bahan anfisman

11
Judul: Bintik Buta Tujuan: Mengetahui adanya titik bintik buta Alat & Bahan: -kertas manila putih -penggaris kayu/besi/pelastik sepanjang 1 meter -spidol atau pulpen -alat tulis Cara kerja: -Sediakan kertas manila ukuran lebar 3 cm dan panjang 14 cm -Buatlah tanda . dan x pada kertas tersebut dengan jarak 10 cm -Pegang kertas tersebut dengan tangan kiri sepanjang tangan (50 cm) -Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda x dan tutup mata kanan -Dengan mata kiri tetap terpusat pada x, dekatkan kertas kea rah mata secara perlahan hingga tanda titik hilang dan kemudian tampak kembali -Ukur dan catat dalam table pada jarak berapa tanda titik hilang dan pada jarak berapa titik tampak kembali -Balik letak x dan lakukan prosedur diatas dengan mata kanan sebanyak 3x pengulangan Dasar Teori: Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke

description

anfisman

Transcript of bahan anfisman

Judul: Bintik ButaTujuan: Mengetahui adanya titik bintik butaAlat & Bahan:-kertas manila putih-penggaris kayu/besi/pelastik sepanjang 1 meter-spidol atau pulpen-alat tulisCara kerja:-Sediakan kertas manila ukuran lebar 3 cm dan panjang 14 cm-Buatlah tanda . dan x pada kertas tersebut dengan jarak 10 cm-Pegang kertas tersebut dengan tangan kiri sepanjang tangan (50 cm)-Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda x dan tutup mata kanan-Dengan mata kiri tetap terpusat pada x, dekatkan kertas kea rah mata secara perlahan hingga tanda titik hilang dan kemudian tampak kembali-Ukur dan catat dalam table pada jarak berapa tanda titik hilang dan pada jarak berapa titik tampak kembali-Balik letak x dan lakukan prosedur diatas dengan mata kanan sebanyak 3x pengulanganDasar Teori:Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan keaqeus humor, pupil, lensa mata,vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis).Padalobus oksipitalisini terjadi asosiasi berupa kesan melihat bendaPembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retinaData:UlanganMata kanan ditutupMata kiri ditutup

Jarak pada waktu tanda (+) hilangJarak pada waktu tanda (+) tampakJarak pada waktu tanda (o) hilangJarak pada waktu tanda (o) tampak

15029,54250

250294150

35031,54450

Jumlah15090127150

Rata-rata503042,3350

Analisis data:Terdapat perbedaan jarak hilangnya tanda lingkaran pada waktu pengamatan. Secara keseluruhan, rata-rata hasil menunjukkan perbedaan jaraknya hanya sedikit.Bayangan suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.Jarak bintik buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama. Bayangan benda tidak terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian ini tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan tidak terjadinya kesan melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka bayangan benda akan terlihat.Kesimpulan :Pada percobaan yang telah dilakukan, posisi bintik buta mata kanan dan kiri berbeda. Pada jarak tertentu, benda terlihat dan pada jarak tertentu benda tidak terlihat. Ketika benda tidak terlihat pada jarak tertentu, hal ini disebabkan oleh pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada retina yang cahayanya jatuh pada bagian yang tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik kuning pada retina, maka benda dapat terlihat.LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI (Uji Indra Penglihatan)

Uji Indra PenglihatanTujuan: Mengetahui jarak titik butaAlat dan Bahan:Kertas ukuran 13 x 7 cmMeteranSpidolCara kerja:1.Membuat tanda tambah (+) dan tanda minus (-) masing-masing diameter 0,5 cm pada kertas. Usahakan kedua tanda tersebut memiliki jarak 9 cm.2.Salah seorang teman memegang kertas 60 cm ke depan.3.Menutup mata kiri dengan tangan kiri dan pusatkan pandangan mata kanan pada tanda (+).4.Mendekatkan kertas secara perlahan sehingga perangkat percobaan mendekat ke wajah. Memerhatikan kedua tanda masih tampak jelas.5.menarik lebih dekat lagi hingga pada jarak tertentu tanda mines (-) menjadi tidak tampak.6.Mengukur jarak antara titik pandangan (mata) dengan perangkat percobaan dan catat.7.Mengulangi percobaan yang sama dengan cara yang berbeda, mata kanan ditutup, sedangkan mata kiri berkonsentrasi memperhatikan tanda tanda mines (-).Teori :Bintik buta adalah tempat saraf optik meninggalkan bagian dalam bola mata. Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor, kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat bendaPembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina.Tabel Hasil Pengamatan :NoNamaJarak tanda (-)

HilangMata kiriTampak kembaliMata kiriHilangMata kananTampak kembaliMata kanan

1.2.3.4.5.6.7.A.Chandra PurnamaMelisaSri WahyuniNurul AfiaLisdahlia JuandaRia RezkyAnugrah35,631,632,33437,347,339,32826,62525,625,338,632,338,332,33133,335403729,623,322,624,32733,330,6

Pertanyaan :1.Mengapa salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan ?2.Pada jarak berapa tanda tersebut hilang dari pandangan ?3.Adakah perbedaan antara pengamatan dengan menggunakan mata kanan dan mata kiri?4.Samakah jarak titik buta untuk setiap orang ?5.Apakah yan dimaksud dengan titik buta ?Jawaban :1.Salah satu tanda menjadi hilang dari pandangan karena sesempurna mungkin mata kita, pasti terdapat keterbatasan. Terutama pada bintik buta mata, yang tidak memiliki sel-sel batang dan sel-sel kerucut tepat di jalur keluar sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.2.Saat mata kiri ditutup dan memperhatikannya dengan mata kanan, rata-rata tanda (+) hilang pada jarak 35cm dari mata.3.Ada perbedaan antara pengamatan dengan menggunakan mata kanan dan mata kiri. Mata kanan lebih peka dari pada mata kiri.Namun, dilihat secara umum, tidak terdapat perbedaan yang terlalu signifikan dari beberapa pengukuran. Sehingga dapat dikatakan bahwa antara mata kanan dan mata kiri tidak ada perbedaan. Perbedaan di atas dapat disebabkan karena kurang ketelitian dalam pengukuran maupun kurangnya konsentrasi.4.Jarak titik buta untuk setiap orang relative berbeda, tergantung dari kemampuan mata masing-masing. Tetapi ada juga beberapa orang yang kemungkinan memiliki jarak titik buta yang sama.5.Yang dimaksud dengan titik buta adalah suatu daerah di retina mata yang merupakan jalur syaraf penglihatan menuju ke otak, dan tepat di jalur keluar tersebut tidak terdapat sel peka cahaya sehingga bila bayangan benda jatuh tepat di bintik buta, maka otak tidak akan mendapatkan sinyal dari mata karena bayangan itu jatuh tidak pada sel-sel yang peka cahaya.Kesimpulan :1.Titik buta dari setiap orang relative berbeda tergantung kemampuan mata masing-masing.2.Titik buta pada mata kanan sekitar 35 cm (diambil dari hasil rata-rata)3.Titik buta pada matan kiri sekitar 36 cm (diambil dari hasil rata-rata)Saran :1.Sebaiknya dalam melakukan penelitian, tidak terburu-terburu agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan atau direncanakan.2.Pada saat melakukan praktikum sebaiknya siswa lebih peka dan memperhatikan hasil dari praktikum