Panduan KKN Edisi XIII

download Panduan KKN Edisi XIII

of 12

Transcript of Panduan KKN Edisi XIII

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    1/39

    PETUNJUK PELAKSANAAN

    KULIAH KERJA NYATA

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 

    EDISI XIII 

    PUSAT PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATA (KKN)

    LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT(LP2M)

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    2/39

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    3/39

    KATA PENGANTAR  

    Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajibdiikuti oleh semua mahasiswa S1 Universitas Negeri Semarang (Unnes). Keberadaan

    kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

     pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tidak akan berartitanpa dilandasi oleh penelitian. Demikian juga substansi perkuliahan kurang optimalmanfaatnya tanpa didasari hasil penelitian. Oleh karena itu untuk membantu

    menyelesaikan permasalahan masyarakat, bahan perkuliahan dan temuan-temuan

     penelitian hendaknya dapat diabdikan kepada masyarakat.

    Kegiatan KKN dilaksanakan secara interdisipliner dan merupakan bentuk pengintegrasian antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat, yang konsepnya berbeda dengan bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa yang

    lain. Kegiatan KKN Unnes tidak hanya menyiapkan mahasiswa menjadi manusia

     pembangunan, tetapi juga wujud dari tanggung jawab perguruan tinggi melalui pengabdian mahasiswa. Kegiatan tersebut dimaksudkan untuk membantu memecahkan

     persoalan pembangunan yang dihadapi oleh masyarakat guna mewujudkan kesejahteraandengan tetap memperhatikan pemeliharaan lingkungan (konservasi)yang tidak hanyaterbatas secara fisik saja tetapi lebih dari itu, yakni bersifat hakiki dalam menjaga

    keseimbangan hak dan kewajiban. Hal ini sesuai dengan misi Universitas Negeri

    Semarang sebagai Universitas Konservasi.

    Dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKN, Lembaga Penelitian dan Pengabdiankepada Masyarakat Unnes sebagai unsur pelaksana, memandang perlu untuk menerbitkan

    Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes, agar dapat dijadikan sebagai

     pedoman untuk mengarahkan kegiatan supaya sesuai dengan harapan dan kaidah-kaidah

    ilmiah.

    Akhirnya, dengan terbitnya buku petunjuk ini, saya mengucapkan terima kasihkepada Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata, Tim Penyusun, serta semua pihak yang

    telah membantu penyusunan buku ini.

    Semoga Buku Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Unnes ini, dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan KKN di lingkungan Unnes

    dan masyarakat luas.

    Semarang, Maret 2015

    Ketua LP2M Unnes,

    Prof. Dr. Totok Sumaryanto F., M.Pd

     NIP. 196410271991021001

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    4/39

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pendewasaan dan pemandirian

    manusia secara sistematis agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab.

    Menjalani kehidupan secara bertanggung jawab berarti berani mengambil keputusan

    dan tindakan yang bijaksana dan berani menanggung segala konsekuensi yang

    ditimbulkan. Demi cita-cita ini Universitas Negeri Semarang (Unnes) melaksanakan

     pendidikan dengan cara membekali dan mengembangkan kecakapan, keterampilan,

    kepekaan, dan kecintaan mahasiswa terhadap pemberdayaan dan pembangunan

    kehidupan umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.

    Peran perguruan tinggi dalam pembangunan tidak saja mendidik generasi muda

    dalam menyiapkan dirinya menjadi manusia pembangunan dan mengkaji serta

    mengembangkan IPTEKS yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tetapi juga

    menjamin bahwa IPTEKS yang relevan dengan kebutuhan pembangunan itu benar-

     benar sampai kepada masyarakat dan dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Ilmu

     pengetahuan, teknologi, dan seni hanya mempunyai makna apabila dapat diterima dan

    dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat yang memerlukan untuk dapat

    meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus dapat

    meyakinkan dirinya sendiri, melalui berbagai kegiatan tri dharmanya, untuk

    membuktikan bahwa ipteks-nya memang relevan, dapat diterima dan dapat

    dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pembangunan.

    Peningkatan dan pengembangan yang terangkum dalam Tri Dharma Perguruan

    Tinggi adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada

    masyarakat. Ketiga dharma itu dilaksanakan dengan proporsi yang seimbang,

    harmonis, dan terpadu dengan harapan agar kelak para lulusan Unnes dapat menjadi

    manusia yang berilmu pengetahuan memadai dalam bidangnya masing-masing,

    mampu melakukan penelitian, dan bersedia mengabdikan diri demi kemaslahatan

    umat manusia pada umumnya dan masyarakat Indonesia pada khususnya.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    5/39

    Kompetensi mahasiswa tidak hanya dibentuk melalui kegiatan belajar di

    kampus, tetapi juga di luar kampus, yaitu dilingkungan masyarakat. Untuk

    mempraktekkan ilmu dan menerapkan hasil penelitian yang dilakukan oleh sivitas

    akademika, maka diperlukan media yang mendukung. Kuliah Kerja Nyata (KKN)

    merupakan sebuah media yang efektif dan edukatif. Mahasiswa diterjunkan di tengah-

    tengah masyarakat, baik masyarakat perkotaan, pedesaan, maupun kelompok

    masyarakat tertentu misalnya perusahaan, klub, perkumpulan atau sanggar. Mereka

    akan dapat menangkap dan menghayati denyut nadi kehidupan masyarakat dengan

     berbagai permasalahan yang ada sehingga persoalan-persoalan, sumber-sumber daya

    yang telah dan belum dimiliki, dan solusi-solusi yang diperlukan sesuai dengan

    aspirasi.

    Pada prinsipnya KKN merupakan salah satu kegiatan Pengabdian Pada

    Masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi sebagai upaya menerapkan ilmu yang

    diperoleh, hasil hasil penelitian dibidang ipteks untuk meningkatkan kesejahteraan

    hidup masyarakat. Pelaksanaan KKN merupakan kegiatan akademik perguruan tinggi,

    yang dimanifestasikan melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan

     pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu,

     pelaksanaan program KKN juga harus dilaksanakan secara ilmiah, sinergis dan

     professional.

    Kegiatan KKN merupakan proses pembelajaran mahasiswa melalui berbagai

    kegiatan langsung di tengah-tengah masyarakat, dan mahasiswa berupaya untuk

    menjadi bagian dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika

    yang terjadi di masyarakat. Keterlibatan mahasiswa bukan saja sebagai kesempatan

    mahasiswa belajar dari masyarakat, namun juga memberi pengaruh positif dan aktif

    terhadap pengembangan masyarakat, sehingga memberi warna baru dalam

     pembangunan masyarakat secara positif. Pengembangan masyarakat dapat diwujudkan

    melalui program Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya).

    Posdaya merupakan wadah antar keluarga yang kondisi sosial ekonomi dan

     budayanya bervariasi, mulai dari keluarga prasejahtera sampai pada keluarga sejahtera

     plus. Melalui wadah posdaya diharapkan mereka dapat bersatu, menguatkan budaya

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    6/39

    gotong-royong dan bersama-sama peduli saling tolong-menolong membangun

    keluarga.

    Mata kuliah KKN dengan bobot 4 sks wajib ditempuh oleh semua mahasiswa

     program strata 1 Unnes, yang disiapkan dalam rangka mengembangkan kompetensi

    mahasiswa melalui pengalaman nyata di masyarakat. Dengan pengalaman tersebut,

    mahasiswa diharapkan mendapatkan kemampuan generatif yang berupa life skills 

    (kecakapan hidup) seperti kemampuan berfikir dan bernalar secara analitik,

     berdasarkan sumber empirik dan realistik.Hal tersebut dimaksud agar mahasiswa

    dapat merancang dan melaksanakan program, baik secara individu maupun kelompok

    dalam membantu mengatasi permasalahan yang ada, bekerja sama dengan orang lain,

    mengatur diri sendiri, dan melatih keterampilan dalam bekerja. Dengan demikian,

    mahasiswa akan mendapatkan wawasan, pengalaman, dan keterampilan dalam

     bermasyarakat.

    B. Pengertian

    KKN adalah suatu kegiatan intrakurikuler yang memadukan pelaksanaan tri

    dharma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat)

    dengan cara memberikan kepada mahasiswa pengalaman belajar dan bekerja dalam

    kegiatan pembangunan masyarakat sebagai wahana penerapan dan pengembangan

    ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme kerja,

    dan persyaratan tertentu.

    KKN merupakan kegiatan yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan

     berkaitan dengan berbagai sektor pembangunan. Dengan demikian, pendekatan yang

    digunakan adalah pendekatan interdisipliner dan lintas sektoral. Kegiatan dan

     pengelolaan KKN dapat menjamin diperolehnya pengalaman belajar melakukan

    kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkrit yang bermanfaat bagi mahasiswa

    dan masyarakat dimana mereka ditempatkan. Selain itu, kegiatan dan pengelolaan

    KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik  – teoritik dan dunia

    empirik.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    7/39

    C. Dasar Penyelenggaraan Kuliah Kerja Nyata

    KKN merupakan salah satu program dalam pendidikan tinggi di Universitas

     Negeri Semarang yang berdasar pada:

    1.  Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

    (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    4301);

    2.  Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

    (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor

    3859);

    3.  Keputusan Presiden:

    a.   Nomor 271 Tahun 1965 tentang Pengesahan Pendirian IKIP Semarang;

     b.   Nomor 124 Tahun 1999 tentang Perubahan Institut Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan (IKIP) Semarang, Bandung, dan Medan menjadi Universitas;

    4.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2009 tentang Organisasi

    dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang;

    5.  Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 8 Tahun 2011 tentang Statuta

    Universitas Negeri Semarang;

    6.  Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor

    260/MPK.A4/KP/2014 tentang Pengangkatan Rektor Universitas Negeri

    Semarang Masa Jabatan Tahun 2014 –  2018;

    7.  Surat Keputusan Rektor tentang Penetapan Unnes sebagai Universitas Konservasi

     No. 22 Tahun 2009 Tanggal 8 Juni 2009.

    8.  Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 01 Tahun 2010 tentang

    Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi Mahasiswa Universitas Negeri

    Semarang.

    9.  Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 2 Tahun 2011 tentang

    Perubahan atas Peraturan Rektor Nomor 1 Tahun 2010 tentang Pedoman Kuliah

    Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswa Universitas Negeri Semarang.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    8/39

    10.  Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 16 Tahun 2015 tentang

    Petunjuk Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata bagi Mahasiswa Universitas Negeri

    Semarang.

    D. Dasar Konseptual

    Dasar konseptual pelaksanaan KKN Unnes adalah sebagai berikut. Pertama,

    keterpaduan ketiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN merupakan program

    kegiatan lapangan yang memadukan aspek-aspek pendidikan dan pengajaran,

     penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang pelaksanaannya tidak

    terpisahkan dari tujuan dan isi kurikulum yang berfungsi sebagai penghubung

    konsep-konsep akademis dengan realita kehidupan masyarakat. Tujuannya adalah

    memperkaya pengalaman teoritis melalui pengalaman praktis di lapangan,

    mematangkan kepribadian mahasiswa dan menumbuhkan rasa percaya diri dengan

    cara mahasiswa diajak untuk mengamati, menganalisis, dan menarik simpulan untuk

    memecahkan suatu masalah yang sekaligus dalam upaya mengamalkan ilmu

     pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasai secara ilmiah.

    Kedua, pendekatan interdisipliner dan komprehensif. Permasalahan kehidupan

    masyarakat selalu mempunyai kaitan satu dengan yang lainnya, sehingga pemecahan

    masalah tersebut lebih efektif dengan pendekatan interdisipliner dan komprehensif.

    KKN memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam pembentukan pola

     pikir dan pola kerja interdisipliner dan komprehensif. Pelaksanaannya dilakukan oleh

    sejumlah mahasiswa yang berasal dari berbagai disiplin ilmu (fakultas, jurusan, dan

     program studi) yang berbeda. Karakteristik inilah yang membedakan antara KKN

    dengan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL), Kuliah Kerja Lapangan (KKL), Kemah

    Kerja Mahasiswa (KKM), maupun Praktek Kerja Lapangan (PKL).

    Ketiga, lintas sektoral. Pola pelaksanaan pembangunan merupakan proses

    keterpaduan antarsektor. KKN memberikan pengalaman pelaksanaan pola pikir dan pola kerja lintas sektoral yang membutuhkan kerjasama antar lembaga dan instansi

    yang terkait sehingga mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar sebagai

     penghubung antar sektor dalam proses pemberdayaan dan pembangunan.

    Keempat, pragmatis. Artinya adalah bahwa program-program kegiatan yang

    direncanakan pada dasarnya bertumpu pada persoalan nyata di lapangan, dapat

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    9/39

    dilaksanakan sesuai dengan daya dukung sumber-sumber daya yang tersedia di

    lapangan, dan digunakan untuk mendatangkan manfaat bagi masyarakat baik dalam

     jangka pendek maupun jangka panjang dengan mengimplementasikan program-

     progam Posdaya.

    Kelima, partisipatif. KKN adalah proses interaktif dan sinergis antara

    mahasiswa dan masyarakat. Konsekuensinya adalah keterlibatan kedua belah pihak

    dalam setiap kegiatan mutlak diperlukan, yaitu dari perencanaan program,

     pelaksanaan, upaya pendanaan, dan evaluasi hasil. Keterlibatan secara aktif ini

    memberikan pengalaman baik mahasiswa maupun masyarakat utamanya dalam

    memecahkan masalah yang dihadapi secara mandiri.

    E. Prinsip Pelaksanaan

    Kuliah Kerja Nyata Unnes berdasarkan prinsip:

    1.  KKN dilaksanakan atas dasar tanggung jawab bersama antara Universitas Negeri

    Semarang dan Pemerintah Kota, Kabupaten atau lembaga lain sebagai mitra kerja;

    2.  KKN dilaksanakan ditengah masyarakat di luar kampus baik masyarakat

     perkotaan, masyarakat pedesaan ataupun masyarakat/komunitas lain sebagai mitra

    kerja;

    3.  Mahasiswa peserta KKN dibimbing oleh dosen pembimbing dan Kepala

    Desa/Lurah atau aparat yang ditugasi;

    4.  KKN tidak digabung atau dititipkan pada kegiatan PPL di sekolah/PKL di tempat

    kerja;

    5.  Mahasiswa peserta KKN harus melaksanakan semua kegiatan yang telah

    ditetapkan oleh Pusat Pengembangan KKN.

    6.  Mahasiswa peserta KKN melaksanakan program KKN Tematik Posdaya.

    F. Visi dan Misi

    Visi dan misi Unnes adalah:

    Visi : Menjadi Universitas konservasi, bertaraf internasional, yang sehat, unggul, dan

    sejahtera pada tahun 2020.

    Misi :

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    10/39

    1.  Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang unggul dan bertaraf

    internasional di bidang kependidikan dan non kependidikan.

    2.  Mengembangkan, menciptakan, dan/atau menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

    teknologi, seni, dan olahraga, yang bermakna dan bermanfaat.

    3.  Mengembangkan kebudayaan dan peradaban bangsa yang menjunjung tinggi nilai

    nilai konservasi.

    Visi dan misi LP2M Unnes adalah:

    Visi : Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat yang

     bertaraf internasional berbasis konservasi, yang sehat, unggul, dan sejahtera

     pada tahun 2020.

    Misi : Menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang

     berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan,

    teknologi, seni, olah raga yang ramah lingkungan, untuk kesejahteraan serta

    kejayaan bangsa dan negara Indonesia yang berkelanjutan.

    Visi dan misi KKN Unnes adalah:

    Visi : Penerapan ilmu, pengetahuan, teknologi dan sains serta pembelajaran

    mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat berbasis konservasi yang sehat,

    unggul, dan sejahtera.Misi : Memfasilitasi mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat dengan

    memberikan bantuan pemikiran tenaga, dan teknik berbasis konservasi yang

    sehat, unggul dan sejahtera.

    G. Tujuan

    Pelaksanaan KKN Unnes bertujuan untuk:

    1.  membentuk sarjana penerus pembangunan yang mampu menghayati dan belajar

    memecahkan permasalahan masyarakat yang kompleks secara pragmatis dan

    interdisipliner;

    2.  mendekatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat untuk penyesuaian

    dengan tuntutan pemberdayaan, pembangunan dan kebutuhan masyarakat;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    11/39

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    12/39

    3) kesulitan dan seluk beluk permasalahan di masyarakat dalam pemberdayaan dan

     pembangunan yang dilakukan di perkotaaan, pedesaan, dan kelompok

    masyarakat tertentu.

     b. Mendewasakan cara berfikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam

    melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara pragmatis

    ilmiah.

    c. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program-

     program pengembangan, pemberdayaan, dan pembangunan masyarakat berbasis

    konservasi.

    d. Melatih mahasiswa sebagai inovator, motivator, dinamisator dan problem solving .

    e. Memberikan pengalaman keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader

     pembangunan dan diharapkan terbentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan

    tanggung jawab terhadap kemajuan masyarakat diberbagai bidang.

    f. Melalui pengalaman bekerja secara langsung dan nyata akan lebih menumbuhkan

    sifat profesionalisme dan kepedulian sosial dalam diri mahasiswa.

    2. Masyarakat dan Pemerintah

    a. Masyarakat perkotaan dan pedesaan yang mempunyai prospek pembangunan yang

    diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kemampuan serta keterampilan

    sumber daya manusia melalui pemberdayaan keluarga.

     b. Pemerintah dari tingkat pusat sampai daerah memperoleh bantuan pemikiran dan

    tenaga dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan berbasis konservasi.

    c. Kelompok masyarakat tertentu dengan jalinan kerjasama yang baik antara

     perguruan tinggi pelaksana dengan lembaga, pengusaha, klub atau perkumpulan

    yang dapat mensinergikan dan memberdayakan kemampuan masing-masing untuk

    keuntungan bersama.

    3. Perguruan Tinggi

    a. Memperoleh umpan balik dari hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat

    sehingga kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan tuntutan

     perkembangan pembangunan.

     b. Dosen memperoleh berbagai pengalaman berharga yang dapat digunakan sebagai

    contoh dalam proses pendidikan.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    13/39

    c. Kemanfaatan ilmu yang dikembangkan di perguruan tinggi semakin nyata dalam

    upaya pemberdayaan masyarakat.

    d. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama antara perguruan tinggi

    sebagai pusat pengembangan IPTEKS dengan instansi-instansi dan dinas atau

    departemen-departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan berbasis

    konservasi.

    J. Bentuk KKN Universitas Negeri Semarang

    Universitas Negeri Semarang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang

    menyiapkan tenaga kependidikan dan nonkependidikan. Oleh karena itu, Lembaga

    Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unnes melalui Pusat Pengembangan

    KKN memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memilih dan menentukan bentuk

    KKN yang ditawarkan sesuai keinginan dan kemampuannya.

    Bentuk KKN Unnes meliputi dua macam yaitu sebagai berikut.

    1. KKN Lokasi

    KKN lokasi adalah kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada

    mahasiswa untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus baik perkotaan

    maupun pedesaan. Selain itu, dimaksudkan untuk membantu masyarakat dalam

    menanggulangi masalah-masalah kesejahteraan masyarakat secara interdisipliner

    dan lintas sektoral.

    KKN lokasi dilakukan dalam jangka waktu dan mekanisme tertentu, serta

     program-program disusun secara berkesinambungan dari tahun ke tahun dengan

     pengembangan model-model yang difokuskan pada permasalahan-permasalahan

    yang menonjol di suatu daerah atau lokasi tertentu. Penekanan salah satu bidang

    sasaran untuk dijadikan sebagai sasaran utama dalam kegiatannya menjadi prioritas

    yang ditonjolkan, misalnya bidang pendidikan, kesehatan dan kebersihan

    lingkungan, perekonomian dan produksi, agro bisnis, pariwisata, sosial budaya,

    kelestarian lingkungan, peningkatan peranan wanita, administrasi pemerintahan,

    olahraga dan seni, sarana dan prasarana, dan bidang lain yang dibutuhkan oleh

    masyarakat.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    14/39

    Bagi mahasiswa nonreguler (transfer, penyetaraan prajabatan, dll), Pusat

    Pengembangan KKN menyelenggarakan KKN khusus,yakni KKN yang secara

    khusus diatur sesuai persyaratan yang ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN.

    2. KKN AlternatifKKN alternatif adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus guna

    memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal kewirausahaan,

     penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan ipteks yang dikuasai pada

    sekelompok masyarakat tertentu. KKN alternatif dimaksudkan untuk

    memberdayakan masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di wilayah

    tersebut dan menanggulangi masalah-masalah ipteks yang dihadapinya, sehingga

    dapat ditemukan solusi yang tepat.

    Pola KKN Alternatif meliputi:

    a.  KKN Alternatif Mandiri adalah KKN yang pelaksanaannya didasarkan atas

    inisiatif kelompok mahasiswa dari hasil pencermatan permasalahan maupun

     potensi yang ada di lapangan. Judul KKN alternatif bersifat tematik yang berisi

     beberapa kegiatan sesuai jurusan anggota kelompok mahasiswa dan layak

    dilaksanakan dalam 8 minggu (1 minggu persiapan dan pembekalan, 6 minggu

     pelaksanaan program kerja di lapangan serta 1 minggu untuk evaluasi dan

     pelaporan).

     b.  KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN yang diajukan atas dasar kerjasama

    antara instansi/lembaga/kelompok masyarakat/badan usaha dengan Unnes.

    KKN Alternatif Kerjasama dapat berupa:

    1)  KKN Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajardikdas) Sembilan Tahun,

    2)  KKN Penuntasan Buta Aksara (PBA),

    3)  KKN Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM),

    4) 

    KKN Tanggap Bencana,5)  KKN Pola Pendampingan SMK

    6)  KKN Kebangsaan

    KKN Kebangsaan merupakan KKN yang diselenggarakan oleh

    Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan dalam pelaksanaanya setiap

    tahun bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ditunjuk. Unnes sudah 2

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    15/39

    tahun mengirimkan mahasiswa sebagai peserta KKN Kebangsaan yang

    mengabdi di wilayah perbatasan.

    7)  KKN Relawan Guru Sobat Bumi (RGSB)

    KKN Guru Sobat Bumi adalah kegiatan yang dilakukan diluar kampus

    untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa, hidup dan berkarya di

     pedalaman Papua. Dalam kegiatan ini dikemas dengan program praktek

     pengalaman lapangan dengan kuliah kerja nyata, diutamakan memberi

    kegiatan pembelajaran ditingkat SD (Calistung), dan memberi motivasi

    kepada masyarakat untuk pemberdayaaan masyarakat.

    KKN Relawan Guru Sobat Bumi dilaksanakan dalam jangka wakti 11

     bulan d program diselaraskan dengan program Pertamina Foundation,

    mencerdaskan kehidupan bangsa di wilayah timur dengan mitra kerja

    Universitas Negeri Semarang dengan harapan dinamis dan

     berkesinnambungan.

    8)  KKN Vokasi

    KKN Vokasi adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus guna

    memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam hal

    kewirausahaan, penerapan teknologi, pelatihan dan pembinaan Vokasi di

    desa Vokasi yang telah dibentuk oleh Dinas Pendidikan / Pendidikan Non

    Formal Indonesia (PNFI) Jawa Tengah untuk mengoptimalkan potensi

    desa dalam mewujudkan Desa Mandiri. Pelaksanaannya didasarkan atas

     program lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat UNNES

    Kerja sama dengan Dinas Pendidikan/Pendidikan Non Formal Indonesia

    (PNFI) Jawa Tengah. Kelompok mahasiswa yang melaksanakan KKN

    Vokasi adalah mahasiswa berprestasi yang diberi tugas oleh lembaga

    LP2M yang Jurusan/prodi Relevan/ memiliki pengalaman sesuai Program

    Desa Vokasi Lokasi Pelaksanaan KKN Vokasi. Desa Vokasi adalah

    kawasan pedesaan yang menjadi sentra penyelenggaraan kursus dan atau

     pelatihan berbagai kecakapan vokasional pengelolaan unit usaha. Setiap

    desa vokasi terdapat 5 kelompok usaha, setiap kelompok usaha terdapat

    10-20 anggota.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    16/39

    BAB II

    STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA LAKSANA KKN 

    A. Struktur Organisasi Kuliah Kerja Nyata

    STRUKTUR ORGANISASI KULIAH KERJA NYATA

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    REKTOR

    PR I

    KETUA LP2MDEKAN

    SEKRETARIS

    LP2M

    KEPALA PUSAT

    PENGEMBANGAN KKN

    KOORDINATOR BIDANG

    PERENCANAAN DAN ANGGARAN

    KKN

    KOORDINATOR

    SEKRETARIS

    DAN PEMBANTU UMUM 

    KEPALA PUSATLP2M

    KOORDINATORKKN LOKASI

    KOORDINATOR

    BIDANG

    EVALUASI

    LAPORAN DAN

    PUBLIKASI

    KOORDINATORKKN ATERNATIF

    KOORDINATOR

    DIKLAT &

    PERLENGKAPAN

    KOORDINATOR

    BIDANG

    TRASPORTASI

    DAN

    DOKUMENTASI

    KOORDINATOR

    KECAMATAN (KORCAM)

    DOSEN PEMBIMBING

    LAPANGAN (DPL)

    KOORDINATOR

    KECAMATAN (KORCAM)

    KOORDINATOR

    KABUPATEN (KORKAB)KOORDINATOR

    KABUPATEN (KORKAB)

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    17/39

    B. Tata Laksana Pengelolaan

    1. Alokasi WaktuPelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unnes pada dasarnya dilakukansetiap semester, dengan alokasi waktu kegiatan sebagai berikut .

    a.  Pembekalan/Pelatihan ………………………………… 7 hari

     b.  Pelaksanaan ..............…………………………………. 45 hari

    c.  Penyusunan laporan dan presentasi laporan..……........ 7 hari

    2.  Uraian Tugas

    a. Pembina (Rektor)

    Pembina (Rektor) mempunyai tugas:

    1)  menggariskan pola kebijakan KKN;

    2)  membina pelaksanaan KKN.

     b. Pengarah (Pembantu Rektor, Dekan)

    Pengarah (Pembantu Rektor, Dekan) mempunyai tugas:1)  memberi arahan kebijakan pelaksanaan KKN;2)  memberi arahan program akademik dalam pelaksanaan KKN;

    3)  memberi arahan kemudahan dan pembiayaan pelaksanaan KKN.

    c. Penanggung Jawab (Ketua LP2M, Sekretaris LP2M)

    Penanggung Jawab (Ketua LP2M, Sekretaris LP2M) mempunyai tugas:1)   bertanggung jawab atas program dan pelaksanaan KKN Unnes;

    2)  mengkoordinasikan kerjasama baik dengan lembaga, fakultas di

    lingkungan Unnes maupun pemerintah daerah, instansi atau swasta;3)  mengkoordinasikan, mengarahkan, mengawasi dan menyempurnakan

     pelaksanaan program KKN.d. Pelaksana

    1)  Kepala Pusat Pengembangan KKN

    Kepala Pusat Pengembangan KKN mempunyai tugas ;(a)  bertindak sebagai ketua pelaksana KKN Unnes;

    (b) menyusun perencanaan, membuat keputusan, mengarahkan,

    mengkoor-dinasikan, mengawasi dan menyempurnakan kegiatan

     penyelenggaraan KKN;(c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat

    diselesaikan oleh pengambil keputusan dibawahnya;

    (d)  bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN kepada KetuaLP2M Unnes.

    2)  Koordinator Bidang Perencanaan dan Anggaran KKN

    Koordinator Bidang Perencanaan dan Anggaran KKN mempunyai tugas ;(a) merancang penyelenggaraan program KKN yang dilakukan oleh Pusat

    Pengembangan KKN Unnes;

    (b) mengkoordinasikan kerjasama antar koordinator KKN dalam Satgas

    KKN Unnes;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    18/39

    (c) menyelenggarakan kegiatan administrasi dari persiapan, pelaksanaan,

    sampai evaluasi kegiatan KKN.

    3)  Koordinator KKN Lokasi

    Koordinator KKN Lokasi mempunyai tugas;

    (a)  bertindak sebagai koordinator harian dalam tugas pelaksanaan sesuai

     program KKN Lokasi;(b) merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan

    menyempurnakan kegiatan pelaksanaan program KKN Lokasi;

    (c) mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapatdiselesaikan oleh pengambil keputusan di bawahnya;

    (d)  bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN Lokasi kepada

    Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes.

    4)  Koordinator KKN Alternatif

    Koordinator KKN Alternatif mempunyai tugas ;

    (a)  bertindak sebagai koordinator harian dalam tugas pelaksanaan sesuai

     program KKN alternatif;(b) merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan

    menyempurnakan kegiatan pelaksanaan program KKN alternatif;(c)  mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah yang tidak dapat

    diselesaikan oleh pengambil keputusan di bawahnya;(d)  bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan KKN Alternatif kepada

    Kepala Pusat Pengembangan KKN Unnes.

    5)  Koordinator Bidang Diklat dan Perlengkapan

    Koordinator Bidang Diklat dan Perlengkapan mempunyai tugas;(a)  membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi materi,

    nara sumber, dan penjadwalan pembekalan/penyegaran DPL;(b)  membuat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi meliputi materi,

    nara sumber, dan penjadwalan pembekalan/latihan bagi mahasiswa

    KKN;(c)  mengkoordinasikan pelaksanaan pembekalan dengan berbagai pihak

    yang terkait;

    (d)  mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksanaan pembekalan dan pelatihan;

    (e)   bertanggung jawab dalam pemberian sertifikat dan atau penghargaan

    kepada seseorang, lembaga berkaitan dengan pelaksanaan pembekalan

    dan pelatihan KKN.

    (f)  merencanakan dan menyelenggarakan distribusi perlengkapan KKN.

    6)  Koordinator Transportasi dan Dokumentasi

    Koordinator Transportasi da Dokumentasi mempunyai tugas:(a)  merencanakan dan mengkoordinasikan transportasi penerjunan dan

     penarikan mahasiswa KKN;

    (b)  mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan olehPusat Pengembangan KKN Unnes.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    19/39

    7)  Koordinator Evaluasi, Laporan dan Publikasi

    Koordinator Evaluasi,Laporan dan Publikasi;(a)  menyusun dan mengembangkan alat evaluasi KKN Unnes;(b)  melakukan evaluasi program dan prestasi mahasiswa dalam

     pelaksanaan program KKN Unnes;

    (c)  mengkoodinir penyusunan laporan kegiatan setiap periode pelaksanaan KKN Unnes;

    (d)  mensosialisasikan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Pusat

    Pengembangan KKN;

    (e)  mempublikasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan oleh PusatPengembangan KKN melalui media cetak dan elektronik.

    8)  Koordinator Sekretariat dan Pembantu Umum

    Koordinator Sekretaris dan Pembantu Umum mempunyai tugas;(a)  memberikan layanan konsultasi yang berkaitan dengan program KKN;

    (b)  mendukung penyelenggaraan administrasi perencanaan, pelaksanaan,

    dan evaluasi program KKN Unnes;(c)  mengarsipkan seluruh kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh Pusat

    Pengembangan KKN.

    9)  Dosen Pembimbing

    (a)  Dosen Koordinator Kecamatan (Korcam)

    Dosen Koordinator Kecamatan (Korcam) mempunyai tugas;

    (1)  berkoordinasi dengan camat sebelum pelaksanaan KKN;(2) memimpin rapat koordinasi mahasiswa (rakormacam I) KKN;

    (3) memimpin rapat koordinasi mahasiswa (rakormacam II) KKN;

    (4) memantau/monitoring pelaksanaan KKN;

    (5) memantau/monitoring penyusunan laporan pelaksanaan KKNtingkat kecamatan.

    (b)  Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

    Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) mempunyai tugas;

    (1) membina kerjasama dengan perangkat desa, aparat kecamatan,

    instansi/dinas lembaga mitra dan masyarakat tempat KKN;

    (2) mengadakan orientasi dan observasi pendahuluan ke lokasi atautempat KKN, dan membantu melancarkan proses pendekatan

    kepada dinas/instansi, lembaga mitra, dan masyarakat sekitar;

    (3) menggerakkan disiplin mahasiswa, memberikan motivasi,

    mengarahkan kegiatan mahasiswa KKN demi terciptanya program-program KKN dan membantu memecahkan masalah yang

    dihadapi mahasiswa;

    (4) memantau pelaksanaan program mahasiswa dengan berbagailapisan masyarakat di tempat KKN;

    (5) mengarahkan dan mengendalikan kegiatan serta perilaku

    mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan;(6) mengarahkan, memeriksa, menampung dan menyalurkan data

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    20/39

    kegiatan dan laporan dari mahasiswa baik berkala maupun laporan

    akhir;

    (7) melakukan penilaian dalam rangka evaluasi;(8) menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan

    mahasiswa KKN yang telah dilakukan;

    (c).Tenaga Administrasi

    Tenaga Administrasi mempunyai tugas;

    membantu terselenggaranya pelaksanaan KKN di bidang administrasi.

    3. Syarat Dosen Pembimbing Lapangan

    a.  Dosen tetap PNS atau non PNS yang ber-NIDN dan tidak sedang tugas

     belajar. b.  Dosen yang tidak sedang menduduki jabatan di tingkat fakultas atau

    universitas.

    c.  memiliki komitmen dan loyalitas dalam kegiatan KKN.d.  memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dan santun.

    e.  mampu bekerjasama dengan tim.

    f.  memiliki kemampuan dan pengetahuan yang sesuai dengan tema KKN.

     g.  menyatakan kesediaan dan kesanggupan sebagai dosen pembimbing

    lapangan (DPL) dengan mendaftarkan diri secara online di

    http://kkn.unnes.ac.id

    http://kkn.unnes.ac.id/http://kkn.unnes.ac.id/

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    21/39

    BAB III

    PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA

    KKN Universitas Negeri Semarang dilaksanakan berdasarkan tata laksana yang

    telah ditentukan pada KKN Lokasi dan KKN Alternatif. Masing-masing penyelenggaraan

    KKN dilaksanakan dalam tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

    A. KKN Lokasi

    1.  Persiapan

    a.  Observasi Lokasi KKN

    1)  Observasi lokasi KKN dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN.

    2)  Pelaksanaan observasi dilakukan sebelum pendaftaran peserta KKN. b.  Pendaftaran Peserta KKN

    Pendaftaran calon peserta KKN dilaksanakan secara online melalui portal

    KKN (http://kkn.unnes.ac.id ), sesuai dengan tata cara pendaftaran.

    c.  Penempatan mahasiswa di lokasi KKN

    1)  Penempatan mahasiswa di lokasi KKN ditentukan oleh Pusat

    Pengembangan KKN.

    2)  Penempatan mahasiswa dalam satu kelurahan/desa/dukuh bersifat

    interdisiplin (jurusan).

    2. Pelaksanaan

    a.  Pembekalan

    1)  Setiap mahasiswa calon peserta KKN Lokasi yang memenuhi syarat

    sebelum diterjunkan ke lokasi KKN wajib mengikuti pembekalan sesuai

    ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pusat Pengembangan KKN.

    2)  Pembekalan KKN Lokasi dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum

    dan pembekalan khusus sesuai jenis program KKN yang dilaksanakan.

    3)  Waktu, jadwal materi, dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh

    Pusat Pengembangan KKN.

    4)  Pembekalan diakhiri dengan evaluasi materi/hasil pembekalan sebagai

     bagian integral penilaian terhadap mahasiswa peserta KKN Lokasi.

    http://kkn.unnes.ac.id/http://kkn.unnes.ac.id/http://kkn.unnes.ac.id/http://kkn.unnes.ac.id/

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    22/39

     b.  Waktu, materi, dan pembicara pembekalan KKN

    1)   pembekalan dilaksanakan selama maksimal satu minggu;

    2)   pelaksanaan pembekalan diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan KKN

    LP2M Unnes dengan melibatkan Satgas KKN, Korkab, Korcam, DPL, dan

    tenaga administrasi di bawah koordinasi Koordinator Bidang Diklat dan

    Perlengkapan;

    3)  materi pembekalan terdiri atas materi umum dan materi khusus;

    4)   pembicara dalam pembekalan adalah orang-orang yang berkompeten

    dalam bidangnya.

    c.  Pelepasan dan Penerjunan Mahasiswa KKN

    1)  Mahasiswa wajib mengikuti acara pelepasan dan penerjunan KKN;

    2)  Pelepasan mahasiswa KKN dilakukan oleh Rektor di kampus;

    3)  Pelaksanaan pelepasan dan penerjunan mahasiswa KKN diatur oleh Pusat

    Pengembangan KKN.

    d.  Observasi di lokasi KKN

    1)  Mahasiswa melakukan observasi maksimal tiga hari pada awal minggu

     pertama pelaksanaan KKN;

    2)  Observasi difokuskan pada bidang yang sesuai dengan tema KKN;

    3)  Observasi dilakukan dengan melibatkan peran aparat desa, tokoh

    masyarakat dan masyarakat.

    e.  Penyusunan Program Kerja

    1)  Mahasiswa menyusun program kerja KKN berdasarkan hasil observasi

    dengan bimbingan DPL dan Kades/Lurah;

    2)  Program Kerja KKN disusun dengan mempertimbangkan faktor

     pendukung dan faktor penghambat, sehingga diharapkan persentase

    keberhasilan pelaksanaan program dapat maksimal;

    3)  Rencana program kerja KKN dan permasalahannya dipresentasikan pada

    rapat koordinasi mahasiswa tingkat kecamatan (Rakormacam) I yang

    dilaksanakan satu minggu setelah penerjunan dan dipimpin oleh Korcam

    dan Camat;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    23/39

    4)  Jika dipandang perlu, mahasiswa dapat merevisi rencana program

     berdasarkan hasil Rakormacam I. Selanjutnya rencana program disahkan

    menjadi program kerja KKN dan disetujui oleh Kades/Lurah dan DPL.

    f.  Pelaksanaan Program Kerja

    1)  Kegiatan KKN dilaksanakan berdasarkan program kerja yang telah

    disahkan;

    2)  Program yang telah disahkan dapat berubah bentuk kegiatan maupun

    waktu pelaksanaannya jika situasi dan kondisi benar-benar tidak

    memungkinkan dilaksanakannya kegiatan tersebut dengan mendapat

     persetujuan kepala desa /lurah dan DPL;

    3)  Pelaksanaan program kerja dibimbing DPL dengan mempertimbangkan

    masukan dari kepala desa/lurah;

    4)  Mahasiswa KKN setelah melaksanakan kegiatan membuat laporan secara

    tertulis dalam buku kerja individu;

    5)  Pelaksanaan program dimonitor oleh Pusat Pengembangan KKN;

    6)  Mahasiswa diizinkan untuk melaksanakan program titipan dari pemda dan

    instansi terkait jika situasi dan kondisi memungkinkan;

    7)  Mahasiswa melaksanakan Rakormacam II yang dilaksanakan pada

    minggu ke- empat setelah penerjunan dengan tema “Evaluasi Pelaksanaan

    Program Kerja KKN”. Bagi kecamatan yang terpilih sebagai lokasi

    kunjungan kerja Rektor, Korcam bersama Camat merencanakan persiapan

    kunjungan kerja Rektor;

    8)  Peserta Rakormacam II adalah Kormades, Kormacam, Korcam, Kades,

     perwakilan instansi terkait dan Muspika setempat.

    g.  Kunjungan kerja Rektor dan Bupati/Walikota

    1)  Pelaksanaan kunjungan rektor dan bupati/walikota diatur oleh Pusat

    Pengembangan KKN dan atas persetujuan pemda setempat;

    2)  Seluruh mahasiswa KKN dan DPL di wilayah kunjungan kerja rektor dan

     bupati/walikota wajib terlibat dan berpartisipasi.

    h.  Pembimbingan dan monitoring

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    24/39

    1)  Pembimbingan oleh DPL dan monitoring yang dilakukan oleh Satgas

    KKN meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan.

    2)  DPL dan Satgas KKN memberikan laporan secara tertulis kepada Pusat

    Pengembangan KKN.

    i.  Penyusunan Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan

    1)  Mahasiswa KKN dikoordinir Kormades membuat laporan akhir kegiatan

    KKN wilayah desa masing-masing;

    2)  Penyusunan laporan dibimbing DPL dan disahkan oleh kades/lurah;

    3)  Kormades mengunggah laporan akhir kegiatan KKN tingkat desa sesuai

    dengan ketentuan ke Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id), serta

    mengumpulkan softcopy laporan KKN dalam bentuk CD;

    4)  Kormacam menyerahkan hardcopy dan  softcopy laporan akhir tingkat

    kecamatan sebanyak satu eksemplar ke Pusat Pengembangan KKN dan

    mengunggah laporan akhir KKN tingkat kecamatan ke Portal KKN

    (http://kkn.unnes.ac.id).

     j.  Penarikan Mahasiswa KKN

    1)  Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN wajib diikuti oleh DPL dan semua

    mahasiswa KKN.

    2)  Pelaksanaan penarikan mahasiswa KKN diatur oleh Pusat Pengembangan

    KKN.

    3. Evaluasi

    a. Komponen yang dinilai:

    1) Pembekalan dan perencanaan program kerja KKN (N1) bobot 3;

    2) Pelaksanaan program kerja KKN (N2) bobot 4;

    3) Perilaku dan laporan (N3) bobot 3;

     b. NilaiAkhir (NA) = (3xN1)+(4xN2)+(3xN3);

    10

    c. Sub komponen yang dinilai

    1) Sub komponen pembekalan meliputi:

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    25/39

    a) kehadiran tidak kurang 75% dari jumlah sesi pembekalan;

     b) hasil tes pembekalan diolah dengan menggunakan acuan Penilaian

    Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    2) Sub komponen perencanaan program meliputi:

    a) jenis dan tujuan program kegiatan;

     b) kelayakan program;

    c) jadwal kegiatan.

    3) Sub komponen pelaksanaan meliputi:

    a) kerjasama antar mahasiswa dan antara mahasiswa dengan khalayak

    sasaran;

     b) kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan program;

    c) keberhasilan program;

    d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran.

    4) Sub komponen perilaku meliputi:

    a) kedisiplinan;

     b) tutur kata;

    c) cara berpakaian;

    d) toleransi;

    e) sopan santun;

    f) kejujuran.

    5) Sub komponen laporan meliputi:

    a) format laporan;

     b) isi laporan (tes lisan);

    c) bahasa dan tata tulis.

    d. Kriteria Nilai:

    1)  86 –  100 : A;

    2)  81 –  85 : AB;

    3)  71 –  80 : B;

    4)  66 –  70 : BC;

    5)  61 –  65 : C;

    6)  56 –  60 : CD;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    26/39

    7)  51 –  55 : D;

    8)  kurang dari 51 : E.

    e. Sumber Penilaian

    Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari:

    1)  Kepala Desa/Lurah;

    2)  Pejabat pemerintah daerah;

    3)  Masyarakat sasaran KKN;

    4)  Satgas pelaksana KKN;

    5)  Teman mahasiswa KKN satu posko.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    27/39

    B. KKN Alternatif

    1. Persiapan 

    a. Pendaftaran Peserta KKN

    1) Mahasiswa calon peserta KKN wajib mendaftarkan diri sesuai dengan

    ketentuan tata cara pendaftaran yang berlaku (lihat tata cara pendaftaran).

    2) Pendaftaran sebagai peserta KKN dilakukan dan diatur oleh Pusat

    Pengembangan KKN LP2M Unnes.

     b. Penentuan Lokasi KKN Alternatif

    1) Penentuan lokasi KKN Alternatif ditentukan dan disesuaikan oleh pola

     jalinan pelaksanaan KKN Alternatif yang direncanakan.

    2) Pola jalinan KKN Alternatif dapat berbentuk mandiri, kerjasama dan program

    khusus.

    a) Pola jalinan KKN Alternatif Mandiri adalah KKN Alternatif yang

    dilaksanakan atas dasar usulan oleh sekelompok mahasiswa berdasarkan

    hasil pencermatan dan penemuan permasalahan di lapangan.

     b) Pola jalinan KKN Alternatif Kerjasama adalah KKN Alternatif yang

    dilaksanakan atas dasar kerjasama antara instansi/lembaga/kelompok

    masyarakat/badan usaha dengan Unnes.

    c) Pola jalinan KKN Alternatif Program Khusus adalah bentuk pengabdian

    kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Unnes yang

    kegiatannya diakui setara dengan KKN Alternatif.

    c. Pengajuan Proposal

    1) Mengajukan proposal rencana pelaksanaan KKN Alternatif kepada Pusat

    Pengembangan KKN sebanyak 2 (dua) eksemplar;

    2) Format, isi, dan sistematika proposal sesuai ketentuan Pusat Pengembangan

    KKN;3) Bidang garapan KKN Alternatif adalah bersifat interdisipliner, minimal

    didukung oleh tiga jurusan atau program studi;

    4) Bidang garapan meliputi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan/

    infrastruktur;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    28/39

    5) Kelompok mahasiswa pengusul berjumlah minimal 10 dan maksimal 15

    mahasiswa;

    6) Proposal sudah dilengkapi surat keterangan/kerjasama/permintaan dari

    kades/lurah;

    7) Untuk KKN Alternatif Kerjasama, pengajuan proposal dilakukan oleh Pusat

    Pengembangan KKN sesuai ketentuan yang berlaku;

    8) Ploting DPL KKN Alternatif dilakukan oleh Pusat Pengembangan KKN.

    d. Paparan Proposal

    1) Setiap kelompok mahasiswa pengusul wajib menyampaikan paparan proposal

    di depan tim evaluator KKN Alternatif;

    2) Jadwal pemaparan proposal ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN

     paling lama 2 (dua) minggu sejak selesai batas penerimaan proposal dan

     pemberitahuan pemaparan proposal disampaikan secara resmi melalui Portal

    KKN (http://kkn.unnes.ac.id);

    3) Tata cara pemaparan proposal ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN

    (lihat lampiran);

    4) Paparan proposal wajib dihadiri oleh seluruh anggota kelompok mahasiswa

     pengusul dan Tim Evaluator. Jika jumlah kehadiran anggota tidak lengkap

    maka tim evaluasi berhak menyatakan bahwa proposal tidak diterima;

    5) Hasil evaluasi disampaikan pada kelompok mahasiswa pengusul oleh Pusat

    Pengembangan KKN paling lambat 3 hari setelah pemaparan proposal

    selesai;

    6) Evaluasi proposal meliputi aspek kesesuaian proposal dengan pedoman,

    kelayakan program, kesesuaian program dengan disiplin ilmu anggota

    kelompok, ketercukupan waktu pelaksanaan program, dan kapasitas

    dukungan lembaga mitra.

    7) Hasil evaluasi pemaparan berupa pernyataan:

    a)  proposal diterima;

     b)  proposal diterima dengan perbaikan;

    c)  proposal ditolak.

    8) Keputusan diterima atau ditolaknya proposal menjadi kewenangan penuh

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    29/39

    Pusat Pengembangan KKN;

    9) Apabila proposal diterima dengan perbaikan, maka berlaku ketentuan sebagai

     berikut:

    a) Waktu perbaikan maksimal satu minggu dari waktu pemaparan.

     b) Konsultasi perbaikan kepada tim evaluator yang ditunjuk oleh Pusat

    Pengembangan KKN.

    c) Proposal hasil perbaikan yang telah disetujui tim evaluator dan

    desa/kelurahan diserahkan ke Pusat Pengembangan KKN sejumlah dua (2)

    eksemplar.

    2. Pelaksanaan

    a. Pembekalan

    1) Mahasiswa peserta KKN Alternatif wajib mengikuti pembekalan sesuai

    ketentuan.

    2) DPL KKN Alternatif wajib mendampingi mahasiswa saat pembekalan.

    3) Pembekalan KKN Alternatif dilaksanakan dalam bentuk pembekalan umum dan

     pembekalan khusus.

    4) Waktu, jadwal, materi dan pembicara dalam pembekalan ditentukan oleh Pusat

    Pengembangan KKN.

    5) Pembekalan diakhiri dengan tes tertulis.

     b. Penerjunan Mahasiswa KKN

    1) Penerjunan peserta KKN Alternatif dilakukan oleh DPL yang ditunjuk oleh

    Pusat Pengembangan KKN yang dihadiri oleh seluruh anggota kelompok

    mahasiswa peserta KKN Alternatif;

    2) Waktu penerjunan diatur bersama oleh mahasiswa peserta KKN Alternatif dan

    desa/kelurahan, dan dikoordinasikan dengan DPL;

    3) Pelaksanaan penerjunan kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif menjadi

    tanggung jawab sepenuhnya kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif yang

    diterjunkan.

    c. Pelaksanaan KKN Alternatif

    1) Kegiatan KKN Alternatif dilaksanakan berdasarkan program dalam proposal

    yang diusulkan dan telah disetujui;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    30/39

    2) Program yang telah diusulkan dan disetujui oleh Pusat Pengembangan KKN

    dimungkinkan adanya penyempurnaan yang disesuaikan dengan situasi dan

    kondisi lapangan terkini;

    3) Kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif diizinkan melaksanakan program

    titipan dari lembaga mitra/masyarakat setempat sepanjang tidak mengganggu

    kegiatan dan keberhasilan pencapaian program utama. Apabila hal tersebut

    terjadi, maka harus dimusyawarahkan dengan penitip program mengenai

    konsekuensinya dan lain sebagainya, serta harus diinformasikan kepada DPL,

    Pusat Pengembangan KKN dan desa/kelurahan.

    d. Pembimbingan dan Monitoring

    1) Pembimbingan pelaksanaan program kegiatan KKN Alternatif dilakukan oleh

    DPL;

    2) Pembimbingan oleh DPL dilakukan minimal sebanyaklima kali kunjungan

    lapangan selama pelaksanaan KKN Alternatif (termasuk penerjunan dan

     penarikan);

    3) Monitoring dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan KKN;

    4) Mahasiswa KKN Alternatif wajib menyusun laporan mingguan hasil

     pelaksanaan program dan kegiatan KKN nya dan wajib disampaikan kepada

    DPL dan atau Pusat Pengembangan KKN saat melakukan kunjungan atau

    monitoring;

    5) Mahasiswa KKN Alternatif wajib melaksanakan kegiatan administrasi

     pelaksanaan KKN nya sesuai ketentuan Pusat Pengembangan KKN;

    e. Penarikan Mahasiswa Peserta KKN Alternatif

    1) Penarikan mahasiswa peserta KKN dari lokasi dilaksanakan oleh DPL;

    2) Penarikan mahasiswa dari lokasi KKN wajib dihadiri oleh semua mahasiswa

     peserta KKN Alternatif, DPL dan desa/kelurahan;

    3) Waktu penarikan disepakati bersama oleh mahasiswa peserta KKN Alternatif

    dan lembaga mitra, dan dikoordinasikan dengan DPL dan/atau Pusat

    Pengembangan KKN.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    31/39

    4) Pelaksanaan penarikan kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif menjadi

    tanggung jawab sepenuhnya kelompok mahasiswa peserta KKN Alternatif.

    f. Evaluasi dan Laporan

    1) Mahasiswa memaparkan hasil kegiatan KKN sesuai dengan jadwal yang

    ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN sebagai bentuk penilaian akhir.

    2) Mahasiswa wajib menyusun laporan akhir pelaksanaan kegiatan KKN sesuai

    ketentuan Pusat Pengembangan KKN.

    3) Laporan hardcopy dan  softcopy diserahkan kepada Pusat Pengembangan KKN

    sejumlah 1 eksemplar, leaflet, banner  berukuran 160 cm X 60 cm terkait dengan

    kegiatan KKN, yang diserahkan maksimal 3 hari setelah penarikan.

    4) Laporan diunggah melalui Portal KKN (http://kkn.unnes.ac.id ).

    3. Evaluasi

    a.  Komponen yang dinilai:

    1)  pembekalan KKN dan proposal (N1) bobot 3;

    2)  pelaksanaan program KKN (N2) bobot 4;

    3)  perilaku dan laporan (N3) bobot 3;

     b.  Nilai Akhir (NA) = (3xN1) + (4xN2) + (3xN3)

    10

    c.  Sub komponen yang dinilai:

    1) Sub komponen pembekalan KKN meliputi:

    a) kehadiran tidak kurang 75 % dari jumlah sesi pembekalan;

     b) hasil tes pembekalan diolah dengan menggunakan acuan Penilaian Acuan

     Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP).

    2) Sub komponen proposal meliputi:

    a) 

    Jenis dan tujuan program kegiatan; b)  perumusan masalah berdasarkan jenis pilihan jalinan;

    c) metode pemecahan masalah.

    3) Sub komponen pelaksanaan meliputi:

    a) Kerjasama antar mahasiswa, dan antara mahasiswa dengan khalayak sasaran;

     b) kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan dalam proposal;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    32/39

    c) keberhasilan program;

    d) dampak kegiatan bagi masyarakat/khalayak sasaran.

    4) Sub komponen perilaku meliputi:

    a) kedisiplinan;

     b) tutur kata;

    c) caraberpakaian;

    d) toleransi;

    e) sopansantun;

    f)  kejujuran.

    5) Sub komponen laporan meliputi;

    a)  format laporan;

     b) isilaporan (pemaparan hasil kegiatan);

    c)  bahasa dan tata tulis.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    33/39

     

    d. Kriteria Nilai:

    1) 86 –  100 : A;

    2) 81 –  85 : AB;

    3) 71 –  80 : B;

    4) 66 –  70 : BC;

    5) 61 –  65 : C;

    6) 56 –  60 : CD;

    7) 51 –  55 : D;

    8) Kurangdari 51 : E.

    e.  Sumber Penilaian

    Penilaian dilaksanakan oleh DPL dengan memperoleh masukan dari:

    1) Kepala desa/lurah;

    2) Pejabat pemerintah daerah/lembaga mitra;

    3) Masyarakat sasaran KKN;

    4) Satgas pelaksana KKN;

    5)  teman mahasiswa KKN satu posko.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    34/39

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    35/39

    D.  Tata Tertib Mahasiswa di Lapangan

    1.  Kewajiban

    Mahasiswa peserta KKN wajib;

    a.  mentaati peraturan dan tata tertib yang ditetapkan oleh Universitas Negeri

    Semarang, Pusat Pengembangan KKN maupun pemerintah daerah setempat atau

    lembaga mitra;

     b.  melaksanakan KKN dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan

     pedoman/petunjuk pelaksanaan KKN Unnes;

    c.  menjaga nama baik almamater, pemerintah daerah setempat atau lembaga mitra;

    d.  membuat petunjuk arah mulai dari jalan raya hingga Posko KKN dengan papan

    ukuran 40 cm x 20 cm, dan papan nama Posko KKN di lokasi dengan ukuran

    minimal 90 cm x 60 cm, warna tulisan hitam dan dasar putih dan dipasang paling

    lambat 3 hari setelah penerjunan;

    e.  mempunyai program kerja yang telah disetujui DPL dan ditempelkan di posko

    KKN dengan kertas manila ukuran 90 cm x 60 cm;

    f.  melaksanakan program kerja yang telah direncanakan dengan penuh tanggung

     jawab;

    g.  apabila melakukan kegiatan di luar program yang sudah terencana wajib

    mendapat persetujuan/ijin dari DPL dan pejabat setempat atau mitra kerja;

    h.  membina kerjasama antara mahasiswa, dengan masyarakat setempat atau lembaga

    mitra;

    i.  mematuhi etika pergaulan, selaras dengan situasi daerah, lokasi atau lembaga

    mitra;

     j.  setiap menjalankan kegiatan wajib mengenakan atribut KKN dan membawa kartu

    tanda pengenal KKN yang dikeluarkan oleh LP2M Unnes;

    k.  menjaga sopan santun dan keselamatan;

    l.   berpakaian rapi, berjaket KKN, dan bersepatu pada saat melaksanakan kegiatan

    KKN;

    m.  melaksanakan administrasi kerja diantaranya mengisi buku kerja individu secara

    teratur termasuk tanda tangan daftar hadir dan mencatat identitas semua tamu

    yang berkunjung pada buku tamu;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    36/39

    n.  melaporkan semua kegiatan KKN yang telah, sedang dan akan dilaksanakan

    kepada Satgas dan/atau DPL yang berkunjung ke lapangan;

    o.  meminta ijin DPL dengan sepengetahuan induk semang atau pejabat setempat

    apabila meninggalkan lokasi/tempat KKN dengan cara mengisi blangko surat ijin

    meninggalkan lokasi KKN (dapat dilihat di lampiran 18) yang ditandatangani oleh

    induk semang atau pejabat setempat;

     p.  membuat jadwal piket lengkap dengan nomor handphone (HP) dan melaksanakan

     piket di posko KKN kecamatan dan posko lokasi KKN sesuai dengan jadwal yang

    telah ditentukan;

    q.  mengikuti semua kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan KKN;

    r.  membuat laporan pelaksanaan KKN sesuai format dan ketentuan yang berlaku.

    2.  Larangan

    Mahasiswa peserta KKN dilarang;

    a.  meninggalkan lokasi KKN secara bersama-sama, kecuali pada hari yang

    ditentukan oleh Pusat Pengembangan KKN karena sesuatu hal;

     b.  memberikan laporan kepada pejabat/instansi mengenai hal-hal yang dapat

    merugikan/menurunkan kewibawaan seorang pejabat/lembaga mitra yang terkait;

    c.  memberikan informasi kepada wartawan/media massa tentang kegiatan KKN

    yang dapat menimbulkan opini negatif;

    d.  membuat cap/stempel yang ada kaitannya dengan KKN Unnes;

    e.  menghubungi dinas/instansi yang lebih tinggi tanpa ijin pejabat setingkat di

     bawahnya dan/atau lembaga mitra;

    f.  menerima tamu bermalam dan/atau peserta KKN tidur bersama baik di dalam

    maupun di luar tempatpemondokannya;

    g.  membawa kendaraan roda empat kecuali sudah seijin DPL atau Pusat

    Pengembangan KKN.

    h.  membawa/mengemudikan kendaraan roda dua tanpa Surat Ijin Mengemudi (SIM)

    dan tanpa perlengkapan sesuai aturan yang berlaku;

    i.  melakukan perbuatan merugikan/mencemarkan nama baik Unnes dan Korps KKN

    serta nama baik pemerintah daerah dan lembaga mitra;

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    37/39

     j.  melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan apabila hal tersebut

    terjadi maka tanggung jawab ada di tangan pribadi pelanggar.

    3.  Sanksi

    a.  Mahasiswa peserta KKN yang dengan sengaja melanggar larangan-larangan yang

    telah ditetapkan akan dikenakan sanksi.

     b.  Terhadap pelanggaran yang sangat berat, sanksinya dapat berupa pembatalan

    KKN atau ditarik dari lokasi KKN tanpa peringatan terlebih dahulu.

    E.  Tata Tertib Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

    1.  Calon DPL harus melakukan pendaftaran secara on-line di http://kkn.unnes.ac.id.

    2.  Calon DPL yang memenuhi syarat administrasi (akan diumumkan Pusat

    Pengembangan KKN) wajib mengikuti pembekalan calon DPL KKN Unnes.

    3.  DPL wajib hadir dan mendampingi pembekalan mahasiswa.

    4.  DPL wajib mengikuti penerjunan dan penarikan mahasiswa KKN Unnes.

    5.  DPL wajib melaksanakan koordinasi, bimbingan, monitoring dan evaluasi

     pelaksanaan program KKN mahasiswa yang dibimbingnya.

    6.  DPL melaksanakan bimbingan/monitoring minimal 3 kali ke lokasi KKN.

    7.  DPL wajib memeriksa laporan KKN yang telah dibuat mahasiswa bimbingan dan

    untuk selanjutnya memantau proses unggah laporan pada http://kkn.unnes.ac.id.

    8.  DPL memberikan hasil evaluasi KKN mahasiswa sesuai dengan ketentuan yang

    telah ditetapkan.

    F.  Sanksi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

    Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak melaksanakan kewajiban

    sebagaimana mestinya, diberikan sanksi sebagai berikut.

    1.  Peringatan lisan,

    2.  Peringatan tertulis,

    3.  Dibebastugaskan sebagai DPL.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    38/39

    G.  Lain-lain

    Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dalam

    ketentuan tersendiri.

  • 8/19/2019 Panduan KKN Edisi XIII

    39/39

    BAB V

    PENUTUP

    Kuliah Kerja Nyata berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu dan berkaitan

    dengan berbagai sektor pembangunan didasarkan atas dunia akademik, teoritik dan dunia

    empirik, pelaksanaannya berprinsip pada keterpaduan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

     pendekatan interdisipliner dan komprehensif, lintas sektoral, pragmatis, dan partisipatif.

    Dua bentuk KKN Unnes yaitu KKN Lokasi dan KKN Alternatif diformulasikan

    untuk pemberdayaan masyarakat baik pedesaan, perkotaan maupun masyarakat usaha

    dalam upaya mengoptimalkan sivitas akademika untuk tanggap dan berpartisipasi dalam

     pembangunan dengan membentuk jaringan kerja sama secara sinergi antara perguruan

    tinggi dengan berbagai pihak.

    Hasil pelaksanaan KKN Unnes diharapkan dapat membawa manfaat yang

     bermakna baik untuk mahasiswa maupun masyarakat. Oleh sebab itu, diperlukan

    komitmen yang tinggi dari semua pihak yang terkait sesuai dengan tugas dan

    tanggungjawabnya. Perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program harus dirancang

    secara sistematis, terintegrasi, dan bersinergi.