BAB_1.docx

75
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Petrokimia Gresik 1.1.1 Sejarah Pendirian PT. Petrokimia Gresik Latar Belakang pendirian PT. Petrokimia Gresik didasarkan pada kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris dan memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunann terletak pada sektor pertanian. Salah satu usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan adalah dengan cara mendirikan pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, salah satu diantaranya adalah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik. PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dahulu dikenal dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau PUSRI (Persero) yang bergerak di bidang 1

Transcript of BAB_1.docx

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Sejarah dan Perkembangan PT. Petrokimia Gresik1.1.1 Sejarah Pendirian PT. Petrokimia GresikLatar Belakang pendirian PT. Petrokimia Gresik didasarkan pada kondisi wilayah Indonesia yang merupakan negara agraris dan memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah sehingga titik berat pembangunann terletak pada sektor pertanian. Salah satu usaha intensifikasi pertanian yang dilakukan adalah dengan cara mendirikan pabrik pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, salah satu diantaranya adalah pabrik pupuk PT. Petrokimia Gresik.PT. Petrokimia Gresik adalah salah satu anak perusahaan PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dahulu dikenal dengan nama PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) atau PUSRI (Persero) yang bergerak di bidang produksi pupuk, non-pupuk, bahan-bahan kimia dan jasa lainnya seperti jasa konstruksi dan engineering. Nama petrokimia berasal dari kata Petrolrum Chemical dan kemudian disingkat menjadi Petrochemicl yang merupakan bahan-bahan kimia yang terbuat dari minyak bumi dan gas.PT. Petrokimia Gresik sebagai produsen pupuk terlengkap di Indonesia, melayani kebutuhan pupuk di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan jargon Petrokimia Sahabat Petani. Jenis pupuk yang diproduksi oleh pabrik ini antara lain adalah Zwavelzuur Ammonium (ZA), Super Phosphat (SP-36), NPK, NPK Kebomas, Urea, Phonska, ZK, DAP, Petroganik, KCL, dan Ammonium Phosphat. Sedangkan produk non pupuknya antara lain Ammonia, Asam Fosfat, Asam Sulfat, Asam Klorida, Gypsum, Almunium Flourida, CO2 Cair, Dry ice, dan kapur pertanian. Kontrak pembangunannya ditandatangani pada tanggal 10 Agustus 1964, dan mulai berlaku pada tanggal 8 Desember 1964. Proyek ini diresmikan oleh presiden H.M. Soeharto pada tanggal 10 Juli 1972 yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik. Pada mulanya perusahaan ini berada dibawah Direktorat Industri Kimia Dasar, tetapi sejak tahun 1992 berada di bawah Departemen Perindustrian dan pada awal tahun 1997, PT. Petrokimia Gresik berada dibawah naungan Departemen Keuangan. Akan tetapi, akibat adanya krisis moneter yang dialami bangsa Indonesia menyebabkan PT. Petrokimia Gresik menjadi Holding company PT. Pupuk Sriwijaya pada tahun 1997 yang kini menjadi PT. Pupuk Indonesia Holding Company.1.1.2 Perkembangan PT. Petrokimia GresikSecara kronologis, sejarah singkat mengenai perkembangan PT. Petrokimia Gresik adalah sebagai berikut: Tahun 1960Berdasarkan Ketetapan MPRS No.II/MPRS/1960 dan Keputusan Presiden No.260 tahun 1960 direncanakan pendirian Projek Petrokimia Surabaja. Proyek ini merupakan proyek prioritas dalam Pola Pengembangan Nasional Semesta Berencana Tahap I (1962-1969) Tahun 1962Badan Persiapan Proyek-Proyek Industri (BP3I) yang bernaung di bawah Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan melakukan survei lokasi untuk proyek di Jawa Timur yaitu di daerah Tuban, Pasuruan, dan Gresik. Daerah Gresik akhirnya ditetapkan sebagai lokasi yang paling sesuai. Tahun 1964Pembangunan pabrik ini dilaksanakan berdasarkan Instruksi Presiden No. 01/Instr/1963 dan diatur dalam Keputusan Presiden No. 225 tanggal 4 November 1964. Pelaksanaan pembangunan ini dilaksanakan oleh Cosindit SpA dari italia yang ditunjuk sebagai kontraktor utama. Tahun 1968Pada masa ini kegiatan berhenti disebabkan krisis ekonomi yang berkepanjangan sehingga jalannya produksi harus terhenti. Dampak dari krisis tersebut menyebabkan perusahaan mengalami krisis karena biaya operasi yang tinggi tidak sesuai dengan penjualan sehingga perusahaan mengalami kerugian. Oleh karena itu, perusahaan membutuhkan dana bantuan dari kantor pusat. Tahun 1971Status badan usaha dari Proyek Petrokimia Surabaya diubah menjadi perusahaan Umum (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 1971. Tahun 1972Perusahaan ini diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 juli 1972. Selanjutnya tanggal tersebut diperingati sebagai hari jadi PT. Petrokimia Gresik. Tahun 1975Status badan usaha PT. Petrokimia Gresik diubah menjadi Perusahaan Perseroan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 14 tahun 1975. Tahun 1997PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota holding dengan PT. Pupuk Sriwijaya (Persero) sebagai induknya berdasarkan PP No. 28 tahun 1997. Sekarang PT. Petrokimia Gresik menjadi anggota Holding Company PT Pupuk Indonesia (persero) berdasarkan SK Kementrian Hukum & HAM Republik Indonesia nomor : AHU 17695.Ah.01.02. Tahun 2012.Dalam perkembangan selanjutnya, PT Petrokimia Gresik telah mengalami dua belas kali perluasan, hingga memiliki 15 pabrik penghasil produk pupuk dan non-pupuk.1. Perluasan pertama (29 Agustus 1979)Dibangun pabrik pupuk TSP I (sekarang pupuk SP-36), dikerjakan oleh Spie batignoless, dilengkapi dengan prasarana pelabuhan, penjernihan air Gunung Sari, dan booster pump.2. Perluasan kedua (30 Juli 1983)Dibangun pabrik TSP II, dikerjakan oleh Spie batignoless, dilengkapi dengan perluasan pelabuhan dan unit penjernihan air di Sungai Bengawan Solo, Babat Lamongan.3. Perluasan ketiga (10 Oktober 1984)Dibangun pabrik asam fosfat dan produk samping, dikerjakan oleh kontraktor Hitachi zosen, Jepang, yang meliputi : pabrik asam sulfat, pabrik ZA, pabrik cement retarder, pabrik alumunium flouride, dan utilitas.4. Perluasan keempat (2 Mei 1986)Dibangun pabrik pupuk ZA III, yang ditangani oleh tenaga-tenaga PT. Petrokimia Gresik sendiri, mulai dari studi kelayakan sampai pengoperasian.5. Perluasan kelima (29 April 1994)Dibangun pabrik Amoniak dan Urea baru dengan teknologi proses Kellog Amerika. Konstruksi ditangani oleh PT. IKPT Indonesia. Pembangunan dilakukan mulai awal tahun 1991 dan ditargetkan beroperasi pada Agustus 1993, namun mengalami keterlambatan sehingga baru dioperasi mulai tanggal 19 April 994. Penggunaan lahan pabrik urea yang berada di PT> Petrokimia Gresik ini lebih efisien dibandingkan dengan Urea lain di Indonesia.6. Perluasan keenam (25 Agustus 2000)Dibangun pabrik pupuk NPK berkapasitas 300.000 per tahun yang memproduksi pupuk majemuk Phonska menggunakan teknologi proses oleh Incro, Spanyol. Konstruksinya ditangani oleh PT. Rekayasa Industri mulai awal tahun 1999 dan beroperai pada bulan Agustus tahun 2000. Selanjutnya pabrik pupuk NPK ini dirubah namanya menjadi NPK Phonska I. Pabrik ini telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Abdurrahman Wahid pada tanggal 25 Agustus 2000. 7. Perluasan ketujuh (22 Maret 2005)Dibangun Pabrik Pupuk Zwavelzuur Pottasium (ZK) dengan kapasitas 10.000 ton pertahun yang memproduksi pupuk K2SO4 . Lisensor pabrik ini adalah China Jizhou City Potash Fertilizer Co.Ltd. pabrik ini menggunakan proses Mannheim (Estern Tech) dengan kontraktor uama adalah Konsarsin Eastern Tech Co dari Taiwan dan Timas (Indonesia). 8. Perluasan kedelapan (19 Desember 2005)Dibangun pabrik pupuk NPK Granulasi I yang memproduksi pupuk NPK Kebomas / NPK Phonska dan Pabrik Petroganik dengan kapasitas masing-masing sebesar 100.000 ton/tahun dan 1350 kg/jam (10.200 kg/hari, 1 hari = 8 jam), yang diresmikan oleh Mentri Negara BUMN Sugiharto.9. Perluasan kesembilan (15 Mei 2008)Dibangun pabrik pupuk NPK Granulasi I yang memproduksi pupuk NPK Kebomas / NPK Phonska dan Pabrik Petrobio dengan kapasitas masing-masing sebesar 100.000 ton/tahun dan 10.000 ton/tahun, yang diresmikan oleh Mentri Pertanian Anron Apriyanto.10. Perluasan kesepuluh (27 Februari 2009)Dibangun pabrik pupuk NPK Granulasi III & IV yang memproduksi pupuk NPK Kebomas/NPK Phonska dengan kapasitas masing-masing 100.000 ton/tahun, yang diresmikan oleh Mentri Negara BUMN Sofjan Djalil.11. Perluasan kesebelas (4 Oktober 2009)Dibangun Pabrik NPK Phonska III yang merupakan rehabilitasi dan optimalisasi dari pabrik pupuk SP-36 dengan kapasitas desain 600.000 ton/tahun. Dibangun juga Pabrik Pupuk Fosfat I dengan kapasitas 500.000 ton/tahun dan dibangun Pabrik Pupuk Fosfat II dengan kapasitas 500.000 ton/tahun yang juga diresmikan oleh Mentri BUMN Sofjan Djalil.12. Perluasan kedua belas (Proyeksi Tahun 2015)Dibangun pabrik amoniak II dengan kapasitas produksi 45.000 ton/jam dan dibangun pabrik urea dengan kapasitas produksi 465.000 ton/jam.1.1.3 Visi dan Misi PT. Petrokimia Gresik1.1.3.1 VisiMenjadi produsen pupuk dan produk kimia lainnya yang berdaya saing tinggi dan produknya paling diminati konsumen.1.1.3.2 Misi1. Mendukung penyediaan pupuk nasional untuk tercapainya program swasembada pangan.2. Meningkatkan hasil usaha untuk menunjang kalancaran kegiatan operasional dan pengembangan usaha perusahaan.3. Mengembangkan potensi usaha untuk memenuhi industri kimia nasional dan berperan aktif dalam community development.

1.1.4 Logo dan Arti

Gambar 1.1 Logo PT. Petrokimia Gresik1.1.4.1 Logo

1.1.4.2 Dasar Pemilihan LogoKerbau dengan warna kuning emas dipilih sebagai logo karena:1. Penghormatan kepada daerah Kebomas.2. Sikap suka bekerja keras, mempunyai loyalitas dan jujur.3. Dikenal luas masyarakat Indonesia dan Sahabat Petani1.1.4.3 Arti Logo1. Warna kuning emas pada hewan Kerbau melambangkan Keagungan.2. Daun hijau berujung lima. Mempunyai arti : Daun hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan Berujung lima melambangkan kelima sila dari Pancasila3. Huruf PG berwarna putih singkatan dari PT. Petrokimia Gresik 4. Warna putih pada huruf PG melambangkan kesucian.Logo mempunyai arti keseluruhan Dengan hati yang bersih berdasarkan kelima sila Pancasila, PT. Petrokimia Gresik berusaha mencapai masyarakat yang adil dan makmur untuk menuju keagungan bangsa.1.2 Tata Letak Pabrik dan Proses 1.2.1 PT. Petrokimia GresikPT. Petrokimia Gresik menempati lahan kompleks seluas 450 Ha, dimana lahan tersebut sudah ditempati dan dikelola semua sehingga tidak ada lahan kosong lagi. Daerah-daerah yang ditempati antara lain: Kecamatan Gresik, antara lain:1. Desa Ngipik2. Desa Tlogopojok3. Desa Sukorame4. Desa Karang Turi5. Desa Lumpur Kecamatan Kebomas, antara lain:1. Desa Tlogopatut2. Desa Randuagung3. Desa Kebomas Kecamatan Manyar, antara lain:1. Desa Pojok Pesisir2. Desa Rumo Meduran3. Desa TepenDipilihnya daerah Gresik sebagai lokasi pabrik pupuk merupakan hasil studi kelayakan pada tahun 1962 oleh Badan Persiapan Proyek- Proyek Industri (BP3I) yang dikoordinasikan Departemen Perindustrian Dasar dan Pertambangan. Pemilihan lokasi kawasan industri ini berdasarkan atas pertimbangan keuntungan teknis ekonomis yang optimal, yaitu:a. Menempati tanah yang tidak subur untuk pertanian sehingga tidak mengurangi areal tanah pertanian.b. Mudah memperoleh tenaga terlatih.c. Berada di tengah daerah pemasaran pupuk terbesar.d. Dekat dengan sumber bahan konstruksi.e. Dekat dengan sumber bahan mentah.f. Dekat dengan pusat pembangkit tenaga listrik.g. Dekat dengan pelabuhan sehingga memudahkan untuk mengangkut peralatan pabrik selama masa konstruksi, pengadaan bahan baku maupun perindustrian hasil produksi melalui angkutan laut. h. Tersedianya sumber air dari aliran sungai Brantas dan Bengawan Solo.i. Dekat dengan Surabaya yang memiliki kelengkapan yang memadai, antara lain tersedianya tenaga-tenaga terampil.

1.2.2 Pabrik II PT. Petrokimia Gresik

Gambar 1.2 Lay Out Pabrik II

Bagian Utilitas IIBagian PF IBagian PF II

1.Tank Yard 1.Gudang Ph. Rock PF I1.Gudang Ph. Rock PF II

2.Boiler & Air Compressor Unit2.Unit 100/200 PF I2.Unit 100/200 PF II

3.Equalizer + Neutralizer3.Curing Storage PF I3.Curing Storage PF II

4.Sea Water4.Unit 300 PF I4.Unit 300 PF II

5.Gardu Induk5.Jalan arah PT PON sisi PF I5.Open storage PF II

6.Open Ditch6.Pabrik K2SO4

7.Piping system 7.Jalan ex Desa tepen sisi PF II

8.Jalan ex Desa Tepen sisi Utl II

Bagian PhonskaBagian Pengantongan IIBagian Candal Produksi II

1.Unit Pabrik Phonska1.Bulk Storage 02.U-4001.Kantor Dep. Produksi II

2.Unit Utilitas Phonska2.Bulk Storage 09.U-400

3.Gudang 09.U-6503.Bagging SP-36

4.Jalan arah PT PON sisi Phonska4.Bagging PhonskaCatatan :

5.NPK Granulasi5.Gudang 02.U-650Area kantor Dep. Har II dan sekitarnya dikelola oleh Dep. Har II, c.q. Bagian Candal Pemeliharaan II

6.Jalan arah PT PON sisi Bag II

Tabel 1.1 Pembagian Pengelolaan Area Departemen Produksi II

1.3 Unit-Unit ProduksiPT. Petrokimia Gresik mempunyai tiga unit Kompartemen produksi/pabrik, yaitu Kompartemen Produksi I (unit pupuk Nitrogen), Kompartemen Produksi II (unit pupuk Fosfat) Dibagi menjadi IIA dan IIB dan Kompartemen Produksi III (Unit Asam Fosfat) dibagi menjadi IIIA dan IIIB.1.3.1 Kompartemen Produksi I (Unit Pupuk Nitrogen)Kompartemen Produksi I menghasilkan produk utama sebagai berikut :Tabel I.2 Produk Utama Unit Produksi IProduk Kapasitas Produksi (ton/tahun)Produksi Komersial

ZA I200.00007-Mei-76

ZA III200.00001-Okt-86

Urea460.00001-Des-94

Amoniak445.00001-Des-94

Selain itu Unit Produksi I juga menghasilkan produk samping berupa :a. CO2 cair, digunakan sebagai bahan pembuatan es kering (CO2 padat) dengan kapasitas produksi sebesar 15.000 ton/tahun.b. Nitrogen gas, dengan kapasitas produksi sebesar 500.000 NCM/tahun.c. Nitrogen cair, dengan kapasitas produksi sebesar 8.000 ton/tahun.d. Oksigen cair, dengan kapasitas produksi sebesar 7.500 ton/tahun.

1.3.2 Kompartemen Produksi II (Unit Pupuk Fosfat)Pada Kompartemen Produksi II dibagi lagi menjadi dua unit departemen, yaitu Departemen Produksi IIA dan Departemen Produksi IIB. Pembagian ini dikarenakan banyaknya jumlah unit produksi/pabrik pada Departemen II, sehingga dipisahkan untuk mempermudah dalam manajemen dan pengoperasiannya. Produk yang dihasilkan pada Departemen Produksi II ini diantaranya adalah :Tabel I.3 Produk Unit Produksi IIProdukKapasitas Produksi (ton/tahun)

SP-361.000.000

SP-181.000.000

PHONSKA (I,II,III,IV)2.340.000

NPK Kebomas (NPK I,II,III,IV)370.000

TSPTergantung pemesanan

DAPTergantung pemesanan

ZK10.000

HCl(tidak diketahui)

Petroganik10.000

1.3.3 Kompartemen III (Unit Produksi Asam Fosfat) Beroperasi sejak tahun 1 Januari 1985, yang terbagi menjadi pabrik IIIA dan IIIB. Pabrik IIIA terdiri dari:1.Pabrik Asam FosfatKapasitas produksi sebesar 200.000 ton/tahun dan digunakan untuk pembuatan pupuk TSP/SP-36 serta produk samping gypsum untuk bahan baku Unit Cement Retarder serta pupuk ZA II dan Asam Fluosilikat (H2SiF6) untuk bahan baku Unit Aluminium Fluorida.2.Pabrik Asam Sulfat (H2SO4)Beroperasi sejak tahun 1985 dengan kapasitas produksi sebesar 570.000 ton/tahun dan digunakan sebagai bahan baku Unit Asam Fosfat dan Unit Pupuk Fosfat. 3.Pabrik ZA IIKapasitas produksi sebesar 250.000 ton/tahun.Bahan bakunya berupa gypsum dan ammonia cair. Dimana Gypsum diperoleh dari limbah proses pembuatan Asam Fosfat.4.Pabrik Cement Retarder (CR)Kapasitas produksi sebesar 440.000 ton/tahun dan digunakan dalam industri semen sebagai bahan penolong untuk mengatur waktu pengeringan.5.Pabrik Aluminium Fluorida (AlF3)Kapasitas produksi 12.600 ton/tahun yang diperlukan sebagai bahan penurun titik lebur pada industri peleburan bijih aluminium serta hasil samping berupa silika (SiO2) untuk bahan kimia tambahan Unit Asam Fosfat. Pabrik IIIB terdiri dari: Di pabrik IIIB ini merupakan perluasan dari pabrik IIIA diantaranya yaitu1.Revamping Pabrik Asam Fosfat2.Revamping Pabrik Asam Sulfat (H2SO4)3.Revamping Pabrik Cement Retarder (CR)5.Revamping Pabrik Aluminium Fluorida (AlF3)

Di Pabrik IIIB juga ada penambahan bangunan yaitu:1. Utilitas Batu BaraMemiliki kapasitas steam 2 x 150 ton/jam, serta tenaga listrik sebesar 32 MW. Unit ini dilengkapi dengan dermaga khusus batu bara berkapasitas 10.000 DWT.

1.4 Bahan Baku, Produk dan Pemasaran Produk 1.4.1 Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan PT. Petrokimia GresikGambaran alur proses produksi pupuk PT Petrokimia Gresik yang dimulai dari bahan baku, produk setengah jadi hingga produk jadi sebagai berikut:

Gambar 1.3 Alur Produksi Pupuk PT. Petrokimia Gresik1.4.2 Pupuk Phonska1.4.2.1 Bahan Baku UtamaBahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi pupuk Phonska adalah Asam Fosfat, KCl, urea, Amoniak, Asam Sulfat, dan Filler. Spesifikasi bahan baku tersebut adalah sebagai berikut :a. Asam Fosfat (H3PO4)Asal: - Produksi Pabrik III - Impor dari ChinaFungsi: Sebagai sumber utama unsur PSpesifikasi :P2O5: 55 % minimumPadatan: 2 % maksimumSO4-2: 3,5 % maksimumF-: 1,5 % maksimumAl2O3: 0,8 % maksimumFe3O3: 0,8 % maksimumMgO: 0, 8 % maksimumSiO2: 0,5 % maksimumH2O: 24 persens.g : 1,640Suhu: 33 0CTekanan: 5 kg/cm2b. Asam Sulfat (H2SO4)Asal: - Departemen Produksi Pabrik III- PT. SmeltingFungsi : - Sebagai penghasil panas reaksi yang tinggi jika bereaksi dengan ammonia- Sebagai pengatur grade N/PSpesifikasiKonsentrasi : 98 % H2SO4 minimums.g. : 1.840Suhu : 33 0CTekanan : 5 kg/cm2c. Amoniak (NH3)Asal: - Departemen Produksi Pabrik I- Impor dari BangladeshFungsi : Sebagai sumber utama unsur NSpesifikasiBentuk : CairKonsentrasi: 99,5 % NH3 minimumKadar Air : 0,5 % maksimumOil : 0,1 ppmSuhu: -33 0CTekanan: 12 kg/cm2

d. UreaAsal : Departemen Produksi Pabrik IFungsi : - Memperbaiki permukaan granul- Mempermudah proses granulasiSpesifikasiBentuk : ButiranKadar N : 46 % berat total N minimumImpuritas : 53.5 %Kadar Air : 0,5 % maksimumUkuran granul :0,5-2 mm (terbaik 1,5 mm maksimum)Bulk Density : 800 kg/m3Free Flowinge. Amonium Sulfat ((NH4)2SO4) ( ZA)Asal : Departemen Produksi Pabrik I dan IIFungsi : - Mempermudah proses granulasi- Menambah grade NPKSpesifikasiKadar N : 21 % berat total N minimumImpuritas : 78.85 %Kadar Air : 0,15 % maksimumUkuran Granul : 0,5-1,2 mm (90 % minimum)Free Flowingf. Mauriate of Potash Chloride (KCl)Asal : Impor dari Yordania dan MesirFungsi : sebagai sumber utama unsur KSpesifikasiKadar K2O : 60 % minimumKadar Air : 1 % maksimumImpuritas : 39 %Ukuran Granul : 0,5-1,2 mm (90 % minimum)Bulk Density : 1300 kg/m3Organic Matte : 200 ppm maksimumFree Flowing

Rate Umpan Bahan BakuKomposisi rate umpan bahan baku utama yang digunakan di Pabrik Phonska adalah:1. Asam Phospat: 0,1898 ton/ton produk2. Amoniak: 0,1229 ton/ton produk3. Asam Sulfat: 0,0940 ton/ton produk4. Urea: 0,0127 ton/ton produk5. KCl: 0,2223 ton/ton produk6. ZA: 0,1554 ton/ton produk

1.4.2.2 Bahan PembantuBahan pembantu yang digunakan adalah sebagai berikut: DefoamerAsal : impor dari SpanyolFungsi : sebagai anti buih pada tangki penyimpanan H3PO4 Coating OilAsal : impor dari ArabFungsi: sebagai bahan agar coating powder dapat menempel pada produk yang dihasilkan Coating PowderAsal : impor dari SpanyolFungsi : sebagai pelapis pada produk yang dihasilkan sebab pupuk Phonska bersifat Higroskopis PigmenAsal : impor dari SpanyolFungsi: sebagai pewarna lapisan luar produk pupuk yang dihasilkan

1.4.2.3 Spesifikasi Pupuk Phonska (Quality Plant)N total : 15 %P2O5 Cs: 15 %K2O: 15 %Sulfur (S): 10 %Air: 2 % maks Ukuran butir : 70 % 2 4 mm Warna : Merah muda Sifat : Higroskopis , Mudah larut dalam air (SNI sesuai NPK padat)Dikemas dalam kantong bercap Kerbau Emas dengan isi 50 dan 20 kg. 1.4.2.4 Sifat, Manfaat dan Keunggulan Pupuk PhonskaPupuk Phonska memiliki sifat, manfaat dan keunggulan sebagai berikut: Mengandung unsur hara N, P, K dan S sekaligus Kandungan unsur hara setiap butir pupuk merata Larut dalam air sehingga mudah diserap tanaman Sesuai untuk berbagai jenis tanaman Meningkatkan produksi dan kualitas panen Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan hama, penyakit dan kekeringan. Menjadikan tanaman lebih hijau dan segar karena banyak mengandung butir hijau daun. Memacu pertumbuhan akar dan sistem perakaran yang baik. Memacu pembentukan bunga, mempercepat panen dan menambah kandungan protein. Menjadikan batang lebih tegak, kuat dan dapat mengurangi risiko rebah. Memperbesar ukuran buah, umbi dan biji-bijian. Meningkatkan ketahanan hasil selama pengangkutan dan penyimpanan. Memperlancar proses pembentukan gula dan pati. Produk Produk utama yang dihasilkan dari unit Phonska adalah pupuk NPK grade 15-15-15, dengan spesifikasi sebagai berikut:% N: 14 16% P2O5: 14 16% K2O: 14 16% H2O: 1,5 maksimumUkuran butiran: mesh -4+10 min. 70%Warna: Pantone 7417 U Jumlah produk yang dihasilkan adalah 330.000 ton/tahun atau 1.000 ton/hari. Kualitas produk Phonska telah memenuhi SNI no. 02-2803-92, kualitasnya dijaga dengan pengemasan dua tingkat bahan ( double packing ) yaitu kemasan primer berupa kemasan plastic dan kemasan sekunder berupa kemasan karung plastic/ polypropilene. Produk ini dipasarkan ke 5 daerah utama, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah/DIY, Jawa Barat/Banten, Sumatra, dan Kalimantan. 1.4.3 Pemasaran Produk1.4.3.1 Jenis Produk yang Dihasilkan dan Dipasarkana. Produk PupukTabel I.4 Produk Pupuk PT. Petrokimia GresikNama DagangKapasitas ProduksiKandunganWilayah PemasaranKatagori Pupuk

DAP (Diamonium Phosphate)Sesuai rencana jualNitrogen & PhosphorSeluruh wilayah IndonesiaPupuk Non Subsidi

KCl-Kalium, ChlorSeluruh wilayah IndonesiaPupuk Non Subsidi

NPK Kebomas450.000 ton/tahunFormula sesuai pesananDalam negeri & eksporPupuk Non Subsidi

PETROGANIK-C-Organik Sesuai Rayonisasi Pupuk Subsidi

PHONSKA2.400.000 ton/tahun Nitrogen, Phosphor, Kalium Seluruh wilayah IndonesiaPupuk Subsidi

ROCK PHOSPHATESesuai rencana jual (Produk Impor) Phosphor Seluruh wilayah IndonesiaPupuk Subsidi

SP-36 510.000 ton/tahun 36% Phosphor & SulfurSeluruh wilayah IndonesiaPupuk Subsidi

UREA 450.000 ton/tahun46% Nitrogen 4 Kab. di Jatim, 2 Kab. Jateng Pupuk Subsidi

ZA (Zwavelzuur Amonia) 750.000 ton/tahun Sulfur dan Nitrogen Seluruh wilayah IndonesiaPupuk Non Subsidi

ZK (Zwavelzuur Kali) Sesuai rencana jual Kalium & Sulfur Seluruh wilayah IndonesiaPupuk Non Subsidi

b. Produk Non PupukTabel I.5 Produk Non Pupuk PT. Petrokimia GresikJenis Produk Kapasitas Jual Konsumen / Pengguna

1. Amoniak44.000 ton/th- Industri bumbu masak & lysine

2. Asam Fosfat6.000 ton/th- Industri STPP (bahan baku detergen)

3. Asam Sulfat130.000 ton/th- Industri bumbu masak & lysine

4. Asam Chlorida9.000 ton/th- Industri bumbu masak, galvanising, dll

5. Gypsum / CR550.000 ton/th- Industri Semen & gypsum board

6. Al F3 7.000 ton/th- Industri aluminium

7. CO2 Cair15.000 ton/th- Industri minuman carbonasi- Industri karoseri/otomotif

8. Dry Ice2.400 ton/th- Ice cream, hiburan, pengawet ikan, dll

9. Kapur pertanian60.000 ton/th- Pertanian

c. Produk Jasa Fasilitas dan UtilitasTabel I.6 Produk Jasa Fasilitas dan Utilitas PT. Petrokimia GresikJenis ProdukKapasitas JualPengguna

1. Air industry3.300.000 m3/thIndustri sekitar pabrik

2. Sewa cont./btl/filling150/250/1 unit/thDistributor (alat angkut)

3. Jasa teleponIndustri sekitar pabrik

4. Jasa pelabuhanIndustri sekitar pabrik

5. Fee BBMKapal yang sandar di PG.

6. Fee KeagenanAnak perusahaan

7. Jasa lain-lainAneka jasa

1.4.3.2 Sistem PemasaranPT. Petrokimia Gresik menangani langsung kegiatan pemasaran dari produknya sejak tahun 2001 hingga saat ini, dengan alokasi pengadaan dan penyaluran pupuk urea di enam kabupaten di Jawa Timur dan non urea di seluruh Indonesia.

Gambar I.4 Diagram Alur Distribusi Pupuk Tahun 2001 Sekarang1.4.3.3 Pola Distribusi Pupuk PT. Petrokimia Gresik

Gambar I.5 Diagram Alur Pupuk Bersubsidi PT. Petrokimia GresikKeterangan : Kondisi Normal Kondisi KhususKondisi Khusus1. Lini I : Gudang di wilayah pabrik (gudang Gresik). Gudang di wilayah pelabuhan tujuan impor.2. Lini II : Gudang di wilayah ibu kota Provinsi dan unit pengantongan. Gudang di wilayah ibu kota Provinsi diluar wilayah pelabuhan.3. Lini III : Gudang di wilayah kabupaten / kota (gudang produsen / distributor).4. Lini IV Gudang di wilayah kecamatan / desa (gudang pengecer).5. Kondisi normal : pendistribusian dalam kondisi yang normal.6. Kondisi khusus : pendistribusian untuk daerah remote.7. Kondisi emergensi : pendistribusian dalam kondisi darurat (operasi pasar)1.4.3.4 Strategi Pemasarana. DemplotDemplot merupakan salah satu bentuk demonstrasi penggunaan pupuk berimbang berbentuk paket kegiatan : Temu lapang 1 (farmer field say awal) sosialisasi aplikasi pemupukan. Pendampingan petani dan pemantauan pertumbuhan tanaman. Temu lapang 2 (farmer field say akhir) pada saat panen.b. SosialisasiSosialisasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan hal-hal baru kepada para petani, dan pelaku distribusi, antara lain tentang : Tatacara penggunaan pupuk Rekomendasi penggunaan pupuk Kebijakan perusahaan / pemerintah Tentang pengetahuan produk perusahaan (product knowledge)c. PameranPameran merupakan salah satu strategi yang dilakukan dengan cara memamerkan produk produk kepada masyarakat yang berkaitan dengan pertanian baik skala daerah, nasional atau internasional.d. Publikasi Penyebaran brosur dan booklet produk Pemuatan artikel produk dan penggunaannya Iklan di media cetak dan elektronik Luar ruang : pemasangan spanduk, umbul umbul, banner, dlle. Pembinaan jaringan distribusi Temu kios Temu petugas teknis Temu distributor Sarasehan kios dan petanif. Layanan bebas pulsaDengan adanya layanan tersebut, maka konsumen dapat mengakses informasi dan keluhan selama 24 jam, dengan telepon bebas pulsa.(Telepon bebas pulsa : 0800 1 636363 dan 0800 1 888777)

1.5 Struktur Organisasi

Gambar I.6 Struktur Organisasi PT.Petrokimia gresikPimpinan Perusahaan1. Direktur UtamaDirektur utama membawahi 4 dewan direksi yaitu:1. Direktorat SDM dan Umum, membawahi 2 bagian yaitu: Sekretaris Perusahaan Kompartemen Sumber Daya Manusia2. Direktorat Teknik dan Pengembangan, membawahi 4 bagian yaitu: Kompartemen Pengadaan Kompartemen Engineering Kompartemen Pengembangan Kompartemen Riset3. Direktorat Produksi, membawahi 4 bagian yaitu: Kompartemen Pabrik I Kompartemen Pabrik II Kompartemen Pabrik III Kompartemen Teknologi4. Direktorat Komersil, membawahi 5 bagian yaitu: Kompartemen Rendal Usaha Kompartemen Administrasi Keuangan Kompartemen Pemasaran Kompartemen Penjualan Wilayah I Kompartemen Wilayah II

1.5.1 Job Deskripsi1. Direktur UtamaDirektur utama membawahi direktur SDM dan Umum, direktorat teknik dan direktorat pengembangan, direktorat produksi dan direktorat komersil.Direktur utama merupakan unsur tertinggi. Direktur ini berwenang dan bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan pemeliharaan karyawan. Pimpinan perusahaan tersebut mempunyai jabatan 5 tahun berdasarkan rapat umum pemegang saham. 2. Direktorat SDM dan UmumDirektur SDM dan Umum bertanggungjawab dalam memberdayakan sumber daya manusia dan para karyawan. Bagian ini membawahi 2 bagian yaitu sekretaris perusahaan dan kompartemen sumber daya manusia yang masing- masing dipimpin oleh kepala kompartemen. Dalam menjalankan tugas Direktur SDM dan Umum bertanggung jawab terhadap direktorat Utama dan melakukan koordinasi dengan dewan direksi.3. Direktorat Teknik dan PengembanganDirektorat Teknik dan Pengembangan bertanggungjawab perencanaan dan pengaturan alat - alat penunjang proses produksi serta pengembangan teknologi peralatan produksi. Bagian ini membawahi kompartemen pengadaan, kompartemen engineering, kompartemen pengembangan dan kompartemen riset yang masing-masing dipimpin oleh kepala komparteme. Dalam menjalankan tugas Direktorat Teknik dan Pengembangan bertanggungjawab terhadap Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan dewan direksi.4. Direktorat ProduksiDirektorat Produksi bertangung jawab perencanaan dan pengaturan proses produksi serta pengembangan proses produksi. Bagian ini membawahi kompartemen teknologi permesinan, kompartemen pabrik III, kompartemen pabrik II dan kompartemen pabrik I yang masing masing dipimpin oleh kepala kompartemen. Dalam menjalankan tugas Direktorat Produksi bertanggung jawab terhadap Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan dewan direksi.5. Direktorat KomersilDirektorat Komersil bertanggungjawab dalam perencanaan dan pengaturan keuangan perusahaan. Bagian ini membawahi 5 bagian yaitu kompartemen rendal usaha, kompartemen administrasi keuangan, komperten pemasaran, kompartemen penjualan wilayah I dan kompartemen penjualan wilayah II. Dalam menjalankan tugas Direktorat Komersil bertanggung jawab terhadap Direktur Utama dan melakukan koordinasi dengan dewan direksi.Di bawah direktorat terdapat beberapa kompartemen, antara lain:a. Satuan Pengawas InternSatuan pengawasan intern bertugas mengawasi kegiatan keuangan dan operasional serta bertanggungjawab terhadap hal yang berkaitan dengan karyawan serta berkoordinasi dengan dewan direksi. Bagian ini dipimpin oleh seorang kepala satuan (Kasat) dan membawahi 2 seksi yaitu bidang pengawasan administrasi dan bidang pegawasan operasional yang masing- masing dipimpin oleh kepala bidangdan bertanggung jawab terhadap kepala satuan pengawasan intern.b. Sekretaris PerusahaanSeketaris perusahaan bertugas mengawasi dan membawahi biro pengadaan, biro humas, biro sekretariat dan hokum, kepala rumah sakit, dan kepala perwakilan Jakarta. Dalam menjalankan tugasnya sekretaris perusahaan bertanggung jawab terhadap Direktorat Keuangan.c. Kompartemen Administrasi KeuanganKompartemen Administrasi Keungan bertugas mengatur dan merencanakan keuangan serta mengawasi administrasi perusahaan dan membawahi biro keuangan, biro akuntansi, dan biro anggaran. Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab terhadap direktur keuangan.d. Kompartemen PemasaranBagian pemasaran bertugas dan mengawasi pemasaran hasil produksi pemasaran produk perusahaan dan membawahi departemen penjualan pupuk wilayah I dan II, departemen penjualan produk non pupuk, dan biro litsar dan promosi. Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam menjalakan tugasnya bertanggung jawab terhadap diretur hubugan industri.e. Kompartemen PengembanganBagian pemasaran bertugas mengawasi pengembangan perusahaan dan membawahi biro teknologi informasi, biro pengembangan organisasi, dan biro pengembangan usaha bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang alam menjalakan tugasya bertanggung jawab terhadap direktur teknik.

f. Kompartemen EngineeringBagian engineering bertugas mengawasi pengembangan teknologi perusahaan dan membawahi departemen prasarana pabrik dan kawasan, biro rancang bangun, dan biro jasa teknik dan konstruksi. Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab terhadap direktur teknik.g. Kompartemen TeknologiBagian teknologi permesinan bertugas teknologi permesinan perusahaan dan membawahi biro K3, biro ligkungan dan departemen peralatan dan permesinan. Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab terhadap direktur produksi.h. Kompartemen Pabrik I,II dan IIIBagian ini bertugas mengawasi dan membawahi departemen produksi pabrik I, pabrik II, dan pabrik III, serta departemen peeliharaan pabrik I, pabrik II, dan pabrik III. Bagian ini dipimpin oleh kepala kompartemen yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab terhadap direktur produksi.i. Staf Utama Staf Utama bertugas melaksanakan perintah atasan dalam menjalankan perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya staf utama bertanggung jawab terhadap direktorat.

Ketenegakerjaan PT. Petrokimia GresikJumlah tenaga kerja di PT. Petrokimia Gresik berdasarkan data yang diperoleh dari Biro Tenaga Kerja PT. Petrokimia Gresik 31 Agustus 2013 berjumlah 3402, yaitu: 1) Berdasarkan status jabatan dan karyawan Direksi: 5 General Manager/ Suspers/SU ( Eselon I ): 26 Manager/ Staf Utama Muda ( Eselon II ): 73 Kabag/ Staf Madya ( Eselon III ): 214 Kasi/ Staf Muda ( Eselon IV ): 667 Karu/ Staf Pemula ( Eselon V ): 1.137 Pelaksana: 1.185 Bulanan Percobaan: 52) Berdasarkan Pendidikan Akhir Pascasarjana: 99 Sarjana : 558 Diploma III: 55 SLTA: 2.370 SLTP: 169Nama-nama Pimpinan dan Direksi PT. Petrokimia GresikPimpinan perusahaan PT. Petrokimia Gresik periode 31 Agustus 2012 adalah:a) Dewan KomisarisKomisaris Utama: Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, M.S.,DAAKomisaris: Romulo Robert Simbolon, S.Sos.,M.M Agus Supriyanto Drs. Julian Aldrin Pasha, M.A.,PhD. Lili Djajuli Ir. Nugraha Budi Eka Iriantob) Direksi Direktur Utama: Ir. Hidayat Nyakman, MSIE, MADirektur Komersil: Drs. T. Nugroho Purwanto, Ak.Direktur Teknik & Pengemb.: F. PurwantoDirektur SDM & Umum: Irwansyah, SEDirektur Produksi: Ir. S. Nugroho Cristijanto, M.M.1.5.2 Peraturan-peraturan KerjaPeraturan-peraturan yang wajib dipatuhi oleh para karyawan PT. Petrokimia Gresik antara lain :

a. Kewajiban1. Memakai pakaian dinas dan identitas karyawan yang telah ditentukan oleh perusahaan pada waktu jam kerja dan atau memasuki areal pabrik/kantor kecuali ada dispensasi khusus dari atasan.2. Memberikan keterangan tertulis/resmi apabila yang bersangkutan tidak masuk kerja.3. Melaksanakan perintah kedinasan dari atasan baik lisan maupun tertulis.4. Melaporkan keadaan keluarga atau tempat tinggal yang benar.5. Melaksanakan perintah kerja lembur untuk kepentingan perusahaan.6. Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin (Check Up) pada dokter perusahaan atau dokter yang ditunjuk oleh perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.7. Berbuat sopan, menjaga keserasian, kerapian, kebersihan, dan kelestarian lingkungan.8. Saling menghormati, menghargai sesama karyawan, atasan, maupun bawahan, sehingga tercipta suasana kerja yang aman tertib dan harmonis.9. Mentaati jam kerja dan melakukan absensi (clocking) sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.10. Memasukkan, menyimpan, memelihara alat-alat kerja/kantor di tempat kerjanya.11. Melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan uraian tugas dan petunjuk atasan dengan baik.12. Memakai perlengkapan identitas karyawan sesuai dengan peraturan perusahaan yang berlaku.13. Memakai alat keselamatan kerja atau alat pelindung diri pada waktu melakukan suatu pekerjaan yang berbahaya.14. Berpakaian rapi sewaktu bekerja dengan mesin bubut, mesin bor, mesin skrap, dan lain-lain mesin yang sedang berputar/jalan.15. Menampung tetesan,bocoran minyak ke dalam ember/drum atau alat penampung lainnya dan melaporkan adanya kebocoran tersebut kepada atasannya.16. Melaporkan adanya kerusakan mesin, kecelakaan dan kebakaran.17. Melaporkan bila ada pencurian.18. Melaporkan kejadian penyelewengan.19. Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh bagian Keselamatan Kerja dan bagian Security dalam mengusut kecelakaan atau kebakaran dan pelanggaran lainnya.20. Melaporkan kepada atasan atau dokter perusahaan apabila menderita suatu penyakit menular.21. Menggunakan Surat Ijin Keselamatan Kerja (Safety Permit) untuk pekerjaan yang diharuskan menggunakannya.22. Menggunakan Safety Tag/Safety Locked untuk jenis pekerjaan yang diharuskan menggunakannya untuk mencegah kecelakaan pada diri sendiri, orang lain atau rusaknya barang, mesin peralatan perusahaan lainnya.23. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja yang apabila tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kerusakan pada barang/peralatan perusahaan.24. Minta ijin apabila akan meninggalkan pekerjaan pada jam kerja.25. Mengemudikan kendaraan dengan hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan, kerusakan, dan mematuhi peraturan-peraturan/rambu-rambu lalu lintas, serta mengendarai sepeda motor dengan menggunakan helm.26. Melaporkan apabila terjadi kerusakan pada saat mengoperasikan peralatan.27. Datang pada waktu Call Out.28. Memberikan informasi teknis/membuat perencanaan teknis yang benar apabila diperlukan perusahaan.29. Jujur dalam mempertanggungjawabkan penggunaan uang perusahaan.30. Keluar masuk pabrik melalui jalan yang sudah ditentukan.31. Melaksanakan tugas dengan baik sehingga tidak menimbulkan kerugian dan kerusakan serta kecelakaan pada diri sendiri atau orang lain. 32. Melaksanakan tugas kedinasan dengan senantiasa berpedoman prinsip tepat guna dan hasil guna yang merupakan prinsip pokok perusahaan.33. Bertanggungjawab atas wewenang yang diterimanya dari atasan.34. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik perusahaan dengan sebaik-baiknya dan efisien.35. Bertanggungjawab atas barang-barang perusahaan di lokasi kerja masing-masing.36. Mengatur, mengamankan, dan menyelamatkan dokumen-dokumen, arsip-arsip kantor di lokasi kerja masing-masing yang menjadi tanggung jawabnya.37. Melaporkan kepada atasan dan/atau atas inisiatif/kehendak sendiri untuk mencegah apabila diketahui ada hal-hal yang dapat membahayakan dan merugikan perusahaan, terutama di bidang keamanan,keuangan, dan material.38. Meminta ijin kepada Direksi untuk istrinya yang melakukan usaha perdagangan.b. Larangan 1. Melakukan coretan-coretan, mengotori tempat kerja dan sejenisnya2. Datang terlambat atau mendahului pulang sebelum jam kerja selesai.3. Bersenda gurau pada saat jam kerja yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan atau pada saat melaksanakan tugas.4. Melakukan pekerjaan dengan cara-cara yang berbahaya.5. Menumpang pada kendaraan forklift, Pay loader, Front and Loader, Grader, bulldozer, Exavator dan Crane.6. Mengemudikan Forklift, Pay Loader, Front dan Loader, Bulldozer, Exavator dan Crane tanpa surat ijin mengemudi dari Bagian Keselamatan Kerja Ro Riksa.7. Menyuruh orang lain melakukan absensi atau merubah catatan dalam kartu absensi miliknya sendiri atau milik orang lain.8. Memindahkan/membawa pulang kartu absensi.9. Tidur pada waktu jam kerja.10. Meminum minuman keras di tempat kerja.11. Membawa minuman keras ke tempat kerja.12. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahan.13. Meminjamkan, menyerahkan kendaraan dinas kepada pihak lain tanpa ijin dari yang berwenang untuk itu.14. Melakukan kegiatan usaha pribadi/keluarga tanpa ijin dari Direksi.15. Menjadi Direksi, Pimpinan atau Komisaris dari suatu perusahaan di luar Anak Perusahaan di bawah Yayasan PT Petrokimia Gresik serta K3PG, tanpa ijin dari Direksi.16. Menyerahkan kendaraan dinas pada orang lain yang tidak mempunyai SIM untuk mengemudikannya.17. Melalaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.18. Merubah atau menghilangkan serta tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat bekerja untuk pekerjaan yang diharuskan menggunakannya.19. Mengabsensi kartu absensi orang lain.c. Peraturan Hari Kerja dan Jam Kerja1. Hari kerja karyawan normal day adalah 5 atau 6 hari kerja dalam satu minggu, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, sedangkan hari kerja karyawan shift menyesuaikan jadwal shift yang berlaku.2. Jumlah jam kerja jam karyawan adalah 40 jam seminggu.3. Perusahaan memberikan hak istirahat mingguan kepada karyawan minimum satu hari dalam seminggu.4. Semua karyawan berhak atas hari libut resmi atau hari raya, sesuai dengan penetapan pemerintah yang berlaku, tetapi karena jenis dan sifat pekerjaan yang harus dilaksanakan secara terus menerus, maka karyawan dapat dipekerjakan pada hari libur resmi tersebut.5. Karyawan yang karena sifat pekerjaannya harus bekerja shift maka karyawan tersebut dapat diberikan kompensasi shift.d. Lembur1. Karyawan yang harus bekerja pada hari libur resmi karena jenis dan sifat pekerjaan atau harus bekerja di luar jam kerja, maka karyawan tersebut berhak atas upah atau kompensasi lembur.2. Karyawan yang bekerja shift dan mempunyai kelebihan jam kerja maka kelebihan jam kerja tersebut dihitung sebagai lembur.e. Cuti1. Setiap karyawan berhak atas:a. Cuti tahunanb. Cuti besarc. Cuti karena alasan pentingd. Cuti sakite. Cuti bersalinf. Cuti gugur kandungg. Cuti haidh. Cuti diluar tanggungan perusahaan2. Karyawan berhak atas cuti tahunan selama 12 hari kerja, apabila karyawan telah bekerja selama 12 bulan selama terus menerus.3. Karyawan berhak atas cuti besar selama tiga bulan apabila karyawan telah bekerja selama 6 tahun secara terus menerus.4. Cuti karena alasan penting untuk hal-hal sebagai berikut:a. Perkawinan karyawan, selama 5 hari kalender.b. Perkawinan anak karyawan, selama 2 hari kalender.c. Istri karyawan gugur kandung atau melahirkan, selama 2 hari kalender.d. Khitanan atau pembaptisan anak, selama 1 hari kalender.e. Istri atau suami yang meniggal dunia, selama 5 hari kalender.f. Anak/menantu/orang tua kandung/mertua kandung karyawan meniggal dunia, selama 3 hari kalender.5. Karyawan yang sakit, diberikan cuti sakit berdasarkan surat dokter.6. Karyawan wanita yang akan melahirkan berhak atas cuti bersalin selama 30 hari kalender sebelum melahirkan dan selama 60 hari kalender sesudah melahirkan, sedangkan yang mengalami gugur kandung diberi cuti gugur kandung selama 45 hari kalender atau sesuai indikasi medis yang ditetapkan dokter perusahaan.7. Karyawan wanita yang haid berhak atas cuti haid selama 2 hari.8. Karena alasan kepentingan probadi yang sangat mendesak, karyawan dapat menjalani cuti diluar tanggungan perusahaan maksimal selama tiga tahun apabila karyawan telah bekerja diperusahaan minimal selama lima tahun secara terus menerus.1.5.3 Keselamatan dan Kesehatan KerjaPT. Petrokimia Gresik merupakan industri besar berteknologi canggih dengan jumlah karyawan yang besar serta bergerak dalam bidang kimia. Hal ini dapat mengundang bahaya potensial yang tinggi terhadap karyawan dan masyarakat sekitar pabrik. Dengan demikian diperlukan pengendalian sedini mungkin terhadap gejala- gejala penyebab timbulnya bahaya, yang bertujuan melindungi seluruh karyawan dan masyarakat sekitarnya serta menekankan kerugian perusahaan yang dapat ditimbulkan karena kecelakaan yang terjadi.Program K3 telah terintegrasi dalam seluruh fungsi perusahaan, baik fungsi perencanaan, produksi dan pemasaran serta fungsi lainnya dalam perusahaan. Tanggung jawab pelaksanaannya merupakan kewajiban seluruh karyawan dan orang yang berada atau bekerja di lingkungan perusahaan. Keberhasilan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang diambil oleh pimpinan perusahaan diantara nya adalah:1. Komitmen top manajemen.2. Kepemimpinan yang tegas.3. Organisasi keselamatan dan kesehatan kerja di dalam struktur organisasi perusahaan.4. Sarana dan prasarana yyang memadai.5. Integrasi keselamatan dan kesehatan kerja pada semua fungsi perusahaan.6. Dukungan semua karyawan dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Sasaran dari pencapaian pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja adalah nihil kecelakaan disertai produktivitas yang tinggi sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

1.5.3.1 Tujuan dan Sasaran K3 Tujuan K3Menciptakan sistem K3 ditempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, nyaman, efisien, dan produktif. Sasaran K31. Memenuhi Undang-Undang No.1/1970 tentang keselamatan kerja2. Memenuhi Permen Naker No:PER/05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen K3.3. Mencapai nihil kecelakaan.1.5.3.2 Organisasi K3Agar pelaksanaan K3 di perusahaan dapat berjalan dengan baik dan dapat menciptakan kondisi yang sehat dan selamat, maka perlu dibentuk organisasi K3 di dalam struktur organisasi perusahaan. Oleh karena bidang K3 sudah menjadi bagian dari struktur organisasi perusahaan, maka tugas dapat secara kontinyu pada operasional perusahaan serta pelaksanaannya secara fungsional dan tersedianya anggaran tersendiri. Disamping itu organisasi K3 harus bertanggung jawab atas penerapan dan pengembangan K3 di perusahaan kepada manajemen. Berdasarkan pengalaman dan pertimbangan manajemen perusahaan, organisasi K3 diletakkan didalam organisasi yang terdapat karyawan jumlah terbanyak dan Direktorat yang mempunyai potensi bahaya tertinggi, yaitu Direktorat Produksi. Pembentukan organisasi K3 secara fungsional akan memudahkan koordinasi dan kontrol terhadap bahaya-bahaya yang mungkin timbul di unit kerja dan dapat memberikan pengaruhnya kepada pimpinan dan karyawan.Organisasi K3 ada 2 (dua) macam yaitu:a. Organisasi Struktural

Gambar I.7 Struktural Departemen Lingkungan dan K-3Tugas-tugas Departemen K3a) Secara administratif bertanggung jawab kepada Direktur Produksib) Yakin bahwa UU No.1 Tahun 1970 diterapkan secara efektif di perusahaan.c) Membuat dan menyelenggarakan program K3, agar setiap tempat kerja aman dari bahaya.d) Melakukan pembinaan dan pelatihan K3 kepada seluruh karyawan dan tenaga kerja yang ada di PT Petrokimia Gresik.e) Melakukan pengawasan ditaatinya peraturan dan prosedur keselamatan kerja di tempat kerja.f) Melakukan kontrol secara reaktif dan proaktif di pabrik dan kawasan perusahaan dalam upaya menghilangkan sikap dan kondisi yang tidak aman serta kebersihan lingkungan kerjanya.g) Melakukan penyidikan dan membuat laporan kecelakaan bila terjadi kecelakaan yang menimpa karyawan, serta mencegah agar kecelakaan serupa tidak terulang lagi.h) Menyediakan alat pelindung diri bagi karyawan dan mendistribusikannya sesuai dengan tingkat bahaya di unit kerja karyawan yang bersangkutan. i) Mengesahkan surat ijin keselamatan kerja bagi karyawan yang bekerja didaerah berbahaya dan pekerjaan berbahaya.j) Memberikan surat ijin mengemudi kendaraan dinas perusahaan bagi karyawan yang diberi wewenang oleh atasannya.k) Melakukan pengembangan K3 sejalan dengan perkembangan perusahaan.l) Menjamin kehandalan alat penanggulangan kebakaran.m) Melaksanakan penanggulangan kebakaran apabila terjadi kebakaran di lingkungan perusahaanb. Organisasi Non StrukturalOrganisasi ini dibentuk agar kegiatan-kegiatan K3 dapat diintegrasikan pada seluruh kegiatan operasional dalam gerak langkah yang sama, sehingga sistem K3 yang ada dapat berjalan dengan efektif dan efesien serta terjaga kontinyuitasnya. Bentuk organisasinya adalah sebagai berikut:1) Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3)Wadah kerjasama antara unsur pimpinan perusahaan dan tenaga kerja dalam menangani masalah K3 di perusahaan. Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dibentuk sebagai penjabaran UU No 1 Tahun 1970 Bab VI pasal tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tugas Pokok P2K3a) Mengembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dibidang K3 antar pimpinan perusahan dan karyawan dalam rangka melancarkan usaha produksi.b) Menyelenggarakan pembinaan karyawan dalam usaha pencegahan dan penanggulangan kecelakaan, kebakaran dan penyakit akibat kerja, dam lain-lain.c) Melakukan pemeriksaan K3 diseluruh kawasan perusahaan yang dibagi 12 zona pengawasan dan melaksanakan sidang bulanan P2K3 untuk pembahasannya. Objek Pengawasan P2K3a) Sikap kerja yang dapat membahayakan.b) Keadaan yang dapat membahayakan.c) Kebersihan lingkungan kerja.2) Safety RepresentativeSafety Representative adalah merupakan komite pelaksanaan K3 yang mempunyai tugas untuk melaksanakan dan menjabarkan kebijakan K3 perusahaan serta melakukan peningkatan-peningkatan K3 di unit kerja yang menjadi wewenang dan tanggung jawabnya. Adapun K3 dibentuk berjenjang sebagai berikut :a) Badan K3 tingkat Dep/Biro/Bidang.Ketua: DireksiSekretaris: Kabag Keselamatan KerjaPengawas: Digilir diantara Kadep/Karo/Kabid sebanyak 4 orang selama tiga bulan.Anggota: 1. Semua Kakomp/Kasat2. Semua Kadep/Karo/Kabid3. Kabag Shift4. Kabag Higiene Perusahaan

b) Badan K3 tingkat Bagian/SeksiKetua: Kadep/Karo/Kabid dari masing-masing Dep/Biro/ BidangAnggota : Semua Kabag dan semua Kasi dibawah Dep/Biro/Bidang masing-masing termasuk Kasi shift Produksi maupun pemeliharaan.Badan K3 tingkat KaryawanPengawas: Kabag masing-masing bagianKetua: Kasi dari masing-masing seksiAnggota : Semua Karu dari masing-masing seksi Minimum 2 orang karyawan dari tiap seksi selama 6 bulan selaku anggota bergilir.

DIREKSIKebijakan K3 di Perusahaan

KAKOMP/KASAT/SEKPER KADEP/KARO/KABIDBertanggung Jawab:- Penerapan K3 secara efektif- Menciptakan kultur K3- Pengawasan K3

DEP/BIRO PENGELOLAK3LingkunganKeamanan Bertanggung jawab:Penerapan K3Pengembangan K3Pengawasan Pelaksanaan K3 di perusahaanP2K3Pengawasan dan pembinaan K3 di perusahaanKABAG/KASIBertanggung Jawab:- Program & operasional- Penerapan peraturan K3- Pengawasan K3

KARU/PELAKSANABertanggung Jawab:- Penerapan K3 di unit kerja- Ketaatan pelaksanaan K3

BADAN K-3Bertanggung Jawab:- - Penerapan K3 di unit kerja- Ketaatan pelaksanaan K3

Gambar I.8 Hubungan P2K3, Badan K3 dan Organisasi FungsionalTerhadap Kegiatan K3Keterangan: Garis koordinasi dari pertanggungan jawab Garis informasi

15