Bahan 2.docx

24
http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/15/sakit-kepala-penyebab-dan- penanganannya/ Ada dua tipe sakit kepala : primer dan sekunder. Sakit kepala primer tidak disebabkan oleh suatu penyakit; sedangkan yang sekunder dibedakan menjadi dua yaitu sakit kepala ringan dan berat. Adapun sakit kepala ringan dapat disebabkan oleh infeksi virus di rongga hidung, kurang tidur, penghentian konsumsi kafein atau pengobatan tertentu. Sementara sakit kepala berat dapat disebabkan oleh kanker otak, meningitis, encephalitis, pendarahan bagian dalam sub-arachnoid. Jenis sakit kepala primer umumnya dikenal sebagai sakit kepala stress dipicu oleh rasa khawatir/takut. Rasa sakitnya terasa mulai dari bagian belakang kepala hingga leher bagian atas, seolah-olah disekeliling kepala hingga alis diikat erat oleh topi yang kekecilan. Hampir setiap orang mengalami sakit kepala tensi; untuk mengatasinya cukup dengan intake aspirin, paracetamol, atau obat-obatan non- steroidal anti-inflammatory. Makanan ternyata hingga saat ini banyak dilaporkan sebagai penyebab. reaksi yang mendasari adalah reaksi alergi dan intoleransi makanan. Kandungan zat seperti ikan laut, coklat, tyramin, dopamin, kafein, atau zat nitrat yang banyak terdapat pada daging sapi olahan, ham, sosis, pada orang yang peka memang bisa langsung mengganggu fungsi pembuluh darah kepala atau leher. Pasalnya, beberapa puluh menit setelah makanan masuk ke dalam perut, terjadilah penyempitan pembuluh darah. Rasa pusing pada ibu tadi timbul akibat mengembangnya kembali pembuluh tersebut. Sayang, penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, banyak peneliti berpendapat, zat-zat kimia pada pembuluh darah yang diproduksi oleh tubuh menjadi biang keladinya. Gangguan suplai darah ke otak yang mengakibatkan perubahan ukuran pembuluh darah mana saja memang dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala. Pusing karena makanan pada umumnya hanya terasa pada satu sisi, entah berdenyut atau berat sebelah. Kejadian seperti ini ternyata tidak sama dengan alergi terhadap makanan atau zat tertentu. Kalau pusing karena makanan atau minuman disebabkan oleh pengaruh zat asam amino terhadap pembuluh darah atau saraf, maka pusing karena alergi terhadap makanan (seperti telur, udang, dan lain-lain) berhubungan dengan protein yang terkandung di dalamnya. Sementara, gangguan alergi adalah gangguan pada sistem ketahanan tubuh, bukan pada pembuluh darah atau saraf. Gejala alergi pada makanan umumnya memunculkan reaksi seperti sesak napas, gatal, atau pembengkakan kulit, bahkan ada kalanya penderita pingsan. Pusing setelah makan di restoran mungkin bisa disamakan dengan pusing saat mencium bau atau terkena cahaya tertentu. Di sini, sistem sensori orang yang peka lebih tinggi daripada orang yang kurang peka. Cara pencegahannya sederhana saja. Hindari makanan yang bisa menyebabkan sakit kepala tadi. Sakit kepala sebenarnya merupakan akibat dan rangsangan bangunan di kepala dan leher yang peka terhadap nyeri, entah itu kulit, otot jaringan penunjang tengkorak, pembuluh darah, atau bangunan-bangunan yang terdapat dalam rongga tengkorak. Penyebab sakit kepala selain karena faktor intrakranial, bisa juga karena faktor ekstrakranial séperti gangguan pada mata, THT, gigi, tulang leher, atau tumor. Bisa pula karena faktor psikis: banyak pikiran, cemas, atau kurang tidur. Ragam sakit kepala pun bermacam-macam, namun yang acapkali menjadi bahan pembicaraan orang adalah migrain, sakit kepala menekan, dan vertigo. Migrain adalah bentuk sakit kepala yang dimulai pada satu sisi dan menetap, berdenyut disertai mual dan terasa lebih berat pada posisi membungkuk. Frekuensi

Transcript of Bahan 2.docx

Page 1: Bahan 2.docx

http://koranindonesiasehat.wordpress.com/2009/12/15/sakit-kepala-penyebab-dan-penanganannya/Ada dua tipe sakit kepala: primer dan sekunder. Sakit kepala primer tidak disebabkan oleh suatu penyakit; sedangkan yang sekunder dibedakan menjadi dua yaitu sakit kepala ringan dan berat. Adapun sakit kepala ringan dapat disebabkan oleh infeksi virus di rongga hidung, kurang tidur, penghentian konsumsi kafein atau pengobatan tertentu. Sementara sakit kepala berat dapat disebabkan oleh kanker otak, meningitis, encephalitis, pendarahan bagian dalam sub-arachnoid.Jenis sakit kepala primer umumnya dikenal sebagai sakit kepala stress dipicu oleh rasa khawatir/takut. Rasa sakitnya terasa mulai dari bagian belakang kepala hingga leher bagian atas, seolah-olah disekeliling kepala hingga alis diikat erat oleh topi yang kekecilan. Hampir setiap orang mengalami sakit kepala tensi; untuk mengatasinya cukup dengan intake aspirin, paracetamol, atau obat-obatan non-steroidal anti-inflammatory.Makanan ternyata hingga saat ini banyak dilaporkan sebagai penyebab. reaksi yang mendasari adalah reaksi alergi dan intoleransi makanan. Kandungan zat seperti ikan laut, coklat, tyramin, dopamin, kafein, atau zat nitrat yang banyak terdapat pada daging sapi olahan, ham, sosis, pada orang yang peka memang bisa langsung mengganggu fungsi pembuluh darah kepala atau leher. Pasalnya, beberapa puluh menit setelah makanan masuk ke dalam perut, terjadilah penyempitan pembuluh darah. Rasa pusing pada ibu tadi timbul akibat mengembangnya kembali pembuluh tersebut.Sayang, penyebabnya masih belum diketahui dengan pasti. Namun, banyak peneliti berpendapat, zat-zat kimia pada pembuluh darah yang diproduksi oleh tubuh menjadi biang keladinya. Gangguan suplai darah ke otak yang mengakibatkan perubahan ukuran pembuluh darah mana saja memang dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala. Pusing karena makanan pada umumnya hanya terasa pada satu sisi, entah berdenyut atau berat sebelah.Kejadian seperti ini ternyata tidak sama dengan alergi terhadap makanan atau zat tertentu. Kalau pusing karena makanan atau minuman disebabkan oleh pengaruh zat asam amino terhadap pembuluh darah atau saraf, maka pusing karena alergi terhadap makanan (seperti telur, udang, dan lain-lain) berhubungan dengan protein yang terkandung di dalamnya.Sementara, gangguan alergi adalah gangguan pada sistem ketahanan tubuh, bukan pada pembuluh darah atau saraf. Gejala alergi pada makanan umumnya memunculkan reaksi seperti sesak napas, gatal, atau pembengkakan kulit, bahkan ada kalanya penderita pingsan.Pusing setelah makan di restoran mungkin bisa disamakan dengan pusing saat mencium bau atau terkena cahaya tertentu. Di sini, sistem sensori orang yang peka lebih tinggi daripada orang yang kurang peka. Cara pencegahannya sederhana saja. Hindari makanan yang bisa menyebabkan sakit kepala tadi.Sakit kepala sebenarnya merupakan akibat dan rangsangan bangunan di kepala dan leher yang peka terhadap nyeri, entah itu kulit, otot jaringan penunjang tengkorak, pembuluh darah, atau bangunan-bangunan yang terdapat dalam rongga tengkorak. Penyebab sakit kepala selain karena faktor intrakranial, bisa juga karena faktor ekstrakranial séperti gangguan pada mata, THT, gigi, tulang leher, atau tumor. Bisa pula karena faktor psikis: banyak pikiran, cemas, atau kurang tidur.Ragam sakit kepala pun bermacam-macam, namun yang acapkali menjadi bahan pembicaraan orang adalah migrain, sakit kepala menekan, dan vertigo.Migrain adalah bentuk sakit kepala yang dimulai pada satu sisi dan menetap, berdenyut disertai mual dan terasa lebih berat pada posisi membungkuk. Frekuensi serangan bisa setiap minggu, bisa setiap bulan. Bentuk spesifik didahului penglihatan berkunang-kunang, di tengah bidang pandang muncul bintik-bintik terang benderang. Beberapa saat kemudian bintik menjadi sebesar telur menyebar ke samping kiri dan tampak kabur atau gelap d tengahnya, di kelilingi cahaya terang. Setelah 5 menit, secara perlahan bayangan memudar. Pada saat itu rasa nyeri pada sebelah kepaa mulai datang, berdenyut-denyut disertai rasa mual.Hampir semua pusing migrain berhubungan dengan pembuluh darah kepala dan leher. Pencetusnya bisa karena perubahan hormon saat masa haid atau saat pemakaian pil KB. Bisa juga karena perubahan temperatur yang mendadak, psikis, makanan, atau obat yang merangsang. Obat yang diberikan biasanya bersifat mengerutkan pembuluh yang akan menghilangkan rasa sakit. Namun, pemberian obat harus hati-hati kalau penderita mengidap tekanan darah tinggi, angina pectoris (nyeri dada kiri), atau sudah mengalami pengerasan pembuluh darah. Umumnya, pada saat serangan migrain berakhir, penderita merasa lemas dan nyeri otot, tapi adakalanya merasa gembira sekali.Pada sakit kepala menekan, gejala umumnya ditandai dengan kepala terasa ditekan atau terikat, tegang menyeluruh pada kedua sisi kepala seperti pada dahi, pelipis, daerah belakang kepaa atau leher. Orang yang sering terserang sakit kepala menekan ini, dianjurkan untuk tidak minum obat penghilang rasa sakit lebih dari 5— 10 kali dalam sebulan. Sebaiknya gunakan obat sakit kepala yang hanya mempunyai satu bahan aktif seperti asam asetil salisilat, Penggunaan obat kombinasi malah dikhawatirkan bisa menyebabkan sakit kepala menjadi kronis. Selain itu, penderita dianjurkan untuk banyak melakukan jalan pagi, senam, latihan relaksasi.Bila kepala terasa sakit, mengompres leher bagian belakang dengan handuk hangat dapat membantu meringankan penderitaan. Penderita juga dianjurkan tidak duduk terlalu lama bila melakukan perjalanan jauh dengan mobil. Usahakan beristirahat pada selang waktu tertentu. Mungkin penlu diperiksa apakah alas tidur atau bantal menjadi

Page 2: Bahan 2.docx

penyebabnya. Tentu saja apabila obat dan latihan tersebut tidak mempan, perlu konsultasi dokter agar diteliti lebih lanjut. Penelitian dengan CT—Scan dapat membantu untuk meneliti penyebab utamanya.Penderita migrain ataupun sakit kepala menekan, dianjurkan tidak minum minuman beralkohol, makanan yang diawetkan atau dikeringkan, keju tua, kol asam, makanan beragi atau mengandung banyak nitrat (pada daging olahan), atau MSG yang gampang merangsang pembuluh darah. VertigoJenis gangguan kepala lain adalah vertigo yang merupakan suatu ilusi bergerak atau halusinasi gerakan. Penderita merasakan atau melihat lingkungannya seolah berputar, padahal sebenarnya tidak. Gerakan yang dirasakan pada umumnya berputar, walaupun ada kasus yang gerakannya bersifat linier (tubuh seolah didorong atau ditarik menjauhi bidang vertikal).Perasaan berputar muncul karena sistem keseimbangan dalam otak terganggu. Yang mengatur sistem keseimbangan adalah sistem vestibuler, sistem serebelum (otak kecil), dan sistem korteks (lapisan luar) serebri dan batang otak.Vertigo yang dalam bahasa Yunani artinya memutar, Sebagian besar disebabkan oleh gangguan sistem vestibuler yang sering dibarengi gangguan sistem otonom (mual, pucat, keringat dingin, muntah, perubahan denyut nadi, tekanan darah, dan diare). Vertigo sebenarnya merupakan gejala suatu penyakit, bisa akibat benturan atau trauma pascakecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu sedikit atau terlalu banyak aliran darah ke otak. Sensasi sempoyongan juga dapat dialami seseorang yang berdiri di ketinggian atau bingung berada di tempat yang ramai dan asing. Yang lebih parah apabila sakit kepala ini merupakan gejala stroke atau tumor otak. Untuk mengetahui pangkal penyebabnya perlu dilakukan pemeriksaan secara teliti.Dikenal juga istilah vertigo posisional, yakni vertigo akan muncul hanya pada sikap atau posisi kepala tertentu, misalnya miring ke kanan atau kiri dan telinga yang terganggu ditempatkan di sebelah bawah. Sindrom ini pada umumnya hanya berlangsung beberapa detik atau menit saja, namun disertai rasa mual.Ada pendapat yang menyatakan, untuk mengatasi gejala itu penderita seharusnya terus berusaha mempertahankan sikap atau posisi yang mencetuskannya. Dengan latihan ini, lama kelamaan intensitas serangan akan mereda. Namun dalam kenyataan, kebanyakan penderita langsung mencari posisi lain untuk mengalihkan serangan. Tapi, ini tergantung penyebabnya. Kalau kelainan terletak pada batang otak atau serebelum, tidak akan diperoleh perbaikan dengan cara di atas.Yang perlu diwaspadai apabila sakit kepala timbul mendadak dengan rasa sakit tidak tertahankan. Perlu juga dicurigai sakit kepala yang semakin berat. Juga sakit kepala yang memburuk bila mengejan atau melakukan kegiatan. Apalagi kalau disertai penurunan kesadaran, bicara mulai kacau, demam tinggi. Sakit kepala yang begini biasanya pertanda adanya kelainan daam rongga tengkorak.Fakta menunjukkan bahwa migren yang lebih banyak menyerang perempuan dewasa merupakan sakit kepala tipe sekunder. Biasanya migren bersifat kronis, dimana serangannya akan datang berulangkali. Migren biasanya terasa disekitar pelipis (temple), kadang-kadang di dahi, sekeliling mata atau bagian belakang kepala. Migren juga dikaitkan dengan rasa mual, muntah, diarrhea, tangan dan kaki dingin, serta sensitivitas terhadap cahaya dan suara. Serangannya berlangsung antara empat sampai 72 jam, dan yang anda perlukan adalah berbaring ditempat yang tenang dan gelap. Kurang lebih 50% penderita migren mengalami gejala seperti mengantuk, mudah tersinggung/marah (bad mood), kelelahan/keletuhan, depresi, atau bias juga ‘ngidam’(kepingin) makanan yang asin-asin selama berhari-hari sebelum serangan migren. Dan sekitar 20% penderita sebelum serangan migren mereka mengalami sensasi ‘aura’, yaitu berupa cahaya terang yang tiba-tiba muncul seperti gerakan angina diikuti dengan rasa ngilu dan nyeri di lengan dan sekitar mulut dan hidung, bahkan halusinasi dan rasa atau aroma yang aneh.Penyebab yang sering terjadi

Alergi atau Hipersensitifitas MakananGangguan ini sering disertai dengan gangguan saluran cerna seperti srring kembung, mual , muntah, sensitif pada kulit, hidung meler, mata berair, dan kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan tertentu atau segala sesuatu yang bisa menimbulkan gangguan pada beberapa oragan tubuh termasuk kepala atau otak.Pemicu sakit kepala sebelah, alias migren, yang paling sering adalah coklat, ikan laut, buah tertentu seperti durian, mangga, keju, termasuk cheddar, blue cheese, mozzarella dan parmesan. Keju dapat mengganggu karena adanya kandungan tyramine, yang terbentuk dari protein yang sudah dipecah, yang ada dalam keju. Makin panjang proses makanan atau minuman, makin banyak tyramine yang dikandungnya. Tyramine juga bisa kita temukan dalam red wine dan minuman keras. Alkohol yang terkadung dalam minuman itu akan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga kepala pun terasa pusing. Orang-orang yang sering sakit kepala biasanya bersahabat dengan kopi. Kafein memang bisa menjadi kawan sekaligus lawan. Faktanya, beberapa jenis obat sakit kepala mengandung kafein di dalamnya. Namun di lain pihak, kafein juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Page 3: Bahan 2.docx

Ketegangan emosionalBeban pekerjaan yang terlalu berat sering sekali memicu rasa nyut nyut di kepala. Faktanya, semua hal yang menimbulkan ketegangan atau stres akan membuat kita lebih mudah terserang sakit kepala atau migren. Sakit kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit kepala fungsional atau tension headache.Gejalanya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak akibat tekanan emosional. Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang, merambat ke depan, lalu ke kedua sisi kepala. Pijatan ringan di bagian tersebut bisa mengurangi sakit kepala, namun setelah beberapa saat keluhan akan kembali muncul.

Perubahan HormonalSakit kepala yang diakibakan karena perubahan hormonal ini biasanya berupa sakit kepala berat yang terjadi di salah satu sisi kepala. Umumnya sakit kepala ini dirasakan lebih berat ketimbang sakit kepala akibat ketegangan. Penderita migren pada wanita kira-kira tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pria. Penyebabnya terutama karena perubahan hormonal.

Udara panasKenaikan suhu udara seringkali menyebabkan timbulnya migren atau sakit kepala berat. Dalam sebuah studi diketahui 7,5 persen responden mengalami sakit kepala saat udara panas.

Aroma yang terlalu kuatPernahkah Anda merasa pusing gara-gara mencium aroma parfum? Aroma bau yang kuat, bahkan yang wangi, umumnya menyebabkan kepala pusing. Belum diketahui mengapa hal ini terjadi, namun para ahli menduga bau yang memiliki aroma kuat merangsang sistem saraf. Selain parfum, bau cat, bunga, atau debu, sering menyebabkan kepala berdenyut.

Aksesori rambutCara kita memperlakukan rambut bisa berpengaruh kepada kepala. Mengikat rambut terlalu kencang bisa membuat jaringan tisu di kepala menjadi tegang dan mengundang sakit kepala. Bando, jepit rambut, juga topi yang terlalu sempit akan menyebabkan efek yang sama.

OlahragaOlahraga yang terlalu berat, termasuk juga hubungan seks, juga bisa menyebabkan sakit kepala. Kegiatan fisik yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah di kepala dan leher bengkak dan tertekan. Sakit kepala yang disebabkan olahraga atau seks lebih mudah menyerang orang yang sering terkena migren.

Postur tubuhBukan hanya olahraga memeras keringat yang bisa menyebabkan tekanan pada otot leher dan kepala. Postur tubuh yang terbentuk dari kebiasaan sehari-hari pun bisa menimbulkan sakit kepala. Sebut saja kebiasaan duduk dengan posisi bahu membungkuk, duduk tanpa sandaran, menatap monitor komputer yang posisinya terlalu tinggi atau rendah, atau mengapit telepon antara kuping dan pundak. Bila akhir-akhir ini Anda sering diserang sakit kepala, saatnya memperbaiki postur tubuh Anda sehari-hari.

TraumaSakit kepala Ini sering muncul sebagai dampak dari suatu kecelakaan, meski hanya terjadi sedikit cedera di kepala. Rasa sakitnya kadang-kadang muncul setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah cedera dan dapat berlangsung sampai setahun setelah trauma.

Melewatkan makan siangPerut kosong gara-gara tak sempat makan siang pada sebagian orang kerap menyebabkan sakit kepala. Selain pusing, perut kosong juga membuat gula darah turun, akibatnya tubuh terasa lemas. Segeralah makan siang dengan gizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat untuk mengisi perut kosong. Gula dari makanan manis akan membuat gula darah melambung untuk kemudian turun lebih rendah lagi.

RokokMerokok termasuk dalam penyebab sakit kepala, bukan cuma terhadap orang yang merokok, tetapi juga perokok pasif di sekitarnya. Kandungan nikotin akan menyebabkan pembuluh darah ke otak menyempit, akibatnya aliran darah ke otak berkurang.

SinusSakit kepala sinus memiliki gangguan yang mudah diketahui dari gejalanya. Lubang hidung tertutup satu atau keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi dan dahi. Bagian-bagian tersebut terasa sangat peka sehingga disentuh saja akan kontan terasa nyeri.

Fakta tentang Sakit kepala Pada masa Yunani kuno sakit kepala diobati dengan meminum teh beraroma peppermint. Selain teh, ramuan

campuran camomile, rosemary, dan lavender juga dipercaya dapat mengurangi rasa sakit kepala ringan. Campuran kentang, kol, dan bawang untuk mengompres kepala juga sering digunakan.

Es krim pemicu sakit kepala. Mengonsumsi makanan pencuci mulut ice cream dam sejenisnya bisa mengakibatkan sakit kepala. Masih belum diketahui penyebabnya. Sementara ahli menduga karena ketegangan pembuluh darah akibat serangan dingin dari es krim. Gangguan aliran darah ini bisa mengakibatkan

Page 4: Bahan 2.docx

pembengkakan pembuluh darah. Tetapi pada konsumsi minum dingin lain seperti es teh manis dan sebagainya tidak mengakibatkan sakit kepala. Mungkin terdapat kandungan zat tertentu di dalam ice cream yang dapat membuat gangguan alergi atau hipersensitifitas seperti tiramin atau zat lainnya. Beberapa makanan pemicu sakit kepala antara lain, cokelat, keju kuning, produk-produk susu, daging merah, ekstrak sayuran, dan makanan yang tinggi kandungan monosodium glutamate dan alkohol. Tapi reaksi seseorang tak selalu sama, semuanya tergantung metabolisme tubuh orang tersebut.

Sakit kepala karena serangan balik. Sakit jenis ini terjadi karena seseorang terlalu banyak meminum obat sakit kepala. Sakit ini tak akan berhenti sampai orang tersebut menghentikan obat-obat sakit kepala yang biasa diminumnya. Konsumsi obat sakit kepala yang terlalu sering bisa merusak ginjal dan hati.

Asumsi yang mengatakan migren adalah penyakit turunan memang nggak sepenuhnya salah. Anak-anak yang mengalami migren umumnya memiliki salah satu keluarga dekat yang mengalami hal sama. Jika salah satu orang tua mengalami migren, maka anaknya memiliki 50% kemungkinan sering terserang migren alias sakit kepala sebelah. Tapi jika kedua orang tua penderita migren maka kemungkinannya naik sampai 75%.

Sakit kepala umumnya tidak berbahaya.. Memang sakit kepala menimbulkan rasa tidak nyaman yang amat sangat dan kadang-kadang membuat seseorang tak berdaya, tapi umumnya sakit kepala tidak berbahaya. Sakit kepala ringan semacam ini bisa disembuhkan oleh obat pusing yang tersedia di supermarket atau berbaring sejenak di ruangan gelap.

Pusing karena puasa disebabkan karena rendahnya gula darah. Faktor lain penyebab pusing antara lain, stress, polusi, suara gaduh, merokok, kilatan cahaya, dan beberapa jenis makanan penyebab pusing.

Migren sangat berhubungan dengan naik-turunnya hormon. Banyak wanita yang terserang migren beberapa hari sebelum menstruasi. Sebagian wanita lainnya justru menderita migren ketika datang bulan. Wanita lebih banyak menderita migren ketimbang pria.

Gaya hidup yang sehat adalah solusi utamanya. Tidak merokok, jangan banyak minum alkohol, tidur yang cukup, makanan sehat, dan olahraga ringan setiap hari dijamin bisa membuat seseorang bebas sakit kepala. Lain halnya kalau memang Anda menderita penyakit bawaan yang bisa menyebabkan sakit kepala.

Pusing karena ketegangan otot adalah yang paling sering terjadi. Otot leher dan bahu yang tegang sangat berpotensi menyebabkan pusing. Kalau sudah begini, sakitnya bisa berlangsung berhari-hari.

Pria lebih sering menderita sakit kepala berkepanjangan ketimbang wanita. Sakit kepala ini biasanya muncul pada jam yang sama di beberapa hari secara teratur. Sakit kepala semacam ini bisa membuat seseorang tak berdaya. Tapi umumnya pusing ini hanya bertahan paling lama 90 menit. Perokok dan seseorang yang hobi minum alkohol biasanya kerap menderita pusing semacam ini.

http://laurencius1.blogspot.com/2013/02/tanda-dan-gejala-penyakit-demam.htmlTanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Virus dengue biasanya mempunyai masa inkubasi atau masa tunas selama 3-15 hari, kemudian setelah itu tanda dan gejala demam berdarah pada penderita akan nampak. Berikut penjelasannya,

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) :1. Mendadak demam tinggi antara 2-7 hari (38-40 derajat celcius). 2. Tampak adanya jentik (puspura) perdarahan pada pemeriksaan uji tourniquet.3. Pada kelopak mata bagian dalam (konjungtiva) terdapat bentuk perdarahan, buang air besar dengan kotoran

(peaces) berupa lendir bercampur nanah (melena) dan mimisan (epitaksis).4. Adanya pembesaran hati (hepatomegali).5. Menurunnya tekanan darah sehingga bisa menyebabkan syok.6. Terjadinya penurunan trombosit di bawah 100.000 / mm3 (trombositopeni) pada pemeriksaan laboratorium

darah hari ke 3-7.7. Penderita mengalami mual, penurunan nafsu makan, muntah, diare, sakit perut, menggigil, sakit kepala dan

kejang.8. Pada hidung dan gusi terjadi perdarahan.9. Adanya demam yang diderita oleh penderita menyebabkan sakit pada persendian dan pegal. 10. Akibat pecahnya pembuluh darah menyebabkan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.

http://perpus.yarsi.ac.id/baru1/common.php?page=tampil_majalah_all&kode=9118&session=Diagnosis laboratorium untuk infeksi virus DEngue berperan penting dalam pengelolaan dan pemberantasan penyakit dengue. Sayangnya, diagnosis pasti dengan cara isolasi virus maupun deteksi RNA virus dengan cara reverse transcriptase-polymerase chain reaction (RT-PCR)memerlukan teknologi yang rumit dan watu yangg lama. Pengembangan uji serologi untuk deteksi IgM dan IgG anti-Dengue sebagai penentu fase akut, baik primer maupun sekunder merupakan jawabannya. Dengue rapid test, merupakan salah satu uji serologi yangg menggunakan prinsip

Page 5: Bahan 2.docx

imunokromatografi. Uji tersebut menggunakan antigen rekombinan D-1,D-2,D-,D-4 serta konjugat berupa antibodi monoklonal anti-Dengue berlabel colloidal gold sehinga memiliki sensivitas dan spesifisitas diagnosik yang cukuptinggi, dengan fase padat kertas nitroselulose yang high apacity. Dibanding uji hambatan hemaglutinasi yang masih dipakai hingga saat ini, kelebihan Dengue rapid tet adalah memiliki keandalan diagnostik yang tinggi, praktis, dapat dilkakukan pada serum tunggal untuk menentukan primer atau sekunder, serta membutuhkan waktu hanya 15-30 menit.Kata kunci:Dengue rapid test.

http://lita.inirumahku.com/health/lita/tes-widal-untuk-diagnosa-tifus-menipu/Aku menemukan artikel menarik di website prof. Iwan Darmansjah. Sebenarnya aku sudah tahu tentang tes Widal ini dari dr. Wati, tapi karena belum ada pembahasan mendetil ya aku tak berani bilang-bilang. Pembahasan mengenai tifus dan gejalanya bukan hal baru, tapi mungkin perkara tes Widal (yang umum digunakan untuk mengkonfirmasi tifus/bukan) ini semakin meresahkan beliau sehingga dibuatlah artikel khusus ini. Reaksi Widal merupakan tes imunitas tubuh yang ditimbulkan oleh ‘jejak’ masuknya Salmonella typhi / paratyphi, yaitu bakteri yang terdapat di minuman dan makanan yang terkontaminasi oleh tinja orang yang sakit tifus. Jakarta dan Indonesia merupakan bendungan raksasa bakteri Salmonella dan kuman lainnya -akibat sistem sanitasi yang kurang baik. Semua manusia di Indonesia pasti (!! d’oh…) pernah kemasukan Salmonella melalui cara ini. Kok bisa? Ya bisa saja jika kita kontak dengan air mentah. Misalnya ketika berenang dan menyikat gigi (kurasa sebagian besar kita tidak menyikat gigi dengan air matang ya? kecuali anak-anak kecil yang belum fasih berkumur, mungkin..). Bila kebetulan jumlah kuman yang tertelan cukup besar, mungkin akan timbul penyakit tifus. Mungkin lho ya! Karena jika sistem imunitas tubuh kita cukup kuat untuk melawan, maka tifus tidak akan menyerang. Perlu dicatat bahwa tidak semua demam adalah tifus. Tifus perlu dicurigai bila demam berlanjut sedikitnya 6-7 hari. Demam akibat tifus pada hari-hari permulaan infeksi terjadi hanya ringan, naik-turun (tidak konstan), dan hanya setelah 5-7 hari akan tinggi menetap, disertai badan pegal dan sakit kepala, serta kadang-kadang mual dan diare ringan. Diagnosa tifus bisa dicurigai setelah demam sekitar seminggu ditambah gejala-gejala tersebut (jadi kalau tidak ada gejala itu ya belum tentu tifus, gituh!). Pemeriksaan laboratorium untuk konfirmasi kecurigaan -akan tifus- ialah kultur darah (kalo ngga salah namanya Gal culture, browse sendiri yah :p), yang dilakukan pada saat demam tinggi -yang merupakan pertanda bahwa bakteri sedang menyebar dalam darah (sehingga lebih mudah dikultur). Kultur tidak bisa dilakukan pada hari-hari permulaan demam karena cenderung masih negatif. Kita harus menunggu hingga demam sudah tinggi dan konstan. Sayangnya hasil kultur untuk kepastian diagnosanya baru diperoleh setelah 4-6 hari. Namun pengobatan sudah bisa dilakukan atas dasar penilaian klinis sambil menunggu hasil kultur (tentu saja penilaian klinis ini tergantung pengalaman dan kebijakan sang dokter. Kalau anda kurang yakin, selalu ada pilihan untuk 2nd opinion ke dokter lain). Test Widal tidak bisa dipercayai karena banyak hasil tes yang palsu positif maupun palsu negatif. Tes Widal hanya akan berguna untuk tindaklanjut, terutama jaman dulu ketika belum ada antibiotik sehingga tifus bisa berlangsung 1 bulan atau lebih. Tes ini berfungsi untuk melihat apakah titer (antibodi)nya naik selama penyakit tersebut. Tes ini tidak berguna lagi karena antibiotik yang ampuh sudah tersedia dan akan menyembuhkan tifus dalam 7-10 hari sehingga tidak perlu tindaklanjut. Tingginya titer (antibodi) juga sangat individual dan tergantung kemampuan tubuh kita membuat antibodi. Misalnya, seorang pasien lelaki muda selama lebih dari 6 bulan (tanpa demam) diberi antibiotik berganti-ganti oleh dokternya hanya karena titer Widalnya sangat tinggi (sekitar 1/8000) dan tidak mau turun. Tentu hal ini mubazir karena si pasien belum tentu tifus (bahkan belum tentu sakit)! Hari gini masih ada dokter yang beginian pula! duh kasian orang Indonesia yah… Oh ya, ngomong-ngomong, prof. Iwan berpesan supaya anda (yang merasa sakit dan didiagnosa tifus oleh dokter) mencetak dan menyerahkan artikel tersebut apabila dokter menyuruh anda untuk periksa Widal.

http://ahmadihwan.blogspot.com/IMUNOKROMATOGRAFI

A. Pengertian Imunokromatografi ASSAY (ICA) atau disebut juga aliran samping (lateral flow test) atau dengan singkat disebut

uji strip (strip test) tergolong dalam kelompok imuno ASSAY berlabel sampel seperti imunofluerens (IF) dan imuno enzim (EIA).

Imunokromatografi assay (ICA) merupakan perluasan yang logis dari teknologi uji aglutinasi latex yang berwarna yaitu uji serologi yang telah dikembangkan sejak tahun 1957 singes dan piots untuk penyakit Arthritisrheumatoid.

Disamping itu imunokromatografi assay (ICA) merupakan uji laboratorium yang handal sehingga amat dibutuhkan dinegara sedang berkembang. Imunokrimatografi assay tidak membuktikan alat canggih (mikroskop kliorogens dan radio conts) untuk membacanya cukup hanya dengan melihat adanya perubahan warna memakai mata telanjang sehingga jauh lebih pratktis.

Page 6: Bahan 2.docx

B. Jenis-jenis Imunokromatografi ASSAY HbsAg Plano test Narkoba Pemeriksaan dengue Pemeriksaan widal Pemeriksaan HIV Pemeriksaan HCV Pemeriksaan Anti HbsAg

C. Kelemahan dan kekurangan  Format yang disukai oleh pemakai (teknisy laboratorium) Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil tes amat singkat Stabil untuk jangka panjang dan dalam tantangan iklim yang luas Kerjanya amat praktis Baru dalam pemeriksan kualitatif belum kuantitatif

IMMUNOASSAY TERAPAN PADA PENYAKIT INFEKSI BAKTERIAL

DEMAM TIPOIDA. IMUNOASSAY UNTUK PENYAKIT DEMAM TIPOID

Demam tifoid (typoid fever) atau yang lebih terkenal dengan penyakit tifus ini merupakan suatu penyakit pada saluran pencernaan yang sering menyeran anak-anak bahkan orang dewasa. Penyabab penyakit tersebut adalah bakteri salmonella typhi.

Gejalah-gejalah yang kerap terjadi antara lain seperti nyeri pada perut, mual, muntah, demam tinggi, sakit kepala dan diare kadang-kadang bercampur darah.

Penularan penyakit tifus ini, pada umumnya itu di sebabkan oleh karena melaui makanan ataupun minuman yang sudah tercemar oleh agen penyakit tersebut. Biasa juga, karena penanganan yan kurang begitu higenis ataupun juga disebabkan dari sumber air yang sering digunakan yang digunakan untuk menggunakan untuk sehari-hari.

Salmonella merupakan kuman berbentuk batang gram negatif yang umumnya bererak dengan flagel dan bersifat aerobic. Salmonella memiliki sedikitnya 5 macam anti gen, yaitu :

1. Antigen o (antigen somatik), yang terletak pada lapisan luar pada tubuh kuman. Bagian ini tahan terhadap panas dan alcohol tetapi tidak terhadap formaldehid.Lipopolisakarida dari antigen O terdiri dari 3 regio sebagai berukut :

a. Region I, mengandung antigen O spesifik atau antigen dinding sel dan merupakan polimer dari unit oligosakarida yang berulang-ulang. Antigen O ini berguna untuk pengelompokan serologis.

b. Region II, terikat pada antigen O dan terdiri dari core polysaccharide serta merupakan sifat yan konstan dalam suatu genus Enterobacteriaceace tetapi berbeda antara genera.

c. Region III, mengandung lipid yang terikat pada core polysaccharide yang merupakan bagian yang toksik dari molekul. Lipid A menempelkan lipopolisakarida pada membran permukaan sel.

2. Antigen H (antigen flagela), yang terletak pada flagella, fimbrie atau pili dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak tahan terhadap panas dan alcohol.

3. Antigen Vi, yang terletak pada kapsel (envelope) dari kuman yang dapat melindungi kuman terhadap fagositosis. Ketiga macam antigen tersebut diatas, didalam tubuh penderita akan menimbulkan pula pembentukan 3 macam antibody yang lazim tersebut agglutinin.

4. Outer membrane protein (OMP), antige n OMP S.typhi merupakan bagian dari didin sel yang terletak di luar membrane sitoplasma lapisan peptidoglikan yang membatasi sel terhadap lingkungan sekitarnya. OMP berfungsi sebagai barier fisik yang mengendalikan masuknya zat dan cairan kedalam membrane sitoplasma, dan berfungsi sebagai reseptor untuk bakteriofag dan bakterisin.

5. Heat hock protein (HSP) atau stress protein Heat hock protein adalah protein yang memproduksi oleh jasad renik dalam lingkungan yang terus berubah, terutama yang menimbulkan stress pada jasad renik tersebut dalam usahanya mempertahankan hidupnya.Sarana laboratorium untuk membantu menegakan diagnosis demam tifoid dalam garis besarnya dapat digolongkan dalam tiga komponen, yaitu :

1. Isolasi kuman menyebabkan S. typhi, dari specimen klinis, seperti darah, sum-sum tulang, urin, tinja dan cairan duodenum.

2. Imunoasay untuk malacak kenaikan kadar antibody terhadap antigen.S typhi menentukan adanya antigen spesifik dari S. typhi.

Page 7: Bahan 2.docx

3. Uji polymerase chain reaction (pcr) untuk melacak DNA spesifik dari S.typhi.Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi,urinalis, kimia klinik . imunoserologi, dan biologi

molekuler. Pemeriksaan m,enunjukan untuk membantu menegakkan diagnosis (adalkalanya bahkan menjadi penentu diagnosis), menetapkan prognosis, memantau perjalanan penyakit dan hasi pengobatan serta timbulnya penyulit.

Usaha yang tertua untuk melacak adanya kenaikan titer kadar antibody terhadap S.typi yaitu dengan cara penentuan titer agglutinii O dan II dengan uji widal yang telah di pakai sejak tahun 1896. Uji widal yang menggunakan suspensi basil s.typhi atau paratyphi untuk menentukan titer agglutinin dalam serum penderita demam tifoid atau paratifoid, walaupun banyak mempunyai kelemahan, sampai sekarang ini masih merupakan imunoasay yang paling banyak dipakai untuk menunjang diagnosis demam typhoid di klinik. Antigen dari uji widal :

a. Antigen H (antigen flagella)Di buat dari S. typhi yang motil dengan permukaan koloni yang licin. Kuman dimatikan dengan larutan formalin 0,1%

b. Antigen O (antigen somatic)Di buat dari strain S. typhi yang tidak motil. Untuk membunuh kuman dipakai alkohol absolute dan sebagai pengawet

di pakai larutan phenol 0,5%. Sebelum dipakai konsentrasi alcohol harus di encerkan sampai menjadi 12%.c. Antigen PA (S.paratyphi A)

Di buat dari strain S.paratyphi A. untuk membunuh kuman dipakai formalin 0,1%.d. Antigen PB (S. paratyphi B

Dibuat dari strain S.paratyphi B. untuk membunuh kuman di pakai formalin 0,1%.Sebelum dipakai, suspense beberapa antigen tersebut diatas harus diencerkan lebih dahulu dengan larutan salin normal steril sampai mencapai kekeruhan sama dengan tabung nomor 3 dari Mc. Forland (3 unit Mc.farland yang sesuai dengan 9 x 10 kuman/ml).Dalam memilih antigen untuk uji widal, di anjurkan untuk memakai yang dibuat sendiri dari beberapa strain atau faga salmonella yang ada didaerah endemis yang bersangkutan daripada beberapa antigen baku yang dijual dipasaran dan dibuat dari beberapa strain dan faga salmonella yang berasal dari Negara lain, sebab kurang sensitive dan spesifik serta sering memberikan hasil negatif maupun positif semu. Sebaiknya untuk satu provinsi dipakai satu jenis antigen yang dibuat dari beberapa strain salmonella yang ditemukan diprovinsi yang bersangkutan. Untuk menurangi hasil yang negative semu dipakai anigen yang multistrain daripada antigen yang monostrain sebab antigen yang multistrain mempunyai spectrum yang lebih luas.

TES LBORATORIUM 1. Pemeriksaan widal (kualitatif) PRA ANALITIK 

Judul : pemeriksaan widal Tujuan : untuk mengetahui ada tidaknya antibody spesifik terhadap antigen salmonella SP dalam serum.Metode : slidePrinsip : adanya antibody salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam serum sampel akan bereaksi dengan antigen

yang terdapat dalam reagen widal. Reaksi dengan adanya aglutinasi. Dasar teori : secara antigenis salmonella typosa di bagi menjadi: antigen somatic atau antigen O, antigen flageller atau

antigen H, dan antigen Vi. Kegunaan pemeriksaan widal adalah mencari ada tidaknya zat anti dan mengukur titer zat anti trehadap kuman salmonella Sp dalam serum penderita tersangka. Typus abdominalis, antigen yang digunakan adalah suspense kuman salmonella Sp dan proteus Sp yang telah dimatikan dan diolah menjadi antigen O (antigen somatik) dan antigen H (antigen flagella). Jika salmonella masuk kedalam tubuh maka anti O lebih cepat muncul dan membeeri respon dari pada anti H, dan anti O lebi cepat hilang dari pada anti H.

1. Serum2. Reagen Widal3. Rotator atau batang pengaduk 4. Pipet tetes5. Slide ANALITIK 

Cara kerja1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Pipet satu tets serum (20µ) keadaan lingkaran yang terdapat dalam slide dengan kode O,H,HA dan CP dan CN3. Tambakan masing-masing satu tetes reagen widal sesuia dengan kode slide, begitu pula pada CN dan Cp

Page 8: Bahan 2.docx

4. Campur antigen dan serum dengan batang pengaduk berbeda dan lebarkan kemudian goyang-goyangkan selama satu menit

5. Amati reaksi yang terjadi. PASCA ANALITIK

Interpretasi Hasil :bi Posotif : Bila terjadi aglutinasi Negative : Bila tidak terjadi aglutinasi2. Pemeriksaan Widal (Semikuantitaif) PRA ANALITIK

Judul : pemeriksaan widalvTujuan : Untuk mengetahui ada tidaknya antibody spesoifik terhadap antigen salmonella Sp dalam serumMetode : Tabung Prinsip : adanya antibody salmonella typhi dan salmonella paratyphi dalam serum sampel akan bereaksi dengan antigen

yang terdapat dalam reagen widal. Reaksi dilihat dengan adanya aglutinasi

Alat Dan Bahan 1. Sampel serum2. Reagen widal 3. NaCl 0,9%4. Tabung Reaksi5. Klinipet 100 ul + tips6. Pipet 1 ml7. Rak tabung ANALITIK 

Cara Kerja :1. Siapkan alat dan bahan yang akan di gunakan 2. Susun 8 tabung reaksi di atas tabung untuk satu baris3. Tabung pertama diisi NaCl 0,9% ml4. Tabung kedua sampai pada tabung kedelapan diisi masing-masing 1 ml NaCl 0,9%5. Pipet 100 ul serum masukan kedalam tabung pertama tabung pertama dan homogenkan 6. Pindahkan 1 ml isi tabung pertama kedalam tabung kedua ke tabung dan seterusnya sampai tabung ke tujuh7. Buang 1 ml isi tabung ketujuh8. Tambahkan 1 tetes reagen widal yang positif pada masing-masing tabung, sedangakan tabung kedelapan

ditambakan 1 tetes control positif9. Inkubasi selama 24 jam pada suhu kamar10. Amati hasil reaksi. PASCA ANALITIK

Interpretasi Hasil Positif : terjadi aglutinasi Negative : tidak terjadi aglutinasi

3. Pemeriksaan Widal (Tubex TF) PRA ANALITIK

Judul : pemeriksaan widalTujuan : untuk mendeteksi demam typoid akut yang disebabkan oleh salmonella typhi melalui deteksi spesifik adanya

serum antibody Ig MMetode : invitro semikuantitatifPrinsip : Tes diagnosis in-vitro semikuantitatif untuk mendeteksi demam typhoid terhadap antigen S. typoid og

lopopolisakarida denan cara mengukur kemampuan serum antibody IgM tersebut dalam menghambat reaksi antara antigen berlabel partikel latex magnetic, tingkat inhibisi yang dihasilkan setara dengan konsentrasi antibody IgM dalam label skala warna

Persiapan Alata. Klinipet / pipet tetesb. Lempeng sumurc. Timerd. Pembanding warna Bahan

Page 9: Bahan 2.docx

a. Serumb. Specimen controlc. Reagen coklatd. Reagen biru ANALITIK

Cara kerja 1. Masukan 50 ul reagen coklat pada sumur 1 untuk control (-) sumur 2 untuk control (+) sumusr 3 unutk sampel2. Tekan control (-) pada sumur 1, control (+) pada sumur 2 dan sampel serum pada sumur 33. Kocok selama 2 menit4. Tambakan reagen biru pada masing-masing sumur sebanyak 100 ul5. Homogenkan dengan cara sedot sumur 10 X6. Kocok dengan rotentor selama 2 menit7. Tungu selama 2 jam untuk mengendap (bias di bantu dengan menggunakan magnet)8. Amati warna yang terjadi PASCA ANALITIK

Iterpretasi HasilWarna alkan terbentuk biru, sampel coklat, hasil di bandingkan dengan skala warna yang tersedia.

DEMAM BERDARAH DENGUEC. IMUNOASSAY UNTUK DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)

Demam berdarah dengue masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, sebab prevalensinya maupun angka kematiannya tergolong tinggi.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang termasuk virus Arbo.Manifestasi klinis dari penyakit in I amat bervariasi, mulai dari penyakit yang paling ringan , demam dengue

(DF) ,demam berdarah dengue (DHF), dan dengue shock syndrome (DSS).Beratnya manisfestasi klinis dari penyakit dengue dipengaruhi baik factor hostnya seperti ras, HLA, usia, dan

sekresi sitokin dari monosit, dan sel T, maupun oleh factor variasi.Peningkatan IL-6 sejalan dengan peningkatan beratnya penyakit pada penderita anak, dan dewasa, sedangkan

peningkatan titer IL-1 β sejalan dengan beratnya penyakit pada orang dewasa saja.Virus dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk A. aegypt atau A. albopictus yang mengandung virus dengue.Dalam rangka pemberantasan penyakit, di samping pemberantasan vektornya, perlu dilakukan pencarian kasus.

Untuk keperrluan pencarian kasus ini diperlukan sarana diagnostic yang andal,dan praktis.Hasil pemeriksaan laboratorium hematologi klinis walaupun dapat memberi pengarahan dalam menentukan

diagnosis klinis, namun penggunaan sarana seroimunodiagnostik akan memberikan andil dalam menentukan diagnosis pasti dari penyakit.

Struktur Antigen Virus DengueVirus dengue tergolong virus Arbo,dan termasuk dalam family virus Flavi bersama-sama dengan virus japanase

encephalitis.Virus dengue terdiri dari 4 serotipe, yaitu DEN-1,DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Struktur antigen dari ke-4 serotipe

ini sangat mirip satu dengan yang lain, namun antibody terhadap masing-masing serotype tidak dapat saling memberikan perlindungan silang.

Serotype DEN-2 lebih sering menyebabkan DHF, dan DSS sedangkan DEN-3 biasanya memberikan gejL klinis yang ringan (DF) dibeberapa Negara Amerika sebaiknya di Jakarta diduga serotype DEN-3 lebih berperan dalam terjadinya DHF.

Virus dengue mempunyai ukuran yang amat kecil ,diametnya sekitar 50 nm. Struktur morfologinya relative sederhana ,terdiri dari beberapa protein E pada selubung luarnya, protein C, dan M pada selubung dalamnya (kapsid),dan RNA untai tunggal pada genomnya. Beberapa protein secara biologis penting karena dapat bertindak sebagai hemalugtinin ataupun dapat juga mengaktifkan sel limposit T sehingga menghasilkan sitokin, dan menyebabkan sitolisis dari sel target atau merangsang sel limposit B untuk menjadi sel plasma, dan memproduksi antibody.RNA genome dikode untuk 3 protein structural ,yaitu :

1. Kapsid (C)2. Membrane (M),dan3. 7 protein nonstructural ,yaitu NS 1,NS 2a, NS 2b, NS3, NS 4a, NS 4b, dan NS 5

Immunopatogenesis Demam DengueTarget utama dari virus dengueadalah beberapa sel monosit atau makrofag. Walaupun beberapa sel yang lain

seperti sel Kupffer dari hepar dapat juga terkena.

Page 10: Bahan 2.docx

Diduga bahwa kebocoran kapiler pada DHF disebabkan oleh pelepasan sitokin (IL-β, dan TNF- α) serta plasminogen activar inhibitor oleh monosit (Chang dan Shaio,1994; Iyngkaran,1995), dan pelepasan IL-2,IFN-γ serta TNF-β oleh limposit T yang teraktivitas oleh infeksi virus tersebut (Kurane let al., 1989, dan Rothman et al.,1993).

Infeksi dengan virus dengue akan merangsang beberapa sel imunokompeten untuk memproduksi antibody.Antibody terhadap virus dengue dapat dibagi menjadi 2 kelompok:

1. Neutralizing antibody; serotype-specific, dan crossreactive.Antibody pertama yang dibentuk adalah neutralizing antibody yang dimulai sejak hari kelima dari penyakit.

Titer antibody ini mengikat amat cepat, lalu menurun secara lambat dalam waktu yang lama, dan biasanya bertahan seumur hidup.Neutralizing antibody ini merupakan antibody yang spessifik.

2. Non-neutralizing antibodyDi samping neutralizing antibody dibentuk juga antibody yang tidak dapat menetralkan atau non-neutralizing

antibody.Anti-NS-1 atau Pre-M pada sel limposit T sitotoksis mengikat antigen dalam sel target, dan menyebabkan sitolisis sel target yang tergantung pada adanya antibody (ADCC= antibody dependent cell cytolysis).Infeksin sekunder pada penderita yang telah mempunyai non-neutralizing antibody akan membangkitkan iimunisasi booster, dan menyebabkan peningkatan kadar abtibody yang amat tinggi.

Anti-NS 1(serotype crossreactive)Antibody ini akan berkaitan dengan virus yang memaparkan antigen dengue pada permukaannya, dan

membentuk kompleks virus-antibody yang akan mengktifkan komplemen, sehingga menimbulkan sitolisis (CMC= complement mediated cytolysis), dan mengeluarkan C 3a ,dan C 5a yang mengakibatkan kebocoran vaskuler ,merangsang agregasi trombosit,dan mengaktivasi proses koagulasi dengan segala akibatnya seperti renjatan(DHF atau DSS) atau DIC.

Bayi kurang dari satu tahun(neonates) dapat menderita demam berdarah dengue, dan sindroma renjatan dengue, walaupun infeksi baru pertama kali terjadi. Hal ini disebabkan oleh karena bayi tersebut telah mempunyai antibody dalam darahnya yang didapatkan secara pasif dari ibunya melalui plasenta.

Menurut Guzman (1987) infeksi primer dengan virus dengue pada anak usia 1-3 tahun tidak menimbulkan DHF tau DSS di Cuba. Antibody yang terikat pada partikel virus akan diikat oleh reseptor Fcy sel target , dan menyebabkan peningkatan infeksi yang tergantung pada antibody (ADE= antibody dependent enchancement). Akibatnya produksi sitokin dari sel target meningkat, dan menyebabkan terjadinya DHF dan DSS.

Pada infeksi virus dengue primer, titer antibody meningkat perlahan-lahan, dan mencapai suatu tingkatan dengan pola tertentu.

Sebaliknya pada infeksi sekunder dengan virus tersebut, antibody meningkat cepat mencapai suatu titer yang amat tinggi, dan pada kondisi biasanya terjadi reaksi dengan berbagai antigen virus flavi. Titer antibody yang biasanya hanya dijumpai pada sera penderita yang mendapat infeksi sekunder.

Seperti halnya pada infeksi jasad renik yang lain, maka pada infeksi primer dengan virus dengue kadar lgM akan meningkat lebih dahulu, dan mencapai kadar yang lebih tinggi daripada lgM.

Sebaliknya pada infeksi sekunder, lgG akan timbul lebih cepat, dan dalam kadar yang lebih tinggi daripada lgG.Menurut beberapa peneliti,lgM anti-dengue dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk konfirmasi demam berdarah

dengue terutama pada beberapa kasus fatal yang hanya mungkin bias diperoleh serum tunggal untuk pemeriksaan. Menurut Samsi titer lgG anti-dengue>1280 dengan cara emagglutibation inhibition test(HI) timbul lebih cepat dengan kadar yang lebih tinggi daripada lgM, sesuai dengan reaksi sekunder.sebaiknya titer lgG anti-dengue(tes HI)<640 timbulnya lebih lambat,dan dalam kadar lebih rendah daripada lgM, lebih sesuai dengan reaksi primer.

TES LABORATORIUM1. PEMERIKSAAN DENGUE PRA ANALITIK

Judul : pemeriksaan dengueMetode : ImunokromatografiTujuan : untuk mengetahui adanya virus Dengue dalam tubuhPrinsip : bilas antibody lgM dan lgG dari virus dengue dalam sampel akan ditemukan secara spesifik oleh antibody anti human lgM dan lgG yang terikat pada membrane netro selulosa sebagai fase padat, kemudian berikatan dengan anti dengue yang telah membentuk kompleks dengan gold babelled anti dengue monokorald antibody dan member warba pink pada garis test.

Alat dan bahan :1. Tabung reaksi2. Tees acon

Page 11: Bahan 2.docx

3. Serum

ANALITIKCara kerja :

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Teteskan serum atau plasma pada strip acon sebanyak 10 tetes3. Tambahkan larutan buffer sebanyak 3 tetes4. Baca hasil setelah 5-15 menit

PASCA ANALITIKInterpretasi Hasil :

Positif (+) : terrdapat2 garis warna pada daerah control dan test Negative (-) : hanya terbentuk satu garus pada daerah control Invalid : tidak terbentuk garis warna

Pembacaan Hasil :M M M MG G G GC C C C

Dengue primer Dengue sekunder Dengue sekunder Negative(infeksi primer) (infeksi Sekunder) diduga/tersangka

M M M M G G G GC C C C Keterangan :

Garis M = lgM Garis G = lgG Garis C = control Dinyatakan Batal bila tidak tampak garis control

http://junikomang.blogspot.com/2011/09/laporan-imunologi-sesemter-4.htmlTEST WIDAL

I. Tujuan Untuk membantu menegakkan pemeriksaan demam typhosa.

II. Metode Metode yang dipakai pada pemeriksaan ini adalah tabung aglutinasi. Teknik aglutinasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji hapusan (slide test) atau uji tabung (tube test). Uji hapusan dapat dilakukan secara cepat dan digunakan dalam prosedur penapisan sedangkan uji tabung membutuhkan teknik yang lebih rumit, tetapi dapat digunakan untuk konfirmasi hasil dari uji hapusan.

III. PrinsipPrinsip uji Widal adalah memeriksa reaksi antara antibodi aglutinin dalam serum penderita yang telah mengalami pengenceran berbeda-beda terhadap antigen somatik (O) dan flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga terjadi aglutinasi. Pengenceran tertinggi yang masih menimbulkan aglutinasi menunjukkan titer antibodi dalam serum.

IV. Dasar Teori Pemeriksaan widal ditujukan untuk mendeteksi adanya antibodi (didalam darah) terhadap antigen kuman Samonella typhi / paratyphi (reagen). Uji ini merupakan test kuno yang masih amat popular dan paling sering diminta terutama di negara dimana penyakit ini endemis seperti di Indonesia. Sebagai uji cepat (rapit test) hasilnya dapat segera diketahui. Hasil positif dinyatakan dengan adanya aglutinasi. Karena itu antibodi jenis ini dikenal sebagai Febrile agglutinin.Hasil uji ini dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga dapat memberikan hasil positif palsu atau negatif palsu. Hasil positif palsu dapat disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain pernah mendapatkan vaksinasi, reaksi silang dengan spesies lain (Enterobacteriaceae sp), reaksi anamnestik (pernah sakit), dan adanya faktor rheumatoid (RF). Hasil negatif palsu disebabkan antara lain : penderita sudah mendapatkan terapi antibiotika, waktu pengambilan darah kurang dari 1

Page 12: Bahan 2.docx

minggu sakit, keadaan umum pasien yang buruk, dan adanya penyakit imunologik lain.Demam typhoid (Typhoid Fever) merupakan suatu penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella typhi maupun Salmonella paratyphi A,B dan C yang masih dijumpai secara luas di negara berkembang yang terutama terletak di daerah tropis dan subtropis.

Gejala Umum Demam TyphoidUmumnya gejala klinis timbul 8-14 hari setelah infeksi yang ditandai dengan demam yang tidak turun selama lebih dari 1 minggu terutama sore hari, pola demam yang khas adalah kenaikan tidak turun selama lebih dari 1 minggu terutama sore hari, pola demam yang khas adalah kenaikan tidak langsung tinggi tetapi bertahap seperti anak tangga (stepladder), sakit kepala hebat, nyeri otot, kehilangan selera makan (anoreksia), mual, muntah, sering sukar buang air besar (konstipasi) dan sebaliknya dapat terjadi diare. Pada pemeriksaan fisik didapatkan peningkatan suhu tubuh, debar jantung relatif lambat (bradikardi), lidah kotor, hepatomegali dan splenomegali, kembung (meteorismus), pneumomia dan kadang-kadang dapat timbul gangguan jiwa. Penyulit lain yang dapat terjadi adalah pendarahan usus, perforasi, radang selaput perut (peritonitis) serta gagal ginjal. Petanda Serologi Demam TyphoidTubuh yang kemasukan Salmonella akan terangsang untuk membentuk antibodi yang bersifat spesifik terhadap antigen yang merangsang pembentukannya. Antibodi yang dibentuk merupakan petanda demam typhoid, yang dapat dikategorikan sebagai berikut : a. Aglutinin OTiter aglutinin O akan naik lebih dulu dan lebih cepat hilang daripada aglutinin H atau Vi, karena pembentukannya T independent sehingga dapat merangsang limposit B untuk mengekskresikan antibodi tanpa melalui limposit T. Titer aglutinin O ini lebih bermanfaat dalam diagnosa dibandingkan titer aglutinin H. Bila bereaksi dengan antigen spesifik akan terbentuk endapan seperti pasir. Titer aglutinin O 1/160 dinyatakan positif demam typhoid dengan catatan 8 bulan terakhir tidak mendapat vaksinasi atau sembuh dari demam typhoid dan untuk yang tidak pernah terkena 1/80 merupakan positif.b. Aglutinin H (flageller)Titer aglutinin ini lebih lambat naik karena dalam pembentukan memerlukan rangsangan limfosit T. Titer aglutinin 1/80 keatas mempunyai nilai diagnostik yang baik dalam menentukan demam typhoid. Kenaikan titer aglutinin empat kali dalam jangka 5-7 hari berguna untuk menentukan demam typhoid. Bila bereaksi dengan antigen spesifik akan terbentuk endapan seperti kapas atau awan. c. Aglutinin Vi (Envelop)Antigen Vi tidak digunakan untuk menunjang diagnosis demam thypoid. Aglutinin Vi digunakan untuk mendeteksi adanya carrier. Antigen ini menghalangi reaksi aglutinasi anti-O antibodi dengan antigen somatik. Selain itu antigen Vi dapat untuk menentukan atau menemukan penderita yang terinfeksi oleh Salmonella typhi atau kuman-kuman yang identik antigennya.DiagnosisTidak adanya gejala-gejala atau tanda yang spesifik untuk demam typhoid, membuat diagnosis klinik demam typhoid menjadi cukup sulit. Di daerah endemis, demam lebih dari 1 minggu yang tidak diketahui penyebabnya harus dipertimbangkan sebagai typhoid sampai terbukti apa penyebabnya. Diagnosis pasti demam typhoid adalah dengan isolasi/kultur Salmonella typhi dari darah, sumsum tulang, atau lesi anatomis yang spesifik. Adanya gejala klinik yang karakteristik demam typhoid atau deteksi respon antibodi yang spesifik hanya menunjukkan dugaan demam typhoid tetapi tidak pasti.

Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium meliputi pemeriksaan hematologi, urinalisa, kimia klinik, imunoserologi, mikrobiologi, dan biologi molekular. Pemeriksaan ini ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosis (adakalanya bahkan menjadi penentu diagnosis), menetapkan prognosis, memantau perjalanan penyakit dan hasil pengobatan serta timbulnya penyulit. (Simalab, 2007)Pemeriksaan laoratorium untuk menunjang diagonsis demam typhoid meliputi :A. HematologiPada penderita demam tifoid bisa didapatkan anemia, jumlah leukosit normal, bisa menurun atau meningkat, mungkin didapatkan trombositopenia dan hitung jenis biasanya normal atau sedikit bergeser ke kiri, mungkin didapatkan aneosinofilia dan limfositosis relatif, terutama pada fase lanjut. Jumlah trombosit normal atau menurun (trombositopenia). Penelitian oleh beberapa ilmuwan mendapatkan bahwa hitung jumlah dan jenis leukosit serta laju endap darah tidak mempunyai nilai sensitivitas, spesifisitas dan nilai ramal yang cukup tinggi untuk dipakai dalam membedakan antara penderita demam tifoid atau bukan, akan tetapi adanya leukopenia dan limfositosis relatif menjadi dugaan kuat diagnosis demam tifoid. (Prasetyo, 2006)B. Urinalisa

Page 13: Bahan 2.docx

Protein : bervariasi dari negatif sampai positif (akibat demam). Leukosit dan eritrosit normal; bila meningkat kemungkinan terjadi penyulit.C. Kimia KlinikEnzim hati (SGOT, SGPT) sering meningkat dengan gambaran peradangan sampai hepatitis Akut.D. Imunologi

1) Widal SlideDiagnosis Demam Tifoid / Paratifoid dinyatakan bila a/titer O = 1/160, bahkan mungkin sekali nilai batas tersebut harus lebih tinggi mengingat penyakit demam tifoid ini endemis di Indonesia. Titer O meningkat setelah akhir minggu.2) ELISA Salmonella typhi/ paratyphi lgG dan lgM Pemeriksaan ini merupakan uji imunologik yang lebih baru, yang dianggap lebih sensitif dan spesifik dibandingkan uji Widal untuk mendeteksi Demam Tifoid atau Paratifoid. Sebagai tes cepat (Rapid Test) hasilnya juga dapat segera di ketahui. Diagnosis Demam Typhoid/ Paratyphoid dinyatakan : bila lgM positif menandakan infeksi akut dan jika lgG positif menandakan pernah kontak/ pernah terinfeksi/ reinfeksi/ daerah endemik. 3) Tes TubexTes TUBEX® merupakan tes aglutinasi kompetitif semi kuantitatif yang sederhana dan cepat (kurang lebih 2 menit) dengan menggunakan partikel yang berwarna untuk meningkatkan sensitivitas. Spesifisitas ditingkatkan dengan menggunakan antigen O9 yang benar-benar spesifik yang ditemukan pada Salmonella serogrup D. Tes ini sangat akurat untuk diagnosis infeksi akut karena hanya mendeteksi antibodi IgM dan tidak mendeteksi antibodi IgG dalam waktu beberapa menit. (Prasetyo, 2006).Tes ini mempunyai sensitivitas dan spesifisitas lebih baik daripada uji Widal. Penelitian oleh Lim dkk (2002) mendapatkan hasil sensitivitas 100% dan spesifisitas 100%. Penelitian lain mendapatkan sensitivitas sebesar 78% dan spesifisitas sebesar 89%. Tes ini dapat menjadi pemeriksaan ideal, dapat digunakan untuk pemeriksaan secara rutin karena cepat, mudah dan sederhana, terutama di negara berkembang.E. Mikrobiologi Gall CultureUji ini merupakan baku emas (gold standard) untuk pemeriksaan Demam Typhoid/ paratyphoid. Interpretasi hasil : jika hasil positif maka diagnosis pasti untuk Demam Tifoid/ Paratifoid. Sebalikanya jika hasil negati, belum tentu bukan Demam Tifoid/ Paratifoid, karena hasil biakan negatif palsu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu antara lain jumlah darah terlalu sedikit kurang dari 2mL, darah tidak segera dimasukan ke dalam media Gall (darah dibiarkan membeku dalam spuit sehingga kuman terperangkap di dalam bekuan), saat pengambilan darah masih dalam minggu 1 sakit, sudah mendapatkan terapi antibiotika, dan sudah mendapat vaksinasi.Kekurangan uji ini adalah hasilnya tidak dapat segera diketahui karena perlu waktu untuk pertumbuhan kuman (biasanya positif antara 2-7hari, bila belum ada pertumbuhan koloni ditunggu sampai 7 hari). Pilihan bahan spesimen yang digunakan pada awal sakit adalah darah, kemudian untuk stadium lanjut/ carrier digunakan urin dan tinja.F. Biologi molecular PCR (Polymerase Chain Reaction) Metode ini mulai banyak dipergunakan. Pada cara ini di lakukan perbanyakan DNA kuman yang kemudian diindentifikasi dengan DNA probe yang spesifik. Kelebihan uji ini dapat mendeteksi kuman yang terdapat dalam jumlah sedikit (sensitifitas tinggi) serta kekhasan (spesifitas) yang tinggi pula. Spesimen yang digunakan dapat berupa darah, urin, cairan tubuh lainnya serta jaringan biopsi.PenatalaksanaanSampai sekarang masih dianut trilogi penatalaksanaan demam typhoid, yaitu :A) Pemberian antiboitik : bertujuan untuk menghentikan dan memusnahkan penyebaran kuman. B) Istirahat dan perawatan profesional : bertujuan mencegah komplikasi dan mempercepat penyembuhan. Pasien harus tirah baring absolut sampai minimal 7 hari bebas demam atau kurang lebih selama 14 hari.C) Diet dan terapi penunjang (stomatitis dan suportif) : Pasien diberi bubur saring, kemudian bubur kasar, dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat kesembuhan pasien. Juga diperlukan pemberian vitamin dan mineral yang cukup mendukung keadaan umum pasien. Diharapkan dengan menjaga keseimbangan dan homeostasis, sistem imun akan tetap berfungsi optimal.D) PrognosisTerapi demam tifoid yang cocok terutama jika pasien perlu dirawat secara medis pada stadium dini, sangat berhasil. Tetapi juga tergantung dari umur, keadaan umum, derajat kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella , serta cepat dan tepatnya pengobatan. Angka kematian pada anak anak 2,6%, dan pada orang dewasa 7,4%, rata – rata 5,7%.

EpidemiologiKarena penyebab demam tifoid secara klinis hampir selalu Salmonella yang beradaptasi pada manusia, sebagian besar kasus dapat ditelusuri pada karier manusia. Penyebab yang terdekat adalah air atau makanan yang terkontaminasi oleh karier manusia. Penyakit ini jarang di temukan secara epidemik, lebih bersifat sporadis, terpencar – pencar di suatu

Page 14: Bahan 2.docx

daerah, dan jarang terjadi lebih dari satu kasus pada orang serumah. Di Indonesia demam tipoid dapat ditemukan sepanjang tahun dan insidens tertinggi pada daerah endemik adalah terjadi pada anak – anak.PencegahanPencegahan penyakit dilakukan terutama dengan menjaga kebersihan makanan dan minuman, peningkatan hygiene pribadi, perbaikan sumber air untuk keperluan rumah tangga, peningkatan sanitasi lingkungan khususnya perbaikan cara pembuangan faeces manusia serta pemberantasan tikus dan lalat. Selain itu, pengawasan penjualan bahan makanan dan tempat pemotongan he

V. Alat dan Bahan A. Alat 1. Tabung reaksi 2. Rak Tabung 3. Sentrifuge 4. Objek gelas

B. Bahan 1. Larutan Nacl 2. Antisera 3. Serum Mahasiswa Pasien: Nama : Putu Ayu Suryaningsih Umur : `19 tahun Jenis kelamin : Perempuan

VI. Cara Kerja a. Preparasi sampel darah mahasiswa 1. Diambil darah vena mahasiswa 5 cc 2. Diletakkan di tabung sentrifuge 3. Disentrifuge 3000rpm selama 15 menit 4. Diambil serumnya.

b. Pemeriksaan Widal dengan tabung aglutinasi 1. Disiapkan 7 buah tabung reaksi 2. Masing-masing tabung diisi 1,9 ml NaCL dan 0,1 ml serum 3. Dari tabung 1 dipipet 1 ml dipindahkan ke tabung 2 demikian seterusnya 4. Dipipet 10 µL sampel pada tabung dan diteteskan pada objek gelas 5. Diteteskan reagen (± 50 µL) 6. Dilihat aglutiniasi setelah 1 menit dan digoyang

Keterangan: A = 10 µL serum B = 1 tetes antisera

7. Dihentikan pemeriksaan jika mendapatkan hasil negative

Interpretasi hasil: Tabung : I II III IV V VI VII Reaktif : 1/20 1/40 1/80 1/160 1/320 1/640 1/1280

a. Cara kerja metode slide aglutinasi 1. Disiapkan alat dan bahan 2. Diteteskan 20 µL serum pada masing-masing lingkaran yang ada pada slide (3 lingkaran) 3. Dipipet 1 tetes antisera A, B, D pada lingkaran-lingkaran tersebut 4. Diamati aglutinasi yang terjadi 5. Karena hasil positif, jadi dilanjutkan ke pengenceran selanjutnya

Keterangan: A = 20 µL serum

Page 15: Bahan 2.docx

B = 1 tetes antisera 6. Diteteskan 10 µL serum pada masing-masing lingkaran yang ada pada slide (3 lingkaran) 7. Dipipet 1 tetes antisera A, B, D pada lingkaran-lingkaran tersebut

Keterangan: A = 20 µL serum B = 1 tetes antisera

8. Diamati aglutinasi yang terjadi 9. Karena hasil positif, jadi dilanjutkan ke pengenceran selanjutnya 10. Diteteskan 10 µL serum pada masing-masing lingkaran yang ada pada slide (3 lingkaran) 11. Dipipet 1 tetes antisera A, B, D pada lingkaran-lingkaran tersebut

Keterangan: A = 5 µL serum B = 1 tetes antisera

Intrepretasi hasil Reagen Sampel Hasil 1 tetes 20 µL 1/80 1 tetes 10 µL 1/160 1 tetes 5 µL 1/320

VII. Data Hasil Pengamatan a. Hasil Pemeriksaan cara tabung aglutinasi Salmonella O antigen group A : negative Salmonella O antigen group B : negative Salmonella O antigen group C : negative Salmonella O antigen group D : negative Salmonella H antigen group A : negative Salmonella H antigen group B : negative Salmonella H antigen group C : negativeSalmonella H antigen group D : negative

b. Hasil pemeriksaan dengan slide aglutinasi a. Pengenceran 1/180 Salmonella H antigen group A : positif Salmonella H antigen group B : positif Salmonella H antigen group D : positif

b. Pengenceran 1/160 Salmonella H antigen group A : positif Salmonella H antigen group B : positif Salmonella H antigen group D : positif

c. Pengenceran 1/320 Salmonella H antigen group A : positif Salmonella H antigen group B : positif Salmonella H antigen group D : positif

VIII. Pembahasan a. Pemeriksaan cara tabung aglutinasi Pemeriksaan sampel darah dengan tes widal ini bertujuan untuk membantu menegakkan diagnose pada pasien demam tifoid. Pada praktikum ini diperoleh hasil pemeriksaan sampel darah negative, ini menunjukkan sampel darah pasien tidak ditemui adanya antibody terhadap kuman salmonella pada tubuh. Pemilik sampel ini dalam keadaan sehat, praktikan mengetahuinya karena sampel yang dipakai dari sampel mahasiswa. Praktikum ini menggunakan NaCl yang bertujuan saar pengenceran, antisera yang ditambahkan berguna untuk

Page 16: Bahan 2.docx

mengetahui aglutinasi atau tidak, karena antiresa akan berekasi dengan sampel, jika hasil positif akan terjadi aglutinasi. Pemeriksaan ini dihentikan karena hasil yang diperoleh negative, jika pemeriksaan ini dilanjutkan hasil yang diperoleh akan tetap negative.

b. Pemeriksaan cara slide aglutinasi Pemeriksaan sampel serum yang dibawakan dari rumah sakit memperoleh hasil positif sampai pengenceran ketiga sampel yang diperiksa dengan antisera Salmonella H antigen group A, B dan D tetap hasilnya positif, hal ini menandakan adanya antibody terhadap kuman salmonella pada tubuh. Hasil positif dilanjutkan ke pengenceran selanjutnya, ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan bakteri salmonella mencemari darah, seperti pemeriksaan yang diperoleh hasil positif hingga pengenceran 1/320 yang berarti kemungkinan dalam 1 ml darah terdapat 320 kuman salmonella. Kelemahan uji widal ini yaitu rendahnya sensitivitas dan spesifitas serta sulitnya melakukan interpretasi hasil, akan tetapi uji widal yang positif akan memperkuat dugaan pada tersangka penderita demam tifoid. Saat ini walaupun telah digunakan secara luas di seluruh dunia, manfaatnya masih diperdebatkan dan sulit dijadikan pegangan karea belum ada kesepakata akan nilai standar aglutinasi. Beberapa hal yang sering disalah artikan: a. Pemeriksan widal positif dianggap ada kuman dalam tubuh, hal ini pengertian yang salah. Uji widal hanya menunjukkan adanya antibody terhadap kuman salmonella. b. Pemeriksaan widal yang hilang setelah pengobatan dan menunjukkan hasil potf diangga masih menderita tifus, hal ini juga pengertian yang salah. Setelah seseorag menderita tifus dan mendapatakan pengobatan, hasil uji widal tetap postif untuk waktu yang lama sehingga uji widal tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk menyatakan kesembuhan. IX. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum didapat hasil sebagai berikut: a. Pemeriksaan cara tabung aglutinasi memperoleh hasil negative b. Pemeriksaan cara slide aglutinasi memperoleh hasil positif hingga pengenceran 1/320 yang menunjukkan kemungkinan dalam 1 ml dara terdatap 320 kuman salmonella. Melalui praktikum praktikan dapat memahami cara pemeriksaan widal

http://artikesehatan.wordpress.com/dbd/Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) – Pengertian, Penyabab & Gejala DBD

A. Pengertian / Arti Definisi dan Penyebab DBDPenyakit demam berdarah dengue atau yang disingkat sebagai DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti betina lewat air liur gigitan saat menghisap darah manusia.Selama nyamuk aides aigypti tidak terkontaminasi virus dengue maka gigitan nyamuk dbd tersebut tidak berbahaya. Jika nyamuk tersebut menghisap darah penderita dbd maka nyamuk menjadi berbahaya karena bisa menularkan virus dengue yang mematikan. Untuk itu perlu pengendalian nyamuk jenis aedes aegypti agar virus dengue tidak menular dari orang yang satu ke orang yang lainB. Gejala Orang Yang Terserang Penyakit Demam Berdarah Dengue / DBD1. Badan demam panas tinggi lebih dari 2 hari2. Nyeri pada ulu hati3. Terdapat bercak bintik merah di kulit yang tidak hilang walau ditekan, ditarik, diregangkan dan lain sebagainya.4. Bisa mengeluarkan darah dari hidung (mimisan), muntah darah, dan melalui buang air besar.5. Penderita bisa pucat, gelisah, ujung kaki dan ujung tangan dingin.Orang yang terindikasi terserang demam berdarah harus secepatnya diberi pertolongan medis dengan dibawa ke puskesmas, dokter atau rumah sakit untuk diobati. Terlambat memberi pertolongan pada penderita dbd dapat menyebabkan penderita meninggal dunia.C. Informasi TambahanSerangan penyakit DBD (demam berdarah dengue bisa muncul kapan saja sepanjang tahun dan bisa menyerang siapa saja mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, orang yang sehat kuat hingga yang sedang sakit, orang yang tinggal di perumahan mewah sampai yang gelandangan semua bisa kena penyakit Demam Berdarah Dengue yang berbahaya dan mematikan.Penyakit DBD berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat. Masyarakat yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan ancaman penyakit berbahaya merupakan lokasi yang sangat baik sebagai endemik dbd. Deperlukan kesadaran dan peran aktif semua lapisan masyarakat untuk mengenyahkan demam berdarah dengue dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Page 17: Bahan 2.docx

http://permathic.blogspot.com/2012/03/penyebab-gejala-pencegahan-serta.htmlMusim Hujan... adalah musim yang unik, karena ketika musim hujan pasti akan diiring dengan musim – musim lainnya. Misalnya musim buah buahan sebab akan banyak pohon berbuah ketika musim hujan. Selain itu biasanya musim hujan akan diiringi juga dengan musim banjir di banyak tempat. Tapi yang terpenting dari semua itu yang pasti biasanya akan muncul musim penyakit. Seperti flu, demam, malaria dan yang lebih berbahaya dari semua itu ialah penyakit DBD ( demam berdarah dangue ) . Sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan. DBD ini banyak di temukan di daerah tropis yang curah hujannya cukup tinggi. Sebab nyamuk akan mudah berkembang biak di daerah yang tergenang air. Umumnya sering terjadi di daerah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Biasanya penyakit demam berdarah akan di tandai dengan gejala sebagai berikut :Masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :

1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 - 40 derajat Celsius).2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar

dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 - 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3

(Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia),

sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Sebenarnya demam berdarah dapat dicegah, Pencegahan Demam berdarah dapat berupa : 3M

Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin, seperti bak mandi dan kolam. Sebab bisa mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab ikan akan memakan jentik nyamuk.

Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika setelah melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tempat air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab nyamuk demam berdarah sangat menyukai air yang bening.

Mengubur. Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air.Jika Anda yang sudah terlanjur terserang penyakit demam berdarah maka cara pengobatanya antara lain :Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.