Bab1 (Dede Imas)

download Bab1 (Dede Imas)

of 6

description

proposal

Transcript of Bab1 (Dede Imas)

Judul: Pengaruh ekstrak Bawang Putih terhadap pertumbuhan Kanker pada model Mencit kanker.Bab IPendahuluan A. Latar BelakangKanker adalah penyakit yang muncul karena adanya sel-sel abnormal yang perkembangannya tidak terkontrol. Sel-sel kanker tersebut dapat menyebar luas ke seluruh bagian tubuh melalui sistem peredaran darah. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker. Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam 2 golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua gologan umur, namun lebih sering menimpa orang yang berusia 40 tahun. Umumnya sebelum kanker meluas atau merusak jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan adanya keluhan ataupun gejala. Bila sudah ada keluhan atau gejala, biasanya penyakitnya sudah lanjut. Terdapat sekitar 100 jenis kanker yang saat ini mengancam kehidupan manusia, seperti kanker otak, kanker payudara, kanker kulit, kanker prostat, kanker hati dan sebagainya. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Menurut WHO jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah sekitar 7 juta orang, dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang. Jika tidak dikendalikan, diperkirakan 26 juta orang akan menderita kanker dan 17 juta meninggal karena kanker pada tahun 2030. Ironisnya, kejadian ini akan terjadi lebih cepat di negara miskin dan berkembang (International Union Against Cancer /UICC, 2009).prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk atau sekitar 330 orang. Kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim, sedangkan pada laki-laki adalah kanker paru-paru dan kanker kolorektal. Sedangkan berdasarkan data Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, kanker payudara menempati urutan pertama pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia (16,85%), disusul kanker leher rahim (11,78%).Faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di Indonesia yaitu prevalensi merokok 23,7%, obesitas umum penduduk berusia 15 tahun pada laki-laki 13,9% dan pada perempuan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2% (data Riskesdas tahun 2007).Tingginya tingkat kematian akibat kanker terutama di Indonesia antara lain disebabkan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker, faktor-faktor resiko terkena kanker, cara penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat. Tidak sedikit dari mereka yang terkena kanker, datang berobat ketempat.Kanker dapat di obati dengan beberapa cara diantaranya dengan cara medis dan secara tradisional. Pengobatan secara tradisional bertujuan untuk meningkatkan kekebalan/ketahanan tubuh sehingga dapat melawan sel-sel kanker. Sedangkan pengobatan kanker secara medis memiliki prinsip utama membunuh/merusak sel-sel kanker. Pengobatan kanker secara medis salahsatunya yaitu kemoterapi (pemberian obat-obatan anti kanker atau sitokina). Kemoterapi adalah penghancuran sel-sel kanker dengan menggunakan obat. Obat yang digunakan dalam terapi kemoterapi dapat berupa obat oral (tablet) atau, yang lebih umum, berupa obat cair yang disuntikkan langsung ke pembuluh darah. Obat kemoterapi juga dikenal sebagai obat sitotoksik atau anti-kanker. Pengobatan dengan kemoterafi akan menimbulkan efek samping, di antaranya rambut rontok, mual dan muntah, diare dan konstipasi, kelelahan, infeksi, penurunan fungsi ginjal, pendarahan dan sebagainya. Efek samping dari kemoterapi tersebut, jelas tidak bisa dihilangkan karena merupakan proses alami akibat dari masuknya racun ke dalam tubuh. Sehingga yang bisa dilakukan oleh mereka yang menjalani kemoterapi hanya dengan mengatasinya agar efek samping tersebut dapat ditekan seminim mungkin, dan tidak berkembang menjadi penyakit baru. Sedangkan dengan penggunaan obat herbal, tidak akan menimbulkan efek samping. Pengobatan kanker secara tradisional meliputi pengobatan dengan herbal anti Kanker, akupunktur, akupresur, homeopati, aromaterapi, dll. Pengobatan tradisional ini dimanfaatkan sebagai pelengkap/komplementer dari pengobatan kanker secara medis. Sedangkan Pengobatan kanker dengan penggunaan obat herbal adalah suatu pengobatan dengan menggunakan berbagai macam ekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Salah satu contohnya yaitu, bawang putih (Allium sativum). Bawang putih(Allium sativum) berasal dari Asia tengah, tinggi sekitar 50-60 cm dan termasuk kedalam family Liliacea. Bawang putih (allium sativum) termasuk genus afflum atau di Indonesia lazim disebut bawang putih. Bawang putih termasuk klasifikasi tumbuhan terna berumbi lapis atau siung yang bersusun. Bawang putih tumbuh secara berrumpun dan berdiri tegak sampai setinggi 30 -75 cm, mempunyai batang semu yang terbentuk dari pelepah-pelepah daun. Helaian daunnya mirip pita, berbentuk pipih dan memanjang. Akar bawang putih terdiri dari serabut-serabut kecil yang bejumlah banyak. Dan setiap umbi bawang putih terdiri dari sejumlah anak bawang (siung) yang setiap siungnya terbungkus kulit tipis berwarna putih. Bawang putih yang semula merupakan tumbuhan daerah dataran tinggi, sekarang di Indonesia, kandungan kimia dari umbi bawang putih per 100 gram adalah: Alisin 1,5% merupakan komponen penting dengan efek antibiotik, Protein sebesar 4,5 gram, Lemak 0,20 gram, Hidrat arang 23,10 gram, Vitamin B 1 0,22 miligram, Vitamin C 15 miligram, Kalori 95 kalori, Posfor 134 miligram, Kalsium 42 miligram, Zat besi 1 miligram, Air 71 gram. Di samping itu dari beberapa penelitian umbi bawang putih mengandung zat aktif alicin, awn, enzim alinase, germanium, sativine, sinistrine, selenium, scordinin, nicotinic acid . Bawang putih menghasilkan efek anti peradangan, anti tumor, hipoglisemik dan pengurangan lipid (zat organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol). Maka dari itu Bawang putih dapat membantu menghindari kanker yang dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh University of Minnesota. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa resiko terkena kanker di usia tua berkurang sebanyak 50% bila mengkonsumsi bawang putih secara rutin. Apakah Bawang putih dapat menekan pertumbuhan kanker pada mencit yang di induksi oleh senyawa .... Penelitian ini di lakukan berdasarkan pengalaman...B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan masalah dari penelitian ini Apakah ekstrak bawang putih dapat menekan pertumbuhan kanker pada mencit?C. Pembatasan MasalahDalam penelitian ini masalah di batasi pada :

D. Tujuan PenelitianTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah ekstrak bawang putih dapat menekan pertumbuhan kanker pada mencit?E. Manfaat penelitian Manfaat penelitian ini adalah:Melalui penelitian ini di harapkan memberikan informasi bagi masyarakat terutamanya bagi penderita kanker mengenai manfaat bawang putih terhadap pertumbuhan sel kanker.