Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

26

Click here to load reader

Transcript of Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

Page 1: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sangat

umum digunakan oleh para guru, namun masih sedikit sekali para guru yang

memiliki kemampuan untuk mengembangkannya. Hal ini karena para guru

sudah terbiasa menggunakan bahan pembelajaran cetak yang sudah jadi dan

beredar luas di pasaran. Hal tersebut tidaklah keliru, namun ketergantungan

tersebut menyebabkan para guru tidak kreatif untuk menulis dan

mengembangkan materi ajar sesuai dengan karakteristik siswa yang

dihadapinya. Karena yang ada dari materi ajar cetak yang selama ini

digunakan adalah adanya suatu penyeragaman untuk semua siswa di seluruh

Indonesia, baik yang tinggal di kota-kota besar maupun yang ditinggal di

daerah pedesaan. Untuk itu sangatlah penting jika para guru memiliki

pengetahuan dan kemampuan yang memadai tentang bahan pembelajaran

cetak yang baik untuk menunjang proses pembelajaran.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaat hasil-hasil teknologi dalam

proses belajar. Para pendidik dituntut agar mampu menggunakan media yang

dapat disediakan oleh sekolah dan tidak tertutup kemungkinan bahwa media

tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Berbagai macam

media pembelajaran merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

dalam proses peningkatan belajar. Ada dua unsur yang amat penting dalam

pembelajaran yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Perkembangan

teknologi juga sangat berperan penting dalam proses pembelajaran serta

penggunaan alat bantu sangat membantu aktivitas proses belajar mengajar di

kelas terutama peningkatan prestasi belajar siswa atau mahasiswa.

Penggunaan media pengajaran turut menentukan keberhasilan dan

meningkatkan kualitas pembelajaran. Media memiliki kekuatan positif yang

mampu membuat proses pembelajaran lebih kreatif dan dinamis. Saat ini

peran media sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, media bukan

1

Page 2: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

hanya sekedar alat bantu tetapi sudah merupakan bagian yang integral dalam

sistem pendidikan dan pembelajaran. Untuk itu para guru dituntut agar mampu

menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup

kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan

tuntutan zaman.  

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari bahan pembelajaran cetak ?

2. Apa saja jenis dari bahan ajar cetak ?

3. Apa saja jenis dari bahan ajar non cetak ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari bahan pembelajaran cetak

2. Untuk mengetahui jenis dari bahan ajar cetak

3. Untuk mengetahui jenis dari bahan ajar non cetak

2

Page 3: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Ajar

Menurut Ahmad Sudrajad, bahan ajar adalah seperangkat materi yang

disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta

lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Menurut Tim Sosialisasi KTSP, bahan ajar adalah segala bentuk bahan

yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan

kegiatan belajar mengajar di kelas.Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan

tertulis maupun bahan tidak tertulis.

Sedangkan menurut Abdul Majid, bahan ajar adalah segala bentuk

bahan, informasi, alat dan teks yang digunakan untuk membantu

guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang

dimaksud bisa berupa tertulis maupun bahan yang tidak tertulis. Bahan ajar

atau materi kurikulum (curriculum material) adalah isi atau muatan kurikulum

yang harus dipahami oleh siswa dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.

Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara

garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus

dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah

ditentukan. Secara terperinci, jenis- jenis materi pembelajaran terdiri dari

pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau

nilaiyang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi

yang telah ditentukan.

B. Fungsi Bahan Ajar

Menurut panduan pengembangan bahan ajar Depdiknas (2007:17)

disebutkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai:

3

Page 4: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya diajarkan kepada siswa.

2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam

proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang

seharusnya dipelajari atau dikuasainya.

3. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran.

Dengan demikian, fungsi bahan ajar sangat akan terkait dengan

kemampuan guru dalam membuat keputusan yang terkait dengan perencanaan

(planning), aktivitas-aktivitas pembelajaran dan pengimplementasian

(implementing), dan penilaian (assessing). Menurut David A. Jacobsen dkk

dalam bukunya “Methods for Teaching” memaparkan bahwa di era standar-

standar pengajaran, pendekatan yang dilaksanakan guru dalam

mengembangkan aktivitas  pembelajaran apapun, yang harus mereka lakukan

pertama kali adalah merencanakan, kemudian menerapkan rencana-rencana

yang telah dibuat, dan akhirnya menilai keberhasilan aktivitasnya.

C. Bahan Pembelajaran Cetak

1. Pengertian Bahan Pembelajaran Cetak

Bahan pembelajaran cetak dapat diartikan sebagai perangkat

bahan yang memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak.

Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang berupa ide, fakta,

konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran

sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam

pembelajaran. Bahan ajar perlu dikembangkan dan diorganisasikan agar

pembelajaran tidak jauh dari tujuan atau kompetensi yang akan dicapai

dan diharapkan akan efektif dan efisien. Efektif artinya pembelajaran akan

berhasil baik dan efisien berarti tidak memerlukan waktu yang lama.

Dalam proses pembelajaran bahan ajar cetak memiliki posisi yang sangat

4

Page 5: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

strategis untuk menyampaikan materi yang akan diajarkan. Keberadaannya

sebagai pedoman belajar bagi siswa saat tidak bertemu gurunya secara

langsung, misalnya saat para siswa belajar di rumah. Maka bahan ajar

harus memiliki kemampuan berinteraksi untuk membelajarkan siswa.

Mengingat peran yang disandangnya, maka bahan ajar tidaklah

sama dengan buku teks. Jika buku teks bersifat umum dan hanya memuat

materi pelajaran saja maka bahan ajar cetak tidaklah demikian. Bahan ajar

cetak lebih bersifat khusus dan lengkap. Artinya khusus bagi siapa bahan

ajar tersebut ditujukan sehingga sangat sesuai dengan calon penggunanya

dan lengkap berarti hal-hal yang dipandang perlu dalam proses

pembelajaran juga dicantumkan pada bagian karakteristik bahan ajar cetak

tersebut. Selain itu penyusunannya harus sesuai dengan kurikulum sekolah

yang digunakan. Jika melihat fenomena kurikulum yang kini tengah

berlaku di negara kita yaitu kurikulum tungkat satuan pendidikan, maka

seorang guru tidak bisa lagi dengan begitu saja memilih bahan ajar cetak

yang dapat digunakan untuk pembelajaran siswa. Pertimbangan yang

paling mendasar adalah apakah bahan ajar cetak tersebut sangat sesuai

dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Pemberlakuan kurikulum

tersebut memberi ruang sekaligus sebuah tuntutan bagi para guru untuk

mengembangkan bahan ajar cetak yang sesuai dengan kurikulum di

sekolahnya dan tentunya sesuai dengan karakteristik siswa yang

dihadapinya.

2. Karakteristik Bahan Pembelajaran Cetak

Selain mutlak menggunakan teknologi cetak, bahan ajar cetak

memiliki karakteristik :

a. Harus mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional).

Artinya bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan

yang sejelas- jelasnya untuk membantu siswa dalam proses

pembelajaran, baik dalam bimbingan guru maupun secara mandiri.

Proses pembelajaran yang baik adalah bukan hanya menyampaikan

5

Page 6: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

materi yang harus dikuasai siswa, tetapi juga merangsang siswa agar

termotivasi untuk belajar mandiri, karena kemampuan belajar mandiri

adalah kemampuan yang harus dimiliki SDM masa mendatang agar

dapat selalu meningkatkan kualitas dirinya dan keberadaan bahan

pembelajaran cetak mampu mengakomodasi hal tersebut.

b. Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-

hal yang sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal

tersebut adalah tujuan pembelajaran atau kompetensi, prasyarat yaitu

materi-materi pelajaran yang mendukung atau perlu dipelajari terlebih

dahulu sebelumnya, prosedur pembelajaran, materi pembelajaran yang

tersusun sistematis, latihan atau tugas-tugas, soal-soal evaluasi beserta

kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus dikerjakan oleh siswa.

c. Selain karakteristik yang telah disebutkan di atas, bahan ajar cetak juga

memiliki karakteristik mampu membelajarkan peserta didik (self-

instructional material), artinya dalam bahan pembelajaran cetak harus

mampu memicu siswa untuk aktif dalam proses belajarnya bahkan

membelajarkan siswa untuk dapat menilai kemampuan belajarnya

sendiri.

3. Jenis Bahan Pembelajaran Cetak untuk SD

a. Modul

Modul merupakan suatu unit program pembelajaran yang

disusun dalam bentuk tertentu untuk keperluan belajar, dalam

pengertian ini dapat diketahui bahwa modul yang dimaksud sebagai

modul pembelajaran (instructional module). Dari pengertian tersebut

dapat dipahami bahwa modul merupakan suatu paket belajar yang

berkenaan dengan satu unit bahan pelajaran. Menurut BP3K

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, modul didefinisikan sebagai

suatu unit program pembelajaran terkecil yang secara rinci

menggariskan hal sebagai berikut.

1) Tujuan instruksional yang akan dicapai

6

Page 7: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

2) Topik yang akan dijadikan dasar proses pembelajaran

3) Pokok-pokok materi yang dipelajari

4) Kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih

luas

5) Peranan guru dalam proses pembelajaran

6) Alat-alat dan sumber yang akan digunakan

7) Kegiatan belajar yang harus dilakukan

8) Lembar kerja yang harus dikerjakan

9) Program evaluasi yang harus dilaksanakan

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa modul memiliki

beberapa karakteristik tertentu, yaitu; berbentuk unit pembelajaran

terkecil dan lengkap, berisi rangkaian kegiatan belajar yang dirancang

secara sistematis, berisi tujuan belajar, memungkinkan belajar mandiri

dan merupakan realisasi perbedaan individual serta perwujudan

pembelajaran individual. Namun bukan berarti modul tidak dapat

digunakan dalam pembelajaran di kelas, karena beberapa metode

pembelajaran di kelas, sebagian atau seluruhnya didasarkan atas

modul. Misalnya ada guru yang mengandalkan metode ceramah tetapi

menyelipkan pemanfaatan satu atau beberapa modul untuk mendukung

pencapaian tujuan pembelajaran. Ada juga guru yang menggunakan

serangkaian modul lengkap dari suatu pelajaran atau memberikan

keleluasaan bagi siswa untuk memilih modul yang akan dipelajari.

Aplikasi penggunaannya sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai sesuai dengan irama belajarnya masing-masing.

Untuk di SD, para guru harus menghindari penggunaan modul-

modul yang tebal dan berukuran besar, tetapi bukan berarti modul

yang dikembangkan tidak memiliki kelengkapan isi karena

menghindari tampilan yang tebal. Ada kecenderungan bahwa siswa di

tingkat SD akan keengganan untuk membaca bahkan mempelajari

buku materi pembelajaran yang berukuran tebal dan besar. Oleh karena

itu tidak ada salahnya jika kita harus “mencuri” perhatian siswa

7

Page 8: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

dengan mengembangkan modul saku yang memiliki tampilan tidak

tebal dan tidak berukuran besar (kurang lebih berukuran buku tulis),

tetapi mudah di bawa dan menarik untuk dipelajari. Hal ini memang

membutuhkan kreativitas guru untuk dapat mengembangkannya.

b. Handout

Handout diartikan sebagai buku pegangan siswa yang berisi

tentang suatu materi pelajaran secara lengkap. Berbeda halnya dengan

modul yang isinya disajikan per unit terkecil dari materi, jika handout

menyajikan keseluruhan materi yang harus dipelajari. Namun

walaupun memiliki perbedaan ada beberapa kesamaan karakteristik

antara handout dan modul. Walaupun tidak disajikan dalam unit- unit

kecil, tapi sajiannya tetap memunculkan komponen-komponen yang

diperlukan dalam pembelajaran yang meliputi; tujuan pembelajaran

atau kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang

mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya, prosedur

pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan

atau tugas-tugas dan soal-soal evaluasi.

c. Lembar Kerja Siswa

Berbeda dengan modul dan handout, bahan pembelajaran cetak

berbentuk LKS (lembar kerja siswa) dikemas dengan hanya

menekankan pada latihan, tugas atau soal-soal saja. Walaupun hanya

menekankan pada hal tersebut, LKS tetap menyajikan uraian materi

namun disajikan secara singkat. Soal-soal yang disajikan dalam LKS

harus benar-benar dikembangkan berdasarkan pada analisis tujuan

pembelajaran atau kompetensi yang telah dijabarkan kedalam

indicator pencapaian. Agar tetap mampu membelajarkan secara baik,

LKS tidak hanya memuat serangkaian soal dan tugas tetapi juga

menyediakan rambu-rambu pengerjaannya sehingga siswa benar-benar

dapat mempelajari bahan pembelajaran melalui soal- soal dan tugas.

8

Page 9: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

Selain itu kesimpulan disetiap akhir pokok bahasan juga tetap harus

disampaikan sebagai perulangan dan penguatan materi untuk siswa.

d. Buku

Buku adalah bahan tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan

buah pikiran dari pengarangnya. Oleh pengarangnya isi buku didapat

dari berbagai cara misalnya: hasil penelitian, hasil pengamatan,

aktualisasi pengalaman, otobiografi, atau hasil imajinasi seseorang

yang disebut sebagai fiksi. Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik

cetakan maupun kosong yang dijilid dan diberi kulit. Buku sebagai

bahan ajar merupakan buku yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil

analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.

Buku yang baik adalah buku yang ditulis dengan menggunakan

bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik

dilengkapi dengan gambar dan keterangan-keterangannya, isi buku

juga menggambarkan sesuatu yang sesuai dengan ide penulisannya.

Buku pelajaran berisi tentang ilmu pengetahuan yang dapat digunakan

oleh peserta didik untuk belajar, buku fiksi akan berisi tentang fikiran-

fikiran fiksi penulis, dan seterusnya.

e. Foto atau Gambar

Foto atau gambar memiliki makna yang lebih baik

dibandingkan dengan tulisan. Foto atau gambar sebagai bahan ajar

tentu saja diperlukan satu rancangan yang baik agar setelah selesai

melihat sebuah atau serangkaian foto atau gambar siswa dapat

melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu atau lebih KD.

Sebuah gambar yang bermakna paling tidak memiliki kriteria

sebagai berikut:

1) Gambar harus mengandung sesuatu yang dapat dilihat dan penuh

dengan informasi atau data. Sehingga gambar tidak hanya sekedar

9

Page 10: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

gambar yang tidak mengandung arti atau tidak ada yang dapat

dipelajari.

2) Gambar bermakna dan dapat dimengerti. Sehingga, si pembaca

gambar benar-benar mengerti, tidak salah pengertian.

3) Lengkap, rasional untuk digunakan dalam proses pembelajaran,

bahannya diambil dari sumber yang benar.

f. Wallchart

Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan

siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu.

Agar wallchart terlihat lebih menarik bagi siswa maupun guru, maka

wallchart didesain dengan menggunakan tata warna dan pengaturan

proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam kategori alat

bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart

didesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar, maka

wallchart harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara lain

bahwa memiliki kejelasan tentang KD dan materi pokok yang harus

dikuasai oleh peserta didik, diajarkan untuk berapa lama, dan

bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh wallchart tentang

siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya.

4. Kelebihan dan Kelemahan Bahan Ajar Cetak

Aspek positif bahan ajar cetak dikemukan oleh Bates (1985:98)

dan Heinich (1996:87) sebagai berikut:

a. Dari sudut media

Media cetak merupakan media yang paling mudah diperoleh

dan lebih sederhana dibandingkan program komputer (Bates, 1985:98),

dapat dipelajari dan dibaca di mana saja dan kapan saja, tidak perlu 

alat khusus dan mahal untuk memanfaatkannya.

b. Dari sudut pengajaran

10

Page 11: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

Bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain

karena bahan ajar cetak merupakan media yang canggih dalam hal

mengembangkan kemampuan peserta didik untuk belajar tentang fakta

dan mampu memahami prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan

menggunakan argumentasi yang logis.

c. Dari sudut kualitas penyampaian

Bahan ajar cetak dapat memaparkan kata-kata , angka-angka,

notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram. Jika  biaya bukan

merupakan masalah maka media cetak dapat dipresentasikan lengkap

dengan illustrasi yang berwarna.

d. Dari sudut penggunaan

Bahan ajar cetak bersifat self sufficient di mana untuk

menggunakannya tidak diperlukan alat lain, mudah dibawa karena

bentuknya kecil dan ringan, informasi di dalamnya dapat dengan cepat

diakses dan mudah dibaca secara sekilas oleh penggunanya.

e. Dari sudut ekonomi

Bahan ajar cetak relatif murah untuk diproduksi atau dibeli dan

dapat digunakan berulang-ulang. Di samping itu, pengirimannya relatif

lebih mudah, efisien, cepat dan ongkosnya relatif lebih murah.

Di samping mempunyai sisi positif, maka bahan ajar juga

mempunyai sisi negatif atau kelemahan-kelemahan. Kelemahan bahan ajar

cetak  antara lain:

a. Tidak mampu mempresentasikan gerakan, pemaparan materi bersifat

linear, tidak mampu mempresentasikan kejadian secara berurutan.

b. Sulit memberikan bimbingan kepada pembacanya yang mengalami

kesulitan memahami bagian tertentu dari bahan ajar tersebut.

c. Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan yang

memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang

membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam.

11

Page 12: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

d. Tidak dapat mengakomodasi peserta didik dengan kemampuan baca

terbatas karena bahan ajar cetak ditulis pada tingkat baca tertentu.

e. Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat

memahami materi yang dijelaskan. Peserta didik yang tidak memenuhi

asumsi pengetahuan prasyarat ini akan mengalami kesulitan dalam

memahami.

f. Cenderung digunakan sebagai hafalan. Ada sebagian guru yang

menuntut peserta didiknya untuk menghafal data, fakta, dan angka.

Tuntutan ini akan membatasi penggunaan bahan ajar cetak hanya

sebatas alat bantu menghafal.

g. Kadangkala memuat terlalu banyak terminologi dan istilah sehingga

dapat menyebabkan beban kognitif yang besar kepada peserta didik.

h. Presentasi satu arah karena bahan ajar cetak tidak interaktif sehingga

cenderung digunakan dengan pasif, tanpa pemahaman yang memadai.

D. Bahan Pembelajaran Non Cetak

Pengembangan Bahan Ajar Non-Cetak menjadi hal yang sangat

penting berkaitan dengan upaya membantu peserta didik meraih

kompetensinya dengan lebih cepat. Bahan Ajar Cetak yang digunakan dalam

pembelajaran sejauh ini dinilai belum mampu mengakomodasi seluruh upaya

penyampaian materi pembelajaran. Ketidakmampuan ini dapat ditemukan

pada berkembangnya materi pembelajaran yang pada kondisi tertentu sulit

direpresentasikan secara tertulis, pada akhirnya bisa dilakukan dengan bantuan

teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan peran teknologi yang digunakan, Bahan Ajar Non-Cetak

dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara lain :

1. Technology Based Learning Material (Bahan Ajar berbasis Teknologi)

yang meliputi Bahan ajar dengar atau Audio Information Technologies

(radio, audio tape/kaset, piringan hitam, Audio Compact Disc, voice mail

telephone, dan sebagainya) dan Bahan ajar pandang dengar atau Video

12

Page 13: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

Information Technologies (video tape, video text, video compact disc,

film, dan sebagainya).

2. Computer Assisted Learning (CAL) material yaitu bahan ajar yang

menggunakan komputer sebagai alat bantu, misalnya penggunaan

komputer dalam menyampaikan Media Pembelajaran Presentasi

(Presentation Slide), penggunaan komputer dalam mengelola

laboratorium bahasa, dan sebagainya

3. Computer Based Learning (CBL) material yaitu bahan ajar yang

sepenuhnya menggunakan komputer secara terintegrasi, misalnya Bahan

ajar interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer

Assisted Instruction), compac disk (CD) multimedia, software

pembelajaran interaktif, dan sebagainya.

4. Information and Communication Technology (ICT) based learning

material, atau lebih dikenal dengan Bahan Ajar berbasis TIK/ICT, yaitu

bahan ajar yang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi

(TIK) dan telah mengacu pada Technology e-learning dan Data

Information Technologies. Contoh : Internet based tutorial, distance

learning, e-library, bulletin board, e-book, jurnal online, online module

dan sebagainya).

Peran penting Bahan Ajar berbasis TIK/ICT dalam proses

pembelajaran didasari oleh karakteristik Bahan Ajar yang lebih kompleks

dibanding jenis bahan ajar lain. Beberapa karakteristik Bahan Ajar berbasis

TIK/ICT dapat dikemukakan antara lain :

1. Memanfaatkan teknologi elektronik; di mana guru dan siswa, siswa dan

sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan

relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokoler.

2. Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media ataupun teknologi

jaringan atau computer network).

13

Page 14: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

3. Memanfaatkan teknologi multimedia, sehingga suasana pembelajaran

menjadi menarik, tidak membosankan dan pada akhirnya memotivasi

siswa untuk belajar mandiri

4. Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials)

disimpan di komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan

saja dan di mana saja bila yang bersangkutan memerlukannya.

5. Memanfaatkan Pertukaran Data (Information sharing) yang secara

interaktif dapat dilihat setiap saat di komputer.

Adapun Keunggulan Terkini yang dimiliki oleh Bahan Ajar berbasis

TIK/ICT dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif serta

mempunyai ketertarikan pada materi yang sedang dibahas .

2. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar sewaktu-waktu karena

bahan ajar dapat tersimpan di komputer.

3. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang

terstruktur dan terjadual melalui jaringan, sehingga keduanya bisa saling

menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

4. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau

kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi

oleh jarak, tempat dan waktu.

5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi dan berinteraksi melalui

fasilitas-fasilitas internet yang dapat dilakukan secara kelompok atau

group.

14

Page 15: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis

besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus

dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah

ditentukan. Secara terperinci, jenis- jenis materi pembelajaran terdiri dari

pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap

atau nilaiyang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar

kompetensi yang telah ditentukan.

2. Bahan pembelajaran cetak dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang

memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang dituangkan dengan menggunakan teknologi cetak.

3. Jenis Bahan Pembelajaran Cetak untuk SD

a. Modul

b. Handout

c. Lembar Kerja Siswa

d. Buku

e. Foto atau Gambar

f. Wallchart

4. Bahan Ajar Non-Cetak dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, antara

lain :

a. Technology Based Learning Material (Bahan Ajar berbasis Teknologi)

b. Computer Assisted Learning (CAL)

c. Computer Based Learning (CBL)

d. Information and Communication Technology (ICT) based learning

material, atau lebih dikenal dengan Bahan Ajar berbasis TIK/ICT

15

Page 16: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

B. Saran

Seorang guru harus bisa memanfaatkan media pembelajaran baik cetak

maupun non cetak, dan memperdalam pengetahuan tentang media

pembelajaran demi mendukung tercapainya tujuan yang diinginkan, dan

mendapatkan siswa dan siswi yang berprestasi.

16

Page 17: Bahan Ajar Cetak Dan Non Cetak

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.

andy-sapta.blogspot.com/2009/01/pengembangan-bahan-ajar-6.html (di unduh

tanggal 13 Juni 2009)

http://ahmadsyahbio.blogspot.com/2010/02/jenis-bahan-ajar-cetak.html (di unduh

tanggal 26 Januari 2010)

http://ridwan-sururi.blogspot.com/2013/06/makalah-proses-pengembangan-

media.html (di unduh tanggal 14 Juni 2013)

17