BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

13
1. CAMPAK/ MEASLES GEJALA (inkubasi 8-21 hr) F.RESIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI 1. 2-4 hari (prodormal)3C yaitu caugh, coriza,Conjungtivitis. Demam, malaiseO koplik spot (bercak putih-abu” sbesar ujung jrum pentul) di mukosa bucal, palatum. 2. 3-4 hari(erupsi) rash (bercak) eritematous makulopapular , awal= wajah& kepala, 3hr menyebar ke badan &tungkai. Rash muncul sebelum demam ↓ = demam ↑, 3. (konvalesen) erupsi dsertai tjd hiperpigmentasi dan deskuamasi, suhu ↓ (rash lengkap). -imunisasi mmr belum lengkap. -riwayat kontak dg. OS campak -endemik campak Penularan : droplet, kontak langsung. Virus RNA , paramixovir idae Morbili virus. 1. VS: Demam 2. Inspeksi :3C, kopliks spot , rash 1. darah rutin: limfosit predominan 2. serologi : IgM spesifik 3.biakkan(sputum ): multinucleatd giant sel. 4.CXR:infiltrasi ,perihilar,perib ronkial Suportif&simpto matis 1. asupan cairn baik, kalori cukup. 2. antipiretik, antitusif, ekspektoran. (jika perlu) 3.AB infeksi bakteri 3. vit A . Usia > 6 bln : 50.000iu Usia 6-11 bln: 100.000 iu/oral 1x/hr. Usia 1-5 th : 200.00iu Nb: anak gizi buruk 3x/hari Istirahat yang ckp, diet nutrisi baik, hindari kontak /penularan air bone isolasi, Pencegahan : imunisasi MMR 9-15 bln & 4-6 thun. 2. RUBELA / CAMPAK JERMAN GEJALA F. RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI 1. prodromal demam subfebris, faringitis, artralgia (remaja), nyeri kepala,konjungtivitis, 1. belum imunisasi MMR 2. riwayat Virus RNA , rubivirus, togaviridae 1. VS: demam subfebris 2. inspeksi : conjungtivitis Tidak ada spesifik, 1. serologi HAIR, ↑titer AB Suportif&simpto matik 1. istirahat cukup Isolasi mencegah penularan, diet makan

Transcript of BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

Page 1: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

1. CAMPAK/ MEASLES

GEJALA (inkubasi 8-21 hr) F.RESIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. 2-4 hari (prodormal)3C yaitu caugh, coriza,Conjungtivitis. Demam, malaiseO koplik spot (bercak putih-abu” sbesar ujung jrum pentul) di mukosa bucal, palatum. 2. 3-4 hari(erupsi) rash (bercak) eritematous makulopapular , awal= wajah& kepala, 3hr menyebar ke badan &tungkai. Rash muncul sebelum demam ↓ = demam ↑, 3. (konvalesen) erupsi ↓dsertai tjd hiperpigmentasi dan deskuamasi, suhu ↓ (rash lengkap).

-imunisasi mmr belum lengkap.-riwayat kontak dg. OS campak-endemik campak

Penularan : droplet, kontak langsung.

Virus RNA , paramixoviridae Morbili virus.

1. VS: Demam2. Inspeksi :3C, kopliks spot , rash

1. darah rutin: limfosit predominan2. serologi : IgM spesifik3.biakkan(sputum): multinucleatd giant sel.4.CXR:infiltrasi,perihilar,peribronkial

Suportif&simptomatis1. asupan cairn baik, kalori cukup.2. antipiretik, antitusif, ekspektoran.(jika perlu)3.AB infeksi bakteri3. vit A .Usia > 6 bln : 50.000iuUsia 6-11 bln: 100.000 iu/oral 1x/hr.Usia 1-5 th : 200.00iuNb: anak gizi buruk 3x/hari

Istirahat yang ckp, diet nutrisi baik, hindari kontak /penularan air bone isolasi, Pencegahan : imunisasi MMR 9-15 bln & 4-6 thun.

2. RUBELA / CAMPAK JERMAN

GEJALA F. RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. prodromal demam subfebris, faringitis, artralgia (remaja), nyeri kepala,konjungtivitis, rinitis. Kadang ASIMPTOMATIK2. eksantema macula-rash (awal wajah-> tubuh-> ekstremitas) tidak membekas hlg dlm 3 hri campak 3 hri , limfadenopati (postauricular, post-cervical,suboccipital) 5-8 hri

1. belum imunisasi MMR2. riwayat kontak3. wilayah endemik

Penularan: droplet, kontak lang, transplasenta

Virus RNA , rubivirus, togaviridae

1. VS: demam subfebris2. inspeksi : conjungtivitis, ruam makulo-papuler (awal =wajah, badan, ekstremitas), adnya LIMFADENOPATI (POST-AURI, POST-CERVI, SUBOCCIP)

Tidak ada spesifik,1. serologi HAIR, ↑titer AB ≥4x

Suportif&simptomatik1. istirahat cukup2. antipiretik & analgetik3. asupan cairan baik.

Isolasi mencegah penularan, diet makan baikPencegahan imunisasi

Page 2: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

3. HFMD/PTKM/FLU SINGAPORE

GEJALA (inkubasi 2-5 hari) F.RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. prodromal 1-2 hr demam subfebris, malaise, nyeri tenggorokan.2. enantem lesi vesikel cepat berubah mjd ulkus eritem yg mudah pecah dan sangat nyeri “spt sariawan”. Pada mukosa bucal, lidah, palatum, ovula, tonsil. (KHAS & dpt mxb. DEHIDRASI) 3. eksantem lesi vesikopustul (putih-abu) pada lengan tangan, kaki,telapak, bokong. Lesi dapat hilang , tidak mjd keropeng.

1. wilayah endemik2. riwayat kontak3. ling. Padat-kumuh4. musim panas5. anak 2 mggu-5 th. Penularan : fecal-oral, droplet, kontak tidak lang.(peralat. RT)

Virus RNA, famili picornaviridae, genus enterovirus. Yaitu: 1. coxsackie A162. enterovirus71

1. VS: demam subfebris.2. inspeksi : malaise, enantem (mukosa bucal, lidah palatum) sgt nyeri.Eksantem (vesikopustul) pada telapak tgn, kaki, lengan, bokong.

Tidak spesifik1. biakkan swab mulut, vesikel kulit deteksi virus2.PCR VIRUS RNA3. serologi elisa

Simptomatik&suportif1. istirahat cukup2. antipiretik + analgetik3. imunoglobulin IV imunocompromais

Isolasi mncegah penularanPencegahan = blm ada vaksin

Page 3: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

4. VARICELA ZOOSTER/ CHICKEN POX

GEJALA (inkubasi 8-14 hari) F.RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX. PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. prodromal (khas virus) 2-3 hri demam , malaise, anoreksi, batuk pilek2. timbul ruam/ rash di awalnya di wajah&kepala--menyebar badan—ekstremitas. (TERUTAMA BGN. TERTUTUP PAKAIAN)Perubhan ruam yg sgt cepat 8-12 JAM yaitu:Ruam-/rashmakulapapul vesikelpustul krusta/keropengBentuk lesi spt tetesan air/ tear drop dengan dinding tipis dan mudah pecah. (KHAS VARICELA)

1. riwayat cacar air (-)2. riwayat kontak OS cacar air3. wanita hamil4. imunocompromais

Penularan: droplet, kontak dg lesi papul/vesikelVirulensi 2 minggu

Virus DNA, varicella zooster, sub-famili α- herpes viridae

1. VS: demam subfebris2. inspeksi UKK:adanya lesi vesikuler dg. Area eritematous. Bentuk spt: tear drop dan mudah pecahPerubhan sgt cepat dri erupsi yg terjadi.

1. pengecatan tzank+cat giemsa dri kerokan dasr vesikel (+) multinucleated giant cell (ballonning degeneration).2. direct flourecen assay (DFA) membedakan VVZ dan HS

Simptomatik&supotif 1. bedak, losion kalamin vesikel yg mudah pecah2. salep AB mencegah infeksi sekunder3. analgetik &antipiretik (parasetamol/ibuprofen)4. vitamin C tablet.5. anti virus (ASIKLOVIR : neonatus 500 mgkgbb/iv 10 hr, anak 2-12 th. 4x20 mg/kbb/oral 5 hr.)6. antibiotik oral infeksi sekunder.

1. menjaga higientas tetap mandi 2. lesi yg digaruk/ dipecahkaninfeksi sekunder (bakteri)3. kuku yg panjang di potong.4. makan dan minum yg bergizi

5. EKSANTEMA SUBITUM/ ROSEOLA INFANTUM

GEJALA (inkubasi 9-10 hari) F.RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. demam ↑ (39-41) akut 3-4 hr. Anak rewel, eksantema (nagayama’s spots) pada palatum mole dan ovula.2. rash makulo-papul yang muncul saat demam ↓. (KHAS EKSANTEMA)Rash awalny di DADA—WAJAH—EKSTREMITAS.3. gejala lain: otitis media, infeks sal. Napas, gastroenteritis.

1. usia 3bln-3 th2. riwayat kontak OS.3.endemik

Penularan: droplet

HUMAN HERVES VIRUS HHV6 & HHV.7Genus Roseola virus, DNA virus

1. VS : demam ↑(39-41), demam ↓ pada hri berikut (SAAT MUNCUL RASH)2. inspeksi : ruam makulopapular (saat demam↓) awl dada-wajah-ekstremitas

1. darah rutin: dominan limfosit, dg. Neutropenia absolut

Simptomatik&suportif1. istirahat cukup2. antipiretik

Isolasi mencegah penularan.

Page 4: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

6. TB PARU PRIMER PADA ANAK

GEJALA F.RISIKO ETIOLOGI PX. FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. bb ↓tanpa sebab jelas/ tidak naik dlm 1.bln2. anoreksia(sulit makan) dan gg. Tumbuh, malaise3. demam subfebris yg lama dan berulang tanpa sebab jelas disertai keringat keluhan terutama malam hari. Demam sembuh sendiri4. pembesaran keljr. Limfe(tidak nyeri, multipel, mobile)5. batuk lama, berulang, sembuh sendiri.Gejala spesifik :1. tb kulit skrofuloderma (pada leher)2. tb. Tlg/sendi pembengkak sendi, pincang3. tb. Otak meningitis4. tb mata konjungtivitis, fliktenularis

1. riwayat kontak dg. OS tb tinggal serumah2. riwayat kurang gizy BGM pada KMS3.BBLR4. pemukiman padat penduduk, higienitas, sirkulasi udara ↓5. imunosupresi/ imunocompremais6. belum imunisasi BCG

Infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis.Basil tahan asam, tidak berspora.

1. VS : demam /N, KU: lemah /lesu2. status antropometri (bb/u, tb/u. bb/tb): z-score kurus, BGM.3. status lokalis : Limfadenopati (tidak nyeri, multipel bilateral, kenyal, mobile).4. fisik dada:Ronki basah (+) dikedua lapang paru, apeks kanan redup.5. integumentum : keringat dingin (+)

1. UJI TUBERKULIN: (+) INDURASI ≥10MM2. DARAH LENGKAP : laju endap darah (LED) ↑, 3. RONTGEN THORAKS AP dan LATERAL KANAN: adanya infiltrat dan pembesaran hilus atau para trakheal

KOMBINASI OAT/ MULTI DRUGS JANGKA

PANJANG.1. OAT : Un/ 2 bulan-ISONIAZID (INH) 5-15 mg/kgbb/hr/1x-RIFAMPISIN 10-15 mg/kgbb/hr 1x-PIRAZINAMID 25-35 mg/kgbb/hr 1x

Un / 4 bulan-ISONIAZID 5-15 mg/kgbb/hri-RIFAMPISIN 10-15 mg/kgbb/hr/x

1. obat harus rutin diminum pengontrol obat2. jika lupa minum segera diminum saat ingat.Jika lupa ≥2 hari segera ulang dari awal.3. hati-hati ESO yaitu: alergi, gg. Napas segera ke dokter4. datang ke dokter lagi menjelang obat habis.

Page 5: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

7. DIFTERI

GEJALA F. RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1.gejala umum demam subfebris(37,8-38,9), nyeri kepala, ↓nafsu makan, malaise, nyeri menelan, tenggorokan hiperemis dg. Membran putih.2. gejala lokal tonsil membengkak ditutupi bercak putih kotor(Membran/Pseudomembran)—meluas palatum molle, ovula, nasofaring, laring,trakea,bronkus.Membran ini sangat rapuh, jika terlepas akan berdarah.Adanya leher membesar (Bullneck).3. gejala akibat toxin miokarditis, paralisis otot palatum/pernapasan, nefritis.

1.usia 2-10 th2. sosial-eko ↓3. pemukiman padat penduduk4. nutrisi jelek

Penularan : kontak dg . OS ato Carier, droplet

Infeksi bakteri Corynebacterium diphtery, Gram (-), aerob

1. VS: suhu subferbris, nadi lemah.2. inspeksi :- bercak putih (Membran / Pseudomembran) faring, tonsil, ovula,nasofaring.-bull neck (pembengkkan leher)

1. darah rutin : Leukositosis PMN, HB↓, eritrosit ↓2. kultur :loeflerAdnya koloni yg susunan sel berbentuk spt huruf cina

CAUSATIF, SUPORTIF, SIMPTOMATIK

1. ISOLASI DAN KARANTINA2. pengobatan umum:-bedrest total-pemberian cairan adekuat-jaga jalan napas, kelembapan udara3. pengobatan khusus:-anti toxin: ADS 40.000 unit IM/IV secepatnya ≤24jam-penisilin prokain 50.000-100.000unit/ kgbb IM 7 hari-HSeritromisin 40-50mg/kgbb oral 3-4x/hr-kortikosteroid (difteri berat): DEKSAMETASON 0,5-1 mg/kgbb/hr IV

Pengobatan carier :-penisilin oral / injeksi 100 mg/kgbb/hrAto eritromisin oral 40 mg/kgbb selama 1 mggu

1. ISOLASI DAN KARANTINA2. JAGA ASUPAN MAKANAN DAN CAIRAN 3. BEDREST TOTAL4. JAGA KEBERSIHAN DAN HIGIENITAS LINGKUNGAN.

Page 6: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

8. PAROTITIS EPIDEMIKA

GEJALA (inkubasi 14-24 hari) F.RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1.prodromal demam subfebris , cepalgia, anoreksi, muntah, nyeri leher. KHAS Pembengkak.kelj parotis (daerah pipi deket telinga) uni/bilateral disertai nyeri SPONTAN ato PERABAAN ATO KONSUMSI MKANN ASAM/PEDASAdnya trismus (nyeri menelan/mengunyah)-ORKITIS TESTIS (nyeri, bengkak edema, eritem, 4hr) remaja/puber.-OTAK MENINGOENCEPALITIS

1. belum imunisasi MMR2. ling. Padat penduduk3. endemik

Virus Mumps, RNA, paramyxoviridae

Penularan : droplet, peralatan RT, kontak langsungHost : only human.

1. VS : demam subfebris, ku = sakit berat2. inspeksi : nyeri dan bengkak daerah PIPI (uni-bila), nyeri leher,nyeri telinga bawah.

TIDAK SPESIFIK1. darah rutin : leukopeni dg. Limfosit relatif, amilase serum ↑2. isolasi virus (darah, apusan tenggork) imunoflouresen Ag viral.

SUPORTIF DAN SIMPTOMATIK

1. istirahat cukup, diet lunak, asupan cairan baik.2. antipiretik Paracetamol 7,5-10 mg/kgbb/hr

1. istirahat cukup2. isolasi 3 . diet sesuai kondisi4. imunisasi aktif MMR sc. 15 bln, 5th, 6 th.

9. PERTUSIS

GEJALA F.RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1.Cataralis 1-2 mggu batuk ringan, pilek, sekret cair-jernih. Injeksi konjungtiva, lakrimasi, demam sub febris mirip gejala common cold2. spasmodik/paroksismal 2-4 mggu apatis, batuk mjd berat , wajah merah-sianosis , mata menonjol, distensi vena leher, KHAS :batuk HEBAT diakhir dg. Bunyi WHOOP(nada ↑, akhir khas) & MUNTAH.3. konvalesen 1-2 mggu muntah dan whoop berhenti, derajat batuk ↓, batuk hilang dlm 2-3 mggu.

1. anak <1 th.2. endemik3. rx kontak4.anak perempuan

Bakteri bordatela pertusis. Gram (-), tidak berspora, tidak bergerak, kokobasil.

Sesuai stdium. Gejala klinis

1. darah rutin leukositosis dengan LIMFOSITOSIS ABSOLUT. (Std. Kataral&paroksismal)2. X foto thoraks : INFILTRAT PERIHILER/ EDEMA (gmb. Kupu-kupu), ATELEKTASIS, EMFISEMA3. serologi elisa

CAUSATIF&SIMPTOMATIK1. AB : ERITROMISIN 50mg/kgbb dlm 10 hariAto AMPISILIN 100 mg/kgbb/hri slma 10 hri2. betametasol / salbutamol mencegah obstruksi , ↓batuk/durasi whoop3. suportif : hindari serangan/stimul batuk, rehidrasi, asupan nutrisi baik, penghisap lendir.

1. isolasi dan istrahat cukup2. hindari stimulus batuk3. diet & rehidrasi

Pencegahan imunisasi aktif DPT.

Page 7: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

10. TETANUS

GEJALA F.RISIKO ETIOLOGI PX. FISIK PX. PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. derajat 1 : trismus ringan-sdg, kkuan umum ringan2. derajat 2 : trismus sedang, kkuan jelas, kejang stimulus (+), takipneu, disfagia ringan3. derajat 3 : trismus berat, otot spastis, kejang spontan (+), takipneu, takikardia, apneu spell, disfagia berat, aktf. otonom↑4. derajat 4 : all derajat 3, gg. Otonom berat, hipertensi berat—takikardi, hipotensi berat—takipneu .Bayi sulit menyusui, mulut mencucu.Gejala lainnya : risus sardonicus, (spasme otot wajah), opistotonus (spasme ot. Punggung membusur), kejang dinding abdomen, Disuria, retensi urin, fraktur columna vertebralis.

1. belum imunisasi DPT2. status gizi ↓3.KHAS didahului oleh riwayat luka dalam/ trauma, luka operasi dg. Perawatan yg slah.4. lesi dg kontak dg tanah-kotoran hewan (peternakan)

Infeksi bakteri Clostridium tetani, gram (+), berspora, hidup anaerob, punya tetanospasmin.

1. VS : hipotensi/hipertensi2. ku : tampak kejang / kekakuan otot rahang otot wajahpunggung abdomen

1. darah rutin : leukositosis ringan2. adanya ↑tekanan LCS.

CAUSATIF&SIMPTOMATISSUPORTIF

1. umum :-rawat dan bersihkan luka(debrimen, kompres h2o2, eksisi jar. Nekrotik)2. suportif: - DIET CKCP,- isolasi dr rangs luar(suara , sentuhan)-oksigenisasi-atur kseimb cair/elektrolit3. causatif : -AB : METRONIDAZOL IV 10 hri ato penisilin prokain 50.000 iu/kgbb/hr IM.- ANTI TOXIN TIG (HUMAN TETANUS ig) 500 iu (bayi) ato tetanus anti toxin 5000 iu/im4. simptomatik :-Anti kejang diazepam 0,5-1 mg/kgbb/4 jam 1m

1. jaga kebersihan luka2. diet baik, asupan cairan cukup. 3. cegah infeksi sekunder pada luka4. waspada keadan komplikasi

Page 8: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx

11. KEJANG DEMAM

GEJALA F.RISIKO ETIOLOGI PX.FISIK PX.PENUNJANG TERAPI EDUKASI1. KDS durasi singkat <15 minSifat generalisata (tonik-klonik), tidak berulang dlm 24 jam, berhenti sendiri2. KDK durasi lama >15 min, sifat fokal/parsial 1 sisiBerulang dlm 24 jam.

1. demam ↑ aksila 37,5 ; rectal 38,32. usia muda3. rx keluarga KD4. gg. Prenatal: usia, primi/multi,obat/toxic5. perinatal : asfiksia, BBLR, prematuritas, partus lama, psalinan alat, perdrhan intrakranial6. pasca-natal: infeksi SSP, trauma kepala,obat/toxic

1. extrakranial : Infeksi (bakteri/virus/parasit), gg. Metabolik, toxic (anastesi/sindrom ptus obat/alkohol)2.intrakranial :Asfiksia, trauma/perdarahan, infeksi, kelainan bawaan.

1. VS : (akut)takikardi, ↑TD, ↑suhu/hiperpireksia,(lanjut) ↓TD(kronis) hipotensi sistemik2. adnya ↑ TIK (ksdaran ↓, muntah b’ulang/hebat, ubun-ubun menonjol, papiledema, hemiparesis)

Mencari penyebabKD:-darah rutin-gula darah-elektrolit serum-ureum, kretinin,-biakkan drah/urin/feses.-radiologi(kelain neurologik fokal): x ray kpla,ct scan, MRI-punksi lumbal bayi suspek meningitis

SIMPTOMATIS & SUPORTIF

1. ANTI KEJANG Intermiten: a. 0-5 min Diazepam IV 0,3-0,5, rectal 5 ato 10 mg tgntung BB

b. 5-10 min ulangi dosis (a)c. 10-15 min Fenitoin 15-20 mg IV encer NaCl

d. 30 min Fenobarbital 10 mg/kgbb rujuk icu

Rumatan/pencegahan:Indikasi kjg b’ulg >15 min, usia KD <12 bln, KD b’ulg ≥4x/thun.

Obatnya:-1th bebas kjg fenobarbital 4-6 mg/kgbb/hari 2x ATO as. Valproat 20-40 mg/kgbb 2-3x2. ANTI PIRETIK:ACETOAMINOFEN 10-15 mg/kgbb/4jamIbuprofen 10-15 mg/kgbb/4 jam

informasikan bahwa keadan ini bukan keadaan membahayakan.saat kejang: 1.bebaskan dari brg berbahaya, longgarkan pakaian, jangan panik.2.letakkan di tempat datar dan keras (lantai/kasur)3. jangan menaruh apapun di mulut pasien4. palingkan kepala kesamping (agar ludah /muntah tidak masuk lagi ke mulut)

Page 9: BAHAN ANAMNESIS BESOK.docx