pemangku kepentingan dalam rangka pengendalian pengadaan, distribusi dan penggunaan pupuk bersubsidi berbasis teknologi dan komunikasi;

10. Pengawasan di lapangan secara rutin terutama di daerah yang rawan kelangkaan pupuk;

11. Pendataan Petani dan Kelompok Tani dalam rangka pembuatan Kartu Tani sebagai dasar penyusunan RDKK dan distribusi serta pengendalian pupuk bersubsidi (target selesai tahun 2015);

12. Penyusunan sistem pelaporan distribusi pupuk secara online bekerjasama dengan Produsen dan Distributor serta KP3;

23

Lanjutan...

Page 13: Bahan Rapat Kp3 Landak

1. Mengusulkan alokasi pupuk bersubsidi Kab. Landak, mengusulkan/penetapan alokasi Kecamatan di wilayah Kab. Landak dan advolasi dalam alokasi yg ditentukan oleh Pemerintah;

2. Mengawasi pengadaan, ketersediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi dan pestisida sampai di tingkat Kecamatan/Desa;

3. Memfasilitasi penggunaan pupuk berimbang dan pemanfaatan pestisida yang efektif dan efisien;

4. Melakukan koordinasi serta memfasilitasi pengawasan pupuk bersubsidi dan pestisida dengan Komisi/Tim pengawas Pupuk Bersubsidi dan Pestisida Provinsi Kalbar;

5. Mengumpulkan bahan dan keterangan adanya indikasi penyimpangan untuk diteruskan kepada institusi berwenang melakukan penyelidikan dan penyidikan ;

6. Memberi pertimbangan kepada KP3 Provinsi dan produsen untuk menjatuhkan sanksi administrasi bagi penyimpangan dan penyelewengan untuk menjamin ketersediaan sesuai kewenangannya;

7. Melaporkan hasil kegiatan sebagaimana No. 1 sd 6 kpd Bupati Landak.

TUGAS KP3 KABUPATEN

LANDAK

24

Page 14: Bahan Rapat Kp3 Landak

1. Menetapkan peraturan Bupati/Walikota ttg alokasi pupuk bersubsidi;

2. Meningkatkan peran dan fungsi KP3 Kab/kota;3. Melakukan evaluasi/penilaian thd kualifikasi

distributor dan calon distributor bersama produsen;4. Memerintahkan kepada Camat membuat usulan

distributor mengenasi pengecer/penyalur dengan melibatkan unsur koperasi tani/Gapoktan;

5. Memerintahkan kepada Camat atas penyusunan RDKK dengan melibatkan Kades, Penyuluh/Mantri Tani dan KCD Pertanian;

6. RDKK sebagai pedoman penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani/Kel tani;

7. Penyusunan RDKK oleh petani dan merupakan kebutuhan petani, bukan oleh petugas dan bukan kebutuhan petugas.

BUPATI /WALIKOTA agar

25

Page 15: Bahan Rapat Kp3 Landak

1. Melakukan pengawasan sejak penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi mulai Lini II sampai dengan Lini IV;

2. Melakukan pengawasan secara berkala dan insidentil mulai Lini II sampai Lini IV;

3. Memberikan pertimbangan kpd KP3 Provinsi dan Produsen dlm menjatuhkan sanksi adiminstrasi kpd distributor dan pengecer/penyalur yg melakukan penyimpangan dan penyalah gunaan pupuk bersubsidi;

4. Melaporkan hasil pengawasan kepada Bupati.

KP3 KABUPATEN AGAR :

26

Page 16: Bahan Rapat Kp3 Landak

1) Melakukan evaluasi/penilaian thd kualifikasi distributor/calon distributor bersama Bupati/Walikota dlm penunjukan distributor;

2) Secara berjenjang menyusun usulan kebutuhan pupuk dlm satu bulan kedepan berdasar RDKK;

3) Menjamin ketersediaan pupuk di Lini III utk kebutuhan selama 2 minggu kedepan dan amankan stock di gudang Lini IV utk kebutuhan 1 minggu kedepan;

4) Dalam penandatangan SPJB antar produsen dg distributor disaksikan oleh KP3 Provinsi;

7) Penandatangan SPJB antar distributor dg pengecer/penyalur disaksikan oleh KP3 Kab/Kota;

8) Dalam SPJB dicantumkan sanksi yg tegas apabila melakukan penyalahgunaan dan penyelewengan setelah mendapat rekomendasi KP3 Kab/Kota dan disertai dg pakta integritas;

9) Melaporkan rencana dan realisasi penyaluran pupuk kpd KP3 Kab/Kota dan Provinsi

PRODUSEN agar :

27

Page 17: Bahan Rapat Kp3 Landak