BAB XIII
description
Transcript of BAB XIII
BAB XIII
UTANG & ASPEK INTERNASIONAL
PENGANTAR
• Mulai pemerintahan ORLA, Indonesia sudah berutang & pemerintahan ORBA, utang Indonesia semakin bertambah, walaupun dlm persentase naik turun sesuai dg penerimaan dari MIGAS, PERPAJAKAN, & BUKAN PAJAK.
MANAJEMEN UTANG
• Indonesia dikatakan menganut anggaran berimbang, itu hanya pernyataan politik. Kenyataannya anggaran yg dilaksanakan pemerintah hakikatnya menganut asas pembiayaan defisit.
• Pembiayaan defisit oleh pemerintah ditutup dg pinjaman jangka panjang maupun jangka pendek; baik dari dalam maupun luar negeri.
• Utang dalam negeri ORLA US$ 25 miliar, sekarang US$ 71,9 miliar.
• Utang luar negeri adalah sebagai dana pendamping, namun kalau sdh mencapai 35,2 % dari anggaran, terutama bukan pendamping lagi. Oleh karena itu manajemen utang perlu dilakukan secara hati-hati.
• Indonesia dewasa ini & yg akan dtg memperkirakan: Dept Service Ratio (DSR) msh tinggi. DSR: ukuran kemampuan membayar kembali utang & bunga. Indonesia msh dlm keadaan bahaya krn DSR-nya mencapai 39,1% (1998/1999) padahal seharusnya sekitar 20-25%
ASPEK INTERNASIONAL
• Konsekuensi adanya utang luar negeri: pembayaran utang pokok & ini tercantum dlm Neraca Pembayaran (Balance of Payment/ BOP)
• Adanya kerjasama Ekonomi Internasional dlm Bidang:
1) Perdagangan: AFTA, APEC, & WTO2) Moneter, keuangan & perbankan: kerja sama
bank sentral, & IMF3) Pembangunan: Bank Dunia, ADB, IDB, CGI, &
OELF