Bahan Cetak Karet (elastomer)

16
 BAHAN CETAK KARET MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ITMKG OLEH: Yunita Fatmala ( 16011013003 1) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG,2014

description

Makalah ITMKG mengenai Elastomer

Transcript of Bahan Cetak Karet (elastomer)

BAHAN CETAK KARET

MAKALAHDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ITMKG

OLEH:Yunita Fatmala (160110130031)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG,2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah dengan materi mengenai Bahan Cetak Karet, dalam rangka memenuhi tugas ITMKG, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran.Makalah ini juga akan membahas tentang komposisi, sifat-sifat, kegunaan reaksi pengerasan, waktu pengerasan, manipulasi bahan cetak karet dan hal-hal lain yang berkaitan. Dalam penulisan makalah ini penulis juga mendapat banyak bantuan, baik dalam bentuk saran, pengarahan, dukungan maupun bentuk lainnya dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan yang indah ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar mata kuliah ITMKG.Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta kritik yang membangun, guna menyempurnakan makalah ini di masa mendatang. Penulis berharap agar penulisan makalah ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membacanya.

Jatinangor, Agustus 2014

Penulis

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiiBAB I PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Tujuan penulisan2BAB II PEMBAHASAN32.1 Pendahuluan32.2 Jenis Elastomer32.2.1 Polisulfida..................................................................................4 2.2.2 Polieter...6 2.2.3 Silikon Adisi7 2.2.4 Silikon Kondensasi.82.3 Kegagalan dan Penyebabnya......................................................................................10 BAB III PENUTUP133.1 Kesimpulan13DAFTAR PUSTAKAiv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBahan cetak yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi sangat banyak dan beragam. Untuk itu sebagai calon dokter gigi, mahasiswa FKG dituntut untuk mempelajari dan memahami macam-macam bahan cetak yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi, salah satunya bahan cetak karet atau disebut juga elastomer.

1.2 TujuanTujuan dari penulisan makalah ini adalah agar dapat mengetahui penggunaan dan manipulasi bahan cetak karet dalam bidang kedokteran gigi sehingga dapat menambah pengetahuan supaya terbentuk dokter gigi yang berwawasan luas.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pendahuluan

Bahan cetak karet termasuk grup yang elastik selain hidrokoloid dan dibedakan sebagai non aequeous dental impression materials. Elastomeric terdiri dari molekul2 besar, yang terikat pada satu titik. Bila ditarik memanjang dan kembali bila tegangan hilang. Sistem 2 komponen; dasar dan aselerator Termasuk karet sintetis Reaksi Polymerisasi terjadi dengan reaksi kondensasi atau addisi Kebanyakan yg bersifat hydrophobic, sebagian kecil hydrophilic Pada awalnya elastik polimer ini disebut bahan cetak karet sekarang juga disebut elastomer atau elastomericAwalnya synthetic elastomers digunakan pada bidang industri, namun sekarang telah digunakan dalam bidang kedokteran dan kedokteran gigi dan paling sering digunakan sebagai impression materials. Synthetic elastomers digunakan dalam bidang kedokteran gigi karena memberikan solusi dari dua masalah utama yang terkait dengan hydrocolloid, ketahanan sobek dan stabilitas dimensional

2.2 Jenis Elastomer

Beberapa tipe elastomer yang umum digunakan:1. Polysulphides2. Silicone (condensation curing type)3. Silicone (addition curing type)4. Polyethers5. Polyvinyl siliconeMetode utama yang digunakan dalam klasifikasi tersebut adalah sifat kimianya yang berbeda dan konsistensinya

2.2.1 Polisulfida

Nama lain : Rubber-based, Mercaptan, Thiokol Dipasarkan dgn 3 konsistensi: 1. Low ( stringe or wash) 2. Medium (regular) 3. High (tray) Disediakandalam bentuk 2 pasta dalam tube: 1. pasta dasar (base) berwarna putih 2. accelerator or catalyst berwarna coklat Komposisi Bahan ini biasanya tersedia dalam dua pasta di dalam tabung (tubes), satu pasta merupakan pasta dasar dan pasta lainnya merupakan pasta katalis

Setting Reaksi

Saat pencampuran dua pasta, gugus thiol dari rantai prepolimer mengalami reaksi dengan timbal oksida sehingga menghasilkan perpanjangan rantai dan cross-linking

Sifat

Setting characteristic dari polysulphides sangat berbeda dengan alginat Setting dimulai saat dua pasta dicampurkan dan ditandai dengan viskositas yang meningkat secara bertahap dan elastisitas yang mengembang agak lambat Elstomer polysulphide memiliki ketahan sobek yang sangat baik (biasanya dapat menahan sekitar 700% tensille strain sebelum akhirnya sobek) Kebanyakan sifat dari produk ini berkaitan langsung dengan jumlah filler yang ada di dalam pasta (hal ini terutama berlaku untuk viskositas, setting contraction, thermal contraction setelah pelepasan cetakan dari mulut, dan stabilitas dimensional)

Keuntungan dan Kerugian

KEUNTUNGANKERUGIAN

Waktu kerja lamaMemerlukan sendok cetak perseorangan

Terbukti akuratHarus diisi dengan stone secepatnya

Ketahanan robek tinggiBerpotensi terhadap distorsi yang nyata

Sedikit hidrofobikAroma menggagu pasien

Harganya tidak mahalKotor dan menimbulkan noda pada pakaian

Waktu penyimpanan lamaHasil pengisian berikutnya kurang akurat

2.2.2 PolieterKomposisi

Setting Reaksi

Dua pasta dicampurkan, ring membuka penambahan polimerisasi. Bentuk ionisasi asam estersulfonik sebagai sumber awal dari kation dan tiap tahap dari reaksi pembukaan ring epimine dan produksi kation baruTiap molekul prepolimerisasi memiliki 2 reaksi grup epimine, reaksi propagasi individual menghasilkan rantai sederhana memanjang, disebut cross-linked

Sifat Adequate resistence dan elastik Rigid ketika set dan force setelah keras Accuracy baik. Pabrik membuat beragam kekentalan, sehingga digunakan teknik kombinasi antara light (cair) dan heavy (lebih kental) bodied Pada kelembapan rendah, stabilitas dimensi sangat baik. Namun bahan bersifat hidrofili, sehingga menyerap air saat keadaan kering yang akibatkan distorsi

Keuntungan dan Kerugian

KEUNTUNGANKERUGIAN

Waktu kerja dan pengerasan cepatCukup akurat bila dituang langsung

Terbukti akuratKestabilan dimensi buruk

Ketahana sobek cukupBersih, tertapi rasa tidak enak

Kurang hidrofobik - membasahi lebih baikKeras sehingga permukaan menutup undercut

Kurang distorsi ketika dikeluarkan dari mulutSedikit lebih mahal

Waktu penyimpanan lamaDapat diisi berulang

Kestabilan dimensi baik

2.2.3 Silikon Adisi

PendahuluanDisediakan dengan 5 konsistensi a. Sangat encer (Extra low) b. Encer (Low)c. Sedang /Medium (regular)d. Kental (High)e. Dempul (Putty /very high) Sekarang sangat luas digunakanSering disebut vinyl polysiloxanes

Komposisi Bahan ini tersedia dalam dua pasta Setiap pasta berisi prepolimer silikon cair dan bahan pengisi (filler) Salah satu pasta mengandung prepolimer polidimethyl siloxane, dimana gugus metil digantikan oleh hidrogen Pasta lainnya mengandung perpolimer, dimana gugus metil digantikan oleh vinylSetting ReaksiSaat pencampuran dua pasta, reaksi penambahan platinum katalis terjadi sehingga terjadi cross-linking diantara dua jenis prepolimer siloxane

Sifat-Sifat Dalam banyak hal, addition curing type memiliki sifat yang sama dengan condensation curing type Keduanya memiliki setting characteristic dan ketahanan sobek yang memadai disertai dengan elastisitas yang cukup ideal Perbedaan yang paling signifikan antara addition curing type dan condensation curing type adalah stabilitas dimensional, produk sampingan yang sedikit atau kadang tidak dihasilkan saat terjadi reaksi cross-linking pada addition curing type membuat tipe ini sangat stabilKeuntungan dan Kerugian

KEUNTUNGANKERUGIAN

Waktu pengerasan lebih pendekTerbentuknya gas hidrogen pada beberapa bahan

Mudah diaduk alat pengaduk otomatisBahan hidrofilik tetap memerlukan penanganan dengan hati hati dan lingkungan amat kering

Kekuatan sobek sedangLebih mahal, khususnya dengan alat pengaduk otomatis

Keakuratan amat tinggi

Distorsi tidak terdeteksi ketika dibuka

Kestabilan dimensi dapat bertahan melebihi 1 minggu

Distorsi lebih sedikit ketika dibuka

Bila hidrofilik, amat sesuai dengan gipsum

2.2.4 Silikon Kondensasi

Komposisi

Setting Reaksi

Dalam pencampuran dua pasta, reaksi akan dimulai saat gugus hidroksil dari rantai prepolimer bertemu dengan perantara cross-linking (tetraethyl silicate) di dalam pengaruh katalisSetiap tahap reaksi akan memproduksi suatu molekul ethyl alkohol sebagai produk sampinganCross-linking meningkatkan viskositas dan mengembangkan elastisitas dengan cepat

Reaksi tersebut diatas mengeluarkan bahan sampingan (by-products) Yang pertama mengeluarkan alkohol dapat menyebabkan tdk stabilYang lain menghasilkan hydrogen dapat melubangi permukaan gips batuSifat-Sifat Karakterisitik dari bahan silicone cenderung lebih aktif daripada polysulphide Setting time biasanya lebih pendek Bahan cetak silicone sangat hydrophobic, oleh karena itu sangat penting untuk mengeringkan area mulut untuk mendapatkan cetakan yang akurat. Jika daerah tidak kering akan terjadi blow holes di dalam cetakan Perubahan dimensi yang terjadi setelah setting dikarenakan slow setting yang terus menerus atau apat juga dikarenakan kehilangan alkohol yang dihasilkan saat setting reaction Elastomer silicone dianggap tidak beracun meskipun faktanya mengandung logam berat katalis Bahan ini sangat hydrophobic dan hanya dapat bertahan dalam mulut pasien beberapa menit Komponen cairan dapat berisiko jika tidak ditangani dengan baik (jika terkena cipratan dapat menyebabkan iritasi)

2.3 Kegagalan dan PenyebabnyaJenis kegagalan:Kasar atau permukaan cetakan tidak rataPenyebab:Polimerisasi tidak sempurna yang disebabkan oleh pengeluaran cetakan dari mulut terlalu dini, rasio atau pengadukan komponen tidak tepat, atau materi organik seperti minyak pada gigi. Untuk silikon tambahan, adanya benda asing yang mengkontaminasi bahan dan menghambat polimerisasi.Polimerisasi terlalu cepat disebabkan kelembaban yang terlalu tinggi atau temperatur tinggiJenis kegagalan:Gelembung udaraPenyebab:Polimerisasi terlalu cepat, menghambat aliran. Masuknya udara selama pengadukanJenis kegagalan:Rongga terbentuk tidak teraturPenyebab:Kelembaban atau kotoran pada permukaan gigiJenis kegagalan:Model stone berkapur atau kasarPenyebab:Pembersihan cetakan tidak sempurna.Kelebihan air tertinggal pada permukaan cetakanKelebihan bahan pembasah tertinggal pada cetakanPengeluaran model terlalu cepatManipulasi stone tidak tepatGagal menunggu sedikitnya 20 menit sebelum pengisianJenis kegagalan:DistorsiPenyebab:Pengerutan polimerisasi sendok cetak berlanjut akibat bahan kadaluarsa.Kurangnya perlekatan karet pada sendok cetak disebabkan karena terlalu sedikit lapisan adhesif, mengisi sendok cetak dengan bahan terlalu cepat setelah pemberian adhesif, salah menggunakan adhesif.Tidak ada retensi mekanik bagi bahan tersebut dimana adhesif tidak efektif.Perkembangan sifat elastik dari bahan sebelum sendok cetak dimasukkan.Bahan cetak terlalu banyak.Tidak cukup dukungan untuk bahan relining.Tekanan terus menerus pada bahan cetak yang telah mencapai elastik.Bergeraknya sendok cetak selama polimerisasi.Pengeluaran dari mulut terlalu dini.Pengeluaran dari mulut tidak tepat.Terlambat mengisi cetakan polisulfid atau silikon kondensasi.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pilihan suatu bahan cetak karet ditentukan oleh karakteristik tertentu yang disukai operator. Umumnya, bahan silikon dan polieter memiliki keunggulan dalam warna dengan sedikit atau tanpa bau. Bahan tersebut jug lebih bersih. Disisi lain, silikon lebih inferiordibanding bahan cetak polisulfid dan polieter dari sudut pandang lamanya penyimpanan. Cetakan dengan keakuratan yang sama dapat diperoleh dengan semua bahan elastomer bila digunakan teknik yang tepat.

DAFTAR PUSTAKACraig, Robert G, and John M. Power. 2002. Restorative Dental Material: 11th edition. United State of America : Mosby.Annusavice, K J. Phillips Science of Dental Materials. 11th ed. Philadelphia: WB Saunders, 2003.-----; and J.M Powers 2002. Restorative Dental Materials. 11th edition. Mostby 348-366