Bahan cetak

11
BAB II PEMBAHASAN II.1 Syarat- S yarat Umum Bahan Cetak Bahan tersebut harus cukup cair untuk beradaptasi dengan jaringan mulut. Cukup kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut. Selama di mulut, bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi bahan padat menyerupai karet dalam waktu tertentu. Cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut. Dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang. II.2 Klasifikasi (Berdasarkan Elastisitas, Reaksi Pengerasan, Penggunaan, &Kasus ) II.2.1 Berdasarkan reaksi pengerasan Reversible Bahan tersebut melunak dengan pemanasan dan melunak dengan pendinginan tanpa terjadi perubahan kimia Irreversible Bahan tidak dapat berubah kembali ke keadaan semula.Hal tersebut menunjukkan bahwa reaksi kimia telah terjadi. II.2.2 Berdasarkan penggunaannya Elastik Dapat secara akurat mempoduksi baik struktur keras maupun lunak dari rongga mulut, termasuk undercut dan celah interproksimal. Kebanyakan digunakan untuk membuat model cor untuk gigi tiruan sebagian, cekat atau lepasan serta untuk unit restorasi tunggal. Tidak Elastik Digunakan semua cetakan sebelum ditemuannya agar.Memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan untuk pasien tak bergigi. II.2.3 Berdasarkan kasus Full denture -impression compound -ZnOE -plaster impression Partial denture -alginat

description

Material Kedokteran gigi

Transcript of Bahan cetak

Page 1: Bahan cetak

BAB IIPEMBAHASAN

II.1 Syarat- S yarat Umum Bahan Cetak Bahan tersebut harus cukup cair untuk beradaptasi dengan jaringan mulut.

Cukup kental untuk tetap berada dalam sendok cetak yang menghantar bahan cetak ke mulut.

Selama di mulut, bahan tersebut harus berubah (mengeras) menjadi bahan padat menyerupai karet dalam waktu tertentu.Cetakan yang mengeras harus tidak berubah atau robek ketika dikeluarkan dari mulut.Dimensi bahan harus tetap stabil sehingga bahan cor dapat dituang.

II.2 Klasifikasi (Berdasarkan Elastisitas, Reaksi Pengerasan, Penggunaan, &Kasus )II.2.1 Berdasarkan reaksi pengerasanReversibleBahan tersebut melunak dengan pemanasan dan melunak dengan pendinginan tanpa terjadi perubahan kimiaIrreversibleBahan tidak dapat berubah kembali ke keadaan semula.Hal tersebut menunjukkan bahwa reaksi kimia telah terjadi.II.2.2 Berdasarkan penggunaannyaElastikDapat secara akurat mempoduksi baik struktur keras maupun lunak dari rongga mulut, termasuk undercut dan celah interproksimal. Kebanyakan digunakan untuk membuat model cor untuk gigi tiruan sebagian, cekat atau lepasan serta untuk unit restorasi tunggal.Tidak ElastikDigunakan semua cetakan sebelum ditemuannya agar.Memiliki keunggulan dalam pembuatan cetakan untuk pasien tak bergigi.II.2.3 Berdasarkan kasusFull denture-impression compound-ZnOE -plaster impressionPartial denture-alginat -elastomer II.3 Klasifikasi Sendok Cetak Stock tray

Sendok cetak yang sudah dibuat di pabrik. Bahannya metal atau alumunium dan plastik. Memiliki ukuran 1, 2,3 (nomor) dan S, M, L (huruf). Fungsinya untuk rahang bergigi bentuk dasar bersudut, untuk rahang tak bergigi bentuk dasar agak membulat.Custom tray

Sendok cetak yang dibuat sendiri dengan ukuran yang disesuaikan dengan rahang pasien.Bahan yang dipakai ada acrylic, shellac, coumpound.Tujuannya untuk mendapat hasil

Page 2: Bahan cetak

cetakan yang akurat terutama pada daerah tepi sendok cetak (daerah vestibulum frenulum dan retromylohyoid dari rahang).

II.4 Bahan Cetak Kompon Bahan cetak kompon disebut modeling plastic, dilunakkan dengan pemanasan, dimasukkan dalam sendok cetak, serta diletakkan pada jaringan sebelum bahan mengeras II.4.1 KomposisiResin termoplastik, beeswax, shellac, asam stearik, gutta percha, bahan pewarna, dan bahan pengisi.II.4.2 Sifat-sifatSifat Termal Syarat penggunaan compound adalah pelunakan dengan panas. Kegunaannya ditentukan oleh respons terhadap perubahan temperature dalam lingkungan sekitarnya.II.4.3 Klasifikasi2 bentuk dasar

Bentuk kue Bentuk stik (batang)

II.4.4 Penanganan/ManipulasiUntuk prostetik impression

Dilunakkan dengan air panas pada temperatur 55-60 o C Direndam dengan penghantar panas rendah Diremas-remas supaya homogen Tidak boleh terlalu panas sebab : lengket, mencederai, dan dapat melarutkan

beberapa komponen Tidak boleh terlalu dingin, sebab flow kurang Setelah lunak masukkan ke dalam sendok Pinggiran sendok dipanaskan di atas api

Pencetakan dengan tabung tembaga Compound batang dilunakkan di atas api, jangan terlalu panas, karena merusak sifat

bahan dan beberapa bahan mudah menguap Masukkan ke dalam tabung tembaga dan dicetakkan Diisi dengan dental stone, biarkan sampai mengeras

II.5 Lilin Cetak Wax merupakan salah satu bahan termoplastik yang terdiri dari berbagai bahan

organis dan bahan alami sehingga membuatnya sebagai bahan dengan sifat-sifat yang sangat berguna.

Malam atau wax merupakan salah satu bahan yang memegang peranan penting di ilmu bidang Kedokteran Gigi.

Malam atau wax dipergunakan pertama kali di dunia Kedokteran Gigi sekitar abad 18, untuk tujuan pencatatan cetakan rahang yang tidak bergigi.

Meskipun telah ditemukan bahan baru yang lainnya, malam masih digunakan dalam jumlah yang besar untuk keperluan klinik dan pekerjaan laboratorium.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut malam gigi biasanya dicampur dari bahan alami dan sintetis. (Combe,1992)II.5.1 Sifat-sifat

Page 3: Bahan cetak

Beberapa sifat-sifat fisik dental wax yang menjadikannya sebagai bahan penunjang yang sangat berguna di bidang kedokteran gigi adalah:

Temperature peralihan ke solid termal ekspansi dan kontraksi daya alir (flow) Tekanan internal Sifat mudah pecah (brittleness)

II.5.2 KomposisiUnsur-unsur pokok dental wax terdiri dari 3 sumber utama, yaitu :

Mineral Serangga (hewani) Sayur-sayuran (tumbuh-tumbuhan)

Wax yang berasal dari bahan mineral Diperoleh ari hasil residu petroleum melalui proses destilasi. Malam yang berasal dari bahan mineral diantaranya adalah: Paraffin Wax, mencair pada suhu 48-70°C dan memiliki rantai hidrokarbon yang lurus

serta memiliki sifat mudah pecah. Micro crystallin Wax, microcrystallin wax akan mencair pada suhu 65-90°C dan

memiliki rantai hidrokarbon yang bercabang memiliki sifat yang Iebih fleksibel dan kuat.

Wax yang berasal dari serangga (hewani) Beeswax Beeswax akan mencair pada suhu 84-91°C dan memiliki sifat yang mudah pecah

pada temperatur kamar, tetapi mudah dibentuk pada temperatur tubuh.Wax yang berasal dari sayur-sayuran (tumbuh-tumbuhan)

Carnauba wax, mencair pada suhu 84-91°C Candelilla wax, mencair pada suhu 68-75°C dan digunakan terutama untuk

memperkeras paraffin wax dengan jalan menambahkannya ke dalam parrafin wax. Resin

II.5.3 PenggunaanUntuk mencetak jaringanMencatat hubungan sentrik / eksentrik rahang atas dan bawah

II.6 Gutta Percha II.6.1 Sifat-sifat

Tidak mengiritasi jaringan lunak dan pulpa Tidak berbau Mudah distrerilkan dan dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau aktivitas anti

bakteridengan menggunakan disinfektan dingin seperti larutan metafen tak berwarna.

II.6.2 KomposisiGutta percha merupakan lateks koagulasi dari cairan getah murni yang dapat mengeras dan berasal dari pohon jenis Sapotaceae yang dapat dipadatkan, terdapat di semenanjung Malaysia dan pulau-pulau sekitarya serta pada daerah tropis yang pertama sekali dijumpai oleh Isonandra Gutta.II.6.3 Penggunaan

Page 4: Bahan cetak

Sebagai bahan cetak Untuk mengetahui vitalitas gigi Sebagai bahan tambalan sementara dipakai dalam operative dentistry agar gutta

percha melekat dalam dinding cavitas Untuk meretraksi gusi dari tepi cavitas pada pembuatan mahkota Untuk mengetahui level perlekatan dasar saku gusipada permukaan akar gigi

II.7 Bahan Cetak ZnOE II.7.1 Sifat-sifatSifat Mekanis

Compressive strength (3-4 MPa s.d. 50-55 MPa)→ termasuk semen yang kekuatannya rendah → ukuran partikel mempengaruhi kekuatan, semakin kecil ukuran partikel, semen semakin kuat → kekuatan dapat ditingkatkan dgn alumina-EBA/polimer

Tensile strength (0.32-5.3 MPa) Modulus Elastisitas (0.22 – 5.4 Gpa)

Sifat biologis pH 6.6-8.0 Tidak terlalu mengiritasi pulpa dibanding semen lainnya Bakteriostatik, menghalangi pertumbuhan bakteri Semen Zinc Oxide Eugenol tidak melekat dgn baik pada enamel atau dentin

Sifat Thermal Konduktivitas thermal 3.98 [Cal. Sec-1 cm-2 (oC/cm)-1] x 10-4 Koefisien ekspansi thermal

o 35 x 10-6/oCSifat Optik

Semen ini bersifat opaqueII.7.2 KomposisiBubuk :

Seng Oksida/ZnO 69% (bahan pokok) White rosin 29.3% (mengurangi brittleness) Zinc stearat 1.0% (akselerator, plasticizer) Zinc asetat 0.7% (akselerator, menambah kekuatan) Magnesium Oksida (bertindak seperti Zinc Oxide)

Cairan : Eugenol 85% (bereaksi dgn ZnO) Olive oil 15% (plasticizer)

II.7.3 Penggunaan Bahan cetak untuk lengkung rahang tanpa gigi Bahan tambalan sementara Pengisi saluran akar Bahan sementasi Bahan relining sementara untuk gigi tiruan

II.7.4 Reaksi Pengerasan

Page 5: Bahan cetak

ZnO + H2O Zn(OH)2

Zn(OH)2 + 2HE ZnE2 + 2H2Obasa asam garam

II.7.5 Setting Time Waktu pengerasan awal, mencakup waktu mengaduk, mengisi sendok cetak, dan

memasukkan cetakan kedalam mulut dengan tepat. Waktu sekitar 3-6 menit Waktu pengerasan akhir,waktu dimana bahan cukup keras menahan pemasukan

dengan tekanan. Untuk tipe I(keras) 10 menit, tipe II (lunak) 15 menit Bila pengerasan sudah terjadi, cetakan dapat dikeluarkan dari mulut

II.7.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengerasan Ukuran partikel : partikel semakin kecil lebih cepat Akselerator : alkohol, asam glacial acetic, air Panas : pendinginan lempeng kaca memperlambat reaksi Retarder : glycol & glycerine Perbandingan bubuk & cairan: rasio semakin tinggi, setting time semakin cepat

Keterangan :1. Penambahan sejumlah kecil bahan aselerator seperti seng asetat atau setetes air

pada pasta eugenol sebelum mencampur kedua pasta dapat memperpendek waktu pengerasan. Namun air harus ditambahkan secara hati-hati, karena efeknya mungkin tidak terduga.

2. Mendinginkan spatula dan lempengpengaduk dapat meningkatkan waktu pengerasan, asalkan temperature tersebut tidak lebih rendah dibandingkan titik pengembunan.

3. Menambahkan minyak dan malam tertentu selama pengadukan, seperti minyak zaitun, minyak mineral dan petroleum, dapat memperpanjang waktu pengerasan. Namun tindakan tersebut dapat mengurangi kekakuan bahan yang mengeras serta menimbulkan adukan yang tidak homogeny.

4. Mengubah rasio kedua pasta dapat menyebabkan perlambatan atau percepatan , bergantung pada pasta mana yang mengandung bahan percepat. Namun, hasilnya mungkin tidak terduga bila kedua pasta mengandung bahan aselerator.

5. Memperlama waktu pengadukan memberi pengaruh yang terbatas pada waktu pengerasan. Apda kebanyakan pasta, semakin lama waktu pengadukan (dalam batasan), semakin pendek waktu pengerasan.

II.7.7 Penanganan/Manipulasi Pengadukan kedua pasta dilakukan di kertas tahan minyak/lempeng kaca pengaduk Proporsi tepat = menekan kedua tube pasta dengan panjang yang sama Pengadukan dengan spatula baja antikarat yang lentur Pengadukan dilanjutkan selama 1 menit sampai warna seragam

Powder-Liquid SystemPowder/Liquid ratio = 4:1 sampai 6:1

Botol dikocok dengan hati-hati Bubuk&cairan yg sudah diukur disimpan pada lempeng kaca

Page 6: Bahan cetak

Sejumlah bubuk digabungkan & diaduk pelan dgn gerakan melingkar Oil of orange digunakan untuk membersihkan eugenol cement dari alat-alat

Two Paste System Keluarkan pasta dgn panjang yang sama Aduk rata sampai warnanya tercampur

Setting Time 4-10 menit Semen ZOE mengeras dgn cepat dalam mulut disebabkan oleh uap dan panas

II.7.8 Stabilitas dimensi Penting, karena cetakan tidak dapat segera diisi ZnOE mempunyai stabilitas dimensional yang baik ZnOE sebagai cetakan sekunder, sehingga dipengaruhi cetakan primernya

II.8 Bahan Cetak Hidrokoloid Reversibel/Agar-agar II.8.1 Sifat-sifat

Cukup baik untuk mencetak sesuatu dengan lebih detail (akurat). Cukup elastis ketika melewati rongga mulut. Tidak mengandung racun dan tidak mengiritasi. Memiliki setting time cukup lama. Dapat digunakan untuk waktu lama

II.8.2 KomposisiKomponen utama dasar bahan cetak hidrokoloid adalah agar, tetapi ini adalah bahan komponen utama berdasarkan berat :

Komponen Fungsi Komposisi (%)

Agar Struktur serabut kepala sikat

13-17

Borat Penguat 0,2-0,5

Sulfat Pengeras gypsum 1,0-2,0

Malam keras Pengisi 0,5-1,0

Bahan thixotropic Pemadat 0,3-0,5

Air Medium reaksi Pengimbang

Agar adalah koloid hidrofilik organic (polisakarida) diekstrak dari rumput laut jenis tertentu.merupakan suatu ester sulfuric dari polimer linier galaktosa. Terdapat dalam konsentrasi 8%-15%, bergantung pada sifat bahan yang dimaksud.Kandungan utama berdasarkan berat adalah air (>80%).Bahan modifikasi terdapat dalam jumlah sedikit, memberikan pengaruh cukup besar pada sifat bahan.

II.8.3 Penggunaan

Page 7: Bahan cetak

Membuat prothesa logam di laboratorium Untuk cetakan mulut utuh tanpa undercut Digunakan secara luas untuk cetakan crown dan bridge sebelum elastomer dikenal di

pasaran.

II.8.4 Penanganan/Manipulasi Bahan tersedia dalam kontainer yang disegel untuk mencegah penguapan air. Bahan

ini kemudian dibuat menjadi cairan dengan cara memanaskan tabungnya dalam air mendidih selama kira-kira 10 menit.

Tabung dikocok sampai isinya tercampur rata, lalu dibiarkan sampai dingin (45o C), baru dipindahkan ke dalam sendok cetak.

Dibiarkan dalam posisinya di dalam mulut sampai menjadi gel. Pembentukan gel agak lambat, maka bila ingin dipercepat dpat dengan cara

menyemprot sendok cetak dengan air dingin.

II.9 Bahan Cetak Hidrokoloid Irreversibel/Alginat Alginate adalah polimer linier dari rantai karboksil asam, yaituasam anhydro-β-d-

mannuronic(asam alginic).Alginat hidrokoloid adalah bahan yang ireversibel dan lebih sering digunakan,

karena: mudah dimanipulasi; pasien dapat merasa nyaman ketika menggunakannya; relatif tidak mahal, karena tidak memerlukan banyak alat.

II.9.1 Sifat-sifatKarakteristik:

Secara kimiawi dapat mengeras. Tidak mengandung racun dan merangsang selera makan. Pasien dapat merasa nyaman memakainya. Cukup elastis ketika melewati rongga mulut.

II.9.2 Komposisi Bubuk alginat terdiri dari :

Garam alginat yang dapat larut misalnya : Na, K, atau amonium alginat dengan persentase 12%.

Garam kalsium alginat yang lambat larut misalnya CaSO4 2H2O, melepas ion Ca untuk bereaksi dengan alginat

Trinatrium fosfat (2%) Bahan pengisi (misal diatomaceous earth) Siliko fluorida atau fluorida Bahan pewangi Indikator kimia

II.9.3 Penggunaan Sebagai bahan cetakan rahang. Sebagai bahan untuk membuat tiruan mulut untuk mempermudah proses belajar. Bahan cetak terbaik untuk rahang tanpa gigi (ompong), dan cetakan awal untuk

membuat model rahang utuh.

Page 8: Bahan cetak

II.9.4 Penanganan/Manipulasi Untuk memperoleh hasil yang baik maka perlu diperhatikan hal-hal berikut : Kontainer dikocok terlebih dahulu sebelum dipakai, agar diperoleh distribusi yang

merata. Bubuk dan air diukur dengan W/P ratio yang dianjurkan oleh pabrik. Biasanya digunakan air dengan suhu kamar. Namun kita bisa mempercepat /

memperlambat setting time dengan mengatur suhu air. Retensi pada sendok cetak diperoleh dengan menggunakan sendok yang berlubang-

lubang, atau dapat dengan memakai bahan adhesif seperti sticky wax yang dicairkan/

Pencampuran hendaknya dilakukan dengan rata dengan cara menyebar bahan ke sekeliling dinding mangkuk karet selama waktu tertentu (biasanya 1 menit)

Bahan cetak alginate hendaknya dikelarkan dengan tiba-tiba/cepat dari jaringan. Cetakan dikeluarkan kira-kira 2 menit sejak bahan mulai terlihat elastis.

Setelah dikeluarkan dari mulut, cetakan disiram dengan air dingin, kemudian ditutup dengan kain kasa lembab, lalu langsung diisi, sebaiknya tidak lebih dari 15 menit setelah pengambilan cetakan

II.9.5 Reaksi Pengenyalan

2Na3PO4+3CaSO4 Ca3(PO4)2 + 3Na2SO4

Reaksi tersebut terjadi apabila sejumlah kalsium sulfat, kalium alginate, dan trinatrium fosfat dicampur dan sebagian atau seluruhnya dilarutkan dalam air dengan proporsi yang tepat.

K2nAlg + n CaSO4 n K2SO4 + CanAlg

Reaksi tersebut terjadi apabila trinatrium fosfat menipis, ion kalsium mulai bereaksi dengan kalium alginate untuk membuat kalsium alginat.

II.9.6 Waktu Pengenyalan & Cara MengaturnyaGaram yang ditambahkan dikenal sebagai bahan memperlambat (retarder).Ada sejumlah garam larut air yang dapat digunakan, seperti natrium atau kalium fosfat, kalium oksalat, atau kalium karbonat, gtrinatrium fosfat, natrium tripolifosfat dan tetranatrium pirofosfat.Dua naam yang terakhir adalah yang paling sering digunakan dewasa ini.Jumlah bahan memeperlambat (natrium fosfat) harus disesuaikan dengan hati-hati untuk mendapat waktu galasi yang tepat. Umumnya, bila kira-kira 15 gr bubuk dicampur dengan 40 ml air, gelasi akan terjadi dalam waktu sekitar 3-4 menit pada temperature ruangan.

II.9.7 Kekuatan Gel & Faktor-faktor yang mempengaruhinyaFaktor-faktor yang mempengaruhi :

Bila air banyak gel akan lebih lemah Bila pengadukan kurang, bahan tidak melarut sempurna Bila terlalu lama diaduk, CaAlg akan rusak, dan gel menjadi lemah Makin lama dibiarkan, gel makin elastis

Page 9: Bahan cetak

II.9.8 Kegagalan & Penyebabnya Adukan berbutir

Pengadukan lama, pengenyalan tidak sempurna Cetakan sobek

Tipis, kontaminasi lembab, dilepas terlalu cepat, pengadukan lama Cetakan berlubang

Pengenyalan tidak sempurna, udara terperangkap/ada ludah Model gips mengapur

Cetakan dibuka terlalu cepat, cetkan kurang bersih, kelebihan air, terlalu lama dibuka, manipulasi gips yang salah.